temro makalah
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Turbin adalah mesin penggerak, dimana energy fluida kerja dipergunakan
langsung untuk memutar roda turbin. Jadi, berbeda dengan yang terjadi dengan mesin
torak, pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi. Bagian turbin
yang berputar dinamai rotor atau roda turbin., sedangkan bagian yang tidak berputar
dinamai stator atau rumah turbin. Roda turbin terletak di dalam rumah turbin dan roda
turbin memutar poros daya yang menggerakkan atau memutar bebannya (generator
listrik, pompa, kompresor, baling-baling atau mesin lainnya).
Di dalam turbin, fluida kerja mengalami proses ekspansi, yaitu proses penurunan
tekanan dan mengalir secara kontinu. Kerja fluida dapat berupa air, uap air, atau gas.
Secara umum, sistem turbin terdiri dari beberapa komponen, antara lain: kompresor,
pompa, ketel uap (boiler), ruang bakar, kondensor dan turbin. Turbin banyak di
manfatkan untuk pembangkit listrik, pesawat terbang, di dalam industry, dan lain-
lain. Di dalam makalah ini, akan di bahas khusus pada turbin gas baik dalam siklus,
klasifikasi, komponen-komponen yang ada, dan prinsip kerja dari turbin tersebut serta
aplikasi turbin yang akan di gunakan.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari tentang
turbin gas. Manfaat penulisan makalah ini bagi penulis yaitu mendapatkan pengertian
dan penjelasan tentang karakteristik turbin gas. Sedangkan bagi para pembaca
diharapkan makalah ini dapat menjadi sumbangan dalam memperkaya pengetahuan
dan memberikan kesempatan untuk mempelajarinya lebih lanjut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Turbin Gas
Turbin gas adalah sebuah mesin panas pembakaran dalam, proses kerjanya seperti
motor bakar yaitu udara atmosfer dihisap masuk kompresor dan dikompresi,
kemudian udara mampat masuk ruang bakar dan dipakai untuk proses pembakaran,
sehingga diperoleh suatu energi panas yang besar. Energi panas tersebut
diekspansikan pada turbin dan menghasilkan energi mekanik pada poros. Sisa gas
pembakaran yang ke luar turbin menjadi energi dorong (turbin gas pesawat terbang).
Jadi jelas bahwa turbin gas adalah mesin yang dapat mengubah energi panas menjadi
energi mekanik atau dorong. Persamaan turbin gas dengan motor bakar adalah pada
proses pembakarannya yang terjadi di dalam mesin itu sendiri. Disamping itu proses
kerjanya adalah sama yaitu: hisap, kompresi, pembakaran, ekspansi dan buang.
Perbedaannya adalah terletak pada konstruksinya. Motor bakar kebanyakan bekerja
gerak bolak-balik (reciprocating) sedangkan turbin gas adalah mesin rotasi, proses
kerja motor bakar bertahap (intermiten), untuk turbin gas adalah kontinyu dan gas
buang pada motor bakar tidak pernah dipakai untuk gaya dorong.
Gambar 1. Mesin pembakaran dalam (turbin gas dan motor bakar)
Turbin gas bekerja secara kontinyu tidak betahap, semua proses yaitu hisap,
kompresi, pembakaran dan buang adalah berlangsung bersamaan. Pada motor bakar
yang prosesnya bertahap yaitu yang dinamakan langkah, yaitu langkah hisap,
kompresi, pembakaran, ekspansi dan langkah buang. Antara langkah satu dan lainnya
saling bergantung dan bekerja bergantian. Pada proses ekspansi turbin gas, terjadi
perubahan energi dari energi panas mejadi energi mekanik putaran poros turbin,
sedangkan pada motor bakar pada langkah ekspansi terjadi perubahan dari energi
panas menjadi energi mekanik gerak bolak-balik torak. Dengan kondisi tersebut,
turbin gas bekerja lebih halus dan tidak banyak getaran.
2.2. Prinsip Kerja Turbin Gas
Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk
kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan
cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut
berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar
hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke
turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke
sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk
memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik.
Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang
(exhaust).
Gambar 2. Turbin gas.
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai
berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan.
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian-
kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan
berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian kerugian
tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab
terjadinya kerugian antara lain:
Adanya gesekan fluida yang menyebabkan berkurangnya tekanan (pressure
losses) di ruang bakar.
Adanya kerja yang berlebih ketika proses kompresi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan
perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
Adanya mechanical loss.
2.3. Klasifikasi Turbin Gas
Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan
lainnya. Menurut siklusnya turbin gas terdiri dari:
1. Turbin gas siklus terbuka (Open cycle)
Sebuah turbin gas siklus terbuka sederhana terdiri dari kompresor, ruang bakar
dan turbin. Kompresor mengambil udara dan menaikkan tekanannya. Panas
ditambahkan pada udara di ruang bakar dengan membakar bahan bakar dan
meningkatkan suhunya.
Gas-gas yang dipanaskan keluar dari ruang pembakaran yang kemudian
diekspansi ke turbin membuat mekanik bekerja. Selanjutnya daya yang dihasilkan
oleh turbin digunakan untuk mendorong kompresor dan aksesoris lainnya dan sisanya
digunakan untuk pembangkit listrik. Karena udara yang masuk ke kompresor dan gas
yang keluar dari turbin di buang ke atmosfer, media kerja harus digantikan terus-
menerus.
Jenis siklus ini dikenal sebagai siklus turbin gas terbuka dan umum digunakan di
sebagian besar pembangkit listrik turbin gas karena memiliki banyak kelebihan.
Sangat penting mencegah debu memasuki kompresor untuk meminimalkan erosi dan
deposisi pada bilah dan bagian-bagian kompresor dan turbin yang dapat merusak
profil dan efisiensinya. Pengendapan karbon dan abu pada bilah turbin sama sekali
tidak diinginkan karena akan mengurangi efisiensi turbin.
Gambar 3. Turbin gas siklus terbuka.
2. Turbin gas siklus tertutup (Close cycle)
Siklus gas turbin tertutup yang berasal dan dikembangkan di Swiss pada tahun
1935, J. Ackeret dan C. Keller pertama kali diusulkan jenis mesin dan pabrik pertama
selesai pada tahun 1944 di Zurich. Dalam turbin gas siklus tertutup, fluida kerja
(udara atau gas) keluar dari kompresor dipanaskan dalam pemanas dengan sumber
eksternal pada tekanan konstan. Suhu tinggi dan tekanan udara tekanan tinggi keluar
dari pemanas eksternal dilewatkan melalui turbin.
Cairan yang keluar dari turbin didinginkan ke suhu aslinya dalam pendingin
menggunakan sumber pendingin eksternal sebelum diteruskan ke kompresor. Fluida
kerja terus digunakan dalam sistem tanpa fase dan panas yang dibutuhkan diberikan
kepada fluida kerja dalam penukar panas.
Gambar 4. Turbin gas siklus tertutup.
Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja. Pada turbin
gas siklus terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke udara
atmosfir, sedangkan untuk siklus tertutup akhir ekspansi fluida kerjanya didinginkan
untuk kembali ke dalam proses awal.
2.4. Siklus Turbin Gas
Tiga siklus turbin gas yang dikenal secara umum, yaitu:
a. Siklus Ericson
Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri dari dua
proses isotermis dapat balik (reversible isotermic) dan dua proses isobarik dapat balik
(reversible isobaric). Proses perpindahan panas pada proses isobarik berlangsung di
dalam komponen siklus internal (regenerator), dimana effisiensi termalnya adalah :
hth = 1 – T1/Th,
dimana T1 = temperatur buang dan Th = temperatur panas.
b. Siklus Stirling
Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses isotermis
dapat balik (isotermal reversible) dengan volume tetap (isokhorik). Efisiensi
termalnya sama dengan efisiensi termal pada siklus Ericson.
c. Siklus Brayton
Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga
saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin turbine atau
manufacturer dalam analisa untuk performance upgrading. Siklus Brayton ini terdiri
dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan panas pada
tekanan konstan. Pada siklus Bryton tiap-tiap keadaan proses dapat dianalisa secara
berikut:
Gambar 5. Sistem turbin gas, diagram P-v, diagram T-s.
Proses 1 ke 2 (kompresi isentropik).
Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor: Wc = ma (h2 – h1).
Proses 2 ke 3
Pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan. Jumlah kalor yang dihasilkan:
Qa = (ma + mf) (h3 – h2)
Proses 3 ke 4
Ekspansi isentropik didalam turbin. Daya yang dibutuhkan turbin:
WT = (ma + mf) (h3 – h4)
Proses 4 ke 1
Pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara. Jumlah kalor yang dilepas:
QR = (ma + mf) (h4 – h1)
2.5. Komponen Utama Turbin Gas
Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section,
compressor section, combustion section, turbine section, dan exhaust section.
Sedangkan komponen pendukung turbin gas adalah starting equipment, lube-oil
system, cooling system, dan beberapa komponen pendukung lainnya. Berikut ini
penjelasan tentang komponen utama turbin gas:
1. Air Inlet Section
Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum
masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:
a. Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya terdapat
peralatan pembersih udara.
b. Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-deb atau partikel yang
terbawa bersama udara masuk.
c. Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
d. Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam inlet
house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam kompresor aksial.
e. Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar meratapada saat memasuki
ruang kompresor.
f. Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara
yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan.
2. Compressor Section
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi untuk
mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi
sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan
tinggi yang dapat menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow
compressor terdiri dari dua bagian yaitu:
a. Compressor Rotor Assembly yaitu bagian dari kompresor aksial yang berputar
pada porosnya. Rotor ini memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran
udara secara aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang
bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun dari wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-
sudu yang disusun kosentris di sekeliling sumbu rotor.
b. Compressor Stator yaitu bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:
Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk
ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
Forward Compressor Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat empat
stage kompresor blade.
Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat compressor blade tingkat
5-10.
Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya udara yang telah dikompresi.
3. Combustion Section
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja
yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa
energi panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara panas
tersebut ke transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari
keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin. Sistem
pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang jumlahnya bervariasi
tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas. Komponen-komponen itu adalah :
a. Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran antara
udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
b. Combustion Liners, terdapat didalam combustion chamber yang berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya pembakaran.
c. Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam
combustion liner.
d. Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam
combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
e. Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas
agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
f. Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion
chamber.
g. Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses
pembakaran terjadi.
4. Turbin Section
Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energy kinetik menjadi
energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak compresor aksial dan
perlengkapan lainnya. Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60 % digunakan
untuk memutar kompresornya sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang
dibutuhkan. Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai berikut :
a. Turbin Rotor Case
b. First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first stage
turbine wheel.
c. First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik dari
aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa putaran
rotor.
d. Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas panas ke
second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk memisahkan
kedua turbin wheel.
e. Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energy kinetik yang masih
cukup besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan putar rotor yang
lebih besar.
5. Exhaust Section
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran
pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas.Exhaust section terdiri dari
beberapa bagian yaitu Exhaust Frame Assembly dan Exhaust gas keluar dari turbin
gas melalui exhaustdiffuser pada exhaust frame assembly, lalu mengalir ke exhaust
plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke atmosfir melalui exhaust stack,
sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut diukur dengan exhaust
thermocouple dimana hasil pengukuran ini digunakan juga untuk data pengontrolan
temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust area terdapat 18 buah
termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.
Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk mensuplai lube
oil guna keperluan lubrikasi, yaitu:
Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang digerakkan oleh HP shaft
pada gear box yang mengatur tekanan discharge lube oil.
Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang digerakkan oleh tenaga
listrik, beroperasi apabila tekanan dari main pump turun.
Emergency Lube Oil Pump, merupakan pompa yang beroperasi jika kedua pompa
diatas tidak mampu menyediakan lube oil.
6. Cooling System
Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara. Udara
dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing.
Komponen-komponen utama dari cooling system adalah:
Off base Water Cooling Unit.
Lube Oil Cooler.
Main Cooling Water Pump.
Temperatur Regulation Valve.
Auxilary Water Pump.
Low Cooling Water Pressure Swich.
2.6. Proses Pembakaran Turbin Gas
Pada gambar, dapat dilihat dari konstruksi komponen ruang bakar, apabila
digambarkan ulang dengan proses pembakaran adalah sebagai berikut:
Gambar 6. Ruang bakar dan proses pembakaran turbin gas
Proses pembakaran dari turbin gas adalah mirip dengan pembakaran mesin
diesel, yaitu proses pembakarannya pada tekanan konstan. Prosesnya adalah sebagai
berikut, udara mampat dari kompresor masuk ruang bakar, udara terbagi menjadi dua,
yaitu udara primer yang masuk saluran primer, berada satu tempat dengan nosel, dan
udara mampat sekunder yang lewat selubung luar ruang bakar.
Udara primer masuk ruang bakar melewati swirler, sehingga alirannya berputar.
Bahan bakar kemudian disemprotkan dari nosel ke zona primer, setelah keduanya
bertemu, terjadi pencampuran. Aliran udara primer yang berputar akan membantu
proses pencampuran, hal ini menyebabkan campuran lebih homogen, pembakaran
lebih sempurna. Udara sekunder yang masuk melalui lubang-lubang pada selubung
luar ruang bakar akan membantu proses pembakaran pada zona sekunder. Jadi, zona
sekunder akan menyempurnakan pembakaran dari zona primer.
Disamping untuk membantu proses pembakaran pada zona sekunder,udara
sekunder juga membantu pendinginan ruang bakar. Ruang bakar harus didinginkan,
karena dari proses pembakaran dihasilkan temperatur yang tinggiyang merusak
material ruang bakar. Maka, dengan cara pendinginan udaran sekunder, temperatur
ruang bakar menjadi terkontrol dan tidak melebihi dari yang diijinkan. Pada gambar 6
di atas, terlihat zona terakhir adalah zona pencampuran (dillute zone), adalah zona
pencampuran gas pembakaran bertemperatur tinggi dengan sebagian udara sekunder.
Fungsi udara pada sekunder pada zona itu adalah mendinginkan gas pembakaran
yang bertemperatur tinggi menjadi temperatur yang aman apabila mengenai sudu-
sudu turbin ketika gas pembakaran berekspansi.
Disamping itu, udara sekunder juga akan menambah massa dari gas pembakaran
sebelum masuk turbin, dengan massa yang lebih besar energy potensial gas
pembakaran juga bertambah. Apabila Wkinetik adalah energi kinetic gas
pemabakaran dengan kecepatan V, massa sebelum ditambah udara sekunder adalah
m1 maka energi kinetiknya adalah sebagai berikut:
Dengan penambahan massa dari udara sekunder m2 maka energi kinetik menjadi:
Jadi dapat dilihat (dengan udara sekunder) lebih besar dari (tanpa
udara sekunder).
Proses pembakaran pada turbin gas memerlukan udara yang berlebih, biasanya
sampai 30% dari kondisi normal untuk proses pembakaran dengan jumlah bahan
bakar tertentu. Kondisi ini akan berkebalikan, apabila udara pembakaran terlalu
berlimpah (lebih 30%), udara justru akan mendinginkan proses pembakaran dan mati,
karena panas banyak terbuang ke luar melalui gas bekas yang bercampur udara dingin
sekunder. Dengan pemikiran yang sama, apabila jumlah udara kurang dari normal,
yaitu terjadi overheating, material ruang bakar dan sudu-sudu turbin bekerja
melampaui kekuatannya dan ruang bakar dapat pecah, hal ini berarti turbin gas
berhenti bekerja atau proses pembakaran terhenti.
2.7. Aplikasi Turbin Gas
Salah satu contoh aplikasi turbin gas yang di gunakan adalah Pembangkit
Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Gambar 7. Prinsip Kerja Unit Pembangkit Turbin Gas.
Gambar menunjukkan prinsip kerja PLTG. Udara masuk ke kompresor untuk
dinaikkan tekanannya, kemudian udara tersebut dialirkan ke ruang bakar. Dalam
ruang bakar, udara bertekanan ini dicampur dengan bahan bakar dan dibakar. Apabila
digunakan bahan bakar gas (BBG), maka gas dapat langsung dicampur dengan udara
untuk dibakar, tetapi apabila digunakan bahan bakar minyak (BBM), maka BBM ini
harus dijadikan kabut terlebih dahulu kemudian baru dicampur dengan udara untuk
dibakar.
Teknik mencampur bahan bakar dengan udara dalam ruang bakar sangat
mempengaruhi efisiensi pembakaran. Pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar
menghasilkan gas bersuhu tinggi. Gas hasil pembakaran ini kemudian dialirkan
menuju turbin untuk disemprotkan kepada sudu-sudu turbin sehingga energi
(enthalpy) gas ini dikonversikan menjadi energi mekanik dalam turbin penggerak
generator (dan kompresor udara) dan akhirnya generator menghasilkan tenaga listrik.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Turbin gas adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk
memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas energi kinetik yang
dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar roda
turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri
dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan terutama dalam
hal pembahasan turbin gas. Untuk itu diharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Turbine Gas [Online]. Tersedia:
http://rahmanta13.files.wordpress.com/2011/05/turbine-gas.pdf [23 Mei 2014]
Tri Raharjo, H. Penjelasan Turbin Gas dan Komponennya Lengkap [Online].
Tersedia: http://himawantriraharjo.blogspot.com/2013/03/penjelasan-turbin-
gas-dan-komponennya.html [25 Mei 2014]
Arief, R. Gas Turbine Engine [Online]. Tersedia:
http://ilmuaircraft.blogspot.com/2013/06/gas-turbine-engine.html [25 Mei
2014]