terje mahan
DESCRIPTION
...TRANSCRIPT
-
1
Kemoterapi Adjuvant Procarbazine, Lomustin dan
Vincristine pada Anaplastik Oligodendroglioma yang
Baru Didiagnosis: Follow-Up Jangka Panjang oleh
EORTC (European Organisation for Research and
Treatment of Cancer Brain Tumor Group)
Kelompok Studi Tumor Otak 26951
Tujuan
Anaplastik oligodendroglioma tergolong tumor yang kemoterapi-sensitif. Penulis
menyajikan temuan studi acak fase III follow up jangka panjang penambahan enam
siklus kemoterapi procarbazine, lomustin dan vincristine (PCV) setelah radioterapi
(RT).
Pasien dan Metode
Pasien dewasa yang baru didiagnosis tumor anaplastik oligodendroglioma secara acak
diberikan radioterapi 59,4 Gy atau RT yang sama diikuti oleh enam siklus adjuvant
PCV. Penenlitian bertujuan menganalisis dan eksplorasi korelasi antara status 1p / 19q
dan kelangsungan hidup. Secara retrospektif telah ditentukan status metilasi gen
promotor metil transferase metil-guanin dan status mutasi dari gen dehidrogenase
isositrat (IDH). Tujuan utama adalah kelangsungan hidup keseluruhan (KHK) dan
Kelangsungan hidup bebas progresi (KHB) berdasarkan analisis tujuan terapi.
Hasil
Sebanyak 368 pasien yang terdaftar, dilakukan follow up rata-rata 140 bulan, KHK
pada grup RT / PCV secara signifikan lebih lama (42,3 bulan dibandingkan 30,6 bulan
pada kelompok RT saja, hazard rasio [HR], 0,75; CI 95%, 0,60-0,95). Pada 80 pasien
dengan 1p / 19q codeletion, KHK meningkat dengan kecenderungan manfaat lebih dari
adjuvant PCV (KHK tidak tercapai di kelompok RT / PCV kelompok dibandingkan
112 bulan pada grup RT; HR, 0,56; CI 95%, 0,31-1,03). Status mutasi IDH merupakan
prognostic yang signifikan.
Kesimpulan
Penambahan enam siklus PCV setelah 59,4 Gy RT meningkatkan baik KHK dan KHB
pada tumor anaplastik oligodendroglial. Kemoterapi PVC pada 1p / 19q-codeleted
tumor memberi manfaaat lebih dibandingkan dengan tumor non-1p / 19q-deleted.
-
2
PENDAHULUAN
Anaplastik oligodendroglioma (AOD) berulang dan anaplastik oligoastrocytoma
(AOA) tergolong tumor kemosensitif, 60% sampai 70% pasien menunjukkan respon
terhadap kemoterapi dengan procarbazine, lomustin dan vincristine (PCV). 1,2 Muncul
pertanyaan apakah kemoterapi adjuvan PCV yang diberikan pada saat diagnosis
dibandingkan kemoterapi pada saat kekambuhan manakah yang memberikan hasil
lebih baik. Untuk menjawab pertanyaan ini, Organisasi Riset dan Pengobatan Eropa
(EORTC) kelompok studi Tumor Otak dimulai pada tahun 1995 melanjutkan
percobaan acak fase III (EORTC study 26951) untuk menentukan apakah adjuvant
PCV yang diberikan setelah 59,4 Gy radioterapi (RT) dengan fraksi 1,8 Gy akan
meningkatkan kelangsungan hidup. Percobaan multicenter ini melibatkan 368 pasien
antara 13 Agustus 1996 sampai 3 Maret 2002 dan dilaporkan pada tahun 2006 dimana
217 (59%) pasien secara acak telah meninggal.3 Hasil pada waktu itu menunjukkan
peningkatan kelangsungan hidup bebas progresi (KHB) pada pasien yang diterapi
dengan adjuvant PCV, tetapi peningkatan kelangsungan hidup keseluruhan (KHK)
secara statistik tidak signifikan. Studi serupa oleh Radiation Therapy Oncology Group
[RTOG] Amerika utara studi 9402 yang dilakukan pada waktu yang sama tetapi
kemoterapi diberikan dengan rejimen PCV intensif sebelum 59,4 Gy RT menunjukkan
hasil serupa.4
Studi retrospektif selama uji coba ini menunjukkan tumor oligodendroglial
yang kedua lengan pendek kromosom 1 (1p) dan lengan panjang kromosom 19 (19q)
dihapus (1p / 19q codeletion) responsif terhadap kemoterapi PCV pada 90% sampai
100% responden.5,6 Oleh karena itu, studi diubah selama fase perhitungan untuk
mengikutsertakan status 1p / 19q sebagai bagian dari analisis studi. Baik Eropa dan
Amerika Utara mencatat prognosis yang signifikan pengaruh adanya 1p / 19q
codeletion, tetapi tidak ada efek prediktif pada hasil kemoterapi PCV. Pada tahun 2006,
kelangsungan hidup rata-rata pasien dengan 1p / 19q codeletion telah diperoleh.
Penelitian kali ini menampilkan data follow up jangka panjang. Laporan ini mencakup
update dampak prognostik promotor gen metilasi metil-guanin metil transferase
(MGMT) dan mutasi gen dehidrogenase isositrate (IDH) terhadap outcome, analisis
dilakukan dan dilaporkan setelah publikasi pertama (post hoc) dari hasil studi klinis.
PASIEN DAN METODE
Pasien yang memenuhi syarat untuk penelitian ini jika telah didiagnosis oleh ahli
patologi menderita AOD atau AOA sekurang-kurangnya 25% elemen oligodendroglial
menurut klasifikasi WHO tahun 1993 untuk tumor otak, 9 dengan setidaknya tiga dari
lima karakteristik anaplastik (selularitas tinggi, mitosis, kelainan nuclear, proliferasi
endotel atau nekrosis).
-
3
Penilaian molekuler
Penghapusan 1p dan 19q dinilai dengan fluoresensi in situ hibridisasi dengan
probe-lokus khusus untuk wilayah 1p36.6 (D1S32) dan 19q (BAC 426G3); sampel
tipis-beku dinilai dengan array hibridisasi genomik komparatif.3,10,11 promotor metilasi
O6-metilguanin-methyltransferase (MGMT) dinilai menggunakan - probe metilasi
amplifikasi semikuantitatif multiplex ligation-dependent.7 Mutasi dehidrogenase
isocitrate (IDH) -1 dan -2 dinilai dengan polymerase chain reaction-amplified fragmen
dua arah siklus berurutan.8 Hanya satu tumor dengan mutase IDH2 yang teridentifikasi,
hal ini dianggap bersama-sama dengan mutasi IDH1.
Pengobatan
Radioterapi diberikan dalam dosis 59,4 Gy dengan fraksi1,8 Gy. Kemoterapi
PCV terdiri enam siklus kemoterapi PCV standar yang diberikan dalam 6 minggu dan
dimulai dalam waktu 4 minggu setelah RT terakhir. Pengobatan pada saat
perkembangan diserahkan kepada kebijaksanaan dari para peneliti lokal, tetapi
protokol yang sangat disarankan pada dokter yang merawat untuk mempertimbangkan
kemoterapi PCV kemoterapi, terutama untuk pasien yang hanya di RT.
Follow-Up
Sejak awal dan pada setiap 3 bulan sampai perkembangan, pasien dievaluasi
dengan pemeriksaan neurologis yaitu status perfomans, pemeriksaan status mini
mental, kuesioner kualitas-hidup Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) dan
magnetic resonance imaging atau computed tomography scan (modalitas pencitraan
yang sama digunakan di seluruh studi). Setelah itu pasien harus diikuti setiap 3 bulan
untuk menilai kelangsungan hidup. Kemajuan didefinisikan menurut untuk kriteria
Macdonald.12
Desain statistik dan Randomisasi
Tujuan akhir utama dari penelitian ini adalah KHK dan KHB pada populasi.
Melalui perubahan ketiga (Mei 2001), pengujian 1p / 19q dan analisis eksplorasi
hubungan status 1p / 19q dengan KHK dan KHB dimasukkan dalam desain penelitian.
Semua analisis survival dilakukan menurut metode Kaplan Meier dan dengan dua sisi
statistik log-rank dengan tingkat signifikansi 0.05 dan dilakukan dengan menggunakan
SAS versi 9.2 (SAS Institute, Cary, NC). Uji log-rank untuk interaksi digunakan untuk
membandingkan efek pengobatan dalam himpunan bagian molekul yang berbeda.
HASIL
Antara 13 Agustus 1995 hingga 3 Maret 2002, 368 pasien diberikan perlakuan acak:
183 diminta untuk menerima RT awal saja dan 185 RT diikuti oleh PCV adjuvant.
Karakteristik klinis pasien dalam dua kelompok yang seimbang. Pada saat laporan ini
diterbitkan (20 Februari 2012) 298 pasien (81,0%) didiagnosis dengan progresi
penyakit dan 281 pasien (76,4%) dilaporkan tewas. Pusat ulasan patologi
-
4
mengkonfirmasikan adanya tumor oligodendroglial 257 pasien (AOD, 175, campuran
AOA, 82). Jaringan yang tersedia untuk 1p / 19q analisis pada 316 pasien, untuk
analisis metilasi MGMT promoter 183 pasien dan untuk penilaian status mutasional
IDH 179 pasien. Gambar 1 menunjukkan diagram CONSORT yang diperbarui, dengan
rincian pengobatan pada saat perkembangan.
Gambar 1. Diagram CONSORT. PVC :Procarbazine, lomustine dan vincristine; PD:
progressive disease; RT: Radioterapi
Kelangsungan Hidup
Sepuluh tahun setelah akhir pendaftaran dan dengan follow-up rata-rata 140
bulan, KHK secara signifikan lebih baik pada grup RT / PCV (median KHK, 42,3 v
30,6 bulan setelah RT saja, rasio hazard [HR], 0,75; CI 95%, 0,60-0,95; Gambar 2A.
Demikian pula, KHB secara signifikan lebih baik setelah RT / PCV (median KHB, 24,3
bulan setelah RT / PCV v 13,2 bulan dengan RT saja; HR, 0,66; 95% CI, 0,52-0,83;
Gambar 2B). Dalam usia analisis memasuki risiko disesuaikan ( 40 v > 40 tahun), operasi (biopsi v reseksi), status WHO performance (0, 1 v 2) dan operasi sebelumnya
untuk kelas rendah glioma (ya v tidak ada), pengobatan yang diberikan tetap
merupakan faktor independen untuk OS (HR, 0,76; 95% CI, 0,60 menjadi 0,97).
Analisis status 1p / 19q dan kondisi Patologi
Penurunan HR penambahan PCV tampak lebih dinyatakan pada pasien dengan
tumor 1p / 19q-codeleted (Tabel 1). Pada 80 (25%) dari 316 kasus dengan jaringan
yang tersedia untuk penilaian 1p / 19q, ditemukan codeletion dari 1p / 19q. Pada pasien
dengan codeleted tumor, KHK tidak tercapai dalam kelompok RT / PCV dibandingkan
112 bulan dalam kelompok RT (HR, 0,56; 95% CI, 0,31-1,03; Gambar 3A). Pada
pasien dengan tumor noncodeleted, pengurangan risiko berkurang: KHK 25 versus 21
-
5
Gambar 2. (A) Kelangsungan Hidup Keseluruhan (KHK); (B) kelangsungan Hidup Bebas
Progresi (KHB) pada kedua kelompok pengobatan. N: total kejadian; O: kejadian yang
diamati; PVC : Procarbazine, lomustine dan vincristine; RT: Radioterapi
bulan (HR, 0,83; 95% CI, 0,62-1,10; Gambar 3B). Besarnya efek pengobatan tidak
berbeda secara signifikan antara dua subkelompok yang didefinisikan berdasarkan
status 1p / 19q seperti yang diperkirakan oleh Petos log-rank (P=0.25), Yang tidak teridentifikasi mengingat jumlah pasien dengan codeleted tumors.13 KHB meningkat
lebih besar pada kelompok codeleted. Pada kelompok codeleted, KHB 157 bulan
setelah RT / PCV dan 50 bulan setelah RT saja (HR, 0,42; 95% CI, 0,24-0,74; Gambar
4A). Pada pasien dengan tumor noncodeleted, KHB adalah 15 bulan pada RT /
PCVgroup dan 9 bulan di pada kelompok RT saja (HR, 0,73; 95% CI, 0,56-0,97;
Gambar 4B). Pada subkelompok yang telah dikonfirmasi secara histologi tumor
anaplastik oligodendroglial (n=257) di centra review, pengurangan HR yang sama
untuk KHK diamati setelah RT / PCV (HR, 0,73; 95% CI, 0,55-0,96) dibandingkan
dengan populasi yang secara sengaja diterapi.
-
6
Faktor Molekuler lainnya dan Outcome
Pasien yang diuji status 1p / 19q, status IDH dan status promotor MGMT
metilasi memiliki karakteristik klinis yang sama dan outcome dibandingkan dengan
pasien yang tidak diuji, kecuali untuk sedikit peningkatan reseksi pada pasien diuji
untuk IDH dan 1p / 19q (91% v 81%, dan 87% v 77%, masing-masing, data lainnya
tidak diperlihatkan). KHK dan KHB secara signifikan lebih baik pada pasien dengan
tumor codeleted dibandingkan dengan pasien dengan tumor noncodeleted (KHB 76 v
11 bulan; HR, 0,39; 95% CI, 0,28-0,53; KHK, 123 v 23 bulan; HR, 0,36; 95% CI, 0,26-
0,50). Demikian pula, KHK dan KHB lebih baik pada pasien dengan Promotor MGMT
metilasi dan tumor IDH-bermutasi. Tabel 3 merangkum kelangsun hidup 5 tahun KHK
di berbagai sub-kelompok dan hubungannya dengan pengobatan yang diberikan.
Pasien dengan promoter MGMT metilasi, tumor IDH-mutasi atau dikonfirmasi secara
histologi anaplastik oligodendroglial histologi tampak mendapatkan lebih banyak
manfaat dari penambahan PCV. Pengujian interaksi karakteristik ini dengan
pengobatan yang ditentukan tetap tidak signifikan.
Baik promotor MGMT metilasi dan status mutasi IDH dapat ditentukan pada
158 pasien dan berkorelasi (korelasi koefisien, 0,51; hanya dua pasien dengan mutasi
IDH-1 menunjukkan MGMT unmethylated; semua pasien lainnya IDH-bermutasi
[n=69] menunjukkan MGMT promotor metilasi). KHK ini hampir sama pada pasien
tanpa MGMT promoter metilasi dibandingkan dengan pasien dengan MGMT promoter
metilasi tetapi tidak ada mutasi IDH (HR, 0,88; 95% CI, 0,57-1,36). Pada 150 kasus,
data 1p / 19q, MGMT dan Hasil IDH tersedia. Dalam model prognostik multivariat
dengan tiga faktor, IDH dan 1p / 19q yang independen signifikan tapi tidak MGMT,
dengan penurunan HR KHK serupa untuk mutasi IDH (0,356) dan 1p / 19q-codeleted
(0,424) tumor.
PEMBAHASAN
Analisis kelangsungan hidup jangka panjang EORTC studi 26951 adalah
sidang pertama pada glioma grade 3 untuk menunjukkan klinis yang relevan dan
signifikan peningkatan KHK pada populasi yang sengaja diterapi dengan penambahan
kemoterapi adjuvan pada radioterapi. Analisis pada tahun 2006 ini menunjukkan KHB
meningkat setelah kemoterapi adjuvan PCV. Kami berasumsi bahwa tidak adanya
manfaat yang signifikan KHK dengan adanya peningkatan KHB setelah adjuvant PCV
terjadi karena kemoterapi diberikan pada saat perkembangan tumor, sekitar 75% pasien
RT yang menerima kemoterapi pada saat progresi. Melalui durasi follow up rata-rata
140 bulan adanya peningkatan KHB direfleksikan 12 bulan dari KHK. Peningkatan ini
dicapai meskipun nyatanya sebagian besar pasien tidak menyelesaikan serangkaian
penuh enam siklus adjuvant PCV. Seperti dijelaskan sebelumnya, jumlah rata-rata
siklus PCV adalah tiga, dengan 30% dari pasien menyelesaikan enam siklus.3
Kebanyakan pasien yang tidak melanjutkan kemoterapi (biasanya tanpa gejala) terjadi
toksisitas hematologi dan progresi tumor. Analisis kualitas hidup menunjukkan
-
7
Tabel 3. Rerata kelangsungan hidup keseluruhan dan kelangsungan hidup bebas
progresi 5 tahun berdasarkan terapi yang diberikan dan variasi subgroup. NR : Not
reached; PVC : Procarbazine, lomustine dan vincristine; RT: Radioterapi
-
8
bahwa pasien yang menerima RT/PVC mengeluh sering mual / muntah, kehilangan
nafsu makan dan mengantuk selama dan segera setelah kemoterapi PCV.14 Tidak ada
efek jangka panjang dari kemoterapi PCV pada kualitas hidup yang teriidentifikasi.
Berbeda dengan penelitian serupa RTOG9402 Amerika Utara mengenai
neoadjuvant intensif PCV pada tumor anaplastic oligodendroglial, pasien
diikutsertakan berdasarkan diagnosis histologis. Pasien yang dikonfirmasi secara
histologi anaplastik oligodendroglial hampir 70%. Tingkat variasi interobserver khas
untuk studi ini berkisar antara glioma grade 2 dan grade 3.15-17 Kriteria morfologi untuk
oligodendroglioma tunduk pada tren dari waktu ke waktu, baru-baru ini digunakan
kriteria yang lebih ketat untuk mendiagnosis oligodendroglial tumor.18,19 Jelas, inklusi
berdasarkan diagnosis lokal oligodendroglial sehingga populasi pasien yang lebih
heterogen. Ppenentuan pasien berdasarkan diagnosis tidak mencerminkan situasi klinis
sehari-hari yang akurat.20 lokal Namun, ditemukan penurunan HR setelah PCV
adjuvant pada patologi sentral review mengkonfirmasi berkurangnya HR tumor AOD
pada populasi yang sengaja diterapi (0,73 v 0.75).
Meskipun kecenderungan (HR, 0,83; P = 0,185 pada 236 pasien dengan tumor
noncodeleted) perbaikan KHK setelah RT / PCV pada pasien dengan tumor
noncodeleted, penelitian kami menunjukkan pengurangan risiko yang lebih besar (HR,
0,56; batas atas CI 95% dari 1,03; P = 0,0594) pada 80 pasien dengan tumor 1p / 19q-
codeleted. Hal ini sesuai dengan peningkatan KHB setelah adjuvant PCV pada pasien
dengan 1p / 19q codeleted tumor, dari 50 bulan dengan hanya RT dan 156 bulan dengan
RT / PCV. Dalam kebanyakan studi, durasi kekambuhan dari 1p / 19q codeleted AOD
tumor setelah RT dan PCV kemoterapi bervariasi antara 12 dan 24 months.5,21,22
Percobaan menunjukkan penambahan kemoterapi PCV pada RT dibandingkan PCV
pada saat progresi menunjukkan peningkatan outcome pada 1p tumor / 19q-codeleted.
Dukungan lebih lanjut peningkatan KHK setelah adjuvant PCV berasal dari studi
RTOG 9402, yang mengamati 120 pasien dengan 1p / 19q codeleted tumor,
menunjukkan pengurangan risiko yang sama dengan penambahan PCV pada RT (OS,
14,7 tahun setelah RT / PCV v 7.3 tahun setelah RT saja; HR untuk 1p / 19q codeleted,
0,59; HR setelah PCV / RT untuk seluruh populasi penelitian0.79).22a
Penanda lainnya yang diidentifikasi mempengaruhi outcome pada glioma difus
adalah MGMT promotor metilasi dan mutasi IDH.23-26 Dalam penelitian ini, ketiga
penanda (1p / 19q codeletion, promotor MGMT metilasi dan IDH mutasi) berkorelasi
dan sangat prognostik untuk kelangsungan hidup pasien. Pertanyaan yang klinis adalah
yang biomarker mana yang memiliki nilai prognostik terkuat untuk mengetahui
manfaat adjuvant kemoterapi PCV. Analisis multivariat dari penelitian ini, hanya 1p /
19q dan status IDH yang merupakan variable independen penting sebagai prognostik,
tetapi pada non-1p / 19q tumor codeleted, tidak jelas signifikan secara statistic
peningkatan KHK. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mutasi IDH adalah
penyebab hipermetilasi fenotipe CpG island pada glioma dan promotor MGMT
metilasi merupakan bagian dari hypermethylated profil fenotipe CpG island ini.27-29
Selain itu, penelitian in vitro menunjukkan bahwa mutase IDH-menginduksi perubahan
metabolik (peningkatan produksi 2-hidroksi-glutarate) yang menghasilkan
hypermethylated state. Kemungkinan besar, MGMT promotor metilasi pada tumor
grade 3 mutasi IDH adalah hasil dari genome metilasi dan dampak prognostik hasil
-
9
analisis univariate promotor MGMT metilasi pada grade 3 difus glioma hanya
mencerminkan peningkatan mutasi IDH tumor. Dari penelitian ini, tidak ada
kesimpulan yang pasti bisa ditarik mengenai nilai prediktif MGMT promoter metilasi
sendiri atau mutasi IDH tanpa adanya 1p / 19q codeletion. Meskipun kecenderungan
yang diamati, jumlah pasien sedikit, analisis MGMT dan IDH adalah post hoc dan
semua tes untuk interaksi tetap negatif.
Bagaimana seharusnya terapi tumor 1p/19q-codeleted, berdasarkan EORTC
dan studi RTOG menunjukkan bahwa untuk 1p / 19q codeleted tumor oligodendroglial,
kombinasi RT dan PCV harus menjadi standar perawatan. Pengurangan resiko yang
sama dalam dosis adjuvant standar studi EORTC dan neoadjuvant intensif Studi PCV
RTOG menunjukkan bahwa bukan waktunya (segera sebelum atau setelah RT)
maupun dosis-intensitas jadwal PCV yang penting. Sebuah pertanyaan yang jelas
adalah apakah gabungan chemoirradiation dengan temozolomide atau RT diikuti
dengan temozolomide dapat dianggap setara dengan RT / PCV. Perbandingan head-to-
head resmi PCV dibandingkan temozolomide belum pernah dilakukan, meskipun
dengan follow up terbatas (hanya 43% dari pasien setelah mencapai titik point utama,
waktu untuk kegagalan pengobatan) dan tidak dapatdilakukan perrbandingan antara
temozolomide dan PCV, Jerman NOA 4 sidang glioma grade 3 tidak menunjukkan
perbedaan antara regimens.33,34 Dengan asumsi bahwa gabungan kemo-radiasi dengan
temozolomide memberikan hasil yang setara dibandingkan dengan RT/PCV.
Pertanyaan lain adalah apakah RT aman ditunda pada pasien dengan tumor 1p / 19q-
codeleted. Efek terlambatnya RT pada kognitif telah didokumentasikan, pada banyak
centre pengobatan, kemoterapi temozolomide telah menjadi standar Pendekatan untuk
1p/19q-codeleted oligodendroglioma sementara menunggu RT sampai
progression.35,36 studi CODEL yang sedang berlangsung (Codeleted Tumor) pada
anaplastik 1p/19q-codeleted oligodendroglioma menilai khasiat RT dengan
temozolomide dibandingkan dengan RT saja berdasarkan laporan tahun 2006 dari studi
ini dan ofRTOG9402. Eksplorasi ketiga pilihan terapi (dengan titik akhir kognitif),
pasien diobati dengan temozolomide saja. Percobaan ini ditunda sampai ada hasil
follow up jangka panjang RTOG 9402; Keputusan ini didukung oleh hasil penelitian
ini. Saat ini di bawah pertimbangan untuk mengubah RT sendiri ke RT ditambah PCV
dan melanjutkan dua lengan lainnya (RT / temozolomide chemoirradiation dan
temozolomide saja). Desain ini akan membahas pertanyaan diatas. Namun, studi
NOA4 pada glioma garde 3, diamati hasil serupa setelah RT dan setelah kemoterapi
pada saat laporan pertama.33 Jadi ada kemungkinan bahwa RT pertama dan kemoterapi
pada perkembangan pengobatan berurutan dengan kemoterapi pertama dan RT di
perkembangan juga akan menurunkan KHK di dibandingkan dengan pengobatan awal
dengan RT / PCV.
Pertanyaan lain adalah bagaimana pasien dengan noncodeleted glioma grade
harus dirawat. Banyak pasien tidak memiliki morfologi oligodendroglial dan tidak
memenuhi syarat untuk percobaan saat ini. Pada pasien non1p / 19q codeletion yang
terdaftar pada penelitian, manfaat KHK tidak signifikan secara statistik dengan
adjuvant PCV. Analisis post hoc menunjukkan manfaat untuk Tumor IDH-bermutasi,
yang umumnya juga 1p/19q codeleted, dan ukuran sampel yang terbatas tidak
memungkinkan analisis bermakna subkelompok ini. CATNON(Contcurrent and
-
10
Adjuvant Temozolomide Chemotherapy in Non-1p/19q Deleted Anaplastic Glioma)
studi pada grade 3 non-1p/tumor 19q-codeleted harus menjawab pertanyaan ini. Dalam
EORTC ini studi yang dilakukan di Eropa, Australia dan Amerika Utara, pasien
diperlakukan dengan berbagai kombinasi radioterapi dan temozolomide. Kehadiran
kelompok control hanya RT saja akan memungkinkan karakterisasi lebih lanjut
manfaat kemoterapi pada pasien glioma grade 3.