sumber hara sebagai pengganti ab pada budidaya … · sumber hara sebagai pengganti ab mix pada...

44
SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014

Upload: vuongmien

Post on 02-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA

BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK

RIZQI UTAMI NUGRAHA

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

Page 2: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN
Page 3: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Sumber Hara sebagai

Pengganti AB mix pada Budidaya Sayuran Daun Secara Hidroponik adalah benar

karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam

bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Rizqi Utami Nugraha

NIM A24090067

Page 4: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

ABSTRAK

RIZQI UTAMI NUGRAHA. Sumber Hara sebagai Pengganti AB mix pada

Budidaya Sayuran Daun Secara Hidroponik. Dibimbing oleh ANAS

DINURROHMAN SUSILA.

Kenaikan harga pupuk menyebabkan kenaikan biaya dalam sistem

hidroponik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hara yang dapat

menggantikan AB mix dengan cara menguji beberapa sumber hara, yaitu NPK

15:15:15 dan NPK 12:14:12 dengan penyetaraan konsentrasi N terhadap AB

mixpada budidaya bayam (Amaranthus L.), pakchoy (Brassica rapa cv. pakchoy)

dan selada (Lactuca sativa) secara hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan di

Green House Unit Lapangan Dramaga, University Farm, IPB Dramaga Bogor,

dari Februari sampai April 2013. Rancangan percobaan yang digunakan adalah

RKLT (Rancangan Kelompok Lengkap Teracak) dengan menggunakan 3

perlakuan (AB mix, NPK 15:15:15, dan NPK 12:14:12) dan 4 ulangan. Masing-

masing komoditas merupakan percobaan yang terpisah dengan 3 perlakuan. Hasil

penelitian menunjukan bahwa perlakuan pupuk AB mix memberikan hasil

produksi tertinggi terhadap tanaman bayam, pakchoy dan selada yaitu pada

komponen hasil panen rata-rata bobot per tanaman, bobot total dan bobot layak

pasar, berturut-turut sebesar 21.65 g, 259.75 g, 235.75 g tanaman bayam, 46.06 g,

552.75 g, 465.75 g tanaman pakchoy dan 25.93 g, 311.15 g tanaman selada.

Berdasarkan hasil penelitian pupuk NPK 15:15:15 dan NPK 12:14:12 tidak dapat

menggantikan pupuk AB mix sebagai sumber hara pada tanaman bayam, pakchoy

dan selada secara hidroponik.

Kata kunci: AB mix, hidroponik, NPK 15:15:15, NPK 12:14:12, sayuran daun

Page 5: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

ABSTRACT

RIZQI UTAMI NUGRAHA. Sources as Subtitute AB Nutrient mix for

Hydroponic Leafy Vegetables. Supervised by ANAS DINURROHMAN

SUSILA.

Increasing in fertilizer price causing increasing in hydroponic system cost.

The objective of the research is to find the best fertilizer that can replace AB mix

by examining several sources of nutrients, such as NPK 15:15:15 and NPK

12:14:12by equalizing element N for hydroponic cultivation spinach (Amaranthus

L.), pakchoy (Brassica rapa cv. pakchoy) and lettuce (Lactuca sativa L.) in

hydroponic. The research was conducted in the Green House, Dramaga Field

Unit, University Farm, IPB Dramaga Bogor from February to April 2013. The

treatments (AB mix, NPK 15:15:15, NPK 12:14:12) were arranged in randomized

completely blok design with 4 replications. Each commodities is separate

experiments with 3 treatmens. The results showed that fertilizer treatments gave

the highest yield in spinach plants, pakchoy and lettuce in the components yields

an average weight/plant, total weight and weight of marketable yield, respectively

at 21.65 g, 259.75 g, 235.75 g spinach, 46.06 g, 552.75 g, 465.75 g pakchoy and

25.93 g, 311.15 g lettuce. Based on these results NPK15:15:15 and NPK12:14:12

fertilizer can not replace AB mix as a source of plant nutrients in spinach, pakchoy

and hydroponic lettuce.

Keywords: AB mix, hydroponic, leafy vegetables, NPK 15:15:15, NPK 12:14:12

Page 6: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN
Page 7: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian

pada

Departemen Agronomi dan Hortikultura

SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA

BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK

RIZQI UTAMI NUGRAHA

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

Page 8: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN
Page 9: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

Judul Skripsi : Sumber Hara sebagai Pengganti AB mix pada Budidaya Sayuran

Daun Secara Hidroponik

Nama : Rizqi Utami Nugraha

NIM : A24090067

Disetujui oleh

Dr. Ir. Anas Dinurrohman Susila, MSi

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr. Ir. Agus Purwito, MSc Agr.

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 10: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN
Page 11: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil

diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan

Februari 2013 sampai April 2013 ini ialah Hidroponik Sayuran Daun, dengan

judul Sumber Hara sebagai Pengganti AB mix pada Budidaya Sayuran Daun

Secara Hidroponik.

Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Anas Dinurrohman

Susila, MSi sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dalam

penulisan karya ilmiah ini. Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada

Bapak Mamat, Bapak Milin selaku staf University Farm IPB dan kepada para

pihak yang telah membantu kelancaran selama penelitian berlangsung, teman-

teman Socrates 46, kos putri 3rrr khususnya ones, nori, mei, nadia, niwayan, yeni,

clara, cintia dan riris yang telah membantu dan memberi dukungan selama

persiapan hingga skripsi ini selesai. Ungkapan terimakasih juga disampaikan

kepada papah (alm), mamah, adik-adikku tercinta ilmi dan muflih, atas segala doa

dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2014

Rizqi Utami Nugraha

Page 12: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN
Page 13: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

Hipotesis 2

TINJAUAN PUSTAKA 3

Tanaman Bayam 3

Tanaman Pakchoy 3

Tanaman Selada 4

Larutan Hara 4

Sistem Hidroponik 5

Unsur Nitrogen 5

METODE 5

Tempat dan Waktu 5

Bahan dan Alat 6

Metode Percobaan 6

Pelaksanaan Percobaan 7

Pengamatan 7

HASIL DAN PEMBAHASAN 8

Kondisi Umum 8

Bayam (Amaranthus L.) 9

Pakchoy (Brassica rapa cv. Pakchoy) 11

Selada (Lactuca sativa L.) 14

Pembahasan 16

SIMPULAN DAN SARAN 19

Simpulan 19

Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 20

LAMPIRAN 22

Page 14: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

DAFTAR TABEL

1 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap tinggi dan diameter batang

tanaman bayam 9

2 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap jumlah daun, lebar daun dan

panjang daun tanaman bayam 10

3 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap skor warna daun, bobot daun,

bobot batang dan bobot akar tanaman bayam 10

4 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap bobot layak pasar, bobot tidak

layak pasar, bobot total dan bobot per tanaman pada tanaman bayam 11

5 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap tinggi dan diameter batang

tanaman pakchoy 12

6 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap jumlah daun, lebar daun dan

panjang daun tanaman pakchoy 12

7 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap bobot per tanaman, bobot layak

pasar, bobot tidak layak pasar dan bobot total tanaman pakchoy 13

8 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap bobot daun, bobot batang dan

bobot akar dan skor warna daun tanaman pakchoy 13

9 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap tinggi dan diameter batang

tanaman selada 14

10 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap jumlah daun, lebar daun dan

panjang daun tanaman selada 15

11 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap bobot per tanaman, bobot tidak

layak pasar dan bobot total tanaman selada 15

12 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap bobot daun, bobot batang dan

bobot akar tanaman selada 16

DAFTAR GAMBAR

1 Kondisi tanaman selada 2 MST yang mengalami etiolasi pada berbagai

jenis perlakuan:P0 pupuk AB mix, P1 NPK 15:15:15, P2 NPK 12:14:12 9

2 Perbandingan tanaman bayam 17 HST pada berbagai jenis perlakuan:

P0 pupuk AB mix, P1 NPK 15:15:15, P2 NPK 12:14:12 11

3 Perbandingan tanaman pakchoy 30 HST pada berbagai jenis perlakuan:

P0 pupuk AB mix, P1 NPK 15:15:15, P2 NPK 12:14:12 14

4 Perbandingan tanaman selada 32 HST pada berbagai jenis perlakuan:

P0 pupuk AB mix, P1 NPK 15:15:15, P2 NPK 12:14:12 16

Page 15: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

DAFTAR LAMPIRAN

1 Rekapitulasi sidik ragam hasil percobaan pada tanaman bayam

22

2 Rekapitulasi sidik ragam hasil percobaan pada tanaman pakchoy 22

3 Rekapitulasi sidik ragam hasil percobaan pada tanaman selada

23

4 Perhitungan penyetaraan konsentrasi N 23

5 Data suhu dan kelembaban rumah kaca bulan Maret - April 2013 23

6 Analisis usaha tani tanaman pakchoy perlakuan pupuk AB mix secara

hidroponik

24

7 Analisis usaha tani tanaman pakchoy perlakuan pupuk NPK 15:15:15

secara hidroponik 25

8 Analisis usaha tani tanaman pakchoy perlakuan pupuk NPK 12:14:12

secara hidroponik

26

Page 16: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN
Page 17: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sayuran merupakan salah satu produk pertanian yang banyak dikonsumsi

oleh masyarakat pedesaan ataupun perkotaan. Sayuran bukan merupakan makanan

pokok, meskipun demikian hampir semua orang memerlukan sayuran sebagai

menu pelengkap untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Masyarakat juga

menginginkan produk sayuran yang berkualitas. Pertambahan penduduk dan

konsumsi per kapita menyebabkan kebutuhan sayuran mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Hortikultura (2013) produksi sayuran

nasional meningkat pada tahun 2013 dari tahun sebelumnya yakni sebesar 11 415

623 ton. Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura (2009) konsumsi sayuran

penduduk Indonesia pada tahun 2009 baru mencapai 43.5 kg per kapita per tahun.

Angka tersebut berada jauh dibawah standar konsumsi sayur yang

direkomendasikan oleh Food and Agriculture Organization (FAO), yaitu sebesar

73 kg per kapita per tahun. Salah satu cara memenuhi kebutuhan sayuran nasional

yaitu dengan meningkatan produksi sayuran untuk mengimbangi adanya

permintaan pasar terhadap sayuran bermutu.

Sistem budidaya sayuran yang dilakukan masyarakat Indonesia umumnya

secara konvensional. Upaya peningkatan produktivitas dan kualitas sayuran secara

konvensional telah banyak dilakukan oleh petani meskipun hasilnya kurang

memuaskan. Sistem budidaya secara konvensional yang menggunakan input

eksternal (pupuk dan pestisida kimia) secara tidak terkendali dapat menyebabkan

peningkatan keberadaan organisme pengganggu tanaman (OPT), yang menjadi

penyebab penurunan produktivitas dan kualitas sayuran. Kegiatan produksi

hortikultura dituntut harus dapat menghasilkan produk yang memenuhi syarat 4K :

kualitas, kuantitas, kontinuitas dan kompetitif.

Hidroponik merupakan salah satu sistem budidaya pertanian yang

digunakan untuk memperbaiki kualitas sayuran yang dihasilkan. Hidroponik dapat

didefinisikan sebagai sistem budidaya tanaman dengan menggunakan media selain

tanah, tetapi mengunakan media bersifat inert media yang tidak memiliki

kandungan unsur hara di dalamnya seperti kerikil, pasir, gambut, vermikulit, batu

apung atau serbuk gergaji dan ditambahkan larutan hara yang berisi seluruh unsur

yang dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman. Budidaya hidoponik memiliki

beberapa keuntungan, yaitu: pertumbuhan tanaman terkontrol, hasil produksi

tanaman dengan kualitas dan kuanitas yang tinggi dan tanaman jarang terserang

hama penyait karena lingkungan lebih terkendali (Resh 2004). Menurut Parks dan

Murray (2011) budidaya secara hidroponik memerlukan larutan hara yang cukup,

air, dan oksigen pada perakaran tanaman agar mendapatkan pertumbuhan tanaman

yang baik. Toshiki (2012) menambahkan bahwa diantara faktor-faktor yang

mempengaruhi sistem produksi tanaman secara hidroponik, larutan hara dianggap

menjadi salah satu faktor penentu yang paling penting dari hasil dan kualitas

tanaman.

Budidaya sayuran daun secara hidroponik umumnya menggunakan larutan

hara berupa larutan hidroponik standar (AB mix). AB mix merupakan larutan hara

yang terdiri dari larutan hara stok A yang berisi hara makro dan stok B yang berisi

Page 18: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

2

hara mikro. Permasalahannya pada saat ini adalah penggunaan larutan hara AB

mix memerlukan biaya yang relatif tinggi. Masyarakat umum memandang bahwa

teknologi secara hidroponik memiliki nilai ekonomi yang cukup besar dalam hal

perawatan dan harga pupuk.

Alternatif dalam pengembangan teknologi hidroponik sangat diperlukan

agar mempermudah masyarakat khususnya petani kecil dalam menerapkan

budidaya sayuran daun secara hidroponik. Penelitian sebelumnya menunjukan

bahwa penggunaan pupuk majemuk menghasilkan pertumbuhan tanaman cukup

baik untuk sayuran daun yang ditanamn secara hidroponik, akan tetapi

penggunaan pupuk majemuk tersebut masih terlalu mahal untuk budidaya sayuran

daun secara komersil. Oleh karena itu perlu memanfaatkan beberapa sumber hara

dengan harga yang relatif lebih murah. Beberapa sumber hara yang digunakan

pada percobaan ini adalah pupuk NPK 15:15:15, dan NPK 12:14:12. Penggunaan

beberapa sumber hara tersebut dengan konsentrasi N (180 mg.l-1

N) telah

disetarakan dengan larutan hara AB mix pada budidaya sayuran daun.

Sayuran daun yang digunakan dalam percobaan ini yaitu selada (Lactuca

sativa L.), bayam ( AmaranthusL.) dan pakchoy (Brassica rapa cv. Pakchoy).

Selada merupakan salah satu jenis sayuran daun dengan tingkat permintaan yang

cukup tinggi. Menurut Bernard (1993) tanaman selada dengan metode hidroponik

menghasilkan produksi sebanyak 24% lebih tinggi dibandingkan dengan metode

konvensional. Menurut Utama et al (2006) bayam dan pakchoy merupakan jenis

sayuran daun yang dapat diproduksi dengan cepat dan dapat ditumbuhkan secara

hidroponik.

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan hara yang dapat menggantikan

AB mix dengan cara menguji beberapa sumber hara: NPK 15:15:15 dan NPK

12:14:12 dengan penyetaraan konsentrasi N terhadap AB mix pada budidaya

bayam (AmaranthusL.), selada (Lactuca sativa L.) dan pakchoy (Brassica rapa

cv.pakchoy) secara hidoponik.

Hipotesis

1. Penggunaan NPK 15:15:15 dapat menggantikan peran AB mix dalam

peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman bayam, selada dan pakchoy

secara hidroponik.

2. Penggunaan NPK 12:14:12 dapat menggantikan peran AB mix dalam

peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman bayam, selada dan pakchoy

secara hidroponik.

Page 19: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

3

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Bayam

Bayam merupakan jenis sayuran daun berasal dari keluarga

Amaranthaceae terdiri dari banyak spesies. Klasifikasi secara umum menurut

Grubben (1976) adalah sebagai berikut: kingdom: Plantae, divisi: Spermathopyta,

kelas: Angiospermae, subkelas: Dicotyledone, ordo: Caryophyllales, famili:

Amaranthaceae, genus: Amaranthus, spesies: Amaranthus spp.

Syarat tumbuh bayam hampir sama dengan tanaman lainnya. Tanaman

bayam dapat tumbuh pada dataran rendah ataupun dataran tinggi. Tanaman bayam

tumbuh normal pada pH optimum yaitu pada pH netral (6-7). Ketinggian tempat

yang optimum untuk tanaman bayam yaitu kurang dari 1 400 m dpl. Suhu

optimum untuk tanaman bayam berkisar 17-28 °C, dan kelembaban optimum

untuk tanaman bayam berkisar 50-60 % (Lestari 2009).

Bayam dapat ditanam secara langsung, akan tetapi sebaiknya dilakukan

proses persemaian terlebih dahulu untuk memperoleh bibit yang seragam. Pindah

tanam dilakukan pada umur 10-14 hari (Karsono et al. 2002). Menurut Utama et

al. (2006) Bayam merupakan tanaman ekonomis dan dapat ditumbuhkan secara

hidroponik. Bayam memiliki siklus hidup yang relatif singkat, umur panen

tanaman ini 3-4 minggu .

Waktu terbaik untuk panen adalah pagi atau sore hari saat suhu lingkungan

rendah karena sayuran daun sensitif terhadap pemanenan selama periode panas

(Utama 2005). Menurut Rubatzky dan Yamaguchi (1998) pemanenan bayam

dilakukan dengan cara mencabut tanaman beserta akarnya agar daya tahan

sayuran lebih lama saat dipasarkan.

Tanaman Pakchoy

Pakchoy merupakan tanaman semusim dengan klasifikasi sebagai berikut :

divisi: Spermatophyta, kelas: Angiospermae, famili: Brassicaceae dan genus:

Brassica. Daun pakchoy tersusun spiral dan menyebar berwarna hijau

tua.Petiolrata dan tebal (0.5-1 cm) berwarna hijau atau putih (Rubatzky dan

Yamaguchi 1999). Pakchoy dapat tumbuh di dataran rendah untuk pertumbuhan

vegetatif.Benih pakchoy berkecambah dalam 3-5 hari pada suhu 20-25 °C.pH 5.5-

7.0 baik untuk proses pertumbuhan tanaman pakchoy (Tay dan Toxopeus 1994).

Penyakit yang paling merusak tanaman pakchoy adalah soft rot pada

daerah tropis yang disebabkan oleh Erwinia carotovora. Penyakit tersebut dapat

dikurangi dengan cara memperpendek masa pertumbuhan tanaman. Hama

tanaman pakchoy yang paling merusak khususnya saat musim kering adalah

Plutella xylostella (diamond-back moth) dan kutu daun. Pengendalian hama

dilakukan dengan cara aplikasi insektisida dan pengendalian secara biologis.

Budidaya pakchoy dapat dilakukan secara langsung atau dilakukan proses

persemaian terlebih dahulu. Proses transplanting dari persemaian setelah daun

berjumlah 4-5 helai. Umur panen berbeda tergantung varietas dan teknik

penanaman yang umumnya berkisar 32-39 HST (Tay dan Toxopeus 1994).

Page 20: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

4

Tanaman selada

Tanaman selada merupakan tanaman semusim yang tingginya dapat

mencapai 30-70 cm. Klasifikasi selada secara umum adalah sebagai berikut:

kingdom: Plantae, divisi: Magnoliophyta, kelas: Magnoliopsida, ordo: Asterales,

family: Compositae, genus: Lactuca dan spesies: Lactuca sativa L. Selada terbagi

menjadi tiga tipe, yaitu selada crop, selada daun, dan selada cos. Selada crop

memiliki karakteristik membentuk crop yang padat dan pada bagian dalam

terdapat daun yang tipis. Selada daun memiliki karakteristik berdaun dengan urat

daun yang halus dan tidak membentuk crop. Selada cos memiliki karakteristik

daun yang sempit namun panjang, berbentuk silinder dan tidak kompak (Grubben

dan Sukprakarn 1994).

Syarat tumbuh normal untuk tanaman selada yaitu pada suhu 17-28 °C,

bahkan terdapat tanaman selada yang toleran terhadap suhu tinggi lebih dari 30 °C.

Suhu lebih dari 30 °C menyebabkan selada yang tidak tahan suhu tinggi terhambat

proses perkecambahannya, menghambat pertumbuhan tanaman dan merangsang

terjadinya bolting sehingga menyebabkan rasa pahit. Tanaman selada yang tidak

toleran suhu tinggi membutuhkan naungan karena kurang tahan cahaya matahari

yang terik dan cuaca panas (Rubatzky dan Yamaguchi 1999).

Larutan Hara

Larutan hara untuk sistem hidroponik adalah larutan yang mengandung ion

anorganik terbentuk dari garam terlarut yang merupakan elemen terpenting bagi

pertumbuhan tanaman. Larutan hidroponik standar yang biasa digunakan adalah

larutan AB mix yang terdiri dari stok A (berisi larutan hara A) mengandung

KNO3, Ca(NO3)2, NH4NO3 dan FeEDTA, stok B (berisi larutan hara stok B)

mengandung KNO3, K2SO4, KH2PO4, MgSO4, MnSO4, CuSO4, ZnEDTA, H3BO3

dan NH4-M0O4 dan asam dengan jumlah 15-20 % dari total larutan stok A dan B

(Resh 2004). Toshiki (2012) mengemukakan bahwa larutan hara menjadi salah

satu faktor yang penting bagi produksi dan kualitas tanaman secara hidroponik.

Tanaman memerlukan sejumlah besar unsur makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan

juga memerlukan sejumlah kecil unsur mikro (Cl, Fe, B, Mn, Zn, Cu, Ni dan Mo).

Unsur makro dan mikro tersebut terkandung di dalam larutan hidroponik standar

(AB mix).

Parks dan Murray (2011) menyatakan konsentrasi yang terkandung dalam

larutan hara perlu diperhatikan dengan menggunakan konduktivitas listrik (EC)

yang tepat. Nilai EC yang digunakan pada sayuran daun berkisar 1.5-2.5 mS/cm.

Kelebihan nilai EC menyebabkan toksisitas dan plasmolisis sel-sel tanaman.

Sistem Hidroponik

Hidroponik dapat didefinisikan sebagai sistem budidaya tanaman dengan

menggunakan media selain tanah, tetapi menggunakan media bersifat inert seperti

kerikil, pasir, gambut, vermikulit, rockwoll, perlite, batu apung atau serbuk gergaji

dan ditambahkan larutan hara yang berisi seluruh unsur yang diperlukan bagi

pertumbuhan tanaman (Resh 2004).

Page 21: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

5

Media tanam yang digunakan untuk sistem hidroponik harus terhindar dari

bakteri, racun, jamur, dan virus yang dapat menjadi penyebab patogen tanaman.

Terdapat dua jenis media tanam hidroponik yaitu media tanam bahan organik

terdiri dari: arang sekam, serbuk kayu, gambut, batang pakis, dan sabut kelapa.

Media tanam bahan anorganik terdiri dari: pasir, kerikil, batu apung, pecahan

batu, perlit, dan zeolit. Pemilihan media tanam yang baik sesuai dengan metode

hidroponik yang akan digunakan dapat memberikan pertumbuhan tanaman yang

optimal (Resh 2004).

Fertigasi merupakan sistem irigasi bersamaan dengan pemberian hara yang

umum digunakan pada sistem budidaya secara hidroponik. Aplikasi fertigasi dapat

dilakukan dengan menggunakan pupuk baik dalam bentuk pupuk padat yang

dilarutkan dalam air maupun pupuk cair yang dicampurkandalam air irigasi.Untuk

dapat memenuhi kebutuhan pupuk bagi tanaman perlu diketahui kebutuhan pupuk

optimal tanaman pada setiap tahap pertumbuhan untuk memperoleh kualitas

tanaman yang baik (Hermantoro 2003).

Unsur Nitrogen (N)

Unsur hara makro yang utama meliputi N, P, dan K. Disamping karbon,

hidrogen, dan oksigen nitrogen merupakan salah satu unsur makro yang penting

dalam pertumbuhan vegetatif tanaman. Unsur makro merupakan unsur kimia yang

dibutukan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman

secara normal. Nitrogen juga berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino,

protein, DNA, dan RNA tanaman. Pertumbuhan vegetatif tanaman dapat

dirangsang dengan aplikasi pemupukan N, apabila aplikasi tidak teratur akan

menyebabkan gejala defisiensi unsur N seperti klorosis, daun tua berwarna

kuning, dan pertumbuhan tanaman terhambat sehingga akan menyebabkan

penurunan hasil panen (Arteca 2006).

METODE

Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan mulai Februari sampai dengan April 2013.

Kegiatan penelitian dilaksanakan pada dua tempat, yaitu: di Green House Unit

Lapangan Dramaga, University Farm IPBDramaga Bogor dengan ketinggian

tempat 250 m dpl dengan titik koordinat 6033’5.68” LS dan 106

0 42’ 51.33” BT,

dan Laboratorium Pasca Panen IPB, Dramaga, Bogor.

Page 22: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

6

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi benih selada varietas

Belini, pakchoy varietas Nauli, bayam varietas Amaranth alabama, kascing, arang

sekam, insektisida berbahan aktif (carbofuran dan deltametrin), larutan hara

hidroponik standar AB mix (Larutan hara stok A: KNO3, Ca(NO3)2, dan Fe

EDTA) dan (larutan hara stok B: KNO3, K2SO4, KH2SO4, MgSO4, MnSO4,

CUSO4, (NH4)SO4, Na2HBO3, ZnSO4, dan NaMoO4) komposisi hara yang

digunakan sebagai berikut : Ca++

177ppm, Mg++

24ppm, K+210ppm, NH4

+ 25ppm,

NO3- 233ppm, SO4

- 113ppm, PO4

- 60ppm, Fe 2.14ppm, B 1.2ppm, Zn 0.26ppm,

Cu 0.048ppm, Mn 0.18ppm dan Mo 0.046ppm, pupuk NPK (15:15:15) dengan

kandungan (15% N, 15% P2O5, 15% K2O, 2 % MgO, 3 % S) , pupuk NPK

(12:14:12) dengan kandungan (12% N, 14% P2O5, 12% K2O, 1 % Mg dan

dilengkapi dengan unsur mikro seperti Mn, B, Cu, Co, dan Zn dalam jumlah kecil).

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi polybag ukuran 40 x

40 cm, tray semai, kontainer 120 l, gelas ukur 1000 ml, timbangan digital, bagan

warna daun (BWD), EC meter, pH meter, penggaris, jangka sorong, kamera, dan

alat tulis.

Metode Percobaan

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Kelompok

Lengkap Teracak (RKLT) satu faktor yaitu jenis sumber hara. Setiap jenis

komoditas merupakan percobaan yang terpisah dengan tiga perlakuan, yaitu P0 =

Kontrol (Pupuk AB mix) dengan dosis 300 ml/polybag, P1 = Pupuk NPK

(15:15:15) dengan penyetaraan unsur N pada AB mix (Lampiran 4) dengan dosis

300 ml/polybag, P2 = Pupuk NPK (12:14:12) dengan penyetaraan unsur N dengan

dosis 300 ml/polybag. Perlakuan diulang sebanyak 4 ulangan sehingga terdapat 12

satuan percobaan. Setiap satu satuan percobaan terdiri dari 3 polybag yang berisi 4

tanaman/polybag sehingga total jumlah satu jenis komoditas yang ditanam

sebanyak 144 tanaman. Komoditas yang ditanam terdiri dari 3 jenis sehingga total

tanaman yang ditanam sebanyak 432 tanaman. Pengamatan dipilih secara acak

dengan memilih 3 tanaman contoh dalam satuan percobaan, jumlah tanaman

sampel sebanyak 36 tanaman untuk setiap komoditas, sehingga total tanaman

sampel sebanyak 108 tanaman.

Model matematika yang digunakan adalah:

Yijk = µ + αi + βj + εij

Keterangan :

Yijk= Nilai pengamatan dari perlakuan ke-i ulangan ke –j

µ= Nilai rata-rata pengamatan

αi= Pengaruh perlakuan ke-i

βj= Pengaruh ulangan kontrol ke –j

εij= Pengaruh galat percobaan pada perlakuan ke-i ulangan kontrol ke-j.

Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F dan perlakuan yang

mempengaruhi dianalisis dengan uji Duncan Multiple Range Taste (DMRT)

dengan taraf nyata 5%.

Page 23: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

7

Pelaksanaan Percobaan

Percobaan dilaksanakan setelah rumah kaca dibersihkan dan

disterilisasikan. Setelah itu alat dan bahan dipersiapkan untuk digunakan. Proses

penyemaian benih dilakukan dalam tray semai selama 21 hari atau setelah muncul

3-4 helai daun dari masing-masing komoditas dengan menggunakan media tanam

kascing. Pindah tanam dari persemaian dilakukan ke dalam polybag yang

berukuran 40 cm x 40 cm dengan menggunakan media tanam arang sekam.

Volume media yang digunakan berukuran 10 l. Setiap polybag ditanami 4 bibit

untuk setiap komoditas.

Pembuatan pupuk AB mix dilarutkan ke dalam kontainer A (larutan hara

stok A) dan kontainer B (larutan hara stok B) dengan volume masing-masing 90 l.

Sebanyak 250 ml larutan stok A dan B diencerkan pada kontainer besar berukuran

120 l dengan volume 100 l. Pengukuran EC antara 1.5-2.5 mS.cm-1

dan nilai pH

5.5-7. Larutan hara AB mix digunakan sebagai pembanding sedangkan larutan

pupuk NPK (15:15:15), dan larutan pupuk NPK (12:14:12) dilarutkan secara

terpisah dengan penyetaraan konsentrasi N pada larutan AB mix (180 mg.l-1

N).

Konsentrasi pupuk NPK (15:15:15) yang didapatkan sebanyak 1.2 g.l-1

dan NPK

(12:14:12) sebanyak 1.5 g.l-1

(Lampiran 4). Pupuk dilarutkan pada kontainer

berukuran 120 l dengan volume masing-masing 100 l. Proses penyiraman dan

pemupukan untuk larutan AB mix, NPK (15:15:15), dan NPK (12:14:12)

dilakukan secara bersamaan dengan sistem fertigasi manual. Aplikasi dilakukan

satu kali pada pagi hari setiap pukul 07.00 dan disiramkan pada masing-masing

media sebanyak 300 ml/polybag. Proses pemeliharaan tanaman meliputi

pemberantasan hama. Proses pemanenan dilakukan pada tanaman bayam berumur

17 HST (Hari Setelah Tanam), pakchoy berumur 30 HST, dan selada berumur 32

HST.

Pengamatan

Pengukuran dan pengamatan dilakukan sebelum dan setelah panen.

Pengamatan dilakukan pada 3 tanaman contoh secara acak untuk setiap ulangan.

Pengamatan dilakukan satu minggu sekali mulai dari 1 HST sampai dengan

menjelang panen. Peubah-peubah yang diamati bagian vegetatif tanaman adalah

sebagai berikut: tinggi tanaman, diukur mulai dari pangkal tanaman sampai titik

tumbuh dengan menggunakan penggaris. Jumlah daun, dihitung pada daun yang

telah membuka sempurna. Lebar daun, diukur melintang pada daun terlebar dari

setiap tanaman contoh umur 1 MST. Panjang daun, diukur mulai dari pangkal

daun sampai ujung daun. Diameter batang, diukur pada bagian batang dekat

dengan permukaan media menggunakan jangka sorong.

Peubah-peubah yang diamati pada saat pasca panen adalah sebagai berikut:

bobot per tanaman, ditimbang dengan mengikutsertakan akar tanaman. Bobot

daun, ditimbang hanya daunnya saja. Bobot batang, ditimbang hanya batang

tanaman saja. Bobot akar, ditimbang hanya akar tanaman saja. Skor warna daun,

diukur pada 1 helai daun untuk setiap tanaman contoh dengan menggunakan alat

bagan warna daun (BWD). Bobot layak pasar yaitu bobot tanaman yang layak

untuk dipasarkan dipilih berdasarkan bobot per tanaman dalam satu satuan

Page 24: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

8

percobaan, kriteria bobot yang layak pasar untuk bayam adalah 10 g, pakchoy 40-

50 g dan selada 60-110 g. Bobot tidak layak pasar yaitu bobot tanaman yang tidak

termasuk kriteria bobot layak pasar. Bobot total tanaman yaitu bobot total dari

setiap satu satuan percobaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Kondisi umum

Tanaman bayam, pakchoy, dan selada yang berumur 21 hari siap

dipindahtanamkan dari persemaian ke dalam rumah kaca. Kondisi tanaman bayam,

pakchoy, dan selada setelah transplanting di dalam rumah kaca mengalami

pertumbuhan yang sangat cepat, normal, dan tidak mengalami kematian

khususnya pada tanaman sampel hingga akhir penelitian. Tanaman selada yang

berumur 2 MST (minggu setelah tanam) terlihat gejala etiolasi (Gambar 1).

Suhu dan kelembaban rata-rata selama di dalam rumah kaca mengalami

perbedaan setiap harinya. Suhu rata-rata dalam rumah kaca berkisar 29-390C,

sedangkan untuk kelembaban rata-rata dalam rumah kaca berkisar 62-85 %

selama percobaan berlangsung (Lampiran 5). Keadaan suhu yang cukup tinggi

dan kelembaban yang rendah menjadikan tanaman bayam, pakchoy dan selada

layu sesaat pada siang hari, namun saat suhu menurun dan kelembaban meningkat

pada sore hari tanaman kembali segar.

Hama mulai menyerang tanaman saat berumur 2 MST. Hama yang

menyerang tanaman bayam, pakchoy, dan selada selama penelitian berlangsung

yaitu penggorok daun (Liriomyza sp.), belalang coklat (Acrididae) dan kutu daun

(Aphididae). Aplikasi insektisida dilakukan pada tanaman yang menunjukan

gejala tanda-tanda serangan dengan menggunakan insektisida berbahan aktif

deltametrin. Aplikasi insektisida dilakukan 2 kali selama masa tanam, yaitu pada

2 MST dan 3 MST dengan konsentrasi 2 cc/l.

Bayam dipanen pada umur 17 HST (hari setelah tanam) sedangkan untuk

pakchoy 30 HST dan selada 32 HST. Pemanenan dilakukan pagi hari agar

menghindari terjadinya kehilangan hasil panen.

Page 25: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

9

Gambar 1 Kondisi tanaman selada 2 MST yang mengalami etiolasi pada berbagai

jenis perlakuan : P0 pupuk AB mix, P1 pupuk NPK 15:15:15 dan P2

pupuk NPK 12:14:12

Bayam (Amaranthus L.)

Tinggi tanaman dan diameter batang

Berdasarkan Tabel 1 menunjukan bahwa perlakuan jenis hara tidak

mempengaruhi tinggi tanaman dan diameter batang, akan tetapi pada diameter

batang 2 MST perlakuan jenis hara menunjukan pengaruh sangat nyata.

Perlakuan pupuk AB mix pada 2 MST menghasilkan diameter batang paling besar

dibandingkan diameter batang pada perlakuan pupuk NPK 15:15:15 dan NPK

12:14:12.

Tabel 1 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap tinggi tanaman dan diameter

batang tanaman bayam

Perlakuan Umur tanaman

1(MST) 2(MST)b

Tinggi tanaman (cm)

AB mix 9.21 19.73

NPK 15:15:15 9.13 19.58

NPK 12:14:12 9.01 19.5

Uji F tn tn

Diameter batang (cm)a

AB mix 0.35 0.70a

NPK 15:15:15 0.29 0.57b

NPK 12:14:12 0.32 0.59b

Uji F tn ** aAngka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut

uji DMRT 5%, bMST= minggu setelah tanam.

Page 26: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

10

Jumlah daun, lebar daun dan panjang daun

Perlakuan pemupukan tidak memberikan pengaruh nyata pada jumlah

daun, lebar daun dan panjang daun tanaman bayam kecuali, pada jumlah daun

umur 2 MST (Tabel 2). Perlakuan pupuk AB mix menghasilkan jumlah daun lebih

banyak dibandingkan dengan perlakuan pupuk NPK 15:15:15 tetapi tidak berbeda

dengan NPK 12:14:12.

Tabel 2 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap jumlah daun, lebar daun dan

panjang daun tanaman bayam

Perlakuan Umur tanaman

1 (MST)b 2 (MST)

Jumlah dauna

AB mix 6.92 15.00a NPK 15:15:15 6.92 11.42b NPK 12:14:12 7.08 13.08ab Uji F tn * Lebar daun (cm) AB mix 4.32 8.18 NPK 15:15:15 4.33 7.51 NPK 12:14:12 4.34 7.56 Uji F tn tn Panjang daun (cm) AB mix 0.35 12.63 NPK 15:15:15 0.29 11.64 NPK 12:14:12 0.32 12.15 Uji F tn tn

aAngka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut

uji DMRT 5%, bMST= minggu setelah tanam.

Skor warna daun, bobot daun, bobot batang dan bobot akar

Perlakuan tiga jenis sumber hara mempengaruhi skor warna daun dan

bobot daun tanaman bayam (Tabel 3). Perlakuan NPK 12:14:12 menghasilkan

skor warna daun yang lebih tinggi. Skor warna daun menunjukan bahwa daun

dengan perlakuan NPK 12:14:12 berwarna lebih hijau. Perlakuan pupuk AB mix

menghasilkan bobot daun lebih besar dibandingkan dengan kedua perlakuan yang

lain. Perlakuan ketiga sumber hara tidak berpengaruh nyata terhadap bobot akar

dan batang per tanaman bayam.

Tabel 3 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap warna daun, bobot daun, bobot

batang dan bobot akar tanaman bayam

Perlakuan Skor warna

dauna

Bobot per tanaman (g)

Daun Batang Akar

AB mix 3.08b 13.17a 9.00 2.67 NPK 15:15:15 3.00b 8.67b 6.58 2.59

NPK 12:14:12 3.50a 9.42b 7.00 2.61

Uji F * * tn tn aAngka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut

uji DMRT 5%.

Page 27: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

11

Bobot layak pasar, bobot tidak layak pasar, bobot per tanaman dan

bobot total

Berdasarkan Tabel 4 perlakuan jenis sumber hara tidak berpengaruh nyata

terhadap bobot layak pasar, bobot tidak layak pasar, bobot per tanaman. Perlakuan

pupuk memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot total. Perlakuan pupuk

AB mix menghasilkan tanaman bayam dengan bobot total lebih banyak

dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

Tabel 4 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap bobot layak pasar, bobot tidak

layak pasar, bobot per tanaman dan bobot total tanaman bayam

Perlakuan

Bobot 12 tanaman (g)

Bobot per

tanaman (g) Bobot layak

pasar Bobot tidak

layak pasar Bobot total

AB mix 235.75 24.00 259.75a 21.65 NPK 15:15:15 195.50 28.00 223.50b 18.63 NPK 12:14:12 180.50 46.25 226.75b 18.90 Uji F tn tn * tn

aAngka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut

uji DMRT 5%.

Gambar 2 Perbandingan tanaman bayam umur 17 HST pada berbagai jenis

perlakuan, P0 : pupuk AB mix, P1: pupuk NPK 15:15:15, P2: pupuk

NPK 12:14:12

Pakchoy ( Brassica rapa cv. Pakchoy)

Tinggi tanaman dan diameter batang

Berdasarkan Tabel 5 ketiga perlakuan pupuk tidak berpengaruh nyata pada

tinggi tanaman umur 1-4 MST dan diameter batang umur 1-2 MST. Perlakuan

pupuk menunjukan pengaruh yang sangat nyata terlihat pada diameter batang

umur 3 MST dan menunjukan pengaruh yang nyata pada umur 4 MST. Perlakuan

menggunakan pupuk AB mix menghasilkan diameter batang lebih besar dari

perlakuan NPK 12:14:12 tetapi tidak berbeda dengan perlakuan NPK 15:15:15.

Page 28: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

12

Jumlah daun, lebar daun dan panjang daun

Perlakuan ketiga jenis sumber hara yang digunakan tidak berpengaruh

nyata terhadap jumlah daun umur 1-2 MST, akan tetapi pada umur 3-4 MST

perlakuan jenis sumber hara memberikan pengaruh yang nyata (Tabel 6).

Perlakuan jenis sumber hara tidak berpengaruh nyata terhadap lebar daun dan

panjang daun kecuali, pada umur 2 MST menunjukan pengaruh yang nyata.

Perlakuan pupuk AB mix menghasilkan jumlah dan panjang daun lebih besar.

Sedangkan perlakuan pupuk NPK 15:15:15 menghasilkan jumlah daun, lebar daun

dan panjang daun yang tidak berbeda.

Tabel 5 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap tinggi tanaman, dan diameter

batang tanaman pakchoy

Perlakuan

Umur tanaman

1(MST)b 2(MST) 3(MST) 4(MST)

Tinggi tanaman (cm) AB mix 2.99 3.89 4.77 5.44

NPK 15:15:15 3.23 4.04 4.69 5.13

NPK 12:14:12 2.92 3.81 4.54 5.27

Uji F tn tn tn tn Diameter batang (cm)

a AB mix 0.19 0.29 0.40a 0.51a NPK 15:15:15 0.17 0.28 0.35b 0.45ab NPK 12:14:12 0.17 0.27 0.35b 0.41b Uji F tn tn ** *

aAngka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut

uji DMRT 5%,bMST= minggu setelah tanam

Tabel 6 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap jumlah daun, lebar daun, dan

panjang daun tanaman pakchoy

Perlakuan

Umur tanaman

1(MST)b 2(MST) 3(MST) 4(MST)

Jumlah dauna

AB mix 6.67 9.67 13.17a 16.75a

NPK 15:15:15 6.58 9.17 11.92b 14.08b NPK 12:14:12 6.33 9.50 12.25b 14.92b Uji F tn tn * *

Lebar daun (cm) AB mix 3.04 4.58a 5.16 5.43

NPK 15:15:15 3.06 4.56a 5.24 5.57 NPK 12:14:12 2.91 3.90b 4.48 4.78 Uji F tn * tn tn

Panjang daun (cm)

AB mix 8.17 11.23a 12.2 12.73 NPK 15:15:15 7.81 10.71b 12.16 12.58 NPK 12:14:12 7.59 10.15b 11.16 11.52 Uji F tn * tn tn

aAngka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut

uji DMRT 5%, bMST = minggu setelah tanam

Page 29: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

13

Bobot per tanaman, bobot layak pasar, bobot tidak layak pasar dan

bobot total

Berdasarkan Tabel 7 menunjukan bahwa peubah bobot per tanaman, bobot

layak pasar, bobot tidak layak pasar dan bobot total sangat nyata dipengaruhi oleh

perlakuan jenis sumber hara. Perlakuan dengan pupuk AB mix menghasilkan

bobot per tanaman, bobot layak pasar dan bobot total tertinggi dibandingkan

kedua perlakuan lainnya. Peubah bobot tidak layak pasar dengan perlakuan pupuk

AB mix memberikan hasil yang rendah.

Tabel 7 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap bobot per tanaman, bobot layak

pasar, bobot tidak layak pasar dan bobot total tanaman pakchoy

Perlakuan Bobot per

tanaman (g)

Bobot 12 tanaman (g)a

Bobot layak

pasar Bobot tidak layak

pasar Bobot total

AB mix 46.06a 465.75a

87.00b

552.75a NPK 15:15:15 32.58b 81.50b

295.75a

377.25b

NPK 12:14:12 28.67b 95.25b

248.75a

344.00b Uji F ** ** ** **

aAngka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut

uji DMRT 5%.

Bobot daun, bobot batang, bobot akar, skor warna daun

Peubah bobot daun sangat nyata dipengaruhi oleh perlakuan jenis sumber

hara. Perlakuan dengan pupuk AB mix menghasilkan bobot daun tertinggi

dibandingkan dengan kedua perlakuan lainnya. Peubah bobot batang dan bobot

akar menunjukan pengaruh yang nyata terhadap perlakuan jenis sumber hara.

Perlakuan dengan pupuk AB mix menghasilkan bobot batang dan bobot akar lebih

tinggi dibandingkan kedua perlakuan lainnya. Perlakuan ketiga jenis sumber hara

tidak berpengaruh nyata terhadap skor warna daun, skor warna daun berkisar

3.08-3.50 menunjukan bahwa warna daun pakchoy cukup hijau.

Tabel 8 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap bobot daun, bobot batang, bobot

akar, skor warna daun tanaman pakchoy

Perlakuan Bobot per tanaman (g)

Dauna Batang Akar Skor warna daun

AB mix 52.00a

2.08a

2.49a

3.08

NPK 15:15:15 35.58b

1.17b

2.41b

3.08

NPK 12:14:12 31.25b

1.08b

2.41b

3.50

Uji F ** * * tn aAngka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidaberbeda nyata menurut uji

DMRT 5%.

Page 30: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

14

Gambar 3 Perbandingan tanaman pakchoy 30 HST pada berbagai jenis perlakuan

pupuk. P0: pupuk ABmix, P1: pupuk NPK 15:15:15, P2: pupuk NPK

12:14:12

Selada (Lactuca sativa L.)

Tinggi tanaman dan diameter batang

Perlakuan jenis sumber hara yang digunakan tidak berpengaruh nyata

terhadap tinggi tanaman selada umur 1-4 MST dan diameter batang umur 1-2

MST (Tabel 9). Umur 3-4 MST perlakuan jenis sumber hara menunjukan

pengaruh yang nyata pada peubah diameter batang. Perlakuan pupuk AB mix

menghasilkan diameter batang lebih besar dibandingkan perlakuan NPK 12:14:12

tetapi tidak berbeda dengan perlakuan NPK 15:15:15.

Tabel 9 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap tinggi tanaman dan diameter

batang tanaman selada

Umur tanaman Perlakuan 1(MST)

b 2(MST) 3(MST) 4(MST) Tinggi tanaman (cm)

AB mix 2.64 6.61 9.18 15.21 NPK 15:15:15 2.18 5.67 8.75 14.9 NPK 12:14:12 2.44 4.92 7.41 13.54 Uji F tn tn tn tn Diameter batang (cm)

a AB mix 0.21 0.31 0.38a 0.47a NPK 15:15:15 0.2 0.3 0.36a 0.42ab NPK 12:14:12 0.19 0.26 0.32b 0.37b Uji F tn tn * *

aAngka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut

uji DMRT 5%, bMST =minggu setelah tanam

Jumlah daun, lebar daun dan panjang daun

Berdasarkan Tabel 10 menunjukan bahwa perlakuan jenis sumber hara

tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, lebar daun dan panjang daun

selada kecuali, pada lebar daun umur 3 MST dan panjang daun umur 2 MST.

Perlakuan pupuk NPK 12:14:12 menghasilkan lebar daun lebih tinggi dari

Page 31: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

15

perlakuan pupuk AB mix tetapi tidak berbeda dengan pupuk NPK 15:15:15 dan

perlakuan pupuk AB mix menghasilkan panjang daun lebih tinggi dari kedua

perlakuan lainnya.

Tabel 10 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap jumlah daun, lebar daun dan

panjang daun tanaman selada

Perlakuan Umur tanaman

1(MST)b 2(MST) 3(MST) 4(MST)

Jumlah daun AB mix 5.00 6.17 7.08 8.75

NPK 15:15:15 4.83 7.17 8.50 9.00 NPK 12:14:12 4.58 6.58 7.58 8.58 Uji F tn tn tn tn

Lebar daun (cm)a

AB mix 3.48 4.73 4.96b 5.79

`NPK 15:15:15 3.17 4.18 5.09ab 5.93 NPK 12:14:12 3.03 4.46 5.26a 5.64 Uji F tn tn * tn

Panjang daun (cm)

AB mix 7.69 10.13a 10.48 11.75 NPK 15:15:15 7.23 8.44b 10.26 12.09 NPK 12:14:12 6.96 8.84b 10.58 11.58 Uji F tn * tn tn

aAngka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut

uji DMRT 5%, bMST = minggu setelah tanam.

Bobot per tanaman, bobot tidak layak pasar dan bobot total

Peubah bobot per tanaman, bobot tidak layak pasar dan bobot total sangat

nyata dipengaruhi oleh perlakuan ketiga jenis hara yang digunakan (Tabel 11).

Perlakuan pupuk AB mix menghasilkan bobot per tanaman, bobot tidak layak

pasar dan bobot total tertinggi dari kedua perlakuan lainnya.

Tabel 11 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap bobot per tanaman, bobot tidak

layak pasar dan bobot total tanaman selada

Perlakuan Bobot per

tanaman (g)

Bobot 12 tanaman (g)a

Bobot tidak layak

pasar Bobot total

AB mix 25.93a 311.15a 311.15a NPK 15:15:15 17.31b 203.45b 203.45b NPK 12:14:12 16.38b 180.43b 180.43b Uji F ** ** **

aAngka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut

uji DMRT 5%.

Bobot daun, bobot batang dan bobot akar

Berdasarkan data bobot daun, bobot batang, bobot akar tanaman selada

‘Belini’ (Tabel 12) menunjukan bahwa perlakuan jenis sumber hara berpengaruh

sangat nyata terhadap peubah bobot daun dan bobot akar. Perlakuan menggunakan

Page 32: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

16

pupuk AB mix menghasilkan bobot daun dan bobot akar lebih tinggi dibandingkan

dengan kedua perlakuan yang lain. Perlakuan jenis sumber hara tidak berpengaruh

nyata terhadap peubah bobot batang tanaman selada.

Tabel 12 Pengaruh perlakuan jenis hara terhadap bobot daun, bobot batang, bobot

akar tanaman selada

Perlakuan Bobot per tanaman (g)

a

Daun Batang Akar

AB mix 22.16a 2.87 2.45a NPK 15:15:15 14.51b 2.70 1.23b NPK 12:14:12 13.69b 2.67 0.88b Uji F ** tn **

aAngka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut

uji DMRT 5%.

Gambar 4 Perbandingan tanaman selada 32 HST pada berbagai jenis perlakuan

pupuk. P0: pupuk AB mix, P1: pupuk NPK 15:15:15, P2: pupuk NPK

12:14:12

Pembahasan

Perlakuan dengan menggunakan pupuk AB mix memiliki pertumbuhan

vegetatif dan hasil panen terbaik pada tanaman bayam, pakchoy dan selada

dibandingkan dengan kedua pupuk lainnya. Jenis sumber hara yang digunakan

memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap diameter batang tanaman

bayam dan pakchoy. Hal ini sesuai dengan penelitian Iqbal (2006) bahwa

pemberian komposisi hara yang seimbang dapat diserap tanaman secara efektif

serta menghasilkan daun yang lebar, dan diameter batang yang lebih besar.

Kandungan pupuk AB mix diduga memiliki komposisi seimbang yang dibutuhkan

oleh tanaman. Komposisi hara seimbang yang dimaksud adalah kandungan unsur

hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman telah terkandung di dalam

larutan hara AB mix dan nutrisi yang diperoleh tanaman dari larutan hara AB mix

telah memenuhi kebutuhan tanaman.

Page 33: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

17

Perlakuan beberapa sumber hara yang digunakan pada tanaman bayam,

pakchoy, dan selada hingga akhir pengamatan secara umum tidak memberikan

pengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, dan panjang daun.

Penggunaan pupuk AB mix, NPK 15:15:15 dan NPK 12:14:12 akan diperoleh

hasil tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun yang tidak berbeda.

Menurut penelitian Iqbal (2006) pertumbuhan vegetatif setiap tanaman sangat

dipengaruhi oleh komponen hara yang diberikan. Presentase N yang berbeda pada

fase vegetatif tanaman menyebabkan tanaman tersebut mengalami perbedaan

dalam proses pertumbuhannya.

Parameter yang perlu diperhatikan pada larutan hara hidroponik yaitu pH

larutan, konduktivitas listrik (EC) dan suhu larutan. EC adalah menggambarkan

kadar garam yang terlarut di dalam suatu larutan. Alat pengukur kadar garam

dalam larutan hara yaitu EC meter. EC mengindikasi konsentrasi atau kepekatan

suatu larutan mengenai nutrisi yang terkandung pada larutan yang diserap oleh

suatu tanaman (Toshiki 2012). Nilai EC pupuk AB mix 1.50 mS.cm-1

, pupuk NPK

15:15:15 1.69 mS.cm-1

dan pupuk NPK 12:14:12 1.36 mS.cm-1

. Menurut Parks

dan Murray (2011) nilai EC yang digunakan untuk sayuran daun berkisar 1.5-2.5

mS.cm-1

. Kelebihan nilai nilai EC dapat menyebabkan toksisitas dan plasmolisis

pada sel-sel tanaman sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Secara

umum dari semua pengamatan vegetatif pada bayam, pakchoy dan selada

perlakuan pupuk NPK 12:14:12 terlihat menghasilkan pertumbuhan terendah. Hal

ini diduga karena NPK 12:14:12 hanya mengandung unsur hara makro N, P, K

dan Mg serta hara mikro yaitu Mn, B, Cu, Co, Zn dan memiliki nilai EC yang

rendah yang menyebabkan pertumbuhan tanaman pada perlakuan tersebut terlihat

rendah dan tidak optimal. Menurut Permatasari (2001) menyatakan bahwa

semakin banyak unsur hara yang terkandung dalam larutan hara maka akan

semakin tinggi pula nilai EC yang terkandung, yang berarti kemampuan larutan

hara tersebut dalam menghantarkan ion-ion listrik ke akar tanaman akan semakin

tinggi sehingga penyerapan hara oleh tanaman juga semakin tinggi dan

pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal.

Perlakuan menggunakan pupuk AB mix memberikan rata-rata bobot per

tanaman dan bobot total tanaman bayam, pakchoy dan selada lebih besar daripada

pupuk NPK 15:5:15 dan NPK 12:14:12 berturut-turut sebesar 21.65 g dan 259.75

g tanaman bayam, 46.06 g dan 552.75 g tanaman pakchoy, 25.93 g dan 311.15 g

tanaman selada. Menurut Susila (2006) sumber larutan hara AB mix yang

digunakan pada sistem THST (Teknologi Hidroponik Sistem Terapung)

memberikan hasil panen selada yang terbaik daripada menggunakan NPK atau

tanpa menggunakan larutan hara. Rata-rata hasil panen bobot layak pasar untuk

perlakuan AB mix memberikan hasil tertinggi terhadap tanaman bayam dan

pakchoy dibandingkan perlakuan lainnya yakni berturut-turut sebesar 235.75 g

dan 465.75 g. Hal ini diperkuat oleh Masud (2009) bahwa ketersediaan unsur hara

makro dan mikro yang cukup dan sesuai menyebabkan pertumbuhan tanaman

akan terpacu secara optimal sehingga diperoleh hasil produksi berupa berat segar

dan berat kering tajuk pada tanaman selada dengan kombinasi perlakuan nutrisi

AB mix buatan sendiri dengan media tanam pasir.

Hasil panen tanaman selada tidak sesuai dengan kriteria layak pasar

dikarenakan kodisi tanaman selada mengalami etiolasi yang terlihat sejak 2 MST

(Gambar 1). Hal tersebut menjadi salah satu faktor selain faktor rusaknya daun

Page 34: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

18

akibat tanaman terserang hama yang menyebabkan semua hasil panen tanaman

selada tidak layak untuk dipasarkan. Intensitas cahaya matahari yang tinggi dapat

menekan pertumbuhan tinggi tanaman, sebaliknya apabila intensitas cahaya

matahari rendah dapat menyebabkan ruas memanjang sampai batas tertentu dan

menyebabkan tanaman mengalami etiolasi (Firmansyah et al 2009). Faktor

penyebab tanaman selada mengalami etiolasi pada penelitian ini diduga karena

struktur atap rumah kaca yang digunakan kurang optimal dalam penyerapan

intensitas cahaya matahari. Perlakuan menggunakan pupuk AB mix memberikan

hasil tertinggi untuk bobot tidak layak pasar hasil panen selada yakni sebesar

311.15 g. Susila (2006) menyatakan bahwa penggunaan pupuk daun dapat

memperbaiki hasil panen, sehingga aplikasi pupuk dengan melakukan kombinasi

AB mix melalui akar dengan pupuk melalui daun dapat digunakan untuk

meningkatkan hasil dan kualitas tanaman selada. Kenyataannya penggunaan

pupuk NPK 12:14:12 (pupuk daun) tidak cocok untuk pertumbuhan tanaman

selada secara THST. Hasil penelitian (Izzati et al 2006) menyimpulkan bahwa

pertumbuhan dan produksi tanaman selada yang terbaik secara hidroponik adalah

menggunakan larutan AB mix dengan cara fertigasi terputus. Kesimpulan dalam

penelitian Masud (2009) menyatakan bahwa kombinasi nutrisi AB mix buatan

sendiri dan media tanaman pasir memberikan hasil tertinggi terhadap jumlah daun

dan tinggi tanaman 7 MST, luas daun, panjang akar, berat segar dan berat kering

tajuk tanaman selada.

Perlakuan dengan menggunakan pupuk AB mix memberikan hasil

produksi dan kualitas tanaman lebih tinggi pada ketiga komoditas tersebut.

Ditinjau dari segi biaya, pupuk AB mix memiliki harga yang relatif lebih mahal

karena pemakaian dan pembelian pupuk AB mix harus satu paket. Pupuk NPK

15:15:15 dan pupuk NPK 12:14:12 memilki harga yang relatif lebih murah

dibandingkan AB mix dan bisa dibeli sesuai dengan kebutuhan. Hasil analisis

usaha tani yang terdapat pada lampiran menunjukkan bahwa, biaya produksi

tanaman pakchoy secara hidroponik menggunakan pupuk NPK 15:15:15 lebih

murah dibandingkan kedua pupuk lainnya akan tetapi, hasil produksi yang didapat

tidak begitu tinggi sehingga keuntungan yang diperoleh hanya sedikit (Lampiran

7). Berbeda dengan biaya produksi tanaman pakchoy menggunakan pupuk AB

mix meskipun biaya cukup besar akan tetapi, hasil produksi menggunakan pupuk

AB mix sangat tinggi sehingga keuntungan yang didapat pun lebih tinggi

(Lampiran 6).

Page 35: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

19

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pengujian beberapa sumber hara memberikan hasil yang tidak berbeda

terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman bayam, pakchoy dan selada akan tetapi

perlakuan pupuk AB mix memberikan hasil produksi yang lebih tinggi pada

tanaman bayam, pakchoy dan selada yaitu pada komponen bobot per tanaman,

bobot total dan bobot layak pasar yaitu berturut-turut sebesar 21.65 g, 259.75 g,

235.75 g tanaman bayam, 46.06 g, 552.75 g, 465.75 g tanaman pakchoy dan 25.93

g, 311.15 g tanaman selada.

Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pupuk AB mix memiliki

hasil terbaik dibandingkan dengan perlakuan pupuk NPK 15:15:15 dan NPK

12:14:12. Perlakuan pupuk NPK 15:15:15 dan NPK 12:14:12 tidak dapat

menggantikan peran AB mix dalam peningkatan pertumbuhan dan hasil panen

pada budidaya bayam, pakchoy, dan selada secara hidroponik.

Saran

Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan meningkatan aplikasi frekuensi

penyiraman yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman bayam,

pakchoy dan selada hidroponik secara optimal.

Page 36: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

20

DAFTAR PUSTAKA

Arteca RH. 2006. Introduction to Horticultural Science. Canada: Thomson Delmar

Learning.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Produksi sayuran indonesia tahun 2010-2011.

[Internet]. [diunduh 2012 Desember 10]. Tersedia

pada :http://www.bps.go.id.

[BPS] Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura. 2012.

Produktivitas sayuran di indonesia tahun 2007- 2011. [Internet]. [diunduh

2012 Desember 10]. Tersedia pada:

http://www.deptan.go.id/infoeksekutif/horti/pdf-ATAP2011/Produkv-

Sayuran.pdf

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2013. Produksi tanaman sayuran di Indonesia

periode 2011-2013. [Internet]. [diunduh 2014 Januari 8]. Tersedia pada:

http://www.hortikultura.deptan.go.id.

Firmansyah F, Anngo TM, Akyas AM. 2009. Pengaruh umur pindah tanam bibit

dan populasi tanaman terhadap hasil dan kualitas sayuran pakchoy

(Brassica campestris L. Chinensis group) yang ditanam dalam naungan

kasa di dataran medium. J Agricultura. 20(3):216-224. Grubben GJH. 1994. Amaranthus L.JS Siemonsma, K Piluek, editor.Bogor (ID): Plant

Resources of South-East Asia and vegetable 8 PROSEA Foundation.

Grubben GJH, S Sukprakarn. 1994. Lactuca sativa L. JS Siemonsma, K Piluek,

editor. Bogor (ID): Plant Resources of South-East Asia and Vegetables 8

PROSEA Foundation.

Hermantoro. 2003. Efektivitas sistem fertigasi kendi kasus pada tanaman lada

perdu [disertasi]. Bogor (ID): Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian

Bogor.

Hidayati M. 2009. Sistem hidroponik dengan nutrisi dan media tanam berbeda

terhadap pertumbuhan dan hasil selada. Media Litbang Sulteng. 2(2):131-

136.

Iqbal M. 2006. Penggunaan pupuk majemuk sebagai sumber hara pada budidaya

bayam secara hidroponik dengan tiga cara fertigasi [skripsi]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Izzati IR, Suketi K, Widodo WD. 2006. Penggunaan pupuk majemuk sebagai

sumber hara pada budidaya selada (Lactuca sativa L) secara hidroponik

dengan tiga cara fertigasi. Di dalam: Efendi D, Widodo WD, editor.

Prosiding Seminar Nsional PERHORTI [Internet]. [2006 November 21].

Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian. hlm

1-16; [diunduh 2012 Oktober 21] . Tersedia pada:

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53831.pdf

Karsono S, Sudarmodjo, Y Sutiyoso. 2002. Hidroponik Skala Rumah Tangga.

Jakarta (ID): Agro Media Pustaka.

Kratky BA. 1993. A capillary non circulating hydroponic method for leaf and

semi-head lettuce. [Internet]. [diunduh 2013 Februari 04]. Tersedia pada:

http://horttech.ashspublications.org/content/3/2/206.full.pdf+html?sid=2cc

9aa80-324a-45d4-b4dc-682389eb5486.

Page 37: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

21

Lestari G. 2009. Serial Rumah: Berkebun Sayuran Hidroponik. Jakarta (ID): Prima

Infosarana Media.

Parks S, Murray C. 2011. Leafy Asean Vegetables and Their Nutrion in

Hydroponics. Australian: State of New South Wales (AUS).

Permatasari H. 2001. Mempelajari kinerja sistem irigasi pada budidaya tanaman

pakchoy (brassica chinensis l.) secara hidroponik dengan media arang

sekam [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Resh HM. 2001. Hydroponic Food Production. United States of America (US):

New Concept Press.

Resh HM. 2004. Hydroponic Food Production 6th

Edition : A Definitife Guide Book

for The Advance Home Gardener and The Comercial Hydroponic Grower.

Mahwah, New Jersey: New Concept Press.

Rubatzky VE, M Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia 1: Prinsip, Produksi, dan Gizi,

edisi 2. Bandung (ID): ITB Press.

Rubatzky VE, M Yamaguchi. 1999. Sayuran Dunia 3:Prinsip, Produksi, dan Gizi,

edisi 2. Bandung (ID): ITB Press.

Sagwansupyakorn C. 1994. Brassica oleraceae L. P. 115-117. Siemonsma JS,

Pileuk K. editor. Bogor (ID): Plant resources of South-East Asia No.8 .

PROSEA :Vegetables.

Soepardi G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor (ID): Fakultas Pertanian Institut

Pertanian Bogor.

Susila AD. 2006. Pengembangan teknologi maju untuk meningkatkan produksi

sayuran berkualitas sepanjang tahun. Bogor (ID): Departemen Agronomi

dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Tay DCS, Toxopeus H. 1994. Brassica rapa L. cv. Group Pak Choi. JS Siemonsma,

K Piluek, editor. Bogor (ID): Plant Resources of South-East Asia No.8.

PROSEA: Vegetable.

Tellez T, Merino FCG. 2012. Nutrient Solutions For Hydroponic Systems. Toshiki

A, editor. Cina: InTech.

Utama IMS. 2005. Pascapanen produk segar hortikultura. [Internet]. [diunduh 2013

Maret 25]. Tersedia pada: http://www.google.co.id.

Utama HS, Isa SM, Indragunawan A. 2006. Perancangan dan implementasi sistem

optimalisasi pemeliharaan tanaman hidroponik. J Teknik Elektro. 8(1):1-4.

Page 38: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

22

LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekapitulasi sidik ragam hasil percobaan pada bayam ‘Amaranth

Alabama’

Peubah Umur tanaman (MST)

a

1 2

Tinggi tanaman tn tn

Jumlah daun tn *

Lebar daun tn tn

Diameter batang tn **

Panjang daun tn tn

Bobot per tanaman - tn

Bobot daun - *

Bobot batang - tn

Bobot akar - tn

Bobot layak pasar - tn

Bobot tidak layak pasar - tn

Skor warna daun - *

Bobot total - *

Bobot per 4 tanaman

- * aMST= minggu setelah tanam.

Lampiran 2 Rekapitulasi sidik ragam hasil percobaan pada pakchoy ‘Nauli’

Peubah Umur tanaman (MST)

a

1 2 3 4

Tinggi tanaman tn tn tn tn

Jumlah daun tn tn * *

Lebar daun tn * tn tn

Diameter batang tn tn ** *

Panjang daun tn * tn tn

Bobot per tanaman - - - **

Bobot daun - - - **

Bobot batang - - - *

Bobot akar - - - *

Bobot layak pasar - - - **

Bobot tidak layak pasar - - - **

Skor warna daun - - - tn

Bobot per 4 tanaman - - - **

Bobot total - - - ** aMST= minggu setelah tanam.

Page 39: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

23

Lampiran 3 Rekapitulasi sidik ragam hasil percobaan pada selada ‘Belini’

Peubah Umur tanaman (MST)

a

1 2 3 4 Tinggi tanaman tn tn tn tn Jumlah daun tn tn tn tn Lebar daun tn tn * tn Diameter batang tn tn * * Panjang daun tn * tn tn Bobot per tanaman - - - ** Bobot daun - - - ** Bobot batang - - - tn Bobot akar - - - ** Bobot tidak layak pasar - - - ** Bobot per 4 tanaman

- - - **

Bobot total

- - - **

aMST= minggu setelah tanam.

Lampiran 4 Perhitungan penyetaraan konsentrasi N

NPK 15:15:15

Konsentrasi N pada AB mix ( 180 mg/l)

15 % N = 100/15 x 0.18 g/l

= 1.2 g/l

NPK 12:14:12

Konsentrasi N AB mix ( 180 mg/l)

12% N = 100/12 x 0.18 g/l

= 1.5 g/l

Lampiran 5 Data suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca bulan Maret-

April 2013

Waktu Pagi Siang Sore

Suhu (0C) RH (%) Suhu (

0C) RH (%) Suhu (

0C) RH (%)

1 MST 30 83 38 61 28 85

2 MST 29 80 37 63 27 90

3 MST 31 77 38 62 30 76

4 MST 30 74 38 62 31 75

Page 40: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

24

Lampiran 6 Analisis usaha tani pakchoy perlakuan pupuk AB mix secara

hidroponik

No Uraian Banyaknya Satuan Harga

satuan Total

(Rupiah)

Biaya Produksi Tetap 1 Sewa rumah kaca 1000 m

2 1 000 1000 000 2 Benih pakchoy 111 g 1 000 111 000 3 Media arang sekam 37 karung 6 000 222 000 4 Polibag 222 buah 200 44 400 5 Nutrisi AB mix 8700 g 32 278 400 6 Insektisida 305 ml 250 76 250 7 Kascing 44 kg 4 000 176 000 8 Jumlah 1 908 050 Biaya Tenaga Kerja 1 Sterilisasi Rumah Kaca 55 HKP 3 000 165 000 2 Total Biaya Produksi 2 073 050 Biaya per ikat pakchoy

(200 gr) 5 000

3 Produksi 122 833 gr 4 Penjualan 614 ikat 5000 3 070 000 5 Keuntungan 996 950 6 B/C 1.48

*Keterangan :

Harga benih bayam dan selada Rp 1 000/g, dalam 1000 m2

rumah kaca memerlukan 111

g benih bayam dan selada

Kebutuhan pupuk AB mixsampai panen untuk tanaman bayam memerlukan4200 g, dan

selada 9300 g dalam 1000 m2

rumah kaca

Produksi tanaman bayam 57 722 g, selada 69 144 g, perlakuan pupuk AB mix dalam

1000 m2

Page 41: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

25

Lampiran 7 Analisis usaha tani pakchoy perlakuan pupuk NPK 15:15:15 secara

hidroponik

No Uraian Banyaknya Satuan Harga

satuan Total

(Rupiah)

Biaya Produksi Tetap 1 Sewa rumah kaca 1000 m

2 1 000 1000 000 2 Benih pakchoy 111 g 1 000 111 000 3 Media arang sekam 37 karung 6 000 222 000 4 Polibag 222 buah 200 44 400 5 Pupuk NPK 15:15:15 6 960 g 6 41 760 6 Insektisida 305 ml 250 76 250 7 Kascing 44 kg 4 000 176 000 8 Jumlah 1 671 410 Biaya Tenaga Kerja 1 Sterilisasi Rumah Kaca 55 HKP 3 000 165 000 2 Total Biaya Produksi 1 836410 Biaya per ikat pakchoy

(200 gr) 5 000

3 Produksi 83 833 g 4 Penjualan 419 ikat 5 000 2 095 000 5 Keuntungan 258590 6 B/C rasio 1.14

*Keterangan :

Harga benih bayam dan selada Rp 1 000/g, dalam 1000 m2

rumah kaca memerlukan 111

g benih bayam dan selada

Kebutuhan pupuk NPK 15:15:15 sampai panen untuk tanaman bayam memerlukan 3 360

g, dan selada 7 444 g dalam 1000 m2 rumah kaca

Produksi tanaman bayam 49 667 g, dan selada 45 211 g, perlakuan pupuk NPK 15:15:15

dalam 1000 m2 rumah kaca

Page 42: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

26

Lampiran 8 Analisis usaha tani pakchoy perlakuan pupuk NPK 12:14:12 secara

hidroponik

No Uraian Banyaknya Satuan Harga

satuan Total (Rupiah)

Biaya Produksi Tetap 1 Sewa rumah kaca 1000 m

2 1 000 1000 000

2 Benih pakchoy 111 g 1 000 111 000 3 Media arang sekam 37 karung 6 000 222 000 4 Polibag 222 buah 200 44 400 5 Pupuk NPK 12:14:12 8700 g 52 452 400 6 Insektisida 305 ml 250 76 250 7 Kascing 44 kg 4 000 176 000 8 Jumlah 2 082 050 Biaya Tenaga Kerja 1 Sterilisasi Rumah

Kaca 55 HKP 3 000 165 000

2 Total Biaya Produksi 2 247 050 Biaya per ikat

pakchoy (200 gr) 5 000

3 Produksi 76 444 g 4 Penjualan 383 ikat 5 000 1 915 000 5 Keuntungan -332 050 6 B/C rasio -0.85

*Keterangan :

Harga benih bayam dan selada Rp 1 000/g, dalam 1000 m2

rumah kaca memerlukan 111

g benih bayam dan selada

Kebutuhan pupuk NPK 12:14:12 sampai panen untuk tanaman bayam memerlukan 4 200

g, dan selada 9 300 g dalam 1000 m2 rumah kaca

Produksi tanaman bayam 50 388 g, dan selada 40 094 g, perlakuan pupuk NPK 12:14:12

dalam 1000 m2 rumah kaca

Page 43: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN

27

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Indramayu pada tanggal 28 Oktober 1991 dari ayah Dr

H. Ahmad Mujahid DN, MSi (Alm) dan ibu Hj. Erni mulyanti, Amd. Penulis

adalah putri pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1996 penulis memulai

pendidikan Taman Kanak-Kanak PUI Indramayu dan lulus pada tahun 1998.

Penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di Sekolah Dasar Negeri 3 Teluk

Agung Indramayu dan lulus pada tahun 2003. Penulis melanjutkan pendidikan

Madrasah Tsanawiyah di Pondok Pesantren Modern Husnul Khotimah Kuningan

Jawa Barat dan lulus pada tahun 2006. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan

di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sindang Indramayu dan lulus pada tahun

2009. Pada tahun yang sama, penulis masuk sebagai mahasiswi Departemen

Agronomi dan Hortikultura di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan

Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana

pada tahun 2014.

Selama masa perkuliahan, penulis aktif dalam kegiatan organisasi

kemahasiswaan intra dan ekstra kampus.Tercatat penulis pernah menjadi anggota

Organisasi Ikatan Keluarga Asal Indramayu (IKADA) tahun 2009, Bendahara staf

Olahraga dan Seni IKADA tahun 2011, dan Bendahara staf Informasi dan

Komunikasi HIMAGRON IPB tahun 2011.Penulis juga tercatat sebagai Asisten

Praktikum Dasar-Dasar Hortikultura pada tahun ajaran 2012/2013. Penulis juga

tercatat pernah bekerja Part Time pada tahun 2013 sebagai Field Staff Asistant

Technology Transfer di Teaching Farm IPB – PT East West Seed Indonesia.

Selain itu, penulis juga aktif sebagai panitia kegiatan kemahasiswaan dan peserta

berbagai kegiatan seminar.

Page 44: SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB PADA BUDIDAYA … · SUMBER HARA SEBAGAI PENGGANTI AB MIX PADA BUDIDAYA SAYURAN DAUN SECARA HIDROPONIK RIZQI UTAMI NUGRAHA DEPARTEMEN AGRONOMI DAN