t pk 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf ·...

25
63 BAB III METODE PENELITIAN Bab III ini pembahasan difokuskan kepada: (1) Pendekatan dan metode penelitian, (2) Lokasi dan subjek penelitian, (3) Teknik pengumpulan data, (4) Teknik pengolahan dan analisis data, (5) Prosedur penelitian, (6) Hasil pra survey. A.Pendekatan dan Metode Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran berbasis multimedia untuk meningkatkan kemampuan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development yang merujuk pada teori Borg and Gall dalam Sukmadinata (2009: 164). Suhadi Ibnu (2001: 5) memberikan pengertian tentang penelitian pengembangan sebagai jenis penelitian yang ditujukan untuk menghasilkan suatu produk hard-ware atau soft-ware melalui prosedur yang khas yang biasanya diawali dengan need assesment atau analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan proses pengembangan dan diakhiri dengan evaluasi. Selanjutnya Borg and Gall dalam Sukmadinata (2009: 169-170) mengemukakan langkah-langkah umum dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan sebagai berikut: 1. Penelitian dan pengumpulan informasi (research and information collecting) termasuk di dalamnya review literature, observasi kelas dan persiapan laporan); pengumpulan informasi mengenai data lapangan berdasarkan studi

Upload: docong

Post on 23-Jul-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

63

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III ini pembahasan difokuskan kepada: (1) Pendekatan dan metode

penelitian, (2) Lokasi dan subjek penelitian, (3) Teknik pengumpulan data, (4)

Teknik pengolahan dan analisis data, (5) Prosedur penelitian, (6) Hasil pra

survey.

A.Pendekatan dan Metode

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengembangkan model

pembelajaran berbasis multimedia untuk meningkatkan kemampuan membaca

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development yang

merujuk pada teori Borg and Gall dalam Sukmadinata (2009: 164).

Suhadi Ibnu (2001: 5) memberikan pengertian tentang penelitian

pengembangan sebagai jenis penelitian yang ditujukan untuk menghasilkan suatu

produk hard-ware atau soft-ware melalui prosedur yang khas yang biasanya

diawali dengan need assesment atau analisis kebutuhan, dilanjutkan dengan

proses pengembangan dan diakhiri dengan evaluasi.

Selanjutnya Borg and Gall dalam Sukmadinata (2009: 169-170)

mengemukakan langkah-langkah umum dalam melaksanakan penelitian dan

pengembangan sebagai berikut:

1. Penelitian dan pengumpulan informasi (research and information collecting)

termasuk di dalamnya review literature, observasi kelas dan persiapan

laporan); pengumpulan informasi mengenai data lapangan berdasarkan studi

Page 2: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

64

awal dan studi literatur yang menunjang terhadap kemampuan membaca

siswa.

2. Perencanaan (planning), termasuk di dalamnya mendefinisikan keterampilan,

menetapkan tujuan, menentukan urutan pembelajaran, dan uji kemungkinan

dalam skala kecil; yakni uji coba terbatas pengembangan model pembelajaran

berbasis multimedia pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

3. Mengembangkan bentuk produk pendahuluan (develop preliminary form of

product) termasuk di dalamnya persiapan materi belajar, buku-buku yang

digunakan, media dan evaluasi. Mengembangkan bentuk awal model yang

dimaksud adalah menyusun pengembangan pembelajaran berbasis multimedia

pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

4. Uji coba pendahuluan (preliminary field testing) melibatkan sekolah dalam

jumlah terbatas. Dalam hal ini dilakukan analisis data berdasarkan angket, dan

observasi. Uji coba terbatas yang dilakukan melibatkan satu sekolah dan kelas

tertentu dalam rangka pengembangan pembelajaran berbasis multimedia pada

mata pelajaran bahasa Indonesia.

5. Revisi terhadap produk utama (main product revision) didasarkan atas hasil

ujicoba pendahuluan tentang pengembangan pembelajaran berbasis multimedia

pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

6. Uji coba luas (main field testing) melibatkan sekolah dalam jumlah yang lebih

banyak. Data kuantitatif berupa postes dikumpulkan dan hasilnya dievaluasi

sesuai dengan tujuan. Uji coba luas akan dilakukan terhadap tiga (3) Sekolah

Menengah Pertama dengan kategori rendah, sedang, dan tinggi.

Page 3: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

65

7. Perbaikan hasil uji coba luas (operational product revision) perbaikan model

pembelajaran ini dilakukan berdasarkan hasil uji coba utama / terbatas yang

dilakukan peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia

untuk menghasilkan bentuk / model media pembelajaran yang ideal.

8. Uji coba operasional (operational field testing) yang melibatkan sekolah

dalam jumlah yang lebih banyak lagi. Pada langkah ini dikumpulkan data

angket dan observasi untuk kemudian dianalisis;

9. Revisi / perbaikan produk akhir (final product revision) berdasarkan hasil uji

coba luas;

10.Deseminasi dan implementation (dissemination and implementation); yaitu

penyebaran dan distribusi, pada langkah ini dilakukan monitoring sebagai

kontrol terhadap kualitas produk.

Dari sepuluh langkah tersebut di atas, dapat disederhanakan menjadi tiga

tahapan dasar yaitu : 1) studi pendahuluan, 2) pengembangan model, dan 3) uji

model. Ketiga tahapan tersebut tidak penulis lakukan secara keseluruhan, hal ini

sesuai dengan pendapat Sukmadinata (2009: 187) yang menyatakan bahwa “

Untuk peneliti dari program S2 atau penyusunan tesis, kegiatan penelitian dan

pengembangan dapat dihentikan sampai dihasilkan draft final, tanpa pengujian

hasil.

Berdasarkan tahap-tahap pelaksanaan penelitian di atas maka

pengembangan model pembelajaran berbasis multimedia untuk meningkatkan

kemampuan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII SMP

Page 4: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

66

Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut:

I II III

Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah di atas dapat diuraikan menjadi beberapa kegiatan

yakni sebagai berikut:

1. Studi Pendahuluan.

Studi pendahuluan merupakan studi awal yang dilakukan untuk

mengidentifikasi proses pembelajaran bahasa Indonesia saat ini di Sekolah

Menengah Pertama sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan model

pembelajaran berbasis multimedia.

- Kajian Literatur

- Pra Survey

Hasil kajian pra survey dan

literatur

Draft awal Pembelajaran

Berbasis Multimedia

Efektivitas uji model

- Perencanaan Model pembelajaran

- Implementasi Pembelajaran

- Refleksi dan penyempurnan model

- Uji Coba Terbatas

- Uji Coba Luas

Perencanaan dan Penyusunan Model

Uji Coba Dfat Model Studi Pendahuluan

Page 5: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

67

Kegiatan yang dilakukan pada studi pendahuluan adalah sebagai

berikut:

1) Studi pustaka dan studi dokumentasi ditujukan untuk menghimpun dan

mengkaji teori-teori yang mendasari konsep yang berkaitan dengan

pembelajaran berbasis multimedia, kemampuan membaca pada mata

pelajaran bahasa Indonesia, standar kompetensi dan kompetensi dasar (SK-

KD) mata pelajaran bahasa Indonesia serta hasil penelitian terdahulu yang

berakitan dengan pengembangan model pembelajaran berbasis multimedia.

2) Melakukan kegiatan pra survey lapangan di SMP yang ada di kabupaten

Ketapang untuk menghimpun data yang berkaitan dengan kurikulum yang

digunakan, proses pembelajaran yang sedang berlangsung, sarana / fasilitas

dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Hasil studi pendahuluan ini digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam mengembangkan model pembelajaran berbasis multimedia untuk

meningkatkan kemampuan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia di

SMP Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.

2. Perencanaan dan Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis

Multimedia

Kegiatan yang dilakukan pada tahap kedua ini, meliputi:

a) Perencanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan: 1) analisis komponen

pembelajaran yang terdiri dari: analsis tujuan pembelajaran, analisis materi

pembelajaran, analasis strategi atau metode pembelajaran, analisis media

pembelajaran dan analisis evaluasi. 2) Penyusunan skenario pembelajaran, dan

Page 6: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

68

3) menyiapkan sarana komputer sebagai sarana yang mendukung

pembelajaran.

b) Implementasi pembelajaran

c) Refkelsi dan penyempurnaan model

d) Evaluasi

3. Uji Coba Model.

Dalam pelaksanaan dan pengembangan ini dilakukan uji coba model

pembelajaran berbasis multimedia dengan kegiatan sebagai berikut:

(a) Uji Coba Terbatas.

Penelitian uji coba model terbatas dilakukan pada satu sekolah yang

telah ditentukan yaitu SMP Negeri 3 Ketapang yang melibatkan 30 orang siswa

dan dua orang guru bahasa Indonesia dengan pertimbangan bahwa

karakteristiknya relatif sama dengan subjek secara keseluruhan.

Pelaksanaan penelitian uji coba model terbatas ini dilakukan dalam

bentuk siklus berulang sampai diperoleh hasil nyata terjadinya perubahan ke arah

yang diharapkan. Aspek-aspek yang akan diteliti pada tahap ini adalah: (1)

perencanaan pembelajaran, (2) implementasi draft model, (3) refleksi dan

penyempurnaan model, dan (4) evaluasi.

Selama uji coba berlangsung peneliti melakukan pengujian dan

perbaikkan dengan cara memonitoring dengan cermat sampai diperoleh data

untuk bahan refleksi. Hasil pengamatan oleh guru dan peneliti ini menjadi bahan

untuk dilakukannya revisi pada uji coba berikutnya. Dalam proses uji coba

Page 7: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

69

berulang ini dilakukan pretes dan postes hal ini ditujukan untuk memperoleh

bahan pembanding peningkatan kemampuan membaca siswa.

(b) Uji Coba Skala Lebih Luas.

Uji coba model lebih luas dilakukan dengan melibatkan 90 orang siswa

dan empat orang guru bahasa Indonesia. Sekolah yang dijadikan sebagai tempat

uji coba luas dipilih berdasarkan kategori kualifikasi tinggi, sedang dan rendah.

Oleh karena itu, sekolah yang dipilih adalah sekolah yang mewakili masing-

masing kategori kualifikasi tersebut. Setiap sekolah diambil sampel sebanyak

satu kelas sebagai kelas uji coba. Evaluasi dilakukan terhadap proses dan hasil

pembelajaran.

B. Lokasi dan Subyek Penelitian

Hasil pengembangan model pembelajaran berbasis multimedia ini

diproyeksikan untuk menjadi alternatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia di

SMP pada umumnya dan di SMP Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan

Barat pada khususnya. Adapun sekolah yang menjadi subyek dalam penelitian

ini adalah sekolah yang memiliki kreteria sebagai berikut:

(a) Memiliki laboratorium komputer sebagai faktor pendukung pelaksanaan

pembelajaran.

(b) Memiliki tenaga pengajar yang dapat mengoprasikan komputer sehingga

tenaga pengajar tersebut mampu membimbing siswa dalam mengoprasikan

komputer pada pelaksanaan pembelajaran.

Page 8: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

70

(c) Ketersediaan jadwal pengunaan komputer di sekolah untuk mata pelajaran

bahasa Indonesia.

Subyek penelitian berada di Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan

Barat. Kabupaten Ketapang terdapat 120 SMP baik negeri dan swasta yang

menyebar di 13 kecamatan. Dengan memperhatikan karakteristik, homogenitas,

dan heterogitas dan keterbatasan peneliti maka penelitian ini hanya dilakukan

pada empat sekolah yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Ketapang,

sebagai lokasi pengembangan dan uji coba terbatas. Sedangkan pada uji coba

luas peneliti menggunakan tiga (3) Sekolah Menengah Pertama yang berbeda

dengan kategori rendah, sedang, dan tinggi di wilayah Kabupaten Ketapang

berdasarkan ketersediaan sarana dan prasarana untuk pembelajaran dengan

menggunakan multimedia, seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Daftar Sekolah Uji Lapangan Lebih Luas

Secara lebih khusus penelitian ini difokuskan pada:

(1) Siswa yang akan yang diteliti pada uji coba terbatas adalah siswa kelas VIII

(delapan) SMP Negeri 3 Ketapang tahun ajaran 2009 / 2010 semester genap.

No

Nama Sekolah

Wilayah

Kualifikasi

Ket.

1, SMP N 1 Ketapang Ketapang Tinggi -

2. SMP Santo Augustinus Ketapang

Ketapang Sedang -

3. SMP N 2 Ketapang Ketapang Rendah -

Page 9: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

71

(2) Siswa yang akan diuji lapangan skala lebih luas adalah siswa SMP kelas

VIII (delapan) tahun pelajaran 2009 / 2010 yang ada di dua kecamatan Benua

Kayong dan Delta Pawan yaitu SMP Negeri 1 Ketapang, SMP Usaba 2

Santo Augustinus Ketapang dan SMP Negeri 2 Ketapang, dengan

mempertimbangkan jenis dan karakteristik sekolah (sekolah berkategori

tinggi, sedang dan rendah).

(3) Guru- guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia yang ada di

empat sekolah tersebut dan khususnya guru bahasa Indonesia yang mengajar

di kelas VIII.

C. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan data yang dibutuhkan pada penelitian ini teknik

pengumpulan data yang dipergunakan kuesioner, observasi, tes, wawancara dan

studi dokumentasi. Rincian penggunaan teknik pengumpulan data tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Kuesioner, digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang

berhubungan dengan kondisi kegiatan siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia, pandangan siswa dan guru terhadap model pembelajaran berbasis

multimedia yang dikembangkan dan faktor pendukung dan penghambat

penggunaan multimedia, ketersedian sumber / media dalam pembelajaran

bahasa Indonesia, dan pandangan guru dan siswa terhadap model

pembelajaran berbasis multimedia yang dikembangkan.

2. Observasi, digunakan pada tahap penelitian pra survey dan tahap

pengembangan pembelajaran berbasis multimedia, di mana kegiatan

Page 10: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

72

observasi ini merupakan kegiatan observasi langsung yakni pengamatan

tentang kegiatan siswa dan kegiatan guru selama proses pembelajaran

kegiatan membaca melalui multimedia dalam situasi yang sebenarnya dan

langsung diamati oleh Si peneliti.

3. Tes / penilian, digunakan untuk memperoleh data kemampuan membaca

dan analisis tentang hasil evaluasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

sebelum dan sesudah menggunakan multimedia interaktif.

4. Wawancara, merupakan suatu teknik pemerolehan data melalui tanya jawab

dengan pihak yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi

fokus kajian dalam penelitian ini. Wawancara dilakukan dengan guru-guru

yang mengajar bahasa Indonesia..Wawancara digunakan untuk memperoleh

data atau informasi yang berhubungan dengan kegiatan siswa dalam

pembelajaran bahasa Indoneseiua khususnya pada keterampilan membaca,

ketersediaan sumber atau media dalam pembelajaran bahasa Indonesia,

penilaian guru terhadap pengembangan pembelajaran berbasis multimedia,

faktor pendukung dan penghambat penggunaan multimedia dalam

pembelajaran.

5. Studi dokumentasi, merupakan cara pemerolehan data melalui bukti-bukti

atau dokumen tertulis yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dokumen-

dokumen yang menjadi sumber data diperoleh dari sekolah yang menjadi

subyek penelitian.

Pengumpulan data memerlukan alat pengumpul data atau instrument.

Sebelum instrument penelitian disusun terlebih dahulu dibuat kisi-kisi

Page 11: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

73

penyusunan instrument sehingga pembuatan instrument mengacu pada kisi-kisi

penyusunan instrument. Kisi-kisi penyusunan instrument dalam penelitian ini

memuat empat komponen yaitu: 1) variable dan sub variable, 2) aspek yang

diukur, 3) responden dan 4) teknik pengumpul data.

Berdasarkan teknik pengumpul data, instrument yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu: 1) kuesioner berstruktur, 2) skala penilian pengembangan

media, 3) pedoman wawancara, 4) lembar observasi , dan 5) tes.

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian difokuskan pada tiga tahap penelitian yaitu studi pendahuluan,

perencanaan dan pengembangan model, dan uji coba draft model yang

mencakup: uji lapangan terbatas dan uji lapangan skala lebih luas. Berdasarkan

data yang diperoleh teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Statistik Deskriftif

Statistik deskriftif digunakan untuk pengolahan data menggunakan

teknik seperti persen dan frekuensi. Pengolahan data dengan statistik deskriftif

tersebut digunakan untuk mengolah data sebagai berikut:

(a) Data tentang kegiatan dan pandangan siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.

(b) Data tentang kegiatan dan pandangan guru dalam pembelajaran membaca

pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

(c) Data tentang ketersediaan sumber / media dalam pelajaran bahasa Indonesia.

(d) Data tentang faktor pendukung dan penghambat.

Page 12: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

74

(e) Data tentang pandangan dan kegiatan siswa setelah pengembangan model

pembelajaran berbasis multimedia kemampuan membaca pada mata

pelajaran bahasa Indonesia.

(f) Data tentang pandangan dan kegiatan guru setelah pengembangan model

pembelajaran berbasis multimedia kemampuan membaca pada mata

pelajaran bahasa Indonesia.

Pengolahan data tersebut dilakukan sebagai berikut:

(1) Pemeriksaan terhadap hasil pengumpulan data berdasarkan teknik

pengumpulan data yang telah dilakukan;

(2) Melakukan verifikasi data penelitian;

(3) Membuat tabulasi data hasil penelitian;

(4) Menghitung frekuensi jawaban atau data; dan

(5) Melakukan analisis dan kajian data yang telah dilakukan secar statistik

deskriftif seperti: teknik persen, frekuensi dan tabel,

2. Statistik Inferensial

Statistik inferensial dipergunakan untuk memperoleh data hasil

kemampuan membaca. Pengujian terhadap kemampuan membaca siswa

dilakukan dengan menganalisis antara hasil pretes satu, pretes dua, pretes tiga,

pretes empat dan postes satu, postes dua, postes tiga, postes empat pada sekolah

yang menjadi sampel penelitian, untuk memperoleh hasil maka dilakukan uji

perbedaan dua rata-rata (uji t).

Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan terhadap skor hasil test

kemampuan membaca dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 13: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

75

(a) Uji perbedaan dua rata-rata terhadap sekor hasil pretes 1 dan postes 1;

(b) Uji perbedaan dua rata-rata terhadap skor hasil pretes 2 dan postes 2;

(c) Uji perbedaan dua rata-rata terhadap skor hasil pretes 3 dan postest 3.

(d) Uji perbedaan dua rata-rata terhadap skor hasil pretes 4 dan postes 4.

(e) Uji peerbedaan dua rata-rata terhadap skor hasil antar postes.

Uji t tersebut dianalisis dengan menggunakan program SPSS 17

(Statistical Package for Social Science 17). Jika nilai t hitung > t tabel pada taraf

signifiaksi 95% berarti ada perbedaan yang signifikan antara dua nilai rata-rata

yang diuji. Adapun prosedur pengolahan datanya adalah sebagai berikut:

(1) Pemerikasaan data,

(2) Tabulasi data,

(3) Pengujian.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

(1) Orientasi dan administrasi, yakni melakukan observasi awal tentang kondisi

dan situasi penerapan produk tertentu. Kegiatan yang dilakukan adalah

menyusun proposal penelitian, memilih lokasi dan mengurus perizinan.

(2) Tahap penilaian dan uji coba instrument, menyusun instrument studi

pendahuluan berdasarkan kisi-kisi.

(3) Tahap pelaksanaan studi pendahuluan.

(4) Pengembangan model pebelajaran berbasis multimedia pada mata pelajaran

bahasa Indonesia dan pelaksanaan uji coba.

(5) Pelaksanaan uji efektivitas model pembelajaran berbasis multimedia.

Page 14: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

76

F. Hasil Pra Survey

Data kondisi dan situasi pembelajaran bahasa Indonesia diperoleh

melalui kegiatan studi pendahuluan atau pra survey dengan membagikan

kuesioner yang bertujuan untuk mendeskrifsikan dan mengidentifikasi pola

pembelajaran bahasa Indonesia yang berlangsung saat ini termasuk kegiatan

siswa, guru, ketersediaan sumber atau media, faktor pendukung dan

penghambat.

Hasil studi pendahuluan diperoleh melalui penyebaran kuesioner

terhadap 210 orang siswa kelas VIII tahun pelajaran 2009 / 2010 yang tersebar

pada 4 sekolah yaitu: SMP Negeri 3 Ketapang, SMP Negeri 1 Ketapang, SMP

St. Augustinus Ketapang, dan SMP Negeri 2 Ketapang. Selain itu dilakukan juga

pembagian kuesioner terhadap 6 orang guru bahasa Indonesia. Hasil studi

pendahuluan dijadikan dasar pertimbangan dalam merancang pengembangan

pembelajaran berbasis multimedia pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

Sebelum pengolahan data, terlebih dahulu dilakukan verifikasi terhadap

kuesioner yang telah dibagikan untuk memperoleh data penelitian yang akurat.

Setelah dilakukan verifikasi dari 250 kuesioner maka dilanjutkan dengan

pengolahan data untuk menentapkan subjek penelitian. Dari 250 kuesioner yang

dibagikan hanya 210 orang siswayang ditetapkan menjadi subyek penelitian yaitu:

SMP Negeri 3 Ketapang 30 orang, SMP Negeri 1 Ketapang 60 orang, SMP St.

Augustinus 60 orang dan SMP Negeri 2 Ketapang 60. Sedangkan untuk

kuesioner yang dibagikan kepada 6 orang guru seluruhnya diikutkan dalam

Page 15: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

77

pengolahan data penelitian. Hasil analisis angket pada studi pendahuluan

diperoleh hasil sebagai berikut:

(1) Situasi dan Kondisi Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa SMP Saat Ini.

Situasi dan kondisi pembelajaran bahasa Indonesia siswa SMP di

kabupaten Ketapang dapat dilihat dari data-data sebagai berikut:

(a) Data tentang kegiatan dan pandangan siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.

(b) Data tentang kegiatan dan pandangan guru dalam pelajaran bahasa Indonesia.

(c) Ketersediaan laboratorium komputer sebagai media pembelajaran.

(d) Data tentang faktor penghambat dan pendukung pengembangan pembelajaran

berbasis multimedia pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

a. Data Tentang Kegiatan dan Pandangan Siswa Terhadap Pembelajaran

Bahasa Indonesia

Data tentang kegiatan dan pandangan siswa dalam pembelajaran terdiri

dari beberapa variable yaitu: a) Minat siswa terhadap pembelajaran bahasa

Indonesia dan kemampuan mengoperasikan komputer, b) Pandangan siswa

terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan c) Pandangan siswa

terhadap penggunaan komputer dalam pembelajaan, d) Penguasaan siswa terhadap

materi pembelajaran

1) Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Kemampuan

Mengoperasikan Komputer.

Minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia menunjukan minat

yang tinggi dengan alasan mata pelajaran bahasa Indonesia alah ilmu yang sangat

Page 16: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

78

urgen dalam kehidupan sehari-hari dengan jumlah responden 89,05% dan hampir

sebagai besar siswa sudah dapat mengoperasikan komputer yaitu 57,62% hal ini

merupakan dasar untuk pengembangan pembelajaran berbasis multimedia (data

terlampir).

2) Pandangan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran yang Dilakukan oleh

Guru.

Pandangan siswa tentang proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru

menyangkut suasana pembelajaran, penyampaian tujuan pembelajaran, materi,

ketepatan waktu, bahasa, metode / teknik, menunjukkan aktivitas sangat tinggi,

namun pada dasarnya pelaksanaan pembelajaran masih teragantung kepada guru

atau berfokus pada guru, hal ini disebabkan cara mengajar guru yang boleh

dikatakan masih sangat konvensional dengan menjejali ilmu sebanyak-banyaknya,

dan kurang melibatkan siswa untuk mandiri (data terlampir ).

3) Pandangan Siswa Terhadap Penggunaan Komputer dalam Pembelajaan

Menurut pandangan siswa pembelajaran bahasa Indonesia yang

berlangsung selama ini sama sekali belum pernah menggunakan komputer atau

multimedia. Cara guru mengukur kemampuan membaca siswa hanya dengan cara

manual / konvensional yaitu dengan cara membagikan teks bacaan dan pada

waktu yang telah disepakati siswa harus berhenti membaca, sehingga ada siswa

yang belum tuntas untuk membaca tetapi waktu yang ditentukan sudah selesai.

Komputer hanya digunakan untuk mata pelajatan Teknologi Informasi Komputer

(TIK). Media yang selama ini digunakan oleh guru adalah media buku, LKS dan

gambar. Hal ini menjadi tantangan bagi peneliti untuk memperkenalkan model

Page 17: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

79

pembelajaran berbasis multimedia kepada siswa SMP di kabaupten Ketapang

(data terlampir ).

4) Penguasaan Siswa Terhadap Materi Pembelajaran

Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran belum begitu

memuaskan begitu juga halnya dengan ketuntasan hasil belajar. Padahal ada

beberapa strategi yang dilakukan oleh guru misalnya memberikan pekerjaan

rumah, memberikan pretes dan postes yang akhiri dengan judgment atau

penskoran berdasarkan pokok bahasan, kedalaman materi dan tingkat kesukaran.

Hal lain yang dilakukan oleh guru adalah menjelaskan kembali materi yang belum

dimengerti oleh siswa dan pada akhir pelajaran guru bersama siswa

menyimpulkan hasil pembelajaran. Hasil penelitian ini menjadi dasar untuk

memperbaiki hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis multimedia (data terlampir).

Berdasarkan data di atas, tentang pandangan dan kegiatan siswa dalam

pembelajar bahasa Indonesia dapat disimpulkan bahwa siswa menunjukan minat

yang tinggi dalam pembelajaran dan sebagian besar siswa sudah mampu

mengoprasikan komputer, dan siswa menunjukkan aktivitas yang tinggi terhadap

kegiatan yang dilakukan guru, namun dalam proses pembelajaran penggunaan

media komputer atau multimedia belum pernah dilakukan dan bahkan siswa

sebagian belum memahami materi pelajaran yang mengakibatkan hasil belajar

siswa belum tuntas.

Page 18: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

80

b. Data Tentang Kegiatan dan Pandangan Guru dalam Pembelajara Bahasa

Indonesia.

Kegiatan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari tiga

variable yaitu: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tidak lanjut. Pada

penelitian ini ada 6 (enam ) guru bahasa Indonesia kelas VIII yang dijadikan

sampel penelitian dari empat SMP di Kabupaten Katepang Provinsi Kalimantan

Barat.

1) Kegiatan dan Pandangan Guru tentang Perencanaan Pembelajaran.

Berdasarkan hasil penyebaran angket dan wawancara dengan 6 guru ,

bahwa dalam tahap perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia 6 orang guru

mempersiapakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP bagi guru

merupakan perangkat yang sangat penting, namun mereka masih mengalami

kendala. Kendala yang muncul diantaranya: (1) minimnya keterampilan membuat

RPP, (2) keterbatasan waktu dalam hal merancang RPP, dan (3) minimnya buku

pedoman dan pendukung dalam membuat RPP, bahkan dalam membuat RPP ada

dua orang guru yang tidak berpedoman kepada silabus, hanya berdasarkan pada

kompetensi dasar dan indikator saja. Dalam persiapan bahan / materi mengajar

guru sudah memahami buku pegangan wajib yang menjadi buku pegangan siswa

ditambah lagi guru memperbanyak membaca sebagai bahan pengayaan. Dalam

penggunaan media ada guru yang tidak mempergunakan dengan alasan tidak

memiliki sarana dan prasarana untuk membuat dan mempergunakannya. Sebagai

langkah awal untuk mengetahui kemampuan dasar siswa, guru melakukan pretes

dan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan

guru telah melakukan postes (data terlampir ).

Page 19: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

81

2) Pandangan Guru Tentang Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia para guru berasumsi bahwa

materi yang diajarkan sudah sesuai dengan tujuan, alokasi waktu, serta materi

telah dirumuskan dengan jelas. Guru menjelaskan dengan bahasa yang jelas dan

lugas, memberi kesempatan pada siswa untuk mengerjakan tugas, namun metode

/ teknik mengajar guru yang masih menunjukkan kurang bervariatif, dan

pembelajaran masih berfokus kepada guru. Bahasa yang digunakan oleh guru

adalah bahasa yang baik dan mudah dimengerti oleh siswa, dan setelah akhir

pelajaran guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran secara bersama

dengan cara mencatatnya di papan tulis dengan harapan agar siswa menulis hal-

hal penting tersebut dan mudah untuk mengingatnya (data terlampir ).

3) Pandangan Guru Tentang Penggunaan Media dalam Pembelajaran.

Guru dalam hal menyiapkan media, mereka memandang sangat penting

dan perlu digunakan untuk menciptakan suatu pembelajaran yang berkesan,

menyenangkan, dan mandiri, namun karena keterbatasan sarana dan kemampuan

guru untuk menyiapkan media pembelajaran maka pada umumnya

pembelajaran berlangsung apa adanya. Pembelajaran bahasa Indonesia dengan

menggunakan multimedia hampir tidak pernah dilakukan oleh guru, guru hanya

menggunakan cara konvensional. Media komputer yang digunakan oleh

beberapa orang guru hanya terbatas pada penampilan power point materi

pembelajaran saja (data terlampir).

Page 20: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

82

4) Pandangan dan Kegiatan Guru Tentang Evaluasi dan Tindak Lanjut

Pembelajaran

Evaluasi dan tindak lanjut merupakan salah satu tahap kegiatan dalam

proses belajar mengajar yang harus dilakukan oleh guru sebagai suatu kegiatan

yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana materi pembelajaran sudah diserap

oleh siswa dan sebagai langkah bagi guru untuk menetapkan atau mengambil

suatu keputusan (judgment). Pelaksaaan evaluasi dan tindak lanjut hanya

sebagian guru yang melaksanakannya dalam bentuk melaksanakan fungsi pretes

dan postes. Alat evaluasi yang disusun berdasarkan pada: indikator pencapaian

tujuan, tingkat kesukaran dan kedalaman materi. Guru selalu memberikan

penjelasan kembali materi yang disajikan jika ada siswa yang belum mengerti,

namun penguasaan materi kemampuan membaca siswa belum mencapai 80%

(data terlampir ).

Berdasarkan hasil penelitian di atas tentang pandangan dan kegiatan

guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat disimpulkan bahwa pada

umumnya guru telah membuat rencana pembelajaran berdasarkan silabus.

Pelaksanaan pembelajaran pada umumnya masih berfokus pada guru dan guru

telah menggunakan metode yang bervariatif tetapi belum sepenuhnya

menggunakan media apalagi media komputer atau multimedia. Hal ini menjadi

salah satu penyebab kurang menariknya pembelajaran yang dilakukan sehingga

hasil belajar siswa yang dilihat dari evaluasi pretes dan postes belum mencapai

80% tuntas, padahal guru selalu memberikan pekerjaan rumah, menjelaskan

kembali materi yang belum dipahami oleh siswa, membuat soal-soal latihan dan

sebagainya.

Page 21: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

83

(2) Ketersediaan Laboratorium Komputer Sebagai Media Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian keempat sekolah telah memiliki

laboratorium komputer. Pada uji coba terbatas di SMP Negeri 3 Ketapang tersedia

80 unit komputer. Komputer tersebut terbagi menjadi dua ruangan yaitu: 40 buah

berada di ruang laboratorium komputer dan 40 buah berada di laboratorium

bahasa dan ruangannya di desain dengan indah, tenang, dan nyaman. Komputer

tersebut berpentium empat yang telah diprogram dengan jaringan internet.

Ketersediaan komputer tersebut jumlahnya masih kurang jika dibandingkan

dengan jumlah siswa 900 orang, sehingga untuk penggunaan komputer

dilakukan sistem jadwal dan disediakan waktu tambahan pada siang hari setelah

proses pembelajaran.

Sekolah sebagai tempat uji coba luas ketersediaan komputer

bervariasi, SMP Negeri 1 Ketapang kategori sekolah tinggi jumlah komputer

tersedia sebanyak 40 unit yang terpisah pada dua ruangan yang berjauhan dan

ditempatkan pada ruangan ber-AC. SMP Santo Augustinus sebagai sekolah

kategori sedang jumlah komputer tersedia sebanyak 32 unit, komputer tersebut

berpentium empat dan berada di ruangan ber-AC. Sedangkan pada SMP Negeri 2

sebagai sekolah kategori rendah jumlah komputer tersedia sebanyak 22 unit

dengan pentium empat yang ditempatkan para ruangan ber-AC. Ketersediaan

komputer dengan jumlah siswa yang ada di sekolah ini jauh dari cukup karena

jumlah siswa rata-rata sekelas 35 orang.

Ketersediaan komputer pada sekolah uji coba lebih luas jumlahnya

masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah siswa. Keterbatasan jumlah

Page 22: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

84

komputer ini mengakibatkan pemanfaatannya menggunakan sistem jadwal,

berkelompok dan penggunaannya pada waktu siang dan sore hari setelah proses

pembelajaran. Jenis komputer yang tersedia di empat SMP tersebut pada

umumnya sudah menggunakan pentium 4, namun perangkatnya (Hardware dan

software) tidak semuanya diinstal, sehingga mengurangi manfaat dalam

penggunaannya dalam pembelajaan. Ketersediaan laboratorium yang belum

maksimal maka dalam hal pemanfaatannya harus bekerja sama dengan guru TIK

untuk melakukan proses pembelajaran berbasis komputer.

Berdasarkan data di atas, maka dilihat dari segi sarana dan prasarana

pendukung utama pengembangan pembelajaran berbasis multimedia untuk

meningkatkan kemampuan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia tidak

ada kendala atau hambatan.

(3) Faktor Pendukung dan Penghambat

Data hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor yang dapat

mendukung pengembangan pembelajaran berbasis multimedia antara lain:

(a) Faktor siswa, hampir seluruh siswa yang dijadikan responden sudah mampu

mengoperasikan komputer.

(b) Faktor guru, 4 orang guru 6 orang guru bahasa Indonesia dari 4 SMP yang

dijadikan lokasi penelitian, sudah mampu bahkan mahir mengoperasikan

komputer dalam pembelajaran. Hal inilah yang menjadi faktor pendukung

dalam mengembangkan pembelajaran berbasis komputer di sekolah, bahkan

mereka telah memiliki komputer milik pribadi di rumah.

Page 23: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

85

(c) Faktor sekolah, keempat SMP di Kabupaten Ketapang telah dilengkapi

dengan laboratorium komputer. Ketersediaan laboratorium komputer di SMP

merupakan faktor pendukung dalam proses pengembangan model multimedia

kemampuan membaca. Hal lain yang menjadi pendukung adalah sekolah

memberikan layanan pemanfataan laboratorium komputer untuk siswa pada

pagi, siang dan sore hari.

(d) Selain didukung oleh laboratorium komputer, pada dua sekolah yaitu SMP

Negeri 3 Ketapang dan SMP Negeri 1 Ketapang memiliki laboratorium

bahasa.

Faktor yang dapat menghambat dalam pengembangan pembelajaran

berbasis multimedia di SMP Kabupaten Ketapang diantaranya:

(a) Faktor siswa, pada umumnya para siswa belum mampu mengakses

program-program baru dan masih dihantui oleh perasaan takut, sehingga para

guru harus berupaya memberikan informasi program-program baru dalam

komputer.

(b) Faktor guru, ada dua orang guru yang belum dapat mengakses program-

program pembelajaran melalui multimedia, karena belum pernah untuk

berlatih dan mengunakan multimedia (komputer). Hal ini disebabkan

minimnya pendidikan dan pelatihaan (diklat) pengembangan pembelajaran

berbasis komputer dan penghargaan yang sangat minim terhadap komputer

sebagai media pembelajaran. Sehingga peneliti memerlukan waktu yang

untuk membimbing dan melatih dua orang guru tersebut.

Page 24: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

86

(c) Faktor sekolah, belum adanya kebijakan nyata untuk mengembangkan

pembelajaran berbasis komputer, minimnya tenaga ahli untuk

mengoperasikan dan memperbaiki komputer yang rusak. Hal ini menjadi

hambatan utama bagi sekolah, sehingga pembelajaran bahasa Indonesia

masih mengandalkan pembelajaran konvensional.

(d) Penggunaan pengembangan pembelajaran berbasis multimedia merupakan

pembelajaran yang pertama sekali dalam penerapan mata pelajaran lain selain

mata pelajaran TIK, hal ini menjadi bahan baru sebagai upaya untuk

mengenalkan kepada guru-guru tentang pembelajaran melalui multimedia

sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengenalkan guru cara

mengoprasikannya.

(e) Pembelajaran bahasa Indonesia lebih sering dilakukan di dalam kelas di

bandingkan di laboratorium komputer.

(f) Jumlah siswa perkelas rata-rata 35 orang dengan jumlah komputer yang

terbatas pada SMP Negeri 1 Ketapang, SMP Usaba 2 Santo Agustinus dan

SMP Negeri 2 Ketapang menyebabkan kegiatan dalam mengoprasikan

komputer dilakukan secara bergilir dan satu komputer dioperasikan oleh dua

orang siswa.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dari empat variable yaitu pandangan

dan kegiatan siswa, pandangan dan kegiatan guru, sarana dan prasarana

pendukung pengembangan model pembelajaran berbasis multimedia, dan

faktor pendukung maka pengembangan pembelajaran berbasis multimedia pada

mata pelajaran bahasa Indonesia yang akan penulis kembangkan memperoleh

Page 25: T PK 0808828 chapter3 - repository.upi.edurepository.upi.edu/10722/4/t_pk_0808828_chapter3.pdf · dan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan

87

dukungan dari siswa, guru, dan pihak sekolah. Dan mengenai faktor

penghambat dapat diatasi dengan cara peneliti membimbing guru yang belum

memahami multimedia dan mengenai kekurangan jumlah komputer jika

dibandingkan dengan jumlah siswa disiasati satu komputer dioperasikan oleh dua

orang siswa yang dilakukan secara bergiliran.