tester star warriors 1 edisi buku 5 -...

19
www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 1 TESTER BUKU FIKSI ILMIAH “STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5” Halaman sampul depan HALAMAN SAMPUL BELAKANG “SINOPSIS SW 1 EDISI BUKU 5”

Upload: votruc

Post on 10-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 1

TESTER BUKU FIKSI ILMIAH “STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5” Halaman sampul depan

HALAMAN SAMPUL BELAKANG “SINOPSIS SW 1 EDISI BUKU 5”

Page 2: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 2

Page 3: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 3

Page 4: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 4

ujan sangat deras diiringi bunyi suara halilintar-halilintar dengan kilapan-kilapan sinar cahayanya tidak henti-henti sejak meninggalnya Gibertus Edgordon dan Eartha Deadora hingga meninggalnya seorang

PeacockGirl Veronica Herdalucia1. Dan pertempuran dahsyat sangat mengerikan antara rombongan Prof. Octobra, beberapa Centaurus tampan dan cantik pada melawan Haldy Santoros - MonkeyDogBird2 dan Robbie Kiranas - MonkeyPorkBird super raksasa semakin sengit di angkasa. Dan di atas permukaan hamparan bukit itu juga Prof. Dennis dan Vegor bersama Victora masih sedang berdiskusi dalam serba salahnya.

Bertepatan dengan itu pula, kini terdengar bunyi suara WUUZZHHBB..!! dari arah pertempuran dan BLUUUUMM..!! GUURRGGHH….!! sehingga dataran bukit tempat berdiri rombongan Vegor menjadi amblas dan longsor ke bawah bersamaan dengan hewan Haldy-Monkeydogbird, Vegor-pun akhirnya terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah yang amblas dan longsor itu disertai jeritan histerisnya. Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah bawah dalam kegelapan malam itu sehingga dapat berpisah dengan yang lainya. Namun Vegor dalam terhempasnya didalam tanah-tanah campur batu-batu itu berusaha melepaskan diri sekuat tenaganya sambil meraba-raba kesana-kemari.

Dan ketika dapat menyentuh batu yang sangat besar, Ia memanfaatkan kesempatan itu untuk dasar penopang alas kakinya dan WUUUZZHHBB…!! Vegor meloncat sekuat tenaganya keluar dari dalam tanah yang masih terhempas ke bawah itu. Kini tubuh Vegor melayang ke bawah bersama antara sadar dan tidak sadar karena secara mental sedang mendapatkan tekanan jiwa, segala permasalahan sedang dihadapinya. Namun anehnya Vegor kini dapat melihat ternyata Victora dan Logandor

                                                            1 Baca buku judul yang sama, Edisi Buku 4. 2 Baca buku judul yang sama, Edisi Buku 1, 2, 3 dan 4.

[

Page 5: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 5

serta Androwa juga terhempas ke bawah, sama-sama melayang bersama bongkahan-bongkahan tanah itu. Dalam melayangnya kini Vegor berusaha mendekati batu besar yang lainnya untuk dapat menopangnya kembali.

Dan setelah dapat, batu besar itu juga dipakai alas penopang kakinya kembali untuk landasan hentakkan meloncat dan melayangnya, dan WUUUZZSSHHBB..! Vegor dapat menembus bongkahan-bonkahan tanah itu hendak menuju Logandor, dan PLUKK..! duduk di pelana kuda Logandor sambil teriak. “Tuan Victora, lekas meloncat memakai batu besar sebagai alas hentakan kakimu…!!” Teriak saran Vegor. Mendengar teriakan saran Vegor seperti itu Victora yang masih melayang terhempas ke bawah juga merasa kaget, lalu Ia berusaha melaksanakan saran Vegor, dan ternyata berhasil. “Huhgh…!! Aku kira Tuan Vegor berpisah denganku dalam terhempasnya.” Gerutu Victora sambil menyesuaikan dengan tubuh Androwa yang juga masih melayang ke bawah, badannya kadang-kadang berputar akibat gaya gravitasi itu.

Dengan cerdiknya pula, Vegor mengulurkan tambang bawaanya ke arah Victora untuk dapat ditariknya lebih dekat jaraknya. Setelah berhasil menarik Victora agak dekat jaraknya Vegor berteriak mengucapkam mantra-manranya. “Aswa Jhampa Utpata Pavanajava..!!” Teriak Vegor sambil mengarahkan kuda-nya ke arah yang terbuka. Dan setelah mantra-mantra itu terucap, kini kedua kuda yang telah pada ditunggagi para penunggangnya sedang terhempas melayang dan berputar badannya ke arah bawah bersama tanah dan bebatuan itu, tiba-tiba WUUUZZHHBB..!! WUUUZZHHBB..!! pada bermanuver melayang terbang ke arah yang terbuka, kaki-kaki-nya bergerak-gerak seperti sedang berlari namun kini melayang di udara. “Logandor. Mengarah ke dataran saja.” Kata Vegor. “Baik, Tuan Vegor.” Kata Logandor diikuti Androwa. Tampak batu-batu asesoris yang terdapat pada bulu burung raksasa yang dipasang dipunggung Logandor terihat pada berkedip-kedip tersinari cahaya halilintar itu.

Dan setibanya di permukaan dataran tanah semak belukar menembus pohon-pohon raksasa disekitar hutan belantara itu, kini semuanya pada menarik nafas panjang-panjang saling tatap-menatap satu dengan yang lainnya. Vegor dan Victora kini hanya dapat menarik nafas panjang-panjang sambil menyaksikan kegelapan malam disertai bunyi suara gemuruh tanah-tanah yang masih amblas dan longsor dahsyat, juga hujan yang sangat deras, dan menggelegarnya halilintar-halilintar di hutan rimba belantara itu seiring kilapan-kilapan petirnya terlihat sangat membahayakan jika terkena serangannya. Tanah dataran tempat Vegor dan Victora menunggangi kedua kuda itu juga ternyata bergoyang-goyang bergetar

Page 6: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 6

seperti Planet Bumi sedang gempa dan akan meletus. Bunyi suara bukit-bukit yang lainnya yang longsor dan amblas terdengar sangat keras dan menggelegur sangat dahsyat menyeramkan. Bunyi suara hewan buas dan ganas hutan rimba belantara disekitar hutan belantara tempat itu terdengar sangat keras dan sangat mengerikan terdengar hingga pendengaran-pun tidak nyaman. Dalam kegelapan malam seperti itu, sinar-sinar cahaya halilintar-halilintar juga kini terhalangi daun-daun pohon raksasa yang sangat rindang namun masih dapat dimanfaatkan untuk melihat sekitar hutan rimba belantara tempat itu. Dan Victora yang kurang konsentrasi penglihatannya merasa senang dapat melihat gua gelap disebrangnya karena memang pada sedang membutuhkan tempat beristirahat malam itu, sambil bicara. “Tuan Vegor, akhirnya kita dapat mendarat dengan selamat. Dan sekarang kita dapat tempat berteduh.!” Kata Victora. “Sebelah mana, Tuan Victora.?” Tanya Vegor merasa senang dan kurang konsentrasi juga karena memang sedang pada tergesa-gesa dan galau. “Itu, Tuan Vegor. Terlihat ada gua hitam dan sangat besar dan juga tinggi sekali.” Kata Victora mengarahkan tangannya. “Oh, Ok. Ayo Logandor dan Androwa kita merapat ke arah jam 12 sana.” Kata Vegor sambil menepuk punggung Logandor, disertai Logandor dan Androwa pada melangkahkan kaki-kakinya hendak menuju gua tempat itu.

Setibanya di dalam gua itu, kini Victora tersenyum merasa tenang dapat tempat berteduh, lalu menatap kesana-kemari, namun tetap yang terdengar hanya bunyi suara hewan-hewan hutan rimba belantara disertai bunyi hujan yang sangat deras dan bunyi halilintar-halilintar itu bersama batu-batu raksasa menggelinding dan beradu satu dengan yang lainnya beserta tanah-tanah yang amblas dan pada longsor akibat pertempuran itu masih berlangsung terdengar sangat mengelegar. Namun sepertinya mereka tidak perduli lagi dengan bunyi suara hewan-hewan dan menggelegarnya itu tempat berpijak di atas permukaan tanah hutan rimba belantara yang dapat dirasakan bergerak-gerak menyertai bocah cilik yang kini benar-benar telah menjadi Yatim Piatu era Millennium Primordial yang misterius itu. Kemudian Victora meloncat turun dari punggung Androwa disertai Vegor juga meloncat turun hendak mencari tempat duduk. Namun kini Vegor malah terdiam dan berikir, tatapan kedua bola mata Vegor dalam berfikir dalamnya disertai genangan air mata kesedihan dan kepedihannya. “Baunya tidak sedap, Tuan Vegor..!” Kata Logandor terdengar oleh semuanya. Namun Vegor tidak menggubrisnya. “Iya, Tuan Vegor Junior, baunya sangat tidak sedap.” Kata Victora sambil berusaha duduk di lantai gua itu yang bergerak-gerak hidup.

Page 7: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 7

Dan ketika Victora duduk, ternyata lantai gua itu juga basah dan empuk disentuh membuat heran dan kaget Victora, lalu menatap kesana kemari. Namun yang terlihat dalam kegelapan malam itu terlihat seperti batu berbaris disekelilingnya. “Ya. Memang baunya sangat tidak sedap, Tuan Victora, Logandor.” Jawab Vegor. “Mmh.. Tapi aneh ya, batu-batu ditempat gua ini terlihat sangat rapih. Dan bentuknya seperti yang telah disusun.” Kata Victora kini bangkit kembali karena basah. “Era Millennium Priordial ini, siapapun ber-hak untuk berkarya, Tuan Victora. Atau mungkin para arkeolog telah kemari sekaligus memberikan jejak.” Kata Vegor seperti sedang memeriksa tempat gua itu. “Berarti, kita juga bisa dong.” Kata Victora. “Yup. Siapapun..!” Kata Vegor. Sejenak terhenti, tapi Victora kini berjalan ke arah dalam gua diikuti Logandor, Androwa dan Vegor tidak perduli jika tempat berpijaknya bergerak-gerak itu.

Dengan isengnya Victora menebas pinggir gua oleh senjata pedang pusakanya WUIIZZHH..! WROOKK..!! pinggir gua itu terluka disertai cairan terlihat keluar bersamaan gua itu juga bergerak-gerak semakin keras membuat pada heran semuanya. Dengan cediknya kini Vegor lalu berbicara. “Tuan Voctora, Logandor dan Androwa. Panca indera kalian memang perlu di asah juga. Jika kalian menyadarinya, kita ini telah berada di tenggorokan hewan raksasa. Cairan yang baru saja keluar dari dinding gua yang ditebas Tuan Victora itu darahnya sendiri. Alas lantai gua yang terlihat basah tadi itu lidahnya yang bergerak-gerak. Batu-batu yang tersusun itu gigi-gigi raksasanya, lihat kembali ke arah jam 6 itu, bagian gigi-giginya atas dan bawah. Bau tidak sedap itu memang hewan Komodo Dragon Bird Raksasa ini pemangsa daging, aku pernah betemu beberapa kali dan aku sering memperhatikan taring-taring giginya itu sebagai salah satu tanda. Apakah kita akan bunuh diri memasuki mulut gua sebagai mulut hewan Komodo Dragon Bird Raksasa itu…!!?” Tukas Vegor sedikit kesal dan geram sambil kembali berusaha berlari ke arah depan, tetapi telat, dan ternyata benar sekali, gua sebagai rahang mulut hewan Komodo Dragon Bird Raksasa itu bergerak mulai merapat, kemudian gigi-gigi raksasanya terlihat semakin merapat dan akan menutup rahang mulut besar raksasanya bersamaan dengan gerakan-gerakan Komodo Dragon Bird Raksasa mulai bergerak melayang terbang ke angkasa. Karena kaget dan paniknya ternyata Komodo Dragon Bird Raksasa itu masih hidup dan bahkan Vegor sebagai target itu telah berada di dalam mulut raksasanya, dengan reflex-nya kini semuanya pada berlari dan pada menjerit histeris secara bersamaan. “AAAAAAAAAAAAAAACCCCCCCCCCHHHHHH…!!!!” Teriaknya pada keras-keras.

Page 8: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 8

Namun pada akhirnya rombongan Vegor tidak dapat berbuat banyak lagi, kini terpaksa harus mengikuti arah melayang terbang ke angkasa di dalam mulut Komodo Dragon Bird yang terasa kadang-kadang miring dan kemudian mendatar, angin-angin malam dan air hujan kini terasa memasuki mulut raksasa itu karena anehnya mulut raksasanya tidak terlalu rapat sehingga serasa masih diberi ventilasi sebagai pernafasan untuk bernafas. “Tuan Victora. Kita ikuti saja hewan rakasasa ini akan terbang kemana, kemudian nanti kita mencari jalan keluar. Tapi sebaiknya posisi kita didepan gigi-gigi raksasanya saja agar nanti jika kita mendapatkan kesempatan dapat mudah meloncat.” Kata Vegor masih tetap merapat ke arah depan mulut raksasanya itu diikuti oleh yang lainnya. Kini rombongan Vegor dapat merasakan dinginnya di angkasa bersama derasnya hembusan dan cipratan air-air hujan yang tidak pernah berhenti. Kadang-kadang dapat menyaksikan pegunungan dari balik gigi-gigi raksasa itu, terlihat tersinari cahaya kilapan-kilapan halilintar yang disertai bunyi suara bergemuruhnya yang mengelegar dan sangat mengerikan. Posisi Vegor dan Victora kini seperti sedang melayang terbang di dalam pesawat sebagai penumpangnya.

Anehnya hewan Komodo Dragon Raksasa itu kini melayang terbang mengarah pada posisi pertempuran kedua hewan super raksasa itu3, dan terlihat Prof. Octobra serta kawan-kawanya para centaurus pada sibuk menghadapi murka-nya MonkeyForkBird bernama Robbie Kiranas dan MonkeyDogBird bernama Haldy Santoros itu. Ternyata tampak terlihat Haldy – MonkeyDogBird masih hidup walau Ia terjelembab hingga bukit itu pada amblas dan longsor. Namun Haldy-MonkeyDogBird kini terlihat agak kerepotan karena tangan kanannya telah luka-luka juga akibat ledakan ketika mencengkram Vegor itu. Kini Vegor dan Victora juga dapat menyaksikan aksi LionBird Raksasa yang ditunggangi oleh Prof. Octobra, melayang dan bermanuver kesana kemari sambil menghindarkan serangan-serangan lawan tapi sambil menyerang lawan pula dalam kesempatannya sepertinya ilmu bela diri Shaolin Kungfu Utara Selatan diterapkannya juga sehingga hewan-hewan super raksasa itu juga kadang-kadang terkena serangan LionBird dan senjata Prof. Octobra bersama para centaurus itu.

Sementara Kalajengking Raksasa Paruh Manusia bernama Calderanno Dragonazeus yang memiliki tangan banyak sibuk pula dengan serangan-serangannya bahkan dari tangan-tanganya dapat menembakkan bola-bola api yang terlihat merah dan meledak kembali sehingga semakin banyak ledakkannya di angkasa bercampur air hujan, kemudian Calderanno

                                                            3 Baca buku judul yang sama, Edisi Buku 4.

Page 9: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 9

Dragonazeus bermanuver kembali kesana kemari sambil menghindarkan serangan-serangan lawan. Dan anehnya Kalajengking Raksasa4 bernama Calderanno Dragonazeus atau Mastoranno Dragonaldo Tarszius alias Tuan Master yang memakai baju besi baja rancangan khusus itu tidak menyerang Komodo Dragon Bird Raksasa.

Dan anehnya lagi Komodo Dragon Bird yang sedang membawa rombongan Vegor itu turut menyerang kedua hewan super raksasa itu oleh tangan-tangannya bahkan oleh ekor raksasanya sehingga lawan-pun terjelembab, dan dihajar kembali oleh LionBird Prof. Octobra yang berkostum sangat megah diserati geramannya yang terdengar sangat mengerikan dan LionBird Raksasa itu sendiri tidak menyerang Komodo Dragon Bird. Kemudian Komodo Dragon Bird itu bermanuver kembali ke atas dan kebawah sambil menghindarkan serangan-serangan kedua hewan super raksasa itu membuat heran Victora sambil memegang gigi raksasa hewan itu di dalam mulut raksasanya karena khawatir akan dapat terjatuh ke bawah dan terpelosok kembali.

Para Centaurus itu juga tidak dapat melihat rombongan Vegor karena mereka berada di dalam mulut raksasa Komodo Dragon Bird, mulutnya jika dipandang dari luar terlihat agak tertutup walau terlihat terbuka sedikit. “Tuan Vegor. Komodo Dragon Bird raksasa ini berpihak pada siapa.?” Tanya Victora agak heran. “Jika kita perhatikan gerak-geriknya, sepertinya berpihak pada kita, Tuan Victora. Mudah-mudahan prediksiku benar.” Jawab Vegor kini mulai agak tenang setelah menyaksikan sepak terjang Komodo Dragon Bird itu sendiri. “Alasannya.!?” Tanya Victora. “Aku telah beberapa kali melihat hewan Komodo Dragon super raksasa ini di beberapa tempat yang berbeda, dengan ciri yang sama. Dan, jika memang Komodo Dragon Bird ini jahat pada kita, mengapa tidak sejak dari tadi saja kita semua pada langsung disantapnya bukan.? Bukannya kau dapat melihat dalam cuplikan audio-video itu ada hewan Komodo Dragon Bird juga yang salah satu contohnya turut berperang dengan Manusia-Manusia Klan Dinosaurus bersama Dinosaurus-Dinosaurusnya dan lain-lainnya itu.!?” Kata Vegor namun tatapannya tetap masih menatap pada pertempuran itu karena memang hewan Komodo itu sedang dalam areal pertempuran di angkasa itu sambil berusaha menghindar dan sekaligus menghajar kedua hewan super raksasa itu, turut mengekroyok hewan-hewan super raksasa itu. “Iya, aku sempat melihatnya namun kan hewan Komodo Raksasa itu

                                                            4 Baca buu judul yang sama, Edisi Buku 1, 2 dan 3.

Page 10: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 10

banyak jumlahnya.” Jawab Victora masuk akal. “Ok, nanti ada ciri khas yang sama namun dapat dilihatnya dari luar.” Kata Vegor.

Namun bertepatan dengan itu kini Prof. Octobra berteriak sambil melayangnya menunggangi LionBird Raksasa-nya. “Floressa Varanus Commodoensis, mengapa kau kaku sekali…!!??” Teriak Prof. Octobra. “Aku sambil mengamankan target, Tuan Prof. Octobra.” Jawab Komodo Dragon Bird Floressa Varanus Commodoensis itu berbicara sangat keras sehingga terdengar sangat bising di kuping karena rombongan Vegor sedang berada di dalam mulutnya itu, namun sedikit terhalangi oleh gigi-gigi raksasanya, gerakannya tetap sambil melayang dan menyeimbangkan pada para penumpangnya khawatir dapat terjatuh. Bunyi suara Floressa Varanus Commodoensis itu terdengar seperti Komodo betina, terdengar seperti bunyi suara perempuan. “WHAT..!!!?? Mengamankan target..!?” Teriak Manusia Kalajengking itu kini sejenak berhenti menyerang lawan, lalu menatap mulut raksasa Komodo Dragon Bird, tampak kini wajah seram Kalajengking Raksasa bernama Calderanno Dragonazeus itu terlihat sangat besar pula berada di depan mulut raksasa Komodo itu sambil turut melayang juga mengikuti arah melayang terbang Komodo Dragon Bird itu.

Kedua bola mata Kalajengking Raksasa itu terlihat sangat besar, dan mulutnya sangat besar pula juga gigi-gigi yang tajamnya, asesoris baju besi baja ajaibnya terlihat sangat megah juga berhiaskan batu-batu mulia. Vegor-pun menatap wajah seram dan ganas Calderanno Dragonazeus namun karena telah saling pada mengenanya jadi kini tidak takut kembali. Ketika Kalajengking Raksasa itu berhadapan muka dan tatap menatap dengan Vegor sambil melayang berduaan bersama komodo seperti itu, kini kelopak bola matanya dikedipkan kepada Vegor. Vegor-pun memberikan isyarat dengan melambaikan tangannya. Lalu Kalajengking Raksasa itu berbicara. “Floressa Varanus Commodoensis. Amankan Tuan Vegor ditempat yang lebih aman dahulu, dibagian Barat pegunungan ini sedang tidak aman juga. Nanti kau kembali lagi.” Kata Kalajengking Raksasa itu. “Baik, Tuan Master. Siaaapp…!!” Jawabnya kini sambil menutup mulut raksasa-nya kembali seperti tadi, lalu Komodo Dragon Bird itu bermanuver dan melayang ke arah pegunungan Greatroxy Garda5 bagian Timur karena di bagian angkasa bagian Baratnya sedang dipakai areal pertempuran itu pula.

Seiring melayangnya Komodo Dragon Bird melayang semakin menjauh, bunyi pertempuran secara perlahan-lahan kini tidak terdengar

                                                            5 Lihat Lithography Goldoresia.

Page 11: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 11

namun yang terdengar kini hanya bunyi suara air hujan dan halilintar-halilintarnya yang sangat menggelegarnya itu. “Prediksimu benar dan tepat, Tuan Vegor Junor. Kau memang anak yang sangat luar biasa di era Millennium Prmordial ini.” Kata Victora terkagum-kagum pada Vegor. “Oh, Hari gini tulalit, kagak zamannya lagi, Boss…!! Terima kasih atas pujianmu, Tuan Victora.” Jawab Vegor sambil menatap ke arah luar dari sela-sela gigi raksasanya dalam penerbangan ajaib dan misteriusnya itu, namun ekspresinya tetap diam tidak ceria seperti biasanya. Meyaksikan Vegor yang berbicara seperlunya saja, Victora dan Logandor juga Androwa tidak mau banyak berbicara khawatir akan salah karena memang posisi sekarang Vegor sedang dilanda berbagai permasalahan mental diri yang vatal akibatnya itu, kini Ia sendiri sebagai target pencarian semua makhluk hidup di era Millennium Primordial itu.

Penerbangan rombongan Vegor kini melayang mengarah ke arah atas puncak gunung di salah satu gunung masih di areal Pegunungan Greatroxy Garda itu, terasa sekali ada kemiringan dalam memegang gigi-gigi raksasanya. Dan air hujan yang sangat deras-pun kini pada memasuki mulut Komodo Dragon Bird bernama Floressa Varanus Commodoensis itu. Rombongan Vegor kini pada terdiam karena telah pada mengetahuinya jika mereka akan di amankan di tempat yang lebih aman dalam kegelapan malam itu. Dapat terhidar dari pertempuran sangat dahsyat juga yang sangat membahayakan bagi jiwa dan raganya. Bukit-bukit di sekitar pertempuran saja pada amblas dan pada longsor meniban segalanya yang berada di bagian bawahnya termasuk hewan-hewan yang belum sempat dapat melarikan diri dan segenap keluarganya. Hewan-hewan yang tertimbun tanah longsor itu kelak akan menjadi fosil-fosil bagi sang penemunya. Semakin ke arah atas suhu udaranya semakin dingin dan awan-awan bercamur kabut sepertinya telah menyatu, terlihat disebrangnya ada bayang-bayang kehidupan terhalangi kabut tebal, ada pohon-pohon raksasa yang masih bias pula.

Tidak lama kemudian penerbangan mendarat di salah satu dataran puncak gunung yang sangat lebar dan sangat luas lalu mulut raksasa itu terbuka sambil berbicara. “Selamat beristirahat, Tuan-Tuan. Silahkan bergegas dan jaga barang-barang Anda jangan sampai ketinggalan.” Kata mulut rakasasa itu membuat kaget Vegor dan Victora, kini sambil tatap menatap, lalu Vegor menatap tas logistiknya yang pada menempel di tubuh-tubuh kudanya dan bulu burung-nya itu, kemudian pada meloncat keluar dari mulut raksasa itu. “Terima kasih, Floressa Varanus Commodoensis atas tunggannya. Kau baik sekali pada kami.” Kata Vegor

Page 12: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 12

sambil memperhatikan seluruh tubuh Komodo Dragon Bird itu dengan menyentuhnya secara perlahan-lahan, kemudian Vegor mengarah ke arah kelopak bola matanya diikuti oleh yang lainnya. Dan ternyata benar, tiba-tiba kelopak bola mata Komodo Dragon Bird itu mengedipkan kelopak bola matanya, dibalas oleh Vegor yang mengedip pula. “Sama-sama, Tuan Vegor. Dan aku turut berduka atas wafatnya Tuan Gilbertus dan Nyonya serta Nyonya Veronica.” Kata Komodo Raksasa itu baik hati. “Ya, terima kasih, Floressa. Dinamika kehidupan mungkin harus seperti ini.” Jawab Vegor sambil membelai-belai kelopak bola mata Komodo Dragon Bird itu yang sangat besar sekali, lalu menatap tubuhnya yang sungguh sangat besar sekali, seperti bukit memanjang namun terlihat hidup.

Pantas jika tadi mereka tertipu jika Floressa Varanus Commodoensis itu berniat baik untuk menyelamatkan rombongan itu dengan cara membuka mulut raksasanya dalam kegelapan malam agar tampak terlihat seperti mulut gua raksasa. “Kau selalu menguntilku, Floressa Varanus Commodoensis.!?” Kata Vegor menatapnya. “Yup. Aku bertugas bersama Tuan Master dan yang lainnya, Tuan Junior.” Jawabnya kini sambil menatap ke arah bekas pertempuran itu. “Oh, Ok, Good luck, Floressa.” Kata Vegor menatapnya. “Baik, Tuan Vegor Junior. Aku harus kembali pada pertempuran itu. Mereka sedang mebutuhkan Tim yang solid.” Kata Floressa itu hendak berpamitan. “Ok, hati-hati, Floressa Varanus Commodoensis. Selamat bertugas.!! Terima kasih untuk segalanya.” Kata Vegor. “Siap, Tuan Junior..!! Terima kasih. Dan sampai jumpa nanti…” Kata Floressa itu. “Ya, sampai jumpa nanti, Floressa Varanus Commodoensis.” Kata Vegor melambaikan tangan kanannya, kini dengan gagahnya Komodo Dragon Bird Raksasa itu mengedipkan kelopak bola matanya kembali, lalu WUUUZZSSHHH… melayang terbang kembali hendak ke pertempuran di angkasa itu meninggakan rombongan Vegor di dataran puncak bukit gunung Pegunungan Greatroxy Garda bagian Timur. “Ciri itu yang selalu kuingat, Tuan Victora. Setiap bertemu denganku, Floressa selalu mengerdipkan kelopak bola matanya itu.” Tukas Vegor menerangkan. “Oh, aku mengerti, Tuan Vegor. Mungkin karena Floressa perempuan atau…. Betina, barangkali. Jadi selalu mengerdipkan kelopak bola matanya padamu, Tuan Junior.” Kata Victora. “Tidak juga, Tuan Victora. Semua kolega mendiang Ayahku, ciri khas-nya itu kerdipan kelopak mata. Makanya dimanapun aku berada jika ada yang mengerdipkan kelopak bola matanya, selalu aku catat di memori berfikirku untuk dapat dianalisa kemudian; untuk kebenaran status yang sesungguhnya, karena itu sebagai bahasa isyarat tim mendiang Ayah dan

Page 13: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 13

Mamaku, juga Kakek dan Nenekku itu.” Kata Vegor. “Ok, aku faham. Kau memang sangat luar biasa analisanya.” Kata Victora. “Ya, biasa aja, Tuan Victora. Termasuk Calderanno tadi itu mengerdipkan kelopak bola matanya juga. Kau memperhatikannya atau tidak.?” Kata Vegor. “Oh, tidak, Tuan Vegor.” Kata Victora. “Mmhh..! Kemana aja kau ini, Tuan Voctora.!?” Tukas Vegor. “Ya, aku selalu bersamamu, Tuan Vegor Junior.” Kata Victora. “Maksudku, proses pengamatan dan kejelian berfikirmu untuk mengolah data dan informasi itu loh…! Bukannya kita harus dapat luas berikir.?” Tukas Vegor menatap Victora, lalu menatap sekeliling tempat itu sambil menyeka air hujan yang sangat deras. “Oh, kau memang jenius dan cerdik ya, Tuan Vegor. Aku belum seperti itu. Justeru itulah aku ingin belajar darimu, Tuan Vegor.” Kata Victora. Namun bertepan dengan itu, kini dari balik-balik kabut yang sangat tebal terguyur air hujan sangat lebat itu Vegor menatap seekor Rusa Elk kembali, berjalan ke arah jam 12, sebrang Vegor, sepertinya sedang ada urusan, membuat Vegor sejenak terhenti melangkahnya walau terguyur air hujan sangat deras sambil berfikir dalam sekali.

“Ada apa, Tuan Vegor Junior?” Tanya Victora heran sambil menatap kesana kemari. “Mmhh…! Kau memang tidak jeli dan tidak waspada, Tuan Victora..! Dapat berbahaya kau ini.” Kata Vegor sedikit menghardiknya. “Kau tidak melihat baru saja ada seekor Rusa Elk terhalangi kabut-kabut sangat tebal ini dan melewati tempat ini seperti sedang bertugas juga?” Tanya Vegor. “Oh ma’af. Aku tidak melihatnya karena aku kan sedang berbicara denganmu, Tuan Vegor.” Kata Victora heran juga. “Tuan Victora, coba kita juga dimanapun kita berada sebaiknya dapat konsentrasi dan selalu waspada. Jangan mentang-mentang kita sedang berbicara namun kita tidak dapat melihat lingkungan dan alam sekitarnya. Akan sangat bahaya itu, Tuan Victora. Jangan berfikir sempit dan terpetak-petak juga. Ingat, yang hidup bukan hanya kita, namun yang lain juga pada hidup dan tentunya berada di lingkungan kita semua, di Planet Bumi yang sama sebagai tempat kita berteduh. Sebagai tempat kita bersama. Jadi, waspada dan lihat lingkungan alam sekitarnya, jika kita lengah akan sangat berbahaya..” Kata Vegor. “Wuiihh…. Opinimu, boleh juga, Tuan Vegor. Bagus… Bagus….” Kata Victora sejenak terhenti juga karena Vegor berhenti melangkahnya.

Dan ternyata Vegor sedang menatap seekor Rusa Elk yang masih terhalangi kabut-kabut yang sangat tebal itu, kini Rusa Elk itu sedang menatap tajam kepada Vegor secara seksama. Dan dengan gesitnya kini Vegor mengambil bulu burungnya itu dari punggung Logandor sambil

Page 14: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 14

berbicara. “Kau-kah Timorensis Gollossus Sprague itu.!?” Tukas Vegor berjaga-jaga dalam kewaspadaanya, tangannya siap dengan bulu burungnya untuk alat bantu mengucapkan mantra-mantranya. Namun sebelum menjawab, tampak Rusa Elk itu melangkah menghampiri Vegor sambil mengerdipkan kelopak bola matanya. “Betul, Tuan Vegor Junior. Aku Timorensis Gollossus Sprague. Ma’af aku mengganggu percakapanmu, Tuan Junior.” Kata Timorensis Gollossus Sprague6 itu. “Oh, tidak apa-apa, Timorensis. Apa yang dapat aku bantu, Timorensis?” Tanya Vegor. “Oh, malah aku hanya ingin mengatakan jika sebaiknya berhati-hati dalam kegelapan malam seperti ini. Suasana dan kondisinya sedang tidak aman. Aku sedang memeriksa tempat ini apakah aman atau tidak untuk dapat beristirahat walau hanya sejenak, Tuan Junior.” Kata Timorensis ternyata memang benar sedang bertugas termasuk memeriksa sekitar tempat itu. “Baik, Timorensis. Terima kasih jika kau sedang bertugas. Bagaimana perkembangan di sekitar danau itu, Timorensis?” Kata Vegor. “Semakin mencekam dan sengit, Tuan Vegor Junior. Sekarang juga masih berlangsung pertempuran sengit itu. Para Pasukan Elite Khusus dan para Prajurit Perang Klan Felinese7 semakin dikerahkan kembali untuk dapat mem-block para pemberontak itu. Jika bisa, langsung dipatahkan saja para pemberontak itu.” Kata Timorensis.

Kini semakin tampak Rusa Elk itu terlihat memiliki sayap burung ditubuhnya terihat oleh Victora itu pula. Sejenak Vegor termenung sambil berfikir dalam. “Ya, pantas juga kami di amankan di tempat ini oleh Floressa Varanus Commodoensis. Medan perang bagian bawah dan bagian atas masih genting dan sangat tidak aman..” Kata Vegor lalu menatap Victora. “Betul, Tuan Junior. Untuk itulah kami bagi-bagi tugas.” Kata Timorensis. “Timorensis. Jika demikian, biarkan Tuan Vegor Junior bersamaku disini. Sepertinya tempat ini terlihat akan aman.” Kata Victora. “Baik, Tuan Victora dan Tuan Vegor Junior. Namun tetap aku harus berpatroli di sekitar tempat ini.” Jawab DeerBird bernama Timorensis Gollossus Sprague itu. “Baik, terima kasih, Timorensis. Selamat bertugas.” Kata Vegor. “Siaap, Tuan…!!” Kata Timorensis kini sambil langsung melayang terbang mengitari tempat itu dan menembus kabut-kabut sangat tebal dalam kegelapan malam itu.

Kemudian Vegor dan Victora sambil tatap menatap satu dengan yang lainnya. “Kau memang selalu tepat perkataannya, Tuan Vegor Junior.”

                                                            6 Baca buku judul yang sama, Edisi Buku 1, 2 , 3 dan 4. 7 Para Prajurit Perang Manusia Kucing.

Page 15: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 15

Kata Victora terkagum-kagum juga. “Untuk apa buang-buang waktu, Tuan Victora.” Kata Vegor kini menatap tebing sangat tinggi yang masih terhalangi kabut-kabut sangat tebal itu, dan hujan sangat deras masih berlangsung disertai halilintar-hailintarnya pula membuat tubuh Vegor kini sedikit kedinginan karena posisinya tepat berada di dataran puncak gunung bagai di atas awan pula. “Sebaikya kita lekas kesana saja, Tuan Vegor. Mudah-mudahan benar ada tempat beristirahat ditempat ini. Kau telah kedinginan, Tuan Vegor.” Kata Victora. “Ya. Aku memang benar-benar membutuhkan istirahat agar ada ketenangan dan kehangatan juga. Baik fisik maupun fikiran.” Kata Vegor memberikan isyarat agar kuda-nya melangkah ke arah dinding tebing bukit puncak gunung itu. Dan kini mulai terlihat di tebing dinding itu memang ada ceruk sangat besar mulai tampak terlihat seiring berjalannya langkah-langkah kedua kuda Vegor itu.

Tampak ceruk raksasa yang terlihat sangat tinggi dan sangat besar, serta tidak terkena siraman air hujan yang sangat deras itu. Kemudian dengan tergesa-gesanya Vegor dan Victora mengarahkan kedua ekor kudanya mengarah ke dalam ceruk itu. Namun setibanya di tempat; sangat mengejutkan, di dalam ceruk raksasa itu kini tampak telah terisi oleh berbagai hewan hutan rimba belantara, seperti Kucing-kucing Hutan, Kelinci-kelinci Hutan, Ayam-ayam Hutan, dan beberapa DeerBird bertanduk sangat panjang dan runcing, dan juga beberapa Kelelawar dan Kalong-kalong yang tampak terlihat bergelantungan di bagian langit-langit atas ceruk raksasa itu.

Sementara berbagai jenis burung, baik Burung Garuda berbulu hitam dan burung-burung yang lainnya yang bertubuh cukup besar, tampak terlihat pada hinggap di atas batu-batu yang terdapat di dinding ceruk raksasa itu, berdekatan dengan pohon-pohon bunga hutan dan rumput-rumput hutan yang tampak tumbuh menempel di dinding ceruk raksasa itu, dan tampak dapat bergerak-gerak hidup bercanda dengan kunang-kunang dan burung-burung itu sendiri. Namun kini pandangan Burung-Burung Garuda dan burung-burung yang lainnya itu termasuk berbagai binatang hutan yang lainnya tertuju kepada Vegor dan Victora. Namun tetap Logandor dan Androwa di arahkan ke arah dalam ceruk raksasa itu oleh Vegor, mengingat waktu kini telah larut malam.

Kemudian Vegor diikuti Victora berpamitan kepada seluruh penghuni yang terlebih dahulu telah mendiaminya. “Ma’af, kami numpang bergabung di sini, hewan-hewan hutan rimba belantara…!!!” Kata Vegor permisif dan sedikit agak keras bunyi suaranya. Dan setelah kata-kata itu terucap dari mulut Vegor, tiba-tiba salah satu Kucing Hutan berkulit warna

Page 16: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 16

emas, berukuran paling besar meloncat dari sisi liang berukuran sedang dekat batu-batu ke atas batu yang sangat besar dan tinggi itu, hendak menghampiri kedua ekor kuda Vegor. “Meeeoooong….!!! Selamat datang, Tuan Daniswara Glovegor Junior. Silahkan bergabung dan beristirahat di sekitar ceruk ini…. Meeeoooong….!!!” Kata Kucing Hutan Emas itu sambil berdekam tepat di atas batu dalam ceruk itu menambah kewibawaan kucing itu sendiri, sementara hewan-hewan yang lainnya tampak hanya pandangan mata saja dan manggut-manggut penuh arti, termasuk bunga-bunga hutan dan rumput-rumput hutan itu yang tampak bergerak-gerak seperti menari-nari walau terhalangi kabut-kabut yang bergerak-gerak sangat tebal itu. “Terima kasih Kucing Hutan yang indah. Tampaknya kau di dalam ceruk raksasa yang cukup besar ini sebagai pemimpinnya. Boleh aku tahu namamu siapa, Kucing Emas yang indah…!?” Kata Vegor sebelum turun dari kudanya.

Victora juga kini memperhatikan sikap dan perilaku Vegor terhadap yang lainnya. “Meeeoooong….!!! Namaku Rowan Tilden, Tuan Daniswara Glovegor Junior. Tetapi mitra dan kolegaku memanggilku Rowan. Silakan beristirahat, Tuan Daniswara Glovegor Junior. Meeeoooong….!!!” Kata Kucing Hutan bernama Rowan Tilden itu tampak ramah dan bunyi suaranya terdengar seperti kucing jantan bersuara wibawa sekali, sementara ekornya yang berbulu emas murni dan mengkilap tampak digerak-gerakkan kesana-kemari. Mendengar jawaban Kucing Hutan bernama Rowan Tilden itu, Vegor sempat tertegun sambil memperhatikan bulu-bulunya yang sangat indah mengkilap-kilap berwarna emas, lalu Ia meloncat turun dari kudanya dan kemudian membelai-belai tubuh Kucing bernama Rowan Tilden itu sambil manggut memberi isyarat menyapa kepada hewan-hewan hutan itu, sementara Victora tercengang karena kaget dan asingnya tampaknya Vegor telah diketahui oleh seluruh hewan yang berada di dalam ceruk raksasa itu pula. Vegor sendiri sempet tertegun dan heran karena ketika membelai-belai tubuh kucing itu ternyata di leher Rowan Tilden terdapat liontin berkalung namun tidak tampak terlihat karena keadaan larut malam dalam kegelapan malam itu pula. Namun kepenasaranan Vegor ditahan, biarlah hanya masalah waktu yang akan menjawabnya kelak.

Lalu Victora juga turun dalam bisu mengikuti jejak Vegor sambil manggut-manggut pula. Vegor dalam kepenasaranannya berusaha memuji kucing itu. “Baik, Rowan Tilden. Kau memiliki nama yang sangat bagus. Setahuku: Rowan artinya; Terkenal dan Tilden artinya; Dari Lembah Yang Subur. Kukira Anda bukan sembarangan Kucing Hutan, Rowan Tilden….!!?” Tukas Vegor menatap tajam Rowan Tilden sedikit terhibur,

Page 17: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 17

membuat semuanya agak terperanjat mendengar arti nama kucing emas itu. “Meeooong…..!!! Kau memang jenius dan cerdik, Tuan Vegor Klan Adam cilik. Terima kasih jika kau mengetahui arti nama itu. Meeooong…!!!” Kata Rowan Tilden sedikit tersenyum lucu. “Terima kasih kembali, Rowan Tilden. Perkenalkan teman saya ini, salah satu Kurcaci, Tuan Victora Sibernacus.!!” Kata Vegor sambil memperkenalkan Victora. “Meeeoong.!! Oh, Tuan Victora Sibernacus, kami senang dapat berjumpa denganmu, silakan duduk…!!! Meeeoong..!!” Kata Rowan sambil menatap Victora. “Ya, nama saya Victora Sibernacus… Sebaliknya saya juga senang dapa berjumpa dengan kalian semua. Terima kasih atas sambutan hangatnya..!!” Kata Victora sambil langsung duduk sebelah Vegor tepat di depan kucing bernama Rowan Tilden itu, sambil menatap seluruh ruangan ceruk raksasa itu pula yang tampak hidup, karena bunga-bunga dan rumput-rumput yang tumbuh di sekitar ceruk raksasa itu juga bergerak-gerak, bahkan bunga-bunganya tampak berkedip-kedip dan tersenyum dalam keramahan malam yang terasing di puncak gunung itu.

Walau di dalam ceruk raksasa itu gelap dan hanya terang tersinari sianar-sinar cahaya petir disertai bunyi suaranya yang sangat menggelegar menyeramkan, tampak terlihat dan sangat bersahabat. Kemudian Vegor secara spontan mengambil inisiatif lagi, lalu Ia mengangkat tangan kanannya sambil bergumam akan mantra-mantranya. “Kristalozeus Punarbawa Bhanu…!!!” Kata Vegor tampak konsentrasi, bersamaan dari telapak tangan kanan yang mungil milik Vegor, keluar beberapa sinar cahaya kecil sebesar biji kacang hijau beserta asap-asap putih dan bias. Sinar-sinar yang mengeluarkan sinar cahaya putih kebiruan itu pada terbang ke bagian atas sambil bertransformasi bentuk, menjadi bersayap tampak seperti sayap burung yang dikibas-kibaskan. Kristalozeus itu semakin besar, tampak kini sebesar buah apel bersayap burung dan terbang stabil di tempat, menyinari seluruh ruangan ceruk raksasa itu.

Setelah ceruk raksasa itu tampak terang seluruhnya, Vegor memandang kayu-kayu dan ranting-ranting yang terlihat banyak dan berserakan di dalam ceruk raksasa itu pula, lalu Ia bergumam, mengucapkan mantra-mantranya kembali sambil tetap tangan kanannya masih diangkat. “Curnita Samida Pawaka…!!!” Dan tiba-tiba seluruh kayu dan ranting-ranting yang berada di ceruk raksasa itu kini pada beterbangan ke bagian tengah-tengah ceruk raksasa, lalu membentuk gundukkan kayu bakar sangat tinggi, dan tiba-tiba dari bagian dalam gundukkan kayu bakar itu sedikit demi sedikit keluar api, kemudian gundukkan kayu-kayu dan ranting-ranting kering itu kini menjadi api unggun dalam ceruk raksasa.

Page 18: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 18

Karuan saja semua hewan yang berada di dalam ceruk raksasa itu pada terkagum-kagum kepada Vegor, termasuk Victora yang kini ternganga karena Ia sendiri tidak dapat melakukannya. Tampak seluruh hewan hutan yang berada di dalam ceruk raksasa itu kini semakin agak jelas dan manggut-manggut sambil tersenyum kepada Vegor dan Victora dalam kehangatan yang nyata, termasuk pohon-pohon bunga dan rumput-rumput itu yang tampak seperti menari-nari. Karuan saja Victora semakin salah tingkah dalam keheranannya. Sementara Kucing Hutan bernama Rowan Tilden yang masih mendekam di atas batu tadi, tampak semakin indah dilihat karena bulu-bulunya berwarna emas mengkilap sekali, namun kini masih memperhatikan sepak terjang Vegor dalam keindahan dan kewibawaan seekor Kucing Hutan Emas itu.

Lalu Kucing Hutan bernama Rowan Tilden itu juga tersenyum sambil berkata kembali. “Meeeoooong….!!! Tuan Daniswara Glovegor Junior, ada yang harus saya bantu, atau…. Apa yang dapat aku bantu…!? Meeeoooong….!!!” Kata Rowan menawarkan jasanya sambil menatap Vegor yang masih membisu, tampak sedang berpikir serius sekali. “Mmmh…. Aku…. Aku… Ingin beristirahat, tetapi sebelumnya aku ingin bertemu dahulu dengan kolega-kolegaku, khususnya Mastoranno Dragonaldo Tarszius atau Calderanno Dragonazeus Alias Tan Master, Rowan Tilden yang baik itu. Tetapi….. Aku belum tahu bagaimana caranya dalam kegelapan malam yang sangat membahayakan ini. Karena tadi kami meninggalkan mereka dalam pertempuran, dan di bagian hamparan bawah bukit pegunungan ini tadi tampak para Prajurit Perang makhluk asing sedang berduyun-duyun, mengarah ke arah bagian Tenggara…!!!” Kata Vegor menerangkan kejadian itu.8 Lalu menatap Rowan Tilden penuh arti, lalu menatap liontinnya kembali. Sepertiya kini Vegor sedang menyelidikinya juga karena harus lebih berhati-hati. “Meeeoong….!!! Oh, justeru itu. Kenapa kami-pun berada di dalam ceruk raksasa ini. Disamping sedang pada menghindarkan hujan yang sangat deras dan halilintar-halilintar yang sangat membahayakan, tampak para Prajurit asing itupun memang sangat membahayakan dan sangat mematikkan pula bagi kami semua, Tuan Vegor. Meeeoong….!!!” Kata Rowan meyakinkan Vegor…..

SELENGKAPNYA DAPAT DIBACA DI BUKU EDISI 5.

                                                            8 Baca buku judul yang sama, Edisi Buku 4.

Page 19: TESTER STAR WARRIORS 1 EDISI BUKU 5 - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/b25c3a69233d84a83cadc6b3aa662... · Vegor terhempas terbawa bongkahan-bongkahan tanah ke arah

www.star-warriors.com / www.starwarriors1.blogspot.com 19