tahan nafas faal

7
TAHAN NAFAS, TEKANAN PERNAFASAN Dasar Teori 1. Tahan napas Fungsi utama paru-paru yaitu untuk pertukaran gas antara darah dan atmosfer. Untuk fungsi tersebut, pernapasan dapat dibagi menjadi empat mekanisme dasar, yaitu: 1.Ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara alveoli dan atmosfir 2.Diffusi dari oksigen dan karbon dioksida antara alveoli dan darah 3.Transport dari oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel 4.Pengaturan ventilasi Ventilasi merupakan suatu proses pemindahan udara inspirasi ke dalam alveolar. Ventilasi paru tersebut dipengaruhi oleh: 1.Volume paru 2.Resistensi terhadap aliran yang terjadi di dalam saluran nafas 3.Sifat elasitik atau daya kembang paru dan dinding dada Pada saat beraktivitas, ventilasi meningkat pula sesuai dengan beratnya aktivitas tersebut. Volume paru normal sangat dipengaruhi oleh ukuran sistem pernapasan dan usia.Volume paru pria juga lebih besar dari pada wanita. Pada saat gerak badan, ambilan oksigendapat mencapai 4-6 liter per menit dan volume udara inspirasi per menit dapat meningkatsampai dua puluh kali lipat. Keadaan ini dicapai dengan peningkatan volume tidal danfrekwensi pernapasan. Compliance atau daya kembang paru adalah perubahan volume per liter yangdisebabkan oleh tiap perubahan satu unit cmHg. Daya kembang paru jugatergantung pada ukuran paru. Jadi daya kembang bayi lebih kecil daripada orang dewasa, dandaya kembang orang yang berbadan kecil juga berbeda dengan daya kembang orang yang berbadan besar. Uji

Upload: ida-keceng

Post on 27-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tahan Nafas Faal

TAHAN NAFAS, TEKANAN PERNAFASAN

Dasar Teori

1. Tahan napasFungsi utama paru-paru yaitu untuk pertukaran gas antara darah dan atmosfer.

Untuk fungsi tersebut, pernapasan dapat dibagi menjadi empat mekanisme dasar, yaitu:

1.Ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara alveoli dan atmosfir 

2.Diffusi dari oksigen dan karbon dioksida antara alveoli dan darah3.Transport dari oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan cairan tubuh ke

dan dari sel4.Pengaturan ventilasi

Ventilasi merupakan suatu proses pemindahan udara inspirasi ke dalam alveolar. Ventilasi paru tersebut dipengaruhi oleh:

1.Volume paru2.Resistensi terhadap aliran yang terjadi di dalam saluran nafas3.Sifat elasitik atau daya kembang paru dan dinding dada

Pada saat beraktivitas, ventilasi meningkat pula sesuai dengan beratnya aktivitas tersebut. Volume paru normal sangat dipengaruhi oleh ukuran sistem pernapasan dan usia.Volume paru pria juga lebih besar dari pada wanita. Pada saat gerak badan, ambilan oksigendapat mencapai 4-6 liter per menit dan volume udara inspirasi per menit dapat meningkatsampai dua puluh kali lipat. Keadaan ini dicapai dengan peningkatan volume tidal danfrekwensi pernapasan.

Compliance atau daya kembang paru adalah perubahan volume per liter yangdisebabkan oleh tiap perubahan satu unit cmHg. Daya kembang paru jugatergantung pada ukuran paru. Jadi daya kembang bayi lebih kecil daripada orang dewasa, dandaya kembang orang yang berbadan kecil juga berbeda dengan daya kembang orang yang berbadan besar. Uji fungsi paru terbagi atas dua kategori, yaitu uji yang berhubungan dengan ventilasiparu dan dinding dada, serta uji yang berhubungan dengan pertukaran gas. Uji fungsi ventilasi termasuk pengukuran volume paru-paru dalam keadaan statis atau dinamis. Uji fungsi paru inidapat memberikan informasi yang berharga mengenai keadaan paru, walaupun tidak ada uji fungsi paru yang dapat mengukur semua kemungkinan yang ada. Metode sederhana untukmeneliti ventilasi paru adalah merekam volume pergerakan udara yang masuk dan keluar dariparu, dengan proses yang dinamakan spirometri, dengan menggunakan spirometer. Darispirometri didapatkan dua istilah yaitu volume dan kapasitas paru.

Volume ParuBerdasarkan gambar di atas, volume paru terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:

1. Volume Tidal Adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi pada setiap kalipernapasan normal. Besarnya ± 500 ml pada rata-rata orang dewasa.

Page 2: Tahan Nafas Faal

2. Volume Cadangan Inspirasi Adalah volume udara ekstra yang diinspirasi setelah volumetidal, dan biasanya mencapai ± 3000 ml.

3. Volume Cadangan Eskpirasi Adalah jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan denganekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal besarnya ± 1100 ml.

4. Volume Residu Yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelahekspirasi kuat. Besarnya ± 1200 ml.

Kapasitas Paru Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa volume paru dan dibagi menjadiempat bagian, yaitu:

1. Kapasitas Inspirasi Sama dengan volume tidal + volume cadangan inspirasi. Besarnya ±3500 ml, dan merupakan jumlah udara yang dapat dihirup seseorang mulai pada tingkatekspirasi normal dan mengembangkan paru sampai jumlah maksimum.

2. Kapasitas Residu Fungsional Sama dengan volume cadangan inspirasi + volume residu.Besarnya ± 2300 ml, dan merupakan besarnya udara yang tersisa dalam paru pada akhir eskpirasi normal.

3. Kapasitas Vital Sama dengan volume cadangan inspirasi + volume tidal + volumecadangan ekspirasi. Besarnya ± 4600 ml, dan merupakan jumlah udara maksimal yangdapat dikeluarkan dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimal dankemudian mengeluarkannya sebanyak-banyaknya.

4. Kapasitas Paru Total Sama dengan kapasitas vital + volume residu. Besarnya ± 5800 ml,adalah volume maksimal dimana paru dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa.

Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita ± 20-25% lebih kecil daripada pria, danlebih besar pada atlet dan orang yang bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil dan astenis.

1. Tekanan pernafasan

Inspirasi

Udara masuk ke paru karena PBar > PParu• Pada saat inspirasi biasa PAlveol lebih negatif dari tekanan barometer atau

PA = - 1 mmHg (dibanding dengan Pbar )Jika PBar  = 760 mmHg → PA = 759 mmHg

• Pada saat inspirasi maksimal PA = - 80 mmHg

Page 3: Tahan Nafas Faal

Ekspirasi

Udara keluar dari paru karena PBar  < PParu• Pada saat ekspirasi biasa PA = +1 mmHg

Jika PBar  = 760 mmHg → PA = 761 mmHg• Pada saat ekspirasi maksimal PA = + 100 mmHg

Tujuan1. Menetapkan tercapainya breaking point seseorang pada waktu menahan napas pada

berbagai kondisi pernapasan.2. Menerangkan perbedaan lamanya menahan napas pada kondisi pernapasan yang

berbeda-beda.3. Mengukur tekanan pernapasan dengan manometer air raksa dan manometer air.

Alat yang diperlukan:1. Stopwach/arloji2. Beberapa kantong plastic :

- yang kosong O2- yang berisi CO2

3. Sfigmomanometer + Stetoskop4. Alat analisis gas Fyrite : untuk CO25. Manometer air raksa + botol perangkap6. Manometer air 

Tata Kerja1. Tahan Napas

Tetapkanlah lamanya o.p dapat menahan napas (dalam detik) dengan caramengentikan pernapasan dan menutup mulut dan hidungnya sendiri sehingga tercapai breaking point pada berbagai kondisi pernapasan seperti tercantum dalam daftar dibawah ini(berilah istirahat 5 menit antara 2 percobaan)

Pada akhir insiprasi biasa P- IV.1.1 Apa yang dimaksud dengan breaking point ?

P- IV.1.2 Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya breaking point? Pada akhir ekspirasi biasa Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat Pada akhir ekspirasi tunggal yang kuat Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah o.p bernapas dalam dan cepat

selama 1menit. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat dari kantong plastic berisi O2 Pada akhir inspirasi tunggal setelah bernapas dalam dan cepat selama 3 menit

dengan3 kali pernapasan yang terakhir dari kantong plastic berisi O2 Pada akhir inspirasi yang kuat dari kantong plastic berisi CO2 10% Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat segera sesudah berlari di tempat

selama 2 menit. Setelah breaking point pada percobaan no.9 tercapai, biarkanlah o.p bernapas

lagiselama 40 detik, kemudian tentukanlah berkali-kali lama menahan napas

Page 4: Tahan Nafas Faal

sesudah inspirasi tunggal yang kuat dengan diselingi bernapas selama 40 detik sampai o.p bernapas lagi dengan tenang seperti sebelum berlari.P-IV.1.3 bagaimana perubahan pO2 dan pCO2 dalam udara alveoli dan darah pada waktu kerja otot dan dalam keadaan hiperventilasi?

Hasil Praktikum

No Jenis Respirasi Nama OP Percobaan 1 Percobaan 2

1 Inspirasi biasaReni 50” 1’ 5”Dwi 41” 51”

2 Ekspirasi biasaReni 1’ 52”Dwi 42” 32”

3 Inspirasi MaksimalReni 1’ 10” 55”Dwi 1’ 1” 1’

4 Ekspirasi MaksimalReni 44” 49”Dwi 31” 55”

5Reni 1’ 7” 1’Dwi 1’ 12” 1’ 18”

6Reni 1’ 3” 1’ 10”Dwi 1’ 40” 2’ 32”

7Reni 1’ 32” 1’ 30”Dwi 2’ 5” 2’ 9”

8Reni 47” 33”Dwi 1’ 4” 1’ 10”

9Reni 24” 18”Dwi 39” 27”

10ReniDwi

Pembahasan1. Tahan napas

Terlihat pada hasil percobaan, waktu tahan nafas akan lebih lama jika dilakukan setelah inspirasi dan akan lebih cepat jika dilakukan setelah ekpirasi. Dan waktu tahan napas akan semakin bertambah ketika o.p melakukan inspirasi yang kuat, dan akan semakin berkurang jika o.p melakukan ekspirasi maksimal. Hal ini berkaitan dengan volume oksigen yang terdapat pada paru-paru. Semakin banyak volume oksigen dalam paru-paru, semakin lama o.p dapat menahan nafas. Ketika o.p mencapai breaking point (kemapuannya untuk menahan nafas) maka o.pakan melakukan ventilasi kembali untuk memasok tubuh dengan oksigen lagi. Ketika o.pmelakukan tahan nafas setelah berlari, waktu tahan nafas nya akan semakin cepat. Karenapada saat beraktivitas, ventilasi meningkat pula sesuai dengan beratnya aktivitas tersebut.Lalu, setelah o.p beristirahat dan volume oksigen tubuh sudah mencukupi maka ventilasi akan kembali seperti semula

Page 5: Tahan Nafas Faal

Menjawab pertanyaan1. Apa yang dimaksud dengan breaking point?

Jawab : kemampuan seseorang untuk bisa menahan napas2. Factor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya breaking point?

Jawab : Menurunnya tekanan oksigen dan meningkatnya tekanan karbon dioksida.3. Perubahan Po2 dan Pco2 dalam udara alveoli dan darah pada waktukerja otot dan

dalam keadaan hiperventilasi?Jawab : Jika terjadi penurunan ventilasi alveolar realtif terhadap perfusinya, PO2 dialveolus menurun akibat berkurangnya pengiriman O2 ke alveolus dan PCO2meningkat karena menurunnya pengeluaran CO2. Sebaliknya, bila perfusi berkurang secara relative terhadap ventilasi, PCO2 akan berkurang karena lebihsedikit CO2 yang dikirimkan dan PO2 meningkat karena lebih sedikit O2 yangmemasuki aliran darah