survei dampak rumah bulat dan status gizi terhadap kapasitas vital...
TRANSCRIPT
i
SURVEI DAMPAK RUMAH BULAT DAN STATUS GIZI
TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA IBU
POST PARTUM YANG MENGGUNAKAN
KOMPRES PANAS DI KECAMATAN
MOLLO TENGAH NTT
TESIS
Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh:
Angkit Kinasih
0602512071
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tesis dengan judul “Survei Dampak Rumah Bulat dan Status Gizi terhadap
Kapasitas Vital Paru pada Ibu Post Partum yang Menggunakan Kompres Panas di
Kecamatan Mollo Tengah” karya,
Nama : Angkit Kinasih
NIM : 0602512071
Program Studi : Pendidikan Olahraga Pascasarjana UNNES
Telah disetujui pembimbing untuk diajukan ke Panitia Ujian Tesis.
Semarang, Januari 2016
Pembimbing I,
Prof. Dr. Soegiyanto KS, MS
NIP.195401111981031002
Pembimbing II,
Prof. Dr. Sugiharto, M.S.
NIP.195711231985031001
iii
PENGESAHAN UJIAN TESIS
Tesis dengan judul “Survei Dampak Rumah Bulat dan Status Gizi terhadap
Kapasitas Vital Paru pada Ibu Post Partum yang Menggunakan Kompres Panas di
Kecamatan Mollo Tengah” karya,
Nama : Angkit Kinasih
NIM : 0602512071
Program Studi : Pendidikan Olahraga Pascasarjana UNNES
Telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana,
Universitas Negeri Semarang pada hari Rabu, tanggal 27 Januari 2016.
Panitia Ujian
Ketua,
Prof. Dr. Tri Joko Raharjo, M.Pd
NIP. 195903011985111001
Sekretaris,
Prof. Dr. rer.nat. Wahyu Hardyanto,M.Si
NIP. 196011241984031002
Penguji I,
Dr. Sulaiman, M.Pd
NIP. 196206121989011001
Penguji II,
Prof. Dr. Sugiharto, M.S
NIP.195711231985031001
Penguji III,
Prof. Dr. Soegiyanto KS., M.S
NIP.195401111981031002
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar-benar
karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap
menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.
Semarang, Januari 2016
Yang membuat peryataan,
Angkit Kinasih
060251271
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
1. Aku tidak takut sendiri. Tuhan juga sendiri dan Dia bisa jadi yang Mahakuat
karena itu (Soe Hok Gie)
2. Kesuksesan adalah kemampuan untuk berpindah dari suatu kegagalan ke
kegagalan lain tanpa kehilangan antusiasme (Winstan Churchill)
Persembahan
Karya ini aku persembahkan buat:
1. Ayah dan ibuku tersayang yang selalu memberikan doa, dukungan dan
segalanya.
2. Keluargaku, adik-adikku, atas doa dan canda tawamu.
3. Someone thanks for everything.
4. Sahabat-sahabatku, terima kasih atas doa dan dukungannya.
5. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Olahraga 2012.
6. Almamaterku.
vi
ABSTRAK
Angkit. 2015. Survei Dampak Rumah Bulat Dan Status Gizi terhadap Kapasitas
Vital Paru Pada Ibu Post Partum yang Menggunakan Kompres Panas Di
Kecamatan Mollo Tengah. Tesis. Program Studi Pendidikan Olahraga. Program
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Prof. Dr. Soegiyanto
KS, MS, II, Prof. Dr. Sugiharto, M.S.
Kata kunci: rumah bulat, status gizi, kapasitas vital paru, kompres panas
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak rumah bulat dan status
gizi terhadap kapasitas vital paru pada ibu post partum yang menggunakan
kompres panas di Kecamatan MolloTengah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan
metode survei. Informasi dikumpulkan melalui wawancara menggunakan
kuesioner dengan ibu yang baru melahirkan saat penelitian berlangsung yang ada
di Kecamatan Mollo Tengah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) sebanyak 9
orang yang diambil sedang menggunakan kompres panas di rumah bulat. Kondisi
rumah bulat diketahui dengan observasi dan pengukuran dilakukan untuk status
gizi dengan tes kapasitas vital paru. Analisis data menggunakan analisis deskriptif
dan regresi berganda untuk mengukur besarnya pengaruh antar variabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki kapasitas
vital paru pada kategori restriktive ringan sebanyak 44,4% dan yang memiliki
kapasitas vital paru normal sebanyak 55,6%. Kondisi rumah bulat kurang baik
yang ditinggali oleh ibu-ibu pada masa post partum yang menggunakan kompres
panas sebanyak 55,6% dalam kategori kurang baik, 44,4% pada kategori baik dan
sebanyak 0,0% dalam kategori sangat baik. Sedangkan kondisi ibu post partum
sebanyak 55,6% mengalami resiko KEK dan sebanyak 44,4% bukan merupakan
resiko KEK. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tradisi tatobi pada ibu
post partum di Kecamatan Mollo Tengah Nusa Tenggara Timur yang dilakukan di
rumah bulat (ume kbubu) ternyata membawa dampak negatif terhadap kapasitas
vital paru ibu. Gangguan kapasitas vital paru ibu sebagai gejala awal terjadinya
gangguan kesehatan paru dan jantung akibat paparan kondisi lingkungan dalam
rumah yang kurang sehat dan fisik rumah yang tidak memenuhi persyaratan
rumah sehat. Hasil uji pengaruh diketahui ada pengaruh secara simultan kondisi
rumah bulat dan status gizi terhadap kapasitas vital paru pada ibu post partum
yang menggunakan kompres panas di Kecamatan Mollo Tengah sebesar 89,7%.
Rendahnya kapasitas vital paru pada ibu post partum yang menggunakan
kompres panas di rumah bulat dimungkinkan karena buruknya kualitas udara
dalam ruang rumah bulat dan pengaruh panas akibat pemakaian kompres panas
serta adanya pantangan makan pada ibu saat pasca melahirkan. Saran yang
diajukan hendaknya mengurangi waktu pelaksanaan tradisi tatobi dalam rumah
bulat, petugas kesehatan hendaknya untuk menggunakan pendekatan budaya dan
adat istiadat setempat dalam peningkatan pelayanan kesehatan.
vii
ABSTRACT
Angkit. 2015. Survey at House Round And Nutritional Status on Lung Vital
Capacity On Mother Post Partum the Hot Compress In Central Mollo
Subdistrict. Post Graduate Program, State University of Semarang.
Supervisor I: Prof. Dr. Soegiyanto KS, MS, II, Prof. Dr. Sugiharto, M.S.
Keywords: round house, nutritional status, lung vital capacity, hot compresses
The purpose of this study to determine the impact of a round house and
nutritional status of the lung vital capacity on post partum mothers who use hot
compresses in MolloTengah Subdistrict.
The research uses descriptive quantitative research with survey method.
The information was collected through interviews using a questionnaire to
mothers who just gave birth was done when the research in Central Mollo
Subdistrict South Central Timor (TTS) as many as 9 people taken to use hot
compresses at round house. Round housing conditions were known by
observations and measurements were performed for nutrtitional status and lung
vital capacity. The data analysis used descriptive and multiple regression analysis
to measure the level of influence between variables.
The results showed that respondents who have lung vital capacity in the
category of mild restriktive much as 44.4% and that have normal lung vital
capacity as much as 55.6%. Unfavorable conditions round the house inhabited by
mothers during the post partum who use hot compresses as much as 55.6% in the
unfavorable category, 44.4% in both categories and as much as 0.0% in the
excellent category. While the condition of post partum mothers at risk as much as
55.6% and as much as 44.4% KEK is not a risk KEK. The results showed that the
tatobi on post partum mothers in the subs district of Central Mollo East Nusa
Tenggara done at round house (ume kbubu) turns out to have negative impacts on
maternal cardiorespiratory endurance. The disorders in maternal lung vital
capacity as the first sign of heart and lung health problems caused by exposure of
less healty house and houses wich physically do not meet the requirements of a
healty haouse. Influence test results are known to exist simultaneously influence
the condition of the house round and nutritional status of the lung vital capacity on
post partum mothers who use hot compresses in District Central Mollo amounted
to 89.7%.
The low of lung vital capacity on post partum mothers who use hot
compresses at round house is possible due to the poor of air quality inside the
round house and the heat effect caused by the use of hot compresses and any
eating restrictions to tatobi tradition time implementation in round houses, health
workers should use culture approach and local customs in the improvements of
health services.
viii
PRAKATA
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis
yang berjudul “Survei Dampak Rumah Bulat Dan Status Gizi terhadap Kapasitas
Vital Paru Pada Ibu Post Partum yang Menggunakan Kompres Panas Di
Kecamatan Mollo Tengah”. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan
meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Olahraga
Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian tesis
ini tidak terlepas dari bantuan bimbingan berbagai pihak. Pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada:
1. Rektor Unnes yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk studi di
Pendidikan Program Pascasarjana Unnes.
2. Direktur Program Pascasarjana Unnes beserta staf, yang telah memberi
kesempatan untuk mengikuti dan menyelesaikan studi di Pendidikan Program
Pascasarjana Unnes.
3. Koordinator Program Studi Pendidikan Olahraga Pascasarjana Unnes beserta
staf yang telah memberi kesempatan untuk mengikuti dan menyelesaikan
studi.
4. Prof. Dr. Soegiyanto KS., M.S dan Prof. Dr. Sugiharto, M.S selaku dosen
pembimbing yang telah banyak membantu dalam membimbing, mengarahkan
dan memberikan dorongan sampai tesis ini terwujud.
5. Masyarakat NTT khususnya daerah Kupang, So’e dan seluruh Kecamatan
Mollo Tengah yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.
ix
6. Teman-teman mahasiswa Program studi pendidikan olahraga pascasarjana
Universitas Negeri Semarang angkatan 2012 dan teman sejawat di Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana yang telah memberikan
bantuan dan kerjasamanya sejak mengikuti studi sampai penyelesaian
penelitian dan penulisan tesis ini.
Penulis menyadari akan segala keterbatasan dan kekurangan isi maupun
tulisan tesis ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
masih dapat diterima dengan senang hati. Semoga hasil penelitian ini dapat
memberikan manfaat dan kontribusi bagi pengembangan penelitian pendidikan
olahrga di masa depan.
Semarang, Januari 2016
Angkit Kinasih
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii
PENGESAHAN UJIAN TESIS ...................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
ABSTRACT ...................................................................................................... vii
PRAKATA ........................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 8
1.3 Cakupan Masalah ..................................................................................... 9
1.4 Rumusan Masalah ..................................................................................... 9
1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 10
1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, KERANGKA
BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................. 12
2.2 Kerangka Teoretis ........................................................................................ 15
2.2.1 Rumah Bulat (Ume Kbubu) .......................................................... 15
2.2.2 Kompres Panas (Tatobi) dan Kebiasaan Panggang (Se’i) ............ 19
2.2.3 Status Gizi ..................................................................................... 22
2.2.4 Ibu Post Partum ............................................................................ 26
2.2.5 Kapasitas Vital Paru ..................................................................... 28
2.2.6 Sistem Pernapasan Manusia .......................................................... 36
xi
2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 40
2.4 Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian .................................................................................. 44
3.2 Desain Penelitian .......................................................................................... 45
3.3 Fokus Penelitian .......................................................................................... 46
3.4 Data dan Sumber Data Penelitian ............................................................... 48
3.5 Teknik Pengumpul Data .............................................................................. 49
3.5.1 Angket ........................................................................................ 49
3.5.2 Observasi .................................................................................... 51
3.5.3 Wawancara ................................................................................. 53
3.5.4 Pemeriksaan Status Gizi ............................................................. 54
3.5.5 Pemeriksaan Kapasitas vital Paru ............................................... 56
3.6 Teknik Keabsahan Data .............................................................................. 59
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................... 61
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 62
4.1.1 Karakteristik Responden .................................................................. 62
4.1.2 Gambaran Kapasitas Vital Paru ...................................................... 63
4.1.3 Gambaran Kondisi Rumah Bulat (Ume K’bubu) ............................ 63
4.1.4 Gambaran Status Gizi ..................................................................... 66
4.1.5 Analisis Kuantitatif .......................................................................... 68
4.1.6 Hasil Uji Hipotesis .......................................................................... 73
4.2 Pembahasan ................................................................................................. 77
4.2.1 Dampak Rumah Bulat terhadap Kapasitas Vital Paru pada Ibu Post
Partum yang Menggunakan Kompres Panas di Kecamatan Mollo
Tengah ............................................................................................ 77
4.2.2 Dampak Status Gizi terhadap Kapasitas Vital Paru pada Ibu Post
Partum yang Menggunakan Kompres Panas di Kecamatan Mollo
Tengah ............................................................................................. 81
xii
4.2.3 Kondisi Rumah Bulat dan Status Gizi terhadap Kapasitas Vital Paru
pada Ibu Post Partum yang Menggunakan Kompres Panas di
Kecamatan Mollo Tengah ............................................................... 85
4.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 91
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ..................................................................................................... 92
5.2 Implikasi ....................................................................................................... 93
5.3 Saran ............................................................................................................ 94
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Pemberian Skor Inventory Kondisi Rumah Bulat............................... 50
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Item Lingkungan Fisik ........................................................ 51
Tabel 3.3 Nilai Restriktive .................................................................................. 58
Tabel 3.4 Nilai Obstruktive ................................................................................. 58
Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas ....................................................................... 61
Tabel 4.1 Gambaran Karakteristik Responden .................................................. 62
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Kapasitas Vital Paru Ibu ...................... 63
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kondisi Umum Rumah Bulat (ume kbubu) ....... 64
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kondisi Rumah Bulat (ume kbubu) berdasarkan
Indikator Rumah Sehat ...................................................................... 65
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Status Gizi ........................................................ 66
Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Setiap Variabel ....................... 69
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas atau Homokedasisitas ................................... 70
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................. 73
Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial X1 ............................................................................. 73
Tabel 4.10Hasil Uji Sumbangan Efektif X1 ........................................................ 74
Tabel 4.11Hasil Uji Partial X2 ............................................................................ 74
Tabel 4.12Hasil Uji Sumbangan Efektif X2 ........................................................ 75
Tabel 4.13Hasil Uji Pengaruh X1, X2, dan Y ...................................................... 75
Tabel 4.14Hasil Uji Simultan (Uji F) .................................................................. 76
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Ume Kbubu, Rumah Bulat (Lambang Wanita) .............................. 16
Gambar 2.2 Elemen-elemen di dalam ume kbubu dapur keluarga ..................... 19
Gambar 2.3 Kerangka berpikir kondisi rumah bulat dan status gizi ibu masa post
partum terhadap kapasitas vital paru ............................................. 43
Gambar 3.1 Alur Analisis Hasil .......................................................................... 58
Gambar 4.1 Rumah Bulat, bara api, serta ibu bersama bayi melakukan tradisi
se’i dan tatobi ................................................................................. 66
Gambar 4.2 Normalitas Data............................................................................... 69
Gambar 4.3 Tebaran Data Hubungan X1 dan Y .................................................. 71
Gambar 4.4 Tebaran Data Hubungan X2 dan Y .................................................. 71
Gambar 4.5 Tebaran Data Hubungan.................................................................. 72
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing Tesis .......... 100
Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 101
Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian .......................................................... 102
Lampiran 4 Angket Penelitian ........................................................................... 104
Lampiran 5 Wawancara Penelitian .................................................................... 106
Lampiran 6 Hasil Validitas dan Reliabilitas Angket ......................................... 108
Lampiran 7 Tabel Persiapan Penelitian ............................................................. 109
Lampiran 8 Data Ibu Post partum ..................................................................... 110
Lampiran 9 Hasil kapasitas Vital Paru .............................................................. 111
Lampiran 10 Hasil Pengukuran Status Gizi ........................................................ 112
Lampiran 11 Hasil Pengukuran Angket .............................................................. 113
Lampiran 12 Hasil Analisis Uji Prasyarat Dan Uji Regresi ................................ 114
Lampiran 13 Dokumentasi ................................................................................. 123
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Angka kematian merupakan barometer status kesehatan masyarakat
terutama kematian ibu dan kematian bayi. Menurut WHO (World Health
Organization), setiap menit di seluruh dunia seorang perempuan meninggal
dengan perkiraan 80 persen karena penyebab langsung yang terkait dengan
kehamilan, persalinan, dan nifas serta 20 persen dengan sebab secara tidak
langsung termasuk anemia, malaria, dan penyakit jantung. Ada 1.400 perempuan
meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal tiap tahun
karena kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes RI, 2015: 100).
Hampir semua kematian tersebut dapat dicegah, namun kenyataannya
setiap tahun sekitar 20.000 perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi
dalam persalinan. Angka kematian ibu (AKI) yang tinggi tersebut juga diikuti
dengan tingginya angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian anak. AKB
pada tahun 2012 (Depkes RI,2013:106) sebesar per 1.000 kelahiran hidup,
meskipun angka ini pada tahun 2012 belum ada penurunan, namun belum
mencapai target MDGs (Milienium Development Goals) yaitu 32 per 1.000
kelahiran hidup. Angka ini hampir 5 kali lipat dibandingkan dengan angka
kematian Malaysia, hampir 2 kali dibandingkan dengan Thailand dan 1,3 kali
dibandingkan dengan Filipina (Peter Salker, 2008: 32).
2
AKI di propinsi NTT adalah 306/100.000 kelahiran hidup (SDKI:2007).
Penyebab langsung kematian ibu terjadi pada umumnya sekitar persalinan 90
persen oleh karena komplikasi. Penyebab langsung kematian ibu menurut SKRT
2013 adalah perdarahan 28 persen, eklamsia 24 persen, infeksi 11 persen,
komplikasi puerperium 11 persen, abortus 5 persen, trauma obstetric 5 persen,
partus lama/macet 5 persen, serta lainnya 11 persen. Penyebab tidak langsung
antara lain adalah rendahnya taraf pendidikan perempuan, kurangnya pengetahuan
kesehatan reproduksi, rendahnya status sosial ekonomi, kedudukan dan peran ibu
kurang menguntungkan dalam keluarga serta kurangnya ketersediaan pelayanan
kesehatan dan keluarga berencana (KB). Tingkat kematian maternal di propinsi
NTT masih menjadi permasalahan utama dalam bidang kesehatan (Dinkes
NTT,2014:32).
Keadaan kesehatan masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan (Kab.
TTS) khusunya pada ibu sangat memprihatinkan. Angka Kematian Ibu sangat
tinggi dilihat data dari Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun
2012 di Kabupaten Timor Tengah Selatan (Kab. TTS), walaupun cenderung terus
menurun namun belum mencapai target yang diinginkan pada tahun 2010 yaitu
sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes NTT,2014:34). Sebanyak 15
kasus merupakan kematian ibu bersalin dengan akibat kehamilan, persalinan dan
masa nifas (post partum) yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh faktor
lingkungan fisik terkhusus pada kondisi rumah bulat (ume kbubu), status gizi dan
aktivitas fisik (Karwur, dkk; 2012:3). Angka kematian ibu di TTS juga diikuti
angka kematian anak yang relavan paling tinggi (Dinkes NTT, 2014:29).
3
Masalah kematian maupun kesakitan pada ibu dan anak sesungguhnya
tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan dalam masyarakat
tempat tinggalnya. Adapun penyebab langsung yang diperburuk oleh status
kesehatan dan gizi ibu yang kurang baik dan adanya faktor resiko kehamilan pada
ibu. Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya
seperti konsep berbagai pantangan, hubungan sebab-akibat antara makanan dan
kondisi sehat-sakit, kebiasaan dan ketidaktahuan, seringkali membawa dampak
positif maupun negatif terhadap kesehatan reproduksi ibu dan kesehatan anak. Hal
ini terlihat bahwa setiap daerah mempunyai pola makan tertentu, termasuk pola
makan ibu hamil dan anak yang disertai dengan kepercayaan akan pantangan, tabu
dan anjuran terhadap beberapa makanan tertentu yaitu makan makanan yang
mengandung sayur, daging, maupun telur, cumi-cumi, udang dan kepiting
(Karwur,dkk;2012:4). Serta adanya budaya yang berbeda-beda dalam
memperlakukan ibu-ibu hamil sampai setelah melahirkan. Ibu hanya boleh makan
jagung bose, ibu hamil tidak boleh makan ikan, daun pepaya dan daun singkong
adalah kepercayaan yang bertentangan dengan ilmu gizi. Penurunan status nutrisi
ibu karena asupan makanan minim zat nutrisi selama 40 hari
(Karwur,dkk;2012:5).
Ibu post partum secara fisiologis membutuhkan zat gizi yang lebih banyak
dibandingkan dengan wanita dewasa biasa (Supariasa,dkk;2002:72). Asupan
nutrisi yang cukup untuk mengembalikan keadaan fisik seperti sebelum hamil
juga dibutuhkan pada ibu post partum. Nutrisi yang dikonsumsi ibu pasca
melahirkan tinggi kalori dan protein. Nutrisi dibutuhkan ibu post partum sebagai
4
sumber tenaga, zat pembangun dan zat pengatur tubuh supaya pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang diberi ASI dapat tumbuh dengan sehat dan
memperlancar ASI serta dapat mempertahankan kesehatan dari ibu post partum.
Mollo Tengah merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Timor
Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih menjalankan kebiasaan
pada ibu setelah melahirkan yaitu selama masa nifas 40 hari memanaskan bagian
luar jalan lahir dengan asap dan mengkompres badan di dalam rumah adat. Salah
satu tradisi di daerah ini adalah ketika seorang ibu setelah melahirkan, ibu dan
bayinya harus duduk dan tidur di atas tempat tidur yang di bawah kolong tempat
tidur itu terdapat bara api yang harus tetap menyala selama 40 hari. Suami ibu
post partum selalu menyediakan kayu bakar yang nantinya dipergunakan sebagai
bara agar api tetap selalu menyala dan mengeluarkan asap (Tauho,2012:72).
Pengasapan ini oleh masyarakat setempat biasa disebut "se’i"
(Rachmalina,dkk;2013:17). Maksud dari tradisi ini, agar badan dari ibu dan bayi
cepat kuat. Selama melakukan se’i, ibu maupun bayi selalu menghirup udara
tercemar mengingat bara api yang digunakan biasanya adalah bahan bakar
biomasa (kayu bakar) menurut Athena,dkk (2014). Pembakaran kayu bakar
biasanya mengeluarkan bahan pencemar berupa partikel debu (supended
particulate matter) dan gas berupa karbondioksida (CO2), formaldehid (HCHO),
oksida nitrogen (NOx), oksida belerang (SOx). Terhirupnya bahan-bahan tersebut
dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa iritasi saluran pernafasan sampai
gangguan paru-paru (Rachmalina,dkk;2013:17).
5
Data WHO (2004:1435), lebih dari dua juta penduduk miskin di dunia
masih tergantung pada penggunaan biomasa (kayu, arang, kotoran hewan, ampas
kelapa) dan penggunaan batu bara sebagai kebutuhan energi rumah tangga
mereka. Penggunaan bahan-bahan tersebut berdampak pada meningkatnya polusi
udara dalam ruang yang melebihi standard kualitas udara Internasional yang
berlaku, terpaparnya ibu dan anak-anak yang hidupnya miskin dalam kehidupan
sehari-hari sehingga merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu
mendapat perhatian. Keterpaparan ini meningkatkan risiko penyakit seperti
pneumonia, ISPA dan kanker paru-paru (hanya pada batubara), dan diperkirakan
dapat membuat meningkatnya proporsi penyakit berbahaya global di negara
berkembang. Bukti-bukti juga menunjukkan bahwa meluasnya keterpaparan hal
tersebut meningkatkan terjadinya beberapa risiko masalah kesehatan termasuk
tinggi badan bayi lahir dengan berat badan rendah. Dampak kesehatan penting
langsung dari penggunaan energi tersebut pada rumah tangga khususnya pada
orang tidak mampu adalah adanya anak yang terbakar atau luka bakar pada wanita
akibat penggunaan kayu sebagai bahan bakar (WHO, 20014:57)
Masyarakat percaya bahwa kompres panas (tatobi) bertujuan untuk
mengeluarkan sisa-sisa darah kotor dari rahim, mengembalikan kekuatan tubuh
ibu agar tidak mengalami sakit serta menutup kembali jalan lahir anak pada ibu.
Awal munculnyakompres panas (tatobi) ini karena kurangnya akses layanan
kesehatan dan sumber daya ekonomi maka masyarakat memilih menggunakan
kompres panas (tatobi) sebagai pengobatan ibu post partum yang merupakan
6
pengobatan tradisional yang sudah menjadi kepercayaan masyarakat Timor dari
turun temurun (Maria,2014:5).
Kompres panas (tatobi) dilakukan dengan cara menggunakan air panas
lalu dikompreskan ke tubuh ibu yang sudah dilumuri minyak kelapa murni dengan
tujuan mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada daerah perenium.
Pemberian kompres panas (tatobi) pada ibu post partum menggunakan kain tenun
Timor (sarung, selimut, selendang) yang baru dan bersih. Pengkompresan ini
dilakukan selama 40 hari pada pagi, siang dan sore hari setelah ibu melahirkan.
Pemberian kompres panas (tatobi) ini dilakukan di salah satu rumah tradisional di
Kabupaten Timor Tengah Selatan yang disebut rumah bulat (Maria,2014:6).
Masyarakat percaya bahwa dengan melakukan se’i dan tatobi pada ibu pasca
melahirkan dapat mengembalikan kondisi ibu pada keadaan yang seimbang.
Selain itu pada saat melakukan tradisi se’i dan tatobi, ibu dilarang mengkonsumsi
makanan dan minuman panas serta makan makanan tertentu. Konsumsi ibu post
partum hanya diperbolehkan jagung bose saja tanpa tambahan lauk dan sayuran.
Rumah asli kabupaten Timor Tengah Selatan ini berbentuk bulat dengan
bahan dasar dari alang-alang, bambu dan potongan kayu. Ruangan hanya
memiliki ketinggian berukuran kurang lebih 1 meter, dilihat dari salah satu faktor
lingkungan fisik sangat mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat saat
masa post partum. Tradisi perawatan ibu post partum dilakukan di rumah bulat
atau yang disebut juga dengan ume kbubu. Ume Kbubu merupakan bangunan
berbentuk bulat dengan atap dengan material alang-alang yang hampir menyentuh
7
tanah, lantai berbasis tanah, tidak ada jendela atau ventilasi serta perapian ada
didalam setiap ume kbubu (Karwur,dkk;2012:7)
Hampir seluruh masyarakat dengan berbagai tingkat pendidikan dan
tingkat ekonomi menjalaninya dengan sungguh-sungguh. Mengingat bahaya yang
mungkin timbul, maka perlu dilakukan penelitian untuk melihat sejauh mana
bahaya kesehatan kesakitan ibu dan bayinya yang timbul akibat adanya kebiasaan
dan perilaku masyarakat yang melakukan se’i dan tatobi, serta upaya-upaya
pencegahan dan pengobatan penyakit akibat tradisi tersebut yang telah dilakukan.
Hal tersebut penting untuk menentukan pola pembinaan, pelayanan serta
pemberian sarana pendukung. Disamping data tersebut, juga dijajaki
kemungkinan sumber daya dan jalur-jalur yang dapat dijadikan media intervensi
bagi program kesehatan. Kebiasaan ini dilakukan dihampir seluruh tingkat
pendidikan dan tingkat ekonomi masyarakat, dan mereka menjalaninya dengan
sungguh-sungguh. Kebiasaan ini dapat berakibat buruk terhadap kesehatan seperti
gangguan saluran pernafasan sampai gangguan fungsi paru, terutama terhadap ibu
dan bayi yang dilahirkannya.
Pada tubuh dalam keadaan normal, aliran darah dalam jaringan vaskular
paru tidak hanya bergantung pada ventrikel kanan tetapi juga kerja pompa pada
pergerakan pernapasan (Price, dkk;2006:820). Pemeriksaan fungsi pernapasan
tidak boleh diabaikan dalam perawatan pernapasan karena perlu informasi bagi
masyarakat pada penyakit paru dapat menimbulkan tanda-tanda dan gejala umum
maupun tanda dan gejala pernapasan (Price,dkk;2006:773). Penilaian kemampuan
sistem pernapasan salah satunya dengan cara pengukuran kapasitas vital paru.
8
Kapasitas vital merupakan volume udara maksimal yang dapat masuk dan keluar
paru-paru selama satu siklus pernapasan setelah inspirasi maksimal dan ekspirasi
maksimal, sehingga baik buruknya nilai kapasitas vital paru ini sangat
mempengaruhi ibu post partum (Guyton,dkk;2008). Tanda dan gejala pernapasan
mencakup batuk, sputum yang berlebihan atau abnormal, hemotisi, dipsnea, dan
nyeri dada. Tanda dan gejala umum adalah sianosis, jari tabuh, dan oesteoartropati
hipertrofik, serta manisfestasi lain yang berkaitan dengan pertukaran gas
(Barnes,2014:4610). Berdasarkan latar belakang masalah maka peneliti hendak
mengangkat penelitian dengan judul Survei Dampak Rumah Bulat dan Status Gizi
terhadap Kapasitas Vital Paru Pada Ibu Post Partum yang Menggunakan Kompres
Panas di Kecamatan Mollo Tengah.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan gejala yang diamati oleh peneliti,
maka beberapa masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Bagaimanakah status gizi ibu post partum yang menggunakan kompres
panas penghuni rumah bulat di Kecamatan Mollo Tengah?
2. Bagaimanakah kapasitas vital paru ibu post partum yang menggunakan
kompres panas penghuni rumah bulat di Kecamatan Mollo Tengah?
3. Bagaimanakah kondisi rumah bulat saat ibu post partum melakukan
kompres panas di Kecamatan Mollo Tengah?
4. Apakah ada dampak rumah bulat terhadap status gizi ibu post partum yang
menggunakan kompres panas di Kecamatan Mollo Tengah?
9
5. Apakah ada dampak rumah bulat terhadap kapasitas vital paru ibu post
partum yang menggunakan kompres panas di Kecamatan Mollo Tengah?
6. Apakah ada dampak kompres panas terhadap kapasitas vital paru ibu post
partum di Kecamatan Mollo Tengah?
7. Apakah ada dampak kompres panas terhadap status gizi ibu post partum di
Kecamatan Mollo Tengah?
1.3 Cakupan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
diuraikan di atas, maka cakupan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Dampak rumah bulat terhadap kapasitas vital paru pada ibu post partum yang
menggunakan kompres panas di Kecamatan Mollo Tengah.
2. Dampak status gizi terhadap kapasitas vital paru pada ibu post partum yang
menggunakan kompres panas di Kecamatan Mollo Tengah.
3. Kondisi rumah bulat dan status gizi terhadap kapasitas vital paru ibu post
partum yang menggunakan kompres panas di Kecamatan Mollo Tengah.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan cakupan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah dampak rumah bulat terhadap kapasitas vital paru pada ibu
post partum yang menggunakan kompres panas di Kecamatan Mollo Tengah?
10
2. Bagaimanakah dampak status gizi terhadap kapasitas vital paru pada ibu post
partum yang menggunakan kompres panas di Kecamatan Mollo Tengah?
3. Bagaimanakah kondisi rumah bulat dan status gizi terhadap kapasitas vital
paru ibu post partum yang menggunakan kompres panas di Kecamatan Mollo
Tengah.
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Dampak rumah bulat terhadap kapasitas vital paru pada ibu post partum yang
menggunakan kompres panas di Kecamatan Mollo Tengah.
2. Dampak status gizi terhadap kapasitas vital paru pada ibu post partum yang
menggunakan kompres panas di Kecamatan Mollo Tengah.
3. Kondisi rumah bulat dan status gizi terhadap kapasitas vital paru ibu post
partum yang menggunakan kompres panas di Kecamatan Mollo Tengah.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari pemecahan permasalahan dalam penelitian ini
diharapkan dapat berguna bagi:
1.6.1 Bagi masayarakat
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan informasi bagi
masyarakat mengenai dampak rumah bulat dan status gizi dengan
kapasitas vital paru.
11
1.6.2 Bagi pihak institusi kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi guna dijadikan
pertimbangan untuk dapat lebih meningkatkan kualitas perilaku hidup
sehat sehingga kebugaran khususnya dilihat dari kapasitas vital paru pada
masyarakat dapat terjaga dan meningkat.
1.6.3 Bagi pembaca
Sebagai sumbangan keilmuan mengenai dampak rumah bulat dan status
gizi terhadap kapasitas vital paru.