tentang kerja massa.doc

32

Click here to load reader

Upload: asmar-hidayat

Post on 13-Aug-2015

28 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tim

TRANSCRIPT

Page 1: Tentang Kerja Massa.doc

TENTANG KERJA MASSA

Pendahuluan

Organisasi menerapkan kerja massa dalam rangka menjalankan kerja utamanya yaitu perjuangan massa di perkotaan, pembangunan ranting yang establish dan lahirnya banyak aktivis massa yang bersedia bekerja di tengah-tengah rakyat. Kesuksesan dari pekerjaan politik di tengah massa adalah semakin banyaknya massa yang mengerti, menyetujui dan menggengam teguh garis umum dan garis demokratis nasional. Massa harus dibangkitkan, diorganisasikan dan digerakkan agar memiliki kepercayaan yang kuat pada organisasi yang dibangunnya sendiri, dari tidak ada organisasi sama sekali menjadi ada organisasi, dari lemah menjadi kuat, dari ditindas hingga dapat berbalik menindas musuh klasnya.

Kerja massa adalah kerja aktivis massa di tengah-tengah massa untuk memperjuangkan kepentingan massa dengan menjalankan pekerjaan secara berkesinambungan. Ada dua bentuk kerja, kerja Produksi dan kerja Sosial. Kerja produksi adalah kerja untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari dan kerja sosial adalah kerja untuk memberikan pelayanan social kepada massa. Dalam organisasi massa kedua bentuk kerja ini menjadi keharusan untuk dijalankan, karena pada hakekatnya kedua pekerjaan tersebut untuk kepentingan perjuangan massa. Jadi organisasi massa pasti menjalanakan praktek kampanye secara luas kepada massa sebagai bagian dari kerja sosial, dan untuk menjalankan kampanye massa membutuhkan biaya operasional, sebagai ormas yang independent, kebutuhan biaya operasional ini diperoleh dengan menjalankan kerja produksi yang diatur oleh organisasi. Kedua pekerjaan tersebut harus bisa dioprasionalkan secara bersamaan dan seimbang demi pembangunan organisasi dan perluasan pengaruh politik Demnas. Dengan demikian ketelatenan, kesabaran dan keuletan menjadi kesadaran yang penting bagi kita dalam memproses setiap perkembangan pekerjaan.

Dalam menjalankan Kerja Massa kita akan diperkenalkan pada prinsip-prinsip utama tentang Tujuan dan Garis dari Kerja Massa, Kerja Propaganda dan Pendidikan Massa, Pengorganisasian Massa, Tentang Menggerakan Massa, Tentang Konsolidasi dan Perluasan. Dan atas keyakinan yang kita pegang teguh harus berlandaskan pada hal yang ilmiah, maka keyakinan tersebut harus bisa kita rumuskan dalam teori dan bisa dipraktekkan oleh kita semua. Pengertian teori bagi kita adalah pedoman untuk praktek. Keduanya memiliki hubungan dialektis dan tak terpisahkan. Tanpa panduan teori yang maju, gerakan kita akan terjebak dalam praktek yang asal-asalan, compang-camping dan tradisional. Gerakan tersebut tidak akan membawa banyak kemajuan dan tidak akan mencapai kemenangan. Pun sebaliknya, teori tanpa praktek adalah omong kosong. Keyakinan tanpa dilandasi oleh tindakan yang ilmiah juga suatu lamunan kosong (utopia). Dengan keyakinan dan tindakan ilmiah, akan memastikan bahwa kita semua bisa mempraktekkan kerja massa dan mencapai cita-cita mulia bersama.

Dikarenakan setiap hal-ihwal berkembang secara berangsur-angsur, maka setiap pekerjaan harus mampu kita rumuskan secara sistematis dan kita kerjakan dengan intensif dan berkelanjutan. Pekerjaan tanpa sistematika akan berjalan dengan alamiah atau spontanitas yang akan membawa hasil buruk bagi pekerjaan kita. Pekerjaan tanpa kita laksanakan dengan intensif dan berkelanjutan, adalah gaya amatiran yang tidak akan membuahkan kemajuan apa pun. Jelaslah bahwa Kerja Massa adalah sistematika untuk membangkitkan kesadaran massa dari yang terbelakang menjadi lebih maju dengan mengenal beragam hak-hak demokratisnya, mengorganisasikan massa dan menggerakkan massa agar terlibat dalam perjuangan massa. Maka menjadi penting bahwa organisasi harus mampu merumuskan ide-ide perjuangan yang didapatkan dari massa sekaligus didukung secara luas oleh massa. Dengan demikian organisasi ini adalah milik massa dan massa akan terlibat secara aktif dalam mengembangkan organisasi serta perjuangan.

1

Page 2: Tentang Kerja Massa.doc

A. Tujuan dan Garis dari Kerja Massa1. Tujuan Kerja Massa

Sebagai organisasi massa yang bercita-cita demokratis nasional, perjuangan dengan sandaran kekuatan massa merupakan alatnya. Massa adalah segolongan orang yang memiliki kepentingan dan tujuan sama. Inilah dasar ikatan bagi kerja-kerja mengorganisasikan dalam sebuah organisasi massa. Massa merupakan tenaga produktif, karena selain memproduksi barang materiil juga memproduksi nilai-nilai sosial. Oleh karenanya, massa adalah sumber pengetahuan sekaligus pembentuk peradaban dan sejarah. Tetapi selain menjadi sumber ide, massa juga pelaksana ide. Massa juga merupakan sumber bagi lahirnya pemimpin/pimpinan, maka antara massa dan pimpinan mempunyai saling hubungan yang erat. Di sinilah letak strategis dari karya massa. Dari massa ide perubahan lahir, sekaligus massa sebagai pelaksana ide perubahan tersebut. Maka tidak akan ada perubahan tanpa kekuatan massa. Oleh karena itu setiap golongan massa mempunyai karakter-karakter khusus tersendiri, disesuaikan dengan apa pekerjaan yang dilakukan oleh massa.

Kekuatan massa perubahan adalah kekuatan massa yang terdidik, terpimpin dan terorganisir. Massa yang terdidik dalam artian memahami apa yang diperjuangkan, massa terpimpin artinya menjalankan tindakannya sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama, kemudian terorganisasi. Artinya tidak terpisah-pisah dalam kelompok-kelompok/individu.

Organisasi massa adalah alat perjuangan massa. Sebagai alat perjuangan tentunya upaya dari massa untuk memajukan organisasi, baik secara kuantitas massa dan juga secara kualitas. Menuju tumbuh dan kembangnya organisasi dibutuhkan kerja massa yang berkesinambungan, inilah pentingnya kerja massa menjadi pekerjaan harian dan berkelanjutan dari organisasi. Hal ini juga tak lebih dari bagaimana upaya kita semua di organisasi untuk semakin sering dan banyak memenangkan tuntutan massa.

Jadi Kerja Massa kita memiliki tiga tujuan utama. Pertama adalah membentuk, mengkonsolidasikan, dan memperluas serta memperkuat organisasi. Kedua membangun dan mengkonsolidasikan fondasi yang kuat dan luas perjuangan demokratis nasional di tengah-tengah massa. Perjuangan massa tidak akan memperoleh kemajuan dengan kokoh tanpa dukungan massa yang luas. Ketiga adalah membangun fondasi yang luas dan kokoh bagi badan-badan pimpinan tiap level organisasi.

2. Garis massaOrganisasi Massa harus dapat memastikan bahwa seluruh anggota memiliki hubungan yang erat

dengan massa. Dari hari ke hari kita harus terus belajar mencintai massa, mendengarkan aspirasinya, bersatu dengan mereka, dan terus berusaha keras meninggikan kesadaran politiknya setahap demi setahap dan menunjukkan cara agar massa dapat mengorganisasikan diri dan bertarung dengan musuh klasnya atas nama kepentingan diri mereka sendiri dan perjuangan DemNas. Inilah yang disebut garis massa, yang berhadap-hadapan secara diametral dengan komandoisme dan mengekorisme, dua penyakit yang senantiasa menganganggap massa bukan siapa-siapa dan tidak layak dipercaya.

Komandoisme adalah seakan-akan kita tahu massa, main perintah, duduk dibelakang meja dan ongkang-ongkang kaki. Inilah cara berfikir dan bertindak komandoisme. Tidak mengindahkan perlunya hidup ditengah-tengah massa dan bekerja bersama massa. Tetapi berdiri terpisah dan jauh dengan massa. Maka cara bertindak seperti ini bukanlah jalan massa. Dampak bagi massa ketika pimpinannya mengidap komandoisme adalah patronase atau timbulnya ketergantungan pada pimpinan tersebut. Karena massa tidak dilatih untuk memimpin dan mengembangkan ide dan prakteknya.

Mengekorisme adalah ketika kita hanya mengikuti massa, tidak berinisiatif untuk membangkitkan mereka. Berdiri di barisan paling belakang dari massa, dengan membiarkan kesalahan-kesalahan yang ada pada massa. Tidak berusaha membetulkannya apalagi mengarahkan

2

Page 3: Tentang Kerja Massa.doc

dan memimpinnya. Berfikiran bahwa “suara massa adalah suara tuhan”, sehingga semuanya dianggap benar. Bahwa massa sudah memiliki tingkat kesadaran yang maju. Inilah bentuk mengekorisme yang akirnya akan merugikan massa itu sendiri dan menguntungkan musuh.

Kedua hal tersebut adalah yang akan merintangi kemajuan gerakan mahasiswa demokratis dalam memperjuangkan hak-haknya melawan imperialisme dan feodalisme. Agar kita dapat tepat menghindari kedua hal tersebut kita harus menjalankan garis massa dengan tepat, melalui: langgam kerja yang demokratis, selalu berada dekat dengan massa, menyelenggarakan diskusi kolektif dengan massa, melakukan investigasi sosial dan analisis kampus.

Garis massa dalah prinsip yang melandasi semua pekerjaan sehari-hari. Rumusanya adalah “dari massa untuk massa”. Segala sesuatunya datang dari massa, dilaksanakan oleh massa dan dikembalikan kepada massa. Apapun yang datang dari massa, sesuai dengan tingkat kesadarannya, akan terpisah-pisah dan tidak sistematis. Tugas kita adalah membuatnya menjadi sistematis, menganalisis berdasarkan cara berpikir yang benar, dan memberikan panduan dan keputusan untuk kita kembalikan pada massa. Demikian seterusnya.

Garis massa memegang ajaran yang menegaskan bahwa organisasi harus percaya dan bersandar sepenuhnya pada massa. Perjuangan hanya dapat dimenangkan apabila organisasi dapat benar-benar menyatu dengan massa dan menggerakkan massa dalam bentuk perjuangan taktis atau jangka panjang. Karena organisasi tidak dapat menggantikan kedudukan massa dalam perjuangan, demikian pula sebaliknya.

Selain hal tersebut diatas, beberapa prinsip garis massa yang harus digenggam secara teguh adalah: Mengerti kepentingan massa, Memperhatikan perasaan massa, Mendengar suara massa, Mempercayai dan menyimpulkan pikiran massa, Mengarahkan dan memimpin kehendak massa.

3. Arti penting ISAK dalam kerja massa

ISAK adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk mengetahui secara mendalam tentang keadaan alam dan keadaan sosial (masyarakat) di suatu tempat, hal tersebut bisa jadi termasuk kampus, desa ataupun kota. Penyelidikan sosial merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kerja massa di manapun. ISAK Bukan hanya pekerjaan untuk memenuhi tugas belajar, bukan pula pekerjaan proyek yang orientasinya lebih pada keuntungan jangka pendek khususnya finansial. Penyelidikan sosial merupakan sebuah upaya yang sungguh-sungguh dan serius untuk meneliti keadaan kampus dan keadaan masyarakat kampus, sehingga kita dapat memahami dan mengerti tentang persoalan-persoalan yang dihadapi oleh mahasiswa, sebab-sebabnya dan perjuangan apa yang mesti dilancarkan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Sebagai bagian tidak terpisahkan dari kerja massa, maka prinsip penting dalam investigasi sosial bahwa tujuan investigasi sosial bukan semata-mata untuk mengetahui sehingga mampu menerangkan situasi konkret yang ada, tapi lebih penting dari itu adalah merubah keadaan atau situasi tersebut menjadi lebih baik. Karena mampu menerangkan situasi adalah penting, tetapi lebih penting lagi adalah mengubahnya. Jadi investigasi sosial merupakan pekerjaan aktif untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.

Maka di setiap tempat, kita harus mengetahui komposisi dari populasi, menentukan klas-klas yang progresif, kekuatan menengah dan kekuatan reaksioner. Berdasarkan hal di atas dalam menjalankan kerja massa kita menekankan pada klas utama dan berjumlah besar yang tersedia di tempat tertentu. Untuk itulah kita memakai ISAK sebagai nafas organisasi.

Sasaran studi ISAK adalah analisis keadaan masyarakat secara keseluruhan dan khususnya keadaan massa di tempat kita bekerja, sebab mereka adalah sumber data dan informasi yang kongkret—keadaan mereka adalah obyek khusus dari studi dan analisis kita. Di sini kita menerapkan prinsip, “analisis kongkret atas situasi kongkret”. Karena dengan ISAK kita dapat memahami klas yang kongkret dalam masyarakat, keadaan klas-klas, dan hubungan ekonomi, politik dan kebudayaan antara satu klas dengan klas lainnya. Sehingga kita dapat meletakkan orientasi yang benar dalam pekerjaan massa kita. Kita juga dapat menentukan bentuk dan metode propaganda, pengorganisasian,

3

Page 4: Tentang Kerja Massa.doc

dan mobilisasi massa yang tepat. Tanpa ISAK yang menyeluruh, seksama dan tepat, kerja massa tidak akan efektif. Juga tanpa ISAK kita tidak akan dapat memastikan kebenaran taktik dan tujuan dari gerakan massa. Maka “tidak ada hak bicara tanpa investigasi.” Kita harus menjalankan dan menerapkan kerja massa dengan menjadikan ungkapan tersebut sebagai acuan.

ISAK akan menjelaskan masalah utama dan sekunder massa, masalah mendesak dan jangka panjang yang akan dihadapi massa. Menjelaskan hal ini adalah bagian dari orientasi dari gerakan massa di tempat tertentu, dan memastikan sasaran yang tepat dari gerakan massa. Misalnya, di perkotaan penghisapan setengah kolonial dan setengah feodal memiliki bentuk nyata di tangan rezim pemegang kebijakan yang memanifestasikan kedudukan klasnya sebagai Kapital Birokrat sekaligus Borjuasi Besar komprador dan Kapital birokrat. Karena itu kita harus memahami hal ini dengan benar untuk dapat memimpin gerakan perkotaan secara efektif.

Investigasi sosial bisa dilakukan oleh siapa pun; Buruh, Buruh Tani, Kaum Miskin Kota, Perempuan, Pemuda-Mahasiswa-Pelajar. Singkatnya yang menjalankan investigasi sosial adalah pihak yang menginginkan perubahan. Pemikiran dan pandangan tersebut berdasarkan bahwa semua orang harus mengubah nasibnya dan pekerjaan investigasi bukan melulu mengumpulkan data tapi mengumpulkan, menganalisa dan menyimpulkan. Investigasi sosial juga merupakan sebuah cara untuk tidak bekerja secara serampangan, asal-asalan atau sembarangan. Banyak orang malas untuk melakukan investigasi sosial, malas untuk meneliti secara mendalam kondisi di mana ia hidup, bekerja dan bertempat tinggal. Banyak orang juga berkata bahwa hanya dengan membaca buku, koran atau merenung di rumah, maka mereka akan mengerti tentang situasi konkret masyarakat. Adalah tidak benar bahwa tanpa melangkahkan kaki ke luar pintu rumah, maka kita dapat mengerti dan memahami banyak hal. Yang akan terjadi kemudian justru apa yang ada dalam pikiran kita yang kita anggap sebagai kebenaran dan kenyataan dan bukannya kenyataan dan kebenaran itu sendiri yang ada di luar diri kita, di tengah massa rakyat. Itu adalah kesalahan berpikir dan kesalahan di dalam memahami kenyataan dan situasi konkret.

Pekerjaan invenstigasi juga bagian dari pekerjaan menjaga kehidupan koletif organisasi. artinya dalam membangun kehidupan kolektif dibutuhkan saling memahami situasi kolektif, saling mengerti dan kemudian ada upaya untuk menyelesaikan problem yang dihadapi. Untuk mengetahui situasi objektif kolektif kita, dibutuhkan investigasi. Kegiatan ini bukan untuk mencari tahu kekurangan dan kelebihan individu-individu bagian dari kolektif saja, tapi mengetahui dan merumuskan langkah tepat untuk menyelesaikan beragam problem kolektif. Ini juga mengakkan aspek menjaga, melindungi dan mengingatkan dalam kehidupan kolektif organisasi.

4. Metode dan Bentuk Kerja MassaSeperti telah disinggung dalam pendahuluan, bahwa kerja massa memliki dua bentuk yang saling

berkaitan yakni kerja produksi dan kerja social yang sepenuhnya bersandar pada garis dan tujuan kerja massa. Maka keduanya haruslah dilandasi semangat perjuangan demokratis nasional dan tidak mengarah pada semangat mendapat keuntungan pribadi semata. Melainkan keuntungan bagi massa secara luas, yakni pembebasan nasional.

4.1 Kerja Produksi Organisasi

Di negeri dominasi imperialisme tidak dibiarkan adanya alokasi anggaran untuk rakyat. Segala kebutuhan hidup hanya bisa di akses dengan uang, tidak ada bahan kebutuhan hidup yang gratis. Kondisi seperti ini akan berlangsung berkepanjangan karena dominasi kepentingan kapitalisme global terus berlanjut dan semakin melenggang dengan dominasi kebijakan dari boneka imperialisme. Kenyataan demikian bagi ormas adalah jawaban untuk terus memajukan diri dengan meletakkan dasar perjuangan dengan independensi organisasi, artinya menjalankan kehidupan organisasi dari tangan anggota dan massa.

4

Page 5: Tentang Kerja Massa.doc

Metode-metode Penggalangan keuangan dalam organisasi dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan, baik memaksimalkan partisipasi anggota maupun mengembangkan potensi anggota dalam melakukan kegiatan usaha produksi. Prinsipnya dalam penggalangan logistik harus dipimpin oleh politik organisasi. Penggalangan yang bisa kita lakukan diantaranya :

a. Iuran anggotaDalam menjalankan kerja-kerja organisasi, keuangan mengambil peranan penting. Karena

dalam praktek selama ini bila keuangan organisasi terganggu akan mempengaruhi pelaksanaan kerja-kerja organisasi lainnya. Sehingga salah satu upaya untuk memenuhi keuangan organisasi adalah dengan melakukan penarikan uang wajib bagi anggota yang di sebut dengan iuran. Penggalangan iuran diupayakan semaksimal mungkin tidak membebankan anggota ormas, sehingga dalam ketetapan organisasi tertinggi diputuskan nominal pembayaran iuran tidak memberatkan anggota.

Dalam prakteknya iuran bagi ormas belum cukup untuk menutupi alokasi anggaran untuk kebutuhan kerja-kerja organisasi. Anggaran iuran hanya mampu menutupi alokasi anggaran kebutuhan tertentu saja. Meskipun demikian iuran harus terus digalakkan, karena dari pembayaran iuran yang rutin, kita bisa menutupi sebagian kecil dari kebutuhan kerja organisasi dan pembayaran iuran bagi anggota ormas menjadi bukti kepemilikan anggota akan organisasinya. Iuran anggota merupakan bentuk partisipasi anggota secara nyata terhadap organisasi, selain juga menjadi bukti independensi organisasi dalam merintis langkah-langkah memajukan perjuangan massa. Melihat betapa pentingnya iuran bagi organisasi massa yang hidup dan matinya di tangan anggota dan massa, maka penting bagi seluruh anggota FMN untuk tertib membayar iuran.

b. Kegiatan Usaha ProduksiSelain dari iuran anggota, keuangan organisasi juga dapat digali dengan mengadakan kegiatan

usaha produksi. Banyak macamnya kegiatan produksi yang bisa kita lakukan, prinsipnya adalah memaksimalkan potensi anggota untuk menyalurkan bakat dan kreatifitasnya. Pelaksanaan kegiatan usaha mandiri disesuaikan dengan kesanggupan. Di persiapkan secara matang, mulai dari pengadaan modal, jenis jegiatan usaha mandiri (layanan jKeasa atau barang), target pelayanan/pemasaran, penanggung jawab kegiatan, sampai pada manajemen pengelolaan.

Untuk mengadakan kegiatan usaha produksi dibutuhkan modal awal. Pemenuhan modal awal ini bisa bekerjasama dengan individu anggota, atau bisa juga bekerjasama dengan lembaga. Syaratnya dalam kerjasama yang dibangun ada perencanaan, dan ada pembagian secara jelas. Upayakan dalam pembangunan kegiatan usaha produksi seminimal mungkin tidak mengganggu kerja-kerja organisasi dan tidak bertentangan dengan politik organisasi. Sehingga harus ada team khusus untuk menjalankannya. Yang terpenting optimalkan potensi-potensi yang dimiliki anggota.

c. Kerjasama kegiatan Metode lainnya dalam melakukan penggalangan keuangan organisasi adalah dengan

mengadakan kerjasama kegiatan dengan individu atau lembaga lainnya. Bentuk kerjasama yang tidak mengikat organisasi dan saling menguntungkan. Bentuk dari tidak mengikat di sini, bahwa kerjasama kegiatan yang dibangun tidak bertentangan dengan program perjuangan organisasi. Dalam pelaksanaannya kita dapat menjalankan pekerjaan-pekerjaan teknis kegiatan dan lembaga atau individu yang diajak kerjasama menyediakan logistic kegiatan. Untuk mengambil keuangan dari kegiatan ini, bisa meminimalisir kebutuhan dari kegiatan, seperti untuk penyediaan tempat kegiatan kita bisa bekerjasama dengan lembaga atau individu lain, dll. Dalam hal kerjasama ini ormas juga harus memperhatikan transparansi pendanaan kegiatan. Kemana uang di keluarkan? dan untuk apa?, untuk mendukung transparansi ini di butuhkan bukti tertulis dari transaknsi keuangan kegiatan, contohnya nota pembayaran. Dan lebih rijit kesemua pelaksanaan teknis dilaporkan dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang memuat pengeluaran keuangan, dokumentasi, dan bahan atau

5

Page 6: Tentang Kerja Massa.doc

materi kegiatan. Contoh kegiatan yang bisa dilakukan bersama, seperti Diskusi public, Seminar, Pagelaran seni dan budaya, bedah buku, nonton Film, kampanye massa, kegiatan sosial dll.

4.2 Kerja Sosial Organisasi

Secara singkat bentuk kerja social organisasi dalam kerja massa adalah ISAK, Propaganda dan Pendidikan Massa, Pengorganisasian Massa, Aksi Massa dan Kampanye Massa, Konsolidasi dan Perluasan. Semua bentuk keja social organisasi bersandar pada garis dan tujuan kerja massa. Dan Posisi ISAK adalah adalah sebagai awalan, nafas dan fondasi dari segala aktivitas kerja massa. Pemaparan lebih lanjut tentang bentuk dan prinsip kerja social dalam kerja massa akan dipaparkan lebih lanjut.

B. Kerja Propaganda dan Pendidikan Massa

1. Arti penting propaganda

Propaganda adalah penyebarluasan pengetahuan tentang situasi kongkrit yang ada kepada individu, kelompok, maupun massa luas secara sistematis dan terus menerus guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka sehingga tergerak untuk bertindak mengubah keadaan. Kerja propaganda merupakan salah satu pekerjaan kebudayaan yang kita lakukan untuk meningkatkan taraf kebudayaan massa. Saat ini jika kita lihat secara umum masih banyak massa yang belum memiliki kesadaran maju, hal ini salah satunya adalah makin gencarnya imperialisme menanamkan nilai – nilai budaya yang mereka inginkan seperti pola kehidupan yang liberal, individualistic, konsumtif, kurang peka sosial dan sebagainya yang mengakibatkan rendahnya tingkat kesadaran massa.

Dalam kondisi seperti ini, propaganda menjadi sangat penting sebab dengan propaganda kita dapat menjangkau massa luas baik yang telah terorganisasi maupun belum untuk menyampaikan, menjelaskan, dan menggelorakan hasil ISAK serta tujuan dan tugas perjuangan massa di setiap periode, tingkatan dan tempatnya. Propaganda harus dijalankan oleh seluruh anggota dan organisasi di setiap kesempatan untuk mendekatkan organisasi dengan massa dan massa dapat mengerti peranannya secara umum dan tugasnya secara khusus dalam perjuangan demokratis nasional.

Harus kita pahami bahwa massa merupakan tenaga produktif, karena selain memproduksi barang materiil juga memproduksi nilai-nilai sosial. Sehingga propaganda kita memiliki tiga tugas utama yang saling berhubungan satu sama lain: pertama, memblejeti musuh-musuh rakyat dan semua skema anti rakyat yang mereka telah, sedang dan akan mereka terapkan. Kedua, menjelaskan tentang garis, program dan kebijakan organisasi Ketiga, menganalisis dan menggambarkan kehidupan dan perjuangan massa.

Untuk itulah, propaganda massa memegang peranan penting dalam meningkatkan kesadaran massa dan membuatnya bergerak mengubah keadaan. Propaganda mempunyai peranan penting dalam membangkitkan, mengorganisasikan, dan menggerakkan massa. Propaganda yang kita lakukan adalah langsung ke tengah massa di pusaran lubuk hati dan pikirannya.

Dalam menjalankan propaganda kita mesti memegang teguh prinsip-prinsipnya yakni: Ilmiah; artinya sesuai dengan kenyataan yang ada, Belajar dari Massa; Propaganda yang kita jalankan harus didasarkan dari proses belajar kita dari massa, karena massa adalah sumber ide dan praktek, Jujur; Propaganda harus berdasarkan pada fakta akan data yang sesungguhnya dan panduan garis politik untuk bertindak yang tepat, Berkesinambungan; Propaganda tidak dapat dilakukan dengan hanya satu atau dua kali pekerjaan. Namun karena situasi massa di bawah penindasan imperialisme dan feodalisme yang telah mengakar, maka propaganda harus dilakukan terus menerus dan meningkat sedikit demi sedikit, Sesuai dengan Pikiran dan Perasaan Massa; Garis massa adalah yang melandasi prinsip ini. Kita menyebarkan bahan propaganda atas dasar pertalian erat kita dengan massa, medengarkan, memperhatikan, dan bersama massa menyelesaikan persoalan mereka.

6

Page 7: Tentang Kerja Massa.doc

2. Arti penting kerja pendidikan

Pada dasarnya kerja pendidikan memiliki tujuan yang sama dengan propaganda yaitu untuk mempertinggi kesadaran massa agar bersedia ambil bagian aktif sepenuh hati dalam perjuangan massa. Dan mendapatkan pendidikan adalah hak massa semutlaknya.

Kerja pendidikan mengambil peranan penting untuk memberikan dasar teori yang kuat bagi massa untuk ambil bagian dalam gerakan demokratis. Pendidikan juga mengembangkan kemampuan dan keahlian massa agar dapat menjalankan pekerjaan massanya dengan efektif.

Kerja eduksi tidak dapat dipisahkan dari pekerjaan membangun dan mengkonsolidasikan organisasi massa. Jika massa sudah mampu belajar secara sistematis dan rutin, bila pandangan ideologi dan politiknya telah berakar baik di tengah mereka sendiri maka hal tersebut akan menjadi pedoman yang terus berkembang dalam setiap perjuangan massa dalam waktu yang panjang. Juga demikian halnya dengan kemampuan dan keahliannya akan tumbuh dan berkembang semakin kaya dan komplit.

Adalah sangat vital bagi kita memiliki program untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan massa, aktivis massa setahap demi setahap. Kita harus memastikan sebesar-besarnya waktu bagi pekerjaan edukasi karena ini adalah pekerjaan massa yang sangat penting.

3. Bentuk dan metode pendidikan massa

Pendidikan adalah studi tentang perjuangan massa dan perubahan sosial yang dilakukan oleh massa yang telah diorganisasikan yang bersifat formal, tersentral dan sistematis. Bentuk pendidikan massa ada dua yaitu kursus umum dan kursus khusus.

Kursus khusus adalah usaha untuk menjelaskan sejarah, sifat dan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi oleh klas atau sektor yang kita organisir dan gerakkan. Kursus khusus bagi gerakan tani adalah mendiskusikan masalah feodalisme dan reforma agraria. Kursus khusus bagi klas buruh adalah mendiskusikan tentang gerakan serikat buruh dan gerakan pemogokan. Kursus khusus bagi gerakan perempuan adalah mendiskusikan problem perempuan dan pembebasannya. Dan kursus khusus bagi gerakan pemuda adalah mendiskusikan tentang problem pemuda dan tujuan yang benar dari gerakan pemuda.

Sementara itu kursus umum adalah kursus yang membahas masalah studi tentang sejarah Indonesia, tiga masalah pokok rakyat Indonesia saat ini dan prinsip serta tugas utama dari perjuangan demokratis nasional.

Setelah kursus umum dan khusus kita sudah mulai mengenalkan tentang dasar-dasar teoritik. Seperti mendiskusikan tentang sikap aktivis massa dalam hubungannya dengan pelayanan terhadap massa, soal kritik dan oto-kritik, masalah rela berkorban, prinsip dasar sentralisme demokratis, masalah garis massa dan kepemimpinan kolektif, ISAK, dan beberapa prinsip tertentu dan terbatas tentang dialektika materialis dan dialektika historis. Bersamaan dengan itu, massa diberikan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dan keahliannya dalam memimpin organisasi massa, kerja propaganda, mengembangkan produksi, kesehatan dan obat-obatan, kebudayaan dan kesusasteraan, dan lain sebagainya.

Karena posisinya yang vital dalam peningkatan kualitas massa dan bersifat formal, tersentral dan sistematis, maka metode pemerian pendidikan hari ini tak lagi mengenal istilah serapangan dan kurang persiapan atau dengan istilah lain sekadar melaksanakan program dengan peserta yang serabutan. Hal utama yang harus kita pastikan dalam pelaksaksanaan pendidikan adalah, peserta memahami arti pentingnya pendidikan bagi peningkatan kualitasnya dalam menjalankan dan meluaskan pengaruh organisasi dan perjuangan demokratis nasional. Dengan demikian metode pendidikan bisa diatur secara sistematis dengan kategori regular dan khusus.

7

Page 8: Tentang Kerja Massa.doc

Pemerian pendidikan secara regular dilakukan mingguan, dua mingguan, atau bulanan dengan materi-materi umum yang mengarah pada skill umum dan skill keorganisasian. Pendidikan regular ini bersifat luas dan terbuka untuk massa dengan tujuan bukan untuk meningkatkan kemampuan individual semata, tetapi juga dibarengi dengan perspektif untuk dikembangkan menuju perjuangan bersama dengan organisasi.

Pemerian pendidikan secara khusus digelar dengan waktu, ruang, dan serangakaian materi khusus yang tujuan dan targetnya mengarah pada kurikulum pendidikan organisasi.

C. Pengorganisasian Massa

1. Arti penting kerja pengorganisasian

Pengorganisasian massa adalah kegiatan membangun, mengorganisasikan dan menggerakkan massa. Kegiatan Rekruitment anggota merupakan salah satu poros pekerjaan organisasi. Pekerjaan yang mempunyai andil bagi penambahan anggota dalam organisasi. Bagaimana menjangkau massa mahasiswa luas, meningkatkan kesadarannya, dan mendorong keterlibatan massa dalam organisasi sebagai alat perjuangan. Prinsip rekruitment luas dan terbuka, luas dalam artian menjangkau massa secara luas berdasarkan wilayah teritori kerja massa kita. Prinsip luas mensyaratkan kita untuk melakukan berbagai kegiatan yang dapat diketahui oleh massa mahasiswa luas. Sedangkan terbuka bahwa kegiatan recruitment yang dijalankan membuka seluas-luasnya kepada massa untuk mendaftarkan menjadi anggota FMN. Kita harus dapat mengorganisasikan massa secara luas, mempersatukan mereka dengan kuat dalam sebuah kolektivitas Grup Anggota dan mempersiapkan mereka untuk melawan musuh klasnya secara keseluruhan. Bila massa tidak solid mereka hanya akan melawan musuh klasnya secara terbatas dan dalam waktu serta keadaan tertentu saja. Tujuan kita adalah menjadikan massa sebagai benteng perjuangan yang kokoh.

2. Prinsip kerja pengorganisasianDalam mengorganisasikan massa harus memegang dua prinsip penting yaitu: percaya dan

menyandarkan diri sepenuhnya pada massa. Kedua, melakukan pengorganisasian luas untuk perjuangan massa.

Prinsip bersandar dan sepenuhnya percaya pada massa dalam prakteknya diwujudkan dengan memberikan keleluasan kepada massa untuk belajar menjalankan aksi berdasarkan inisiatif dan kehendaknya sendiri dalam menjalankan tugas. Ini sangat penting dalam rangka memunculkan sebanyak-banyaknya massa yang siap untuk menjalankan tugas-tugas organisasi. Kita harus senantiasa memahami bahwa ketika massa mengerti dan memegang tujuan perjuangan dan membangun kekuatannya sendiri maka mereka akan menjadi kreatif dan gigih dalam menjalankan pekerjaannya sendiri. Maka pimpinan dan aktivis massa akan lahir dari lapisan-lapisan massa sendiri.

Maka kepemimpinan dalam organisasi massa haruslah tersusun atas pimpinan yang dapat dipercaya, bersemangat, dan dihormati. Singkatnya mereka berasal dari klas pokok, memiliki cacatan kemanusiaan yang luar biasa, siapa yang dapat dipercaya dan memiliki perhatian luar biasa pada masalah umat manusia. Kepemimpinan harus dibentuk, dididik, ditempa untuk bekerja dan berjuang bersama-sama. Suasana dalam kolektif harus sehat dan bila ada yang terbelakang dan sulit untuk dikembangkan maka harus diganti dengan yang baru dan segar.

3. Sistematika kerja pengorganisasianAda dua metode pengorganisasian yang diantaranya tidak saling menegasikan melainkan

dilaksanakan secara bersamaan, yakni: personal approach (pendekatan perseorangan) dan kolektif approach (pendekatan kolektif).

Untuk mendapatkan kontak, kita bisa memulai dengan pendekatan personal terhadap orang-orang terdekat untuk menggelar kegiatan luas dan terbuka di kampus seperti diskusi terbuka seminar/

8

Page 9: Tentang Kerja Massa.doc

edukasi massa dengan mengundang lembaga kampus dan menempel poster di seluruh titik strategis kampus yang dikerjakan secara kolektif. Dari peserta diskusi yang hadir kita bisa mempromosikan organisasi dan garis plitik organisasi. Atau membuka open recruitment secara terbuka dan luas dengan memasang poster open recruitment. Bisa juga dalam setiap kegiatan organisasi kita undang massa secara luas untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan organisasi.

Setelah kita mendapatkan kontak yang positif dengan bentuk mengisi formulir keanggotaan, kemudian kita satukan mereka dalam Group Anggota untuk melaksanakan program organisasi.

4. Group anggota

a. Apa itu group anggotaGroup anggota adalah Cara untuk mengumpulkan anggota dalam menjalankan aktifitas poitik dan organisasi yang dibentuk oleh pimpinan. Grup bukan struktur badan organisasi, kenapa? pertama group tidak berhadap-hadapan langsung dengan pengambil kebijakan di kampus (kontradiksi pokok), kedua group tidak bisa merumuskan dan memimpin program politik dan organisasi di kampus karena yang membuat itu adalah badan pimpinan tingkat kampus.b. Apa syarat-syarat group Anggota ?

1). Group dibentuk oleh pimpinan kampus/kampus persiapan2). Group terdiri dari minimal 5 maksimal 9 anggota3). Memiliki koordinator group yang berfungsi untuk mengkoordinasikan anggota group

c. Mengapa kita membuat group Anggota ?1). Memudahkan pimpinan organisasi melayani seluruh hak-hak anggota2). Terpantaunya perkembangan anggota secara harian3). Pimpinan bisa langsung memberikan aspek ketauladanan didalam group4). Mengefektifkan keterlibatan massa dalam menjalankan kegiatan politik maupun

organisasi5). Seluruh anggota pada prinsipnya adalah anggota group, tidak dibenarkan jika ada anggota

yang tidak masuk group kerja, karena di group inilah seluruh aktifitas organisasi dijalankan.

6). Grup anggota terkait dengan aktivitas dalam kampus bukan yang di luar kampus. Bagaimana dengan aktivitas di luar kampus seperti di kost, itu menjadi bagian penting pekerjaan propaganda solid kita.

d. Bagaimana cara membangun group ?1).Pimpinan kampus/badan persiapan kampus melakukan investigasi aktivitas harian seluruh

anggotanya2).Setelah mengetahui aktivitas harian anggotanya pimpinan organisasi bersama-sama

anggotanya menetapkan grouping berdasarkan aktivitas harian anggota, contoh lembaga kampus, minat bakat, kantin, kelas, fakultas, dan sebagainya.

3).Setelah berbentuk group pimpinan langsung berintegrasi masuk kedalam group dan memberikan ketauladanan kerja di group tersebut, sekaligus mensosialisasikan program yang telah disepakati di pimpinan.

4).Koordinator group hanya berfungsi untuk mengkoordinasikan saja5).Tetang pembuatan laporan dan perkembangan di group langsung pimpinan yang masuk

group itu yang akan melakukan seluruh pencatatan segala data yang ditemukan dalam group. Contoh berapa anggota yang belum PDO?, apakan sudah tersosialisasi perlawanan dalam group?. Itu semua langsung pimpinan yang bertanggung jawab (aspek pelayanan).

6).Dari temuan-temuan di atas kemudian pimpinan diharapkan langsung bisa melayani, misal kalau banyak anggota yang teryata belum PDO segera dirapatkan di badan anggota pimpinan untuk menyelenggarakan PDO di group itu, jika perlawanan belum diterima

9

Page 10: Tentang Kerja Massa.doc

segera di cetak dan dibagikan setelah itu buat jadwal untuk membedah buletin perlawanan di grup.

e. Bagaimana mengembangkan group ?1). Group bisa dipecah bila sudah memenuhi batas maksimal contoh lebih dari 9 orang anggota2). Pimpinan juga bisa memutuskan sebuah group dipecah jika group tersebut mengalami

kemancetan/tidak bertambah-tambah padahal sudah satu bulan. Misalnya di satu grup ada 9 anggota akan tetapi dalam perjalananya setelah group itu dibentuk sudah berumur sebulan lamanya teryata grup itu tidak pernah berkembang (lemah rekruitmentya). Dalam keadaan demikian pimpinan bisa mengambil kebijakan untuk memecah group ini. Misalnya membagi menjadi 3 group dan kemudian di berikan tugas untuk memenuhi group tersebut sampai batas maksimal group.

3). Kenapa group yang mancet harus dipecah? Karena kalau tidak dipecah akan mempunyai potensi menjadi group kecilisme yang pada akhirnya sulit berkembang,

4). Pemecahan group harus didasarkan pada Penilaian yang komprehensif, artinya sesuai ketetapan waktu pelaksanaan program, misalnya program bulanan Kampus.

D. Tentang Menggerakan Massa

Menggerakkan massa adalah upaya perjuangan massa secara kolektif untuk satu tujuan tertentu. Dan kemudian kita kenal dengan Kampanye Massa yang hakekatnya adalah aksi massa terencana, terorganisir digerakkan untuk serangkaian aksi massa dalam skup yang lebih luas untuk mencapai beberapa tujuan sekaligus. Kampanye massa dibedakan dari tujuannya. Yaitu: Kampanye Politik, Kampanye Organisasi, Kampanye Edukasi, Kampanye Ekonomi. Menentukan tujuan dari kampanye massa amat vital untuk menentukan sukses dan tidaknya kampanye massa.

Dalam aksi kita harus mempersiapkan pekerjaan ini sebaik-baiknya agar massa mendapatkan pengalaman politik melawan musuh klasnya dan kesadaran politiknya bisa meningkat, persatuannya terus ditempa, dan mereka memiliki kepercayaan yang tinggi pada kemampuan dan kekuatannya sendiri untuk memecahkan masalah, dan mendapatkan hasil kongkret untuk perubahan kondisi ekonomi, politik dan kebudayaannya.

Dalam setiap kampanye massa kita membaginya dalam tiga periode besar yaitu: Fase Persiapan Kampanye Massa dengan kegiatan utamanya propaganda, pendidikan dan pembangunan organisasi; fase kedua, pelaksanaan; dan fase ketiga evaluasi dan tindakan berikutnya. Fase pertama dalam kampanye massa adalah fase terpanjang dan amat menentukan agar supaya kampanye berjalan optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

a. Persiapan

Kampanye massa harus dipersiapkan dengan baik agar massa mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Secara khusus kegiatan dalam fase persiapan adalah melakukan kegiatan ISAK, dilanjutkan dengan menyusun materi kampanye massa dan metode apa yang akan dilakukan, selanjutnya merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan menuju kampanye massa puncak (memuat propaganda, edukasi, penggalangan front dan pengorganisasian) dan menentukan waktu kegiatan menuju puncak kampanye massa. Maka beberapa hal yang penting dalam mempersiapkan kampanye massa yaitu: 1. Melakukan investigasi dengan baik terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Menetapkan

tujuan kampanye massa secara jelas, membuat plan kampanye massa yang komplet, menetapkan alat mobilisasi dan perjuangan yang tepat, dan mempersiapkan organisasi,

2. Pastikan ada persiapan yang cukup agar massa dalam jumlah besar dapat ambil bagian. Massa harus mengerti dan menyetujui rencana kampanye massa yang akan dijalankan. Pikiran dan

10

Page 11: Tentang Kerja Massa.doc

tindakan massa diarahkan agar sesiap-siapnya, dengan membentuk ragam edukasi untuk massa dan anggota dengan materi yang sesuai dengan kebutuhan Kampanye Massa.

3. Siapkan mesin propaganda dan mobilisasi. Akan sulit untuk mencapai tujuan kampanye massa dengan organisasi yang lemah. Organisasi harus sedemikian rupa agar supaya dalam keadaan kalah maupun menang massa tetap bersatu dan tetap dapat melancarkan aksi secara kolektif,

4. Membentuk grup untuk mempersiapkan dan memimpin aksi.

Contoh Kampanye Politik. Dari pelaksanaan ISAK ditemukan bahwa mahasiswa di kampus A dikenakan pungutan biaya Rp 200.000 tiap semesternya untuk dana praktikum, padahal ketika praktikum juga dikenakan biaya yang tidak sedikit. Dari data awal di kembangkan dengan pembuatan dan pelaksanaan program serta dibarengi dengan ISAK, untuk mengetahui siapa yang mengeluarkan kebijakan? Fakultas apa saja yang dikenakan biaya? Berapa mahasiswa yang dikenakan kebijakan? Berapa mahasiswa yang sepakat untuk memperjuangkan soal? Dan usaha apa saja yang pernah dilakukan untuk menyikapi persoalan? Di samping menjalankan pekerjaan ISAK, ditetapkan waktu waktu selama satu minggu untuk melakukan kampanye massa. Pada satu hari pertama melengkapi bahan propaganda dan mengajukan surat hearing kepada pihak rektorat, hari kedua melaksanakan propaganda solid dan luas kepada massa, hari ketiga membuat diskusi terbuka dengan tema terkait dana praktikum, hari ke empat menggalang petisi dukungan dan penggalangan front secara luas, hari kelima mempersiapkan dialog dan melengkapi data, hari ke enam mobilisasi massa persiapan teknis lapangan dan hari ketujuh pelaksanaan kampanye massa.

Setiap kampanye massa, diperlukan Mobilisasi Massa karena sangat penting bagi massa dan perjuangan Demnas. Ormas Demnas harus jadi pusat dan tulang punggung mobilisasi.

b. PelaksanaanMemfokuskan diri pada pemenangan tuntutan massa atau pencapaian target massa. Mendesak

pada pihak penentu kebijakan untuk merealisasikan tuntutan massa. Pastikan dalam hal ini, barisan inti (anggota FMN) memegang kepemimpinan di group-group massa agar terpimpin saat aksi. Usahakan atur sedemikian rupa agar terjadi dialog dan bertemu langsung dengan pemegang kebijakan di kampus untuk membahas tuntutan massa, arahkan forum dialog focus pada pengkrucutan sikap dari pihak rektor atas tuntutan massa. Jalankan kampanye massa dengan disiplin, kepeloporan praktek dilapangan, semangat dan militant agar mampu menggerakkan massa mahasiswa yang lain. Ini upaya kita untuk menarik simpatik massa. dan penting sekali dalam pelaksanaan kampanye kita tetap menjaga moral massa untuk tetap konsentrasi dan semangat dalam melakukan perjuangan.

c. Pasca menggerakan massaEvaluasi dan summing-up setelah kampnye massa harus dilakukan secepatnya, dan hasilnya

harus segera dikembalikan lagi kepada massa terutama evaluasi dari setiap fase kampanye massa. Evaluasi-evaluasi singkat dibutuhkan dalam setiap aktivitas persiapan yang dilakukan. Kita nilai kelemahan dan kelebihan dari praktek kampanye massa yang kita lakukan, kemudian berikan catatan-catatan untuk selanjutnya disimpulkan dan dijadikan program ke depan. Yang salah di betulkan dan yang benar diupayakan untuk di pertahankan dan dikembangkan.

d. Soal aliansiArti penting aliansi

Front adalah persatuan dari sekumpulan organisasi untuk memenangkan tuntutan massa. Banyak pandangan, sikap dan metode dalam melakukan perjuangan massa namun masih dilaksanakan secara sendiri-sendiri dan perjuangan ini tidak berimbas secara besar terhadap tuntutan

11

Page 12: Tentang Kerja Massa.doc

politik yang diusung. Dan hal ini akan semakin melenggangkan kepentingan penindas melancarkan kepentingannya. Disinilah pentingnya aliansi sebagai alat untuk mengumpulkan kepingan pandangan, sikap dan tindakan untuk melakukan perjuangan secara bersama dengan dampak politik yang lebih besar.

Ketika gerakan massa Demokratis Nasional dalam kondisi awal dan masih kecil, arahan untuk membangun gerakan massa yang besar dan solid adalah dengan membangun Aliansi. Prinsip dasar pembangunan aliansi adalah bertumpu pada kekuatan sendiri dalam upaya meneguhkan pendirian organisasi yang telah sepakat dengan garis politik Demnas, menarik organisasi lain yang bimbang agar mau gerak bersama dalam garis politik Demnas, dan mengalienasi gerakan yang kontra politik dengan organisasi.

1. Prinsip-prinsip AliansiUntuk menjaga arah politik aliansi diperlukan prinsip-prinsip pokok yang dijadikan pedoman

dalam penggalangan dan perjuangan aliansi. Prinsip-prinsip itu menjadi rambu-rambu sekaligus petunjuk operasional pekerjaan aliansi. Prinsip-prinsip aliansi tersebut adalah; 1) bersatu dalam program dan aksi; 2) Kerjasama yang saling menguntungkan; 3) kemandirian dalam inisiatif dan politik; 4) bergantung pada kekuatan sendiri.a. Bersatu dalam Program dan Aksi

Persatuan di dalam aliansi haruslah merupakan persatuan yang didasari oleh program dan kepentingan bersama, dan bukan karena dominasi organisasi sektor mahassiwa yang satu kepada organisasi sektor mahasiswa yang lain, organisasi sektor mahasiswa dengan sektor yang lain dan antara organisasi sektor lain kepada organisasi mahasiswa. Bersatu dalam program inilah yang akan menuntun pada keselarasan dalam langkah dan praktik perjuangan. Tentu saja, persatuan yang didasarkan adanya program bersama adalah persatuan dalam kualitas tertinggi. Harus ada proses yang mendahului.

Proses persatuan berjalan mulai dari pertemuan-pertemuan yang didasarkan pada irisan kepentingan atau program dalam aksi-aksi yang bersifat momentum. Intensitas pertemuan dalam aksi ini menjadi penyambung menuju adanya kesepakatan untuk menciptakan momentum-momentum persatuan dalam perjuangan, dan dilanjutkan dengan pembuatan program secara bersama yang diikat dalam persatuan aksi. Kegiatan pertemuan dilakukan di masing-masing jenjang atau tingkatan dalam suatu organisasi, mulai dari jenjang yang paling bawah tingkat kampus sampai jenjang yang tertinggi di tingkatan Pimpinan pusat. Jenjang-jenjang inilah yang akan memberikan fondasi yang kokoh bagi front. Kita menghendaki adanya front luas yang besar dan berisi. Batasan minimum dari persatuan ini adalah adanya suatu kesamaan pandangan, sikap, metode dan tindakan dalam menghadapi masalah pokok bersama tanpa mengabaikan keberagaman kepentingan yang ada di dalam front. Contoh : pembangunan front antara FMN dan SMI, pembangunan front dimulai dengan menguji kesatuan dalam aksi-aksi menyikapi persoalan pendidikan di tingkat pusat. Di sepakati pertemuan untuk menindak lanjuti aksi-aksi yang dilakukan, dengan agenda bersama menyatukan pandangan melihat problem pendidikan, menentukan sikap, metode dan tindakan yang dilakukan. Kesepakatan yang di bentuk adalah melakukan kampanye pendidikan secara bersama dan menyerukan kerjasama sampai di tingkat kampus. b. Kerjasama yang Saling Menguntungkan

Untuk kepentingan persatuan dalam perjuangan massa yang panjang, setiap elemen yang bekerjasama dalam front harus saling mendukung, saling memberi keuntungan, saling menghormati perbedaan, tidak melakukan konspirasi dengan sebagian atau suatu klik di dalam tubuh organisasi yang diajak berkawan dalam front, dan saling mengingatkan diri untuk tidak tergelincir pada tindakan-tindakan sepihak yang merugikan kepentingan persatuan. c. Kemandirian dalam Politik dan Inisiatif

Kita harus memahami perbedaan antara persatuan dalam aliansi dengan kemandirian dalam aksi. Front Mahasiswa Nasional harus memiliki kemandirian dalam mengambil inisiatif untuk

12

Page 13: Tentang Kerja Massa.doc

melakukan aksi. Kemandirian itu bukan kemandirian mutlak yang menjurus pada liberalisme, melainkan kemandirian terbatas yang tetap berada pada ruang persatuan. Dengan prinsip persatuan adalah relatif dan perjuangan adalah mutlak maka untuk mempertahankan dan memajukan perjuangan massa dalam front diperbolehkan mengambil tindakan-tindakan khusus. Sedapat mungkin tindakan-tindakan tersebut tidak sampai merugikan kepentingan kerjasama dalam aliansi, melainkan sebagai upaya untuk membangun keseimbangan agar tetap terjalin kerjasama yang saling menguntungkan.d. Bergantung Pada Kekuatan Sendiri

Bangunan aliansi menjadi tumpuan untuk menjalankan program dan aksi. Namun ada ruang bagi organisasi yang tergabung dalam front untuk mengurusi barisan kekuatan internal organisasi. Artinya di samping mengeksekusi beberapa kerjasama sesuai dengan program yang dibuat dalam aliansi, organisasi berhak untuk memajukan barisan organisasi dan kerjasama yang di bangun dalam bentuk program tidak bertentangan dengan kemandirian organisasi. Kita harus menyandarkan pekerjaan aliansi pada kekuatan internal kita, bukan pada aliansi. Karena kemandirian yang disandarkan pada kekuatan sendiri memiliki aspek untuk memperbesar dan memajukan aliansi.

2. Bentuk-bentuk aliansia. Aliansi Sektoral

aliansi sektoral adalah persatuan yang digalang di tingkat sektor. Pembangunan persatuan ini didasarkan pada perjuangan sosial ekonomi di masing-masing sektor. Ada aliansi sektor pemuda mahasiswa, aliansi sektor petani, aliansi sektor perempuan, aliansi sektor Kaum Miskin perkotaan, dan aliansi sektor buruh. Langkah pembangunan aliansi sektoral di tingkatan pemuda mahasiswa adalah

Bangunan aliansi dimulai dengan menyatukan beragam tuntutan sosial ekonomi organisasi pemuda mahasiswa dalam satu aksi yang bersifat momentum. Kita berkeinginan mambangun persatuan pemuda mahasiswa secara luas, namun harus melalui tahapan pembangunan aliansi dengan ruang lingkup kecil sasaran terlebih dahulu. Lakukan penilain dan kesimpulan dari serangkaian aksi yang dilakukan untuk menentukan organisasi yang di prioritaskan untuk di gandeng terlebih dahulu, tentukan sasaran aliansi ini.

Sasaran aliansi yang sudah ada diikat dengan melakukan jalinan pertemuan baik secara formal maupun informal dengan tujuan menyatukan pandangan bersama soal problem pokok pendidikan di Indonesia.

Sambil mengupayakan adanya kesatuan pandangan, aksi-aksi yang bersifat momentum tetap harus di jalankan. Disertai dengan tawaran-tawaran kegiatan bersama yang bersifat bilateral. Dari tingkatan nasional sampai di tingkat kampus.

Setelah ada kesatuan dalam program dan aksi, persatuan ini akan menjadi sandaran pokok dalam membangun persatuan lebih luas dengan sektor pemuda mahasiswa. Tentunya bangunan front sektoral luas yang diarahkan juga untuk terjalin hubungan secara programatik.Aliansi sektoral hanya bersifat sementara untuk menyikapi berbagai soal sosial ekonomi di

sektoralnya. Dan perjuangan di satu sektor tidak bisa dipisahkan dengan perjuangan di sektor yang lainnya. Karena problem sosial ekonomi di satu sektor ada saling hubungan dengan sektor lain. Contoh perjuangan sektor pemuda mahasiswa adalah adanya pendidikan gratis. Nah pendidikan gratis ini juga menjadi hak seluruh rakyat Indonesia. Artinya sektor petani, buruh, perempuan, dan kaum miskin perkotaan juga berkepentingan untuk memperjuangkan pendidikan gratis.

b. Aliansi MultisektoralAliansi multisektoral adalah bangunan persatuan yang dibangun dari banyak sektor. Ada buruh,

tani, perempuan, kaum miskin perkotaan, pemuda mahasiswa, dan sektor lainnya. Bangunan aliansi ini didasarkan pada kepingan-kepingan tuntutan di masing-masing sektor di satukan dalam satu aksi bersama yang bersifat momentum. Persatuan banyak sektor ini tumbuh karena adanya kepentingan

13

Page 14: Tentang Kerja Massa.doc

bersama untuk membebaskan diri dari penindasan imperialisme, feodalisme dan capital birokrat. Beragam penafsiran, perumusan sikap, menentukan metode sampai menjalankan tindakan untuk menentang penindasan dilakukan oleh tiap sektor. Sehingga perjuangan yang dilakukan masih sebatas tuntutan sosial ekonomi di tiap sektor. Pemuda mahasiswa berjuang pada tuntutan pendidikan gratis, buruh berjuang untuk adanya upah yang layak, petani berjuang untuk mendapatkan tanah, kaum miskin kota berjuang untuk dipenuhinya lapangan pekerjaan, perempuan bejuang untuk mendapatkan hak sosial ekonomi di sektor dimana dia berada.

Untuk membangun aliansi multisektoral harus dimulai dengan menjalankan kegiatan sederhana yang berdampak besar. Kegiatan Organisasi Pemuda mahasiswa menjalankan pelayanan rakyat bersama buruh dan tani. Pemuda mahasiswa menjadi bagian dari buruh dan tani, untuk merasakan secara langsung kenyataan sosial ekonomi dimana tani dan buruh bekerja. Kegiatan bersifat pelayanan ini akan membantu semakin tegaknya organisasi dan upaya untuk saling memajukan teori praktek perjuangan di setiap sektor. Sehingga dapat mengupayakan terbentuknya front multisektoral.

3. Tumpuan kekuatan dalam aliansiTumpuan kekuatan dalam aliansi adalah organisasi massa yang menjadi penggerak berjalannya

aliansi. Organisasi massa menyandarkan perjuangan politiknya pada kekuatan massa, sehingga aliansi menjadi salah satu metode untuk memenangkan perjuangan. Berdirinya aliansi di dasarkan pada factor internal dari organisasi yang tergabung dalam aliansi. Mengambil inisiatif maju dan kepemimpinan untuk memajukan kerja-kerja aliansi. Artinya ormas yang percaya pada persatuan aliansi harus memulai untuk melakukan inisiatif maju menggalang aliansi. Melakukan kerja investigasi secara mendalam kepada sasaran aliansi. Hasil investigasi dijadikan sebagai gambaran untuk melakukan langkah-langkah penggalangan.

Inisiatif maju dari ormas adalah dengan ketauladanan teori dan praktek. Secara teori berpegang teguh pada pandangan politik atas ide-ide perjuangan yang berangkat dari hasil investigasi sosial dan analisa kondisi objektif masyarakat. Cerminan hal ini adalah adanya rumusan tuntutan massa untuk ditawarkan dalam forum aliansi. Mulai dari materi, persiapan bahan, sampai langkah strategic selanjutnya yang akan dijalankan dalam menegakkan persatuan. Selanjutnya secara praktek adalah dengan konsistensi dalam memegang segala kesepakatan dan memberikan kepeloporan kepemimpinan di lapangan.

E. Konsolidasi dan Perluasan

a. Pengertian dan arti penting konsolidasi dan perluasanDi tengah situasi perkembangan organisasi, pekerjaan menata dan membangun menjadi bagian

tidak terelakkan. Menata adalah membetulkan yang salah, mempertahankan dan mengembangkan yang benar serta menegakkan langgam kerja organisasi. Sedangkan pekerjaan mengembangkan adalah pekerjaan memperbesar organisasi dan meluaskan garis politik organisasi. Dengan besarnya pekerjaan demikian dibutuhkan keterlibatan seluruh anggota dalam setiap rangkaian pekerjaan organisasi. Untuk menumbuhkan keterlibatan anggota dalam organisasi, kegiatan-kegiatan massa yang pada hakekatnya memberikan kemajuan dan pelayanan kepada anggota harus terus di gencarkan. Prinsip pekerjaan konsolidasi adalah jadikan segala kegiatan sebagai media konsolidasi anggota. Demikian gambaran singkat pentingnya pekerjaan konsolidasi bagi ormass. Dengan konsolidasi yang mantap, harapan besar tumbuh dan kembangnya organisasi baik secara kualitas maupun kuantitas dapat dengan cepat tercapai.

Konsolidasi berarti mengembangkan kesadaran dan organisasi serta menggerakkan massa dalam setiap tingkatannya. Di perkotaan, konsolidasi berarti memajukan gerakan demokratis klas buruh, miskin kota lainnya, dan borjuasi kecil lapisan terbawah (khususnya mahasiswa dan guru/dosen) di pabrik-pabrik, kampus dan kampung.

14

Page 15: Tentang Kerja Massa.doc

Perluasan berarti menambah area yang menjadi cakupan kerja massa. Ini berarti membuka daerah, sektor, dan grup-grup baru yang dapat dijangkau dan digerakkan. Di perkotaan kita memperbanyak pabrik, kampus dan kampung yang dapat dijangkau dan memulai kerja massa di tempat-tempat tersebut. Yang pertama dan terpenting, kita melakukan perluasan dengan membangun grup-grup pengorganisasian di tengah massa di mana kita memulai kerja massa.

Hubungan Antara Konsolidasi dan Perluasan. Berarti kita melakukan perluasan berdasarkan konsolidasi dan kita melakukan konsolidasi sembari melakukan perluasan. Perluasan dengan konsolidasi adalah jalan yang efektif agar gerakan Demnas berakar kuat dalam daerah yang luas. Meskipun begitu, sekalipun kita sudah bergerak ke tempat yang baru, kita harus memastikan bahwa di tempat kerja massa terdahulu terus berkembang maju.

Kita harus hati-hati terhadap bahaya terseret oleh konsolidasi semata dan mengabaikan perluasan. Kita harus berusaha agar gerakan dapat berkembang ke daerah lain seluas mungkin. Adalah keliru bila merasa cukup dan berpuas diri dengan daerah yang sempit atau terbatas. Sangat penting untuk menjangkau massa luas secara terus-menerus untuk memberikan kesempatan kepada mereka ambil bagian dalam perjuangan politik, utamanya perjuangan anti imperialis dan anti Kabir. Kita harus dapat membangun aliansi seluas mungkin di perkotaan.

b. Prinsip konsolidasi dan perluasanDalam rangka mengkombinasikan konsolidasi dan perluasan dengan tepat, kita perlu membuat

rencana untuk seluruh pekerjaan, memperhitungkan kebutuhan, target dan kemampuan. Dalam waktu tertentu kita harus menentukan perhatian utama di antara banyak hal lainnya tanpa harus mengabaikan lainnya. Prinsip dasar yang harus senantiasa diingat dalam kepala adalah “perluasan berdasarkan konsolidasi, dan menjalankan konsolidasi sembari melakukan kerja perluasan.”

Panduan umum kerja konsolidasi dan perluasan kita adalah maju secara bergelombang sesuai dengan garis mengobarkan secara intensif dan ekstensif dengan terus melebarkan dan memperkuat basis massa. Karena dalam mengorganisasikan massa kita harus mencegah vertikalisasi yang bersifat prematur, dengan menekankan perluasan dan penguatan organisasi. Kita juga dapat memajukan organisasi tradisional yang luas, organisasi yang sedang rusak atau basis massa yang penting akan tetapi mengalami kerusakan karena ditinggal untuk mendukung kerja perluasan. Bagaimana pun kerja konsolidasi dan pengorganisasian tidak boleh melupakan kerja perluasan. Melalui organisasi-organisasi massa kita dapat menggerakkan massa dalam jumlah besar, dan melancarkan seluruh tipe aksi demokratis di tempat kerja, kampus, kampung, jalan, dan bahkan di halaman belakang pemerintah reaksioner.

c. Sistematika kerja ekspansiBagaimana cara membentuk dan membangun organisasi yang kuat? Beberapa kesimpulam

praktek berbicara bahwa pembangunan organisasi harus dilandasi dengan dasar-dasar yang tepat untuk mensistematiskan kerja, sehingga Cara kerja/ metode kerja perlu mendapat perhatian yang cukup serius. Hal pokok yang perlu kita letakkan adalah cara kerja pengorganisasian yang berbasis kelompok atau group, maka dalam membangun organisasi mulai dari awal atau yang sudah berjalan, cara kerja ini harus segera diperkaya prakteknya. Panduan ini memberi petunjuk jalannya membangun organisasi dari awal yang tentu saja berbasis group. Demikian beberapa hal-hal pokok yang harus dijalankan dalam membangun Organisasi:

1. Menentukan Kampus-Kampus Sasaran PengembanganYang harus kita lakukan sebelum membangun organisasi melakukan adalah investigasi untuk menentukan kampus mana yang harus kita pilih menjadi sasaran pembangunan organisasi dalam sebuah kota. Prioritas utama dari kampus-kampus yang kita pilih menjadi sasaran pembangunan organisasi adalah:

15

Page 16: Tentang Kerja Massa.doc

1). Kampus–kampus BHMN (UI, ITB, IPB, UGM, Undip, Unair, USU, dll). Karena Kita berhadapan langsung dengan kebijakan yang anti mahasiswa, disitu pula secara nyata letak perputaran modal dalam dunia pendidikan sesungguhnya. Walaupun kampus-kampus ini diberikan modal oleh investor, tidak ada jaminan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus. Jadi sudah pasti bahwa mahasiswa hanya akan menjadi donatur tetap. Jelas kampus BHMN tidak akan pernah menegakkan demokratis di dalamnya, karena mahasiswa tidak diikutkan dalam pengambilan kebijakan-kebijakan kampus. Hari depan kita juga semakin besar karena ketika orgasnisasi kita ada disini, kita akan mendapat dukungan seluas-luasnya karena kampus ini adalah kampus rakyat yang dijadikan lahan bisnis.

2). Kampus –kampus yang memberikan efek politis kepada kampus lain jika mahasiswanya bergerak, karena akan memberikan efek propaganda yang luas bagi organisasi. Atau kampus-kampus yang berpengaruh dalam sebuah kota.

3). Kampus-kampus yang mempunyai kuantitas mahasiswa yang lebih dari 2.000 orang. Hal ini terkait dengan peluang kita untuk membangun organisasi yang memiliki anggota yang besar dan kuat.

2. Mencari KontakSetelah kita menentukan kampus yang menjadi sasaran pembangunan, maka petugas kemudian

melakukan pencarian kontak di kampus tersebut. Kontak adalah mahasiswa yang kita kenal yang akan menjadi penghubung kita dengan mahasiswa lainnya. Kontak bisa didapatkan melalui berkenalan secara langsung, dikenalkan teman, saudara dan lain-lain. Dalam mencari kontak ada dua metode yang bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu :1). Personal approach:

Personal approach adalah pengorganisasian massa yang bertumpu pada propaganda personal. Dilakukan dengan melakukan proses membangkitkan kesadaran seseorang secara personal dengan media tulisan, lisan, maupun elektronika. Contoh kita berkenalan dengan kontak di sebuah kampus kemudian kita mendatangi kos-kosan dan mengajak dia untuk mendiskusikan soal kongkrit yang sedang dihadapinya di kampus. Propaganda yang intensif dan continue, seperti memberi bacaan, mengajak diskusi hasil bacaan, dsb dan mengarah pada pembentukan agenda secara kolektif dengan kawan-kawannya yang lain.

2). Kolektif approach:Pengorganisasian luas adalah pengorganisasian massa yang bertumpu pada propaganda luas dan terbuka, Sedangkan propaganda luas bisa dilakukan dengan cara : menyebar famplet, aksi grafiti, formulir, profile, seminar, diskusi dan kegiatan-kegiatan publik lainnya. Dalam melakukan propaganda jenis ini, kita perlu memastikan berapa orang yang menerima selebaran kita? siapa namanya? nomer kontak? dan identitas lainya. Sehingga setelah kita melakukan propaganda luas, kita bisa lanjutkan ke metode personal approach lagi yang lebih intens.Kedua metode ini dilakukan dengan saling berkesinambungan. Personal approach menuju

kolektif approach untuk menuju personal approach pada target berikutnya dengan membentuk grup-grup kontak.

3. Membentuk Group kontakSetelah kita mendapatkan kontak maka yang harus kita lakukan adalah menggruping kontak

dalam grup kontak. Grup kontak adalah kumpulan massa dari kontak-kontak yang kita kumpulkan untuk diedukasi dan dilibatkan dalam kerja-kerja yang dirumuskan bersama dengan mereka. Grup kontak maksimal terdiri dari 7 orang. Cara kerja grup kontak adalah:1). Kerja massa dengan memaksimalkan propaganda dan edukasi

Setelah kita mendapatkan kontak maka tugas kita adalah berpropaganda sesuai dengan tingkat kesadarannya. Buatlah janji untuk bertemu lagi dengan kontak tersebut. Usahakan dalam

16

Page 17: Tentang Kerja Massa.doc

pertemuan berikutnya, kontak pertama bisa membawa kawannya/kontak lain. Jadikan kontak tersebut sebagai pintu masuk kita untuk mendapatkan kontak yang lain, sembari juga petugas harus berusaha mencari kontak lain.

2). Propaganda tentang pentingnya berorganisasi dan merumuskan kegiatan bersama dengan kontak-kontak.Dari kontak-kontak yang kita dapat tadi, harus terus kita propagandakan tentang pentingnya berorganisasi. Bersama kontak-kontak tersebut, petugas juga merumuskan kegiatan yang akan dikerjakan secara bersama. Kegiatan yang dirumuskan adalah kegiatan-kegiatan sederhana yang mampu menarik massa lain untuk terlibat, seperti diskusi tentang persoalan-persoalan kampus. dalam menjalankan kegiatan tersebut petugas terus mendorong agar kontak-kontak ini mendapat kontak –kontak lain hingga berjumlah 7 orang.

3). Propaganda tentang organisasi yang maju: meneruskan kegiatan yang sudah diprogramkan (kerja massa)Setelah kegiatan tersebut dijalankan bersama-sama dan mampu menarik kontak lain, secara bersama pula petugas dan seluruh kontak merumuskan dan meneruskan kegiatan. Kontak-kontak yang terlibat dalam kerja massa yang dilakukan bersama-sama inilah yang kemudian kita sebut sebagai grup kontak. Petugas juga semakin mengintensifkan propaganda tentang organisasi yang maju kepada seluruh kontak, baik melalui diskusi maupun propaganda solid. Di sini kontak-kontak sudah mulai dikenalkan dengan organisasi kita.

4). Rekrutmen anggotaDari seluruh rangkaian kegiatan yang dijalankan grup ini, edukasi dan propaganda yang petugas lakukan dalam grup ini, akan terlihat kontak mana saja yang akan siap direkrut untuk menjadi anggota. Tetapi kita harus tahu bahwa petugas tidak hanya akan membangun satu grup kontak, karena bisa jadi dalam satu grup kontak, tidak menghasilkan anggota atau grup kontak tersebut hancur. Selain itu bisa jadi tidak semua kontak akan jadi anggota, tapi kontak-kontak yang terlibat dalam kerja-kerja yang telah dirumuskan bersama itulah yang akan menjadi sasaran pokok rekruitmen. Catatan lainnya adalah, petugas harus terus memantau perkembangan setiap anggota grup sebagai landasan untuk menetapkan sasaran recruitment.

Setelah kontak di tempat ekspan mengisi formulir keanggotaan, maka operasional berikutnya melalui mekanisme Grup Anggota menuju RUA.

PenutupPenghancuran tenaga produkstif Indonesia semakin nyata di Indonesia. Imperialisme

berkepentingan untuk melakukan konsentrasi modal dan monopoli, termasuk juga dengan jasa pendidikan. Melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang berada di bawah kekuasaan imperialisme dikeluarkanlah kebijakan General Agreement on Trade Service (GATS) dengan menjadikan pendidikan sebagai sektor komoditi jasa yang menggiurkan bagi bisnis kapitalisme monopoli internasional. Pemerintah Indonesia sebagai rezim boneka imperialis memberlakukan kebijakan lepas dari tanggung jawab pendidikan. Perwujudan dari hal ini adalah minimnya alokasi anggaran pendidikan, padahal dalam amanat UUD 1945 anggaran pendidikan harus di sediakan 20% dari APBN dan APBD, kemudian di berlakukannya Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dengan mengeluarkan PP 60 dan 61 tahun 1999 kepada 8 kampus negeri, diantaranya Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Airlangga (UNAIR), dan Universitas Diponegoro (UNDIP) yang praktis menjadi identitas pelaksanaan privatisasi pendidikan dan menjadikan pemerintah sedikit demi sedikit melepaskan tanggungjawabnya terhadap pengelolaan pendidikan.

Rektor, yayasan dan jajaran pengelola kampus lainnya tidak jauh bedanya dengan pemerintah. Mereka memeras mahasiswa dengan serangkaian pembiayaan yang dikeluarkan melalui kebijakan

17

Page 18: Tentang Kerja Massa.doc

kampus. Selain itu ruang kebebasan berekspresi dan berorganisasi di batasi, hal ini dilakukan untuk menekan daya kritis mahasiswa dalam melihat berbagai persoalan di kampus. Mahasiswa harus menjalankan kebijakan sepihak yang dibuat oleh rektor beserta jajaran pengelola kampus. Sehingga hak-hak dasar mahasiswa seperti fasilitas pendidikan, biaya kuliah murah, sistem pendidikan yang ilmiah, dan jaminan berekspresi dan berorganisasi di kampus tidak diberikan.

Belum lagi problem di kampus, lulusan Perguruan Tinggi banyak yang tidak tertampung dalam dunia kerja. Hal ini di karenakan minimnya akses lapangan kerja dan keterbelakangan sistem pendidikan. Sehingga sebagian besar mengikuti alur sebagai tenaga kerja rendahan dengan sistem perburuhan yang fleksibel. Artinya menjadi buruh yang siap-siap menghadapi sistem kerja kontrak, Outsourcing, dan ancaman PHK sepihak yang di berlakukan oleh pemodal. Sehingga tenaga kerja murah menjadi pilihan dan ini semua kehendak dari imperialisme.

Dengan demikian, sesungguhnya imperialisme dan rejim boneka di dalam negeri telah membuat masa depan pemuda mahasiswa menjadi suram. Mereka perlahan-lahan dan pasti melakukan proses penghancuran tenaga produktif di Indonesia, sehingga tetap bisa mengeksploitasi dan menghisap rakyat Indonesia secara umum.

Kobarkan Perjuangan Massa Di Kampus!Begitu buruknya kepentingan Imperialisme terhadap dunia pendidikan di Indonesia menjadi

bukti penguat bagi pemuda mahasiswa untuk menggelorakan perjuangan massa di kampus. Karena secara terang pemuda mahasiswa tidak mendapatkan hak-hak demokratisnya, yang seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintah untuk merealisasikannya. Serangkaian persoalan di kampus akan menjadi bukti betapa berpihaknya rektor beserta jajaran pengelola kampus kepada kepentingan global imperialisme, dan semakin memperuncing kontradiksi dengan pemuda mahasiswa, dosen dan karyawan yang tidak di penuhi hak-hak demokratisnya. Berangkat dari kenyataan demikian, maka begitu penting untuk sesegera mungkin menggelorakan perjuangan massa di kampus-kampus di seluruh penjuru negeri. Karena tanpa mengobarkan perjuangan massa di kampus jangan berharap hak-hak demokratis pemuda mahasiswa, dosen, karyawan akan diperoleh.

Perjuangan yang dilakukan tentunya tidak cukup hanya berkoar-koar, mengkritisi kebijakan dan dengar pendapat akan mengubah nasib mahasiswa di kampus. Tuntutan penyediaan ruang laboratorium yang layak, bangku kuliah yang layak, dan biaya kuliah yang murah akan menjadi kenyataan bila melakukan desakan politik kepada pemegang kebijakan dengan menggunakan kekuatan massa. Rektor dan pengelola kampus akan tersenyum tanpa kekhawatiran dan tetap menjalankan kebijakannya jika perjuangan yang dilakukan secara sendiri-sendiri tanpa dilakukan dengan perjuangan massa yang terorganisir dan terpimpin dengan pandangan politik yang tepat.

Tidak ada dalam sejarah sejauh ini, sistem dan kekuasaan yang berada di bawah dominasi imperialisme dan rejim boneka akan dengan cuma-cuma memberikan begitu saja hak-hak rakyat. Proklamasi kemerdekaan Indonesia, lengsernya rejim fasis boneka imperialis Soeharto didasari oleh faktor utama yaitu perjuangan rakyat Indonesia. Sebab perjuangan adalah hukum objektif, karena untuk mengubah nasih suatu kaum adalah dengan perjuangan kaum itu sendiri. Banyak cara perjuangan yang bisa dilakukan, namun hanya perjuangan massa yang akan sanggup merubah keadaan. Hanya perjuangan massa yang sanggup mendobrak tembok politik yang menindas. Hanya dengan perjuangan massa yang sanggup membuat rektor, yayasan bersedia memenuhi hak-hak demokratis pemuda mahasiswa di kampus.

Untuk mengobarkan perjuangan massa tersebut butuh alat perjuangannya yaitu organisasi massa. Hanya organisasi massa yang demokratis, solid dan militan, akan mampu mengobarkan perjuangan massa tersebut dengan sambutan yang gegap gempita dari massa mahasiswa di kampus-kampus. Organisasi yang secara intens membongkar fakta-fakta objektif tentang bobroknya kampus, melancarkan propaganda-propaganda massa untuk membangkitkan kesadaran massa, organisasi yang mampu menghimpun kekuatan massa yang luas, besar dan solid, serta secara konkret memecahkan soal-soal mahasiswa di kampus dengan pelayanan-pelayanan terhadap massa dan

18

Page 19: Tentang Kerja Massa.doc

mengobarkan perjuangan massa secara gencar di kampus-kampus, tentu akan menuai buah yang positif bagi kemajuan gerakan massa di kampus-kampus.

Teguhkan Pendirian, Layani Massa, dan Tegakkan Langgam Kerja!Ormas pemuda mahasiswa sejati adalah ormas yang teguh dalam pendirian, tegak dalam

langgam dan setia melayani massa. Teguh dalam pendirian bahwa ormass pemuda mahasiswa tetap berdiri di atas garis politik demokratis nasional dan mengusung program perjuangan mewujudkan sistem pendidikan yang ilmiah, demokratis dan mengabdi pada rakyat dan secara nyata akan terus memperjuangkan hak-hak demokratis pemuda dan mahasiswa atas pendidikan dan lapagangan pekerjaan, serta bersama seluruh rakyat tertindas berjuang menuntut hak-hak demokratis rakyat Indonesia secara umum, sekaligus melawan dominasi imperialisme dan sisa-sisa feodalisme yang dijalankan oleh rejim boneka di dalam negeri sebagai kekuasaan bersama borjuasi besar komprador, tuan tanah dan kapitalis birokrat.

Disamping itu, teguh pendirian juga mengandung arti bahwa hanya dengan mengobarkan perjuangan massa terutama di kampus-kampus, maka tuntutan-tuntutan mahasiswa atau hak-hak mahasiswa di kampus dapat diraih. Hanya perjuangan massa lah yang mampu menjawab kebuntuan-kebuntuan tidak dipenuhinya hak-hak rakyat Indonesia saat ini oleh rejim boneka. Perjuangan massa-lah yang nantinya dalam tingkat perjuangan yang lebih maju akan mampu meruntuhkan tembok kekuasaan reaksioner di dalam negeri. Jelas sudah bahwa hanya jalan perjuangan massa yang akan merubah segala sesuatu ke arah perubahan bahkan dalam batas-batas perjuangan reform sekalipun.

Tegakkan langgam kerja berarti memperkuat barisan, menjaga soliditas kolektif badan pimpinan dan mulai bekerja dengan cara-cara bekerja yang mampu memecahkan soal-soal intern dan massa secara konkret. Memperkuat barisan adalah dengan mulai mengaktifkan seluruh jajaran pimpinan dan anggota saat ini dengan segala kesanggupan sekecil apapun yang mampu menggerakkan seluruh jajaran bekerja secara harian, selain dengan terus menerus pula memberikan propaganda-propaganda yang memberikan pemahaman secara utuh tentang arti penting sebuah organisasi dan perjuangan massa serta hari depan dari perjuangan massa yang dilakukan.

Untuk itu, maka sangat penting menjaga soliditas kolektif badan pimpinan. Dengan soliditas kolektif badan pimpinan yang kuat, maka akan sangat menentukan dalam memimpin harian organisasi dan membimbing jajaran di bawahnya, anggota-anggota dan massa secara luas. Soliditas kolektif badan pimpinan menuntut adanya kesatuan teori dan praktek di kalangan badan pimpinan. Tidak adanya kesatuan pandangan akan mengakibatkan liberalisme dalam praktek, sebaliknya tanpa adanya kesatuan dalam praktek maka akan membuat organisasi macet dan kepemimpinan tidak berjalan.

Kesolidan badan pimpinan menekankan pentingnya menjaga kehidupan kolektif dengan dasar kritik-persatuan-kritik. Jika ada kawan yang salah jangan ragu untuk diingatkan dan ditegur. Kawan yang dikritik sebaliknya juga memahami kritikan yang diberikan dan menjelaskan kedudukan persoalan atas apa yang dikritik. Ini membuat kehidupan organisasi, akan labih harmonis. Menjaga perkawanan, bukan berarti membiarkan perkawanan terjadi membabi buta atas dasar emosional semata, tapi perkawanan yang ditujukan untuk tetap menjaga persatuan atas dasar prinsipil yaitu membetulkan yang keliru dan memajukan pikiran dan tindakan yang benar.

Tak kalah pentingnya mendorong pertalian erat antara badan pimpinan di atas dengan badan pimpinan di bawah, antara pimpinan dengan anggota serta antara organisasi dengan massa. Untuk meraih itu semua, maka jajaran pimpinan di bawah harus menjalankan dengan sungguh-sungguh apa yang menjadi kewajibannya, mulai dari membuat pelaporan, menjalakan seruan, menyetorkan iuran dan memberikan resolusi-resolusi bagi organisasi. Sementara badan pimpinan di atas harus dengan aktif menyerap aspirasi dari bawah, memberikan arahan-arahan tepat atas persoalan yang terjadi di bawah dan dengan sabar membimbing sekaligus menuntun badan pimpinan di bawah menjalankan kepemimpinan sehari-hari.

19

Page 20: Tentang Kerja Massa.doc

Jajaran pimpinan juga harus menjadi tauladan sekaligus bertalian erat dengan anggota. Disiplin pimpinan mulai dari hal-hal terkecil hingga melakukan hal-hal terbesar harus ditegakkan. Mulai dari bangun pagi, bersih-bersih, menjalankan piket harian, menjadwal pekerjaan harian, membaca, belajar kolektif hingga menanggung segala pekerjaan yang berat untuk perjuangan massa, harus dilaksankan sepenuh hati. Jangan habiskan waktu kita untuk urusan-urusan pribadi yang tidak produktif dan tidak bertujuan untuk melayani dan mendidik anggota. Penerapan group anggota untuk mempererat pimpinan dan anggota sekaligus ajang untuk melakukan pengorganisasian sekaligus propaganda solid, harus tetap dijalankan pula dengan sungguh-sungguh.

Untuk menjaga agar organisasi tetap bertalian erat dengan massa, maka pelayan terhadap massa sangat penting bagi organisasi. Pelayanan terhadap massa ini ditujukan untuk menunjukkan pengabdian diri sebagai organisasi massa. Pelayanan-pelayan kepada massa dilakukan dengan menjalankan kegiatan-kegiatan massa yang menjadi cermin dari aktivitas mahasiswa, mulai dari kegiatan ilmiah (lomba karya tulis, kajian-kajian ilmiah berdasarkan displin ilmu, dsb), kegiatan seni dan budaya (puisi, musik, atau teater) hingga olahraga (sepakbola, voli, catur, Panjat tebing, Petualangan alam, dsb).

Hal-hal di atas dilakukan beriringan dengan upaya-upaya untuk terus mengobarkan perjuangan massa di kampus-kampus. Di samping itu, dengan melakukan pelayan terhadap massa juga akan mendorong konsolidasi internal. Semaraknya kegiatan pelayanan terhadap massa mahasiswa, akan menarik anggota-anggota untuk turut serta dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. Hal ini penting, agar konsolidasi internal tetap terjaga dan luas dalam pelaksanaanya, tidak berkutat pada kegiatan kumpul-kumpul semata.

Gelorakan Perjuangan MassaTegakkan Langgam Kerja Organisasi.

20