tea time stress control

Upload: adul

Post on 07-Aug-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    1/35

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    2/35

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    3/35

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    4/35

    “ Jangan meremehkan hal-hal kecil.Hal-hal besar hanya bisa tercapaidengan mencapai hal-hal kecil itu

    terlebih dahulu ” (Merry Riana)

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    5/35

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    6/35

    Penulis : Prita HandissaEditor & Design : Yogi Christianto

    No. Buku : 02/FTT/PPM/2015

    Buku ini diterbitkan oleh HRD-Penta GroupDiijinkan dikutip atau diperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini.

    Seluruh kritik & saran dapat disampaikan melalui [email protected]

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    7/35

    “ Happiness is a Choice“

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    8/35

    “ Sebuah masalah yang sama bisaterasa berat untuk satu orang & terasa

    ringan untuk orang lainnya. Semuatergantung pikiran kita. “

    (Merrry Riana)

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    9/35

    DAFTAR ISI  Halaman

    LATAR BELAKANG .......................................................................................................................BAB I PENGERTIAN STRES .........................................................................................................BAB II MANAJEMEN STRES ........................................................................................................BAB III PEMBAHASAN .................................................................................................................DID YOU KNOW.............................................................................................................................BAB IV PENUTUP .............................................................................................................................DAFTAR PUSTAKA

    1247

    1519

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    10/35

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    11/35

    DAFTAR PUSTAKA Bob Losyk. 2005. Kendalikan Stres Anda. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri abadi.

     

    P. Robibins, Stephen dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi.

    Jakarta : Salemba Empat

    Radhen,Rumah. “Pengertian Stres dan Jenis-jenis stres”. 2014. https://

      rumahraden.wordpress.com/materi-kuliahku/semester-iii/perilaku-dalam-berorganisasi/pengertian-stres-dan-jenis-jenis-stres.html

    Gabriela,Gaby. “Stress Kerja”. 2015. http://gnomepath.blogspot.co.id/2015/09/stress-kerja.html

     

    20

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    12/35

    “Berpikir positif adalah pekerjaan

    yang mudah, yang Anda perlukanhanyalah ‘jangan berpikir negatif’’  (Merry Riana)

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    13/35

    LATAR BELAKANG  Banyak di jumpai di dalam kehidupan sehari-hari bahkan di dalam pekerjaan

     beberapa orang yang mengalami stress. Pekerjaan yang terlalu sulit serta keadaan seki-

    tar yang menuntut secara berlebihan juga akan dapat menyebabkan stres dalam beker-

     ja di beberapa Perusahaan. Banyak orang belum mengetahui arti stress itu sendiri, apa

    dampaknya, apa penyebabnya, dan bagaimana cara menanggulanginya. Sebenarnya

    cukup banyak cara mengatasi stress, hanya saja orang-orang langsung menanggap-

    inya dengan rasa panik sehingga stress itu terus meningkat. Beristirahat sejenak dari

    rutinitas pekerjaan yang menekan. Merelaksasikan diri sangat diperlukan, melakukan

    perjalanan liburan dengan keluarga/teman, atau menonton lm contohnya di jaman

    modern seperti sekarang ini banyak lm-lm yang tersaji dengan tema dan cerita yang

     beragam semua itu ditunjukan agar menarik perhatian dan menghibur masyarakat,

    hiburan sangat membantu dalam mengurangi stress.

    Hal dasar dalam mengatasi stress adalah diri sendiri tanpa adanya pembawaan

    diri yang baik dan positif dalam menghadapi sebuah masalah stress itu akan terus me-

    ningkat bahkan bisa jadi dalam tahap yang tidak dapat teratasi. Stress itu datang dari

    sebuah pemikiran yang menggangu, emosional, berawal dari perasaan hati yang tidak

    menerima. Stress tidak dapat disembuhkan dengan obat, melainkan diri sendiri yang

     bisa mengubah stress itu menjadi sebuah hal positif dan tidak lupa berdoa kepada Tu-

    han Yang Maha Esa bersyukur kepadaNYA dengan apa yang diterima.

    1

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    14/35

    “Jangan bilang “Ya Tuhan, akupunya masalah besar!”, tapi katakan “Hai

    masalah, aku punyaTuhan YANG MAHA BESAR! “

     (Merry Riana)

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    15/35

    KESIMPULAN  Dapat disimpulkan bahwa Stress merupakan suatu keadaan atau kondisi ter-

    tekan karena hal yang menuntut berlebihan dan di luar batas kemampuan diri. Oleh

    karena itu kita perlu mengetahui apa itu Manajemen Stress, selain dapat membantu

    dalam mengurangi stress secara tidak langsung dampak manajemen stress tersebut

    akan mempengaruhi mental psikologi diri sendiri yang mampu atau sudah terbiasa

    menghadapi situasi terberat apapun. Seberat apapun stress itu tergantung pribadi in-dividual masing-masing menanggapinya. Karena Stress datang dari sebuah pikiran

     yang mengganggu dan menjadi beban diri, jika kita bisa menguasai dan menanggap-

    inya dengan Berpikir Positif kelak stress seberat apapun akan dapat ditangani den-

    gan mudah. Selain itu Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa juga sangat diperlukan,

    karena dengan berdoa perasaan dan pikiran akan tenang dan merasakan beban yang

    sedang dihadapi berkurang.

    BAB IV PENUTUP

    19

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    16/35

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    17/35

      Stress dalam arti secara umum adalah perasaan tertekan cemas, dan tegang.

    Dalam bahasa sehari-hari stress dikenal sebagai stimulus atau respon yang menuntut

    individu untuk melakukan penyesuaian.

      Menurut Seyle, Stress adalah respon non spesik dari badan terhadap setiap

    tuntutan yang dibuat atasnya. Reaksi pertama terhadap setiap jenis stress adalah kece-

    masan. Selanjutnya, kecemasan itu akan diikuti oleh tahap perlawanan dan pengerah-

    an kimiawi dari sitem pertahanan tubuh. Bila ancaman terjadi secara berkepanjangan,

    maka tubuh akan kehabisan energy untuk melawan ancaman itu dan system pertah-

    anan tubuh akan berkurang. Seyle menanamkan proses ini dengan sindrom adaptasi

    umum (General Adaptation Syndrome). Stress tidak hanya merupakan pembunuh,

    Seyle menekankan, tetapi ia juga merupakan kekuatan merusak yang drastic. Tiap

    orang memiliki perlawanan herediter yang berbeda-beda untuk melawan stress, tetapi

    sekali adaptasi energI seorang habis terkuras, maka tidak ada jalan untuk mengemba-

    likan lagi. Menurut Selye mempelajari akibat yang diperoleh bila stress terus – menu-rus muncul. Ia mengembangkan istilah General Adaptation Syndrome (GAS) yang ter-

    diri atas rangkaian tahapan reaksi siologis terhadap stress yaitu :

    a. Fase reaksi yang mengejutkan (alram reaction)

      Pada fase ini individu secara siologis merasakan adanya ketidak beresan

    seperti jantungnya berdegup, keluar keringat dingin, muka pucat, leher tegang. Nadi

     bergerak cepat, dsb. Fase ini merupakan pertanda awal orang terkena stress.

    BAB IPENGERTIAN STRESS

    2

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    18/35

     b. Fase perlawanan (Stage of resistence)

      Pada fase ini tubuh membuat mekanisme perlawanan pada stress, sebab pada

    tingkat tertentu, stress akan membahayakan. Tubuh dapat mengalami disfungsi, bila

    stress dibiarkan berlarut – larut. Selama masa perlawanan tersebut, tubuh harus cu-kup tersuplai oleh gizi yang seimbang, karena tubuh sedang melakukan kerja keras.

    c. Fase keletigan (Stage of Exhaustion)

      Fase disaat orang sudah tak mampu lagi melakukan perlawanan. Akibat yang

    parah bila seseoran sampai pada fase inni adalah penyakit yang dapat menyerang ba-

    gian – bagoan tubuh yang lemah.

    Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit.

    Stres membuat tubuh untuk memproduksi hormon adrenaline yang berfungsi untuk

    mempertahankan diri. Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia. Stres ringan

     yang berguna dan dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih berpikir

    dan berusaha lebih cepat dan keras sehingga dapat menjawab tantangan hidup sehari

    – hari. Stres ringan bisa merangsang dan memberikan rasa lebih bergairah dalam ke-

    hidupan yang biasanya memobsankan dan rutin. Tetapi stres yang terlalu banyak dan

     berkelanjutan, bila tidak ditanggulagi, akan berbahaya bagi kesehatan.

      Dari sebuah kesimpulan Stress adalah ketidaksesuaian antara situasi yang di

    inginkan dimana terdapat kesenjangan antara tuntutan lingkungan dan kemampuan

    individu untuk memenuhinya yang dinilai potensial tidak terkendali atau melebihi ke-

    mampuan individu, jadi stress adalah suatu keadaan yang bersifat internal yang bisa

    disebabkan oleh tuntutan sik (badan), atau lingkungan, dan situasi sosial, yang ber-

    potensi merusak dan tidak terkontrol.

    3

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    19/35

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    20/35

    17

      Dengan prestasi tersebut, Soichiro terus mengembangkan mesin sepeda mo-tor, dan berhasi menciptakan sepeda motor yang dinamakan Dream D, setelah mem-

     buat mesin A, B, dan C. Motor buatan Soichiro ini adalah mesin 2 tak dengan 98 cc dan

    kecepatan maksimum hanya 50 km/jam.

      Meski sepeda motornya sukses, Honda ternyata terbentur masalah nansial

     bahkan terancam bangkrut. Ia memang seorang penemu dan mekanik yang hebat na-

    mun tidak pandai mengelola keuangan. Inilah yang kemudian mempertemukan dirin-

     ya dengan Takeo Fujisawa orang yang sangat berpengaruh pada kelangsungan bisnis

    Honda selanjutnya. Saat itu Honda berusia 42 Tahun dan Fujisawa berusia 38 tahun.

      Duet kedua orang ini berhasil membuat Honda mewujudkan mimpi dan ke-

    inginannya untuk menjangkau dunia. Akhirnya, seperti yang kita ketahui, produk-

    produk Honda tak hanya menjadi nomor 1 di Jepang tetapi juga di berbagai belahandunia.

      ”Banyak orang hanya melihat 1 % kesuksesan saya. Tapi, mereka tidak melihat

    99% kegagalan saya”. Kata Honda. Honda membuktikan bahwa sukses buan karena

    kita memiliki IQ yang jenius tapi karena kegigihan yang kita lakukan. Jangan mudah

    menyerah ketika mengalami kegegalan

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    21/35

    “ Do your best at every opportunitythat you have “

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    22/35

    BAB IIMANAJEMEN STRES

    4

      Kata manajemen berasal dari bahasa perancis kuno ménagement, yang memi-

    liki arti “seni melaksanakan dan mengatur”.

      Istilah manajemen stress merujuk pada identikasi dan analisis terhadap

    permasalahan yang terkait dengan stress dan aplikasi berbagai alat teraupetik untuk

    mengubah sumber stress atau pengalaman stress (Cotton dalam intan 2012). Berbeda

    dengan Cotton, smith (dalam Riskha 2012) mengdenisikan manajemen stress sebagaisuatu keterampilan yang memungkinkan seseorang untuk mengantisipasi, mencegah,

    mengelola, dan memulihkan diri dari stress yang dirasakan karena adanya ancaman

    dan ketidakmampuan dalam coping yang dilakukan. Lain halnya Munandar (2001)

    mengdenisikan manajemen stress sebagai usaha untuk mencegah timbulnya stress,

    meningkatkan ambang stress dari individu dan menampung akibat siologikal dari

    stress.

      Manajemen stress bisa dilakukan dengan menerapkan beberapa teknik. Dalam

    dunia psikiatri teknik mengolah stress tersebut dikelompokkan ke dalam empat metode

     yakni kerekayasaan organisasi, kerekayasaan pribadi, teknik penenangan pikiran serta

    teknik penenangan melalui aktivitas sik. Manajemen stress ini erat kaitannya dengan

    istilah “Flight or Fight”. Flight berarti menanggalkan kondisi yang menekan mental

    sedangkan Fight adalah melawan dengan baik kondisi tersebut. Opsi Fight ini yang

    kemudian bermuara pada manajemen stress.

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    23/35

    16

    ores dinding slinder. Akhirnya ia datang ke Sekolah Tinggi Hamamatsu jurusan mesin,

    dan diberitahu bahwa ada campuran lain yang diperlukan untuk membuat ring piston,

    diantaranya silikon. Dengan informasi yang ia terima, akhirnya ia punya tekad yang

     bulat untuk melanjutkan sekolah, walaupun saat itu Soichiro sudah berumur 28 tahun.

      Akhirnya kerja kerasnya mulai menorehkan kisah sukses. Ring Piston ciptaan-

    nya diterima Toyota, yang langsung memberikan kontrak. Ketika mimpinya hampir

    menjadi kenyataan, niatnya membangun pabrik terpaksa diurungkan. Pemerintah

    Jepang yang siap perang, tidak memberikan dana kepada industri-industri. Ia pun

    tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan

    pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang dunia II meletus, pabriknya sempatterbakar dua kali.

      Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawan-

    nya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal

     Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Sekali lagi pabriknya

    hancur oleh gempa bumi. Akhirnya Honda menjual pabrik ring pistonnya ke Toyota.

    Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.

    Sepeda Motor Pertama Honda

      Pada tahun 1947,seusai perang dunia II, Jepang mengalami kondisi ekonomi

     yang sangat memprihatinkan. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya

    untuk membeli makanan bagi keluarganya.

      Dalam keadaan terdesak, Honda tidak kehabisan ide cemerlang. Idenya me-

    masang mesin pada sepeda dengan memanfaatkan mesin-mesin bekas perang, yang

    menjadi cikal bakal sepeda motor zaman sekarang. Ciptaanya ini mendapatkan respon

     yang baik dari masyarakat sekitar. 24 September 1948, berdirilah Honda Motor Com-

    pany dengan produk pertamanya yang dinamakan “Dream” dengan slogan perusahaan

    Honda yaitu “The Power Of Dream” . Awal dari kisah sukses nya.

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    24/35

    15

      Pada usia 15 tahun, Honda hijrah ke Tokyo untuk mencari kerja. Ia diterima di

    Hart Sokay Company, pada awalnya hanya bekerja sebagai cleaning service merangkap

    pengasuh bayi bos nya. Hingga akhirnya sang pemilik menemukan bakat Honda dalam

     bidang mesin. Ia sungguh cekatan dan jenius dalam masalah mesin sehingga bosnya

    senang dengan nya. 6 tahun ia bekerja di perusahaan itu.

      Pada umur 18 tahun, ia pergi ke kota Marioka untuk membetulkan mesin mo-

     bil. Karena masih muda, sampai-sampai penjemput keheranan. “Tuan bengkel Art-

    nya sedang ke toilet ya?” tanya salah satu dari dua orang penjemput, karena sangat

    tidak percaya yang ia jemput hanyalah anak muda berumur belasan tahun. “Sayalah

     yang anda maksud, terima kasih sudah menjemput saya” jawab Soichiro santai. Hihi-

    hi.. lucu juga kalau melihat wajah kedua penjemput itu. Ketakjuban para teknisi tidak

    sampai disitu, saat ia mulai membongkar mobil pun, banyak yang tak percaya ia bisa

    memasangnya kembali. Tapi ternyata, ia berhasil membetulkan mobil tersebut. Den-

    gan prestasinya tersebut, pada usia 22 tahun ia sudah menjadi kepala bengkel Art, dan

    dipercaya untuk membuka cabang di kota Hamamatsu.

      Pada kurun waktu 3 tahun, Soichiro membuat veleg mobil yang terbuat dari

     besi. Di masa itu, veleg mobil terbuat dari kayu, sehingga jika digunakan dalam jangka

     waktu yang lama, poros veleg tersebut akan longgar. Pada tahun 1933, ternyata Soi-

    chiro sudah mulai membuat mobil balap dengan tangannya sendiri, yang ia namakan

    Curtis. Nama Curtis diambil dari nama mesin yang ia gunakan, mesin pesawat jenis

    Curtis A1. Dengan mobil buatannya, ia pernah menjuarai balapan tetapi hanya sebagai

    navigator, bukan sebagai pembalap.

    Dari Piston Ring ke Motor

      Pada tahun 1934, Soichiro berencana membuat mobil sendiri. Bukan mengam-

     bil mesin mobil dari merek-merek terkenal di masa itu. Niat itu pun ia jalani dengan

    terlebih dahulu membuat ring piston. Di tahun 1935, tepat disamping bengkel Art ia

    membuat papan nama Pusat Penelitian Ring Piston Art.

      Ring piston buatan Soichiro selalu gagal, karena ia sama sekali tak mengertimasalah pencampuran logam. Karena ring piston buatannya selalu patah atau mengg-

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    25/35

    5

      Teknik pertama dalam manajemen stress adalah Kerekayasaan organisasi.

     Adalah usaha untuk mengubah lingkungan kerja dengan tujuan untuk membuatnya

    lebih nyaman dan menyenangkan. Hal yang perlu diubah adalah faktor-faktor yang

     berpotensi sebagai pembangkit stres. Secara kuantitatif banyaknya kegiatan dapat di-

    kurangi, misalnya dengan penambahan tenaga kerja. Sedangkan secara kualitatif dapat

    dikurangi derajat kemajemukan keterampilan yang diperlukan termasuk di dalamnya

    pengurangan tanggung jawab. Menurut Elkin dan Rosch, sejumlah strategi menguran-

    gi stress dengan mendesain ulang tugas, merancang lingkungan kerja yang bersaha-

     bat, membuat jadwal kerja eksibel, mendorong manajemen partisipatif, membangun

    tujuan-tujuan, memberikan dukungan sosial serta umpan balik dan masih banyak lagi

    lainnya.

      Sementara itu yang kedua adalah kerekayasaan kepribadian merupakan

    strategi yang digunakan dalam upaya untuk menimbulkan perubahan-perubahan ter-

    kait kepribadian individu. Tujuannya untuk mencegah timbulnya stres sehingga am-

     bang stres bisa lebih ditingkatkan. Perubahan-perubahan yang dituju mencakup pen-

    getahuan, kecakapan, keterampilan dan nilai-nilai yang mempengaruhi persepsi dan

    sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya. Program pelatihan keterampilan merupak-an salah satu strategi untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja sehingga timbul

    rasa percaya diri akan kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaannya.

      Teknik ketiga adalah penenangan pikiran. Teknik ini bertujuan mengurangi

    kegiatan pikiran, yaitu proses berpikir dalam bentuk merencana, mengingat, berimaji-

    nasi, menalar secara bersinambungan kita lakukan dalam keadaan bangun, dalam ke-

    adaan sadar. Jika berhasil mengurangi kegiatan pikiran, rasa cemas dan khawatir akan berkurang, kesigapan umum untuk bereaksi akan berkurang sehingga pikiran menjadi

    tenang dan stres pun berkurang. Penenangan pikiran ini bisa dilakukan dengan cara

    meditasi, yoga, berdzikir, pelatihan relaksasi autogenic, pelatihan relaksasi neuromus-

    cular dan lain-lain.

      Metode terakhir dalam lingkup manajemen stress adalah teknik penenangan

    melalui aktivitas sik. Tujuan teknik penenangan melalui aktivitas sik adalah untukmenghamburkan atau untuk menggunakan sampai habis hasil-hasil stres yang diprod-

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    26/35

    6

    uksi oleh ketakutan dan ancaman, atau yang mengubah sistem hormon dan saraf kita

    ke dalam sikap mempertahankannya. Manfaat yang kedua dari aktivitas sik adalah

     bahwa ia menurunkan reaktivitas kita terhadap stres di masa mendatang dengan cara

    mengkondisikan relaksasi. Aktitas sik semacam olahraga terbukti membantu kita

    agar lebih kebal terhadap stress.

      Stress adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Stress

    dapat bermula dari alarm yang mengagetkan Anda di bangun tidur, macet di jalan,

    klakson mobil, tekanan kerja di kantor, tuntutan beban hidup yang semakin tinggi,

     berita yang tidak menyenangkan di televisi, sampai mungkin konik di rumah tangga

     Anda. Apapun bisa menjadi sumber stress.

      Namun, di balik fenomena stress yang tampaknya sepele dan merupakan hal

     yang lumrah dialami oleh setiap orang, terdapat dampak yang berbahaya. Berbagai

    penelitian telah membuktikan bahwa:

      1.Stress adalah penyebab dari 70-95% penyakit. (Sumber: American Academy

    of Family Physicians)

      2.Stress dapat menciutkan otak. (Sumber: Yale University School of Medicine)

      3.Stress menurunkan esiensi. (Sumber: University of Arizona)

      4.Stress dapat merusak gen. (Sumber: Dr. Shigeo Haruyama – The Miracle of

    Endorphin)

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    27/35

    DID YOU KNOW 

      Saichiro Honda, mungkin sebagian dari kita belum mengetahui siapa itu

    Saichiro Honda, namun jika kita sekilas melihat dari namanya saja mungkin kita su-

    dah bisa menebak siapa dia. Ya! dia adalah penemu mesin honda yang perkembangan

    nya hingga sekarang ini menjadi salah satu pabrikan otomotif terbesar di dunia. Kita

    mungkin mengenal karya-karya yang dihasilkan Saichiro Honda namun bagaimana

    cara nya ia bisa menjadi seperti sekarang ini kita mungkin belum mengetahuinya,

     bagaimana ia melewati masa-masa yang sangat sulit, bagaimana ia melewati tekanan-

    tekanan hidup, bagaimana ia bisa mengontrol tingkat stres nya sehingga ia mampu

    melewati setiap rintangan sehingga karya-karyanya bisa kita gunakan hingga sekarang

    ini. Semoga kisah dari Sachiro Honda ini bisa menjadi inspirasi bagi setiap orang yang

    membaca buku ini.

      Bernama lengkap Soichiro Honda, lahir di desa Komyo, Shizuoka, Jepang pada

    17 November 1906 dari pasangan Gihei Honda dan Mika. Adalah anak sulung dari

    sembilan bersaudara. Ia berasal dari keluarga yang sederhana dan bertempat tinggal

    di daerah yang terpencil yang jauh dari keramaian. Ayahnya Gihei Honda bekerja seb-

    agai seorang tukang besi. Ketertarikan Honda dalam dunia mesin sudah terlihat ketika

    dirinya masih kecil. Dia bahkan mampu berdiri berjam-jam hanya untuk mengamati

    kinerja suatu mesin. Pada usia 8 tahun, ia rela bersepeda sejauh 10 mil hanya untuk

    melihat pesawat terbang. Ia sangat hobi mengamati mobil yang melintas di jalanan.

    Dan pada usia 12 tahun ia sudah menciptakan sepeda motor sederhana dengan model

    rem kaki.

    14

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    28/35

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    29/35

    7

    BAB IIIPEMBAHASAN

      Stress adalah suatu kondisi yang dinamis saat seorang individu dihadapkan

    pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan

    oleh individu itu dan hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban

    rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan

    kurang terkontrol secara sehat.

    Stress merupakan hal yang sering di alami seseorang ketika mereka mengha-dapi sebuah tekanan dan tuntutan yang melebihi batas kemampuan mereka. Stress

    dapat mempengaruhi kinerja seseorang, pola pikir, bahkan bersikap. Masih banyak

    orang kurang mengetahui apa arti stress itu sendiri. Stress selalu di konteks kan pada

    hal yang negatif padahal stress dapat dikategorikan sebagai hal yang positif. Berikut

    adalah jenis-jenis stress dan penyebab stress itu sendiri :

    •Stress Positif 

    Stress yang mempunyai nilai positif, sebuah keadaan atau tuntutan yang menekan ke-

    mampuan seseorang tetapi memicu energi positif yang besar di dalam tekanan terse-

     but. Jenis stress seperti ini cukup baik karena menimbulkan semangat individu di

    dalam tekanan yang dapat menghasilkan sebuah kepuasan berbeda atau mutu peker-

     jaan yang baik karena usaha dalam tekanan tersebut.

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    30/35

    •Stress Kimiawi

    Merupakan stress yang ditimbulkan oleh beberapa reaksi dari konsumsi alkohol, ro-

    kok, makanan dan minuman berpengawet yang dikonsumsi secara rutin.

    •Stress Fisik 

    Merupakan stress yang disebabkan oleh berbagai keadaan sik, seperti suhu yang ter-

    alu tinggi atau terlalu rendah, suara bising, sinar matahari yang terlalu menyengat,

    kecelakaan, posisi yang tidak tepat saat tidur atau terlalu lama beraktivitas di depan

    computer.

    •Stress Emosional

    Stress yang disebabkan karena gangguan situasi psikologis atau ketidakmampuan

    kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal, sosial bu-

    daya, atau faktor keagamaan. Stress ini tidak dapat disembuhkan dengan obat medis,

    karena stress ini berhubungan dengan rasa marah atau frustasi yang seringkali men-

    imbulkan stress.

    •Distress Internal

    Ini adalah tipe stress yang buruk. Distress merupakan tipe stress negatif hasil dari pen-

    galaman buruk, ancaman, atau perubahan situasi yang tidak terduga dan tidak nya-

    man. Pada dasarnya, tubuh menginginkan rasa aman sehingga apabila rasa tersebut

    terusik, tubuh pun mengalami distress.

    •Distress Akut

    Distress akut terjadi ketika seseorang mengalami distress yang dipicu oleh peristiwa

     buruk yang berlalu dengan cepat. Sementara stress kronik terjadi ketika seseorang ha-

    rus menahan stress dalam waktu yang lama. Kedua tipe stress ini akan memicu tim-

     bulnya hiperstress.

    8

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    31/35

    13

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    32/35

    mempengaruhi performa kerja sekaligus kesehatan. Jaga lingkungan kerja, terutama

    meja, dari tumpukan kertas atau le.

    6.Kembangkan Pola Hidup Sehat

    Pola hidup sehat merupakan kunci untuk bebas stres. Pilihlah makanan dan minuman

     yang bisa menurunkan stres yaitu makanan yang banyak mengandung vitamin B dan

     berolah raga secara teratur.

    7.Tingkatkan Keterampilan

    Tidak ada kata terlambat untuk mempelajari keterampilan baru. Jika merasa kurang

    mampu berkomunikasi, kita bisa mempelajarinya melalui buku-buku atau latihan

    kepemimpinan yang sering diadakan di kota-kota. Peningkatan keterampilan akan

    membuat kita menjadi karyawan yang lebih berharga.

    8.Lupakan Pekerjaan Saat Libur

    Membawa laptop saat liburan keluarga? Tinggalkan saja kebiasaan itu. Liburan sebai-

    knya benar-benar digunakan untuk istirahat. Berlibur atau santai bukan berarti mem-

     buang waktu. Selain mmeberikan energi tambahan yang akan membuat diri lebih kre-

    atif, berlibur bersama akan mempererat hubungan dengan keluarga.

    9.Cari Kegiatan atau Hobi

    Bekerja memang penting, dan dengan sekaligus mendapat lahan untuk aktualisasi diri.

    Tapi di luar pekerjaan, masih banyak kegiatan lain yang dapat menimbulkan perasaan

     berguna bagi diri sendiri. Hobi menjadi satu alternatif untuk mengurangi stres den-

    gan mengikuti kegiatan atau hobi di luar pekerjaan, stres di tempat pekerjaan akan

     berkurang. Kita dapat menyakinkan diri bahwa walaupun tidak bisa memperbaiki

    keadaan di tempat kerja, kita bisa mengendalikan hal-hal penting lainnya dalam ke-

    hidupan kita. Perasaan mampu mengendalikan kehidupan kita sendiri adalah harta

    tak ternilai.

    12

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    33/35

    9

    •Hipostress

    Tipe stress ini merupakan stress yang merasakan “ketidak adaan” stress, tetapi bisa

     juga diartikan kebosanan yang ekstrem. Seseorang yang mengalami hipostress mung-

    kin merasa tidak tertantang, tidak memiliki motivasi untuk melakukan apapun. Hi-postress dapat memicu perasaan depresi dan kesia-siaan.

    •Eustress

    Eustress merupakan stress yang sangat berguna lantaran dapat membuat tubuh men-

     jadi lebih waspada. Eustress membuat tubuh dan pikiran menjadi siap untuk mengha-

    dapi banyak tantangan, bahkan bisa tanpa disadari. Tipe stress ini dapat membantu

    memberi kekuatan dan menentukan keputusan (Menemukan solusi untuk masalah).

    Sumber-sumber potensi stress :

    Faktor Lingkungan

    Selain mempengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan

     juga mempengaruhi tingkat stress para karyawan dan organisasi. Perubahan dalam

    siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya ketika kelangsungan pe-

    kerjaan terancam maka seorang mulai khawatir ekonomi akan memburuk.

    Faktor Organisasi

    Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stress. Tekanan untuk

    menghindari kesalahan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban

    kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja

     yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya.

    Faktor Pribadi

    Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta

    kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang.

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    34/35

    10

    Dampak atau gejala-gejala dari stres

    1.Gejala fsiologis

    menciptakan sebuah perubahan dalam metabolisme tubuh. Meningkatkan detak jan-

    tung dan tarikan pernafasan, menaikkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala,

    dan memicu serangan jantung.

    2.Gejala Psikologis

    menyebabkan ketidakpuasan terkait dengan pekerjaan. Ketidakpuasan adalah efek

    dari psikologis sederhana tetapi paling nyata dari stress. Namun stress juga muncul

    dalam beberapa kondisi psikologis lain, misalnya ketegangan, kecemasan, kejengkelan,

    kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-nunda pekerjaan.

    3.Gejala Perilaku

    perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan, se-

    lain juga perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok, bicara gagap, serta keg-

    elisahan dan ketidakteraturan waktu tidur.

    Cara mengendalikan stress

    Cara menghadapi stress pertama-tama mengenali gejala stress itu sendiri, jika salah

    satu dari gejala telah di tunjukan jangan bersikap panik tetapi mulailah berpikir jernih,

    mencari tahu bagaimana cara mengendalikan stress tersebut. Inilah yang disebut

    Manajemen Stress. Menurut Stephen Covey, stress muncul bukan karena beban yang

    membuat kita menyuburkan stress tersebut, tetapi lamanya kita memikul beban terse-

     butlah yang membuat intensitas stress meningkat, beban itu akan meningkat beratnya.

    Sehingga yang harus kita lakukan adalah meninggalkan beban itu secara periodic, agar

    kita dapat lebih segar dan mampu membawanya kembali. Jadi, merujuk pada nasehat

    covey ini ada baiknya sebelum kita pulang ke rumah dari pekerjaan hari ini, tinggal-

    kanlah beban pekerjaan hanya sampai di tempat kerja. Jangan membawa serta pulang

    pekerjaan ke tempat istirahat kita bersama orang-orang tercinta yang telah menunggukita di rumah.

  • 8/20/2019 Tea Time Stress Control

    35/35

    Hal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan Stress :

    1.Sediakan Waktu Rileks

    Stress yang berhubungan dengan pekerjaan dimulai sejak pagi, daripada memikirkan

     beban pekerjaan (tapi tidak ada solusinya), lebih baik digunakan waktu yang terbatas

    tersebut untuk melakukan relaksasi seperti meditasi dan yoga.

    2.Bersikap Lebih Asertif 

    Kebanyakan masalah pekerjaan berpangkal dari kurangnya kesempatan untuk mem-

     buat perubahan atau keputusan. Karenanya, bicarakan dengan atasan tentang tugas

    dan tanggungjawab tambahan yang akan ditangani. Dengan demikian, bisa menentu-

    kan pekerjaan yang akan dilakukan dengan cara kerja seperti yang diinginkan perusa-

    haan.

    3.Bekerja Lebih Esien

    Selalu kekurangan waktu untuk menyelesaikan tugas bisa jadi bukan disebabkan tu-

    gas yang berlebihan, melainkan menyangkut waktu dan cara mengerjakannya. Untuk

     bekerja secara lebih esien, harus terampil menentukan prioritas. Adanya urutan pri-

    oritas dapat membantu mengatur strategi.

    4.Tingkatkan Energi Dengan Tidur

    “Ketika lelah, Anda lebih mudah merasa stress karena hal-hal yang sepele,” demikian

    tulis Camile Anthony dalam “The Art of Napping at Work” (1999). Kesalahan juga akan

    membuat perhatian Anda menurun sehingga mudah melakukan kesalahan. Dalam ke-

    adaan demikian, tidur cukup efektif untuk mengurangi stress. Yang penting, tingkat-

    kan energi segera jika sudah merasa terlalu lelah.

    5.Atur Lingkungan Kerja

    Bagaimana kondisi kerja? Apakah meja kerja berantakan atau ruangan kerja selalu di-

    penuhi asap rokok? Hati-hati karena hal-hal yang tampaknya sepele tersebut dapat