tambahan no 1

10
DIARE AKUT Semua anak dengan diare, harus diperiksa apakah menderita dehidrasi dan klasifikasikan status dehidrasi sebagai dehidrasi berat, dehidrasi ringan/ sedang atau tanpa dehidrasi dan beri pengobatan yang sesuai. Diare dengan dehidrasi berat Anak yang menderita dehidrasi berat memerlukan rehidrasi intravena secara cepat dengan pengawasan yang ketat dan dilanjutkan dengan rehidrasi oral segera setelah anak membaik. Pada daerah yang sedang mengalami KLB kolera, berikan pengobatan antibiotik yang efektif terhadap kolera. Diagnosis Jika terdapat dua atau lebih tanda berikut, berarti anak menderita dehidrasi berat: Letargis atau tidak sadar Mata cekung Cubitan kulit perut kembali sangat lambat (≥ 2 detik) Tidak bisa minum atau malas minum.

Upload: yevan-harrybrata

Post on 12-Feb-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

wd

TRANSCRIPT

Page 1: Tambahan No 1

DIARE AKUTSemua anak dengan diare, harus diperiksa apakah menderita dehidrasi dan klasifikasikan status dehidrasi sebagai dehidrasi berat, dehidrasi ringan/ sedang atau tanpa dehidrasi dan beri pengobatan yang sesuai.

Diare dengan dehidrasi beratAnak yang menderita dehidrasi berat memerlukan rehidrasi intravena secara cepat dengan pengawasan yang ketat dan dilanjutkan dengan rehidrasi oral segera setelah anak membaik. Pada daerah yang sedang mengalami KLB kolera, berikan pengobatan antibiotik yang efektif

terhadap kolera.

Diagnosis

Jika terdapat dua atau lebih tanda berikut, berarti anak menderita dehidrasi berat:

Letargis atau tidak sadar Mata cekung Cubitan kulit perut kembali sangat lambat (≥ 2 detik) Tidak bisa minum atau malas minum.

Page 2: Tambahan No 1

Tatalaksana

Anak dengan dehidrasi berat harus diberi rehidrasi intravena secara cepat yang diikuti dengan terapi rehidasi oral.

Mulai berikan cairan intravena segera. Pada saat infus disiapkan, beri larutan oralit jika anak bisa minum

Catatan: larutan intravena terbaik adalah larutan Ringer Laktat (disebut pula larutan Hartman untuk penyuntikan). Tersedia juga larutan Ringer Asetat. Jika larutan Ringer Laktat tidak tersedia, larutan garam normal (NaCl 0.9%) dapat digunakan. Larutan glukosa 5% (dextrosa) tunggal tidak efektif dan jangan digunakan.

Beri 100 ml/kg larutan yang dipilih dan dibagi sesuai Tabel 18 berikut ini.

Tabel 18. Pemberian Cairan Intravena bagi anak dengan Dehidrasi Berat

Pertama, berikan30 ml/kg dalam:

Selanjutnya, berikan70 ml/kg dalam:

Umur <12 bulan 1 jam 5 jamUmur >12 bulan 30 menit 2,5 jam

Untuk informasi lebih lanjut, lihat Rencana Terapi C. Hal ini mencakup pedoman pemberian larutan oralit menggunakan pipa nasogastrik atau melalui mulut bila pemasangan infus tidak dapat dilakukan.

Kolera

Page 3: Tambahan No 1

Curigai kolera pada anak umur di atas 2 tahun yang menderita diare cair akut dan menunjukkan tanda dehidrasi berat, jika kolera berjangkit di daerah tempat tinggal anak.

Nilai dan tangani dehidrasi seperti penanganan diare akut lainnya. Beri pengobatan antibiotik oral yang sensitif untuk strain Vibrio cholerae, di daerah tersebut. Pilihan lainnya adalah: tetrasiklin, doksisiklin, kotrimoksazol, eritromisin dan kloramfenikol (untuk dosis pemberian, lihat lampiran 2).

Berikan zinc segera setelah anak tidak muntah lagi (lihat bagian 5.2.2).

Pemantauan

Nilai kembali anak setiap 15 – 30 menit hingga denyut nadi radial anak teraba. Jika hidrasi tidak mengalami perbaikan, beri tetesan infus lebih cepat. Selanjutnya, nilai kembali anak dengan memeriksa turgor, tingkat kesadaran dan kemampuan anak untuk minum, sedikitnya setiap jam, untuk memastikan bahwa telah terjadi perbaikan hidrasi. Mata yang cekung akan membaik lebih lambat dibanding tanda-tanda lainnya dan tidak begitu bermanfaat dalam pemantauan.

Jika jumlah cairan intravena seluruhnya telah diberikan, nilai kembali status hidrasi anak, menggunakan Bab 1 Pediatri Gawat Darurat bagan 7.

Jika tanda dehidrasi masih ada, ulangi pemberian cairan intravena seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Dehidrasi berat yang menetap (persisten) setelah pemberian rehidrasi intravena jarang terjadi; hal ini biasanya terjadi hanya bila anak terus menerus BAB cair selama dilakukan rehidrasi.

Jika kondisi anak membaik walaupun masih menunjukkan tanda dehidrasi ringan, hentikan infus dan berikan cairan oralit selama 3-4 jam (lihat bagian 5.2.2 dan Rencana Terapi B). Jika anak bisa menyusu dengan baik, semangati ibu untuk lebih sering memberikan ASI pada anaknya.

Jika tidak terdapat tanda dehidrasi, ikuti pedoman pada bagian 5.2.3 dan Rencana Terapi A. Jika bisa, anjurkan ibu untuk menyusui anaknya lebih sering. Lakukan observasi pada anak setidaknya 6 jam sebelum pulang dari rumah sakit, untuk memastikan bahwa ibu dapat meneruskan penanganan hidrasi anak dengan memberi larutan oralit.

Semua anak harus mulai minum larutan oralit (sekitar 5ml/kgBB/jam) ketika anak bisa minum tanpa kesulitan (biasanya dalam waktu 3–4 jam untuk bayi, atau 1–2 jam pada anak yang lebih besar). Hal ini memberikan basa dan kalium, yang mungkin tidak cukup disediakan melalui cairan infus. Ketika dehidrasi berat berhasil diatasi, beri tablet zinc (bagian 5.2.2).

Page 4: Tambahan No 1

Diare dengan dehidrasi sedang/ringanPada umumnya, anak-anak dengan dehidrasi sedang/ringan harus diberi larutan oralit, dalam waktu 3 jam pertama di klinik saat anak berada dalam pemantauan dan ibunya diajari cara menyiapkan dan memberi larutan oralit.

Diagnosis

Jika anak memiliki dua atau lebih tanda berikut, anak menderita dehidrasi ringan/sedang:

Gelisah/rewel Haus dan minum dengan lahap Mata cekung Cubitan kulit perut kembalinya lambat

Perhatian: Jika anak hanya menderita salah satu dari tanda di atas dan salah satu tanda dehidrasi berat (misalnya: gelisah/rewel dan malas minum), berarti anak menderita dehidrasi sedang/ringan.

Tatalaksana

Pada 3 jam pertama, beri anak larutan oralit dengan perkiraan jumlah sesuai dengan berat badan anak (atau umur anak jika berat badan anak tidak diketahui), seperti yang ditunjukkan dalam bagan 15 berikut ini. Namun demikian, jika anak ingin minum lebih banyak, beri minum lebih banyak.

Tunjukkan pada ibu cara memberi larutan oralit pada anak, satu sendok teh setiap 1 – 2 menit jika anak berumur di bawah 2 tahun; dan pada anak yang lebih besar, berikan minuman oralit lebih sering dengan menggunakan cangkir.

Lakukan pemeriksaan rutin jika timbul masalah o Jika anak muntah, tunggu selama 10 menit; lalu beri larutan oralit lebih lambat

(misalnya 1 sendok setiap 2 – 3 menit)o Jika kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan beri minum

air matang atau ASI. Nasihati ibu untuk terus menyusui anak kapan pun anaknya mau. Jika ibu tidak dapat tinggal di klinik hingga 3 jam, tunjukkan pada ibu cara

menyiapkan larutan oralit dan beri beberapa bungkus oralit secukupnya kepada ibu agar bisa menyelesaikan rehidrasi di rumah ditambah untuk rehidrasi dua hari berikutnya.

Nilai kembali anak setelah 3 jam untuk memeriksa tanda dehidrasi yang terlihat sebelumnya (Catatan: periksa kembali anak sebelum 3 jam bila anak tidak bisa minum larutan oralit atau keadaannya terlihat memburuk.)

o Jika tidak terjadi dehidrasi, ajari ibu mengenai empat aturan untuk perawatan di rumah

beri cairan tambahan. beri tablet Zinc selama 10 hari lanjutkan pemberian minum/makan (lihat bagian   10.1 ) kunjungan ulang jika terdapat tanda berikut ini:

anak tidak bisa atau malas minum atau menyusu kondisi anak memburuk

Page 5: Tambahan No 1

anak demam terdapat darah dalam tinja anak

o Jika anak masih mengalami dehidrasi sedang/ringan, ulangi pengobatan untuk 3 jam berikutnya dengan larutan oralit, seperti di atas dan mulai beri anak makanan, susu atau jus dan berikan ASI sesering mungkin

o Jika timbul tanda dehidrasi berat, lihat pengobatan di bagian 5.2.1.o Meskipun belum terjadi dehidrasi berat tetapi bila anak sama sekali tidak bisa

minum oralit misalnya karena anak muntah profus, dapat diberikan infus dengan cara: beri cairan intravena secepatnya. Berikan 70 ml/kg BB cairan Ringer Laktat atau Ringer asetat (atau jika tak tersedia, gunakan larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut :

UMUR Pemberian 70 ml/kg selamaBayi (di bawah umur 12 bulan) 5 jamAnak (12 bulan sampai 5 tahun) 2,5 jam

Periksa kembali anak setiap 1-2 jam. Juga beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum. Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan

Dehidrasi. Kemudian pilih rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C) untuk melanjutkan penanganan.

Rencana Terapi B and Rencana Terapi A memberikan penjelasan lebih rinci:

Beri tablet Zinc

Beritahu ibu berapa banyak tablet zinc yang diberikan kepada anak: o Di bawah umur 6 bulan: ½ tablet (10 mg) per hari selama 10 hario 6 bulan ke atas: 1 tablet (20 mg) per hari selama 10 hari

Pemberian Makan

Melanjutkan pemberian makan yang bergizi merupakan suatu elemen yang penting dalam tatalaksana diare.

ASI tetap diberikan Meskipun nafsu makan anak belum membaik, pemberian makan tetap diupayakan

pada anak berumur 6 bulan atau lebih.

Jika anak biasanya tidak diberi ASI, lihat kemungkinan untuk relaktasi (yaitu memulai lagi pemberian ASI setelah dihentikan) atau beri susu formula yang biasa diberikan. Jika anak berumur 6 bulan atau lebih atau sudah makan makanan padat, beri makanan yang disajikan secara segar – dimasak, ditumbuk atau digiling. Berikut adalah makanan yang direkomendasikan:

Sereal atau makanan lain yang mengandung zat tepung dicampur dengan kacang-kacangan, sayuran dan daging/ikan, jika mungkin, dengan 1-2 sendok teh minyak sayur yang ditambahkan ke dalam setiap sajian.

Makanan Pendamping ASI lokal yang direkomendasikan dalam  pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di daerah tersebut. (lihat bagian 10.1)

Page 6: Tambahan No 1

Sari buah segar seperti apel, jeruk manis dan pisang dapat diberikan untuk penambahan kalium.

Bujuk anak untuk makan dengan memberikan makanan setidaknya 6 kali sehari. Beri makanan yang sama setelah diare berhenti dan beri makanan tambahan per harinya selama 2 minggu.

Diare Tanpa DehidrasiAnak yang menderita diare tetapi tidak mengalami dehidrasi harus mendapatkan cairan tambahan di rumah guna mencegah terjadinya dehidrasi. Anak harus terus mendapatkan diet yang sesuai dengan umur mereka, termasuk meneruskan pemberian ASI.

Diagnosis

Diagnosis Diare tanpa dehidrasi dibuat bila anak tidak mempunyai dua atau lebih tanda berikut yang dicirikan sebagai dehidrasi ringan/sedang atau berat.

Gelisah/ rewel Letargis atau tidak sadar Tidak bisa minum atau malas minum Haus atau minum dengan lahap Mata cekung Cubitan kulit perut kembalinya lambat atau sangat lambat (Turgor jelek)

Tatalaksana

Anak dirawat jalan Ajari ibu mengenai 4 aturan untuk perawatan di rumah:

o beri cairan tambahano beri tablet Zinco lanjutkan pemberian makano nasihati kapan harus kembali

Lihat Rencana Terapi A Beri cairan tambahan, sebagai berikut:

o Jika anak masih mendapat ASI, nasihati ibu untuk menyusui anaknya lebih sering dan lebih lama pada setiap pemberian ASI. Jika anak mendapat ASI eksklusif, beri larutan oralit atau air matang sebagai tambahan ASI dengan menggunakan sendok. Setelah diare berhenti, lanjutkan kembali ASI eksklusif kepada anak, sesuai dengan umur anak.

o Pada anak yang tidak mendapat ASI eksklusif, beri satu atau lebih cairan dibawah ini:

larutan oralit

Page 7: Tambahan No 1

cairan rumah tangga (seperti sup, air tajin, dan kuah sayuran) air matang

Untuk mencegah terjadinya dehidrasi, nasihati ibu untuk memberi cairan tambahan – sebanyak yang anak dapat minum:

o untuk anak berumur < 2 tahun, beri + 50–100 ml setiap kali anak BABo untuk anak berumur 2 tahun atau lebih, beri + 100–200 ml setiap kali anak

BAB. Ajari ibu untuk memberi minum anak sedikit demi sedikit dengan menggunakan

cangkir. Jika anak muntah, tunggu 10 menit dan berikan kembali dengan lebih lambat. Ibu harus terus memberi cairan tambahan sampai diare anak berhenti.

Ajari ibu untuk menyiapkan larutan oralit dan beri 6 bungkus oralit (200 ml) untuk dibawa pulang.

Beri tablet zinc o Ajari ibu berapa banyak zinc yang harus diberikan kepada anaknya:

Di bawah umur 6 bulan : ½ tablet (10 mg) per hari selama 10 hari Umur 6 bulan ke atas : 1 tablet (20 mg) per hari selama 10 hari

o Ajari ibu cara memberi tablet zinc: Pada bayi: larutkan tablet zinc pada sendok dengan sedikit air matang,

ASI perah atau larutan oralit. Pada anak-anak yang lebih besar: tablet dapat dikunyah atau dilarutkan

o Ingatkan ibu untuk memberi tablet zinc kepada anaknya selama 10 hari penuh. Lanjutkan pemberian makan – lihat konseling gizi pada bab 10 dan bab 12 Nasihati ibu kapan harus kembali untuk kunjungan ulang – lihat di bawah

Tindak lanjut

Nasihati ibu untuk membawa anaknya kembali jika anaknya bertambah parah, atau tidak bisa minum atau menyusu, atau malas minum, atau timbul demam, atau ada darah dalam tinja. Jika anak tidak menunjukkan salah satu tanda ini namun tetap tidak menunjukkan perbaikan, nasihati ibu untuk kunjungan ulang pada hari ke-5.

Nasihati juga bahwa pengobatan yang sama harus diberikan kepada anak di waktu yang akan datang jika anak mengalami diare lagi. Lihat Rencana Terapi A.

http://www.ichrc.org.internationalchildhealth.