teori kepemimpinan

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu merencanakan dan mengorganisasi, tetapi peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan bukti bahwa pemimpin boleh jadi manajer yang lemah apabila perencanaannya jelek yang menyebabkan kelompok berjalan ke arah yang salah. Akibatnya walaupun dapat menggerakkan tim kerja, namun mereka tidak berjalan kearah pencapaian tujuan organisasi. Guna menyikapi tantangan globalisasi yang ditandai dengan adanya kompetisi global yang sangat ketat dan tajam. Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.

Upload: rezky

Post on 08-Jul-2016

23 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

teori kepemimpinan

TRANSCRIPT

Page 1: TEORI KEPEMIMPINAN

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu merencanakan dan

mengorganisasi, tetapi peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan bukti bahwa pemimpin boleh jadi

manajer yang lemah apabila perencanaannya jelek yang menyebabkan kelompok berjalan ke

arah yang salah. Akibatnya walaupun dapat menggerakkan tim kerja, namun mereka tidak

berjalan kearah pencapaian tujuan organisasi. Guna menyikapi tantangan globalisasi yang

ditandai dengan adanya kompetisi global yang sangat ketat dan tajam.

Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia

selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik

dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.

Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang

harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup

perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga

kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan lainnya.

Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana

yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola

lingkungan dengan baik.

Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun

perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.

Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan

dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah

Page 2: TEORI KEPEMIMPINAN

dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat

terselesaikan dengan baik.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana hakikat menjadi seorang pemimpin?

2. Adakah teori – teori untuk menjadi pemimpin yang baik?

3. Apa & bagaimana menjadi pemimpin sejati?

C. TUJUAN

1. mengetahui hakikat seorang pemimpin

2. mengetahui teori teori untuk menjadi pemimpin yang baik

3. mengetahui apa itu pemimpin sejati

Page 3: TEORI KEPEMIMPINAN

BAB II

PEMBAHASAN

1. BAGAIMANA HAKIKAR MENJADI SEORANG PEMIMPIN

Kepemimpinan selalu menjadi objek pembicaraan yang menarik sepanjang

sejarah manusia di manapun. Hal ini antara lain disebabkan betapa besarnya pengaruh seorang

pemimpin baik dalam satu kelompok masyarakat, dalam sebuah organisasi atau negara bahkan

dunia. Betapa besarnya pengaruh seorang pemimpin, lihat saja misalnya Presiden Amerika

Serikat George Bush, disebabkan keputusannya, ribuan nyawa manusia hilang dengan sia-sia di

Irak. Kita pernah mendengar kisah pemimpin yang arif bijaksana, otoriter sampai pemimpin

yang kejam.

Selanjutnya, untuk memberikan pemahaman secara mendalam tentang pengertian

kepemimpinan berikut ditulis berbagai pendapat sebagai berikut:

1.      James J Cribin mengatakan kepemimpinan adalah kemampuan memperolrh konsensus

dan keikatan pada sasaran bersama, melampoi syara-syarat organisasi, yang dicacpai

ddengan pengalaman sumbangan dan kepuasan di pihak kelompok kerja.

2.      Miftah Thoha mendefinisikan kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku

orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangn maupun kelompok.

3.      James A.F Stoner mengatakan bahwa kepemimpinan manajerial adalah suatu proses

pengarahan dan pemberian pengaruh kepada kegiatan – kegiatan dari sekelompok

anggota yang saling berhubungan tugassnya.

4.      Chung dan Megginson mengatakan bahwa Kepemimpinan adalah kesanggupan

mempengaruhi perilaku orang lain dalam suatu arah tertentu.

2. TEORI TEORI KEPEMIMPINAN

Beberapa literature yanag membahas tenang teori kepemimpinan pada prinsipnya sama,

yakni: ada empat asumsi dasar dalam teori tersebut yang berusaha menenrangkan factor yang

memungkinkan munculnya kepemimpinan dan sifat dari kepemimpinan. Pertama, ada teori yang

Page 4: TEORI KEPEMIMPINAN

berasumsi bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan dibuat, Kedua, ada teori yang berasumsi bahwa

pemimpin ada (timbul) karena situasinya memungkinkan ia ada. Ketiga, ada teori yang

berasumsi bahwa kepemimpinan itu terjadi karena adanya kelompok orang-orang, dania

melakukan pertukaran dengan yang dipimpin. Keempat, ada pula teori yang berasumsi bahwa

kepemimpinan itu dapat dilihat lewat perilaku organisasi.

          Untuk memberikan gambaran secara rinci tentang teori-teori kepemimpinan, berikut

dikutipkan beberapa pendapat sebagai berikut:

Teori Sifat (Traits Theory)

          Teori ini mengajarkan bahwa kepemimpinan itu memerlukan serangkaian sifat-sifat, cirri-

ciri atau perangai tertentu yang menjamin keberhasilan pada setiap situasi. Seorang pemimpin

akan berhasil apabila memiliki sifat-sifat, cirri-ciri perangai tersebut. Teori ini berkesimpulan

bahwa kepemimpinan “orang besar” didasarkan ada sifat-sifat yang dibawa sejak lahir, jadi

merupakan suatu yang diwariskan. Itulah sebabnya teori ini dikenal sebagai “teori genetis”.

Artinya, pemimpin-pemimpin adalah dilahirkan dan dibentuk.

Teori Lingkungan (Environmental Theory)

          Teori ini berasumsi bahwa munculnya pemimpin-pemimpin itu merupakan hasil dari

waktu, tempat, dan keadaan atau situasi dan kondisi. Situasi dan kondisi tertentu melahirkan

tantangan-tantangan tertentu. Dan dengan sendirinya diperlikan orang-orang yang memiliki sifat-

sifat atau cirri-ciri tertentu yang cocok. Kebangkitan dan kejatuhan seorang pemimpin

dixebabkan oleh situasi dan kondisi.

          Sejalan dengan teori ini adalah teori social, yang menyatakan bahwa pemimpin-pemipin

dibentuk bukannya dilahirkan (leader are made not born).. seseorang akan muncul sebagai

pemimpin jika ia berada dalam lingkungan social, yaitu sustu kehidupan kelompok, dan

memanfaatkan situasi dan kondisi social untuk bertindak dan berkarya mengatasi masalah-

masalah social yang timbul.

Teori Pribadi dan Situasi (Personal situation Theory)

          Teori ini berasumsi bahwa kepemimpinan merupakan produk dari terrkaitnya tiga factor

yaitu:

a.       Perangai (sifat-sifat) pribadi dari pemimpin.

b.      Sifat dari kelompok dan anggota-anggotanya.

c.       Kejadian-kejadian (atau masalah-masalah) yang dihadapi oleh kelompok.

Page 5: TEORI KEPEMIMPINAN

Penganut teori ini ada yang menyatakan bahwa: studi tentang kepemimpinan harus

berkenaan dengan status, interaksi, persepsi dan perilaku individu-individu dalam hubungan

dengan anggota-anggotanya lain dari kelompok yang terorganisasi.

Pemimpin harus mengenal dirinya (dalam arti sifat-sifatnya, mengenal kelompok yang

dipimpin, mengenla situasi dan kondisi) untuk selanjutnya mengembangkan sifat-sifatnya sendiri

kea rah yang sesuai dengan kelompok yang dipimpinnya dan sesuai pula dengan situasi dan

kondisi dimana ia memimpin.

Teori Interaksi dan Harapan

            Teori ini berasumsi bahwa semakin terjadi interkasi dan partisipasi dalam kegiatan

bersama semakin meningkat perasaan saling menyukai atau menyayangi astu sama lain dan

semakin memperjelas pengertian atas norma-norma kelompok. Demikian pula semakin tinggi

seseorang dalam kelompok,semakin mendekati kesesuaian kegiatannya denagn norma-norma,

semakin luas jangkauan interaksinya dan semakin besar pula jumlah anggota kelompok yang

tergerak. Yang penting harus dijaga agar aksi-aksi pemimpin tidak menegecewakan.

Teori Humanistik (Humanistik Theory)

            Teori ini berasumsi bahawa seorang pemimpin bisa dikatakan berahsil dalam mengolah

sesuatu organisasi jika ia mampu memberdayakan orang-orang yang ada di dalamnya. Dengan

kata lain, ia mampu membuat organisasi sedemikian rupa sehingga member kebebasan dan

kelonggaran kepada individu untuk mewujudkan motivasinya sendiri yang potensial untuk

memenuhi kebutuhannya dan pada saaat yang bersamaan member sumbangan bagi pencapaian

tujuan organisasi.

Teori Tukar-menukar (Exchange Theory)

            Teori ini berasumsi bahwa interaksi social menggambarkan suatu bentuk tukar-menukar

dimana anggota-anggota kelompok memberikan konstribusi dengan pengorbanan-pengorbanan

kempok anggota-anggota yang lain. Proses ini sesungguhnya menekankan adanya “give and

take” antara pemimpin dan yang dipimpin. Itulah sebabnya teori ini juga dinamai sebagai teori

beri-memberi.

Teori Kepemimpinan Psikonalisis

            Seseorang berperilaku tertentu barangkali bukan karena untuk memenuhi kepentingan

bawahanya, tetapi barangkali untuk mengkompensasi kepribadiannya yang frustasi. Teori ini

Page 6: TEORI KEPEMIMPINAN

mengatakan bahwa manusia sangat kompleks. Penampilan luar tidak dapat dijadikan pegangan.

Analis perlu kembali pada teori alam/manusia yang paling dasar untuk  memahami perilaku

manusia atau oemimpin yang sangat kompleks.

Teori Kepemimpinan Romantis

            Teori ini mengatakan bahwa pemimpin ada karena pengikutnya. Para pengikut ini

mengembangkan pandangan “romantic” (ideal) mengenai adanya pemimpin yang dapat

membantu mereka mencapai tujuannya atau memperbaiki hidup mereka. Pemimpin dibutuhkan

untuk membantu menyedrhanakan permasalahan dunia yang sangat kompleks. JIka bawahan

sudah tidak mempercayai pwmimpinnya, efektifitas kepemimpinan akan hilang, tidak peduli

denag tindakan pemimpin tersebut. Jika bawahan sudah mampu mengorganisir mereka sendiri,

maka pemimpin tidak akan diperlukan lagi.

Kepemimpinan Transformal Kharismatik

            Pemimpin transaksional adalah sesorang yang menentukan apa yang harus dikerjakan

oleh karyawan agar mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri atau organisasi, dan

membantu karyawan agar memperoleh kepercayaan dalam mengerjakan tugas tersebut.

Sebalikny apemimpin transformational seseorang yang memotivasi bawahan untuk mengerjakan

lebih dari yang diharapkan semula dan meningkatkan rasa pentingnya bawahan dan nilai

pentingnya pekerjaan

3. APA DAN BAGAIMANA MENJADI PEMIMPIN YANG BAIK

Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses

perubahan karakter atau tranformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah

jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri

seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam

diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan

tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya

mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin

sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan

sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari

proses internal (leadership from the inside out ).

Page 7: TEORI KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau jabatan seseorang.

Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan

seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi

lingkungan pekerjaan, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya. ” I don’t think

you have to be waering stars on your shoulders or a title to be leadar. Anybody who want to raise

his hand can be a leader any time”,dikatakan dengan lugas oleh General Ronal

Fogleman,Jenderal Angkatan Udara Amerika Serikat yang artinya Saya tidak berpikir anda

menggunakan bintang di bahu anda atau sebuah gelar pemimpin. Orang lainnya yang ingin

mengangkat tangan dapat menjadi pemimpin di lain waktu.

Sering kali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang

dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan

mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang

pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dam maximizer.

Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima

oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor &

praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati

dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang

didasarkan pada kerendahan hati (humble).

Pelajaran mengenai kerendahan hati dan kepemimpinan sejati dapat kita peroleh dari

kisah hidup Nelson Mandela. Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa

bangsanya dari negara yang rasialis menjadi negara yang demokratis dan merdeka.Selama

penderitaan 27 tahun penjara pemerintah Apartheid, justru melahirkan perubahan dalam diri

Beliau. Sehingga Beliau menjadi manusia yang rendah hati dan mau memaafkan mereka yang

telah membuatnya menderita selam bertahun – tahun.

Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa

kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya.

Perubahan karakter adalah segala – galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari

dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya

Page 8: TEORI KEPEMIMPINAN

tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan

pernah menjadi pemimpin sejati.

Sebuah jenis kepemimpinan yaitu Q Leader memiliki 4 makna terkait dengan

kepemimpinan sejati, yaitu :

Q berarti kecerdasan atau intelligence. Seperti dalam IQ berarti kecerdasan intelektual,EQ

berarti kecerdasan emosional, dan SQ berarti kecerdasan spiritual. Q leader berarti seorang

pemimpin yang memiliki kecerdasan IQ,EQ,SQ yang cukup tinggi.

Q leader berarti kepemimpinan yang memiliki kualitas(quality), baik dari aspek visioner

maupun aspek manajerial.

Q leader berarti seorang pemimpin yang memiliki qi ( dibaca ‘chi’ dalam bahasa Mandarin

yang berarti kehidupan).

Q keempat adalah qolbu atau inner self. Seorang pemimpin sejati adalah seseorang yang

sungguh – sungguh mengenali dirinya (qolbunya) dan dapat mengelola dan

mengendalikannya (self management atau qolbu management).

Menjadi seorang pemimpin Q berarti menjadi seorang pemimpin yang selalu belajar dan

bertumbuh senantiasa untuk mencapai tingkat atau kadar Q (intelligence-quality-qi-qolbu) yang

lebih tinggi dalam upaya pencapaian misi dan tujuan organisasi maupun pencapaian makna

kehidupan setiap pribadi seorang pemimpin.

Rangkuman kepemimpinan Q dalam 3 aspek penting yang disingkat menajadi 3C, yaitu :

Perubahan karakter dari dalam diri (character chage).

Visi yang jelas (clear vision).

Kemampuan atau kompetensi yang tinggi (competence).

Ketiga hal tersebut dilandasi oleh suatu sikap disiplin yang tinggi untuk senantiasa bertumbuh,

belajar dan berkembang baik secara internal (pengembangan kemampuan intrapersonal,

Page 9: TEORI KEPEMIMPINAN

kemampuan teknis, pengatahuan,dll) maupun dalam hubungannya dengan orang lain

(pengembangan kemampuan interpersonal dan metode kepemimpinan). Seperti yang dikatakan

oleh John Maxwell, ” The only way that I can keep leading is to keep growing. The the day I

stop growing, somebody else takes the leadership baton. That is way it always it.” Satu-satunya

cara agar saya tetap menjadi pemimpin adalah saya harus senantiasa bertumbuh. Ketika saya

berhenti bertumbuh, orang lain akan mengambil alih kepemimpinan tsb.

Page 10: TEORI KEPEMIMPINAN

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat

dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya,

tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang

tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,

keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya

sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari

kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati

selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain.

Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu

yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses

internal (leadership from the inside out).

2. SARAN

Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan

itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri.

Page 11: TEORI KEPEMIMPINAN

DAFTAR PUSTAKAhttp://sandi-prambanan.blogspot.com/

sisipandanglain.blogspot.com/2014/11/makalah-teori-dan-model-kepemimpinan.html

https://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-kepemimpinan/