terje mahan

10
1 Kemoterapi Adjuvant Procarbazine, Lomustin dan Vincristine pada Anaplastik Oligodendroglioma yang Baru Didiagnosis: Follow-Up Jangka Panjang oleh EORTC (European Organisation for Research and Treatment of Cancer Brain Tumor Group) Kelompok Studi Tumor Otak 26951 Tujuan Anaplastik oligodendroglioma tergolong tumor yang kemoterapi-sensitif. Penulis menyajikan temuan studi acak fase III follow up jangka panjang penambahan enam siklus kemoterapi procarbazine, lomustin dan vincristine (PCV) setelah radioterapi (RT). Pasien dan Metode Pasien dewasa yang baru didiagnosis tumor anaplastik oligodendroglioma secara acak diberikan radioterapi 59,4 Gy atau RT yang sama diikuti oleh enam siklus adjuvant PCV. Penenlitian bertujuan menganalisis dan eksplorasi korelasi antara status 1p / 19q dan kelangsungan hidup. Secara retrospektif telah ditentukan status metilasi gen promotor metil transferase metil-guanin dan status mutasi dari gen dehidrogenase isositrat (IDH). Tujuan utama adalah kelangsungan hidup keseluruhan (KHK) dan Kelangsungan hidup bebas progresi (KHB) berdasarkan analisis tujuan terapi. Hasil Sebanyak 368 pasien yang terdaftar, dilakukan follow up rata-rata 140 bulan, KHK pada grup RT / PCV secara signifikan lebih lama (42,3 bulan dibandingkan 30,6 bulan pada kelompok RT saja, hazard rasio [HR], 0,75; CI 95%, 0,60-0,95). Pada 80 pasien dengan 1p / 19q codeletion, KHK meningkat dengan kecenderungan manfaat lebih dari adjuvant PCV (KHK tidak tercapai di kelompok RT / PCV kelompok dibandingkan 112 bulan pada grup RT; HR, 0,56; CI 95%, 0,31-1,03). Status mutasi IDH merupakan prognostic yang signifikan. Kesimpulan Penambahan enam siklus PCV setelah 59,4 Gy RT meningkatkan baik KHK dan KHB pada tumor anaplastik oligodendroglial. Kemoterapi PVC pada 1p / 19q-codeleted tumor memberi manfaaat lebih dibandingkan dengan tumor non-1p / 19q-deleted.

Upload: risna-oktavia

Post on 29-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

...

TRANSCRIPT

  • 1

    Kemoterapi Adjuvant Procarbazine, Lomustin dan

    Vincristine pada Anaplastik Oligodendroglioma yang

    Baru Didiagnosis: Follow-Up Jangka Panjang oleh

    EORTC (European Organisation for Research and

    Treatment of Cancer Brain Tumor Group)

    Kelompok Studi Tumor Otak 26951

    Tujuan

    Anaplastik oligodendroglioma tergolong tumor yang kemoterapi-sensitif. Penulis

    menyajikan temuan studi acak fase III follow up jangka panjang penambahan enam

    siklus kemoterapi procarbazine, lomustin dan vincristine (PCV) setelah radioterapi

    (RT).

    Pasien dan Metode

    Pasien dewasa yang baru didiagnosis tumor anaplastik oligodendroglioma secara acak

    diberikan radioterapi 59,4 Gy atau RT yang sama diikuti oleh enam siklus adjuvant

    PCV. Penenlitian bertujuan menganalisis dan eksplorasi korelasi antara status 1p / 19q

    dan kelangsungan hidup. Secara retrospektif telah ditentukan status metilasi gen

    promotor metil transferase metil-guanin dan status mutasi dari gen dehidrogenase

    isositrat (IDH). Tujuan utama adalah kelangsungan hidup keseluruhan (KHK) dan

    Kelangsungan hidup bebas progresi (KHB) berdasarkan analisis tujuan terapi.

    Hasil

    Sebanyak 368 pasien yang terdaftar, dilakukan follow up rata-rata 140 bulan, KHK

    pada grup RT / PCV secara signifikan lebih lama (42,3 bulan dibandingkan 30,6 bulan

    pada kelompok RT saja, hazard rasio [HR], 0,75; CI 95%, 0,60-0,95). Pada 80 pasien

    dengan 1p / 19q codeletion, KHK meningkat dengan kecenderungan manfaat lebih dari

    adjuvant PCV (KHK tidak tercapai di kelompok RT / PCV kelompok dibandingkan

    112 bulan pada grup RT; HR, 0,56; CI 95%, 0,31-1,03). Status mutasi IDH merupakan

    prognostic yang signifikan.

    Kesimpulan

    Penambahan enam siklus PCV setelah 59,4 Gy RT meningkatkan baik KHK dan KHB

    pada tumor anaplastik oligodendroglial. Kemoterapi PVC pada 1p / 19q-codeleted

    tumor memberi manfaaat lebih dibandingkan dengan tumor non-1p / 19q-deleted.

  • 2

    PENDAHULUAN

    Anaplastik oligodendroglioma (AOD) berulang dan anaplastik oligoastrocytoma

    (AOA) tergolong tumor kemosensitif, 60% sampai 70% pasien menunjukkan respon

    terhadap kemoterapi dengan procarbazine, lomustin dan vincristine (PCV). 1,2 Muncul

    pertanyaan apakah kemoterapi adjuvan PCV yang diberikan pada saat diagnosis

    dibandingkan kemoterapi pada saat kekambuhan manakah yang memberikan hasil

    lebih baik. Untuk menjawab pertanyaan ini, Organisasi Riset dan Pengobatan Eropa

    (EORTC) kelompok studi Tumor Otak dimulai pada tahun 1995 melanjutkan

    percobaan acak fase III (EORTC study 26951) untuk menentukan apakah adjuvant

    PCV yang diberikan setelah 59,4 Gy radioterapi (RT) dengan fraksi 1,8 Gy akan

    meningkatkan kelangsungan hidup. Percobaan multicenter ini melibatkan 368 pasien

    antara 13 Agustus 1996 sampai 3 Maret 2002 dan dilaporkan pada tahun 2006 dimana

    217 (59%) pasien secara acak telah meninggal.3 Hasil pada waktu itu menunjukkan

    peningkatan kelangsungan hidup bebas progresi (KHB) pada pasien yang diterapi

    dengan adjuvant PCV, tetapi peningkatan kelangsungan hidup keseluruhan (KHK)

    secara statistik tidak signifikan. Studi serupa oleh Radiation Therapy Oncology Group

    [RTOG] Amerika utara studi 9402 yang dilakukan pada waktu yang sama tetapi

    kemoterapi diberikan dengan rejimen PCV intensif sebelum 59,4 Gy RT menunjukkan

    hasil serupa.4

    Studi retrospektif selama uji coba ini menunjukkan tumor oligodendroglial

    yang kedua lengan pendek kromosom 1 (1p) dan lengan panjang kromosom 19 (19q)

    dihapus (1p / 19q codeletion) responsif terhadap kemoterapi PCV pada 90% sampai

    100% responden.5,6 Oleh karena itu, studi diubah selama fase perhitungan untuk

    mengikutsertakan status 1p / 19q sebagai bagian dari analisis studi. Baik Eropa dan

    Amerika Utara mencatat prognosis yang signifikan pengaruh adanya 1p / 19q

    codeletion, tetapi tidak ada efek prediktif pada hasil kemoterapi PCV. Pada tahun 2006,

    kelangsungan hidup rata-rata pasien dengan 1p / 19q codeletion telah diperoleh.

    Penelitian kali ini menampilkan data follow up jangka panjang. Laporan ini mencakup

    update dampak prognostik promotor gen metilasi metil-guanin metil transferase

    (MGMT) dan mutasi gen dehidrogenase isositrate (IDH) terhadap outcome, analisis

    dilakukan dan dilaporkan setelah publikasi pertama (post hoc) dari hasil studi klinis.

    PASIEN DAN METODE

    Pasien yang memenuhi syarat untuk penelitian ini jika telah didiagnosis oleh ahli

    patologi menderita AOD atau AOA sekurang-kurangnya 25% elemen oligodendroglial

    menurut klasifikasi WHO tahun 1993 untuk tumor otak, 9 dengan setidaknya tiga dari

    lima karakteristik anaplastik (selularitas tinggi, mitosis, kelainan nuclear, proliferasi

    endotel atau nekrosis).

  • 3

    Penilaian molekuler

    Penghapusan 1p dan 19q dinilai dengan fluoresensi in situ hibridisasi dengan

    probe-lokus khusus untuk wilayah 1p36.6 (D1S32) dan 19q (BAC 426G3); sampel

    tipis-beku dinilai dengan array hibridisasi genomik komparatif.3,10,11 promotor metilasi

    O6-metilguanin-methyltransferase (MGMT) dinilai menggunakan - probe metilasi

    amplifikasi semikuantitatif multiplex ligation-dependent.7 Mutasi dehidrogenase

    isocitrate (IDH) -1 dan -2 dinilai dengan polymerase chain reaction-amplified fragmen

    dua arah siklus berurutan.8 Hanya satu tumor dengan mutase IDH2 yang teridentifikasi,

    hal ini dianggap bersama-sama dengan mutasi IDH1.

    Pengobatan

    Radioterapi diberikan dalam dosis 59,4 Gy dengan fraksi1,8 Gy. Kemoterapi

    PCV terdiri enam siklus kemoterapi PCV standar yang diberikan dalam 6 minggu dan

    dimulai dalam waktu 4 minggu setelah RT terakhir. Pengobatan pada saat

    perkembangan diserahkan kepada kebijaksanaan dari para peneliti lokal, tetapi

    protokol yang sangat disarankan pada dokter yang merawat untuk mempertimbangkan

    kemoterapi PCV kemoterapi, terutama untuk pasien yang hanya di RT.

    Follow-Up

    Sejak awal dan pada setiap 3 bulan sampai perkembangan, pasien dievaluasi

    dengan pemeriksaan neurologis yaitu status perfomans, pemeriksaan status mini

    mental, kuesioner kualitas-hidup Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG) dan

    magnetic resonance imaging atau computed tomography scan (modalitas pencitraan

    yang sama digunakan di seluruh studi). Setelah itu pasien harus diikuti setiap 3 bulan

    untuk menilai kelangsungan hidup. Kemajuan didefinisikan menurut untuk kriteria

    Macdonald.12

    Desain statistik dan Randomisasi

    Tujuan akhir utama dari penelitian ini adalah KHK dan KHB pada populasi.

    Melalui perubahan ketiga (Mei 2001), pengujian 1p / 19q dan analisis eksplorasi

    hubungan status 1p / 19q dengan KHK dan KHB dimasukkan dalam desain penelitian.

    Semua analisis survival dilakukan menurut metode Kaplan Meier dan dengan dua sisi

    statistik log-rank dengan tingkat signifikansi 0.05 dan dilakukan dengan menggunakan

    SAS versi 9.2 (SAS Institute, Cary, NC). Uji log-rank untuk interaksi digunakan untuk

    membandingkan efek pengobatan dalam himpunan bagian molekul yang berbeda.

    HASIL

    Antara 13 Agustus 1995 hingga 3 Maret 2002, 368 pasien diberikan perlakuan acak:

    183 diminta untuk menerima RT awal saja dan 185 RT diikuti oleh PCV adjuvant.

    Karakteristik klinis pasien dalam dua kelompok yang seimbang. Pada saat laporan ini

    diterbitkan (20 Februari 2012) 298 pasien (81,0%) didiagnosis dengan progresi

    penyakit dan 281 pasien (76,4%) dilaporkan tewas. Pusat ulasan patologi

  • 4

    mengkonfirmasikan adanya tumor oligodendroglial 257 pasien (AOD, 175, campuran

    AOA, 82). Jaringan yang tersedia untuk 1p / 19q analisis pada 316 pasien, untuk

    analisis metilasi MGMT promoter 183 pasien dan untuk penilaian status mutasional

    IDH 179 pasien. Gambar 1 menunjukkan diagram CONSORT yang diperbarui, dengan

    rincian pengobatan pada saat perkembangan.

    Gambar 1. Diagram CONSORT. PVC :Procarbazine, lomustine dan vincristine; PD:

    progressive disease; RT: Radioterapi

    Kelangsungan Hidup

    Sepuluh tahun setelah akhir pendaftaran dan dengan follow-up rata-rata 140

    bulan, KHK secara signifikan lebih baik pada grup RT / PCV (median KHK, 42,3 v

    30,6 bulan setelah RT saja, rasio hazard [HR], 0,75; CI 95%, 0,60-0,95; Gambar 2A.

    Demikian pula, KHB secara signifikan lebih baik setelah RT / PCV (median KHB, 24,3

    bulan setelah RT / PCV v 13,2 bulan dengan RT saja; HR, 0,66; 95% CI, 0,52-0,83;

    Gambar 2B). Dalam usia analisis memasuki risiko disesuaikan ( 40 v > 40 tahun), operasi (biopsi v reseksi), status WHO performance (0, 1 v 2) dan operasi sebelumnya

    untuk kelas rendah glioma (ya v tidak ada), pengobatan yang diberikan tetap

    merupakan faktor independen untuk OS (HR, 0,76; 95% CI, 0,60 menjadi 0,97).

    Analisis status 1p / 19q dan kondisi Patologi

    Penurunan HR penambahan PCV tampak lebih dinyatakan pada pasien dengan

    tumor 1p / 19q-codeleted (Tabel 1). Pada 80 (25%) dari 316 kasus dengan jaringan

    yang tersedia untuk penilaian 1p / 19q, ditemukan codeletion dari 1p / 19q. Pada pasien

    dengan codeleted tumor, KHK tidak tercapai dalam kelompok RT / PCV dibandingkan

    112 bulan dalam kelompok RT (HR, 0,56; 95% CI, 0,31-1,03; Gambar 3A). Pada

    pasien dengan tumor noncodeleted, pengurangan risiko berkurang: KHK 25 versus 21

  • 5

    Gambar 2. (A) Kelangsungan Hidup Keseluruhan (KHK); (B) kelangsungan Hidup Bebas

    Progresi (KHB) pada kedua kelompok pengobatan. N: total kejadian; O: kejadian yang

    diamati; PVC : Procarbazine, lomustine dan vincristine; RT: Radioterapi

    bulan (HR, 0,83; 95% CI, 0,62-1,10; Gambar 3B). Besarnya efek pengobatan tidak

    berbeda secara signifikan antara dua subkelompok yang didefinisikan berdasarkan

    status 1p / 19q seperti yang diperkirakan oleh Petos log-rank (P=0.25), Yang tidak teridentifikasi mengingat jumlah pasien dengan codeleted tumors.13 KHB meningkat

    lebih besar pada kelompok codeleted. Pada kelompok codeleted, KHB 157 bulan

    setelah RT / PCV dan 50 bulan setelah RT saja (HR, 0,42; 95% CI, 0,24-0,74; Gambar

    4A). Pada pasien dengan tumor noncodeleted, KHB adalah 15 bulan pada RT /

    PCVgroup dan 9 bulan di pada kelompok RT saja (HR, 0,73; 95% CI, 0,56-0,97;

    Gambar 4B). Pada subkelompok yang telah dikonfirmasi secara histologi tumor

    anaplastik oligodendroglial (n=257) di centra review, pengurangan HR yang sama

    untuk KHK diamati setelah RT / PCV (HR, 0,73; 95% CI, 0,55-0,96) dibandingkan

    dengan populasi yang secara sengaja diterapi.

  • 6

    Faktor Molekuler lainnya dan Outcome

    Pasien yang diuji status 1p / 19q, status IDH dan status promotor MGMT

    metilasi memiliki karakteristik klinis yang sama dan outcome dibandingkan dengan

    pasien yang tidak diuji, kecuali untuk sedikit peningkatan reseksi pada pasien diuji

    untuk IDH dan 1p / 19q (91% v 81%, dan 87% v 77%, masing-masing, data lainnya

    tidak diperlihatkan). KHK dan KHB secara signifikan lebih baik pada pasien dengan

    tumor codeleted dibandingkan dengan pasien dengan tumor noncodeleted (KHB 76 v

    11 bulan; HR, 0,39; 95% CI, 0,28-0,53; KHK, 123 v 23 bulan; HR, 0,36; 95% CI, 0,26-

    0,50). Demikian pula, KHK dan KHB lebih baik pada pasien dengan Promotor MGMT

    metilasi dan tumor IDH-bermutasi. Tabel 3 merangkum kelangsun hidup 5 tahun KHK

    di berbagai sub-kelompok dan hubungannya dengan pengobatan yang diberikan.

    Pasien dengan promoter MGMT metilasi, tumor IDH-mutasi atau dikonfirmasi secara

    histologi anaplastik oligodendroglial histologi tampak mendapatkan lebih banyak

    manfaat dari penambahan PCV. Pengujian interaksi karakteristik ini dengan

    pengobatan yang ditentukan tetap tidak signifikan.

    Baik promotor MGMT metilasi dan status mutasi IDH dapat ditentukan pada

    158 pasien dan berkorelasi (korelasi koefisien, 0,51; hanya dua pasien dengan mutasi

    IDH-1 menunjukkan MGMT unmethylated; semua pasien lainnya IDH-bermutasi

    [n=69] menunjukkan MGMT promotor metilasi). KHK ini hampir sama pada pasien

    tanpa MGMT promoter metilasi dibandingkan dengan pasien dengan MGMT promoter

    metilasi tetapi tidak ada mutasi IDH (HR, 0,88; 95% CI, 0,57-1,36). Pada 150 kasus,

    data 1p / 19q, MGMT dan Hasil IDH tersedia. Dalam model prognostik multivariat

    dengan tiga faktor, IDH dan 1p / 19q yang independen signifikan tapi tidak MGMT,

    dengan penurunan HR KHK serupa untuk mutasi IDH (0,356) dan 1p / 19q-codeleted

    (0,424) tumor.

    PEMBAHASAN

    Analisis kelangsungan hidup jangka panjang EORTC studi 26951 adalah

    sidang pertama pada glioma grade 3 untuk menunjukkan klinis yang relevan dan

    signifikan peningkatan KHK pada populasi yang sengaja diterapi dengan penambahan

    kemoterapi adjuvan pada radioterapi. Analisis pada tahun 2006 ini menunjukkan KHB

    meningkat setelah kemoterapi adjuvan PCV. Kami berasumsi bahwa tidak adanya

    manfaat yang signifikan KHK dengan adanya peningkatan KHB setelah adjuvant PCV

    terjadi karena kemoterapi diberikan pada saat perkembangan tumor, sekitar 75% pasien

    RT yang menerima kemoterapi pada saat progresi. Melalui durasi follow up rata-rata

    140 bulan adanya peningkatan KHB direfleksikan 12 bulan dari KHK. Peningkatan ini

    dicapai meskipun nyatanya sebagian besar pasien tidak menyelesaikan serangkaian

    penuh enam siklus adjuvant PCV. Seperti dijelaskan sebelumnya, jumlah rata-rata

    siklus PCV adalah tiga, dengan 30% dari pasien menyelesaikan enam siklus.3

    Kebanyakan pasien yang tidak melanjutkan kemoterapi (biasanya tanpa gejala) terjadi

    toksisitas hematologi dan progresi tumor. Analisis kualitas hidup menunjukkan

  • 7

    Tabel 3. Rerata kelangsungan hidup keseluruhan dan kelangsungan hidup bebas

    progresi 5 tahun berdasarkan terapi yang diberikan dan variasi subgroup. NR : Not

    reached; PVC : Procarbazine, lomustine dan vincristine; RT: Radioterapi

  • 8

    bahwa pasien yang menerima RT/PVC mengeluh sering mual / muntah, kehilangan

    nafsu makan dan mengantuk selama dan segera setelah kemoterapi PCV.14 Tidak ada

    efek jangka panjang dari kemoterapi PCV pada kualitas hidup yang teriidentifikasi.

    Berbeda dengan penelitian serupa RTOG9402 Amerika Utara mengenai

    neoadjuvant intensif PCV pada tumor anaplastic oligodendroglial, pasien

    diikutsertakan berdasarkan diagnosis histologis. Pasien yang dikonfirmasi secara

    histologi anaplastik oligodendroglial hampir 70%. Tingkat variasi interobserver khas

    untuk studi ini berkisar antara glioma grade 2 dan grade 3.15-17 Kriteria morfologi untuk

    oligodendroglioma tunduk pada tren dari waktu ke waktu, baru-baru ini digunakan

    kriteria yang lebih ketat untuk mendiagnosis oligodendroglial tumor.18,19 Jelas, inklusi

    berdasarkan diagnosis lokal oligodendroglial sehingga populasi pasien yang lebih

    heterogen. Ppenentuan pasien berdasarkan diagnosis tidak mencerminkan situasi klinis

    sehari-hari yang akurat.20 lokal Namun, ditemukan penurunan HR setelah PCV

    adjuvant pada patologi sentral review mengkonfirmasi berkurangnya HR tumor AOD

    pada populasi yang sengaja diterapi (0,73 v 0.75).

    Meskipun kecenderungan (HR, 0,83; P = 0,185 pada 236 pasien dengan tumor

    noncodeleted) perbaikan KHK setelah RT / PCV pada pasien dengan tumor

    noncodeleted, penelitian kami menunjukkan pengurangan risiko yang lebih besar (HR,

    0,56; batas atas CI 95% dari 1,03; P = 0,0594) pada 80 pasien dengan tumor 1p / 19q-

    codeleted. Hal ini sesuai dengan peningkatan KHB setelah adjuvant PCV pada pasien

    dengan 1p / 19q codeleted tumor, dari 50 bulan dengan hanya RT dan 156 bulan dengan

    RT / PCV. Dalam kebanyakan studi, durasi kekambuhan dari 1p / 19q codeleted AOD

    tumor setelah RT dan PCV kemoterapi bervariasi antara 12 dan 24 months.5,21,22

    Percobaan menunjukkan penambahan kemoterapi PCV pada RT dibandingkan PCV

    pada saat progresi menunjukkan peningkatan outcome pada 1p tumor / 19q-codeleted.

    Dukungan lebih lanjut peningkatan KHK setelah adjuvant PCV berasal dari studi

    RTOG 9402, yang mengamati 120 pasien dengan 1p / 19q codeleted tumor,

    menunjukkan pengurangan risiko yang sama dengan penambahan PCV pada RT (OS,

    14,7 tahun setelah RT / PCV v 7.3 tahun setelah RT saja; HR untuk 1p / 19q codeleted,

    0,59; HR setelah PCV / RT untuk seluruh populasi penelitian0.79).22a

    Penanda lainnya yang diidentifikasi mempengaruhi outcome pada glioma difus

    adalah MGMT promotor metilasi dan mutasi IDH.23-26 Dalam penelitian ini, ketiga

    penanda (1p / 19q codeletion, promotor MGMT metilasi dan IDH mutasi) berkorelasi

    dan sangat prognostik untuk kelangsungan hidup pasien. Pertanyaan yang klinis adalah

    yang biomarker mana yang memiliki nilai prognostik terkuat untuk mengetahui

    manfaat adjuvant kemoterapi PCV. Analisis multivariat dari penelitian ini, hanya 1p /

    19q dan status IDH yang merupakan variable independen penting sebagai prognostik,

    tetapi pada non-1p / 19q tumor codeleted, tidak jelas signifikan secara statistic

    peningkatan KHK. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mutasi IDH adalah

    penyebab hipermetilasi fenotipe CpG island pada glioma dan promotor MGMT

    metilasi merupakan bagian dari hypermethylated profil fenotipe CpG island ini.27-29

    Selain itu, penelitian in vitro menunjukkan bahwa mutase IDH-menginduksi perubahan

    metabolik (peningkatan produksi 2-hidroksi-glutarate) yang menghasilkan

    hypermethylated state. Kemungkinan besar, MGMT promotor metilasi pada tumor

    grade 3 mutasi IDH adalah hasil dari genome metilasi dan dampak prognostik hasil

  • 9

    analisis univariate promotor MGMT metilasi pada grade 3 difus glioma hanya

    mencerminkan peningkatan mutasi IDH tumor. Dari penelitian ini, tidak ada

    kesimpulan yang pasti bisa ditarik mengenai nilai prediktif MGMT promoter metilasi

    sendiri atau mutasi IDH tanpa adanya 1p / 19q codeletion. Meskipun kecenderungan

    yang diamati, jumlah pasien sedikit, analisis MGMT dan IDH adalah post hoc dan

    semua tes untuk interaksi tetap negatif.

    Bagaimana seharusnya terapi tumor 1p/19q-codeleted, berdasarkan EORTC

    dan studi RTOG menunjukkan bahwa untuk 1p / 19q codeleted tumor oligodendroglial,

    kombinasi RT dan PCV harus menjadi standar perawatan. Pengurangan resiko yang

    sama dalam dosis adjuvant standar studi EORTC dan neoadjuvant intensif Studi PCV

    RTOG menunjukkan bahwa bukan waktunya (segera sebelum atau setelah RT)

    maupun dosis-intensitas jadwal PCV yang penting. Sebuah pertanyaan yang jelas

    adalah apakah gabungan chemoirradiation dengan temozolomide atau RT diikuti

    dengan temozolomide dapat dianggap setara dengan RT / PCV. Perbandingan head-to-

    head resmi PCV dibandingkan temozolomide belum pernah dilakukan, meskipun

    dengan follow up terbatas (hanya 43% dari pasien setelah mencapai titik point utama,

    waktu untuk kegagalan pengobatan) dan tidak dapatdilakukan perrbandingan antara

    temozolomide dan PCV, Jerman NOA 4 sidang glioma grade 3 tidak menunjukkan

    perbedaan antara regimens.33,34 Dengan asumsi bahwa gabungan kemo-radiasi dengan

    temozolomide memberikan hasil yang setara dibandingkan dengan RT/PCV.

    Pertanyaan lain adalah apakah RT aman ditunda pada pasien dengan tumor 1p / 19q-

    codeleted. Efek terlambatnya RT pada kognitif telah didokumentasikan, pada banyak

    centre pengobatan, kemoterapi temozolomide telah menjadi standar Pendekatan untuk

    1p/19q-codeleted oligodendroglioma sementara menunggu RT sampai

    progression.35,36 studi CODEL yang sedang berlangsung (Codeleted Tumor) pada

    anaplastik 1p/19q-codeleted oligodendroglioma menilai khasiat RT dengan

    temozolomide dibandingkan dengan RT saja berdasarkan laporan tahun 2006 dari studi

    ini dan ofRTOG9402. Eksplorasi ketiga pilihan terapi (dengan titik akhir kognitif),

    pasien diobati dengan temozolomide saja. Percobaan ini ditunda sampai ada hasil

    follow up jangka panjang RTOG 9402; Keputusan ini didukung oleh hasil penelitian

    ini. Saat ini di bawah pertimbangan untuk mengubah RT sendiri ke RT ditambah PCV

    dan melanjutkan dua lengan lainnya (RT / temozolomide chemoirradiation dan

    temozolomide saja). Desain ini akan membahas pertanyaan diatas. Namun, studi

    NOA4 pada glioma garde 3, diamati hasil serupa setelah RT dan setelah kemoterapi

    pada saat laporan pertama.33 Jadi ada kemungkinan bahwa RT pertama dan kemoterapi

    pada perkembangan pengobatan berurutan dengan kemoterapi pertama dan RT di

    perkembangan juga akan menurunkan KHK di dibandingkan dengan pengobatan awal

    dengan RT / PCV.

    Pertanyaan lain adalah bagaimana pasien dengan noncodeleted glioma grade

    harus dirawat. Banyak pasien tidak memiliki morfologi oligodendroglial dan tidak

    memenuhi syarat untuk percobaan saat ini. Pada pasien non1p / 19q codeletion yang

    terdaftar pada penelitian, manfaat KHK tidak signifikan secara statistik dengan

    adjuvant PCV. Analisis post hoc menunjukkan manfaat untuk Tumor IDH-bermutasi,

    yang umumnya juga 1p/19q codeleted, dan ukuran sampel yang terbatas tidak

    memungkinkan analisis bermakna subkelompok ini. CATNON(Contcurrent and

  • 10

    Adjuvant Temozolomide Chemotherapy in Non-1p/19q Deleted Anaplastic Glioma)

    studi pada grade 3 non-1p/tumor 19q-codeleted harus menjawab pertanyaan ini. Dalam

    EORTC ini studi yang dilakukan di Eropa, Australia dan Amerika Utara, pasien

    diperlakukan dengan berbagai kombinasi radioterapi dan temozolomide. Kehadiran

    kelompok control hanya RT saja akan memungkinkan karakterisasi lebih lanjut

    manfaat kemoterapi pada pasien glioma grade 3.