tang ampere meter
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 Tang Ampere Meter
1/6
DIGITAL CLAMP AMPERE METER
Hany Ferdinando Handry Khoswanto Rudyanto Sarmiento
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya, email: {hanyf,handry}@petra.ac.id
Abstract: Pengukuran besarnya arus yang melewati sebuah kabel merupakan salah satu cara orang melakukan perawatan
berkala. Tetapi pengukuran arus secara konvensional mengharuskan seseorang memotong kabel yang akan diukur arusnya,
sedangkan hal ini tidak dapat dilakukan pada semua sistem. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah menggunakan
clamp meter. Caranya adalah memasukkan kabel yang akan diukur arusnya ke dalam sebuah kumparan. Hasil akhir yangdiharapkan adalah besarnya arus yang melewati kabel itu. Pengukuran dengan metode ini menggunakan prinsip hukum
Faraday tentang perubahan fluks magnetik pada kumparan dan tegangan induksi yang ditimbulkan, oleh karena itu dicoba
untuk membuat sendiri ampere meter tipe ini. Sistem dibuat dengan menggunakan clamp bekas dan dirancang untuk mudahdibawa. Nilai arus ditampilkan ke 7-segment 3 digit yang merupakan keluaran dari ICL7107. Arus yang diukur dibatasi
untuk AC saja, dengan range 1mA 1,999A. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat yang dibuat termasuk dalam kelas 1,5
dengan error 2,22%
Keywords: Ampere meter, clamp, Faraday Law, ICL7107
Pengukuran arus merupakan salah satu
prosedur yang dilakukan pada perawatan berkala
suatu alat. Pengukuran secara konvensional
mengharuskan seseorang memotong kabel yang akandiukur arusnya. Tetapi hal ini tidak dapat dilakukan
pada semua sistem, misalnya pada sebuah sistem yang
harus berjalan 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
Pemotongan kabel harus dilakukan pada saat sistem
dimatikan. Sekarang pengukuran dengan metode lama
itu sudah mulai digantikan dengan sistem clamp.
Sistem clamp menggunakan prinsip hukum
Faraday yang mengatakan bahwa perubahan fluks
magnet dalam sebuah kumparan akan menimbulkan
arus yang akan mengalir pada kumparan itu. Pada
tahap awal dipergunakan kumparan yang dibuat
sendiri, tetapi karena hasilnya kurang memuaskan,
dipergunakan kumparan dari clamp bekas.
Sistem dibatasi untuk mengukur arus ACdengan range 1mA sampai dengan 1,999A. Ampere
meter ini harus mudah dibawa (portable), sehingga
sumber tegangannya dari batery. Hasil pengukuran
ditampilkan ke 3 7-segment yang merupakan
keluaran dari ICL7107 (Internsil, 2005).
METODESecara umum, Faraday mengatakan bahwa
perubahan fluks magnet dalam sebuah kumparan akan
menimbulkan arus yang mengalir pada kumparan
(Cutnell, 2001). Apabila jumlah lilitan semakin besar,
maka semakin besar pula tegangan yang dapat diukur
di kedua ujung kumparan itu. Tegangan yang terukur
di kumparan itu biasanya dalam orde mili volt.Arus AC yang mengalir pada sebuah kabel
akan memberikan perubahan fluks, sehingga besarnya
arus tersebut dapat diukur dengan menggunakan
sistem clamp.
ICL 7107 adalah sebuah ADC yang
keluarannya dapat langsung ditampilkan ke 3 7-
segment. IC ini menerima input tegangan maksimal
2V. Penggunaan komponen yang minimal membuat
pengguna dapat secara langsung merangkainya
dengan mudah.
Gambar 1 menunjukkan blok diagram dari
sistem yang dibuat. Induktor merupakan clamp yang
menerima input berdasarkan hukum Faraday.
Tegangan yang diukur perlu dimasukkan ke dalamsebuah rangkain buffer karena masalah impedansi
yang tepat. Hal ini bertujuan untuk menghindari drop
tegangan pada sistem. Karena tegangan yang
dihasilkan kecil, maka perlu dikuatkan oleh sebuah
amplifier. Tegangan yang dihasilkan sampai tahap ini
masih berupa AC, padahal ICL 7107 hanya menerima
sinyal DC. Dengan adanya kondisi ini, diperlukan
sebuah penyearah. Penyearah yang dipakai harus
menggunakan precision rectifier karena apabila
menggunakan diode saja akan terdapat tegangan yang
hilang. Selain itu sinyal yang terukur juga termasuk
kecil.
Gambar 1. Blok diagram sistem
Sebagai tahap awal, dibuatlah kumparan
yang akan difungsikan sebagai clamp. Kawat tembaga
yang dipergunakan berdiameter 0,2mm dengan
jumlah lilitan yang bervariasi. Diameter kawat ini
dipilih sesuai dengan diameter kawat yang dipakai
dalam clamp bekas.
-
8/2/2019 Tang Ampere Meter
2/6
Tabel 1. Hasil percobaaan awal clamp buatan sendiri dibandingkan dengan clamp bekas
Gambar 2. Grafik dari tabel 1.
Hasil pengujian awal tidak didapat hasil yang
memuaskan. Tegangan yang terbaca kecil sekali atau
tidak stabil. Tabel 1 menunjukkan hasil pengukuran
dari clamp yang dibuat sendiri dibandingkan dengan
clamp bekas. Gambar 2 menunjukkan perbandingan
clamp buatan sendiri dengan bekas. Dari hasil
percobaan awal yang tidak memuaskan ini, maka
diputuskan untuk menggunakan clamp bekas.
Dari gambar 2 telihat bahwa respon clamp
buatan pabrik (bekas) lebih baik. Tegangan yang
dihasilkan oleh clamp bekas lebih besar sehingga
membuat pengolahan sinyal menjadi lebih mudah.
Pada percobaan selanjutnya, penambahan jumlah
lilitan kawat memang dapat memberikan hasil
tegangan yang hampir sama, tetapi hal ini membuat
clamp menjadi tidak efisien untuk dipergunakan.
Tegangan dari clamp tidak dapat digunakan
langsung karena akan terjadi drop tegangan. Oleh
karena itu diperlukan sebuah rangkaian buffer. Buffer
dibuat dari sebuah operational amplifier LM741
(National, 2005). Keluaran rangkaian buffer ini sama
besarnya dengan keluaran dari clamp dan ini masih
terlalu kecil untuk diolah lebih lanjut.
Sebagai tahap berikutnya, sinyal ini
dimasukkan ke dalam rangkaian amplifier untuk
memperbesar level tegangan. Sinyal yang diterima ini
masih berupa sinyal AC. Gambar 3 menunjukkan
rangkaian amplifier yang dipergunakan (Coughlin,
1985). Amplifier ini menggunakan gain = 7. Hal ini
akan dijelaskan kemudian.
Gambar 3. Rangkaian inverting amplifier
Sinyal AC tidak dapat dipergunakan
langsung oleh ICL 7107, sehingga harus diubah
dahulu menjadi sinyal DC. Untuk hal ini diperlukan
rangkaian penyearah, tetapi penyearah biasa tidak bisa
menyelesaikan masalah ini karena akan terjadi drop
tegangan pada diode. Oleh karena itu dipergunakan
rangkaian precision recitifier dengan menggunakan
operational amplifier. Gambar 4 menunjukkan
rangkaian precision rectifier yang dipergunakan.
Sebagai bagian akhir dipergunakan ADC
yang memiliki keluaran berupa 3 7-segment, yaitu
ICL 7107. IC ini dapat menerima input maksimal 2V,
oleh karena itu gain inverting amplifier diatur agar
sesuai dengan kebutuhan ICL 7107.
-
8/2/2019 Tang Ampere Meter
3/6
Gambar 4. Precision rectifier
Tabel 2. Hasil pengukuran di setiap titik
Gambar 5. Cara pengujian sistem
HASIL DAN PEMBAHASANPercobaan dilakukan dengan menggunakan
tegangan jala-jala yang diberi beban lampu yang
bervariasi sehingga arus yang mengalir pada kabel
juga bervariasi. Gambar 5 menunjukkan bagaimana
pengukuran dilakukan. Sebagai referensi
dipergunakan Fluke 73 karena memiliki tingkat
kepresisian yang tinggi (5 digit seven-segment).
-
8/2/2019 Tang Ampere Meter
4/6
Fluke 73 memiliki kemampuan pengukuran yang
tinggi karena mampu melakukan pengukuran dengan
4-wire (untuk hambatan kecil)
Tabel 2 menunjukkan hasil pengujian secara
keseluruhan pada setiap output. Untuk mendapat
gambaran yang lebih jelas terhadap pengujian ini,
dilakukan uji regresi terhadap keluaran setiap titikterhadap masukan yang ada.
Gambar 6 menunjukkan hasil regresi antara
hasil pengukuran Fluke 73 dengan keluaran clamp.
Telihat bahwa terdapat hubungan yang linier di antara
keduanya. Koefisien linieritas yang didapat juga
mendekati 1 (0.997)
Gambar 6. Regresi linier antara pengukuran Fluke 73
dengan keluaran clamp
Hasil regresi linier antara pengukuran Fluke
73 dengan keluaran inverting amplifier ditunjukkan
pada gambar 7. Fungsi pendekatan yang dihasilkan
juga memiliki error yang kecil, terlihat bahwa nilai r =
0.998. Nilai yang mendekati 1 ini menunjukkan
bahwa error pendekatan fungsi terhadap titik yang
sebenarnya kecil, berarti fungsi pendekatan itu dapat
dipergunakan.
Gambar 7. Regresi linier antara pengukuran Fluke 73
dengan keluaran inverting amplifier
Gambar 8 menunjukkan hasil regresi linier
antara pengukuran Fluke 73 dengan keluaran rectifier.
Hal ini perlu dilakukan untuk melihat apakah sinyal
DC keluaran rectifier masih berkorelasi dengan arus
yang diukur.
Gambar 8. Regresi linier antar pengukuran Fluke 73 dengan
keluaran rectifier
Gambar 9 menunjukkan hsail regresi linier
pengukuran Fluke 73 terhadap pembacaan 3 7-
segment dari ICL 7107. Karena keluaran dari rectifier
memberikan korelasi yang bagus, maka hal ini juga
didapatkan untuk ICL 7107.
Gambar 9. Regresi linier pengukuran Fluke 73 dan
pembacaan display ICL 7107.
Sebagai tahap akhir pengujian, diperlukan
informasi kesalahan dari sistem yang dibuat. Tabel 3
menunjukkan hasil pengujian ini. Pengujian dilakukan
seperti pada pengujian sebelumnya (lihat gambar 5).
-
8/2/2019 Tang Ampere Meter
5/6
Tabel 3. Hasil pengukuran error sistem
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa error rata-
rata sistem adalah 0,022615. Setiap jenis alat ukur
memiliki class yang dapat dihitung berdasarkan
(Tumbelaka, 1992), yaitu nilai erro rata-rata ini dibagi
dengan full scale pengukuran alat ukur itu dan
dikalikan 100. Dari hasil perhitungan didapatkan
bahwa alat ukur yang dibuat ini memiliki class 1,5. Ini
berarti alat ukur ini dapat dipergunakan di
laboratorium untuk pengukuran yang tidakmemerlukan ketelitian yang tinggi.
Gambar 10. Foto alat ukur
SIMPULAN
Pembuatan clamp pada sistem ini harusmemperhatikan jenis kawat yang dipergunakan
Pengujian pada setiap titik menunjukkan bahwaada hubungan yang linier antara arus yang diukur
dengan keluarn pada setiap titik. Bahkan pada
saat sinyal dimasukkan ke rectifier, hubungan ini
masih linier.
Penggunaan ADC dengan output 7-segmentsangat mempermudah karena ini berarti tidak
diperlukan sebuah microcontroller untuk
membaca dan menampilkan outputnya
Alat ukur ini memiliki class 1,5 yang artinyadapat dipergunakan di laboratorium untuk
pengukuran yang tidak terlalu tinggi ketelitiannya
Dalam pengukuran, harus diperhatikan posisikabel yang harus berada di tengah-tengah clamp.
Posisi kabel yang tidak berada di tengah clamp
akan berakibat nilai yang terbaca akan berubah-
ubah. Hal ini dikarenakan perubahan fluks yang
masuk pada kumparan berubah-ubah.
Fitur dari sistem yang telah dibuat:o Display 7-segment, tidak memerlukan
backlite untuk aplikasi malam hari
o Kelas alat ukur ini adalah 1,5 (dapatdipergunakan untuk keperluan sehari-hari
dan portable)
o Untuk mendapatkan range yang lebih besar,pengguna tinggal mengatur nilai tahanan Rf
pada amplifier (lihat gambar 3).
o Sistem diubat dengan menggunakankomponen yang mudah didapat di pasaran
sehingga dapat dibuat dengan mudah
-
8/2/2019 Tang Ampere Meter
6/6
DAFTAR RUJUKANCutnell, J. D. dan Kenneth W Johnson. 2001. Physics
5th
ed. New York
Coughlin, R. F. & Frederick F. Driscoll. 1985.
Penguat Operasional Dan Rangkaian Terpadu
Linier. (Herman Widodo Soemitro, Trans).
Jakarta: Erlangga.Intersil. 1998 ICL7107 Datashee.. Diakses 10 Agustus
2005.
http://www.datasheet4u.com/html/I/C/L/ICL71
07_IntersilCorporation.pdf.html>
National Semiconductor. 2005. LM741 Datasheet.
Diakses 10 Agustus 2005.
Tumbelaka, H. H. 1992. Pengukuran Listrik. Diktat
Kuliah. Universitas Kristen Petra, Surabaya