surfaktan sebagai agen pembersih

15
Surfaktan Sebagai Agen Pembersih Teknologi Emulsi dan Surfaktan Tuty indraswari Ayu Fitriiani Yuntika Siti Hutami Fanji Satria

Upload: tutyindraswari

Post on 17-Dec-2015

73 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

surfaktan, detergen agent, deterjensi

TRANSCRIPT

Surfaktan Sebagai Agent Pembersih

Surfaktan Sebagai Agen PembersihTeknologi Emulsi dan Surfaktan

Tuty indraswariAyu FitriianiYuntika Siti HutamiFanji SatriaSurface active agent (surfactant) sebagai agent pembersihdimanfaatkan dan digunakan secara luas dalam berbagai produk yang diaplikasikan pada berbagai industri dan rumah tangga sebagai agent pembersih (detergen).Agen pembersih berfungsi untuk menghilangkan kotoran, termasuk debu, noda, lemak, dan nya. Umumnya pembersih berbentuk bubuk, cair, padat, dan pasta.

Jenis surfaktan yang digunakan :Detergen anionik (DAI)mengandung surfaktan anionik dan dinetralkan dengan alkali. Detergen ini akan berubah menjadi partikel bermuatan negatif apabila dilarutkan dalam air. Biasanya digunakan untuk pencuci kain. Kelompok utama dari detergen anionik adalah :

Rantai panjang (berlemak) alkohol sulfatAlkil aril sulfonatOlefin sulfat dan sulfonat

Detergen kationikDetergen yang mengandung surfaktan kationik. Detergen ini akan berubah menjadi partikel bermuatan positif ketika terlarut dalam air, biasanya digunakan pada pelembut (softener). Agen aktif permukaan kationik mengandung kation rantai panjang yang memiliki sifat aktif pada permukaannya. Kelompok utama dari detergen kationik adalah :

Amina asetat (RNH3)OOCCH3 (R=8 sampai 12 atom C)Alkil trimetil amonium klorida (RN(CH3))3+ (R=8 sampai 18 atom karbon) Dialkil dimetil amonium klorida (R2N(CH3)2)+Cl- (R=8 sampai 18 atom karbon)Lauril dimetil benzil amonium klorida (R2N(CH3)2CH2C2H6)ClDetergen nonioniksenyawa yang tidak mengandung molekul ion. Detergen ini tidak akan berubah menjadi partikel bermuatan apabila dilarutkan dalam air tetapi dapat bekerja di dalam air sadah dan dapat mencuci dengan baik hampir semua jenis kotoran. Kelompok utama dari detergen nonionik adalah :Etilen oksida atau propilen oksidaPolimer polioksistilenAlkil amida

Detergen AmfoterikDetergen jenis ini mengandung kedua kelompok kationik dan anionik. Detergen ini dapat berubah menjadi partikel positif, netral, atau negatif bergantung kepada pH air yang digunakan. Biasanya digunakan untuk pencuci alat-alat rumah tangga.

Kelompok utama dari detergen ini adalah : Natrium lauril sarkosilat dan natrium mirazol.

Syarat surfaktan sebagai agen pembersihBiodegradable Solubility Wetting yaitu sifat pembasahan yang kuatEmulsification yaitu sifat pembersih yang bekerja memecah kotoran menjadi partikel- partikel kecil.Soil Suspension Rinsability yaitu sisa-sisa zat pembersih dan kotoran harus mudah dihilangkan dari permukaan benda yang sudah dibersihkan.Desinfectan yaitu kemampuan yang dapat membunuh bakteri pembawa penyakit.pH : pembersih harus memiliki sifat keasaman dan kebasaan tertentu (agen pembersih dapat bersifat asam, basa atau netral), tetapi sebagian besar dari kotoran organik bersifat asam, sehingga diperlukan pembersih yang bersifat basa. Agen pembersih akan bersifat asam bila pH < 7, sedangkan bersifat basa bila pH > 7.MEKANISME PROSES DETERJENSIoily soil dihilangkan dari substrat (permukaan bahan yang dicuci) yang melibatkan surfaktan di dalam air. ekor lipofilik ditarik menuju oily soil dan teradsorpsi ke dalamnya dengan kepala hidrofilik mengarah ke luar menuju air. Oily soil terdispersi ke dalam air dengan cara yang hampir sama dengan formasi emulsi oil-in-water (O/W). Secara simultan, molekul surfaktan teradsorbsi menuju permukaan subtrat dengan gugus hidrofilik mengarah ke air, mencegah oily soil teredeposisi kembali. Ketika konsentrasi surfaktan dalam jumlah tinggi membentuk misela, sebagian oily soil dapat dihilangkan dengan cara solubilisasi membentuk busa mikro-emulsiMEKANISME PROSES DETERJENSI

CONTOH SURFAKTAN DETERJENSILINEAR ALKILBENZENA SULFONAT (LAS) METIL ESTER SULFONAT (MES)

Linear Alkilbenzena Sulfonat (LAS)

Linear Alkilbenzena Sulfonat (LAS) adalah surfaktan anionik yang digunakan secara luas untuk menggantikan golongan Alkil Benzena Sulfonat (ABS) sebagai bahan pembersih detergen.

Sifat atau karekteristik dari senyawa LAS adalah:Letak cincin benzennya acak sepanjang rantai karbonBiasanya berbentuk garam Na atau CaPanjang rantai alkilnya 12Murah dan banyak digunakanTerionisasi sempurna sehingga larut dalam air, kehadiran sulfonik acidResisten terhadap pengolahan anaerobDapat terbiodegradasi pada kondisi aerob

Metil ester sulfonat (MES)Metil ester sulfonat (MES) bermuatan negatif pada gugus hidrofiliknya atau bagian aktif mukaan (surface-active) yang termasuk golongan surfaktan anionik.MES sebagai bahan aktif pada deterjen memiliki beberapa sifat diantaranya : reduksinya mudah, memperlihatkan karakteristik wetting agent, menurunkan tegangan permukaan, pendispersi yang baik, dan memiliki daya deterjensi yang tinggi walaupun pada air dengan tingkat kesadahan yang tinggi (hard water), tidak mengandung fosfat, memiliki toleransi terhadap ion Ca2+ yang lebih baik, memiliki tingkat pembusaan yang rendah dan memiliki stabilitas yang baik terhadap pH, serta mudah didegradasi. Di dunia Industri digunakan sebagai pembersih minyak pada pipa menggantikan petroleum sulfonat karena memiliki biodegradasi yang lebih tinggiReferensiBudiawan, Yuni F., dan Neera K. 2009. Optimasi Biodegradabilitas Dan Uji Toksisitas Hasil Degradasi Surfaktan Linear Alkilbenzena Sulfonat (LAS) sebagai Bahan Deterjen Pembersih. Jurnal MAKARA, SAINS, Vol. 13, No. 2, November 2009: 125-133.Nazripah, W. 2012. Aplikasi Surfaktan Methyl Ester Sulfonate Acid (Mesa) Off Grade Sebagai Agen Pembersih Untuk Kotoran Berminyak Pada Pipa Industri. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor : Bogor. Mulyani, M. I. 2013. Pengaruh Penggunaan H2SO4 Sebagai Agen Pensulfonasi Pada Pembuatan Metil Ester Sulfonat (Mes) dari Cpo Parit. Skripsi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Lampung : Lampung.Fatimah, S. 2012. Industri Diterjen. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.PEND._KIMIA/196802161994022-SOJA_SITI_FATIMAH/Kimia_industri/INDUSTRI_DETERJEN.pdf [diakses pada tanggal 1 Juni 2015].

Terimakasih