surat kolose dalam konteks sosio-historis dan … ii.pdfdunia.10 allah adalah zat yang kekal,...

18
9 BAB II SURAT KOLOSE DALAM KONTEKS SOSIO-HISTORIS DAN KOSMOLOGI YUDAISME SERTA HELENISME 1.1. Pendahuluan Ekoteologi muncul sebagai jawaban atas pengakuan luas tentang krisis lingkungan yang serius dan mengancam kehidupan manusia di bumi. Ekoteologi berkaitan erat dengan konsep keutamaan Kristus atau ide bahwa ciptaan hanyalah obyek dari dominasi manusia. Kolose 1:15-23 merupakan teks yang sangat potensial karena merupakan satu dari teks-teks yang paling signifikan dalam keseluruhan Perjanjian Baru untuk mendeskripsikan keutamaan Yesus Kristus dan teks ini menunjukkan perhatiannya bukan saja kepada manusia dan keselamatan manusia, tetapi juga kepada dunia dan keselamatan dunia. Pada bab ini, berkaitan dengan hal-hal yang telah dijelaskan maka secara sistematis akan saya kemukakan konteks sosio-historis surat Kolose, dunia dalam perspektif Yudaisme dan Helenisme serta diakhiri dengan kesimpulan sebagai dasar yang membantu proses penafsiran dan rekonstruksi di bab- bab selanjutnya. 1.2.Latar Belakang Penulisan Surat Kolose Ada dua paradigma yang dapat dikemukakan dalam melakukan kritik kesejarahan terhadap teks Kolose 1:15-23, yakni sejarah dalam teks dan sejarah dari teks. Sejarah dalam teks berkaitan dengan tokoh-tokoh historis dan keadaan sosial, sedangan sejarah dari teks membahas mengenai penulis, waktu penulisan, penerima dan harapan penulis surat.

Upload: others

Post on 06-Feb-2021

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 9

    BAB II

    SURAT KOLOSE DALAM KONTEKS SOSIO-HISTORIS DAN KOSMOLOGI

    YUDAISME SERTA HELENISME

    1.1. Pendahuluan

    Ekoteologi muncul sebagai jawaban atas pengakuan luas tentang krisis

    lingkungan yang serius dan mengancam kehidupan manusia di bumi. Ekoteologi

    berkaitan erat dengan konsep keutamaan Kristus atau ide bahwa ciptaan hanyalah

    obyek dari dominasi manusia. Kolose 1:15-23 merupakan teks yang sangat potensial

    karena merupakan satu dari teks-teks yang paling signifikan dalam keseluruhan

    Perjanjian Baru untuk mendeskripsikan keutamaan Yesus Kristus dan teks ini

    menunjukkan perhatiannya bukan saja kepada manusia dan keselamatan manusia, tetapi

    juga kepada dunia dan keselamatan dunia. Pada bab ini, berkaitan dengan hal-hal yang

    telah dijelaskan maka secara sistematis akan saya kemukakan konteks sosio-historis

    surat Kolose, dunia dalam perspektif Yudaisme dan Helenisme serta diakhiri dengan

    kesimpulan sebagai dasar yang membantu proses penafsiran dan rekonstruksi di bab-

    bab selanjutnya.

    1.2.Latar Belakang Penulisan Surat Kolose

    Ada dua paradigma yang dapat dikemukakan dalam melakukan kritik

    kesejarahan terhadap teks Kolose 1:15-23, yakni sejarah dalam teks dan sejarah dari

    teks. Sejarah dalam teks berkaitan dengan tokoh-tokoh historis dan keadaan sosial,

    sedangan sejarah dari teks membahas mengenai penulis, waktu penulisan, penerima

    dan harapan penulis surat.

  • 10

    2.2.1 Tokoh-tokoh

    Surat Kolose merupakan Deutro-Pauline Epistle. Sebagian ahli mengklaim

    surat ini sebagai surat yang ditulis oleh Paulus sendiri dan sebagian ahli yang lain

    berpendapat bahwa surat ini merupakan pseudepigrafa atau ditulis kemudian oleh

    seseorang yang merupakan pengikut dari Paulus. Saya berpendapat bahwa Paulus

    bukanlah penulis dari teks ini sehingga tokoh-tokoh historis yang memainkan peranan

    penting dalam masa penulisan teks ini adalah anggota jemaat gereja Paulus yang

    menghargai otoritas Paulus, para pengajar bidat sesat, Orang Yahudi, Orang Kristen

    Yahudi maupun non-Yahudi yaitu jemaat Kolose.

    2.2.2 Keadaan Sosial

    Kolose hanyalah sebuah kota kecil yang terletak di Asia Minor dengan

    ibukota Efesus. Sekitar seratus mil dari Efesus, di lembah Sungai Lykus, dekat suatu

    tempat di mana sungai itu menghubungkan Maeander, pernah berdiri tiga kota

    penting, yaitu: Laodikia, Hierapolis dan Kolose. Pada mulanya kota-kota itu

    merupakan bagian wilayah Frigia, tetapi saat itu mereka termasuk bagian provinsi

    Asia dari kekaisaran Romawi. Tiga kota tersebut merupakan wilayah yang kaya.

    Tanah gunung berapi selalu subur dan bagian-bagian yang tidak ditutupi oleh

    endapan kapur merupakan hamparan padang rumput yang mengagumkan. Pada

    hamparan padang rumput tersebut ada sekawanan besar domba dan daerah itu

    mungkin merupakan pusat industry wol terbesar di dunia. Jadi, ketiga kota ini berdiri

  • 11

    di wilayah yang indah dari segi geografis dan makmur karena pusat-pusat

    perdagangan itu.1

    Gereja Kristen di Kolose bukan didirikan oleh Paulus dan ia pun tidak

    pernah mengunjunginya. Namun, tidak diragukan bahwa pendirian gereja itu berasal

    dari pengarahan Paulus sendiri.

    Peristiwa yang tergambar dalam teks ini adalah usaha dari penulis untuk

    menasihatkan jemaat di Kolose tentang ancaman yang datang dari bidat Kolose yaitu

    istilah yang diberikan kepada bidat yang mengancam kehidupan gereja di Kolose.

    Bidat Kolose ini datang dari ajaran sesat yang bernama Gnostisisme. 2

    Gnostisisme merupakan pandangan hidup dan pemikiran intelektual. Ajaran

    Gnostik mulai dengan dua asumsi dasar tentang dan roh dan materi. Roh pada

    dasarnya baik dan bahwa materi pada dasarnya jahat. Hal yang kedua, ia juga percaya

    bahwa materi bersifat kekal dan alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan. Allah

    itu roh maka Ia sama sekali baik dan tidak mau bekerja dengan materi yang jahat.

    Allah bukanlah khalik dunia ini. Bila materi sama sekali jahat dan bila Yesus adalah

    anak Allah, Yesus tidak mungkin memiliki tubuh yang terdiri dari darah dan daging.

    Bila materi jahat, maka tubuh juga jahat sehingga kita harus mengalami kelaparan,

    memukuli dan menyangkal tubuh, mempraktikkan hidup bertarak atau asketisme

    yang sangat ketat di mana setiap kebutuhan dan keinginan harus ditolak dan bila

    tubuh ini jahat maka tidak menjadi soal apa yang diperbuat manusia dengan tubuhnya

    1 William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Surat Filipi, Kolose, 1 dan 2 Tesalonika (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010), 141-143. 2 Barclay, Pemahaman, 151.

  • 12

    karena yang terpenting adalah roh. Gnostik percaya akan semua jenis perantara.

    Yesus Kristus hanyalah salah satu dari malaikat. Ajaran tentang astrologi juga berasal

    dari Gnostik. Ada unsur Yahudi, filsafat-filsafat asing selain Gnostik dalam ajaran

    sesat yang sedang mengancam gereja di Kolose.3

    2.2.3 Penulis Surat

    Barclay secara tegas tanpa perlu diragukan lagi mengatakan bahwa surat

    Kolose ditulis oleh Paulus.4 Berbeda dari pandangan tersebut, Setyawan

    mengemukakan bahwa Paulus dan Timotius-lah yang merupakan penulis surat,

    namun ada keberatan-keberatan5 yakni: pertama, kata-kata yang dipakai dalam surat

    ini tidak seperti kata-kata dalam tulisan Paulus yang asli. Kedua, tidak ada jejak

    pemikiran apokaliptis Paulus. Ketiga, sulit untuk dimengerti Paulus menulis surat

    kepada jemaat yang ia tidak ketahui. Keempat, gaya bahasa Yunani Kolose berbeda

    dengan gaya bahasa surat-surat asli Paulus. Gaya bahasa surat ini lebih kompleks.

    Kelima, ada pemikiran teologis baru yaitu orang percaya telah menikmati berkat

    penuh dari keselamatan. Keenam, ada perbedaan pemikiran tentang baptisan antara

    Rom. 6:3-5 dan Kol 2:1-1. Ketujuh, Paulus berinteraksi dengan masyarakat luas, hal

    yang belum ada dalam surat asli Paulus. Kedelapan, dalam mengemukakan tentang

    hakekat ajaran sesat pada surat ini, Paulus berpandangan agak positif. Jadi, penulis

    Kolose adalah anggota jemaat gereja Paulus yang menghargai otoritas Paulus.

    3 Barclay, Pemahaman, 152-154. 4 Pendapat ini juga dibenarkan oleh John Drane dan Dr. M. H. Bolkestein 5 Yusak B. Setyawan, Introduction To The New Testament: A Draft (Salatiga, 2010), 75-76.

  • 13

    Saya sependapat dengan Setyawan karena terdapat perbedaan-perbedaan

    antara surat-surat Paulus sebelumnya dengan surat Kolose. Pemikiran Paulus pun

    berbeda, pemahamannya tentang penebusan Kristus dalam surat Kolose berbeda dari

    surat-surat yang lain.

    2.2.4 Waktu Penulisan Surat

    Waktu penulisan surat Kolose menjadi perdebatan di antara para ahli. Jika

    surat Kolose menjadi surat yang autentik ditulis oleh Paulus maka kemungkinan

    besar surat ini ditulis selama masa penahanan Paulus di Roma tahun 60-62 ZB, akan

    tetapi surat Kolose bukanlah ditulis oleh Paulus tetapi oleh anggota jemaat gereja

    Paulus yang menghargai otoritas Paulus. Hal yang perlu diperhatikan adalah Kolose

    telah hancur pada tahun 61 ZB.6 Surat Kolose mempunyai kesamaan dengan surat

    Efesus yang ditulis oleh orang Kristen generasi kemudian sekitar tahun 80-140 ZB.7

    Kemungkinan besar surat Kolose adalah fiktif, akan tetapi tidak menutup

    kemungkinan jika surat Kolose ditulis sebelum tahun 61 ZB. Surat ini bukanlah surat

    edaran karena surat ini memaparkan dengan jelas situasi suatu jemaat yang

    mengalami permasalahan karena munculnya guru-guru palsu yang mengajarkan

    ajaran sesat.

    2.2.5 Penerima Surat

    Gereja yang dimaksudkan dalam surat Kolose atau sebut saja gereja Kolose

    memiliki jemaat yang sebagian besar terdiri dari orang-orang bukan Yahudi. Orang

    6 Setyawan, Introduction, 76. 7 George H. Van Kooten, Cosmic Christology in Paul and the Pauline School (Germany: Mohr Siebeck, 2003), 2.

  • 14

    bukan Yahudi disebut orang kafir karena dianggap belum mengenal Allah. Tidak ada

    penjelasan mengenai pendiri gereja, kemungkinan Epafras, rekan pelayanan Paulus

    dan hamba setia dari Gereja Kolose-lah yang mendirikan gereja ini. Surat ini

    ditujukan kepada jemaat Kolose yang sebagian besar bukanlah orang Yahudi. Hal ini

    ditegaskan dalam Kolose 1:21, yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang

    memusuhi-Nya dalam hati. Frase ini menggambarkan mereka yang dulunya tidak

    mengenal perjanjian dengan Israel. 8

    2.2.6 Harapan Penulis Surat

    Penulis surat menasihatkan jemaat tentang ancaman yang datang dari bidat

    Kolose dengan harapan agar mereka tetap percaya dan berpegang teguh kepada Yesus

    Kristus. Bidat Kolose ini menggunakan filsafat dan perkataan yang kosong untuk

    merusak iman jemaat dengan ajaran yang berdampak pada doktrin penciptaan dan

    menyangkal kemanusiaan Yesus Kristus. Pengajaran yang dilakukan oleh guru-guru

    palsu ini diwarnai oleh bidat gnostik yang berusaha mengalihkan kekristenan menjadi

    suatu filsafat dan teosofi.

    1.3.Kosmologi Yudaisme dan Helenisme

    Naskah-naskah Perjanjian Baru tidak berasal dan ditujukan kepada dunia

    pada masa kini tetapi dunia pada masa lampau. Hal ini dapat mengakibatkan kekeliruan

    dalam memahami pesan teks, jika penafsir tidak memiliki pengetahuan mengenai dunia

    pada masa itu. Iman yang dibicarakan dalam naskah-naskah Perjanjian Baru tidak

    diperuntukkan bagi satu dunia yang bersangkut-paut secara logis, tetapi dua dunia yakni

    8 Barclay, Pemahaman, 146.

  • 15

    Yudaisme dan Helenisme. Dua dunia ini memiliki perbedaan karena merupakan dunia

    sosial yang berbeda-beda. Sebagian besar teks-teks Perjanjian Baru menunjuk pada

    pertemuan Yudaisme dan Helenisme, demikian pula halnya dalam surat Kolose.

    Kolose 1:15-23 memberikan penekanan pada keutamaan Kristus yang

    berkaitan dengan kedudukan-Nya di kosmos. Ini berarti bahwa pengetahuan akan

    kosmologi dalam perspektif Yudaisme dan Helenisme sangat penting. Pengetahuan

    inilah yang akan menjadi dasar bagi penafsiran penulis.

    2.3.1 Kosmologi Yudaisme

    Agama Yahudi bertujuan untuk menciptakan suatu kehidupan yang

    komunal, yang sehat dan yang berkenan kepada Allah serta mengakui bahwa

    keluarga merupakan unit dasariah dalam masyarakat. Bangsa Yahudi merupakan

    umat Allah yang sifatnya nasionalistis dan intoleran, meyakini bahwa Allah sendiri

    yang telah memilih dan membentuk mereka menjadi suatu bangsa, diberi hukum

    perjanjian dan harus hidup dalam ketaatan yang ketat kepada firman dan kehendak

    Allah. Peraturan-peraturan yang kelihatannya bersifat mekanis dan ritual bagi orang

    Yahudi merupakan tanda-tanda yang membedakan umat perjanjian dari dunia

    kekafiran. Keserbaragaman allah merupakan suatu kengerian keagamaan dan adanya

    raja ilahi merupakan penghujatan yang paling besar.

    Ada dua keyakinan sentral Yudaisme yakni keyakinan bahwa Allah

    menciptakan alam semesta, Ia adalah pencipta tunggal alam semesta dan keyakinan

    bahwa kehendak Tuhan telah diwahyukan kepada Israel dalam bentuk hukum yaitu

    Torah atau Taurat. Tradisi Yahudi memandang pemberian Taurat kepada bangsa

  • 16

    Israel sebagai peristiwa bersejarah yang membentuk perjanjian yang kekal antara

    Allah dan Israel, Rakyat Terpilih.

    Yudaisme memperlakukan Taurat sebagai media yang sakral untuk

    komunikasi antara Allah dan Israel. Taurat adalah objek yang eksklusif dari cinta,

    pengabdian dan penghormatan. Taurat dianggap sebagai perantara antara Allah dan

    dunia.9 Ada lima pandangan mengenai Taurat, yakni pertama, Taurat dipercayai telah

    diciptakan sebelum pembentukan dunia, sebelum segala sesuatu ada. Kedua, Taurat

    terletak pada dada Allah. Ketiga, Taurat adalah anak perempuan Allah. Keempat,

    melalui anak sulung, Allah menciptakan langit dan bumi dan anak sulung itu adalah

    Taurat dan yang kelima, kata-kata Taurat merupakan kehidupan bagi dunia.

    Para ahli Taurat menghasilkan tafsiran monumental Taurat, yaitu Talmud

    yang merupakan dasar bagi Yudaisme masa kini dan menjadikan sinagoge sebagai

    sarana terbaik untuk mengajarkan Taurat. Talmud adalah catatan tentang diskusi para

    rabi yang berkaitan dengan hukum Yahudi, etika, kebiasaan dan sejarah. Doktrin

    utama dari Talmud Yudaisme adalah kedaulatan mutlak Allah dan kekuasan-Nya atas

    dunia.10 Allah adalah zat yang kekal, pencipta alam semesta, dan sumber moralitas.

    Semua tergantung pada keberadaan Allah dan semua berasal dari Allah. Kisah

    penciptaan menjadi titik tolak untuk menggambarkan kebesaran Allah. Allah yang

    berkuasa diyakini menciptakan dunia dari ketiadaan, creatio ex nihilo.

    Midrash adalah salah satu dari ajaran para rabi selain Mishna. Midrash.

    memahami ayat pertama dalam Taurat melalui pendekatan pada setiap kata atau

    9 Lawrence E. Toombs, Di Ambang Fajar Kekristenan (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1978), 126. 10 Hannu Toyryla, “Theories of Creation in Judaism,” 1998, http://www.proquest.com (diunduh 06 Juni 2012), 2.

  • 17

    huruf. Huruf pertama Taurat dimulai dengan huruf b, huruf ini memiliki beberapa arti

    yakni, yang pertama untuk mengajarkan bahwa ada dua dunia, yang sekarang dan

    yang akan datang, arti ini didapatkan dari penafsiran peran ganda huruf Ibrani.

    Sumber lain juga menyatakan bahwa alam semesta ini merupakan suatu kesatuan

    proses yang saling bergantung, berasal dari sumber dan diarahkan untuk berakhir.

    Pemahaman ini melahirkan pandangan bahwa dunia terbagi menjadi dua yakni masa

    kini dan masa akhir yang akan datang. Dunia akhir disebut juga sebagai akhir zaman.

    Orang Yahudi yang hidup pada abad pertama sebelum Kristus memahami bahwa

    selamat berarti mendapat bagian dalam zaman yang akan datang, namun hidup masa

    kini tak boleh diremehkan sebagai suatu babakan yang kurang penting dalam

    perjalanan menuju kemuliaan, karena status seseorang pada hari penghakiman,

    tergantung kepada perbuatannya, yang diukur dengan standar ganda yakni

    kepercayaan dan ketaatan, iman dan perbuatan. Arti kedua dari huruf b didasarkan

    pada bentuk huruf yang terbuka di bagian depan tetapi tertutup pada sisi-sisi lainnya.

    Ini mengajarkan bahwa manusia hanya dapat menyelidiki apa yang ada di depan,

    bukan apa yang terjadi sebelum penciptaan dan apa yang ada di atas atau di bawah.

    Penciptaan seperti sebuah misteri yang mendalam dan belum pernah dapat

    sepenuhnya dipahami oleh pikiran manusia. Arti yang ketiga menjelaskan bahwa

    permulaan huruf b dalam Taurat yang merupakan huruf kedua dari alfabet Ibrani,

    bukan a yang merupakan huruf pertama dikarenakan b adalah bahasa dari berachah

    yaitu berkat, sedangkan a adalah bahasa dari arirah yakni kutukan.11

    11 Toyryla, “Creation in Judaism,” 3.

  • 18

    Kata Ibrani tyviÞarEB. secara harafiah berarti pada mulanya. Frase pada

    mulanya dalam narasi kejadian menyatakan bahwa Allah menciptakan dunia dari

    ketiadaan. Awalan b berarti dapat, namun biasanya awalan ini diartikan dalam, oleh

    atau demi. Reshit menafsirkan awalan ini secara alegoris yakni kebijaksanaan, Taurat

    atau Israel. Bagian pertama Alkitab atau Taurat dikaitkan dengan kepentingan Israel.

    Hal ini menciptakan pandangan umum bahwa dunia telah diciptakan untuk orang-

    orang Yahudi guna memenuhi Taurat, bahkan keabadian dunia tergantung kepada

    orang-orang Yahudi dalam menerima hukum Taurat. Berbagai tahapan atau elemen

    penciptaan juga dijelaskan sebagai sebuah alegori untuk sejarah bangsa Yahudi. 12

    Pemisahan merupakan bagian integral dari penciptaan. Alkitab dan

    Yudaisme pasca-Alkitab meyakini bahwa Tuhan sengaja memisahkan langit dari

    bumi, lahan kering dari air, benda-benda hidup dari benda-benda mati serta manusia

    dari hewan. Tindakan menetapkan batas-batas atau pemisahan ini berfungsi sebagai

    dasar pemikiran terhadap perbedaan antara yang suci dan yang profan, yang diijinkan

    dan yang dilarang. Rabinik Yudaisme memandang bahwa Tuhan telah menciptakan

    dunia dengan baik, secara tertib dan penuh keteraturan tetapi dunia itu sendiri adalah

    tidak sempurna atau suci.

    Manusia diberi tempat yang istimewa dalam kerangka penciptaan karena

    diciptakan menurut gambar Allah menurut Kej 1:26. Yudaisme meyakini bahwa

    manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling istimewa dan alam diciptakan untuk

    manusia. Arti yang tepat dari penciptaan menurut gambar Allah diperdebatkan oleh

    para teolog Yahudi di abad pertengahan. Sebagian para rabi menyatakan bahwa 12 Toyryla, “Creation in Judaism,” 3-5.

  • 19

    penciptaan menurut gambar Allah mencerminkan superioritas manusia terhadap

    ciptaan yang lain sehingga menaklukan serta mengeksploitasi adalah hal yang

    diperbolehkan. Ada juga yang mengemukakan bahwa penciptaan menurut gambar

    Allah melibatkan tanggung jawab manusia terhadap seluruh ciptaan. Midrash

    Ecclesiastes Rabba 7:13, menyatakan bahwa manusia tidak seharusnya mengabaikan

    alam atau membawa alam pada kehancuran, karena sebagai mitra Allah manusia

    bertanggungjawab untuk melindungi alam. Keyakinan bahwa dunia dan segala

    sesuatu di dalamnya adalah milik Allah, berkaitan erat dengan gagasan penatalayanan

    manusia atas alam, yang dapat diterjemahkan sebagai kebijakan pelestarian. Alam

    adalah ciptaan Allah sehingga Yudaisme harus memahami bahwa dunia alam

    bukanlah milik manusia tetapi milik Allah. Dunia tidak diciptakan untuk kebutuhan

    manusia tetapi untuk kemuliaan Allah.

    Yudaisme pada masa antar-perjanjian sangat dipengaruhi oleh agama Persia.

    Agama Persia adalah agama Zoroaster yang mulai muncul pada abad 6 SZB. Agama

    ini bersifat politheistis dan kaya sekali akan ajaran tentang malaikat dan setan. Agama

    Zoroaster menjadi agama negara apada zaman Darius I. Yudaisme memang

    menyakini bahwa Allah menciptakan roh-roh gelap dan roh-roh terang, tetapi mereka

    tidak dapat mengancam kedaulatan universal dari Allah. Malaikat-malaikat menjadi

    perantara untuk menjembatani jurang antara manusia dan Allah. Pada kitab hari-hari

    peringatan, ada tiga golongan malaikat yang dibentuk pada hari pertama penciptaan

    yaitu malaikat-malaikat hadirat, malaikat-malaikat pengudusan dan malaikat-malaikat

  • 20

    yang lebih rendah, yang memimpin hal-hal tertentu seperti api, angin dan awan.

    Malaikat merupakan sekutu terkuat Allah dalam melawan kejahatan. 13

    2.3.2 Kosmologi Helenisme

    Helenisme merupakan hasil peragian kebudayaan yang dilakukan oleh

    Aleksander Agung. Hasil proses peragian ini menciptakan suatu kebudayaan yang

    tidak murni Yunani dan tidak pula murni Timur, kebudayaan ini diberi nama

    Helenistis, sebuah paham ke-Yunani-an yang menerima bangsa lain dalam kehidupan

    bermasyarakat di bawah pemerintahan Aleksander. Kebudayaan ini akhirnya

    mempengaruhi Roma ketika Roma berhasil menaklukan kekuasaan wangsa Seleukid

    yang menguasi wangsa Ptolomei. Kekuasaan dua wangsa ini muncul setelah

    kematian Aleksander Agung. Tentara Roma merebut Yunani, tetapi kebudayaan

    Yunani mengalahkan Roma. Kota Roma dipenuhi oleh segala macam ahli dan

    petualang Yunani. Bahasa Latin terdesak oleh bahasa Yunani sebagai bahasa orang

    yang berpendidikan. Pendidikan Yunani kemudian menjadi pra-syarat untuk masuk

    dalam bidang politik, sosial dan ekonomi. Inilah alasan betapa kuatnya pengaruh

    kebudayaan Yunani dalam kekaisaran Romawi.

    Kebudayaan Yunani atau Yunani-Romawi begitu terasa dalam kota Kolose

    pada masa itu. Ini karena kota Kolose termasuk dalam kekaisaran Romawi.

    Sinkretisme ajaran Yahudi dan Yunani yang terjadi dalam masyarakat Kolose,

    nampaknya disebabkan oleh kebudayan Yunani yang toleran. Agama negara Roma

    memang terdiri dari pemujaan terhadap sejumlah dewa-dewi, pemujaan terhadap

    13 Lawrence E. Toombs, Di Ambang Fajar Kekristenan (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1978), 101-105.

  • 21

    kaisar dan ibukota Roma pun didewakan. Ini bukanlah hal yang diharuskan karena

    masyarakat Helenistis toleran dalam hal-hal ketuhanan sehingga setiap orang dapat

    memilih dewa-dewi yang ingin dipuja maupun agama lain yang dianut dalam hal ini

    agama Yahudi.

    Kosmologi Helenisme sangat bermacam-macam karena dipengaruhi oleh

    para penegak dan pendukung tata susila yang agak luhur dan tinggi yaitu para filsafat

    dengan aliran filsafatnya. Aliran filsafat yang mempengaruhi masyarakat kota Kolose

    pada masa itu yakni Gnostik, Philo, Mazhab Stoa dan Neoplatonisme. Penulis surat

    Kolose nampaknya juga dipengaruhi oleh filsafat-filsafat ini.

    2.3.2.1 Gnostik

    Salah satu sinkretisme yang dualistis-pantheistis dan berusaha

    menggabungkan filsafat barat dengan agama timur ialah gnostik, yakni ajaran

    tentang gnostis. Kata gnostik berarti pengetahuan, tetapi yang dimaksudkan oleh

    ajaran ini ialah suatu hikmat tinggi yang rahasia dan tersembunyi tentang asal dan

    tujuan hidup manusia. Puncak pengaruh gnostik terjadi pada tahun 150 SZB.

    Adapun dalam kosmologinya, Gnostik meyakini bahwa dunia ini diciptakan

    melalui serangkaian emanasi yang dipancarkan oleh Allah. Emanasi itu semakin

    lama, semakin menjauh dari Allah sampai akhirnya berhubungan dengan materi.

    Emanasi inilah yang telah menciptakan dunia.Setiap emanasi yang semakin

    menjauh dari Allah, semakin kurang mengenal tentang-Nya dan pada akhirnya

    emanasi yang berlangsung terus itu menjadi memusuhi Allah. Pencipta dunia ini

    yaitu demiurgos, kurang mengenal dan memusuhi Allah.

  • 22

    2.3.2.2 Philo

    Pada zaman kira-kira dua abad SZB, ada kurang lebih sejuta orang Yahudi di

    Mesir. Mereka terdiri dari tiga kelompok, yang pertama adalah mereka yang setia

    kepada ajaran nenek-moyang mereka dengan mengharapkan Mesias, yang kedua

    adalah mereka yang jatuh kepada aliran ortodoks dan yang terakhir adalah mereka

    yang mencoba mencampur agama Yahudi dengan filsafat Helenis.14

    Philo, seorang Yahudi dari Aleksandria yang hidup sekitar tahun 20 SZB –

    40 SZB, dianggap mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap penulis-penulis

    Perjanjian Baru. Philo menerima teori Plato bahwa di balik dunia yang kelihatan

    terdapat dunia yang sesungguhnya. Philo menggabungkan gagasan-gagasan Yunani

    dan Yahudi. Ia adalah seorang sinkretik yang berusaha untuk memasukkan ajaran-

    ajaran agama Yahudi ke dalam dunia Yunani.

    Pada ajaran mengenai kosmos, Philo menjelaskan bahwa Allah digambarkan

    sebagai yang transenden dalam arti yang bersemayam jauh di atas segala sesuatu.

    Allah adalah roh dan dunia adalah benda. Allah yang demikian dipandang tidak

    layak secara langsung menciptakan dunia. Oleh karena itulah, Ia memakai tokoh

    perantara. Tokoh ini dapat disebut dengan berbagai macam sebutan yakni idea atau

    gagasan yang dipakai sebagai pola dalam menciptakan dunia, kekuatan ilahi yang

    bekerja di dalam dunia ataukah malaikat-malaikat yaitu para utusan Allah yang

    melaksanakan kehendak-Nya. Semua istilah ini dipersatukan dalam istilah logos.

    Logos adalah pencipta dunia ini.

    14 Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat (Yogyakarta: Kanisius, 1980), 63.

  • 23

    Ia dipengaruhi oleh teori Plato tentang ide-ide. Ia menganggap logos sebagai

    penduduk dunia gagasan, namun ia juga menghubungkan logos dengan

    pengungkapan gagasan itu, ia dipengaruhi juga oleh latar belakang Ibrani dan

    Yunani. Pertama, logos tidak memiliki kepribadian khusus, tidak dijadikan,

    digambarkan sebagai gambar Allah dan melalui gambaran itu seluruh alam semesta

    dibentuk. Logos merupakan idea dari segala idea, disebut kebijaksanaan. Kedua,

    logos sebagai Allah kedua, anak sulung Allah, parakletos, yang secara tidak

    langsung menyatakan keberadaannya sebelum segala sesuatu ada. Logos dianggap

    kekal dan merupakan duta Allah, sebagai pembela manusia serta imam besar.

    Ketiga, gagasan logos tidak dihubungkan dengan terang dan hidup dalam Philo

    seperti halnya dalam injil Yohanes. Keempat, tidak menduga bahwa logos dapat

    menjadi manusia. Hal ini merupakan sesuatu yang asing bagi pemikiran Yunani,

    karena mereka percaya bahwa benda materi bersifat jahat. Kelima, logos memiliki

    fungsi perantara untuk menjembatani jurang pemisah antara Allah yang transenden

    dengan dunia. Logos dapat dianggap sebagai personifikasi dari perantara yang

    efektif, walaupun tidak pernah dinyatakan secara pribadi.15

    Seluruh kosmos terdiri dari empat elemen yakni air, bumi, udara dan api.

    Semua spesies yang berasal dari elemen ini fana dan dapat dirusak. Manusia juga

    demikian karena tercampur dengan empat elemen tersebut. Elemen ini materi yang

    tidak hidup, bergerak sendiri dan tidak berdaya dihadapan Allah. Ia menentang

    pendewaan terhadap elemen-elemen ini. 16

    15 Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 1 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 365. 16 Van Kooten, Cosmic, 62-66.

  • 24

    Philo juga meyakini bahwa komponen-komponen dari alam semesta

    terpisah-pisah karena posisi yang ditempati oleh mereka, akan tetapi semuanya

    disatukan oleh ikatan kesatuan. Ikatan ini ialah Allah. Ia memegang segala sesuatu

    dan segala sesuatu larut dalam diri-Nya. 17

    2.3.2.3 Mazhab Stoa

    Pendirinya adalah Zeno dari Citium, Siprus, 336-264 SZB. Sebutan Stoa

    diturunkan dari stoa poikila, tiang-tiang di gang tempat ia mengajarkan filsafatnya.

    Pandangan dunia Stoa adalah materialistis. Hanya apa yang bersifat jasmanilah yang

    dianggap nyata.

    Kaum Stoa meyakini bahwa Yang Ilahi atau Allah dan alam adalah satu.

    Dunia adalah tubuh Allah. Allah bercampur dengan materi, melingkupinya,

    membentuk, menyusun dan membuatnya menjadi dunia. Dunia telah disusun atas

    empat elemen yakni air, bumi, udara dan api. Dunia juga dipandang monistik yakni

    dunia sekaligus materiil, ilahi dan rasional. Ia merupakan kesatuan homogen namun

    di dalam kesatuan tersebut, ia tertata secara hierarkis. Seluruh realitas bersifat

    materiil, akan tetapi ada materi yang lebih padat, benda-benda dan ada yang halus

    yakni kekuatan-kekuatan yang menggerakkan, biasanya disebut api atau jiwa.

    Seluruh alam semesta dijiwai atau diresapi oleh logos atau Budi Ilahi. Logos

    bukanlah sesuatu yang terpisah dari alam semesta, karena ia adalah jiwa alam

    semesta itu sendiri. Ia menjiwai manusia dan menghubungkannya dengan segala

    sesuatu karena manusia mengambil bagian dalam kesatuan tersebut. Logos adalah

    17 Van Kooten, Cosmic, 45.

  • 25

    hukum alam universal yang mendasari segala gerak, menentukan segala sesuatu

    yang terjadi. Dalam alam semesta berlaku determinisme mutlak. Segala sesuatu

    tidak dapat terlepas dan berada di dalam determinisme mutlak tersebut.

    2.3.2.4 Neoplatonisme

    Ide yang sangat baik oleh Plotinus disebut to en - to hen atau Yang Esa.

    Yang Esa adalah yang pertama, yang paling baik, paling tinggi dan kekal. Yang esa

    tidak dapat dikenal oleh manusia karena ia tidak dapat dibandingkan dengan apa

    pun juga. Ia adalah pusat daya dan kekuatan. Seluruh realitas berasal dari pusat itu

    lewat suatu proses mengalir keluar atau pancaran yang disebut emanasi. Pada proses

    emanasi ini yang pertama keluar ialah noux – nous. Nous diterjemahkan sebagai

    budi, akal ataupun roh. Nous merupakan gambaran dari to hen. Nous mengalirkan

    keluar yuch - psyhke atau jiwa. Psykhe merupakan penghubung antara roh dan

    materi. Psykhe kemudian disusul oleh mh on - me on, yaitu materi atau zat. Materi

    bersama dengan psykhe dunia merupakan jagat raya. Materi adalah tingkatan paling

    rendah dan sumber kejahatan.18

    Plotinus berpendapat bahwa Yang Paling Awal merupakan sebab yang

    pertama. Yang Esa adalah semuanya, tetapi tidak mengandung satu pun dari

    banyaknya makhluk. Dasar makhluk tidak mungkin kalau makhluk itu sendiri, akan

    tetapi Yang Esa-lah yang menjadi dasar semua makhluk. Corak filsafat Plotinus

    berkisar pada konsep Yang Satu. Artinya, semua yang ada bersumber dan akan

    kembali kepada Yang Satu.

    18 Jan Hendrik Rapar, Pengantar Filsafat (Yogyakarta: Kanisius, 1996), 13.

  • 26

    1.4. Kesimpulan

    Surat Kolose merupakan Deutro-Pauline Epistle yang ditujukan kepada

    jemaat yang mendapatkan ancaman dari suatu bidat. Tidak diketahui dengan pasti siapa

    pengarang surat Kolose dan kapan surat ini ditulis dengan tepat, akan tetapi cukup

    jelaslah bahwa surat ini mencerminkan tradisi gereja purba.

    Unsur Yudaisme dan Helenisme dalam hal kosmos mewarnai perikop

    Kolose 1:15-23. Yudaisme meyakini bahwa taurat adalah instrument penciptaan

    sehingga melalui taurat, Allah menciptakan dunia ini. Penciptaan dari ketiadaan. Alam

    memanifestasikan keteraturan dan rancangan yang bijaksana, tidak ada yang

    berlebihan. Allah telah menciptakan segala sesuatu dengan tertib dan baik, akan tetapi

    dunia itu sendiri yang tidak sempurna dan suci. Yudaisme memberikan tempat yang

    istimewa bagi manusia dalam kerangka penciptaan karena manusia diciptakan seturut

    gambar Allah. Alam diciptakan untuk manusia.

    Kosmologi dalam Helenisme sangat dipengaruhi oleh aliran-aliran filsafat.

    Gnostik meyakini bahwa dunia diciptakan oleh emanasi yang dipancarkan oleh Allah.

    Philo dan mengemukakan bahwa logos-lah yang menciptakan dunia. Aliran filsafat

    yang lain yaitu mazhab Stoa menjelaskan bahwa dunia adalah tubuh Allah dan terdiri

    dari empat elemen yakni api, air, udara dan bumi. Plotinus yang memperkenalkan

    filsafat Neoplatonisme mengemukakan mengenai teori emanasi yakni jagat raya adalah

    hasil emanasi yang bersumber dari Yang Esa.