template pemeriksaan luar pada jenazah2.docx

26
TEMPLATE PEMERIKSAAN LUAR PADA JENAZAH Tharik Akbar*, Ulyana Fazil*, Cut Nonda Maracilu*, Trianmita Arifa Miswar*, Taufik Suryadi** * Dokter Muda SMF Forensik Medikolegal Fakultas Kedokteran Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh ** Spesialis Forensik/Kepala SMF Forensik Medikolegal Fakultas Kedokteran Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh PENDAHULUAN Pemeriksaan jenazah harus dilakukan pada suatu tempat yang penerangannya baik. Sebelum dokter melakukan pemeriksaan, ia sebaiknya melakukan allo-anamnesis terhadap keluarga korban, khususnya untuk mencari data mengenai riwayat kematian, adanya gejala yang dikeluhkan atau diketahui diderita almarhum menjelang kematiannya, adanya penyakit yang diderita baik yang baru maupun yang lama serta adanya riwayat pengobatan atau minum obat sebelumnya. Dengan pengetahuan dan pengalaman klinisnya, berdasarkan keterangan tersebut diatas, dokter dapat meyakini kemungkinan adanya penyakit tertentu sebagai penyebab kematian orang tersebut. Kesimpulan dokter ini merupakan titik awal untuk pencarian penyebab kematian yang lebih pasti berdasarkan hasil-hasil temuan pada pemeriksaan jenazah. Pada setiap kasus kematian, dokter harus melakukan pemeriksaan luar jenazah secara seksama, lengkap dan teliti. Jika pada pemeriksaan tersebut dokter tidak menemukan adanya luka atau tanda kekerasan lainnya, tidak menemukan tanda-tanda keracunan dan anamnesisnya mengarah pada kematian akibat penyakit, maka dokter dapat langsung memberikan surat kematian (Formulir A) dan jenazahnya kepada keluarga korban. Dalam Formulir A, dokter Puskesmas harus mencantumkan nomor penyakit yang diduganya merupakan penyebab kematian, sesuai dengan klasifikasi penyakit dalam International

Upload: watchthestark

Post on 25-Nov-2015

45 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

TEMPLATE PEMERIKSAAN LUAR PADA JENAZAH2.docx

TRANSCRIPT

TEMPLATE PEMERIKSAAN LUAR PADA JENAZAHTharik Akbar*, Ulyana Fazil*, Cut Nonda Maracilu*, Trianmita Arifa Miswar*,Taufik Suryadi**

*Dokter Muda SMF Forensik Medikolegal Fakultas Kedokteran Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh**Spesialis Forensik/Kepala SMF Forensik Medikolegal Fakultas Kedokteran Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh

PENDAHULUANPemeriksaan jenazah harus dilakukan pada suatu tempat yang penerangannya baik. Sebelum dokter melakukan pemeriksaan, ia sebaiknya melakukan allo-anamnesis terhadap keluarga korban, khususnya untuk mencari data mengenai riwayat kematian, adanya gejala yang dikeluhkan atau diketahui diderita almarhum menjelang kematiannya, adanya penyakit yang diderita baik yang baru maupun yang lama serta adanya riwayat pengobatan atau minum obat sebelumnya. Dengan pengetahuan dan pengalaman klinisnya, berdasarkan keterangan tersebut diatas, dokter dapat meyakini kemungkinan adanya penyakit tertentu sebagai penyebab kematian orang tersebut. Kesimpulan dokter ini merupakan titik awal untuk pencarian penyebab kematian yang lebih pasti berdasarkan hasil-hasil temuan pada pemeriksaan jenazah.

Pada setiap kasus kematian, dokter harus melakukan pemeriksaan luar jenazah secara seksama, lengkap dan teliti. Jika pada pemeriksaan tersebut dokter tidak menemukan adanya luka atau tanda kekerasan lainnya, tidak menemukan tanda-tanda keracunan dan anamnesisnya mengarah pada kematian akibat penyakit, maka dokter dapat langsung memberikan surat kematian (Formulir A) dan jenazahnya kepada keluarga korban. Dalam Formulir A, dokter Puskesmas harus mencantumkan nomor penyakit yang diduganya merupakan penyebab kematian, sesuai dengan klasifikasi penyakit dalam International Classification of Diseases (ICD) sebagaimana tercantum pada bagian belakang Formulir A tersebut. Formulir A diperlukan oleh keluarga korban untuk berbagai keperluan administrasi kependudukan, seperti untuk administrasi dalam rangka penyimpanan jenazah, pengangkutan jenazah keluar kota/negeri serta pembuatan Akte Kematian (yang diperlukan untuk pengurusan pembagian warisan, asuransi, izin kawin lagi dsb).Jika oleh suatu alasan tertentu, keluarga ingin menyimpan jenazah lebih dari 24 jam sebelum dikubur atau dikremasi, maka demi keamanan lingkungan terhadap jenazah selayaknya dilakukan pengawetan. Pada kasus kematian wajar akibat penyakit, pengawetan jenazah dapat langsung dilakukan setelah pemeriksaan luar jenazah selesai dilakukan. Pengawetan jenazah pada kasus ini terutama dilakukan untuk mencegah atau menghambat proses pembusukan, membunuh kuman serta mempertahankan bentuk mayat seperti pada keadaan awalnya.

Untuk melakukan pemeriksaan luar jenazah, fasilitas yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut:1. Meja pemeriksaan: untuk ini dapat digunakan meja atau ranjang apapun, asalkan dokter dapat melakukan pemeriksaan secara aman dan nyaman dan penerangan nya cukup.2. Alat tulis dan alat ukur: yang perlu disiapkan adalah papan alas tulis, pen, penggaris30 cm serta meteran baju (untuk mengukur tinggi badan)3. Formulir pemeriksaan luar (laporan obduksi)4. Wadah untuk pemeriksaan penunjang: berupa kantung plastik, tabung reaksi, gelas obyek dan spruit.5. Strip test narkoba: sebaiknya disiapkan strip test yang dapat mendeteksi amfetamin, met-amfetamin, opiat, kanabis dan kokain.TEMPLATE PEMERIKSAAN LUAR PADA JENAZAHTharik Akbar*, Ulyana Fazil*, Cut Nonda Maracilu*, Trianmita Arifa Miswar*,Taufik Suryadi**

*Dokter Muda SMF Forensik Medikolegal Fakultas Kedokteran Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh**Spesialis Forensik/Kepala SMF Forensik Medikolegal Fakultas Kedokteran Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh

Pemeriksaan luar jenazah dilakukan secara teliti dan seksama dengan mengikuti format laporan obduksi. Adapun data-data yang perlu dicari dan dicatat dalam laporan obduksi adalah data-data berikut ini:1. Dokter pemeriksa, nama serta alamat instansinya2. Tanggal dan jam pemeriksaan3. Penulis laporan obduksi4. Identitas jenazah: data ditulis sesuai dengan data pada kartu identitas atau SPV5. Label: disini dicatat ada tidaknya label, bahan label, ada tidaknya lak dan isi informasi pada label.6. Tutup/bungkus mayat: disini dicatat kain atau selimut yang digunakan untuk membungkus atau menutupi mayat, yaitu data mengenai jenis bahan, warna, motif bahan serta keterangan lainnya (lusuh, berlumur lumpur/darah dsb)7. Perhiasan: disini dicatat mengenai jenis perhiasan, bahan, warna serta keterangan lain mengenai perhiasan yang dikenakan8. Pakaian: disini dicatat pakaian yang dikenakan, dideskripsikan mulai dari atas ke bawah, dari luar ke dalam, yaitu data mengenai jenis pakaian (baju kemeja lengan panjang, kaos oblong dsb), bahan (kaos, katun,dsb), warna, merek serta nomor dan keterangan lainnya9. Benda disamping mayat: disini dicatat benda-benda yang ditemukan di samping mayat.10.Tanatologi: disini dicatat mengenai perubahan-perubahan setelah kematian yang meliputi data (1) lebam mayat (lokasinya, warnanya dan apakah hilang atau tidak dengan penekanan), (2) kaku mayat (lokasinya, mudah atau tidak dilawan) serta (3)kulit putih dsb), warna kulit, status gizi, tinggi badan, berat badan serta kondisi zakar(untuk pria) apakah disunat atau tidak.

12. Identitas khusus: disini dicatat identifikasi khusus, yaitu adanya jaringan parut (bekas luka atau operasi), tattoo, tahi lalat, tompel, tanda lahir, pincang, serta ciri khusus lain. Deskripsi dilakukan sedetil mungkin, meliputi lokasi, gambaran tanda identifikasi tersebut serta ukurannya.13. Bulu-bulu: disini dicatat mengenai rambut, alis mata, bulu mata, kumis, serta jenggot, yang meliputi deskripsi warna, tumbuhnya (lebat/jarang, lurus/ikal/ keriting) serta panjangnya.14. Mata: disini dicatat kondisi kedua mata meliputi data tentang selaput bening (kornea) apakah masih jernih atau sudah keruh, teleng mata (pupil) bagaimana bentuknya serta berapa diameternya, warna tirai mata (iris), selaput bola mata (sclera atau konjunctiva bulbi) apakah warnanya pucat, kuning atau kemerahan serta ada tidaknya bintik atau bercak perdarahan, selaput kelopak mata (conjuctiva palpebra) apakah warnanya pucat, kuning atau kemerahan dan apakah menunjukkan adanya bintik atau bercak perdarahan.15. Hidung (dicatat bentuknya, apakah biasa, pesek atau mancung), telinga (dicatat bentuknya apakah biasa, atau ada ciri khusus tertentu) dan lidah (dicatat apakah lidah terjulur atau tergigit).16. Gigi geligi: disini dicatat gigi geligi pada rahang atas kiri, atas kanan, bawah kiri dan bawah kanan, yaitu data mengenai jumlah gigi, keutuhannya, ada tidaknya bolong/caries, adanya kelainan bentuk, kawat, tambalan dsb.setelah pemeriksa menekan dinding dada dan melihat adanya benda yang keluar dari lubang mulut dan hidung serta membaui hawa yang keluar dengan cara mengibaskan udara mulut/hidung kearah pemeriksa.17. Lubang-lubang: disini dicatat mengenai apa yang keluar dari lubang-lubang tubuh(mulut, hidung, telinga, kemaluan dan anus), yaitu bentuknya (cairan, muntahan18. Luka luka: disini dicatat luka-luka pada tubuh korban sedetil dan selengkap mungkin sebagai berikut:a. Luka lecet geser: dicatat lokasi, koordinat, arah serta ukurannyaMisal: Pada dada kiri, 3 cm dari garis pertengahan depan (GPD), 10 cm dibawah bahu terdapat luka lecet geser, arah dari kiri ke kanan, ukuran 3 cm x 2 cm.b. Luka lecet gores: dicatat lokasi, koordinat, arah serta panjangnya.Misal: Pada lengan atas kanan bagian depan, 10 cm dibawah bahu, terdapat luka lecet gores, arah dari atas ke bawah, sepanjang 10 cm.c. Luka lecet tekan: dicatat lokasi, koordinat, bentuk, serta ukurannya.Misal: Pada perut kanan atas, 2 cm dari GPD, 4 cm diatas pusat terdapat luka lecet tekan, bentuk bulat, diameter 3 cm.d. Memar: dicatat lokasi, koordinat, warna serta ukurannya.Misal: Pada punggung kanan, 3 cm dari GPB, 10 cm dibawah puncak bahu terdapat memar, kebiruan dengan ukuran 4 cm x 10 cm. e. Luka terbuka: dicatat lokasi, koordinat (sumbu X dan Y serta jarak dari tumit), tepi luka (rata/tak rata), sudut luka (tajam/tumpul), dinding luka (kotor/bersih), dasar (jaringan bawah kulit, otot, tulang), adanya jembatan jaringan, sekitar luka sekitar luka bersih, ukuran 4 cm x 1 cm, bila dirapatkan berupa garis yang berjalan dari kanan atas ke kiri bawah membentuk sudut 45 derajat dengan gais horizontal sepanjang 4,5 cm.Misal: Pada dada kiri, 3 cm GPD, 10 cm dibawah puncak bahu, 140 cm diatas tumit, terdapat luka terbuka, tepi rata, sudut kanan atas tajam sudut kiri bawah

TEMPLATE PEMERIKSAAN LUAR PADA JENAZAHTharik Akbar*, Ulyana Fazil*, Cut Nonda Maracilu*, Trianmita Arifa Miswar*,Taufik Suryadi**

*Dokter Muda SMF Forensik Medikolegal Fakultas Kedokteran Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh**Spesialis Forensik/Kepala SMF Forensik Medikolegal Fakultas Kedokteran Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh

f.Luka tembak: dicatat lokasi, koordinat (sumbu X, Y serta jarak dari tumit), bentuk luka (lubang, bintang atau luka terbuka), ukurannya, adanya lecet di sekitar lubang luka (kelim lecet) serta ukuran lebar lecetnya, adanya jelaga di sekitar luka (kelim jelaga) serta ukurannya, adanya bintik-bintik hitam di sekitar luka (kelim tattoo) serta ukurannya, adanya cekungan di sekitar lubang luka (jejas laras) dan ukurannya.Misal: Pada dada kiri, 5 cm dari GPD, 15 cm dibawah bahu, 135 cm diatas tumit terdapat luka berbentuk lubang bulat berdiameter 6 mm, disekitar lubang terdapat lecet melingkar, pada sisi kiri, kanan dan atas masing-masing selebar 1 mm dan pada sisi bawah lebar 2 mm, di sekitar luka terdapat kotoran jelaga pada daerah seluas 4 cm x 5 cm dan adanya bintik-bintik hitam pada daerah seluas 2 cm x 3 cm.g. Jejas jerat atau gantung pada leher: dicatat bentuk luka, lokasi ketinggian luka pada GPD, sisi kanan dan kiri, lokasi hilangnya jejas serta lokasi (perkiraan lokasi) simpul serta lebar luka pada lokasi-lokasi tersebut.Misal: Pada leher terdapat luka lecet tekan melingkari leher, berupa daerah yang mencekung, berwarna kecoklatan, pada perabaan keras seperti kertas perkamen, dengan beberapa gelembung berisi air pada tepi luka di sekitar GPD, pada GPD setinggi jakun dengan lebar 4 mm, pada sisi kanan 7 cm dibawah lubang telinga selebar 4 mm, pada sisi kiri 8 cm dibawah lubang telinga selebar 4 mm, pada bagian belakang luka menghilang pada 4 cm di kanan dan kiri GPB, 4 cmdibawah batas rambut belakang, jejas simpul tidak ditemukan tetapi diperkirakan letaknya tepat GPB 2 cm diatas batas rambut belakang.h. Luka bakar: dicatat lokasi, koordinat, deskripsi luka serta luasnya (mengikuti rule of nine)Misal: Pada punggung kanan mulai dari puncak bahu dan GPB terdapat luka berupa daerah kulit ari yang mengelupas dengan dasar berwarna kemerahan, pada bagian tepi terdapat gelembung-gelembung berisi cairan jernih, meliputi daerah seluas 9 %.i. Patah tulang: disini dicatat mengenai tulang yang patah, yaitu nama tulangnya, lokasi patahan, jenis patah (terbuka, tertutup).

19. Lain-lain: disini dicatat keterangan tambahan yang ditemukan dan tidak dapat dimasukkan ke dalam kelompokan data-data diatas, seperti adanya luka-luka lama, badan yang basah, kulit yang keriput, luka bekas suntikan, golongan darah, hasil pemeriksaan urin dsb.

Template pemeriksaan luar pada jenazahP a dan g, 4 Okt ob er 2013Nomo r: VER/5 1 /X/ LL/2 013P erih al: P eme riks a an Lu ar J e naz ahAn M rs XLa mp : Ars ip

PROJ US TITIA

VIS U M ET RE PERT UM

Yan g be rta nd a tan gan di baw ah ini, Rik a S usanti , Dokt er S p esi al is Fo re nsik p ad a Rum a h S akit Umum P usa t Dr. M. Djam il P a dan g, ber da sa rk an sur at p e rmint aan vis um et r ep ertum K ep olisi an Ne ga ra Republi k In don esi a D ae ra h S umat e ra Bar at Resor Kot a P ad an g , den gan sur at nom or , te rt an ggal s embil an Okt obe r du a ribu ti ga b ela s , mak a men er an gkan d en gan ini b ah wa p ad a t an ggal sem bila n Oktob er du a ribu ti ga b el as , puk ul ti ga b el as sep ulu h W akt u Indo nesi a Ba gi an Bar at, b ert emp at di b a gi an fo re nsik Rum a h S akit Umum P us at Dr. M. Djamil P ada n g, t ela h dilaku kan p em eri ksa an lua r at as je naz a h, yan g menu rut sur at p ermin taa n Visum et R ep e rt um te rs ebut a dal ah :

Nam a: Mrs X Umur: 35 t ahun .- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- - - - -- Jenis kel amin: P er emp uan .- -- -- - -- -- -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- Ke wa r gan e ga r aa n: Ind one sia - -- -- -- - -- -- -- -- -- -- - -- - - -- -- - -- -- -- - -- Alam at:

HAS IL PE MERI KS AAN

PE MER I KS AA N L U AR : - -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- -- - --

1. La b el ya n g te rik at : ti dak ad a. -- -- - -- -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -

2. Tutup/b un gk us m a ya t :-- - -- -- -- -- -- - -- -- -- -- - - -- -- -- -- - -- - - -- -- - -- -- -- - -- --

a. S atu h elai kain be rb ah an k atun moti f ga ris - ga ris w a rna biru putih, m e rek tid ak ad a, u kur an tid ak ad a.

3. P erhi as an m a ya t :ti da k ad a -- -- -- -- - -- -- -- -- - - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- -

4. P akai an ma ya t : tida k ad a- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- - - - -- -

5. Bend a di sam pin g m a ya t : -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- -

a. S atu hel ai jilb ab sor o n g bah an sp and ek w ar na hitam , me rek tidak ad a, u kur an tida k ad a -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - 6. Kak u ma ya t b elum ad a. - -- - -- -- -- -- - -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- -- - Le b am ma ya t te rd ap a t pada : P un ggu n g da n sekit ar l ehe r b elak an g ber w arn a m er ah k eun guan , hil an g p ada p en ek ana n. - - -- -- -- -- - -- -- - -- --7. Ma ya t ada lah se or an g pe r empu an , r as mo n goloid , b er umur an t ar a tiga p uluh s amp ai t iga pu luh lim a t ahu n , kulit b e rw ar na s awo mata n g, giz i ba ik, panj an g tub uh s e ratu s lim a pul uh e nam sentim ete r, da n b er at tubuh ti da k ditimb an g .-- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -8. Id e ntifi kasi kh usus : pa da tun gkai b aw ah ka nan sis i d alam e nam sentim ete r d ari lut ut, terd ap at ja rin gan pa r ut be rw arn a s ama d en gan kulit s ekit ar uku ra n emp at sen timet er kali ti ga kom a l ima sentim ete r -- -- -- -- - -- -- -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- -- -- -- - -- - - -- -- - -- -- -- - -- --

9. Rambut ke pal a be rw a rna hit am p utih , tumb uhn ya lu rus , p anj an g tiga puluh ti ga s entim ete r . Alis m ata b e rw ar na hitam, tu mbuh n ya l u rus panj an g e nam milim ete r . Bulu m at a b er wa rn a hit am, t umbu hn ya lurus , p anj an g lim a m ili mete r. . - -- -- -- - -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -10. Mata k an an d an ki ri tert utup . P ada m ata kana n da n kiri s el aput benin g mat a j erni h , tele n g mat a k an an dan ki ri l eba rn ya lima milimet er , wa rn a tir ai mata k an an d an kiri cokl at, s ela put bol a mata kan an da n ki ri b e rw a rna puti h , s el aput k el opak ma ta ka na n d an kir i ber w arn a puc at . -- - -- -- -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- -11. Hidun g bi as a, ti dak ad a k elai na n. Ke du a da un t elin ga be rb en tuk oval , tid ak ad a k el ain an . -- -- -- - - - -- -- -- - -- -- -- -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- - -12. Mulut t ert utup , lid ah tidak te rj ulu r d an te r gigit . - -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- --

13. Gi gi Geli gi :J umlah s elur uh gi gi geli gi tuju h bel as bu ah . -- -- -- - ---- J umlah gi gi p ad a ra han g at as s eb ela h k an an empat bu ah. G igi pert am a s amp ai gi gi k eem pat tida k ad a - -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - - - -- -- - -- -J umlah gi gi p ad a ra h an g at as s eb elah kiri tiga b uah . Gi gi p ert a ma, kedu a d an k elim a hil an g d en gan s isa ak ar , gi gi keti ga d an ke em pat tidak ad a -- -- -- -- - -- -- -- -- -- - - -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- -J umlah gi gi p ad a ra h an g b aw ah seb el ah ka nan em pat bu ah. Gi gi ke ep at, k etuju h d an ked ela pan hil an g den ga n sisa ak ar da n gi g ke e nam tidak ad a -- -- -- -- - -- -- -- -- -- -- -- - - - -- -- -- - -- - - -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- -J umlah gi gi p ad a ra han g b aw ah se bel ah kiri em pat bu ah . Gi gi ke empa t hila n g sis a a kar , gi gi k elima , ke e nam d an k edel ap an ti dak ad a- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- --14. Da ri lub an g hid un g k elu ar c air an be rw ar na mer ah .- -- -- - -- -- -- -- -- - -- -- Da ri lub an g mulu t tid ak ad a k elu ar ap a -a pa . -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- - Da ri lub an g t elin ga kan an tid ak k elu ar apa - apa sed an gka n dari luban g t elin ga ki ri k e luar c ai ran b er wa rn a mer ah . -- - -- -- -- -- - -- -- - -- -- Da ri lub an g k ema lua n tidak a da kel ua r ap a - ap a. - -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- -- - Da ri lub an g p ele pa sa n tida k ad a k elu ar ap a -ap a. -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- --

15. P ada tubu h t erd ap at l uka -luk a s eb a gai b er i kut : -- -- -- - -- -- -- -- - -- - -- -- - a. Pada kepala belakang kiri enam sentimeter dari garis pertengahan belakang, sebelas koma lima sentimeter di atas liang telinga kiri, terdapat luka yang sudah dijahit dengan benang berwarna hitam sebanyak empat simpul yang membentuk garis lurus sepangjang dua koma limasentimeter.-----------------b. Pada lengan kanan atas sisi luar, sembilan sentimeter di atas lipat siku, terdapat luka memar berwarna kebiruan dengan ukuran tiga sentimer kali dua sentimeter.-----------------------------------------------------------------------c. Pada lengan kanan bawah sisi luar, sepuluh sentimeter di atas pergelangan tangan terdapat luka memar berwarna kebiruan dengan ukuran lima sentimeter kali empat sentimeter.---------------------------------------------d. Pada lengan bawah kiri sisi luar, tiga sentimeter di bawah siku terdapat luka lecet berwarna merah kehitaman dengan ukuran satu koma limasentimeter kali satu sentimeter disertai luka memar berwarna merah kebiruan seluas satu sentimeter kali satu sentimeter.----------------------e. Pada punggung tangan kanan, empat koma lima sentimeter dari pergelangan tangan, terdapat beberapa luka memar berwarna kebiruan dengan ukuran terbesar dua sentimeter kali dua sentimeter dan ukuran terkecil nol koma lima sentimeter kali satu sentimeter meliputi daerah seluas lima sentimeter kali empat sentimeter.-------------------------------f.Pada punggung jari ketiga tangan kanan lima sentimeter dari ujung jari ketiga terdapat beberapa luka memar berwarna merah kebiruan dengan ukuran terbesar satu sentimeter kali nol koma lima sentimeter dan ukuran terkecil nol koma lima sentimeter kali nol koma lima sentimeter meliputi daerah seluas dua sentimeter kali dua sentimeter.--------------------------g. Pada tungkai kanan bawah sisi dalam tujuh belas koma lima sentimeter di bawah lutut kanan terdapat luka yang sudah dijahit dengan benang berwarna hitam sebanyak empat simpul membentuk garis sepanjang dua koma lima sentimeter.-----------------------------------------------------------

h. Pada punggung kaki kiri empat sentimeter dari ujung jari kaki kelima terdapat luka terbuka, tepi tidak rata, dasar jaringan bawah kulit, jika dirapatkan membentuk garis lurus sepanjang satu sentimeter.----------------i.Pada punggung kaki kiri empat sentimeter dari ujung jari keempat, terdapat luka lecet berwarna merah kehitaman ukuran nol koma tujuh sentimeter kali nol koma enam sentimeter.----------------------------------16. Patah tulang :a. Pada tungkai bawah kanan terdapat patah tulang terbuka ------------------b. Pada belakang kepala samping kiri, tepat di bawah jahitan, teraba patah tulang terbuka.----------------------------------------------------------------------17. Lain-lain:Pada kepala, pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, ibu jari kaki, terdapat ikatan berupa kassa putih. Pada lubang hidung kanan terdapat kapas berwarna putih-------------------------------------------------------------------

KES I M PUL AN : -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- -- - -- -- -- -

T ela h dip eri ksa ma ya t se or an g p e rem puan , r as mon goloid ber umu r ant ar a ti ga pulu h tahun s amp ai ti ga puluh lim a t ahun .P ad a pem erik sa an lu ar di temuk an luk a ya n g suda h dijah it pad a kep ala ba gi an bel ak an g, t un gkai b aw ah ka nan a kibat k eke r asa n ti da k bis a ditent uka n .Te rd ap at luka le c et p ad a l en ga n b aw ah kiri d an p un ggun g kaki ki ri se rta t er dap at luk a ter buk a pa da pun ggun g ka ki kiri akib at kek er as an tump ul. T erd ap at luk a mem ar pad a len ga n kan an a tas da n baw ah , pun ggun g ta n gan ka nan , pun ggu n g ja ri k eti ga ta n ga n kan an akib at k ek er as an t um pul . S e ba b k emati an t idak da pat dite ntuk an ka re na tidak dil ak uka n p e meri ksa an d al am (o topsi) . P e rkir a an k e matia n sekit ar p ukul s eb elas sepulu h samp ai du a belas emp at pulu h wakt u In do nesi a Bar at. -- - -- - -- -- -- -- - -- -- -- -- - -- -- - - - -- -- - - -- - -- -- -- -- - -- -- -- - D emiki anl ah visu m et r epe rtum i ni sa ya bu at de n gan sesun ggu hn ya be rd a sar ka n keilm ua n sa ya d an d en gan m e n gin gat sumpa h s esu ai d en gan Kita b U nd an g -Un da n g Huk um Ac ar a P id an a. - - --

P a dan g, 9 Okt ob er 2013 ,-

An D IRU T RS U P Dr M Dj amil P ad an g, D okt er ya n g m eme riks a,

-. Dr . Rika S us anti,S p .F . -N IP 1976 0731 200 21220 02

DAFTAR PUSTAKA

1. Sampurna B, Samsu Z. Peranan Ilmu Forensik dalam Penegakan Hukum. Jakarta: Pustaka Dwipar, 2003.2. Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta : Binarupa Aksara, 19973. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997.4. Ludwig J. Current method of autopsy practice. 2nd Ed. WB Saunders Comp.Philadelphia,London,Toronto. 1997.5. Budiyanto A, dkk.Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi pertama, cetakan kedua. Jakarta :Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 19976. Spitz WU, Fisher RS. Medicolegal investigation of feath. 2nd ed. Springfield: Charles C Thomas 1973: 30-1, 253-4, 474.