teori dasar cap
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Teori Dasar Cap
1/7
Teori Dasar
Zat Warna Pigmen (1)
Zat warna pigmen hanya berupa kromogen zat warna yang tidak mempunyai gugus yang
dapat berikatan dengan serat sehingga dalam proses pencapan dan pencelupannya perlu
dibantu dengan binder yang berperan sebagai zat pengikat antara serat dan zat warna,
sehingga ketahanan lunturnya sangat ditentukan oleh kekuatan pelapisan zat warna oleh
binder yang digunakan
!ntuk pencelupan kain kapas dengan zat warna pigmen digunakan secara padding yang
diikuti dengan proses pengeringan dan thermo"iksasi(curing#baking) Pada proses curing
pada suhu 1$%o& dan suasana asam, binder akan berpoliemerisasi membentuk lapisan "ilm
pengikat zat warna pigmen 'uasana asam diperoleh dari penguraian katalis karena adanya
panas pada waktu proses thermo"iksasi (curing#baking)
atalis yang digunakan adalah senyawa garam asam seperti amonium klorida, magnesium
klorida, diamoium "os"at dan lain lain enis katalis dan *enis binder yang digunakan harus
berkesesuaian, dalam hal ini suhu penguraian katalis harus sesuai dengan suhu untuk
polimerisasi binder yang digunakan
+eberapa kelemahan pencelupan dengan zat warna pigmen adalah
• etahanan gosok kurang baik
• 'ulit mencelup warna tua
• Pegangan kaku
euntungan yang diperoleh adalah
• 'elesai pencelupan tidak perlu ada proses pencucian
• Prosesnya sederhana, biaya pencelupannya paling murah
• Warnanya ber-ariasi, dari warna biasa hingga warna metalik
!ntuk memperbaiki tahan luntur hasil pencelupan zat warna pigmen, kedalam resep
larutan pad zat warna pigmen dapat ditambahkan zat pem"iksasi ("i.er) atau resin anti
kusut yang bersi"at reaktan sehingga setelah proses thermo"iksasi zat warna pigmen
akan diikat oleh lapisan "ilm dari binder dan dari resin
-
8/18/2019 Teori Dasar Cap
2/7
'edangkan untuk mengurangi kekakuan hasil pencelupan dengan zat warna pigemn,
kedalam resep pencelupan zat warna pigmen dapat ditambahkan zat pelembut
(so"tener)
Zat Warna Pigmen (/)
Zat warna pigmen bisa digunakan untuk semua *enis serat karena tidak
memilki a"initas terhadap serat tekstil, maka "iksasinya diperlukan zat pengikat 0leh
karena itu zat perekatnya tergantung pada binder yang digunakan
'i"atsi"at zat warna pigmen adalah
1 !kuran molekul %,2 3 %,4 µ5
/ Tidak memiliki gugus pelarut5
2 Tahan terhadap suhu tinggi5
Pencapan dengan zat warna pigmen banyak dilakukan karena memiliki
keuntungan, yaitu
1 &ocok !ntuk semua *enis serat5
/ Tidak mengakibatkan polusi5
2 'ederhana dan mudah dalam pembuatan pasta cap5
$ 6asalah yang timbul relati" sedikit5
4 Tidak ter*adi penodaan warna5
7 Warna yang dihasilkan cukup cerah5
8 Zat warna pigmen dapat dicapkan bersamasama dengan zat warna lain, karena
tahan terhadap asam5
9 Tidak memerlukan penger*aan iring5
: 6udah memperbaiki kerusakan raport pada pencapan yang kurang baik5
1% +isa digunakan langsung tanpa pencucian5
11 ;arga murah
Penggunaan zat warna pigmen *uga memiliki kekurangan dalam hasil
pencapan, yaitu
1 !ntuk memperoleh warna tua memerlukan zat warna 7%
-
8/18/2019 Teori Dasar Cap
3/7
Zat Warna Pigmen (2)
Pencapan dengan zat warna pigmen dapat digunakan pada semua *enis serat Zat warna
pigmen tidak mempunyai a"initas terhadap serat, maka "iksasiny ake dalam serat diperlukan
bantuan zat pengikat yaitu binder ekuatan ikatan antara zat warna pigmen dengan serat
tergantung pada daya ikat dari binder yang digunakan 0leh karena si"at "iksasi zat warna
pigmen yang demikian, maka zat warna pigmen dapat diaplikasin pada semua *enis serat
termasuk seratserat gelas Ditin*au dari segi ekonomis, metoda pencapan zat warna
pigmen sangat sederhana dan murah Proses pencucian yang dimaksudkan untuk
menghilangkan sisasisa zat warna, pengental dan zatzat pembantu, tidak diperlukan pada
metoda pencapan pigmen 0leh sebab itu metoda ini sangat luas digunakan dalam industri
Dalam perkembangannya, saat ini sudah banyak diproduksi selain zat warna pigmen
sintentik *uga binder sintentik yang lebih men*amin hasil cap sesuai keinginan Demikian
pula halnya dengan penggunaan pengental, dari mulai pengental alam berkembang men*adi
pengental emulsi air dalam minyak (w#o), kemudian emulsi minyak dalamair (o#w) dan pada
akhirnya pengental sintetis omponen pasta cap pigmen didasarkan pada tiga hal penting,
yaitu dispersi zat warna pigmen, binder dan zat pembantu ikatan silang, serta pengetal
yang sesuai ;asil pencapan pigmen yang baik ditandai dengan tingkat kecerahan yang
tinggi, si"at pegangan yang tidak kaku dan si"at daya ketahanan yang tinggi terhadap gosok
danpencucian
Zat warna pigmen adalah zat warna yang tidak larut dalam air, diperdagangkan dalam
bentuk terdispersi kerap disebut *uga emulsi pigmen Terutama dibaut dari bahan baku
sintetis, selain tersedia cukup banyak warnawarna, untuk pigmen putih digunakan bahan
dasar titanium dioksida, campuran kupro dan alumunium untuk warna metalik serta besi
oksida untuk mendapatkan warna kecoklatan Dalam melakukan pemilihan zat warna
pigmen yang penting diperhatikan selain harganya *uga si"atsi"at ketahanan lunturnya,
kecerahannya dan kekuatan pewarnaannya
Pasta cap yang digunakan sebaiknya mempunyai si"at reologi seperti plastik, dapat
dipindahkan pada tekstil dengan mudah tetapi penetrasinya terbatas ika ter*adi perakelanpasta akan mengencer dan setelah perakelan kembali men*adi solid pada permukaan kain,
sehingga tidak berpenetrasi lebih *auh ke dalam tekstil hanya tinggal di permukannya sa*a,
sehingga menghasilkantingkat pewarnaan yang lebih baik Pada penggunaan pengental
dispersi, untuk menghindari ketidakrataan warna pada pencapan kainkain halus dan kain
kain hidro"ob dan *uga ter*adinya screen fram marks, dapat dikombinasikan dengan
pengental koloid (misal dari *enis eter selulosa) yang mengurangi e"ek pecahnya lapisan
pasta cap =amun demikian perlu tetap diperhatikan e"ek pegangan kaku *ika
penambahanpengental koloid semakin besar
-
8/18/2019 Teori Dasar Cap
4/7
+inder
+inder merupakan zat kimia yang memegang peranan penting dalam proses pencapan
dengan zat warna pigmen untuk meningkatkan daya ketahanan luntur warna >ilm binder
pada pencapan pigmen adalah struktur tiga dimensi +inder adalah suatu zat yang akan
membentuk lapisan tipis yang terbuat dari makromolekul rantai pan*ang yang pada saat
diaplikasikan pada tekstil bersama pigmen menghasilkan *aringan berikatan tiga dimensi
aringan tiga dimensi dapat terbentuk selama proses "iksasi (curing) pada suhu tinggi dan
pada saat ini ter*aid perubahan p; sehingga ter*aid salah satu self–cross–linking atau reaksi
dengan zat pengikat silang
+inder mempunyai gugus reakti" dalam kopolimer yang akan membentuk ikatan silang
(crosslinking) antar molekul 3 molekul kopolimer atau dengan hidroksi, amino dan gugs
lainnya dari serat pada proses curing ?eaksi ikatan silang membutuhkan suhu tinggi dan
katalis yang bersi"at asam atalis yang banyak digunakan pada pencapan dengan zat
warna pigmen adalah diamunium pos"at
?eaksi @katan 'ilang dari +inder ter*adi pada kondisi asam yangdapat digunakan sebagai berikut ,
+ 1 &;/0; A ;0 1 &;
/ 1 + + 1 &;/0&;/ 1 + A ;0;
BTB!
+ 1 &;/0;
p;C4
A ;0+ + 1 &;/ 1 0+ A ;0;
?eaksi Bntar +inder dengan 'erat dapat Digambarkan sebagai berikut ,
+ 1 &;/0? ;0 1 'elA + 1 &;/ 1 0 1 'el
?0;A
Dimana ? adalah &;2 atau ; 111111 + adalah 6olekul +inder
p;C4
+inder harus mempunyai beberapa persyaratan, misalnya
− +inder tidak boleh terkoagulasi pada saat proses printing ika ter*adi
koagulasi akanmenyebabkan kasa pencapan men*adi mampet
− >ilm yang terbentuk dari binder harus bening, ketebalan yang rata, smooth
dantidak terlalu keras atau terlalu lemas
− 'i"at "ilm yang terbentuk harus mempunyai adhesi yang beik dengan serat
dan tidak cepel
-
8/18/2019 Teori Dasar Cap
5/7
− >ilm harus tahan terhadap gaya mekanik dan kimia
;asil pencapan zat warna pigmen yang baik ditandai dengan tingkat kecerahan yang tinggi,
si"at pegangan yang tidak kaku dan daya tahan yang cukup tinggi terhadap gosokan dan
pencucian
Poliester (1)
Poliester terbentuk secara kondensasi menghasilkan polietilen tere"talat yang merupakan
suatu ester dari komponen dasar asam dan alkohol yaitu asam tere"talat dan etilena glikol
n;00& &00; A n;0(&;/)/0;
( Bsam Tere"talat ) ( tilena Elikol )
0; 0& &00(&;/)/0 ; A (/n1);/0
n
'i"at kimia
Poliester tahan asam lemah dan asam kuat dingin, tatapi kurang tahan terhadap
basa kuat
Poliester tahan terhadap zat oksidasi, alkohol, keton, sabun dan zatzat untuk
pencucian kering
Poliester larut di dalam metakresol panas, asam tri"lourorasetatortokhloro"enol
6oisture ?egain
Dalam kondisi standar moisture regain polyester %,$
-
8/18/2019 Teori Dasar Cap
6/7
'erat Poliester (/)
'erat poliester adalah serat sintetik yang terbentuk dari molekul polimer poliester linier
dengan susunan paling sedikit 94 < berat senyawa dari hidroksi alkohol dan asam
tere"talat
Penampang melintang poliester Penampang membu*ur poliester
'erat poliester pertama kali diperkenalkan pada tahun 1:42 Poliester merupakan polimer
yang diperoleh dari reaksi senyawa asam dan alkohol &alico Printers Bssociation dari
@nggris menyempurnakan penelitian Dr &arothers dari Du Port dan memperoleh hak paten
untuk seluruh bagian dunia kecuali Bmerika 'erikat yang khusus ditangani oleh Du
Pont'erat poliester cepat sekali memperoleh perhatian konsumen oleh karena si"at mudah
penangananya (easy o" care), bersi"at cuci pakai (wash and wear), tahan kusut dan awet
Pembuatan 'erat Poliester
'erat poliester dibuat secara pemintalan leleh dari dua *enis asam tere"talat 6olekul 3
molekulnya besar dan kaku, sukar di bengkokkan dan mudah kembali ke bentuk semula
setelah berubah bentuknyaPerbedaan utama antara kedua *enis polimer tersebut adalah
si"at tahan panas dari Dacron yang lebih dari serat kodel, tetapi penyerapan terhadap uap
air kecil Eugus 3 gugus kimia dalam serat dapat bersatu atau bergabung dengan zat
warna yang sangat kecil Pencelupannya dapat dilakukan pada suhu dibawah 1%% %&
dengan dibantu zat penggelembung serat Zat tersebut akan memudahkan zat warna masuk
kedalam serat
'i"at 3 si"at Poliester
'erat poliester apabila dilihat dengan mikroskop kenampakannya hampir serupa dengan
serat nilon, yakni meman*ang seperti silindar bulat dan bulat seperti pada umumnya serat
sintetik yang dipintal dengan cara pelelehan'erat poliester memilki kekuatan dan tahan
gosok yang tinggi Tetapi si"at kembali dari mulur (tensile reco-ery) pada peregangan tinggi
tidak sebaik nilon
-
8/18/2019 Teori Dasar Cap
7/7
'i"at ini dapat terlihat pada percobaan berikut
'erat Persentase kembali dari mulur
1 < mulur 2 < 4 < 14 <
Dacron
47
(biasa)
:1 87 72 $%
=ilon
/%%
91 99 97 88
'erat poliester memiliki daya ke bentuk asli yang sangat baik 'i"at ini sangat penting untuk
bahan 3 bahan pakaian ekusutan pada bahan celana dari serat poliester akan lekas
men*adi rapih kembali dibandingkan serat nilon 'i"at tersebut serupa dengan serat wol
Daya serap serat poliester terhadap air lebih sedikit dibandingkan dengan nilon 0leh karena
serat poliester sedikit menyerap air dan mudah kembali kebentuk semula pada tarikan yang
kecil, maka serat tersebut sangat baik untuk bahan tekstil yang dilipat permanen dan
bersi"at cuci dan pakai
Daya serap terhadap air sangat rendah antara %,$ 3 %,9 < pada kondisi standar (suhu /1 %&
dan kelembaban relati" 74