tatalaksana kasus dbd
DESCRIPTION
Penatalaksanaan Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue), materi pada pertemuan Pengendalian Arbovirosis tahun 2014 oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi SelatanTRANSCRIPT
TATALAKSANA KASUS DEMAM BEDARAH DENGUE
Dr.dr.H.Rachmat Latief, Sp.PD,KPTI, M.Kes, FINASIM
Disajikan pada Pertemuan Program Pengendalian Arbovirosis Tk.Provinsi Sulawesi Selatan
November 2014
Symptomatic
Dengue virus infection
Asymptomatic
No shock
DHFDengue fever
DSS
Undifferentiated fever (Viral syndrome)
With unusual haemorhhage
Without haemorrhage
MANIFESTATIONS OF THE DENGUE SYNDROME
DD/DBD DERAJAT GEJALA LABDD DEMAM ( + 2 ATAU
LEBIH GEJALA)Leukopeni,Dapat trombositopeniKebocoran plasma (-)Sakit kepala
Nyeri retroorbita
Mialgia/ artalgia
DBD 1 SDA Trombosit (100.000/mm3 atau kurang)Peningkatan Ht > 20%
Uji bendung
II SDAPerdarahan spontan
III SDATek nadi <20
IV SDANadi =0; Tekanan=0
Derajat Penyakit
Definisi kasus:
Tersangka Demam Dengue
. Demam mendadak tinggidengan 2 atau lebih manifestasi◦ Nyeri kepala◦ Nyeri retro-orbita◦ Mialgia◦ Artralgia/ mialgia◦ Ruam◦ Manifestasi perdarahan (uji Tourniquet, petekie,epistaksis). Leukopeni. HI >1280 atau IgM/IgG serum konvalesen
Pada KLB:Demam tinggiTourniquet positif ataupetekieLeukopenia (<5000/ml)PPV 83%
Demam tinggi mendadak (biasanya 38-39oC), 2-7 hari à umumnya pasien datang pd hari ke-3 & ke-4
3 fase DBD : fase demam (hari sakit 1-3), fase renjatan (hari sakit 4-7), fase penyembuhan (hari sakit > 7 hari).
Batuk, nyeri tenggorokan, faringitis à kadang Muntah & nyeri perut + à ada hubungan dgn
manifestasi penyulit yg lebih berat.
Demam
Manifestasi Perdarahan Uji tornikuet positif 70-
74,2% Petekie 70%, Melena
39%, Hematemesis 29% Hematuria 1%
Hepatomegali Nimmannitya → 98% dari pasien DBD
yg dirawat tanpa kelainan fungsi hati.
SGPT hanya meningkat pd 26% kasus → hanya 6% dengan nilai SGPT > 100 U
Renjatan
Kulit pucat, dingin & lembab terutama pd ujung jari kaki, tangan & hidung sedangkan kuku menjadi biru → disebabkan insufisiensi sirkulasi → peninggian refleks aktifitas simpatikus
Pasien yg semula rewel cengeng & gelisah → penurunan kesadaran (apatis, somnolen, spoor dan koma) → disebabkan kegagalan sirkulasi serebral.
Perubahan nadi (frekuensi & amplitudo) → nadi cepat & lembut sampai tidak teraba.
EtiologiIsolasi Virus
Serologi
Sangat ideal → namun hanya pd saat viremia & peningkatan suhu tubuh (antara 3-5 hari) → kendala isolasi virus serta perlu waktu yg lama & peralatan yg mahal
Rasio isolasi positif 68,1% → 73,9% pd dengue primer akut & 31% dengue sekunder akut.
PCR Uji identifikasi virus dgn PCR → sangat sensitif & spesifik terhadap serotype tertentu, hasil cepat, dapat diulang dgn mudah.
Deteksi molekuler RNA dengue dgn RT-PCR → rasio deteksi positif 66,7% → 65,2% untuk infeksi dengue primer akut & 75,9% untuk dengue sekunder akut
Haemagglutination Inhibition (HI) test à baku emas, namun punya kekurangan (perlu 2 spesimen dengan jarak pengambilan 1-2 minggu)
Antibody neutralization test Complement fixation test gM & IgG anti dengue : uji ELISA IgM-IgG komersial, IgM-
IgG blot, Ig stick, dengue rapid, dll
Interpretasi Hasil PemeriksaanIgM dan IgG
IgM IgG Interpretasi
(+) (-) Infeksi primer(+) (+) Infeksi sekunder (-) +) Tersangka infeksi sekunder (-) (-) Tidak ada infeks
Antigen NS 1 Sensitifitas 93,4%, spesifisitas 100% Sensitifitas NS1 > tinggi pd infeksi primer
dengue akut (97,3%) dibandingkan dengue sekunder akut (70%)
Perbandingan IgM, Rt-PCR & NS1
Tatalaksana1. Pertolongan Pertama Penderita Demam Berdarah
Dengue oleh Masyarakat
a. Tirah baring selama demamb. Antipiretik (parasetamol) 3 kali 1 tablet untuk dewasa, 10-15 mg/kgBB/kali untuk anak. Asetosal, salisilat, ibuprofen jangan dipergunakan karena dapat menyebabkan nyeri ulu hati akibat gastritis atau perdarahan.c. Kompres hangatd. Minum banyak (1-2 liter/hari), semua cairan berkalori diperbolehkan kecuali cairan yang berwarna coklat dan merah (susu coklat, sirup merah).e. Bila terjadi kejang (jaga lidah agar tidak tergigit, longgarkan pakaian, tidak memberikan apapun lewat mulut selama kejang)f. segera dibawa berobat/ periksakan ke dokter atau ke unit pelayanan kesehatan untuk segera mendapatpemeriksaan dan pertolongan.
2. Langkah - Langkah Pemeriksaan Demam Berdarah Dengue
a. Anamnesis (wawancara) dengan penderita atau keluarga penderita tentang keluhan yang dirasakan, sehubungan dengan gejala DBD.
b. Observasi kulit dan konjungtiva untuk mengetahui tanda perdarahan. Observasi kulit meliputi wajah, lengan, tungkai, dada, perut dan paha.
c. Pemeriksaan keadaan umum dan tanda-tanda vital (kesadaran, tekanan darah, nadi, dan suhu).
d. Perabaan hati dan Penekanan pada hipokondrium kanan menimbulkan rasa sakit/nyeri yang disebabkan karena adanya peregangan kapsul hati
e. Uji Tourniquet (Rumple Leede)f. Pemeriksaan laboratorium darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit).
Tatalaksana Rujukan Penderita DBD Demam Berdarah Dengue termasuk salah satu penyakit menular yang
dapat menimbulkan wabah (Undang-Undang No. 4 th 1984) tentang Wabah Penyakit Menular serta Peraturan Menteri Kesehatan No. 560 tahun 1989, maka bila dijumpai kasus DBD wajib dilaporkan dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.
Sebelum merujuk pasien DBD perlu memperhatikan :a.Tanda vital pasien harus stabilb.Disertakan formulir dengan hasil parameter klinis dan laboratorium serta terapi penting yang sudah diberikan.
Penderita dirujuk ke Rumah Sakit bila ditemukan tanda-tanda berikut :a.Letargi, Penurunan kesadaran,, badan dingin dan lembab, terutama pada tangan dan kaki, Capillary refill time > 2 detik, muntah terus menerus, kejang.b.Perdarahan berupa : mimisan, Hematemesis, Melenac.ada tanda-tanda kebocoran plasma (asistes, efusi pleura)d.Tidak buang air kecil dalam 4-6 jam terakhir, nyeri abdomen
KESIMPULAN
Infeksi virus dengue mempunyai spektrum klinis yang luas (tidak selalu menyebabkan DBD).
Perbedaan antara DD & DBD adalahadanya kebocoran plasma.
Fase kritis ditandai dengan penurunan demam dan berlangsung 24 – 48 jam.
Resusitasi awal menentukan prognosis. Kinetik antibodi pada infeksi virus dengue harus
dipahami betul.