sustainable partnerships for sustainable growth

183
Sustainable Partnerships For Sustainable Growth Annual Report | Laporan Tahunan

Upload: hoangkhue

Post on 12-Jan-2017

221 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

Sustainable PartnershipsFor Sustainable Growth

Annual Report | Laporan Tahunan

Page 2: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

1. Vision and Mission Visi dan Misi2. 2009 Annual Report Theme 1 Tema Laporan Tahunan 20093. PT Krakatau Steel (Persero) in Brief 2 Sekilas PT Krakatau Steel (Persero)4. Milestones 4 Peristiwa Penting5. Awards 7 Penghargaan6. Business Highlights 8 Ikhtisar Bisnis7. Financial Highlights 10 Ikthtisar Keuangan8. Remarks from The President Commissioner 12 Sambutan Komisaris Utama9. Board of Commissioners 16 Dewan Komisaris

10. Report from The President Director 20 Laporan Direktur Utama11. Directors 26 Direksi12. Structure Organization 30 Struktur Organisasi13. Management Discussion and Analysis 32 Analisis Manajemen dan Pengulasan14. Risk Management 40 Manajemen Risiko15. Good Corporate Governance 46 Tata Kelola Perusahaan16. Sustainability Report 54 Laporan Kesinambungan17. Our Subsidiaries Company and Corporate Data 63 Anak Perusahaan dan Data Perusahaan18. Independent Auditor’s Report 73 Laporan Auditor Independen

VISIONVisi

MISSIONMisi

To be an integrated steel company with competitive edges to grow continuously toward becoming a leading global enterprise.

Menjadi perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh dan berkembang secara berkesi-nambungan menjadi perusahaan terkemuka di dunia.

Providing the best-quality steel products and related services for the prosperity of the nation.

Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi kemakmuran bangsa.

Page 3: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

1

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

Although 2009 was a difficult year for the global steel industry, PT Krakatau Steel (Persero) proved its mettle as Indonesia’s largest steel company and successfully booked profits through successful partnerships. This has served to highlight the importance of integrating resources and nurturing sustainable partnerships. Through these, PT Krakatau Steel (Persero) has proven that sustainable partnerships serve to create sustainable growth.

Meskipun 2009 merupakan tahun yang cukup sulit secara keseluruhan untuk industri baja global, PT Krakatau Steel (Persero) telah membuktikan kehandalannya sebagai perusahaan baja terbesar Indonesia dan berhasil membukukan keuntungan melalui kemitraan yang berhasil. Hal ini menggarisbawahi pentingnya usaha untuk mengintegrasikan segala sumber daya dan membina kemitraan yang berkesinambungan. Melalui upaya seperti inilah PT Krakatau Steel (Persero) telah membuktikan bahwa kemitraan yang berkesinambungan memang membangun pertumbuhan yang berkesinambungan pula.

Achieving Prosperity Together

2009

Page 4: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

2

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) IN BRIEFSekilas PT Krakatau Steel (Persero)

Established initially in 1960 as the Trikora Iron Steel Project by President Soekarno, PT Krakatau Steel (Persero) has developed in the largest steel producer in Indonesia. Since operating its first factory in 1977, the Company has expanded production into various steel products such as hot and cold-rolled coils as well as wire rods. Integrating ten subsidiaries under its control, PT Krakatau Steel (Persero) has diversified into supporting businesses which produce other types of high value added steel (tin plates, spiral and ERW pipes, reinforcing bars and and section steel), utilities (water and electricity), infrastructure (port and industrial estate), engineering services (information technology, engineering and construction) and medical services.

As a result of its technical expertise, PT Krakatau Steel (Persero) became the first steel company in Indonesia to be awarded the ISO 9001 and ISO 14001 certification. These certifications are among others just as important that the Company had already obtained before. These others include the ASTM A252 and AWWA C200 obtained in 1973 as well as the API 5L in 1977 for the production of spiral pipes.

In 1993, the Company was awarded the ISO 9001 certification which was also followed by the ISO 9000 certificate because of its solid commitment to maintaining international quality standards. These certifications have been upgraded to the ISO 9001:2000 in 2003. SGS International also awarded another ISO certification highlighting the Company’s commitment for environmental awareness and work safety, the ISO 14001, in 1997.

PT Krakatau Steel (Persero) has a current production capacity for crude steel of 2.5 million tons per year. This is utilized to produce hot and cold-rolled coils as well as wire rods as its main products. The Company also caters for specialized industries and produces steel products such as Tin Plates, Spiral Pipes, Piling Pipes, ERW Pipes, Reinforcing Bars, and Section Steel. PT Krakatau Steel (Persero) markets its products not just domestically, but also internationally. The Company’s expertise to produce such specialized steel, including steel for the defense industry, serves to further strengthen its position as one of the nation’s strategic industries.

In 2009, amidst difficult and challenging market conditions, PT Krakatau Steel successfully booked net revenue of Rp. 16.9 trillion and net income of Rp. 494.7 billion. At the end of 2009, the Company employed 8,010 people, of which 2,495 were employed by its ten subsidiaries.

Berawal dari Proyek Besi Baja Trikora yang dicanangkan Presiden Soekarno pada 1960, PT Krakatau Steel (Persero) yang mulai beroperasi pada 1977 telah berkembang menjadi produsen baja terbesar di Indonesia. Perseroan telah mengembangkan produknya untuk mencakup berbagai jenis produk baja untuk berbagai keperluan, yaitu baja lembaran panas, baja lembaran dingin dan batang kawat. Dengan sepuluh anak perusahaannya, PT Krakatau Steel (Persero) telah melakukan diversifikasi pada usaha-usaha penunjang yang menghasilkan berbagai produk baja bernilai tambah tinggi (baja lembaran lapis timah, pipa spiral, ERW, baja tulangan dan baja profil), industri utilitas (air bersih, tenaga listrik), industri infrastruktur (pelabuhan, kawasan industri), dan industri jasa enjinering (konstruksi dan rekayasa, teknologi informasi), serta menyediakan layanan di bidang kesehatan.

Memiliki kemampuan teknis tinggi, PT Krakatau Steel (Persero) adalah produsen baja terpadu terbesar di Indonesia yang meraih Sertifikasi ISO 9001 dan ISO 14001. Sebelumnya, Perseroan juga sudah memperoleh Sertifikasi ASTM A252 dan AWWA C200 sejak 1973 serta Sertifikasi API 5L sejak 1977 untuk produksi pipa spiral.

Sebagai hasil dari komitmen tinggi Perseroan terhadap standar kualitas bertaraf Internasional, pada tahun 1993 PT Krakatau Steel (Persero) telah memperoleh Sertifikasi ISO 9001 yang kemudian ditingkatkan menjadi Sertifikasi ISO 9001: 2000 pada 2003. Sementara itu, SGS International juga telah memberikan suatu Sertifikasi ISO 14001 sejak 1997 atas komitmen Perseroan terhadap kesadaran lingkungan dan keselamatan kerja.

Saat ini, Krakatau Steel memiliki kapasitas produksi baja sebesar 2,5 juta ton per tahun. Kapasitas ini digunakan untuk memproduksi Baja Lembaran Panas, Baja Lembaran Dingin, dan Batang Kawat. Perseroan juga memproduksi jenis produk baja untuk industri-industri khusus, antara lain Baja Lembaran Lapis Timah, Pipa Spiral, Pipa ERW, Baja Tulangan, dan Baja Profil. Selain memasarkan produk-produknya secara nasional, PT Krakatau Steel (Persero) juga memasarkannya secara internasional. Keahlian Perseroan untuk memproduksi baja dengan spesifikasi Khusus, termasuk untuk keperluan pertahanan nasional, semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu industri strategis Indonesia.

Pada tahun 2009, di tengah kondisi pasar yang sulit dan menantang, PT Krakatau Steel berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp. 16,9 trilliun dan laba bersih sebesar Rp. 494,7 miliar. Pada akhir 2009, Perseroan memiliki 8.010 orang karyawan, dimana 2.495 orang dipekerjakan oleh sepuluh anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero).

Page 5: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

3

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) IN BRIEFSekilas PT Krakatau Steel (Persero)

Achievement Award for Excellent Performance Growth in the 2008 IQA AssessmentPenghargaan untuk Kinerja Pertumbuhan sangat baik dalam penilaian IQA untuk 2008

7,755,541 accident-free man-hours from 1 May ‘03 until 31 October ‘087.755.541 jam kerja bebas kecelakaan sejak 1 Mei ‘03 sampai 31 Oktober 2008

Net Income successfully booked for 2009 Penghasilan bersih yang berhasil didapat untuk 2009

Net revenue successfully booked in 2009 Pendapatan bersih yang berhasil dicapai untuk 2009

The Company’s commitment for environmental awareness and work safetyKomitmen Perusahaan terhadap kesadaran lingku-ngan dan keselamatan kerja

Krakatau Steel Resources are committed to minimise the undesirable impacts of production on the surrounding environmentSegala Sumber Daya Krakatau Steel berkomitmen untuk mengurangi dampak-dampak produksi yang tidak diinginkan terhadap lingkungan sekitar.

Current Production capacity for crude steelKapasitas produksi baja kasar saat ini

0accident 495bill IDR

Regional market demand grabbed successfully in 2009Permintaan pasar regional yang berhasil direbut selama 2009

10%

ISO1 4001since 19972.5mill tonnes

Number of people employed by the Company’s ten subsidiariesJumlah orang yang dipekerjakan oleh sepuluh anak perusahaan PT KS

8,010

GOLDAchievement Award

16.9Trill IDR

Page 6: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

4

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

1960

Contract signing for construction of Cilegon Steel Mills between the

Republic of Indonesia and Tjazpromex Pert (All Union Export-Import

Corporation) of Moscow.

1962

Groundbreaking of Trikora Iron Steel Project.

1967

Status change of Trikora Iron Steel Project into a Limited Liability

Company (LLC) pursuant to the Presidential Decree (Inpres) No.17

dated 28 December 1967.

1970

Official announcement to establish PT Krakatau Steel (Persero)

pursuant to the Government Decree (PP) No.35 dated 31 August

1970. PT Krakatau Steel (Persero) was awarded a broad mandate to

build the steel industry in Indonesia.

1975

The construction of PT Krakatau Steel Phase I with a production

capacity of 500 thousand tons per year.

1977

Official opening of PT Krakatau Steel’s Reinforcing Bar Plant, Section

Steel Plant, and Cigading Special Port by President Soeharto.

1979

Official opening of PT Krakatau Steel’s Sponge Iron Plant utilising

Direct Reduction Technology from Hylsa (50%), Steel Billet Plant

(Electric Arc Furnace), Wire Rod Plant, Steam-Generated Electricity

Penandatanganan kontrak pembangunan Cilegon Steel Mills antara

Republik Indonesia dan Tjazpromex Pert (All Union Export-Import

Corporation) dari Moskow.

Peletakan batu pertama Proyek Besi Baja Trikora.

Perubahan status Proyek Besi Baja Trikora menjadi Perseroan

Terbatas (PT) sesuai dengan Keputusan Presiden (Inpres) No.17

tanggal 28 Desember 1967.

Pengumuman resmi untuk mendirikan PT Krakatau Steel (Persero)

berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.35 tanggal 31 Agustus

1970. PT Krakatau Steel (Persero) diberikan mandat yang luas untuk

membangun industri baja di Indonesia.

Pembangunan PT Krakatau Steel Tahap I dengan kapasitas produksi

500 ribu ton per tahun.

Peresmian pabrik Reinforcing Bar, Section Steel dan Pelabuhan

Khusus Cigading PT Krakatau Steel oleh Presiden Soeharto.

Peresmian Pabrik Besi Spons PT Krakatau Steel yang memanfaatkan

Teknologi Direct reduction dari Hylsa (50%), pabrik Billet Steel

(Electric Arc Furnace), Pabrik Wire Rod Mill, Pembangkit Listrik

MILESTONESPeristiwa Penting

Page 7: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

5

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

Plant (PLTU) 400 MW, and Water Treatment Facilities (2.000 liter/

second) as well as PT KHI Pipe by President Soeharto.

1983

Official opening of PT Krakatau Steel’s Slab Steel Baja (Electric

Arc Furnace), Hot Strip Mill, and Direct Reduction Plant Unit II by

President Soeharto.

1989

The grouping of PT Krakatau Steel and nine other Strategic State-

owned Enterprises into the Management Board for Strategic

Industries (BPIS).

1990Groundbreaking of PT Krakatau Steel’s expansion and modernization

projects of by Junior Minister of Industries Tunky Ariwibowo for:

• Increasing production capacity of crude steel from 1,5 million tons

to 2,5 million tons/year.

• Improving quality and variety of the Company’s steel products.

• Improving production efficiency.

1991

The merging of PT Cold Rolling Mill Indonesia Utama (CRMIU) and

PT Krakatau Baja Permata into a single unit of PT Krakatau Steel.

1992

Spin-off and merging of the Reinforcing Bar Plant, Section Steel

Plant, and Wire Rod Plant Baja into PT Krakatau Wajatama.

1993

Official opening of PT Krakatau Steel’s expansion project by President

Soeharto, including:

• Modernization and production expansion of HSM from 1,2 million

tons to 2,0 million tons/year.

• Improvement of quality and efficiency of HSM.

• Expansion of port for iron ore pellet from an annual loading

capacity of 3 million tons to 6 million tons.

1995

Completion of PT Krakatau Steel’s expansion and modernization

projects by Junior Minister of Industries Ir. Tunky Ariwibowo, including:

• Direct Reduction Plant Hyl III.

• Slab Steel Plant 2.

• Sizing Press HSM.

MILESTONESPeristiwa Penting

Tenaga Uap (PLTU) 400 MW, dan Fasilitas Pengolahan Air (2,000

liter/detik) serta PT KHI Pipe oleh Presiden Soeharto.

Peresmian pabrik Slab Steel Plant (Electric Arc Furnace), pabrik

Hot Strip Mill, dan Unit II Direct Reduction PT Krakatau Steel oleh

Presiden Soeharto.

Pengelompokan PT Krakatau Steel dan sembilan Usaha Strategis

Milik Negara lainnya kedalam Badan Pengelola Industri Strategis

(BPIS).

Peletakan batu pertama proyek ekspansi dan modernisasi PT Krakatau

Steel oleh Menteri Muda Perindustrian Tunky Ariwibowo untuk:

• Meningkatkan kapasitas produksi baja kasar dari 1,5 juta ton

menjadi 2,5 juta ton/tahun.

• Meningkatkan kualitas dan variasi produk baja Perusahaan.

• Meningkatkan efisiensi produk.

Penggabungan PT Cold Rolling Mill Indonesia Utama (CRMIU) dan PT

Krakatau Baja Permata menjadi satu unit usaha dari PT Krakatau Steel.

Spin-off dan penggabungan dari pabrik-pabrik Reinforcing Bar,

Section Steel dan Wire Rod menjadi PT Krakatau Wajatama.

Peresmian proyek perluasan PT Krakatau Steel oleh Presiden

Soeharto, termasuk:

• Modernisasi dan perluasan produksi HSM dari 1,2 juta ton menjadi

2,0 juta ton/tahun.

• Peningkatan kualitas dan efisiensi HSM.

• Perluasan pelabuhan bijih besi dari kapasitas muat tahunan 3

juta ton menjadi 6 juta ton.

Penyelesaian proyek ekspansi dan modernisasi PT Krakatau Steel

oleh Menteri Muda Perindustrian Ir. Tunky Ariwibowo, termasuk:

• Pabrik Direct Reduction Hyl III.

• Pabrik Slab Steel Plant 2.

• Sizing Press HSM.

Page 8: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

6

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

• Electricity Cross-connecting Center III and Compensating

Installation for PLTU 400 MW.

• Production Control System II PPC.

1996

Spin-off of autonomous supporting units into PT Krakatau Steel

subsidiaries:

• PLTU 400 MW into PT Krakatau Daya Listrik.

• Water Treatment Center in Krenceng into PT Krakatau Tirta

Industri.

• Cigading Port into PT Krakatau Bandar Samudera.

• Krakatau Steel Hospital into PT Krakatau Medika.

1998

Status change of PT Krakatau Steel to become a subsidiary of

PT Pakarya Industri (Persero) pursuant to the Government Decree

(PP) No.35 dated 10 August 1998.

1999

Name change of PT Pakarya Industri (Persero) to PT Bahana Pakarya

Industri Strategis (BPIS).

2002

Dissolution of PT BPIS and asset transfer of Strategic State-owned

Enterprise to the Government (with the Office of State Minister for

State-owned Enterprise Affairs as the liaison of the Finance Minister)

through Extraordinary General Meeting of Shareholders on 28 March

2002 and PP no. 52 Tahun 2002 tanggal 23 September 2002.

2007

Commencing of turnaround efforts through continuous

improvements in PT Krakatau Steel’s overall business process

efficiency. In 2007, the Company booked a Net Income of Rp.

313.81 billion after a previous year’s loss of Rp.135.4 billion.

2009

Amidst the global economic crisis, PT Krakatau Steel successfully

booked Net Income of Rp. 494.7 billion from Net Revenues of

Rp. 16.9 billion.

MILESTONESPeristiwa Penting

• Pusat Cross-connecting listrik III dan Compensating Installation

untuk PLTU 400 MW.

• Production Control System II PPC.

Spin-off dari unit pendukung otonom menjadi anak perusahaan

PT Krakatau Steel:

• PLTU 400 MW menjadi PT Krakatau Daya Listrik.

• Pusat Pengolahan Air di Krenceng menjadi PT Krakatau Tirta

Industri.

• Pelabuhan Cigading menjadi PT Krakatau Bandar Samudera.

• Rumah Sakit Krakatau Steel menjadi PT Krakatau Medika.

Perubahan Status PT Krakatau Steel menjadi anak perusahaan

PT Pakarya Industri (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)

No.35 tanggal 10 Agustus 1998.

Perubahan nama PT Pakarya Industri (Persero) kepada PT Bahana

Pakarya Industri Strategis (BPIS).

Pembubaran PT BPIS dan transfer aset Badan Usaha Strategis Milik

Negara kepada Pemerintah (dengan Kantor Menteri Negara Badan

Usaha Milik Negara sebagai penghubung Menteri Keuangan) melalui

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 28 Maret

2002 dan PP no. 52 Tahun 2002 tanggal 23 September 2002.

Dimulainya upaya turnaround melalui perbaikan terus menerus

dalam proses bisnis secara keseluruhan dari efisiensi PT Krakatau

Steel. Pada tahun 2007, Perseroan membukukan Laba Bersih sebesar

Rp. 313,81 miliar setelah tahun sebelumnya rugi Rp.135,4 miliar.

Di tengah krisis ekonomi global, PT Krakatau Steel berhasil

membukukan Laba Bersih sebesar Rp. 494,7 miliar dari Pendapatan

Bersih sebesar Rp. 16,9 miliar.

Page 9: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

7

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

GOOD PERFORMANCE –Total Score of the 2008IQA’s Assessment based on Malcolm BaldrigeCriteria for Performance Excellence

GOOD PERFORMANCE –Total Score of the 2009IQA’S Assessment based on Malcolm BaldrigeCriteria for Performance Excellence

THE PERFORMANCE EXCELLENCE GROWTH Gold Achievement Award (Big Company Category)In the 2008 IQA’S Assessment based on MalcolmBaldrige Criteria for Performance Excellence

THE MOST TRUSTED COMPANIESAs a Trusted Company based onCorporate Governance Perception Index (CGPI) Assessment MODEL MENTOR PARTNER – light foods industryPKBL BUMN award 2009MITRA PEMBINA TELADAN –Bidang Industri Makanan Ringan Kementrian Negara BUMN RI

ZERO ACCIDENT AWARDPT Krakatau Steel Wire Rod Plant. Achievement for 7,755,541 accident-free man- hours since 1 May, 2003 until 31 October 2008PENGHARGAAN KECELAKAAN NIHIL Pabrik Batang Kawat PT Krakatau Steel. Prestasi mencapai 7.755.541 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja, terhitung 1 Mei 2003 s.d. 31 Okt 2008

PATENT for “Steel Slab Mould on a continuous pouring machine”

SERTIFIKAT PATEN untuk “Cetakan Baja Lempengan (Slab) Pada Mesin Tuang Kontinu”

CERTIFICATE OF MERIT (On the occasion of International Customs day the World CustomsOrganization awards this certificate toPT Krakatau Steel)

2010 GREEN INDUSTRY AWARD for the SOECategory PT Krakatau Steel (Persero) as a nomineein the Eco-Product for a Green Industry CompetitionPIAGAM PENGHARGAAN PENGANUGERAHANINDUSTRI HIJAU TH. 2010 Kategori Perusahaan BUMN. PTKS sebagai Nominator Dalam Lomba Eco-Product Menuju Industri Hijau MODEL MENTOR -2010 PKBL BUMN Award for the Farming Category (fixed and alternate trophies) PEMBINA TELADAN –PKBL BUMN Award 2010Bidang pertanian (Piala Tetap & Piala Bergilir)

CERTIFICATE | SERTIFIKAT INSTITUTION | INSTITUSI TIME | WAKTU

Indonesia Quality Award Foundation, Score 482

Indonesia Quality Award Foundation, Score 547

Indonesia Quality Award Foundation

The Indonesian Institute ForCorporate Governance & SWA Magazine

The Ministry for State OwnedEnterprises of The Republic of IndonesiaKementrian BUMN

The Ministry of Manpower andTransmigration of the Republicof Indonesia

Departemen Tenaga Kerjadan Transmigrasi RI

The Department of Justice and Human Rights of the Republic of IndonesiaDepartemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI

Minister of Finance through theDirectorate General for Customs andDuty of the Republic of Indonesia

Menteri keuangan RI melalui Direktorat Jendral Bea & Cukai, Dep. Keuangan RI

The Minister of IndustryRepublic of Indonesia

Menteri Perindustrian RI

The Ministry for State Owned ofEnterprises The Republic of Indonesia

Kementrian BUMN RI

Desember 2008

November 2009

November 2009

23 December 2009

23 February 2009

20 February 2009

17 September 2009

26 January 2010

06 March 2010

28 March 2010

AWARDSPenghargaan

Page 10: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

8

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

BUSINESS HIGHLIGHTSIkhtisar Bisnis

2009

Page 11: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

9

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

Due to the residual effects from the global financial crisis of 2008, the world steel market was still in a major

consolidative stage for much of 2009. Lackluster consumer demand resulted in major price decreases for

much of the global steel produced by large global steel companies. The only apparent improvement occurred

in China during June to August of 2009 and later October and November of the same year. This seeming

improvement was later deduced to be the result of speculative buying and hoarding.

Overall, global conditions were quite severe resulting in many steel companies posting major declines in

revenue and even losses for 2009. These global market conditions were bound to have an effect on the

domestic market. This was notably evident in the domestic demand for HRC steel, which decreased by 27.5%

from 3.4 million tons to 2.5 million tons. Prices continued to fall for much of the year due to plummeting

demand and over supply of stocks.

Numerous local steel companies suffered under the impact of the weakening Rupiah during the last days

of 2008 until the first semester of 2009. These currency fluctuations resulted in increasing debt portfolios

for these companies, which became even more burdensome as many of these foreign currency financial

obligations were due in 2009.

Due to reasons of prudent credit management, financial institutions reacted to these conditions by tightening

credit lines for local steel companies. As a result, over 70% of local steel companies were subject to difficulties

in financing, which forced some of these company ies to default their financial obligations. Because of the

long-term relationships and excellent financial record that PT Krakatau Steel (Persero) has nurtured, the

Company was one of very few that successfully overcame these difficult times unscathed.

Karena efek sisa dari krisis keuangan global tahun 2008, pasar baja dunia masih berada pada tahap

konsolidatif untuk sebagian besar dari tahun 2009. Permintaan konsumen yang tidak bergairah

mengakibatkan harga menurun secara signifikan. Satu-satunya peningkatan yang jelas terjadi di RRC selama

bulan Juni sampai Agustus 2009 dan kemudian pada bulan Oktober dan November pada tahun yang sama.

Peningkatan ini kemudian disimpulkan sebagai hasil pembelian dan penimbunan spekulatif.

Secara keseluruhan, kondisi global memang cukup parah. Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan baja

membukukan penurunan pendapatan dan bahkan kerugian untuk tahun 2009. Kondisi pasar global ini

tentunya berpengaruh juga pada pasar domestik. Hal ini terutama terlihat dalam permintaan domestik

untuk baja HRC yang mengalami penurunan sebesar 27,5% dari 3,4 juta ton menjadi 2,5 juta ton. Harga terus

menurun selama hampir sepanjang tahun karena jatuhnya permintaan dan banyaknya persediaan.

Sejumlah perusahaan baja lokal terkena dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah selama akhir dari 2008

sampai dengan semester pertama tahun 2009. Fluktuasi mata uang ini mengakibatkan peningkatan hutang

portofolio untuk perusahaan-perusahaan, yang menjadi lebih berat karena banyak kewajiban keuangan dalam

mata uang asing yang jatuh tempo pada tahun 2009.

Karena alasan perlunya manajemen kredit yang bijaksana, lembaga-lembaga keuangan bereaksi terhadap

kondisi tersebut dengan pengetatan kredit dan pinjaman untuk perusahaan baja lokal. Akibatnya, lebih

dari 70% perusahaan baja lokal mengalami kesulitan dalam pembiayaan. Keadaan ini memaksa beberapa

perusahaan untuk mengalami wanprestasi keuangan dalam kewajiban mereka. Karena hubungan jangka

panjang dan catatan keuangan yang sangat baik, PT Krakatau Steel (Persero) adalah salah satu dari sangat

sedikit perusahaan baja yang berhasil mengatasi masa-masa sulit ini tanpa cela.

Page 12: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

10

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

DESCRIPTION 2009 2008 2007 2006 2005 KETERANGAN

SALES IN TONSKUANTITAS PENJUALAN (TON) Hot Rolled Coils 1,005,935 1,021,840 944,702 991,732 732,298 Baja Lembaran Panas Cold Rolled Coils 460,031 533,314 622,567 615,132 573,377 Baja Lembaran Dingin Billet Steel 498 6,868 12,898 5,108 29,049 Baja Billet Wire Rods 258,130 242,642 361,657 200,233 332,583 Batang Kawat Reinforcing Bars 155,313 160,510 138,579 90,205 141,801 Baja Tulangan Section Steel 49,711 59,341 106,881 59,676 56,586 Baja Profil Tin Plates 80,830 111,411 98,669 87,553 75,752 Tin Plate Spiral Pipes 66,757 44,048 38,342 90,039 69,363 Spiral Pipe TOTAL SALES 2,077,204 2,179,974 2,324,295 2,139,679 2,010,809 TOTAL PENJUALAN

PRODUCTION IN TONS EXCEPT FOR WATER AND ELECTRICITY PRODUKSI (DALAM TON, KECUALI AIR DAN LISTRIK DALAM M3 DAN MWH)

Steel Baja Sponge Iron 1,119,336 1,205,067 1,320,944 1,198,584 1,267,682 Besi Spons Slabs 941,540 1,279,997 1,340,534 1,262,862 1,266,565 Slab Baja Hot Rolled Coils 1,602,295 1,596,389 1,731,016 1,634,617 1,371,322 Baja Lembaran Panas Cold Rolled Coils 475,990 520,888 613,639 552,659 512,904 Baja Lembaran Dingin Billet Steel 279,377 353,000 386,202 208,287 370,495 Baja Billet Wire Rods 251,479 256,267 340,909 184,519 297,059 Batang Kawat Reinforcing Bars 79,307 94,377 103,734 64,369 127,431 Baja Tulangan Section Steel 46,551 71,372 87,085 41,173 67,383 Baja Profil Steel Wires 1,784 2,950 Kawat Baja Tin Plates 72,263 112,533 99,748 87,774 74,912 Tin Plate Spiral Pipes 51,100 45,814 20,307 58,960 43,219 Spiral Pipe Non steel Non Baja Electricity 882,437 1,330,310 1,360,777 1,003,198 1,104,698 Listrik Water 31,560 32,350 33,704 33,648 35,287 Air Crude Steel 1,220,917 1,632,997 1,726,736 1,471,149 1,637,060 Produksi Baja Kasar CONSOLIDATED PROFIT/LOSS TREND IN MILLION RUPIAH TREND LABA / (RUGI) KONSOLIDASI (DALAM JUTA RUPIAH) Sales 16,913,535 20,631,431 14,836,019 12,078,063 11,632,509 Penjualan Cost of Goods Manufactured (15,728,146) (17,915,367) (13,063,417) (11,476,485) (10,476,248) Beban pokok pendapatan Gross Profit / (Loss) 1,185,389 2,716,064 1,772,602 601,578 1,156,261 Laba / (Rugi) Kotor Operating Expenses (1,159,449) (1,355,676) (979,869) (818,221) (518,818) Beban Usaha Operating Profit / (Loss) 25,940 1,360,388 792,733 (216,643) 637,443 Laba / (Rugi) Usaha Other Revenue / (Expenses) 442,719 (619,565) (295,370) 61,404 (293,811) Penghasilan / (Beban) Lain-lain Profit / (Loss) before Tax 468,659 740,823 497,363 (155,239) 343,632 Laba / (Rugi) Sebelum Pajak Tax Income / (Expense) (27,545) 277,214 (180,843) 21,063 (105,328) (Beban) / Manfaat Pajak Minority share (1,532) (4,038) (3,079) (3,806) (2,839) Hak Minoritas Net Income / (Loss) 494,672 459,571 313,441 (135,068) 235,465 Laba / (Rugi) Bersih

FINANCIAL HIGHLIGHTSIkhtisar Keuangan

Page 13: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

11

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

DESCRIPTION 2009 2008 2007 2006 2005 KETERANGAN

CONSOLIDATED BALANCE SHEET TREND IN MILLION RUPIAHTREND NERACA KONSOLIDASIAN (DALAM JUTA RUPIAH)

Current Assets 8,631,162 11,557,702 7,427,972 6,492,780 6,826,877 Aktiva Lancar Non-current Assets 4,164,644 3,816,725 3,689,052 3,754,833 3,891,838 Aktiva Tidak Lancar TOTAL ASSETS 12,795,803 15,374,427 11,117,024 10,247,613 10,718,715 TOTAL AKTIVA Current Liabilities 6,130,353 8,592,324 4,451,868 3,882,541 3,990,877 Kewajiban Lancar Non-current Liabilities 818,660 1,304,999 1,576,173 1,584,186 1,618,992 Kewajiban Tidak Lancar Minority Shares 40,952 37,343 14,651 15,530 13,642 Hak Minoritas Equity 5,805,838 5,439,761 5,074,332 4,765,356 5,095,204 Ekuitas

WORK RATIO IN PERCENT, Except Total Employees, Total subsidiaries and Company HealthRASIO KINERJA (DALAM PERSEN, kecuali Total Employees, Total Subsidiaries dan Company Health)

Operating Profit to Sales 0.15 6.59 5.34 (1.79) 5.48 Laba usaha terhadap Penjualan Operating Profit to Equity 0.45 25.01 15.62 (4.55) 12.23 Laba usaha terhadap Ekuitas Operating Profit to Total Assets 0.20 8.85 7.13 (2.11) 5.96 Laba usaha terhadap Jumlah Aktiva ROE* 2.62 9.73 6.59 (2.80) 4.81 Pengembalian modal (ROE) * ROI* 7.73 9.88 10.66 5.30 8.53 Pengembalian investasi (ROI)* Current Ratio 140.79 134.51 166.85 167.23 171.06 Rasio lancar Liabilties to Equity 119.69 181.94 118.79 114.72 110.10 Kewajiban terhadap Ekuitas Liabilities to Total Assets 54.31 64.38 54.22 53.35 52.34 Kewajiban terhadap Jumlah Aktiva Total Employees 8,010 8,673 8,571 8,620 8,638 Jumlah karyawan Total Subsidiaries 10 11 10 10 10 Jumlah Anak Perusahaan Company Health 65,5 (A) 68,1 (A) 69,9 (A) 58,4 (BBB) 65,6 (A) Tingkat Kesehatan Perusahaan

* ROE & ROI are calculated on the BUMN No.100/MBU/2002 Ministerial Decree formula * Perhitungan ROE & ROI menggunakan rumus kep.men BUMN No.100/MBU/2002

FINANCIAL HIGHLIGHTSIkhtisar Keuangan

Page 14: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

12

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

ZACKY ANWARPresident Commissioner | Komisaris Utama

REMARKS FROM THE PRESIDENT COMMISSIONERSambutan Komisaris Utama

Page 15: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

13

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

Valued Stakeholders,

During the year 2009 that was not easy for the Indonesian steel

industry in general, PT Krakatau Steel (Persero) has been able to

record some significant steps forward. It is therefore with pride that

we would like to remark on the annual report of PT Krakatau Steel

(Persero).

Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,

Selama tahun 2009 yang tidak mudah bagi industri baja Indonesia

pada umumnya, PT Krakatau Steel (Persero) telah dapat mencatatkan

beberapa langkah maju yang berarti. Maka dengan berbesar hati,

kami sampaikan sambutan atas laporan tahunan PT Krakatau Steel

(Persero).

Because PT Krakatau Steel (Persero) has been known throughout the community of users and sellers of steel products as a company that has a commitment to high quality products at affordable prices, the Company continues to prioritize the satisfaction of every customer by providing services that focus on customer needs.

Karena PT Krakatau Steel (Persero) selama ini dikenal masyarakat pengguna dan penjual produk baja sebagai perusahaan yang memiliki komitmen dengan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, maka Perseroan senantiasa memprioritaskan kepuasan setiap pelanggannya dengan cara memberikan pelayanan yang mengutamakan kebutuhan pelanggan.

REMARKS FROM THE PRESIDENT COMMISSIONERSambutan Komisaris Utama

Page 16: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

14

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

2009 was quite a challenging year as shown by the production

volume of 4,9 million tons, an 11% reduction from the previous year’s

amount. Revenues for the year totaled some Rp.16.9 trillion,

a decrease of 18% from the previous year.

One thing, which always brings pride about PT Krakatau Steel

(Persero), is its ability to innovate continuously. In 2009, PT Krakatau

Steel (Persero) managed to maintain profitability with a strategy of

integration and fostering sustainable relationships for sustainable

growth. Understanding the need to need to integrate is in line with

the vision of PT Krakatau Steel (Persero) to become an integrated

steel company that has competitive advantages and can sustainably

grow to become a leading company in the world.

Because PT Krakatau Steel (Persero) has been known throughout the

community of users and sellers of steel products as a company that

has a commitment to high quality products at affordable prices, the

Company continues to prioritize the satisfaction of every customer by

providing services that focus on customer needs.

This is evident in 2009, in which the Company entered the next

phase of the strategic plan to prepare the foundations of sustainable

growth. Exploratory investments with investors to increase plant

capacity and efforts to find sources of public funds through listing on

the Indonesian Stock Exchange will strengthen the Company’s ability

to provide the best products and services.

Another important thing to note is that PT Krakatau Steel (Persero)

is an integrated steel company of Direct Reduction plants – Iron

making, Steelmaking, Rolling Mill up to the milling process. This

integration forms the core competencies and core strengths of

PT Krakatau Steel (Persero); considering that none of its domestic

competitors have as large a fabrication area and integration as

PT Krakatau Steel (Persero).

PT Krakatau Steel (Persero) has the resources to have a very high

level of competence when compared to other competitors. In

addition, very complete facilities, such as ports, hospitals, industrial

estates, huge mills recycling water and producing clean water,

electricity, and other facilities, makes this company better than its

competitors.

In accordance with the vision of PT Krakatau Steel (Persero)

to become a good governed company, the role of the Board

of Commissioners is becoming increasingly important in the

Tahun 2009 adalah suatu masa yang penuh tantangan seperti yang

tercermin dari volume produksi yang menurun sebesar 18% untuk

mencapai 4,9 juta ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pendapatan usaha menurun sebesar 18% untuk mencapai angka

Rp. 16,9 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Suatu hal yang senantiasa membanggakan dari PT Krakatau Steel

(Persero) adalah kemampuannya untuk melakukan berbagai inovasi.

Di tahun 2009, PT Krakatau Steel (Persero) berhasil mempertahankan

profitabilitas dengan strategi integrasi dan membina hubungan

berkelanjutan untuk pertumbuhan yang berkesinambungan.

Pemahaman bahwa kebutuhan untuk melakukan integrasi sejalan

dengan visi PT Krakatau Steel (Persero) untuk menjadi perusahaan

baja terpadu yang mempunyai keunggulan kompetitif dan dapat

berkembang secara berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka

di dunia.

Karena PT Krakatau Steel (Persero) selama ini dikenal masyarakat

pengguna dan penjual produk baja sebagai perusahaan yang memiliki

komitmen dengan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga

terjangkau, maka Perseroan senantiasa memprioritaskan kepuasan

setiap pelanggannya dengan cara memberikan pelayanan yang

mengutamakan kebutuhan pelanggan.

Hal ini terlihat nyata pada tahun 2009 dimana Perseroan masuk dalam

tahap selanjutnya dari rencana strategis untuk menyiapkan fondasi-

fondasi pertumbuhan yang berkesinambungan. Penjajakan investasi

bersama investor untuk meningkatkan kapasitas pabrik dan upaya

mendapatkan sumber dana masyarakat melalui pencatatan pada Bursa

Efek Indonesia akan semakin memperkokoh kemampuan Perseroan

untuk dapat memberikan produk dan layanan terbaik.

Hal lain yang penting untuk diketahui adalah bahwa PT Krakatau

Steel (Persero) adalah perusahan baja terintegrasi dari pabrik Direct

Reduction – Ironmaking, Steelmaking, sampai dengan pabrik Rolling

Mill. Pabrik-pabrik yang terintegrasi ini menjadi kompetensi inti dan

sekaligus kekuatan utama PTKS mengingat tidak ada satu pun pesaing

di dalam negeri yang memiliki pabrik seluas dan se-integral PTKS.

PTKS memiliki sumber daya yang memiliki kompentensi sangat tinggi

bila dibandingkan pesaing lain. Selain itu, fasilitas pendukung yang

sangat lengkap, seperti pelabuhan, rumah sakit, kawasan industri yang

sangat luas, pabrik pengolah air dan penghasil air bersih, pembangkit

listrik, dan fasilitas lain-lain, tentu saja menjadikan perusahaan ini lebih

unggul dibandingkan pesaingnya.

REMARKS FROM THE PRESIDENT COMMISSIONERSambutan Komisaris Utama

Page 17: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

15

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

ZACKY ANWARPresident Commissioner | Komisaris Utama

implementation of the principles of good corporate governance

through its oversight function. The Board of Commissioners monitors

and evaluates the implementation of strategic policies of the

Company through the reports of Directors and committees. The

Board also performs duties in monitoring through periodic meetings

and supervises the work of the Audit Committee, Remuneration

Committee and Nomination Committee and Risk Management

Committee. Another important task is to ensure that PT Krakatau

Steel (Persero) complies with all applicable laws in the iron industry

and the business world.

In order to adhere to best practices for corporate governance, the

company has also established an internal audit division in order to

encourage the creation of evaluation as well as effective and efficient

control mechanisms.

Forward, with the Indonesian economy improving, we believe the

experience we have, a strong balance sheet, reliable resources and

brand strength as well as strong management, PT Krakatau Steel

(Persero) will continue to grow in coming years.

On behalf of the Board of Commissioners, we congratulate and thank

the Directors of the Company for their stellar performance during

2009 that consistently create added value to the Company. With this

performance, it is expected that for 2010 and onwards, the company

will continuously improve its performance. We also wish to thank the

Government as shareholders, employees, customers and business

partners for their continuous support.

Sesuai dengan tujuan PT Krakatau Steel (Persero) untuk menjadi

perusahaan yang ditata kelola dengan baik, maka peran Dewan

Komisaris menjadi semakin penting dalam pelaksanaan prinsip-prinsip

tata kelola perusahaan yang baik melalui fungsi pengawasannya.

Dewan Komisaris memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan

strategis Perseroan melalui laporan Direksi dan komite-komite. Dewan

Komisaris juga melaksanakan tugas pemantauan melalui rapat berkala

dan mengawasi kerja Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi

serta Komite Manajemen Risiko. Tugas penting lainnya adalah

memastikan bahwa PT Krakatau Steel (Persero) senantiasa mematuhi

semua peraturan yang berlaku di industri besi dan dunia usaha.

Dalam rangka berpegang teguh pada pada penerapan best practices

untuk tata kelola perusahaan, Perseroan juga sudah dilengkapi dengan

Satuan Pengawasan Internal guna mendorong terciptanya mekanisme

evaluasi sekaligus pengendalian yang efektif dan efisien.

Kedepan, dengan terlihatnya perbaikan perekonomian Indonesia,

kami yakin dengan pengalaman yang telah kami miliki, neraca yang

kuat, sumber daya yang handal dan kekuatan merek serta manajemen

yang kokoh, PT Krakatau Steel (Persero) dapat terus tumbuh di tahun

mendatang.

Atas nama Dewan Komisaris, kami mengucapkan selamat dan terima

kasih kepada Direksi Perseroan atas kinerja yang membanggakan

sepanjang tahun 2009 yang secara konsisten menciptakan

nilai tambah terhadap Perseroan. Dengan modal kinerja yang

membanggakan tersebut, diharapkan pada tahun 2010 dan seterusnya,

Perseroan dapat terus menerus meningkatkan kinerjanya. Tidak lupa

kami ucapkan juga terima kasih kepada Pemerintah sebagai pemegang

saham, karyawan, pelanggan dan mitra usaha atas dukungan yang

senantiasa diberikan.

REMARKS FROM THE PRESIDENT COMMISSIONERSambutan Komisaris Utama

Page 18: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

16

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

BOARD OF COMMISSIONERSDewan Komisaris

Dari Kiri ke Kanan From Left to Right

Alexander Rusli, Anshari Bukhori, Zacky Anwar, M Imron Zubaidi

Page 19: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

17

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

BOARD OF COMMISSIONERSDewan Komisaris

Page 20: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

18

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

ZACKY ANWAR M., Army Major General (Retr.)

President Commissioner

Born in Jakarta, 14 April 1948

He was previously the Chief of the Indonesian Military Intelligence

Bureau (BIA), and also the Chairman of the Country’s Crisis Center.

With a vast network derived from extensive overseas assignments,

he has a comprehensive and extensive understanding of the

Company’s strategic position and the abilities required to bring

PT Krakatau Steel (Persero) in its journey to become a world-class

steel producer.

Ir. ANSHARI BUKHARI, M.B.A. Commissioner

Born in Bukittinggi, 12 February 1955

He obtained a Master of Business Administration degree from Ball

State University, USA and is the Company’s Commissioner with

a special expertise on industrial policy, including those related to

the steel industry. He has dedicated his professionalism to the

Department of Industry with the latest position as the Director

General of Metal, Machinery, Textile and Various Industries (ILMTA,

since 2005). His experience as the Secretary of Directorate

General of Industrial and Trade International Cooperation (KIPI,

2002–2005) enabled him to garner a vast network needed by the

Company to expand as a world-class steel producer.

Komisaris Utama

Lahir di Jakarta, 14 April 1948

Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Angkatan

Bersenjata Republik Indonesia (BIA), dan juga Ketua Crisis Center

Indonesia. Melalui jaringan yang luas yang telah berhasil beliau bina

dari tugas luar negeri yang ekstensif, beliau memiliki pemahaman

yang komprehensif dan ekstensif dari posisi strategis Perusahaan dan

kemampuan yang diperlukan untuk membimbing PT Krakatau Steel

(Persero) dalam perjalanannya untuk menjadi produser baja kelas dunia.

Komisaris

Lahir di Bukittinggi, 12 Februari 1955

Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration dari

Ball State University, USA dan merupakan Komisaris Perseroan

dengan keahlian khusus pada kebijakan industri, termasuk yang

terkait dengan industri baja. Beliau telah berdedikasi secara

profesional kepada Departemen Perindustrian dengan posisi

terakhir sebagai Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Tekstil

dan Aneka Industri (ILMTA,sejak 2005). Pengalaman sebagai

Sekretaris Direktorat Jenderal Kerjasama Industri dan Perdagangan

Internasional (KIPI,2002-2005) memungkinkannya untuk

menggalang jaringan yang luas yang dibutuhkan oleh Perusahaan

untuk berkembang sebagai produsen baja kelas dunia.

BOARD OF COMMISSIONERSDewan Komisaris

Page 21: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

19

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

Ir. H. MOHAMMAD IMRON ZUBAIDY

Independent Commissioner

Born in Bekasi, 20 January 1953

He obtained a Sarjana Teknik degree in Physics from the Bandung

Institute of Technology (ITB). Prior to becoming the Company’s

Commissioner, he was the Deputy President Director of PT Bukaka

Teknik Utama Tbk. (2002–2005). Currently, aside from his position

as Senior Advisor at Bukaka Teknik Utama, he also holds the

position of President Director both at PT Cidas Supra Metalindo

(since 1998) and PT Niagamitra Tritama (since 2001).

ALEXANDER RUSLI, Ph.D. Commissioner

Born in Sydney, 20 February 1971

He holds a Doctoral degree in information systems from Curtin

University of Technology, Australia. He currently holds various

important posts, including as Advisor to the Minister at the Ministry

of State- Owned Enterprises (since June 2007) and Commissioner

of PT Kertas Kraft Aceh (since July 2007). Prior to these, he was

the Advisor to the Minister at the Ministry of Communication and

Information Technology (2001–2007) and lecturer at various

universities, including the University of Indonesia, Faculty of

Computer Science (1997–2007) and Swiss-German University at

Jakarta (2004–2005).

Komisaris Independen

Lahir di Bekasi, 20 Januari 1953

Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik di bidang Fisika dari

Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebelum menjadi Komisaris

Perseroan, beliau adalah Wakil Direktur Utama PT BukakaTeknik

Utama Tbk. (2002-2005). Saat ini, selain dari posisinya sebagai

Senior Advisor di Bukaka Teknik Utama, beliau juga menjabat

sebagai Direktur Utama PT baik di Cidas Supra Metalindo (Sejak

1998) dan pada PT Niagamitra Tritama (sejak 2001).

Komisaris

Lahir di Sydney, 20 Februari 1971

Beliau meraih gelar Doktor dalam sistem informasi dari Curtin

University of Technology, Australia. Saat ini, beliau menjabat

berbagai jabatan penting, termasuk sebagai Penasihat Menteri

di Kementrian BUMN (sejak Juni 2007) dan Komisaris PT Kertas

Kraft Aceh (sejak Juli 2007). Sebelum ini, beliau menjabat sebagai

penasihat Menteri di Departemen Komunikasi dan Informasi (2001-

2007) dan dosen di berbagai universitas, termasuk Universitas

Indonesia, Fakultas Ilmu Komputer (1997-2007) dan Swiss-German

University, Jakarta (2004-2005).

BOARD OF COMMISSIONERSDewan Komisaris

Page 22: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

20

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

FAZWAR BUJANGPresident Director | Direktur Utama

REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTORLaporan Direktur Utama

Page 23: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

21

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

Valued Stakeholders,

2009 was a year full of challenges. Following the impact of the

global financial crisis and falling demand and prices throughout

2008, 2009 was a period, although showing improvement, was still

not easy for business in general. However, the steel industry as a

strategic industry remains a very promising industry for Indonesia.

Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Tahun 2009 adalah tahun yang penuh dengan tantangan. Menyusul

dampak dari krisis keuangan global serta penurunan permintaan dan

harga yang terjadi mulai triwulan IV 2008, maka 2009 merupakan

suatu periode, yang meskipun menunjukkan perbaikan, tetap tidak

mudah untuk kegiatan usaha pada umumnya. Namun demikian,

103,079 trees planted in the operating compound.pohon telah ditanam di lingkungan operasional.

REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTORLaporan Direktur Utama

PT Krakatau Steel (Persero) has always consistently improved its performance quality ratings.

PT Krakatau Steel (Persero) dalam perjalanan bisnis-nya secara konsisten melakukan peningkatan kinerja.

Page 24: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

22

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

Supported by improving economic indicators, we remain optimistic

that conditions will be better in the future.

Even though the production level of PT Krakatau Steel (Persero)

declined by 11% achieving 4,922,237 tons during 2009, overall

the Company maintained a satisfactory momentum to grow in

the future. Sales also declined by 18% to achieve Rp. 16.9 trillion.

Of these revenues, Flat Product remains the largest contributor

to total sales with a 71% portion. While the contributions of

other products increased by 2.16% to become 28.7% of the total

production.

PT Krakatau Steel (Persero) has managed to improve its sales

chain by providing services directly to end users. Thus, we have

improved our quality and speed of service. In addition, the

Company has also implemented a zero-waste program that is

intended to recycle production by-products, so that they can still

be utilized and generate significant profits. We have also begun

to reduce reliance on imported raw materials, as in the case of the

carbon riser that we previously imported from China. Currently,

PT Krakatau Steel processes its own carbon riser, which has turned

out to be much better and cheaper than imported products.

PT Krakatau Steel (Persero) has begun an integrated effort through

a revitalisation project to increase process and automation which

will improve product quality and also result in additional output.

Through this project, a real improvement will result in the currently

imbalanced overall upstream to downstream production processes,

resulting in an overdependence on imported raw materials. Our

efforts here are currently on-schedule and the hot-strip mill will

be completed in the second semester of 2010. Furthermore, on

the upstream side, the iron-making mill will be completed by the

end of 2011. The steel-making mill which lies at the middle of the

whole cycle, will be completed by the middle of 2012. When all

the integration of these processes are completed, PT Krakatau

Steel (Persero) will become a world-class highly integrated steel

producer; which will also increase our competitive abilities to

become world-class.

PT Krakatau Steel (Persero) has always consistently improved its

performance quality ratings. This is evident through the Malcom

Baldrige Criteria for Performance Execellence (MBCfPE) rating for

2009 which rated the Company at a score of 547; placing it in

the score band for a company with ”Good Performance”. This is a

notable achievement awarded to PT Krakatau Steel based on the

industri baja sebagai suatu industri strategis tetap merupakan sesuatu

yang sangat menjanjikan bagi Indonesia. Didukung dengan indikator-

indikator perekonomian yang sudah membaik, kami tetap optimistis

bahwa keadaan ke depan akan lebih baik lagi.

Meskipun tingkat produksi PT Krakatau Steel (Persero) menurun

sebesar 11% menjadi 4.922.237 ton selama 2009, Perseroan tetap

mempertahankan suatu momentum pertumbuhan untuk dapat

tumbuh dimasa yang akan datang. Penjualan juga menurun sedikit

sebesar 18% menjadi Rp. 16,9 triliun untuk 2009. Dari pendapatan

tersebut, Produk Baja Lembaran tetap merupakan kontributor terbesar

yang menyumbangkan 71% dari total nilai penjualan. Sementara itu

kontribusi produk lain naik 2,16% menjadi 28,7%.

PT Krakatau Steel (Persero) telah berhasil memperbaiki mata rantai

penjualan dengan memberikan layanan langsung kepada pengguna

akhir. Dengan demikian, kualitas dan kecepatan layanan semakin

meningkat. Selain hal tersebut, Perseroan juga telah menerapkan

program zero-waste yang ditujukan untuk dapat mendaur ulang hasil

sisa produksi sehingga tetap dapat bermanfaat dan menghasilkan

keuntungan yang signifikan. Kami juga telah mulai mengurangi

ketergantungan terhadap bahan pembantu, seperti telah diterapkan

pada carbon riser yang tadinya diimpor dari RRC. Saat ini PT Krakatau

Steel telah memproses sendiri pembuatan carbon riser yang ternyata

jauh lebih baik dan murah daripada produk impor.

Selain ini, Perseroan telah memulai suatu usaha terpadu melalui

proyek revitalisasi untuk meningkatkan kualitas dari sisi proses,

automation dan sekaligus akan meningkatkan kualitas hasil akhir

dan juga menghasilkan output tambahan. Dengan proyek ini,

maka akan ada perbaikan nyata dalam upaya untuk mengurangi

ketimpangan yang selama ini terjadi dalam proses produksi hulu-hilir

yang telah mengakibatkan terjadinya ketergantungan yang tinggi

pada ketersediaan bahan baku impor. Upaya revitalisasi ini telah

berlangsung baik dan pada semester kedua 2010, revitalisasi pabrik

hot-strip mill akan selesai. Selanjutnya, dari sisi hulu, iron-making

akan selesai pada akhir 2011 dan proses di tengahnya, steel-making

akan selesai pada pertengahan 2012. Pada saat semua rangkaian

proses integrasi ini nanti selesai, PT Krakatau Steel (Persero) akan

menjadi suatu produsen dengan tingkat integrasi sangat tinggi dan

berstandar dunia. Tentu saja, kemampuan kami untuk bersaing juga

akan membaik.

PT Krakatau Steel (Persero) dalam perjalanan bisnis-nya secara

konsisten melakukan peningkatan kinerja. Dari penilaian Malcom

REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTORLaporan Direktur Utama

Page 25: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

23

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

Company’s achievements for being highly committed to improving

performance.

In addition, the 2009 Indonesia Quality Award Forum (IQAF)

has ranked the Company on the top list (Good Award) for the

Performance Execellent Growth Achievement category.

PT Krakatau Steel (Persero) was also awarded the Platinum Award

for the Highest Score Achievement category.

Baldrige Criteria for Performance Execellence (MBCfPE) yang kami

ikuti pada tahun 2009 PTKS mendapat score 547 yang berarti PTKS

telah memasuki Band ”Good Performance”. Score tinggi ini dianugerahi

kepada PTKS atas prestasi perusahaan yang berkomitmen tinggi dalam

peningkatan kinerja.

Selain itu, Indonesia Quality Award Forum (IQAF) juga menempatkan

perusahaan dalam ranking pertama (Good Award) pada kategori

Our human resources are highly competent and superior when compared to competitors. In addition, our complete facilities all contribute to PT Krakatau Steel’s (Persero) superiority over competitors.

PTKS memiliki SDM yang memiliki kompentensi sangat tinggi bila dibandingkan pesaing lain. Didukung fasilitas yang sangat lengkap menjadikan perusahaan ini lebih unggul dibandingkan pesaingnya.

REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTORLaporan Direktur Utama

Page 26: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

24

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

All of these performance improvements are supported by the

quality of our human resources. Our human resources are highly

competent and superior when compared to competitors. In

addition, our complete facilities, such as the port, hospital, very

large industrial area, water treatment and clean water plant, power

plant and other supporting facilities, all contribute to PT Krakatau

Steel’s (Persero) superiority over competitors.

Not just simply applying the principles of good corporate

governance, PT Krakatau Steel (Persero) has directed itself

towards being a good governed company. This fact is evident in

the implementation of best practices for corporate governance;

such as the assessment of infrastructure adequacy, facilities,

resources and competence for the implementation of enterprise

risk management (ERM). The Company has also enpowered an

internal audit division in order to encourage the creation of

control mechanisms that will ensure proper and efficient use of

resources, effectively and in accordance with applicable compliance

standards.

FUTURE OUTLOOK

Indonesia is a country with a huge potential market. Currently,

the national per capita steel consumption is only 33 kg per year.

Compared to our neighbour’s which reach 200 kg, it is apparent

that a huge potential for gowth exists. On the other hand, we also

realize that increased income does not immediately translate into

Performance Execellent Growth Achievement. Selain itu, PTKS juga

mendapatkan Platinum Award atas kategori The Highest Score

Achievement.

Semua peningkatan kinerja itu didorong oleh kualitas sumber daya

manusia (SDM) yang kami miliki. PTKS memiliki SDM yang memiliki

kompentensi sangat tinggi bila dibandingkan pesaing lain. Selain itu,

fasilitas yang sangat lengkap, seperti pelabuhan, rumah sakit, kawasan

industri yang sangat luas, pabrik pengolah dan penghasil air bersih,

pembangkit listrik, dan lain-lain, tentu saja menjadikan perusahaan ini

lebih unggul dibandingkan pesaingnya.

Tidak sekadar menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan,

PT Krakatau Steel (Persero) bahkan sudah menuju ke arah perusahaan

yang ditata kelola dengan baik. Kenyataan ini dapat dilihat dengan

penerapan best practices untuk tata kelola perusahaan seperti adanya

evaluasi terhadap kecukupan prasarana & sarana, serta assesment

atas sumber daya dan kompetensi untuk penerapan enterprise risk

management (ERM). Perseroan juga sudah memberdayakan Satuan

Pengawasan Internal guna mendorong terciptanya mekanisme

pengendalian yang akan menjamin penggunaan sumber daya secara

efisien, efektif dan sesuai dengan standar kepatuhan yang berlaku.

CAKRAWALA KEDEPAN

Indonesia adalah negara dengan potensi pasar yang besar. Saat ini

konsumsi per kapita baja Indonesia baru mencapai 33 kg per tahun.

REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTORLaporan Direktur Utama

Page 27: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

25

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

FAZWAR BUJANGPresident Director | Direktur Utama

increased steel consumption. Other innovative approaches are

needed to create the general awareness that steel is a superior

construction material for numerous applications compared

to concrete. To achieve this, we are in the process of creating

numerous construction applications, such as quake resistant

prefab houses and also preparing a number of patents for

the process of steel fabrication which will enable them to be

fabricated in numerous locations. These efforts will gradually build

a general awareness for the advantages of using steel.

I would like to express my gratitude to our stakeholders,

management, all components of PT Krakatau Steel (Persero),

our business partners and relevant government agencies for

their support over the years. We all expect a bright future full of

blessings.

Jika dibandingkan dengan negara tetangga kita yang mencapai

200 kg, maka terlihat suatu potensi luar biasa untuk terjadinya

perkembangan. Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa peningkatan

penggunaan baja tidak serta merta merupakan akibat dari adanya

peningkatan pendapatan. Memang diperlukan usaha-usaha inovatif

lain untuk menciptakan kesadaran umum bahwa baja adalah bahan

bangunan yang superior untuk banyak aplikasi dibandingkan dengan

beton. Untuk tujuan ini, kami sedang menciptakan berbagai aplikasi

bangunan, seperti rumah prefab tahan gempa dan menyiapkan paten

untuk proses standarisasi fabrikasi baja yang dapat digunakan dimana

saja. Upaya-upaya ini akan secara bertahap membangun kesadaran

masyarakat akan keunggulan penggunaan baja.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

para pemangku kepentingan, manajemen, seluruh jajaran PT Krakatau

Steel (Persero), para mitra usaha dan jajaran pemerintah terkait atas

dukungan selama ini. Kami semua mengharapkan suatu masa depan

yang cerah dan penuh berkah.

REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTORLaporan Direktur Utama

Page 28: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

26

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

DIRECTORSDireksi

Page 29: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

27

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

Dari Kiri ke Kanan From Left to Right

Yerry, Dadang Danusiri, Sukandar, Fazwar Bujang, Irvan Kamal Hakim, Syahrir Syah Pohan

DIRECTORSDireksi

Page 30: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

28

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

Ir. FAZWAR BUJANG, M.M. President Director

Born in Bukittinggi, 19 May 1947

Before being appointed as the President Director of PT Krakatau Steel

(Persero) in November, 2007, Fazwar Bujang had been the Company’s

Finance Director (2003-2007) during which he was also concurrently

the Marketing Director (2006-2007). He obtained a Sarjana

Teknik degree in Chemical Engineering and a Master in Business

Administration degree from the Bandung Institute of Technology.

Since first joining the Company in 1975, he has held the post of the

Planning and Technology Director of PT Krakatau Steel (1993-1998)

and the President Director of PT Krakatau Bandar Samudera, PT

Krakatau Steel’s subsidiary that operates the Cigading Port. His other

organizational post was as Chairman of the Industrial Port and Harbor

Association of Indonesia and Chairman of the South East Iron & Steel

Institute.

Ir. SYAHRIR SYAH POHAN, M.M., M.Eng. Production Director

Born in Lahat, 1 June 1949

Before appointed as the Production Director of PT Krakatau Steel

in November 2007, Syahrir Syah Pohan had been the Company’s

HR and General Affairs Director (2003-2007). He earned a first

degree in mechanical engineering from Trisakti University, a Master

of Management degree from Bandung Institute of Technology,

and a Master degree in Material Engineering from the University of

Wollongong, Australia. Joining the Company since 1975, he had been

the General Manager of Logistical Planning and Controlling Sub-

directorate and Head of Internal Audit Unit.

Ir. SUKANDAR

Finance Director

Born in Gresik, 12 August 1959

Before being appointed as the Finance Director of PT Krakatau Steel in

November 2007, he held various key managerial positions in finance,

including VP and Corporate Head at Citibank NA Surabaya Branch,

Managing Director of PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, and

Director of PT Humpuss. His obatined a Mechanical Engineer degree

from Sepuluh November Institute of Technology, Surabaya. Before

pursuing a professional career in finance, he was a Petroleum Engineer

at PT Caltex Pacific Indonesia.

Direktur Utama

Lahir di Bukittinggi, 19 Mei 1947

Sebelum diangkat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero)

pada bulan November, 2007, beliau pernah menjabat sebagai Direktur

Keuangan (2003-2007) dan selama itu, beliau juga merangkap

sebagai Direktur Pemasaran (2006-2007). Beliau memperoleh gelar

Sarjana Teknik Kimia dan Master dalam Business Administration

dari Institut Teknologi Bandung. Sejak pertama bergabung dengan

Perseroan pada tahun 1975, ia telah memegang jabatan sebagai

Direktur Perencanaan dan Teknologi PT Krakatau Steel (1993-

1998) dan Direktur Utama pada PT Krakatau Bandar Samudera,

anak perusahaan Krakatau Steel yang mengoperasikan Pelabuhan

Cigading. Jabatan organisatoris lainnya adalah sebagai Ketua Asosiasi

Pelabuhan dan Bandar Industri Indonesia dan Ketua dari South East

Iron & Steel Institute.

Direktur Produksi

Lahir di Lahat, 1 Juni 1949

Sebelum menjabat sebagai Direktur Produksi PT Krakatau Steel

(Persero) pada bulan November 2007, beliau pernah menjabat

sebagai Direktur SDM dan Umum (2003-2007). Beliau memperoleh

gelar sarjana di bidang teknik mesin dari Universitas Trisakti, Master

of Management dari Institut Teknologi Bandung, dan gelar Master

dalam Material Engineering dari Universitas Wollongong, Australia.

Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1975, ia pernah menjabat

sebagai General Manager Perencanaan dan Pengendalian Subdit

Logistik dan Kepala Unit Audit Internal.

Direktur Keuangan

Lahir di Gresik, 12 Agustus 1959

Sebelum diangkat sebagai Direktur Keuangan PT Krakatau Steel

(Persero) pada November 2007, ia menjabat berbagai posisi

manajerial utama di bidang keuangan, termasuk VP dan Corporate

Head di Citibank NA Cabang Surabaya, Managing Director PT Bahana

Pembinaan Usaha Indonesia, dan Direktur PT Humpuss. Beliau

memperoleh Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Sepuluh

November, Surabaya. Sebelum berkarir di bidang keuangan, beliau

adalah seorang Petroleum Engineer di PT Caltex Pacific Indonesia.

DIRECTORSDireksi

Page 31: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

29

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

Ir. IRVAN KAMAL HAKIM, M.B.A. Marketing Director

Born in Surabaya, 28 May 1964

He has been appointed as the Marketing Director of PT Krakatau Steel

since November 2007. He joined the Company since obtaining his

Metallurgical Engineering degree from the University of Indonesia,

Jakarta. Starting his professional career starting as a Siswa Madya in

1988, he has held posts such as the Head of Market Research Division

(1997-1998), Head of Domestic Sales II Division (1998–2000), General

Manager of Marketing (2000-2001), General Manager of Production

Planning (2001-2003), Expert Staff (2003-2004), and Assistant to the

President Director on the Company’s IPO (2004-2005). Before being

appointed as the Marketing Director, he was the Expansion Project

Leader for the TSFRM Project and the South Kalimantan Project (2005-

2007).

Ir. YERRY, M.M. Logistics Director

Born in Silungkang, Sawahlunto, 8 August1958

He has been appointed as the Logistics Director of PT Krakatau

Steel since November 2007. He earned a Sarjana Teknik degree

in Mechanical Engineering from Sepuluh November Institute of

Technology, Surabaya, and a Master of Management degree from the

University of Indonesia, Jakarta. Joining the Company in 1985, he has

held the posts of Head of Export Division (1998-2003), Head of Sub-

Directorate/General Manager of Purchasing (2003-2007), and Project

Manager for Implementation of ERP/SAP (2007).

Ir. DADANG DANUSIRI, M.Eng. HR & General Affairs Director

Born in Kuningan, 19 January 1962

Appointed as the HR and General Affairs Director of PT Krakatau

Steel since November 2007, Dadang Danusiri had been the General

Manager of Production Planning (2006-2007) and General Manager of

Human Resources (2004-2006). He earned a Sarjana Teknik degree in

Industrial Engineering from the Bandung Institute of Technology and

a Master degree in metallurgical engineering from the University of

Wollongong, Australia. Joining the Company in 1987, he has been the

General Manager of Organizational Planning & Management System

Division (2001-2004) and General Manager of Products Handling

Division (1996-2001).

Direktur Pemasaran

Lahir di Surabaya, 28 Mei 1964

Menjabat sebagai Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel (Persero) sejak

November 2007. Bergabung dengan Perseroan sejak mendapatkan

gelar SarjanaTeknik Metalurgi dari Universitas Indonesia, Jakarta.

Memulai karir profesionalnya sebagai Siswa Madya pada 1988, beliau

pernah menduduki jabatan seperti Kepala Divisi Riset Pasar (1997-

1998), Kepala Divisi Penjualan Domestik II (1998-2000), General

Manager Pemasaran (2000-2001), General Manager Perencanaan

Produksi (2001-2003), Staf Ahli (2003-2004), dan Asisten Direktur

Utama untuk IPO Perusahaan (2004-2005). Sebelum diangkat sebagai

Direktur Pemasaran, ia adalah Pimpinan Proyek Pengembangan untuk

Proyek TSFRM dan Kalimantan Selatan (2005-2007).

Direktur Logistik

Lahir di Silungkang, Sawahlunto, 8 Agustus1958

Menjabat sebagai Direktur Logistik PT Krakatau Steel (Persero) sejak

November 2007. Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Mesin dari

Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, dan gelar Master of

Management dari Universitas Indonesia, Jakarta. Bergabung dengan

Perseroan pada tahun 1985, ia pernah menjabat sebagai Kepala

Divisi Ekspor (1998-2003), Kepala Sub-Direktorat/General Manager

Pembelian (2003-2007), dan Project Manager untuk Implementasi ERP

/ SAP (2007).

Direktur SDM & Umum

Lahir di Kuningan, 19 Januari 1962

Diangkat sebagai Direktur SDM dan Umum PT Krakatau Steel (Persero)

sejak November 2007, beliau pernah menjabat sebagai General

Manager Perencanaan Produksi (2006-2007) dan General Manager

Sumber Daya Manusia (2004-2006). Beliau memperoleh gelar Sarjana

Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung dan gelar Master

di bidang teknik metalurgi dari Universitas Wollongong, Australia.

Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1987, beliau pernah menjabat

sebagai General Manager Divisi Perencanaan Organisasi & Sistem

Manajemen (2001-2004) dan General Manager Divisi Penanganan

Produk (1996-2001).

DIRECTORSDireksi

Page 32: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

30

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

Corporate Secretary General Manager Corporate Planning & Bussines Dev.

Kepala Satuan Pengawasan InternHead of Internal Control

Chief Operation Officer

General Manager QualityAssurance

General Manager Produksi Pengerolan BajaRolling Mill

General Manager ProduksiPengolahan Besi & BajaIron & Steel Making

General Manager Pusat Perawatan & FasilitasCentral Maintenance & Facilities

Direktur ProduksiProduction Director

General Manager Perencanaan LogistikLogistics Planning

General Manager PembelianPurchasing

Direktur LogistikLogistics Director

STRUCTURE ORGANIZATIONStruktur Organisasi

Page 33: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

31

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

STRUCTURE ORGANIZATIONStruktur Organisasi

General Manager Techno. Development & Project Mgt.

Asisten Direktur UtamaAssistant to PresidentDirector

General ManagerPenjualan ISales I

General Manager AkuntansiAccounting

SekretarisSecretary

General Manager Subsidiaries Company

General Manager HumanCapital Maintenance & Adm.

General Manager Penjualan IISales II

General Manager Corporate Finance

General Manager HumanCapital Planning & Dev.

General Manager Sistem InformasiInformation System

General Manager Security & General Affair

General Manager Production Planning & Supply Chain Mgt.

Direktur UtamaChief Executive Officer

Direktur PemasaranMarketing Director

Direktur KeuanganFinance Director

Direktur SDM & UmumHR & GA Director

Page 34: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

32

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSISAnalisis Manajemen dan Pengulasan

Page 35: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

33

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

OVERVIEW

Current Assets increased significantly toward the end of 2008 mainly

due to the increased value of stocks. This was due to low demand

as a result of the effects from global financial crisis at the end of

2008. These conditions continued until the end of the first semester

in 2009, and started to improve in the second semester of 2009.

Conditions continued to improve even further in the first quarter of

2010.

• The increase of Current Assets was consequently followed by

an increase in Current Liabilities. This was due to increases in

working capital requirements for the supply of raw materials, which

increased sharply in price. These conditions persisted until the first

semester of 2009. Conditions improved, with Current Liabilities

decreasing, toward the end of 2009 and continues to improve.

• The Company’s liquidity was under severe pressure at the end of

2008 until the first semester of 2009. This was due to very tight

credit conditions, decreasing revenues and the large amount of

short-term obligations, which were due by the first semester of

2009. These conditions forced to Company to reschedule payments

which consequently increased its financial costs.

• Compared to 2007, the year 2008 showed significant increases

in sales and profitability from the beginning of the year until

August. This trend then reversed in the fourth quarter of 2008 with

decreasing numbers until the first semester of 2009 due to the

effects from the global financial crisis. Improvements started to

show from the second semester of 2009 and are still continuing.

• In general, the Company faced issues of liquidity from August 2008

until the first semester of 2009. These major issues concerned the

Company’s ability to meet its obligations, which became due during

the period. The Company succeeded in overcoming these issues and

profitability improved starting in the second semester of 2009.

OUR STATE OF AFFAIRS

The Company balance sheet at the end of 2009 was booked with total

assets of Rp. 12,795,804 million. This amount is Rp. 2,578,623 million

below the outstanding balance for the year 2008 which booked total

assets of Rp. 15,374,427 million. Compared with previous years the

company’s, overall total assets decreased due to the decline in some

balance sheet items including the following:

ULASAN UMUM

Aktiva Lancar mengalami kenaikan yang signifikan pada akhir

tahun 2008, terutama karena tingginya nilai persediaan akibat dari

rendahnya demand sebagai dampak krisis pada akhir tahun 2008.

Kondisi tersebut masih berlanjut hingga akhir semester I 2009,

namun mulai membaik pada semester II tahun 2009 dan berlanjut

hingga akhir Triwulan satu 2010.

• Kenaikan Aktiva Lancar pada tahun 2008 diikuti oleh kenaikan pada

Kewajiban Lancar, karena meningkatnya kebutuhan modal kerja

untuk pengadaan bahan baku yang harganya meningkat tajam.

Pada semester I 2009 kondisi tersebut masih berlanjut, posisi

hutang lancar mulai menurun pada akhir tahun 2009 dan berlanjut

hingga akhir Triwulan I 2010.

• Kondisi likuiditas perusahaan mengalami tekanan yang sangat berat

pada akhir tahun 2008 hingga semester I 2009, sebagai akibat

adanya pengetatan likuiditas perbankan, menurunnya penerimaan

dan besarnya kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo pada

semester I 2009, sehingga harus melakukan rescheduling

pembayaran yang berakibat meningkatnya beban keuangan.

• Dibandingkan tahun 2007, pada tahun 2008 nilai penjualan dan

profitabilitas meningkat tajam sampai dengan bulan Agustus, tetapi

pada Triwulan IV 2008 hingga semester I 2009 terus menurun

akibat krisis dan baru mulai mengalami pemulihan pada semester II

2009 dan relatif stabil hingga Triwulan I 2010.

• Secara umum mulai dari bulan Agustus 2008 sampai dengan

semester I tahun 2009 perusahaan dihadapkan pada kondisi untuk

mempertahankan “Going Concern” nya, yaitu dengan menyelesaikan

masalah likuiditas dalam rangka memenuhi kewajiban-kewajiban

yang segera jatuh tempo, sementara profitabilitas baru mulai

membaik pada semester II tahun 2009.

KEADAAN KAMI

Neraca Perusahaan pada tahun 2009 ditutup dengan total aset

sebesar Rp. 12.795.804 juta dimana jumlah tersebut Rp. 2.578.623

juta di bawah saldo neraca tahun 2008 yang ditutup dengan total

asset sebesar Rp. 15.374.427 juta. Dibandingkan dengan tahun

sebelumnya, secara keseluruhan total asset perusahaan mengalami

penurunan yang disebabkan oleh turunnya beberapa pos neraca

antara lain:

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSISAnalisis Manajemen dan Pengulasan

Page 36: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

34

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

1. Accounts receivable decreased by 18% due to the 18% decline in

sales of the Company in line with falling demand for steel products

due to the still sluggish economic that is recovering from the

global financial crisis.

2. Deferred receivables decreased by Rp. 109,509 million as a result

from the realization of deferred receivables in 2009.

3. Forward Receivables decreased by Rp.12,370 million because these

forward transactions were realized in 2009.

4. Lower sales volume resulted in a lower utilization of production

facilities. These caused inventory to decrease by 40%, as inventory

is adjusted according to market demand and to avoid a potentially

costly build up.

5. Prepaid tax decreased by 33% due to the decrease in VAT received

and VAT paid.

6. Other assets decreased by 18.21% to become Rp. 528,880 million,

largely due to the estimated decrease of tax receivables by 29%.

This decline in corporate assets are balanced with a decline in

outstanding liabilities arising from Current Liabilities due in 1

(one) year and also from non-current liabilities, including:

• The decline in total current liabilities amounting to 29%

compared from last year were due to the decline in bank

payables, trade payables, tax payables, accrued expenses and

long-term debt maturing due in one year each at 27%, 11%,

44%, 5% and 11% above last year’s balance, and there are no

outstanding factoring payables compared to last year’s amount

of Rp. 108,285 million.

The Decline in outstanding bank debt by 27% to Rp. 4,209,254

million due to the usance L/C debt decrease and the WCL that

were used to finance the purchase of imported raw materials by

42% and 3%. The lower usance L/C debt balance was not only

caused by the high amount of inventory the beginning of the

year, but was also caused by the decrease in the utilization of

production so that the need for raw materials decreased, which

resulted in less working capital required.

• The increase in minority interests amounted to 10% or Rp.

40,953 million, in line with the income from subsidiaries which

are partly owned by other parties, and also due to additional

1. Piutang usaha turun sebesar 18% disebabkan oleh turunnya

penjualan perusahaan sebesar 18% sejalan dengan turunnya

permintaan produk baja akibat masih belum pulihnya ekonomi global

dari akibat krisi keuangan global.

2. Piutang alihan turun sebesar Rp.109.509 juta disebabkan telah

terealisasinya transaksi piutang alihan pada tahun 2009.

3. Piutang forward turun sebesar Rp. 12.370 juta disebabkan transaksi

forward sudah dieksekusi pada tahun 2009.

4. Volume penjualan yang lebih rendah mengakibatkan penurunan

dalam pemanfaatan fasilitas produksi. Hal ini menurunkan tingkat

persediaan sebesar 40%, karena persediaan disesuaikan menurut

permintaan pasar dan untuk menghindari terjadinya penumpukan

persediaan yang memiliki komponen biaya signifikan.

5. Pajak dibayar dimuka turun sebesar 33% disebabkan oleh turunnya

PPN masukan dan PPN keluaran.

6. Aktiva lain-lain turun 18,21 % menjadi Rp. 528.880 juta sebagian

besar disebabkan oleh turunnya taksiran tagihan pajak 29%.

Penurunan pada aktiva perusahaan tersebut diimbangi dengan

turunnya saldo pasiva yang berasal dari Kewajiban Lancar yaitu

kewajiban yang dalam tempo 1 (satu) tahun harus dilunasi dan

kewajiban tidak lancar, antara lain :

• Turunnya jumlah kewajiban lancar sebesar 29% dari realisasi

tahun lalu disebabkan oleh turunnya hutang bank, hutang usaha,

hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar dan hutang jangka

panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun masing-masing

sebesar 27%, 11%, 44%, 5% dan 11% diatas saldo tahun lalu, serta

tidak adanya outstanding utang anjak Piutang (tahun lalu

kewajiban anjak piutang Rp. 108.285 juta).

Turunnya saldo hutang bank sebesar 27% menjadi Rp. 4.209.254

juta disebabkan oleh turunnya hutang Usance L/C dan KMK

yang digunakan untuk membiayai pembelian bahan baku impor

sebesar 42% dan 3%. Turunnya saldo utang usance L/C ini selain

disebabkan oleh masih tingginya jumlah persediaan pada awal

tahun, juga didorong oleh turunnya utilisasi produksi sehingga

kebutuhan bahan baku turun, dan berakibat modal kerja yang

diperlukan lebih kecil.

• Meningkatnya hak minoritas sebesar 10% menjadi Rp. 40.953

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSISAnalisis Manajemen dan Pengulasan

Page 37: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

35

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

investment in the Joint Venture PT Meratus Jaya Iron Steel

and the rights of new shareholders PT Latinusa.

• Long-term debt decreased by 37% due to the decrease in debt

for employee benefits and decrease in long-term debt after

deducting for current maturities of one year amounting to 61%

and 20%. The decrease of debt for employee benefits was due

to the partial settlement line with the separation of health care

funds separated from the Company to the Health Management

Agency foundation.

The composition of the Company’s balance sheet shows that its

ability to fulfill short-term liabilities improved. This is reflected in the

Current Ratio increase of 135% from the previous year to 141% for

this year. In addition, the company’s ability to obtain financing also

improved as shown by the Debt Equity ratio improvement where the

ratio of 65:35 in 2008 improved to 55:45 for 2009, in line with the

decline in corporate debt.

juta sejalan dengan perolehan laba Anak Perusahaan yang

sebagian sahamnya dimiliki fihak lain. Serta adanya tambahan

penyertaan pada Joint Venture PT Meratus Jaya Iron Steel dan

adanya hak pemegang saham baru pada PT Latinusa.

• Hutang jangka panjang turun sebesar 37% disebabkan oleh

turunnya hutang atas imbalan kerja dan utang jangka panjang

yang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu

tahun sebesar 61% dan 20%. Turunnya hutang atas imbalan

kerja disebabkan sebagian hutang telah dilunasi sejalan dengan

dipisahkannya dana pemeliharaan kesehatan dari perusahaan

kepada yayasan (Badan Pengelola Kesehatan).

Dari komposisi neraca yang demikian, menunjukkan bahwa dalam

jangka pendek kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan

kewajiban jangka pendek mengalami kenaikan yang tercermin pada

meningkatnya Current Ratio dari 135% pada tahun lalu menjadi

141% pada tahun ini. Selain itu, kemampuan perusahaan untuk

mendapatkan pendanaan mengalami peningkatan dimana Debt Equity

Ratio membaik dari DER sebesar 65:35 pada tahun 2008 menjadi

DER sebesar 55:45 pada tahun 2009 sejalan dengan turunnya utang

perusahaan.

In today’s organization, there’s an emphasis on the entire executive team working together to deal with regulatory scrutiny and corporate governance. We are in a much more cautious environment.

Dalam organisasi masa kini, kita semua berada dalam iklim usaha yang jauh lebih berhati-hati. Ada penekanan khusus pada seluruh jajaran eksekutif agar bekerja sama secara terpadu untuk menghadapi ketatnya peraturan dan menciptakan tata kelola perusahaan yang baik.

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSISAnalisis Manajemen dan Pengulasan

Page 38: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

36

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

PERFORMANCE

Company performance for 2009 is reflected in the net profit of Rp.

494,672 million. Budgeted net profit was Rp. 251,101 million and

realized profit from the previous year amounted to Rp. 459,572

million.

The Company’s sales increased 1% over budget. But cost of goods

sold increased by 7%, resulting in a 42% lower gross profit from the

budget. This achievement was driven by domestic steel sales value

realization in nearly every type of product that were higher compared

to the budget; while overall selling prices tended to be under budget.

The increase in cost of goods sold was because the raw material

available were purchased when prices were still relatively high. This

resulted in the inceased cost per ton of steel products.

In line with higher than budgeted sales, the actual operating

expenses were 4% above budget and 14% below the realized amount

of the previous year. Rising business expenses were caused by

increased general and administrative expenses and selling expenses

which amounted to respectively 4% and 2% higher than the budget.

However, when compared with last year, lower business expenses

were caused by the reduction in general and administrative expenses

and sales by 22% and 12% respectively. After calculating these

business expenses, the company booked a profit of Rp. 25,939

million. The initial budegeted amount was Rp. 914,204 million and

the previous year’s realized amount was Rp. 1,360,388 million.

By calculating the gain on foreign exchange amounting to Rp. 71,568

million, other income amounting to Rp. 259, 928 million, profit from

completion of post employment healthcare benefit obligations

of Rp. 127.298 million, gain on sale of investments amounting to

Rp. 374.648 million, interest income of Rp. 41 348 million and sale of

production wastes Rp. 21,225 million, and interest expenses of

Rp. 458,339 million; profits before tax amounted to Rp. 468,659

million. The budgeted amount for the year was Rp. 380,743 million.

After consideration of tax and minority interests, the net profit

achieved amounted to Rp. 494,672 million, of which the budget

income amount was Rp. 251,101 million and the realized profit from

the previous was Rp. 459,572 million.

The increase in consolidated net income generated surpassed the

budget primarily due to the net incomes of its subsidiaries also

surpassed their individual budgets. The losses suffered by PT MJIS

was because the company is still in the construction stage and not

yet generating sales.

KINERJA

Kinerja perusahaan pada tahun 2009 tercermin pada perolehan laba

bersih sebesar Rp. 494.672 juta; dimana anggaran laba adalah Rp.

251.101 juta dan realisasi laba tahun sebelumnya sebesar Rp. 459.572

juta.

Penjualan perusahaan meningkat 1% diatas anggaran. Namun demikian,

dari sisi harga pokok penjualan terjadi kenaikan sebesar 7%, sehingga

laba kotor perusahaan menjadi 42% lebih rendah dari anggarannya.

Pencapaian nilai penjualan ini didorong oleh realisasi volume penjualan

domestik produk baja pada hampir semua jenis produk yang lebih tinggi

dibanding anggarannya; sedangkan untuk harga jual cenderung di

bawah anggarannya.

Kenaikan harga pokok penjualan disebabkan oleh harga bahan baku

yang dimiliki perusahaan telah dibeli pada saat harga masih relatif

tinggi. Hal ini berdampak pada tingginya cost per ton produk baja,

Sejalan dengan penjualan yang lebih tinggi dari anggarannya, realisasi

biaya usaha 4% diatas anggaran dan 14% dibawah realisasi tahun

sebelumnya. Naiknya biaya usaha disebabkan oleh meningkatnya biaya

administrasi & umum dan biaya penjualan sebesar 4% dan 2% lebih

tinggi dari anggarannya. Sedangkan apabila dibandingkan dengan

tahun lalu, turunnya biaya usaha disebabkan oleh turunnya biaya

administrasi & umum dan penjualan sebesar 22% dan 12%. Setelah

memperhitungkan biaya usaha tersebut maka perusahaan memperoleh

laba usaha Rp. 25.939 juta, dimana anggarannya laba Rp. 914.204 juta

dan realisasi tahun sebelumnya adalah Rp. 1.360.388 juta.

Dengan memperhitungkan adanya laba selisih kurs sebesar Rp. 71.568

juta, pendapatan lainnya Rp. 259.928 juta, laba penyelesaian kewajiban

imbalan kesehatan pasca kerja Rp. 127.298 juta, laba penjualan

penyertaan Rp. 374.648 juta, pendapatan bunga Rp. 41.348 juta dan

penjualan limbah produksi Rp. 21.225 juta, serta biaya bunga Rp.

(458.339) juta, sehingga besarnya laba sebelum pajak yang dihasilkan

mencapai Rp. 468.659 juta, dimana anggarannya laba Rp. 380.743

juta. Setelah memperhitungkan pajak dan hak minoritas, besarnya laba

bersih yang diperoleh sebesar Rp. 494.672 juta, dimana anggarannya

laba Rp. 251.101 juta dan realisasi tahun sebelumnya laba Rp. 459.572

juta.

Meningkatnya laba bersih konsolidasian yang dihasilkan berhasil

melampaui anggarannya, terutama disebabkan sebagian besar laba

anak perusahaan berhasil melampaui anggarannya. Kerugian yang

dialami PT MJIS disebabkan perusahaan masih dalam tahap konstruksi,

sehingga belum ada penjualan, dan yang ada adalah menyerap biaya.

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSISAnalisis Manajemen dan Pengulasan

Page 39: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

37

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

Actual cost of goods sold for 2009 budget is 7% above budget and

12% below the realized amount for 2008. Compared to the budget,

the increase of cost of goods sold was mainly influenced by the

high variable cost components and direct fixed costs which were

respectively 7% and 26% above budget.

The increase in variable costs which were 7% above budget were due

to increases in several types of fees including:

• Cost of raw materials reached Rp. 9,020,011 million or 23% above

budget due to the use of higher than budgeted prices of raw

materials stock and semi-finished products.

• Fuel costs increased by 216% above the budget because the gas

conversion project at CRM and PT Krakatau Wajatama was not

yet completed; this caused fuel consumption to be quite high.

• Electricity costs were 40% above budget due to increased

electricity usage sourced from PLN. This was done to obtain

cheaper overall electricity costs, sourced from a composite of

suppliers.

Direct fixed costs which amounted to Rp. 1,689,862 million or 26%

above budget was caused by the increases in a number of fees

including:

• Cost of medicine, materials/medical equipment and medical

services each increased by 2% and 3% respectively above the

budget due to higher medical services sales of 17%.

• Maintenance expenses increased by 40% due to the increasing

use of spare parts and lubricants to maintain equipment

reliability.

• Insurance expenses, rent and taxes rose by 50% primarily due to

increased plant insurance expenses accordingly with the aging of

the production plants.

• Sub-contracting expenses increased by 269% due to increased

sales of engineering services by 41% and the company’s efforts

to improve efficiency by outsourcing part of the work to third

parties.

• Transportation costs and business travel expenses increased by

56% due to an increase in management activities and personnel

for official business.

Realisasi harga pokok penjualan pada tahun 2009 ini 7% diatas

anggaran, dan 12% dibawah realisasi tahun 2008. Dibandingkan

anggaran, tingginya harga pokok penjualan tersebut terutama

dipengaruhi oleh tingginya komponen biaya variable dan biaya tetap

langsung yang masing-masing 7% dan 26% diatas anggarannya.

Meningkatnya biaya variable sebesar 7% diatas anggarannya disebabkan

oleh meningkatnya beberapa jenis biaya antara lain:

• Biaya bahan baku mencapai Rp. 9.020.011 juta atau 23% diatas

anggarannya disebabkan pemakaian stock awal bahan baku dan

semi finish produk dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan

anggarannya.

• Biaya Bahan Bakar Minyak naik 216% diatas anggarannya disebabkan

belum selesainya gasifikasi di CRM dan PT Krakatau Wajatama,

sehingga konsumsi bahan bakar masih cukup tinggi.

• Biaya listrik 40% diatas anggarannya, karena meningkatnya

komposisi pemakaian listrik eks PLN dibanding listrik yang diproduksi

sendiri dalam rangka mendapatkan tarif listrik komposit yang lebih

murah.

Biaya tetap langsung yang mencapai Rp. 1.689.862 juta atau 26%

diatas anggarannya disebabkan oleh meningkatnya beberapa jenis biaya

antara lain:

• Biaya obat-obatan, bahan/alat medis dan jasa medis masing-masing

naik 2% dan 3% di atas anggarannya disebabkan oleh meningkatnya

penjualan jasa medis sebesar 17%.

• Biaya perawatan naik sebesar 40% disebabkan oleh meningkatnya

pemakaian suku cadang dan minyak pelumas untuk menjaga

kehandalan mesin.

• Biaya asuransi, sewa dan pajak naik 50% terutama disebabkan oleh

meningkatnya Biaya asuransi pabrik sejalan dengan semakin tuanya

umur pabrik.

• Biaya sub kontrak naik 269% disebabkan oleh meningkatnya

penjualan jasa engineering sebesar 41% dan upaya perusahaan

untuk meningkatkan efisiensi dengan jalan menyerahkan sebagian

pekerjaan kepada pihak ketiga.

• Biaya transportasi dan perjalanan dinas naik sebesar 56% disebabkan

oleh meningkatnya aktivitas manajemen dan personnel untuk

kepentingan dinas.

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSISAnalisis Manajemen dan Pengulasan

Page 40: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

38

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

Actual allocated cost reached Rp. 256,965 million or 31% below budget

due to the reduction in all components of allocated allocation, except for

labor costs. Although overall allocation of costs decreased, several cost

components increased, including:

• Labor costs rose 3% above budget due to the rising cost of medical

treatment for employees and their families, as well as the allocation

of Length of Work Appreciation Money to the parent company, which

amounted to Rp. 30,443 million.

Actual movement of inventories amounting to Rp. 1,538,831 were a

little under budget. This is due to falling demand for steel products

of the Company in the first semester of 2009, so that the Company

adjusted to this decreasing market demand by lowering plant utilization

and selling available stock in the warehouse. The decrease in factory

utilization was carried out in order to avoid accumulation of stock in the

warehouse that will aggravate the company’s liquidity condition.

Actual cost of operations for 2009 amounted to 4% above budget and

14% below the actual realized amount of the previous year. Compared

to the budget, rising costs were due to the high realized costs for sales

and general & administrative activities which respectively reached

2% and 4% above the budget. However, if compared with the realized

amount from the previous year for the costs of sales and general &

administrative activities, then they were respectively lower by 22% and

12%.

The high cost of sales was because several other costs exceeded their

budgets, among others:

• Distribution and transportation costs increased by 23% due to

increased domestic sales volume and changes in destination.

• Depreciation expenses rose by 3% in line with the increase in fixed

assets of the Company.

• Business travel and communication expenses increased by 5% due to

increased management and personnel activities for official purposes.

The items which exceeded the budget in the group of general and

administrative expenses included the following:

• The costs of salaries, wages and employee benefits reached Rp.

597,444 million or 18% above the budget due to the COLA (cost of

living adjustment) and Merit adjustments.

Realisasi biaya alokasi mencapai Rp. 256.965 juta atau 31% dibawah

anggarannya disebabkan oleh turunnya semua komponen biaya alokasi,

kecuali biaya tenaga kerja. Meskipun secara keseluruhan biaya alokasi

turun, beberapa komponen biaya meningkat, antara lain:

• Biaya tenaga kerja naik 3% diatas anggarannya disebabkan

meningkatnya biaya pengobatan karyawan dan keluarganya, serta

adanya pembebanan Uang Penghargaan Masa Kerja di induk

perusahaan sebesar Rp. 30.443 juta.

Realisasi mutasi persediaan sebesar Rp. 1.538.831 sedikit dibawah

anggaran. Hal ini disebabkan oleh turunnya permintaan produk baja

perusahaan pada semester I tahun 2009, sehingga perusahaan

menyesuaikan dengan demand pasar dengan menurunkan utilisasi

pabrik dan menjual stock yang tersedia di gudang. Penurunan utilisasi

pabrik dilakukan agar tidak terjadi penumpukan stock di gudang yang

akan memperberat liquiditas perusahaan.

Realisasi biaya usaha tahun 2009 secara total 4% diatas anggaran

dan 14% dibawah realisasi tahun sebelumnya. Dibandingkan dengan

anggaran, naiknya biaya tersebut dipengaruhi oleh tingginya realisasi

biaya penjualan dan biaya administrasi & umum yang masing-

masing mencapai 2% dan 4% diatas anggarannya. Sedangkan apabila

dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya, maka biaya

penjualan dan biaya administrasi & umum masing-masing lebih rendah

22% dan 12%.

Tingginya realisasi biaya penjualan tersebut disebabkan ada beberapa

jenis biaya yang melampaui anggarannya antara lain:

• Ongkos angkut meningkat sebesar 23% disebabkan meningkatnya

volume penjualan domestik dan berubahnya daerah tujuan

pengiriman barang.

• Biaya penyusutan naik sebesar 3% sejalan dengan meningkatnya

aktiva tetap perusahaan.

• Biaya perjalanan dinas & komunikasi naik 5% disebabkan oleh

meningkatnya aktivitas manajemen dan personal untuk kepentingan

dinas.

Pos-pos yang realisasinya melebihi anggaran pada kelompok beban

administrasi & umum antara lain:

• Biaya gaji, upah dan kesejahteraan karyawan mencapai Rp. 597.444

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSISAnalisis Manajemen dan Pengulasan

Page 41: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

39

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

• Insurance expenses, rent and taxes increased by 5% due to increased

insurance in line with the increasing age of the production facilities.

The realized total of other expenses this year of Rp. 442,719 million

was far from budget and the realized amount for the previous year.

Compared to the budget, the increase in other income was due to the

increase in revenue and decreases in other expenses, including:

• Interest income on deposits increased by 13% due to increased cash

equivalents of the Company.

• Waste production sales increased by Rp. 26.268 million.

• Gain on sale of investments amounting to Rp. 374.648 million was

due to divestment of shares of PT Krakatau Steel in Latinusa to the

Nippon Steel Consortium.

• Gain on settlement of post-employment health benefits for Rp.

127.298 million due the separation of post-employment health

management into the unit/foundation that stands own.

• Bank and Interest expenses amounted to Rp. 458,339 million or 4%

under the budget in line with the decline in short-term bank loans

amounting to 4% or Rp. 4,209,254 million. The decrease in debt was

in accordance with the decline in working capital requirements due

to the decline in production/utilization of production facilities.

• The strengthening of the Rupiah led to the Company booking a profit

on foreign exchange gains in the amount of Rp. 71,568 million due

to foreign currency liabilities exceeding the receivables in foreign

currencies.

• Rp. 259,928 million in other net revenues were due to claims, leases

and gas sales each amounting to Rp. 86,214 million, Rp. 7,080

million and Rp. 23,679 million.

Cash balance as of December 31, 2009 amounted to Rp. 1,759,965

million, which is 212% above the budget and 60% above the balance as

of December 31, 2008. This increase in cash balance from the previous

year was caused by operating and funding surpluses each amounting to

Rp. 834,553 million and Rp. 154,425 million respectively. Investment

activities experienced a deficit of Rp. 307,503 million, as well as from

the addition of Rp. 22,004 million on foreign exchange.

juta atau 18% diatas anggaran disebabkan adanya penyesuaian COLA

(cost of living adjustment) dan Merit.

• Biaya asuransi, sewa dan pajak naik sebesar 5% disebabkan oleh

meningkatnya biaya asuransi sejalan dengan bertambahnya umur

fasilitas produksi.

Realisasi total biaya lain-lain pada tahun ini Rp. 442.719 juta jauh

diatas anggaran dan realisasi tahun lalu. Dibandingkan anggaran,

meningkatnya pendapatan lain-lain disebabkan oleh meningkatnya

pendapatan dan turunnya biaya lain, antara lain:

• Pendapatan bunga deposito naik sebesar 13% disebabkan oleh

meningkatnya kas setara kas perusahaan.

• Penjualan limbah produksi meningkat sebesar Rp. 26.268 juta.

• Laba penjualan penyertaan sebesar Rp.374.648 juta disebabkan

adanya pelepasan saham PT Krakatau Steel di PT Latinusa kepada

Consortium Nippon Steel.

• Laba penyelesaian imbalan kesehatan pasca kerja sebesar Rp. 127.298

juta disebabkan adanya pemisahan pengelolaan kesehatan pasca

kerja menjadi unit/ yayasan yang berdiri sendiri.

• Biaya bunga & bank mencapai Rp. 458.339 juta atau 4% dibawah

anggaran sejalan dengan turunnya hutang bank jangka pendek

sebesar 4% menjadi Rp. 4.209.254 juta, Turunnya hutang ini sejalan

dengan turunnya kebutuhan modal kerja akibat turunnya produksi/

utilisasi fasilitas produksi.

• Menguatnya nilai tukar rupiah menyebabkan perusahaan memperoleh

laba selisih kurs sebesar Rp. 71.568 juta disebabkan posisi kewajiban

dalam valuta asing melebihi piutang dalam valuta asing.

• Lain-lain pendapatan bersih sebesar Rp. 259.928 juta disebabkan

adanya penerimaan klaim, sewa dam penjualan gas masing-masing

sebesar Rp. 86.214 juta, Rp. 7.080 juta dan Rp. 23.679 juta.

Saldo kas per 31 Desember 2009 sebesar Rp. 1.759.965 juta, dimana

jumlah tersebut 212% dan 60% diatas anggaran dan saldo per 31

Desember 2008. Peningkatan saldo kas dari posisi tahun sebelumnya

tersebut disebabkan oleh surplus operasi dan pendanaan masing-masing

sebesar Rp. 834.553 juta dan Rp. 154.425 juta.Sedangkan dari aktivitas

investasi mengalami defisit Rp. 307.503 juta, serta adanya penambahan

dari selisih kurs Rp. 22.004 juta.

MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSISAnalisis Manajemen dan Pengulasan

Page 42: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

40

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

The Biggest risk of all is the risk of doing nothingRisiko terbesar adalah risiko dari tidak berbuat apapun

BUSINESS RISKS are potential incidents that negatively affect the

achievement of the vision, mission, goals and targets of the Company

or organizational unit. Risk management is an effort to minimize the

negative influence of various sources of risk faced by the Company’s

business activities so that objectives can be achieved optimally. In

2009, Krakatau Steel established the Risk Management Division which

is responsible for preparing the infrastructure for implementation,

socialization, implementation guidance and management of corporate

risk.

Risk Management implementation at the Company during 2009 include:

• Socialization of Risk Management guidelines in an integrated

approach within the company and including subsidiaries.

• Mentoring for the preparation and formulation of risk analysis with

priority on the main activities of the company.

RISIKO BISNIS adalah suatu potensi kejadian yang berpengaruh negatif

terhadap pencapaian visi, misi, sasaran dan target Perseroan atau

unit organisasi. Manajemen risiko adalah upaya untuk meminimalkan

pengaruh negatif berbagai sumber risiko yang dihadapi dalam kegiatan

bisnis agar tujuan perusahaan dapat tercapai optimal. Pada 2009,

PT Krakatau Steel (Persero) membentuk Divisi Manajemen Risiko yang

bertanggung jawab menyiapkan infrastruktur implementasi, sosialisai,

bimbingan implementasi dan pengeloaan risiko perusahaan.

Penerapan Manajemen Risiko di Perseroan sepanjang 2009 antara lain

mencakup:

• Sosialisai pedoman Manajemen Risiko secara terpadu di perseroan,

termasuk anak perusahaan.

• Mentoring penyusunan analisis risiko dengan prioritas pada

kegiatan utama perseroan.

RISK MANAGEMENTManajemen Risiko

Page 43: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

41

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

RISK MANAGEMENTManajemen Risiko

• Conducting a Risk Analysis on the raw materials plant

development project in south Kalimantan.

• Conducting a Risk Analysis for blast furnance project.

• Conducting a Risk Analysis on the revitalization program.

• Conducting Analyses of Risks related to environmental aspects,

health and occupational health.

• Conducting an Analysis of Market Risk as prices decreased

sharply due to the global economic crisis.

• Creating a corporate risk database.

The Business Risks faced by the Company as an integrated steel

manufacturer originate both from external as well as internal factors

and causes. Generally these risks are:

EXTERNAL RISKS

ECONOMIC RISK

The steel industry is a raw material producing industri meet the basic

needs of downstream industries, especially infrastructure, real estate,

automotive, miscellaneous machineries and equipment. Therefore,

the performance of PT Krakatau Steel’s (Persero) business is directly

affected by general economic growth. To anticipate economic

fluctuations such as those that occurred in 1997, the Company has

taken concrete steps, which take into account various scenarios that

could adversely impact the Company’s business continuity.

In 2009, PT Krakatau Steel (Persero) managed to overcome the

adverse impact of the global economic crisis so it still booked positive

Net Income.

RISKS OF SCARCITY OF RAW MATERIALS

Most of the main raw materials of PT Krakatau Steel (Persero),

namely iron ore, are still imported. To mitigate the negative impact

from the risks of scarcity of raw materials, the Company made

endeavored to:

• Cooperate with university research institutes and the private

sector to research methods of maximizing local raw materials

potential utilization.

• Perform long-term Supply Agreement (LAT) with global raw

material suppliers.

• Expand the network of suppliers to supply the needs of the

Company.

• Improve the database and evaluate supplier performance

• Analisis risiko pada proyek pembangunan pabrik bahan baku di

kalimantan selatan.

• Analisis risiko untuk proyek blast furnance.

• Analisis risiko pada program revitalisasi.

• Analisis risiko mengenai aspek lingkungan, kesehatan dan

kesehatan kerja.

• Analisis risiko pasar yang menurun tajam akibat krisis ekonomi

global.

• Pembuatan database risiko perseroan.

Risiko bisnis yang dihadapi PT Krakatau Steel (Persero) sebagai

perusahaan baja terpadu dapat berasal dari luar (eksternal) maupun

dalam (internal) Perusahaan. Secara ringkas, risiko tersebut adalah

sebagai berikut:

RISIKO EKSTERNAL

RISIKO EKONOMI

Industri baja adalah industri penghasilan bahan baku untuk memenuhi

kebutuhan dasar industri hilir, terutama infrastruktur, properti, otomotif,

aneka mesin dan peralatan. Karena itu, kinerja bisnis PT Krakatau

Steel (Persero) sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi secara

umum. Untuk mengantisipasi gejolak perekonomian seperti yang

terjadi pada 1997, Perseroan telah mengambil langkah-langkah yang

memperhitungkan berbagai skenario kejadian yang dapat berdampak

negatif terhadap kelangsungan bisnis Perseroan.

Pada 2009, PT Krakatau Steel (Persero) berhasil mengantisipasi dampak

krisis perekonomian global sehingga masih dapat membukukan Laba

Bersih.

RISIKO KELANGKAAN BAHAN BAKU

Sebagian besar bahan baku utama PT Krakatau Steel (Persero), yaitu

bijih besi, masih harus diimpor. Untuk meminimalkan dampak negatif

dari risiko kelangkaan bahan baku, Perseroan melakukan upaya :

• Bekerjasama dengan lembaga riset Universitas dan pihak swasta

dalam penelitian untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi

bahan baku lokal.

• Melakukan Long-term Supply Agreement (LAT) dengan pemasok

bahan baku dunia.

• Memperluas jaringan pemasok untuk menyuplai kebutuhan

Perseroan.

• Perbaikan database dan mengevaluasi kinerja pemasok.

Page 44: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

42

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

• Membangun sistem insentif bagi pemasok yang terbukti loyal

mendukung kegiatan bisnis Perseroan.

RISIKO KELANGKAAN ENERGI (GAS DAN LISTRIK)

Energi merupakan input utama industri baja setelah bahan baku. Guna

meminimalkan dampak negatif dari risiko kelangkaan energi baku,

Perseroan melakukan upaya berikut :

• Persiapan, penjajakan dan pendekatan yang intensif dengan

pertamina dan PT PGN (sebagai pemasok minyak dan gas) serta

PT PLN (sebagai pemasok listrik) untuk mendapatkan LTA/MOU

sebesar kebutuhan Perseroan.

• Menggalakkan Program internal untuk efisiensi energi melalui

proyek-proyek peningkatan kinerja disegala bidang operasional.

• Mengkaji kemungkinan penggunaan teknologi alternatif yang tidak

berbasis gas (non oil gas-based).

RISIKO KERUSAKAN DAN KEHILANGAN ASET

Untuk mengendalikan risiko kerusakan dan kehilangan aset, Perseroan

melakukan upaya-upaya berikut:

• Mengembangkan Sistem Manajemen Pengamanan Perusahaan

(SMP KS) sebagai upaya preventif dan protektif terhadap kerusakan

maupun kehilangan aset milik Perseroan.

• Mengasuransikan seluruh aset dan properti yang memiliki risiko

kerugian yang disebabkan oleh kerusakan, kebakaran, kehilangan dan

penyebab lain yang dimungkinkan dijamin oleh perusahaan asuransi.

• Mengasuransikan seluruh barang (kargo) yang berada dalam

perjalanan (pengangkutan) dengan memperhatikan terms of

delivery yang disepakati dengan pihak penjual atau pembeli.

• Mengasuransikan seluruh proyek konstruksi dan erection yang

dikerjakan oleh pihak kontraktor dengan memperhatikan kontrak

yang berlaku.

• Mengasuransikan seluruh kemungkinan risiko kerugian yang akan

terjadi terhadap diri dan aset pihak ketiga yang berada di lokasi

kantor dan areal pabrik milik Perseroan.

RISIKO FLUKTUASI KURS

Sistem nilai tukar mengambang yang diperlakukan pemerintah sejak

Agustus 1997 membuat pergerakan kurs Rupiah terhadap mata uang

asing, termasuk Dolar Amerika, sulit diperkirakan. Kemungkinan

terjadinya depresiasi Rupiah terhadap dolar atau valuta asing keras

lainnya sangat terbuka. Bagi PT Krakatau Steel (Persero), depresiasi

Rupiah akan sangat mempengaruhi struktur biaya; mengingat

ketergantungan yang cukup besar pada bahan baku impor.

• Develop incentive schemes for suppliers who proved their loyalty

in supporting Company business activities.

RISKS OF ENERGY SCARCITY (GAS AND ELECTRICITY)

Energy is a key input for the steel industry after raw materials. To

mitigate the negative impact from the risk of energy scarcity, the

Company prepared the following efforts:

• Preparation, assessment and intensive approach to Pertamina

and PT PGN (as suppliers of oil and gas) and PT PLN (as the

electricity supplier) to get the LTA/MOU for the needs of the

Company.

• Promote an internal program for energy efficiency through

performance improvement projects in all aspects of production.

• Study the possibilities of using alternative technologies that are

not based on non oil and gas-based.

RISK OF ASSETS DAMAGE AND LOSS

To control the risk of damage and loss of assets, the Company made

the following efforts:

• Develop a Company Security Management System (SMP KS)

as a preventive and protective measure against damage or loss

of assets belonging to the Company.

• Insuring that all assets and real estate that have a risk of loss

due to damage, fire, loss and other possible causes are insured by

an insurance company.

• Insuring all goods (cargo) that are in transit (transportation) by

considering the terms of delivery agreed upon with the seller or

buyer.

• Insuring all construction and erection projects which were done

by contractors with due regard to the applicable contracts.

• Insuring all possible risk of loss that may occur to third-party

assets and personnel that are located on the Company’s offices

and plants areas.

RISKS FROM CURRENCY EXCHANGE FLUCTUATIONS

The floating exchange rate system implemented by the Government

since August 1997 makes the movement of the rupiah exchange

rate against foreign currencies, including the US dollar difficult to

anticipate. The likelihood of the Rupiah devaluing against the dollar or

other foreign currencies are very real. For PT Krakatau Steel (Persero),

a Rupiah depreciation will greatly affect its cost structure; given the

large dependence on imported raw materials.

RISK MANAGEMENTManajemen Risiko

Page 45: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

43

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

Untuk mengendalikan risiko ini, Perseroan melakukan upaya berikut:

• Menetapkan kebijakan lindung nilai, khususnya untuk transaksi

perdagangan.

• Menetapkan harga jual disesuaikan dengan perubahan kurs.

RISIKO PERSAINGAN USAHA

Industri baja indonesia relatif terbuka. Pemerintah tidak melakukan

pembatasan yang signifikan terhadap impor produk baja sehingga pasar

baja nasional sangat terbuka bagi pasok baja internasional.

Untuk mengendalikan risiko ini, Perseroan melakukan upaya :

• Meningkatkan cost competitiveness di segala bidang operasional.

• Memastikan ketepatan dan kecepatan dalam menangani klaim

konsumen.

• Memenuhi on time delivery dan kualitas yang sesuai dengan

permintaan.

• Membentuk jaringan Distributor.

• Melakukan customer Gathering yang dilaksanakan setiap tahun

untuk mempererat hubungan perusahaan dengan para konsumen,

sekaligus meningkatkan loyalitas para konsumen terhadap Perseroan.

• Melakukan survey kepuasan konsumen yang dilaksanakan setiap

tahun untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap

produk Perseroan, sekaligus untuk mengetahui aspek-aspek yang

perlu ditingkatkan secara terus menerus.

RISIKO PERATURAN INTERNASIONAL

Globalisasi, yang antara lain ditandai oleh peningkatan peran World

Trade Organization (WTO), melahirkan berbagai peraturan (baru) yang

membuat persaingan bisnis-terhadap seluruh rantai produksi, dari

pengadaan bahan baku sampai distribusi dan penjualan produk menjadi

semakin ketat. Untuk meminimalkan dampak buruk dari liberalisasi pasar

ini, Perseroan mengayun upaya dengan antara lain:

To mitigate this risk, the Company conducted the following:

• Establish a hedging policy, particularly for trade transactions.

• Fixing the selling price with adjustments for exchange rate

changes.

RISK FROM COMPETITORS

The Indonesian steel industry is relatively open one. Government does

not place significant restrictions on imports of steel products so that

the national steel market is very open to an international steel supply.

To mitigate this risk, the Company undertook efforts to:

• Improve cost competitiveness in all operational aspects.

• Ensure accuracy and speed in handling customer claims.

• Meet on-time delivery and quality standards in accordance with

demand.

• Establish a distributor network.

• Hold customer Gathering events annually to strengthen the

company’s relationships with customers, while also increasing

their loyalty towards the Company.

• Conduct customer satisfaction surveys each year to gauge the

level of customer satisfaction with the Company’s products, as

well as to identify aspects that need to be continuously

improved.

RISK FROM INTERNATIONAL REGULATIONS

Global fluctuations, which are marked, among others, by the increasing

role of the World Trade Organization (WTO), gave birth to various

(new) regulations crated more stringent competition for the entire

production chain; from raw materials procurement to distribution and

sale of finished products. To mitigate the adverse effects from this open

market, the Company undertook efforts, among others, to:

RISK MANAGEMENTManajemen Risiko

Page 46: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

44

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

• Secara reguler melakukan kajian dampak peraturan internasioanl

terhadap Perseroan.

• Mengusulkan solusi kepada Kementrian BUMN maupun

Departemen Teknis terkait untuk melindungi kepentingan

industri baja nasional.

RISIKO KEBIJAKAN PEMERINTAH

Tren liberalisai perdagangan dunia, bersama kondisi makro sosial

ekonomi domestik, mempengaruhi kebijakan pemerintah. Misalnya

terhadap privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebagai

langkah antisipasi terhadap dampak negatif yang mungkin timbul,

Perseroan berupaya antara lain untuk:

• Melakukan kajian dampak kebijakan pemerintah terhadap

Perseroan dan menindaklanjutinya.

• Mengusulkan solusi kepada Kementrian BUMN dan Departemen

Teknis terkait untuk melindungi kepentingan industri bagi

nasional.

RISIKO INTERNAL

RISIKO OPERASI PABRIK

Untuk mengendalikan risiko kemungkinan gangguan operasional

pabrik, Perseroan melakukan upaya berikut:

• Melaksanakan program predictive maintenance maupun

preventive maintenance secara konsisten.

• Melakukan kajian harian, mingguan dan bulanan terhadap kinerja

operasi fasilitas produksi.

• Mengkaji dan melaksanakan program revitalisasi untuk

menjamin keandalan operasi fasilitas produksi.

RISIKO KEKARYAWANAN

Risiko yang terkait dengan personalia sangat luas, antara lain meliputi

kecelakaan kerja, kesehatan, program pensiun, jaminan hari tua,

pemutusan hubungan kerja dan lainnya. Guna meminimalkan risiko ini,

Perseroan menempuh lagkah-langkah sebagai berikut:

• Mengikutsertakan seluruh karyawan dalam program jaminan

Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang meliputi jaminan

Kecelakaan Kerja (JKK) Jaminan Kematian (JK) dan Jaminan

Hari Tua (JHT) melalui Badan Usaha Penyelenggaraan Program

Jaminan Sosial Tenaga Kerja sesuai dengan perundang-undangan

yang berlaku.

• Menyediakan fasilitas kesehatan kepada para karyawan beserta

keluarganya.

• Regularly review the impact from international regulations on

the Company.

• Offer solutions to the SOE Ministry and related Technical

Department to protect the interests of the national steel

industry.

GOVERNMENT POLICY RISK

Open market trends in world trade, together with the domestic social

and macro-economic conditions, influence government policy. For

example, in policies concerning the privatization of State Owned

Enterprises (SOEs). As a step to anticipate the negative impacts that

may arise, the Company took various efforts to:

• Review the impact of government policy towards the Company

and act upon them.

• Offer solutions to the SOE Ministry and related Technical

Department to protect the interests of the national steel

industry.

INTERNAL RISK

PLANT OPERATIONS RISK

To mitigate the risk of disruptions in plant operations, the Company

undertook the following efforts:

• Consistently implement predictive and preventive maintenance

programs.

• Conduct daily, weekly and monthly production reviews on the

operating performance of production facilities.

• Review and implement the revitalization program to ensure

reliable operations of production facilities.

EMPLOYMENT RISK

Risks associated with personnel cover a very broad scale, including

work accidents, health, pension, retirement, terminating a working

relationship, and many others. To mitigate these risks, the Company

took the following steps:

• Participating all employees in the Employee Social Security

program (Social Security), which includes insuring Work Injuries

(JKK), Death Benefits (JK) and Retirement Benefits (JHT)

through the Social Security Program Implementation Body in

accordance with currently applicable legislations.

• Providing health facilities for employees and their families.

• Providing pension plans and retirement programs for employees.

RISK MANAGEMENTManajemen Risiko

Page 47: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

45

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

• Menyelenggarakan Program Pensiun dan Program Jaminan Hari

Tua bagi karyawan.

• Menyediakan dan memberikan hak-hak sesuai dengan perjanjian

Kerja Bersama (PKB) antara perseroan dan Serikat karyawan.

RISIKO DAMPAK LINGKUNGAN

Pencemaran lingkungan, dengan alasan apapun, dapat menimbulkan

dampak negatif tehadap lingkungan kerja, kesehatan karyawan,

keselamatan alat kerja serta mengakibatkan kemungkinan munculnya

tuntutan hukum. Sebagai bukti komitmen Perseroan terhadap

perlindungan lingkungan kerja, PT Krakatau Steel (Persero) telah

menugaskan unit kerja yang secara khusus bertugas mengelola

keselamatan, Kesehatan kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH). Perseroan

secara konsisten dan sungguh-sungguh juga melaksanakan peraturan

dan ketentuan, termasuk yang diatur dalam Sistem Manajemen

Lingkungan (ISO 14000) maupun sistem Manajemen Keselamatan

Kesehatan Kerja (SMK3).

• Provide and give employee rights in accordance with the

Collective Labor Agreement (CLA) between the Company and the

employee Union.

ENVIRONMENTAL IMPACT RISK

Environmental pollution, for any reason, can have negative impacts on

the work environment, employee health, equipment safety as well as

causing possible legal action. As proof of our commitment to protect

the work environment, PT Krakatau Steel (Persero) has assigned work

units that are specifically responsible for managing safety, occupational

health and the environment (K3LH). The Company, consistently and

earnestly, has also abided by the applicable rules and regulations,

including those set forth in the Environmental Management System

(ISO 14000) and Occupational Health Safety Management system

(SMK3).

RISK MANAGEMENTManajemen Risiko

Page 48: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

46

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

GOOD CORPORATE GOVERNANCETata Kelola Perusahaan

Page 49: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

47

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

Good Corporate Governance (GCG) is a commitment of PT Krakatau

Steel (Persero) in a concerted effort for long-term growth. This

commitment began with a GCG audit by Pricewaterhouse Cooper

in 2000, which continued with the formation of a GCG committee

in 2001 responsible for formulating the code of conduct, which is

known as the “Company Ethics”.

After the establishment of the Audit Committee in 2002, PT Krakatau

Steel (Persero) started conducting a self-assessment of GCG. Later

on in 2003, a GCG Audit was conducted by an independent institute.

The Company obtained a rating of 77.8 for this audit. The Company

also took part in the Corporate Governance Perception Index survey

organized by the Indonesian Intitute for Corporate Governance (IICG)

and SWA magazine, where the company obtained an increasing

rating of 55.06 in 2005 to 77.35 in 2006, 80.70 in 2007 and 80.75

in 2008.

In 2004, the status of the GCG Committee was changed to a division-

level structural organization directly responsible to the President

Director. Under the new structure, the GCG Committee is more effective,

among others, by publishing the 2005 Board Manual. Based on the

decree from the Minister for State Owned Enterprises No. 17 Year 2002

(COSO Framework), the Board Manual became the official guideline for

the Directors and Board of Commissioners in managing and overseeing

Company business. In 2005, the formulation and preparation of

the Code of Conduct for Top Management, GCG, and several other

guidelines such as Guidelines for Transparency and Disclosure and

Sustainable Report were also carried out.

In order to ensure the implementation of GCG consistently by all levels

of management and employees, improvements were made in 2006 to

the existing internal management systems, among other corrections

were some level 2 and level-3 Krakatau Steel Management Systems

(SMKS) procedures and the formulation of guidelines for implementing

GCG. During 2005, the Board of Commissioners also established the

Nomination and Remuneration Committee as a supporting unit.

In 2007, PT Krakatau Steel formulated and established guidelines

for Good Governance in Krakatau Steel, COSO-based internal control

evaluation framework, evaluation and improvement on the SMKS and

established the Business Risk and Insurance Committee at the Board of

Commissioners level.

Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance

GCG) merupakan sebuah komitmen bagi PT Krakatau Steel (Persero)

dalam upaya terpadu perseroan untuk pertumbuhan jangka panjang.

Komitmen ini berawal dari audit GCG oleh Pricewaterhouse Cooper

pada Tahun 2000, diteruskan dengan pembentukan komite GCG

yang bertugas menyusun code of conduct yang dikenal sebagai “Etika

Perusahaan” pada Tahun 2001.

Setelah pembentukan Komite Audit pada Tahun 2002, PT Krakatau

Steel (Persero) mulai melakukan self assessment GCG. Selanjutnya

pada Tahun 2003 dilakukan Audit GCG oleh sebuah lembaga

independen dimana perseroan mendapat penilaian 77,8. Kemudian

PT Krakatau Steel mengikuti survai Corporate Governance Perception

Index yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate

Governance (IICG) dan majalah SWA, dimana perseroan memperoleh

penilaian yang terus meningkat dari 55,06 pada Tahun 2005 menjadi

77,35 (Tahun 2006), 80,70 (Tahun 2007) dan 80,75 (Tahun 2008).

Pada Tahun 2004, status Komite GCG diubah menjadi sebuah

organisasi struktural setingkat divisi yang bertanggung jawab langsung

kepada Direktur Utama. Dibawah struktur baru, Komite GCG bekerja

lebih efektif, antara lain dengan menerbitkan Board Manual pada Tahun

2005. Berlandaskan pada keputusan Menteri BUMN No. 17 Tahun

2002 (COSO Framework), Board Manual ini menjadi panduan resmi

bagi Direksi dan Dewan Komisaris dalam mengelola dan mengawasi

bisnis Perseroan. Pada Tahun 2005 ini juga dilakukan perumusan

dan penyusunan Code of Conduct untuk Top Management, Code of

Conduct GCG, serta beberapa panduan lainnya seperti Guidelines for

Transparancy and Disclosure dan Sustainable Report.

Guna Menjamin Penerapan GCG secara konsisten oleh seluruh jajaran

manajemen dan karyawan, pada 2006 dilakukan penyempurnaan

terhadap sistem manajemen internal yang ada, antara lain perbaikan

beberapa prosedur level-2 dan level-3 Sistem Manajemen Krakatau

Steel (SMKS) dan perumusan pedoman implementasi GCG. Pada Tahun

2005 ini Dewan Komisaris juga menetapkan Komite Nominasi dan

Remunerasi sebagai organ pendukungnya.

Pada Tahun 2007, PT Krakatau Steel merumuskan dan menetapkan

pedoman Good Krakatau Steel Governance, evaluasi internal control

berbasis COSO Framework, evaluasi dan penyempurnaan SMKS,

serta membentuk Komite Risiko Usaha dan Asuransi di Dewan

Komisaris.

GOOD CORPORATE GOVERNANCETata Kelola Perusahaan

Page 50: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

48

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

PT Krakatau Steel (Persero) has almost all the normative apparatus

that function in accordance with the principles of Good Corporate

Governance, including the implementation of Anti-Fraud and Corporate

Risk Management systems. In 2008, the Company began to implement

risk management on a corporate wide scale. This risk management

system is what enabled PT Krakatau Steel (Persero) to adjust and

respond quickly to market conditions at the time of the global financial

crisis when conditions deteriorated rapidly.

BOARD OF COMMISIONERS AND DIRECTORS

The Board of Commissioners is charged with overseeing the performance

of Directors and provide counsel as required. Formal communication

between the Board of Commissioners and Directors is conducted

through regular meetings held at the end of the month to discuss the

performance of Directors during the previous month and their plans for

the following month. In 2008, the Board of Commissioners and Board of

Directors met 10 times, with an average attendance rate of 87.5%.

In addition, the Board of Commissioners and the Board of Directors

also hold their own regular meetings. Meetings of the Board of

Commissioners are conducted once a month, or 14 times during the

year 2008 , with an average attendance rate of 95%. Meanwhile, regular

Board of Directors meetings are conducted once a week, or 62 times

during 2008, with an average attendance rate of 88%.

BOARD OF COMMISIONERS AND DIRECTORS RENUMERATION

Salaries and honoraria of Directors and Board of Commissioners of

PT Krakatau Steel forthe Fiscal Year 2008 were determined by the

Remuneration Committee based on the financial capability of the

Company as well as by considering the principles for appropriateness

and fairness. Directors’ salaries and monthly honoraria of the Board of

Commissioners all refer to the salary of the President Director, namely:

• Honoraria: President Commissioner 50.0%

Commissioner 45.0%

• Salary: Chief Operating Officer 92.5%

Director 90.0%

For allowances and other facilities, the General Meeting of Shareholders

(AGM) delegates authority to the Board of Commissioners to specify the

type allowances and facilities for Directors and Board of Commissioners

based on the recommendation from the Remuneration Committee

and principles of fairness. Meanwhile, for bonuses, the composition

PT Krakatau Steel (Persero) telah memiliki hampir seluruh perangkat

normatif yang berfungsi sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola

Perusahaan yang baik, termasuk menerapkan Anti-Fraud Management

dan Corporate Risk Management, pada 2008 Perseroan telah mulai

menerapkan manajemen risiko sepenuhnya. Penerapan Manajemen

risiko inilah yang memungkinkan PT Krakatau Steel menyesuaikan diri

secara cepat dengan kondisi pasar yang saat itu dilanda krisis finansial

global yang kian memburuk dengan cepat.

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Dewan Komisaris bertugas mengawasi kinerja Direksi dan

memberikan nasehat jika dipandang perlu. Komunikasi formal antara

Dewan komisaris dan Direksi dilakukan melalui rapat rutin yang

diadakan setiap akhir bulan guna membahas kinerja Direksi pada

bulan sebelumya dan Rencana Direksi untuk bulan mendatang. Pada

Tahun 2008, Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan rapat 10 kali,

dengan tingkat kehadiran rata-rata 87,5%.

Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing juga

mengadakan rapat rutin. Rapat Dewan Komisaris dilakukan sebulan

sekali, atau 14 kali selama Tahun 2008 dengan tingkat kehadiran

rata-rata 95%. Sementara itu, rapat rutin Direksi dilakukan seminggu

sekali atau 62 kali selama 2008 dengan tingkat kahadiran rata-rata

88%.

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Gaji Direksi dan Honorarium Dewan Komisaris PT Krakatau

Steel untuk Tahun Buku 2008 telah dihitung oleh Komite

Remunerasi berdasarkan kemampuan keuangan perseroan serta

mempertimbangkan asas kepatutan dan kewajaran. Besaran gaji

Direksi dan honorarium Dewan Komisaris perbulan mengacu pada gaji

Direktur Utama, yaitu :

• Honorarium: Komisaris Utama 50,0%

Komisaris 45,0%

• Gaji: Chief Operating Officer 92,5%

Direktur 90,0%

Tentang tunjangan dan fasilitas lainnya, Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS) melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris

Perseroan untuk menetapkan jenis tunjangan dan fasilitas bagi Direksi

dan Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan rekomendasi

dari Komite Remunerasi dan asas kewajaran. Sementara itu, untuk

GOOD CORPORATE GOVERNANCETata Kelola Perusahaan

Page 51: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

49

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

and amount distributed to the Board of Directors and Board of

Commissioners are calculated using a formula for calculation of

bonuses for State Owned Enterprises.

AUDIT COMMITTEE

In line with the principles of Good Corporate Governance, the Audit

Committee is responsible for providing independent professional

opinion to the Board of Commissioners, and perform other duties

assigned by the Board of Commissioners.

During 2009, the main focus of activities by the Audit Committee were

as follows:

• Improve Internal Control quality in order to achieve a conviction

that in each activity/object, internal control has been implemented

effectively and efficiently so that reliable financial reports and

compliance with established regulations are created.

• Accelerate implementation of ERM programs in order to achieve the

conviction that in every activity/object, ERM has been implemented

effectively in achieving corporate goals.

• Implement a counter-checking (Whistle Blower) Program to attain

assurance that in all activities/objects, this program has been

applied to prevent corruption.

• Review the Internal Audit work plan implementation and

effectiveness of the Internal Audit activity to obtain assurance

that Internal Audit has been carrying out its supervisory function

effectively in helping management to achieve the predetermined

corporate objectives.

• Assess the activities of External Auditors to obtain a conviction that

the audit activities undertaken by the External Auditors produce

reliable audit reports.

• Monitoring the follow-up on AGM decisions and suggestions from

the Board of Commissioners, Internal Audit and External Auditor

to obtain assurance that the follow-up to the minutes of the AGM

and the suggestions of Commissioners, Internal Audit and External

Auditors are implemented by Management.

• Conducting other tasks assigned by the Commissioners.

tantiem, komposisi dan besaran yang diberikan kepada Direksi dan

Dewan Komisaris dihitung menggunakan Formula Perhitungan Tantiem

Badan Usaha Milik Negara.

KOMITE AUDIT

Sejalan dengan prinsip-prinsip dalam Tatakelola Perusahaan yang Baik,

Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan

pendapat professional yang independent kepada Dewan komisaris, dan

melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris.

Sepanjang Tahun 2009, fokus utama kegiatan Komite Audit adalah

sebagai berikut:

• Peningkatan Kualitas Internal Control guna memperoleh keyakinan

bahwa disetiap kegiatan/obyek telah diterapkan internal control

secara efektif dan efesien, sehingga tercipta laporan keuangan yang

dapat di andalkan dan ketaatan atas peraturan yang ditetapkan.

• Percepatan Penerapan Program ERM guna memperoleh keyakinan

bahwa disetiap kegiatan/obyek telah diterapkan ERM secara efektif

dalam mencapai sasaran perusahaan.

• Penerapan Program Whistle Blower guna memperoleh keyakinan

bahwa di setiap kegiatan/obyek telah diterapkan program ini sebagai

upaya pencegahan tindak pidana korupsi.

• Penelaahan atas Rencana Kerja SPI & Efektifitas Pelaksanaan

kerja SPI guna memperoleh keyakinan bahwa SPI telah

melaksanakan fungsi pengawasan secara efektif dalam

membantu manajemen mencapai sasaran perusahaan yang telah

ditetapkan.

• Penilaian Pelaksanaan Kegiatan Auditor Eksternal guna memperoleh

keyakinan bahwa pelaksanaan kegiatan audit yang dilakukan oleh

Auditor External menghasilkan laporan hasil audit yang andal.

• Pemantauan Tindaklanjut Keputusan RUPS dan saran-saran

Dewan Komisaris, SPI dan Auditor ekternal guna memperoleh

keyakinan bahwa tindak lanjut atas risalah RUPS dan saran-

saran Komisaris, SPI dan Auditor Ekternal dilaksanakan oleh

Manajemen.

• Melaksanakan tugas lain yang dibeikan oleh Komisaris.

GOOD CORPORATE GOVERNANCETata Kelola Perusahaan

Page 52: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

50

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

The Audit Committee has performed its duties with the parties

concerned. Intense communication and various meetings were

conducted between the Internal audit, the Board of Commissioners,

Directors, External Auditors, Management and other concerned parties.

Throughout 2009, the committee held 17 meetings with an average

attendance of 100%.

NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE

Established by the SOE Ministerial Decree No. 117/2002 in 2006, the

Nomination and Remuneration Committee of PT Krakatau Steel assists

the Commissioners in performing their duties to fulfill their obligations

to the shareholders of the Company. Throughout 2009, the Nomination

and Remuneration Committee performed the following tasks:

• Developed a criteria for the selection and nomination procedure for

members of the Board of Commissioners, the Directors and other

Company executives.

• Created a Rating System and provided recommendations for the

number of Commissioners and Directors of the Company.

• Oversee the Nomination Process for members of the Board of

Commissioners, the Directors and other executives of the company.

• Provide recommendations on processes and organizational structure

of the boards.

• Prepared a payroll and benefit payment system and provided

recommendations on how to evaluate the system.

The Nomination and Remuneration Committee members of PT Krakatau

Steel (Persero) consist of a chairman and two members. The Nomination

and Remuneration Committee membership meets the independence

standards required by the company’s Code of Corporate Governance.

BUSINESS RISK AND INSURANCE COMMITTEE

Established by the Board of Commissioners Decree No. KEP-02/KOM-

KS/III/2007 dated March 12, 2007, the Business Risk and Insurance

Committee of PT Krakatau Steel (Persero) has the duty and primary

responsibility for promoting the implementation of risk management,

among others, in the form of:

Komite Audit telah melaksanakan tugasnya dengan pihak-pihak

yang terkait. Komunikasi secara intens dan berbagai pertemuan

dilakukan antara lain dengan SPI, Dewan Komisaris, Direksi Eksternal

Auditor, Manajemen dan sebagainya. Sepanjang 2009, Komite Audit

melakukan 17 kali pertemuan dengan tingkat kehadiran rata-rata

100%.

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Dibentuk berdasarkan Kepmen BUMN No. 117/2002 pada 2006, Komite

Nominasi dan Remunerasi PT Krakatau Steel membantu Komisaris

dalam menjalankan tugasnya untuk memenuhi kewajibannya terhadap

pemegang saham Perseroan. Sepanjang 2009, Komite Nominasi dan

Remunerasi Perusahaan melakukan kegiatan sebagai berikut:

• Menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota

Dewan Komisaris, Direksi dan para ekskutif lainnya di lingkungan

Perseroan.

• Membuat Sistem Penilaian dan memberikan rekomendasi tentang

jumlah anggota Komisaris dan Direksi Perseroan.

• Memantau Proses Pencalonan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan

para ekskutif lainnya di lingkungan perseroan.

• Memberikan rekomendasi mengenai proses dan struktur organisasi

Komisaris dan Direksi.

• Menyusun Sistem Penggajian dan pemberian tunjangan serta

rekomendasi tentang penilaian terhadap sistem tersebut.

Komposisi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Krakatau Steel

terdiri dari seorang ketua dan dua anggota. Keanggotaan Komite

Nominasi dan Remunerasi memenuhi standard independensi yang

disyaratkan oleh Code of Corporate Governance Perseroan.

KOMITE RISIKO USAHA DAN ASURANSI

Dibentuk berdasarkan SK Dewan Komisaris No. KEP-02/KOM-KS/

III/2007 tanggal 12 Maret 2007, Komite Risiko Usaha dan Asuransi

PT Krakatau Steel (Persero) mempunyai tugas dan tanggung jawab

utama untuk mendorong pelaksanaan manajemen risiko antara lain

dalam bentuk:

GOOD CORPORATE GOVERNANCETata Kelola Perusahaan

Page 53: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

51

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

• Conducting periodic assessments and providing recommendations

concerning business risk and the types and amount of insurance

bought by the Company.

• Evaluating all investment plans made by the company with a value

above Rp. 50 billion or US$ 5 million.

• Identifying investment risks that require the attention of the Board

of Commissioners of PT Krakatau Steel (Persero).

In 2009, the Business and Insurance Risk Committee focused on

analyzing risks for various projects. When the economic crisis hit, the

Committee focused all efforts to prevent the Company from suffering

losses due to the uncontrollable fall in prices of steel product.

INTERNAL CONTROL UNIT

The Internal Control Unit (ICU) of PT Krakatau Steel (Persero) started

as a Controller that was responsible to the Director of Finance and

Logistics. In 1977, this oversight organization’s name was changed to

the new Audit Office which was soon changed in 1980 to become the

Internal Audit Division responsible directly to the Presdient Director.

The Internal Control Unit (ICU) name has been used since 1986.

Currently 24 people consisting of the head of ICU (one person), chief

secretary of IUC (1), Audit R&D (3), Audit Administration (1), Operational

Audit Division (9) and Commercial Audit Division (9) staff the Internal

Control Unit (ICU) of PT Krakatau Steel (Persero); these people are

tasked with conducting audits in the Parent Company. In addition, the

Company also undertakes ICU examinations of subsidiaries under special

assignments from the President Director of PT Krakatau Steel (Persero).

Audit reports are periodically sent to the President Director and copied

to the Audit Committee. The ICU also conducts periodic meetings with

the Audit Committee for coordinating the implementation of internal

control systems of the Company.

PUBLIC ACCOUNTANT

The 2009 fiscal year audit, has been conducted by the Public

Accountanting Firm of Purwantono, Sarwako & Sandjaja that is

affiliated with Ernst & Young and is one of the Big Four accounting

• Melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi

tentang risiko usaha dan jenis serta jumlah asuransi yang ditutup

oleh Perseroan.

• Mengevaluasi seluruh rencana investasi yang dilakukan oleh

perseroan dengan nilai di atas Rp. 50 miliar atau setara US$ 5 juta.

• Mengidentifikasi risiko investasi yang memerlukan perhatian Dewan

Komisaris PT Krakatau Steel (Persero).

Pada 2009, Komite Risiko Usaha dan Asuransi memfokuskan kegiatan

pada analisis risiko untuk berbagai proyek. Ketika krisis ekonomi melanda,

Komite ini memusatkan seluruh upaya untuk menghindarkan Perseroan

dari kerugian yang tak terkendali akibat anjloknya harga produk baja.

SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI)

Satuan Pengawas Internal (SPI) PT Krakatau Steel (Persero) berawal

dari Controller yang bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan

Logistik. Pada 1977, nama organisasi pengawasan ini di ubah menjadi

Dinas Audit baru kemudian ditinggalkan dan menjadi Divisi Internal

Audit yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama pada

1980. Nama Satuan Pengawas Internal (SPI) baru digunakan sejak 1986.

Saat ini, SPI PT Krakatau Steel (Persero) memiliki sumber daya manusia

24 orang yang terdiri dari kepala SPI (1 orang), Sekretaris kepala SPI

(1), Litbang pemeriksaan (3), Administrasi Pemeriksaan (1), Divisi

Pemeriksaan Operasional (9) dan Divisi Pemeriksaan Komersial (9),

yang tugas utamanya melaksanakan audit di Induk Perusahaan. Selain

itu SPI Perseroan juga melaksanakan pemeriksaan di anak perusahaan

berdasarkan penugasan khusus dari Direktur Utama Krakatau Steel.

Laporan audit secara berkala disampaikan kepada Direktur Utama dan

ditembuskan ke Komite Audit. SPI juga melakukan pertemuan berkala

dengan Komite Audit untuk kepentingan koordinasi pelaksanaan

sistem pengendalian internal Perseroan.

AKUNTAN PUBLIK

Audit tahun buku 2009, telah dilakukan oleh kantor Akuntan Publik

Purwantono, Sarwako & Sandjaja yang berafiliasi dengan Ernst &

Young yang merupakan salah satu dari firma akuntantasi The Big Four

GOOD CORPORATE GOVERNANCETata Kelola Perusahaan

Page 54: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

52

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

firms of the world. This is their third annual asssigment in three

consecutive years. The results of the fiscal year 2009 audit report noted

that the Company’s financial statements have been presented in an

unqualified manner based on generally accepted accounting principles.

CORPORATE SECRETARY

The Corporate Secretary in essence serves as a liaison officer with

concerned parties, manages and files company documents, including

the Shareholder Register, Special Register, and the minutes of the

Board of Directors Meeting and General Meeting of Shareholders

(GMS).

The Corporate Secretary has the following duties and responsibilities:

• Stakeholder Relations Officer, which nurtures an economic belt with

all stakeholders.

• Compliance Officer, who ensures that the Company complies with

applicable disclosure regulations and is required to provide relevant

information to the Board of Directors on a regular basis and to the

Board of Commissioners upon request.

• Legal Officer (Legal and Business Litigation), including:

• Curative Litigation: Housekeeping.

• Legal Friendliness: education, preventive and protection.

• Consultative legal opinion: legal business orientation.

• Planned legal outsourcing: certain major cases.

• Central Back Office, Including:

• Bureau of Company Rosterwhich handles a variety of Corporate

events.

• Think-tank, which handles data warehousing, business analysis,

papers and speech drafts.

• Head of Corporate Housekeeping, ensuring the availability of all

Corporate needs.

• Attending to Company guests.

INFORMATION ACCESS

As a state-owned company, PT Krakatau Steel (Persero) corporate

information is openly accessible, both for shareholders (the

Government) as well as for other stakeholders. Timely posting and

submission of the latest company information will enhance Company

image.

To achieve that, Krakatau Steel has a website - www.krakatausteel.com

– that is regularly updated with the most recent company information.

dunia. Audit ini merupakan penugasan yang ketiga kalinya selama tiga

tahun berturut-turut. Hasil audit tahun buku 2009 menyatakan bahwa

laporan keungan konsolidasi PT Krakatau Steel (Persero) telah disajikan

secara wajar berdasarkan prinsip akutansi yang berlaku umum.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris perusahaan pada hakekatnya berfungsi sebagai pejabat

penghubung dengan pihak-pihak yang berkepentingan serta menata-

usahakan dan menyimpan dokumen Perseroan, termasuk Daftar

Pemegang Saham, Daftar Khusus, dan risalah Rapat Direksi maupun

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Sekretaris perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai:

• Stakeholder Relations Officer, membangun economic belt dengan

seluruh stakeholders.

• Compliance Officer, memastikan bahwa Perseroan mematuhi

peraturan tentang persyaratan keterbukaan yang berlaku dan wajib

memberikan informasi yang relevan kepada Direksi secara berkala

dan kepada Dewan Komisaris apabila diminta.

• Legal Officer (Business Legal dan Litigasi), meliputi:

• Litigasi Kuratif: housekeeping.

• Legal Friendliness: edukasi, Preventif & proteksi.

• Consultative legal opinion: orientasi bisnis legal.

• Planned legal outsourcing: kasus-kasus besar tertentu.

• Central Back Office, Meliputi:

• Biro Roster Perusahaan, menangani berbagai events

Perseroan.

• Think-tank, menangani data warehouse, analisis bisnis, makalah-

makalah, naskah pidato.

• Kepala rumah Tangga Perusahaan, memastikan ketersediaan

segala kebutuhan.

• Melayani tamu-tamu Perseroan.

AKSES INFORMASI

Sebagai sebuah BUMN, PT Krakatau Steel (Persero) membuka seluas

luasnya akses informasi , baik bagi pemegang saham (Pemerintah)

maupun stekeholder lain. Penyampaian Informasi terkini yang lengkap,

cepat, tepat waktu dan mudah dapat diharapkan akan meningkatkan

citra Perseroan.

Untuk itu, PT Krakatau Steel (Persero) menyediakan situs Web-www.

krakatausteel.com. – dengan informasi yang terus diperbaharui secara

GOOD CORPORATE GOVERNANCETata Kelola Perusahaan

Page 55: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

53

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

The Company also publishes various newsletters, including the

Krakatau Steel Group Bulletin (monthly), the Steel Top (bi-monthly),

the Media Purna Karya (quarterly), and the KS Review (bi-monthly),

which are circulated widely.

For management, PT Krakatau Steel (Persero) provides an Executive

Information System containing informarmation of business

developments to a wider audience. The Company also regularly

conducts meetings with the media, investors and other parties

concerned.

berkala. Perseoran juga menerbitkan berbagai buletin, termasuk

Buletin Krakatau Steel Group (bulanan), Steel On (dwi-bulanan),

Media Purna Karya (triwulanan), dan KS Reviw (dwi-bulanan) yang

diedarkan luas.

Bagi manajemen, PT Krakatau Steel (Persero) menyajikan suatu

Sistem Informasi Eksekutif yang berisi perkembangan bisnis

untuk kalangan yang lebih luas. Perseroan secara berkala juga

menyelenggarakan pertemuan dengan kalangan media, investor, dan

pihak-pihak lain yang berkepentingan.

GOOD CORPORATE GOVERNANCETata Kelola Perusahaan

Page 56: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

54

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

Stakeholders of PT Krakatau Steel (Persero) include communities

in the surrounding vicinity of the fabrication plants and offices.

Therefore, the implementation of a Partnership and Environmental

Improvement Program (PEIP) by the Company with these

communities is in the best interests of all parties concerned

to form stronger bonds that will ultimately strengthen the

fundamental base for long-term growth together. Through this

program, the Company identifies itself as a part of its surrounding

community while realizing its corporate social responsibility goals.

To achieve these goals, PT Krakatau Steel (Persero) has

consistently set aside funds from its profits for activities of its

PEIP unit. The PEIP Funds are then disseminated, both as soft

loans and as grants, through various activities that are in line with

development programs of the Banten Province.

Para pemangku kepentingan dari PT Krakatau Steel (Persero)

termasuk masyarakat di sekitar pabrik dan kantor. Oleh karena itu,

pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) oleh

Perusahaan dengan komunitas-komunitas ini adalah kepentingan

terbaik dari semua pihak untuk membentuk ikatan kuat yang pada

akhirnya akan memperkuat dasar fundamental bagi pertumbuhan

jangka panjang bersama. Melalui program ini, Perseroan

mengidentifikasi diri sebagai bagian dari masyarakat sekitarnya

sambil merealisasikan tujuan-tujuan tanggung jawab sosialnya.

Untuk mencapai tujuan ini, PT Krakatau Steel (Persero) telah secara

konsisten menyisihkan dana dari keuntungan untuk kegiatan PKBL.

Dana PKBL kemudian disebarluaskan, baik sebagai pinjaman lunak

ataupun hibah, melalui berbagai kegiatan yang sejalan dengan

program pemberdayaan masyarakat di Provinsi Banten.

SUSTAINABILITY REPORTLaporan Kesinambungan

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Page 57: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

55

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

For its Partnership Program, PT Krakatau Steel (Persero) helps

to nurture Small Business communities. This activity, previously

known as PUKK, is financed with funds set aside from the Company’s

Net Income. From the profits set aside by the Company for its

Partnership Program in 2009, a sum of Rp. 8.12 billion was allocated

for 561 Mitra Binaan (Mentored/nurtured small businesses and/or

co-operatives). This makes the aggregate funds channeled to 1,433

Mitra Binaan since 2007 total to Rp. 20,30 billion.

In 2009, PT Krakatau Steel (Persero) also provided grants of Rp.

712 million for human resources (HR) development programs and

for supporting the promotion of 566 Mitra Binaan. The promotion

campaigns were mainly carried out through exhibitions. The

effectiveness of the Company’s Partnership Program is reflected on

the successful achievements of small and medium-sized enterprises

(SMEs) in marketing their products in various trade expositions

sponsored by the Company.

For its Environmental Preservation Program, PT Krakatau Steel

(Persero) spent Rp. 2.59 billion on the development and renovation

of public and religious facilities as well as on aid for victims of

natural disasters. Among the activities in the Environmental

Preservation Program are Human Resources Development and

Health Improvement.

For its Human Resources Development, PT Krakatau Steel (Persero)

spent Rp. 975 million in 2009 for scholarship for students of

various schools and colleges from economically impoverished

families. Meanwhile, to support the Environmental Preservation

Program, the Company distributed 103,079 seedlings for

reforestation activities.

Untuk Program Kemitraan, PT Krakatau Steel (Persero) membantu

untuk membina Usaha Kecil masyarakat. Kegiatan ini, merupakan

pinjaman bergulir dengan menggunakan dana yang disisihkan

dari Laba Bersih Perseroan. Dari keuntungan yang disisihkan

oleh Perusahaan untuk Program Kemitraan pada tahun 2009,

sejumlah Rp. 8,12 milyar dialokasikan untuk 561 mitra binaan. Hal

ini membuat dana keseluruhan yang disalurkan untuk 1.433 mitra

binaan sejak tahun 2007 mencapai Rp. 20,30 milyar.

Pada tahun 2009, PT Krakatau Steel (Persero) melalui Program

Kemitraan juga memberikan hibah sebesar Rp. 712 juta untuk

program-program pengembangan/pelatihan sumber daya manusia

(SDM) mitra binaan dan untuk mendukung pemasaran & promosi dari

566 mitra binaan. Pemasaran & promosi terutama dilakukan melalui

pameran-pameran. Efektivitas Program Kemitraan Perusahaan

tercermin pada sukses prestasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

dalam memasarkan produk mereka di berbagai pameran perdagangan

yang disponsori oleh Perusahaan.

Untuk Program Bina Lingkungan dari penyisihan laba, tahun 2009

PT Krakatau Steel (Persero) menghabiskan Rp. 2,59 milyar melalui

bantuan bidang: korban bencana alam, peningkatan pendidikan/

pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan prasarana/sarana

umum, pengembangan sarana ibadah, dan pelestarian alam.

Dalam realisasi Program Bina Lingkungan terkait untuk

pengembangan Sumber Daya Manusia, PT Krakatau Steel (Persero)

menghabiskan Rp. 975 juta pada tahun 2009 untuk vocational

training lulusan SLA dan beasiswa bagi mahasiswa perguruan tinggi

dari bagi keluarga kurang mampu. Sementara itu, untuk mendukung

Program Go Green, PT Krakatau Steel & Group telah membagikan

serta menanam bibit pohon pelindung dan produktif sebanyak

103.079 pohon.

SUSTAINABILITY REPORTLaporan Kesinambungan

Page 58: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

56

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

PT Krakatau Steel (PTKS) is an integrated iron and steel industry that processes the raw material of iron ore pellets into sponge iron, then melts and moulds this sponge iron into Steel Slabs and Billet Steel; later processing them into semi-finished materials such as steel sheets and wire rods. In the process, as in any manufacturing industry, the manufacturing process of PTKS also produces wastes that have potentially adverse impacts on the environment.

Along with the development of public attention on environmental issues, PTKS also continually endeavors to improve its efforts in the concern for pollution prevention and environmental preservation. To that end, PTKS has formulated the Company’s environmental policy.

PT Krakatau Steel (PTKS) merupakan industri besi dan baja terpadu yang mengolah bahan mentah pellet bijih besi menjadi besi spons, kemudian melebur dan mengecor besi spons menjadi bahan baku berupa Slab Baja dan Billet Baja, dan mengolahnya menjadi bahan setengah jadi berupa baja lembaran dan batang kawat. Disamping itu, sebagaimana proses di industri manufaktur, dalam proses produksinya PTKS juga menghasilkan limbah yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan.

Seiring dengan perkembangan perhatian masyarakat terhadap masalah-masalah lingkungan, PTKS juga selalu berupaya untuk meningkatkan perhatian dan kepedulian serta melakukan upaya-upaya pencegahan pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup. Untuk itu, PTKS menetapkannya di dalam kebijakan lingkungan perusahaan.

SUSTAINABILITY REPORTLaporan Kesinambungan

Page 59: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

57

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

ENVIRONMENTAL & OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH POLICY

• Promote environmental protection, occupational health and

safety by applying applicable Rules and Regulations and the

Environmental, Safety and Occupational Health Management

System.

• Managing wastes, emissions, and resources to suppress negative

environmental impact as low as possible.

• Creating a healthy and safe working environment by seeking

methods of accident and occupational health disorders prevention.

• Increasing the awareness, knowledge and abilities of employees in

the field of environment, safety and health, among others through

publication, dissemination of information and training.

THE COMPANY VISION FOR THE ENVIRONMENT

PTKS has emphasized its continuing efforts to improve and develop

in all aspects, including concern for environmental preservation,

through the Company’s Vision and Mission statement.

For the environment sector, the Company has set its vision in the

company’s long-term program that is “To be a leading Green and

Environmentally Friendly Industry”.

To realize this policy, vision and mission, the Company has

formulated SOPs, Quality Objectives, Clean Production Programs

(in PTKS 5R), guides/manuals and work procedures for all routine

activities. All equipment/facilities are coordinated into the ISO 14001

environmental management system and the K3 (SMK3) management

system that have been implemented in an integrated and consistent

manner in PTKS since 1997.

ENVIRONMENTAL MANAGEMENT PROGRAM

Top management have been directly and effectively involved starting

from the Environmental Policy to the Environmental Improvement

Program.

The President Director signs both the Environmental Policy

document and the Environment Improvement Program that is

derived from mandatory proposed programs with detailed targets for

accomplishments from each operational unit. Periodic Management

KEBIJAKAN LINGKUNGAN & K3

• Menggalakkan perlindungan lingkungan, keselamatan dan kesehatan

kerja dengan menerapkan Peraturan dan Perundangan yang berlaku

serta Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan

Kerja.

• Mengelola limbah, emisi, dan sumber daya untuk menekan serendah

mungkin dampak negatif terhadap lingkungan.

• Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan

mengupayakan metode pencegahan terhadap kecelakaan dan

gangguan kesehatan kerja.

• Meningkatkan kepedulian, pengetahuan dan kemampuan Karyawan

di bidang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja antara lain

melalui publikasi, sosialisasi dan pelatihan.

VISI PERUSAHAAN DI BIDANG LINGKUNGAN

PTKS telah menggaris bawahi segala upayanya untuk terus

berkembang dan menjadi lebih baik dalam segala hal, termasuk

kepedulian terhadap lingkungan, melalui Visi dan Misi Perseroan.

Dalam bidang lingkungan, perusahaan telah menetapkan visinya dalam

program jangka panjang perusahaan yaitu “To be a leading Green and

Environmentally Friendly Industry”.

Untuk mewujudkan kebijakan, visi dan misi tersebut, Perseroan dalam

kegiatan rutin telah memasukkan semuanya kedalam SOP, Quality

Objective, Program Produksi Bersih (di PTKS 5R), panduan/manual dan

tata tertib kerja. Semua alat/sarana tersebut dikoordinasi dalam suatu

sistem manajemen lingkungan ISO 14001 dan sistem manajemen K3

(SMK3) yang telah diterapkan secara terintegrasi dan konsisten di PTKS

sejak tahun 1997.

PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Berawal dari Kebijakan Lingkungan hingga Program Perbaikan

Lingkungan, manajemen puncak telah secara langsung dan efektif

terlibat.

Direktur Utama menandatangani dokumen Kebijakan Lingkungan dan

Program Perbaikan Lingkungan, yang berasal dari usulan program yang

bersifat wajib berikut detil target pencapaiannya dari masing-masing

SUSTAINABILITY REPORTLaporan Kesinambungan

Page 60: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

58

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

unit kerja. Kemudian, secara periodik tiap 6 bulan sekali, dilakukan

Tinjauan Manajemen untuk melihat perkembangan dan efektifitasnya;

sehingga apabila ada penyimpangan program terhadap kebijakan dapat

segera diperbaiki.

Untuk menjamin terlaksananya secara efektif kebijakan dan program

perbaikan lingkungan, Perseroan juga secara rutin melakukan

pertemuan-pertemuan serta sosialisasi program dan pelaksanaannya

secara rutin setiap satu dan tiga bulan sekali yang melibatkan anggota

dari tingkat jabatan operasional hingga Manajemen.

Semua kegiatan implementasi ISO 14001, SMK3, pelaksanaan program

perbaikan lingkungan dan pertemuan rutin berada dibawah tanggung

jawab dan dikelola oleh unit kerja khusus yaitu Divisi Keselamatan,

Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (Divisi K3LH). Divisi ini secara

organik berada langsung dibawah koordinasi Chief Operating Officer

(COO) dan Direktur Produksi serta memiliki kedudukan setingkat pabrik/

unit kerja operasional.

Karyawan yang bekerja di divisi tersebut, baik yang lulusan baru

maupun penugasan dari suatu unit operasional, dipilih dan diseleksi

sesuai bidangnya secara langsung sehingga memiliki kompetensi

yang sangat memadai. Disisi lain, setiap karyawan di PTKS oleh unit

kerja human capital management & development telah dipetakan

dan diprogramkan serta wajib mengikuti dan memenuhi persyaratan

kompetensi dasar yang salah satunya adalah bidang lingkungan dan

K3. Kegiatan ini dievaluasi perkembangannya setiap tahun.

Pengelolaan lingkungan di Perseroan juga dilakukan melalui kerjasama

dengan institusi swasta dan perguruan tinggi untuk mendapatkan

hasil yang lebih baik dan secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

Hal ini memberikan peluang baik untuk penelitian/riset bahkan hingga

peluang bisnis kedepan.

A. Efisiensi Bahan dan Bahan Penunjang.Industri baja sangat bergantung pada laju aliran dan keseimbangan

bahan. PTKS mengelola bahan baku, pembantu, penunjang dan

sumberdaya dengan konsep “Zero Waste”. Setiap sisa bahan

diperlakukan sebagai “by-product” dan dikelola dengan metode 3R

(Reduce, Reuse, dan Recycle). Dengan demikian, semua sisa bahan

padatan dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomis.

Limbah cair yang dihasilkan didaur ulang untuk dipakai kembali

sebagai air industri. Melalui “water treatment plant” dan “waste

water treatment plant“ penggunaan air menjadi sangat efisien

dan limbah cair yang harus dibuang dapat diminimalkan serta

kualitasnya sudah sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

Reviews are conducted every six months to observe developments

and affectivity, so that deviations from the program policy can be

corrected.

To ensure that policies and environmental improvement programs

can be accomplished effectively, the Company conducts regular

monthly and quarterly meetings and socialization programs and their

implementation with members from operational to management level

positions.

All implementation acitivities of ISO 14001, SMK3, environmental

improvement programs and regular meetings are under the

responsibility and managed by a special unit of the Division of

Safety, Health and Environment (Division K3LH). This division is

directly under the coordination of the Chief Operating Officer (COO)

and the Director of Production and is on the same level as a factory/

operational unit.

Employees who work in this division, fresh graduates and assignments

from other operational units, were chosen and selected according to

their fields and have very adequate operational competences. On the

other hand, the human capital management & development unit of

PTKS has mapped and programmed possible career paths for every

employee which has basic competence requirements that include

knowledge and competence in occupational health & safety and

environmental issues. These activities are reviewed on an annual

basis.

Environmental management in the Company is also done through

collaborating with private institutions and universities to obtain

better results and can be justified scientifically. This also provides

good opportunities for research and future business opportunities.

A. Material Efficiency and Supporting Materials.The steel industry is very dependent on materials flow and balance.

PTKS manages raw, auxiliary, supporting materials and resources

with a “Zero Waste” concept. Any remaining material is treated as

a “by-product” and is managed according to the 3R (Reduce, Reuse,

and Recycle) principle. All remaining solid materials can be utilized

and have economic value.

Liquid waste generated is recycled for use as industrial water.

Through the “water treatment plant” and “waste water treatment

plant”, water usage has become highly efficient and liquid waste

that must be removed can be minimized with a quality level in

accordance with applicable regulations.

SUSTAINABILITY REPORTLaporan Kesinambungan

Page 61: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

59

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

B. Substitusi Bahan dan Pemanfaatan Gas Buang/Emisi.Sebagai alternatif untuk mengantisipasi keterbatasan bahan dan

energi dimasa depan, Perseroan telah melakukan berbagai upaya

untuk dapat memanfaatkan bahan baku biji besi dari Kalimantan

melalui pendirian pabrik “Rotary Kiln”, suatu joint venture antara

PTKS dengan PT Aneka Tambang Tbk. Disamping itu, juga telah

dilakukan perubahan teknologi pada semua proses produksi untuk

dapat mengganti bahan bakar minyak (BBM) dengan gas alam

(BBG). Dengan demikian, proses produksi menjadi lebih ramah

lingkungan dan sejalan dengan program penurunan emisi gas rumah

kaca untuk mencegah pemanasan global.

Semua sumber proses produksi yang menghasilkan gas buang/emisi

udara telah dilengkapi dengan sarana pengendalian pencemaran

udara melalui:

• Pemanfaatan limbah sisa panas yang dominan di industri baja

menggunakan sarana pemanfaatan panas gas buang.

• Pemanfaatan limbah CO2 yang dihasilkan oleh salah satu

proses di PTKS oleh pihak swasta sebagai gas industri.

C. Pengelolaan Penghijauan.PTKS juga secara aktif mendukung program penghijauan yang

dicanangkan oleh pemerintah dalam rangka mencegah pemanasan

global. Dukungan ini dilaksanaan melalui program penanaman

pohon di lingkungan PTKS dan grup yang secara rutin dilakukan

setiap tahun pada awal musim penghujan di bulan Desember.

PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

Disamping program-program perbaikan lingkungan diatas, Perseroan

juga melakukan program-program pengelolaan lingkungan sosial.

PTKS sebagai BUMN memiliki unit kerja khusus untuk mengelola hal

tersebut. Unit kerja ini telah banyak memberikan bantuan kepada

masyarakat sekitar melalui 2 bentuk, yaitu bantuan langsung tunai dan

bantuan melalui pembinaan industri kecil.

Program-program tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat sekitar dan telah mendapatkan berbagai penghargaan dari

pemerintah daerah maupun pusat.

PENGUKURAN/PEMANTAUAN, EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Program-program perbaikan lingkungan diatas telah dilaksanakan

secara efektif dan berkesinambungan karena kegiatan tersebut telah

menjadi bagian dari kegiatan rutin operasional perusahaan. Untuk

B. Material substitution and Utilization of Exhaust/Emissions.As an alternative solution to anticipate the future limitations

in materials and energy, the Company has made various efforts

to utilize iron ore raw material from Kalimantan through the

establishment of the “Rotary Kiln” plant, a PTKS joint venture with

PT Aneka Tambang Tbk. Technological changes in all production

processes have also been implemented to replace oil fuel (BBM)

with natural gas (CNG). This makes the production process more

environmentally friendly and is in line with the reduction of

greenhouse gas emissions program to prevent global warming.

All sources of production processes that produce exhaust/

emissions have been equipped with air pollution control facilities

to:

• Utilize waste heat that is dominant in the the steel industry,

using waste gas heat utilization facilities.

• Utilize CO2 produced by a process in PTKS by a third party as

industrial gas.

C. Reforestation Management.PTKS also actively supports the reforestation program initiated

by the government in order to prevent global warming. Every

December at the beginning of the rainy season, tree planting

programs are routinely conducted within the environments of

PTKS and group.

SOCIAL ENVIRONMENT MANAGEMENT PROGRAMS

In addition to environmental improvement programs listed

previously, the Company also conducts programs for social

environment management. As a State Owned Enterprise, PTKS has

established a special unit to manage this issue. This unit assists

surrounding communities through two channels, namely direct

cash assistance and assistance through developing small-scale

businesses.

These programs greatlybenefit surrounding communities and

have received numerous awardsfrom the regional and national

governments.

MEASUREMENT/MONITORING, EVALUATION AND FOLLOW UP ON

THE ENVIRONMENTAL MANAGEMENT PROGRAM

The environmental improvement programs above have been

implemented in an effective and sustainable manner because these

activities have become part of routine operations. To ensure the

SUSTAINABILITY REPORTLaporan Kesinambungan

Page 62: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

60

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

menjamin terlaksananya semua program tersebut dengan baik, maka

telah dilakukan:

A. Pengukuran/PemantauanSemua program perbaikan lingkungan dan K3 di PTKS diukur dan

dilaporkan setiap bulan dalam rapat kinerja operasi pabrik. Dalam

pertemuan bulanan kinerja tersebut, pencapaian kinerja lingkungan

dan K3 menjadi salah satu kriteria penilaian untuk menentukan

besarnya “reward & punishment” bulanan bagi unit kerja dan

karyawan-karyawannya serta mitra kerja “outsourcing”.

B. EvaluasiPencapaian kinerja lingkungan dan K3 yang telah diukur bulanan

kemudian di evaluasi tren dan kecenderungannya. Secara periodik,

hasil evaluasi tersebut digunakan dipakai untuk menentukan

besarnya “reward & punishment” bulanan tiap unit kerja dan juga

dipakai untuk menentukan besarnya target perbaikan kedepan.

C. Audit dan Tinjauan Manajemen.Kebijakan, program, pelaksanaan, pengukuran dan evaluasi program-

program pengelolaan lingkungan yang dilakukan PTKS selalu diaudit

secara periodik untuk melihat efektifitas dan pencapaian perbaikan

fisik maupun sistem. Audit dilakukan secara internal setiap 6 bulan

sekali dan eksternal oleh Badan Sertifikasi setiap setahun sekali.

Hasil-hasil audit tersebut dipakai sebagai bahan untuk melakukan

Tinjauan Manajemen setiap 6 bulan sekali. Tinjauan manajemen ini

akan memberikan keluaran berupa tindak lanjut perbaikan terhadap

item-item yang telah dibahas dalam pertemuan tersebut. Tindak

lanjut ini kemudian ditinjau perkembangan dan pencapaiannya

dalam tinjauan manajemen berikutnya; sehingga upaya pengelolaan

lingkungan di perusahaan dapat tercapai sesuai dengan program yang

telah disusun dan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

KESIMPULAN

Komitmen PTKS dalam pengelolan lingkungan telah memberikan

dampak terhadap kinerja perusahan baik secara internal maupun

eksternal.

Secara internal, dampak yang dirasakan akibat Program Pengelolaan

Lingkungan adalah:

• Peningkatan efisiensi sumber daya, bahan baku dan bahan

penunjang karena limbah dapat dimanfaatkan kembali atau

dijadikan sebagai alternatif bahan baku.

implementation of all these programs, the following steps have been

taken:

A. Measurement / MonitoringAll programs for environmental improvement and K3 in PTKS

are evaluated and reported each month in plant operational

performance meetings. In these monthly meeting, the performance

of environmental improvement and K3 become one of the

assessment criteria for determining the monthly merit rating for the

work unit and its employees and as well as for oursourced business

partners.

B. EvaluationThe environmental and K3 performance which have been evaluated

on a monthly basis are then measured for trends and tendencies.

These periodic evaluation results are used to determine the amount

of monthly merit ratings for each operational unit and also used to

determine the target of future improvements.

C. Audit and Management Review.Policies, programs, implementation, measurement and evaluation of

environmental management programs conducted PTKS are always

audited periodically to see the effectiveness and achievements of

physical and system improvements. Internal audits are conducted

every six months and external audits are conducted by the Board for

Certification once every year.

The results of these audits are used as material to conduct a

Management Review once every six months. The Management review

will provide an improvement plan on the follow-up items that have

been discussed in the meeting to review progress and achievements

in the next management review. Through these efforts, the Company’s

efforts in environmental management can be achieved in accordance

with planned program that and in compliance with regulations.

CONCLUSION

The commitment that PTKS put into the management of the

environment has resulted positively on company performance both

internally and externally.

Internally, the results felt from the Environmental Management

Program are:

• Improving resource, raw material and support material efficiency

since waste can be recovered or used as an alternative for raw

materials.

SUSTAINABILITY REPORTLaporan Kesinambungan

Page 63: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

61

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

• Efisiensi energi dan energi alternatif dengan hasil pencapaiannya

cukup baik dan konsisten.

• Peningkatan status pencapaian pengolahan limbah (padat, cair,

dan gas) menjadi lebih baik.

• Peningkatan minimalisasi limbah dan daur ulang limbah.

Sedangkan secara eksternal dampak yang didapatkan PTKS karena

pengelolaan lingkungan adalah:

• pencapaian sertifikat ISO 14001 pada tahun 1997 dan terus

bertahan hingga saat ini.

• pencapaian PROPER BIRU yang merupakan penilaian kinerja

perusahaan di bidang Lingkungan dari Kementerian Negara

Lingkungan Hidup.

• Company Image yang lebih baik atas pencapaian-pencapaian

tersebut.

• Terbaik ke-3 dalam Penghargaan Penganugerahan Industri Hijau

dan Berwawasan Lingkungan dari Menteri Perindustrian kategori

Perusahaan BUMN.

• Energy and alternative energy efficiency resulting in fairly good

results and consistent achievements.

• Improving the achievements of waste (solid, liquid, gas)

management.

• Improving waste minimization and waste recycling.

Externally, the impacts of environmental management are:

• Achieving ISO 14001 certification in 1997 which is continued to

the present.

• PROPER BLUE standard achievement, which is the assessment of

corporate performance in the field of Environment from the

Ministry of Environment.

• Improved Company Image from these achievements.

• Third Best in the Green and Environmentally Aware Industry

Category Award, from the Minister of Industry for the State

Owned Enterprisecategory.

SUSTAINABILITY REPORTLaporan Kesinambungan

Page 64: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

62

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

Page 65: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

63

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

OUR SUBSIDIARIES COMPANY AND CORPORATE DATA

Anak Perusahaan dan Data Perusahaan

Page 66: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

64

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

SUBSIDIARIESAnak Perusahaan

PT KHI Pipe Industries 98,48 %

PT Krakatau Wajatama 99,99 %

PT Meratus Jaya Iron & Steel 66 %

PT Krakatau Daya Listrik 99,99 %

PT Krakatau Tirta Industi 99,99 %

PT KDT

PT KDL 30 %

PT KTI 70 %

PT Krakatau Bandar Samudra 99,99 %

PT Krakatau Ind. Estate Cilegon 99,99 %

PT Krakatau Enginering 99,99 %

PT KITech. 99,99 %

PT Krakatau Medika 28,17 %

PT LMJ 99,99 %

PT KPDS 25 %

PT KWM 19,54

PT MMS 0,47 %

PT Metbelosa 15 %

PT Indaref 10 %

PT SPIJ 2,19 %

PT KWM 9,77 %

PT Latinusa 20,10 %

JOINT VENTUREPerusahaan Patungan

PT KRAKATAU STEEL (Persero)

COMPANY NAME | NAMA PERUSAHAAN INDUSTRY | BIDANG USAHA PRODUCT | PRODUK

PT Krakatau Steel (Induk) Integrated Steel Industry Sponge, Slab, HRC, CRC, Billet, Wire Rods

Industri Baja Terpadu Spons, Slab, HRC, CRC, Billet, Batang Kawat

PT KHI Pipe Industries Steel Pipe Industry Spiral Steel Pipe, ERW and Coating

Industri Pipa Baja Pipa Baja Spiral, ERW dan jasa Coating

PT Krakatau Wajatama Section and Profile Steel Producer Concrete Steel, Steel Wires

Produsen Baja Profil & Tulangan Besi Beton, Profil, Kawat Baja

PT Meratus Jaya Iron & Steel Steel and Iron Industry Iron ore processing and steel production

Industri Besi dan Baja Pengolahan Bijih Besi dan Produksi Baja

PT Krakatau Daya Listrik Electrical Power Plant Electricity and electrical services

Pembangkit Tenaga Listrik Listrik dan Jasa Kelistrikan

PT Krakatau Tirta Industri Water Industry Clean Water Processing

Industri Air Pengolahan Air Bersih

PT Krakatau Bandar Samudra Port Services Port Services

Jasa Pelabuhan Jasa Pelabuhan

PT Krakatau Industrial Estate Cilegon Industrial estate management Industrial estate, property

Pengelolaan Kawasan Industri Kawasan Industri, Properti

PT Krakatau Engineering Engineering & Construction Supply, Engineering and construction services

Konstruksi & Rekayasa Jasa Konstruksi, Rekayasa dan Pengadaan

PT Krakatau Information Technology Information Technology Information technology services

Jasa Teknologi Informasi Jasa Teknologi Informasi

PT Krakatau Medika Health Services Health Services

Layanan Kesehatan Jasa Kesehatan

OUR SUBSIDIARIES COMPANY AND CORPORATE DATAAnak Perusahaan dan Data Perusahaan

Page 67: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

65

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

NOTE:

28.17% of PT Krakatau Medika shares are owned by PT Krakatau Steel

[Persero] and the remainder are owned by other PT Krakatau Steel

[Persero] subsidiaries. 66% of PT Meratus Jaya Iron & Steel shares

are owned by PT Krakatau Steel [Persero] and the remainder is owned

by PT Aneka Tambang [Persero] Tbk.

The status of PT Latinusa changed from being a subsidiary to a joint

venture company. This followed a private placement of 55% made by

the Nippon consortium and an IPO where new shares amounting to

20% were issued. Because of these corporate actions, the remainder

of PT KS shares in PT Latinusa only amounted to 20.10%

CATATAN:

28,17% Saham PT Krakatau Medika dimiliki oleh PT Krakatau Steel

(Persero) dan sisanya dimiliki oleh anak-anak perusahaan

PT Krakatau Steel (Persero). 66% saham PT Meratus Jaya Iron Steel

dimiliki oleh PT Krakatau Steel (Persero) dan sisanya dimiliki oleh

PT Aneka Tambang (Persero)Tbk.

PT. Latinusa statusnya berubah dari anak perusahaan menjadi

perusahaan patungan karena adanya private placement ke

Konsorsium Nippon sebesar 55% dan IPO dengan menerbitkan

saham baru sebesar 20%, sehingga sisa penyertaan PT KS di PT

Latinusa tinggal sebesar 20,10%.

OUR SUBSIDIARIES COMPANY AND CORPORATE DATA

Anak Perusahaan dan Data Perusahaan

Page 68: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

66

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

PT KRAKATAU WAJATAMA (KWT)

PT Krakatau Wajatama is a subsidiary company 99.99% owned by

PT Krakatau Steel (Persero). Established in September 1992, the

Subsidiary was previously a part of PT Krakatau Steel’s (Persero)

production unit. The Subsidiary has two plants that produce

reinforcing bars and section steel using billet steel supplied by the

Holding Company as raw materials.

The two production facilities of PT KWT have been modernized

and modified. The successful improvement efforts on production

facilities are reflected in the Subsidiary’s financial performance. In

2009, with Total Assets of Rp. 818.87 billion, PT KWT booked sales/

revenues of Rp. 1,252.9 billion and Net Profit Rp. 19.3 billion.

PT KRAKATAU WAJATAMA (KWT)

PT Krakatau Wajatama adalah anak perusahaan yang 99,99%

sahamnya dimiliki oleh PT Krakatau Steel. Didirikan pada

September 1992, perusahaan yang sebelumnya merupakan bagian

dari unit produksi PT KS ini memiliki dua pabrik — masing-masing

memproduksi baja batangan (besi beton) dan besi profil dari bahan

baku billet baja yang dihasilkan oleh perusahaan induk.

Fasilitas produksi kedua pabrik PT KWT telah selesai dimodernisasi

dan dimodifikasi. Peningkatan fasilitas produksi ini antara lain

tercermin pada kinerja keuangan Perusahaan. Pada 2009, dengan

Total Aset sebesar Rp. 818,87 miliar, PT KWT meraih Pendapatan

bersih Rp. 1.252,9 miliar dan laba bersih sebesar Rp. 19,3 milyar.

PT KHI PIPE INDUSTRIES

Established in 1972 and 98.48% owned by PT Krakatau Steel

(Persero). This company is the first steel spiral pipe manufacturer

in Indonesia. Awarded the ISO 9002 Certification in November

1993, PT KHI’s management system has since been at international

standard levels.

Currently, PT KHI’s production capacity is 150,000 tons per year.

All of its products comply with various international standards,

including ASTM, AWWA, API Spec 5 L, ASA, BS, JIS, DIN and, SII.

To satisfy market demand for products other than spiral pipes, the

subsidiary invested Rp. 27.79 billion in 2008 in SPM 1800, coating

machines and buildings.

With Total Assets of Rp. 597 billion, in 2009 PT KHI achieved Net

Revenues of Rp. 922 billion and recorded a Net Income of

Rp. 19 billion.

PT KHI PIPE INDUSTRIES

Didirikan pada 1972, perusahaan yang 98,48% sahamnya dimiliki oleh

PT Krakatau Steel ini adalah produsen pipa baja spiral pertama di

Indonesia. Memperoleh Sertifikasi ISO 9002 pada November 1993,

PT KHI telah diakui memiliki sistem manajemen yang memenuhi

standard internasional.

Saat ini, kapasitas produksi PT KHI mencapai 150.000 ton per

tahun. Seluruh produk PT KHI telah memenuhi berbagai standard

internasional, termasuk ASTM, AWWA, API Spec 5 L, ASA, BS, JIS, DIN,

SII. Guna memenuhi permintaan pasar untuk produk selain pipa spiral,

selama 2008 Perusahaan telah melakukan investasi sebesar Rp. 27,79

miliar untuk pengadaan mesin SPM 1800 dan coating serta bangunan.

Memiliki Total Aset Rp. 597 miliar, pada 2009 PT KHI meraih

Pendapatan Bersih Rp. 922 miliar dan membukukan Laba Bersih

Rp. 19 miliar.

PT Krakatau Steel (Persero) (PTKS) has subsidiary companies and

these subsidiaries in which PTKS has more than 50% of shares are

active in various business sectors such as:

PT Krakatau Steel (Persero) memiliki beberapa anak

perusahaan. Perusahaan yang 50% lebih sahamnya dikuasai PT

Krakatau Steel (Persero) dan bergerak di berbagai bidang usaha itu

adalah sebagai berikut:

OUR SUBSIDIARIES COMPANY AND CORPORATE DATAAnak Perusahaan dan Data Perusahaan

Page 69: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

67

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

PT KRAKATAU DAYA LISTRIK

Established on 1 March 1996, PT Krakatau Daya Listrik is a

subsidiary company 99.99% owned by PT Krakatau Steel. The

Subsidiary was previously a supporting operational unit of

PT Krakatau Steel.

PT Krakatau Daya Listrik operates five generators with installed

capacity of 5 x 80 MW. In addition, the Subsidiary is also equipped

with a load regulator Compensating Installation and transmission

network. PT Krakatau Daya Listrik’s transmission network has a

load capacity of 1300 MVA (500 MVA from the Subsidiary and 800

MVA from PLN, the State Electricity Company).

With the completion of the Bojonegoro–KDL Piping Project,

PT Krakatau Daya Listrik started to use natural gas from PGN,

allowing its operations to be more efficient. With Total Assets of

Rp. 617.8 billion, in 2009 the Subsidiary booked Net Revenues of

Rp. 887 billion and a Net Income of Rp. 72.9 billion.

PT KRAKATAU DAYA LISTRIK

Didirikan pada 1 Maret 1996, PT Krakatau Daya Listrik adalah anak

perusahaan yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh PT Krakatau Steel.

Perusahaan ini sebelumnya merupakan unit penunjang kegiatan

operasional PT Krakatau Steel.

PT Krakatau Daya Listrik beroperasi dengan lima unit generator

dengan kapasitas terpasang 5 x 80 MW. Selain itu, Perusahaan

juga dilengkapi dengan Instalasi Kompensasi pengatur beban dan

jaringan transmisi. Jaringan Transmisi PT Krakatau Daya Listrik

mampu menahan beban 1300 MVA arus listrik (500 MVA dari

Perusahaan dan 800 MVA dari PLN).

Dengan tuntasnya Pipanisasi Bojonegoro–KDL, PT Krakatau Daya

Listrik telah mulai beroperasi dengan menggunakan gas alam dari

PGN sehingga lebih efisien. Memiliki Total Aset Rp. 617,8 miliar,

pada 2009 Perusahaan membukukan Pendapatan Bersih Rp. 887

miliar dan Laba Bersih sebesar Rp. 72,9 miliar.

PT KRAKATAU TIRTA INDUSTRI

PT Krakatau Tirta Industri was established on 1 March 1996 is a

PT Krakatau Steel 99.99% owned subsidiary company. The

Subsidiary was previously PT KS’s operational supporting unit that

had been operating since 1979.

KTI Produces clean water (using lake water from Rawa Danau) into

water for industrial as well as household purposes, PT Krakatau

Tirta Industri offers its product to both the general public and

nearby industries. In 2009, with Total Assets of Rp. 177.9 billion,

the Subsidiary booked Net Revenues of Rp. 113.5 billion and Net

Income of Rp. 28.3 billion.

PT KRAKATAU TIRTA INDUSTRI

PT Krakatau Tirta Industri yang didirikan pada 1 Maret 1996 adalah

anak perusahaan yang sahamnya 99,99% dimiliki oleh PT Krakatau

Steel. Perusahaan ini sebelumnya merupakan unit penunjang kegiatan

operasional PT Krakatau Steel yang mulai beroperasi sejak 1979.

Mengolah air baku (yang berasal dari Rawa Danau) menjadi air bersih

untuk keperluan industri dan rumah tangga, PT Krakatau Tirta Industri

juga memasarkan produknya ke masyarakat dan kalangan industri di

sekitar Perusahaan. Selama 2009, dengan Total Aset Rp. 177,9 miliar,

Perusahaan meraih Pendapatan Bersih Rp. 113,5 miliar dan Laba

Bersih Rp. 28,3 miliar.

OUR SUBSIDIARIES COMPANY AND CORPORATE DATA

Anak Perusahaan dan Data Perusahaan

Page 70: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

68

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

PT KRAKATAU BANDAR SAMUDRA (KBS)

PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) was first established as a

special port to support PT Krakatau Steel and its Subsidiaries’

business activities. To exploit business opportunities from the

rapid growth of various industries in Cilegon and its surrounding

vicinity, the port was then expanded to bcome PT KBS, a subsidiary

99.99% owned by PT KS (and the remaining 0.01% by PT KIEC).

Since the expansion, the port has also been providing services to

various industries other than the Krakatau Steel Group.

In 2009, with Total Assets of Rp. 229.5 billion, PT KBS booked Net

Revenues of Rp. 196.4 billion and Net Income of Rp. 29.3 billion.

In the future, PT KBS’s port will be equipped with a special dock for

coal.

PT KRAKATAU BANDAR SAMUDRA (KBS)

PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) berawal dari sebuah

pelabuhan khusus untuk melayani kegiatan PT Krakatau Steel

dan Anak Perusahaan. Guna menangkap peluang pasar dengan

berkembangnya industri di Kawasan Cilegon dan sekitarnya,

pelabuhan dikembangkan menjadi PT KBS, anak perusahaan yang

99,99% sahamnya dikuasai PT KS (dan 0,01% sisanya dimiliki PT

KIEC). Sejak saat itu, pelabuhan mulai memberikan jasa kepada

berbagai industri di luar Krakatau Steel Group.

Pada 2009, dengan Total Aset Rp. 229,5 miliar, PT KBS

menghasilkan Pendapatan Bersih Rp. 196,4 miliar dan Laba Bersih

Rp. 29,3 miliar. Untuk pengembangan selanjutnya, pelabuhan

PT KBS akan dilengkapi dermaga khusus batubara melalui

kerjasama dengan investor.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE

CILEGON (KIEC)

Established on 16 June 1982, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon

(KIEC) is PT Krakatau Steel’s subsidiary company in the real estate

and property management business. The company is 99.99%

owned by PT KS (and the remaining 0.01% by PT KE). Just like

in the preceding year, throughout 2009 PT KIEC’s revenues were

mainly from industrial real estate, the Subsidiary’s core business.

However, revenues from commercial property and real estate, a

business it developed later — including hotels, office rents, and

sports facilities — could be expected to continuously grow in the

years to come.

With Total Assets of Rp. 338.6 billion, in 2009 PT KIEC booked Net

Revenues of Rp. 139.2 billion, largely in the form of Non-Operating

Revenues including sale of land for Rp. 73.8 billion. This significant

non-operating revenue allowed PT KIEC to achieve a Net Income of

Rp. 31.5 billion.

PT KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE

CILEGON (KIEC)

Didirikan pada 16 Juni 1982, 99,99% saham PT Krakatau Industrial

Estate Cilegon (KIEC) yang bergerak di bidang properti dikuasai

oleh PT Krakatau Steel (dan 0,01% sisanya oleh PT KE). Seperti

pada tahun sebelumnya, selama 2009, pendapatan utama PT KIEC

masih berasal dari bisnis properti industri yang merupakan bisnis

inti Perusahaan. Tetapi, pendapatan dari bisnis properti komersial

yang dikembangkan kemudian — termasuk hotel, penyewaan

ruang kantor, dan sarana olah raga — dapat diharapkan akan terus

berkembang di masa mendatang.

Dengan Total Aset Rp. 338,6 miliar, pada 2009 PT KIEC

membukukan Pendapatan Bersih Rp. 139,2 miliar, sebagian besar

dari Pendapatan Non-Operasional termasuk penjualan lahan

sebesar Rp. 73,8 miliar. Dengan Pendapatan Non-Operasional yang

besar tersebut, pada 2009 PT KIEC menghasilkan Laba Bersih

Rp. 31,5 miliar.

OUR SUBSIDIARIES COMPANY AND CORPORATE DATAAnak Perusahaan dan Data Perusahaan

Page 71: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

69

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

PT KRAKATAU ENGINEERING

PT Krakatau Engineering is developed as a technology center

with a focus on industrial engineering. Awarded the ISO 9001

certification from Lloyd’s Register Quality Assurance on 25 January

1997, this 99.96% owned subsidiary company of PT Krakatau Steel

(and the remaining 0.04% by PT KIEC) has since been growing and

making quite significant revenues from its clients.

In 2009, with Total Assets of Rp. 575.8 billion, PT Krakatau

Engineering booked Net Revenues of Rp. 707billion and a Net

Income of Rp. 10.5 billion.

PT KRAKATAU ENGINEERING

PT Krakatau Engineering dikembangkan sebagai pusat keunggulan

teknologi, khususnya dalam bidang rekayasa industri. Telah

memperoleh memperoleh sertifikasi ISO 9001 dari Lloyd’s Register

Quality Assurance sejak 25 Januari 1997, Anak Perusahaan yang

99,96% sahamnya dikuasai PT Krakatau Steel (dan 0,04% sisanya

oleh PT KIEC) ini terbukti mampu tumbuh dan memperoleh

pendapatan yang cukup berarti dari pelanggan-pelanggannya.

Selama 2009, dengan Total Aset Rp. 575,8 miliar, PT Krakatau

Engineering menghasilkan pendapatan Bersih Rp. 707 miliar dan

memperoleh Laba Bersih Rp. 10,5 miliar.

PT KRAKATAU INFORMATION

TECHNOLOGY (KITECH)

PT Krakatau Information Technology is a provider of consulting,

planning, development, installation, implementation and

supporting services, including communication and procurement

of information systems software. 99,99% of PT KiTech’s shares are

owned by PT Krakatau Steel and the remaining 0,01% by PT KE.

With Total Assets of Rp. 43.6 billion, in 2009 PT KiTech booked

Net Revenues of Rp. 79.7 billion and net profit Rp. 1.7 billion.

PT KRAKATAU INFORMATION

TECHNOLOGY (KITECH)

PT Krakatau Information Technology adalah penyedia jasa

konsultasi, perencanaan, pengembangan, instalasi, implementasi

dan jasa pendukung termasuk komunikasi dan procurement

perangkat lunak sistem informasi. Mayoritas, 99,99% PT KiTech

dikuasai oleh PT Krakatau Steel dan 0,01% sisanya oleh PT KE.

Dengan Total Aset Rp. 43,6 miliar, pada 2009 PT KiTech

memperoleh Pendapatan Bersih Rp. 79,7 miliar dan laba bersih

Rp. 1,7 miliar.

OUR SUBSIDIARIES COMPANY AND CORPORATE DATA

Anak Perusahaan dan Data Perusahaan

Page 72: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

70

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

PT KRAKATAU MEDIKA

Krakatau Medika was established on 1 March 1996 along with

other subsidiary companies. 28.17%, of the subsidiary’s shares

are owned by PT Krakatau Steel. Initially, PT Krakatau Medika

was a supporting unit of PT KS that operated a hospital and

provided various health care services for the Holding Company’s

employees and their families. With the rapid growth of industries

and population in Cilegon and its vicinity, the supporting unit

was expanded into a subsidiary company to exploit business

opportunities.

In 2009, with Total Assets of Rp. 86 billion, PT Krakatau Medika

booked Net Revenues of Rp. 162.7 billion and a Net Income of

Rp. 3.1 billion.

PT KRAKATAU MEDIKA

PT Krakatau Medika didirikan pada 1 Maret 1996 bersamaan

dengan anak perusahaan baru lainnya. Mayoritas saham

perusahaan ini, atau sebanyak 28,17%, dikuasai PT Krakatau Steel.

Pada awalnya, PT Krakatau Medika merupakan unit penunjang

yang berfungsi mengoperasikan rumah sakit dan berbagai

pelayanan jasa kesehatan bagi karyawan PT Krakatau Steel dan

keluarganya. Sejalan dengan pesatnya pertumbuhan industri

dan tingginya pertumbuhan penduduk di kawasan Cilegon dan

sekitarnya, unit penunjang tersebut dikembangkan menjadi anak

perusahaan untuk meraih peluang yang ada.

Pada 2009, dengan Total Aset Rp. 86 miliar, PT Krakatau Medika

memperoleh Pendapatan Bersih Rp. 162,7 miliar dengan Laba

Bersih Rp. 3,1 juta.

PT MERATUS JAYA IRON & STEEL

PT Meratus Jaya Iron & Steel was established on 7 July 2008 and its

operating facilities have been producing since 23 March 2009.

The Steel Company’s shares are owned by PT Krakatau Steel (66%)

and PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (34%).

As of 31 December 2009, with Total Assets of Rp. 259 billion,

PT Meratus Jaya Iron & Steel are still experiencinga Net Loss of

Rp. 3.9 billion.

PT MERATUS JAYA IRON & STEEL

PT Meratus Jaya Iron & Steel didirikan pada 7 Juli 2008 dan

konstruksi pabriknya baru akan dimulai secara efektif pada 23

Maret 2009.

Saham Perusahaan Baja ini dikuasai oleh PT Krakatau Steel (66%)

dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (34%).

Per 31 Desember 2009 dengan Total Aset Rp. 259 miliar,

PT Meratus Jaya Iron & Steel masih mengalami Rugi Bersih

Rp. 3,9 miliar.

OUR SUBSIDIARIES COMPANY AND CORPORATE DATAAnak Perusahaan dan Data Perusahaan

Page 73: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

71

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

COMPANY’S NAME PT Krakatau Steel (Persero)

Headquartered Cilegon

Address Cilegon Office Gedung Teknologi Jalan Produksi No.1, Cilegon 42435 Banten, INDONESIA Phone +62 254 371134, -372517, -372050, -371113

Facsimile • Finance: +62 254 3805 • HR and General Affairs: 62 254 382 411 • Production: +62 254 392 163 • Planning & Technology: +62 254 398 816

Jakarta Office Gedung Krakatau Steel Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta 12950 Phone +62 21 5221255 (hunting) Marketing HRC +62 21 5235540 CRC +62 21 5235523 WR +62 21 5235538 Export +62 21 5200990

Website http://www.krakatausteel.com

E-mail [email protected]

Other Informations Auditor: Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Main Bank: Bank Mandiri

NAMA PERSEROANPT Krakatau Steel (Persero)

KedudukanCilegon

AlamatKantor CilegonGedung TeknologiJalan Produksi No.1, Cilegon 42435Banten, INDONESIATelepon +62 254 371134, -372517, -372050, -371113

FaksimiliKeuangan +62 254 3805 •SDM dan Umum +62 254 382 411 •Produksi +62 254 392 163 •Perencanaan & Teknologi +62 254 398 816 •

Kantor JakartaGedung Krakatau SteelJalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 54Jakarta 12950Telepon +62 21 5221255 (hunting)Pemasaran HRC +62 21 5235540CRC +62 21 5235523WR +62 21 5235538Ekspor +62 21 5200990

Websitehttp://www.krakatausteel.com

[email protected]

Informasi LainAuditor: Purwantono, Sarwoko & SandjajaBank Utama: Bank Mandiri

OUR SUBSIDIARIES COMPANY AND CORPORATE DATA

Anak Perusahaan dan Data Perusahaan

Page 74: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

72

Laporan Tahunan 2009 | PT Krakatau Steel (Persero)

Page 75: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

73

2009 Annual Report | PT Krakatau Steel (Persero)

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

Laporan Auditor Independen

2009

Page 76: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

PT Krakatau Steel (Persero) dan anak perusahaan/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2009, 2008 and 2007

Page 77: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth
Page 78: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009, 2008 AND 2007

Daftar Isi Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi ……………………………..……… Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………………….... Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ................... Laporan Arus Kas Konsolidasi ................................... Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ............ Informasi Tambahan ..................................................

Halaman/ Page

1-2

3

4

5

6-96

97-101

Table of Contents

Independent Auditors’ Report …………….…...……… Consolidated Balance Sheets …….………...…. Consolidated Statements of Income

Consolidated Statements of Changes in …………..……………………..… Shareholder’s Equity ……...…..….......... Consolidated Statements of Cash

Flows ….… Notes to the Consolidated Financial Statements

…………………………..... Supplementary Information

******************************

Page 79: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth
Page 80: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth
Page 81: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

1

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2009 * 2008 2007

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2,3 1.759.964 1.100.493 636.600 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 2,4 142.550 5.341 44.938 Short-term investments Piutang usaha (setelah dikurangi Trade receivables (net of allowance penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful accounts of sebesar Rp38.122 pada tahun 2009, Rp38,122 in 2009, Rp46.368 pada tahun 2008 Rp46,368 in 2008 and dan Rp41.538 pada tahun 2007) Rp41,538 in 2007) Pihak ketiga 2,5,14,21 1.572.725 1.843.295 2.116.820 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2,5,8,14,21 69.487 151.163 222.084 Related parties Piutang lain-lain (setelah dikurangi Other receivables (net of allowance penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful accounts of sebesar Rp6.685 pada tahun 2009, Rp6,685 in 2009, Rp7.915 pada tahun 2008 Rp7,915 in 2008 and dan Rp6.140 pada tahun 2007) Rp6,140 in 2007) Pihak ketiga 2,7,17 54.858 61.844 57.882 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2,7,8 2.658 3.017 4.322 Related parties Persediaan, bersih 2,9,14,21 4.871.981 8.159.937 4.258.611 Inventories, net Uang muka dan biaya dibayar di muka 2,10 141.823 100.435 81.691 Advances and prepaid expenses Pajak dibayar di muka 2,18 15.116 22.668 5.024 Prepaid taxes Tagihan anjak piutang 2,6,16 - 109.509 - Factoring receivables Jumlah Aset Lancar 8.631.162 11.557.702 7.427.972 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Taksiran tagihan pajak 2,18 186.791 262.906 155.974 Estimated claims for tax refund Investasi pada saham, bersih 2,11 136.753 34.154 34.027 Investments in shares of stock, net Aset pajak tangguhan, bersih 2,18 202.468 91.418 23.306 Deferred tax assets, net Aset tetap (setelah dikurangi Fixed assets (net of akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp4.144.163 pada tahun 2009, Rp4,144,163 in 2009, Rp3.933.308 pada tahun 2008 dan Rp3,933,308 in 2008 and Rp3.617.891 pada tahun 2007) 2,12,14,21 3.378.928 3.162.273 3.183.847 Rp3,617,891 in 2007) Aset lain-lain Other assets Piutang jangka panjang, bersih 2,13 78.121 85.344 95.343 Long-term receivables, net Aset real estat 2 52.246 50.417 57.410 Real estate assets Aset tidak digunakan dalam operasi 2 31.144 41.694 56.080 Assets not used in operations Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 2,14,21 21.180 36.938 35.346 Restricted time deposits Lain-lain 77.010 51.581 47.719 Others Jumlah Aset Tidak Lancar 4.164.641 3.816.725 3.689.052 Total Non-Current Assets JUMLAH ASET 12.795.803 15.374.427 11.117.024 TOTAL ASSETS

* PT Pelat Timah Nusantara Tbk tidak lagi dikonsolidasi pada tahun 2009 (Catatan 11)/ PT Pelat Timah Nusantara Tbk was deconsolidated in 2009 (Note 11)

Page 82: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

2

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2009 * 2008 2007

LIABILITIES AND KEWAJIBAN DAN EKUITAS SHAREHOLDER’S EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Hutang bank jangka pendek 2,5,9,12,14 4.209.254 6.701.510 2.789.100 Short-term bank loans Hutang usaha Trade payables Pihak ketiga 2,15 699.875 801.037 817.050 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2,8,15 38.944 32.950 17.893 Related parties Hutang lain-lain 2 Other payables Pihak ketiga 27.645 27.856 23.767 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2,8 246.541 5.809 6.428 Related parties Hutang pajak 2,18 101.031 181.769 93.493 Taxes payable Biaya yang masih harus dibayar 2,19 271.879 285.153 216.362 Accrued expenses Uang muka penjualan dan lainnya 2,20 309.904 195.550 218.820 Sales and other advances Bagian pinjaman jangka panjang 2,5,9, Current portion of long-term yang jatuh tempo dalam satu tahun 12,21 225.280 252.405 268.955 loans Kewajiban anjak piutang 2,6,16 - 108.285 - Factoring payables Jumlah Kewajiban Lancar 6.130.353 8.592.324 4.451.868 Total Current Liabilities KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES Kewajiban pajak tangguhan, bersih 2,18 5.768 1.978 209.315 Deferred tax liabilities, net Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo 2,5,9, Long-term loans, net of dalam satu tahun 12,21 589.257 728.859 898.133 current portion Kewajiban kesejahteraan Estimated liabilities for employee karyawan 2,22 223.635 574.162 468.725 benefits Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 818.660 1.304.999 1.576.173 Total Non-Current Liabilities JUMLAH KEWAJIBAN 6.949.013 9.897.323 6.028.041 TOTAL LIABILITIES HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTEREST IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2,23 40.952 37.343 14.651 ASSETS OF SUBSIDIARIES EKUITAS SHAREHOLDER’S EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp1.000.000 (angka penuh) Rp1,000,000 (full amount) per saham per share Modal dasar - 8.000.000 saham Authorized - 8,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 2.000.000 saham 24 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2,000,000 shares Modal disetor lainnya 1.303.465 1.303.465 1.303.465 Other paid-in capital Difference arising from transactions Selisih transaksi perubahan resulting in changes in ekuitas Anak Perusahaan 2,25 18.468 - 381 the equity of Subsidiaries Retained earnings Saldo laba (akumulasi kerugian) (accumulated losses) Dicadangkan 3.066.959 2.754.450 2.534.786 Appropriated Tidak dicadangkan (583.054) (618.154) (764.300) Unappropriated EKUITAS, BERSIH 5.805.838 5.439.761 5.074.332 SHAREHOLDER’S EQUITY, NET JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 12.795.803 15.374.427 11.117.024 SHAREHOLDER’S EQUITY

* PT Pelat Timah Nusantara Tbk tidak lagi dikonsolidasi pada tahun 2009 (Catatan 11)/ PT Pelat Timah Nusantara Tbk was deconsolidated in 2009 (Note 11)

Page 83: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

3

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2009 * 2008 2007

PENDAPATAN BERSIH 2,27 16.913.535 20.631.431 14.836.019 NET REVENUES BEBAN POKOK PENDAPATAN 2,28 15.728.146 17.915.367 13.063.417 COST OF REVENUES LABA KOTOR 1.185.389 2.716.064 1.772.602 GROSS PROFIT BEBAN USAHA 2,29 OPERATING EXPENSES Penjualan 267.408 340.931 241.586 Selling Umum dan administrasi 892.041 1.014.745 738.283 General and administrative Jumlah Beban Usaha 1.159.449 1.355.676 979.869 Total Operating Expenses LABA USAHA 25.940 1.360.388 792.733 INCOME FROM OPERATIONS PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES) Beban bunga (458.339) (366.989) (285.720) Interest expense Laba penjualan investasi 2,11 374.648 - - Gain on sale of investment Laba penyelesaian kewajiban Gain from settlement of post-retirement imbalan kesehatan pasca-kerja 2,22 127.298 - - healthcare benefits liability Laba (rugi) selisih kurs, bersih 2,17 71.568 (474.778) (120.578) Gain (loss) on foreign exchange, net Pendapatan bunga 41.348 45.987 26.772 Interest income Penjualan limbah produksi 26.268 6.782 5.571 Sales of waste products Lain-lain, bersih 2,4,11,18 259.928 169.433 78.585 Miscellaneous, net Penghasilan (Beban) Lain-Lain, Bersih 442.719 (619.565) (295.370) Other Income (Charges), Net LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE (MANFAAT) PAJAK 468.659 740.823 497.363 TAX EXPENSE (BENEFIT) BEBAN (MANFAAT) PAJAK 2,18 TAX EXPENSE (BENEFIT) Pajak kini 88.688 552.663 132.275 Current tax Pajak tangguhan, bersih (116.233) (275.449) 48.568 Deferred tax, net Beban (Manfaat) Pajak, Bersih (27.545) 277.214 180.843 Tax Expense (Benefit), Net LABA SEBELUM HAK MINORITAS INCOME BEFORE MINORITY ATAS LABA BERSIH INTEREST IN NET INCOME ANAK PERUSAHAAN 496.204 463.609 316.520 OF SUBSIDIARIES HAK MINORITAS ATAS LABA MINORITY INTEREST IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2,23 (1.532) (4.038) (3.079) INCOME OF SUBSIDIARIES LABA BERSIH 494.672 459.571 313.441 NET INCOME

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR BASIC NET INCOME PER SHARE (dalam Rupiah penuh) 2 247.336 229.785 156.721 (in full Rupiah amount)

* PT Pelat Timah Nusantara Tbk tidak lagi dikonsolidasi pada tahun 2009 (Catatan 11)/ PT Pelat Timah Nusantara Tbk was deconsolidated in 2009 (Note 11)

Page 84: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

4

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES

IN SHAREHOLDER’S EQUITY Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Modal Saham Anak Perusahaan/ Ditempatkan Difference Arising Saldo Laba (Akumulasi Kerugian)/ dan Disetor from Transactions Retained Earnings (Accumulated Losses) Penuh/Issued Modal Disetor Resulting in Changes Ekuitas, Bersih/ Catatan/ and Fully Paid Lainnya/Other in the Equity Dicadangkan/ Tidak Dicadangkan/ Shareholder’s Notes Share Capital Paid-in Capital of Subsidiaries Appropriated Unappropriated Equity, Net

Saldo 31 Desember 2006 2.000.000 1.303.465 1.766 2.485.771 (1.025.646) 4.765.356 Balance as of December 31, 2006 Laba bersih tahun 2007 - - - - 313.441 313.441 Net income for 2007 Alokasi dana untuk program Allocation of funds for partnership and kemitraan dan bina lingkungan 26 - - - - (1.103) (1.103) community development program Pembayaran tantiem, setelah pajak 26 - - - - (1.977) (1.977) Payment for tantiem, net of tax Selisih transaksi perubahan ekuitas Difference arising from transaction resulting Anak Perusahaan - - (1.385) - - (1.385) in changes in equity of Subsidiary Pembentukan cadangan umum 26 - - - 49.015 (49.015) - Appropriation for general reserve

Saldo 31 Desember 2007 2.000.000 1.303.465 381 2.534.786 (764.300) 5.074.332 Balance as of December 31, 2007

Laba bersih tahun 2008 - - - - 459.571 459.571 Net income for 2008 Dividen kas 26 - - - - (94.142) (94.142) Cash dividends Selisih transaksi perubahan ekuitas Difference arising from transaction resulting Anak Perusahaan - - (381) - 381 - in changes in equity of Subsidiary Pembentukan cadangan umum 26 - - - 219.664 (219.664) - Appropriation for general reserve

Saldo 31 Desember 2008 2.000.000 1.303.465 - 2.754.450 (618.154) 5.439.761 Balance as of December 31, 2008

Laba bersih tahun 2009 - - - - 494.672 494.672 Net income for 2009 Dividen kas 26 - - - - (137.872) (137.872) Cash dividends Alokasi dana untuk program Allocation of funds for partnership and kemitraan dan bina lingkungan 26 - - - - (9.191) (9.191) community development program Penerbitan saham baru Anak Perusahaan 25 - - 18.468 - - 18.468 Issuance of new shares in the Subsidiary Pembentukan cadangan umum 26 - - - 312.509 (312.509) - Appropriation for general reserve

Saldo 31 Desember 2009 2.000.000 1.303.465 18.468 3.066.959 (583.054) 5.805.838 Balance as of December 31, 2009

Page 85: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

5

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes 2009 * 2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 16.811.147 22.374.497 14.997.367 Receipts from customers Penerimaan dari tagihan pajak 246.089 118.555 115.867 Receipts from claims for tax refund Penerimaan dari pendapatan bunga 35.862 43.608 28.867 Receipts from interest income Pembayaran kepada pemasok (12.672.227) (17.998.454) (12.396.574) Payments to suppliers Pembayaran beban usaha dan Payments for operating expenses lainnya (1.269.302) (1.491.388) (643.707) and others Pembayaran kepada karyawan (1.130.051) (1.237.655) (1.086.452) Payments to employees Pembayaran untuk pajak (635.863) (899.330) (505.476) Payments for taxes Pembayaran untuk beban bunga Payments for interest and bank dan beban bank (502.276) (302.710) (234.696) charges Kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided by operating aktivitas operasi 883.379 607.123 275.196 activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Penarikan (penempatan) investasi Withdrawal (placement) of jangka pendek (113.495) 36.276 (27.967) short-term invesments Penerimaan dividen kas 32.628 2.638 - Receipts of cash dividends Penerimaan dari pelepasan anak Proceeds from disposal of Perusahaan, bersih ** 11 536.062 - - subsidiary, net ** Penerimaan dari penjualan investasi Proceeds from sale of long-term jangka panjang, bersih - - 2.680 investments, net Penambahan aset tetap (473.600) (247.417) (167.558) Purchase of fixed assets Hasil dari penjualan aset tetap 189 5.293 22.127 Proceeds from sale of fixed assets Kas bersih yang digunakan untuk Net cash used in investing aktivitas investasi (18.216) (203.210) (170.718) activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Penerimaan (pembayaran) Net proceeds from (payments of) hutang bank, bersih (51.280) 67.919 (388.674) bank loans Setoran modal pemegang saham Capital contribution from minority minoritas 18.990 21.250 - interest Penerimaan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, bersih - - 73.511 Proceeds from related parties, net Pembayaran dividen kas 26 (137.872) (95.128) - Payments of cash dividends Pembayaran untuk program kemitraan Payments for partnership program dan bina lingkungan (13.839) (1.509) (1.468) and community development Kas bersih yang digunakan untuk Net cash used in financing aktivitas pendanaan (184.001) (7.468) (316.631) activities KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN KAS DAN SETARA KAS 681.162 396.445 (212.153) CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL CASH AND CASH EQUIVALENTS TAHUN 1.100.493 636.600 851.821 AT BEGINNING OF YEAR Dampak perubahan selisih kurs (21.691) 67.448 (3.068) Effect of foreign exchange rate changes KAS DAN SETARA KAS AKHIR CASH AND CASH EQUIVALENTS TAHUN 3 1.759.964 1.100.493 636.600 AT END OF YEAR

** Setelah dikurangi kas dan setara kas di anak perusahaan ** Net of cash and cash equivalents of divested subsidiary, yang dilepaskan, pada tanggal pelepasan sebesar Rp29.612 at divestment date of Rp29,612 * PT Pelat Timah Nusantara Tbk tidak lagi dikonsolidasi pada tahun 2009 (Catatan 11)/ PT Pelat Timah Nusantara Tbk was deconsolidated in 2009 (Note 11)

Page 86: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

6

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT Krakatau Steel (Persero) (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 27 Oktober 1971 berdasarkan Akta Notaris No. 34 dari Notaris Tan Thong Kie, S.H. Perusahaan didirikan untuk mengambil alih proyek pabrik baja Trikora. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/224/4 tanggal 31 Desember 1971 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 44 tanggal 8 Februari 1972, Tambahan No. 19.

PT Krakatau Steel (Persero) (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia based on the Notarial Deed No. 34 of Tan Thong Kie, S.H., dated October 27, 1971 to take over the Trikora steel plant project. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A.5/224/4 dated December 31, 1971 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 44 dated February 8, 1972, Supplement No. 19.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris No. 89 tanggal 26 Juni 2008 dari Notaris Masjuki, S.H. tentang perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-45322.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 28 Juli 2008 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 32 tanggal 21 April 2009, Tambahan No. 11022.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 89 dated June 26, 2008 of Masjuki, S.H. concerning the changes to the Company’s Articles of Association as a whole to align with Law No. 40 year 2007 regarding Limited Liability Company. This amendment deed was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-45322.AH.01.02 Year 2008 dated July 28, 2008 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 32 dated April 21, 2009, Supplement No. 11022.

Tujuan Perusahaan adalah melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi, khususnya dalam industri baja.

The Company‘s objective is to implement and support the various policies and programs of the Government for economic development, especially with respect to the steel industry.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang produksi, perdagangan dan pemberian jasa.

In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities mainly comprises production, trading and rendering of services.

Ruang lingkup kegiatan Perusahaan saat ini meliputi, antara lain:

Currently, the Company is engaged in, among others:

- Industri baja terpadu, yang memproduksi besi

spons, slab baja, baja lembaran panas, baja lembaran dingin, bilet baja dan batang kawat.

- Integrated steel industry, which produces sponge iron, slabs, hot roll coils, cold roll coils, billets and wire rods.

- Perdagangan, yang meliputi kegiatan

pemasaran, distribusi dan keagenan, baik dalam maupun luar negeri.

- Trading activities, comprising marketing, distribution and agency work, both in the domestic and international markets.

- Pemberian jasa seperti jasa desain dan

rancang bangun, pemeliharaan mesin, konsultasi teknis maupun penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan usaha Perusahaan.

- Services, such as designing and construction, machine maintenance, technical consultancy and provision of infrastructure to support the activities of the Company.

Page 87: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

7

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company’s Establishment (continued)

Perusahaan dan pabriknya berlokasi di Cilegon, Banten. Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Jalan lndustri No. 5, Cilegon. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1971.

The Company and its factory are located in Cilegon, Banten. Its head office is located at Jalan Industri No. 5, Cilegon. The Company started its commercial operations in 1971.

b. Anak Perusahaan b. Subsidiaries

Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan jumlah aset Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

The percentage of ownership of the Company, either directly or indirectly, and total assets of the Subsidiaries are as follows:

Kedudukan dan Tahun Usaha Anak Perusahaan Komersial Dimulai/ Persentase Kepemilikan/ Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ dan Kegiatan Usaha/ Domicile and Percentage of Ownership Total Assets Before Elimination Subsidiaries and Commercial Business Activities Operations 2009 2008 2007 2009 2008 2007

PT Krakatau Wajatama (“PT KWT”) Manufaktur baja tulangan/ Reinforcing steel production Cilegon, 1992 99,99 99,99 99,99 818.876 833.752 738.118 PT Krakatau Daya Listrik (“PT KDL”) Distributor dan penghasil listrik/ Generation and distribution of electricity Cilegon, 1996 99,99 99,99 99,99 617.848 632.832 627.319 PT KHI Pipe Industries (“PT KHIP”) Manufaktur pipa baja/ Steel pipe production Cilegon, 1973 98,48 98,48 98,48 596.944 691.655 557.309 PT Pelat Timah Nusantara Tbk (“PT Latinusa”)1)

Manufaktur baja berlapis timah/ Tin plate steel production Cilegon, 1986 20,10 93,87 93,87 - 792.222 489.330 PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (“PT KIEC”) Industri real estat/ Real estate industry Cilegon, 1982 99,99 99,99 99,99 333.646 315.009 290.733 PT Krakatau Engineering (“PT KE”) Rekayasa dan rancang bangun/ Construction and engineering Cilegon, 1988 99,99 99,99 99,99 575.755 403.474 226.438 PT Krakatau Bandar Samudera (“PT KBS”) Jasa pengelolaan pelabuhan/ Port services provider Cilegon, 1996 99,99 99,99 99,99 229.541 182.326 172.313 PT Krakatau Tirta Industri (“PT KTI”) Distributor dan pengolahan air/ Water treatment and distribution Cilegon, 1996 99,99 99,99 99,99 177.909 152.380 145.485 PT Krakatau Medika (“PT KM”) 2) Jasa pelayanan kesehatan/ Medical services provider Cilegon, 1996 96,93 100,00 100,00 86.007 82.440 79.562

Page 88: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Anak Perusahaan (lanjutan) b. Subsidiaries (continued)

Kedudukan dan Tahun Usaha Anak Perusahaan Komersial Dimulai/ Persentase Kepemilikan/ Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ dan Kegiatan Usaha/ Domicile and Percentage of Ownership Total Assets Before Elimination Subsidiaries and Commercial Business Activities Operations 2009 2008 2007 2009 2008 2007

PT Krakatau Information Technology (“PT KITech”)

Pemasok teknologi komputer/ Computer technology provider Cilegon, 1993 99,99 99,99 99,99 43.307 30.884 37.801 PT Meratus Jaya Iron & Steel (“PT MJIS”)

Manufaktur besi dan baja/ Iron and steel production Jakarta 66,00 66,00 - 259.328 61.090 -

Jumlah/Total 3.739.161 4.178.064 3.364.408

1) Anak Perusahaan didivestasi pada tahun 2009 (Catatan 11) 2) 3,07% dimiliki oleh PT Latinusa

1) The Subsidiary was divested in 2009 (Note 11) 2) 3.07% is owed by PT Latinusa

Rencana PT KHIP untuk melakukan penawaran umum perdana ditunda sebagaimana diinformasikan dalam Surat No. 419/DU-KHI/VI/07 tanggal 14 Juni 2007 kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan sehubungan dengan penawaran umum perdana tersebut dibebankan pada usaha dan dicatat sebagai bagian dari ”Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2007. Perubahan Anggaran Dasar PT KHIP dalam rangka perubahan status menjadi perusahaan tertutup telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-73762.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008.

PT KHIP’s plan to conduct initial public offering was postponed as announced in the Letter No. 419/DU-KHI/VI/07 dated June 14, 2007 to the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency. Expenses incurred in relation with such initial public offering were charged to operations and recorded as part of “Other Income (Charges)” in the 2007 consolidated statement of income. The amendment of PT KHIP’s Articles of Association with respect to the change of its status to a private company was approved by the Ministry of Laws and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-73762.AH.01.02 Year 2008 dated October 15, 2008.

PT KIEC memiliki saham PT Laksana Maju Jaya (“LMJ”) dengan persentase kepemilikan sebesar 99,99%. LMJ bergerak dalam bidang real estat dan memulai operasi komersialnya pada tahun 2001.

PT KIEC owns shares of PT Laksana Maju Jaya (“LMJ”) with the percentage of ownership of 99.99%. LMJ is engaged in the business of real estate and commenced its commercial operations in 2001.

Pada tanggal 16 Agustus 2006, PT Krakatau Daya Tirta (“KDT”) didirikan sebagai anak perusahaan PT KDL dengan komposisi kepemilikan sebesar 55% dimiliki oleh PT KDL dan 45% dimiliki oleh PT KTI. KDT didirikan dengan tujuan untuk mengambil alih kegiatan usaha air minum Quelle yang sebelumnya merupakan unit usaha PT KDL. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 9 September 2009, PT KDL menjual 25% saham PT KDT yang dimilikinya kepada PT KTI sehingga persentase kepemilikan PT KDL turun menjadi 30% dan persentase kepemilikan PT KTI pada PT KDT naik menjadi 70%.

On August 16, 2006, PT Krakatau Daya Tirta (“KDT”) was established as a subsidiary of PT KDL with the composition of share is 55% owned by PT KDL and 45% owned by PT KTI. KDT was established with the objective to take over Quelle mineral water business which was previously a business unit of PT KDL. Based on the Share Sale and Purchase Agreement dated September 9, 2009, PT KDL sold its 25% ownership in PT KDT to PT KTI resulting in PT KDL’s percentage of ownership reduced to 30%, and PT KTI’s percentage of ownership in PT KDT increased to 70%.

Page 89: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Anak Perusahaan (lanjutan) b. Subsidiaries (continued)

Perusahaan bekerjasama dengan PT Aneka Tambang Tbk mendirikan PT MJIS pada tanggal 9 Juni 2008 dengan persentase kepemilikan adalah 66% oleh Perusahaan dan 34% oleh PT Aneka Tambang Tbk. PT MJIS bergerak dalam bidang produksi besi dan baja, perdagangan dan jasa yang berkaitan dengan besi dan baja dan berkedudukan di Jakarta. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, PT MJIS belum memulai operasi komersialnya.

The Company together with PT Aneka Tambang Tbk established PT MJIS on June 9, 2008 with the percentage of ownership of 66% for the Company and 34% for PT Aneka Tambang Tbk. PT MJIS is engaged in iron and steel production, trading and services relating to iron and steel products and is located in Jakarta. Up to March 31, 2010, PT MJIS has not yet commenced its commercial operations.

Pada tanggal 11 November 2009, Perusahaan menjual sahamnya di PT Latinusa sebesar 1.387.842.500 saham atau 55% kepemilikannya kepada pihak ketiga (Catatan 11) sehingga PT Latinusa tidak lagi dikonsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009.

On November 11, 2009, the Company sold its shares in PT Latinusa totaling 1,387,842,500 shares or 55% of its ownership to third parties (Note 11). Therefore PT Latinusa is no longer consolidated as of December 31, 2009.

c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan c. Boards of Commissioners and Directors,

and Employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

The Boards of Commissioners and Directors of the Company are as follows:

31 Desember 2009 December 31, 2009 Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Zacky Anwar : President Commissioner Komisaris : Mohamad Imron Zubaidy : Commissioner Komisaris : Anshari Bukhari : Commissioner Komisaris : Alexander Rusli : Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama : Fazwar Bujang : President Director Direktur : Syahrir Syah Pohan : Director Direktur : Yerry : Director Direktur : Sukandar : Director Direktur : Dadang Danusiri : Director Direktur : Irvan Kamal Hakim : Director 31 Desember 2008 December 31, 2008 Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Taufikurachman Ruki : President Commissioner Komisaris : Zacky Anwar : Commissioner Komisaris : Mohamad Imron Zubaidy : Commissioner Komisaris : Anshari Bukhari : Commissioner Komisaris : Alexander Rusli : Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama : Fazwar Bujang : President Director Direktur : Syahrir Syah Pohan : Director Direktur : Yerry : Director Direktur : Sukandar : Director Direktur : Dadang Danusiri : Director Direktur : Irvan Kamal Hakim : Director

Page 90: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)

c. Boards of Commissioners and Directors, and Employees (continued)

31 Desember 2007 December 31, 2007 Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Taufikurachman Ruki : President Commissioner Komisaris : Kemal Azis Stamboel : Commissioner Komisaris : Anshari Bukhari : Commissioner Komisaris : Alexander Rusli : Commissioner Komisaris : Anwar Supriadi : Commissioner Komisaris : Zacky Anwar : Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama : Fazwar Bujang : President Director Direktur : Syahrir Syah Pohan : Director Direktur : Yerry : Director Direktur : Sukandar : Director Direktur : Dadang Danusiri : Director Direktur : Irvan Kamal Hakim : Director

Susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Audit Committee are as follows:

31 Desember 2009 December 31, 2009 Ketua : Mohamad Imron Zubaidy : Chairman Anggota : Muhammad Assegaf : Member Anggota : Natsir Jafar : Member 31 Desember 2008 December 31, 2008 Ketua : Kemal Azis Stamboel *) : Chairman Anggota : Kanaka Puradiredja : Member Anggota : Muhammad Hassan : Member

*) Kemal Azis Stamboel mengundurkan diri pada

tanggal 16 Desember 2008 dan diganti oleh Mohammad Imron Zubaidi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 6 Januari 2009.

*) Kemal Aziz Stamboel resigned as of December 16, 2008 and was replaced by Mohammad Imron Zubaidi based on Board of Commissioners’ Decision dated January 6, 2009.

31 Desember 2007 December 31, 2007 Ketua : Dodi Syarifudin : Chairman Anggota : Bambang Pamungkas : Member Anggota : Enan Hasan Sjadili : Member

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki pegawai tetap masing-masing sebanyak 7.637, 8.240 dan 8.293 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2009, 2008 and 2007, the Company and Subsidiaries have 7,637, 8,240 and 8,293 permanent employees (unaudited), respectively.

Page 91: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasi, dan diukur dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk investasi pada surat berharga yang dinyatakan pada nilai wajar, persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih, instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar dan, sebelum 1 Januari 2008, aset tetap tertentu yang dinyatakan pada nilai yang telah dinilai kembali.

The consolidated financial statements have been prepared using the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows, and the measurement basis used is historical cost, except for investment in marketable securities which are stated at fair value, inventories which are valued at the lower of cost or net realizable value, derivative instruments which are stated at fair value and, prior to January 1, 2008, certain fixed assets which are stated at revalued amounts.

Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.

The consolidated statements of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities using the direct method.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.

The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan semua Anak Perusahaan dengan persentase kepemilikan saham baik langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% dan Perusahaan mempunyai pengendalian.

The consolidated financial statements cover the financial statements of the Company and all Subsidiaries in which the Company has direct or indirect ownership of more than 50% and a controlling interest.

Apabila terjadi pengalihan/penjualan penyertaan pada Anak Perusahaan yang menyebabkan induk perusahaan kehilangan kendali, maka hasil usaha Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan adalah hasil usaha sampai dengan tanggal penjualan/pengalihan penyertaan tersebut. Selisih antara saldo penyertaan induk perusahaan dan saldo aset dan kewajiban Anak Perusahaan pada saat pengalihan/penjualan diakui sebagai laba atau rugi pada laporan laba rugi konsolidasi.

If there is a transfer/sale of investment in Subsidiary which results in the parent losses control of a Subsidiary, the result of operations of Subsidiary included in the consolidation is the results of operations up to the date of the sales/transfer of the investment. The difference between the parent’s investment and the carrying amount of the Subsidiary’s asset less liabilities as of the date of the transfer/sale is recognized as gain or loss in the consolidated statements of income.

Page 92: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih dan laba atau rugi bersih dari anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan masing-masing dalam akun “Hak minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi dan “Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan” pada laporan laba rugi konsolidasi.

The proportionate shares of minority shareholders in net assets and net income or loss of the consolidated subsidiaries are presented as “Minority interest in net assets of Subsidiaries” in the consolidated balance sheets and as “Minority interest in net income of Subsidiaries” in the consolidated statements of income.

Kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali apabila pemegang saham minoritas memiliki kepentingan jangka panjang lainnya pada Anak Perusahaan tersebut atau terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada Perusahaan dapat dipulihkan.

The losses applicable to the minority interests in a Subsidiary may exceed the minority interests in the equity of the Subsidiary. The excess and any further losses applicable to the minority interests are absorbed by the Company as the majority shareholder, except to the extent that minority interests have other long-term interest in the related Subsidiary or have binding obligations to, and are able to make good of the losses. If the Subsidiary subsequently reports profits, all such profits are allocated to the majority interest holder, in this case, the Company, until the minority share of losses previously absorbed by the Company has been recovered.

Seluruh saldo dan transaksi yang material antar perusahaan, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its Subsidiaries as one business entity.

c. Setara kas c. Cash equivalents

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat ditempatkan dan tidak dijaminkan diklasifikasikan sebagai setara kas.

Time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral are classified as cash equivalents.

d. Investasi jangka pendek d. Short-term investments

1. Deposito berjangka dengan jangka waktu

Iebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominalnya.

1. Time deposits with maturity periods of more than three months at the time of placement are classified as short-term investments and stated at their nominal value.

Page 93: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Investasi jangka pendek (lanjutan) d. Short-term investment (continued)

2. Deposito berjangka dengan jangka waktu

tiga bulan atau kurang pada saat penempatan dan dijaminkan atau telah ditentukan penggunaannya dicatat sebagai “Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya” dan disajikan sebagai bagian akun “Aset lain-lain” pada neraca konsolidasi.

2. Time deposits with maturity periods of three months or less and pledged as collateral or their use is restricted are classified as “Restricted time deposits” and presented as a part of “Other assets” account in the consolidated balance sheets.

3. Investasi dalam bentuk surat berharga

(efek) yang nilai wajarnya tersedia, dapat berupa efek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity securities), digolongkan dalam tiga kelompok berikut:

3. Investments in securities which fair values are available, can be in the form of debt securities and equity securities, are classified into the following three categories:

a. Diperdagangkan Termasuk dalam kelompok ini adalah

efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang sering. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini diukur sebesar nilai wajarnya. Selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar tersebut diakui pada usaha tahun berjalan.

a. Trading This category includes securities

purchased and held for resale in the near future, which category is usually characterized by a very high frequency of purchases and sales. These securities are owned with the objective of obtaining profit from short-term price differences. Investments in securities under this category are presented at their fair value. The difference between the carrying value and the fair value is charged to current year operations.

b. Dimiliki hingga jatuh tempo

Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo diukur sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto.

b. Held to maturity

Investments in debt securities where the intention is to hold the securities until their maturities are presented at their acquisition cost after amortization of premiums or discounts.

c. Tersedia untuk dijual

Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan diukur sebesar nilai wajarnya. Selisih antara nilai tercatat dengan nilai wajar disajikan sebagai “Laba/Rugi yang Belum Direalisasi atas Kenaikan/Penurunan Nilai Pasar Surat Berharga yang Tersedia untuk Dijual” sebagai komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi. Dalam menentukan laba (rugi) yang direalisasi dari penjualan investasi, nilai tercatat efek yang dijual ditentukan dengan metode identifikasi khusus.

c. Available-for-sale

Investments in securities which are not classified either under trading or held-to-maturity categories are classified under the available-for-sale category and presented at their fair value. The difference between the carrying value and the fair value is presented as “Unrealized Gain/Loss from Increase/ Decrease in Market Value of Available-for-Sale Securities” under the shareholder’s equity section in the consolidated balance sheets. In computing the realized gain (loss) from the sale of investments, the carrying value of securities sold is determined using the specific identification method.

Page 94: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Penyisihan piutang ragu-ragu e. Allowance for doubtful accounts

Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya masing-masing piutang pada akhir tahun. Piutang yang telah berumur dua tahun atau lebih disisihkan seluruhnya, sedangkan piutang yang berumur kurang dari dua tahun tidak disisihkan kecuali terdapat kemungkinan tidak tertagih.

Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the collectibility of the individual outstanding amounts at the end of year. Receivables which are outstanding for two years or more are fully provided, while receivables which are outstanding for less than two years are not provided except for amounts identified as uncollectible.

f. Anjak piutang f. Factoring receivables

Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 43, “Akuntansi Anjak Piutang”, anjak piutang dengan recourse diakui sebagai kewajiban anjak piutang dalam neraca konsolidasi sebesar nilai piutang yang dialihkan. Selisih antara nilai piutang yang dialihkan dengan dana yang diterima ditambah retensi diakui sebagai beban bunga selama periode anjak piutang.

In accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 43, “Accounting for Factoring Receivables”, factoring receivables sold with recourse are recorded in the consolidated balance sheets as factoring payables at the amount of transferred receivables. The difference between the amount of transferred receivables and the fund received plus retention is recognized as interest expense during the factoring period.

g. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

g. Transaction with related parties

Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana yang dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Company and Subsidiaries have transactions with entities which have related party relationships as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

Transaksi Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah, yang dilakukan dalam kegiatan usaha normal, tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

The transactions of the Company and Subsidiaries with the State-Owned/Region-Owned companies, which are conducted in the normal course of operations, are not disclosed as transactions with related parties.

Page 95: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang kecuali biaya perolehan persediaan Anak Perusahaan tertentu yang ditentukan dengan metode identifikasi khusus.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of inventories is measured using the weighted-average method except for the cost of inventories of a Subsidiary which is measured using the specific identification method.

Penyisihan persediaan usang ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik persediaan pada akhir tahun.

Allowance for inventory obsolescence is provided based on a review of the physical condition of the inventories at the end of year.

Pada tahun 2009, Perusahaan mengubah metode perhitungan biaya perolehan bahan baku slab yang diimpor dari metode “Masuk Pertama, Keluar Pertama” (FIFO) menjadi metode rata-rata tertimbang. Pengaruh yang ditimbulkan dari perubahan metode tersebut pada laporan keuangan periode sebelum tahun 2009 tidak material dan dicatat langsung dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2009.

In 2009, the Company changed the cost calculation method for raw material of imported slab, from the “First-In, First-Out” (FIFO) method to the weighted-average method. The effect resulting from the change on the previous period financial statements before 2009 was considered immaterial and directly charged to the 2009 consolidated financial statements.

i. Investasi saham i. Investments in shares of stock

Investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia:

Long-term investments in shares of stock which fair value is not readily available:

1. Penyertaan saham dengan kepemilikan

kurang dari 20% dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi.

1. Investments in shares of stock of less than 20% ownership are accounted for at the lower of cost or net realizable value.

2. Penyertaan saham dengan persentase

kepemilikan 20% atau Iebih tetapi kurang dari 50% dan Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap operasi dan kebijakan keuangan perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Penyertaan saham dinyatakan sebesar biaya perolehannya ditambah atau dikurangi bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi. Dividen yang diterima dicatat sebagai pengurang atas nilai tercatat penyertaan.

2. Investments in shares of stock with 20% ownership or more but less than 50% and where the Company has the ability to exercise significant influence over the operating and financial policies of the associated company, are accounted for using the equity method. Investments in shares of stock are stated at cost and added or deducted by the share in the net income or loss of the associated company. Dividend earned is recorded as deduction to the carrying value of investments.

Page 96: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Investasi saham (lanjutan) i. Investments in shares of stock (continued)

Sesuai dengan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Perusahaan Asosiasi”, apabila nilai ekuitas Anak Perusahaan yang menjadi bagian Perusahaan sesudah transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan berbeda dengan nilai ekuitas Anak Perusahaan yang menjadi bagian Perusahaan sebelum transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan yang terkait, maka perbedaan tersebut oleh Perusahaan diakui sebagai akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” yang disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolisasi.

In compliance with PSAK No. 40, “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/ Associates”, if the Company’s share in the equity of a Subsidiary will change subsequent to a transaction (wherein such transaction is defined to be other transaction not conducted between the Company and a Subsidiary but resulting in a change in the equity of a Subsidiary), the difference or the change is recognized as “Difference Arising from Transactions Resulting in Changes in the Equity of Subsidiaries” account in the Shareholder’s Equity section of the consolidated balance sheets.

Penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat investasi untuk mencerminkan penurunan yang tidak bersifat sementara.

Allowance for decline in value of investments is determined to reduce the carrying value of the investments to reflect a non-permanent decline.

j. Aset tetap j. Fixed assets

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanah yang tidak disusutkan.

Prior to January 1, 2008, fixed assets were stated at cost less accumulated depreciation, except for land that is not depreciated.

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), ”Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), ”Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), ”Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi.

Effective January 1, 2008, the Company and Subsidiaries applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes PSAK No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets” and PSAK No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”, whereby the Company and Subsidiaries have chosen the cost model. The adoption of this revised PSAK did not result in a significant effect to the consolidated financial statements.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Harga perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.

Page 97: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Aset tetap (lanjutan) j. Fixed assets (continued)

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Umur manfaat/Useful lives (Tahun/Years)

Bangunan 20 - 50 Buildings Mesin dan peralatan 5 - 40 Machineries and equipment Peralatan pabrik dan proyek 2 - 20 Plant and project equipment Alat pengangkutan 3 - 30 Transportation equipment Peralatan rumah dan kantor 3 - 6 Office and housing equipment

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.

Aset dalam penyelesaian disajikan dalam ‘’Aset tetap’’ dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Construction in progress is presented under “Fixed assets” and stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.

Biaya pinjaman yang timbul dari pinjaman yang diperoleh untuk membiayai perolehan, pengembangan dan konstruksi suatu aset tetap dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset dalam penyelesaian. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan apabila konstruksi tersebut telah selesai dan aset siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Borrowing costs incurred on loans obtained to finance the acquisition, development and construction of fixed assets are capitalized as part of the cost of asset under construction. Capitalization of the borrowing costs ceases when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.

Aset tetap yang tidak digunakan lagi dalam kegiatan usaha disajikan pada nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dan disajikan sebagai bagian akun “Aset lain-lain” pada neraca konsolidasi.

Fixed assets not used in operations are stated at the lower of cost or their recoverable amount and presented as a part of “Other assets” account in the consolidated balance sheets.

Page 98: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Aset tetap (lanjutan) j. Fixed assets (continued)

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang Iebih pendek.

In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, land acquired after January 1, 1999, is stated at acquisition cost and not amortized. Specific costs associated with the acquisition or renewal of land titles are deferred and amortized over the legal term or the economic life of the land, whichever is shorter.

k. Aset real estat k. Real estate assets

Tanah yang dimiliki Anak Perusahaan tertentu untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang dan disesuaikan dengan biaya pengembangan tanah yang dibebankan secara proporsional untuk masing-masing klasifikasi tanah.

Land held by certain Subsidiaries for resale, is valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined based on the weighted-average method and adjusted by land development costs charged proportionally to each classification of land.

Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke tanah yang siap dijual (atau persediaan) bila tanah tersebut siap dijual atau selesai dikembangkan.

The acquisition cost of land under development consists of the cost of land acquired but not yet developed, plus direct and indirect cost of the development attributable to the activities of the real estate development, including interest cost. The cost of land under development will be transferred to land available for sale (or inventory) when the land is ready for sale or is already developed.

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual.

The cost of land development, including land used for road and public utilities or other area unavailable for sale, is allocated to the project based on area available for sale.

l. Pengakuan pendapatan dan beban l. Revenue and expense recognition

Penjualan barang diakui pada saat terjadinya perpindahan kepemilikan atas barang kepada pelanggan, yaitu pada saat penyerahan barang, atau dalam hal barang disimpan di gudang Perusahaan atas permintaan pelanggan, pada saat diterbitkan faktur.

Revenues from sale of goods are recognized when the title of ownership of the goods has been passed on to the customer, either upon delivery, or in the case of finished products held in the Company’s warehouse at the request of the customer, upon invoicing.

Pendapatan dari jasa konstruksi dan rekayasa dan jasa instalasi komputer diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian pekerjaan. Kemungkinan kerugian diakui pada saat kerugian tersebut dapat ditentukan.

Revenues from construction and engineering services and computer installation services are recognized based on the percentage of completion method. Losses are recognized as soon as they become apparent.

Page 99: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)

l. Revenue and expense recognition (continued)

Pendapatan dari penjualan real estat diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method), sesuai dengan PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”.

Revenues from sale of real estates are recognized using the full accrual method in accordance with PSAK No. 44, “Accounting for Real Estate Development Activities”.

Pendapatan sewa ruangan, fasilitas parkir, fasilitas pergudangan dan standard factory building (SFB), hotel dan sarana olah raga, serta jasa lingkungan diakui pada saat jasa telah diberikan.

Revenues from room rental, parking facilities, warehouse and standard factory building (SFB) facilities, hotel and sports facilities, and environmental services are recognized when the services have been rendered.

Pendapatan dari jasa lainnya diakui pada saat jasa telah dilaksanakan.

Revenues from other services are recognized when the services have been rendered.

Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when incurred.

Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaran lain untuk pengembangan tanah.

The cost of land sold is determined based on the acquisition cost of land and other disbursement relating to the land development.

m. Imbalan kerja m. Employee benefits

Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), ‘’Imbalan Kerja’’, yang mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan kerja.

The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”, which provides the accounting and disclosures for employee benefits.

Beban imbalan kerja karyawan yang dihitung berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama ditentukan dengan metode Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja karyawan.

The cost of providing employee benefits under the Collective Labor Agreement is determined using the Projected Unit Credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of any plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.

Lebih lanjut, biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan hutang imbalan dari program yang ada diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.

Furthermore, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized using the straight-line method over the period until the benefits concerned become vested.

Page 100: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Imbalan kerja (lanjutan) m. Employee benefits (continued)

Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi. Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi:

Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognized when the curtailment or settlement occurs. A curtailment occurs when an entity either:

a. Menunjukkan komitmennya untuk

mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau

a. Is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan; or

b. Mengubah ketentuan dalam program

imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.

b. Amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.

Penyelesaian program terjadi ketika Perusahaan melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.

A settlement occurs when an entity enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.

Imbalan kerja jangka panjang Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi:

Long-term employee benefits of the Company and Subsidiaries comprise of:

Dana Pensiun Pension Plan

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dan iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat. Anak Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat.

The Company has defined benefit and defined contribution pension plan for all of its eligible permanent employees. The Subsidiaries have defined contribution pension plan for all of their eliglible permanent employees.

Untuk tujuan pelaporan keuangan, imbalan pensiun manfaat pasti dihitung dengan menggunakan asumsi aktuaria berdasarkan metode Projected Unit Credit seperti yang diharuskan oleh PSAK No. 24 (Revisi 2004). Untuk tujuan pendanaannya, metode aktuaria yang digunakan adalah Projected Unit Cost.

For financial reporting purposes, the defined benefit pension plan is calculated using the actuarial assumptions based on the Projected Unit Credit method as required by PSAK No. 24 (Revised 2004). For funding purposes, the actuarial method used is Projected Unit Cost.

Jika terdapat surplus pendanaan, aset diakui pada laporan keuangan konsolidasi apabila pemulihan surplus tersebut dapat dilakukan baik melalui pembayaran kembali atau pengurangan iuran masa datang.

Where the funding status shows a surplus, an asset is recognized in the consolidated financial statements if that surplus can be recovered through refunds or reductions in future contributions.

Page 101: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Imbalan kerja (lanjutan) m. Employee benefits (continued)

Dana Pensiun (lanjutan) Pension Plan (continued)

Untuk program pensiun iuran pasti, kontribusi yang terhutang diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan.

For the defined contribution pension plan, contributions payable are charged to current year operations.

Imbalan kerja jangka panjang Long-term employee benefits

Perusahaan dan Anak Perusahaan juga memberikan imbalan kerja jangka panjang selain pensiun yang meliputi cuti berimbalan jangka panjang, imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja dan imbalan jangka panjang lain yang tidak didanai. Imbalan kerja jangka panjang tersebut dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004).

The Company and Subsidiaries also provide long-term employment benefits other than pension which include long-term compensation leave, post-retirement healthcare benefits and other long-term employee benefits which are unfunded. These long-term employee benefits are calculated using the Projected Unit Credit method in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004).

n. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing n. Foreign currency transactions and balances

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah tanggal transaksi perbankan terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.

Transactions in foreign currencies are recorded at the exchange rates prevailing at the time of the transactions. At balance sheet dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah using the middle exchange rates at the last bank transaction date as published by Bank Indonesia.

Keuntungan atau kerugian atas selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada usaha tahun berjalan.

Exchange rate gains or losses arising from the foreign currency transactions and from the translation of foreign currency denominated monetary assets and liabilities are recognized in the current year operations.

Kurs (dalam angka penuh) yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

The exchange rates (in full amount) used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2009, 2008 and 2007 are as follows:

2009 2008 2007

EURO (EUR) 1 13.510 15.433 13.760 EURO (EUR) 1 Dolar Amerika Serikat (US$) 1 9.400 10.950 9.419 US Dollar (US$) 1 Dolar Singapura (SG$) 1 6.698 7.608 6.502 Singapore Dollar (SG$) 1 Dolar Australia (AUD$) 1 8.432 7.556 8.229 Australian Dollar (AUD$) 1 Yen Jepang (JP¥) 1 102 121 83 Japanese Yen (JP¥) 1

o. Pajak penghasilan o. Income tax

Pajak penghasilan tidak final Non-final income tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Page 102: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Pajak penghasilan (lanjutan) o. Income tax (continued)

Pajak penghasilan tidak final (lanjutan) Non-final income tax (continued)

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban pada tanggal neraca. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements and their respective tax bases at the balance sheet date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan secara saling hapus dalam neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except if they are for different legal entities, consistent with the presentation of current tax assets and liabilities.

Pajak penghasilan final Final income tax

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2008 tanggal 20 Juli 2008 yang telah diubah dengan No. 40 Tahun 2009 tanggal 4 Juni 2009, penghasilan dari jasa konstruksi dikenakan pajak final. Peraturan ini berlaku efektif 1 Agustus 2008. Untuk kontrak yang ditandatangani sebelum tanggal 1 Agustus 2008, penghasilan yang berasal dari pembayaran kontrak sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 masih dikenakan pajak tidak final.

Based on Government Regulation No. 51 Year 2008 dated July 20, 2008 which was amended by No. 40 Year 2009 dated June 4, 2009, income derived from construction services is subject to final income tax. This regulation is effective on August 1, 2008. For contract agreements signed before August 1, 2008, the income derived from payments made up to December 31, 2008 is still subject to non-final tax.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71/ 2008 tanggal 4 November 2008, penghasilan dari penjualan atau pengalihan tanah dan bangunan untuk pengembang real estat dikenakan pajak final. Peraturan ini berlaku efektif 1 Januari 2009.

Based on Government Regulation No. 71/2008 dated November 4, 2008, income derived from sale or transfer of land and building for developer is subject to final tax. This regulation is effective January 1, 2009.

Page 103: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Pajak penghasilan (lanjutan) o. Income tax (continued)

Pajak penghasilan final (lanjutan) Final income tax (continued)

Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subyek pajak penghasilan final diakui proposional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan beban pajak penghasilan final pada tahun berjalan diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak.

Current tax expense related to income subject to final income tax is recognized in proportion to total income recognized during the current year for accounting purposes. The difference between the final income tax paid and the final income tax expense for the current year is recognized as prepaid tax or tax payable.

Perbedaan nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah tersebut, saldo aset atau kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2008 untuk entitas yang terkena dampak peraturan tersebut dianggap tidak dapat lagi terpulihkan pada masa mendatang sehingga seluruh saldo terkait telah dihapusbukukan pada tanggal tersebut.

The differences between the carrying amounts of existing assets or liabilities related to the final income tax and their respective tax bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities. With the issuance of the Government Regulations stated above, the related deferred tax assets or liabilities as of December 31, 2008 for entities affected by those regulations are considered no longer recoverable in the future, hence, the entire balance at such date has been written-off.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.

Adjustments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed againts, when the result of the appeal is determined.

p. Instrumen keuangan derivatif p. Derivative financial instruments

Instrumen derivatif diakui sebagai aset atau kewajiban berdasarkan hak atau kewajiban menurut perjanjian. Seluruh instrumen derivatif disajikan pada nilai wajarnya. Nilai wajar dihitung sebagai nilai sekarang dari arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat bunga pasar pada tanggal neraca.

All derivative instruments are recognized as assets or liabilities depending on the rights or obligations under the contracts. All derivative instruments are measured at their fair values. Fair value is computed as the present value of future cash flows discounted at market rate as of the balance sheet date.

Untuk dapat menggunakan akuntansi lindung nilai, PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” mengharuskan beberapa persyaratan tertentu termasuk mengenai dokumentasi yang dipersyaratkan telah ada sejak tanggal dimulainya transaksi lindung nilai.

To qualify for hedge accounting, PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities” requires certain criteria, including documentation required to have been in place at the inception of the hedge transaction.

Instrumen derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai disajikan pada nilai wajar dan laba atau rugi yang terjadi dibebankan pada usaha tahun berjalan.

Derivative instruments which are not designated as hedging instruments are measured at fair values and resulting gains or losses are charged to current year operations.

Page 104: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Instrumen keuangan derivatif (lanjutan) p. Derivative financial instruments (continued)

Berdasarkan kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK No. 55 (Revisi 1999), semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Perubahan atas nilai wajar instrumen derivatif dibebankan atau dikreditkan pada usaha tahun berjalan.

Based on the specific requirements for hedge accounting under PSAK No. 55 (Revised 1999), the Company’s and Subsidiaries’ derivative instruments do not qualify and are not designated as hedge activities for accounting purposes. The changes in fair value of such derivative instruments are charged or credited to current year operations.

q. Laba bersih per saham dasar q. Basic net income per share

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan, sebesar 2.000.000 saham masing-masing pada tahun 2009, 2008 dan 2007.

Basic net income per share is calculated by dividing the net income by the weighted-average number of shares outstanding during the year, which amounted to 2,000,000 shares each in 2009, 2008 and 2007.

r. Informasi segmen r. Segment information

Informasi segmen primer Perusahaan dan Anak Perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha dan informasi segmen sekunder disajikan berdasarkan segmen geografis.

The primary segment information of the Company and Subsidiaries is presented based on business segments and the secondary segment information is presented based on geographical segments.

Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik sebagai produk atau jasa individual atau sebagai kelompok barang atau jasa yang berhubungan) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in producing products or services (both as individual goods or services or a group of related products or services) and that is subject to risks and returns that are different from those of other segments.

Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.

A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.

Page 105: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Penggunaan estimasi s. Use of estimates

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena terdapatnya risiko melekat dalam suatu estimasi, hasil sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin didasarkan pada jumlah yang berbeda dari taksiran tersebut.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.

t. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif

t. Standards issued but not yet effective

Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan tetapi belum berlaku efektif adalah sebagai berikut:

Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the consolidated financial statements of the Company and Subsidiaries but not yet effective are summarized below:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:

Effective on or after January 1, 2010:

PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman” Menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.

PSAK 26 (Revised 2008) “Borrowing Costs” Prescribes for the borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset.

PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” Berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.

PSAK 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” Contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed.

PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.

PSAK 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” Establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items.

PPSAK 2 “Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang” Pernyataan ini berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 41 dan PSAK 43. Pengaturan untuk transaksi dan peristiwa lainnya yang ada dalam PSAK tersebut mengacu ke PSAK lain yang relevan.

PPSAK 2 “Revocation of PSAK 41: Accounting for Warrant, and PSAK 43: Accounting for Factoring” This Statement is for all entities that apply PSAK 41 and PSAK 43. The determination of other events and transactions that were provided in such PSAKs is referred to other relevant PSAKs.

Page 106: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif (lanjutan)

t. Standards issued but not yet effective (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

Effective on or after January 1, 2011:

PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

PSAK 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.

PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.

PSAK 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows” Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.

PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

PSAK 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” Shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.

PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segments” Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.

PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi” Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

PSAK 15 (Revised 2009) “Investments in Associates” Shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 (1997) “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.

Page 107: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif (lanjutan)

t. Standards issued but not yet effective (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan.

PSAK 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” Prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.

PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika terjadi penurunan nilai atas aset tersebut, rugi penurunan nilai harus diakui.

PSAK 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets” Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.

PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” Bertujuan mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi dan untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

PSAK 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to the financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.

PSAK 58 (Revised 2009) “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations” Aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.

ISAK 9 “Perubahan atas Liabilitas Purna-Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa” Diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yang diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57.

ISAK 9 “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” Applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognised as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK 16 and as a liability in accordance with PSAK 57.

Page 108: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif (lanjutan)

t. Standards issued but not yet effective (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan” Interpretasi ini berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan oleh entitas kepada pelanggannya sebagai bagian dari transaksi penjualan, yaitu penjualan barang, pemberian jasa atau penggunaan aset entitas oleh pelanggan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga di masa yang akan datang. Interpretasi ini membahas perlakuan akuntansi entitas yang memberikan penghargaan kredit kepada para pelanggannya.

ISAK 10 “Customer Loyalty Programmes” This Interpretation applies to customer loyalty award credits that an entity grants to its customers as part of a sales transaction, ie a sale of goods, rendering of services or use by a customer of entity assets; and subject to meeting any further qualifying conditions, the customers can redeem in the future for free or discounted goods or services. The Interpretation addresses accounting by the entity that grants award credits to its customers.

ISAK 11 “Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik” Diterapkan untuk distribusi searah (nonreciprocal) aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas.

ISAK 11 “Distributions of Non-Cash Assets to Owners” Applies to types of non-reciprocal distributions of assets by an entity to its owners acting in their capacity as owners, i.e., distributions of non-cash assets and distributions that give owners a choice of receiving either non-cash assets or a cash alternative.

Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya.

The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised and new Standards, Interpretations and Standards Revocation on their consolidated financial statements.

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2009 2008 2007

Kas 1.147 1.079 1.138 Cash Bank Banks PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk (Rp405.729, US$5.476.423 (Rp405,729, US$5,476,423 dan EUR7.935 pada tahun 2009, and EUR7,935 in 2009, Rp47.669, US$676.376 dan Rp47,669, US$676,376 EUR8.690 pada tahun 2008, and EUR8,690 in 2008, Rp6.790 dan US$3.010.865 pada Rp6,790 and US$3,010,865 tahun 2007) 457.315 55.209 35.149 in 2007)

Page 109: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

29

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2009 2008 2007

Bank (lanjutan) Banks (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Rp27.856, US$16.721.822, (Rp27,856, US$16,721,822, ¥161.950, EUR1.158.661 dan ¥161,950, EUR1,158,661 SG$66 pada tahun 2009, and SG$66 in 2009, Rp6.185, US$12.532.956, EUR18.404, Rp6,185, US$12,532,956, EUR18,404, SG$417 dan ¥51 pada tahun 2008, SG$417 and ¥51 in 2008, Rp20.478, US$594.939 dan Rp20,478, US$594,939 and EUR150.120 pada tahun 2007) 200.711 143.708 28.147 EUR150,120 in 2007) PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Rp122.803 dan US$3.203.730 (Rp122,803 and US$3,203,730 pada tahun 2009, Rp17.180 dan in 2009, Rp17,180 and US$18.132.951 pada tahun 2008, US$18,132,951 in 2008, Rp107.064 dan US$622.310 Rp107,064 and US$622,310 pada tahun 2007) 152.918 215.736 112.925 in 2007) PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mandiri (Rp5.722 dan US$212.553 pada (Rp5,722 and US$212,553 tahun 2009, Rp2.461 dan US$1.885 in 2009, Rp2,461 and US$1,885 pada tahun 2008, Rp121 dan in 2008, Rp121 and US$2.683 pada tahun 2007) 7.720 2.482 146 US$2,683 in 2007) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (Rp2.302 dan US$285.944 pada tahun (Rp2,302 and US$285,944 in 2009, 2009, Rp4.244 dan US$1.836.440 Rp4,244 and US$1,836,440 pada tahun 2008, Rp3.626 dan in 2008, Rp3,626 and US$20.542 pada tahun 2007) 4.990 24.353 3.820 US$20,542 in 2007) The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Banking Corporation Ltd. (Rp4.223 dan US$98.027 (Rp4,223 and US$98,027 pada tahun 2009, Rp96 dan in 2009, Rp96 and US$67.814 pada tahun 2008, US$67,814 in 2008, Rp16.414 dan US$241.953 Rp16,414 and US$241,953 pada tahun 2007) 5.144 839 18.693 in 2007) PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Jawa Barat dan Banten (Rp3.398 dan US$25.124 (Rp3,398 and US$25,124 pada tahun 2009, Rp919 dan in 2009, Rp919 and US$24.711 pada tahun 2008, US$24,711 in 2008, Rp483 pada tahun 2007) 3.634 1.190 483 Rp483 in 2007) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (Rp1.498 dan US$5.041 pada tahun (Rp1,498 and US$5,041 2009, Rp4.325 dan US$5.008 pada in 2009, Rp4,325 and US$5,008 tahun 2008, Rp5.582 dan in 2008, Rp5,582 and US$238.872 pada tahun 2007) 1.545 4.380 7.832 US$238,872 in 2007) PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk (Rp775, US$170.009 dan (Rp775, US$170,009 and EUR1.113 pada tahun 2009, EUR1,113 in 2009, Rp263, US$226.434 dan EUR45 Rp263, US$226,434 and pada tahun 2008, Rp98 dan EUR45 in 2008, Rp98 and US$238.057 pada tahun 2007) 2.388 2.743 2.341 US$238,057 in 2007) Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank (Rp224 dan US$97.423 pada tahun (Rp224 and US$97,423 in 2009, Rp310 dan US$2.663.053 2009, Rp310 and US$2,663,053 pada tahun 2008, Rp55 dan in 2008, Rp55 and US$16.825 pada tahun 2007) 1.140 29.470 214 US$16,825 in 2007) PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk (Rp692 dan US$6.364 pada tahun (Rp692 and US$6,364 2009, Rp266 dan US$3.957 pada in 2009, Rp266 and US$3,957 tahun 2008, Rp589 dan US$11.607 in 2008, Rp589 and US$11,607 pada tahun 2007) 752 310 698 in 2007) PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk (Rp128, US$25.063 dan EUR1.637 (Rp128, US$25,063 and EUR1,637 pada tahun 2009, Rp308, US$1.794.311 in 2009, Rp308, US$1,794,311 dan EUR1.698 pada tahun 2008, and EUR1,698 in 2008, Rp1,099, Rp1.099, US$147.550 dan US$147,550 and EUR43,532 EUR43.532pada tahun 2007) 387 19.982 3.088 in 2007) PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur 16 5.730 3 Jawa Timur

Page 110: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

30

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2009 2008 2007

Bank (lanjutan) Banks (continued) Lain-lain (masing-masing di bawah Others (each below Rp1,000) Rp1.000) (Rp1.016, US$21.994 dan (Rp1,016, US$21,994 and EUR11.266 pada tahun 2009, EUR11,266 in 2009, Rp482 Rp482 dan US$55.918 pada tahun and US$55,918 in 2008, 2008, Rp1.373 dan US$95.854 Rp1,373 and US$95,854 pada tahun 2007) 1.375 1.094 2.276 in 2007) Sub-jumlah 840.035 507.226 215.815 Sub-total Deposito berjangka Time deposits PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Rp236.081 dan US$30.800.000 (Rp236,081 and US$30,800,000 pada tahun 2009, Rp218.725 dan in 2009, Rp218,725 and US$340.000 pada tahun 2008, US$340,000 in 2008, Rp89.283 dan US$6.606.965 Rp89,283 and US$6,606,965 pada tahun 2007) 525.601 222.448 151.514 in 2007) PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk (Rp6.677 dan US$16.500.000 (Rp6,677 and US$16,500,000 pada 2009, Rp16.350 dan in 2009, Rp16,350 and US$19.095.000 pada tahun 2008, US$19,095,000 in 2008, Rp38.200 pada tahun 2007) 161.777 225.440 38.200 Rp38,200 in 2007) PT Bank CIMB Niaga Tbk 149.200 109.200 137.033 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten 20.000 10.000 17.500 Jawa Barat dan Banten PT Bank Syariah Mandiri 15.000 20.000 21.000 PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 12.004 - - (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. 11.200 1.100 - Banking Corporation Ltd. PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 10.000 - 1.500 (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk 10.000 - - PT Bank Permata Tbk PT Bank Bukopin Tbk 4.000 4.000 10.900 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk - - 40.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk - - 2.000 PT Bank Mega Tbk Sub-jumlah 918.782 592.188 419.647 Sub-total Jumlah 1.759.964 1.100.493 636.600 Total

Tingkat bunga per tahun Interest rates per annum for deposito berjangka time deposits Deposito dalam Rupiah 2,50% - 13,00% 2,50% - 10,25% 2,65% - 9,50% Deposits in Rupiah Deposito dalam Dolar Amerika Serikat 0,25% - 3,00% 1,50% - 7,00% 1,50% - 6,50% Deposits in US Dollar

Tingkat suku bunga untuk on call cash pooling (Catatan 14) adalah 7,00% untuk tahun 2009 dan 11,00% untuk tahun 2008 dan 2007.

The interest rates for on call cash pooling (Note 14) are 7.00% in 2009 and 11.00% in 2008 and 2007.

4. INVESTASI JANGKA PENDEK 4. SHORT-TERM INVESTMENTS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008 2007

Efek diperdagangkan Trading securities Dana investasi - 3.291 6.325 Investment funds Reksadana - - 36.063 Mutual funds - 3.291 42.388 Deposito berjangka 142.550 2.050 2.550 Time deposits Jumlah 142.550 5.341 44.938 Total

Page 111: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

31

4. INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan) 4. SHORT-TERM INVESTMENTS (continued)

Saldo reksadana dan dana investasi ditempatkan pada perusahaan investasi sebagai berikut:

The balance of mutual and investment funds is placed with the following investment companies:

2009 2008 2007

Pihak ketiga Third parties PT Panca Global Capital - 3.057 3.325 PT Panca Global Capital PT Optima Kharya Capital - 234 3.000 PT Optima Kharya Capital PT Synergy Asset Management - - 30.135 PT Synergy Asset Management PT Samuel Aset Manajemen - - 4.992 PT Samuel Aset Manajemen PT Dhanawibawa Artha Cemerlang - - 936 PT Dhanawibawa Artha Cemerlang Jumlah - 3.291 42.388 Total

Perubahan nilai wajar yang telah direalisasi maupun yang belum direalisasi atas penempatan pada reksadana dan dana investasi masing-masing sebesar nihil pada tahun 2009, (Rp6.348) pada tahun 2008 dan Rp6.840 pada tahun 2007 diakui pada tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi.

Changes in the fair value of mutual funds and investment funds both realized or unrealized amounting to nil in 2009, (Rp6,348) in 2008 and Rp6,840 in 2007, respectively, are recognized in the current year operations and presented as part of “Other Income (Charges)” in the consolidated statements of income.

Saldo penempatan deposito berjangka adalah sebagai berikut:

The balance of placement in time deposits are as follows:

2009 2008 2007

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$15.000.000 pada tahun 2009) 141.000 - - (US$15,000,000 in 2009) PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.550 1.550 1.550 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Bukopin Tbk - 500 500 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - - 500 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah 142.550 2.050 2.550 Total

Tingkat bunga per tahun Interest rates per annum for deposito berjangka time deposits Deposito dalam Rupiah 4,5% - 8,0% 5,5% - 7,0% 6,5% - 8,0% Deposits in Rupiah Deposito dalam Dolar Amerika Serikat 3,0% - - Deposits in US Dollar

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008 2007

Pihak ketiga Third parties Lokal 1.552.711 1.823.476 1.917.911 Local Ekspor 58.136 66.187 240.447 Export Sub-jumlah 1.610.847 1.889.663 2.158.358 Sub-total Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 8) 69.487 151.163 222.084 Related parties (Note 8) Jumlah piutang usaha 1.680.334 2.040.826 2.380.442 Total trade receivables Penyisihan piutang ragu-ragu (38.122) (46.368) (41.538) Allowance for doubtful accounts Bersih 1.642.212 1.994.458 2.338.904 Net

Page 112: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

32

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

Rincian piutang usaha berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables based on business segments are as follows:

2009 2008 2007 Produk baja 1.402.067 1.650.857 2.051.171 Steel products Real estate dan perhotelan 10.022 13.142 12.152 Real estate and hotels Jasa lainnya 230.123 330.459 275.581 Other services Jumlah 1.642.212 1.994.458 2.338.904 Total

Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

The details of the aging of trade receivables based on invoice dates are as follows:

2009 2008 2007

Jumlah/ Jumlah/ Jumlah/ Amount % Amount % Amount %

Lancar - belum jatuh tempo 1.256.678 74,79 1.447.235 70,91 1.724.017 72,43 Current - not due Jatuh tempo: Past due: 1 - 30 hari 308.349 18,35 386.445 18,94 447.870 18,81 1- 30 days 31 - 60 hari 26.528 1,58 78.551 3,85 36.390 1,53 31- 60 days 61 - 90 hari 14.875 0,89 50.763 2,49 5.931 0,25 61- 90 days 91 - 720 hari 37.638 2,24 42.264 2,07 134.108 5,63 91- 720 days Lebih dari 720 hari 36.266 2,15 35.568 1,74 32.126 1,35 Over 720 days

Jumlah 1.680.334 100,00 2.040.826 100,00 2.380.442 100,00 Total

Penyisihan piutang ragu-ragu (38.122) (46.368) (41.538) Allowance for doubtful accounts

Bersih 1.642.212 1.994.458 2.338.904 Net

Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for doubtful accounts are as follows:

2009 2008 2007 Saldo awal 46.368 41.538 27.366 Beginning balance Penambahan penyisihan 1.953 9.835 22.816 Additional provision Pemulihan penyisihan (9.806) (5.005) (8.644) Recovery of allowance Efek pelepasan anak perusahaan (393) - - Effect on disposal of subsidiary Saldo akhir 38.122 46.368 41.538 Ending balance

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang usaha pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Based on the review of the status of the individual trade receivables at the end of year, the management of the Company and Subsidiaries is of the opinion that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses that may arise from uncollectible trade receivables.

Piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari kreditur (Catatan 14 dan 21).

Trade receivables of the Company and certain Subsidiaries are pledged as collateral to the loan facilities obtained from creditors (Notes 14 and 21).

6. TAGIHAN ANJAK PIUTANG 6. FACTORING RECEIVABLES

Tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2008 merupakan piutang usaha yang dijual dengan recourse kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Saldo tagihan anjak piutang tahun 2008 sebesar Rp109.509 (Catatan 16). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2007 tidak terdapat tagihan anjak piutang yang belum diselesaikan.

Factoring receivables as of December 31, 2008 represents trade receivables which were sold with recourse to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. The balance of factoring receivables in 2008 amounted to Rp109,509 (Note 16). As of December 31, 2009 and 2007 there were no outstanding factoring receivables and payables.

Page 113: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

33

7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008 2007 Pihak ketiga 61.543 69.759 64.022 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 8) 2.658 3.017 4.322 Related parties (Note 8) Sub-jumlah 64.201 72.776 68.344 Sub-total Penyisihan piutang ragu-ragu (6.685) (7.915) (6.140) Allowance for doubtful accounts Bersih 57.516 64.861 62.204 Net

Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for doubtful accounts are as follows:

2009 2008 2007 Saldo awal 7.915 6.140 5.953 Beginning balance Penambahan penyisihan - 1.820 943 Additional provision Pemulihan penyisihan (1.230) (45) (756) Recovery of allowance Saldo akhir 6.685 7.915 6.140 Ending balance

Piutang lain-lain pada pihak ketiga mencakup piutang yang timbul karena pembayaran kepada CV Fajar Indah atas pembelian besi tua (scrap) oleh PT KBS senilai Rp4.000 pada tahun 2006, yang telah menjadi kasus hukum dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 belum diselesaikan. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No. 326/Pdt.G/2006/PN.Jkt.Ut tanggal 8 Oktober 2007, gugatan PT KBS terhadap CV Fajar Indah tidak diterima. Atas keputusan tersebut, pada tanggal 22 Oktober 2007, PT KBS mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Berdasarkan Putusan Banding No. 503/ PDT/2008/PT.DKI tanggal 16 Desember 2008, yang dinyatakan dalam Salinan Putusan tertanggal 12 Maret 2009, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan gugatan PT KBS dan menghukum CV Fajar Indah untuk mengembalikan pembayaran sebesar Rp4.000 tersebut. Pada bulan Oktober 2009, CV Fajar Indah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, hakim belum menetapkan putusannya. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, PT KBS telah menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu atas seluruh piutang tersebut.

Other receivables from third parties include the receivable arising from the payment to CV Fajar Indah for purchase of scrap by PT KBS for Rp4,000 in 2006, which became a legal case and until December 31, 2009 has not been settled yet. Based on a decision of the District Court of North Jakarta No. 326/Pdt.G/2006/PN.Jkt.Ut dated October 8, 2007, PT KBS’ claim against CV Fajar Indah was rejected. Upon this decision, on October 22, 2007 PT KBS filed an appeal to the High Court of DKI Jakarta. Based on the Appeal Decision No. 503/PDT/2008/PT.DKI dated December 16, 2008, which is stated in the Decision Circular dated March 12, 2009, the High Court of DKI Jakarta approved PT KBS’ claim and instructed CV Fajar Indah to return the payment received of Rp4,000. In October 2009, CV Fajar Indah filed cassation to the Supreme Court. Up to March 31, 2010, the judge has not yet reached the verdict. As of December 31 2009, 2008 and 2007, PT KBS has provided for full allowance for doubtful accounts for such receivable.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.

Based on the review of the status of the individual other receivables at the end of year, the management of the Company and Subsidiaries is of the opinion that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses that may arise from uncollectible receivables.

Page 114: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

34

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

8. SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Perusahaan memiliki transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Entitas yang bersangkutan diakui sebagai pihak yang mempunyai hubungan istimewa dari Perusahaan berkaitan dengan persamaan kepemilikan dan manajemen.

The Company has trade and financial transactions with related parties. The concerned entities are considered related parties of the Company in view of their common ownership and management.

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:

In the normal course of business, the Company and Subsidiaries entered into certain transactions with related parties as follows:

a. Penjualan ke pihak yang mempunyai hubungan

istimewa merupakan penjualan baja lembaran panas, baja lembaran dingin, bilet baja dan batang kawat.

a. Sales to related parties represent sales of hot roll coils, cold roll coils, billets and wire rods.

Pendapatan dari pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp655.921 atau 3,88%, Rp828.465 atau 4,02% dan Rp683.423 atau 4,61% dari jumlah pendapatan konsolidasi pada tahun 2009, 2008 dan 2007.

Revenues from related parties amounted to Rp655,921 or 3.88%, Rp828,465 or 4.02% and Rp683,423 or 4.61% from total consolidated revenues for 2009, 2008 and 2007, respectively.

Saldo piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar 0,56%, 1,00% dan 2,04% dari jumlah aset konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, dengan rincian sebagai berikut:

The balance of accounts receivable from related parties represents 0.56%, 1.00% and 2.04% of total consolidated assets as of December 31, 2009, 2008 and 2007, respectively, with details as follows:

2009 2008 2007

Piutang usaha (Catatan 5) Trade receivables (Note 5) PT Kerismas Witikco Makmur 27.501 114.928 157.436 PT Kerismas Witikco Makmur PT Cipta Damas Karya 32.994 34.279 62.995 PT Cipta Damas Karya PT Pelat Timah Nusantara Tbk 6.379 - - PT Pelat Timah Nusantara Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) 2.613 1.956 1.653 Others (each below Rp1,000) Jumlah 69.487 151.163 222.084 Total

Piutang lain-lain (Catatan 7) Lain-lain (masing-masing Other receivables (Note 7) di bawah Rp1.000) 2.658 3.017 4.322 Others (each below Rp1,000)

b. Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pembelian scrap, kapur dan lain-lain.

b. Purchases from related parties represent purchases of scrap, quick and others.

Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp31.987 atau 0,20%, Rp208.041 atau 1,16% dan Rp27.659 atau 0,21% dari beban pokok pendapatan konsolidasi tahun 2009, 2008 dan 2007.

Purchases from related parties amounted to Rp31,987 or 0.20%, Rp208,041 or 1.16% and Rp27,659 or 0.21% from total consolidated cost of revenues for 2009, 2008 and 2007, respectively.

Page 115: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

35

8. SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

8. SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo hutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar 4,1%, 0,39% dan 0,40% dari jumlah kewajiban konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, dengan rincian sebagai berikut:

The balance of accounts payable to related parties represents 4.1%, 0.39% and 0.40% of total consolidated liabilities as of December 31, 2009, 2008 and 2007, respectively, with details as follows:

2009 2008 2007 Hutang usaha (Catatan 15) Trade payables (Note 15) PT Purna Baja Heckett 8.242 2.785 4.539 PT Purna Baja Heckett PT Multi Sentana Baja 6.702 738 2.774 PT Multi Sentana Baja PT Sigma Mitra Sejati 6.255 3.501 133 PT Sigma Mitra Sejati PT Purna Sentana Baja 5.504 8.873 4.914 PT Purna Sentana Baja Yayasan Dana Pensiun Krakatau Steel 3.115 - - Yayasan Dana Pensiun Krakatau Steel PT Sankyu Indonesia Internasional 2.984 2.316 115 PT Sankyu Indonesia Internasional PT Wahana Sentana Baja 2.460 5.467 540 PT Wahana Sentana Baja Primer Koperasi Krakatau Steel 1.404 8.039 - Primer Koperasi Krakatau Steel PT Kapurindo Sentana Baja - 76 2.017 PT Kapurindo Sentana Baja Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) 2.278 1.155 2.861 Others (each below Rp1,000) Jumlah 38.944 32.950 17.893 Total

Hutang lain-lain Other payables Yayasan Badan Pengelola Kesejahteraan Yayasan Badan Pengelola Kesejahteraan Krakatau Steel (Catatan 22) 243.197 - - Krakatau Steel (Note 22) Yayasan Dana Pensiun Krakatau Steel - 4.403 4.406 Yayasan Dana Pensiun Krakatau Steel Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) 3.344 1.406 2.022 Others (each below Rp1,000) Jumlah 246.541 5.809 6.428 Total

c. Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan fasilitas pinjaman tanpa bunga kepada karyawan untuk pengadaan perumahan. Pinjaman ini diperhitungkan dengan gaji karyawan.

c. The Company and Subsidiaries provided non-interest bearing loans to employees for housing facilities. These employee receivables are settled through salary deductions.

Harga jual atau beli antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa ditentukan sesuai dengan harga yang disepakati.

Sales or purchase price among related parties is determined based on agreed prices.

9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008 2007 Produk baja Steel products Barang jadi 2.113.858 4.080.056 1.987.619 Finished goods Bahan baku 990.196 3.447.969 1.128.709 Raw materials Bahan pembantu dan suku cadang 457.640 654.770 687.411 Supplies and spare parts Barang dalam perjalanan 1.033.180 310.962 440.927 Goods in transit Lain-lain 222.840 285.181 10.811 Others Produk non-baja Non-steel products Lain-lain 122.132 163.022 49.000 Others Jumlah 4.939.846 8.941.960 4.304.477 Total Penyisihan penurunan nilai persediaan (23.254) (738.421) - Allowance for decline in value of inventory Penyisihan persediaan usang (44.611) (43.602) (45.866) Allowance for inventory obsolescence Jumlah (67.865) (782.023) (45.866) Total Bersih 4.871.981 8.159.937 4.258.611 Net

Page 116: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

36

9. PERSEDIAAN (lanjutan) 9. INVENTORIES (continued)

Perubahan penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for decline in value of inventory and inventory obsolescence are as follows:

2009 2008 2007 Saldo awal 782.023 45.866 55.108 Beginning balance Penambahan penyisihan 281.922 741.128 2.939 Additional provision Pemulihan penyisihan (995.812) (4.971) (12.181) Recovery of allowance Efek pelepasan anak perusahaan (268) - - Effect on disposal of subsidiary Saldo akhir 67.865 782.023 45.866 Ending balance

Persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari kreditur (Catatan 14 dan 21).

The inventories of the Company and certain Subsidiaries are pledged as collateral to the loan facilities obtained from creditors (Notes 14 and 21).

Berdasarkan hasil penelaahan atas nilai realisasi bersih persediaan dan keadaan fisik persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan dan persediaan usang adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari kondisi-kondisi tersebut.

Based on the review of the net realizable value of inventories and physical condition of inventories at the end of year, the management of the Company and Subsidiaries is of the opinion that the allowances for decline in value of inventory and inventory obsolescence are adequate to cover possible losses arising from such conditions.

Pada tanggal 31 Desember 2009, persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan, kecuali steel scrap, steel billets dan steel slabs, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu bersama-sama dengan aset tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan (Catatan 12). Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.

As of December 31, 2009, the Company and Subsidiaries’ inventories, except for steel scrap, steel billets and steel slabs, are covered by insurance against fire and other risks under certain blanket policies together with the Company and Subsidiaries’ fixed assets (Note 12). The management of the Company and Subsidiaries is of the opinion that the sums insured are adequate to cover possible losses that may arise from such risks.

10. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA 10. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008 2007

Pekerjaan dalam penyelesaian 91.477 24.460 20.249 Work in progress Uang muka vendor 19.231 23.354 31.857 Advances to suppliers Asuransi 9.125 7.064 6.441 Insurance Uang muka proyek 8.312 34.653 10.289 Project advances Uang muka karyawan 4.046 3.682 4.496 Advances for employees Lain-lain 9.632 7.222 8.359 Others Jumlah 141.823 100.435 81.691 Total

Page 117: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

37

11. INVESTASI PADA SAHAM 11. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 ________________________________________________________________________________________________________________ ______________ Nilai tercatat Efek pelepasan Bagian laba Nilai tercatat 1 Januari anak bersih perusahaan 31 Desember Persentase 2009/ perusahaan/ asosiasi/ Share Dividen 2009/ kepemilikan/ Carrying value Effect on in net income kas/ Carrying value Percentage of January 1, disposal of associated Cash December 31, ownership 2009 of subsidiary companies dividends 2009

Metode ekuitas/Equity method PT Pelat Timah Nusantara Tbk 20,10 - 84.665 1.251 - 85.916 PT Kerismas Witikco Makmur 29,31 32.775 - 25.440 (8.792) 49.423 PT Krakatau Prima Dharma Sentana 30,00 222 - 35 - 257

Jumlah metode ekuitas/ Total equity method 32.997 84.665 26.726 (8.792) 135.596

Metode biaya perolehan/ Cost method PT Maleo MMM 51,64 50.000 - - - 50.000 PT Seamless Pipe Indonesia Jaya 3,24 10.470 - - - 10.470 South Australian Steel and Energy 6,67 5.850 - - - 5.850 PT Marga Mandala Sakti 0,47 675 - - - 675 PT Metbelosa 15,00 482 - - - 482 PT Indonesia Asri Refractories 10,00 212 - - - 212

Jumlah metode biaya perolehan/ Total cost method 67.689 - - - 67.689

Penyisihan penurunan nilai investasi/ Allowance for decline in value of investment (66.532) - - - (66.532)

Bersih/Net 34.154 84.665 26.726 (8.792) 136.753

2008 ______________________________________________________________________________________________________________________________ Persentase Nilai tercatat Bagian laba bersih Nilai tercatat kepemilikan/ 1 Januari 2008/ perusahaan asosiasi/ 31 Desember 2008/ Percentage of Carrying value Share in net income of Carrying value ownership January 1, 2008 associated companies December 31, 2008

Metode ekuitas/Equity method PT Kerismas Witikco Makmur 29,31 32.775 - 32.775 PT Krakatau Prima Dharma Sentana 30,00 95 127 222

Jumlah metode ekuitas/Total equity method 32.870 127 32.997

Metode biaya perolehan/Cost method PT Maleo MMM 51,64 50.000 - 50.000 PT Seamless Pipe Indonesia Jaya 3,24 10.470 - 10.470 South Australian Steel and Energy 6,67 5.850 - 5.850 PT Marga Mandala Sakti 0,47 675 - 675 PT Metbelosa 15,00 482 - 482 PT Indonesia Asri Refractories 10,00 212 - 212

Jumlah metode biaya perolehan/ Total cost method 67.689 - 67.689

Penyisihan penurunan nilai investasi/ Allowance for decline in value of investment (66.532) - (66.532)

Bersih/Net 34.027 127 34.154

Page 118: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

38

11. INVESTASI PADA SAHAM (lanjutan) 11. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK

(continued)

2007 _______________________________________________________________________________________________________________ _______________

Persentase Nilai tercatat Bagian laba bersih Nilai tercatat kepemilikan/ 1 Januari 2007/ perusahaan asosiasi/ 31 Desember 2007/ Percentage of Carrying value Share in net income of Carrying value ownership January 1, 2007 associated companies December 31, 2007

Metode ekuitas/Equity method PT Kerismas Witikco Makmur 29,31 32.775 - 32.775 PT Krakatau Prima Dharma Sentana 30,00 - 95 95

Jumlah metode ekuitas/Total equity method 32.775 95 32.870

Metode biaya perolehan/Cost method PT Maleo MMM 51,64 50.000 - 50.000 PT Seamless Pipe Indonesia Jaya 3,24 10.470 - 10.470 South Australian Steel and Energy 6,67 5.850 - 5.850 PT Marga Mandala Sakti 0,47 675 - 675 PT Metbelosa 15,00 482 - 482 PT Indonesia Asri Refractories 10,00 212 - 212

Jumlah metode biaya perolehan/ Total cost method 67.689 - 67.689

Penyisihan penurunan nilai investasi/ Allowance for decline in value of investment (66.532) - (66.532)

Bersih/Net 33.932 95 34.027

PT Pelat Timah Nusantara Tbk (“PT Latinusa”) PT Pelat Timah Nusantara Tbk (“PT Latinusa”)

Pada tanggal 4 Desember 2009, PT Latinusa memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 504.670.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 (angka penuh) per saham dengan harga Rp325 (angka penuh) per saham. Saham PT Latinusa telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Desember 2009.

On December 4, 2009, PT Latinusa obtained the effective statement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) to conduct public offering of its 504,670,000 new shares with nominal value of Rp100 (full amount) per share at a price of Rp325 (full amount) per share. PT Latinusa’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on December 14, 2009.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli tanggal 11 November 2009, Perusahaan menjual 1.387.842.500 saham PT Latinusa (55% dari total saham PT Latinusa) kepada Nippon Steel Corporation, Nippon Steel Trading Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd. dan Metal One Corporation yang akan berlaku efektif setelah Penawaran Perdana saham PT Latinusa. Pelaksanaan penjualan (divestasi) saham PT Latinusa yang dimiliki oleh Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara pada tanggal 19 Oktober 2009.

Based on a Sale and Purchase Agreement dated November 11, 2009, the Company sold its 1,387,842,500 shares in PT Latinusa (55% of PT Latinusa’s total shares) to Nippon Steel Corporation, Nippon Steel Trading Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd. and Metal One Corporation which will be effective after PT Latinusa’s Initial Public Offering. The sale (divestment) of PT Latinusa’s shares owned by the Company have been approved by the Ministry of State-Owned Enterprises on October 19, 2009.

Saham tersebut dijual dengan harga US$0,0432 per saham atau berjumlah Rp565.674 dan menghasilkan laba penjualan investasi sebesar Rp374.648 (setelah dikurangi biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan saham) yang disajikan sebagai bagian dari ”Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009. Atas penjualan saham PT Latinusa tersebut telah dikenakan pajak final.

The shares were sold at US$0.0432 per share or totaling Rp565,674 and resulted in a gain on sale of investment of Rp374,648 (net of other expenses related to the sale of shares) which is presented as part of “Other Income (Charges)” in the 2009 consolidated statement of income. The sale of PT Latinusa’s shares was subjected to final tax.

Page 119: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

39

11. INVESTASI PADA SAHAM (lanjutan) 11. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK

(continued) PT Pelat Timah Nusantara Tbk (“PT Latinusa”) (lanjutan)

PT Pelat Timah Nusantara Tbk (“PT Latinusa”) (continued)

Dengan efektifnya penjualan tersebut maka kepemilikan Perusahaan di PT Latinusa turun menjadi 20,1%. Oleh karena itu, PT Latinusa tidak lagi dikonsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan selanjutnya disajikan sebagai investasi dengan metode ekuitas.

Upon the completion of the transaction, the Company’s ownership interest in PT Latinusa decreased to 20.1%. As a result, PT Latinusa was deconsolidated as of December 31, 2009 and then presented as an investment under the equity method.

Ringkasan di bawah adalah data keuangan tahun 2009 dari PT Latinusa, yang tidak dikonsolidasi lagi pada tanggal 31 Desember 2009 (sebelum eliminasi) (dengan data perbandingan tahun 2008 dan 2007):

Summarized below is the 2009 financial data of PT Latinusa which was no longer consolidated as of December 31, 2009 (before elimination) (with comparative figures for 2008 and 2007):

2009 *) 2008 2007 Jumlah aset 466.677 792.222 489.330 Total assets Jumlah kewajiban 198.510 532.517 286.295 Total liabilities Laba bersih 35.774 72.719 53.309 Net income *) Pada/sampai dengan tanggal efektif divestasi *) As at/up to effective date of divestment

PT Kerismas Witikco Makmur (“PT Kerismas”) PT Kerismas Witikco Makmur (“PT Kerismas”)

Sebelum tahun 2009, penyertaan pada PT Kerismas disajikan pada harga perolehan tanpa penyesuaian atas perubahan ekuitas karena manajemen berpendapat bahwa dampaknya tidak material.

Before 2009, investment in PT Kerismas was stated at acquisition cost and was not adjusted with changes in the equity since the management believes that the impact is immaterial.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham PT Kerismas, para pemegang saham sepakat untuk membagikan dividen kas masing-masing sebesar Rp30.000, Rp9.000 dan Rp1.500 pada tahun 2009, 2008 dan 2007. Perusahaan memperoleh bagian atas dividen masing-masing sebesar Rp8.792 pada tahun 2009 yang dicatat sebagai pengurang nilai tercatat pernyertaan, Rp2.638 dan Rp439 pada tahun 2008 dan 2007 yang disajikan sebagai penghasilan lain-lain dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Based on the general meeting of shareholders of PT Kerismas, the shareholders agreed to pay cash dividends amounting to Rp30,000, Rp9,000 and Rp1,500 in 2009, 2008 and 2007, respectively. The Company received its share of the dividends amounting to Rp8,792 in 2009 which was recorded as deduction to the carrying amount of investment, Rp2,638 and Rp439 in 2008 and 2007, respectively, which are presented as other income in the consolidated statements of income.

Penyisihan penurunan nilai penyertaan dibentuk atas penyertaan pada PT Maleo MMM (Rp50.000), PT Seamless Pipe Indonesia Jaya (Rp10.470), South Australian Steel and Energy (Rp5.850) dan PT Indonesia Asri Refractories (Rp212). Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai penyertaan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul. Tindak lanjut atas penyertaan Perusahaan pada PT Maleo MMM masih dalam pembahasan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Allowance for decline in investment values is provided for investments in PT Maleo MMM (Rp50,000), PT Seamless Pipe Indonesia Jaya (Rp10,470), South Australian Steel and Energy (Rp5,850) and PT Indonesia Asri Refractories (Rp212). The Company’s management is of the opinion that the allowance for decline in investment values are adequate to cover possible losses. The Company’s investment status in PT Maleo MMM is still in discussion process with the Ministry of State-Owned Enterprises.

Page 120: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

40

12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009

Penambahan Pengurangan Saldo Awal/ (Reklasifikasi)/ (Reklasifikasi)/ Saldo Akhir/ Beginning Additions Deductions Ending Balances (Reclassifications) (Reclassifications) Balances

Harga perolehan Acquisition cost Tanah 172.045 183 1.631 170.597 Land Bangunan 1.054.368 50.872 24.418 1.080.822 Buildings Mesin dan peralatan 5.045.531 100.640 153.552 4.992.619 Machineries and equipment Peralatan pabrik dan proyek 34.622 1.659 2.061 34.220 Plant and project equipment Alat pengangkutan 12.321 1.061 1.622 11.760 Transportation equipment Peralatan rumah dan kantor 463.131 15.535 11.029 467.637 Office and housing equipment Aset dalam penyelesaian 313.563 564.875 113.002 765.436 Construction in progress

Jumlah harga perolehan 7.095.581 734.825 307.315 7.523.091 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan 672.383 46.974 19.902 699.455 Buildings Mesin dan peralatan 2.811.349 277.986 112.504 2.976.831 Machineries and equipment Peralatan pabrik dan proyek 25.808 7.748 1.136 32.420 Plant and project equipment Alat pengangkutan 9.872 794 1.486 9.180 Transportation equipment Peralatan rumah dan kantor 413.896 22.581 10.200 426.277 Office and housing equipment

Jumlah akumulasi penyusutan 3.933.308 356.083 145.228 4.144.163 Total accumulated depreciation

Nilai Tercatat 3.162.273 3.378.928 Carrying Amount

2008

Penambahan Pengurangan Saldo Awal/ (Reklasifikasi)/ (Reklasifikasi)/ Saldo Akhir/ Beginning Additions Deductions Ending Balances (Reclassifications) (Reclassifications) Balances

Harga perolehan Acquisition cost Tanah 173.028 - 983 172.045 Land Bangunan 1.005.510 50.447 1.589 1.054.368 Buildings Mesin dan peralatan 4.812.482 288.650 55.601 5.045.531 Machineries and equipment Peralatan pabrik dan proyek 24.719 12.366 2.463 34.622 Plant and project equipment Alat pengangkutan 12.485 344 508 12.321 Transportation equipment Peralatan rumah dan kantor 441.725 22.739 1.333 463.131 Office and housing equipment Aset dalam penyelesaian 331.789 317.697 335.923 313.563 Construction in progress

Jumlah harga perolehan 6.801.738 692.243 398.400 7.095.581 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan 626.630 46.255 502 672.383 Buildings Mesin dan peralatan 2.583.516 266.680 38.847 2.811.349 Machineries and equipment Peralatan pabrik dan proyek 19.636 7.398 1.226 25.808 Plant and project equipment Alat pengangkutan 9.254 1.126 508 9.872 Transportation equipment Peralatan rumah dan kantor 378.855 35.995 954 413.896 Office and housing equipment

Jumlah akumulasi penyusutan 3.617.891 357.454 42.037 3.933.308 Total accumulated depreciation

Nilai Tercatat 3.183.847 3.162.273 Carrying Amount

Page 121: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

41

12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued)

2007

Penambahan Pengurangan Saldo Awal/ (Reklasifikasi)/ (Reklasifikasi)/ Saldo Akhir/ Beginning Additions Deductions Ending Balances (Reclassifications) (Reclassifications) Balances

Harga perolehan Acquisition cost Tanah 176.905 630 4.507 173.028 Land Bangunan 978.539 27.965 994 1.005.510 Buildings Mesin dan peralatan 4.741.810 120.676 50.004 4.812.482 Machineries and equipment Peralatan pabrik dan proyek 42.451 4.438 22.170 24.719 Plant and project equipment Alat pengangkutan 11.559 1.781 855 12.485 Transportation equipment Peralatan rumah dan kantor 408.727 32.998 - 441.725 Office and housing equipment Aset dalam penyelesaian 141.365 293.876 103.452 331.789 Construction in progress

Jumlah harga perolehan 6.501.356 482.364 181.982 6.801.738 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan 584.837 42.676 883 626.630 Buildings Mesin dan peralatan 2.372.654 258.453 47.591 2.583.516 Machineries and equipment Peralatan pabrik dan proyek 34.347 870 15.581 19.636 Plant and project equipment Alat pengangkutan 9.026 1.066 838 9.254 Transportation equipment Peralatan rumah dan kantor 328.002 50.853 - 378.855 Office and housing equipment

Jumlah akumulasi penyusutan 3.328.866 353.918 64.893 3.617.891 Total accumulated depreciation

Nilai Tercatat 3.172.490 3.183.847 Carrying Amount

Biaya penyusutan yang dibebankan pada usaha masing-masing sebesar Rp356.083, Rp357.454 dan Rp353.918 pada tahun 2009, 2008 dan 2007.

Depreciation expense charged to operations amounted to Rp356,083, Rp357,454 and Rp353,918 in 2009, 2008 and 2007, respectively.

Hak atas tanah seluas 635 hektar (“Ha”) masih dalam proses pengalihan hak menjadi nama Perusahaan. Masa hak atas tanah akan berakhir pada berbagai tahun yang berbeda mulai tahun 2010 sampai 2018. Manajemen berpendapat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang.

The titles of landrights covering total area of 635 hectares (“Ha”) are in the process of transfer to the Company’s name. The landrights will expire in various years, ranging from 2010 to 2018. The management is of the opinion that the landrights are extendable.

Tanah, bangunan, mesin dan peralatan pabrik tertentu milik Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari kreditur (Catatan 14 dan 21).

Certain land, buildings, machineries and plant equipment of the Company and certain Subsidiaries are pledged as collateral to the loan facilities obtained from creditors (Notes 14 and 21).

Aset tetap dan persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan, kecuali tanah, kendaraan, peralatan kantor dan laboratorium, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu yang tergabung dalam polis Grup Krakatau Steel dengan pertanggungan sebesar US$107.500.000. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.

Fixed assets and inventories of the Company and Subsidiaries, except land, vehicles, office and laboratory equipment, are insured against risk of fire and other risks under blanket policies of Krakatau Steel Group with sum insured of US$107,500,000. The management of the Company and Subsidiaries believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada aset dalam penyelesaian pada tahun 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp3.927, Rp1.305 dan Rp1.497.

The borrowing costs that were capitalized to the assets under construction in 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp3,927, Rp1,305 and Rp1,497, respectively.

Page 122: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

42

12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, persentase penyelesaian dari aset dalam penyelesaian ditinjau dari sudut keuangan masing-masing berkisar antara 7% sampai 86%, 4% sampai 75% dan 37% sampai 90%.

As of December 31, 2009, 2008 and 2007, the percentage of completion of assets under construction in financial terms ranged from 7% to 86%, 4% to 75% and 37% to 90%, respectively.

Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

Based on the assessment of the management of the Company and Subsidiaries, there are no events or changes in circumstances which may indicate any impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2009, 2008 and 2007.

13. PIUTANG JANGKA PANJANG 13. LONG-TERM RECEIVABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008 2007

PT Boma Bisma Indra 72.093 72.093 72.093 PT Boma Bisma Indra PT Artas Energi Petrogas 14.040 - - PT Artas Energi Petrogas PT Bintang Cilegon 8.250 18.000 - PT Bintang Cilegon PT Trimulya Interbuana 5.980 - - PT Trimulya Interbuana PT Pundi Kencana 3.479 - - PT Pundi Kencana PT Ramawijaya Indokarbon 2.912 4.714 - PT Ramawijaya Indokarbon PT RMI Karbonindo N. - 5.065 - PT RMI Karbonindo N. Idrus Abdul Rahman - 2.318 - Idrus Abdul Rahman PT Resources Management Indonesia - 1.257 1.960 PT Resources Management Indonesia Yayasan Pendidikan Warga KS - 688 1.396 Yayasan Pendidikan Warga KS PT Karya Sumber Daya - 493 3.954 PT Karya Sumber Daya PT Pupuk Iskandar Muda - - 6.730 PT Pupuk Iskandar Muda PT Selago Makmur Plantation - - 3.250 PT Selago Makmur Plantation PT Sentra Usahatama Jaya - - 2.825 PT Sentra Usahatama Jaya PT Gihons - - 2.046 PT Gihons Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) 3.367 4.716 1.089 Others (each below Rp1,000) Jumlah 110.121 109.344 95.343 Total Penyisihan piutang ragu-ragu (32.000) (24.000) - Allowance for doubtful accounts Bersih 78.121 85.344 95.343 Net

Berdasarkan surat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara No. S-58/M-BUMN/2003 tanggal 7 Mei 2003, Perusahaan memberikan pinjaman untuk program penyehatan PT Boma Bisma Indra (“BBI”) sejumlah Rp80.000. Sesuai dengan perjanjian pinjam meminjam uang No. 29/CU-DUKS/KONTR/ 2003 dan addendum No. 08/CU-DUKS/KONTR/ 2005, pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 8% per tahun dan akan diangsur setiap bulan Maret mulai tahun 2006 hingga 2015. Perusahaan tidak mencatat piutang bunga atas pinjaman tersebut karena manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang bunga tersebut tidak dapat tertagih. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, BBI belum memenuhi kewajiban pembayaran sebagaimana diatur dalam perjanjian di atas. Perusahaan masih dalam proses pembicaraan dengan BBI untuk penyelesaian piutang tersebut.

Based on a Letter from the Ministry of State-Owned Companies No. S-58/M-BUMN/2003 dated May 7, 2003, the Company granted loans amounting to Rp80,000 for restructuring program of PT Boma Bisma Indra (“BBI”). Based on the Lending and Borrowing Agreement No. 29/CU-DUKS/KONTR/ 2003 and Amendment No. 08/CU-DUKS/KONTR/ 2005, this loan bears interest rate at 8% per annum and will be repaid in each March, starting 2006 to 2015. The Company did not recognize interest receivable on this loan since the Company’s management believes that the interest receivable is not collectible. Up to March 31, 2010, BBI has not yet fulfilled its obligation to pay as stipulated under the above agreements. The Company is in the process of discussion with BBI for the settlement of such receivables.

Page 123: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

43

13. PIUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 13. LONG-TERM RECEIVABLES (continued)

Pada tahun 2009, Perusahaan telah menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang tersebut sebesar Rp32.000. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.

In 2009, the Company has provided an allowance for doubtful accounts on such receivables amounting to Rp32,000. The Company’s management is of the opinion that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses that may arise from uncollectible receivables.

Piutang dari PT Arthas Energi Petrogas, PT Pundi Kencana dan PT Trimulya Interbuana merupakan piutang PT KIEC yang timbul dari penjualan tanah jangka panjang pada tahun 2009 di Kawasan Industri I (Cilegon) dan Kawasan Industri II (Ciwandan) seluas 60.233 meter persegi (“m2”).

Receivables from PT Arthas Energi Petrogas, PT Pundi Kencana and PT Trimulya Interbuana represent PT KIEC’s receivables arising from long-term land sales in 2009 for land located in the Industrial Area I (Cilegon) and the Industrial Area II (Ciwandan) of 60,233 square meters (“m2”).

Piutang dari PT Ramawijaya Indokarbon, PT RMI Karbonindo N., PT Bintang Cilegon dan Idrus Abdul Rahman merupakan piutang PT KIEC yang timbul dari penjualan tanah jangka panjang pada tahun 2008 di Kawasan Industri I (Cilegon) dan Kawasan Industri II (Ciwandan) seluas 96.566 m2.

Receivables from PT Ramawijaya Indokarbon, PT RMI Karbonindo N., PT Bintang Cilegon and Idrus Abdul Rahman represent PT KIEC’s receivables arising from long-term land sales in 2008 for land located in the Industrial Area I (Cilegon) and the Industrial Area II (Ciwandan) of 96,566 m2.

Pada tanggal 2 November 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Karya Sumber Daya (“KSD”) berkaitan dengan penyelesaian tenggelamnya besi tua (scrap) milik Perusahaan yang diangkut oleh kapal tongkang Marcopolo. KSD sepakat untuk membayar ganti rugi sebesar Rp10.860 yang dibayar dalam 18 kali angsuran bulanan, terhitung sejak tanggal perjanjian.

On November 2, 2006, the Company entered into an agreement with PT Karya Sumber Daya (“KSD”) to settle the sinking of the Company’s scrap which was carried by Marcopolo barge ship. KSD agreed to pay the compensation of Rp10,860 which would be payable in 18 monthly installments, starting from the effective date of the agreement.

Pada tanggal 23 Juni 1998, PT KE mengadakan perjanjian pengadaan konstruksi dengan PT Pupuk Iskandar Muda (“PIM”), PT Rekayasa Industri (“RI”) dan Toyo Engineering Corporation. Karena adanya masalah pasokan gas, maka PIM menunda penyelesaian proyek tersebut. Pada tanggal 24 November 2006, PT KE, PIM dan RI mengadakan penjadwalan kembali pembayaran piutang PT KE sebesar US$521.064 dan Rp1.959. Jatuh tempo piutang setelah penjadwalan kembali adalah 1 Agustus 2009, dan dikenakan bunga sebesar 3,67% per tahun untuk piutang dalam Dolar Amerika Serikat dan 9,25% per tahun untuk piutang dalam Rupiah. Pada tahun 2008, PIM telah melunasi seluruh piutang PT KE tersebut.

On June 23, 1998, PT KE entered into an agreement for engineering procurement and construction with PT Pupuk Iskandar Muda (“PIM”), PT Rekayasa Industri (“RI”) and Toyo Engineering Corporation. Due to the gas supply problem, PIM postponed the completion of the project. On November 24, 2006, PT KE, PIM and RI rescheduled the settlement of receivables due to PT KE amounting to US$521,064 and Rp1,959. The due date of the receivables after the rescheduling is changed to August 1, 2009. The receivables bear interest at 3.67% per annum for US Dollar receivables and at 9.25% per annum for Rupiah receivables. In 2008, PIM had fully settled the receivables due to PT KE.

Piutang dari PT Selago Makmur Plantation, PT Sentra Usahatama Jaya dan PT Resources MI merupakan piutang PT KIEC yang timbul dari penjualan tanah jangka panjang pada tahun 2007 di Kawasan Industri I (Cilegon) dan Kawasan Industri II (Ciwandan) seluas 87.936 m2.

Receivables from PT Selago Makmur Plantation, PT Sentra Usahatama Jaya and PT Resources MI represents PT KIEC’s receivables arising from long-term land sales in 2007 for land located in the Industrial Area I (Cilegon) and the Industrial Area II (Ciwandan) of 87,936 m2.

Page 124: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

44

13. PIUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 13. LONG-TERM RECEIVABLES (continued)

Piutang dari PT Gihons berasal dari anjak piutang dengan recourse yang pada saat jatuh tempo tidak dibayar oleh PT Gihons kepada bank dan diambil alih oleh Perusahaan berdasarkan perjanjian pengakuan hutang yang dinyatakan dalam Akta Notaris No. 24 tanggal 9 September 2004 dari Hadi Wibisono, S.H. Piutang ini dibayar dalam angsuran bulanan yang sama besar selama 5 tahun sejak 26 Juli 2004. Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo piutang disajikan pada piutang lain-lain, sebagai bagian aset lancar pada neraca konsolidasi.

Receivables from PT Gihons represent receivables sold with recourse which were not paid by PT Gihons to the bank at the maturity date and taken over by the Company based on the acknowledgement of debt agreement which was set forth in Notarial Deed No. 24 dated September 9, 2004 of Hadi Wibisono, S.H. These receivables will be paid in equal monthly installments over 5 years starting from July 26, 2004. As of December 31, 2008, the outstanding receivables were presented in other receivables as part of current assets in the consolidated balance sheet.

14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK 14. SHORT-TERM BANK LOANS

Perusahaan dan Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari beberapa bank, sebagai berikut:

The Company and Subsidiaries have obtained loan facilities from several banks as follows:

2009 2008 2007

Perusahaan The Company PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Modal Kerja untuk Impor Working Capital Loan for Import (US$134.879.715 dan (US$134,879,715 and EUR343.630 pada tahun 2009, EUR343,630 in 2009, US$258.893.753, EUR387.293 US$258,893,753, EUR387,293 dan Rp659.248 pada tahun 2008, and Rp659,248 in 2008, US$210.715.787 dan US$210,715,787 and Rp14.390 pada tahun 2007) 1.272.512 3.500.112 1.999.122 Rp14,390 in 2007) Kredit Modal Kerja dalam Rupiah 270.000 270.000 - Working Capital Loan in Rupiah Kredit Modal Kerja dalam Dolar Working Capital Loan in Amerika Serikat US Dollar (US$10.000.000 pada (US$10,000,000 in 2009, tahun 2009, 2008 dan 2007) 94.000 109.500 94.190 2008 and 2007) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kredit Modal Kerja untuk Impor Working Capital Loan for Import (US$113.237.001 dan Rp627.065 (US$113,237,001 and Rp627,065 pada tahun 2009, US$79.525.911 in 2009, US$79,525,911 and dan Rp558.654 pada tahun 2008) 1.691.493 1.429.463 - Rp558,654 in 2008) The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Corporation Ltd. Kredit Modal Kerja Working Capital Loan (US$250.560 dan Rp404.675 pada (US$250,560 and Rp404,675 in 2009, tahun 2009, US$51.914.016 pada US$51,914,016 in 2008, tahun 2008, US$1.015.337 dan US$1,015,337 and SG$46,714 SG$46.714 pada tahun 2007) 407.030 568.458 9.867 in 2007) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Kredit Modal Kerja untuk Ekspor Working Capital Loan for Export (Rp100.000 pada tahun 2009, (Rp100,000 in 2009, Rp250.000 pada tahun 2008, Rp250,000 in 2008, US$10.000.000 pada tahun 2007) 100.000 250.000 94.190 US$10,000,000 in 2007) Deutsche Bank AG Deutsche Bank AG Letter of Credit Import 45.305 - - Letter of Credit Import PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Open Account Facility Open Account Facility (US$4.116.676 dan Rp100.293 (US$4,116,676 and Rp100,293 pada tahun 2008) - 145.370 - in 2008) Letter of Credit Import Letter of Credit Import (US$186.904 pada tahun 2008, (US$186,904 in 2008, US$3.767.597 pada tahun 2007) - 2.047 35.487 US$3,767,597 in 2007) The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - Murabahah Corporation Ltd. - Murabahah Kredit Modal Kerja Working Capital Loan (US$22.249.317 pada tahun 2007) - - 209.567 (US$22,249,317 in 2007)

Page 125: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

45

14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

2009 2008 2007

Anak Perusahaan Subsidiaries PT Krakatau Wajatama PT Krakatau Wajatama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$11.505.230 dan Rp10.000 pada tahun (US$11,505,230 and Rp10,000 in 2009, 2009, US$5.591.042 pada tahun 2008, US$5,591,042 in 2008, US$16.026.238 pada tahun 2007) 118.149 61.222 150.951 US$16,026,238 in 2007) PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk (US$7.013.639 dan Rp19.732 pada tahun (US$7,013,639 and Rp19,732 2009, US$5.046.956 pada tahun 2008) 85.661 55.264 - in 2009, US$5,046,956 in 2008) PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$8.866.983 pada tahun 2009, (US$8,866,983 in 2009, Rp75.357 pada tahun 2008) 83.350 75.357 - Rp75,357 in 2008) PT Krakatau Engineering PT Krakatau Engineering PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 20.000 - - PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten 6.754 10.000 - Barat dan Banten PT KHI Pipe Industries PT KHI Pipe Industries PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Rp15.000 pada tahun 2009, Rp6.401 (Rp15,000 in 2009, Rp6,401 dan US$3.798.016 pada tahun 2007) 15.000 - 42.175 and US$3,798,016 in 2007) PT Pelat Timah Nusantara Tbk *) PT Pelat Timah Nusantara Tbk *) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$5.612.713 dan Rp161.112 (US$5,612,713 and Rp161,112 pada tahun 2008, US$8.806.782 dan in 2008, US$8,806,782 and Rp70.000 pada tahun 2007) - 222.571 152.951 Rp70,000 in 2007) PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Daya Listrik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (EUR139.038) - 2.146 - (EUR139,038) PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Bank CIMB Niaga Tbk - - 600 PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah 4.209.254 6.701.510 2.789.100 Total

*) PT Latinusa didivestasi pada tahun 2009 sehingga tidak lagi

dikonsolidasi setelah divestasi (Catatan 11) *) PT Latinusa was divested in 2009 and was no longer

consolidated after the divestment (Note 11)

Perusahaan The Company

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri dengan rincian sebagai berikut:

The Company obtained working capital loan facilities from Bank Mandiri as described below:

• Fasilitas kredit impor dalam Dolar Amerika

Serikat dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$275.000.000, US$335.000.000 dan US$500.000.000 pada tahun 2009, 2008 dan 2007 dengan sub-limit untuk fasilitas Trust Receipt masing-masing sebesar Rp2.300.000, US$210.000.000 dan US$159.250.000 pada tahun 2009, 2008 dan 2007. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp1.272.512, Rp3.500.112 dan Rp1.999.122 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

• Import credit facility in US Dollar for a maximum amount of US$275,000,000, US$335,000,000 and US$500,000,000 in 2009, 2008 and 2007, respectively, with sub-limit for Trust Receipt facility of Rp2,300,000, US$210,000,000 and US$159,250,000 in 2009, 2008 and 2007, respectively. The outstanding payables related to such facility amounted to Rp1,272,512, Rp3,500,112 and Rp1,999,122 as of December 31, 2009, 2008 and 2007, respectively.

Page 126: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

46

14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (continued)

• Fasilitas kredit modal kerja dalam Rupiah I

dengan jumlah maksimum sebesar Rp270.000 dan fasilitas kredit modal kerja II dengan jumlah maksimum sebesar Rp560.000. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 10,5%, 13% dan 12% pada tahun 2009, 2008 dan 2007. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp270.000 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2007.

• Working capital credit facility in Rupiah I with a maximum amount of Rp270,000 and working capital credit facility II with a maximum amount of Rp560,000. This loan bears annual interest at 10.5%, 13% and 12% in 2009, 2008 and 2007, respectively. The outstanding payables related to such facility amounted to Rp270,000 as of December 31, 2009 and 2008, respectively, and nil as of December 31, 2007.

• Fasilitas kredit modal kerja dalam Dolar Amerika

Serikat dengan jumlah maksimum sebesar US$10.000.000 dengan bunga tahunan masing-masing sebesar 8,5%, 7,3% dan 8,0% pada tahun 2009, 2008 dan 2007. Saldo terhutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp94.000, Rp109.500 dan Rp94.190 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

• Working capital credit facility in US Dollar with a maximum amount of US$10,000,000 and interest at 8.5%, 7.3% and 8.0% per annum in 2009, 2008 and 2007, respectively. The outstanding payables related to such facility amounted to Rp94,000, Rp109,500 and Rp94,190 as of December 31, 2009, 2008 and 2007, respectively.

Fasilitas-fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal 27 Juni 2010.

These facilities will expire on June 27, 2010.

Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan piutang usaha, persediaan, tanah, bangunan dan mesin Slab Steel Plant II (Catatan 5, 9 dan 12). Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan tertentu, antara lain, memperoleh pinjaman dari pihak lainnya, kecuali untuk kegiatan usaha, menjadi penjamin hutang atau menjaminkan aset kepada pihak lain. Perusahaan juga diminta untuk memelihara rasio lancar minimum 120%, rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 250%, rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/Interest) minimum 1,7 kali serta rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran hutang dan bunganya (Debt Service Coverage Ratio) minimum 1,1 kali.

These facilities are secured by trade receivables, inventories, land, buildings and Slab Steel Plant II machineries (Notes 5, 9 and 12). The loan agreements include certain restrictions, among others, on obtaining loan from another party, except in the normal course of business, providing guarantee or pledging of assets to another party. The Company is also required to maintain current ratio at a minimum of 120%, debt to equity ratio at a maximum of 250%, EBITDA to interest expense (EBITDA/Interest) ratio at a minimum of 1.7 times, and debt service coverage ratio at a minimum of 1.1 times.

Pada tanggal 7 Maret 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Bank Mandiri mengenai jasa pelayanan cash pooling. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Juli 2010. Berdasarkan perjanjian ini, semua pihak sepakat untuk mengatur penggunaan dana dan perhitungan bunga di rekening cash pooling serta pemberian fasilitas overdraft berdasarkan saldo konsolidasi pooling. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak ada saldo terhutang atas fasilitas ini.

On March 7, 2007, the Company and Subsidiaries entered into an agreement with Bank Mandiri regarding cash pooling services. This agreement is valid up to July 31, 2010. Under this agreement, all the parties agreed to arrange the use of fund and interest calculation in cash pooling accounts and also provide overdraft facilities based on the pooling consolidated balance. As of December 31, 2009, 2008 and 2007, there is no outstanding balance related to this facility.

Page 127: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

47

14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Line yang dapat digunakan sebagai Letter of Credit (LC), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Stand By Letter of Credit (SBLC), Bank Garansi, Usance Payable At Sight (UPAS) LC, dan Trust Receipt (TR)/Post Financing dengan jumlah maksimum sebesar Rp750.000 dan US$75.000.000 serta fasilitas Kredit Modal Kerja yang secara keseluruhan tidak boleh melebihi jumlah maksimum sebesar Rp3.000.000. Fasilitas kredit ini dikenakan bunga tahunan sebesar 10,5% pada tahun 2009 dan 13,0% pada tahun 2008. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2010. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp1.691.493, Rp1.429.463 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

The Company obtained Credit Line facilities which can be used as Letter of Credit (LC), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Stand By Letter of Credit (SBLC), Bank Guarantee, Usance Payable At Sight (UPAS) LC, and Trust Receipt (TR)/Post Financing with maximum amounts of Rp750,000 and US$75,000,000 and a working capital credit facility, which in total cannot exceed a maximum amount of Rp3,000,000. This credit facility bears interest at 10.5% per annum in 2009 and 13.0% per annum in 2008. This credit facility will expire on May 2, 2010. The outstanding payables related to such facility amounted to Rp1,691,493, Rp1,429,463 and nil as of December 31, 2009, 2008 and 2007, respectively.

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC)

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit impor dari HSBC dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$60.000.000, US$95.000.000 dan US$45.000.000 pada tahun 2009, 2008 dan 2007. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 10,87%, SIBOR+1,8% dan SIBOR+1,9% pada tahun 2009, 2008 dan 2007. Fasilitas ini telah berakhir pada tanggal 31 Oktober 2009. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, perpanjangan jangka waktu atas fasilitas ini masih dalam proses. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp407.030, Rp568.458 dan Rp9.867 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

The Company obtained import credit facility from HSBC with a maximum amount of US$60,000,000, US$95,000,000 and US$45,000,000 in 2009, 2008 and 2007, respectively. This facility bears annual interest at 10.87%, SIBOR+1.8% and SIBOR+1.9% in 2009, 2008 and 2007, respectively. This facility expired on October 31, 2009. Up to March 31, 2010, the extension of this facility is still in process. The outstanding payables related to such facility amounted to Rp407,030, Rp568,458 and Rp9,867 as of December 31, 2009, 2008 and 2007, respectively.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, memberitahukan terlebih dahulu kepada bank sebelum melakukan pembayaran dividen, menjaminkan aset, memperoleh pinjaman kecuali dalam rangka kegiatan usaha dan memberikan pinjaman kepada pihak lain.

The loan agreement requires, among others, that prior notice be given to the bank before distributing dividends, pledging of assets, obtaining borrowings from other parties except in the ordinary course of business, and providing borrowings to other parties.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dalam Dolar Amerika Serikat dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$55.000.000, US$30.000.000 dan US$20.000.000 pada tahun 2009, 2008 dan 2007 yang dapat digunakan sebagai L/C. Perusahaan dengan persetujuan bank dapat menarik pinjaman tersebut dalam mata uang Rupiah.

The Company obtained working capital loan facilities in US Dollar with a maximum amount of US$55,000,000, US$30,000,000 and US$20,000,000 in 2009, 2008 and 2007, respectively, which can be used as L/C facility. The Company with the approval from the bank is allowed to withdraw the loan in Rupiah.

Page 128: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

48

14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) (lanjutan)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB Niaga) (continued)

Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar 6,75% untuk Dolar Amerika Serikat pada tahun 2007, dan untuk Rupiah masing-masing sebesar 10% pada tahun 2009 dan 1,0% di atas tingkat bunga Bank Indonesia pada tahun 2008. Fasilitas ini dijamin dengan bangunan dan hak tanggungan atas tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) No. 876 milik Perusahaan seluas 315.380 m2 yang terletak di Kecamatan Pulo Merak, Cilegon (Catatan 12). Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 19 Februari 2011. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp100.000, Rp250.000 dan Rp94.190 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

This facility bears annual interest at 6.75% for US Dollar in 2007, and for Rupiah at 10% in 2009 and 1.0% above Bank Indonesia’s interest rate in 2008, respectively. This facility is secured by the Company‘s buildings and land under the Right to Build certificate (“HGB”) No. 876 with an area of 315,380 m2 located in Kecamatan Pulo Merak, Cilegon (Note 12). This facility will expire on February 19, 2011. The outstanding payables related to such facility amounted to Rp100,000, Rp250,000 and Rp94,190 as of December 31, 2009, 2008 and 2007, respectively.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperkenankan mengubah kegiatan usaha, mengubah susunan pengurus, melakukan merger atau akuisisi, memberi pinjaman kepada pihak lain kecuali dalam rangka kegiatan usaha, dan menjadi penjamin hutang pihak lain.

The loan agreement includes restrictions, among others, without prior written notice from the bank, on changing scopes of activities, changing the boards of directors and commissioners, merger or acquisition, providing borrowing to other party except in the ordinary course of business, and providing guarantee to other party.

Deutsche Bank AG Deutsche Bank AG

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Deutsche Bank AG dengan jumlah maksimum sebesar EUR9.000.000 pada tahun 2009 dan EUR10.000.000 pada tahun 2008 dan 2007. Fasilitas ini dapat digunakan sebagai fasilitas L/C, bank garansi, Trust Receipt dan export bill purchase. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan dapat diperpanjang secara otomotis selama 12 bulan ke depan apabila kondisi-kondisi tertentu terpenuhi. Saldo terhutang atas fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp45.305. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, fasilitas kredit ini belum digunakan.

The Company obtained a working capital credit facility from Deutsche Bank AG with a maximum amount of EUR9,000,000 in 2009 and EUR10,000,000 in 2008 and 2007. This facility can be used as L/C, bank guarantee, Trust Receipt and export bill purchase. This credit facility will expire on October 31, 2010 and it can be automatically extended for another 12 months upon fulfillment of certain conditions. The outstanding payables related to such facility amounted to Rp45,305 as of December 31, 2009. As of December 31, 2008 and 2007, the credit facility has not been used.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja (Omnibus Trade Finance Facility) dari Bank Danamon dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$40.000.000, US$50.000.000 dan US$34.000.000 untuk tahun 2009, 2008 dan 2007, yang terdiri dari:

The Company obtained working capital loan facilities (Omnibus Trade Finance Facility) from Bank Danamon with a maximum amount of US$40,000,000, US$50,000,000 and US$34,000,000 in 2009, 2008 and 2007, respectively, which consist of:

Page 129: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

49

14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) (lanjutan)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) (continued)

• Fasilitas L/C Impor untuk pembiayaan Sight

dan/atau Usance dan/atau Usance Payable at Sight (UPAS). Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar SIBOR+1,75% per tahun dan/atau SBI+2,0% per tahun pada tahun 2009, 2008 dan 2007. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar nihil, Rp2.047 dan Rp35.487 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

• Import L/C facility for financing Sight and/or Usance and/or Usance Payable at Sight (UPAS). This facility bears interest at SIBOR+1.75% per annum and/or SBI+2.0% per annum in 2009, 2008 and 2007. The outstanding payables related to such facility amounted to nil, Rp2,047 and Rp35,487 as of December 31, 2009, 2008 and 2007, respectively.

• Fasilitas Trust Receipt dan Negosiasi L/C untuk

pembiayaan Sight dan/atau Usance. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar SIBOR+1,0% sampai 1,75% per tahun dan/atau SBI+1,0% sampai 2,0% per tahun pada tahun 2009, 2008 dan 2007.

• Trust Receipt and L/C Negotiation for Sight and/or Usance facilities. This facility bears interest at SIBOR+1.0% to 1.75% per annum and/or SBI+1.0% to 2.0% per annum in 2009, 2008 and 2007.

• Fasilitas Open Account Financing (OAF) 1

(Jangka Pendek) dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$40.000.000, US$50.000.000 dan US$34.000.000 pada tahun 2009, 2008 dan 2007 yang digunakan untuk membiayai tagihan atau kewajiban Perusahaan. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar SIBOR+1,75% per tahun dan/atau SBI+2,0% per tahun pada tahun 2009, 2008 dan 2007.

• Open Account Financing (OAF) 1 (Short-term) facility with maximum amount of US$40,000,000, US$50,000,000 and US$34,000,000 in 2009, 2008 and 2007, respectively, which was used to finance the Company’s receivables or liabilities. The facility bears interest at SIBOR+1.75% per annum and/or SBI+2.0% per annum in 2009, 2008 and 2007.

• Fasilitas OAF 2 (Jangka Panjang) dengan

jumlah maksimum sebesar US$4.500.000 pada tahun 2009, 2008 dan 2007 yang digunakan untuk membiayai tagihan atau kewajiban Perusahaan. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar SIBOR+2,0% per tahun dan/atau SBI+2,5% per tahun pada tahun 2009, 2008 dan 2007.

• OAF 2 (Long-term) facility with a maximum amount of US$4,500,000 in 2009, 2008 and 2007 which was used to finance the Company’s receivables or liabilities. The facility bears interest rate at SIBOR+2.0% per annum and/or SBI+2.5% per annum in 2009, 2008 and 2007.

• Fasilitas OAF 3 (Jangka Pendek) dengan jumlah

maksimum sebesar US$20.000.000 pada tahun 2008 yang digunakan untuk membiayai tagihan atau kewajiban PT Latinusa. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar SIBOR+2,75% per tahun dan/atau SBI+3,0% per tahun. Saldo terhutang atas fasilitas ini sebesar nihil, Rp145.370 dan nihil masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

• OAF 3 (Short-term) facility with a maximum amount of US$20,000,000 in 2008 which was used to finance PT Latinusa’s receivables or liabilities. This facility bears interest at SIBOR+2.75% per annum and/or SBI+3.0% per annum. The outstanding payables related to such facility amounted to nil, Rp145,370 and nil as of December 31, 2009, 2008 and 2007, respectively.

Fasilitas-fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Juli 2010.

These facilities will expire on July 30, 2010.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan menjamin pihak ketiga dan melakukan merger atau akuisisi.

The loan agreement includes restrictions, among others, that the Company cannot provide guarantee to third party and to conduct merger or acquisition, without prior written notice from the bank.

Page 130: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

50

14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) - Murabahah

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) - Murabahah

Pada tanggal 21 Mei 2007, Perusahaan mengadakan Perjanjian Master Murabahah dengan HSBC - Murabahah untuk pembelian bahan baku dan komponen dengan nilai kontrak maksimum sebesar US$50.000.000 pada tanggal 31 Desember 2007. Fasilitas ini memutuskan bagian keuntungan sebesar LIBOR+1,6% per tahun dan akan berakhir 600 hari setelah penandatanganan perjanjian. Saldo terhutang atas fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2007 adalah Rp209.567. Fasilitas ini telah dilunasi seluruhnya dan tidak diperpanjang.

On May 21, 2007, the Company entered into a Master Murabahah Agreement with HSBC - Murabahah to finance the purchase of raw materials and components with a maximum contract amount of US$50,000,000 as of December 31, 2007. This facility agreed the profit portion at LIBOR+1.6% per annum and will expire 600 days after the signing date of the agreement. The outstanding payables related to such facility amounted to Rp209,567 as of December 31, 2007. This facility had been fully paid and no longer extended.

Anak Perusahaan - PT KWT The Subsidiary - PT KWT

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

Fasilitas pembukaan L/C dengan jumlah maksimum sebesar US$40.000.000, yang digunakan untuk pembelian impor bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 29 Desember 2010. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh PT KWT dari bank yang sama (Catatan 21). Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, saldo terhutang atas fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp108.149, Rp61.222 dan Rp150.951.

Opening L/C facility with a maximum amount of US$40,000,000, which is used for the importation of raw materials, supporting materials and spare parts. The credit facility will expire on December 29, 2010. This facility is secured by the same collateral pledged for the long-term loans obtained by PT KWT from the same bank (Note 21). As of December 31, 2009, 2008 and 2007, the outstanding balances of the related facility amounted to Rp108,149, Rp61,222 and Rp150,951, respectively.

PT KWT juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 29 Desember 2010 dan dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 13,25%. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh PT KWT dari bank yang sama (Catatan 21). Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo terhutang atas fasilitas tersebut adalah sebesar Rp10.000.

PT KWT also obtained working capital credit facility with a maximum amount of Rp10,000. The credit facility will expire on December 29, 2010 and bears annual interest rate at 13.25%. This facility is secured by the same collateral pledged for the long-term loans obtained by PT KWT from the same bank (Note 21). As of December 31, 2009, the outstanding balances of the related facility amounted to Rp10,000.

PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)

PT KWT memperoleh fasilitas L/C, Post Import Loan, Bill of Purchase Line, Bank Garansi dan Invoice Financing (atau secara keseluruhan disebut fasilitas trade) dari Bank Permata dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000 dan US$15.000.000 pada tahun 2009 dan US$15.000.000 pada tahun 2008. Fasilitas kredit tersebut akan berakhir pada tanggal 19 Mei 2010.

PT KWT obtained Letter of Credit, Post Import Loan, Bill of Purchase Line, Bank Guarantee and Invoice Financing facilities (or as overall is referred to trade facilities) from Bank Permata with maximum amounts of Rp50,000 and US$15,000,000 in 2009 and US$15,000,000 in 2008. The credit facility will expire on May 19, 2010.

Page 131: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

51

14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Anak Perusahaan - PT KWT (lanjutan) The Subsidiary - PT KWT (continued)

PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) (lanjutan) PT Bank Permata Tbk (Bank Permata) (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo terhutang atas fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp85.661 dan Rp55.264. Fasilitas Invoice Financing tersebut digunakan untuk membiayai tagihan atau kewajiban PT KWT dengan maksimum pembiayaan sebesar 100% dari nilai faktur yang disertakan dalam transaksi Invoice Financing dengan jangka waktu 30 hari dari tanggal penarikan. Fasilitas Invoice Financing dikenakan bunga tahunan sebesar 10,5% pada tahun 2009.

As of December 31, 2008 and 2009, the outstading payable of this facility amounted to Rp85,661 and Rp55,264, respectively. The Invoice Financing facility is used to finance PT KWT’s receivables or liabilities with the maximum financing of 100% from the value of invoices taken part in the Invoice Financing transactions and valid 30 days since the date of drawdown. The Invoice Financing facility bears annual interest at 10.5% in 2009.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan antara lain, tanpa pemberitahuan tertulis kepada bank, PT KWT tidak diperkenankan untuk melakukan merger, mengubah anggaran dasar, susunan dewan komisaris dan direksi, membayar hutang kepada pemegang saham, membayar dividen, menerima pinjaman dari pihak lain kecuali berkaitan dengan usaha, dan menjaminkan kekayaan kepada pihak lain. PT KWT juga harus mempertahankan rasio lancar minimum 1 kali dan rasio hutang terhadap ekuitas maksimum sebesar 3 kali.

The loan agreements include restrictions, among others, that without prior written notification to the bank, PT KWT is not permitted to enter into merger, change the articles of association, members of the boards of commissioners and directors, make repayment to shareholder, distribute dividends, obtain loans from other parties except in the ordinary course of business, and pledge assets as guarantee to other parties. PT KWT also shall maintain current ratio at a minimum of 1 time and debt to equity ratio at a maximum of 3 times.

Pada tanggal 31 Desember 2009, PT KWT belum dapat memenuhi persyaratan pemeliharaan rasio-rasio keuangan tersebut di atas. Namun demikian, berdasarkan Surat dari Bank Permata No. 075/PB-LC/I/10 tanggal 20 Januari 2010, PT KWT memperoleh pelepasan atas persyaratan untuk pemenuhan rasio-rasio keuangan tersebut untuk tahun 2009.

As of December 31, 2009, PT KWT was unable to meet the requirements to maintain the financial ratios stated above. However, based on Letter from Bank Permata No. 075/PB-LC/I/10 dated January 20, 2010, PT KWT obtained release of such requirements for 2009.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon)

PT KWT memperoleh fasilitas kredit modal kerja (Omnibus Trade Finance Facility) yang dapat digunakan dalam bentuk fasilitas L/C, T/R, negosiasi L/C, OAF, bank garansi dan Standby L/C (SBLC), dengan jumlah maksimum secara keseluruhan sebesar US$20.000.000. Fasilitas-fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Juli 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 and 2008, saldo terhutang atas fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp83.350 and Rp75.357. Fasilitas OAF tersebut digunakan untuk membiayai tagihan atau kewajiban PT KWT dengan maksimum pembiayaan 80% dari nilai faktur yang disertakan dalam transaksi OAF dengan jangka waktu 180 hari dari tanggal penarikan. Fasilitas OAF dikenakan bunga tahunan sebesar SIBOR+1,75% dan/atau SBI+2,0% dan dijamin dengan piutang usaha dengan coverage ratio sebesar 125% dari jumlah fasilitas OAF yang digunakan.

PT KWT obtained working capital facilities (Omnibus Trade Finance Facility) which can be used in the form of L/C, T/R, Negotiation L/C, OAF, Bank Guarantee and Standby L/C (SBLC) facilities, with the aggregate maximum amount of US$20,000,000. These facilities will expire on July 30, 2010. As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding payable related to such facilities amounted to Rp83,350 and Rp75,357, respectively. The OAF facility is used to finance PT KWT’s receivables or liabilities with the maximum financing of 80% from the value of invoices taken part in the OAF transactions and valid 180 days since the date of drawdown. The OAF facility bears annual interest at SIBOR+1.75% and/or SBI+2.0% and secured by trade receivables with the coverage ratio of 125% from the usage of OAF facility.

Page 132: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

52

14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Anak Perusahaan - PT KWT (lanjutan) The Subsidiary - PT KWT (continued)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) (lanjutan)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) (continued)

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Danamon, PT KWT tidak diperbolehkan menjamin pihak ketiga dan melakukan merger atau akuisisi.

The loan agreement includes restrictions, among others, without prior written notice from Bank Danamon, PT KWT cannot provide guarantee to third party and conduct merger or acquisition.

Anak Perusahaan - PT KE The Subsidiary - PT KE

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk (BNI)

PT KE memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan modal kerja proyek Terminal Transit PT Pertamina (Persero) - Bau-bau. Jangka waktu pinjaman adalah 12 bulan dengan bunga tahunan sebesar 13% pada tahun 2009. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak proyek yang dibiayai tersebut. Saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp20.000 pada tanggal 31 Desember 2009.

PT KE obtained working capital credit facility from BNI with a maximum amount of Rp50,000. This loan facility is used to finance working capital for the Terminal Transit project of PT Pertamina (Persero) - Bau-bau. This loan will mature in 12 months with an interest of 13% per annum in 2009. This loan is secured by cessie of the projects. The outstanding payable of this facility amounted to Rp20,000 as of December 31, 2009.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank Jabar Banten)

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank Jabar Banten)

PT KE memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Jabar Banten dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan modal kerja proyek ROP Granul I, NPK III dan IV PT Petrokimia Gresik pada tahun 2008 dan proyek Naptha PT Pertamina (Persero) - Balongan pada tahun 2009. Jangka waktu pinjaman adalah 12 bulan, dan dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 14,0% dan 13,0% pada tahun 2009 dan 2008. Pinjaman ini dijamin dengan kontrak proyek yang dibiayai tersebut. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp6.754, Rp10.000 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

PT KE obtained working capital credit facility from Bank Jabar Banten with a maximum amount of Rp20,000. This loan facility is used to finance working capital for the ROP Granul I, NPK III and IV PT Petrokimia Gresik project in 2008 and the Naptha project of PT Pertamina (Persero) - Balongan in 2009. This loan will mature in 12 months with annual interest of 14.0% and 13.0% in 2009 and 2008, respectively. This loan is secured by cessie of the projects. The outstanding payable of this facility amounted to Rp6,754, Rp10,000 and nil as of December 31, 2009, 2008 and 2007, respectively.

Anak Perusahaan - PT KHIP The Subsidiary - PT KHIP

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

a. Kredit Modal Kerja - Konstruksi a. Working Capital Loan - Construction

Pada tanggal 22 Maret 2007, PT KHIP

memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BRI sebesar Rp300.000 yang digunakan untuk tambahan modal kerja proyek-proyek yang ditangani PT KHIP. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 12,5% pada tahun 2009 dan 13% pada tahun 2008 dan 2007. PT KHIP telah melunasi seluruh pinjaman tersebut pada bulan Mei 2008.

On March 22, 2007, PT KHIP obtained a working capital loan facility from BRI amounting to Rp300,000 which was used as additional working capital for PT KHIP’s ongoing projects. This loan bears annual interest at 12.5% in 2009 and 13.0% per annum in 2008 and 2007, respectively. PT KHIP has fully paid the loan in May 2008.

Page 133: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

53

14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Anak Perusahaan - PT KHIP (lanjutan) The Subsidiary - PT KHIP (continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (continued)

b. Kredit Modal Kerja - Diskonto b. Working Capital Loan - Discounted

PT KHIP juga memperoleh fasilitas kredit modal

kerja dengan jumlah maksimum sebesar US$3.800.000 dan Rp6.400. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 13,0% untuk fasilitas dalam Rupiah dan 9,0% untuk fasilitas dalam Dolar Amerika Serikat. Pinjaman ini dijamin dengan piutang PT KHIP pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Fasilitas kredit ini akan berakhir 24 bulan sejak penarikan kredit atau maksimum sesuai dengan jangka waktu retensi yang tercantum dalam kontrak tersebut. PT KHIP telah melunasi seluruh pinjaman tersebut pada bulan Juni 2008.

PT KHIP also obtained working capital loans with maximum amount of US$3,800,000 and Rp6,400. This loan bears annual interest at 13.0% for Rupiah facility and 9.0% for US Dollar facility. This loan is secured by PT KHIP’s receivable from PT Perusahaan Gas Negara. The credit facility will expire 24 months since the withdrawal of the facility or at maximum based on the retention term agreed in the contracts. PT KHIP has fully paid the loan in June 2008.

Berdasarkan Akta Notaris No. 9 dari Notaris Imas Fatimah, S.H. tanggal 7 Agustus 2009, fasilitas ini diperpanjang hingga 31 Desember 2009.

Based on Notarial Deed No. 9 of Imas Fatimah, S.H. dated August 7, 2009, this facility was extended until December 31, 2009.

Saldo terhutang atas fasilitas kredit tersebut masing-masing sebesar Rp15.000, nihil dan Rp42.175 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

The outstanding payables related to such facility amounted to Rp15,000, nil and Rp42,175 as of December 31, 2009, 2008 and 2007, respectively.

Perpanjangan jangka waktu fasilitas-fasilitas kredit tersebut di atas masih dalam proses.

The extension of the above loan facilities is still in process.

Pembatasan dan jaminan atas fasilitas kredit ini adalah sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh PT KHIP dari BRI (Catatan 21).

The covenants as well as the collateral of the credit facility are the same with those pledged for long-term loan facilities obtained by PT KHIP from BRI (Note 21).

Anak Perusahaan - PT Latinusa The Subsidiary - PT Latinusa

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000, switchable dengan fasilitas non-cash loan sebesar Rp50.000 pada tahun 2008 dan Rp70.000 pada tahun 2007, dan dikenakan bunga berkisar antara 11,5% sampai dengan 13,0% per tahun pada tahun 2008 dan 12,5% per tahun pada tahun 2007. Fasilitas kredit ini berakhir pada tanggal 27 Juni 2009. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp92.101 dan Rp70.000 pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.

The working capital credit facility with a maximum amount of Rp100,000, switchable to non-cash loan facility with a maximum amount of Rp50,000 in 2008 and Rp70,000 in 2007 and bears interest ranged between 11.5% to 13.0% per annum in 2008 and 12.5% per annum in 2007, respectively. The credit facility expired on June 27, 2009. The outstanding payables related to such facility amounted to Rp92,101 and Rp70,000 as of December 31, 2008 and 2007, respectively.

Page 134: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

54

14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Anak Perusahaan - PT Latinusa (lanjutan) The Subsidiary - PT Latinusa (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (continued)

Fasilitas pembukaan L/C dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$28.000.000 dan US$23.000.000 pada tahun 2008 dan 2007, yang digunakan untuk pembelian impor bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang. Fasilitas kredit ini berakhir pada tanggal 27 Juni 2009. Saldo terhutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp61.459 dan Rp82.951 pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.

Opening L/C facility with a maximum amount of US$28,000,000 and US$23,000,000 in 2008 and 2007, respectively, which was used for the importation of raw materials, supporting materials and spare parts. The credit facility expired on June 27, 2009. The outstanding payables related to such facility amounted to Rp61,459 and Rp82,951 as of December 31, 2008 and 2007, respectively.

PT Latinusa juga memperoleh fasilitas Trust Receipt (T/R) sebagai sub-limit dari fasilitas L/C dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$9.800.000 dan US$8.050.000 pada tahun 2008 dan 2007. Pada tanggal 19 Desember 2008, Bank Mandiri menyetujui penggunaan fasilitas T/R dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi. Fasilitas T/R yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp69.011.

PT Latinusa also obtained Trust Receipt (T/R) facility as sub-limit of L/C facility with a maximum amount of US$9,800,000 and US$8,050,000 in 2008 and 2007, respectively. On December 19, 2008, Bank Mandiri agreed the usage of T/R facility in Rupiah currency at the rates of exchange prevailing at the time of the transaction. T/R facility used as of December 31, 2008 amounted to Rp69,011.

Seluruh fasilitas kredit dijamin dengan deposito berjangka yang ditempatkan di bank yang sama, piutang usaha, persediaan dan aset tetap kecuali kendaraan (Catatan 5, 9 dan 12).

All credit facilities are secured by time deposits placed in the same bank, trade receivables, inventories and fixed assets except vehicles (Notes 5, 9 and 12).

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri, PT Latinusa tidak diperbolehkan menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam kegiatan usaha normal dan dari pemegang saham (tanpa dibebankan bunga), memberikan pinjaman kepada pihak lain termasuk kepada pemegang saham kecuali dalam rangka transaksi dagang yang terkait langsung dengan usaha, memberikan jaminan untuk pihak lain, mengubah anggaran dasar, permodalan, pemegang saham, susunan dewan komisaris dan direksi, melakukan penggabungan usaha, membagikan dividen dan membuka usaha baru.

The loan agreement includes restrictions and covenants whereby PT Latinusa, without prior written agreement from Bank Mandiri, is not permitted to, among others, obtain loans from other parties except in the ordinary course of business and from shareholders (non-interest bearing), provide borrowings to other parties including shareholders except trade payables in the normal course of business, provide guarantee to other parties, change the articles of association, share capital, the shareholders, members of the boards of commissioners and directors, enter into mergers, declare dividends and open new business.

PT Latinusa juga diwajibkan untuk menyalurkan seluruh aktivitas keuangannya melalui bank dan mempertahankan rasio hutang terhadap ekuitas maksimum sebesar 233%, rasio lancar di atas 120%, rasio EBITDA/Interest minimum 1,7 kali dan Debt Service Ratio minimum 1,1 kali.

PT Latinusa is also required to use the bank for all of its financial activities and maintain debt to equity ratio at maximum of 233%, current ratio above 120%, EBITDA/Interest ratio at a minimum of 1.7 times and Debt Service Ratio at a minimum of 1.1 times.

Page 135: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

55

14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Anak Perusahaan - PT KDL The Subsidiary - PT KDL

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

PT KDL memperoleh fasilitas pinjaman L/C sebesar EUR139.038 untuk pembelian suku cadang yang dijamin dengan deposito berjangka sebesar EUR139.080. Pada tanggal 31 Desember 2008, saldo terhutang atas fasilitas tersebut sebesar Rp2.146 yang telah dilunasi PT KDL pada bulan Februari 2009.

PT KDL obtained L/C loan facility of EUR139,038 for purchase of spare parts which is secured by time deposits of EUR139,080. As of December 31, 2008, the outstanding payable of such facility amounted to Rp2,146 which had been fully paid by PT KDL in February 2009.

15. HUTANG USAHA 15. TRADE PAYABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008 2007 Pihak ketiga 699.875 801.037 817.050 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 8) 38.944 32.950 17.893 Related parties (Note 8) Jumlah 738.819 833.987 834.943 Total

Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang: Details of trade payables based on the currency:

2009 2008 2007 Rupiah 419.151 367.838 452.259 Rupiah Dolar Amerika Serikat US Dollar (US$30.619.309 pada tahun 2009, (US$30,619,309 in 2009, US$39.442.787 pada tahun 2008 dan US$39,442,787 in 2008 and US$29.576.219 pada tahun 2007) 287.822 431.898 278.578 US$29,576,219 in 2007) Euro Euro (EUR2.071.627 pada tahun 2009, (EUR2,071,627 in 2009, EUR1.809.765 pada tahun 2008 EUR1,809,765 in 2008 and dan EUR7.290.202 pada tahun 2007) 27.987 27.930 100.314 EUR7,290,202 in 2007) Dolar Singapura Singapore Dollar (SG$320.711 pada tahun 2009, (SG$320,711 in 2009, SG$282.479 pada tahun 2008 SG$282,479 in 2008 and dan SG$267.449 pada tahun 2007 2.148 2.149 1.739 SG$267,449 in 2007) Yen Jepang Japanese Yen (¥16.826.690 pada tahun 2009, (¥16,826,690 in 2009, ¥34.362.189 pada tahun 2008 dan ¥34,362,189 in 2008 and ¥16.354.861 pada tahun 2007) 1.711 4.158 1.357 ¥16,354,861 in 2007) Mata uang asing lainnya - 14 696 Other currencies Jumlah 738.819 833.987 834.943 Total

16. KEWAJIBAN ANJAK PIUTANG 16. FACTORING PAYABLES

Akun ini merupakan kewajiban yang timbul dari penjualan piutang dengan recourse kepada bank sebagai berikut (Catatan 6):

This account represents payables from the sale of receivables with recourse to the following bank (Note 6):

2009 2008 2007 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 109.509 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikurangi bunga yang belum diamortisasi - (1.224) - Less unamortized interest Bersih - 108.285 - Net

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2007, tidak terdapat piutang dan kewajiban anjak piutang yang belum diselesaikan.

As of December 31, 2009 and 2007, there were no outstanding factoring receivables and payables.

Page 136: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

56

17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF 17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS

Perusahaan The Company

a. Perusahaan mengadakan perjanjian foreign exchange netting dengan HSBC, Jakarta, dimana HSBC setuju untuk menyediakan fasilitas transaksi spot dan/atau forward mata uang dan/atau opsi mata uang dan/atau transaksi yang merupakan kombinasi dari fasilitas-fasilitas tersebut dengan jumlah maksimum sebesar US$28.000.000 dan US$25.000.000 pada tahun 2009 dan 2008.

a. The Company entered into a foreign exchange netting agreement with HSBC, Jakarta, whereby HSBC agreed to provide spot transaction facilities and/or currency forward and/or currency option and/or combined transaction facilities with a maximum amount of US$28,000,000 and US$25,000,000 in 2009 and 2008, respectively.

Pada tanggal 13 November 2009, Perusahaan

melakukan satu transaksi forward dimana Perusahaan setuju menerima US$2.000.000 dan membayar Rp18.770 pada tanggal 14 Desember 2009.

On November 13, 2009, the Company entered into a forward transaction whereby the Company agreed to receive US$2,000,000 and to pay Rp18,770 on December 14, 2009.

Antara tanggal 15 Mei 2008 sampai dengan

tanggal 8 Agustus 2008, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara total Perusahaan setuju untuk menerima US$42.000.000 dan membayar Rp388.429 antara tanggal 2 Juni 2008 sampai dengan 23 Desember 2008.

Between May 15, 2008 and August 8, 2008, the Company entered into several forward transactions whereby the Company agreed, in total, to receive US$42,000,000 and to pay Rp388,429 between June 2, 2008 and December 23, 2008.

b. Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi

foreign exchange dari Standard Chartered Bank (SCB), Jakarta, dimana SCB setuju untuk memberikan fasilitas transaksi spot dan/atau forward, currency swap, interest rate options dan transaksi derivatif lainnya. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2010.

b. The Company obtained foreign exchange transaction facilities from Standard Chartered Bank (SCB), Jakarta, whereby SCB agreed to provide spot transaction facilities and/or forward, currency swap, interest rate options and other derivative transaction facilities. This facility will expire on July 31, 2010.

Antara tanggal 9 September 2009 sampai

dengan tanggal 13 November 2009, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara total Perusahaan setuju menerima US$7.000.000 dan membayar Rp68.235 antara tanggal 2 November 2009 sampai dengan 23 Desember 2009.

Between September 9, 2009 and November 13, 2009, the Company entered into several forward transactions whereby the Company agreed, in total, to receive US$7,000,000 and to pay Rp68,235 between November 2, 2009 and December 23, 2009.

Antara tanggal 15 Mei 2008 sampai dengan

tanggal 7 Agustus 2008, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara total Perusahaan setuju untuk menerima US$38.000.000 dan membayar Rp351.299 antara tanggal 2 Juni 2008 sampai dengan 12 November 2008.

Between May 15, 2008 and August 7, 2008, the Company entered into several forward transactions whereby the Company agreed, in total, to receive US$38,000,000 and to pay Rp351,299 between June 2, 2008 and November 12, 2008.

c. Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi

foreign exchange dari Bank Danamon dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$30.000.000 dan US$34.000.000 pada tahun 2009 dan 2008. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Juli 2010.

c. The Company obtained foreign exchange transaction facilities from Bank Danamon with a maximum amount of US$30,000,000 and US$34,000,000 in 2009 and 2008, respectively. This facility will expire on July 30, 2010.

Page 137: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

57

17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)

17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Antara tanggal 26 Juni 2009 sampai tanggal

17 September 2009, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara total Perusahaan setuju menerima US$10.650.000 dan membayar Rp107.501 antara 21 Agustus 2009 sampai dengan 24 November 2009.

Between June 26, 2009 and September 17, 2009, the Company entered into several forward transactions whereby the Company agreed, in total, to receive US$10,650,000 and to pay Rp107,501 between August 21, 2009 and November 24, 2009.

Antara tanggal 26 Mei 2008 sampai dengan

tanggal 22 Agustus 2008, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara total Perusahaan setuju menerima US$33.500.000 dan membayar Rp309.975 antara tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan 5 Januari 2009.

Between May 26, 2008 and August 22, 2008, the Company entered into several forward transactions whereby the Company agreed, in total, to receive US$33,500,000 and to pay Rp309,975 between July 1, 2008 and January 5, 2008.

d. Perusahaan memperoleh fasilitas foreign

exchange dari Citibank N.A. Indonesia dimana Citibank setuju memberikan fasilitas transaksi spot, forward dan opsi dengan jumlah maksimum sebesar US$350.000.000. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 31 Januari 2009.

d. The Company obtained foreign exchange facilities from Citibank N.A. Indonesia whereby Citibank agreed to provide spot, forward and option transaction facilities with a maximum amount of US$350,000,000. This facility expired on January 31, 2009.

Antara tanggal 2 Juni 2008 sampai tanggal

20 Agustus 2008, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara total Perusahaan setuju menerima US$71.000.000 dan membayar Rp652.240 antara tanggal 4 Agustus 2008 sampai dengan 5 Januari 2009.

Between June 2, 2008 and August 20, 2008, the Company entered into several forward transactions whereby the Company agreed, in total, to receive US$71,000,000 and to pay Rp652,240 between August 4, 2008 and January 5, 2009.

e. Perusahaan memperoleh fasilitas foreign

exchange dari PT Danareksa (Persero) (Danareksa) dimana Danareksa setuju untuk memberikan fasilitas transaksi spot, forward, swap dan opsi dengan jumlah maksimum sebesar US$100.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 5 November 2009.

e. The Company obtained foreign exchange facilities from PT Danareksa (Persero) (Danareksa) whereby Danareksa agreed to provide spot, forward, swap and option transaction facilities with a maximum amount of US$100,000,000. This facility will expire on November 5, 2009.

Antara tanggal 22 Mei 2008 sampai dengan

tanggal 20 Agustus 2008, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara total Perusahaan setuju untuk menerima US$35.000.000 dan membayar Rp321.805 antara tanggal 6 Juni 2008 sampai dengan 22 Desember 2008.

Between May 22, 2008 and August 20, 2008, the Company entered into several forward transactions whereby the Company agreed, in total, to receive US$35,000,000 and to pay Rp321,805 between June 6, 2008 and December 22, 2008.

f. Perusahaan memperoleh fasilitas foreign

exchange line dari Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri setuju memberikan fasilitas transaksi forward dan mata uang lainnya dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$15.000.000 dan US$50.000.000 pada tahun 2009 dan 2008. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 27 Juni 2010.

f. The Company obtained foreign exchange line facilities from Bank Mandiri whereby Bank Mandiri agreed to provide forward and other currency transaction facilities with a maximum amount of US$15,000,000 and US$50,000,000 in 2009 and 2008, respectively. This facility will expire on June 27, 2010.

Page 138: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

58

17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)

17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Antara tanggal 16 Juni 2009 sampai tanggal

16 November 2009, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara total Perusahaan setuju menerima US$49.400.000 dan membayar Rp468.393 antara tanggal 14 Agustus 2009 sampai dengan 23 Desember 2009.

Between June 16, 2009 and November 16, 2009, the Company entered into several forward transactions whereby the Company agreed, in total, to receive US$49,400,000 and to pay Rp468,393 between August 14, 2009 and December 23, 2009.

Antara tanggal 26 Mei 2008 sampai tanggal

7 Agustus 2008, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara total Perusahaan setuju menerima US$81.000.000 dan membayar Rp749.700 antara tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan 12 November 2008.

Between May 26, 2008 and August 7, 2008, the Company entered into several forward transactions whereby the Company agreed, in total, to receive US$81,000,000 and to pay Rp749,700 between July 1, 2008 and November 12, 2008.

g. Perusahaan memperoleh fasilitas foreign

exchange dari Deutsche Bank AG, Jakarta dengan jumlah maksimum sebesar EUR10.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2009 namun dapat diperpanjang secara otomatis selama 12 bulan ke depan.

g. The Company obtained foreign exchange facilities from Deutsche Bank AG, Jakarta with a maximum amount of EUR10,000,000. This facility will expire on October 31, 2009 but it can be automatically extended for another 12 months.

Pada tanggal 28 September 2009, Perusahaan

melakukan satu transaksi forward dimana Perusahaan setuju menerima US$2.000.000 dan membayar Rp19.460 pada tanggal 1 Desember 2009.

On September 28, 2009, the Company entered into a forward transaction whereby the Company agreed to receive US$2,000,000 and to pay Rp19,460 on December 1, 2009.

Antara tanggal 18 Juni 2008 sampai tanggal

11 Juli 2008, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara total Perusahaan setuju menerima US$9.000.000 dan membayar Rp83.010 antara tanggal 8 September 2008 sampai dengan 24 Oktober 2008.

Between June 18, 2008 and July 11, 2008, the Company entered into several forward transactions whereby the Company agreed, in total, to receive US$9,000,000 and to pay Rp83,010 between September 8, 2008 and October 24, 2008.

h. Perusahaan memperoleh fasilitas foreign

exchange dari BNI. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2010.

h. The Company obtained foreign exchange facilities from BNI. This facility will expire on May 2, 2010.

Pada tanggal 16 September 2009, Perusahaan

melakukan satu transaksi forward dimana Perusahaan setuju menerima US$2.000.000 dan membayar Rp19.676 pada tanggal 18 November 2009

On September 16, 2009, the Company entered into a forward transaction whereby the Company agreed to receive US$2,000,000 and to pay Rp19,676 on November 18, 2009.

i. Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi

forward dan mata uang lainnya dari Bank Permata dengan jumlah maksimum sebesar US$10.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 16 September 2010.

i. The Company obtained forward and other currency transaction facilities from Bank Permata with a maximum amount of US$10,000,000. This facility will expire on September 16, 2010.

Page 139: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

59

17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)

17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Antara tanggal 26 Juni 2009 sampai tanggal

13 November 2009, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara total Perusahaan setuju menerima US$18.000.000 dan membayar Rp178.415 antara tanggal 21 Agustus 2009 sampai dengan 17 Desember 2009.

Between June 26, 2009 and November 13, 2009, the Company entered into several forward transactions whereby the Company agreed, in total, to receive US$18,000,000 and to pay Rp178,415 between August 21, 2009 and December 17, 2009.

Anak Perusahaan The Subsidiaries

Pada tahun 2008, PT KWT dan PT Latinusa mengadakan perjanjian kontrak spot FX target redemption forward dengan Danareksa. Sesuai dengan kontrak tersebut, PT KWT dan PT Latinusa masing-masing memiliki kewajiban untuk membeli US$250.000 jika kurs sama atau lebih besar dari strike price Rp9.250 (angka penuh) dan memiliki kewajiban untuk membeli US$500.000 jika kurs sama atau lebih kecil dari Rp9.250 (angka penuh). Jika akumulasi keuntungan mencapai Rp1.000 maka transaksi FX secara otomatis akan dibatalkan. Seluruh pertukaran tersebut telah berakhir pada bulan September 2008.

In 2008, PT KWT and PT Latinusa entered into a spot FX target redemption forward contract agreement with Danareksa. Based on the contract, each PT KWT and PT Latinusa has obligation to buy US$250,000 if the exchange rate equals or higher than strike price of Rp9,250 (full amount) and has obligation to buy US$500,000 if the exchange rate equals or less than Rp9,250 (full amount). If the accumulated gain reaches Rp1,000, the FX transaction will automatically be canceled. All of the exchange transactions had been terminated in September 2008.

Pada tahun 2008, PT KDL melakukan perjanjian dengan Danareksa berkaitan dengan fasilitas target participant forward with european knock out dengan jangka waktu dari tanggal 13 Juni 2008 sampai 12 Desember 2008 dengan strike price US$1 sebesar Rp9.275 (angka penuh) pada nilai pembelian sebesar US$250.000 dan US$500.000.

In 2008, PT KDL entered into an agreement with Danareksa in relation to target participant forward with european knock out facilities with the period from June 13, 2008 until December 12, 2008 with strike price of US$1 equals to Rp9,275 (full amount) on purchase amount of US$250,000 and US$500,000.

Berdasarkan surat No. S17/332/TRE tanggal 16 Juli 2008 perihal pra-konfirmasi transaksi hedging dari Danareksa, PT KDL melakukan transaksi lindung nilai “Participant Forward with European Knock Out” dengan Danareksa dengan jangka waktu dari tanggal 16 Juli 2008 sampai 24 Desember 2008, dengan jumlah 23 fixings. Dalam surat tersebut dicantumkan kondisi-kondisi transaksi sebagai berikut:

Based on Letter No. S17/332/TRE dated July 16, 2008, regarding pre-confirmation hedging transaction from Danareksa, PT KDL entered into a hedging transaction of “Participant Forward with European Knock Out” with Danareksa with the period from July 16, 2008 until December 24, 2008, all in total of 23 fixings. The letter also mentioned the conditions applicable as follows:

1. Jika nilai tukar spot Dolar Amerika Serikat lebih

besar dari Rp9.075 (angka penuh) tapi lebih kecil dari Rp9.210 (angka penuh), maka PT KDL memiliki hak untuk membeli US$200.000 dengan kurs US$1 sebesar Rp9.075 (angka penuh).

1. If the spot rate of US Dollar is higher than Rp9,075 (full amount) but less than Rp9,210 (full amount), PT KDL has right to buy US$200,000 at the rate of US$1 equals to Rp9,075 (full amount).

Page 140: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

60

17. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan)

17. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Anak Perusahaan (lanjutan) The Subsidiaries (continued)

2. Jika nilai tukar spot Dolar Amerika Serikat lebih

kecil atau sama dengan Rp9.075 (angka penuh), maka PT KDL memiliki kewajiban untuk membeli US$400.000 dengan kurs US$1 sebesar Rp9.075 (angka penuh).

2. If the spot rate of US Dollar is lower than or equals to Rp9,075 (full amount), PT KDL has obligation to buy US$400,000 at the rate of US$1 equals to Rp9,075 (full amount).

3. Jika nilai tukar spot Dolar Amerika Serikat lebih

besar atau sama dengan Rp9.210 (angka penuh), maka PT KDL tidak memiliki hak atau kewajiban untuk membeli Dolar Amerika Serikat.

3. If the spot rate of US Dollar is higher or equals to Rp9,210 (full amount), PT KDL does not has right nor obligation to buy US Dollar.

Seluruh pertukaran tersebut telah berakhir pada bulan September 2008.

All of the exchange transactions had been terminated in September 2008.

Pada tanggal 15 Juli 2008, PT KWT melakukan perjanjian dengan Danareksa berkaitan dengan transaksi hedging “Window Knock-Out” dengan jangka waktu dari 15 Juli 2008 sampai dengan 14 Juli 2009. Seluruh pertukaran tersebut telah berakhir pada bulan September 2008.

On July 15, 2008, PT KWT entered into an agreement with Danareksa in connection with “Window Knock-Out” hedging transaction with the period from July 15, 2008 until July 14, 2009. All of the exchange transactions had been terminated in September 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan mencatat piutang derivatif sebesar nihil dan Rp12.370 sebagai bagian akun “Piutang lain-lain” pada neraca konsolidasi (Catatan 7) dan mengakui laba selisih kurs sebesar Rp12.370 pada tahun 2008 yang disajikan sebagai bagian akun “Laba (rugi) selisih kurs” pada laporan laba rugi konsolidasi.

As of December 31, 2009 and 2008, the Company recorded derivative receivables amounting to nil and Rp12,370 as part of “Other receivables” in the consolidated balance sheets (Note 7) and recognized gain on foreign exchange amounting to Rp12,370 in 2008 which is presented as part of “Gain (loss) on foreign exchange” in the consolidated statement of income.

Pada tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak melakukan transaksi forward.

As of December 31, 2007, the Company and Subsidiaries did not enter into any forward transactions.

Kontrak-kontrak tersebut di atas tidak memenuhi kriteria dokumentasi sebagaimana disyaratkan oleh PSAK No. 55 untuk menggunakan akuntansi lindung nilai. Oleh sebab itu, keuntungan atau kerugian sehubungan dengan perubahan nilai wajar instrumen derivatif dibebankan pada tahun berjalan.

The above contracts do not meet the documentation criteria as required by PSAK No. 55 to qualify for hedge accounting. Therefore, any gains or losses related to the changes in the fair value of the derivative instruments are charged to current operations.

18. PERPAJAKAN 18. TAXATION

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes

2009 2008 2007

Pajak Pertambahan Nilai 15.116 22.668 5.024 Value-Added Tax

Page 141: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

61

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

b. Hutang pajak b. Taxes payable

2009 2008 2007

Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 52.047 48.983 27.926 Article 21 Pasal 22 3.773 4.628 4.719 Article 22 Pasal 23/26 3.274 2.457 5.083 Articles 23/26 Pasal 25 1.257 5.158 2.631 Article 25 Pasal 29 24.148 108.146 24.681 Article 29 Pajak Pertambahan Nilai 11.327 5.536 20.677 Value-Added Tax Pajak daerah dan retribusi 5.205 6.861 7.776 Regional tax and retribution Jumlah 101.031 181.769 93.493 Total

c. Beban (manfaat) pajak c. Tax expense (benefit)

2009 2008 2007

Beban pajak kini Current tax expense Perusahaan - 401.570 47.392 The Company Anak Perusahaan 88.688 151.093 84.883 Subsidiaries Sub-jumlah 88.688 552.663 132.275 Sub-total Beban (manfaat) pajak tangguhan Deferred tax expense (benefit) Perusahaan (131.149) (237.356) 37.614 The Company Anak Perusahaan 14.916 (38.093) 10.954 Subsidiaries Sub-jumlah (116.233) (275.449) 48.568 Sub-total Beban (manfaat) pajak, bersih (27.545) 277.214 180.843 Tax expense (benefit), net

d. Pajak kini d. Current tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban

(manfaat) pajak sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) Perusahan adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before tax expense (benefit) as reported in the consolidated statements of income and the Company’s estimated taxable income (tax loss) is as follows:

2009 2008 2007

Laba sebelum beban (manfaat) pajak Income before tax expense (benefit) per sesuai laporan laba rugi konsolidasi 468.659 740.823 497.363 consolidated statements of income Laba sebelum beban pajak Income before tax expense Anak Perusahaan (105.136) (117.038) (98.916) of Subsidiaries Laba sebelum beban (manfaat) pajak Income before tax expense (benefit) of Perusahaan 363.523 623.785 398.447 the Company Beda temporer: Temporary differences: Penyisihan (pemulihan) penurunan Provision for (recovery of) decline nilai persediaan (588.604) 604.458 - in value of inventory Penyusutan dan rugi penjualan Depreciation and loss from sale of aset tetap 91.623 114.437 63.485 fixed assets Penyisihan piutang ragu-ragu, bersih 5.108 27.364 806 Provision for doubtful accounts, net Kesejahteraan karyawan 8.430 19.863 15.474 Employees’ benefits Bagian atas laba bersih Share in net income of Anak Perusahaan (268.418) (150.944) (198.320) Subsidiaries Penyisihan persediaan usang - (3.901) (7.033) Provision for inventory obsolescence Sub-jumlah (751.861) 611.277 (125.588) Sub-total

Page 142: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

62

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

d. Pajak kini (lanjutan) d. Current tax (continued)

2009 2008 2007

Beda tetap: Permanent differences: Imbalan perawatan kesehatan Post-retirement healthcare pasca-kerja (335.132) 72.002 61.947 benefits Beban yang tidak dapat dikurangkan 48.652 51.538 25.415 Non-deductible expenses Beban bunga 12.757 18.471 10.361 Interest expense Beban program tanggung jawab Corporate social responsibility sosial dan lingkungan 2.829 2.626 365 expenses Penghasilan bunga yang telah Interest income already subject to dikenakan pajak final (17.206) (24.307) (12.155) final income tax Pendapatan yang telah dibebankan Income already subject to pajak penghasilan final (395.134) (16.769) (2.652) final income tax Sub-jumlah (683.234) 103.561 83.281 Sub-total Taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) (1.071.572) 1.338.623 356.140 Estimated taxable income (tax loss) Kompensasi rugi fiskal - - (198.111) Tax loss carry forward Taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) Estimated taxable income (tax loss) setelah kompensasi rugi fiskal (1.071.572) 1.338.623 158.029 after carry forward

Beban pajak kini, taksiran hutang pajak

penghasilan dan tagihan pajak adalah sebagai berikut:

The current tax expense, estimated income tax payable and claims for tax refund are as follows:

2009 2008 2007

Taksiran laba kena pajak Estimated taxable income (tax loss) - (rugi pajak) - Perusahaan - 1.338.623 158.029 the Company Beban pajak kini - Perusahaan - 401.570 47.392 Current tax expense - the Company Pembayaran pajak penghasilan di muka Prepayments of income taxes Pajak penghasilan pasal 22 135.726 339.188 157.967 Income tax article 22 Pajak penghasilan pasal 23 937 753 190 Income tax article 23 Pajak penghasilan pasal 25 - 315 - Income tax article 25 Fiskal luar negeri - 210 153 Fiscal exit tax Sub-jumlah 136.663 340.466 158.310 Sub-total Taksiran hutang pajak penghasilan - 61.104 - Estimated income tax payable

Taksiran tagihan pajak Estimated claims for tax refund Tahun berjalan Current year Perusahaan 136.663 - 110.918 The Company Anak Perusahaan 12.814 17.873 16.604 Subsidiaries Tahun sebelumnya Previous years Perusahaan - - - The Company Anak Perusahaan 20.352 13.556 11.307 Subsidiaries Sub-jumlah 169.829 31.429 138.829 Sub-total Pajak Pertambahan Nilai 16.962 231.477 17.145 Value-Added Tax Jumlah 186.791 262.906 155.974 Total

Page 143: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

63

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

e. Pajak tangguhan e. Deferred tax

Rincian beban (manfaat) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax expense (benefit) are as follows:

2009 2008 2007

Pengaruh pajak atas beda temporer The effect of temporary differences at pada tarif pajak maksimum: maximum tax rate: Perusahaan The Company Penyisihan piutang ragu-ragu (1.278) (6.229) (242) Provision for doubtful accounts Penyisihan penurunan nilai Provision for decline in value persediaan 165.285 (169.248) - of inventory Penyisihan persediaan usang - 2.886 2.110 Provision for inventory obsolescence Kesejahteraan karyawan (1.893) 548 (4.642) Employee benefits Penyusutan (25.370) (65.313) (19.046) Depreciation Rugi fiskal (267.893) - 59.434 Fiscal loss Sub-jumlah (131.149) (237.356) 37.614 Sub-total Anak Perusahaan Subsidiaries Penyisihan piutang ragu-ragu (231) 5.252 (2.004) Provision for doubtful accounts Penyisihan penurunan nilai Provision for decline in value persediaan 34.784 (36.271) - of inventory Penyisihan persediaan usang (403) 30 773 Provision for inventory obsolescence Kesejahteraan karyawan (1.117) 2.086 (7.012) Employee benefits Penyusutan (2.479) (8.451) (1.207) Depreciation Rugi fiskal (16.756) 28 25.134 Fiscal loss Lain-lain 1.118 (767) (4.730) Others Sub-jumlah 14.916 (38.093) 10.954 Sub-total Beban (manfaat) pajak tangguhan, bersih (116.233) (275.449) 48.568 Deferred tax expense (benefit), net

Pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

The tax effects of temporary differences between accounting and tax reporting are as follows:

2009 2008 2007

Perusahaan The Company Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Penyisihan piutang ragu-ragu 11.182 9.904 3.675 Allowance for doubtful accounts Penyisihan penurunan nilai Allowance for decline in value persediaan 3.963 169.248 - of inventory Penyisihan persediaan usang 8.577 8.577 11.463 Allowance for inventory obsolescence Kewajiban kesejahteraan karyawan 35.711 33.818 34.366 Estimated liabilities for employee benefits Rugi fiskal 267.893 - - Fiscal loss Kewajiban pajak tangguhan Deferred tax liability Aset tetap (144.324) (169.694) (235.007) Fixed assets Aset (kewajiban) pajak tangguhan, bersih 183.002 51.853 (185.503) Deferred tax assets (liability), net

Anak Perusahaan Subsidiaries Aset pajak tangguhan Deferred tax assets PT KHI Pipe Industries 11.564 11.494 9.832 PT KHI Pipe Industries PT Krakatau Daya Listrik 3.863 1.830 - PT Krakatau Daya Listrik PT Meratus Jaya Iron & Steel 2.131 - - PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Krakatau Medika 1.855 1.351 852 PT Krakatau Medika PT Krakatau Daya Tirta 53 68 45 PT Krakatau Daya Tirta PT Pelat Timah Nusantara Tbk - 16.994 7.490 PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Krakatau Wajatama - 7.828 - PT Krakatau Wajatama PT Krakatau Engineering - - 4.756 PT Krakatau Engineering PT Krakatau Information Technology - - 209 PT Krakatau Information Technology PT Laksana Maju Jaya - - 122 PT Laksana Maju Jaya Jumlah 19.466 39.565 23.306 Total

Page 144: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

64

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

e. Pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred tax (continued)

2009 2008 2007

Kewajiban pajak tangguhan Deferred tax liabilities PT Krakatau Wajatama (3.137) - (17.582) PT Krakatau Wajatama PT Krakatau Bandar Samudera (978) (789) (1.031) PT Krakatau Bandar Samudera PT Krakatau Tirta Industri (717) (223) (414) PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (550) (841) (531) PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Krakatau Information Technology (386) (125) - PT Krakatau Information Technology PT Krakatau Daya Listrik - - (4.254) PT Krakatau Daya Listrik Jumlah (5.768) (1.978) (23.812) Total Aset pajak tangguhan konsolidasi, Consolidated deferred tax bersih 202.468 91.418 23.306 assets, net

Kewajiban pajak tangguhan Consolidated deferred tax konsolidasi, bersih (5.768) (1.978) (209.315) liabilities, net

Aset pajak tangguhan (selain akumulasi rugi fiskal) dan kewajiban pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan metode atau dasar yang digunakan untuk tujuan pencatatan menurut pelaporan akuntansi dan pajak, terutama terdiri dari penyusutan aset tetap, penyisihan piutang ragu-ragu, penyisihan penurunan nilai persediaan, penyisihan persediaan usang dan provisi untuk kesejahteraan karyawan. Perbedaan pada dasar pencatatan aset tetap adalah karena adanya perbedaan taksiran masa manfaat aset dan metode penyusutan untuk tujuan pelaporan akuntansi dan pajak.

Deferred tax assets (other than on accumulated fiscal losses) and deferred tax liabilities arose from the differences in the methods or basis used for accounting and tax reporting purposes, which mainly consist of depreciation on fixed assets, allowance for doubtful accounts, allowance for decline in value of inventory, allowance for inventory obsolescence and provision for employee benefits. The difference in the basis of recording of fixed assets is due to the differences in the estimated useful lives of the assets and depreciation method used for accounting and tax reporting purposes.

Perbedaan pada dasar penyisihan piutang ragu-

ragu, penyisihan penurunan nilai persediaan, penyisihan persediaan usang dan provisi untuk kesejahteraan karyawan karena adanya perbedaan waktu pengakuan beban untuk tujuan pelaporan akuntansi dan pajak.

The difference in the basis of allowance for doubtful accounts, allowance for decline in value of inventory, allowance for inventory obsolescence, and provision for employee benefits is due to the difference in timing of recognition of expenses for accounting and tax reporting purposes.

Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan

berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat direalisasi.

The management of the Company and Subsidiaries is of the opinion that deferred tax assets are recoverable.

Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku (2009: 28%, 2008 dan 2007: 30%) dari laba akuntansi sebelum beban (manfaat) pajak dan beban (manfaat) pajak bersih seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:

The reconciliation between tax expense (benefit) computed using the prevailing tax rates (2009: 28%, 2008 and 2007: 30%) on the accounting income before tax expense (benefit) and the net tax expense (benefit) as reported in the consolidated statements of income is as follows:

Page 145: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

65

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

e. Pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred tax (continued)

2009 2008 2007

Laba sebelum beban (manfaat) pajak Income before tax expense (benefit) Perusahaan 363.523 623.785 398.447 of the Company Beban pajak dengan tarif pajak Tax expense computed using the yang berlaku 101.786 187.136 119.534 prevailing tax rate Pengaruh pajak atas beda tetap (191.305) 31.068 24.968 Tax effect of permanent differences Pengaruh perubahan tarif pajak 33.527 (8.689) - Effect of change in tax rates Bagian atas laba bersih Anak Perusahaan (75.157) (45.283) (59.496) Share in net income of Subsidiaries Pengaruh tarif pajak progresif - (18) - Progressive tax rate effect Beban (manfaat) pajak Perusahaan (131.149) 164.214 85.006 Tax expense (benefit) of the Company Beban (manfaat) pajak Anak Perusahaan Tax expense (benefit) of the Subsidiaries Pajak kini 88.688 151.093 84.883 Current tax Pajak tangguhan 14.916 (38.093) 10.954 Deferred tax Beban pajak Anak Perusahaan, bersih 103.604 113.000 95.837 Tax expense of the Subsidiaries, net Beban (manfaat) pajak, bersih (27.545) 277.214 180.843 Tax expense (benefit), net

Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut masing-masing sebesar Rp33.527 dan Rp3.007 pada tahun 2009 dan Rp8.689 dan Rp3.985 pada tahun 2008 sebagai bagian dari beban (manfaat) pajak tangguhan pada tahun berjalan. Revisi Undang-undang ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from progressive tax rates to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company and Subsidiaries recorded the impact of the changes in tax rates which amounted to Rp33,527 and Rp3,007 in 2009 and Rp8,689 and Rp3,985 in 2008, respectively, as part of deferred tax expense (benefit) in the current year operations. The revised Law is effective on January 1, 2009.

f. Surat Ketetapan Pajak f. Tax Assessment Letters

Perusahaan The Company

Pada tanggal 12 Februari 2009, Perusahaan

menerima Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak atas PPN Masa Desember 2008 sebesar Rp218.228 yang telah diterima Perusahaan pada bulan Maret 2009.

On February 12, 2009, the Company received Preliminary Refund of Tax Overpayment for its December 2008 Value-Added Tax amounting to Rp218,228, which was already received by the Company in March 2009.

Pada bulan September 2008, Perusahaan

menerima Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2007 sebesar Rp106.620. Perusahaan telah menerima kelebihan pajak tersebut pada bulan Oktober 2008. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh Perusahaan dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak dibebankan pada usaha tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.

In September 2008, the Company received Preliminary Refund of Tax Overpayment for its 2007 Corporate Income Tax amounting to Rp106,620. The Company already received the refund in October 2008. The difference between the amount claimed by the Company and the amount refunded by the Tax Office is charged to current year operations and presented as part of “Other Income (Charges)” in the 2008 consolidated statement of income.

Page 146: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

66

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

f. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) f. Tax Assessment Letters (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Pada tanggal 18 September 2007, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2006 sebesar Rp111.183. Perusahaan telah menerima kelebihan pajak tersebut pada bulan Oktober 2007. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh Perusahaan dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak dibebankan pada usaha tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2007.

On September 18, 2007, the Company received Tax Assesment Letters of Overpayment (“SKPLB”) for its 2006 Corporate Income Tax amounting to Rp111,183. The Company already received the refund in October 2007. The difference between the amount claimed by the Company and the amount refunded by the Tax Office was charged to current year operations and presented as part of “Other Income (Charges)” in the 2007 consolidated statement of income.

Anak Perusahaan - PT KHIP The Subsidiary - PT KHIP

Pada tanggal 9 Juli 2009, PT KHIP menerima

SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2007 sebesar Rp1.615 dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) atas pajak penghasilan pasal 21 dan 23 dan PPN tahun 2007 yang berjumlah Rp192. PT KHIP juga menerima SKPLB atas PPN bulan Desember 2007 sebesar Rp7.112 yang telah diterima oleh PT KHIP pada bulan Juli 2009. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh PT KHIP dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak dibebankan pada usaha tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.

On July 9, 2009, PT KHIP received SKPLB for its 2007 Corporate Income Tax amounting to Rp1,615 and Tax Assesment Letters of Underpayment (“SKPKB”) for its 2007 income tax articles 21 and 23 and VAT totaling Rp192. PT KHIP also received SKPLB for its December 2007 VAT amounting to Rp7,112 which was received by PT KHIP in July 2009. The difference between the amount claimed by PT KHIP and the amount refunded by the Tax Office was charged to current year operations and presented as part of “Other Income (Charges)” in the 2009 consolidated statement of income.

Pada tanggal 18 Maret 2008, PT KHIP

menerima SKPLB atas PPN bulan Desember 2006 sebesar Rp7.238. PT KHIP juga menerima SKPKB atas PPN pasal 14(4), pasal 16C dan 16D sejumlah Rp2.263. Selisih antara jumlah yang ditagih oleh PT KHIP dengan jumlah yang dikembalikan oleh Kantor Pajak dibebankan pada usaha tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.

On March 18, 2008, PT KHIP received SKPLB for its December 2006 VAT amounting to Rp7,238. PT KHIP also received SKPKB for its VAT articles 14(4), 16C and 16D totaling Rp2,263. The difference between the amount claimed by PT KHIP and the amount refunded by the Tax Office was charged to current year operations and presented as part of “Other Income (Charges)” in the 2008 consolidated statement of income.

Anak Perusahaan - PT KIEC The Subsidiary - PT KIEC

Pada bulan Februari 2008, PT KIEC menerima

SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2006 sebesar Rp4.532. PT KIEC juga menerima beberapa SKPKB atas pajak penghasilan pasal 21 dan 23 dan PPN tahun 2006 sebesar Rp47. Jumlah bersih kelebihan pembayaran sebesar Rp4.485 tersebut telah diterima PT KIEC pada bulan Maret 2008.

In February 2008, PT KIEC received SKPLB for its 2006 Corporate Income Tax amounting to Rp4,532. PT KIEC also received several SKPKB for its 2006 income tax articles 21 and 23 and VAT totaling Rp47. The net overpayment of Rp4,485 was already received by PT KIEC in March 2008.

Page 147: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

67

19. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 19. ACCRUED EXPENSES Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008 2007 Upah dan kompensasi karyawan 148.872 152.811 127.153 Wages and employee compensation Biaya angkut 43.008 27.749 43.496 Delivery expense Jasa Profesional 22.192 5.317 4.337 Professional fees Biaya proyek 14.586 5.965 3.821 Project expenses Sewa 5.785 5.185 4.645 Rent Bunga 5.702 56.176 7.769 Interest Royalti dan retribusi ke Pemerintah Royalty and retribution to Daerah 4.645 5.948 6.579 District Government Jasa pelabuhan 3.582 1.317 850 Port services Lain-lain 23.507 24.685 17.712 Others Jumlah 271.879 285.153 216.362 Total

20. UANG MUKA PENJUALAN DAN LAINNYA 20. SALES AND OTHER ADVANCES Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008 2007 Uang muka pelanggan 261.375 155.146 193.605 Advances from customers Retensi 45.493 35.073 18.385 Retention Lain-lain 3.036 5.331 6.830 Others Jumlah 309.904 195.550 218.820 Total

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG 21. LONG-TERM LOANS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008 2007 Hutang bank Bank loans Perusahaan The Company PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Rp201.888 pada tahun 2009, (Rp201.888 in 2009, Rp282.642 pada tahun 2008, Rp282,642 in 2008, Rp363,397 Rp363.397 dan US$255.435 and US$255,435 pada tahun 2007) 201.888 282.642 365.803 in 2007) PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) 83.334 116.667 150.000 PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) Anak Perusahaan Subsidiaries PT KHI Pipe Industries PT KHI Pipe Industries PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Rp64.810 dan US$2.005.000 (Rp64,810 and US$2,005,000 pada tahun 2009, Rp71.141 dan in 2009, Rp71,141 and US$2.890.000 pada tahun 2008, US$2,890,000 in 2008, Rp77.630 dan US$3.654.550 Rp77,630 and US$3,654,550 pada tahun 2007) 83.657 102.786 112.052 in 2007) PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 79.943 - - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Krakatau Wajatama PT Krakatau Wajatama PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4.233 27.770 39.370 (Persero) Tbk PT Krakatau Information Technology PT Krakatau Information Technology PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$31.847 pada tahun 2009, (US$31,847 in 2009, Rp264 dan US$56.459 Rp264 and US$56,459 pada tahun 2008, Rp396 dan in 2008, Rp396 and US$77.517 pada tahun 2007) 299 882 1.126 US$77,517 in 2007) PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk (US$19.529 pada tahun 2008, (US$19,529 in 2008, US$39.152 pada tahun 2007) - 214 369 US$39,152 in 2007)

Page 148: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

68

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (continued)

2009 2008 2007 PT Krakatau Medika PT Krakatau Medika PT Bank CIMB Niaga Tbk - - 20.310 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Pelat Timah Nusantara Tbk *) PT Pelat Timah Nusantara Tbk *) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - - 14.282 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hutang konstruksi Construction loans Perusahaan The Company Bank Austria Aktiengesellschaft qq. Bank Austria Aktiengesellschaft qq. PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk (EUR24.995.054 pada tahun 2009, (EUR24,995,054 in 2009, EUR27.267.332 pada tahun 2008, EUR27,267,332 in 2008, EUR29.539.610 pada tahun 2007) 337.676 420.803 406.465 EUR29,539,610 in 2007) Hutang penerusan pinjaman Two-step loans Perusahaan The Company Kreditanstait Fur Wiederaufbau (KfW), Kreditanstait Fur Wiederaufbau (KfW), Frankfurt Frankfurt (EUR1.443.147 pada tahun 2007) - - 19.858 (EUR1,443,147 in 2007) Hutang jangka panjang lain-lain Other long-term payables (Rp19.308 dan US$446.712 pada tahun (Rp19,308 and US$446,712 in 2009, 2009, Rp24.939 dan US$416.517 Rp24,939 and US$416,517 in 2008, pada tahun 2008, Rp29.171 dan Rp29,171 and US$879,324 US$879.324 pada tahun 2007) 23.507 29.500 37.453 in 2007) Jumlah 814.537 981.264 1.167.088 Total Dikurangi pinjaman jangka panjang Less current portion of long-term yang jatuh tempo dalam satu tahun 225.280 252.405 268.955 loans Bagian jangka panjang, bersih 589.257 728.859 898.133 Long-term portion, net

*) PT Latinusa didivestasi pada tahun 2009 sehingga tidak lagi

dikonsolidasi setelah divestasi (Catatan 11) *) PT Latinusa was divested in 2009 and was no longer

consolidated after the divestment (Note 11)

Perusahaan The Company

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp684.529. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembelian mesin dan peralatan pabrik serta pengembangan pabrik. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10,8%, 13,0% dan 12,0% masing-masing pada tahun 2009, 2008 dan 2007. Kredit investasi ini dijamin secara paripasu dengan jaminan untuk fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 14).

The Company obtained investment credit facility in Rupiah with a maximum amount of Rp684,529. This loan was granted to finance the acquisition of plant machinery and equipment and plant expansion. The annual interest rate is 10.8%, 13.0% and 12.0% in 2009, 2008 and 2007, respectively. The loan is secured on paripasu basis with the collateral pledged for the working capital credit facility obtained from the same bank (Note 14).

Pada tahun 2005, Bank Mandiri melakukan penjualan sebagian fasilitas ini kepada PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) sebesar Rp200.000, sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris No. 51 tanggal 22 Desember 2004 dari Imas Fatimah, S.H.

In 2005, Bank Mandiri sold part of the facility amounting to Rp200,000 to PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) as stipulated in the Notarial Deed No. 51 dated December 22, 2004 of Imas Fatimah, S.H.

Page 149: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

69

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (continued)

Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 April 2012 dan dibayar dalam 24 (dua puluh empat) angsuran kwartalan dimulai sejak kwartal ketiga tahun 2006. Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan, antara lain, memberi-tahukan secara tertulis perubahan anggaran dasar, modal dasar atau disetor, pengurus dan status Perusahaan, dan penjaminan asset Perusahaan. Disamping itu, Perusahaan juga wajib memelihara rasio keuangan lancar minimum 120% dan rasio hutang terhadap modal maksimum sebesar 233%.

This loan will mature on April 7, 2012 and is payable in 24 (twenty four) quarterly installments starting fom the third quarter of 2006. The loan agreement requires the Company, among others, to inform in writing any changes to the articles of association, authorized capital or paid-up capital, management and the status of the Company, and pledge of the Company’s assets. Further, the Company shall also maintain current ratio at minimum of 120% and debt to equity ratio at maximum of 233%.

Hutang dalam Dolar Amerika Serikat berasal dari anjak piutang dengan recourse sebesar Rp2.406 yang jatuh tempo pada tanggal 29 April 2008. Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan telah melunasi seluruh hutang tersebut.

The loan in US Dollar originated from the factoring of receivables with recourse amounting to Rp2,406, which was due on April 29, 2008. As of December 31, 2008, the Company has fully paid the loan.

Anak Perusahaan - PT KHIP The Subsidiary - PT KHIP

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

a. Fasilitas Kredit Investasi a. Investment Credit Facility

PT KHIP memperoleh fasilitas kredit investasi

(KI) dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.908. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai investasi mesin pipa baja Electric Resistance Welding (ERW) yang akan dilunasi dalam lima kali angsuran mulai Desember 2006 sampai 2010. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 11,5% sampai 13,0% per tahun pada tahun 2009, antara 11,2% sampai 13,0% per tahun pada tahun 2008 dan antara 13,0% sampai 14,0% per tahun pada tahun 2007.

PT KHIP obtained an investment credit facility (KI) with a maximum amount of Rp30,908. This facility was used to finance investment in Electrical Resistance Welding (ERW) steel pipe machine which will be paid in five installments starting December 2006 to 2010. This facility bears interest at 11.5% to 13.0% per annum in 2009, ranging from 11.2% to 13.0% per annum in 2008 and from 13.0% to 14.0% per annum in 2007.

Pada tanggal 22 Maret 2007, PT KHIP

memperoleh tambahan fasilitas berupa kredit investasi pertama (KI-1) sebesar US$2.800.000 untuk pembelian mesin Coating dan kredit investasi kedua (KI-2) sebesar US$1.625.000 untuk merekondisi mesin SPM1200 menjadi SPM1800. Fasilitas-fasilitas ini akan dilunasi dalam jangka waktu 60 bulan dengan lima kali angsuran, dengan masa tenggang 12 bulan. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 7,8% pada tahun 2009, antara 7,8% sampai 8,0% pada tahun 2008 dan 8,0% pada tahun 2007.

On March 22, 2007, PT KHIP obtained additional facilities in terms of the first investment credit facility (KI-1) of US$2,800,000 for the purchase of Coating machine and the second investment credit facility (KI-2) of US$1,625,000 for reconditioning SPM1200 machine to SPM1800 machine. These facilities will be paid in five installments during 60 months with a grace period of 12 months. This loan bears annual interest at 7.8% in 2009, ranging from 7.8% to 8.0% in 2008 and 8.0% in 2007

Page 150: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

70

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (continued)

Anak Perusahaan - PT KHIP (lanjutan) The Subsidiary - PT KHIP (continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (continued)

b. Kredit Modal Kerja Impor b. Import Working Capital Loan

Fasilitas kredit modal kerja impor dengan jumlah

maksimum sebesar Rp30.750, digunakan untuk membiayai setoran jaminan pembukaan L/C. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar 12,5% sampai 13,0% pada tahun 2009, sebesar 11,5% sampai 13,0% pada tahun 2008 dan 13,0% sampai 14,0% pada tahun 2007 dan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009.

The import working capital loan facility with a maximum amount of Rp30,750, which was used to finance guarantee deposits for issuing L/C. This facility bears annual interest at 12.5% to 13.0% in 2009, 11.5% to 13.0% in 2008 and 13.0% to 14.0% in 2007 and matured on December 31, 2009.

c. Kredit Modal Kerja c. Working Capital Loan

Fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah

maksimum sebesar Rp25.000, digunakan untuk tambahan modal kerja. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar 12,5% sampai 13,0% pada tahun 2009, sebesar 11,5% sampai 13,0% pada tahun 2008 dan 13,0% sampai 14,0% pada tahun 2007 dan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009.

The working capital credit facility with a maximum amount of Rp25,000 was used for additional working capital. This facility bears annual interest at 12.5% to 13.0% in 2009, 11.5% to 13.0% in 2008 and 13.0% to 14.0% in 2007 and matured on December 31, 2009.

Perpanjangan jangka waktu fasilitas-fasilitas kredit tersebut di atas masih dalam proses.

The extension of the above loan facilities is still in process.

Fasilitas-fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan barang jadi dan bahan baku, tanah, bangunan, mesin dan peralatan (Catatan 5, 9 dan 12) dimana jaminan yang diberikan saling terkait dengan fasilitas kredit lainnya yang diperoleh dari BRI (Catatan 14).

These facilities are secured by trade receivables, finished goods and raw material inventories, land, buildings, machineries and equipment (Notes 5, 9 and 12) and the collateral pledged are related to other credit facilities obtained from BRI (Note 14).

Perjanjian fasilitas kredit mencakup pembatasan-pembatasan, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari BRI, PT KHIP tidak diperkenankan untuk melakukan penggabungan usaha dan akuisisi, menjual aset yang dijaminkan, mengajukan pailit, memberikan pinjaman kepada pemegang saham kecuali kepada Perusahaan, melakukan investasi aset tetap dengan jumlah kumulatif di atas Rp5.000 per tahun, menerima pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, melakukan penyertaan saham kecuali yang sudah ada, mengikatkan diri sebagai penjamin dan atau menjaminkan kekayaan kepada pihak lain, dan menggunakan fasilitas kredit di luar yang telah ditetapkan bank dan mempertahankan rasio lancar sebesar 130%.

The credit facility agreements include restrictions, among others, without prior written consent from BRI, PT KHIP is not permitted to conduct merger and acquisition, sell the collateral assets, declare bankruptcy, provide borrowings to shareholders except to the Company, make an investment in fixed assets with cumulative amount above Rp5,000 per year, obtain loans from other banks or financial institutions, make investment in shares except for the existing ones, acting as guarantor and/or pledge its assets as guarantee to other parties, and use credit facilites other than those determined by the bank, and maintain current ratio 130%.

Page 151: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

71

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (continued)

Anak Perusahaan - PT KHIP (lanjutan) The Subsidiary - PT KHIP (continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2009, PT KHIP belum dapat memenuhi persyaratan pemeliharaan rasio lancar tersebut di atas. Namun demikian, berdasarkan Surat dari BRI No. B.32-BMN/BMT/01/ 2010 tanggal 15 Januari 2010, PT KHIP memperoleh pelepasan atas persyaratan untuk pemenuhan rasio lancar tersebut untuk tahun 2009.

As of December 31, 2009, PT KHIP was unable to meet the requirement of maintaining the current ratio stated above. However, based on Letter from BRI No. B.32-BMN/BMT/01/2010 dated January 15, 2010, PT KHIP obtained a release of such requirement for 2009.

Anak Perusahaan - PT KITech The Subsidiary - PT KITech

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

PT KITech memperoleh fasilitas pinjaman dari BRI dalam bentuk Dolar Amerika Serikat dan Rupiah. Pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat digunakan untuk membiayai proyek LAN personalia Perusahaan, dengan bunga 8,5% per tahun dan jangka waktu dari September 2006 sampai dengan Agustus 2010. Pinjaman dalam Rupiah digunakan untuk membiayai pengadaan komputer yang dijual kepada Yayasan Pendidikan Warga Krakatau Steel dengan bunga 16,0% per tahun dan dengan jangka waktu dari Juli 2006 sampai dengan Juni 2009.

PT KITech obtained loan facilities from BRI in US Dollar and Rupiah. The loan in US Dollar, which bears interest at 8.5% per annum and valid from September 2006 up to August 2010, was used to finance LAN human resources project of the Company. The loan in Rupiah, which bears interest at 16.0% per annum and valid from July 2006 up to June 2009, was used to finance the acquisition of computers sold to Yayasan Pendidikan Warga Krakatau Steel.

Fasilitas pinjaman Dolar Amerika Serikat dan Rupiah dijamin secara fidusia atas piutang dengan nilai penjaminan sebesar Rp1.607. Pada tahun 2009, PT KITech telah melunasi seluruh pinjaman dalam Rupiah tersebut.

The loan facilities in US Dollar and Rupiah are secured by receivables, on a fiduciary basis, with guarantee value of Rp1,607. In 2009, PT KITech has fully paid the loan in Rupiah.

PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin)

PT KITech memperoleh fasilitas pinjaman Dolar Amerika Serikat dari Bukopin yang digunakan untuk membiayai proyek pengadaan printer thermal Perusahaan dengan bunga 8,50% per tahun dan jangka waktu dari Desember 2005 sampai dengan Desember 2009. Pinjaman ini dijamin dengan aset printer thermal yang disewakan dan piutang PT KITech. Pada tahun 2009, PT KITech telah melunasi seluruh pinjaman tersebut.

PT KITech obtained loan facilities in US Dollar from Bukopin which was used to finance the procurement of printer thermal project of the Company with interest at 8.50% per annum, and valid from December 2005 up to December 2009. This loan is secured with the leased printer thermal assets and receivables of PT KITech. In 2009, PT KITech has fully paid the loan.

Page 152: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

72

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (continued)

Anak Perusahaan - PT MJIS The Subsidiary - PT MJIS

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 6 Juli 2009, PT MJIS memperoleh fasilitas kredit investasi dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp501.347. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik Iron Making di Batulicin, Kalimantan Selatan. Jumlah pinjaman yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp79.943 dengan tingkat bunga sebesar 13% per tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2016 dan dibayar dalam 16 angsuran kwartalan dimulai sejak kwartal ketiga tahun 2012.

Based on credit agreements dated July 6, 2009, PT MJIS obtained investment credit facility in Rupiah with a maximum amount of Rp501,347. This loan was granted to finance the construction of Iron Making plant in Batulicin, South Kalimantan. The amount of loan drawn as of December 31, 2009 amounted to Rp79,943 with an interest rate of 13% per annum. This loan will mature on July 6, 2016 and is payable in 16 quarterly installments starting fom the third quarter of 2012.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, bangunan, mesin dan peralatan dengan nilai pengikatan sebesar Rp718.482.

The loan is secured by trade receivables, inventories, buildings, machinery and equipment with a committed value of Rp718,482.

Perjanjian pinjaman tersebut mencakup pembatasan-pembatasan dimana PT MJIS, tanpa persetujuan tertulis dari BRI, tidak diperbolehkan, antara lain, mengikatkan diri sebagai penjamin dan atau menjaminkan kekayaan kepada pihak lain, menyewakan aset yang diagunkan, menerima pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, melakukan merger, akuisisi dan penyertaan saham, menjual aset yang dijaminkan, mengubah anggaran dasar, modal saham dan susunan pengurus, pembagian dividen, dan membayar hutang kepada pemegang saham.

The credit agreements include restrictions and covenants whereby PT MJIS, without prior written consent from BRI, is not permitted to, among others, acting as guarantor and/or pledge its assets as guarantee to other parties, lease the collateral assets, obtain loans from other banks or financial institutions, conduct merger, acquisition and investment in shares, sell the collateral assets, change the articles of association, the authorized capital and the boards of directors and commissioners, distribute dividends, and make repayment to shareholders.

Anak Perusahaan - PT KWT The Subsidiary - PT KWT

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

a. Kredit Investasi a. Investment Loan

PT KWT memperoleh kredit investasi dari BNI

dengan jumlah maksimum sebesar Rp74.225 untuk pembiayaan perluasan pabrik baja profil dengan kapasitas 150.000 ton per tahun. Berdasarkan perubahan perjanjian kredit tanggal 30 Desember 2003, jangka waktu kredit diubah menjadi sejak tanggal 30 Desember 2003 sampai dengan tanggal 29 Desember 2010, termasuk tenggang waktu tanpa pembayaran angsuran pokok selama dua tahun. Pinjaman ini dibayar dalam 21 kali angsuran kwartalan dimulai dari kwartal keempat tahun 2005. Fasilitas kredit tersebut dikenakan bunga tahunan masing-masing sebesar 13,8%, 13,5% dan 14,5% pada tahun 2009, 2008 dan 2007.

PT KWT obtained investment loan from BNI with a maximum amount of Rp74,225 which was used to finance the expansion of reinforcing bar steel factory with capacity of 150,000 tons per year. Based on the amended loan agreement dated December 30, 2003, the term of the credit facility was changed to become December 30, 2003 up to December 29, 2010, including two years grace period. The loan is repayable in 21 quarterly installments, starting from the fourth quarter of 2005. The credit facility bears annual interest at 13.8%, 13.5% and 14.5% in 2009, 2008 and 2007, respectively.

Page 153: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

73

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (continued)

Anak Perusahaan - PT KWT (lanjutan) The Subsidiary - PT KWT (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (continued)

b. Beban Bunga Ditangguhkan b. Deferred Interest Expense

Hutang beban bunga ditangguhkan terdiri dari: Deferred interest expense loan consists of:

1. Pinjaman Interest Balloon Payment sebesar

Rp16.651 yang merupakan akumulasi beban bunga yang ditangguhkan sejak tahun 1998 sampai dengan tanggal 30 Desember 2003 atas pokok pinjaman kredit modal kerja dan kredit investasi yang diperoleh dari BNI. Berdasarkan perubahan perjanjian kredit tanggal 30 Desember 2003, BNI menyetujui perubahan jangka waktu kredit menjadi dari tanggal 30 Desember 2003 sampai dengan 29 Desember 2010, termasuk tenggang waktu tanpa pembayaran angsuran selama 2 tahun. Pinjaman ini dibayar dalam 20 kali angsuran kwartalan dan dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 0%.

1. Interest Balloon Payment loan of Rp16,651 which represents the accumulated deferred interest since 1998 up to December 30, 2003 on the principal of working capital and investment loans obtained from BNI. Based on the amended loan agreement dated December 30, 2003, BNI agreed to extend the credit term to become from December 30, 2003 up to December 29, 2010, including two years grace period. The loan is repayable in 20 quarterly installments and bears annual interest at 0%.

2. Pinjaman KMK Lock Off sebesar Rp22.833

yang merupakan akumulasi beban bunga yang ditangguhkan sampai dengan tanggal 30 Desember 2003 atas fasilitas kredit modal kerja, kredit investasi, L/C dan dokumen pinjaman. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 30 Desember 2003, BNI menyetujui untuk menampung kewajiban bunga tertunggak tersebut dalam bentuk fasilitas aflopend kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp22.833. Pinjaman ini dibayar dalam 20 kali angsuran kuartalan yang dimulai sejak kuartal keempat tahun 2005 sampai tanggal 29 Desember 2010 dan dibebani bunga tahunan sebesar 1,0%.

2. KMK Lock Off loan of Rp22,833 which represents accumulated deferred interest expense up to December 30, 2003 on working capital, investment, L/C and document loan facilities. Based on the loan agreement dated December 30, 2003, BNI agreed to accumulate the unpaid interest payable in the form of aflopend credit facility with a maximum amount of Rp22,833. The loan will be repayable in 20 quarterly installments starting from the fourth quarter of 2005 up to December 29, 2010 and bears annual interest at 1.0% per annum.

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan-pembatasan antara lain, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BNI, PT KWT tidak diperkenankan untuk melakukan penggabungan usaha, mengubah bentuk atau status hukum, mengubah anggaran dasar, membayar hutang kepada pemegang saham, memberikan pinjaman kepada pihak lain termasuk kepada pemegang saham kecuali terkait langsung dengan usaha, melakukan investasi, membayar dividen, menerima pinjaman dari pihak lain kecuali berkaitan dengan usaha, membuka usaha baru, bertindak sebagai penjamin dan menjaminkan kekayaan kepada pihak lain. PT KWT juga harus mempertahankan rasio lancar minimum 1 kali dan rasio hutang terhadap ekuitas maksimum sebesar 2,5 kali.

The loan agreements include restrictions, among others, that without prior written agreement from BNI, PT KWT is not permitted to enter into merger, change the legal form or status, change its articles of association, make repayment to shareholder, provide borrowings to other parties including shareholder except in the ordinary course of business, make investment, distribute dividends, obtain loans from other parties except trade payables in the ordinary course of business, open a new business, acting as guarantor or pledge assets as guarantee to other parties. PT KWT also shall maintain current ratio at a minimum of 1 time and debt to equity ratio at a maximum of 2.5 times.

Page 154: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

74

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (continued)

Anak Perusahaan - PT KWT (lanjutan) The Subsidiary - PT KWT (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2009, PT KWT belum dapat memenuhi persyaratan pemeliharaan rasio-rasio keuangan tersebut di atas. Namun demikian, berdasarkan Surat dari BNI No. KPS/2.2/074/R tanggal 20 Januari 2010, PT KWT memperoleh pelepasan atas persyaratan untuk pemenuhan rasio-rasio keuangan tersebut untuk tahun 2009.

As of December 31, 2009, PT KWT was unable to meet the requirements to maintain the financial ratios stated above. However, based on Letter from BNI No. KPS/2.2/074/R dated January 20, 2010, PT KWT obtained release of such requirements for 2009.

Seluruh fasilitas pinjaman dan hutang jangka panjang PT KWT dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap PT KWT dan tanah milik Perusahaan yang dikuasakan Perusahaan kepada PT KWT untuk dijadikan sebagai jaminan berdasarkan Akta Pemberian Hak Tanggungan (Catatan 5, 9 dan 12).

All credit facilities and long-term loans of PT KWT are secured by trade receivables, inventories and fixed assets of PT KWT and land owned by the Company which has been authorized by the Company to be pledged as collateral as stipulated in the Deed of Right to Transfer Guarantee (Notes 5, 9 and 12).

Anak Perusahaan - PT KM The Subsidiary - PT KM

PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga) PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank Niaga)

PT KM memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank Niaga sebesar Rp28.000 untuk membiayai pengembangan kapasitas, kualitas dan fasilitas rumah sakit. Fasilitas pinjaman ini berlaku sejak tanggal perjanjian sampai dengan tanggal 22 Juni 2013 dengan bunga sebesar 10,25% per tahun. Pinjaman ini dibayar dalam 84 (delapan puluh empat) kali angsuran bulanan yang dimulai pada bulan Juni 2004. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 29 Juli 2008.

PT KM obtained an investment credit facility from Bank Niaga for Rp28,000 to finance the development of capacity, quality and facilities of the hospital. The loan facility is valid from the date of the agreement up to June 22, 2013 with an interest at 10.25% per annum. The loan is repaid in 84 (eighty four) monthly installments starting from June 2004. The loan was fully repaid on July 29, 2008.

Anak Perusahaan - PT Latinusa The Subsidiary - PT Latinusa

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

PT Latinusa memperoleh fasilitas kredit modal kerja aflopend dengan jumlah maksimum sebesar Rp119.082. Berdasarkan perubahan perjanjian kredit tanggal 29 Desember 1999, Bank Mandiri menyetujui penjadwalan kembali jangka waktu kredit menjadi sejak 29 Desember 1999 sampai dengan tanggal 31 Desember 2008, termasuk tenggang waktu tanpa pembayaran angsuran pokok selama dua tahun. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar 14,0% pada tahun 2008 dan 2007. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas kredit ini adalah sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek (Catatan 14). Pada tahun 2008, PT Latinusa telah melunasi seluruh hutang tersebut.

PT Latinusa obtained aflopend working capital credit with a maximum credit of Rp119,082. Based on the amendment of credit facility agreement dated December 29, 1999, Bank Mandiri agreed to extend the term of the facility to become December 29, 1999 up to December 31, 2008, including two years grace period. The credit facility bears annual interest at rate of 14.0% in 2008 and 2007, respectively. The covenants as well as the collateral of the credit facility are the same with those pledged for short-term loan facilities (Note 14). In 2008, PT Latinusa has fully paid the loan.

Page 155: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

75

21. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 21. LONG-TERM LOANS (continued)

Hutang Konstruksi Construction Loans

Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dalam mata uang Schilling Austria dari Bank Austria Aktiengesellschaft dengan jumlah maksimum sebesar ATS562.810.000 atau setara dengan EUR40.900.998. Pinjaman ini diberikan untuk membiayai proyek pengendalian lingkungan (deducting system) pada pabrik baja slab dan billet

The Company obtained a loan facility denominated in Austrian Schilling from Bank Austria Aktiengesellschaft with a maximum amount of ATS562,810,000 or equivalent to EUR40,900,998. This loan was granted to finance the environmental protection project (deducting system) at the slab and billet steel plant.

Pinjaman ini dilunasi dalam 36 kali angsuran setengah tahunan yang dimulai pada tanggal 30 April 2003 hingga 30 Oktober 2020. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 4,0% pada tahun 2008 dan 2007.

This loan is payable in 36 semi-annual installments starting from April 30, 2003 to October 30, 2020. This loan facility bears annual interest at 4.0% in 2008 and 2007.

Hutang Penerusan Pinjaman Two-step Loans

Fasilitas penerusan pinjaman yang diperoleh Pemerintah Republik Indonesia dari Kreditanstait Fur Wiederaufbau (KfW) dalam Euro dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar EUR7.859.450 dan EUR3.917.911. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai modernisasi pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas (“Hot Strip Mill, HSM”). Untuk setiap pinjaman dikenakan bunga masing-masing sebesar 8,06% dan 8,46% per tahun. Pinjaman ini dibayar dalam 10 (sepuluh) kali angsuran tengah tahunan yang sama besar yang dimulai dari enam bulan sejak beroperasinya proyek atau 30 Mei 2001 dan 30 November 2001, mana yang lebih cepat.

Two-step loan facilities obtained by the Government of the Republic of Indonesia from Kreditanstait Fur Wiederaufbau (KfW) in Euro with maximum amount of EUR7,859,450 and EUR3,917,911, respectively. These loans were used to finance the modernization of Hot Strip Mill (“HSM”) plant. Each loan bears interest at 8.06% and 8.46% per annum, respectively. These loans are repayable in 10 (ten) equal semi-annual installments starting from six months after readiness for operation of the project or May 30, 2001 and November 30, 2001, whichever is earlier.

Pada tahun 2008, Perusahaan telah melunasi seluruh hutang penerusan pinjaman tersebut.

In 2008, the Company has fully paid the two-step loans.

Hutang jangka panjang lain-lain Other long-term payables

Hutang jangka panjang lain-lain mencakup hutang jangka panjang PT KITech dan kewajiban biaya pembangunan PT KIEC. Hutang PT KITech timbul dari kontrak pengadaan perangkat komputer secara angsuran. Saldo hutang pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp2.550, Rp7.433 dan Rp13.121.

Other long-term payables include PT KITech’s long-term payables and PT KIEC’s future development liability. PT KITech’s payables arose from procurement contracts of computer hardware by installment. The outstanding payables as of December 31, 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp2,550, Rp7,433 and Rp13,121, respectively.

Kewajiban biaya pembangunan PT KIEC merupakan taksiran biaya pembangunan prasarana dan fasilitas kawasan industri, masing-masing sebesar Rp14.886, Rp16.488 dan Rp6.029 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

Future development liability of PT KIEC represents estimated cost of infrastuctures and public facilities to be developed, which amounted to Rp14,886, Rp16,488 and Rp6,029 as of December 31, 2009, 2008 and 2007, respectively.

Page 156: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

76

22. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN 22. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008 2007

Perusahaan The Company Imbalan jangka panjang menurut Long-term benefits in accordance with Perjanjian Kerja Bersama 126.409 118.243 100.342 the Collective Labor Agreement Tunjangan cuti besar 16.437 16.172 14.211 Long leave benefits Tunjangan kesetiaan 15.860 12.310 10.928 Service award Imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja - 335.132 264.512 Post-retirement healthcare benefits 158.706 481.857 389.993 Anak Perusahaan 64.929 92.305 78.732 Subsidiaries Jumlah 223.635 574.162 468.725 Total

Imbalan Pensiun Manfaat Pasti Defined Benefit Pension Plan

Program pensiun manfaat pasti Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun Krakatau Steel, pihak hubungan istimewa, yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-121/KM.17/ 1998 tanggal 16 Maret 1998. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi karyawan dan Perusahaan. Kontribusi karyawan adalah sebesar 5% dari penghasilan dasar pensiun dan sisanya ditanggung oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk karyawan Perusahaan yang diperbantukan pada Anak Perusahaan. Perhitungan beban pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 dilakukan oleh PT Binaputera Jaga Hikmah (“Binaputera”), aktuaris independen, dalam laporannya masing-masing tanggal 22 Maret 2010, 25 Februari 2009 dan 23 Mei 2008, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

The Company’s defined benefit pension plan is managed by Dana Pensiun Krakatau Steel, a related party, which was established based on the Ministry of Finance Decision Letter No. KEP-121/KM.17/1998 dated March 16, 1998. The fund is contributed by both employees and the Company. Employee’s contribution to the plan is 5% of basic pension income salary and the remaining contribution is paid by the Company and Subsidiaries for the Company’s employees who are seconded to the Subsidiaries. The calculations of pension expense for the years ended December 31, 2009, 2008 and 2007 were performed by PT Binaputera Jaga Hikmah (“Binaputera”), an independent actuary, based on its reports dated March 22, 2010, February 25, 2009 and May 23, 2008, respectively, using the “Projected Unit Credit” method which utilized the following assumptions:

Tingkat bunga aktuaria 10% (2008: 12%, 2007: 11%) per tahun/per annum Actuarial discount rate Tingkat kematian Tabel Mortalita Indonesia II-1999/TMI II-99 Mortality rate Tingkat hasil investasi 11% per tahun/per annum Investment rate of return Tingkat kenaikan gaji 8% (2008: 8%, 2007: 10%) per tahun/per annum Salary increase rate Umur pensiun 56 tahun/years Retirement age Tingkat perputaran 1% untuk setiap usia/for every age Turnover rate Tingkat cacat 10% dari tingkat mortalitas/from mortality rate Disability rate

Selisih antara nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan nilai wajar aset dana pensiun untuk tahun 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

The difference between the present value of defined benefits obligation and the fair value of pension plan assets in 2009, 2008 and 2007 is as follows:

2009 2008 2007

Nilai kini kewajiban imbalan pasti (1.284.738) (1.179.723) (1.155.983) Present value of defined benefit obligation Nilai wajar aset program 1.363.330 934.894 1.293.445 Fair value of plan assets Kerugian aktuaria yang belum diakui (46.911) 315.200 (59.361) Unrecognized actuarial losses Selisih 31.681 70.371 78.101 Difference

Page 157: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

77

22. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN (lanjutan)

22. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan Pensiun Manfaat Pasti (lanjutan) Defined Benefit Pension Plan (continued)

Penilaian atas nilai kini dari pengembalian dana atau pengurangan iuran masa datang dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 510/KMK/2002 tentang Pendanaan dan Solvabilitas Dana Pensiun Pemberi Kerja. Menurut keputusan tersebut, surplus yang timbul dari perubahan metode aktuaria tidak dapat diperhitungkan sebagai iuran normal pemberi kerja.

Valuation of the present value of available refund or a reduction to the future contribution is based on the Decree of the Ministry of Finance No. 510/KMK/2002 regarding Funding and Solvability of Pension Plan from the Employer. Based on the decree, any surplus resulting from the change in the actuarial method should not be accounted for as an employer’s normal contribution.

Karena surplus pendanaan tersebut tidak menimbulkan manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa datang, maka pengakuan surplus tersebut mengakibatkan diakuinya keuntungan pada tahun berjalan yang semata-mata berasal dari kerugian aktuarial. Karenanya, surplus tersebut tidak diakui sebagai aset Perusahaan.

Since the surplus will not result in economic benefits available in the form of refunds from the plan or reduction in future contributions to the plan, therefore recognition of such surplus will result in a gain being recognized solely as a result of an unrecognized actuarial loss in the current year. Therefore, the surplus is not recognized as an asset of the Company.

Imbalan Pensiun Iuran Pasti Defined Contribution Pension Plan

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi syarat yang dananya dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP.1100/ KM.17/1998 tanggal 23 November 1998. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi karyawan dan Perusahaan masing-masing sebesar 5% dan 15% dari penghasilan dasar pensiun. Beban pensiun yang dibebankan pada usaha masing-masing sebesar Rp14.895, Rp15.056 dan Rp6.018 pada tahun 2009, 2008 dan 2007.

The Company established a defined contribution pension plan for all of its eligible permanent employees which is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, the establishment of which was approved by the Ministry of Finance in its Decision Letter No. KEP.1100/KM.17/1998 dated November 23, 1998. The fund is contributed by both employees and the Company with contribution of 5% and 15%, respectively, of the basic pension income. Pension expense charged to operations amounted to Rp14,895, Rp15,056 and Rp6,018 for 2009, 2008 and 2007, respectively.

Anak Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi karyawan sebesar 5% dan kontribusi Anak Perusahaan yang berkisar antara 10,0% sampai 20% dari penghasilan dasar pensiun. Beban pensiun yang dibebankan pada usaha masing-masing sebesar Rp9.711, Rp9.669 and Rp7.058 pada tahun 2009, 2008 dan 2007.

The Subsidiaries established defined contribution pension plans covering all their eligible permanent employees. The fund is contributed by employees of 5% and Subsidiaries’ contribution ranging between 10.0% to 20% of the basic pension income. Pension expense charged to operations amounted to Rp9,711, Rp9,669 and Rp7,058 for 2009, 2008 and 2007, respectively.

Aset program pensiun Anak Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun Mitra Krakatau yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep.054/KM.17/1995 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 29 tanggal 11 April 1995.

Subsidiaries’ pension plan assets are managed by Dana Pensiun Mitra Krakatau, the establishment of which was approved by the Ministry of Finance in its Decision Letter No. Kep.054/KM.17/1995 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 29 dated April 11, 1995.

Page 158: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

78

22. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN (lanjutan)

22. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan Jangka Panjang Menurut Perjanjian Kerja Bersama

Long-term Benefits In Accordance with the Collective Labor Agreement

Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan memperoleh perhitungan aktuaris pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 untuk menghitung pencadangan atas beban kesejahteraan karyawan jangka panjang lainnya sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama. Perhitungan aktuaria dilakukan oleh Binaputera, dalam laporannya masing-masing tanggal 22 Maret 2010, 25 Februari 2009 dan 23 Mei 2008, menggunakan metode “Projected Unit Credit’’ dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

The management of the Company and Subsidiaries obtained actuarial calculations as of December 31, 2009, 2008 and 2007 of the accrual of employees’ long-term benefits expenses based on the Collective Labor Agreement. The actuarial calculations were prepared by Binaputera, based on its reports dated March 22, 2010, February 25, 2009 and May 23, 2008, using the “Projected Unit Credit” method which utilized the following assumptions:

Tingkat mortalitas Tabel Mortalitas Indonesia II-1999/TMI II-99 Mortality rate Tingkat bunga aktuaria 10% (2008: 12%, 2007: 11%) per tahun/per annum Actuarial discount rate Tingkat kenaikan gaji 8% (2008: 8%, 2007: 10%) per tahun/per annum Salary increase rate Tingkat cacat 10% dari tingkat mortalita/from mortality rate Disability rate Umur pensiun 56 tahun/years Retirement age

a. Kewajiban kesejahteraan karyawan a. Estimated liabilities for employee benefits

2009 2008 2007

Nilai kini kewajiban aktuaria 313.154 289.429 299.359 Present value of actuarial liability Kerugian aktuaria yang belum diakui (67.618) (35.665) (60.003) Unrecognized actuarial loss Biaya jasa lalu yang belum diakui - Unrecognized past service cost - unvested (21.901) (14.734) (35.143) unvested

Kewajiban 223.635 239.030 204.213 Liability

b. Beban kesejahteraan karyawan b. Employee benefits expense

2009 2008 2007

Biaya jasa kini 22.297 25.707 31.544 Current service cost Biaya bunga 25.624 36.325 30.461 Interest cost Amortisasi koreksi aktuaria 8.384 (1.897) 12.006 Amortization of actuarial correction Amortisasi biaya jasa lalu yang Amortization of unrecognized past belum diakui - unvested 12.646 3.922 4.279 service cost - unvested

Jumlah 68.951 64.057 78.290 Total

c. Mutasi kewajiban kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut:

c. Movements in the estimated liabilities for employee benefits are as follows:

2009 2008 2007

Saldo awal 239.030 204.213 156.138 Beginning balance Biaya kesejahteraan karyawan 68.951 64.057 78.290 Employee benefits expense Pembayaran tahun berjalan (52.646) (29.240) (30.215) Payments during the year Efek pelepasan anak perusahaan (31.700) - - Effect on disposal of subsidiary

Saldo akhir 223.635 239.030 204.213 Ending balance

Page 159: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

79

22. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN (lanjutan)

22. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan Jangka Panjang Menurut Perjanjian Kerja Bersama (lanjutan)

Long-term Benefits In Accordance with the Collective Labor Agreement (continued)

Berdasarkan penilaian manajemen, program pensiun yang ada dan imbalan pasca-kerja yang diberikan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah cukup untuk menutupi tunjangan yang diwajibkan oleh Undang-undang No. 13 tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan (“UU No. 13”).

The management is of the opinion that the existing retirement plan and the post-employment benefits provided by the Company and Subsidiaries are adequate to cover the benefits required under Labor Law No. 13 year 2003 (“LL No. 13”).

Perusahaan dan Anak Perusahaan, kecuali PT KHIP, memutuskan untuk mengubah Perjanjian Kerja Bersama, yaitu menghapus Masa Persiapan Pensiun (MPP) dan mengubah besaran imbalan pasca-kerja. Perubahan tersebut berlaku efektif sejak 1 Januari 2007.

The Company and Subsidiaries, except for PT KHIP, decided to amend the Collective Labor Agreement to remove the benefit for Pension Preparation Period (MPP) and change the post-retirement benefit. The changes became effective since January 1, 2007.

Imbalan Perawatan Kesehatan Pasca-Kerja Post-retirement Healthcare Benefits

Manajemen Perusahaan memperoleh perhitungan aktuaris pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 untuk pencadangan atas imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja. Perhitungan aktuaria dilakukan oleh Binaputera, dalam laporannya masing-masing tanggal 22 Maret 2010, 25 Februari 2009 dan 23 Mei 2008, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

The Company’s management obtained actuarial calculations as of December 31, 2009, 2008 and 2007 of the provision for post-retirement health care benefits. The actuarial calculations were prepared by Binaputera, based on its reports dated March 22, 2010, February 25, 2009 and May 23, 2008, using the “Projected Unit Credit” method which utilized the following assumptions:

Tingkat mortalitas TMI II Mortality rate Tingkat bunga aktuaria 10% (2008: 12%, 2007: 11%) per tahun/per annum Actuarial discount rate Tingkat kenaikan biaya kesehatan Tahun 1/Year 1: 12% Medical inflation rate Tahun 2/Year 2: 10,53% Tahun 3/Year 3: 9% Tingkat cacat Usia/age 20-44 tahun/years: 0,1% Disability rate Usia/age 44-55 tahun/years: 0,4% Tingkat pengunduran diri 1% per tahun/per annum Voluntary resignation rate Usia pensiun 56 tahun/years Retirement age

a. Kewajiban imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja

a. Post-retirement healthcare benefits liability

2009 2008 2007

Nilai kini kewajiban aktuaria 723.815 464.769 421.044 Present value of actuarial liability Biaya jasa lalu yang belum diakui - Unrecognized past service cost - unvested (66.666) (78.790) (90.820) unvested Koreksi aktuaria yang belum diakui (253.254) (50.847) (65.712) Unrecognized actuarial correction Laba kurtailmen dan penyelesaian (403.895) - - Gain on curtailment and settlement

Kewajiban imbalan perawatan Post-retirement healthcare kesehatan pasca-kerja - 335.132 264.512 benefits liability

Page 160: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

80

22. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN (lanjutan)

22. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan Perawatan Kesehatan Pasca-Kerja (lanjutan)

Post-retirement Healthcare Benefits (continued)

b. Beban imbalan perawatan kesehatan pasca-

kerja b. Post-retirement healthcare benefits expense

2009 2008 2007

Biaya jasa kini 20.214 15.926 11.682 Current service cost Biaya bunga 45.978 50.080 34.662 Interest cost Amortisasi biaya jasa lalu yang Amortization of unrecognized past belum diakui - unvested 12.125 12.125 12.125 service cost - unvested Amortisasi koreksi aktuaria 430 - - Amortization of actuarial correction

Beban imbalan perawatan Post-retirement healthcare kesehatan pasca-kerja 78.747 78.131 58.469 benefits expense

c. Mutasi kewajiban imbalan perawatan kesehatan pensiun adalah sebagai berikut:

c. Movements in the post-retirement healthcare benefits liabilty are as follows:

2009 2008 2007

Saldo awal 335.132 264.512 211.787 Beginning balance Beban imbalan perawatan Post-retirement healthcare benefits kesehatan pasca-kerja 78.747 78.131 58.469 expense Pembayaran tahun berjalan (9.984) (7.511) (5.744) Payments during the year Laba kurtailmen dan penyelesaian (403.895) - - Gain on curtailment and settlement

Saldo akhir - 335.132 264.512 Ending balance

Pada tahun 2009, Perusahaan memutuskan untuk mengubah Perjanjian Kerja Bersama, yaitu mengubah program Imbalan Perawatan Kesehatan Pensiun dari program manfaat pasti menjadi program iuran pasti. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara pada tanggal 9 Maret 2010 yang berlaku efektif sejak tanggal 31 Desember 2009. Berdasarkan perjanjian tanggal 29 Maret 2010 antara Perusahaan dengan Yayasan Badan Pengelola Kesehatan Krakatau Steel (“Bapelkes KS”), Program Imbalan Perawatan Kesehatan Pensiun Perusahaan selanjutnya akan dikelola oleh Yayasan Bapelkes KS, yang didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 17 tanggal 15 Maret 2010 dari Notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM.

In 2009, the Company decided to amend the Collective Labor Agreement as to the change of Post-retirement Healthcare Benefits plan from a defined benefit plan to a defined contribution plan. The change was approved by the Ministry of State-Owned Companies on March 9, 2010 and became effective since December 31, 2009. Based on an agreement dated March 29, 2010 between the Company and Yayasan Badan Pengelola Kesejahteraan Krakatau Steel (“Bapelkes KS”), the Company’s Post-retirement Healthcare Benefits plan will be managed by Yayasan Bapelkes KS, which was established based on Notarial Deed No. 17 dated March 15, 2010 of Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM.

Sebagai penyelesaian kewajiban imbalan perawatan kesehatan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan wajib membayar setoran awal kepada Yayasan Bapelkes KS sebesar Rp243.197 (setelah dikurangi pajak sebesar Rp33.400), yang dicatat dalam akun “Hutang Lain-lain” dalam neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2009. Selisih sebesar Rp127.298 tersebut diakui sebagai laba penyelesaian kewajiban imbalan kesehatan pasca-kerja dan disajikan sebagai bagian dari ”Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.

As a settlement of post-retirement healthcare benefits liability on December 31, 2009, the Company shall pay to Yayasan Bapelkes KS an initial contribution of Rp243,197 (net of tax of Rp33,400), which is recorded under the account “Other Payables” in the consolidated balance sheet as of December 31, 2009. The difference of Rp127,298 was recognized as gain from settlement of post-retirement healthcare benefits liability and presented as part of “Other Income (Charges)” in the 2009 consolidated statement of income.

Page 161: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

81

22. DANA PENSIUN DAN MANFAAT KARYAWAN (lanjutan)

22. PENSION PLANS AND EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja Termination Benefits

Sehubungan dengan diberlakukannya UU No. 13 dan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004), Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak bermaksud untuk memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal, atau menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. Dengan demikian, tidak ada pengakuan kewajiban dan beban pesangon PHK dalam laporan keuangan konsolidasi.

In relation to the termination benefits liability under LL No. 13 and application of PSAK No. 24 (Revised 2004), the Company and Subsidiaries have no intention to terminate an employee or group of employees prior to their normal pension dates, or provide severance payment for an employee who accepted the offer of voluntary termination benefit program. As result, no termination benefits liability and expense have been recognized in the consolidated financial statements.

23. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH DAN LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN

23. MINORITY INTEREST IN NET ASSETS AND NET INCOME OF SUBSIDIARIES

2009

Hak minoritas Bagian atas laba Perubahan Hak minoritas 1 Januari 2009/ (rugi) bersih/ ekuitas lainnya/ 31 Desember 2009/ Minority interest Shares in net Other equity Minority interest January 1, 2009 income (loss) movement December 31, 2009

PT KHI Pipe Industries 805 270 - 1.075 PT KHI Pipe Industries PT Meratus Jaya Iron & Steel 20.618 (1.028) 18.990 38.580 PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Krakatau Medika - 97 1.200 1.297 PT Krakatau Medika PT Pelat Timah Nusantara Tbk 15.920 2.193 (18.113) - PT Pelat Timah Nusantara Tbk

Jumlah 37.343 1.532 2.077 40.952 Total

2008

Hak minoritas Bagian atas laba Perubahan Hak minoritas 1 Januari 2008/ (rugi) bersih/ ekuitas lainnya/ 31 Desember 2008/ Minority interest Shares in net Other equity Minority interest January 1, 2008 income (loss) movement December 31, 2008

PT KHI Pipe Industries 597 212 (4) 805 PT KHI Pipe Industries PT Meratus Jaya Iron & Steel - (632) 21.250 20.618 PT Meratus Jaya Iron & Steel PT Pelat Timah Nusantara Tbk 14.054 4.458 (2.592) 15.920 PT Pelat Timah Nusantara Tbk

Jumlah 14.651 4.038 18.654 37.343 Total

2007

Hak minoritas Bagian atas laba Perubahan Hak minoritas 1 Januari 2007/ (rugi) bersih/ ekuitas lainnya/ 31 Desember 2007/ Minority interest Shares in net Other equity Minority interest January 1, 2007 income (loss) movement December 31, 2007

PT KHI Pipe Industries 786 (189) - 597 PT KHI Pipe Industries PT Pelat Timah Nusantara Tbk 12.658 3.268 (1.872) 14.054 PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Citra Indokarbon Perkasa 2.086 - (2.086) - PT Citra Indokarbon Perkasa

Jumlah 15.530 3.079 (3.958) 14.651 Total

24. MODAL SAHAM 24. SHARE CAPITAL

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perusahaan dimiliki seluruhnya oleh Pemerintah Republik Indonesia.

As of December 31, 2009, 2008 and 2007, the Company is wholly owned by the Government of the Republic of Indonesia.

Page 162: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

82

25. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN

25. DIFFERENCE ARISING FROM TRANSACTIONS RESULTING IN CHANGES IN THE EQUITY OF SUBSIDIARIES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008 2007

Pengaruh penerbitan saham baru dalam Effect of new shares issued in rangka penawaran umum perdana relation to initial public offering saham PT Latinusa (Catatan 11) 18.468 - - of PT Latinusa (Note 11) Selisih penilaian kembali asset tetap Revaluation increment of fixed assets Anak Perusahaan - - 381 of a Subsidiary Jumlah 18.468 - 381 Total

PT Latinusa melakukan penerbitan saham baru melalui penawaran umum perdana pada tahun 2009. Penerbitan saham baru tersebut tidak diambil bagiannya oleh Perusahaan sehingga persentase kepemilikan Perusahaan pada PT Latinusa terdilusi menjadi sebesar 75,10%. Perbedaan antara bagian Perusahaan sebelum dan sesudah penerbitan saham baru tersebut diakui pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”.

In 2009, PT Latinusa issued new shares through initial public offering. The Company did not take part of such issuance of new shares and therefore its percentage of ownership was diluted to 75.10%. The difference between the Company’s share before and after the issuance of new shares is recognized under “Difference Arising from Transactions Resulting in Changes in the Equity of Subsidiaries”.

26. PENCADANGAN SALDO LABA DAN PEMBAGIAN LABA

26. APPROPRIATIONS OF RETAINED EARNINGS AND DISTRIBUTIONS OF INCOME

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan tanggal 6 Juni 2009, pemegang saham menyetujui keputusan-keputusan sehubungan dengan tahun buku 2008, antara lain sebagai berikut:

Based on the Minutes of the Annual General Meeting of the Company’s Shareholder held on June 6, 2009, the shareholder ratified the following decisions related to the year 2008, among others:

a. Pembagian dividen tunai sebesar Rp137.872. a. Distribution of cash dividends amounting to

Rp137,872. b. Pengalokasian dana untuk Program Kemitraan

dan Bina Lingkungan sebesar Rp9.191. b. Allocation of funds for Partnership and

Community Development Program amounting to Rp9,191.

c. Pencadangan saldo laba sebesar Rp312.509 untuk cadangan umum.

c. Appropriation of retained earnings for general reserve amounting to Rp312,509.

d. Pembagian tantiem untuk Direksi dan Komisaris sebesar Rp6.383.

d. Distribution of tantiem for Directors and Commissioners amounting to Rp6,383.

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan tanggal 17 Juni 2008, pemegang saham menyetujui keputusan-keputusan sehubungan dengan tahun buku 2007, antara lain sebagai berikut:

Based on the Minutes of the Annual General Meeting of the Company’s Shareholder held on June 17, 2008, the shareholder ratified the following decisions related to the year 2007, among others:

a. Pencadangan saldo laba untuk pengembangan

usaha Perusahaan, tantiem Direksi dan Komisaris dan untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebesar Rp219.664.

a. Appropriation of retained earnings for specific purposes to support the Company’s expansion, tantiem for Directors and Commissioners and Partnership and Community Development Program amounting to Rp219,664.

b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp94.142. b. Distribution of cash dividends of Rp94,142.

Page 163: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

83

26. PENCADANGAN SALDO LABA DAN PEMBAGIAN LABA (lanjutan)

26. APPROPRIATIONS OF RETAINED EARNINGS AND DISTRIBUTIONS OF INCOME (continued)

Pemegang saham juga menetapkan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan disesuaikan menjadi program tanggung jawab sosial dan lingkungan (“CSR”), mulai tanggal 16 Agustus 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 harus dibiayakan oleh Perusahaan berdasarkan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Menindaklanjuti keputusan pemegang saham tersebut, Perusahaan membebankan biaya program CSR untuk periode tanggal 16 Agustus 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 sebesar Rp365 dan disajikan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2007. Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan telah mencatat beban untuk program CSR pada usaha tahun berjalan yang disajikan pada akun “Tanggung Jawab Sosial dan Bina Lingkungan” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 29).

The shareholder also ratified that Partnership and Community Development Program were aligned to become Corporate Social and Environmental Responsibility (“CSR"), starting from August 16, 2007 until December 31, 2007 was charged to expense by the Company based on Law No. 40 year 2007 regarding Limited Liability Company. As a follow up to the above shareholder’s decision, the Company charged CSR program expense for the period from August 16, 2007 to December 31, 2007 amounting to Rp365 and presented it in the 2007 consolidated statement of income. In 2009 and 2008, the Company charged expenses for CSR program to current year operations which is presented as “Corporate Social Responsibility and Community Development” account in the consolidated statement of income (Note 29).

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan tanggal 3 Juli 2007, pemegang saham tidak menetapkan adanya pencadangan saldo laba untuk cadangan umum, pembagian dividen tunai, pengalokasian untuk Dana Bina Lingkungan dan pembayaran tantiem untuk Direksi dan Komisaris atas tahun buku 2006.

Based on the Minutes of the Annual General Meeting of the Company’s Shareholder held on July 3, 2007, the shareholder has not ratified for the year 2006, any appropriation of retained earnings for general reserve, distribution of cash dividends, allocation of Fund for Community Development and tantiem for Directors and Commissioners.

Anak Perusahaan mengalokasikan saldo laba untuk dana bina lingkungan dan tantiem dengan jumlah keseluruhan sebesar nihil, nihil dan Rp3.445 masing-masing pada tahun 2009, 2008 dan 2007.

The Subsidiaries allocated retained earnings for community development and tantiem totaling nil, nil and Rp3,445 in 2009, 2008 and 2007, respectively.

27. PENDAPATAN BERSIH 27. NET REVENUES

Akun ini terdiri dari pendapatan dari: This account consists of revenues from:

2009 2008 2007

Penjualan produk baja Sale of steel products Lokal 15.323.971 18.100.817 12.772.355 Local Luar negeri 378.491 1.433.827 1.334.125 Export Real estat dan perhotelan 121.751 133.548 117.912 Real estate and hotel Jasa lainnya Other services Rekayasa dan konstruksi 669.687 592.237 273.860 Engineering and construction Teknologi informasi 15.844 4.317 6.216 Information technology Lain-lain 403.791 366.685 331.551 Others Jumlah 16.913.535 20.631.431 14.836.019 Total

Page 164: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

84

28. BEBAN POKOK PENDAPATAN 28. COST OF REVENUES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008 2007 Produk Baja Steel Products Pemakaian bahan baku 8.813.356 11.838.223 7.432.299 Raw materials used Upah langsung 589.303 620.546 516.363 Direct labor Biaya pabrikasi 4.005.337 5.574.920 4.554.839 Manufacturing cost Penyisihan (realisasi penyisihan) Provision for (realization on) penurunan nilai persediaan (374.859) 374.932 - decline in value of inventory Jumlah biaya produksi 13.033.137 18.408.621 12.503.501 Total production cost Persediaan barang jadi, awal tahun 4.080.056 1.987.619 1.719.468 Finished goods, beginning of year Pembelian 237.015 406.923 333.370 Purchases Persediaan barang jadi, akhir tahun (2.113.858) (4.080.056) (1.987.619) Finished goods, end of year Efek pelepasan anak perusahaan (79.959) - - Effect on disposal of a subsidiary Penyisihan (realisasi penyisihan) Provision for (realization on) penurunan nilai persediaan (340.307) 363.489 - decline in value of inventory Sub-jumlah 14.816.084 17.086.596 12.568.720 Sub-total Beban non-manufaktur Non-manufacturing expenses Jasa rekayasa dan konstruksi 618.574 529.859 239.710 Engineering and construction Tanah dan jasa kawasan industri 58.991 81.961 51.662 Land and industrial estate services Jasa teknologi informasi 12.528 5.471 3.437 Information technology Jasa lainnya 221.969 211.480 199.888 Other services Sub-jumlah 912.062 828.771 494.697 Sub-total Jumlah 15.728.146 17.915.367 13.063.417 Total

29. BEBAN USAHA 29. OPERATING EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008 2007 Penjualan Selling Ongkos angkut 207.762 235.305 170.484 Delivery expense Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages and employees karyawan 41.714 47.817 34.144 benefits Klaim pelanggan 5.083 41.877 9.391 Customer claims Transportasi dan komunikasi 4.691 4.649 4.535 Transportation and communication Beban kantor 4.319 4.648 2.763 Office expenses Lain-lain (masing-masing Others di bawah Rp2.000) 3.839 6.635 20.269 (each below Rp2,000) Sub-jumlah 267.408 340.931 241.586 Sub-total Umum dan administrasi General and administrative Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages and employees karyawan 597.444 650.571 458.969 benefits Asuransi dan sewa 120.914 165.277 113.894 Insurance and rental Perawatan dan pemeliharaan 60.709 46.387 30.499 Repairs and maintenance Beban kantor 32.203 32.689 37.999 Office expenses Jasa profesional 19.012 26.063 14.948 Professional fees Transportasi dan komunikasi 15.392 23.019 24.713 Transportation and communication Penyusutan dan amortisasi 20.081 21.063 24.974 Depreciation and amortization Penyisihan piutang ragu-ragu 9.953 35.655 23.759 Provision for doubtful accounts Pendidikan dan pelatihan 7.619 7.060 5.680 Education and training Tanggung jawab sosial Corporate Social Responsibility and dan bina lingkungan 3.527 3.783 376 Community Development (CSR) Lain-lain (masing-masing Others di bawah Rp2.000) 5.187 3.178 2.472 (each below Rp2,000) Sub-jumlah 892.041 1.014.745 738.283 Sub-total Jumlah 1.159.449 1.355.676 979.869 Total

Page 165: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

85

30. KOMITMEN PENTING 30. SIGNIFICANT COMMITMENTS

Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki komitmen-komitmen penting sebagai berikut:

As of December 31, 2009, 2008 and 2007, the Company and Subsidiaries have the following significant commitments:

a. Fasilitas Letter of Credit (L/C) yang telah dibuka

dan belum digunakan: a. Opened but not yet used Letters of Credit (L/C)

facilities:

2009 2008 2007 Perusahaan The Company PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk US$ 58.252.237 169.567.895 68.940.338 US$ JP¥ 7.468.362 - - JP¥ EUR 34.988.321 - - EUR GPB 99.000 - - GPB SG$ 21.236 - - SG$ PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara IndonesiaTbk US$ 41.527.553 9.097.961 - US$ EUR 3.234.875 - - EUR Rupiah 3.718 - - Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk US$ 20.317.500 - - US$ Rupiah 11.212 - - Rupiah Standard Chartered Bank - US$ 20.317.500 - 16.670.103 Standard Chartered Bank - US$ PT Bank Danamon Indonesia Tbk - US$ 18.069.688 21.726.686 16.413.242 PT Bank Danamon Indonesia Tbk - US$ The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Banking Corporation Ltd. - US$ 2.777.616 35.897.160 31.696.300 Corporation Ltd. - US$ Deutsche Bank AG - EUR 2.561.394 3.087.782 4.216.942 Deutsche Bank AG - EUR PT Bank Permata Tbk - US$ 5.502.800 - - PT Bank Permata Tbk - US$ Anak Perusahaan Subsidiaries PT Krakatau Wajatama PT Krakatau Wajatama PT Bank Negara Indonesia (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - US$ 8.957.703 - - Tbk - US$ PT Bank Danamon Indonesia Tbk - US$ 5.302.000 - - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - US$ PT Bank Permata Tbk - US$ 2.325.000 - - PT Bank Permata Tbk - US$ PT Krakatau Engineering PT Krakatau Engineering PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk EUR 2.193.192 - - EUR US$ 1.367.900 - - US$ Rupiah 3.275 - - Rupiah PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Pelat Timah Nusantara Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - US$ - 1.212.742 14.193.218 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - US$

b. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN). Berdasarkan perjanjian No. 36A/C/DU-KS/ KONTR/94 tanggal 22 April 1994, PLN setuju untuk menyalurkan daya Iistrik maksimum sebesar 160.000 Kilo Volt Ampere kepada Perusahaan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Agustus 1991 dan tidak mempunyai batas waktu, kecuali salah satu pihak bermaksud untuk mengakhiri perjanjian tersebut.

b. The Company entered into an agreement with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN). Based on agreement No. 36A/C/DU-KS/ KONTR/94 dated April 22, 1994, PLN agreed to supply the electricity power at the maximum of 160,000 Kilo Volt Ampere to the Company. This agreement is effective from August 1, 1991 without expiration date, unless one party intends to terminate the agreement.

c. Pada tanggal 12 November 2004, Perusahaan

mengadakan perjanjian pembelian gas No. 48/ C/DU-KS/KONTR/2004 dengan PT Pertamina (Persero). Berdasarkan addendum perjanjian tanggal 14 Juni 2007, yang berlaku hingga tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mempunyai komitmen sebagai berikut:

c. On November 12, 2004, the Company entered into Gas Purchase Agreement No. 48/C/DU-KS/KONTR/2004 with PT Pertamina (Persero). Based on amendment of the agreement dated June 14, 2007, which will expire on December 31, 2013, the Company has the following commitments:

Page 166: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

86

30. KOMITMEN PENTING (lanjutan) 30. SIGNIFICANT COMMITMENTS (continued)

1. Membeli gas minimum sebesar 217,18 BSCF (Billion Standard Cubic Feet) per tahun dimana Perusahaan diwajibkan untuk membayar, baik gas tersebut diambil atau tidak, setelah dikurangi, bila ada, dengan jumlah gas yang tidak diambil oleh Perusahaan yang disebabkan karena hal-hal yang telah ditetapkan dalam perjanjian.

1. To purchase gas at a minimum of 217.18 BSCF (Billion Standard Cubic Feet) per annum where the Company is obligated to pay, whether the gas is transmitted or not, after deducted, if any, with total gas which is not transmitted by the Company due to conditions stated in the contract.

2. Membayar harga dengan kondisi sebagai

berikut: i. Jika jumlah penyerahan dalam bulan

bersangkutan dibagi jumlah aktual hari dalam bulan yang sama hasilnya kurang dari atau sama dengan jumlah penyerahan minimum harian, maka harga gas adalah US$3,70/MMBTU dengan ekskalasi 2% per tahun.

2. To pay a surcharge with conditions as follows: i. If the total amount in related month

divided by total actual days in the same month is less than or equals the total daily minimum amount, then the gas price is US$3.70/MMBTU with 2% excalation per annum.

ii. Jika jumlah penyerahan dalam bulan bersangkutan dibagi jumlah aktual hari dalam bulan yang sama lebih dari jumlah penyerahan minimum harian, maka harga gas untuk kelebihan penyerahan dari jumlah penyerahan minimum harian adalah US$5,00/MMBTU.

ii. If the total amount in related month divided by total actual days in the same month is more than the total daily minimum amount, then the gas price for the excess amount is US$5.00/MMBTU.

d. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit impor

L/C dari SCB dengan jumlah maksimum sebesar US$40.000.000 pada tahun 2009 dan 2008. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2010.

d. The Company obtained L/C import credit facility from SCB with a maximum amount of US$40,000,000 in 2009 and 2008. This credit facility will expire on July 31, 2010.

e. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit

investasi dalam Rupiah dari Bank Mandiri sebesar Rp509.000 untuk membiayai proyek revitalisasi pabrik HSM. Penggunaan fasilitas kredit ini dilakukan dengan cara pembukaan L/C Impor melalui Bank Mandiri. Pada tanggal 31 Desember 2009, fasilitas ini belum digunakan.

e. The Company obtained an investment credit facility in Rupiah currency from Bank Mandiri amounting to Rp509,000 to finance the revitalization project of HSM plant. The usage of this facility will be made by opening Import L/C through Bank Mandiri. As of December 31, 2009, the facility has not been used.

f. Pada tanggal 16 September 2008, Perusahaan

memperoleh fasilitas L/C dan bank garansi dari Bank Permata dengan jumlah maksimum sebesar US$15.000.000. Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 16 September 2010.

f. On September 16, 2008, the Company obtained L/C and bank guarantee facilities from Bank Permata with a maximum amount of US$15,000,000. This credit facility will expire on September 16, 2010.

g. Perusahaan sedang melakukan revitalisasi

pabrik HSM untuk peningkatan kinerja dan kapasitas. Berdasarkan Perjanjian Kontrak tanggal 31 Maret 2008 dan perubahannya tanggal 29 Mei 2008, Perusahaan menunjuk SMS Demag AG, Siemens AG, PT Siemens Indonesia, PT Lykamandiri dan Tenova S.p.A. (Konsorsium) untuk melaksanakan proyek tersebut. Nilai kontrak yang disepakati adalah sebesar EUR46.050.000 dengan masa

g. The Company is conducting revitalization of HSM plant in order to increase its performance and capacity. Based on the Contract Agreement dated March 31, 2008 with its amendment dated May 29, 2008, the Company appointed SMS Demag AG, Siemens AG, PT Siemens Indonesia, PT Lykamandiri and Tenova S.p.A. (Consortium) to perform the project. The agreed contract value amounted to EUR46,050,000 with the estimated construction period for two

Page 167: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

87

30. KOMITMEN PENTING (lanjutan) 30. SIGNIFICANT COMMITMENTS (continued)

konstruksi diperkirakan selama dua tahun. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan telah membayar kepada Konsorsium masing-masing sebesar EUR12.537.775 (setara dengan Rp180.073) dan EUR7.194.250 (setara dengan Rp103.673) yang dicatat dalam akun “Aset dalam penyelesaian”.

years. As of December 31, 2009 dan 2008, the Company already paid EUR12,537,775 (equivalent to Rp180,073) and EUR7,194,250 (equivalent to Rp103,673), respectively, to the Consortium which is recorded in the account of “Construction in progress”.

h. Pada tanggal 2 Desember 2009, Perusahaan

dan Pohang Iron and Steel Corporation, Korea (“POSCO”) menandatangani Memorandum of Agreement untuk mendirikan perusahaan patungan yang akan membangun dan mengoperasikan pabrik baja terpadu di Cilegon Banten (“Proyek”). Persentase kepemilikan dalam perusahaan patungan tersebut adalah 30% untuk Perusahaan dan 70% untuk POSCO. Pembangunan Proyek akan dilaksanakan dalam dua tahap dengan kapasitas produksi 6 juta ton baja per tahun dan jumlah investasi sebesar US$6.000.000. Pembangunan tahap pertama diharapkan akan selesai pada tahun 2013.

h. On December 2, 2009, the Company and Pohang Iron and Steel Corporation of Korea (“POSCO”) entered into Memorandum of Agreement for the establishment of a joint venture company to construct and operate an integrated steel mill (the “Project”) in Cilegon, Banten. The percentage of ownership in the joint venture company shall be 30% for the Company and 70% for POSCO. The Project will be constructed in two phases with production capacity of 6 million tons per year and total investment of approximately US$6,000,000. The construction of the first phase is expected to be completed by 2013.

i. PT KHIP memperoleh fasilitas bank garansi

(non-cash loan) dari BRI dengan jumlah maksimum sebesar Rp4.000 dan US$20.000.000 yang digunakan untuk jaminan tender dan uang muka dan performance bond. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan perpanjangan atas fasilitas ini masih dalam proses. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah bank garansi yang telah diterbitkan sebesar US$5.555.807 dan Rp16.933.

i. PT KHIP obtained a bank guarantee facility (non-cash loan) from BRI with a maximum amount of Rp4,000 and US$20,000,000 which are used for offering and advance guarantees and performance bond. This facility expired on December 31, 2009 and the extension of this facility is still in process. As of December 31, 2009, the balance of bank guarantees issued amounting to US$5,555,807 and Rp16,933.

j. Pada tanggal 21 Januari 2009, PT KHIP

mengadakan perjanjian jual beli dengan PT Bakrie Pipe Industries untuk menjual pipa baja las lurus dengan nilai kontrak sebesar US$4.606.979.

j. On January 21, 2009, PT KHIP entered into a sale and purchase agreement with PT Bakrie Pipe Industries to sell pile steel pipe with a contract value amounting to US$4,606,979.

k. Pada tanggal 12 Februari 2009, PT KHIP

mengadakan perjanjian jual beli dengan Mobil Cepu Ltd. untuk menjual pipa baja spiral dengan nilai kontrak sebesar US$14.163.720.

k. On February 12, 2009, PT KHIP entered into a sale and purchase agreement with Mobil Cepu Ltd. to sell spiral steel pipe with a contract values of US$14,163,720.

l. Pada tanggal 26 Februari 2009, PT KHIP

mengadakan perjanjian jual beli dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk untuk menjual pipa baja spiral dengan nilai kontrak sebesar Rp26.240 dan US$19.185.321.

l. On February 26, 2009, PT KHIP entered into a sale and purchase agreement with PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk to sell spiral steel pipe with contract values of Rp26,240 and US$19,185,321.

Page 168: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

88

30. KOMITMEN PENTING (lanjutan) 30. SIGNIFICANT COMMITMENTS (continued)

m. Pada tahun 2009, PT KWT memperoleh kredit investasi baru dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp33.460 untuk pembiayaan pembangunan instalasi bahan bakar gas alam dan Steel Bar Quenching. Jangka waktu kredit adalah 36 bulan sejak tanggal perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2009, fasilitas ini belum digunakan.

m. In 2009, PT KWT obtained a new investment loan from BNI with a maximum amount of Rp33,460 which was used to finance the construction of natural gas fuel installation and Steel Bar Quenching. The loan term is 36 months since the date of the agreement. As of December 31, 2009, this facility has not been used.

n. Pada tanggal 15 Juni 2006, PT KDL

mengadakan perjanjian jual beli gas dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN). Pada tanggal 16 Januari 2008, kedua belah pihak sepakat melakukan amandemen atas perjanjian tersebut perihal alokasi gas PT KDL untuk Krakatau Steel Group.

n. On June, 15, 2006, PT KDL entered into an agreement with PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) to buy and sell gas. On January 16, 2008 both parties agreed to amend the agreement in relation to the allocaton of PT KDL’s gas for Krakatau Steel Group.

Amandemen itu menyebutkan apabila PT KDL

belum dapat menggunakan gas dari PGN secara maksimal, maka PT KDL hanya dapat menyalurkan gas tersebut kepada Perusahaan, PT KWT, PT Latinusa dan PT KHIP tanpa memperoleh kompensasi dalam bentuk jual beli gas dan PT KDL bertanggung jawab atas segala resiko yang timbul dari penyaluran gas tersebut.

The amendment stated that if PT KDL is unable to fully utilized the gas supply from PGN, then PT KDL can only transfer the gas to the Company, PT KWT, PT Latinusa and PT KHIP, without receiving any compensation of the gas sales and purchase and PT KDL is responsible for all of the risk occurred from that gas distribution.

o. Pada tanggal 3 Agustus 2007, PT KDL

mengikat perjanjian dengan PT Cabot Indonesia (PCI) dimana PCI akan menjual listrik kepada PT KDL. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 14 Agustus 2010.

o. On August 3, 2007, PT KDL entered into an agreement with PT Cabot Indonesia (PCI) whereby PCI will deliver the electricity power to PT KDL. This agreement has been extended up to August 14, 2010.

p. PT KE memperoleh fasilitas bank garansi dan

L/C dari BNI dengan jumlah maksimum Rp250.000. Fasilitas kredit tersebut akan berakhir pada tanggal 2 Mei 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah bank garansi yang telah diterbitkan sebesar US$1.667.856 dan Rp85.180.

p. PT KE obtained bank guarantee and L/C facilities from BNI with a maximum amount of Rp250,000, respectively. The credit facility will expire on May 2, 2010. As of December 31, 2009, the balance of bank guarantees issued amounting to US$1,667,856 dan Rp85,180.

q. Oleh karena kegiatan utama PT KTI adalah

mendistribusikan air dimana airnya berasal dari Sungai Cidanau, PT KTI memiliki perjanjian-perjanjian khusus dengan pihak-pihak berikut ini:

q. Because the main activity of PT KTI is distributing water from Cidanau River, PT KTI has specific agreements with the following parties:

1. Perusahaan Daerah Air Minum Cilegon dan

Pemerintah Daerah Cilegon sehubungan dengan royalti yang harus dibayar PT KTI setiap bulannya, yang dihitung berdasarkan penjualan masing-masing dikalikan 3,50% dan 1,50%. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani dan berakhir pada saat kedua pihak sepakat mengakhiri perjanjian.

1. Perusahaan Daerah Air Minum Cilegon and the District Government of Cilegon for the monthly royalty charged to PT KTI, which is calculated based on sales times 3.50% and 1.50%, respectively. This agreement is effective upon signing date and has no expiry date unless terminated by both parties.

Page 169: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

89

30. KOMITMEN PENTING (lanjutan) 30. SIGNIFICANT COMMITMENTS (continued)

2. Pemerintah Kabupaten Serang sehubungan dengan royalti yang harus dibayar PT KTI setiap bulannya, yang dihitung berdasarkan volume pemakaian air. Perjanjian ini akan berakhir dalam waktu 25 tahun setelah penandatanganan perjanjian pada tanggal 29 Desember 2006.

2. Regency of Serang for the monthly royalty charged to PT KTI, which is calculated based on volume of water consumption. This agreement will expire in 25 years after the signing date of the agreement on December 29, 2006.

r. Pada tanggal 21 Oktober 2008, PT MJIS

mengadakan perjanjian pembelian batubara dengan PT Kideco Jaya Agung. Jangka waktu kontrak adalah 10 tahun, dari Mei 2010 sampai dengan April 2020, dimulai sejak pengiriman yang direncanakan pada bulan Mei 2010. Syarat-syarat dan ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak diatur dalam kontrak perjanjian tersebut.

r. On October 21, 2008, PT MJIS entered into a coal purchase agreement with PT Kideco Jaya Agung. The contract period is for 10 years, from May 2010 until April 2020, starting from the first delivery that planned in May 2010. The terms and conditions concerning the rights and obligations for both parties are stated in the contract agreement.

s. Pada tanggal 31 Oktober 2008, PT MJIS

mengadakan perjanjian pembelian dan penjualan batu bara dengan PT Arutmin Indonesia. Perjanjian ini dimulai pada tanggal 31 Oktober 2008 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 atau sampai dengan kewajiban dari kedua pihak sudah selesai dengan kesepakatan satu sama lain. Syarat-syarat dan ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak diatur dalam kontrak perjanjian tersebut.

s. On October 31, 2008, PT MJIS entered into an agreement for the purchase and sale of coal with PT Arutmin Indonesia. This agreement is effective from October 31, 2008 and will be terminated on December 31, 2014 or until the obligations of both parties have been completed as mutually agreed. The terms and conditions concerning the rights and obligations for both parties are stated in the contract agreement.

t. Pada tanggal 18 Maret 2009, PT MJIS

mengadakan perjanjian dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) tentang penyertaan modal dalam bentuk tanah. Berdasarkan perjanjian tersebut diputuskan bahwa Pemprov Kalsel akan melakukan penyertaan modal pada PT MJIS dalam bentuk tanah seluas 2.000.000 m2 yang berlokasi di Jalan Transmigrasi, Desa Sarigadung, Kecamatan Simpang Empat, Provinsi Kalimantan Selatan, yang akan digunakan sebagai lahan pembangunan pabrik besi spons. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, pelaksanaan penyertaan tersebut masih dalam proses.

t. On March 18, 2009, PT MJIS entered into an agreement with the Government of the Province of South Kalimantan (Pemprov Kalsel) concerning capital contribution the form of land. Based on the agreement, it has been decided that Pemprov Kalsel will make its capital contribution in PT MJIS in the form of land of 2,000,000 m2 located in Jalan Transmigrasi, Sarigadung Village, Kecamatan Simpang Empat, South Kalimantan, which will be used as the location for construction of sponge iron plant. Up to March 31, 2010, the execution of such investment is still in process.

u. Pada tanggal 10 November 2008, PT MJIS

mengadakan perjanjian suplai biji besi dengan PT Sebuku Iron Lateritic Ores. Jangka waktu perjanjian adalah 15 tahun terhitung sejak pengiriman pertama dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis dari para pihak. Syarat-syarat dan ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak diatur dalam kontrak perjanjian tersebut.

u. On November 10, 2008, PT MJIS entered into an iron ore supply agreement with PT Sebuku Iron Lateritic Ores. The agreement period is 15 years starting from the first delivery and is extendable upon the mutual agreement between the parties. The terms and conditions concerning the rights and obligations for both parties are stated in the contract agreement.

Page 170: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

90

31. KONTINJENSI 31. CONTINGENCIES

a. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional (“BPN”) No. 24-VIII-1999 tanggal 21 Juli 1999, sertifikat HGB No. 2/Kubangsari milik Perusahaan seluas 66,5 Ha dari seluas 252 Ha dibatalkan. Dalam tingkat peradilan perdata maupun peradilan Tata Usaha Negara yang telah berkekuatan hukum tetap, dinyatakan bahwa tanah tersebut menjadi tanah Negara. Perusahaan kemudian mengajukan permohonan Penetapan kepada Pengadilan Negeri Serang yang pada tanggal 20 April 2009 mengeluarkan putusan yang menetapkan Perusahaan sebagai Pihak yang diprioritaskan untuk memperoleh hak atas tanah tersebut. Atas Penetapan tersebut, PT Duta Sari Prambanan mengajukan gugatan ganti rugi terhadap Perusahaan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dalam perkara No. 1343/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel tanggal 17 Juli 2009. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, belum ada keputusan pengadilan atas kasus ini.

a. Based on the Decision Letter of the State Ministry of Land Affairs/Head of National Land Board (“BPN”) No. 24-VIII-1999 dated July 21, 1999, the Company’s HGB certificate No. 2/Kubangsari for 66.5 Ha out of 252 Ha was revoked from the Company. In the civil court and the State Administrative Court level which have permanent legal basis, it was declared that the land belongs to the State. The Company then requested a Decree to the District Court of Serang and on April 20, 2009, the District Court of Serang issued a Decree stating that the Company has the priority to obtain the right on the land. Upon this decision, PT Duta Sari Prambanan filed a suit against the Company for the compensation to the District Court of South Jakarta which was registered under No. 1343/ Pdt.G/2009/PN. Jkt.Sel dated July 17, 2009. Up to March 31, 2010, there has been no decision issued by the Court on this case.

b. Tanah Perusahaan di Kubangsari seluas 4,7

hektar, dari seluas 252 Ha, diklaim oleh Djamaluddin Malik berdasarkan sertifikat Hak Milik No. 7/1972. Pengadilan Negeri Serang memutuskan untuk mengakui sertifikat kedua belah pihak, sedangkan Pengadilan Tinggi Bandung memutuskan untuk tidak menerima gugatan Djamaluddin Malik. Pada tingkat kasasi, Mahkamah Agung menguatkan keputusan Pengadilan Negeri Serang. Pada tanggal 19 November 2008, Perusahaan mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, hakim belum menetapkan putusannya.

b. The Company’s land in Kubangsari with area of 4.7 Ha out of 252 Ha, was claimed by Djamaluddin Malik based on Right of Ownership certificate No. 7/1972. The District Court of Serang decided to recognize both parties certificates, whereas the High Court of Bandung decided not to accept Djamaluddin Malik’s lawsuit. At the cassation level, the Supreme Court enforced the decision of the District Court of Serang. On November 19, 2008, the Company filed a Judicial Review to the Supreme Court. Up to March 31, 2010, the judge has not yet reached the verdict.

c. Perusahaan merupakan tergugat dari gugatan

yang diajukan oleh PT Soltius Indonesia dan IDS Scheer Singapore, Pte. Ltd. (Penggugat) melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) yang terdaftar dengan No. 325/IX/ARB-BANI/2009 tanggal 16 September 2009. Para penggugat mengajukan klaim pada Perusahaan atas pelanggaran dalam kontrak perjanjian Implementation of Enterprise Resource Planning (SAP R/3) PT Krakatau Steel (Persero) tanggal 13 Juli 2007 (“Kontrak ERP”). Para Penggugat mengklaim bahwa Perusahaan membatalkan Kontrak ERP secara tidak sah dan menuntut pembayaran ganti rugi dari Perusahaan sebesar Rp15.651.

c. The Company is a party to the claim filed by PT Soltius Indonesia and IDS Scheer Singapore, Pte. Ltd. (Claimants) before the Indonesian National Board of Arbitration (BANI), which was registered under No. 325/IX/ARB-BANI/2009 dated September 16, 2009. The Claimants filed claim against the Company for alleged breach of contract agreement concerning Implementation of Enterprise Resource Planning (SAP R/3) PT Krakatau Steel (Persero) dated July 13, 2007 (“ERP Contract”). The Claimants claimed that the Company allegedly conducted an unlawful termination of the ERP Contract and claimed for payment settlement from the Company amounting to Rp15,651.

Page 171: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

91

31. KONTINJENSI (lanjutan) 31. CONTINGENCIES (continued)

Atas gugatan tersebut, Perusahaan selain telah melakukan pembelaan juga mengajukan counter claim untuk meminta ganti rugi kepada para Penggugat sebesar nilai kontraknya yaitu Rp33.909. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, belum ada keputusan atas kasus tersebut.

Against such claim, the Company is submitting both points of defence and a counter claim to demand Claimants to indemnify the Company equals to the contract value of Rp33,909. Up to March 31, 2010, there has been no decision on this case.

d. PT KHIP sedang dalam proses mengajukan

klaim terhadap PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, yang telah menahan pembayaran piutang sebesar Rp38.000. Penahanan piutang tersebut diklaim oleh pelanggan tersebut sebagai kompensasi kerugian yang dialaminya dari keterlambatan pasokan pipa dari PT KHIP. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, klaim tersebut masih dalam proses diajukan penyelesaiannya melalui BANI. Berdasarkan pendapat konsultan hukumnya, PT KHIP mempunyai fakta dan argumen hukum yang kuat yang mendukung PT KHIP atas piutang tersebut dapat diperoleh kembali pelunasannya. Pada tanggal 31 Desember 2009, telah dilakukan pencadangan penuh terhadap piutang dari pelanggan tersebut.

d. PT KHIP is in the process of submitting the claim to PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk who retained the payment of its receivables amounting to Rp38,000. The retained receivables are claimed by such customer as the compensation of its losses due to the delay of pipe supply from PT KHIP. Up to March 31, 2010, the related claims are in the process of filing to BANI for settlement. Based on the opinion of its legal counsel, PT KHIP has strong factual and legal arguments in support of its claims that the related receivables can be collected. As of December 31, 2009, a full provision on receivable from the customer has already been made.

32. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

32. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2009, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2009, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:

2009 Mata uang Setara dengan/ asing/Foreign Equivalent in currency Rupiah

ASET ASSETS

Dalam Dolar Amerika Serikat In US Dollar Kas dan setara kas 73.649.517 692.305 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 15.000.000 141.000 Short term investments Piutang usaha, bersih 22.822.153 214.528 Trade receivabes, net Piutang lain-lain 3.434.686 32.286 Other receivables Uang muka dan biaya dibayar di muka 477.449 4.488 Advances and prepaid expenses

115.383.805 1.084.607 Dalam EURO In EURO Kas dan setara kas 1.180.612 15.950 Cash and cash equivalents Piutang usaha, bersih 13.724 186 Trade receivabes, net Piutang lain-lain 905 12 Other receivables Uang muka dan biaya dibayar di muka 11.835 160 Advances and prepaid expenses

1.207.076 16.308 Dalam Dolar Singapura In Singapore Dollar Kas dan setara kas 66 1 Cash and cash equivalents Dalam Yen Jepang In Japanese Yen Kas dan setara kas 161.950 16 Cash and cash equivalents Jumlah Aset 1.100.932 Total Assets

Page 172: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

92

32. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

32. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

2009 Mata uang Setara dengan/ asing/Foreign Equivalent in currency Rupiah

KEWAJIBAN LIABILITIES Dalam Dolar Amerika Serikat In US Dollar Hutang bank jangka pendek 285.753.128 2.686.080 Short-term bank loans Hutang usaha 30.619.309 287.822 Trade payables Hutang lain-lain 1.252.233 11.771 Other payables Biaya yang masih harus dibayar 261.154.550 2.454.853 Accrued expenses Uang muka penjualan dan lainnya 6.841.046 64.306 Sales and other advances Pinjaman jangka panjang 2.483.559 23.345 Long-term loans

588.103.825 5.528.177 Dalam EURO In EURO Hutang bank jangka pendek 343.630 4.642 Short-term bank loans Hutang usaha 2.071.627 27.987 Trade payables Hutang lain-lain 229.016 3.094 Other payables Uang muka penjualan dan lainnya 325.334 4.394 Sales and other advances Pinjaman jangka panjang 24.995.054 337.676 Long-term loans

27.964.661 377.793 Dalam Dolar Singapura In Singapore Dollar Hutang usaha 320.711 2.148 Trade payables Dalam Yen Jepang In Japanese Yen Hutang usaha 16.826.690 1.711 Trade payables

Jumlah Kewajiban 5.909.829 Total Liabilities Kewajiban, bersih 4.808.897 Liabilities, net

Sebagian besar pembelian dan penjualan dalam Dolar Amerika Serikat, sehingga lindung nilai atas risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing terjadi secara alami. Saat ini, kewajiban yang timbul dari pembiayaan dalam mata uang asing tidak dilindung nilai.

Most purchases and sales were conducted in US Dollar so that hedging for exchange rate fluctuations risk of foreign currencies occurred naturally. At this time, the liabilities which occurred from financing in foreign currency are not yet hedged.

Pada tanggal 31 Maret 2010, kurs (dalam angka penuh) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah Rp9.115 untuk US$1, Rp12.216 untuk EUR1, Rp6.505 untuk SG$1 dan Rp97,71 untuk JP¥1. Apabila kurs tersebut digunakan pada tanggal 31 Desember 2009, maka kewajiban bersih konsolidasi akan berkurang sebesar Rp169.457.

As of March 31, 2010, the rates of exchange (in full amount) published by Bank Indonesia were Rp9,115 to US$1, Rp12,216 to EUR1, Rp6,505 to SG$1 and Rp97.71 to JP¥1. If such exchange rates had been used as of December 31, 2009, the net consolidated liabilities will decrease by Rp169,457.

Page 173: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

93

33. INFORMASI SEGMEN 33. SEGMENT INFORMATION

Segmen Primer Primary Segments

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga segmen usaha yaitu Produk Baja, Real Estat dan Perhotelan, dan Rancang Bangun, Teknologi Informasi dan Jasa Lainnya. Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

The Company and Subsidiaries classify their business into three business segments, namely Steel Products, Real Estate and Hotels, and Construction, Information Technology and Other Services. The information concerning the Company and Subsidiaries’ business segments is as follows:

2009

Rancang Bangun, Teknologi Informasi dan Jasa Lainnya/ Real Estat dan Construction, Perhotelan/ Information Produk Baja/ Real Estate Technology and Eliminasi/ Jumlah/ Steel Products and Hotels Other Services Elimination Total

Pendapatan bersih 15.702.462 139.169 1.952.903 (880.999) 16.913.535 Net revenues Beban pokok pendapatan 14.816.084 68.562 853.071 (9.571) 15.728.146 Cost of revenues

Laba kotor 886.378 70.607 1.099.832 (871.428) 1.185.389 Gross profit Beban usaha 1.020.947 42.638 97.064 (1.200) 1.159.449 Operating expenses

Laba (rugi) Income (loss) usaha (134.569) 27.969 1.002.768 (870.228) 25.940 from operations

Penghasilan (beban) lain-lain Other income (charges) Beban bunga (458.339) Interest expense Laba penjualan investasi 374.648 Gain on sale of investment Laba penyelesaian kewajiban Gain from settlement of imbalan kesehatan post-retirement healthcare pasca-kerja 127.298 benefits liability Gain on foreign Laba selisih kurs, bersih 71.568 exchange, net Pendapatan bunga 41.348 Interest income Penjualan limbah produksi 26.268 Sales of waste products Lain-lain, bersih 259.928 Miscellaneous, net

Penghasilan lain-lain, bersih 442.719 Other income, net

Laba sebelum beban Income before tax (manfaat) pajak 468.659 expense (benefit)

Beban (manfaat) pajak Tax expense (benefit) Pajak kini 88.688 Current tax Pajak tangguhan, bersih (116.233) Deferred tax, net

Manfaat pajak, bersih (27.545) Tax benefit, net

Laba sebelum hak minoritas Income before minority atas laba bersih interest in net income anak perusahaan 496.204 of subsidiaries Hak minoritas atas laba Minority interest in net bersih anak perusahaan (1.532) income of subsidiaries

Laba bersih 494.672 Net income

Aset segmen 12.668.148 333.646 1.718.529 (1.924.520) 12.795.803 Segment assets Kewajiban segmen 6.515.878 53.950 752.073 (372.888) 6.949.013 Segment liabilities Pengeluaran modal 627.040 9.353 98.432 - 734.825 Capital expenditures Penyusutan 262.310 4.339 89.434 - 356.083 Depreciation

Page 174: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

94

33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 33. SEGMENT INFORMATION (continued)

Segmen Primer (lanjutan) Primary Segments (continued)

2008

Rancang Bangun, Teknologi Informasi dan Jasa Lainnya/ Real Estat dan Construction, Perhotelan/ Information Produk Baja/ Real Estate Technology and Eliminasi/ Jumlah/ Steel Products and Hotels Other Services Elimination Total

Pendapatan bersih 19.599.868 147.705 2.160.356 (1.276.498) 20.631.431 Net revenues Beban pokok pendapatan 17.144.817 83.294 1.893.254 (1.205.998) 17.915.367 Cost of revenues

Laba kotor 2.455.051 64.411 267.102 (70.500) 2.716.064 Gross profit Beban usaha 1.230.174 41.311 146.280 (62.089) 1.355.676 Operating expenses

Laba usaha 1.224.877 23.100 120.822 (8.411) 1.360.388 Income from operations

Penghasilan (beban) lain-lain Other income (charges) Loss on foreign Rugi selisih kurs, bersih (474.778) exchange, net Beban bunga (366.989) Interest expense Pendapatan bunga 45.987 Interest income Penjualan limbah produksi 6.782 Sales of waste products Lain-lain, bersih 169.433 Miscellaneous, net

Beban lain-lain bersih (619.565) Other charges, net

Laba sebelum beban Income before tax (manfaat) pajak 740.823 expense (benefit)

Beban (manfaat) pajak Tax expense (benefit) Pajak kini 552.663 Current tax Pajak tangguhan, bersih (275.449) Deferred tax, net

Beban pajak, bersih 277.214 Tax expense, net

Laba sebelum hak minoritas Income before minority atas laba bersih interest in net income anak perusahaan 463.609 of subsidiaries Hak minoritas atas laba Minority interest in net bersih anak perusahaan (4.038) income of subsidiaries

Laba bersih 459.571 Net income

Aset segmen 15.488.262 315.009 1.472.603 (1.901.447) 15.374.427 Segment assets Kewajiban segmen 9.533.635 51.075 665.440 (352.827) 9.897.323 Segment liabilities Pengeluaran modal 402.478 30.742 259.023 - 692.243 Capital expenditures Penyusutan 279.713 4.378 73.363 - 357.454 Depreciation

Page 175: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

95

33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 33. SEGMENT INFORMATION (continued)

Segmen Primer (lanjutan) Primary Segments (continued)

2007

Rancang Bangun, Teknologi Informasi dan Jasa Lainnya/ Real Estat dan Construction, Perhotelan/ Information Produk Baja/ Real Estate Technology and Eliminasi/ Jumlah/ Steel Products and Hotels Other Services Elimination Total

Pendapatan bersih 14.134.367 117.912 1.884.026 (1.300.286) 14.836.019 Net revenues Beban pokok pendapatan 12.608.065 52.438 1.651.255 (1.248.341) 13.063.417 Cost of revenues

Laba kotor 1.526.302 65.474 232.771 (51.945) 1.772.602 Gross profit Beban usaha 867.610 34.919 141.041 (63.701) 979.869 Operating expenses

Laba usaha 658.692 30.555 91.730 11.756 792.733 Income from operations

Penghasilan (beban) lain-lain Other income (charges) Beban bunga (285.720) Interest expense Loss on foreign Rugi selisih kurs, bersih (120.578) exchange, net Pendapatan bunga 26.772 Interest income Penjualan limbah produksi 5.571 Sales of waste products Lain-lain, bersih 78.585 Miscellaneous, net

Beban lain-lain, bersih (295.370) Other charges, net

Laba sebelum Income before tax beban pajak 497.363 expense

Beban pajak Tax expense Pajak kini 132.275 Current tax Pajak tangguhan, bersih 48.568 Deferred tax, net

Beban pajak, bersih 180.843 Tax expense, net

Laba sebelum hak minoritas Income before minority atas laba bersih interest in net income anak perusahaan 316.520 of subsidiaries Hak minoritas atas laba Minority interest in net bersih anak perusahaan (3.079) income of subsidiaries

Laba bersih 313.441 Net income

Aset segmen 11.268.235 290.733 1.277.061 (1.719.005) 11.117.024 Segment assets Kewajiban segmen 5.779.035 42.546 598.484 (392.024) 6.028.041 Segment liabilities Pengeluaran modal 205.435 15.088 261.841 - 482.364 Capital expenditures Penyusutan 273.722 2.886 77.310 - 353.918 Depreciation

Segmen Sekunder Secondary Segments

Informasi segmen sekunder Perusahaan dan Anak Perusahaan disajikan berdasarkan satu lokasi utama, yaitu di Cilegon.

The secondary segment information of the Company and Subsidiaries is presented based on one principal location, namely in Cilegon.

Seluruh kegiatan operasional segmen usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan dijalankan di Cilegon.

All of the operational activities of the Company and Subsidiaries’ business segments are carried out in Cilegon.

Page 176: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)

DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

96

34. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA 34. SUBSEQUENT EVENTS

a. Pada tanggal 26 Januari 2010, PT KHIP mengadakan perjanjian jual beli dengan PT Semen Tonasa untuk menjual pipa baja dengan nilai kontrak sebesar Rp10.700.

a. On January 26, 2010, PT KHIP entered into a sale and purchase agreement with PT Semen Tonasa to sell steel pipe with a contract value of Rp10,700.

b. Pada tanggal 15 Februari 2010, PT KHIP

mengadakan perjanjian jual beli dengan PT Inti Karya Persada Tehnik untuk menjual pipa baja las lurus untuk project coal boiler plant dengan nilai kontrak sebesar US$2.001.399.

b. On February 15, 2010, PT KHIP entered into a sale and purchase agreement with PT Inti Karya Persada Tehnik to sell pile steel pipe for coal boiler plant project with a contract value of US$2,001,399.

c. Pada tanggal 18 Februari 2010, PT KHIP

mengadakan perjanjian jual beli dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk menjual pipa ERW API 5L X-46 PSL 2 dengan nilai kontrak sebesar US$4.862.000.

c. On February 18, 2010, PT KHIP entered into a sale and purchase agreement with PT Wijaya Karya (Persero) Tbk to sell ERW API 5L X-46 PSL 2 pipe with a contract value of US$4,862,000.

d. Pada tanggal 22 Februari 2010, PT KHIP

mengadakan perjanjian jual beli dengan PT Berdikari Pondasi Perkasa untuk proyek PLTU Baru dengan nilai kontrak sebesar Rp11.702.

d. On February 22, 2010, PT KHIP entered into a sale and purchase agreement with PT Berdikari Pondasi Perkasa for PLTU Baru Project with a contract value of Rp11,702.

e. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan telah

membayar setoran awal sebesar Rp243.197 kepada Yayasan Bapelkes KS.

e. On March 31, 2010, the Company paid the initial contribution of Rp243,197 to Yayasan Bapelkes KS.

35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

35. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 31 Maret 2010.

The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 31, 2010.

Page 177: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original supplementary information included herein are in the Indonesian language.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan Informasi Tambahan Induk Perusahaan Saja adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk penyertaan pada anak perusahaan yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.

Accounting policies adopted in the preparation of the Parent Company Only Supplementary Information are the same as the accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investments in subsidiaries which were recorded using the equity method.

97

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) INDUK PERUSAHAAN SAJA

INFORMASI TAMBAHAN NERACA

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) PARENT COMPANY ONLY

SUPPLEMENTARY INFORMATION BALANCE SHEETS

December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2009 2008 2007

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.243.433 644.196 439.827 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 141.000 - 500 Short-term investments Piutang usaha (setelah dikurangi Trade receivables penyisihan piutang ragu-ragu (net of allowance for doubtful sebesar Rp10.108 pada tahun 2009, accounts of Rp10,108 in 2009, Rp11.928 pada tahun 2008 Rp11,928 in 2008 and dan Rp10.383 pada tahun 2007) 1.442.436 1.775.877 1.941.825 Rp10,383 in 2007) Piutang lain-lain (setelah dikurangi Other receivables penyisihan piutang ragu-ragu (net of allowance for doubtful sebesar Rp2.614 pada tahun 2009, accounts of Rp2,614 in 2009, Rp3.686 pada tahun 2008 Rp3,686 in 2008 and dan Rp1.866 pada tahun 2007) 156.080 274.679 402.217 Rp1,866 in 2007) Persediaan, bersih 4.234.859 6.977.550 3.497.482 Inventories, net Uang muka dan biaya dibayar di muka 23.070 20.961 28.588 Advances and prepaid expenses Tagihan anjak piutang - 109.509 - Factoring receivables Jumlah Aset Lancar 7.240.878 9.802.772 6.310.439 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Taksiran tagihan pajak 136.663 224.358 110.918 Estimated claims for tax refund Investasi pada saham, bersih 1.613.968 1.506.521 1.327.649 Investments in shares of stock, net Aset pajak tangguhan, bersih 183.002 51.853 - Deferred tax assets, net Aset tetap (setelah dikurangi Fixed assets (net of accumulated akumulasi penyusutan sebesar depreciation of Rp3.337.899 pada tahun 2009, Rp3,337,899 in 2009, Rp3.153.927 pada tahun 2008 dan Rp3,153,927 in 2008 and Rp2.939.876 pada tahun 2007) 2.211.414 2.175.802 2.209.532 Rp2,939,876 in 2007) Aset lain-lain Other assets Piutang jangka panjang, bersih 172.961 206.581 78.143 Long-term receivables, net Aset tidak digunakan dalam operasi 31.144 35.092 48.261 Assets not used in operations Pinjaman karyawan 16.403 19.477 17.856 Employee receivables Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 5.700 500 - Restricted time deposits Lain-lain 21.060 13.963 19.093 Other Jumlah Aset Tidak Lancar 4.392.315 4.234.147 3.811.452 Total Non-Current Assets JUMLAH ASET 11.633.193 14.036.919 10.121.891 TOTAL ASSETS

Page 178: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original supplementary information included herein are in the Indonesian language.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan Informasi Tambahan Induk Perusahaan Saja adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk penyertaan pada anak perusahaan yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.

Accounting policies adopted in the preparation of the Parent Company Only Supplementary Information are the same as the accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investments in subsidiaries which were recorded using the equity method.

98

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) INDUK PERUSAHAAN SAJA

INFORMASI TAMBAHAN NERACA (lanjutan)

31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) PARENT COMPANY ONLY

SUPPLEMENTARY INFORMATION BALANCE SHEETS (continued)

December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2009 2008 2007

LIABILITIES AND SHAREHOLDER’S KEWAJIBAN DAN EKUITAS EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Hutang bank jangka pendek 3.880.340 6.274.950 2.442.423 Short-term bank loans Hutang usaha 512.960 492.883 623.891 Trade payables Hutang lain-lain 258.083 59.099 118.141 Other payables Hutang pajak 50.948 94.514 39.953 Taxes payable Biaya yang masih harus dibayar 181.913 178.050 151.212 Accrued expenses Uang muka penjualan dan lainnya 148.276 71.850 137.474 Sales and other advances Bagian pinjaman jangka panjang Current portion of long-term yang jatuh tempo dalam satu tahun 147.941 151.918 171.073 loans Kewajiban anjak piutang - 108.285 - Factoring payables Jumlah Kewajiban Lancar 5.180.461 7.431.549 3.684.167 Total Current Liabilities KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES Kewajiban pajak tangguhan, bersih - - 185.503 Deferred tax liabilities, net Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi Long-term loans, net of current yang jatuh tempo dalam satu tahun 488.188 683.751 787.896 portion Estimated liabilities for employee Kewajiban kesejahteraan karyawan 158.706 481.858 389.993 benefits Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 646.894 1.165.609 1.363.392 Total Non-Current Liabilities JUMLAH KEWAJIBAN 5.827.355 8.597.158 5.047.559 TOTAL LIABILITIES EKUITAS SHAREHOLDER’S EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp1.000.000 (angka penuh) per saham Rp1,000,000 (full amount) per share Modal dasar - 8.000.000 saham Authorized - 8,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid - 2.000.000 saham 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2,000,000 shares Modal disetor lainnya 1.303.465 1.303.465 1.303.465 Other paid-in capital Difference arising from transactions Selisih transaksi perubahan ekuitas resulting in changes in equity Anak Perusahaan 18.468 - 381 of Subsidiaries Saldo laba (akumulasi kerugian) Retained earnings (accumulated losses) Dicadangkan 3.066.959 2.754.450 2.534.786 Appropriated Tidak dicadangkan (583.054) (618.154) (764.300) Unappropriated EKUITAS, BERSIH 5.805.838 5.439.761 5.074.332 SHAREHOLDER’S EQUITY, NET JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 11.633.193 14.036.919 10.121.891 SHAREHOLDER’S EQUITY

Page 179: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original supplementary information included herein are in the Indonesian language.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan Informasi Tambahan Induk Perusahaan Saja adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk penyertaan pada anak perusahaan yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.

Accounting policies adopted in the preparation of the Parent Company Only Supplementary Information are the same as the accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investments in subsidiaries which were recorded using the equity method.

99

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) INDUK PERUSAHAAN SAJA

INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN LABA RUGI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) PARENT COMPANY ONLY

SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENTS OF INCOME

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2009 2008 2007

PENJUALAN BERSIH 13.516.831 16.807.278 11.956.000 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 12.969.507 14.704.249 10.735.826 COST OF GOODS SOLD LABA KOTOR 547.324 2.103.029 1.220.174 GROSS PROFIT BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Penjualan 221.954 290.196 198.082 Selling Umum dan administrasi 624.359 769.071 529.756 General and administrative Jumlah Beban Usaha 846.313 1.059.267 727.838 Total Operating Expenses LABA (RUGI) USAHA (298.989) 1.043.762 492.336 INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES) Beban bunga (415.091) (314.233) (240.814) Interest expense Laba penjualan investasi 374.648 - - Gain on sale of investment Laba penyelesaian kewajiban imbalan Gain from settlement of post-retirement kesehatan pasca-kerja 127.298 - - healthcare benefits liability Laba (rugi) selisih kurs, bersih 69.369 (420.054) (119.071) Gain (loss) on foreign exchange, net Penjualan limbah produksi 26.288 3.775 3.367 Sale of waste products Pendapatan bunga 17.368 26.410 12.841 Interest income Lain-lain, bersih 194.214 133.181 51.468 Miscellaneous, net Penghasilan (Beban) Lain-lain, bersih 394.094 (570.921) (292.209) Other Income (Charges), net LABA SEBELUM BAGIAN LABA INCOME BEFORE EQUITY IN BERSIH ANAK PERUSAHAAN 95.105 472.841 200.127 NET INCOME OF SUBSIDIARIES BAGIAN LABA BERSIH ANAK EQUITY IN NET INCOME OF PERUSAHAAN 268.418 150.944 198.320 SUBSIDIARIES LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE TAX EXPENSE (MANFAAT) PAJAK 363.523 623.785 398.447 (BENEFIT) BEBAN (MANFAAT) PAJAK TAX EXPENSE (BENEFIT) Pajak kini - 401.570 47.392 Current tax Pajak tangguhan, bersih (131.149) (237.356) 37.614 Deferred tax, net Beban (Manfaat) Pajak, bersih (131.149) 164.214 85.006 Tax Expense (Benefit), net LABA BERSIH 494.672 459.571 313.441 NET INCOME

Page 180: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original supplementary information included herein are in the Indonesian language.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan Informasi Tambahan Induk Perusahaan Saja adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk penyertaan pada anak perusahaan yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.

Accounting policies adopted in the preparation of the Parent Company Only Supplementary Information are the same as the accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investments in subsidiaries which were recorded using the equity method.

100

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) INDUK PERUSAHAAN SAJA

INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) PARENT COMPANY ONLY

SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDER’S EQUITY

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Modal Saham Anak Perusahaan/ Ditempatkan Difference Arising Saldo Laba (Akumulasi Kerugian)/ dan Disetor from Transactions Retained Earnings (Accumulated Losses) Penuh/Issued Modal Disetor Resulting in Changes Ekuitas, Bersih/ and Fully Paid Lainnya/Other in the Equity Dicadangkan/ Tidak Dicadangkan/ Shareholder’s Share Capital Paid-in Capital of Subsidiaries Appropriated Unappropriated Equity, Net

Saldo 31 Desember 2006 2.000.000 1.303.465 - 2.485.771 (1.025.646) 4.763.590 Balance as of December 31, 2006 Laba bersih tahun 2007 - - - - 313.441 313.441 Net income for 2007 Alokasi dana untuk program kemitraan Allocation of funds for partnership and dan bina lingkungan - - - - (1.103) (1.103) community development program Pembayaran tantiem, setelah pajak - - - - (1.977) (1.977) Payment for tantiem, net of tax Selisih transaksi perubahan ekuitas Difference arising from transaction resulting Anak Perusahaan - - 381 - - 381 in changes in equity of Subsidiary Pembentukan cadangan umum - - - 49.015 (49.015) - Appropriation for general reserve

Saldo 31 Desember 2007 2.000.000 1.303.465 381 2.534.786 (764.300) 5.074.332 Balance as of December 31, 2007

Laba bersih tahun 2008 - - - - 459.571 459.571 Net income for 2008 Dividen kas - - - - (94.142) (94.142) Cash dividends Selisih transaksi perubahan ekuitas Difference arising from transaction resulting Anak Perusahaan - - (381) - 381 - in changes in equity of Subsidiary Pembentukan cadangan umum - - - 219.664 (219.664) - Appropriation for general reserve

Saldo 31 Desember 2008 2.000.000 1.303.465 - 2.754.450 (618.154) 5.439.761 Balance as of December 31, 2008

Laba bersih tahun 2009 - - - - 494.672 494.672 Net income for 2009 Dividen kas - - - - (137.872) (137.872) Cash dividends Alokasi dana untuk program kemitraan Allocation of funds for partnership and dan bina lingkungan - - - - (9.191) (9.191) community development program Penerbitan saham baru Anak Perusahaan - - 18.468 - - 18.468 Issuance of new shares in the Subsidiary Pembentukan cadangan umum - - - 312.509 (312.509) - Appropriation for general reserve

Saldo 31 Desember 2009 2.000.000 1.303.465 18.468 3.066.959 (583.054) 5.805.838 Balance as of December 31, 2009

Page 181: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

The original supplementary information included herein are in the Indonesian language.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan Informasi Tambahan Induk Perusahaan Saja adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk penyertaan pada anak perusahaan yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.

Accounting policies adopted in the preparation of the Parent Company Only Supplementary Information are the same as the accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investments in subsidiaries which were recorded using the equity method.

101

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) INDUK PERUSAHAAN SAJA

INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) PARENT COMPANY ONLY

SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENTS OF CASH FLOWS

Years Ended December 31, 2009, 2008 and 2007 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2009 2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 14.981.489 18.111.645 12.474.553 Receipts from customers Penerimaan dari tagihan pajak 236.654 106.620 111.183 Receipts from claims for tax refund Penerimaan dari pendapatan bunga 18.567 25.838 17.042 Receipts from interest income Pembayaran kepada pemasok (12.037.653) (15.432.578) (10.735.878) Payments to suppliers Pembayaran beban usaha dan Payments for operating expenses lain-lain (965.803) (1.110.788) (654.279) and others Pembayaran kepada karyawan (760.025) (798.801) (748.525) Payments to employees Pembayaran untuk pajak (393.766) (407.245) (130.235) Payments for taxes Pembayaran untuk beban bunga Payments for interest and bank dan beban bank (469.578) (260.263) (155.944) charges Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas Net cash provided by operating operasi 609.885 234.428 177.917 activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Penempatan investasi jangka pendek (146.700) - - Placement of short-term investment Penerimaan dividen kas 82.628 48.715 56.525 Receipts of cash dividends Penerimaan dari pelepasan anak Proceeds from disposal of perusahaan 565.674 - - subsidiary Penambahan investasi pada anak Additional investment in a subsidiary perusahaan (36.865) (41.250) - company Penambahan aset tetap (251.734) (49.113) (34.744) Purchase of fixed assets Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan Net cash provided by (used in) untuk) aktivitas investasi 213.003 (41.648) 21.781 investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Penerimaan (pembayaran) Net proceeds from (payments of) hutang bank, bersih (50.863) 34.688 (333.448) bank loans Pembayaran dividen kas (137.872) (94.142) - Payments of cash dividends Pembayaran untuk program kemitraan Payments for partnership program dan bina lingkungan (13.839) (1.270) - and community development Kas bersih yang digunakan untuk Net cash used in financing aktivitas pendanaan (202.574) (60.724) (333.448) activities KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN KAS DAN SETARA KAS 620.314 132.056 (133.750) CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 644.196 439.827 573.786 AT BEGINNING OF YEAR Dampak perubahan selisih kurs (21.077) 72.313 (209) Effect of foreign exchange rate changes CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.243.433 644.196 439.827 AT END OF YEAR

Page 182: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth
Page 183: Sustainable Partnerships For Sustainable Growth

PT KRAKATAU STEEL (Persero)

Jakarta OfficeGedung Krakatau Steel

Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 54Jakarta 12950

Phone +62 21 5221255 (Hunting)Marketing HRC +62 21 5235540

CRC +62 21 5235523WR +62 21 5235538

Export +62 21 5200990

Cilegon OfficeGedung Teknologi

Jalan Produksi No.1, Cilegon 42435Banten, INDONESIA

Phone +62 254 371134, -372517, -372050, -371113Fax +62 254 382411, -380550, -398816, -392163

[email protected]