suara januari 2010 main

44
Vol.V No.129 8 January 2010 PUBLISHED BY: HK PUBLICATIONS LTD. TEL: 2851 1766 Pilihan Anda Yang Tepat Mereka menda- patkan “rumah” di China Halaman 22-23 Opick diperiksa Polda Kalsel KABAR mengejutkan beredar tentang Apick. Penyanyi lagu-lagu religius tersebut harus berurusan dengan pihak kepolisian Halaman 40 KPPPA berharap tidak ada BMI berulang Mereka sdiharapkan bisa mengembangkan oleh-oleh yang mereka dapat selama menjadi BMI. Halaman 6 MENTERI Tenaga Kerja dan Trans- migrasi (Mennakertrans) Muhaimin Iskandar mengakui salah satu akar ma- salah penanganan buruh migran adalah tingginya biaya penempatan (cost struc- ture). Sementara soal belum diterapkan- nya Surat Edaran No 186 tahun 2008 yang menurunkan biaya penempatan menjadi Rp 15,5 juta, itu karena ada be- berapa hal yang delematik. “Karena ada beberapa komponen yang sangat tergantung sama pasar. Yang tergantung sama pasar ini yang susah. Pernah juga saya sampaikan bagaimana kalau kita tetapkan saja standard mak- simalnya saja?” ujarnya dalam dialog dengan perwakalian organisasi buruh migran dan lembaga swadaya masyar- akat (LSM) di Hong Kong pada Minggu (27/12) lalu. Dalam dialog yang berlangsung di Lantai 20 gedung Konsulat Jenderal Re- publik Indonesia (KJRI) itu, Mennaker- trans yang saat itu didampingi Konsul Jenderal Ferry Adamhar, juga menyam- paikan soal tiga target utamanya terkait penanganan buruh migran. Ketiga hal itu adalah, mencari dan menemukan sistem paling tepat dalam program kerja 100 hari, menjadikan program penempatan buruh migran menjadi faktor ekonomi yang produktif, Oleh Fanani Tak...halaman 2 OS 3 tahun, dipulangkan karena buta dan lumpuh ERWIN Susanti Muladi (32), buruh mi- gran asal Lampung, harus dipulangkan ke Tanah Air oleh pihak Konsulat Jen- deral Republik Indonesia (KJRI) karena kondisi kesehatannya tak memung- kinkan ia bertahan di Hong Kong. Vi- rus yang menyerang otaknya membuat matanya buta dan separuh tubuhnya lumpuh. Sementara ia juga sudah ber- status overstayed selama 3 tahun. “Kami sudah menghubungi keluar- ganya. Kini tinggal menunggu release dari rumah sakit kapan ia bisa dibawa pulang,” ungkap Konsul Muda Konsul- er, Astrid Puspitasari, kepada SUARA, Minggu (20/12). Astrid mengatakan bahwa KJRI menerima informasi tentang kondisi Erwin dari pihak RS. Queen Elizabeth sekitar bulan Agustus, sepekan setelah Erwin dirawat inap di RS tersebut. Erwin yang masuk ke Hong Kong ta- hun 2002 tersebut dibawa oleh teman- nya ke RS sudah dalam kondisi peng- lihatan yang buruk dan tubuh bagian kanannya sulit digerakkan. “Saat kami menjenguk pertama, ia masih bisa meli- hat samar-samar. Tapi kini, sama sekali tak bisa melihat,” ujar Astrid. Namun tubuh bagian kanan Erwin yang se- mula lumpuh kini sudah mulai bisa digerakkan. Astrid mengatakan bahwa Erwin awalnya tak mau dipulangkan dan in- gin bertahan di Hong Kong. Namun kondisi matanya yang tak bisa melihat dan keluarga di rumah yang meng- inginkan ia kembali, membuat Erwin akhirnya menyerah. Sementara untuk kasus overstayed Oleh Santi PT & agen...halaman 2 Standard maksimal Ide Mennakertrans atasi tingginya biaya penempatan buruh migran MENNAKERTRANS Muhaimin Iskandar dikerubut BMI untuk bersalaman maupun foto bersama saat berkeliling di Victoria Park, Minggu (27/12).

Upload: mamasmoe-bagus

Post on 10-Mar-2016

264 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Media buruh migran Indonesia di Hong kong, terbit 35.000 eksemplar

TRANSCRIPT

Page 1: SUARA Januari 2010 Main

Vol.V No.1298 January 2010

PUBLISHED BY: HK PUBLICATIONS LTD. TEL: 2851 1766

Pilihan Anda Yang Tepat

Mereka menda-patkan “rumah” di China

Halaman 22-23

Opick diperiksa Polda KalselKABAR mengejutkan beredar tentang Apick. Penyanyi lagu-lagu religius tersebut harus berurusan dengan pihak kepolisian

Halaman 40

KPPPA berharap tidak ada BMI berulangMereka sdiharapkan bisa mengembangkan oleh-oleh yang mereka dapat selama menjadi BMI.

Halaman 6MENTERI Tenaga Kerja dan Trans-migrasi (Mennakertrans) Muhaimin Iskandar mengakui salah satu akar ma-salah penanganan buruh migran adalah tingginya biaya penempatan (cost struc-ture). Sementara soal belum diterapkan-nya Surat Edaran No 186 tahun 2008

yang menurunkan biaya penempatan menjadi Rp 15,5 juta, itu karena ada be-berapa hal yang delematik.

“Karena ada beberapa komponen yang sangat tergantung sama pasar. Yang tergantung sama pasar ini yang susah. Pernah juga saya sampaikan bagaimana kalau kita tetapkan saja standard mak-simalnya saja?” ujarnya dalam dialog

dengan perwakalian organisasi buruh migran dan lembaga swadaya masyar-akat (LSM) di Hong Kong pada Minggu (27/12) lalu.

Dalam dialog yang berlangsung di Lantai 20 gedung Konsulat Jenderal Re-publik Indonesia (KJRI) itu, Mennaker-trans yang saat itu didampingi Konsul Jenderal Ferry Adamhar, juga menyam-

paikan soal tiga target utamanya terkait penanganan buruh migran.

Ketiga hal itu adalah, mencari dan menemukan sistem paling tepat dalam program kerja 100 hari, menjadikan program penempatan buruh migran menjadi faktor ekonomi yang produktif,

Oleh Fanani

Tak...halaman 2

OS 3 tahun, dipulangkan karena buta dan lumpuh

ERWIN Susanti Muladi (32), buruh mi-gran asal Lampung, harus dipulangkan ke Tanah Air oleh pihak Konsulat Jen-deral Republik Indonesia (KJRI) karena kondisi kesehatannya tak memung-kinkan ia bertahan di Hong Kong. Vi-rus yang menyerang otaknya membuat matanya buta dan separuh tubuhnya lumpuh. Sementara ia juga sudah ber-

status overstayed selama 3 tahun.“Kami sudah menghubungi keluar-

ganya. Kini tinggal menunggu release dari rumah sakit kapan ia bisa dibawa pulang,” ungkap Konsul Muda Konsul-er, Astrid Puspitasari, kepada SUARA, Minggu (20/12).

Astrid mengatakan bahwa KJRI menerima informasi tentang kondisi Erwin dari pihak RS. Queen Elizabeth sekitar bulan Agustus, sepekan setelah

Erwin dirawat inap di RS tersebut. Erwin yang masuk ke Hong Kong ta-

hun 2002 tersebut dibawa oleh teman-nya ke RS sudah dalam kondisi peng-lihatan yang buruk dan tubuh bagian kanannya sulit digerakkan. “Saat kami menjenguk pertama, ia masih bisa meli-hat samar-samar. Tapi kini, sama sekali tak bisa melihat,” ujar Astrid. Namun tubuh bagian kanan Erwin yang se-mula lumpuh kini sudah mulai bisa

digerakkan. Astrid mengatakan bahwa Erwin

awalnya tak mau dipulangkan dan in-gin bertahan di Hong Kong. Namun kondisi matanya yang tak bisa melihat dan keluarga di rumah yang meng-inginkan ia kembali, membuat Erwin akhirnya menyerah.

Sementara untuk kasus overstayed

Oleh Santi

PT & agen...halaman 2

Standard maksimalIde Mennakertrans atasi tingginya biaya penempatan buruh migranMENNAKERTRANS Muhaimin Iskandar dikerubut BMI untuk bersalaman maupun foto bersama saat berkeliling di Victoria Park, Minggu (27/12).

Page 2: SUARA Januari 2010 Main

� 8 January 2010WARTA

PT dan agen Erwin sudah bubardan meletakkan buruh migran sebagai sukyek aktif yang memiliki harkat dan martabat serta punya daya tawar di ne-gara penempatan.

Mennakertrans kemudian meminta masukan kepada peserta dialog soal pe-nentuan biaya penempatan.

“Akan lebih baik kalau ada jumlah yang harus dibayar majikan jelas,” te-gasnya.

Menanggapi ide Mennakertrans terse-but, Ketua Indonesian Migrant Workers Union (IMWU) Sringatin mengatakan bahwa mengatasi tingginya biaya pen-empatan dengan menetapkan standard maksimal itu sama sekali tidak akan menyelesaikan masalah. Biaya agen akan tetap tinggi dan pemerasan terha-dap buruh migran masih akan terus ber-langsung dengan aman.

“Karena peraturan yang ada selama ini pun tidak pernah dijalankan dan se-mua ketetapan tidak pernah melibatkan buruh migran. Kedua karena biaya agen di Hong Kong itu maksimum tidak boleh melebihi 10 persen gaji pertama,” tegasnya, saat dihubungi per telepon, Selasa (5/1).

Hal yang sama keras disampaikan Sekretaris Jendeal Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (ATKI) Rendy. Menu-rut Rendy, apa pun jani itu sebenarnya buruh migran sudah muak karena baik menteri maupun presiden sekalipun selama ini selalu janji dan tidak pernah terbukti ada penerapannya.

“Kalau memang buat peraturan, ka-lau memang mau menurunkan, yang terapkan saja. Tapi soal kalau tuntutan, ATKI tetap pada pendirian, cukup satu bulan gaji. Karena hampir semua sudah ditanggung majikan,” tegasnya, Rabu (6/1).

Rendy menyampaikan, kalaupun bu-ruh migran butuh pelatihan, itu sudah menjadi tugas pemerintah. Jadi jangan bebankan biaya penempatan yang mem-beratkan ini kepada buruh migran.

“Kita jadi buruh migran ini kan karena terpaksa dan karena sebetulnya poton-gan satu bulan gaji itupun sudah cukup. Hong Kong itu menentukan tidak boleh melebihi 10 persen gaji pertama. Poton-gan tujuh bulan itu kan hanya pemerin-tah Indonesia saja yang mengesahkan,” tegasnya.

Lebih lanjut Rendy menegaskan, bagi ATKI semua sudah jelas. sampai kapan pun, selama tuntutan mereka belum diluluskan, mereka akan tetap melan-jutkan tuntutan. Baik itu melalui jalan lobi maupun dengan jalan terus menerus turun di jalan.

Dia juga menyinggung praktik proses perpanjangan kontrak di KJRI yang menurutnya merugikan buruh migran karena tidak mengijinkan pengurusan kontrak kerja mandiri bagi yang pindah majikan atau putus kontrak.

“Seharusnya proses kontrak kerja man-diri itu bisa dilakukan juga oleh mereka yang putus kontrak ataupun ganti ma-jikan selama yang bersangkutan sudah berada di Hong Kong,” tegasnya.

yang dialami, Astrid mengatakan bahwa pihak Imigrasi Hong Kong bisa memahami kondisi Erwin setelah mengecek ke rumah sakit. Hanya saja untuk mematuhi prosedur, menurut staf ketenagekerjaan Agustaf Ilyas, Erwin akan menghadiri sidang pen-gadilan untuk kasus overstayed-nya sebelum kemudian dipulangkan. “Itu

hanya untuk prosedur saja,” ujar Agus-taf. Intinya, Erwin tetap bisa dipulang-kan tanpa menjalani hukuman di Hong Kong karena kasus overteyd-nya.

Data yang dimiliki KJRI menyebut bahwa sulung dari tiga bersaudara ini berasal dari Dusun Mesuji, Hadimu-lyo, Lampung. Ia diberangkatkan oleh PT.KMS yang berkantor di Jakarta pada tahun 2002 dan disalurkan oleh agen Guide World. Namun baik PT maupun

agen penyalurnya kini sudah bubar. Menurut keterangan Erwin kepada

pihak KJRI, Erwin menjalani kontrak kerja sebagai pekerja rumah tangga hanya selama empat tahun. Setelah itu ia overstayed.

Dokter yang menanganinya tak menyebut persis apa yang membuat Er-win menjadi buta dan nyaris lumpuh. Ia hanya menyebut bahwa kemungki-nan penyebabnya adalah virus.

Dari halaman 1

Tak selesaikan masalahDari halaman 1

UNDANGAN !!Bagi Para Member Dr SmithSilakan Anda Menghadiri‘Dr Smith VIP Event’Tempat : GRAPPAS CELLAR,Jardine House BasementC E N T R A LWaktu : pkl 13.00 – 17.00Inquiry : 3416 3673

Page 3: SUARA Januari 2010 Main

�8 January 2010 SUARA

Page 4: SUARA Januari 2010 Main

� 8 January 2010SUARA

Page 5: SUARA Januari 2010 Main

�8 January 2010 SUARA

Page 6: SUARA Januari 2010 Main

� 8 January 2010WARTA

KEMENTERIAN Pemberdayaan Per-empuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) berharap buruh migran Indonesia (BMI)di Hong Kong tak kembali menja-di buruh migran setelah mereka pulang ke Tanah Air. Sebaliknya, KPPPA ber-harap mereka memanfaatkan oleh-oleh keahlian yang mereka dapatkan untuk dikembangkan di Tanah Air.

Harapan tersebut disampaikan Dep-uti Menteri urusan Lembaga Swadaya Masyarakat Sri Winarsih di depan pulu-han anggota Halaqoh Rabu di aula Ma-jid Amar, Wan Chai, Rabu (23/12).

“Kami sangat berharap ketika sudah pulang, Mbak-Mbak tidak kembali lagi ke Hong Kong,” tegasnya.

Lebih lanjut Sri Winarsih menyam-paikan, meski kementriannya tidak se-cara khusus menangani langsung masa-lah buruh migran, namun bukan berarti pihaknya diam saja. “Dalam kondisi apapun, selama itu masih menyangkut urusan perempuan, kita akan turut ber-juang,” katanya.

Dia kemudian menyebut Pusat Pelay-anan Terpadu Pemberdayaan Perem-puan dan Anak (P2TP2A) sebagai salah satu program KPPPA yang bisa diman-faatkan para mantan BMI untuk mem-

bantu mengembangkan diri. Meskipun, diakuinya, untuk sementara ini P2TP2A masih lebih menitikberatkan pada pem-berian bantuan atas kasus kekerasan yang terjadi pada perempuan.

“Namun ke depan kita usahakan un-tuk juga bisa membantu dalam aspek ekonomi. Jadi kita sosialisasikan ini supaya juga memberdayakan mantan TKW,” tegasnya.

Program P2TP2A sendiri direncana-kan akan menjangkau seluruh provinsi dan kabupaten yang ada di Indonesia. Saat ini sudah seluruh provinsi dan lebih dari 400 kabupaten yang memiliki

P2TP2A.Sri Winarsih sendiri berkunjung ke

Hong Kong bersama rombongan dalam rangka mendapatkan masukan tentang peran lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam membantu warga negara Indonesia di Hong Kong.

“Kami dari Jakarta ini ingin mengeta-hui peran LSM Indonesia,” teranganya.

Masih menurut pandangannya, sepat-utnya para BMI yang ada di Hong Kong ini bersyukur karena sejauh yang dia dengar Konsulat Jenderal Republik In-donesia (KJRI) di Hong Kong ini sangat perhatian terhadap perlindungan BMI.

KPPPA berharap tak ada BMI berulang

Oleh Fanani

Depkominfo akan bikin pusat info BMI online DEPARTEMEN Komunikasi dan Infor-masi (Depkominfo) akan membangun sistem informasi buruh migran Indone-sia (BMI) secara menyeluruh dan bisa diakses lewat internet. Sistem itu juga diharapkan sekaligus bisa menjadi sum-ber informasi utama bagi mereka yang akan bekerja sebagai buruh migran.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Informasi Perekonomian Drs Isa An-shory di depan puluhan BMI di Hong Kong, Rabu (23/12) lalu. Bahkan, ka-tanya, dengan sistem tersebut nantinya seseorang bisa dengan mudah mengeta-hui bahwa si A bekerja di negara mana dan melalui perusahaan apa.

“Tahun 2010 kita harapkan sudah mu-lai online dan bisa diakses,” tegasnya di acara yang berlangsung di aula Masjid Amar, Wan Chai tersebut.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa selama ini Depkominfo sudah meninjau berbagai negara dan mendapati akses informasi bagi warga negara Indonesia di Hong Kong bisa berlangsung dengan sangat baik.

Usai acara, kepada SUARA, Isa An-shory menjelaskan tujuan pembuatan sistem informasi ini semata-mata untuk menjadikan urusan buruh migra men-jadi lancar sesuai perintah Presiden.

“Urusan TKI itu kan banyak banget yang terlibat. Ada BNP2TKI, Dep-

nakertrans, terus masing-masing punya kepentingan jadi ruwet. Ini yang akan kita hilangkan. Bagaimana urusan TKI ini jadi lancar,” terangnya.

Selain itu, katanya, pembuatan sistem informasi lengkap ini juga dimaksud-

kan untuk memu-dahkan masyarakat yang hendak melamar kerja dengan tidak perlu melalui sistem birokrasi yang rumit dan bertele-tele.

“Pokoknya kita sed-erhanakan prosesnya

hingga tidak ada yang mengalami kesu-litan birokrasi. Kalau selama ini pemer-intah selalu dianggap sangat birokratis, ini justru kita sederhanakan. Jadi siapa pun dia bisa mendapatkan informasi siapa itu Aminah dan seterusya. Ter-masuk untuk melamar kerja,” jelasnya.

Dia juga menjelaskan bahwa saat ini, Depkominfo juga sedang menggalakkan program Desa Pakai Internet atau Desa Pintar. Saat ini sudah lebih dari 150 desa menikmati program ini dan masih akan terus dikembangkan jumlahnya.

Sementara yang terkait dengan akses informasi bagi warga negara Indonesia yang di luar negeri, khususnya buruh migran, pihaknya merekomendasikan pemerintah untuk menyusun ulang master Memorandum of Understanding (MoU) dengan negara penempatan.

Oleh Fanani

SRI Winarsih saat berbicara di Islamic Union Hong Kong, Rabu (23/12).

ISA Anshory

Page 7: SUARA Januari 2010 Main

�8 January 2010 SUARA

Page 8: SUARA Januari 2010 Main

� 8 January 2010WARTA

MENGANTIPASI kasus child-traffick-ing (perdagangan anak) dan juga se-bagai upaya memberikan perlindungan yang memadai terhadap anak, Indone-sia memperketat aturan soal adopsi atau pengangkutan anak.

Departemen Sosial bahkan merasa perlu menyosialisasikan hal ini untuk

komunitas buruh migran Indonesia di Hong Kong, mengingat banyak para per-empuan Indonesia yang memutuskan merantau ke luar negeri dan meninggal-kan anak-anak mereka di Tanah Air.

Bertempat di Ruang Ramayana KJRI, Minggu (20/12) lalu, acara sosialisasi ini dihadiri sekitar 150 orang yang merupakan perwakilan dari sejumlah organisasi BMI.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan dan Rehabilitasi Anak, Depsos, Harry Hikmat,

dalam paparannya mengatakan bahwa nantinya akan ada proses panjang yang mesti ditempuh sebelum seorang anak bisa dipungut atau mendapatkan orang tua angkat.

“Ke depan memang lebih rumit. Tapi untuk kepentingan anak, why not?,”

ujarnya. Saat ini, menurut Harry, sekitar 70

persen anak yang dititipkan di panti asuhan sebenarnya masih memiliki orang tua yang lengkap. Semestinya, dengan orang tua yang masih lengkap, anak-anak ini tak perlu masuk di panti asuhan.

Sementara untuk proses adopsi atau pengangkatan anak nantinya harus ter-lebih dulu dipastikan bahwa anak terse-but sudah tak memiliki hak asuh atau keluarga anak tersebut telah mencabut hak asuhnya. “Anak yang boleh dia-dopsi adalah anak yang kuasa asuhnya dicabut dlu orang tuanya,” ujarnya.

Kalau orang tua atau keluarganya masih ada, maka mesti sepengetahuan mereka. Kalau misalnya tidak ada, ha-rus dicari dulu sebelum sampai pada kesimpulan bahwa ia (anak tersebut) tak memiliki orang tua dan keluarga. Dari sini kemudian ditempuh proses/pros-edur pengadilan sebelum diambil alih

oleh negara dan dimasukkan ke panti atau diadopsi.

Upaya ini, menurut Harry, ditempuh untuk menghindari banyaknya kasus perdagangan anak yang terjadi akhir-akhir ini. Juga kasus pengasuhan yang salah yang dilakukan oleh orang tua angkat.

Kasus pembunuhan yang dilakukan anak usia 11 tahun terhadap ibu ang-katnya yang terjadi di Jakarta baru-baru ini menjadi salah satu perhatian Depsos. Anak korban Tsunami tersebut diadopsi oleh orang di Jakarta, namun diperlaku-kan dengan tidak baik sehingga ia ke-mudian nekad memukul ibu angkatnya dengan kayu hingga tewas.

Depsos memaparkan bahwa saat ini sebanyak 83 persen anak telantar di In-donesia masih memiliki orang tua yang lengkap.

Dan dari jumlah tersebut, banyak yang orang tuanya bekerja di luar negeri sebagai buruh migran.

Negara perketat aturan adopsi anakOleh Santi/Rie Rie

TIM Depsos saat tampil berbicara dalam penyuluhan di Hong Kong.

Page 9: SUARA Januari 2010 Main

�8 January 2010 SUARA

Page 10: SUARA Januari 2010 Main

10 8 January 2010

Renungi kematian

NABI Muhammad (SAW) bersabda:” Banyak-banyaklah kamu mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian.” (Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah).

Hadis di atas mengajak kita semua untuk sama-sama merenungi kematian yang pasti datangnya. Renungan ini sangat penting karena manusia dewasa ini lebih mementingkan urusan dunia daripada akhirat, lebih gigih menge-jar material ketimbang merenungi ajal. Apalagi dua penyakit kronis yang telah menjangkiti manusia modern kini amat ketara, yakni penyakit cinta dunia dan takut mati.

Mas’alah kematian sangat jarang sekali dibicarakan, diceramahkan, didis-kusikan, apalagi diseminarkan. Padahal mati adalah sesuatu yang pasti dan tidak mungkin lari darinya. “ Tiap-tiap yang bernafas pasti akan mati. Dan sesung-guhnya pada Hari Kiamat pahala kal-ian akan disempurnakan. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang mem-perdayakan.” (Ali Imran:185).

Nabi Muhammad (SAW) mengin-gatkan bahwa akan datang suatu masa nanti manusia mencintai lima perkara dan melupakan lima: mencintai dunia dan melupakan akhirat, mencintai harta dan melupakan hisab, mencintai ma-khluq dan melupakan Khaliq, mencintai dosa dan melupakan tobat, serta mencin-tai rumah dan melupakan kubur.

Mati dan kematian harus selalu diin-gat, karena dengan mengingat mati itu hati manusia yang keras akan berubah menjadi lembut. Nabi (SAW) menyat-akan bahwa:”sesungguhnya hati itu bisa berkarat seperti besi. Para sahabat ber-tanya,’ Ya Rasulullah! Bagaimana cara membersihkan hati yang berkarat itu?’ Beliau menjawab,’ membaca Al-Qur’an dan mengingat kematian.’” (Baihaqi)

Kematian bisa menjemput siapa saja dan pada kapan saja. Kematian tidak mengenal anak kecil, orang tua, anak muda, orang sakit, yang masih segar, yang sedang bekerja, atau yang sedang istirahat. Ajal maut juga tidak mem-bedakan antara rakyat maupun raja, antara yang kaya dan yang miskin, antara pembuat dosa dan pelaku ke-bajikan, antara majikan dan pembantu rumah. Semuanya akan didatangi mati tanpa terkecuali.

Setiap hari usia manusia semakin berkurang. Cepat atau lambat dia akan masuk ke dalam liang lahat yang gelap, dan sendirian.

Kematian adalah kepastian. Semua

nabi telah mati. Para pembesar dan raja dunia telah sirna. Fir’aun yang dahulu pernah mengaku dirinya sebagai tuhan pun telah lenyap. Semua yang masih hidup, termasuk anda, saya dan kita se-mua, tak lama lagi akan meninggalkan dunia pesona ini.

Imam Bukhari meriwayatkan:”Setiap mayat yang dibawa ke kuburan itu di-iringi oleh tiga perkara, yakni keluar-ganya, hartanya dan amalnya. Dua akan kembali ke rumahnya: harta dan keluar-ganya dan hanya satu yang kekal tinggal bersamanya yaitu amal ibadahnya.”.

Cobalah anda pergi ke kuburan dan perhatikan sekelilingnya. Anda akan temui semuanya sama. Mereka sedang berada di dalam rengkuhan liang kubur, meninggalkan istana, kemewahan harta, pangkat, keluarga yang dicintainya dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, pergunakanlah masa mudamu saat ini sebelum datang masa tuamu, masa lapangmu sebelum waktu sempitmu, waktu sehatmu sebelum sak-itmu, ketika kaya sebelum miskinmu, dan bekalilah hidupmu sebelum mat-imu. Bertaubatlah sebelum terlambat. Camkanlah bahwa nikmat dunia ini sangat sedikit, sementara nikmat akhirat cukup banyak. Nikmat dunia ini sangat sementara, manakala nikmat akhirat itu kekal abadi. Nikmat dunia ini terkadang membawa kesenangan dan ancaman, akan tetapi nikmat akhirat pasti akan membawa kesenangan dan kedamaian.

Prihatin BMI pada mabuk DEAR SUARA, maaf ya kalau aku sering nulis surat pembaca. Soalnya baru bisa nulis kelas surat pembaca saja.

Begini, makin hari saya melihat kok makin banyak saja BMI yang pada mabuk pas hari libur Minggu di daerah Causeway Bay. Lebih parah lagi kok ya mabuknya pada sembarangan saja. petentang-petenteng di pinggir jalan sambil megangin botol atau kaleng minuman keras seolah sudah makin gagak kalau sudah bawa begituan.

Beberapa kali saya juga pernah melihat bahkan sampai ada yang tidak bisa bangun dan jadi otong-otongan teman-temannya yang juga pada setengah mabuk gak karuan.

Apa nggak seharusnya kita sebagai BMI malu dengan kelakuan yang kayak begitu itu. Kalau memang tidak percaya dengan agama

yang melarang segala jenis minuman keras, bukankah juga sudah ada tempatnya sendiri untuk melakukan aktivitas yang begitu itu. Bukan malah keleleran di pinggir jalan yang ujung-ujungnya bikin ruwet.

Belum lagi kalau ternyata kebablasan dan terpaksa ke akhirat lebih awal. Kalaupun selamat, apa ya nggak membuat susah kita sendiri kalau kemudian kerjaan kita tidak beres dan majikan tidak suka?

Kalau nanti dipecat, terus ribut bikin cerita tentang majikan yang gak benarlah, yang usillah, yang cerewetlah terus nuntut ke labor tanpa alasan jelas.

Nuntut majikan yang kurang ajar itu memang harus tapi kalau kesalahannya kita sendiri yang bikin ya mau apa coba? Apa nggak hanya bikin malu kita sendiri?

Begitu saja SUARA soal keprihatinan saya.

Semoga ada yang baca tapi semoga juga tidak ada yang tersinggung wong maksud saya itu baik dan tulus.

Miswarni, North Point

Ingin koleksi tulisan Pak Muhaemin SUARA yang baik. Saya adalah pembaca setiamu loh meski baru setahun kerja di Hong Kong. Majikan saya baik, suka bawakan saya koran SUARA kalau kebetulan saya tidak libur atau sudah tidak kebagian koran karena libur saya bukan hari Minggu.

Saya suka sekali baca tulisan Pak Muhaemin yang tentang agama itu. Saya pernah tanya-tanya sama teman-teman katanya Pak Muhaemin itu sudah nulis di SUARA sejak bertahun-tahun lalu. Terus saya kepikiran apa mungkin kumpulan tulisannya sudah diterbitkan. Kalau sudah di mana saya bisa

mendapatkannya atau membelinya. Tolong saya dikasih tahu di mana saya bisa membeli sebab menurut saya sangat berguna.

Lilis, Saw Kae Wan

Soal perpustakaan lagi SAYA sudah dua kali membaca surat pembaca di SUARA ini yang bicara soal perpustakaan khusus BMI. Biar tambah didengar oleh KJRI, saya juga ikut-ikutan usul yang sama. Intinya kita-kita para BMI ingin KJRI menyediakan perpustakaan yang bisa dibaca oleh para BMI di Hong Kong. Tempatnya di mana ya terserah KJRI. Kan di KJRI sudah banyak orang pintar dan kaya-kaya. Masak bikinkan perpustakaan buat BMI saja nggak bisa. Kan malu sama BMI yang sekolahnya banyak yang gak tinggi kayak saya.

Munawaroh, Mong Kok

Bukan janji tapipenerapannya yang penting LAPORAN utama media menurunkan berita tentang ide Menteri Tenaga Ker-ja dan Transmigrasi (Mennakertrans) yang baru, Muhaimin Iskandar, untuk menerapkan Standard Maksimal biaya yang boleh dipungut agen dan PJTKI untuk mengatasi tingginya biaya pen-empatan buruh migran.

Sekilas, ide ini terlihat baik dan san-gat memihak kepentingan buruh mi-gran yang selama ini menjadi korban. Namun, jika kita kaji lebih dalam, ide bisa jadi akan tetap atau bahkan meru-gikan posisi buruh migran.

Sebab, jika benar pemerintah menetapkan standard maksimal terse-but, bisa berarti menyerahkan sisanya atau membiarkan pasar menentukan besaran biaya penempatan.

Sementara dengan posisi tawar bu-ruh migran selama ini terhadap pe-rusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) atau agen nyaris bisa dibilang tidak ada. Apalagi masih ditambah dengan kondisi penerapan hukum dan peraturan yang nyaris macet seluruh-nya. Tidak adanya mekanisme per-

lindungan yang memadai juga sangat mungkin menjadikan buruh migran hanya menjadi permainan PJTKI saja.

Tanpa mekanisme perlindungan yang memadai bisa saja PJTKI mena-warkan biaya sangat murah untuk menarik calon buruh migran, namun kenyataannya mereka hanya mene-lantarkannya. Sementara posisi buruh migran tetap seperti sekarang, tak pu-nya posisi tawar untuk melawan.

Jadi, yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana pemerintah juga menyiapkan dan benar-benar mampu memastikan semua alat kontrol ber-fungsi dengan baik dan bukan sekadar kembali menentukan keputusan baru.

Atau bisa jadi, tanggapan oragnisa-si-organisasi buruh migran di Hong Kong-lah yang benar ketika menang-gapi ide penentuan standar maksimal biaya penempatan ini, “Bukan janji tapi penerapannya yang lebih penting.”

Karena, selama ini begitu banyak peraturan dan ketentuan telah ditetap-kan, namun toh tak pernah benar-be-nar dijalankan.

Published by HK Publications Ltd.31/F., Prosperity Millennia Plaza, 663 King’s Rd.

North Point, Hong Kong

Telp: 3416 3647, 2851 1766 Fax: 2858 8979E-mail: [email protected]

Tsat Tsz Mui P.O. Box 60185

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced without the written

permission of the publisher.We wish to acknowledge the following news sources: Asian

Migration News, Kompas, Suara Pembaruan, Tempo Interaktif, Sinar Harapan and South China Morning Post.

Fanani EditorSanti ReporterNurul Qoiriah Editorial ConsultantJoko Harjanto Assistant Sales ManagerCorelene B. Cruz Sales & Marketing ExecutiveJeneth P. Julve Advertising CoordinatorNin Tang Designer

MimbarRohani

Anda

Oleh H. Abdul Muhaemin

Editorial

Untuk dilihat

Surat pembaca

FORUM

Konsultasi hukum

Oleh Tania Tsim

SAYA telah bekerja selama 14 bulan. Saya sudah kehilangan kesabaran saya dan merasa tidak bisa lagi menanggung perlakukan kedua majikan saya. Setiap bulan, majikan membayar saya uang gaji $3000 dan memberi dua kali libur sebulan. Majikan mengatakan kepada saya bahwa saya telah sangat beruntung karena itu.

Majikan saya sering komplain tentang pekerjaan saya, mereka mengatakan kerja saya tidak seharga dengan jum-

lah uang yang mereka telah bayarkan kepada saya. Di samping itu maereka mengatakan bahwa seharusnya saya tidak mendapat liburan karena saya dari Indonesia.

Mereka juga tidak akan ragu-ragu un-tuk memukul saya kalau mereka tidak senang dengan pekerjaan saya. Minggu lalu majikan saya marah karena saya bangun terlambat 10 menit, majikan perempuan saya kemudian memukul kepala saya dan menghukum saya tidak boleh sarapan pagi pada hari itu. Saya sudah tidak bisa tahan

Dari SumiTERIMA kasih atas surat dari adik. Saya sangat menyesalkan dan bisa membay-angkan kesulitan dari adik. Sebenarnya majikan adik telah melakukan pelang-garan hukum sipil dan kriminal. Setiap

pekerja rumah tangga di Hong Kong ha-rus menerima uang gaji dan libur seperti yang telah di tetapkan seperti di kontrak kerja.

Majikan adik telah melanggar hukum karena membayar gaji adik kurang dari gaji yang tertera di dalam kontrak kerja dan tidak memberikan libur mingguan. Oleh karena itu adik bisa melaporkan majikan adik ke Departement Ketena-gakerjaan di Hong Kong dan menuntut hak-hak adik.

Adalah merupakan tindakan kriminal kalau seseorang telah melakukan tin-dakan kekerasan terhadap fisik orang lain. Adik harus melaporkan majikan adik kepada polisi. Adik bisa menel-epon ke nomor panggilan darurat 999 atau langsung melapor ke kantor polisi terdekat.

Lagi-lagi underpaid

Page 11: SUARA Januari 2010 Main

118 January 2010 SUARA

Page 12: SUARA Januari 2010 Main

1� 8 January 2010WARTA

SEKITAR 400 orang buruh migran In-donesia (BMI) menagih janji pemerin-tah Indonesia untuk segera meratifikasi Konvensi PBB tahun 1990, tentang per-lindungan hak buruh migran dan ang-gota keluarganya, dengan menggelar aksi di depan Konsulat Jenderal Repub-lik Indonesia (KJRI) Hong Kong, Minggu

(20/12). Ratusan BMI yang tergabung dalam Aliansi Blacklist Agen/PJTKI dan Majikan Pelanggar Hukum ini antara lain dimotori Indonesian Migrant Work-ers Union (IMWU) dan Koalisi Organ-isasi TKI di Hong Kong (Kotkiho). Aksi digelar dalam rangka memperingati Hari Buruh Migran Sedunia yang jatuh pada tanggal 18 Desember setiap tahun.

Sejak dikeluarkan tahun 1990, kon-

vensi tersebut menjadi acuan langkah perlindungan hak buruh migran di dunia. Indonesia, sebagai anggota Per-serikatan Bangsa Bangsa (PBB), telah turut menyatujui dengan menandatan-ganinya tahun 2004. Namun hingga saat ini, Indonesia belum meratifikasi.

Maret 2007, pelapor khusus PBB soal buruh migran, Jorge Bustamante, mem-bawa persoalan ini ke dalam Dewan

HAM PBB dan merekomendasikan agar Indonesia segera meratifikasi konvensi tersebut untuk mengatasi masalah bu-ruh migran. Wakil pemerintah Indone-sia di PBB saat itu, Makarim Wibisono, mengatakan di hadapan sidang bahwa Indonesia akan segera meratifikasi Kon-vensi PBB tahun 1990.

Menurut Ketua IMWU, Sringatin, mengatakan apa diucapkan Makarim Wibisono dalam sidang Dewan HAM PBB itu merupakan janji yang harus ditepati. Pemerintah Indonesia, menu-rutnya, harus melakukan itu karena hu-kum perburuhan yang saat ini berlaku masih belum cukup melindungi buruh migran dan keluarganya.

“Hong Kong selama ini dikenal memiliki perlindungan bagi buruh mi-gran, namun kenyataannya masih ban-yak BMI yang mengalami eksploitasi, underpayment, dipotong upahnya berbulan-bulan, tidak diberi libur, jam kerja yang panjang dan lain-lain. Janji ratifikasi itu sudah ada sejak tanda tan-gan dibubuhkan dalam konvensi, tapi kenyataannya BMI masih terus men-galami pemerasan. Pemerintah hanya

menganggap BMI sebagai mesin ATM penghasil devisa saja,” kata Sring, di sela-sela aksi.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigra-si (Menakertrans) yang baru, Muhaimin Iskandar, pernah menyatakan ratifikasi Konvensi PBB 1990 merupakan salah satu agenda 100 hari masa kerjanya. Na-mun, Muhaimin kemudian mengubah-nya sendiri dengan mengatakan bahwa Indonesia masih belum siap meratifikasi konvensi karena masih membutuhkan kesiapan infrastuktur (TempoInteraktif, 14 Desember 2009).

Sringatin menganggap tindakan Mu-haimin ini persis sama dengan penda-hulunya, Erman Soeparno yang hanya memperlihatkan keengganan pemerintah untuk meratifikasi Konvensi PBB 1990.

Selain menagih janji meratifikasi Kon-vensi PBB 1990, dalam aksi yang ber-langsung dua jam ini, mereka juga men-untut pembubaran Terminal IV khusus TKI yang dianggap sebagai sarang pemerasan, menangani masalah pena-hanan paspor oleh agen dan majikan, juga soal biaya agen yang menjadi ma-salah utama BMI di Hong Kong.

BMI tagih janji ratifikasi Konvensi PBBOleh Ally Dalijo

ANGGOTA aliansi saat berdemo di depan gedung KJRI Hong Kong.

Kunjungan Mennakertrans ke HK disambut demo KUNJUNGAN Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Mennakertrans) yang baru, Muhaimin Iskandar ke Hong Kong disambut demonstrasi puluhan ang-gota Indonesian Migran Workers Union (IMWU), Minggu (27/12).

Mereka menuntut Muhaimin segera menindak tegas perusahaan pengerah tenaga kerja Indonesia (PJTKI/agen) dan majikan pelanggar hukum. Ketua IMWU Sringatin menilai kasus pelang-garan hukum yang selama ini diprak-tekkan oleh agen/PJTKI dan majikan dan menimpa buruh migran Indonesia (BMI) merupakan akibat dari ketidak-tegasan pemerintah Indonesia dalam menegakkan hukum.

Saat demonstrasi berlangsung, Men-nakertrans didampingi Konsul Jenderal Ferry Adamhar sedang melakukan dialog dengan puluhan perwakilan organisasi BMI dan lembaga swadaya

masyarakat di lantai 20 gedung Konsu-lat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

Dalam dialog tersebut, Muhaimin antara lain menegaskan bahwa masalah buruh migran adalah salah satu masa-lah utama dalam program 100 hari masa jabatannya sebagai Mennakertrans.

Selama kunjungan ke Hong Kong, 27-28 Desember, selain berdialog den-gan BMI, Mennnakertrans juga dijadwal bertemu dengan asosiasi agen, Labor Department Hong Kong, dan berkun-jung ke Macau.

Sementara itu, dalam pernyataan sikapnya, IMWU menegaskan, UU 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (PPTKILN) yang selama ini berlaku kurang memenuhi kebutuhan perlindungan bagi BMI.

“Kami berharap banyak dengan dia-log kali ini, bukan mengharapkan lagu lama dalam kaset baru,” kata Sringatin menegaskan .

Oleh Ally Dalijo

Page 13: SUARA Januari 2010 Main

1�8 January 2010 SUARA

Page 14: SUARA Januari 2010 Main

14 8 January 2010WARTA

PENGAKUAN ketidaksiapan pemer-intah Indonesia meratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1990 tentang Buruh Migran dan Ang-gota Keluarganya, disesalkan. Alasan ketidaksiapan pemerintah karena per-timbangan implikasi aspek hukum dan ekonomi, dinilai mengada-ngada.

“Nggak bisa seperti itu. Implementasi legal framework (kerangka kerja hu-kum-red) itu memang membutuhkan anggaran. Dan kalau negara penempa-tan belum lakukan ratifikasi itu bukan buntu karena akan ada tekanan inter-nasional,” ungkap Wakil Direktur Asian Migrant Centre (AMC), Lily Purba, ke-pada SUARA, Kamis (10/12).

Sebelumnya, pada hari yang sama, di Jakarta, Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Harkristuti Harkrisnowo menyatakan bahwa pemerintah belum meratifikasi konvensi tersebut karena

belum cukup upaya persiapan.“Kami bukan menolak meratifikasi,

tapi upaya persiapan belum cukup,” ungkapnya seperti diberitakan Tempo.

Kovensi Buruh Migran telah ditan-datangi Indonesia sejak 24 September 2004. Dalam dua periode (1998-2003. 2004-2009) Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia, konvensi ini juga sudah masuk. Tapi konvensi belum diratifikasi hingga masuk periode Rencana Aksi Nasional 2010-2014.

Pemerintah, menurut Harkristuti, mempertimbangkan implikasi terkait aspek yuridis atau hukum di bidang ketenagakerjaan maupun bidang lain-nya. Pemerintah, menurutnya, juga perlu melihat aspek ekonomi terkait kemampuan anggaran negara sebagai konsekuensi implementasi konvensi tersebut. Ia juga menyebut ratifikasi konvensi tersebut tidak serta merta melindung tenaga kerja Indonesia di ne-gara penempatan. Ratifikasi, menurut-nya, akan memiliki sedikit makna jika hanya Indonesia saja yang melakukan-

nya, tapi negara penempatan tidak ikut ratifikasi.

Namun argumen ini dibantah Lily Purba. “Alasan itu klise,” ujarnya. Ia mencontohkan bagaimana Hong Kong yang belum melakukan ratifikasi soal konvensi migran juga bisa ditekan oleh internasional saat berniat menggol-kan aturan yang mengizinkan majikan menghentikan pekerja jika hamil.

Lily berpendapat bahwa jika Indone-sia melakukan ratifikasi itu jelas serta merta punya dampak terhadap per-lindungan terhadap pekerja migran dan anggota keluarganya karena seluruh aturan yang dibuat akan merujuk pada konvensi tersebut.

Sementara itu pakar hukum Todung

Mulya Lubis dalam ulasannya tentang Konvensi Migran 1990 , menyebut lima poin penting yang menjadi alasan ke-napa Indonesia perlu segera melakukan ratifikasi.

Pertama, konvensi ini merupakan kelengkapan proteksi HAM yang su-dah dimiliki oleh para pekerja migrant lewat instrument hukum lainnya. Ked-ua, konvensi ini tak hanya melindungi subjek pekerja migran yang bersangku-tan tetapi juga keluarga pekerja migran tersebut. Ketiga,

Ketiga, konvensi ini menganut asas non-diskriminasi dalam artian tak dibedakan antara pekerja migrant den-gan pekerja bukan-migrant yang me-mang berasal dan berdomisili di negara tempat pekerja migrant bekerja.

Keempat, konvensi ini memuat pasal-pasal yang mencakup semua hak peker-ja baik dalam posisinya sebagai pekerja maupun manusia (human being) seh-ingga bisa disimpulkan bahwa semua hak-hak sipil, sosial, ekonomi dan bu-daya dimiliki oleh pekerja migrant.

Kelima, konvensi ini akan mem-perkuat hak-hak pekerja migran karena negara yang meratifikasinya berkewa-jiban menyesuaikan rejim hukum per-buruhannya dengan konvensi ini.

Sementara itu, Peter van Rooij, Pelak-sana Harian Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) Indonesia, menga-takan ratifikasi konvensi akan mengirim sinyal kuat bahwa Indonesia berkomit-men menjamin hak asasi manusia pekerja migrannya.

Ketidaksiapan pemerintah disesalkan Oleh Santi

BMI HK mengangkat kotak kardus penuh tulisan simbol beban yang mereka tanggung dalam sebuah demonstrasi

Soal ratifikasi Konvensi Migran 1990

Page 15: SUARA Januari 2010 Main

1�8 January 2010 SUARA

218 January 2010 SUARA

2�8 January 2010 SUARA

��8 January 2010 SUARA

Page 16: SUARA Januari 2010 Main

1� 8 January 2010WARTA

RIBUAN orang hadir dalam tahli-lan tujuh hari m e n i n g g a l n y a Gus Dur di ru-mahnya di Cigan-jur, Selasa malam (5/1/2010). Tak hanya warga Nahdlatul Ulama

(NU) saja, tapi juga warga dari berbagai latar belakang suku dan agama datang mendoakan arwah presiden RI ke-4 itu.

Kegiatan serupa yang digelar di Pe-santren Tebu Ireng, Jombang, tempat asal Gus Dur, juga dihadiri demikian banyak orang. Semua yang hadir dengan tulus memohon kepada Tuhan agar memberi-kan tempat yang layak bagi salah satu putra terbaik bangsa Indonesia itu. Di tempat yang lain, umat dari agama lain pun, menggelar acara serupa.

Kepergian Gus Dur memang membuat sebagian besar warga bangsa Indonesia bersedih. Kita kehilangan orang yang berani melawan kekuasaan Soeharto,

orang yang berani merangkul kaum minoritas, orang yang berani berada di depan untuk gerakan Indonesia yang majemuk, dan seorang pemimpin yang merakyat. Seorang pemimpin yang be-rani hanya bermodal “sarung”.

Tentu saja rasa kehilangan yang lebih besar dirasakan oleh warga NU. Karena kepemimpinan Gus Dur lah NU bisa tampil mewarnai dinamika bangsa kita sejak era reformasi ini. Berkat dia lah muncul banyak orang muda cer-dik-pandai yang punya integritas dari NU. Boleh dikata, ia telah melahirkan generasi baru NU yang sesuai dengan perkembangan zaman ke depan.

Tidaklah mengherankan bila sosok Gus Dur mendapat tempat khusus di hati sebagian besar warga NU. Ia tak hanya dihormati dan dituruti karena keturunan “orang besar” - kakeknya KH Hasyim Asyari yang pendiri NU seka-ligus pejuang nasional, dan ayahnya KH Wahid Hasyim yang pernah men-jadi Menteri Agama – tapi juga karena pemikiran dan langkahnya membuat NU berjaya kembali di tingkat nasional.

Karena itu, tak sedikit pula warga NU

dan masyarakat pada umumnya, yang meyakini bahwa Gus Dur diberi ke-mampuan oleh Tuhan melebihi manusia normal. Keyakinan atau anggapan itu dikuatkan oleh kenyataan bahwa Gus Dur bisa tetap beraktivitas normal meski pernah mengalami stroke tiga kali, yang pada umumnya menyebabkan kematian atau kelumpuhan total penderitanya.

Itulah sebab, banyak sekali pelayat mengambil sejumput tanah kuburnya untuk dibawa pulang. Mereka meya-kini tanah itu membawa berkah bagi dirinya maupun keluarganya. Menurut kabar, gundukan tanah makamnya sam-pai menipis karena sedemikian banyak orang menjumputnya.

Salah satu contoh penghormatan, atau kecintaan warga NU kepada Gus Dur, ditunjukkan ketika istri Gus Dur, Ibu Sinta Nuriyah, dilecehkan oleh seorang pemimpin organisasi massa tertentu beberapa tahun lalu. Ketika itu, ribuan kaum muda NU melabrak orang terse-but di markasnya di Tanah Abang, Ja-karta. Anak-anak muda NU itu datang dari berbagai kota dengan sukarela. Akhirnya, orang tersebut meminta maaf

kepada Ibu Nuriyah.“Kalau orang itu tak segera minta

maaf, sudah pasti dia akan mati di tan-gan anak-anak yang sudah panas hati atas penghinaan dia terhadap anggota keluarga Gus Dur,” kata Suhendi, ak-tivis muda NU Cianjur, yang ketika itu ikut datang melabrak.

Tentu masih begitu banyak cerita tentang bagaimana kecintaan warga

NU dan warga bangsa Indonesia pada sosok bernama Gus Dur. Di balik celetu-kannya yang kadang nylekit, atau lucu yang membuat orang terbahak, dia akan dikenang sebagai tokoh toleransi. Se-bagai orang yang telah membuka mata setiap orang bahwa setiap orang wajib menghormati keyakinan ataupun warna kulit orang lain. Semangat itulah yang kini harus kita kobarkan terus.

Selamat jalan Bapak ToleransiOleh Kang Mul

UPACARA pemakaman Gus Dur yang dipimpin langsung oleh SBY.

GUS DUR

Makam Gus Dur masih banjir peziarah

HINGGA hari ketiga setelah pemaka-man, Sabtu (2/1/2010), makam mantan Presiden Abduraahman Wahid alias Gus Dur di kompleks Pondok Pesantren (PP) Tebuireng, Cukir, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih dibanjiri ribuan pe-ziarah.

Bahkan, di antara mereka ada yang sampai menginap hingga hari ketujuh pemakaman Gus Dur yang terhitung sejak Kamis (31/12) lalu itu.

“Kebetulan sekarang tahlil hari ketiga. Makanya saya datang kemari,” kata Khusna, peziarah asal Ngunut, Ka-bupaten Tulungagung.

Dibandingkan dua hari sebelumnya, tahlilan untuk Gus Dur pada hari ketiga itu jauh lebih ramai. Bahkan, pihak Pon-pes Tebuireng sempat kewalahan men-ertibkan para peziarah yang datang ke makam Gus Dur untuk tujuan tertentu, misalnya mengambil tanah kuburan atau benda-benda lain.

“Tolong Bapak dan Ibu untuk tidak membawa sesuatu dari makam, karena di situ juga ada makam Hadratus Syeikh (Hasyim Asy’ari, kakek Gus Dur sekali-gus pendiri NU) dan makam K.H. Wa-hid Hasyim (ayahanda Gus Dur),” kata seorang pengurus melalui pelantang suara.

Gus Dur meninggal dunia di RSCM Ja-karta, Rabu (30/12) malam, dan jenazah-nya dimakamkan di PP Tebuireng mela-lui upacara kenegaraan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (31/12) sore

Oleh Lantip

Page 17: SUARA Januari 2010 Main

1�8 January 2010 SUARA

Page 18: SUARA Januari 2010 Main

1� 8 January 2010WARTA

Dik Srie di rantauSelamat tahun baru 2010 ya. Semoga

di tahun yang baru ini keadaanmu se-lalu baik, dan sehat. Di sini sekalian aku minta maaf karena tidak segera membalas beberapa suratmu yang lalu. Ini gara-gara PLN, yang punya listrik itu. Jadi, berulang kali terjadi saat aku menulis surat untukmu, tiba-tiba aliran listrik mati. Matinya tak tanggung-tanggung. Bisa dari sore hingga pagi.

Gangguan listrik itu terjadi tak han-ya di desa kita saja, tapi juga di banyak kota dan daerah lainnya. Penyebabnya, kata PLN, jumlah pasokan listrik terba-tas, sedangkan penggunanya makin banyak. Terjadi tekor, alias kekurangan listrik.

Jadi Dik, giliran listrik mati sekarang rutin terjadi. Tapi, Dik, yang dikeluhkan banyak orang kampung kita bukanlah akibat listrik mati terus anak-anaknya tidak belajar, namun kerepotan menge-cas handphone! Kamu pasti heran, mengapa bisa begitu?

Gini Dik, sekarang banyak orang di kampung kita pake HP yang gede-gede layarnya. Itu loo, yang katanya blekberi. Aku tidak tahu persis apa itu. Yang aku tahu banyak orang memakai HP yang bisa digunakan untuk ngetik SMS dengan gampang. Tombol huruf-nya satu-satu.

Nah, HP yang dipakai banyak orang di kampung kita, terutama anak-anak mudanya, seperti itu. Harganya, kata

mereka, sekitar Rp700.000 sampai se-juta. Memang kelihatannya keren, tapi ternyata boros setrum, alias daya tahan baterenya cepat habis. Ada yang bisa tahan dua hari, tapi ada yang sehari habis karena dipakai terus-terusan un-tuk nyetel musik atau radio, atau terus-terusan dipakai ngetik.

Kalau listrik pas mati, ya HP mereka cuma jadi barang bisu. Itulah sebabnya mereka gerundelan. Aku sih tak peduli karena HP ku yang model kecil itu, yang baterenya bisa tahan lebih dari lima hari.

Aku pernah tanya ke Markonah, te-manmu sekolah SD yang anaknya Pak Samidi. “Apa enaknya pakai HP kayak gitu?” Dia jawab gini, “Kang Mul dasar orang kuno. Ini bisa untuk fesbuk.” Aku rada minder juga dengan jawaban dia itu. Welaa, aku masih muda gini di-bilang kuno?

Terus dia kasih lihat apa itu fesbuk di HP dia. Dia buka, terus mengetik pesan. Eh, sebentar kemudian ada ko-mentar dari orang lain. Aku tak ngerti bagaimana itu bisa terjadi. Dia nyengir, sambil bilang, “Ini kang hebatnya fes-

buk.Setiap saat kita bisa kontak dengan teman-teman di seluruh dunia. Sekali kita tulis pesen, semua teman melihat pesan kita. Kalau SMS kan yang lihat cuma orang yang kita tuju saja.”

“Apa sih pesan yang sering kamu tu-lis?” Dia bilang, “Macam-macam kang. Ini lihat, aku barusan nulis bahwa aku hari ini sedang senang karena memakai baju warna merah kesukaanku.” Ke-mudian dia membuka komentar dari temannya yang menulis, “Wooo keren kamu pasti.” Teman lainnya menulis, “Markonah, tapi aku lebih senang ka-lau kamu tidak pakai baju.” Dia baca itu sambil cengar-cengir.

Aku tanya lagi, itu teman-temanmu dari mana saja, kok namanya ya tak jauh-jauh dari nama kita? Dia bilang, “Kang, ini dari seluruh Indonesia. Jadi, aku bisa kenalan dengan kenalan temanku dan seterusnya. Sampai pan-jang. Gitu kang.”

Kalau sudah begitu banyak punya kenalan, terus apa untungnya? Dia bilang, “Kita jadi sibuk kang! Saling menyapa, saling memberi komentar. Waah, asyik lho.. Kang Mul saja yang cah ndeso, enggak ngerti fesbukan. Ka-lau punya fesbuk kan bisa kontak terus dengan Srie. Gak perlu pakai nulis di kertas dan dikirim pakai amplop.”

Dik, aku jadi puyeng dengan jawa-ban temanmu itu. Tapi, aku juga jadi ngerti sedikit alasan mereka marah kalau listrik mati. Ternyata itu, mereka menjadi tidak sibuk.

Ngomong-ngomong, Dik, apa kamu punya fesbuk? Kalau punya, bolehlah tambahkan aku dalam daftar kenalan-mu, dengan alamat Kang Mul, Kam-pung Sumpyuh, RT 005/RW 10. Pas kan alamatnya?

Kang Mul

Listrik Mati, Fesbuk Mati

Surat dari Kampung

PRESIDEN SBY saat memeberikan penghormatan terakhir pada Gus Dur.

Page 19: SUARA Januari 2010 Main

1�8 January 2010 SUARA

Page 20: SUARA Januari 2010 Main

�0 8 January 2010WARTA

PENGALAMAN migrasi internasional para buruh migran Indonesia membawa konsekuensi berubahnya hubungan so-sial di dalam keluarga. Perubahan yang tidak disadari itu membawa dampak so-sial yang rawan mengancam keharmo-nisan keluarga jika tak dibina dengan baik.

Demikian kesimpulan dalam diser-tasi Imron Rosadi yang dipertahankan dalam sidang terbuka senat akademik Universitas Indonesia di Depok, Senin (4/1). Disertasi doktor dengan promotor Paulus Wirutomo dan kopromotor Fran-cisia SSE Seda itu bertajuk Konsekuensi Migrasi Internasional terhadap Relasi Gender (Studi tentang buruh migran internasional yang pulang dari bekerja di luar negeri di Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat).

Seperti dilaporkan Harian Kompas,

berdasarkan penelitian Imron, buruh migran perempuan dan laki-laki yang kembali ke Tanah Air mengubah relasi jender tradisional yang sudah ada dan telah lama dipraktikkan di dalam ru-mah tangga komunitas Juntinyuat. Pe-rubahan itu terutama pada relasi jender yang mengarah pada kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.

”Perubahan itu tidak disadari karena keberangkatan ke luar negeri dalam rangka keluar dari kemiskinan,” kata Imron.

Dalam komunitas Juntinyuat yang merupakan salah satu pemasok buruh migran terbanyak di Indramayu, kata Imron, perubahan sosial yang dirasakan adalah perubahan pola hidup masyar-akat yang semakin konsumtif dan me-tropolis, serta semakin meningkatnya disharmoni keluarga yang ditandai den-gan meningkatnya angka perceraian.

Tahun 2006, sebanyak 80 persen dari

2.030 buruh migran perempuan atau sekitar 1.620 orang asal Kabupaten In-dramayu yang baru pulang bekerja di luar negeri minta diceraikan suaminya. Salah satu alasannya karena tak tahan melihat suami yang tetap menganggur.

Meskipun peran laki-laki di dalam keluarga masih dominan, perempuan sudah memiliki pendapat dan keputu-san sendiri. Perempuan buruh migran memiliki kecenderungan untuk tawar-menawar dengan suaminya atau ang-gota keluarga lainnya yang laki-laki dalam mengerjakan pekerjaan rumah.

Dampak sosial lain adalah berkem-bangnya kebutuhan akan pengasuhan anak yang dapat menanggulangi damp-ak buruk migrasi internasional. Selain itu, ada kebutuhan adanya lembaga konsultasi dan advokasi bagi buruh mi-gran dan keluarganya.

Imron mendapat nilai memuaskanun-tuk disertasi yang dibuatnya itu.

Buruh migran sebabkan perceraian meningkat

Oleh Lantip

Himsataki dukung pe-nundaan BMI ke KuwaitHIMPUNAN Pengusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Himsataki) menduku-ng moratorium (penundaan) penem-patan buruh migran Indonesia (BMI) sektor informal ke Kuwait menyusul belum adanya pembicaraan pemerin-tah dan agen dari negara itu.

“Kami belum melihat tanda-tanda pemerintah dan agen tenaga kerja asing Kuwait untuk memulai pembicaraan dengan Indonesia agar penempatan TKI ke negara itu dibuka kembali,” kata Yunus.

Kantor berita Antara melaporkan, menurut Yunus, jika majikan, agen tenaga kerja asing dan Pemerintah Kuwait memang membutuhkan BMI maka akan ada upaya membuka pem-bicaraan dengan PJTKI dan Pemerintah Indonesia, tetapi hingga saat ini upaya ke arah itu belum ada.

Yunus menyatakan banyak per-masalahan pada sistem penempatan dan perlindungan BMI di Kuwait, di

antaranya mudahnya BMI berpindah majikan tanpa diketahui oleh PJTKI, serta banyaknya praktik daur ulang BMI baik secara legal maupun ilegal.

Di sisi lain, Yunus melihat masih banyak persoalan yang dihadapi BMI terlihat dari masih banyaknya BMI ber-masalah di penampungan KBRI.

“Kami melihat ada yang sengaja membiarkan hal itu terjadi lalu Pemer-intah Indonesia minta tolong sehingga timbul kesan seolah ada figure yang menjadi penyelamat,” kata Yunus.

Dia tidak merinci siapa figur dimak-sud, tetapi praktik seperti selalu ada dalam penyelesaian BMI bermasalah sehingga muncul sosok “pahlawan”.

Menilik pada rendahnya kepedulian agen tenaga kerja asing dan Pemerin-tah Kuwait atas program penempatan BMI, maka Yunus menilai pemerintah Indonesia juga sebaiknya tidak mem-buka kembali program penempatan ke sana sehinga muncul respon positif untuk membicarakan kembali kesepa-katan yang menguntung tenaga kerja.

Oleh Hartono

Kirinan uang BMI ke Madura capai Rp 46,8 MAKTIVITAS remitansi atau pen-giriman uang ke Indonesia yang dilakukan oleh Tenaga Kerja Indo-nesia (TKI) asal Pamekasan pada 2009 mencapai 46,8 milar.

Jumlah tersebut meningkat Rp 10 miliar lebih dari pengiriman yang masuk selama tahun sebelumnya.

Kepala Kantor POS Pamekasan, Wahyu Widodo mengatakan Info Jatim, besaran remitansi ini men-ingkat dari tahun 2008 yang men-capai 36 miliar.

“Untuk 2009 mencapai 1500 tran-saksi per bulan. Sementara, 2008, hanya 900 transaksi per bulan,” katanya, Senin (4/1).

Dikatakan, data remitansi terse-but, merupakan transaksi yang masuk melalui jalur pos, dan be-lum uang yang dibawa langsung oleh TKI ke daerah asal atau uang yang dikirim melalui cara lainnya.

Remitansi TKI melalui POS, di-dominasi pengiriman dari negara timur tengah seperti Arab Saudi dan Malaysia. “Nah, ini dikirim melalui pahlawan devisa ke dua kecamatan di Pamekasan, yakni Batumarmar dan Palenga’an. Sela-ma ini, terbesar memang dari dua kecamatan itu,” pungkasnya

Oleh Fanani

Page 21: SUARA Januari 2010 Main
Page 22: SUARA Januari 2010 Main

�� 8 January 2010FEATURE

Mereka yang menemukan “rumah” di ChinaTAN A Moy masih mengingat jernih masa yang telah berlalu 48 tahun itu. Ia datang sebagai pemuda umur belasan tahun dari sebuah kota kecil di Jawa Timur. Menempuh perjalanan sepekan dengan kapal laut dari Surabaya ke Guangzhou.

“Banyak yang pergi dengan tujuan sama. Karena PP 10 itu, kami pulang ke sini,” ujar lelaki yang kini berusia 60-an tahun.

PP 10 yang ia maksud adalah Peratu-ran Pemerintah No.10 yang dikeluarkan tahun 1959 yang berisi tentang larangan orang asing berdagang eceran di tingkat kabupaten ke bawah dan wajib menga-lihkan usaha mereka kepada warga In-donesia. Akibat PP ini, terjadi eksodus besar-besaran komunitas Tionghoa-In-donesia ke China. A Moy adalah salah satunya.

Tapi di tahun 1961, “pulang” ke tanah China jauh dari iming-iming nyaman. Malah bisa dibilang perjalanan mencari mati.

A Moy dan ribuan orang Tionghoa-Indonesia dikirim ke desa-desa ter-pencil. Membuka kawasan rawa untuk dijadikan lahan perkebunan dan perta-nian.

“Saat kami datang, air rawanya masih segini,” ujar Kwik Tian Chow, laki-laki yang kini berusia 87 tahun, sambil me-letakkan tangannya di bawah leher.

Kwik Tian Chow datang ke China juga di tahun 1960-an, membawa serta istri dan ketiga anaknya yang masih kecil-kecil.

Chow, Tionghoa-Indonesia asal Se-marang ini berkisah bagaimana ia dan istrinya serta orang-orang yang ditem-patkan di kawasan rawa itu disuruh memikul bergunduk-gunduk tanah dan juga air.

Istri Chow berkisah tentang beratnya masa-masa itu. Makan dan baju dijatah oleh pemerintah. “Baju sampai tambal-tambalan dan perut kami harus diikat (untuk menahan lapar),” ujar perem-puan yang akrab disapa Cik In ini.

Saya bertemu dengan pasangan Chow dan A Moy di Haiyan, akhir Oktober lalu, bareng dengan rombongan Indog-rafer-Hong Kong (sebuah komunitas fo-tografer Indonesia yang tinggal di Hong Kong).

Haiyan adalah kecamatan yang mas-uk kawasan Jiangmen, provinsi Guang-dong, China. Di tempat ini, banyak komunitas Tionghoa-Indonesia yang tinggal sejak tahun 1960-an, menetap, dan kemudian beranak-cucu.

Saat kami datang, mereka berebut ruang untuk berkisah tentang masa lalu yang muram. Namun juga berbagi kegembiraan dan kerinduan pada Indo-nesia.

Sebuah tarian kontemporer Indonesia ditampilkan oleh anak-anak mereka,

yang sudah tak lagi bisa bicara dalam bahasa Indonesia.

Tak Menyesal Baik A Moy maupun pasangan Chow

tak pernah menyesali “kepulangan” mereka ke tanah China. “Pekerjaan kami

memang berat saat itu, tapi kini kami menikmati hasilnya,” jelas Cik In. Ia juga menyebut bahwa dengan anak tiga yang masih kecil saat itu, pemerintah menjamin kehidupan mereka.

“Kami semua memang harus bekerja, tapi disesuaikan dengan kemampuan

Oleh Santi

MEREKA tetap mempertahankan budaya dan kesenian meski berada jauh dari Tanah Air.

Page 23: SUARA Januari 2010 Main

8 January 2010 �3FEATURE

Mereka yang menemukan “rumah” di Chinatenaga kami. Tak pernah dipaksa kalau memang tak kuat,” ungkapnya.

Hal senada dikatakan A Moy. Ia kini tak pernah punya keinginan balik ke In-donesia. Yang terjadi justru ia berharap kawan-kawannya yang masih tinggal di Indonesia untuk “pulang” ke tanah China.

“Orang menduga kami menderita di sini. Tapi itu anggapan salah. Kes-ejahteraan kami di tahun 1960-an me-mang kurang baik. Tapi sejak tahun 1970-an mulai baik, tahun 1980-an baik, dan tahun 1990-an ke sini semakin baik,” terang A Moy.

Bersama istrinya, juga dua anaknya yang sudah berkeluarga dengan mas-ing-masing telah memberiny satu cucu, A Moy merasa bahwa hidupnya cukup sejahtera.

Ia bercerita tentang rumah dua lantai seluas 102 meter persegi yang baru saja ia beli dari pemerintah. Rumah seharga 130.000 yuan itu bisa ia beli hanya den-gan harga 115.000 yuan. “Ada subsidi dari pemerintah untuk perantau seperti kami,” ujarnya. Sementara untuk pen-duduk China asli, tak ada diskon yang diberikan.

Sebelumnya, A Moy juga sudah mem-beli rumah seharga 9000 yuan. Tapi rumah itu kini ditempati anaknya, se-

hingga ia kemudian mengambil lagi rumah untuk ia dan istrinya. Keduanya kini sudah pensiun sebagai petani. “Istri saya lebih dulu pensiun dan saya pen-siun tahun 2003,” terangnya.

Menariknya, pemerintah memberi dana pensiun untuknya. “Petani di sini (China-red) memang dapat tunjangan

uang pensiun,” terangnya. Ia menye-but 2000 yuan perbulan ia terima se-bagai tunjangan pensiun. Ini hitungan perkepala bukan perkeluarga. Jadi, sang istri yang sudah pensiun juga menerima tunjangan yang sama.

Ahing, perantau Tionghoa asal Band-ung, yang mengantar rombongan Indog-

rafer-HK ke Haiyan, menyebut bahwa pemerintah China memang punya kebi-jakan soal pensiun bagi petani. Namun ia mengatakan bahwa jumlahnya tak sampai 2000 yuan. “Sekitar 600-1000 yuan , tergantung lokasinya,” ujarnya. Uang sejumlah itu, menurut Ahing, san-gat cukup untuk menunjang kebutuhan

hidup sehari-hari di desa. Sementara soal pendidikan dan lay-

anan kesehatan, menurut A Moy dan Ahing, juga bisa diakses semua orang karena tak terlalu mahal.

Tahun depan, A Moy bersama istri dan anak sulungnya berencana berlibur ke Indonesia. Mengunjungi sanak sau-dara serta kerabat yang masih ada. Ini kunjungannya ketiga ke Indonesia sejak tahun 1961. Sebelumnya, bersama istrin-ya, sudah menjejak Indonesia di tahun 1997 dan 2001.

Cik In juga mengaku sudah ke Indo-nesia di tahun 2001. “Tapi uang tiket, saudara yang beliin,” ujarnya.

Tahun 2013 nanti, pernikahan Cik In dan suaminya genap 60 tahun. Mereka berharap diberi usia panjang hingga perayaan itu. Cik In dan suaminya ingin meninggal di China dan meminta anak-anak membakar jasad mereka serta menaburkan abu mereka di laut China Selatan. “Semoga abu kami mengalir sampai ke Indonesia,” lamunnya.

Saat ditanya pendapatnya tentang Indonesia, keduanya hanya bilang bahwa semua tergantung pada sejauh mana penguasa bisa membuat rakyat sejahtera. “Di sini, penguasa tak lupa membagi (kesejahteraan) ketika negara sudah sejahtera,” ungkap Chow.

Salah satu sudut desa di mana

banyak warga Tionghoa korban PP

10 tinggal.

Page 24: SUARA Januari 2010 Main

�4 8 January 2010FEATURE

AWALNYA keberangkatan tenaga kerja Indonesia besar-besaran ke luar negeri pascakrisis Asia hanya untuk semen-tara. Kini, pemerintah menjadikan pen-giriman buruh migran sebagai salah satu program permanen mengatasi pen-gangguran domestik. Jerih payah 6 juta buruh migran Indonesia (BMI) di luar negeri yang menghasilkan devisa Rp 82 triliun tahun 2008 membuat pemerintah mengelu-elukan mereka.

Namun, perjuangan mereka meraup devisa ternyata belum sebanding dengan perhatian pemerintah. Migrant CARE, organisasi nonpemerintah yang aktif membela hak buruh migran Indonesia, mencatat ada 1.018 BMI yang tewas di negara penempatan. Sebagian menda-pat pembelaan hukum dari pemerintah, tetapi ada juga yang luput.

Penderitaan Siti Hajar (33), BMI asal Garut, Jawa Barat, yang dianiaya ma-jikan termasuk disiram air panas di Se-langor, Malaysia, terungkap awal Juni 2009 karena korban kabur dan melapor ke Keduataan Besar Republik Indone-sia (KBRI) di Kuala Lumpur. Kasus ini berlanjut ke pengadilan dengan majikan Siti Hajar sebagai terdakwa.

Namun, berbeda yang dialami Sumas-ri. BMI asal Blitar, Jawa Timur, ini dipu-langkan dalam kondisi depresi akibat penganiayaan. Sekujur tubuh Sumasri, yang selama dua tahun terakhir bekerja kepada Atung di Puchong, Selangor, pe-nuh bekas luka pukulan dan siraman air panas sehingga menjadi koloid.

Pemulangan Sumasri tidak melalui proses resmi BMI bermasalah. Sesampai di terminal IV Selapajang, Banten, Su-masri malah langsung dipulangkan ke Blitar menggunakan angkutan khusus

TKI. Kasus ini terungkap setelah kelu-arga korban meminta advokasi Migrant CARE.

Kedua kasus ini contoh betapa BMI masih saja mengalami perlakuan tidak manusiawi. Walau jumlah mereka tidak sebanding dengan BMI yang sukses di luar negeri, tetap saja penganiayaan bu-ruh migran Indonesia tak boleh diang-gap sebagai statistik biasa. Mereka tetap manusia yang mutlak berhak mendap-atkan perlindungan negara.

Dari enam juta BMI , Malaysia dan Arab Saudi merupakan negara tujuan utama. Sekitar 2,2 juta BMI di Malaysia dan 1 juta di antaranya tidak berdoku-men. Di Arab Saudi, ada 800.000 BMI

dan sebagian besar sebagai pembantu rumah tangga dan sopir. Iming-iming gaji tinggi, tekad memperbaiki nasib membuat ratusan ribu orang dari desa-desa miskin ke luar negeri. Ada yang menempuh jalur resmi, banyak juga yang tidak.

Sebagian besar calon BMI ternyata berpendidikan rendah. Banyak juga yang tidak lulus sekolah dasar. Per-soalan semakin rumit saat calon-calon BMI tersebut tidak mengikuti program pelatihan minimal 200 jam untuk men-dapatkan sertifikat kompetensi kerja se-bagai syarat mendapat paspor dan izin pemberangkatan ke luar negeri.

Praktik korup telah membuat mafia

sertifikat kompetensi kerja dan keseha-tan asli, tetapi palsu (karena penerima tidak mengikuti prosedur) bebas ber-keliaran. Mereka menawarkan sertifikat aspal seharga Rp 700.000 per orang. Lebih murah dibanding Rp 1,1 juta per orang untuk pelatihan minimal 200 jam hingga mendapat sertifikat.

Dengan memakai sertifikat aspal mem-buat BMI sengsara. Mereka dipukuli karena ternyata tidak bisa mengoper-asikan mesin cuci atau setrika. Walau penganiayaan tetap tidak bisa diterima, majikan kerap kecewa mendapat pem-bantu rumah tangga tidak kompeten walau telah membayar mahal kepada agen penyalur.

Pemerintah harus menumpas perda-gangan sertifikat aspal tersebut. Tidak hanya mencabut izin balai latihan kerja luar negeri dan lembaga sertifikasi pro-fesi yang terlibat, pelaksana penempatan BMI swasta (PPTKIS) pembeli sertifikat aspal juga harus dicabut izin dan diaju-kan ke pengadilan. Mereka telah berniat

mencelakakan orang lain. Pemerintah dan aparat penegak hu-

kum harus menekan jumlah BMI berma-salah dengan memperbaiki kebobrokan di dalam negeri. Sistem perekrutan yang selama ini mengandalkan sponsor sebagai perpanjangan tangan PPTKIS (walau bukan karyawan tetap PPTKIS tersebut) harus dihapus.

Pemerintah harus paham, keberadaan BMI ibarat urat nadi yang mengger-akkan perekonomian riil di pedesaan. Mereka membangun rumah, membeli sawah dan ternak, serta membuka usaha kecil yang menyerap tenaga kerja. Tidak ada alasan bagi pemerintah pusat untuk tidak mau memperbaiki pelayanan BMI hingga ke daerah.

Pemerintah daerah, hingga ke level terendah seperti kelurahan/desa, ha-rus mampu menyediakan data lengkap kualifikasi tenaga kerja di wilayahnya. Data ini selalu diperbarui setiap tiga bulan dan disimpan di dinas ketenagak-erjaan kabupaten/kota. PPTKIS yang mendapatkan lowongan kerja di luar negeri (job order) akan langsung da-tang ke kabupaten/kota untuk mencari pekerja sesuai kebutuhan.

Proses ini akan lebih efektif dan efis-ien bagi PPTKIS dan pencari kerja kare-na tidak membutuhkan biaya tambahan untuk membayar operasional sponsor. Proses ini secara tak langsung akan membuat pemerintah daerah memiliki pusat data warga yang bekerja ke luar negeri. Hal ini memudahkan peman-tauan masa kerja, keselamatan kerja, dan kesejahteraan.

Sudah saatnya pemerintah mengubah paradigma pelayanan penempatan dan perlindungan BMI dari pusat ke daerah. Keterlibatan pemerintah daerah dalam mengurusi penempatan BMI tentu akan membuat mereka lebih sadar akan per-anan BMI mengalirkan dana segar.

Penulis adalah wartawan yang banyak menulis soal buruh migran. Artikel yang

sama pernah dipublikasikan di Harian Kompas.

BMI, urat nadi yang diabaikanOleh Hamzirwan

RIBUAN BMI memenuhi kawasan Victoria Park hingga meluber dan menggunakan pinggir jalan untuk duduk-duduk.

Page 25: SUARA Januari 2010 Main
Page 26: SUARA Januari 2010 Main

�� 8 January 2010WARTA

WAKIL PT Pos Indonesia Sukatmo Padmosukarso menyampaikan, jum-lah kiriman uang dari luar negeri atau “remiten” melalui PT Pos Indonesia rata-rata mencapai Rp80 miliar per hari.

“Pengiriman remiten lebih dari 50 persennya melalui PT Pos Indonesia. Rata-rata pencairan uang kiriman para TKI dari luar negeri mencapai Rp 80 mil-iar per hari,” katanya di sela Apel Kesia-pan 2010 di Kantor Pos Besar Bandung, Senin seperti dilaporkan Antara.

Pelayanan pengiriman dan pem-bayaran uang dari luar negeri oleh PT Pos Indonesia itu dilakukan dengan bekerja sama “host to host” dengan lem-baga keuangan internasional “Western Union”.

Sukatmo menyebutkan, PT Pos Indo-nesia menggunakan luasnya jaringan Kantor Pos yang mencapai 3600 unit di Indonesia, sebagian besar telah meng-gunakan fasilitas “online”.

“Pengiriman uang dari luar negeri juga lewat bank, namun Kantor Pos

menggunakan luas jaringan di 3600 ti-tik, sehingga hingga saat ini lebih dari 50 persen mengirimkan uangnya lewat

Pos,” kata Sukatmo.Kiriman uang dari luar negeri itu se-

bagian besar dari para TKI di Arab Sau-di, Kuwait, Hongkong, Malaysia, Korea serta dari beberapa negara lainnya.

Pengiriman dan pencairan uang mela-lui Pos - Western Union bisa dilakukan dalam tempo cepat secara “online”. Penerima kiriman tinggal membawa struk kiriman dan dengan PIN yang sudah ada di dalamnya bisa langsung mencairkan uang dalam tempo cepat.

“Rata-rata TKI berasal dari daerah, seperti Indramayu, Cianjur, Subang, Cilacap dan beberapa daerah lainnya. Dengan layanan online Pos bisa mem-bantu pencairan kiriman uang dengan cepat,” katanya.

Namun berbeda dengan kiriman remiten yang mudah mengakses ke

Timur Tengah, Wakil Direktur Utama PT Pos Indonesia itu mengakui kesulitan untuk mengembangkan layanan paket kiriman dari kawasan itu.

Sukatmo mencontohkan, sulitnya mengembangkan layanan paket barang jamaah haji asal Indonesia.

“Regulasi di Arab Saudi belum men-dukung sepenuhnya, meski demikian paket layanan untuk jamaah haji ada yang memanfaatkan meski tidak signi-fikan. Ke depan kami akan optimalkan lagi,” katanya.

Akibat regulasi yang belum bisa memberi peluang optimal untuk paket kiriman jamaah haji, kasus-kasus ter-cecernya barang bawaan jamaah haji masih terjadi di Arab Saudi.

“Padahal paket kiriman Pos bisa men-gatasi hal itu,” kata Sukatmo.

Pengiriman BMI Rp80 miliar/hariOleh Lantip

ANTRIAN masyarakat mengambil uang kiriman dari kerabat mereka dari luar negeri di kantor Pos Malang.

Pengamat: BI tak berdaya hadapi DPR

BANK Sentral dinilai sebagai lembaga yang paling sering menerima tekanan politik, termasuk diantaranya dari ka-langan Dewan Perwakilan rakyat (DPR). Sejauh ini, politisi selalu menyiapkan cara dan strategi untuk mengintervensi Bank Sentral.

“Dalam fase transisi demokrasi, Bank Sentral merupakan lembaga yang paling menerima political exposure dari aktor-aktor yang saling berkompetisi dalam proses demokrasi,” tutur pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Nanang Pamuji Mugasejati, di sela-sela Diskusi Kebijakan Moneter dan Per-bankan, di gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Selasa (5/1).

Dia mencontohkan, bentuk intervensi itu dilakukan dalam proses pemilihan Gubernur BI. Seperti dilaporkan Kom-pas.com, dalam proses pemilihan orang nomor satu di BI, Presiden mengajukan calon Gubernur BI untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan yang dilaku-kan oleh DPR.

“Pemilihan Gubernur itu Anggota DPR punya kepentingan di situ. Misal-nya anggota DPR bilang ini saya bantu Anda jadi Gubernur, nanti ada kompen-sasinya,” kata Nanang.

Hal senada disampaikan pengamat politik yang juga Guru Besar Politik Uni-versitas Syarif Hidayatullah, Bachtiar Ef-fendi. Menurutnya, jabatan Gubernur BI semakin terlihat sebagai jabatan politik ketimbang sebagai jabatan profesional.

Oleh Hartono

Page 27: SUARA Januari 2010 Main

8 January 2010 �7WARTA

MANTAN Ketua MPR RI Prof Dr Amien Rais menegaskan, dugaan korupsi seni-lai Rp 6,7 triliun yang dikucurkan untuk menyehatkan Bank Century merupakan pertaruhan terakhir bangsa Indonesia.

“Apabila kasus ini tidak sampai tun-tas secara hukum, itu sama saja dengan lari di tempat. Kondisi ini akan menam-bah frustrasi anak-anak bangsa karena karut-marutnya penanganan korupsi yang tidak serius,” ucap Amien seusai memberikan kuliah tamu dalam rangka penutupan “student day” di Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu (2/1).

Oleh karena itu, lanjutnya, semua elemen bangsa yang terkait seperti panitia hak angket DPR RI, kepolisian, kejaksaan, termasuk media harus terus memburu penuntasan kasus Bank Cen-tury tersebut. Bagi pihak-pihak terkait yang nama baiknya merasa dicemarkan akibat kasus korupsi Bank Century itu, katanya, juga harus dibersihkan (dipuli-hkan) dan sebaliknya, siapa-siapa yang ikut terlibat juga harus diadili.

Ia menengarai, di Indonesia ada in-dikasi kasus korupsi yang besar-besar “ditenggelamkan”, tapi kasus yang kecil-kecil diungkap secara terus-

menerus. Padahal, upaya itu hanya untuk menghibur rakyat agar tidak ter-lalu kecewa dengan upaya pemerintah dalam memberantas korupsi.

“Kalau kasus Bank Century tersebut tidak selesai, siapa yang salah? Kepoli-sian, jaksa, atau aparat penegak hukum lainnya?” ujar mantan Ketua DPP PAN

itu.Yang pasti, katanya,

kalau kasus Bank Century yang meng-hamburkan uang rak-yat triliunan rupiah itu tidak selesai dan menguap begitu saja, maka bangsa ini akan

menjadi bangsa yang pendosa.Padahal, kata Amien, saat ini bangsa

Indonesia dan bangsa-bangsa di dunia lainnya tengah menghadapi lima macam krisis global. Namun, kenapa para pem-impin dan segenap anak bangsa masih belum juga sadar terutama dalam pem-berantasan kasus korupsi.

Lima krisis global yang dihadapi dunia saat ini adalah pertambahan pen-duduk dunia yang terus melonjak. Hasil survei dan hitungan PBB, setiap tahun diperkirakan ada pertambahan pen-duduk dunia sekitar 158 juta jiwa.

Amien: Kasus Century tak selesai, kita jadi bangsa pendosa

Oleh Lantip

AMIN Rais

Page 28: SUARA Januari 2010 Main

�� 8 January 2010WARTA

PENDUDUK miskin di Indonesia diprediksi akan bertambah menjadi 32,7 juta jiwa pada 2010, yang sebelumnya 32,5 juta jiwa pada tahun 2009. Kemiski-nan tetap merangkak naik, walaupun perekonomian tumbuh 5,5- 5,9% pada tahun 2010.

Ekonom Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2E LIPI), Agus Eko Nugroho menga-takan, peningkatan angka kemiskinan itu tidak bisa dihindari, karena adanya kenaikan inflasi sekitar 5,6%.

“Hal ini diperparah dengan mendom-inasinya industri telekomunikasi be-berapa tahun terakhir, padahal industri itu hanya sedikit menyerap tenaga kerja. Untuk itu, pemerintah harus mendorong industri berbasis tenaga kerja, supaya angka kemiskinan menurun,” katanya

usai diskusi Outlook Ekonomi Indone-sia Tahun 2010 di Jakarta, (29/12).

Tetapi, pada tahun 2009 terjadi pe-nurunan angka pengangguran sebesar 200.000 jiwa. Sayangnya, hal itu hanya mengurangi sebagian kecil dari total angkatan kerja yang termasuk dalam pengangguran terbuka sebesar 8,8 juta jiwa. Dengan demikian, tingkat seten-gah pengangguran meningkat dari 31,57 juta menjadi 32,04 juta.

Dari data yang disampaikan, tingkat kemiskinan tahun ini sebenarnya menu-run 2,5 juta jiwa, jika dibandingkan 2008 yang mencapai 35 juta jiwa, atau setara dengan 15,4% dari total angkatan kerja.

Sementara itu, data BPS menyatakan, jumlah penduduk miskin pada Maret 2009 tercatat sebesar 31,53 juta jiwa atau sekitar 14,15%. Jumlah ini turun 2,43 juta jiwa dibandingkan Maret 2008 yang 34,96 juta jiwa atau sekitar 15,42%.

Menurut Agus, agar tingkat pertum-buhan ekonomi 2010 dapat menjadi berkualitas, pemerintah harus berfokus pada penguatan permintaan di pasar domestik, terutama untuk produk-produk konsumsi.

Senada dengan itu, Peneliti P2E-LIPI, Latif Adam menjelaskan, peningkatan permintaan domestik ini penting teru-tama sejak 2010 Indonesia akan melak-sanakan perjanjian perdagangan bebas (FTA) ASEAN-Tiongkok.

“Hasil kajian LIPI menunjukkan, 60-70% produk impor asal Tiongkok yang masuk pasar domestik, merupakan barang substitusi untuk produk nasion-al. Hal itu ditambah dengan persoalan harga produk yang lebih unggul, bahkan dapat memproduksi sepatu dengan US$ 2 per pasang,” ungkapnya.

Rendahnya biaya produksi yang di-capai produsen Tiongkok, selain karena besarnya dukungan pemerintah mela-lui beragam insentif, juga karena ung-gulnya produktivitas tenaga kerjanya dibanding Indonesia.

LIPI optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan bakal mencapai pesat hingga 5,9%. Perkiraan ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi pemer-intah dalam Rancangan Anggaran Pen-dapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2010 yang hanya sekitar 5,5%.

“Pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh konsumsi masyarakat yang masih meningkat 3-4%, menyusul adanya pemulihan ekonomi global. Di samping itu, investasi diperkirakan akan menca-pai Rp 225,2 triliun,” jelas Agus.

LIPI: 2010, rakyat miskin bertambah

Oleh Hartono

BURUH Perempuan di sebuah pabrik rokok di Jawa Timur.

Nasib buruh di Jatim masih memprihatinkanSEPANJANG tahun 2009, Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Surabaya, Jawa Timur, mengabulkan 274 perkara pemutusan hubungan kerja (PHK), seh-ingga sangat merugikan kaum buruh.

“Negara gagal menjamin hak atas pekerjaan untuk buruh, karena mayori-tas putusan mengabulkan PHK,” kata Koordinator Aliansi Buruh Menggugat (ABM) Jawa Timur, Jamaludin, di Sura-baya, Minggu (3/1).

Menurut dia, kasus PHK sepanjang tahun 2009 telah menyebabkan 30.000 buruh lebih kehilangan pekerjaan. Ini terjadi karena pihak Pengawas Ketena-gakerjaan Provinsi Jatim tidak mere-spons kasus PHK yang dilakukan den-gan sewenang-wenang. Semua kasus PHK malah diseret ke PHI Surabaya.

“Mayoritas korban PHK itu merupa-kan buruh berstatus kontrak (outsourc-ing) dan sejenisnya, sedangkan korban PHK lainnya berawal dari adanya bu-ruh menuntut hak upah, hak berserikat, dan perusahan berdalih mengalami kri-

sis. Hanya sebagian kecil PHK yang dis-ebabkan tindakan indisipliner buruh,” katanya.

Ia menilai potret kondisi perburuhan di Jatim sepanjang tahun 2009 masih gelap. Perlindungan dan penegakan hukum masih jauh dari rasa keadilan sosial, belum berorientasi kesejahteraan buruh dan sarat pelanggaran HAM.

“PHI terbukti gagal mewujudkan keadilan, kecepatan, murah, tepat, dan kepastian hukum. Pengadilan hanya menjadi alat untuk merampas hak bu-ruh dan juga upah buruh,” katanya.

Untuk kasus upah minimum ka-bupaten/kota (UMK) sepanjang tahun 2009, katanya, justru lebih parah, karena sedikitnya 200 perusahaan di Jatim yang melanggar UMK dengan 175 ribu buruh lebih menjadi korban.

“Ironisnya, pengadilan justru mer-ampas upah buruh, seperti Pengadilan Tinggi (PT) di Surabaya yang tidak ber-wenang mengadili sengketa kebijakan, justru berani dan cepat memutus mela-lui Putusan 334/PDT/2009/PT.Sby ter-tanggal 24 Agustus 2009,” katanya.

Oleh Lantip

Page 29: SUARA Januari 2010 Main

8 January 2010 �9WARTA

HASIL penelitian The Light Brigade dan The Aceh Institute yang menyebutkan 120.000 buruh asal Jawa menjadi kor-ban perbudakan modern, karena gaji tidak dibayar, pengisolasian, dan pen-ganiayaan, harus dituntaskan aparat terkait. Pemerintah dan LSM pemerhati buruh diminta mencari jalan keluar agar para buruh mendapatkan haknya.

Pendapat itu disampaikan pemerhati sosial-politik dari Aceh, Syafuddin Ban-tasyam, Senin (28/12).

Kepada koran Suara Pembaruan di Jakarta, Syafuddin Bantasyam mengaku kaget mendengar ratusan ribu pekerja semasa rekonstruksi Aceh berlangsung tidak mendapatkan haknya saat bekerja. Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena pekerja tidak mengerti hak-haknya.

“Walaupun terlambat dan ada ken-dala untuk mengusut kasus ini, karena BRR sudah tidak ada lagi dan banyak perusahaan berada di luar Aceh, serta tidak ada laporan soal perbudakan se-masa mereka berada di Aceh, tetap saja bisa diusut kalau para pekerja ada yang memegang kontrak kerja,” katanya.

Dia meminta kepada semua pihak,

terutama LSM pemerhati buruh, bek-erja serius membantu mereka untuk mendapatkan hak-haknya. Kontraktor dan lembaga diharapkan segera menun-taskan hak mereka.

Senada dengannya, Koordinator Ger-akan Anti Korupsi Aceh (Gerak-Aceh) Askalani menyesalkan adanya perbua-tan melawan hukum oleh orang yang mempekerjakan buruh di Aceh semasa rekonstruksi berlangsung.

“Kasus ini harus diusut dan buruh berhak mendapatkan upah mereka. Dari hasil penelitian itu patut diduga kontraktor atau lembaga yang tidak memberikan upah layak kepada buruh, selain telah melakukan korupsi tenaga buruh, juga mungkin menggelapkan pajak untuk negara. Semua pihak harus mendukung penuntasakan kasus ini,” katanya.

KagetMenanggapi hal itu, Juru Bicara

Badan Kesinambungan Rekonstruksi Aceh (BKRA), Juanda Jamal juga men-gaku kaget mendangar ada ratusan ribu pekerja yang tidak mendapatkan hakn-ya. BKRA dan BRR pada masa itu, sama sekali tidak pernah mendapat laporan tentang kasus tersebut.

“Jika itu benar, memang sangat meng-khawatirkan. Namun bisa saja saat buruh bekerja, para kontraktor yang mempekerjakan mereka belum dibayar ongkos kerja, sehingga tertunda pem-bayaran untuk buruh,” katanya.

120.000 buruh Jawa korban perbudakan

Oleh Lantip

PROYEK rehabilitasi di Aceh yang terus berlanjut hingga sekarang.

Page 30: SUARA Januari 2010 Main

30 8 January 2010WARTAStok Menipis, Harga Rp 11.700 Per KilogramWARGA di beberapa daerah dilaporkan resah akibat kenaikan harga gula pasir yang terjadi pasca peringatan pergan-tian tahun. Di Jawa Tengah misalnya, pertengahan Desember lalu harga gula pasir di Kabupaten Kendal dan Kota Semarang, dilaporkan masih berada di kisaran Rp 8.000 per kilogram.Namun, pada Sabtu (2/1), harga sudah tembus Rp 11.700-Rp 11.800 per kilogram.

Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Area PG Cepiring, Kabupaten Kendal, Khafid Sirotudin, Sabtu, menyatakan, pemerintah dae-rah tidak mampu mengendalikan harga gula. Sejak gula petani habis dilelang pertengahan Desember 2009, harga gula naik menjadi lebih dari Rp 7.600 per kilogram. Padahal, harga gula petani saat pelelangan hanya Rp 6.100 per kilo-gram.

”Gula petani hasil olahan PG Cepiring, Kendal, habis diborong oleh pedagang besar gula asal Semarang dan Surabaya.

Dengan penguasaan gula oleh pedagang itu, mereka seenaknya mempermainkan harga pasaran gula,” kata Khafid.

Khafid mengatakan, perayaan Natal dan kegiatan menyambut Tahun Baru 2010 diperkirakan menyebabkan pen-ingkatan permintaan gula di pasaran. Peningkatan permintaan gula itu tam-paknya tidak diimbangi dengan keterse-diaan gula yang cukup di pasaran. Stok di sejumlah daerah terbatas sehingga harga gula tidak terkendali.

”Kalau ditanya apakah kenaikan har-ga gula ini menguntungkan petani tebu, jawabnya tidak. Penyebabnya, gula petani sudah habis dibeli pedagang,” katanya.

Pedagang bahan pokok di Pasar Pe-durungan, Semarang, Nurhadi, menga-takan, menjelang perayaan Tahun Baru, harga tebus gula di pasar grosir sudah naik. Harga tebus gula sudah rata-rata Rp 9.000 per kilogram. Kalau ditambah dengan ongkos kirim dan biaya lain-lain, mau tidak mau ia menjual gula se-harga Rp 11.800 per kilogram.

Oleh Fanani

PENGUASAAN gula oleh pedagang besar menyebabkan harga naik.

TIGA orang ibu-ibu sedang memanen padi. Banyak petani enggan bertani lagi karena hasil tidak memadai.

KENAIKAN harga pembelian pemerin-tah atas gabah sebesar 10 persen masih jauh dari harapan para petani di Bantul, DI Yogyakarta. Kenaikan tersebut belum memberikan jaminan kesejahteraan yang layak bagi mereka, karena harga kebu-tuhan pokok terus melambung. Siswo Raharjo (63), petani Dusun Kranginan, Desa Potorono, Banguntapan, Sabtu (2/1) mengaku senang atas kebijakan pemerintah menaikan HPP gabah ker-ing panen (GKP) dari Rp 2.400/Kg men-jadi Rp 2.600/Kg. “Meski bahagia, ses-ungguhnya kenaikan itu belum sesuai dengan harapan kami,” katanya seperti

dilaporkan harian Kompas.Menurutnya nilai HPP untuk tahun

2010 seharusnya menyentuh level harga Rp 3.000/Kg untuk GKP. Dengan lahan sawahnya seluas 75 meter persegi, ia mampu menghasilkan 4 kuintal GKP. Bila HPP-nya Rp 2.600 maka ia mempe-roleh hasil sekitar 1 juta. Untuk menda-patkan uang tersebut ia harus merawat padi selama tiga bulan.

“Jadi kalau dihitung tiap bulan saya hanya mendapatkan hasil sekitar Rp 330.000. Itu belum dipotong dengan biaya produksi seperti pupuk dan benih. Hasilnya mepet banget. Kalau HPP bisa Rp 3.000/Kg, hasil yang kami terima akan lebih besar,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan Paiman (56), petani di Dusun Manding, Sab-dodadi, Bantul. Menurutnya, hasil yang diperoleh petani saat ini tidak cukup un-tuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Semua harga sembako terus naik, sementara kenaikan yang kami rasakan sangat tipis,” katanya.

Sebagai salah satu negara agraris yang cukup besar, kondisi Indonesia memang sedikit aneh. Selama ini pemerintah justru terus-terusan mengimport beras dari Vietnam atau Thailand untuk me-menuhi kebutuhan dalam negeri dan mengontrol harga beras. Sementara itu petani di Indonesia sendiri terus menga-lami hasil yang buruk.

Kenaikan harga gabah masih jauh dari harapan

Oleh Lantip

Page 31: SUARA Januari 2010 Main

8 January 2010 31BULLETIN

Pembela HAM Papua

IA bukan orang Papua. Tapi sekali rakyat Papua diusik, ia tak segan un-tuk bersuara lantang. Untuk kegigigi-hannya membela warga sipil di Papua tersebut, Yohanes Jonga Pr atau akrab disapa Pastor John Jonga pada 10 Desember lalu dianugerahi Yap Thiam Hien Award 2009 untuk bidang pen-egakan hak asasi manusia. Ia dinilai konsisten berjuang mengembalikan harkat dan martabat warga Papua.

John Jonga menjadi orang kedua di Papua yang memperoleh penghargaan bergengsi tersebut. Sebelumnya, tahun 1999, Yosepha Alomang memperoleh penghargaan serupa sebagai aktivis perempuan dan HAM di Timika.

Nama John Jonga mulai harum ta-hun 2000-2007 saat dirinya mulai ber-tugas di Waris, salah satu daerah di Kabupaten Keerom yang berbatasan dengan negara Papua Niugini.

Bertugas di daerah perbatasan yang dicap sebagai basis gerakan tentara pembebasan nasional organisasi papua merdeka (TPN OPM) membuat dir-inya harus berjibaku dengan berbagai pengaduan kekerasan yang dialami

SIAPA MEREKA

masyarakat sipil.Kerapkali, masyarakat kecil setem-

pat menjadi korban salah tembak oleh oknum militer. Sosok John yang ber-darah Indonesia Timur ini dikenal lan-tang bersuara ketika masyarakat sipil setempat ditindak semena-mena.

Tak heran, hal ini membuatnya san-gat dibenci oknum militer setempat yang tidak ingin ada perdamaian dan ketenangan bagi masyarakat Papua. Pernah suatu kali di tahun 2007, ia melaporkan secara terbuka perbuatan militer setempat yang mengintimidasi masyarakat kepada Gubernur Papua Barnabas Suebu.

Pengaduannya sangat mengusik oknum militer nonorganik ini. Sam-pai-sampai, ia diancam akan dikubur hidup-hidup di dalam tanah sedalam 700 meter.

Tetapi, John Jonga tidak gentar. Dalam prinsipnya, sebagai pastor, dirinya memiliki panggilan suci un-tuk membela manusia yang tertindas, apapun risikonya. Niat baik ini ker-apkali disalahpahami oleh instansi tertentu. Ia dicap sebagai Pastor OPM yang kerap membantu gerakan Papua Merdeka. Namun, lagi-lagi, cap ini tak menyurutkan langkahnya.

Di saat orang lain mencintai kekayaan Papua, Jonga lebih memilih mencintai manusia Papua yang dianggap sebagai masyarakat yang terbelakang.

(4 November 1958 - …)

Yohanes Jonga

HRW: 2009 tahun buruk untuk migran

TAHUN 2009 merupakan tahun buruk bagi komunitas migran. Banyak ke-bijakan yang dibuat pemerintah di se-luruh dunia yang justru memperparah pelanggaran hak azasi pekerja migran. Juga masih minimnya akses perawatan kesehatan bagi pekerja migran serta kondisi tempat-tempat tahanan yang mengenaskan merupakan situasi yang memperburuk kondisi migran.

Demikian laporan yang dipubli-kasikan Human Rights Watch (HRW)

sehari sebelum Hari Migran Interna-sional 18 Desember lalu.

Laporan setebal 25 halaman dengan judul “Pergerakan Lamban: Perlindun-gan Hak-hak Migran 2009” ini melapor-kan situasi migran di sejumlah negara, termasuk China,Kuba, Mesir, Prancis, Yunani, Italia, Israel, Yordania, Kaza-khstan, Kuwait, Libanon, Libya,

Malaysia, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.

“Alih-alih melindungi orang-orang yang berada pada posisi rentan terhadap

risiko penyalahgunaan, banyak pemer-intah terus memarginalkan migran, menghukum mereka, atau mendorong akses mereka ke luar jangkaun pelay-anan,” ungkap Nisha Varia, peneliti senior di Divisi Hak Perempuan HRW.

Baik migran yang berdokumen mau-pun yang tidak menghadapi penyiksaan dan tindak diskriminasi di kota-kota atau negara tujuan. HRW juga mene-mukan meluasnya tindak penganiayaan terhadap migran pekerja rumah tangga dan buruh konstruksi di Timur Tengah dan Rusia.

Oleh Lintang

Seputar JagadPria Saudi hambat perempuan berkarier JEDDAH - Perempuan Arab Saudi umumnya berhasrat untuk meniti karier setelah lulus dari perguruan tinggi namun sikap pria yang masih kolot menghalangi niat mereka, demikian menurut hasil survei.Studi yang dilakukan terhadap 4.400 responden di kalangan kampus di Arab Saudi, ungkap Daily Star Com dan bersumber dari AFP, Jumat (18/12), menyebutkan bahwa keyakinan pada Islam ternyata bukan halangan utama bagi perempuan Arab saudi untuk meniti karier.Sebaliknya, hambatan terberat justru muncul dari kalangan pria yang berpikiran kolot, yang menganggap perempuan harus menikah dan berdiam di rumah saat suami bekerja.Kendala berikutnya untuk meniti karier adalah ketatnya persaingan, baik dialami pria maupun perempuan dalam memperebutkan

lapangan kerja yang sempit.Hasil survei massal pertama di kalangan kampus Arab Saudi yang dilakukan bersama oleh ilmuwan ilmu sosial Arab Saudi dan Austria antara 2007 dan 2008 itu juga mengungkapkan bahwa lebih banyak perempuan Saudi yang lulus perguruan tinggi ketimbang mahasiswa pria, namun lebih sedikit jumlahnya yang bisa bekerja. Makanan ditukar syahwat seks di kamp pengungsi Sri Lanka LONDON - Kaum perempuan Tamil terpaksa mengalami perlakuan seks kejam oleh petugas keamanan di kamp pengungsi bila tak ingin kelaparan. Mereka adalah korban perang sipil yang melibatkan Macan Tamil dengan pemerintah Sri Lanka. Hal itu diungkap oleh petugas kesehatan Inggris.Vany Kumar, yang bertugas selama empat bulan di kamp pengungsi Menik Farm

mengatakan kepada harian Observer, pekan lalu, bahwa bila para petugas keamanan kamp ingin melampiaskan nafsu seksnya, dia cukup memberikan makanan kepada gadis yang dipilih.Gadis-gadis Tamil ini, tambah Kumar, akan tutup mulut tentang perlakukan seks yang dialami. Selain makanan mereka juga mendapatkan uang untuk sekedar melayani nafsu seks petugas kamp.Sejak 23 Juli 1983, Sri Lanka diguncang perang sipil hebat yang melibatkan Macan Tamil bertempur melawan pemerintah. Kelompok Macan Elam Tamil yang menguasai wilayah di utara dan timur kepualauan Sri Lanka menunut kemerdekaan. Untuk menumpas gerakan sparatis ini, pemerintah Sri Lanka melakukan operasi militer besar-besaran. Hasilnya, Mei 2009 lalu, militer Sri Lanka berhasil menumpas gerakan mereka.

Page 32: SUARA Januari 2010 Main

3� 8 January 2010BULLETIN

LEMBAGA Sukses Organisasi (LSO) kembali mengadakan seminar pengem-bangan diri, Minggu (27/12). Memilih tema “Berkarya dengan Hati”, seminar berlangsung di Islamic Kasim Tuet Me-morial College, Chai Wan, selama 5 jam. Sesuai dengan tema yang dipilih, kali ini LSO mendatangkan seorang motivator sekaligus penulis buku Quantum Ikhlas, Erbe Sentanu.

Peserta seminar yang berjumlah ratu-san ini diajarkan bagaimana meraih kes-uksesan dan kebahagiaan secara bersa-maan dengan mengandalkan kekuatan dari dalam diri mereka sendiri, yakni kekuatan yang bersumber di hati.

Hati, menurut Erbe Sentanu, merupa-kan zona utama yang menentukan kehidupan manusia, yang bisa meng-hadirkan kesuksesan dan kebahagiaan maupun sebaliknya. Melalui hati manu-sia bisa merasakan bahagia, tenang,

Berkarya dengan hati, LSO undang Erba Sentanu

Oleh Elly Dalijo

sabar, dan segala rasa yang positif lain. Inilah yang Erbe menyebutnya sebagai zona ikhlas yang menjadi sumber kekuatan menuju kesuksesan. Melalui hati pula manusia mampu merasakan takut, marah, kecewa, cemas dan segala rasa negatif lain. Ini disebut sebagai zona nafsu yang kemudian menjadi penghambat dari kesuksesan manusia.

“Ukuran sukses adalah ketika manu-sia telah mampu merasakan pikiran bahagia. Ketika Anda selalu berhasil merasa sukses dan bahagia di hati, Anda akan memiliki hidup yang penuh sukses lahir-batin,” kata Erbe Sentanu yang akrab dipanggil Nunu, yang juga telah sukses mendirikan Katahati Institute

Namun dia tetap menekankan ikhlas sebagai kunci. “Ketika hati merasa ikhlas dengan tuntunan-Nya, tidak mel-awan arus kehidupan, Anda merasakan bahagia, ketika itulah Anda telah men-emukan guru terbaik dari dalam diri Anda, hati Anda!” ujarnya.

BMI jadi penyiarMINGGU (20/12), bertempat di Ruang Training Hong Kong Communication Art Center, King’s Road-Tin Hau, se-buah diklat penyiar dan reporter radio diadakan.

Acara yang diselenggarakan komu-nitas Perantau Indonesia dan Dompet Dhuafa Hong Kong ini menghadirkan dua pembicara yaitu Asep Syamsul M. Romli (Kang Romel) praktisi seka-ligus akademisi di bidang jurnalistik

dan penyiaran sejak tahun 1993 serta Kang Iwe (Koordinator Web Radio dan Video Streaming beberapa radio online seperti Radio Tarbiyah Jepang, Radio IMSA Amerika, dan Radio Qommunity Jerman.

Pelatihan digelar sebagai bagian proses pematangan Radio Perantau In-donesia yang dikelola komunitas Per-antau Indonesia di Hong Kong. Siaran Radio Perantau Indonesia dapat diden-gar di http://radioperantauindonesia.com:8080listen.pls atau dengan piranti

lunak Winamp dengan alamat http://202.59.200.200:8080.

Pelatihan bertema “Jadikan Radio Internet sebagai Media Dakwah, Ukhu-wah, dan Silaturahim”. Radio internet ini ditujukan bagi perantau Indonesia di Hong Kong yang berminat mengem-bangkan minat, bakat dan kreativitas di bidang penyiaran dan jurnalistik radio, serta menjalin silaturahim dan dakwah melalui radio. Namun siaran dapat di-akses dari mana saja di seluruh dunia selama terhubung dengan internet.

Oleh Rie Rie

ERBE Sentanu berpose

bersama intri untuk SUARA

usai melakukan ceramah.

Christmas Singer ICA, sekaligus perburuan bakat

INTERNATIONAL Christian Assembly (ICA) kembali menggelar kompetisi menyanyi untuk merayakan Natal ta-hun 2009. Acara yang digelar di aula ICA, 416 King’s Road, North Point pada Jumat (25/12) tersebut merupakan acara tahunan yang telah diselenggarakan se-jak tahun 2006.

Kompetisi ini selain untuk meray-

akan Natal juga sebagai wadah mengek-spresikan bakat menyanyi bagi pekerja perempuan Indonesia di Hong Kong dan Macau. Setiap calon harus lolos di beberapa tahapan seleksi dan hanya lima orang yang bersaing dalam grand final pada hari Natal.

Pendeta Jeanet Saren selaku pimpinan dari ICA jemaat Indonesia menyatakan, selama empat kali kompetisi menyanyi yang telah diadakan tersebut, telah ditemukan banyak penyanyi berbakat.

Selain menjadi ajang kompetisi semua finalis, juga menjadi sebuah acara yang spesial dan penuh dengan kegembiraan untuk merayakan hari Natal di kalangan Kristen di Hong Kong.

Sebagai Chritmas Singer tahun 2009, juara I dimenangkan oleh Yola Alumbi-da, diikuti oleh Dina Ambarwati sebagai juara II dan juara ketiga oleh Liszie Maaluas. Selain trofi dan bingkisan para juara juga berhak menggondol uang untuk juara I $7500, juara II $ 5000 dan juara III $ 2500. Sedangkan juara hara-pan I dan II, Femmy Sarafil dan Morce Tolindu, mengantongi $1000.

Oleh Rie Rie

PARA pemenang mejeng bersama usai penyerahan hadiah.

SALAH seorang pemenang

Page 33: SUARA Januari 2010 Main

8 January 2010 33BULLETIN

ADA yang istimewa dari acara Page-laran Musik Islami dan Galang Dana Dhuafa oleh Pondok Fatimah Hong Kong pada Minggu (27/12) lalu. Selain diramaikan oleh penampilan grup kosi-dah legendaris Nasida Ria yang masih tetap memukau dan ceramah dari Us-tadz Abdul Aziz Mansyur, acara yang berlangsung di Southorn Stadium, Wan Chai itu juga dihadiri Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Mennakertrans) yang baru Muhaimin Iskandar.

Meski jumlah pengunjung tak sampai memenuhi stadium, kehadiran Menna-kertrans ini tentu saja menarik perhatian khusus dari penonton.

Selain memperkenalkan diri sebagai Menakertrans yang baru, dalam kesem-patan tersebut Muhaimin sempat juga menyampaikan pujiannya yang tinggi kepada para buruh migran Indonesia (BMI) yang ber ada di Hong Kong.

Secara khusus Muhaimin menyam-paikan rasa syukur dan kagum atas keberanian para wanita Indonesia yang berani oncat dari negaranya untuk bek-erja di luar negeri.

Di tengah acara, juga dilangsungkan Seleksi Bintang Nasida Ria dengan pe-serta dari BMI Hong Kong. Tiga anggota Nasida Ria Semarang lantas saja bertin-dak sebagai dewan juri untuk menetap-

kan beberapa pemenang. Tampil se-bagai juara pertama adalah Afifah yang memukau dewan juri dengan mem-bawakan lagu Tahun 2000, salah satu hits dari Nasida Ria.

Selain kedatangan Nasida Ria Sema-rang, diadakan pula istighosah kubro dan ngaji bareng oleh Bapak Abdul Aziz Mansyur, pengasuh Pondok Pesantren Tarbuyatun Nasi’in Pancurgowang, Jombang, Jawa Timur, pedakwah H Mu-haemin Karim dari Islamic Union Hong Kong dan bapak Abdul Aziz guru besar IAIN Sunan Ampel Surabaya.

H Muhaemin juga membantu dua orang BMI yang hendak masuk Islam dalam mengikrarkan sahadat.

Namun, acara sempat tersendat saat H Muhaemin Karim memberikan tauz-iahnya karena beberapa penonton ada yang lebih menyibukkan diri dengan mengambil foto bersama ustadz lain-nya.

Mennnakertrans sendiri kemudian meninggalkan acara beberapa saat sete-lah memberikan sambutan karena harus menghadiri beberapa pertemuan lain selama kunjungannya ke Hong Kong.

Didatangi MennakertrasnOleh Rie Rie

CK Funky Dancer gelar lomba fashion show memperingati HUT ke-tiga mereka di Islamic Kasim Tuet Memorial College, Chai Wan, Minggu (3/1). Tampak salah satu peserta lomba melenggang.

Galeri

Tak seperti umumnya

perayaan Natal, Chinesse Rhennish

Church (CRC) merayakan

Natal dengan mengundang ratusan BMI

makan bersama di restoran,

Minggu (20/12)

Memperingati ulang tahun pertamanya, Gloria Shop Kwun Thong mengadakan pemeriksanaan kesehatan gratis untuk BMI, Minggu (27/12). 130 BMI tercatat ikut berpartisipasi.

PENAMPILAN grup musik kosidah Nasida Ria Semarang di Hong Kong.

Pagelaran Musik Islami Pondok Fatimah

Page 34: SUARA Januari 2010 Main

34 8 January 2010DUNIA KITA

Balada kontrak dengan taplak

NUNING, demikian dia punya nama, kepingin menceritakan kisah kasih kon-traknya ini kepada pembaca SUARA. Dia bilang majikannya sekarang ini lagi gandrung dengan yang namanya bisnis multilevel marketing dengan menjual produk taplak meja yang terbuat dari plastik.

Taplak plastik meja yang diimpornya dari Taiwan ini dijual dengan harga $20 per biji kepada anggota barunya. Plus membayar $100 sebagai uang pen-daftaran anggota. Yang jadi masalah adalah majikan si Nuning ini bukannya menjual sendiri taplak plastik itu, tapi menyuruh Nuning.

Alhasil Nuning disuruh cuma bekerja siang hari. Pagi hari dia harus berjalan

kesana-kemari sambil membawa taplak meja. Hari pertama dia bisa menjual be-berapa dosen. Hebat juga sih. Sampai dia bisa mendapat acungan jempol dari majikan perempuan.

Masalahnya, namanya bisnis jual-beli, ya kadang laku keras kadang ya tidak laku sama sekali. Apalagi si Nuning ini mulai merasa hari libur yang biasa dia pakai nongkrong di depan komputer dan ber-chatting ria dengan si doi, kini harus dia pakai menggendong tas besar berisi taplak meja. Mana sudah pakai baju superseksi eh masih harus jualan taplak pula! Gengsi lah yao...!

Merasa penjualan kungyannya mulai menurun, si majikan perempuan jadi merengut.

“Lha buat apa kamu berangkat pagi pulang siang menjelang sore kalau hanya bisa menjual dua biji?” demikian simbok mulai ngomel. “Cuma pasang aksi nggak kerja ‘bao lai bao jhu’. Alias pasang eksen doang.”

Si Nuning sakit hati. Apalagi kini setiap kali dia menawarkan dagan-gan, mereka pada bilang ‘nggak salah

a Mbak, di Hong Kong kok beli taplak buat apa? Nggak ada tempat untuk menimbun’.

“Wong aku tak jualan taplak juga mou so wai,” demikian si Nuning beralasan.

Minggu pagi simbok sudah membawa koper besar jualan sendiri di daerah Central. Eh satu jam kemudian simbok telepon, katanya ketangkap imigrasi

karena tak punya licensi. “Syukur!” Nuning berkata dalam hati.

Barang satu koper disita dan harus meringkuk di kantor polisi nunggu sidang. Daripada rame-rame simbok bilang bayar penalti sekian dan aman! Tapi itu buat majikan! Bisa dan sudah pasti lain lagi kalau buat si kungyan!

Nuning sempat rerasan sama teman-temannya dan akhirnya tahu kalau bagi pekerja rumah tangga seperti dirinya, dilarang keras berjualan kalau tidak ingin ditangkap dan dipulangkan. Nun-ing pun akhirnya memutuskan untuk berhenti total dari berjualan taplak. Eh... malah kena semprot dari sang majikan.

“Membantuku berjualan atau aku pu-langkan?” simbok mengultimatum den-gan gayanya sebagai majikan.

Nah, kalau sudah kayak begini terus bagaimana coba? Nggak nurut pasti dipulangkan. Kalau dipulangkan pasti bayar agen lagi, tujuh bulan potongan lagi.

“Ya ampun pilih mana ya...?”

Tina WeeskaDolanan baru bapakYANG namanya mainan, ternyata bu-kan hanya monopoli anak kecil. Orang setua bapakku pun bisa asyik dengan mainan yang kubelikan saat mudikku Agustus bulan lalu. Bahkan, sampai saat ini bapak juga masih asyik bermain-main dengan dolanan barunya itu.Ponsel, itulah mainan barunya. Memang itu bukan benda baru di jaman sekarang, namun di desaku hanya sekian orang saja yang memilikinya. Dan itulah yang membuat bapakku begitu bangga hingga ponsel itu selalu berada di saku celanan-ya, ke mana pun dia pergi. Saat ngojek,

saat mencangkul, saat angon sapi, saat ngarit, bahkan juga saat bapak harus ke sungai untuk melaksanakan panggilan alam yang tidak bisa diganggu gugat, be’ol. Salah satu kebiasaan yang baru bisa dihentikannya saat musim kemarau dan sungai mengering. “Mengko nek awakmu nelpun ben iso ngangkat,” alasan beliau. Cukup masuk akal dan bisa kumaklumi meski agak ganjil.Namun, belakangan kebiasaan bapakku ini mulai berubah. Tak lagi menung-guku menelepon tapi sebaliknya, sering menelepon aku. Kuabaikan lima kali panggilan, melihat pun tidak, tapi pahaku jadi kegelian karena ponsel berada di saku celana se-mentara waktu sudah menjelang malam dan aku sedang berkonsentrasi penuh memenuhi kewajibanku. Seperti teman-teman ketahui, pada jam-jam segitu kan waktunya para kungyan perang tanding dengan wajan dan sotel untuk menyajikan the best dinner bagi lopannya. Apalagi aku kan termasuk kungyan teladan (baca=telat mangan edan). Tapi ya mana bapakku mudeng dengan yang beginian.Ketika telepon bergetar untuk kali ke-enam, kuangkat juga karena sudah ng-gak tahan lagi menahan geli selain juga karena penasaran. Belum sempat aku mengucapkan salam sudah terdengar suara bapakku yang merdu. “Kok ora diangkat tho Nduk?” protesnya serta merta.“Pak wonten napa?” tanyaku agak was-was, takut ada suatu hal penting yang menimpa keluargaku.“Ora apa-apa kok Nduk, lha wong HP-ku ora muni. Iki aku nelepon awakmu ben HP-ne muni,” jawabnya lugu. Kon-tan saja aku tertawa ngakak hingga

Dunia kitadalam cerita

KALAU menurut saya sih masih mending Mbak Ning, daripada disuruh gendong anjing kayak saya begini? Mau coba?

Page 35: SUARA Januari 2010 Main

8 January 2010 35DUNIA KITA

bosku terheran-heran.Payahnya akhir-akhir ini bapakku makin sering menelepon aku, padahal aku juga yang harus mengisi pulsanya. Minggu kemarin aku dikejutkan lagi oleh telepon bapakku yang seperti ter-buru-buru dengan seribu rasa ingin ta-hunya.“Nduk, pas aku pencet huruf “f” kok sing metu gambar sirahmu cilik?” tan-yanya.Deg! Jantungku seperti berhenti saat itu juga. Lha dulu pas aku di Indonesia, aku gunakan ponsel itu untuk e-mail dan Fa-cebook. “f” yang dimaksud bapakku itu tentu ikon Facebook, dan passwordku masih tertinggal di ponsel itu. Olala! Teman-teman kalau tiba-tiba status fa-cebookku (rieblora) menjadi aneh, be-rarti itu ulah bapakku ya, kaumeng ngo

aaa…!Rie Rie

Pesta membawa sengsara”Tahun baru 2010. Kita berpesta yuk!” Begitu SMS yang diterima oleh beberapa teman kita termasuk oleh si QQ. Gadis cantik asal Magetan ini langsung men-gajukan permohonan libur tahun baru yang ndilalah disetujui majikannya. “Asal jangan pulang terlalu malam,” be-gitu pesan sang majikan. Dengan riang QQ berangkat menuju Wan Chai di mana semua temannya menunggu. Salah seorang temannya mengajak membeli beberapa botol mi-numan untuk meramaikan suasana den-gan jaminan habis berapa dibagi berapa. Semua anggota pesta setuju. Termasuk QQ yang tidak yakin apakah dia bisa

minum red wine yang dibeli teman-nya si rambut kuning. Demi solidaritas antarteman, dia mencoba bilang oke demi meramaikan suasana? “Ayo Q ojo ndesani, mosok wis mbabu neng Hong Kong bertahun-tahun nggak ngerti rasane red wine,” ucap temannya yang meminum hampir satu botol. Dengan ragu teman kita si QQ ini men-coba minum karena takut dibilang ‘kam-pungan’ oleh temannya. Minum sampai dia tak bisa berbuat apa-apa selain sem-poyongan. Eh tahu-tahu jam liburnya hampir habis dan dia harus cepat-cepat pulang kalau tak mau dipulangkan.Namanya saja mabuk, tak seorang pun mampu melihat jam dengan benar. Ketika QQ bertanya jam berapa, salah seorang malah bilang masih jam tujuh. Padahal sudah jam 10:00. Setengah melayang si QQ memanggil taksi un-tuk mengantarnya pulang di Mid Level sana. Kepalanya pusing tujuh keliling. Dia hanya menunjukkan kartu nama milik majikan yang selalu menempel di dompet merahnya. Pak sopir taksi mengantarnya sampai di depan lobi karena si QQ tak kuat berja-lan. QQ mengira jam segitu pasti semua sudah pada tidur nglepus di kamar mas-ing-masing. Aman! Bau minuman keras dimulutnya yang tidak sempat dicuci tadi dibawanya pulang. Sambil setengah berdoa karena berjalan saja sempoyongan dia merogoh kunci dan membuka pintu rumah. Tapi apa yang terjadi? Tuan dan nyonya duduk manis di sofa dan memang sedang men-unggu kepulangannya. “Wah siuce, kok sudah pulang?” kata simbok melirik jam di dinding yang

menunjukkan angka 12.10 dengan sen-git. Mau marah sama pembantu kok dipikir mou yong. Orang kungyan tercinta lagi mabuk. Dimarahi sekarang mungkin ya kayak angin lalu saja mam-pir ditelinganya. Padahal QQ sebenarn-ya sudah bisa berpikir sedikit.“Kamu tidur di luar saja, besok pagi ka-lau sudah sembuh dari mabuk pulang. Kutunggu jam sembilan ting tong jan-gan telat,” suara majikan laki-laki tan-das dan mengancam. QQ balik kanan tak jadi masuk rumah. Pesta beberapa jam sebelumnya menari menakutkan di kepalanya. Pikiran takut diterminate dan cari majikan lagi menari pula di kepalanya yang pusing. Bayar agen lagi tujuh bulan oh My God?Jam sembilan ting tong QQ sudah muncul di depan pintu. Tak berani telat.

Dia tak bisa tidur dan hanya duduk ter-menung saja di taman kompleks. “Kuberi kesempatan sekali lagi kalau kamu pulang libur telat apalagi mabuk minuman keras, kamu bisa berpesta tapi jangan kerja di rumahku, understand?” kata nyonya lunak. “Duh baik betul majikanmu Q. Kata te-man pestanya minggu lalu.””Baik apaan? Sekarang rumahku dikam-era mulai dari ruang tamu sampai dapur. Hanya toilet saja yang tak ada kameran-ya. Dan jangan pernah ngajak aku pesta lagi,” kata QQ memelas. “Duh jahat betul majikanmu Q,” kata mantan teman pestanya tertawa cekakakan.Betul-betul pesta membawa sengsara, kayak sinetron Indonesia saja.

Tina WeeskaBUSYET... ini anak kirim mainan kok aneh begini yak! bikin pusing saja!

DITERMINATE atau tidak yang penting mabuk dulu dong ah.

Page 36: SUARA Januari 2010 Main

3� 8 January 2010HEALTH & BEAUTY

INFLUENZA (flu) adalah penyakit yang penyebarannya lewat ‘virus influenza’. Penyakit ini tidak memandang tempat dan musim, bisa terjadi pada siapa saja dan di mana saja, baik negara masih berkembang atau pun negara maju yang punya masyarakat berpendidikan tinggi yang sudah mutakhir dalam hal pengo-batan. Penyakit ini akan sangat mudah berkembang pada saat musim dingin dan pancaroba (pergantian musim), baik dari panas ke dingin atau pun dari dingin ke panas. Influenza sering dire-mehkan dan dianggap penyakit ringan. Tapi pada kenyataannya dari flu yang biasa, timbul berbagai macam kompli-kasi yang bisa menyebabkan kematian. Ini sekilas contoh penelitian di Amerika tentang orang-orang yang mengidap flu dalam setahun:- 5%-20% masyarakatnya terkena flu- 200.000 orang harus dirawat inap di

rumah sakit, akibat terserang flu den-gan komplikasinya

- Kurang lebih 36.000 orang meninggal karenanya

Gejala-gejala umum Influenza antara lain;

- Panas yang tinggi dan kepala terasa sakit/pusing

- Rasa sakit di seluruh persendian yang tidak biasa karena otot mengejang

- Sakit tenggorokan dan pangkal hidung yang disertai batuk kering

- Keluar air dari hidung (ingus) dan ludah berlendir

- Beberapa orang, terutama anak kecil akan muntah-muntah dan diare.

Penyebaran virus Influenza biasanya dari orang satu ke orang lain (pem-bawa virus disebut ‘carrier’) lewat batuk atau bersin, atau tidak sengaja kita memegang sesuatu yang ada virus flu kemudian kita pegang hidung atau mengusap muka tanpa cuci tangan. Masa inkubasi/penyerangan virus in-fluenza pada tubuh sekitar 5-7 hari. Be-rarti dalam masa itu virus sudah pada tubuh kita,sebelum kita benar-benar sakit. Penyebaran flu yang cepat terjadi pada bulan May sampai October, karena bulan-bulan ini adalah masa transisi, dan waktu musim dingin. Untuk meng-hindari terjadinya komplikasi Influenza dianjurkan untuk mendapatkan vaksi-nasi flu setahun sekali.

Selain itu, di sini Power Bee Royal Jelly suplemen kesehatan Dr Smith yang diproduksi dari New Zealand bagus sekali untuk pencegahan dan penyem-buhan Influenza. Karena keuntungan utama Royal Jelly adalah:1. Meningkatkan system kekebalan/

daya tahan tubuh terhadap penyakit, terutama yang disebabkan oleh vi-rus.

2. Menyediakan berbagai nutrisi alami untuk meningkatkan energi dan stamina tubuh

3. Menghilangkan capek dan lesu, me-lemaskan otot yang mengencang karena banyak kerja (stress)

Anjuran minum Power Bee Royal Jelly, cukup 1-2 kapsul sehari. Untuk pence-gahan cukup satu kapsul, dan bagi yang sedang sakit dianjurkan untuk minum dua kapsul. Badan yang sehat dan kuat, tidak akan mudah terjangkit penyakit di situasi apa pun.

Influenza dan Solusinya Oleh Judie

Khasiat Nanas untuk melangsingkan tubuh BUAH nanas yang konon berasal dari Brasil, ternyata memiliki khasiat yang termasuk ampuh untuk melangsingkan badan karena kemampuannya dalam meluruhkan timbunan lemak yang ber-lebihan di dalam tubuh. Berkat nanas, tubuh yang semula gembul perlahan-lahan menjadi langsing dan singset. Berikut adalah beberapa khasiat buah nanas;

Menurunkan berat badanSediakan 1 buah nanas yang tidak

terlalu matang, kupas lalu cuci sampai bersih. Potong seperlunya, lalu jus atau parut, kemudian peras airnya. Agar air sari nanas diperoleh secara maksimal, peras dengan menggunakan potongan kain bersih. Minum air nanas sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.

SembelitPilih 3 buah nanas yang belum masak.

Kupas dan cuci bersih. Parut atau jus, kemudian peras airnya. Minum air per-asan nanas 2 kali sehari setelah makan. Masing-masing setengah gelas.

Radang tenggorokanSediakan 2 buah nanas masak. Kupas

kulitnya, cuci sampai bersih, potong seperlunya, kemudian parut atau dibuat jus. Peras airnya. Minum 3 kali sehari, masing-masing 1/3 bagian.

Kembung Minum jus nanas sekitar 30 menit

sebelum makan. Lakukan 3 kali sehari sekitar masing-masing sebanyak 1/2 gelas (150 cc).

CacinganPilih 1 buah nanas muda. Kupas lalu

cuci sampai bersih, kemudian bilas dengan air masak lalu parut. Peras dan saring air parutan. Minumkan sedikit demi sedikit pada anak yang menderita cacingan.

KetombeSediakan 1/2 buah nanas yang sudah

masak. Kupas kulitnya, parut, peras lalu saring airnya. Tambahkan perasan 1 je-ruk nipis ke dalam air nenas. Aduk rata. Kemudia gosokan pada kulit kepala yang berketombe. Lakukan sebelum ti-dur dan keramaslah keesokan harinya. Lakukan 2-3 kali dalam seminggu.

Luka bakar, gatal, bisulAmbil beberapa helai daun nanas,

cuci sampai bersih lalu tumbuk hingga halus. Balurkan pada bagian kulit yang sakit.

Keseleo atau MemarSediakan 1 buah nanas matang, kupas,

cuci bersih, potong-potong seperlunya. Jus potongan nanas tadi, dan minum airnya sekaligus.

Efek samping nanas- Menggugurkan kandungan. Nanas

muda berpotensi sebagai abortivum atau sejenis obat yang dapat meng-gugurkan kandungan. Makanya, nanas sering digunakan untuk men-gatasi haid yang terlambat.

- Memicu rematik. Di dalam saluran cerna, buah nanas terfermentasi men-jadi alkohol. Ini isa memicu kekam-buhan rematik gout.

- Meningkatkan gula darah Buah nan-as masak mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Penderita diabe-tes sebaiknya tidak mengonsumsi nanas secara berlebihan.

Oleh Lantip

Page 37: SUARA Januari 2010 Main

8 January 2010 37SELEBRITI

Gus Dur tokoh berjasa

TAK basa-basi dan selalu tampil apa adanya. Itulah gambaran sosok mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di mata penyanyi dan juga bintang film Leony Vitria Hartanti.

“Beliau itu adalah tokoh yang sangat apa adanya, enggak pernah berpura-pura. Ini yang membedakan Gus Dur dengan tokoh kebanyakan lainnya,” ujar Leony, aktris nominasi Piala Citra

2009, kepada Kompas.com di Jakarta, Kekaguman Leony kepada Gus Dur

tak hanya karena sosoknya yang terke-san nyeleneh, tetapi juga karena jasanya dalam mengakui keberadaan masyar-akat Tionghoa di Tanah Air. “Hasilnya bisa dirasakan sekarang, bagaimana perayaan Imlek dan kesenian Tionghoa kini bisa muncul di televisi,” kata bin-tang film Identitas itu.

“Beliau adalah sosok yang low pro-file,” katanya.

Oleh Lantip

LEONY Vitria Hartanti

Fauzi-Senk Lotta Sudah Pisah RanjangGUGATAN cerai yang dilayangkan oleh Senk Lotta terhadap Fauzi Baadilah pada 23 November lalu disidangkan un-tuk pertama kali dengan agenda media-si di Pengadilan Agama Jakarta Timur, Rabu (30/12).

Sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim, Muhammad Fajri Rivai, tidak dihadiri oleh Fauzi ataupun kuasa hukumnya sebagai tergugat. “Fauzi berhalangan hadir. Senk Lotta berharap sidang bisa berjalan dengan lancar,” ujar Purnama Wirya, SH, selaku kuasa hu-kum Senk Lotta.

Purnama tak bersedia mengungkap-kan penyebab perceraian kliennya den-

gan salah satu pemeran film Mengejar Matahari itu. “Intinya, sudah terjadi perselisihan, perbedaan visi dalam men-jalankan rumah tangga. Jadi, mereka pu-tuskan untuk bercerai,” tuturnya.

Namun, diungkapkan oleh Purnama, Senk Lotta dan Fauzi sudah pisah ran-jang sejak beberapa waktu lalu. “Pisah ranjang sudah berbulan-bulan,” katanya.

Seusai sidang, Senk Lotta enggan memberi keterangan sedikit pun men-genai sidang. Perempuan asal Uz-bekistan tersebut bungkam dan berlalu dengan mobil Honda Jazz berwarna hi-tam bernomor polisi B 918 WD.

Sidang berikutnya akan diadakan pada 13 Januari 2010 dengan agenda mediasi.

Oleh Lantip

Page 38: SUARA Januari 2010 Main

3� 8 January 2010SELEBRITI

Dorce: Gus Dur pembela saya..

KABAR duka atas wafatnya mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Rabu (30/12/2009), begitu menge-jutkan artis serba bisa Dorce Gamalama. Sabtu (26/12/2009) lalu, Dorce bahkan sempat menjenguk Gus Dur yang ten-gah dirawat di Rumah Sakit Cipto Man-gunkusomo.

“Saya enggak sempat ketemu karena beliau lagi tidur. Saya hanya bertemu Ibu Shinta Nuriyah,” katanya kepada Kompas.com, Rabu malam.

Di mata Dorce, Gus Dur adalah sosok yang luar biasa. “Saya betul-betul kehi-langan sosok beliau, dia segalanya buat saya, guru, ulama, penasihat saya,” ujar Dorce.

Menurut Dorce, di antara presiden RI yang ada, sosok Gus Dur-lah yang pal-ing lengkap. “Di antara presiden yang sudah ada, dialah yang paling komplet,

tidak ada yang bisa menggantikan dia terlepas dari kekurangan dia menjadi seorang presiden,” tutur Dorce yang saat itu tengah menuju RSCM, Jakarta.

“Saya sangat mengagumi sepak ter-jang dia. Pendapatnya luar biasa, yang kadang dianggap orang tidak masuk akal. Tapi menurut saya dia itu luar bia-sa. Dia dapat mengayomi umat.”

Gus Dur-lah yang mendukung dan membebaskan dirinya untuk memilih kepribadian yang dijalaninya sekarang ini. “Dia juga membela saya di saat memilih, apa saya akan jadi perempuan atau laki-laki pada saat itu,” kenang-nya.

Satu hal lain yang tidak terlupakan oleh Dorce adalah guyonannya yang khas. “Waktu itu, saya tanya sama be-liau, ‘Kalau Gus Dur jadi presiden lagi, saya jadi apa?’ Dia jawab, ‘Kamu akan saya angkat jadi menteri penggadaian’,” kenangnya lagi.

Oleh Fanani

Kate Winslet, aktris berbodi ideal

PERSEPSI tentang bentuh tubuh perem-puan yang ideal bagi para laki-laki di eropa dan Amerika sana tampaknya mu-lai berubah. Seorang artis tak lagi harus berbadan langsing hanya untuk menda-patkan predikat berbodi ideal. Sebuah survei yang dilakukan Slimming World dan YouGov kepada 2.000 responden laki-laki dan perempuan membuktikan pergeseran persepsi di masyarakat.

Survei persepsi untuk 12 artis pilihan

menempatkan aktris asal Inggris, Kate Winslet, sebagai artis berbadan paling ideal. Tempat kedua aktris Inggris, Kelly Brook, dan ketiga adalah Halle Berry.

Urutan ke-12 adalah pemuja kelangsingan Victoria Beckham.

Rekan Victoria yang juga langsing, Kate Moss, di urutan ke-10.

”Survei ini memberi pesan, sekarang

ini yang terpenting bukan lagi bagaima-na menjadi langsing, melainkan bagaim-ana lebih sehat,” kata Dr Jacquie Lavin dari Slimming World.

Sebelumnya, Winslet sempat diolok-olok media sebagai ”berlemak”. Winslet memang sempat mengakui, ”Saya me-mang harus bekerja keras untuk men-gontrol berat badan.”

Dalam survei itu, Winslet menganton-gi angka 16 persen, sedangkan Victoria Beckham 1 persen. ”Ini perubahan pan-dangan yang positif,” kata Lavin.

Oleh Lilis

KATE Winslet

DORCE Gamalama:

Saya betul-betul kehilangan

sosok beliau, dia segalanya buat

saya.

Page 39: SUARA Januari 2010 Main

��8 January 2010 SUARA

Page 40: SUARA Januari 2010 Main

40 8 January 2010SELEBRITIKado tergokil Lukman SardiMESKIPUN tak merencanakan un-tuk melahirkan tepat pada tanggal 28 Desember, namun rupanya kelahiran putra pertama Lukman Sardi dan sang istri, Pricilia, ini bisa menjadi kado ter-gokil untuk mereka. Apalagi, tanggal 28 rupanya bertepatan dengan hari pernikahan mereka.

“Sebenarnya waktu milih itu nggak ada pemikiran tanggal itu ada apanya. Kita pengen tahun baru sudah di ru-

mah,” aku Lukman di RS Ibu & Anak Brawi-jaya, Jaksel, Selasa (30/12) lalu.

“Ternyata setelah dipikir belakangan ini tanggal 28 itu hari pernikahan kita. Ini kado tahun baru pal-

ing gokil,” lanjutnya.Dan mengenai kado tergokil ini, Pricil-

ia mengaku akan berusaha memberikan ASI seterusnya. “Sebisa mungkin harus

ASI karena memang aku maunya pakai ASI eksklusif, sampai seberhentinya,” kata Pricilia.

“Semua sudah beres, tinggal bayinya masuk tempat tidur aja. Prosesnya sem-pat tegang sih, aku diambil darah sampai berkali-kali, aku kan takut sama jarum suntik. Tapi di situ kita lihat pengorban-annya dari seorang ibu,” lanjutnya.

Lukman pun menuturkan juga men-genai pengharapannya untuk sang anak yang dipanggil Kiva itu. “Harapannya nggak mau muluk-muluk,” tuturnya

Oleh LantipOpick diperiksa Polda Kalsel

KABAR mengejutkan beredar tentang Apick. Penyanyi lagu-lagu religius tersebut harus berurusan dengan pihak kepolisian. Ia didengar kesaksiannya di depan penyidik Polda Kalimantan Sela-tan terkait kasus yang menyeret rekan bisnisnya, pengusaha, dan pemilik per-tambangan intan terbesar di Indonesia, Haji Lihan.

“Ya pokoknya kemarinlah aku dimin-tai ketengan seputar aliran dana Rp 1,4 miliar yang diberikan Pak Haji (Lihan-red). Kita kan menjalin kerja sama den-gan Pak Haji,” ujar Opick di Jakarta, Selasa (29/12).

Pelantun tembang “Tombo Ati” ini menuturkan, ia diperiksa oleh pihak penyidik lebih kurang tiga jam lamanya. Isi materi pertanyaan yang diajukan seputar perkenalan dan kerja sama den-gan Lihan.

“Saya ditanya beberapa pertanyaan

saja, termasuk ditanya seputar perkena-lan dengan Pak Haji. Jadi seputar itu aja pertanyaannya. Paling lama tiga jam-lah aku dimintai keterangan di Polda terse-but,” jelasnya.

Diakuinya, perkenalan dengan H Lihan berawal ketika adanya kerja sama PT Alhamdulillah Production, yang dip-impinnya, dengan pihak Lihan untuk pembuatan film dakwah berjudul As-maul Husna.

“Saya lihat selama ini Pak Haji Lihan kan orangnya baik, dermawan, dan saleh serta punya niatan untuk bikin film dakwah. Ya sudah saya sambut ker-ja samanya tersebut. Jadi ada upaya Pak Haji membuat film dakwah bagi saya ini bagus banget,” katanya.

Sementara untuk penggarapan film tersebut ia memercayainya kepada sutradara Hanung Bramantyo.

Keberadaan Opick di Kalsel juga karena diundang dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Oleh Lantip

Opick: Saya lihat selama ini Pak Haji Lihan kan orangnya baik, dermawan, dan saleh serta punya niatan untuk bikin film dakwah

LUKMAN

Page 41: SUARA Januari 2010 Main

�18 January 2010 SUARA

Page 42: SUARA Januari 2010 Main

4� 8 January 2010

Advertisers are responsible for the content and accuracy of their advertisements. SUARA will not be liable for inaccurate advertising and/or legal disputes involving third parties.

Cerita pendek berjudul “Cape deh”Boss bicara dengan sekretarisnya: “Seminggu kita pergi untuk perjalanan dinas, tolong siap-siap.”Sekretaris telepon suaminya: “Mas, saya mau berangkat untuk perjalanan dinas, hati-hati di rumah ya.”Suami telepon kekasih gelapnya: “Istriku mau berangkat seminggu, kau ada waktu?”Kekasih gelap bilang terhadap anak kursusnya: “Nak, ibu punya banyak kerjaan selama seminggu, kursus ditiadakan selama seminggu.”Anak kursus bilang terhadap kakeknya: “Kek, seminggu tidak ada kursus, gurunya sibuk. Ayo kita jalan-jalan. “Kakek (=Boss) telepon sekretarisnya: “Minggu ini saya mau jalan-jalan sama cucu saya, meeting dibatalkan.”Sekretaris telepon suaminya: “Bossnya ada kerjaan rumah yang mendadak, tripnya dibatalkan Mas.”Suami bilang kekasih gelapnya: “Kau tak bisa datang, istriku tak jadi pergi.”Kekasih gelap telepon anak kursusnya : “Nak, kursus minggu ini berjalan seperti biasa.”Anak kursus bilang sama kakeknya: “Kek, guruku bilang kursus berjalan normal. Kakek jalan sendiri aja.”Kakek bilang sama sekretarisnya: “Minggu ini kita atur perjalanan dinas lagi. Kamu siap-siap, yah!”Cape deh...

Jika hewan punya FacebookKalau binatang punya akun Facebook, kira-kira statusnya apa saja ya? Berikut beberapa yang sudah ditemukan. Tapi nggak tahu apa mereka benar-benar binatang.Anjing Pudel: Nunggu mo ke salon neh...Kecoak: Baru aja selamat dari injekan maut, yeah!Sapi: Aku diraba-raba lagi oleh majikanku.Kucing: Anak gue yang ke-5 barusan nanya siapa bapaknya. Gue bingung mau jawab apa. Gue sendiri lupa

bapaknya yang mana?Nyamuk: Ane positif HIV AIDS boooo...Ayam: Teman-teman... kalo besok gw ga update... berarti gw udah digoreng... i luv u all...Cumi-cumi: Abis isi ulang tinta nich.Babi: Gw difitnah nyebarin flu. Sialan!Kambing: Selamat Lebaran Haji, kemarin lolos, ndak disembelih.Menyuruh istri nonton tinjuSeorang pengusaha penggemar tinju tidak bisa menyaksikan pertandingan besar di televisi karena harus menghadiri rapat penting. Dia pun menelepon isterinya dan memintanya menyaksikan pertandingan tinju, bukannya menonton sinetron seperti biasa.“Aku tahu kau tidak pernah menonton pertandingan tinju,” kata si pengusaha, “Tapi kau akan bisa memahami cukup banyak dan bisa menceritakannya kepadaku setelah aku pulang.”Maka isteri si pengusaha pun menonton tinju.Begitu si pengusaha pulang, dia segera menghambur masuk rumah dan bertanya kepada isternya: “Nah, Sayang, siapa yang memenangkan pertandingan besar tadi?”“Tidak ada yang menang,” jawab isterinya, “Salah satu petinju terluka pada ronde pertama terus mereka semua bubar dan pulang ke rumah masing-masing.”

KJRI : 2890 4421Christian Action-DMW : 2739 6193Kotkiho : 2576 4563Islamic Union : 2893 5704 2838 1514

Bantuan Darurat : 999Polisi : 2525 7717 / 2527 7177Rumah Sakit : 2300 6555Imigrasi HK : 2824 6111Labour Dept : 2852 3535

Usaha lumayan lancar, ingat keluarga jangan sampai diabaikan. Selain itu, jangan terlalu keras terhadap orang di sekitar anda. Buang keegoisan dan terus benahi kesalahan jika ingin karier anda lebih berkembang, karena ada ban-yak kesempatan terbuka untuk anda.Keuangan: Jangan dijadikan bebanAsmara: Jaga kemesraan yang adaKesehatan: Sakit perut Hari baik: SabtuPekerjaan: Pikirkan juga rencana buat masa depan.

KEHIDUPAN

SEBULAN lalu, konon kabarnya, si Selly akhirnya kembali mendarat Hong Kong. Bersama 11 orang yang lain, lantas saja dia digiring ke sebuah penampungan agen di daerah Tsuen Wan. Beristira-hat sebentar terus digiring kembali ke Causeway Bay.

“Ke Konsulat ikut Welcoming Pro-gram,” begitu kabar yang beredar.

Hari itu juga, sepulang dari Konsulat, si Selly yang berambut cepak, berjaket kuning, bergaya wagu, dan berdandan lucu itu dijemput majikannya untuk mulai bekerja.

Majikan laki-laki yang menjemput si Selly sekilas tampak sebagai sosok yang baik. Umurnya sekitar 35-an dan berwa-jah ganteng pula. Nyaris pasti, si Selly akan betah menyelesaikan potongan gaji tujuh bulannya di majikan macam begitu itu. Maklum, menilik kiprahnya selama enam tahun malang melinting di Hong Kong sebelum memutuskan pu-lang dan menikah dengan gacoan chat-ingnya dari Amrik empat bulan lalu, sosok si majikan termasuk ke dalam sosok idola buat si Selly. Muda, ganteng,

dan mungkin juga baik hati.

Baru sem-inggu beker-

ja, si Selly s u d a h

men-d a -

patkan libur mingguannya. Si majikan rupanya tipe majikan yang patut dipuji.

Orang pertama yang dihubungi si Selly begitu dia mendapatkan ponsel adalah “saingan” beratnya dahulu, si Tulki. Betul, Tulkiyem binti Katimumul anaknya Pak Mul yang setiap kali kita ceritakan di sini ini.

“Hei semprul, aku dah balik ke Hong Kong nih, dirimu di mana? Hari ini dir-imu libur to? Ke Victori nggak? Kita ket-emuan ya?” ujar si Selly tanpa menyebut siapa dirinya.

Tentu saja yang di seberang telepon kaget bukan kepalang. Acara tidur mbangkong si Tulki kontan buyar. Bayangin, pagi-pagi, mata masih ngan-tuk, dapat telepon nggak jelas, suara cempreng setengah komplain, dan dari nomor telepon tak dikenal.

“Rikane kie sapa? Anang apa? Nggoleti sapa? Miki jam pira? Ngajak ketemuan maring Victori arep nukakna bak’so apa soto’?” ujar balik si Tulki, makhluk yang konon otaknya akan mendadak sedikit cerdas kalau sudah sampai pada urusan ngusilin orang.

“Hehehe... mosok rikane ora kenal sama aku sih? Aku.. Selly!” jawab suara di seberang.

“Selly sapa? Yang mana?” balas si Tulki.

“Oh.. My Goodness, Selly ya Selly... masak nggak lupa sama aku sih...?” ulang si Selly yang rupanya sudah ke-jangkitan penyakit gila populer dan menganggap diri paling terkenal.

Singkat cerita, kawan, entah den-gan cara dan kalimat yang bagaimana, mereka berdua bertemu juga siang itu di salah satu pojok Victoria Park. Acara rangkul-rangkulan, dekap-dekapan, cium piki kiri pipi kanan, dengkul kiri dengkul kanan, pantat kiri pantat kanan.

Pokoknya seru ngalah-ngalahin kon-sernya Peterpan.

Ritual kangen-kangenan yang sebenarnya agak dibuat-buat itu pun terus berlanjut. Selly menceritakan pengalaman sekaligus jalan hidupnya selama berada di Kampung Sidomulyo, Blitar, sana. Sejak pertemuan fisik (semula hanya lewat chating) pertamanya dengan Dony yang jadi imigran gelap di Amerika,

menikah, hingga keputusannya untuk kembali bekerja di Hong Kong. Keputu-san yang menurut Selly sendiri sungguh mahaberat dan mahaganjil.

Bagaimana tidak? Ibarat kata, maaf, sedang enak-enaknya dan sedang mesra-mesranya, kok malah ditinggal? Dibilang karena desakan ekonomi ya jelas tidak wong Dony cukup banyak tabungan. Begitu juga Selly yang sudah bertahun-tahun malang-melintang di Hong Kong.

Tapi ada satu hal yag rupanya si Selly ini hanya mau menceritakannya ke Tulki. Sebuah rahasia yang sudah ber-bulan-bulan ini selalu digenggamnya erat-erat dan hanya dirinya dan Dony tercinta yang tahu.

“Sumpah Tul, bukan aku nggak cin-ta lagi sama Dony. Bukan aku nggak sayang sama Dony. Tapi Tul... yang satu ini sungguh berat,” begitu Selly memu-lai cerita.

“Berat gimana?” Tulki benar-benar penasaran.

“Berat ya berat. Kamu ini gimana sih? Aku sudah tempuh berbagai cara mulai dari jalan bener sampai jalan keblinger. Dari dokter hingga dukun. Dari dokter Boike sampai yang mengaku keturunan Mak Erot. Pokoknya sudah aku coba semua nasihat, syarat, dan ajimat. Tapi semuanya tidak mempan,” lanjutnya dengan keluh.

“Kok bisa?” nah, kalau yang ini me-mang benar-benar pertanyaan superbo-doh dari Tulki. Lebih bodoh lagi, si Selly ini ya mau saja melanjutkan ceritanya.

“Ya bisa! Wong sudah terlanjut ter-biasa ... (maaf pembaca, nggak tega nge-tiknya) lewat chating dan telepon. Eh gi-liran ketemu langsung kok malah nggak terasa apa-apa. Jadi ya terpaksa deh jadi begini ini,” ujar si Selly dengan wajah yang benar-benar penuh keluh.

“Aku bener-bener kena tuah chating Tul...”

Angin dingin menusuk, gerimis tu-run. Selly merapatkan jaketnya yang takbegitu tebal.

“Eh.. Selly, sorry ya... aku tadi sudah kadung janji mau chating. Dik Srie su-dah menunggu nih. Sabar ya?” ujar Tulki berlalu begitu saja sambil menepuk pun-dah Selly.

Termakan tuah chating Zodiak

Nomor-nomor Penting

Notice to advertisers

Kamus ketawa-ketiwi

Anda perlu hati-hati terhadap orang yang berusaha merusak karier anda. Masa sulit itu kini telah lewat, kini saatnya anda bersuka cita atas apa yang telah anda perjuangkan. Jangan lupa bersedekah. Terutama pada orang yang te-lah banyak membantu.Keuangan: Ada pemasukanAsmara: HambarKesehatan: Perlu lakukan olahragaHari baik: MingguPekerjaan: Wujudkan ide yang telah lama anda pikirkan.

Jangan mudah percaya pada janji-janji manis dalam berbisnis. Selidiki dulu kualitasnya. Jan-gan sampai menyesal kemudian. Anda juga jan-gan selalu menyendiri, lebih baik berbaur den-gan orang. Hal ini akan memberi wawasan yang luas dalam karier. Keuangan: Jaga pengeluaranAsmara: Ada perbedaan pendapatKesehatan: Mudah capek, jaga kondisiHari baik: RabuPekerjaan: Lakukan apa yang menurut anda baik.

Sekarang anda bisa lebih santai. Namun jangan sampai anda tidak mau tahu situasi yang ada. Janganlah sifat keegoisan anda turuti. Lihat dulu keadaannya. Anda tentunya tidak ingin mengor-bankan semuanya hanya untuk menuruti nafsu anda bukan?Keuangan: Cukup stabilAsmara: Perlu perhatian lebihKesehatan: Waspadai jika demamHari baik: KamisPekerjaan: Anda bisa lebih santai dalam bekerja.

Jangan mengumbar emosi, semuanya akan membuahkan hasil bila dihadapi dengan sikap dewasa. Pertahankan prinsip anda dengan keyakinan serta doa. Sebaiknya urusan cinta kesampingkan dulu, agar anda fokus lebih pada pekerjaan yang semakin berat.Keuangan: Tak ada masalahAsmara: Perlu pendekatanKesehatan: Kurang mendukungHari baik: SeninPekerjaan: Ada kesempatan bagus untuk men-ingkatkan usaha.

Manusia memang makhluk sosial, sudah se-wajarnya saling membantu pada sesamanya. Demikian halnya dengan anda, di saat menemui kesulitan banyak orang yang membantu karena anda juga peduli dengan memberi bantuan pada orang lain di kala susah.Keuangan: Ada bantuanAsmara: Dia tulusKesehatan: Mudah sakitHari baik: RabuPekerjaan: Pertahankan semangat kerja tinggi.

Jangan usik ketenangan orang lain meski mak-sud anda hanya bercanda. Belajarlah dari pen-galaman ini, bahwa ada saatnya kita bercanda pada situasi yang tepat. Hati-hati, sebab bisa muncul masalah di tempat kerja anda. Lakukan saja tugas dengan baik.Keuangan: Ada perbaikan yang berartiAsmara: Gagal lagiKesehatan: Sakit kepalaHari baik: MingguPekerjaan: Jangan membuat gosip tidak benar.

Siapkan mental anda untuk segala kritikan yang masuk dari hasil kerja anda. Tak perlu kecewa dan diambil hati, justru anda tahu letak kesala-han. Segera buat rencana yang lebih baik agar bisa membawa manfaat bagi usaha Anda.Keuangan: Jangan borosAsmara: Perlu saling percayaKesehatan: Cenderung menurunHari baik: SabtuPekerjaan: Ada kesempatan untuk mening-katkan karier Anda.

Beban yang anda pikul kali ini memang berat, namun tak perlu bersedih berlarut-larut. Lihat-lah ke bawah, masih banyak kesedihan yang lebih berat yang dialami oleh orang lain. Maka perbanyak bersyukur. Hal ini akan membuat anda lebih tenang.Keuangan: Habis tak tersisaAsmara: Tampak tenang meski terlukaKesehatan: Tidak ada gangguan seriusHari baik: SeninPekerjaan: Anda sedang diuji dan bersiaplah menghadapi masalah.

Saat ini anda sedang diuji, seakan semua usaha menemui hambatan. Namun begitu yakinlah dengan usaha keras maka kesuksesan akan da-pat diraih kembali. Anda mempunyai semangat yang gigih dan pantang menyerah. Tinggalkan berdoa dan sabar.Keuangan: Banyak pengeluaranAsmara: Jangan gampang cemburuKesehatan: Jaga makananHari baik: JumatPekerjaan: Kurang begitu bagus, berhati-ha-tilah.

Soal rejeki, syukuri saja apa yang telah diterima. Tetaplah bergairah, anda punya kesempatan bagus bulan ini, namun jangan memaksakan diri jika kondisi belum memungkinkan. Yang terpenting sekarang adalah menata diri untuk hari depan.Keuangan: Belum banyak perubahanAsmara: Biarkan mengalir apa adanyaKesehatan: Cuaca tidak menguntungkanHari baik: SeninPekerjaan: Kerjakan menurut tugas anda.

Jangan gegabah dalam mengambil keputusan. Diperlukan pemikiran yang matang. Anda juga harus berani bertanggung jawab jika berbuat salah. Kuncinya adalah hati –hati untuk tidak jatuh pada kesalahan yang sama. Usaha perlu dipikirkan lebih serius. Keuangan: Pas-pasanAsmara: Jangan ada dusta lagiKesehatan: Tidak stabilHari baik: SelasaPekerjaan: Ada kabar kurang menyenangkan.

Oleh Lantip

Page 43: SUARA Januari 2010 Main
Page 44: SUARA Januari 2010 Main

�� 8 January 2010SUARA