tactics - literatur saat | penerbit buku kristen

18

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen
Page 2: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

TACTICSRANCANGAN PERMAINAN UNTUK MENDISKUSIKAN KEYAKINAN DAN NILAI-NILAI KRISTEN ANDAOleh: Gregory Koukl

Diterbitkan olehLITERATUR SAATJalan Anggrek Merpati 12, Malang 65141 Telp. (0341) 490750, Fax. (0341) 494129 website: www.literatursaat.org

Originally published by Zondervan as Tactics: A Game Plan for Discussing Your Christian Convictions. Copyright ©2009 by Gregory Koukl. Translated and printed by permission of Zondervan, Grand Rapids, Michigan, 49530, U.S.A. All rights reserved.

Penulis : Gregory KouklAlih Bahasa : Zadok EliaPenyunting : Chilianha JusufPenata Letak : Yusak P. Palulungan, Deril C. WaluyoGambar Sampul : Lie Ivan Abimanyu

Edisi terjemahan telah mendapat izin dari penerbit buku asli. Cetakan Pertama : 2013Cetakan Kedua : 2016Cetakan Ketiga : 2019

Dilarang memproduksi sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Koukl, GregoryTactics: Rancangan Permainan untuk Mendiskusikan Keyakinan dan

Nilai-nilai Kristen Anda / Gregory Koukl––Alih bahasa, Zadok Elia––Cet. 3 ––Malang : Literatur SAAT, 2019

247 hlm. ; 21 cm

Judul asli: TACTICS––A Game Plan for Discussing Your ChristianConvictions

ISBN 978-602-7788-07-7

Page 3: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

DAFTAR ISI

Prakata 11

Ucapan Terima Kasih 15

BAGIAN SATU: STRATEGI

1. Diplomasi atau D-Day? 19

2. Keraguan 33

3. Duduk di Kursi Pengemudi: Taktik Columbo 48

4. Langkah Kedua Columbo: Beban Pembuktian 67

5. Langkah Ketiga: Menuntun Orang dengan Columbo 84

6. Menyempurnakan Columbo 104

BAGIAN DUA: MENEMUKAN KEKURANGAN

7. Bunuh Diri: Sudut Pandang yang MenghancurkanDiri Sendiri 125

8. Bunuh Diri Praktis 142

9. Persaingan Antar-Saudara dan Infantisida 153

10. Membongkar Atap 167

11. Mesin Penggilas 185

12. Ilmuwan Rhodes 197

13. Faktanya Saja, Ya 208

14. Banyak Keringat, Sedikit Berdarah 222

Catatan 239

Page 4: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

BAB SATU

DIPLOMASI ATAU D-DAY?

19

APOLOGETIKA punya reputasi yang sering dipertanyakan orang-orang yang masih awam. Secara definisi, para ahli apologetikamembela iman. Mereka menaklukkan gagasan-gagasan yang salah.Mereka menghancurkan spekulasi-spekulasi yang melawan penge-nalan akan Allah.

Semua istilah di atas bagi banyak orangterdengar seperti kata-kata yang menantang berkelahi: Lindungi kereta perang. Angkatjembatan penghubung. Pasang bayonet. Isi peluru. Bersiap, bidik,tembak. Tidak heran jika kemudian mereka yang percaya danyang tak percaya sama-sama mengaitkan apologetika dengankonflik. Para pembela iman tidak berdialog. Mereka bertarung.

Selain masalah citra, para ahli apologetika berhadapan denganpenghalang lain. Ternyata persuasi yang efektif pada abad XXIini memerlukan lebih dari sekadar jawaban yang tepat. Terlalumudah bagi kaum postmodern untuk mengabaikan fakta-fakta kita,menyangkali klaim-klaim kita, atau dengan mudahnya menguap,dan berlalu begitu saja tanpa melirik garis yang telah kita gambardi atas pasir.

Namun terkadang mereka tidak mengabaikan kita. Kadangmereka bangkit dan melawan. Kita terjun dalam pertempuranhanya untuk dihujani serangan yang tak mampu kita hadapi. Kitatelah mengabaikan salah satu dari aturan utama pertempuran:Jangan melakukan serangan frontal dengan kekuatan penuh. Bilabelum siap, sembunyikan ekor kita di antara kaki kita lalu mela-rikan diri––demi kebaikan, kata kita.

Page 5: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

20

TACTICS

Saya ingin mengajukan “cara yang lebih baik.” Yesus berkatabahwa ketika kita menemukan diri kita menjadi seekor dombadi tengah-tengah serigala, jadilah tulus, namun cerdik (Mat.10:16). Meskipun perang sungguhan sedang terjadi,1 pertempurankita harus lebih tampak seperti diplomasi daripada D-Day (harikiamat).

Dalam buku ini saya akan mengajar Anda bagaimana menjadidiplomatis. Saya menyarankan suatu metode yang saya sebutModel Kedutaan. Pendekatan ini lebih menggunakan keingin-tahuan dalam suasana persahabatan––sejenis diplomasi santai––daripada konfrontasi.

Saya mengerti bahwa setiap orang memiliki reaksi emosionalyang berbeda terhadap gagasan mengenai keterlibatan dalampercakapan kontroversial dengan orang lain. Beberapa antusiasdengan percakapan tersebut. Beberapa ingin melakukannya,namun sedikit gugup dan ragu-ragu. Yang lain mencoba menghin-darinya sama sekali. Bagaimana dengan Anda?

Di mana pun posisi Anda, saya ingin menolong Anda. JikaAnda juga seperti banyak orang yang mengambil buku semacamini, Anda tentu ingin membuat perbedaan bagi Kerajaan Allah,namun tidak tahu bagaimana memulainya. Saya ingin memberiAnda suatu strategi, suatu strategi untuk terlibat dengan cara yangbelum pernah Anda bayangkan bisa melakukannya, namun dalambatas-batas yang terjamin keamanannya.

Saya akan mengajar Anda bagaimana menavigasi percakapansehingga Anda tetap memegang kendali––dalam arti yang baik––meskipun pemahaman Anda terbatas. Anda mungkin tidak punyacukup wawasan untuk menjawab serangan orang mengenai apayang Anda percayai. Anda bahkan mungkin orang Kristen baru.Tidak apa-apa. Saya akan memperkenalkan Anda pada sejumlahmanuver andal––yang saya sebut taktik––yang akan menolongAnda tetap memegang kendali.

Page 6: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

21

DIPLOMASI ATAU D-DAY?

Izinkan saya memberi contoh tentang apa yang saya mak-sudkan.

SANG PENYIHIR WISCONSIN

Beberapa tahun lalu ketika berlibur di rumah peristirahatankeluarga kami di Wisconsin, saya dan istri saya berhenti di sebuahstudio foto satu jam di kota. Wanita yang menolong kami memilikisebuah kalung pentagram besar, bintang lima sudut yang biasanyaberkaitan dengan okultisme, tergantung di lehernya.

“Apakah bintang itu bermakna religius,” saya bertanya sambilmenunjuk liontin itu, “atau hanya perhiasan?”

“Ya, ini bermakna religius,” katanya. “Lima sudut ini mewakilitanah, angin, api, air, dan roh.” Lalu ia menambahkan, “Sayaseorang pagan.” Istri saya, terkejut oleh kejujuran wanita itu,tidak dapat menahan tawanya, lalu cepat-cepat memohon maaf.“Maafkan saya, saya tidak bermaksud kasar. Hanya saja saya tidakpernah mendengar ada orang yang benar-benar langsung mengakuibahwa ia seorang pagan,” jelasnya. Istri saya hanya mengetahuiistilah tersebut sebagai kata ejekan yang digunakan oleh teman-temannya untuk meneriaki anak-anak mereka: “Sini kamu, dasarpagan!”

“Jadi, Anda seorang Wicca?” saya melanjutkan.

Ia mengangguk. Ya, ia adalah seorang penyihir. “Wicca adalahagama Bumi,” wanita itu menjelaskan, “Seperti orang Amerikapribumi. Kami menghargai segala kehidupan.”

“Jika Anda menghargai segala kehidupan,” kata saya, “makasaya duga Anda pro-kehidupan dalam isu aborsi.”

Ia menggeleng. “Sebenarnya tidak. Saya pro-pilihan bebas.”

Saya terkejut. “Bukankah itu posisi yang tidak biasa bagiseorang Wicca, maksud saya, bukankah Anda berkomitmen untukmenghargai segala kehidupan?”

Page 7: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

22

TACTICS

“Anda benar. Aneh, memang,” ia mengaku, lalu cepat-cepatmembenarkan dirinya. “Saya tahu saya tidak akan pernah mela-kukannya. Maksud saya, saya tidak mungkin membunuh seorangbayi. Saya tidak mau melakukan apa pun yang dapat melukaiorang lain karena hal itu mungkin saja berbalik kepada sayasendiri.”

Sekarang peralihan percakapan ini penting karena dua alasan.Pertama, perhatikan kata-kata yang digunakannya untuk meng-gambarkan aborsi. Dalam pengakuannya sendiri, aborsi adalahpembunuhan bayi. Kalimat tersebut bukan berasal dari keber-hasilan saya bersilat lidah; namun kata-katanya sendiri. Saya tidakharus memengaruhinya bahwa aborsi membunuh seorang manusiatak berdosa. Ia telah mengetahuinya sendiri.

Ia baru saja memberikan posisi yang menguntungkan bagi sayadalam diskusi ini, dan saya tidak akan melepaskannya. Sejak saatitu saya membuang kata “aborsi;” dan menggunakan “pembu-nuhan bayi” sebagai gantinya.

Kedua, alasan pertamanya untuk tidak melukai seorang anakyang tidak berdaya berpusat pada kepentingannya sendiri––halyang buruk mungkin menimpa-nya. Apakah ini yang terbaik yangia bisa lakukan? Saya bertanya pada diri saya sendiri. Komentarini sendiri layak untuk dikejar, namun saya mengabaikannya danmengambil arah yang lain.

“Hmm . . . mungkin Anda tidak akan melakukan apa pununtuk melukai sang bayi, namun orang lain akan melakukannya,”saya membalas. “Tidakkah seharusnya kita melakukan sesuatuuntuk menghentikan mereka membunuh para bayi?”

“Saya pikir para wanita berhak memilih,” jawabnya tanpaberpikir.

Sekarang, umumnya penyataan seperti “Para wanita berhakmemilih” tidaklah memiliki makna apa pun jika disusun sepertiitu saja. Seperti pernyataan, “Saya punya hak untuk mengambil

Page 8: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

23

DIPLOMASI ATAU D-DAY?

. . .,” klaim tersebut membutuhkan sebuah objek. Memilih . . .apa? Mengambil . . . apa? Tidak seorang pun memiliki hak untukmemilih apa saja. Orang hanya bisa memiliki hak untuk memilihhal-hal tertentu. Apakah seseorang memiliki hak untuk memilih,itu sepenuhnya bergantung pada pilihan apa yang ada di dalampikiran mereka.

Meskipun demikian, tidak ada kerancuan dalam kasus ini.Wanita tersebut telah mengidentifikasi pilihan itu: membunuh bayi,menggunakan kata-katanya sendiri. Meski ia menghargai segalakehidupan secara pribadi, termasuk kehidupan manusia, inibukanlah keyakinan yang dapat dengan nyaman “dipaksakannya”pada orang lain. Para wanita harus tetap memiliki pilihan untukmembunuh bayinya sendiri. Begitulah pandangannya.

Tentu saja, ia tidak menjelaskannya sedemikian detail. Iniadalah pandangannya secara implisit.

Ketika pemikiran aneh seperti ini muncul semakin jelas daribalik permukaan, jangan biarkan dia tetap bersembunyi dalamkegelapan. Tariklah ia kepada terang, minta ia mengklarifikasipernyataannya. Inilah yang saya lakukan berikutnya.

“Apakah maksud Anda para wanita berhak memilih untukmembunuh bayinya sendiri?”

“Hmm . . .” Ia berpikir sejenak. “Saya pikir segala sesuatunyaharus dipertimbangkan untuk menjawab pertanyaan ini.”

“Baiklah, katakan pada saya: Pertimbangan apakah yangmemungkinkan orang tidak apa-apa membunuh seorang bayi?”

“Inses,” ia langsung menjawab.

“Hmm. Seandainya seorang batita berdiri di sebelah saya,yang dilahirkan sebagai hasil inses. Menurut Anda, tampaknyasaya memiliki kebebasan untuk membunuhnya. Benarkah demi-kian?”

Page 9: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

24

TACTICS

Pertanyaan terakhir ini langsung membuatnya terdiam. Cara-nya berpikir jelas tidak masuk akal. Jelas juga bahwa ia sangatmemegang pandangannya yang pro-pilihan. Kali ini ia tidak lang-sung menanggapi dan berhenti sejenak untuk berpikir. Akhirnya,ia berkata, “Perasaan saya terhadapnya campur aduk.” Inilah yangterbaik yang bisa dilakukannya.

Tentu saja, ia berkata demikian untuk mengakui kesalahan-nya, namun ini adalah pengakuan yang lemah (“Membunuhseorang batita? Astaga, saya tidak bermaksud begitu. Saya harusmemikirkannya dulu”).

“Saya harap begitu,” saya menjawab dalam hati.

Pada saat itu, saya melihat antrean calon pelanggan meman-jang di belakang saya. Percakapan ini kini mulai mengganggupekerjaannya. Saatnya berhenti melakukan pengejaran. Saya danistri saya menyelesaikan transaksi kami, mengucapkan selamattinggal, lalu beranjak pergi.

Waspadalah ketika keterampilan berbicara menggantikan intipembicaraan yang sesungguhnya. Anda akan tahu bahwa sese-orang memiliki posisi yang lemah ketika ia mencoba memenang-kan pembicaraan dengan menggunakan kata-kata sulit karenatidak bisa berargumen.

Saya ingin Anda memperhatikan beberapa hal mengenai per-cakapan singkat tadi. Pertama, tidak ada ketegangan, kecemasan,dan kecanggungan. Tidak ada konfrontasi, pembelaan diri, danketidaknyamanan. Diskusinya mengalir dengan mudah dan alami.

Kedua, meskipun demikian, saya sepenuhnya memegangkendali percakapan. Saya melakukannya dengan menggunakantiga taktik penting, manuver-manuver yang akan saya jelaskan lebihjauh dalam buku ini, untuk menggali pemikiran wanita muda tadidan mulai mempertanyakan pemikirannya yang keliru.

Page 10: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

25

DIPLOMASI ATAU D-DAY?

Mulanya saya menanyakan tujuh pertanyaan spesifik. Sayamenggunakan pertanyaan-pertanyaan ini untuk memulai perca-kapan (“Apakah bintang itu bermakna religius atau hanya per-hiasan?”) dan untuk mendapatkan informasi darinya (“Jadi, Andaseorang Wicca?”). Lalu saya menggunakan pertanyaan-pertanyaantersebut untuk menyingkap apa yang saya nilai sebagai kelemahancaranya menanggapi saya (“Apakah maksud Anda para wanitaberhak memilih untuk membunuh bayinya sendiri?”).

Saya juga dengan lembut menantang sifat tidak konsisten dankontradiktif dari cara pandangnya. Di satu sisi, ia adalah seorangpenyihir yang menghargai segala kehidupan. Di sisi lain, ia seorangyang pro-pilihan bebas dalam isu aborsi, prosedur yang dikata-kannya sebagai “membunuh para bayi.”

Akhirnya, saya mencoba membantunya melihat konsekuensilogis dari keyakinannya. Baginya, inses merupakan alasan logisuntuk membunuh seorang bayi. Namun ketika seorang batitayang dilahirkan dari inses dihadirkan ke hadapannya, ia mengelak.Belum pernah terlintas dalam pikirannya bahwa inses dapatmenjadi alasan sah untuk membunuh seorang batita, dan hal itumembuatnya terdiam.

Hal ketiga yang saya ingin Anda perhatikan dari pembicaraankami sangatlah penting: Sang penyihir Wisconsin itulah yangmemberikan sebagian besar penjelasan. Bagian saya adalah mem-perhatikan tanggapan-tanggapannya dan memandu percakapantersebut ke arah yang saya inginkan. Ini tidak sulit sama sekali.

Inilah keuntungan dari penggunaan pendekatan taktis: dudukdi kursi pengemudi dalam percakapan sehingga Anda dapat secaraproduktif memandu percakapan, mengungkap pemikiran yangsalah dan menyarankan alternatif-alternatif yang lebih berbuahsepanjang percakapan.

Page 11: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

26

TACTICS

Bagaimanapun kemampuan Anda sekarang ini, Anda dapatbermanuver dengan mudah dalam percakapan-percakapan Andaseperti yang saya lakukan, jika Anda mempelajari materi dalambuku ini. Saya telah mengajarkan konsep-konsep ini kepada ribuanorang seperti Anda dan memperlengkapi mereka dengan keper-cayaan diri dan keterampilan untuk melakukan percakapan spiri-tual yang produktif dan penuh makna.

Anda bisa menjadi seorang duta yang efektif bagi Kristus.Anda hanya perlu memperhatikan panduan-panduan dalam bab-bab berikutnya, lalu mulai menerapkan apa yang telah Andapelajari.

DUTA-DUTA ABAD DUA PULUH SATU

Menjadi wakil Kristus pada millenium baru ini menuntut tigaketerampilan dasar. Pertama, para duta Kristus membutuhkanpengetahuan dasar bagi tugas tersebut. Mereka harus memahamipesan inti dari kerajaan Allah dan beberapa hal mengenai bagai-mana menanggapi hambatan-hambatan yang mereka temui dalammisi diplomatik mereka.

Namun hanya memiliki pikiran tepat saja tidak cukup bagipengikut Yesus. Pengetahuan kita harus ditempa dengan suatuhikmat yang menjadikan pesan kita jelas dan persuasif. Diperlu-kan perlengkapan-perlengkapan seorang diplomat, bukan senjata-senjata prajurit, dan kelihaian taktis daripada kekuatan fisik.

Akhirnya, karakter kita dapat membuat misi kita berhasil ataujustru menggagalkannya. Misalnya seseorang memiliki penge-tahuan dan hikmat. Namun jika orang tersebut tidak mewujudkankehidupan luhur dari kerajaaan yang dilayaninya, ia akan meng-hancurkan pesannya dan merintangi usahanya.

Tiga keterampilan ini––pengetahuan, pemikiran yang tepat;hikmat, metode yang penuh seni; dan dan karakter, perilaku yangmenarik––memiliki peran dalam setiap keterlibatan efektif dengan

Page 12: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

27

DIPLOMASI ATAU D-DAY?

orang yang tidak percaya. Keterampilan kedua, hikmat taktis,adalah fokus utama buku ini.

Mari kita lihat dari sisi yang lain. Ada perbedaan antara stra-tegi dan taktik. Strategi menggunakan gambaran besar, operasiskala luas, penempatan posisi sebelum maju berperang. Kita dapatmenerapkan konsep ini dalam situasi kita sebagai orang Kristen.Sebagai murid Yesus, kita memiliki keuntungan strategis yang besar.“Posisi” kita di ladang baik karena isi dari gagasan-gagasan kita.Keyakinan kita bertahan kokoh dari penelitian-penelitian men-dalam, terutama dari alternatif-alternatif pandangan lain.

Keuntungan strategis ini mencakup dua bidang. Yang pertamadisebut “apologetika ofensif,” mengajukan pertanggungjawabanyang meyakinkan bagi kekristenan dengan memberikan, misalnya,bukti keberadaan Allah, kebangkitan Kristus, atau bagi imanKristen melalui nubuat-nubuat yang digenapi. Bidang kedua, yangsering kali disebut “apologetika defensif,” menjawab tantangan-tantangan bagi kekristenan seperti serangan terhadap otoritas danreliabilitas Alkitab, menjawab masalah kejahatan, atau menghadapiteori makro-evolusi Darwin.2

Perhatikan bahwa cara saya menggunakan istilah tersebut,elemen “strategis” berfokus pada konten. Semua buku mengenaipembelaan iman yang pernah ditulis selalu mengadopsi pende-katan ini. Para penulis Kristen yang setia telah mengisi rak-rakbuku dengan pengetahuan yang cukup untuk menghadapi setiapkemungkinan tantangan bagi kekristenan klasik. Tetap saja,banyak orang Kristen memiliki kompleks inferior. Mengapa?Mungkin mereka belum pernah berjumpa dengan wawasan hebattersebut. Akibatnya, mereka tidak memiliki keterampilan per-tama seorang duta yang baik: pengetahuan.

Namun saya pikir ada alasan lainnya. Masih ada sesuatu yanghilang. Seorang pengacara yang tajam memerlukan lebih darisekadar fakta untuk memenangkan kasusnya di pengadilan. Ia

Page 13: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

28

TACTICS

perlu memahami bagaimana menggunakan pengetahuannyadengan baik. Kita juga memerlukan sebuah rencana untuk secaraterampil mengelola detail-detail dialog yang kita alami denganorang lain. Di sinilah taktik diperlukan.

TAKTIK: KEPINGAN PUZZLE YANG HILANG

Pada Perang Dunia II, tentara Sekutu memiliki sebuah rencanastrategis untuk mendapatkan pijakan di benua Eropa. InvasiNormandy, nama sandi “Operasi Maharaja,” melibatkan seranganberkelanjutan pada lima pesisir––Utah, Omaha, Gold, Juno, danSword––pada 6 Juni 1944, yang juga dikenal dengan nama D-Day.

Tidak ada satu strategi pun, seberapa pun hebatnya, yang dapatmemenangkan perang. Iblis, seperti yang mereka katakan, memi-kirkan strategi secara detail. Setiap prajurit harus mencapai pantaidan bertempur, menempatkan perlengkapan dan menghancurkanpenghalang demi mengungguli musuh, sambil menghindari pelurusepanjang jalan.

Meski kita mengikuti model kedutaan dan bukan modelmiliter, metafora milter bisa menolong kita untuk membedakanstrategi dan taktik. Taktik, secara literal berarti “seni menata,”berfokus pada situasi langsung yang dihadapi. Taktik melibatkankoreografi aktif tertata dari setiap bagian yang berperan. Seringkali seorang komandan yang lihai dapat mengungguli bala tentaralebih besar yang memiliki kekuatan atau jumlah yang lebih banyakdengan menggunakan manuver taktis yang lincah.

Saya rasa Anda dapat melihat kesamaannya dengan Andasebagai orang Kristen. Anda mungkin memiliki pengalaman pri-badi mengenai bagaimana Injil dapat mengubah hidup seseorang,namun bagaimana Anda merancang tanggapan tertentu kepadaorang tertentu sehingga Anda dapat mulai memberi dampak padasituasi-situasi tertentu?

Page 14: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

29

DIPLOMASI ATAU D-DAY?

Taktik dapat menolong karena ia memberikan teknik ber-manuver dalam percakapan yang dapat menjadi sulit. Taktikmemandu Anda menata perlengkapan-perlengkapan Anda denganefektif. Taktik menawarkan pendekatan-pendekatan yang dapatdigunakan semua orang untuk menjadi lebih persuasif, yangdisebabkan juga karena ia menolong Anda menjadi lebih mudahdipahami dan bijaksana––daripada semata-mata bersikap emo-sional––dalam keyakinan Anda sebagai murid Kristus.

Pendekatan taktis sama-sama memerlukan pendengaran yangteliti dan tanggapan yang bijak. Anda perlu awas dan penuhperhatian sehingga Anda dapat beradaptasi dengan informasi baru.Metode ini lebih mirip permainan basket satu lawan satu daripadacatur. Ada rencana yang dijalankan, namun juga gerakan danpenyesuaian yang terus menerus.

Saya memiliki segala jenis nama aneh bagi taktik-taktik iniuntuk menolong Anda mengingat apa mereka itu dan bagaimanamereka bekerja––nama-nama seperti Columbo; Bunuh Diri;Membongkar Atap; Ilmuwan Rhodes; Faktanya Saja, Ya; danMesin Penggilas. Beberapa dari mereka digunakan untuk memulai;beberapa untuk mempertahankan diri.

Pada halaman-halaman berikutnya, Anda akan menjumpaicontoh dan dialog nyata ketika saya menggunakan pendekatantaktis untuk menjawab tuduhan umum, keluhan, atau seranganyang melawan keyakinan-keyakinan yang Anda dan saya pegangsebagai murid Yesus. Namun ada bahaya yang saya ingin Andawaspadai, jadi saya perlu berhenti sejenak dan melakukan klari-fikasi penting.

Taktik bukanlah trik manipulatif atau akal bulus. Taktik bukancara licik mempermalukan orang lain dan memaksa mereka untuktunduk pada cara pandang Anda. Taktik tidak dimaksudkan untukmerendahkan atau melecehkan mereka yang tidak setuju sehinggaAnda dapat memperoleh poin spiritual.

Page 15: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

30

TACTICS

Saya memperingatkan Anda karena dua alasan.

Pertama, taktik-taktik ini berkuasa dan dapat disalahguna-kan. Tidaklah sulit membuat seseorang terlihat bodoh saat Andamenguasai teknik-teknik ini. Suatu pendekatan taktis dapat segeramenyingkap betapa bodohnya pemikiran seseorang. Karena ituAnda perlu hati-hati supaya tidak menggunakan taktik Anda hanyauntuk menyerang orang lain.4

Kedua, ilustrasi-ilustrasi dalam buku ini merupakan catatanringkasan perjumpaan yang benar-benar saya alami. Dalampenuturan ulang, saya mungkin tampil lebih kasar atau agresifdaripada yang saya lakukan sebenarnya. Saya bukan menyang-kali sifat saya yang asertif, terus terang, atau menantang. Meskidemikian, saya tidak pernah bermaksud menyinggung ataumelukai.

Tujuan saya, sebenarnya, adalah menemukan cara-cara cerdasuntuk memanfaatkan pemikiran yag keliru dari seseorang demimenun- tunnya kepada kebenaran, tetapi sekaligus tetap penuhkasih karunia dan belas kasih. Sasaran saya adalah mengelola,bukan memanipulasi; mengendalikan, bukan memaksa; ber-manuver, bukan berkelahi. Saya ingin Anda juga demikian.

Jika Anda agak khawatir melihat kemungkinan berbicaradengan orang-orang di luar keamanan lingkungan kristiani Anda,izinkan saya memberikan dorongan untuk Anda. Saya telahberhadapan dengan para penantang dan kritikus di tempat nilai-nilai dunia berpusar ingin diterima. Orang-orang yang saya jumpai––beraneka ragam orang ateis, kultus, skeptis, dan sekularis––semuanya melawan pandangan Kristen, kadang-kadang dengan

Bukan kehidupan Kristen namanya jika ia melukai, memperma-lukan, atau berlomba dengan kenalan, teman, atau bahkan musuh,namun ke dalam pencemaran seperti itulah umumnya orangmudah jatuh––Hugh Hewitt3

Page 16: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

31

DIPLOMASI ATAU D-DAY?

penuh semangat dan kemarahan. Kebanyakan mereka sangatcerdas.

Sejujurnya, inilah yang terutama merisaukan saya. Saya tidakyakin bagaimana gagasan-gagasan yang telah saya pelajari dalampenelitian saya yang aman dapat berhasil di hadapan orang-orangcerdas di luar dengan ribuan orang yang menonton atau men-dengarkan. Apa yang saya temukan dalam ujian yang berat itujustru adalah kenyataan bahwa fakta dan alasan yang masuk akalberada di pihak kita. Kebanyakan orang, bahkan orang-orangcerdas, tidak berpikir baik-baik tentang posisi mereka yang mela-wan kekristenan. Bagaimana saya tahu? Saya telah mendengar-kan keberatan-keberatan mereka.

Anda tidak perlu takut terhadap kebenaran atau kesukaran.Ambil waktu Anda, selesaikan pekerjaan rumah Anda, renungkantopik-topiknya. Jika kekristenan adalah kebenaran, tidak pedulibetapa meyakinkan kedengarannya pihak lawan mulanya, akanselalu ada titik lemah di suatu tempat––kesalahan berpikir, “fakta”yang kontradiktif, kesimpulan yang tidak dapat dibuktikan. Terus-lah mencarinya. Cepat atau lambat ia akan muncul. Sering kalitaktik yang tepat akan menolong Anda menemukan kecacatandan menyatakan kesalahannya.

Ada seni bagi proses ini, dan mempelajari keterampilan apapun butuh waktu dan usaha yang lebih fokus. Perlu latihan untukmembalikkan suatu situasi yang tampaknya kurang mengun-tungkan menjadi suatu kesempatan. Meski demikian, jika Andamempelajari taktik-taktik dalam buku ini, saya jamin Anda akanmenyatakan kebenaran dengan lebih baik dan jelas––dan kadang-kadang bahkan dengan cerdik. Saya akan memandu Anda, lang-kah demi langkah, menelusuri sebuah rencana permainan yangdapat menolong Anda bermanuver dengan nyaman dan indahdalam percakapan-percakapan mengenai keyakinan dan nilai-nilaiKristen yang Anda miliki.

Page 17: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen

32

TACTICS

Jika Anda seorang pembelajar yang tekun, dalam waktu yangsangat singkat Anda akan mengembangkan seni menjaga kendalidengan tepat––apa yang saya sebut dengan “tetap duduk di kursipengemudi”––dalam diskusi-diskusi dengan orang lain. Anda akanbelajar bagaimana melangkah menelusuri padang ranjau untukmenjejakkan kaki atau memperoleh posisi menguntungkan dalampercakapan. Singkatnya, Anda akan belajar bagaimana menjadidiplomat yang lebih baik––duta bagi Yesus Kristus.

APA YANG KITA PELAJARI DALAM BAB INI

Pertama, kita belajar mengenai pentingnya menggunakan pen-dekatan taktis ketika berbincang tentang kekristenan. Taktikmenolong Anda memegang kendali percakapan dengan membawaAnda ke kursi pengemudi dan menjaga Anda tetap di sana. Taktikjuga menolong Anda bermanuver dengan efektif di tengah-tengahpertentangan sehingga gerakan Anda menjadi lebih seperti dip-lomasi daripada pertempuran.

Kedua, kita memaknai taktik dan membedakannya daristrategi. Strategi melibatkan gambaran besar, yang dalam kasuskita berarti isi, informasi, dan alasan mengapa seseorang haruspercaya bahwa kekristenan adalah benar. Taktik, di sisi lain,melibatkan detail-detail perjumpaan, seni menjelajahi percakapanitu sendiri.

Ketiga, kita belajar tentang bahaya menggunakan taktik.Taktik bukanlah trik, akal bulus, atau cara licik mempermalukanatau merendahkan orang lain. Taktik digunakan untuk menda-patkan pijakan, bermanuver, dan menyingkap cacat pemikiranorang lain sehingga Anda dapat menuntun mereka kepada kebe-naran.

Sebelum kita masuk lebih rinci, saya ingin membahas bebe-rapa keraguan yang mungkin Anda miliki.

Page 18: TACTICS - Literatur Saat | Penerbit Buku Kristen