teknik pengkabelan - comlab fakultas ilmu...

101
MODUL PRAKTIKUM “JARINGAN KOMPUTER 1” LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013

Upload: lamhuong

Post on 07-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

MODUL PRAKTIKUM

“JARINGAN KOMPUTER 1”

LABORATORIUM KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

Universitas Sriwijaya Fakultas Ilmu Komputer Laboratorium

LEMBAR PENGESAHAN

MODUL PRAKTIKUM

SISTEM MANAJEMEN MUTU

ISO 9001:2008

No. Dokumen ……. Tanggal 2 JUNI 2013Revisi 0 Halaman 2 DARI 76

MODUL PRAKTIKUM

Mata Kuliah Praktikum : Praktikum Jaringan Komputer 1Kode Mata Kuliah Praktikum : FTK07911SKS : 2Program Studi : Teknik KomputerSemester : 4 (Genap)

DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH DIKETAHUI OLEH

TIM LABORAN LABORATORIUM FASILKOM UNSRI

TIM DOSEN TEKNIK KOMPUTER FASILKOM

UNSRI

KEPALA LABORATORIUM

2

Daftar Isi

Cover ......................................................................................................1

Lembar Pengesahan ................................................................................2

Daftar Isi .................................................................................................3

Pengenalan Jaringan................................................................................4

Network Troubleshooting.......................................................................13

Pengkabelan di LAN...............................................................................17

Pengalamatan IP (IP Addressing) dan Konfigurasi TCP/IP (IPV4).......29

Pengalamatan jairngan Dengan IP Dinamik ..........................................38

Network Address Translation (NAT)......................................................44

Membuat Hotspot untuk mengakses intranet pada jaringan lokal..........53

Konfigurasi Router..................................................................................58

Statik Routing..........................................................................................69

Bridging...................................................................................................76

3

1

A. TUJUANSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:

1. Mahasiswa memahami tentang topologi jaringan.

2. Mahasiswa memahami tentang TCP/IP dan LAN.

B. PERALATAN1. Personal Komputer

2. Software simulasi, packet tracer

C. TEORINetwork atau jaringan, dalam bidang komputer dapat diartikan sebagai dua

ataulebih komputer yang dihubungkan sehingga dapat berhubungan dan dapat berkomunikasi, sehingga akan menimbulkan suatu effisiensi, sentralisasi dan optimasi kerja. Pada jaringan komputer yang dikomunikasikan adalah data, satu komputer dapat berhubungan dengan komputer lain dan saling berkomunikasi (salah satunya bertukar data ) tanpa harus membawa disket ke satu computer ke komputer lainnya seperti yang biasa kita lakukan.

Ada beberapa jenis jaringan komputer dilihat dari cara pemrosesan data danpengaksesannya.

1. Host-Terminal. Dimana terdapat sebuah atau lebih server yang dihubungkan dalam suatu dumb terminal. Karena Dumb Terminal hanyalah sebuah monitor yang dihubungkan dengan menggunakan kabel RS-232, maka pemrosesan data dilakukan di dalam server, oleh karena itu maka suatu server haruslah sebuah sistem computer yang memiliki kemampuan pemrosesan data yang tinggi dan penyimpanan data yang sangat besar.

2. Client - Server. Dimana sebuah server atau lebih yang dihubungkan dengan beberapa client. Server bertugas menyediakan layanan, bermacam-macam jenis layanan yang dapat diberikan oleh server, misalnya adalah pengaksesan berkas, peripheral,database, dan lain sebagainya. Sedangkan client adalah sebuah terminal yang menggunakan layanan tersebut. Perbedaannya dengan

4

PENGENALAN JARINGAN

hubungan dumb terminal, sebuah terminal client melakukan pemrosesan data di terminalnya sendiri dan hal itu menyebabkan spesifikasi dari server tidaklah harus memiliki performansi yang tinggi, dan kapasitas penyimpanan data yang besar karena semua pemrosesan data yang merupakan permintaan dari client dilakukan di terminal client.

3. Peer to Peer. Dimana terdapat beberapa terminal komputer yang dihubungkan dengan media kabel. Secara prinsip, hubungan peer to peer ini adalah bahwa setiap komputer dapat berfungsi serbagai server (penyedia layanan) dan client, keduanya dapat difungsikan dalam suatu waktu yang bersamaan.

Sedangkan apabila kita lihat dari sisi lingkupannya atau jangkauannya, jaringan dapat di bagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. LAN (Local Area Network). Hanya terdapat satu atau dua server dan ruang lingkupnya hanya terdapat dalam satu lokasi atau gedung, Hal ini akan mendapat pembahasn tersendiri pada sub bahasan berikutnya.

2. WAN (Wide Area Network). Merupakan gabungan dari LAN, yang ruang lingkupnya dapat saja satu lokasi, misalnya gedung bertingkat, atau dapat tersebar di beberapa lokasi di seluruh dunia, jaringan jenis ini membutuhkan minimal satu server untuk setiap LAN, dan membutuhkan minimal dua server yang mempunyai lokasi yang berbeda untuk membentuknya.

3. Internet. Internet adalah sekumpulan jaringan yang berlokasi tersebar di seluruh dunia yang saling terhubung membentuk satu jaringan besar komputer. Dalam jaringan ini dibatasi layanannya sebagai berikut : FTP, E-Mail, Chat, Telnet, Conference, News Group, Mailing List. Biasanya jaringan ini menggunakan protoko; TCP/IP (Jenis protokol ini akan dibahas selanjutnya), walaupun ada sebagian kecil yang menggunakan jenis lain (IPX Novell Netware, NetBios, dan lain-lainnya)

4. Intranet. Jenis jaringan ini merupakan gabungan dari LAN/WAN dengan Internet. Apabila kita lihat dari lingkupannya atau jangkauannya maka jaringan ini adalah jenis LAN/WAN yang memberikan layanan seperti layanan internet kepada terminal clientnya. Perbedaan menyolok Intranet dengan Internet adalah Intranet melayani satu organisasi tertentu saja.

Dari jenis-jenis jaringan yang telah dijelaskan diatas, yang akan dijelaskan dalam pelatihan ini adalah jenis LAN (Local Area Network), karena LAN merupakan jaringan terkecil dan yang paling penting, karena jenis-jenis jaringan yang lain hanya merupakan pengembangan dari LAN saja.

Topologi jaringanApabila dilihat dari jenis hubungannya, maka topologi jaringan dapat dibagi menjadi tiga,yaitu :

Topologi cincin (ring topology) Topologi bus (bus topology) Topologi bintang (star topology)

Berikut adalah ilustrasi dari ketiga topologi di atas :Topologi cincin (ring topology)

5

Topologi jenis cincin ini menghubungkan satu komputer di dalam suatu loop tertutup. Pada topologi jenis ini data atau message berjalan mengelilingi jaringan dengan satu arah pengiriman ke komputer selanjutnya terus hingga mencapai komputer yang dituju. Waktu yang di butuhkan untuk mencapai terminal tujuan disebut walk time (waktu transmisi).

Ada dua hal yang dilakukan oleh suatu terminal ketika menerima data dari komputer sebelumnya, yaitu :

Memeriksa alamat yang dituju dari data tersebut dan menerimanya jika terminal ini merupakan tujuan data tersebut.

Terminal akan meneruskan data ke komputer selanjutnya dengan memberikan tanda negatif ke komputer pengirim.

Apabila ada komputer yang tidak berfungsi maka hal tersebut tidak akan mengganggu jalannya jaringan, tapi apabilasatu kabel putus akan mengakibatkan jaringan tidak berfungsi.

Topology bus (bus topology)Topologi jaringan jenis ini menggunakan sebuah kabel pusat yang merupakan

media utama dari jaringan. Terminalterminal yang akan membangun jaringan dihubungkan dengan kabel utama yang merupakan inti dari jaringan. Data yang dikirimkan akan langsung menuju terminal yang dituju tanpa harus melewati terminal-terminal dalam jaringan, atau akan di routingkan ke head end controller. Tidak bekerjanya sebuah komputer tidak akan menghentikan kerja dari jaringan, jaringan akan tak bekerja apabila kabel utamanya dipotong atau putus.

6

Jaringan ini merupakan jaringan yang banyak digunakan karena hanya dalam beberapa meter kabel dapat dihubungkan ke banyak terminal client. Jaringan ini biasanya menggunakan kabel coaxial sebagai media transmisinya. Kabel coaxial dilihat adri bentuk fisiknya mirip dengan kabel antena. Kabel ini mempunyai kapasitas bandwidth yang besar (2MB), sehingga apabila dihubungkan dengan banyak terminal akan terlayani dengan baik.

Topologi bintang (star topology)Jenis topologi jaringan ini menggunakan satu terminal sebagai terminal sentral yang mengubungkan ke semua terminal client. Terminal sentral ini yang mengarahkan setiap data yang dikirimkan ke komputer yang dituju. Jenis jaringan ini apabila ada salah satu terminal client tidak berfungsi atau media transmisi putus atau terganggu makan tidak akan mempengaruhi kerja dari jaringan, karena gangguan tersebut hanya mempengaruhi terminal yang bersangkutan.

Kelemahan dari jenis topologi jaringan ini adalah ketergantungan terhadap suatu terminal sentral. Hal tersebut merupakan suatu gangguan yang sangat berarti apabila terminal sentral tersebut mendapatkan gangguan, sehingga dicari suatu solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut. Salah satu solusi yang banyak dilakukan adalah dengan menggunakan dua buah terminal sebagai server, sehingga apabila satu server dalam keadaan down dapat dialihkan ke server yang kedua dan begitu seterusnya.

TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol)TCP/IP terdiri dari lapisan-lapisan protokol. Untuk memudahkan dalam

memahaminya maka akan diambil contoh pengiriman email. Dalam pengiriman email yang diperlukan adalah protokol untuk email. Protokol ini mendefinisikan perintahperintah yang diperlukan dalam pengiriman email, dan protokol ini juga mengasumsikan bahwa ada hubungan antara terminal yang mengirim dengan terminal yang dituju. Dalam hal ini perintah-perintah tersebut diatur oleh TCP dan IP. TCP mengatur masalah perintah-perintah pengiriman data, mengawasi jalannya data dan memastikan data tersebut sampai ke tujuannya, apabila ada bagian dari data yang tidak mencapai tujuan maka TCP akan mengirimkan ulang. Proses tersebut terus berlangsung sampai data yang dikirimkan sampai ke tujuannya. Apabila ada data yang sangat besar untuk dimuat dalam satu datagram maka TCP akan memecahnya menjadi beberapa datagram dan kemudian mengirimkan ke tujuan dan memastikan sampai dengan benar. TCP dapat dianggap sebagai suatu pembentuk kumpulan -

7

kumpulan routine (perintah) yang dibutuhkan oleh aplikasi untuk dapat berhubungan dengan terminal lain dalam jaringan.

Tidak semua perintah yang dibutuhkan oleh aplikasi terdapat dalam TCP/IP. IP adalah protokol yang memuat semua kebutuhan aplikasi dalam berhubungan antar terminal. Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa TCP bertanggungjawab di masalah pengiriman dan dalam memecah data menjadi bagian-bagian kecil, maka IP merupakan pembuka jalan hingga sampainya data ke terminal tujuan. Pelapisanpelapisan protokol tersebut berguna untuk menjaga agar data dapat sampai dengan sempurna. Beberapa layanan dasar tapi merupakan layanan yang penting diberikan oleh TCP/IP adalah :

File Transfer (FTP) Remote Login (menggunakan fasilitas TELNET) Mail elektronik

LAN (Local Area Network)Local Area Network merupakan salah satu arsitektur jaringan yang paling

sederhana dan dapat dikembangkan menjadi arsitektur jaringan yang lebih luas cakupannya. Luas cakupan LAN itu sendiri tidak melebihi dari satu area yang terdiri dari beberapa terminal yang saling dihubungkan sehingga menambahkan fungsi dari terminal itu sendiri Layananlayanan yang dapat diberikan LAN adalah penggunaan file bersama (file sharing) atau penggunaan printer bersama, (printer sharing). Biasanya LAN menggunakan satu server untuk melayani kebutuhan clientnya, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan >1 server, tergantung kebutuhan dari client itu sendiri. Biasanya yang menjadi pertimbangan adalah jenis layanan yang dibutuhkan dan performansi jaringan itu sendiri. Apabila jenis layanan yang dibutuhkan banyak (mail, web, ftp server), maka sebaiknya server yang digunakan lebih dari satu dan hal tersebut akan mempengaruhi kinerja jaringan yang menggunakan layanan-layanan terserbut.

Penamaan terminal dalam suatu jaringan menggunakan apa yang disebut IP Address (Internet Protocol Address). Sedang penamaan penamaan server berdasarkan nama domainnya disebut DNS (Domain Name Server). Kedua cara penamaan ini merupakan cara penamaan yang biasa digunakan dalam jaringan. Hal-hal lebih lanjut akan kita bahas langsung pada pengaplikasian instalasi jaringan pada bahasan selanjutnya.

8

D. PRAKTIKUM1. jalankan packet tracer sehingga memunculkan form kerja pada simulator

tersebut.

2. Membuat jaringan peer to peer mengunakan packet tracer. Ambil 2 buah PC

dari select device box pada bagian end devices ke logical workspace seperti

terlihat pada gambar ini.

3. Hubungkan 2 PC tadi dengan kabel yang sesuai (kabel cross) pada masing –

masing port Ethernet.

9

4. Jaringan peer to peer selesai dibuat, untuk melihat mengecek apakah kedua

PC sudah benar – benar tersambung, kita dapat melakukan perintah ping atau

memberikan paket ICMP dari PC0 ke PC1 atau sebaliknya seperti yang

terlihat pada gambar di bawah ini.

a. Set alamat IP tiap – tiap PC yang berada dalam 1 network (dalam hal

ini PC0 192.168.1.1; PC1 192.168.1.2.

b. Ping dapat melalui virtual command line tiap PC atau mengirimkan

paket ICMP yang dapat kita klik langsung dari objek PC0 ke PC1.

10

c. Selain mode realtime kita juga dapat memilih mode simulation,

dimana pada saat kita melakukan perintah, kita dapat mengetahui

protokol yang digunakan dan apa sebenarnya terjadi pada setiap layer.

Contohnya pada saat perintah ping pada gambar di bawah ini.

E. TUGAS1. Buatlah jaringan topologi star dengan 5 komputer, semua komputer dapat

melakukan ping dari masing masing komputer ke komputer yang lain.

11

2

A. TUJUANSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:

1. Mampu menyelesaikan troubleshooting pada jaringan komputer atau internet.

B. PERALATAN1. Kabel UTP Category 5

2. Komputer windows

3. Switch/hub

4. Mikrotik /linux

C. TEORIDalam menyelesaikan berbagai network troubleshooting, kita harus sudah

menguasai beberapa hal, mulai dari memahami layanan layanan yang berhubungan dengan jaringan (DNS, DHCP, Routing, Internet Akses, Email,Proxy dll ), protokol protokol Jaringan TCP/IP, Subnetting, Nating, dan berbagai penggunaan jaringan lainnya. Untuk level advanced atau pada jaringan yang kompleks seperti adanya teknologi baru Switching (multilayer), kita diwajibkan memahami OSI layer khususnya layer Fisik (layer 1) hingga layer Transport (layer 4). Pada praktikum network troubleshooting ini, praktikan akan mencoba menyelesaikan permasalahan jaringan yang sederhana dengan memanfaatkan tools tools yang berhubungan dengan services jaringan pada sistem opesasiWindows dan Linux.

D. PRAKTIKUM1. Hubungkan computer atau notebook ke internet dan pastikan anda bisa

browsing.

12

NETWORK

TROUBLESHOOTING

2. Klik menu start ----- Run ----- ketikan cmd ---- tekan tombol OK

3. Ipconfigipconfig merupakan tools untuk menampilkan setting jaringan yang digunakan oleh sebuah komputer. Administrator atau pengguna sebelum menggunakan tools lainnya, sebaiknya memeriksa hasil tools ini terlebih dahulu, memastikan bahwa konfigurasi yang di entri (secara manual) atau yang didapatkan dari server DHCP sudah valid.· ipconfig,Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------· ipconfig/all,Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------· ipconfig/release,Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------· ipconfig/renewTulis dan jelaskan hasil perintah diatas?------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Ping

Digunakan untuk test atau checking koneksi dengan menggunakan protokol ICMP. Pada jaringan umumnya administrator memanfaatkan tools ini untuk mempermudah penyelesaikan troubleshooting jaringan.· ping ipgateway

13

Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

· ping ipdnsserver,Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------· ping –t ipserverTulis dan jelaskan hasil perintah diatas?------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

----

Beberapa pesan yang mungkin muncul jika pinging tidak berhasil antara lain : TTL Expired in Transit : artinya jumlah hop (router) yang dilalui untuk

berkomunikasi dengan server tersebut telah melebihi TTL (Time To Live), gunakan ping –i untuk mendefinisikan TTL pada saat melakukan ping.

Destination Host Unreachable : artinya packet yang dikirimkan tidak mampu sampai ke tujuan, biasanya disebabkan oleh table routing yang tidak tepat di mesin default gateway, atau router/hop diatasnya.

Request Timed Out : artinya pesan echo replay tidak dapat diterima kembali dalam waktu yang sudah ditentukan. Biasanya pesan ini muncul karena blockade yang mungkin dilakukan oleh firewall (baik disisi router maupun di sisi target).

Ping request could not find host : artinya resolving domain server tersebut pada pc kita tidak dapat menerjemah ke IP address. Hal ini biasanya karena setting DNS client masih keliru atau komunikasi kita dengan DNS server terganggu/terputus.

5. nslookupnslookup digunakan untuk mendiagnosa layanan DNS server, melakukan

query untuk memetakan suatu domain menjadi IP address atau sebaliknya. Tools nslookup juga dapat digunakan untuk mengetahui mx (mail server) atau ns (nameserver) yang bertanggung jawab terhadap suatu domain.nslookup ilkom.unsri.ac.id,Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------nslookup (enter) lalu set query=mx atau set query=nsTulis dan jelaskan hasil perintah diatas?-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

14

3

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

6. Tracerttracert singkatan dari traceroute, yakni tool untuk menampilkan jalur atau

routing perjalanan packet komunikasi antara komputer kita dengan komputer (server) lain. Tool ini akan menampilkan jumlah hop (router) yang dilalui ketika menuju server target.tracert ipserver/domainTulis dan jelaskan hasil perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------tracert –d ipserver/domainTulis dan jelaskan hasil perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

7. NetstatNetstat singkatan dari network status, digunakan untuk berbagai keperluan,

antara lain menampilkan tabel routing, menampilkan services yang berjalan pada Windows, menampilkan port protokol komunikasi yang sedang terjadi.netstat –rnTulis dan jelaskan hasil perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------netstat –anTulis dan jelaskan hasil perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

15

PENGKABELAN DI LAN

A. TUJUANSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:

1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau

crossover.

2. Mengimplementasikan teknik pengkabelan secara individu atau kelompok dan

melakukan pengujian pada jaringan LAN.

3. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat

implementasi pengkabelan.

B. PERALATAN1. Kabel UTP Category 5

2. Crimp tool

3. Konektor RJ-45

4. Cable Tester

C. TEORIJaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan

satu sisi dengan sisi yang lain. Namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi

merupakan kurva terbuka (dengan terminator diujungnya).

Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun

mengalami perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan

gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan

perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa

menggunakan teknologi kelas rendah (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial)

hingga menggunakan teknologi tinggi (seperti laser dan serat optik).

16

Bentuk dan fungsi dari jaringan computer menentukan pemilihan jenis kabel,

demikian juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan harga menjadi pertimbangan utama

untuk2membangun sebuah jaringan (baik home network, SOHO network ataupun

jaringan kelas raksasa seperti MAN –metropolitan area network). Berikut adalah

tabel Jenis Jaringan, Jenis Kabel dan Jenis Protokol yang biasa dipergunakan.

1. Tipe dan Jenis Kabel

Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh

karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara

umum, yaitu twisted pair (UTP - unshielded twisted pair dan STP - shielded twisted

pair) dan coaxial cable. Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini, Oktober

2008):eature

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6/7 merupakan kategori spesifikasi untuk

masingmasing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri

revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk

17

kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk

menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga

kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa

ditekan sedemikian rupa).

Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced

mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan

insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel

CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan jaringan hingga kecepatan 1Gbps.

Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable

(mempunyai diameter cukup besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih

kecil).

Thick Coaxial Cable (Kabel Koaksial Gemuk)

Kabel koaksial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3

10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi

warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick

Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow

cable. Kabel koaksial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai

spesifikasi dan aturan sebagai berikut:

Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan

menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah

resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang

lumayan lebar).

Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau

berupa populated segments.

Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).

Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal

ini repeaters.

Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500

meter).

Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).

Setiap segment harus diberi ground.

Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat

(device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

18

Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Thin Coaxial Cable (Kabel Koaksial Kurus)

Kabel koaksial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir,

terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk

digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel jenis ini harus memenuhi standar IEEE

802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna

hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC

T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan

dengan T- Connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan

sebagai berikut:

Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.

Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.

Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan

(devices)

Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu

tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.

Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).

Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.

Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).

Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

Setiap segmen maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

Kabel UTP (Khususnya CAT5 / CAT5e)

19

Konektor yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk

penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini,

yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini

berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router,

sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau

dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

STRAIGHT CABLE

Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam

artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan

warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara

internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu:

Karakteristik Straight Cable :

Menghubungkan PC-Hub/switch

Half duplex

Panjang maksimal kabel 100 m

20

NO. Ujung A Ujung B1. Putih Orange (Tx+) Putih Orange (Tx+)2. Orange (Tx-) Orange (Tx-)3. Putih Hijau (Rx+) Putih Hijau (Rx+)4. Biru Biru5. Putih Biru Putih Biru6. Hijau (Rx-) Hijau (Rx-)7. Putih Coklat Putih Coklat8. Coklat Coklat

Ethernet 10/100/1000Base-T

CROSSOVER CABLE

Karakteristik Crossover Cable :

1. PC-Switch, Switch-Switch, PC-PC

2. Full duplex

3. Panjang maksimal kabel 100 m

4. Ethernet 10/100/1000Base-T

D. PRAKTIKUM1. Buatlah 2 buah jalinan kabel UTP Kategori 5 dengan urutan kabel sebagai

berikut.

Langkah – langkah Percobaan :

21

NO. Ujung A Ujung B1. Putih Orange (Tx+) Putih Hijau (Rx-)2. Orange (Tx-) Hijau (Rx-)3. Putih Hijau (Rx+) Putih Orang (Tx+)4. Biru Biru5. Putih Biru Putih Biru6. Hijau (Rx-) Orange (Tx-)7. Putih Coklat Putih Coklat8. Coklat Coklat

Terminal 1 Warna Terminal 21 Putih Orange 12 Orange 23 Putih Hijau 34 Biru 45 Putih Biru 56 Hijau 67 Putih Coklat 78 Coklat 8

Terminal 1 Warna Terminal 21 Putih Orange 32 Orange 63 Putih Hijau 14 Biru 45 Putih Biru 56 Hijau 27 Putih Coklat 78 Coklat 8

Siapkan kabel UTP sesuai yang diinginkan misalnya 2 meter

Ukur sekitar 1 cm dari ujung kabel dan potongl ah bagi an luar dari

kabel perlahan secara memutar. Dal am proses ini berhati-hatilah karena

kesalahan sedikit saja dapat membuat kabel kabel tipis 8 warna yang

ada dibagian dalam kabel dapat putus, yang berarti kita harus

mengulang lagi untuk memotong bagian luarnya.

Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah kabel-kabel warna warni

tersebut dengan urutan yang di atas.

Setelah menyusunnya dengan rapi dan memastikan kalau uj ung dari

semua kabel rata (untuk memudahkan ketika memasukkannya kedalam

konektor RJ-45, potonglah jika semua ujung belum rata), ambil konektor

RJ-45-nya kemudian masukkan semua ujung kabel yang telah di susun

dengan hati - hati kedalam lubang yang terdapat pada konektor RJ-45

tersebut. Pastikan semua kabel rata pada tiap ujung lempengan yang ada

di dalam port. Karena satu saja dari kaki-kaki kabel tidak menyentuh

pada lempengan tersebut maka kabelti dak akan berfungsi.

Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 yang telah disatukan dengan

kabel tersebut pada Crimping Tool dan tekan dengan penekanan yang

cukup kuat, dan tahan beberapa detik untuk memastikan kaki pengunci

pada konektor telah mengunci kabel dengan baik sehingga tidak goyang

atau lepas. Lakukan hal yang sama pada ujung satu lagi.

Jika telah selesai, sekarang kita akan menggunakan network cable tester

untuk menguji apakah kabel kita telah berfungsi dengan baik. Masukkan

kedua ujung konektor pada masing - masing port untuk RJ-45 pada

tester, kemudian hidupkan testernya, perhatikan kedua bagian lampu

indikator (yang biasanya masing-masing berjumlah 8 lampu plus 1

lampu indikator untuk grounding). Jika kabel dalam status yang bagus,

lampu-lampu tersebut akan hidup berurutan sesuai dengan urutan nomornya

(kecuali jika sedang menguji kabel cross dimana urutannya berbeda.

2. Koneksikan 2 buah komputer (point to point) dengan kabel yang telah anda buat

tersebut secara langsung.

Topologi Point to Point

22

Langkah – langkah percobaan :

Klik Menu Control Panel > Network and Sharing Center > Change Adapter

Settings

1. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General

pilih Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.

2. Klik ganda pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IP)

23

3. Klik Use the following IP address

4. Masukan nomor alamat IP berikut untuk masing PC:

PC 1. IP Address : 192.168.1.2, Subnet Mask : 255.255.255.0

PC 2. IP Address : 192.168.1.3, Subnet Mask : 255.255.255.0

5. Kemudian Klik OK

3. Cek konektivitas antara 2 host tersebut dengan perintah ping!

24

Tulis dan jelaskan output perintah di atas!

..........................................................................................................................................

......

..........................................................................................................................................

......

..........................................................................................................................................

......

4. Koneksikan komputer-komputer dengan kabel yang telah anda buat tersebut

melalui hub/switch.

Topologi Start

25

Dengan menggunakan prosedur pada poin – poin 2 anda coba buat koneksi

seperti gambar di atas.

5. Cek konektivitas antara host tersebut dengan perintah ping!

Tulis dan jelaskan output perintah di atas!

..........................................................................................................................................

......

..........................................................................................................................................

......

..........................................................................................................................................

......

6. Selanjutnya coba anda ping ke IP 192.168.1.4 , apa hasil tampilan yang

anda dapat?

26

4

..........................................................................................................................................

......

..........................................................................................................................................

......

..........................................................................................................................................

......

7. Coba lepas kabel dari PC 2, dengan menggunakan Perintah PING, coba anda ping

ke 192.168.1.2, apa tampilan yang anda dapat?

..........................................................................................................................................

......

..........................................................................................................................................

......

..........................................................................................................................................

......

8. Dimana letak kesalahan umum pada saat melakukan crimp kabel?

..........................................................................................................................................

......

..........................................................................................................................................

......

..........................................................................................................................................

.....

27

Pengalamatan IP (IP Addressing)dan Konfigurasi TCP/IP (IPV4)

A. TUJUANSetelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:

1. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP Version 4.

2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi alamat IP Version 4.

3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi TCP/IP.

B. PERALATANPC dengan sistem operasi Windows 7 yang terhubung ke intranet dan internet.

C. TEORI1. Pengalamatan IP (IP Addressing)

Internet (International Network) merupakan sebuah “jaringan raksasa” yang

terdiri atas komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain. Untuk dapat

saling berkomunikasi, masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan.

Kartu jaringan tersebut mempunyai nomor identitas yang unik. Sebagai contoh,

nomor ID kartu jaringan adalah 00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat.

Bayangkan bila untuk berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus

menghapalkan ID kartu jaringan masing-masing. Untuk memudahkan hal itu, maka

digunakan protokol TCP/IP pada setiap komputer. Setiap komputer yang

menggunakan protokol ini harus memiliki nomor yang disebut sebagai alamat IP,

sehingga untuk melakukan koneksi kita tinggal menggunakan nomor IP komputer

yang tentunya hal ini lebih mudah daripada menggunakan nomor ID kartu jaringan.

Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk

berkomunikasi antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no

ID kartu jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor

IP terdiri atas 32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field, yaitu:

net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.

28

host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu

jaringan.

Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan

menjadi 4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja nomor IP

192.168.19.1 sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011 00000001 dimana

11000000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan

binary 8 bit dari 168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan

00000001 yang merupakan bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai

dari alamat 0.0.0.0 sampai dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal

alamat IP yang bisa dipakai adalah 28 x28 x 28 x28 = 4,294,967,296. Untuk

memudahkan pengelolaan alamat IP dari jumlah IP address sebanyak itu

dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh badan yang mengatur pengalamatan

Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia dengan IDNICnya menjadi

sebagai berikut ini :

1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan

sisanya adalah host id.

2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk

net id dan sisanya digunakan untuk host id.

3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan

untuk net id dan sisanya digunakan untuk host id.

4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan

untuk mendukung multicast.

5. Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan

untuk tujuan eksperimen.

Agar lebih jelas, silakan lihat tabel di bawah ini:

29

Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas Private IP dan

Public IP. Private IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan LAN (Local

Area Network) dan tidak dikenal oleh internet, sedangkan Public IP adalah alamat

yang digunakan untuk pengalamatan internet. Sehingga apabila Private IP

mengadakan komunikasi dengan Public IP atau internet diperlukan suatu mekanisme

yang disebut dengan NAT (Network Address Translation). Adapun range dari Private

IP pada setiap kelas adalah seperti pada tabel di bawah ini:

Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem operasi juga terdapat sebuah

IPDefault yang akan digunakan sebagai loopback, yaitu alamat IP yang menunjuk

kepada dirinya sendiri. Alamat IP ini adalah 127.0.0.1 yang biasanya mempunyai

hostname localhost. Alamat IP ini biasanya hanya dipakai sebagai loopback saja

sehingga alamat ini tidak dipakai untuk melakukan pengalamatan kartu jaringan.

2. Konfigurasi Jaringan

Windows memberikan 2 metode untuk mengkonfigurasi TCP/IP, yaitu:

1. Konfigurasi Otomatis

2. Konfigurasi Manual

1. Konfigurasi Otomatis

Konfigurasi ini adalah cara termudah sebab Windows sudah memberikan

Private IP Address secara otomatis bila Lan Card sudah terinstall. Cara

mengkonfigurasi TCP/IP secara otomatis pada server, yaitu :

1. Klik Menu Control Panel > Network and Sharing Center > Change Adapter

Settings

30

2. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih

Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.

3. Kemudian centang Obtain an IP Address automatically.

4. Kemudian klik OK maka konfigurasi Otomatis selesai.

3. Konfigurasi Manual

Konfigurasi manual adalah cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau

subnet mask, default gateway, DNS server, dan WINS server secara manual. IP

address pada metode ini bersifat permanen. Adapun cara mengkonfigurasi TCP/IP

secara manual adalah:

31

1. Klik Menu Control Panel > Network and Sharing Center > Change Adapter

Settings.

2. Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih

Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.

3. Klik ganda pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IP)

4. Klik Use the following IP address

5. Masukan nomor alamat IP yang diinginkan

32

6. Kemudian Klik OK

D. PRAKTIKUM1. Buatlah jaringan seperti gambar di bawah ini.

2. Hubungkan dua computer dengan kabel cross kemudian berikan alamat private dikelas C.

3. Masukan IP di computer A dengan IP 192.168.1.1/24 dan Komputer B dengan IP 192.168.1.254/24

4. Pada komputer A klik menu Start kemudian ambil RUN ketikan CMD5. Ping ke komputer B dengan cara sbb ping 192.168.1.254 , hasil yang didapat....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

...........

33

Percobaan 21. Hubungkan dua computer atau lebih dengan menggunakan switch atau hub

kabel straight kemudian berikan alamat private dikelas C: (IP Addres 192.168.2.0/24)

2. Masukan IP address di setiap komputer (A,B,C dan D), komputer A 192.168.1.1/24, Komputer B192.168.1.10/24, Komputer C 192.168.1.20/24 dan komputer C 192.168.1.50/24.

3. Dari komputer A ping ke komputer B , C dan D, hasil yang di dapatKomputer B

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

...........

Komputer C....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

...........

Komputer D....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

...........

E. TUGAS1. Buatlah topologi jaringan seperti di bawah ini.

34

2. Buatlah topologi jaringan seperti di bawah ini.

35

5

A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami manfaat / kegunaan dari DHCP Server.2. Mahasiswa memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis

dibandingkan dengan penggunaan IP statis.3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi DHCP server pada sistem operasi4. Linux, serta konfigurasi DHCP client pada Linux dan Mikrotik

B. PERALATAN1. OS Linux dan Mikrotik

2. PC Router

3. Switch / HUB

4. Kabel UTP

C. TEORIDHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis

memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.Cara Kerja DHCP :

36

PENGALAMATAN JARINGAN DENGAN IP DINAMIK

DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1 maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :

IP Least Request Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).

IP Least Offer DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client tersebut.

IP Lease Selection Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server.

1. PERCOBAAN

Setting DHCP dengan Mikrotik

1. Installasi Sebuah PC dengan OS Mikrotik

2. Pasang NIC di server Mikrotik

3. Melihat Kondisis Interface di Mikrotik[admin@Mikrotik] > interface printFlags: X - disabled, D - dynamic, R - running# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU0 R ether1 ether 0 0 15001 R ether2 ether 0 0 1500

Catatan : Jika di interface anda tanda X (Disable) dan kalau R (running)

4. Mengganti nama IntrefaceDalam hal ini kita akan memberi nama PUBLIK pada ether 1 dan LOCAL pada ether2[admin@Mikrotik] > interface set 0 name=PUBLIK[admin@Mikrotik] > interface set 1 name=LOCAL [admin@Mikrotik] > interface printTulis dan jelaskan perintah diatas?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU0 R PUBLIK ether 0 0 1500

37

1 R LOKAL ether 0 0 1500

5. Mengganti Nama Mikrotik[admin@Mikrotik] > system identity set name=router_fasilkom[admin@ router_fasilkom]>

6. Setting IP AddressPada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedang interface LOKAL [admin@ router_fasilkom]>ip address add address=10.100.112.50/24 interface=PUBLIK comment="IP ke Internet"[admin@ router_fasilkom]>ip address add address=172.16.0.1/24 interface=LOKAL comment="IP ke LAN"

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

[admin@ router_fasilkom]>ip address printFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE0 ;;; IP Address ke Internet10.100.112.50/24 10.100.112.0 10.100.112.255 PUBLIK1 ;;; IP Address ke LAN172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 LOKAL

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

7. Setting DHCP ServerDHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu suatu program yang memungkinkan pengaturan IP Address di dalam sebuah jaringan dilakukan terpusat di server, sehingga PC Client tidak perlu melakukan konfigurasi IP Addres. DHCP memudahkan administrator untuk melakukan pengalamatan ip address untuk client

[admin@ router_fasilkom]> ip pool add name=dhcp-pool range=172.16.0.2-172.16.0.10Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setting DHCP Network dan Gateway yang akan didistribusikan ke client

[admin@ router_fasilkom]> ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24 gateway=172.16.0.1 dns-server=172.16.0.1 enable=yes

Tulis dan jelaskan perintah diatas?-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

38

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setting DHCP SERVER[admin@ router_fasilkom]> ip dhcp-server add interface=LOKAL address-pool=dhcp-pool

Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya[admin@ router_fasilkom]> /ip dhcp-server enable 0

8. Konfigurasi DHCP client Setting DHCP client pada Windows :

Pilih

1. control panel,

2. Network Connection,

3. Local Area Connection,

4. Properties,

5. Internet Protocol (TCP/IP),

6. Properties

7. Pilih Obtain an IP address automatically.

8. Pilih Obtain an DNS address automatically

9. Klik OK

9. Ping Ke IP server Dengan perintah ping 172.16.0.1

Tulis hasil perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Proses instalasi DHCP Servern di LINUX

1. Login ke sistem Linux sebagai root.

2. Catatlah, berapa nomer IP address dan nama host dari PC yang anda

gunakan. Setelah itu, juga catat IP address dari komputer client (gunakan

perintah ifconfig dan hostname).

3. Pastikan bahwa komputer server yang anda gunakan sudah terhubung ke

komputer client (gunakan perintah ping).

4. Untuk menjalankan service DHCP diperlukan paket program yang

bernama dhcp*- xxx.rpm. Cek apakah program tersebut sudah terinstall

atau belum.

# rpm –qa | grep dhcp

39

Jika ada tampilan seperti berikut ini berarti di komputer anda program

DHCP server sudah terinstall.

# rpm -qa|grep dhcp

dhcp-devel-3.0pl1-23

dhcp-3.0pl1-23

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

5. Di REDHAT secara default file dhcpd.conf berada di dalam direktori /usr/share/doc/dhcp-3.0.1#cd /usr/share/doc/dhcp-3.0.1#ls Pada saat gunakan perintah ls maka akan tampil file dhcpd.conf.sample. File ini harus kita copy ke directori /etc#cp dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.conf

6. Edit file dhcpd.conf#cd /etc#vi dhcpd.confsubnet 172.16.0.0 netmask 255.255.255.0 {

range 172.16.0.2 172.16.0.10;option domain-name-servers 172.16.0.1;option broadcast-address 172.16.0.255;option routers 172.16.01;option subnet-mask 255.255.255.0;

}simpan file dhcpd.conf

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

7. Menjalankan dhcpd.conf#service dhcpd restart

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Konfigurasi DHCP client Setting DHCP client pada Windows :Pilih

1. control panel, 2. Network Connection, 3. Local Area Connection, 4. Properties, 5. Internet Protocol (TCP/IP),

40

6

6. Properties7. Pilih Obtain an IP address automatically.8. Pilih Obtain an DNS address automatically9. Klik OK

41

NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT)

A. TUJUAN 1.Mahasiswa memahami prinsip NAT.

2. Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat NAT

3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/setting NAT

B. PERALATAN OS Linux dan Mikrotik

PC Router

Switch / HUB

Kabel UTP

C. TEORIPC router digunakan sebagai perantara antara modem ADSL (Asymmetric

Digital Subscriber Line) dengan jaringan LAN. Karena sebagian besar fungsi PC

router dapat digantikan oleh modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line),

bagi mereka yang tidak mau pusing dan cukup dengan feature yang sederhana

disarankan untuk menggunakan router modem ADSL. PC router Linux terutama

ditujukan bagi mereka yang nantinya ingin mengembangkan diri menguasai system

yang lebih kompleks, terutama menggunakan server internet yang berbasis di linux.

Spesifikasi PC router bisanya tidak terlalu besar. PC Pentium I dengan

menggunakan memory 128 Mbyte harddsik 5 Gbyte cukup baik untuk digunakan

sebagai router. Sebentulnya dapat menggunakan memory RAM 64 Mbyte, tapi cukup

berat instalasi-nya, terutama jika menggunakan disro linux besar seperti redhat atau

fedora.

Ada beberapa fungsi PC router linux yang sering digunakan, minimalnya adalah

:

Firewall sederhana, untuk mengatur trafik yang diizinkan maupun tidak

diizinkan ke / dari internet. Pada system operasi linux, apalikasi firewall

42

yang digunakan biasanya sudah ada di system operasi dan dapat diakses

menggunakan perintah iptables.

Network Address Translation (NAT) yang sebetulnya menjadi bagian

dari fungsi/kemampuan firewall yang memungkinkan banyak computer

di LAN membagi (sharing) sambungan akses ke internet yang hanya satu

buah / beberapa buah.

Fungsi routing, biasanya memang built in pada system operasi linux.

Fungsi routing dibutuhkan jika kita mempunyai beberapa jaringan LAN

yang ingin tergabung ke internet secara bersama. Jika hanya ada satu

buah jaringan LAN yang ingin tergabung ke internet, fungsi routing yang

kompleks tidak dibutuhkan. Pada system operasi lunix apalikasi routing

yang digunakan biasanya sudah ada pada system operasi dapat diakses

menggunakan router.

DHCP server digunakan untuk membarikan IP address (alamat IP) pada

work-station di LAN agar memperoleh IP address secara automatis.

D. PERCOBAAN

Setting NAT dengan Mikrotik

1. Installasi Sebuah PC dengan OS Mikrotik

43

2. Pasang NIC di server Mikrotik

3. Melihat Kondisis Interface di Mikrotik[admin@Mikrotik] > interface printFlags: X - disabled, D - dynamic, R - running# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU0 R ether1 ether 0 0 15001 R ether2 ether 0 0 1500

Catatan : Jika di interface anda tanda X (Disable) dan kalau R (running)

5. Mengganti nama IntrefaceDalam hal ini kita akan memberi nama PUBLIK pada ether 1 dan LOCAL pada ether2[admin@Mikrotik] > interface set 0 name=PUBLIK[admin@Mikrotik] > interface set 1 name=LOCAL

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

[admin@Mikrotik] > interface printFlags: X - disabled, D - dynamic, R - running# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU0 R PUBLIK ether 0 0 15001 R LOKAL ether 0 0 1500

6. Mengganti Nama Mikrotik[admin@Mikrotik] > system identity set name=router_fasilkom[admin@ router_fasilkom]>

7. Setting IP AddressPada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedang interface LOKAL [admin@ router_fasilkom]>ip address add address=10.100.112.50/24 interface=PUBLIK comment="IP ke Internet"[admin@ router_fasilkom]>ip address add address=172.16.0.1/24 interface=LOKAL comment="IP ke LAN"

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

[admin@ router_fasilkom]>ip address printFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE0 ;;; IP Address ke Internet10.100.112.50/24 10.100.112.0 10.100.112.255 PUBLIK1 ;;; IP Address ke LAN172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 LOKAL

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

44

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

8. Setting GatewayPada kasus ini kita menggunakan default gateway, dimana pada percobaan ini gateway nya adalah10.100.112.1[admin@ router_fasilkom]>ip router add gateway=10.100.112.1[admin@ router_fasilkom]>ip route printFlags: X - disabled, A - active, D - dynamic,C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf

# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE0 ADC 10.100.112.0/24 10.100.112.50 PUBLIK1 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 LOKAL2 A S 0.0.0.0/0 r 10.100.112.1 PUBLIKTulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

9. Setting Name ServerPada percobaan ini IP DNS yang kita dapat adalah IP Address Primary= 10.100.112.1 dan IP AddressSecondary= 222.124.194.18[admin@ router_fasilkom]> ip dns set primary-dns=10.100.112.1 [admin@ router_fasilkom]> ip dns set primary-dns=222.124.194.18 allow-remoterequests=yes

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

10. Tes ping ke Gateway ini bertujuan memastikan konfigurasi kita sudah benar[admin@ router_fasilkom]> ping 10.100.112.110.100.112.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms10.100.112.1 64byte ping: ttl=64 time<1 ms10.100.112.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms10.100.112.1 64 byte ping: ttl=64 time<1 msUntuk menghentikan proses ping tekan tombol CTRL + C

11. Tes Ping ke sebuah Web Site (untuk memastikan DNS kita sudah benar ata salah)[admin@ router_fasilkom]> ping www.google.com216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=248 ms209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=289 ms209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=258 ms209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=321 ms4 packets transmitted, 4 packets received, 0% packet lossround-trip min/avg/max = 248/279.0/321 ms

45

12. NAT (Network Address Transalation)Jika router akan kita jadi sebagai gateway server maka agar client pada network dapat terkoneksi ke internet maka perlu kita masquerade[admin@ router_fasilkom]> ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=PUBLIK (interface yang terhubung ke internet) action=masquerade

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

13. Setting Komputer ClientSetting ip client satu kelas dengan routerIP Address : 172.16.0.2Subnet Mask : 255.255.255.0Default Gateway : 172.16.0.1Preferred DNS Servers 172.16.0.1Klik OKSelanjut dari sisi client kita coba untuk browsing ke sebuah web site

Setting NAT dengan Linux

1. Sebelum Setting mintalah IP publik ke ISP lengkap dengan netmask, broadcast

dan dns-nya. IP : 10.100.112.50/24

Gateway : 10.100.112.1

Netmast : 255.255.255.0

IP Broadcast : 10.100.112.255

DNS1 : 10.100.112.1

DNS2 : 222.124.194.18

# vi /etc/sysconfig/network, lalu isi dengan :

NETWORKING=yes

HOSTNAME= ilkom.unsri.ac.id

GATEWAY=10.100.112.1

Kemudian simpan dengan dengan menekan Esc – x – Enter

Setting IP sebagai berikut :#cd /etc/sysconfig/network-script/

#vi ifcfg-eth0

DEVICE=eth0

BOOTPROTO=static

IPADDR=10.100.112.50

NETMASK=255.255.255.0

46

ONBOOT=yes

USERCTL=no

#simpan file tersebut dengan perintah tekan tombol Esc lalu Shift : ketikan wq

lalu tekan enter

2. Berikutnya adalah konfigurasi DNS yang digunakan.# cd /etc/resolv.conf

# vi resolv.conf

lalu isi dengan DNS yang diperoleh dari ISP tadi:

nameserver 10.100.112.1

nameserver 172.16.0.1

Lalu simpan konfigurasi tersebut

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------3. Setting IP_forwarding

#cd /etc/

# vi sysctl.conf

rubah net.ipv4.ip_forward = 0

menjadi net.ipv4.ip_forward = 1

atau kalau tidak ada

net.ipv4.ip_forward = 0 tambahkan net.ipv4.ip_forward = 1

Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut.

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------4. Jalankan service network:

# service network start atau restart

5. Agar service network ini berjalan otomatis waktu server di boot ketikkan

perintah berikut:# service named start atau restart

Lakukan test koneksi ke DNS server 10.100.112.1 atau

222.124.194.18

# ping 222.124.194.18

Lakukan test koneksi dengan ping ke google.com

# ping google.com

PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data.

47

64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13):

icmp_seq=1 ttl=50 time=778 ms

64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13):

icmp_seq=2 ttl=49 time=769 ms6

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Berarti router sudah bekerja selayaknya. Tetapi kalau muncul pesan seperti

berikut : ping: unknown host google.com

berarti masih ada konfigurasi yang belum benar di PC Router bias jadi di DNS

yang kita isikan di /etc/resolv.conf masih salah.

Sampai disini konfigurasi IP untuk Main Gatewaynya sudah beres, agar

supaya MGW ini bisa sekaligus di gunakan sebagai NS server oleh klien maka

harus di install daemon bind atau daemon nameserver yang lain atau kalau

sudah ada tinggal servicenya dijalankan saja adanya.

#service named restart

Stopping named: [ OK ]

Starting named: [ OK ]

6. Agar service bind ini berjalan otomatis pada saat router di boot ketikkan

command berikut:

#chkconfig --level 2345 named on

7. Berikutnya adalah melakukan konfigurasi IP lokal dalam hal ini device yang

digunakan adalah eth1 Adapun IP kita sediakan untuk klien adalah:

10.10.10.0/24, dimana:IP Lokal untuk router adalah : 172.16.0.2

Netmask : 255.255.255.0

Broadcast : 172.16.0.255

Range IP Klien : 172.16.0.1– 172.16.0..254

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------8. Konfigurasi IP untuk eth1 adalah 172.16.0.1

# cd /etc/sysconfig/network-scripts/

#vi ifcfg-eth1, lalu isi dengan :

DEVICE=eth1

48

BOOTPROTO=static

IPADDR=172.16.0.1

NETMASK=255.255.255.0

USERCTL=no

PEERDNS=yes

Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut dan restart service network-nya:#service network restart

Shutting down interface eth0: [ OK ]

Shutting down interface eth1: [ OK ]

Shutting down loopback interface: [ OK ]

Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ]

Setting network parameters: [ OK ]

Bringing up loopback interface: [ OK ]

Bringing up interface eth0: [ OK ]

Bringing up interface eth1: [ OK ]

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

9. Berikutnya adalah konfigurasikan IP untuk masing-masing klien, yaitu

172.16.0.2 s.d 172.16.0.254. Sedangkan untuk gateway, netmask dan name

servernya adalah sebagai berikut.Gateway : 172.16.0.1

Netmask : 255.255.255.0

DNS 1 : 172.16.0.1

DNS 2 : 222.124.194.18

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

10. Sampai disini klien belum dapat koneksi ke internet, ini karena NAT (Network

Address Trasnlation) belum di konfigurasikan adanya. Agar klien bisa internet

maka lakukan konfigurasi iptables sebagai berikut:

Langkah pertama adalah stop dulu atau matikan service iptables.

#service iptables stop

Flushing all chains: [ OK ]

49

Removing user defined chains: [ OK ]

Resetting built-in chains to the default ACCEPT policy: [ OK ]

Tambahkan satu aturan iptable sesuai dengan IP di eth0# cd /etc/

# vi rc.local

iptables -t nat -A POSTROUTING –s 172.16.0.1/24 –j MASQUERADE

Simpan file diatas dengan shift : wq enter

Lalu ketikan

#iptables-save

#service iptables restart

#./etc/rc.local

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

11. Selesai sudah konfigurasi PC-Router, konfigurasi yang sederhana, kita masih

perlu menambah rule untuk iptables sebagai firewall dan juga mungkin squid

yang dapat digunakan sebagai proxy

12. Di klien coba anda lakukan ping ke www.google.com, apabila muncul :PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data.

64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13):

icmp_seq=1 ttl=50 time=778 ms

64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13):

icmp_seq=2 ttl=49 time=769 ms6

Kalau muncul seperti yang di atas anda udah berhasil membuat sebuah PC

Server

50

7A. TUJUAN

1. Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat Hotspot buat

mobile user dalam mengakses Intranet dan Internet pada scope local

B. PERALATAN1. Kabel UTP Category 5

2. PC

3. Switch

4. Access Point

5. Mikrotik.

C. TEORI

Hotspot adalah layanan WIFI yang memungkinkan user bergerak/mobile dalam mengakses layanan yang ada pada jaringan baik itu Intranet maupun internet, baik itu menggunakan notebook dengan fasilitas WIFI maupun device lain seperti PDA, Communicator dan lain-lain.

D. PERCOBAAN

51

MEMBUAT HOTSPOT UNTUK MENGAKSES

INTRANET PADA JARINGAN LOKAL

1. Setting IP computer kita satu network dengan ip di mikrotik (IP mikrotik 192.168.1.1/24 dan ip di computer 192.168.1.10/24).

2. Login Ke mikrotik dengan menggunakan winbox (download winbox di mikrotik.co.id) Connect To :192.168.1.1 (ip mikrotik) atau cukup kita klik tombol tanda

… kemudian kita connect berdasarkan ip or mac address. Login : masuk user name kita (misalnya admin). Password : masukkan password dari user. Terakhir klik menu connect

3. Tampil menu mikrotik.

4. Pada bagian kotak dialog New Radius Server, Klik bagian hotspot dengan memberi tanda √, Kemudian pada Address isikan 127.0.0.1 setelah itu pada secret isikan password server radius yang diinginkan

misalnya tasmi_ganteng5. Pada winbox klik menu IP kemudian klik HOTSPOT,

Klik bagian Tab Server Klik SETUP kemudian pada kolom hostpot setup pilih interface yang akan dijadikan

HOTSPOT (pada modul ini interface diberi nama HOTSPOT). Klik tombol NEXT

52

6. Menentukan IP yang akan dijadikan HOTSPOT (biasanya akan muncul otomatis sesuai dengan ip yang kita masukkan di awal) kemudian Klik tombol NEXT

7. Menentukan range IP dijadikan HOTSPOT untuk client (sudah setting di bagian address pool di prktikum 3) maka langsung saja Klik tombol NEXT

8. Di bagian select hotspot SSL certifate pilih NONE kemudian Klik tombol next

9. Di menu select SMTP server kita klik tombol NEXT.10. Setting DNS untuk hotspot (akan muncul otomatis karena sudah kita setting

diawal ) Klik tombol NEXT

11. Setting DNS untuk layanan Hotspot (misalnya tasmi.unsri.ac.id) kemudian klik Tombol NEXT.

53

12. Setting user untuk login hotspot (defaultnya adalah admin dan masukan passwordnya terserah anda misalnya 123) Klik tombol NEXT.

13. Finish

14. Pada winbox klik menu IP ----HOTSPOT, Kilk Tab USER, Klik tombol PLUS warna merah Masukan user dibagian USERNAME dan password dikolom PASSWORD Kemudian klik tombol OK (untuk membatasi user dan memasukan MAC

address user cukup anda klik dikolom profil dan kolom MAC untuk memasukkan MAC

Percobaan Setting Radio Wireless1. Buka program browser yang ada pada computer anda, misalnya opera, mozilla

firefox, ataupun internet explorer.2. Tuliskan alamat http://192.168.1.2453. Login sebagai administrator, bagaian usermane di kosongkan dan di bagaian

password ketikan admin kemudian login.4. Menu Setup

Device name diisi dengan nama wirelessPrak Configurasi type Pilih static IP Masukkan alamat IP yang akan diikuti (192.168.1.200) Masukkan subnetmask dan gateway (255.255.255.0 dan 192.168.1.1) Kemudian click save – setting Pada AP mado pilih “ access point “

5. Menu ‘wireless’: Pada menu made = pilih mixed Pada menu network name ( SSID ) = “Wireless_Praktikum” Pada menu channel = pilih channel yang free

54

8

Lihat pada menu status untuk melihat konfigurasinya6. Menu Administrator

Dibagian Manajemen masukan password untuk radio7. Kemudian lepaskan kabel UTP dari PC ke Linksys8. Hubungkan dengan dengan Kabel UTP dari Server ke Linksys9. Testing dari sisi Client Aktifkan network connection wireless dan klik ‘ view

wireless network Klik nama wireless milik kita dan connectkan

A. TUJUAN:

1. Dapat Mengkonfigurasi Router CISCO2. Mengkonfigurasikan routing static untuk beberapa jaringan3. Troubleshoot routing di jaringan

B. PERALATAN1. 2 buah router seri 17002. 1 buah router seri 28003. 6 buah PC4. 1 buah server5. 3 buah switch6. Kabel UTP

C. TEORIRouter adalah sebuah komputer khusus, router mempunyai komponen-

komponen dasar yang sama dengan PC desktop, Router mempunyai CPU, memori, sistem bus, dan banyak interface input/output. Router didisain untuk melakukan tugas khusus yang tidak dimiliki oleh PC desktop. Contoh, router menghubungkan dan mengijinkan komunikasi antara dua jaringan dan menentukan jalur data yang melalui koneksi jaringan.

Sama dengan PC, router membutuhkan operating sistem untuk menjalankanfungsinya, yaitu Internetwork Operating System (IOS) software untuk menjalankan file file konfigurasinya. Konfigurasi-konfigurasi ini berisi perintah-perintah dan parameter yang mengontrol aliran trafik yang masuk dan keluar dari router. Router menggunakan protokol routing untuk menentukan jalur terbaik.

Komponen utama dari router adalah random-access memory (RAM), nonvolatile random-access memory (NVRAM), flash memory, read-only memory (ROM) dan interface-interface.

RAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut: Menyimpan tabel routing

55

KONFIGURASI ROUTER

Menangani cache ARP Menangani cache fast-switching Menangani packet buffering dan share RAM Menangani antrian paket Menyediakan temporary memory untuk file konfigurasi pada saat router

bekerja Data akan hilang pada saat router dimatikan atau restart

NVRAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut: Menyediakan storage untuk file startup configuration Data masih ada walaupun router dimatikan atau restart

Flash memory mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut: Menangani IOS image Memberi akses software untuk melakukan update tanpa harus melepas chip

pada prosesornya Data masih ada ketika router dimatikan atau restart Dapat menyimpan beberapa versi software IOS Merupakan tipe dari Electrically Erasable Programmable Read-only Memory

(EEPROM)

ROM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut: Menangani perintah-perintah untuk keperluan diagnosa power-on selt test

(POST) Menyimpan program bootstap dan dasar operating system Membutuhkan melepas chip pada motherboard pada saat melaukan upgrade

software

Interface mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut: Menghubungkan router ke suatu jaringan sebagai keluar masuknya paket data Hanya berada dalam motherboard atau sebagai module yang terpisah

RouterKomponen utama dari router adalah sebagai berikut:CPU – Central Processing Unit bertugas menjalankan perintah-perintah dalam operating system. Beberapa fungsi yang dilaukan oleh CPU seperti: inisialisasi sistem, routing, dan kontrol interface jaringan. CPU router merupakan sebuah microprocessor.

RAM – RAM digunakan untuk informasi table routing, cache fast switching, konfigurasi yang sedang jalan, dan mengatur antrian paket. Pada kebanyakan router

56

RAM meyediakan space memori untuk menjalankan fungsi router. Secara logik RAM dibagi menjadi memori prosesor utama dan memori share input/output (I/O). Memori share I/O merupakan share diantara interface-interface router untuk penyimpanan paket sementara. Isi dari RAM akan hilang kalau router dimatikan atau di-restart. RAM biasanya bertipe dynamic random-access memori (DRAM) dan dapat di-upgrade dengan menambahkan suatu module memori yan disebut dengan dual in-line memorymodule (DIMM).

Flash – flash memori digunakan untuk menyimpan image dari IOS. Router normalnya membutuhkan IOS default dari flash. Image dapat di-upgrade dengan cara mendownload image baru ke dalam flash. IOS bisa jadi ter-kompresi maupun tidak. Pada kebanyakan router untuk meng-copy IOS ditansfer ke RAM selama proses booting. Pada router yang lain IOS mungkin dapat dijalankan langsing dari flash. Flash terpasang secara single si slot SIMM atau berupa card PCMCIA yang dapat ditambahkan atau dilepas pada saat upgrade flash.

NVRAM – NVRAM digunakan untuk menyimpan startup configuration. Pada device yang sama EEPROM dapat digunakan sebagai fungsi NVRAM. Pada device yang lain dipakai untuk sebagai flash untuk melaukan booting. Isi dari NVRAM tidak akan hilang meskipun router dimatikan atau di-restart.

Bus – Sebagian besar router terdiri atas bus sistem dan bus CPU. bus sistem digunakan untuk komunikasi antar CPU dan interface atau slot tambahan. Bus ini mentransfer paket dari dan ke interface. Bus CPU digunakan untuk akses komponen dari media penyimpan di router. Bus ini mentransfer perintah dan data ke atau dari alamat memory yang digunakan.

ROM – ROM digunakan secara permanen untuk menyimpan kode-kode startup diagnostic, yang dikenal dengan nama ROM monitor. Tugas utama ROM adalah untuk dignosa hardware selama router booting dan loading IOS dari flash ke RAM. Beberapa router, ROM juga bisa digunakan sebagai sumber booting alternatif. Dan dapat diupgradedengan cara melepas chip pada socketnya.

Interface – Interface dari router digunakan untuk menyambungkan koneksi ke luar. Ada 3 tipe interface: LAN, Wan dan console atau auxiliary (AUX). Interface LAN biasanya satu atau beberapa tipe ethernet atau token ring yang berbeda-beda. Tiap-tiap interface memiliki chip controller yang berfungsi untuk menyambungkan sistem ke media. Interface LAN biasanya berupa fixed configuration atau modular. Interface WAN misalnya serial, ISDN dan integrated CSU. Sama dengan interface LAN, ia juga mempunyai chip controller. Interface Wan bisa berupa fixed configuration atau modular. Port Console atau AUX adalah prot serial yang digunakan untuk proses konfigurasi. Ia digunakan sebagai terminal dari komunikasi port pada komputer melalui modem.

Power Supply – power supply digunakan sebagai sumber daya untuk mengoperasikan komponen di dalam router. Beberapa router kemungkinan mempunyai lebih dari sati power supply.

57

D. PERCOBAAN

1. Pasang interface serial pada slot yang kosong pada router. Cara instalasinya sama

seperti yang dijelaskan di Packet Tracer.

2. Siapkan kabael Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di router

dan sisi konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1

58

3. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router

masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal

kemudian di bagian com1 propertise anda setting

Baud : 9600

data bit : 8

parity : none

Stop bit : 1

flow control : none

59

4. Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan

booting

5. Setelah selesai router loading sekarang kita lanjut konfigurasi router

Configurasi Untuk Router I--- System Configuration Dialog ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started!

Tekan tombol enter untuk memulai

1 Router>enable (untuk meng-enable router)

Memberi nama Router

1 Router#configure terminal2 Router(config)Hostname ROUTER_I

Membuat Banner

1 ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I#

60

Membuat Password

1 ROUTER_I (config)#line console 0 2 ROUTER_I (config-line)#password cisco 3 ROUTER_I (config-line)#login 4 ROUTER_I (config-line)#exit 5 ROUTER_I (config)#enable password cisco 6 ROUTER_I (config)#enable secret cisco

Mensetting U/ Telnet

1 ROUTER_I (config)#line vty 0 4 2 ROUTER_I (config-line)#password cisco 3 ROUTER_I (config-line)#login 4 ROUTER_I (config-line)#exit

Setting IP di Interface 0/0

1 ROUTER_I #configure terminal 2 ROUTER_I (config)#interface fastEthernet 0/0 3 ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.2.1

255.255.255.0 4 ROUTER_I (config-if)#no shutdown 5 ROUTER_I (config-if)#exit

Setting IP Serial 0/0/0

1 ROUTER_I (config)#interface serial 0/0/0 2 ROUTER_I (config-if)#ip address 172.16.1.1

255.255.255.252 3 ROUTER_I (config-if)#clock rate 64000 4 ROUTER_I (config-if)#no shutdown 5 ROUTER_I (config-if)#exit

Setting IP di Interface 0/1

1 ROUTER_I#interface serial 0/0/0 2 ROUTER_I (config)#interface fastEthernet 0/1 3 ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.3.1

255.255.255.0 4 ROUTER_I (config-if)#no shutdown 5 ROUTER_I (config-if)#exit

Simpan configure ke NVRAM

1 Router_I(config)#ctrl+z 2 Router_I#copy run start -->> kemudian tekan enter 2

x

61

Configurasi Untuk Router II--- System Configuration Dialog ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started!

Tekan tombol enter untuk memulai

1 Router>enable (untuk meng-enable router)

Memberi nama Router

1 Router#configure terminal2 Router(config)Hostname ROUTER_II

Membuat Banner

1 ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router II#

Membuat Password / Create Password1 ROUTER_II (config)#line console 0 2 ROUTER_II (config-line)#password cisco 3 ROUTER_II (config-line)#login 4 ROUTER_II (config-line)#exit 5 ROUTER_II (config)#enable password cisco 6 ROUTER_II (config)#enable secret cisco

Mensetting U/ Telnet / U/ Setup1 ROUTER_II (config)#line vty 0 4 2 ROUTER_II (config-line)#password cisco 3 ROUTER_II (config-line)#login 4 ROUTER_II (config-line)#exit

Setting IP Serial 0/0/0

1 ROUTER_II (config)#interface serial 0/0/0 2 ROUTER_II (config-if)#ip address 172.16.1.2

255.255.255.252 3 ROUTER_II (config-if)#clock rate 64000 4 ROUTER_II (config-if)#no shutdown 5 ROUTER_II (config-if)#exit

Setting IP di Interface 0/0

1 ROUTER_II#configure terminal 2 ROUTER_II (config)#interface fastEthernet 0/1 3 ROUTER_II (config-if)#ip address 192.168.1.1

255.255.255.0

62

4 ROUTER_II (config-if)#no shutdown 5 ROUTER_II (config-if)#exit

Setting IP di Interface 0/1

1 ROUTER_II#configure terminal 2 ROUTER_II (config)#interface fastEthernet 0/1 3 ROUTER_II (config-if)#ip address 172.16.0.1

255.255.255.252 4 ROUTER_II (config-if)#no shutdown 5 ROUTER_II (config-if)#exit

Simpan configure ke NVRAM

1 Router_II(config)#ctrl+z 2 Router_II#copy run start -->> kemudian tekan enter

2 x

Configurasi Untuk Router III--- System Configuration Dialog ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started!

Tekan tombol enter untuk memulai

1 Router>enable (untuk meng-enable router)

Memberi nama Router

1 Router#configure terminal2 Router(config)Hostname ROUTER_III

Membuat Banner

1 ROUTER_III (config)#banner motd #Selamat Datang di Router III#

Membuat Password

1 ROUTER_III (config)#line console 0 2 ROUTER_III (config-line)#password cisco 3 ROUTER_III (config-line)#login 4 ROUTER_III (config-line)#exit 5 ROUTER_III (config)#enable password cisco 6 ROUTER_III (config)#enable secret cisco

Mensetting U/ Telnet

1 ROUTER_III (config)#line vty 0 4 2 ROUTER_III (config-line)#password cisco 3 ROUTER_III (config-line)#login

63

4 ROUTER_III (config-line)#exit

Setting IP di Interface 0/0

1 ROUTER_III #configure terminal 2 ROUTER_III (config)#interface fastEthernet 0/0 3 ROUTER_III (config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.0 4 ROUTER_III (config-if)#no shutdown 5 ROUTER_III (config-if)#exit

Setting IP di Interface 0/1

1 ROUTER_III #configure terminal 2 ROUTER_III (config)#interface fastEthernet 0/1 3 ROUTER_III (config-if)#ip address 172.16.0.2

255.255.255.252 4 ROUTER_III (config-if)#no shutdown 5 ROUTER_III (config-if)#exit

Simpan configure ke NVRAM

1 Router_III(config)#ctrl+z 2 Router_III#copy run start -->> kemudian tekan enter

2 x

Untuk mengecek seluruh konfigurasi pada masing-masing router, ketik perintah :

1 Router#shiw running-startup

Hubungkan masing-masing router dengan switch pasangannya menggunakan

straight through cable dan masing-masing switch ke PC-PC yang terhubung

dengannya juga dengan straight through cable. Set IP address PC sesuai dengan

konfigurasi pada gambar 2. Klik Control Panel, pilih Network Connection, Klik2 kali

pada gambar LAN. Pada LAN Status klik tombol Properties. Ketik nomor IP,

subnetmask dan default gateway

64

9

E. TUGAS1. 2Dengan menggunakan paket tracer anda tentukan skema pengalamatan

konfigurasi router seperti gambar dibawah ini.

65

STATIK ROUTING

1. TUJUAN

1. Dapat Mengkonfigurasi Router CISCO2. Mengkonfigurasikan routing static untuk beberapa jaringan3. Troubleshoot routing di jaringan

2. PERALATAN1. 2 buah router seri 17002. 1 buah router seri 28003. 6 buah PC4. 1 buah server5. 3 buah switch6. Kabel UTP

3. TeoriSeorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan

topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran darijaringan, bandwidth yang tersedia,

proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang

digunakan dalam jaringan.

Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan

yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh

paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket.Agar

keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk

mencapaitujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari

dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network

administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara

manual.

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus

dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus

rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap

menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator

66

jaringan untukmelakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya

mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias

diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari

administrator

1. ROUTER STATIS

Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan

oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh

administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".

Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator

membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update"

rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan

(internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel

routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama

jalur/rute aktif.

2. ROUTER DIMANIS

Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara

otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika

adaperubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang

baru.

3. TABEL ROUTING

Supaya router bisa melayani permintaan untukmeneruskan pengiriman data,

maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus

dikirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebutsebagai tabel

routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya.

67

Berdasarkan gambar di atas berikut ini proses pengiriman data dari computer

192.168.2.2 ke computer 192.168.10.254, dengan prosesnya sebagai berikut :

Komputer 192.168.2.2 ingin mengirim data ke 192.168.10.254, menyadari

bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari

daftar “default gateway” pada property TCP/IP yaitu 192.168.2.1. Paket data

kemudian dikirim ke Gateway tersebut.

Pada komputer 192.168.2.1 paket data tersebut kembali diperiksa, dan

ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan

192.168.10.0 lewat IP 192.168.10.1.

Via IP 192.168.10.1 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu

192.168.10.254

MENGKONFIGURASI STATIC ROUTING

Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal

masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-

masing router yang akan dikonfigurasikan :

Ip route <destination><mask><next_hop_address>

Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :

Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri

Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table

Mask : subnet mask yang digunakan dalam network

Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan

menerima paket dan mem-forward-nya lagike network

68

remote. Tidak lain berupa interface router dari

router dari network yang terkoneksi secara

langsung.

Contoh :

1 Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.10.1

Artinya :

Ip network tujuan : 192.168.2.0

Mask : 255.255.255.0

IP Next hop : 192.168.10.1

4. PERCOBAAN1. Buatlah topologi jaringan seperti gambar di atas dengan menggunakan

packet tracer2. Tentukan dahulu prefix jaringan, subnet mask dan address.

69

3. Lakukan konfigurasi router seperti percobaan 6.4. Menciptakan Tabel Routing Statik.

Router R2 harus dikonfigurasi sehingga dapat mencapai jaringan 172.16.1.0 dan jaringan 172.16.5.0. Kedua jaringan subnet masknya 255.255.255.0. Paket yang tujuannya ke jaringan 172.16.1.0 harus dirutekan ke R1 dan paket yang ditujuan ke jaringan 172.16.5.0 haus dirutekan ke R3 .Kedua routing statis tersebut akan dikonfigurasi menggunakan interface local sebagai gateway ke jaringan yang dituju Dua routing statis yang sama juga dapat dikonfigurasi dengan next-hop address sebagai gateway. Rute pertama ke jaringan 172.16.1.0 dengan gateway ke 172.16.2.1. Sedangkan rute kedua ke jaringan 172.16.5.0 dengan gateway ke 172.16.4.2. Administrative distance tidak digunakan, sehingga defaultnya bernilai 1.

Router R2 Masuk ke mode global configuration. Ketikan perintah static routing di router 2

Router_2(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1Router_2(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.21Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Keluar di mode global dangan menggunakan perintah EXIT Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan

konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM. Ketikan Perintah show run

Tulis dan jelaskan perintah diatas?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketikan perintah show ip routeTulis dan jelaskan output yang ditampilkan?

70

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------Router R1

Masuk ke mode global configuration. Ketikan perintah static routing di router 2

Router_1(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.2.2Router_1(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2Router_1(config)#ip route 172.16.4.0 255.255.255.0 172.16.2.2

Keluar di mode global dangan menggunakan perintah EXIT Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan

konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM. Ketikan perintah show ip route

Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Router R3

Masuk ke mode global configuration. Ketikan perintah static routing di router 2

Router_1(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1Router_1(config)#ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 172.16.4.1Router_1(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1

Keluar di mode global dangan menggunakan perintah EXIT Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan

konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM. Ketikan perintah show ip route

Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Troubleshooting konfigurasi routing statis

PingDari mode privileged EXEC pada router 1, ping ke node pada jaringan 172.16.5.0.

71

10

Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Traceroute

Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. TUJUAN 72

BRIDGING

1. Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti prinsip

bridging dan bisa mengkonfigurasi wireless bridge

C. PERALATAN1. OS Linux atau Mikrotik

2. PC Router

3. Switch / HUB

4. Kabel UTP

5. Radio wireless Indor

C. TEORI Perkembangan jaringan dan Internet yang spektakuler memberikan dampak yang

sangat besar terhadap perusahaan dalam berbagai jenis dan ukuran. Teknologi

wireless yang baru semakin memudahkan perkembangan kemampuan jaringan,

Internet, dan intranet bagi para pekerja mobile, lokasi-lokasi terpencil dan berbagai

fasilitas temporer.

Wireless Networking semakin memperluas jangkauan dan kemampuan jaringan

komputer. Teknologi-teknologi baru menjadikan wireless networking sebagai suatu

cara yang memungkinkan pelayanan akses berkecepatan tinggi dan handal bagi

jaringanjaringan komputer dan Internet.

Sistem wireless WAN merupakan sistem point-to-point menghubungkan jaringan

melintasi kota-kota menggantikan infrastruktur publik atau memberikan suatu

alternatif terhadap sambungan privat.

Setiap sel wireless LAN memerlukan manajemen komunikasi dan lalu lintas. Hal

ini dikoordinasikan oleh sebuah Access Point (AP) yang berkomunikasi dengan setiap

stasiun wireless dalam area cakupannya.

Stasiun-stasiun juga berkomunikasi satu sama lain melalui AP, sehingga stasiun

komunikasi dapat bersembunyi dari yang lain. Dengan cara ini, AP berfungsi sebagai

relay, memperluas daerah sistem.

AP juga berfungsi sebagai sebuah bridge antara stasiun-stasiun wireless dan wired

network dan sel wireless yang lain. Menghubungkan AP ke backbone atau sel

73

wireless lain dapat dilakukan dengan kabel atau dengan hubungan wireless yang lain,

menggunakan wireless bridges.

Wireless bridge adalah wireless yang terdiri dari minimal 2 wireless yang

disetting sebagai bridge dengan menukarkan masing2 mac addressnya. Biasanya

digunakan untuk koneksi point to point sebagai backbone wireless. Skema

Network A------------wirelss 1---------wireless 2-------------network B

Dengan Wireless bridges dua WAN yang berbeda seolah-olah berada dalam satu

local area network, sehingga mempunya kecepatan lebuh tinggi disbanding dengan

sistem yang di routing

Alat dan Bahan :

Cabel UTP Cat 5

Komputer

Switch/Hub

Access Point

Router Cisco

Linux/Mikrotik

D. PERCOBAAN

74

Setting Radio sebagai Wireless Bridge

1. Konfigurasi Radio Wireless satu sebagai Wireless Bridge berikan IP

192.168.100.1/29.

2. Setting Radio Wireless Linksys WAP54G dengan menggunakan

webbrowser, dimana

ip defaulnya 192.168.1.245

Username :

Password :admin

Kemudian klik menu OK

75

3. Klik Menu Setup Masukan IP Statik pada radio, pada percobaan ini kita

menggunakan ip address adalah 192.168.100.1/30 (setelah anda ganti

jangan lupa IP di PC anda harus diganti dengan IP satu kelas dengan ip

Radio)

Klik menu Save Setting

3. Menentukan Radio Wireless sebagai Wireless Bridge, klik menu ap

mode, kemudian kita memasukkan mac address dari radio tentangga

Klik menu Save Setting

4. Memberi nama SSID dan setting security wireless (WEP), klik menu

wireless

Setting SSID, dimana wireless pertama kita beri nama jarkon_induk

76

Klik menu Save Setting

Setting security wireless

Wireless --- Security ----Security mode pilih WEP -----Encrypton

pilih 10 hex digit-----passphase (masukan password sebanya 10 hex

misalnya tasmisalim----- klik menu create

Klik menu Save setting

5. Setting Password radio Wireless (passwordnya kita ganti dengan

fasilkomunsri2009)

77

Klik menu Save setting

Selanjutnya kita aka setting radio wireless yang kedua dimana radio yang

kedua kita akan setting sebagai Wireless Bridge, Lakukan seperti

percobaan 1 sampai 5 dimana ip yang kita berikan adalah

192.168.100.2/29

6. Tes Koneksi radio

Dari PC yang terbuhung ke radio 1 ping ke alamat radio tetangga kita

dengan cara ping 192.168.100.2

Dari PC ping ke alamat PC yang terhubung ke radio 2 dengan cara

ping 192.168.100.4/29

Sekarang coba anda tambahkan ip di PC masing-masing misalnya di

PC1 masukan IP 172.16.0.1/24 dan PC2 dengan IP 172.16.0.200/24,

sekarang coba kita lakukan proses ping antar PC

78