teknik
DESCRIPTION
teknikTRANSCRIPT
MESIN PENCACAH LIMBAH PERTANIAN
DEBI RANDI WARDANI
Teknik Pengelasan SMK Negeri 1 Kebonsari
ABSTRAK Peternakan ruminansia sangat bergantung pada penyediaan hijauan pakan yang memadai. Jumlah dan
kualitas hijauan pakan harus diperhitungkan. Ketersediaan pakan hijauan pada umumnya tidak bisa terus-menerus sepanjang tahun sebagai akibat berkurangnya lahan untuk penanaman rumput (lahan digunakan untuk perluasan industry dan pemukiman) dan musin kemarau yang berkepanjangan.Saat musim kemarau yang berkepanjangan, peternak memanfaatkan limbah pertanian, antara lain : jerami padi, tongkol jagung, batang jagung, batang kacang tanah, batang kedelai, dan lain-lain. yang harus diproses untuk meningkatkan kandungan gizi, salah satunya menggunakan teknologi fermentasi Pencacahan limbah pertanian ditujukan untuk memperkecil ukuran sehingga memudahkan dalam proses fermentasi. Pembuatan mesin pencacah limbah pertanian terdiri dari komponen unit pengumpanan, komponen unit pencacah dan komponen unit penyaluran. Digerakkan oleh motor gas 5,5 PK dengan kapasitas 300 kg/jam, panjang hasil cacahan 2– 5 cm. Biaya operasional alat-mesin ini sebesar Rp. 61,4/kg dengan BEP 187,66 jam/tahun. Kata Kunci: Peternakan, Limbah Pertanian
PENDAHULUAN
Peternakan ruminansia di Kabupaten Madiun sangat bergantung pada penyediaan hijauan pakan yang memadai. Jumlah dan kualitas hijauan pakan harus diperhitungkan dikarenakan hijauan pakan diperlukan untuk semua jenis ruminansia.
Permasalahan yang sering timbul adalah ketersediaan pakan hijauan yang tidak bisa terus-menerus sepanjang tahun sebagai akibat berkurangnya lahan untuk penanaman rumput (lahan digunakan untuk perluasan industry dan pemukiman) dan musin kemarau yang berkepanjangan.
Saat musim kemarau yang berkepanjangan, persediaan hijauan pakan ternak jumlahnya sangat sedikit sehingga peternak harus kreatif dalam mencari alternatif hijauan pakan dengan memanfaatkan limbah pertanian, antara lain : jerami padi, tongkol jagung, batang jagung, batang kacang tanah, batang kedelai, dan lain-lain. Namun limbah pertanian tersebut diatas mempunyai nilai gizi yang sangat rendah untuk dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak. Oleh karena itu, limbah pertanian harus diproses untuk meningkatkan kandungan gizi, salah satunya menggunakan teknologi fermentasi Pemotongan limbah pertanian ditujukan untuk memperkecil ukuran sehingga memudahkan dalam proses fermentasi
MATERI DAN METODE
Kegiatan ini difokuskan pada pembuatan mesin pencacah limbah pertanian. Terdiri dari
besi siku, besi plat, as baja, pisau potong, block bearing, kanal U, puli, V-belt, roda, mur/baut dan motor bakar sebagai penggerak.
Komponen mesin pencacah limbah pertanian terdiri dari :
a. Komponen unit pengumpananb. Komponen unit pencacahc. Komponen unit penyaluranPembuatan komponen sesuai dengan gambar
kerja dengan menggunakan bahan standar yang banyak dijual di pasar.
Spesifikasi mesinPenggerak : motor gas 5,5 PKBahan bakar : gas elpijiMaterial plate : mild steelRangka : kanal U tebal 70 mm
DimensiPanjang : 1200 mmLebar : 600 mmTinggi : 1200 mm
Motor penggerakMerk : HondaDaya/rpm : 5,5 HP / 750 rpmJml silinder : tunggal Kap mesin : 160 cc
MetodePengujian menggunakan jerami sebanyak
1500 kg dengan 5 kali uji coba.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konstruksi mesinRangka utama terbuat dari besi siku 40mm x
40 mm, tebal 3mm, besi canal U 80mm x 40mm.Cerobong tempat masuk dan keluar bahan
yang akan dicacah terbuat dari besi plat 4mm. Tutup atas dan bawah terbuat dari pipa besi 14” yang dibelah menjadi 2 bagian. Konstruksi pahat terdiri dari pahat utama dan pahat pendukung. Pahat utama terdiri dari 18 pahat. Pahat pendukung ada 2 sisi, sisi kiri ada 8 pahat, sisi kanan ada 8 pahat. Plat pengarah digunakan untuk mengeluarkan bahan hasil pencacahan sejumlah 4 buah terbuat dari besi plat 4mm.
Hasil Pengujian Setelah dilakukan pengujian, diperoleh hasil
cacahan yang cukup baik yang dapat dilihat dari hasil jerami yang terpotong mencapai 99% dan panjang potongannya bervariasi 2-5 cm. Kapasitas mesin 300 kg/jam
Analisa biaya Analisa biaya alat-mesin pencacah jerami
padi dihitung berdasarkan biaya tetap dan biaya operasional (biaya tidak tetap). Dari hasil perhitungan diperoleh biaya operasional untuk mencacah jerami kering adalah Rp.61,4/kg. Dengan nilai BEP: 187,66 jam/tahun.
Besaran biaya ini dapat dijangkau peternak mengingat harga jerami brangkasan di lapang rata-rata Rp. 150/kg. Jika peternak menginvestasikan modal untuk usaha pakan dalam bentuk produksi jerami cacahan dan menjualnya dengan harga Rp. 100/kg peternak akan mendapat keuntungan Rp. 38,6/kg.
Bila dihitung berdasarkan kapasitas mesin (401,13 kg/jam), maka keuntungan yang diperoleh peternak sebesar Rp. 15.483,6/jam.
KESIMPULAN
Limbah pertanian yang cukup melimpah dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak ruminansia terutama untuk mengatasi kekurangan pakan pada musim kemarau. Limbah pertanian yang akan diproses sebagai bahan pakan sebaiknya dicacah dengan ukuran 2 – 5 cm.
Kegiatan pembuatan mesin pencacah limbah pertanian difokuskan untuk pembuatan mesin. Mesin pencacah limbah pertanian terdiri dari besi siku, besi plat, as baja, pisau potong, block bearing, kanal U, puli, V-belt, roda, mur/baut dan motor bakar sebagai penggerak.
Hasil uji mesin pencacah limbah pertanian diperoleh hasil cacahan yang cukup baik yang dapat dilihat dari hasil jerami yang terpotong mencapai 99% dan panjang potongannya bervariasi 2-5 cm.
Biaya operasional untuk mencacah jerami kering sebesar Rp.61,4/kg, dengan BEP 187,66 jam/tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Agrobisnis (2011/07) Potensi Pertanian, Perkebunan dan Industri di kabupaten Madiun[online]Available:http://agrobisnis-online.blogspot.com/2011/07/potensi-pertanian-perkebunan-industri.html