supervisor support and work-life balance: impacts on job...
TRANSCRIPT
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
65
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Sumber: Situmorang, 2017
Gambar 3. 1 Logo Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA)
Himbara merupakan perkumpulan Bank-Bank Milik Negara yang saat ini
terdiri dari empat bank, yaitu PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, PT Bank
Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, dan PT Bank Tabungan
Negara (BTN) Tbk. Himbara didirikan selain untuk mempererat kerjasama di antara
Bank-Bank Milik Negara, juga diharapkan dapat berperan aktif untuk memberikan
kontribusi kepada pemerintah Republik Indonesia, dunia usaha maupun pihak
lainnya, khususnya di bidang keuangan dan perbankan, serta perekonomian pada
umumnya (Detikfinance, 2010).
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
66
3.1.1 Profil PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk
Sumber: BNI, 2019
Gambar 3.2 Logo PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya disebut “BNI” atau
“Bank”) pada awalnya didirikan di Indonesia sebagai bank sentral dengan nama
“Bank Negara Indonesia” berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang No. 2 tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946. Selanjutnya, berdasarkan Undang-
Undang No. 17 tahun 1968. BNI ditetapkan menjadi ‘Bank Negara Indonesia
1946’, dan statusnya menjadi Bank Umum Milik Negara. Selanjutnya, peran BNI
sebagai bank yang diberi mandat untuk memperbaiki ekonomi rakyat dan
berpartisipasi dalam pembangunan nasional dikukuhkan oleh UU No. 17 tahun
1968 tentang Bank Negara Indonesia 1946.
BNI merupakan bank BUMN (Badan Usaha Miliki Negara) pertama yang
menjadi perusahaan publik setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1996. Untuk memperkuat struktur keuangan
dan daya saingnya di tengah industri perbankan nasional, BNI melakukan sejumlah
aksi korporasi, antara lain proses rekapitalisasi oleh pemerintah di tahun 1999,
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
67
divestasi saham pemerintah di tahun 2007, dan penawaran umum saham terbatas di
tahun 2010.
Saat ini, 60% saham-saham BNI dimiliki oleh pemerintah Republik
Indonesia, sedangkan 40% sisanya dimiliki oleh masyarakat, baik individu maupun
institusi, domestik dan asing. BNI kini tercatat sebagai bank nasional terbesar ke-4
di Indonesia, dilihat dari total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga.
Dalam memberikan layanan finansial secara terpadu, BNI didukung oleh sejumlah
perusahaan anak, bank BNI Syariah, BNI Multifinance, BNI Sekuritas, BNI Life
Insurance, dan BNI Remittance.
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
68
3.1.1.1 Struktur Organisasi PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk
Sumber: BNI, 2019
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
69
3.1.2 Profil PT Bank Mandiri Tbk
Sumber: Mandiri, 2019
Gambar 3.4 Logo PT Bank Mandiri Tbk
Bank Mandiri didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari
program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia.
Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah – yaitu bank Bumi Daya, bank
Dagang Negara, bank Ekspor Impor Indonesia, dan bank Pembangunan Indonesia
– dilebur menjadi bank Mandiri, di mana masing-masing bank tersebut memiliki
peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai
dengan hari ini, bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun
memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.
Setelah melalui proses konsolidasi dan integrasi menyeluruh di seluruh
bidang, bank Mandiri berhasil membangun organisasi bank yang solid dan
mengimplementasikan core banking sistem baru yang terintegrasi menggantikan
core banking sistem dari keempat bank legacy sebelumnya yang saling terpisah.
Sejak didirikan, kinerja bank Mandiri senantiasa mengalami perbaikan, terlihat dari
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
70
laba yang terus meningkat dari Rp 1,18 triliun di tahun 2000 hingga mencapai Rp
5,3 triliun di tahun 2004. Bank Mandiri melakukan penawaran saham perdana pada
14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen dengan 4 miliar lembar saham.
Atas kinerjanya, bank Mandiri meraih sejumlah penghargaan antara lain
sebagai bank terbaik di Indonesia dari tiga publikasi terkemuka di sektor keuangan,
yaitu Finance Asia, Asiamoney, dan The Banker. Selain itu, bank Mandiri juga
berhasil mempertahankan predikat Best Bank in Service Excellence dari Marketing
Research Indonesia (MRI) dan majalah SWA selama tujuh tahun berturut-tururt
serta predikat Most Trusted Companies selama delapan tahun berturut-turut dari
International Institute for Corporate Governance (IIGC).
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
71
3.1.2.1 Struktur Organisasi PT Bank Mandiri Tbk
Sumber: Mandiri, 2019
Gambar 3.5 Struktur Organisasi PT Bank Mandiri Tbk
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
72
3.1.3 Profil PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk
Sumber: BRI, 2019
Gambar 3.6 Logo PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang
terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di
Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De
Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau “Bank Bantuan
dan Simpanan Miliki Kaum Priyayi Purwokerto”, suatu lembaga keuangan yang
melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut
berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran
BRI.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang perbankan No.7 tahun
1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi
perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan pemerintah
Republik Indonesia. Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia memutuskan untuk
menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama
resmi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai
dengan saat ini.
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
73
3.1.3.1 Struktur Organisasi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk
Sumber: BRI, 2019
Gambar 3.7 Struktur Organisasi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
74
3.1.4 Profil PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk
Sumber: BTN, 2019
Gambar 3.8 Logo PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk
Bank BTN adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk
perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Cikal bakal
bank BTN dimulai dengan didirikannya Postpaarbank di Batavia pada tahun 1897,
pada masa pemerintah Belanda. Pada 1 April 1942 Postpaarbank diambil oleh
pemerintah Jepang dan diganti namanya menjadi Tyokin Kyoku. Setelah
kemerdekaan di proklamasikan, maka Tyokin Kyoku diambil alih oleh pemerintah
Indonesia, dan namanya diubah menjadi Kantor Tabungan Pos RI. Usai
dikukuhkannya, Bank Tabungan Pos RI ini sebagai satu-satunya lembaga tabungan
di Indonesia. Pada tanggal 9 Februari 1950 pemerintah mengganti namanya dengan
nama Bank Tabungan Pos.
Tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal bank BTN.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 4 tahun 1963
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 62 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963,
maka resmi sudah nama Bank Tabungan Pos diganti namanya menjadi Bank
Tabungan Negara. Dalam periode tersebut, posisi bank BTN telah berkembang dari
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
75
sebuah unit menjadi induk yang berdiri sendiri. Di tahun 2009 bank BTN
melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dan listing di Bursa Efek
Indonesia.
Kepercayaan masyarakat dan pemerintah terhadap bank BTN telah
mengantarkannya mendapatkan penghargaan dalam ajang Anugerah Perbankan
Indonesia VI 2017 sebagai peringkat 1 bank terbaik Indonesia 2017. Dengan
adanya penghargaan tersebut akan mengukuhkan optimisme perseroan untuk
mampu melanjutkan catatan kinerja positif dan mencapai target bisnis perseroan
pada tahun-tahun berikutnya.
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
76
3.1.4.1 Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk
Sumber: BTN, 2019
Gambar 3.9 Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
77
3.2 Desain Penelitian
3.2.1 Research Data
Menurut Cooper dan Schindler (2014) metode pengumpulan data terdiri dari
dua bagian, yaitu data primer dan sekunder.
1. Primary data merupakan data yang peneliti kumpulkan untuk mengatasi
masalah spesifik yang dihadapinya. Data ini biasanya didapatkan dengan
menyebarkan kuesioner atau survei. Kuesioner merupakan instrumen
yang dikirimkan ke peserta melalui personal (telepon, bertemu langsung)
atau non personal (dikirimkan lewat komputer, dikirim lewat email)
untuk dilengkapi oleh responden (Cooper & Schindler, 2014). Sementara
survei menurut Cooper dan Schindler (2014), adalah sebuah proses
pengukuran dengan menggunakan wawancara yang sangat terstruktur,
menggunakan alat ukur yang disebut kuesioner, instrumen pengukuran,
atau wawancara.
2. Secondary data merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh orang
lain dan untuk tujuan yang berbeda dari pada data yang sedang ditinjau.
Data sekunder dapat diambil dari web, jurnal, buku, dan penelitian
sebelumnya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kedua metode pengumpulan
data. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencari data dengan
melakukan interview dan menyebarkan kuesioner pada karyawan tetap (full-time
employees) yang bekerja di perusahaan perbankan yang berdomisili di Tangerang.
Sementara, Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencari data
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
78
melalui jurnal review yang berasal dari jurnal acuan penulis melakukan penelitian
ini, artikel serta referensi buku-buku yang terdapat di perpustakaan Universitas
Multimedia Nusantara.
3.2.2 Metode Penelitian
Menurut Cooper dan Schindler (2014) ada 2 jenis metode penelitian, yaitu
sebagai berikut:
1. Qualitative research, teknik yang berusaha untuk menggambarkan,
memberikan kode, menerjemahkan, sehingga berkaitan dengan makna,
bukan frekuensi dari fenomena tertentu.
2. Quantitative research, teknik yang berusaha untuk mengukur perilaku,
pengetahuan, pendapat, maupun sikap dengan tepat. Metode ini
menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan berapa banyak,
seberapa sering, kapan, dan siapa.
Menurut Cooper dan Schindler (2014) dalam buku Business Research
Methods ada 3 jenis penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Exploratory research, mencoba untuk menjelaskan sebuah kejadian,
tindakan atau karakteristik yang diukur dengan penelitian.
2. Descriptive research, upaya untuk mendeskripsikan atau mendefinisikan
suatu subjek, seringkali dengan membuat profil sekelompok masalah,
orang, atau peristiwa, melalui pengumpulan data dan tabulasi frekuensi
variabel penelitian atau interaksinya; Studi mengungkapkan siapa, apa,
kapan, di mana, atau berapa banyak; Studi ini membahas pertanyaan atau
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
79
hipotesis univariat di mana penelitian tersebut menanyakan atau
menyatakan sesuatu mengenai ukuran, bentuk, distribusi, atau
keberadaan suatu variabel.
3. Causal research, penelitian yang mencoba untuk menemukan pengaruh
yang dimiliki satu variabel terhadap variabel lainnya atau menemukan
alasan mengapa hasil tertentu didapatkan. Secara empiris, causal
research bersifat eksklusif di mana biasanya hubungan antar variabel
dikunci dan tidak dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti memperoleh data
dengan cara menyusun pertanyaan dalam bentuk kuesioner dan selanjutnya dikelola
untuk memperoleh analisis statistik dalam bentuk angka. Sementara, untuk jenis
penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode penelitian
descriptive research karena penulis menjelaskan hasil data pengisian kuesioner
yang telah diolah dalam bentuk paragraf deskriptif.
3.3 Ruang Lingkup Penelitian
3.3.1 Target Populasi
Menurut Cooper dan Schindler (2014) dalam buku Business Research
Methods, populasi adalah sekumpulan objek atau subjek yang menjadi kuantitas
dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh seorang peneliti. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap (full-time employees) pada
perusahaan perbankan BUMN yang berdomisili di Tangerang.
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
80
3.3.2 Sampling Techniques
Menurut Cooper dan Schindler (2014), pengambilan sampel (sampling)
adalah bahwa dengan memilih beberapa elemen dalam populasi, kita mungkin
dapat menarik kesimpulan mengenai seluruh populasi. Terdapat dua teknik
sampling yang dapat digunakan untuk pengambilan sampel, yaitu:
1. Probability sampling, didasarkan pada konsep pemilihan acak atau suatu
prosedur terkendali yang memastikan bahwa setiap elemen populasi
diberikan kesempatan nol-nol yang diketahui untuk pemilihan. Terdapat
beberapa teknik dalam probability sampling, yaitu:
a. Simple random sampling: sebuah teknik probability sampling yang
memastikan setiap elemen dari populasi dapat dijadikan sampel.
b. Systematic sampling: sebuh teknik probability sampling di mana
anggota dari populasi diberikan nomor urut dan kemudian dipilih
sesuai urutan tertentu.
c. Stratified sampling: sebuah teknik probability sampling di mana
elemen dari sebuah populasi dipilih berdasarkan strata atau
karakteristik tertentu yang diinginkan oleh peneliti.
d. Proportional sampling: sebuah teknik probability sampling yang
merupakan bagian dari stratified sampling di mana sampel yang
dipilih didasarkan pada kategori yang telah ditentukan peneliti.
e. Disproportional sampling: sebuah teknik probability sampling yang
merupakan bagian dari stratified sampling di mana sample yang
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
81
ditentukan didasarkan pada pertimbangan atau analisa selanjutnya
oleh karena strata yang ada tidak proporsional.
f. Cluster sampling: sebuah teknik probability sampling di mana
pemilihan sample bukan berdasarkan pada individu melainkan
kelompok dalam skala besar.
g. Multistage area sampling: sebuah teknik probability sampling yang
melibatkan dua atau lebih probability sampling.
2. Non-probability sampling, bersifat arbitrer dan subjektif, setiap anggota
populasi tidak mengetahui kesempatan yang dimiliki untuk dilibatkan.
Terdapat 4 teknik dalam non-probability sampling techniques, yaitu:
a. Convenience sampling: sebuah teknik non-probability sampling
yang di mana untuk memperoleh sample sesuai dengan kebutuhan
peneliti yang dilihat melalui sisi kemudahan peneliti.
b. Judgement sampling: sebuah teknik non-probability sampling di
mana elemen dari suatu populasi dipilih secara sengaja berdasarkan
keputusan peneliti.
c. Quota sampling: sebuah teknik non-probability sampling di mana
peneliti memilih sampel berdasarkan karakteristik tertentu sampai
mencapai kuota yang diinginkan peneliti.
d. Snowball sampling: sebuah teknik non-probability sampling di mana
sampel ditentukan berdasarkan informasi tambahan dari individu
yang dijadikan sampel yang telah ada.
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
82
Sampling techniques dalam penelitian ini menggunakan metode non-
probability sampling yang masuk dalam kategori judgement sampling. Di mana
sample ini diambil secara acak sebelumnya dan data yang dipilih secara sengaja
berdasarkan keputusan peneliti. Alasan peneliti menggunakan judgement sampling
karena penelitian ini memiliki beberapa kriteria dalam memilih responden. Kriteria
tersebut adalah karyawan yang sudah bekerja minimal selama 1 tahun di industri
perbankan, merupakan karyawan tetap yang berdomisili di Tangerang.
3.3.3 Sampling Size
Sample merupakan kumpulan kasus, partisipan, kejadian, atau catatan yang
terdiri atas bagian populasi target, dipilih secara hati-hati untuk menunjukkan
populasi (Cooper & Schindler, 2014). Penentuan jumlah sample pada penelitian ini
mengacu pada pernyataan Hair, William, Barry, & Rolph (2010), penentuan
banyaknya sampel sesuai dengan banyaknya jumlah pernyataan yang digunakan
pada kuesioner, di mana dengan mengasumsikan n x 5 observasi sampai n x 10
observasi. Pada penelitian ini penulis menggunakan n x 5 observasi dengan jumlah
indikator 23 buah, maka dapat ditentukan bahwa jumlah sample minimum yang
akan diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 23 x 5 = 115. Jadi diperlukan 115
responden dalam penelitian ini.
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
83
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Metode Pengumpulan Data
Zikmund, Babin, Carr, & Griffin (2013) mengkategorikan beberapa metode
dalam descriptive design yang bisa digunakan untuk pengumpulan data, antara lain:
1. Survey research dapat diartikan sebuah metode pengumpulan data
primer melalui survei dengan sampel yang diwakili oleh individu-
individu (Zikmund et al., 2013).
2. Observation research merupakan proses sistematis dalam merekam pola-
pola perilaku orang-orang, objek-objek, dan kejadian-kejadian yang
terjadi (Zikmund et al., 2013).
Berdasarkan metode pengambilan data yang dijelaskan di atas, peneliti
menggunakan metode survey research dalam penelitian ini. Dalam metode survey
research peneliti menyebarkan kuesioner dan melakukan in-depth interview kepada
responden, yaitu karyawan pada industri perbankan BUMN di Tangerang.
3.5 Periode Penelitian
Periode pengisian kuesioner untuk pre-test dilakukan pada Maret 2019. Pre-
test ini dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari variabel yang akan
peneliti gunakan pada penelitian ini. Jumlah responden pre-test ini adalah sebanyak
30 orang. Sedangkan main-test dilakukan pada April – Mei 2019 dengan jumlah
total responden yang masuk sebanyak 146 responden. Kemudian penulis
melakukan screening data untuk mengambil responden yang sesuai dengan kriteria
yaitu merupakan karyawan yang sudah bekerja minimal selama 1 tahun, yang
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
84
merupakan karyawan tetap dari perusahaan industri perbankan BUMN dan
berdomisili di Tangerang. Sehingga responden yang sesuai kriteria jumlahnya 130
responden.
3.6 Skala Pengukuran
Dalam kuesioner ini digunakan skala pengukuran likert. Skala likert
merupakan pengukuran sikap yang mengijinkan responden untuk memberikan nilai
bagi pendapatnya dari penilaian sangat tidak setuju hingga sangat setuju dengan
mengikuti ketentuan yang diberikan.
Tabel 3.1 Tabel Skala Pengukuran Likert
Keterangan Skala
Sangat tidak setuju 1
Tidak setuju 2
Kurang setuju 3
Netral 4
Cukup setuju 5
Setuju 6
Sangat Setuju 7
Sumber : Talukder et al., 2018
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
85
3.7 Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah karakteristik, sifat, atau atribut yang diukur atau
simbol yang diberi nilai (Cooper & Schindler, 2014). Variabel dalam penelitian ini
terbagi menjadi dua, yaitu variabel eksogen dan variabel endogen. Penulis
menggunkan jenis variabel tersebut dikarenakan dalam penelitian ini memiliki lebih
dari satu variabel terikat dan memiliki jumlah responden lebih dari 100.
3.7.1 Variabel Eksogen
Variabel eksogen merupakan variabel yang muncul sebagai variabel bebas
pada semua persamaan yang ada di dalam model. Notasi matematik dari variabel
eksogen adalah huruf Yunani (“ksi”). Variabel eksogen digambarkan sebagai
lingkaran dengan anak panah yang menuju ke luar (Hair et al., 2010). Dalam
penelitian ini, yang termasuk variabel eksogen adalah supervisor support dan work-
life balance.
Sumber: Hair et al., 2010
Gambar 3.10 Variabel Eksogen
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
86
1. Supervisor support
Supervisor support merupakan perilaku atasan terhadap karyawannya
yang memungkinkan karyawan tersebut untuk mencapai keseimbangan
antara tanggung jawab mereka di rumah dan di tempat kerja (Thomas &
Ganster, 1995) dalam Talukder et al., (2018).
2. Work-life balance
Work-life balance merupakan kemampaun individu untuk memenuhi
komitmen pekerjaan dan keluarga serta tanggung jawab dan kegiatan non-
kerja lainnya (Hill et al., 2001) dalam Talukder et al., (2018).
3.7.2 Variabel Endogen
Variabel endogen merupakan variabel terikat pada paling sedikit terdapat
pada satu persamaan model, meskipun di semua persamaan sisanya variabel
tersebut adalah variabel bebas. Notasi matematik dari variabel endogen adalah
(“eta”). Variabel endogen digambarkan sebagai lingkaran dengan setidaknya
memiliki satu anak panah yang masuk ke lingkaran tersebut (Hair et al., 2010).
Variabel job satisfaction, life satisfaction, dan job performance merupakan variabel
endogen dalam penelitian ini.
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
87
Sumber: Hair et al., 2010
Gambar 3.11 Variabel Endogen
1. Job satisfaction
Job satisfaction merupakan sejauh mana harapan dari individu untuk
suatu pekerjaan yang cocok dengan apa yang diterimanya dari pekerjaan
tersebut (Locke, 1969) dalam Talukder et al., (2018).
2. Life satisfaction
Life satisfaction merupakan penilaian kognitif sadar dari kepuasan
hidup seseorang, di mana kriteria kepuasan tergantung pada orang tersebut
(Pavot & Diener, 1993) dalam Talukder et al., (2018).
3. Job performance
Job performance merupakan perilaku karyawan yang penting untuk
mencapai tujuan organisasi (Campbell, 1990) dalam Talukder et al., (2018).
3.8 Teknik Pengelolahan Analisis Data
3.8.1 Uji Instrumen
Dalam pre-test, penulis menggunakan program IBM SPSS (Statistical
Package for the Social Sciences) versi 23 yaitu software yang berfungsi untuk
menganalisis data, melakukan perhitungan statistik baik untuk statistik parametrik
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
88
maupun non-parametrik dengan basis windows (Ghozali, 2016). IBM SPSS versi
23 digunakan dalam uji validitas dan reliabilitas responden pre-test. Sedangkan
untuk uji validitas dan reliabilitas main-test, penulis menggunakan program IBM
SPSS versi 23 dan AMOS versi 23.0.
3.8.2 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner sehingga suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh indikator tersebut (Ghozali,
2016). Alat uji yang digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi antar variabel
dan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah sebagai berikut:
1. Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA). Nilai
KMO bervariasi dari 0 hingga 1 dengan nilai yang dikehendaki harus >
0.50 untuk dapat dilakukan analisis faktor (Ghozali, 2016).
2. Sig < 0.05. Nilai significant yang kurang dari 0.05 menunjukkan bahwa
korelasi yang cukup antar variabel (Hair et al., 2010).
3. Nilai Measurement of Sampling Adequacy (MSA) > 0.5. Measurement
variabel yang memiliki nilai MSA < 0.5 harus dihilangkan dari
perhitungan factor analysis satu per satu, dimulai dari variabel dengan
nilai terendah (Hair et al., 2010).
4. Factor loading atau hasil dari component matrix harus memiliki nilai >
0.5 (Hair et al., 2010).
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
89
3.8.3 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Kuesioner dapat dikatakan handal
atau reliabel jika jawaban responden terhadap suatu pernyataan konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016). Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji
statistic Cronbach’s Alpha (α), di mana syarat nilai Cronbach’s Alpha yaitu ≥ 0.7
(Hair et al., 2010).
3.8.4 Metode Analisis Data dengan Structural Equation Model (SEM)
Dalam penelitian ini, data akan dianalisis dengan menggunakan metode
Structural Equation Model (SEM) yang merupakan sebuah teknik statistic
multivariate yang menggabungkan beberapa aspek dalam regresi berganda yang
bertujuan untuk menguji hubungan dependen dan analisis faktor yang menyajikan
konsep faktor serangkaian hubungan dependen yang saling mempengaruhi secara
bersamaan (Hair et al., 2010).
Dilihat dari sudut pandang metodologi, metode SEM memiliki beberapa
peran, yakni sebagai sistem persamaan simultan, analisis kausal linier, analisis
lintasan (path analysis), analysis of covariance structure, dan model persamaan
struktural (Hair et al., 2010). Analisa hasil penelitian menggunakan metode SEM
(Structural Equation Modeling) karena model penelitian ini memiliki lebih dari 1
variabel endogen. Software yang digunakan adalah Amos versi 23.0 untuk
melakukan uji validitas, reliabilitas, hingga uji hipotesis penelitian. Struktural
model disebut juga latent variable relationship.
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
90
3.8.4.1 Variabel-Variabel dalam SEM
Dalam Structural Equation Modeling terdapat dua jenis variabel, yaitu
variabel laten (latent variables) dan variabel terukur (measured variables) atau
disebut juga variabel teramati (observed variables). Variabel laten dapat diartikan
sebagai sebuah konsep secara abstrak yang menjadi perhatian khusus dan utama
pada SEM. Variabel laten terbagi menjadi dua, yaitu eksogen dan endogen.
Variabel eksogen (“ksi”) merupakan variabel yang muncul sebagai variabel bebas
di dalam model penelitian. Sedangkan variabel endogen (“eta”) merupakan
variabel terikat pada paling sedikit satu persamaan dalam model penelitian (Hair et
al., 2010). Kemudian variabel terukur merupakan sebuah variabel yang dapat
diukur dan diamati secara empiris dan sering disebut sebagai indikator (Hair et al.,
2010).
3.8.4.2 Tahapan Prosedur SEM
Dalam buku yang dibuat oleh Hair et al., (2010) terdapat tujuh tahapan
pembentukan dan analisis SEM, yaitu:
1. Pembentukan model teori sebagai dasar model yang akan di input di
dalam SEM dengan teoritis yang kuat.
2. Membuat path diagram dari hubungan setiap variabel berdasarkan
dasar teori. Path diagram memudahkan peneliti untuk melihat
hubungan-hubungan antar variabel yang akan di uji.
3. Membagi path diagram tersebut menjadi satu set model pengukuran
(measurement model) dan model struktural (structural model).
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
91
4. Memilih matrik data untuk di input dan mengestimasi model yang
diajukan. Di dalam SEM hanya menggunakan matrik varian/kovarian
atau matrik korelasi sebagai data input untuk keseluruhan estimasi
yang dilakukan.
5. Menentukan identifikasi dari struktural model. Langkah ini
diperlukan untuk menentukan model yang ingin difokuskan, bukan
model yang tidak dapat terdeteksi. Problem yang biasanya terjadi,
akan muncul melalui gejala berikut:
a. Standard error dari beberapa koefisien sangat besar.
b. Muncul angka yang tidak relevan seperti terdapat eror dari
varian yang menunjukkan angka negatif.
c. Korelasi yang sangat tinggi antar korelasi estimasi yang
didapat (misalnya lebih dari 0.9).
d. Mampu menghasilkan matrik informasi yang seharusnya
disajikan.
6. Mengevaluasi kriteria dari goodness of fit atau uji kecocokan. Pada
tahap ini model penelitian yang digunakan kesesuaiannya akan
dievaluasi melalui berbagai kriteria goodness of fit sebagai berikut:
a. Ukuran sampel minimal 100 – 150 dengan perbandingan 5
observasi untuk setiap estimasi pengukuran.
b. Normalitas dan linearitas.
c. Outliers.
d. Multicolinierity dan singularity.
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
92
7. Menginterpretasikan hasil yang di dapat, jika masih belum
menemukan kecocokan dapat mengubah model jika diperlukan.
3.8.4.3 Kecocokan Model Pengukuran (Measurement Model Fit)
Uji kecocokan model pengukuran akan dilakukan terhadap setiap construct
atau model pengukuran (hubungan antara sebuah variabel laten dengan beberapa
variabel teramati atau indikator) secara terpisah melalui evaluasi terhadap validitas
dan reliabilitas dari model pengukuran (Hair et al., 2010).
1. Evaluasi terhadap validitas (validity) dari model pengukuran
Menurut Hair et al., (2010) suatu variabel dapat dikatakan mempunyai
validitas yang baik terhadap construct atau variabel latennya jika
muatan faktor standar (standardized loading factor) ≥ 0.50.
2. Evaluasi terhadap reliabilitas (reliability) dari model pengukuran
Reliabilitas adalah konsistensi suatu pengukuran. Reliabilitas tinggi
menunjukkan bahwa indikator-indikator mempunyai konsistensi
tinggi dalam mengukur konstruk latennya. Berdasarkan Hair et al.,
(2010) suatu variabel dapat dikatakan mempunyai reliabilitas baik
jika:
a. Nilai Construct Reliability (CR) ≥ 0.70, dan
b. Nilai Variance Extracted (AVE) ≥ 0.50
Menurut Hair et al., (2010) ukuran tersebut dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
93
𝐶𝑜𝑛𝑠𝑡𝑟𝑢𝑐𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 = (∑ 𝑠𝑡𝑑. 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)2
(∑ 𝑠𝑡𝑑. 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)2 + ∑ 𝑒
𝐶𝑜𝑛𝑠𝑡𝑟𝑢𝑐𝑡 𝐸𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 = ∑ 𝑠𝑡𝑑. 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔2
∑ 𝑠𝑡𝑑. 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔2 + ∑ 𝑒
3.8.4.4 Kecocokan Model Keseluruhan (Overall Model Fit)
Berdasarkan Hair et al., (2010) GOFI (Goodness of Fit Indices) atau ukuran-
ukuran GOF dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu absolute fit measures
(ukuran kecocokan absolut), incremental fit measures (ukuran kecocokan
inkremental), dan parsimonious fit measures (ukuran kecocokan parsimoni).
1. Ukuran kecocokan absolut (absolute fit measures)
Ukuran kecocokan absolut menentukan derajat prediksi model
keseluruhan (model struktural dan pengukuran) terhadap matrik
korelasi dan kovarian.
2. Ukuran kecocokan inkremental (incremental fit measures)
Ukuran kecocokan inkremental membandingkan model yang
diusulkan dengan model dasar (baseline model) yang sering disebut
sebagai mill model atau independence model.
3. Ukuran kecocokan parsimoni (parsimonious fit measures)
Model dengan parameter relatif sedikit (dan degree of freedom relatif
banyak) sering dikenal sebagai model yang mempunyai parsimoni
atau kehematan tinggi sedangkan model dengan banyak parameter
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
94
(dan degree of freedom sedikit) dapat dikatakan model yang kompleks
dan kurang parsimoni.
Menurut Hair et al., (2010), uji structural model dapat dilakukan dengan
mengukur goodness of fit model yang menyertakan kecocokan nilai:
1. Nilai X2 dengan DF
2. Satu kriteria absolute fit index (i.e., GFI, RMSEA, SRMR, Normed
Chi-Square)
3. Satu kriteria incremental fit index (i.e., CFI atau TLI)
4. Satu kriteria goodness of fit index (i.e., GFI, CFI, TLI)
5. Satu kriteria badness of fit index (RMSEA, SRMR)
Tabel 3.2 sampai 3.4 di bawah ini akan memberikan gambaran penuh
mengenai syarat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan uji kecocokan
dan pemeriksaan kecocokan.
Tabel 3.2 Perbandingan Ukuran-Ukuran Goodness of Fit (GOF)
Ukuran Goodness of Fit
(GOF)
Tingkat Kecocokan yang
Bisa Diterima Kriteria Uji
Absolute Fit Measure
Statistic Chi – Square
(X2)
P
Nilai yang kecil
p > 0.05
Good Fit
Goodness-of-Fit Index (GFI)
GFI ≥ 0.90 Good Fit
0.80 ≤ GFI ≤ 0.90 Marginal Fit
GFI ≤ 0.80 Poor Fit
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
95
Root Mean Square Error of
Approximation (RMSEA)
RMSEA ≤ 0.80 Good Fit
0.08 ≤ RMSEA ≤ 0.10 Marginal Fit
RMSEA ≥ 0.10 Poor Fit
Expected Cross-Validation
Index (ECVI)
Nilai yang kecil dan dekat
dengan nilai ECVI
saturated
Good Fit
Incremental Fit Measure
Tucker-Lewis Index atau Non-
Normed Fit Index (TLI atau
NNFI)
NNFI ≥ 0.90 Good Fit
0.80 ≤ NNFI ≤ 0.90 Marginal Fit
NNFI ≤ 0.80 Poor Fit
Normed Fit Index (NFI) NFI ≥ 0.90 Good Fit
0.80 ≤ NFI ≤ 0.90 Marginal Fit
NFI ≤ 0.80 Poor Fit
Relative Fit Index (RFI) RFI ≥ 0.90 Good Fit
0.80 ≤ RFI ≤ 0.90 Marginal Fit
RFI ≤ 0.80 Poor Fit
Incremental Fit Index (IFI) IFI ≥ 0.90 Good Fit
0.80 ≤ IFI ≤ 0.90 Marginal Fit
IFI ≤ 0.80 Poor Fit
Comperative Fit Index (CFI) CFI ≥ 0.90 Good Fit
0.80 ≤ CFI ≤ 0.90 Marginal Fit
CFI ≤ 0.80 Poor Fit
Parsimonius Fit Measure
Normed Chi-Sqaure CMIN/DF < 2 Good Fit
Parsimonius Goodness Fit
Index (PGFI)
PGVI ≥ 0.50 Good Fit
Parsimonius Normed of Fit
Index (PNFI)
Nilai yang kecil dan dekat
dengan nilai AIC saturated
Good Fit
Akaike Information Criterion
(AIC)
Nilai yang kecil dan dekat
dengan nilai AIC saturated
Good Fit
Sumber: Wijanto (2008)
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
96
3.8.4.5 Testing Structural Relationship
Menurut Hair et al., (2010), model fit yang baik saja tidak cukup untuk
mendukung teori structural yang diajukan. Peneliti juga harus memeriksa estimasi
parameter individu yang mewakili hipotesis-hipotesis tertentu. Model teoritis
dianggap valid jika:
1. Memiliki nilai standar koefisien ≥ 0 berarti memiliki hubungan yang
positif dan kurang dari 0 memiliki hubungan yang negatif.
2. Memiliki nilai CR ≥ 1.64 berarti pengujian bersifat satu arah atau one
tail dan kurang dari 1.64 berarti pengujian bersifat dua arah atau two
tail.
3. Memiliki nilai p-value ≤ 0.05. Jika p-value ≤ 0.05 maka dapat
disimpulkan hipotesis didukung oleh data yang artinya terdapat
pengaruh signifikan karena tingkat eror yang dimiliki masih di bawah
0.05, maka hipotesis dinyatakan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan karena memiliki eror yang besar, sehingga data tidak
mendukung hipotesis yang telah dibuat.
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
97
3.9 Tabel Operasional Variabel
Tabel 3.3 Tabel Operasional Variabel
No. Variabel Definisi Operasionalisasi Measurement Jurnal Referensi Skala Likert
1 Supervisor
Support
Thomas & Ganster (1995) dalam Talukder
et al., (2018) mendefinisikan supervisor
support sebagai perilaku atasan terhadap
karyawannya yang memungkinkan
karyawan tersebut untuk mencapai
keseimbangan antara tanggung jawab
mereka di rumah dan di tempat kerja.
Atasan saya mengerti permintaan
keluarga saya
Talukder et al.,
2018
Likert Scale
1 - 7
Atasan saya mendengarkan ketika saya
berbicara tentang keluarga saya
Atasan saya mengakui bahwa saya
memiliki kewajiban sebagai anggota
keluarga
Atasan saya adalah panutan yang baik
untuk keseimbangan antara pekerjaan
dan keluarga
2 Work-Life
Balance
Work-life balance didefinisikan oleh Hill,
Hawkins, Ferris, & Weitzman, (2001)
dalam Talukder et al., (2018) sebagai
kemampuan individu untuk memenuhi
komitmen pekerjaan dan keluarga serta
Saya memiliki waktu yang cukup untuk
bekerja di kantor, sehingga dapat
mempertahankan keseimbangan antara
pekerjaan dan keluarga
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
98
No. Variabel Definisi Operasionalisasi Measurement Jurnal Referensi Skala Likert
tanggung jawab dan kegiatan non-kerja
lainnya.
Saat ini saya memiliki keseimbangan
yang baik antara waktu yang di
habiskan di tempat kerja dan di rumah
Talukder et al.,
2018
Likert Scale
1 - 7
Saya merasa bahwa keseimbangan
antara tuntutan pekerjaan dan kegiatan
non-kerja saya saat ini sudah tepat
Saya dapat memenuhi harapan yang
dimiliki atasan saya
Saya dapat memenuhi harapan yang
dimiliki keluarga saya
3 Job
Satisfaction
Job satisfaction didefinisikan oleh Locke
(1969) dalam Talukder et al., (2018)
sebagai sejauh mana harapan dari individu
untuk suatu pekerjaan yang cocok dengan
apa yang diterimanya dari pekerjaan
tersebut.
Pekerjaan yang saya lakukan seperti
hobi bagi saya
Talukder et al.,
2018
Likert Scale
1 - 7
Pekerjaan saya cukup menarik untuk
membuat saya merasa tidak bosan
Saya merasa bahwa saya lebih bahagia
dalam pekerjaan saya dari pada
kebanyakan orang lain
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
99
No. Variabel Definisi Operasionalisasi Measurement Jurnal Referensi Skala Likert
Saya menyukai pekerjaan saya lebih
dari pada pekerja rata-rata
4 Life
Satisfaction
Life satisfaction didefinisikan oleh Pavot &
Diener (1993) dalam Talukder et al.,
(2018) sebagai penilaian kognitif sadar dari
kepuasan hidup seseorang, di mana kriteria
kepuasan tergantung pada orang tersebut.
Dalam banyak hal, hidup saya sudah
seperti apa yang saya cita-citakan
Talukder et al.,
2018
Likert Scale
1 - 7
Kondisi hidup saya sangat baik
Saya puas dengan hidup saya
Sejauh ini saya telah mendapatkan hal-
hal penting yang saya inginkan dalam
hidup saya
Jika saya bisa mengulangi hidup saya,
saya tidak akan mengubah apapun
5 Job
Performance
Menurut Campbell (1990) dalam Talukder
et al., (2018), job performance adalah
perilaku karyawan yang penting untuk
mencapai tujuan organisasi.
Saya cukup baik dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan
Talukder et al.,
2018
Likert Scale
1 - 7
Saya telah melakukan tugas yang
diharapkan dari saya
Saya dapat membuat saran yang
membangun untuk keseluruhan fungsi
dari kelompok kerja saya
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019
100
No. Variabel Definisi Operasionalisasi Measurement Jurnal Referensi Skala Likert
Saya mendorong orang lain untuk
mencoba cara-cara baru yang lebih
efektif dalam melakukan pekerjaan
mereka
Saya terus mencari cara baru untuk
meningkatkan efektivitas pekerjaan
saya
Analisis pengaruh supervisor..., Henny, FB UMN, 2019