studi tentang tang pelaksanaan evaluasi...
TRANSCRIPT
STUDI TENTANG
OLEH
Diajukan
INSTITUT AGAM
TANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBEL
OLEH GURU FISIKA DI MAN PEMALANG
Skripsi
ajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syara
guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.1)
dalam Ilmu Pendidikan Fisika
Oleh:
LITA SEPTIANI 083611011
FAKULTAS TARBIYAH AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEM
2012
MBELAJARAN
NG
Syarat
O SEMARANG
ABSTRAK
Judul : Studi Tentang Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Oleh Guru Fisika di MAN Pemalang.
Penulis : Lita Septiani NIM : 083611011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi pembelajaran Fisika yang diterapkan di MAN Pemalang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode berfikir induktif. Adapun proses pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, dokumentasi, dan metode wawancara.
Hasil penelitian dapat dijabarkan menjadi tiga tahap. Pertama pada perencanaan, evaluasi telah dirumuskan dengan matang. Hal ini bisa dilihat pada program pembelajaran guru, baik pada program semester maupun pada Rencana Pelaksanaan pembelajaran yang secara rinci mencantumkan perencanaan waktu pelaksanaan evaluasi, pembagian evaluasi berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, serta metode, teknik dan jenis evaluasi yang akan digunakan. Dari segi aspek yang dinilai, tujuan, metode/teknik evaluasi maupun instrumen tes telah diupayakan dengan baik, namun instrumen tes sebagian besar diambilkan dari sumber buku secara tekstual tanpa ada pengembangan. Padahal untuk lebih membangun kreatifitas dan memotivasi siswa dibutuhkan instrumen tes yang lebih bersifat kontekstual.
Kedua, pada tahap pelaksanaan evaluasi pembelajaran Fisika di MAN Pemalang, secara umum berlangsung tidak baik karena tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Untuk mengukur aspek kognitif peserta didik evaluasi dilaksanakan dalam bentuk tes tertulis dan pilihan ganda. Sedangkan Untuk mengukur aspek afektif tes dilakukan dengan pengamatan langsung pada saat proses belajar mengajar.Untuk aspek psikomotor evaluasi dilaksanakan dengan tes praktik yang dilaksanakan di akhir semester. Walaupun keseluruhan pelaksanaan evaluasi sudah sesuai dengan prinsip-prinsip evaluasi, t e t a p i alat ukur yang digunakan tidak diuji prinsip validitas dan reliabilitasnya. Dalam proses pelaksanaannya untuk mengukur aspek kognitif, afektif, dan aspek psikomotor tidak terdapat keseimbangan di antara ketiganya. Bahkan, untuk aspek psikomotor dan afektif tidak ada lembar penilaian khusus seperti halnya pada aspek kognitif.
Ketiga, Hasil evaluasi pembelajaran Fisika di MAN Pemalang secara keseluruhan menunjukkan baik karena hasil akhir nilai rapor yang diperoleh peserta didik mencapai kriteria ketuntasan minimum yaitu 75. Hal ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh peserta didik bisa dikatakan sudah menguasai materi dan tujuan pembelajaran Fisika. Adapun hasil dari ulangan harian dan tugas bertujuan untuk mengetahui tingkat pengusaan bahan ajar siswa serta sebagai bahan acuan pendidik untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Sedangkan hasil evaluasi dari mid dan semester digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran selama satu semester, dengan tujuan untuk mengambil keputusan selanjutnya baik sebagai bahan nilai rapor maupun sebagai dasar untuk memperbaiki kinerja pendidik.
Hasil evaluasi ini tidak hanya bermanfaat bagi pendidik, melainkan juga bermanfaat bagi peserta didik sebagai dasar untuk meningkatkan prestasi, dan juga berguna bagi orang tua maupun instansi sendiri.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan masukan bagi guru, mahasiswa, para peneliti, dan semua pihak yang membutuhkannya dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987. Penyimpangan penulisan kata sandang [al-] disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya.
t ط a ا
z ظ b ب
‘ ع t ت
g غ s ث
f ف j ج
q ق h ح
k ك kh خ
l ل d د
m م Ŝ ذ
n ن r ر
w و z ز
s < h س
’ ء s ش
y ي s ص
d ض
Bacaan Mad: Bacaan Diftong:
a> = a panjang او = au i> = I panjang اي = a ū = u panjang
KATA PENGANTAR
JKLMNا OPLMNا Qا JRS
Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih,
tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik serta
inayah-Nya Dan tidak lupa pula penulis panjatkan shalawat serta salam kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat manusia dari Zaman
Jahiliyah ke Zaman Islamiyah.
Skripsi berjudul “STUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI
PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI MAN PEMALANG“. Skripsi
ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana
S-1 Pendidikan Fisika dari Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang.
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril
maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan
kerendahan hati dan rasa hormat yang dalam penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu dan Bapak yang tiada henti memberi dukungan.
2. DR.. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam
rangka penyusunan skripsi ini.
3. Joko Budi Poernomo, M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan Dr.H.Rahardjo,
M.Ed.St. selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penulisan skripsi ini.
4. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas
Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
5. Drs. H. Lutfi Hakim, M.Pd selaku Kepala MAN Pemalang yang telah
memberikan izin untuk mengadakan penelitian.
6. Nurkholis Indaka, S.Pd., Akhmad Baedhoi, S.Pd., dan Achnad Ridhowi,
S.Pd., selaku guru Fisika MAN Pemalang yang telah membantu pencapaian
keberhasilan dalam penelitian ini.
7. Saudaraku serta ponakanku tercinta.
8. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasi dan tempat bertukar pikiran
dalam proses penulisan skripsi ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulis berdo’a semoga semua amal dan jasa baik dari semua pihak dapat
diterima di sisi Allah SWT. Serta mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dan kesempurnaan hasil
yang telah didapat. Akhirnya, hanya kepada Allah penulis berdo’a, semoga
bermanfa’at adanya dan mendapat ridho dari-Nya, Amin Yarabbal ‘aalamin.
Semarang, 18 April 2012
Penulis
Lita Septiani NIM. 083611011
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. ii
PENGESAHAN .................................................................................................. iii
NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
TRANSLITERASI .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 8
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka. ............................................................................ 9
B. Kerangka Teoritik ....................................................................... 11
1. Pengertian evaluasi pembelajaran fisika. .............................. 11
2. Fungsi evaluasi pembelajaran fisika ..................................... 14
3. Tujuan evaluasi pembelajaran fisika. .................................... 15
4. Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran fisika pembelajaran
berdasarkan permendiknas no 20 tahun 2007 ....................... 16
5. Tes sebagai alat evaluasi pendidikan .................................... 18
a.Alat-alat (Teknik) evaluasi pendidikan ............................ 18
b.Teknik tes sebagai salah satu alat ukur dalam bidang
evaluasi pendidikan ..............................................................27
6. Metode pengembangan instrumen dan teknik penskoran
berdasarkan kurikulum KTSP ..............................................31
a. pengembangan instrmen kognitif .....................................31
b. pengembangan instrumen spikomotorik ..........................33
c. pengembangan instrumen afektif ......................................35
7. Tahap evaluasi belajar .............................................................36
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 42
B. Waktu dan tempat Penelitian ...................................................... 42
C. Sumber penelitian........................................................................ 42
D. Fokus penelitian .......................................................................... 43
E. Pengumpulan Data Penelitian ..................................................... 43
F. Analisis Data Penelitian .............................................................. 45
G. Validitas dan reliabilitas alat pengumpul data............................ 48
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 51
1. Gambaran Umum lokasi dan subjek penelitian.
2. Kisi-kisi instrumen
3. Validitas instrumen wawancara guru.
4. Pembelajaran Fisika di MAN Pemalang
B. Evaluasi Pembelajaran Fisika di MAN Pemalang. . .................. 58
1. Tahap Perencanaan Evaluasi Pembelajaran Fisika
2. Tahap pelaksanaan evaluasi belajar.
3. Hambatan-Hambatan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran
di MAN Pemalang.
C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 52
1. Tahap perencanaan evaluasi belajar fisika.
2. Tahap pelaksanaan evaluasi belajar.
3. Hambatan-Hambatan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran
di MAN Pemalang.
BAB V : KESIMPULAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 92
B. Saran-Saran ................................................................................. 93
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 96
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 97
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan masalah yang penting bagi setiap bangsa yang
sedang membangun. Upaya perbaikan dibidang pendidikan merupakan suatu
keharusan untuk selalu dilaksanakan agar suatu bangsa dapat maju dan
berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa
upaya yang dilaksanakan antara lain penyempurnaan kurikulum, peningkatan
kompetensi guru melalui penataran-penataran, perbaikan sarana-sarana
pendidikan, dan lain-lain. Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan bangsa dan terciptanya manusia Indonesia seutuhnya.
Berdasarkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas, pasal 3), Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka dalam lembaga
pendidikan formal yaitu sekolah, keberhasilan pendidikan ditentukan oleh
keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yakni keterpaduan antara
kegiatan guru dengan kegiatan siswa. Bagaimana siswa belajar banyak ditentukan
oleh bagaimana guru mengajar. Salah satu usaha untuk mengoptimalkan
pembelajaran adalah dengan memperbaiki pengajaran yang banyak dipengaruhi
oleh guru, karena pengajaran adalah suatu sistem, maka perbaikannya pun harus
mencakup keseluruhan komponen dalam sistem pengajaran tersebut. Komponen-
komponen yang terpenting adalah tujuan, materi, evaluasi.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan oleh guru, maka guru harus memiliki dan menguasai perencanaan
1 E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), hlm. 4.
2
kegiatan belajar mengajar, melaksanakan kegiatan yang direncanakan dan
melakukan penilaian terhadap hasil dari proses belajar mengajar. Kemampuan
guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran merupakan
faktor utama dalam mencapai tujuan pengajaran.
Keterampilan merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar
ini sesuatu yang erat kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab guru
sebagai pengajar yang mendidik. Guru sebagai pendidik mengandung arti
yang sangat luas, tidak sebatas memberikan bahan-bahan pengajaran tetapi
menjangkau etika dan estetika perilaku dalam menghadapi tantangan kehidupan di
masyarakat. Sebagai pengajar, guru hendaknya memiliki perencanaan (planing)
pengajaran yang cukup matang. Perencanaan pengajaran tersebut erat kaitannya
dengan berbagai unsur seperti tujuan pengajaran, bahan pengajaran, kegiatan
belajar, metode mengajar, dan evaluasi. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian
integral dari keseluruhan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran.
Saat ini, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
mutu pendidikan adalah dengan memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Salah satu komponen yang menunjang adalah guru. Sebab
secanggih apapun suatu kurikulum dan sehebat apapun sistem pendidikan, tanpa
kualitas guru yang baik maka semua itu tidak akan membuahkan hasil yang
maksimal. Dengan latar belakang pendidikannya guru diharapkan mampu
mengaktualisasikan dirinya dalam wujud penampilan dengan mempertontonkan
gerak kerja yang bermutu. Hal itu mengingat, pekerjaan guru adalah pekerjaan
yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang, karena pekerjaan guru tidak
cukup bercerita, memberi materi menulis atau menunjuk kepada siswanya saja
akan tetapi lebih dari itu seorang guru di tuntut untuk melayani kebutuhan
siswanya. Oleh karena itu seorang guru yang akan berhasil betul-betul akan
menjalankan tugas haruslah dibekali ilmu dan pengetahuan ketrampilan yang ada
kaitannya dengan profesinya, salah satunya yaitu yang berkaitan dengan
pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
Kompetensi merupakan salah satu kualifikasi guru yang terpenting. Bila
kompetensi ini tidak ada pada diri seorang guru, maka ia tidak akan kompeten
3
dalam melakukan tugasnya dan hasilnyapun tidak akan optimal. Dalam hal ini
guru harus lebih profesional dan berkompeten, karena kita ktahu dalam Islam
telah menjelaskan bahwa “pekerjaan harus dikerjakan secara profesional”, dalam
arti harus dilakukan secara benar dan itu hanya mungkin dilakukan orang yang
ahli. Hal ini sesuai dengan bunyi hadits Rasulullah SAW yang berbunyi :
;=?A BCDEFG لBI نBCM NO FPQR BCDFG.ح . TCDFGو BCDEFG رWCPXا NO Z=اه\Oا
Bء B] NOر a Na bc?a NO لdه cCDEFG لBI cOأ cCDFG لBI ;=?A NO FPQR
\ة BIل روp (اذا وFnM اRm\ اl TX=\ اه?hijBA k\ اNa... : gaBE]X اTO ه\
٢ )اBrsXري
“Berkata kepada kami Muhammad ibn Sinan ia berkata: berkata kepada kami Fulaih. Dan berkata kepada kami Ibrahim ibn Mundzir, berkata kepada kami Muhammad ibn Fulaih ia berkata: berkata ayahku kepadaku ia berkata: berkata kepada saya Hilal ibn Ali dari Atha’ ibn yasar dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah bersabda: “…Bila suatu urusan dikerjakan oleh seorang yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya.” (HR. Bukhari).
Dengan kompetensi yang dimiliki, selain menguasai materi dan dapat
mengolah program belajar mengajar, guru juga dituntut dapat melaksanakan
evaluasi dan administrasi. Kemampuan guru dalam melakukan evaluasi
merupakan kompetensi guru yang sangat penting.
Di dalam Al-Quran juga banyak menerangkan tentang evaluasi. Sebagai
contoh evaluasi yang dilakukan oleh Allah terhadap manusia yang menghadapi
berbagai kesulitan hidup, firman Allah dalam QS Al- Baqarah 155.
Νä3‾Ρuθ è=ö7 oΨs9 uρ &ó y Î/ z ÏiΒ Å∃öθ sƒø: $# Æíθàf ø9 $#uρ <Èø)tΡuρ zÏiΒ ÉΑ≡uθ øΒ F$# ħàΡF$#uρ
ÏN≡ t yϑW9 $#uρ 3 Ì Ïe±o0uρ š ÎÉ9≈¢Á9 $# ∩⊇∈∈∪
2 Imam Ibnu Jauzi, Shaheh Al Bukhori Ma’a Kasyfi Musykil , (Kairo: Daarul Hadist,2008),
hlm. 48.
4
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” Begitu juga sistem tes yang dilakukan Allah untuk mengetahui apakah
bersyukur atau kufur terungkap dalam firman Allah dalam QS An-Naml ayat 40
tΑ$ s% “Ï%©!$# … çνy‰ΖÏã ÒΟ ù=Ïæ z ÏiΒ É=≈tGÅ3ø9 $# O$ tΡr& y7‹ Ï?#u ϵ Î/ Ÿ≅ö6 s% βr& £‰s?ö tƒ y7ø‹ s9 Î) y7èùö sÛ
4 $£ϑn=sù çν#u u‘ # …É)tGó¡ ãΒ … çνy‰ΖÏã tΑ$ s% #x‹≈yδ ÏΒ È≅ôÒ sù ’În1u‘ þ’ÎΤuθ è=ö6 u‹ Ï9 ã ä3ô©r& u ÷Π r& ã àø.r& ( tΒuρ t s3x© $ yϑ‾ΡÎ* sù ã ä3ô±o„ ϵš øuΖÏ9 ( tΒ uρ t xx. ¨βÎ* sù ’ În1u‘ @ Í_ xî ×Λq Ì x. ∩⊆⊃∪
“berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan Barang siapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia” Nabi Sulaiman pernah mengetes kejujuran seekor burung hud-hud yang
memberitahukan tentang adanya kerajaan yang diperintahkan oleh seorang wanita
yang cantik yang dikisahkan dalam QS An-Naml ayat 27
* tΑ$ s% ã ÝàΖoΨy™ |M ø%y‰|¹r& ÷Π r& |MΨä. zÏΒ tÎ/É‹≈s3ø9 $# ∩⊄∠∪
“Berkata Sulaiman: "Akan Kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu Termasuk orang-orang yang berdusta.” Begitu juga ujian Allah terhadap Nabi Ibrahim dengan menyembelih
anaknya Ismail dengan tujuan mengetahui kadar keimanan dan ketakwaan
(afektif) pada Allah QS As- Shafaat ayat 103, 106, 107.
Sedemikian pentingnya evaluasi ini sehingga kelas yang baik tidak cukup
hanya didukung oleh perencanaan pembelajaran, kemampuan guru
mengembangkan proses pembelajaran serta penguasaannya terhadap bahan
ajar, dan juga tidak cukup dengan kemampuan guru dalam menguasai kelas,
5
tanpa diimbangi dengan kemampuan melakukan evaluasi terhadap perencanaan
kompetensi siswa yang sangat menentukan dalam konteks perencanaan
berikutnya, atau kebijakan perlakuan terhadap siswa terkait dengan konsep
belajar tuntas.3 Atau dengan kata lain tidak ada satupun usaha untuk
memperbaiki mutu proses belajar mengajar yang dapat dilakukan dengan
baik tanpa disertai langkah evaluasi.
Dalam arti luas evaluasi menurut Komite Studi Nasional tentang evaluasi
dalam buku evaluasi program pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan
pemilihan, pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan
sebagai dasar pengambila keputusan serta penyusunan program selanjutnya.4
Dalam hal memperoleh dan menyediakan informasi, evaluasi menempati posisi
yang sangat strategis dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan seorang
guru akan mendapatkan informasi-informasi sejauh mana tujuan pengajaran
yang telah dicapai siswa.
Dewasa ini, penelitian tentang evaluasi cukup banyak, contohnya penelitian
yang dilakukan oleh Isti Nafah K 2304029, Mahasisiwi jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010. yang berjudul “Pengaruh
Perbedaan Bentuk Tes Dalam Evaluasi Hasil Belajar Fisika Ditinjau dari
Kemampuan Bahasa Indonesia”, dan hasilnya menunjukan penggunaan bentuk
tes essay dan pilihan ganda dan kemampuan Bahasa Indonesia mempunyai
pengaruh sendiri-sendiri terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan
Gerak Lurus. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Selly Feranie, S.Pd,
M.Si., Dr. Ana Ratna Wulan, M.Pd, Lina Aviyanti, S.Pd, M.Si. dengan penelitian
yang berjudul Pengembangan Model Penilaian Ujian Praktek Mata Pelajaran
Fisika Di SMA. Dan Berdasarkan hasil survey terhadap tujuh Sekolah SMA di
Kota Bandung ditemukan bahwa lebih dari setengahnya (57%) sekolah tidak
3 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 3. 4 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Jogjakarta: Pustaka Pelajar,
2009), hlm. 4.
6
memiliki aturan penilaian yang jelas (rubric) terhadap pelaksanan ujian praktek
fisika. Sehingga dari hasil penelitian-penelitian tersebut bisa dijadikan refrensi
bagi guru pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
Seperti halnya sekolah umum lainnya, di Madrasah Aliyah Negeri juga
diajarkan ilmu-ilmu umum, namun yang membedakan di Madrasah Aliyah Negeri
juga diajarkan ilmu-ilmu Agama sebagai ciri khusus sekolah yang berbasis
keagamaan. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Madrasah
Aliyah Negeri sama dengan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SMA Negeri yang mengacu pada standar isi dan standar kompetensi
lulusan, hanya saja untuk Sekolah Madrasah Aliyah Negeri tidak hanya di bawah
pengawasan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) melainkan juga di
bawah pengawasan Kementrian Agama (Kemenag)
Madrasah Aliyah Negeri Pemalang sebagai lembaga pendidikan menengah
atas mengemban tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan dan
melaksanakan kurikulum 2006 dengan model KTSP. Meskipun KTSP sudah
dilaksanakan sejak Tahun Pembelajaran 2006/2007 namun kondisi di lapangan
yang terjadi bahwa belum semua lembaga pendidikan terutama pendidik dapat
mengembangkan dan melaksanakan Kurikum Tingkat Satuan Pendidikan secara
utuh. Seringkali dalam proses belajar mengajar, aspek evaluasi pembelajaran ini
diabaikan. Dimana guru terlalu memperhatikan saat yang bersangkutan memberi
pelajaran saja. Namun, pada saat guru membuat soal ujian atau tes
(formatif), soal tes disusun seadanya atau seingatnya saja tanpa harus memenuhi
penyusunan soal yang baik dan benar serta pengolahan evaluasi pembelajaran
yaitu pada pelaksanaan evaluasi formatif. Permasalahan lain yang timbul dalam
evaluasi tidak hanya untuk teknik tes saja melainkan juga teknik non tes.
Demikan juga MAN Pemalang, dengan kondisi yang tidak sama dengan
SMA Negeri yang lainnya, mengenai jumlah pelajaran yang lebih banyak . Maka
peneliti menemukan permasalahan mengenai pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
Yaitu terkait masalah teknik evaluasi non tes. Misalnya dalam pelaksanaan
penilaiaan praktikum. Guru mengadakan penilaiaan praktikum ketika semua bab
sudah diajarkan. Ini disebabkan karena keterbatasan alat praktikum dan waktu
7
yang sangat sedikit untuk dilaksanakannnya kegiatan praktikum tepat pada
waktunya.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa terdorong untuk mengkaji
dan meneliti lebih lanjut mengenai pelaksanaan penilaian guru khususnya guru
Pendidikan fisika dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang berkaitan dengan
kegiatan evaluasi pembelajaran dalam bentuk skripsi yang berjudul “STUDI
TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN OLEH GURU
FISIKA DI MAN PEMALANG”
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang diterapkan di MAN
Pemalang sesuai dengan standar kurikulum KTSP?
2. Bagaimana pelaksanaan evaluasi pembelajaran Fisika yang diterapkan
di MAN Pemalang?
3. Hambatan apa saja yang dialami oleh guru fisika dalam pelaksanaan
evaluasi pembelajaran fisika yang diterapkan di MAN Pemalang?
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi
pembelajaran Fisika yang diterapkan di MAN Pemalang
Adapun Manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi guru
a. Penelitian ini dapat dijadikan informasi dan bahan pertimbangan bagi
guru fisika mengenai pelaksanan penilaian.
b. Menjadi suatu bahan evaluasi bagi guru fisika untuk melakukan
perbaikan terhadap pelaksanaan penilaian.
c. Mendeteksi yang telah dan belum menguasai tujuan, melanjutkan,
remidial atau pengayaan.
2. Bagi peserta didik
a. Menjadikan peserta didik agar lebih siap dalam pelaksanaan evaluasi.
8
b. Meminimalkan Kecurangan dalam pelaksanaan evaluasi Mengetahui
kesalahan-kesalahan dalam mengerjakan soal-soal yang di alami oleh
peserta didik.
c. Mengetahui tingakat pencapaian materi yang telah diajarkan sehingga
siswa akan lebih meningkatkan belajarnya.
3. Bagi kepala sekolah
a. Sebagai sumbang pikir ilmiah yang dapat menambah wawasan tentang
pelaksanaan penilaian yang dilakukan di sekolahnya.
b. Mengetahui pelaksanana evaluasi yang dilakukan oleh guru pendidikan
fisika.
c. Sebagai bahan perbaikan dimasa yang akan datang.
9
BAB II
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA
A. KAJIAN PUSTAKA
Dalam penulisan skripsi ini peneliti mencoba menggali
informasi dari buku-buku maupun skripsi sebagai bahan pertimbangan
untuk membandingkan masalah-masalah yang diteliti baik dalam segi
metode maupun obyek penelitian.
Pertama, skripsi yang ditulis oleh Isti Nafah K 2304029,
Mahasisiwi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta 2010. yang berjudul “Pengaruh Perbedaan Bentuk Tes
Dalam Evaluasi Hasil Belajar Fisika Ditinjau Dari Kemampuan Bahasa
Indonesia”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
(1) Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan bentuk tes essay dan
pilihan ganda terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada pokok
bahasan Gerak Lurus. Dari uji komparasi ganda diperoleh hasil bahwa
penggunaan bentuk tes pilihan ganda dalam evaluasi hasil belajar
Fisika peserta didik lebih efektif bila dibandingkan dengan
penggunaan bentuk tes essay terhadap kemampuan kognitif Fisika
peserta didik pada sub pokok bahasan Gerak Lurus. (2) Ada perbedaan
pengaruh antara kemampuan Bahasa Indonesia peserta didik kategori
tinggi dan kategori rendah terhadap kemampuan kognitif peserta
didik. Dari uji komparasi ganda diperoleh hasil bahwa peserta didik
yang mempunyai kemampuan bahasa Indonesia kategori tinggi
mempunyai kemampuan kognitif lebih baik dari pada peserta didik
yang mempunyai kemampuan Bahasa Indonesia rendah. (3) Tidak
ada interaksi pengaruh antara penggunaan bentuk tes essay dan
pilihan ganda dengan nilai kemampuan Bahasa Indonesia terhadap
kemampuan kognitif peserta didik pada pokok bahasan Gerak
Lurus. Jadi, penggunaan bentuk tes essay dan pilihan ganda dan
10
kemampuan Bahasa Indonesia mempunyai pengaruh sendiri-sendiri
terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada pokok bahasan Gerak
Lurus. Persamaan skripsi ini dengan topik yang dipilih peneliti yaitu
sama-sama meneliti tentang bentuk tes yang digunakan dalam pelaksaan
evaluasi belajar fisika. Perbedaanya adalah pada skripsi ini bentuk tes
evaluasinya ditinjau dari kemampuan bahasa indonesia sedangkan topik
yang peneliti kaji ditinjau dari keseluruhan pelaksanaan evaluasi
pembelajaran.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Selly Feranie, S.Pd,
M.Si., Dr. Ana Ratna Wulan, M.Pd, dan Lina Aviyanti, S.Pd, M.Si.
Laboratorium Fisika Dasar jurusan Fisika FPMIPA UPI, Laboratorium
Proses Belajar dan Mengajar jurusan Fisika FPMIPA UPI dengan
penelitian yang berjudul “Pengembangan Model Penilaian Ujian
Praktek Mata Pelajaran Fisika di SMA”. Subjek penelitiannya adalah
Sekolah SMA Negeri/Swasta di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung,
Berdasarkan hasil survei terhadap tujuh Sekolah SMA di Kota
Bandung ditemukan bahwa lebih dari setengahnya (57%) sekolah
tidak memiliki aturan penilaian yang jelas (rubric) terhadap pelaksanan
ujian praktek fisika, semua instruksi praktikum menggunakan metode
cookbooks tetapi hanya 20 % menggunakan prosedur yang benar,
beberapa sekolah memiliki peralatan eksperimen yang terbatas sehingga
perlu dikembangkan eksperimen fisika dengan peralatan yang
tersedia/mudah diperoleh (Utari dkk, 2009). Persamaan skripsi ini
dengan topik yang peneliti kaji yaitu sama-sama meneliti tentang
prosedur penelitian non tes. Sedangkan perbedaannya adalah pada
skripsi ini lebih menekankan pada penilaian ujian paktek mata pelajaran
fisika dan . Dan topik yang peneliti kaji lebih pada pelaksanaan
penilaiaan non tes.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Choiriyatun Nikmah,
mahasiswi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Malang (2009) . “Pengembangan Instrumen
11
Evaluasi IPA Terpadu untuk Mengukur Prestasi Belajar Peserta didik
SMP ada Tema Energi Kalor dalam Kehidupan”. Berdasarkah hasil
penelitian diperoleh hasil evaluasi oleh evaluator menunjukkan bahwa
instrumen evaluasi yang dikembangkan memenuhi kriteria baik dengan
persentase rata-rata 96,52%. Berdasarkan hasil analisis butir soal yang
meliputi validitas, taraf kesukaran, daya beda dan reliabilitas, diketahui
bahwa dari 40 butir soal yang dibuat, 80%(32 butir soal) diterima tanpa
revisi, sedangkan butir soal yang diterima dengan revisi sebanyak 12,5%
(5 butir soal) dan sebanyak 7,5% (3 butir soal) ditolak. Persamaan
skripsi ini dengan topik yang penulis angkat adalah sama-sama ingin
mengetahuia apakah soal-soal yang dibuat oleh guru di uji validitas dan
reliabilitasnya. Sedangkan perbedaannya adalah peneliti tidak
mengembangkan instrumen evaluasi dan skripsi ini menggunakan jenis
penelitian berdasarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan
(research and development, R&D) yang dikemukakan oleh Borg dan
Gall yang telah dimodifikasi. Dan penelitian yang penulis gunakan
adalah penelitian kualitatif. Data yang diperoleh berupa kata-kata,
gambar, perilaku yang tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/ angka
statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti
lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi. Dalam hal ini peneliti
memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam
bentuk uraian naratif.
Berpijak dari penelitian-penelitian sebelumnya yang terdapat
kesamaan dengan apa yang dikaji, maka peneliti menindaklanjuti
penelitian yang sudah ada dan menggali informasi lebih dalam mengenai
pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan di MAN
Pemalang.
B. KERANGKA TEORITIK
1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran fisika
Dalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar yang
sistematis, yang terdiri dari banyak komponen. Masing-masing
12
komponen pengajaran tidak bersifat terpisah atau berjalan sendiri-
sendiri, tetapi harus berjalan secara teratur, saling bergantung dan
berkesinambungan. Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah
interaksi yang terjadi antara guru dan peserta didik untuk
mencapai tujuan pendidikan. Guru sebagai pengarah dan
pembimbing, sedang peserta didik sebagai orang yang mengalami
dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan yang terjadi pada diri
peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar, maka
guru bertugas melakukan suatu kegiatan yaitu penilaian atau
evaluasi atas ketercapaian peserta didik dalam belajar. Selain
memiliki kemampuan untuk menyusun bahan pelajaran dan
keterampilan menyajikan bahan untuk mengkondisikan keaktifan
belajar peserta didik, guru diharuskan memiliki kemampuan
mengevaluasi ketercapaian belajar peserta didik, karena evaluasi
merupakan salah satu komponen penting dari kegiatan belajar
mengajar.
Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation. Menurut
Mehrens dan Lehmann yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, evaluasi
dalam arti luas adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat
alternatif-alternatif keputusan1. Dalam hubungan dengan kegiatan
pengajaran, evaluasi mengandung beberapa pengertian, diantaranya
adalah:
1) Menurut Norman Gronlund, yang dikutip oleh Ngalim
Purwanto dalam buku Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi
Pengajaran, evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk
menentukan keputusan sampai sejauh mana tujuan dicapai oleh
peserta didik.
1 M. Ngalim Purwanto, M.P, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 3.
13
2) Wrightstone dan kawan-kawan, evaluasi pendidikan adalah
penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik
kearah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan di
dalam kurikulum.2
Menurut Mimin Haryati dalam bukunya Model dan Teknik
Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan bahwa evaluasi adalah
kegiatan identifikasi untuk memilih apakah suatu program yang telah
direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak
berharga, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi
pelaksanaannya.3
Selanjutnya menurut stuf flebeam dan shinkfieeld yang dikutif
oleh eko putro widoyoko dalam buku evaluasi progra pembelajaran
bahwa evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi
yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga
dan jasa dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak
untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggung
jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena.4
Seorang pendidik harus mengetahui sejauh mana keberhasilan
pengajarannya tercapai dengan baik dan untuk memperbaiki serta
mengarahkan pelaksanaan proses belajar mengajar, dan untuk
memperoleh keputusan tersebut maka diperlukanlah sebuah proses
evaluasi dalam pembelajaran atau yang disebut juga dengan
evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi
terhadap proses belajar mengajar. Secara sistemik, evaluasi
pembelajaran diarahkan pada komponen-komponen sistem
pembelajaran yang mencakup komponen raw input, yakni perilaku
2 Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran , hlm. 3. 3 Mimin Haryati, Model dan teknik penilaian pada tingkat satuan pendidikan, (
Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hlm. 15. 4 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009), Hlm. 3
14
awal (entry behavior) peserta didik, komponen input instrumental
yakni kemampuan profesional guru atau tenaga kependidikan,
komponen kurikulum (program studi, metode, media), komponen
administratif (alat, waktu, dana). Komponen proses ialah prosedur
pelaksanaan pembelajaran; komponen output ialah hasil
pembelajaran yang menandai ketercapaian tujuan pembelajaran.5
2. Fungsi Evaluasi Pembelajaran Fisika
Dilihat dari fungsinya yaitu dapat memperbaiki program
pengajaran, maka evaluasi pembelajaran dikategorikan ke dalam
penilaian formatif atau evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang
dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat
tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.6
Menurut Anas Sudijono, evaluasi formatif ialah evaluasi yang
dilaksanakan di tengah-tengah atau pada saat berlangsungnya
proses pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan
program pelajaran atau subpokok bahasan dapat diselesaikan,
dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
telah terbentuk sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah
ditentukan.7
Dengan demikian, menurut Arikunto dan Nurkancana
sebagaimana dikutip oleh Dimyati dan Mudjiono dalam bukunya
Belajar dan Pembelajaran, dari kegiatan evaluasi hasil belajar pada
akhirnya difungsikan dan ditujukan untuk keperluan berikut:
a. Untuk diagnostik dan pengembangan.
b. Untuk seleksi.
c. Untuk kenaikan kelas.
5 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),
hlm. 171. 6 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1991), hlm. 5. 7 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2006), hlm. 23.
15
d. Untuk penempatan.
Bagi guru fungsi evaluasi perlu diperhatikan dengan
sungguh-sungguh agar evaluasi yang diberikan benar-benar
mengenai sasaran. Hal ini didasarkan karena hampir setiap saat
guru melaksanakan kegiatan evaluasi untuk menilai keberhasilan
belajar peserta didik serta program pengajaran.
3. Tujuan Evaluasi Pembelajaran Fisika
Secara umum, dalam bidang pendidikan, evaluasi bertujuan
untuk:8
a. Memperoleh data pembuktian yang akan menjadi petunjuk
sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan
peserta didik dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler
setelah menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu
yang telah ditentukan.
b. Mengukur dan menilai sampai dimanakah efektifitas
mengajar dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan
atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang
dilaksanakan oleh peserta.
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi
dalam bidang pendidikan adalah:
a. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh
program pendidikan.
b. Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab
keberhasilan peserta didik dalam mengikuti program
pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar
atau cara-cara perbaikannya.9
Evaluasi program pembelajaran dilakukan dengan suatu
maksud atau tujuan yang berguna dan jelas sasarannya. Dalam buku
8 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 16. 9 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 17.
16
evaluasi program pembelajaran, Eko Putro Widoyoko menjelaskan
sekurang-kurangnya ada empat kegunaan utama evaluasi program
pembelajaran, yaitu:
a. Mengomunikasikan program kepada publik
b. Menyediakan informasi bagi pembuat keputusan.
c. Penyepurnaan progamyang ada.
d. Meningkatkan partisipasi10
Dalam keadaan pengambilan keputusan proses
pembelajaran, evaluasi sangat penting karena telah memberikan
informasi mengenai keterlaksanaan proses belajar mengajar,
sehingga dapat berfungsi sebagai pembantu dan pengontrol
pelaksanaan proses belajar mengajar. Disamping itu, fungsi
evaluasi proses adalah memberikan informasi tentang hasil yang
dicapai, maupun kelemahan-kelemahan dan kebutuhan tehadap
perbaikan program lebih lanjut yang selanjutnya informasi ini
sebagai umpan balik (feedback) bagi guru dalam mengarahkan
kembali penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan
rencana dari rencana semula menuju tujuan yang akan dicapai.11
4. Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran berdasarkan
Permendiknas No 20 Tahun 2007.
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
melakukan evaluasi. Betapapun baiknya prosedur evaluasi diikuti
dan sempurnanya teknik evaluasi diterapkan, apabila tidak
dipadukan dengan prinsip-prinsip penunjangnya maka hasil evaluasi
pun akan kurang dari yang diharapkan. Penilaian hasil belajar
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
10 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, Hlm. 11-14 11 Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, hlm. 31-
32.
17
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria
yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan
peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender.
4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu
komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh
pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan
bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik
dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. 12
12
Smp N 1 Singajaya, Permendiknas No 20 Tentang Standar Penilaian Pendidikan,http://smpn1singajaya.wordpress.com/2009/08/04/permendiknas-no-20-tahun-2007-tentang-standar-penilaian-pendidikan/, 26 Jni 2012.
18
5. Tes Sebagai Alat Evaluasi Pendidikan
a. Alat-alat (teknik) evaluasi pendidikan
Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi teknik evaluasi
berarti alat yang digunakan dalam rangka melakukan kegiatan
evaluasi. Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan secara
komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang
dinilai, teknik penilaian yang dimaksud antara lain melaui tes,
observasi, penugasan, inventori (teknik penilaian melalui skala
psikologis yang dipakai untuk mengungkapkan sikap, minat dan
persepsi peserta didik terhadap objek psikologis), jurnal (catatan
pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi hasil
pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta didik yang
berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang
dipaparkan secara deskriptif. Penilaian diri dan penilaian antar
teman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik. Dalam konteks evaluasi hasil proses
pembelajaran di sekolah dikenal adanya dua macam teknik yaitu:
1) Teknik tes
Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam
rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan yang
berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa
pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah oleh testee sehingga
dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku dengan
nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya atau dibandingkan
dengan nilai standar tertentu.13
13 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 67.
19
Ditinjau dari segi fungsi yang dimiliki oleh tes sebagai
alat pengukur perkembangan belajar peserta didik, tes dibedakan
menjadi tiga golongan:
a) Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan peserta didik sehingga berdasarkan
kelemahan-kelemahan peserta didik tersebut dapat dilakukan
pemberian perlakuan yang tepat.14
b) Tes formatif, adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui
sejauhmanakah peserta didik telah terbentuk sesuai
dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan setelah
mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka
waktu tertentu. Di sekolah-sekolah tes formatif ini dikenal
dengan istilah ulangan harian.
c) Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah
sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan,
di sekolah tes ini dikenal dengan ulangan umum, dimana
hasilnya digunakan untuk mengisi nilai raport atau mengisi
Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) atau Ijazah.15
Apabila ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan
dan cara memberikan jawabannya, tes dapat dibedakan menjadi
tiga golongan, yaitu tes tertulis tes lisan, tes perbuatan16
a) Tes tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban yang diberikan
oleh peserta didik berupa bahasa tulisan.17Bentuk-bentuk tes
tertulis antara lain:
14 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2002), hlm. 34. 15 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm 71-72. 16 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 75. 17 Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarata: Raja Grafindo Persada,
2001), hlm. 54
20
(1) Tes subjektif/uraian, yaitu pertanyaan yang menuntut
peserta didik menjawabnya dengan bentuk menguraikan,
menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan,
memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai
dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-
kata dan bahasa sendiri.18 Tes subjektif dapat dibedakan
menjadi dua yaitu :
(a) Tes uraian bebas, artinya butir soal itu hanya
menyangkut masalah utama yang dibicarakan, tanpa
memberikan arahan tertentu dalam menjawab.19
(b) Tes uraian terbatas, artinya peserta didik diberi
kebebasan untuk menjawab soal yang ditanyakan
namun arahan jawaban dibatasi sedemikian rupa,
sehingga kebebasan tersebut menjadi bebas yang
terarah.20
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan
menggunakan tes subjektif yaitu :
(a) Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau
aspek kognitif tingkat tinggi.
(b) Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik
lisan maupun tulisan dengan baik dan benar sesuai
dengan kaidah-kaidah kebahasaan.
(c) Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau
penalaran, yakni berpikir logis, analitis, dan
sistematis.
(d) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
(problem solving).
18 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 1999),hlm.35 19 Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, hlm. 57 20 Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan , hlm. 298
21
(e) Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat
soalnya sehingga tanpa memakan waktu yang lama,
guru dapat secara langsung melihat proses berpikir
peserta didik.21
Adapun kelemahan-kelemahannya yaitu :
(a) Reliabilitas tes rendah.
(b) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
memeriksa lembar jawaban.
(c) Jawaban peserta tes kadang-kadang disertai bualan.
(d) Kemampuan menyatakan pikiran secara tertulis
manjadi hal yang paling utama untuk membeda-
bedakan prestasi belajar antar siswa22
(2) Tes objektif, yaitu item-item yang dapat dijawab dengan
jalan memilih salah satu alternatif yang benar dari
sejumlah alternatif yang tersedia, atau dengan mengisi
jawaban yang benar dengan beberapa pertanyaan atau
simbol.23
Jenis-jenis tes objektif yaitu :
(a) Tes benar salah (True-False)
Some short answer items provide two response
choices. This differs from tthe unstructured or
completion modes. Which providee no response
choice, and the multiple choice type, which provides
three or more response choices. These two-choice
items often include the options “true-false” or yes-
no24
21
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm.36 22 Eko putro widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, hlm. 86-87. 23 Nurkancana, Wayan, dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya : Usaha
Nasional, 1996), hlm. 27 24Bruce w. Tuckman, Measuring Educational Outcomes Fundamentals Of Testing,
(America: in the united states, 1975), hlm. 82.
22
(b) Tes pilihan ganda (Multiple Choice)
Yaitu bentuk soal yang menyediakan sejumlah
kemungkinan jawaban, satu di antaranya adalah
jawaban benar.25
(c) Menjodohkan ( Matching)
Yaitu peserta tes diminta untuk menjodohkan
jawaban-jawaban, sehingga sesuai atau cocok
dengan pertanyaan/pernyatan.26
(d) Tes isian ( completion test )
Yaitu tes yang terdiri atas kalimat-kalimat yang ada
bagiannya-bagiannya yang dihilangkan.27
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan
menggunakan tes objektif yaitu :
(a) Mengandung lebih banyak segi-segi positif, misalnya
lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih
objektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-
unsur subjektif baik dari segi peserta didik maupun
segi guru yang memeriksanya.
(b) Lebih mudah dan cara memeriksanya karena dapat
menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil
kemajuan teknologi.
(c) Pemeriksaannya dapat diserahkan kepada orang lain.
(d) Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang
mempengaruhinya.28
25 Ibrahim dan Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2003), hlm. 91. 26 Eko putro widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009), hlm. 55. 27 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm.175
23
Adapun kelemahan-kelemahannya yaitu :
(a) Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit
daripada tes uraian karena soalnya banyak dan harus
teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan yang
lain.
(b) Soal-soal cenderung untuk mengungkapkan ingatan
dan daya pengenalan kembali saja, dan sukar untuk
mengukur proses mental yang tinggi.
(c) Banyak kesempatan untuk main untung-untungan.
(d) Kerjasama antar peserta didik pada waktu
mengerjakan soal tes lebih terbuka.29
b) Tes lisan
Tes lisan adalah guru memberikan pertanyaan secara
lisan dan peserta didik langsung diminta menjawab secara
lisan pula.
Tes lisan ini memiliki beberapa keuntungan antara lain :
(1) Dapat digunakan untuk menilai kepribadian dan
kemampuan penguasaan pengetahuan paserta didik,
karena dilakukan secara face to face.
(2) Jika paserta didik belum jelas dengan pertanyaan yang
diajukan, pendidik dapat mengubah pertanyaan sehingga
dimengerti.
(3) Dari sikap dan cara menjawab pertanyaan, pendidik
dapat mengetahui apa yang tersirat disamping apa yang
tersurat dalam jawaban.
(4) Pendidik dapat menggali lebih lanjut jawaban peserta
didik sampai mendetail sehingga mengetahui bagian
mana yang paling dikuasai oleh paserta didik.
28 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 164-165 29 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 165-166
24
(5) Tepat untuk mengukur kecakapan tertentu, seperti
kemampuan membaca, menghafal kalimat tertentu.
(6) Pendidik dapat mengetahui secara langsung hasil tes
seketika.30
Adapun kelemahan-kelemahannya yaitu :
(1) Jika hubungan antara Tester dan Testee kurang baik,
dapat mengganggu objektivitas hasil tes.
(2) Sifat penggugup pada yang dites dapat mengganggu
kelancaran jawaban yang diberikannya.
(3) Pertanyaan yang diajukan tidak dapat selalu sama tiap-
tiap orang yang dites.
(4) Untuk mengetes kelompok memerlukan waktu yang
sangat lama sehingga tidak ekonomis.
(5) Tidak atau kurang adanya kebebasan bagi si penjawab.
(6) Pribadi dan sikap pengetes dan hubungannya dengan
yang dites memungkinkan hasil yang kurang objektif.31
c) Tes perbuatan
Yaitu tes dimana respon atau jawaban yang dituntut dari
peserta didik berupa tindakan, tingkah laku kongkrit. Alat
yag digunakan untuk melakukan tes ini adalah observasi atau
pengamatan terhadap tingkah laku tersebut.32
Tes ini mengandung beberapa keuntungan dan beberapa
kelemahan. Keuntungan bentuk tes ini antara lain :
(1) Tepat untuk mengukur aspek psikomotor.
(2) Tepat untuk mengetahui sikap yang merefleksi dalam
tingkah laku sehari-hari.
30 Ibrahim dan Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran, hlm. 88 31 Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, hlm 37 32 Chabib Thoha, Macam-Macam Tes ( PBM-PAI di Sekolah), (Yogyakarta:
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Bekerjasama Dengan Pustaka Pelajar, 1998
), hlm. 303
25
(3) Pendidik secara langsung dapat mengamati dengan jelas
jawaban-jawaban sehingga lebih mudah dalam
memberikan penilaian.33
Sedangkan kelemahan-kelemahannya yaitu :
(1) Apabila perintah tidak jelas, maka tindakan yang muncul
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
(2) Seringkali pendidik terpengaruh oleh gerakan yang tidak
menjadi indikator utama dalam penilaian.
(3) Membutuhkan waktu yang lama, terutama kalau
pengamatannya dilakukan individu.
(4) Seringkali terjadi gangguan dalam pengamatan
menyebabkan penilaian tidak objektif.34
Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar,
maka yang dimaksud dengan tes hasil belajar adalah tes
yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang
telah diberikan oleh guru kepada peserta didik-peserta
didiknya, atau dosen kepada mahapeserta didiknya dalam
jangka waktu tertentu.35 Atau tes hasil belajar adalah cara
(yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu
ditempuh) dalamrangka menilai hasil belajar anak didik,
yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas
(baik yang berupa pertanyaan-pertanyaan atau perintah-
perintah) yang harus dikerjakan anak didik, sehingga
menghasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau
prestasi belajar yang dicapai anak didik ; nilai mana dapat
dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh anak-
33 Chabib Thoha, Macam-Macam Tes ( PBM-PAI di Sekolah),hlm. 303 34 Chabib Thoha, Macam-Macam Tes ( PBM-PAI di Sekolah),hlm. 303 35 Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, hlm. 33.
26
anak didik lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standart
tertentu.36
2) Teknik non tes
Teknik non tes dapat digunakan untuk menilai berbagai
aspek individu sehingga tidak hanya untuk menilai aspek
kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik.37 Teknik
non tes ini dibagi menjadi enam yaitu : skala bertingkat,
kuesioner, daftar cocok, wawancara, pengamatan, dan riwayat
hidup.38
a) Skala bertingkat (rating scale)
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian
memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap
penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai
secara kontinue dimana pilihan kategori lebih dari dua. 39
b) Kuesioner (angket)
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada
peserta didik dan dijawab secara tertulis.40
Macam-macam kuesioner :
(1) Ditinjau dari siapa yang menjawab
(a) Kuesioner dikatakan langsung jika kuesioner tersebut
dikirimkan dan diisi langsung oleh orang yang akan
diminta jawaban tentang dirinya.
36Anas sudijona, Teknik Evaluasi Pendidikan Suatu Pengantar, hlm. 42.
37 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm.67 38 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 67 39 Direktorat Pendidikan Madrasah Direktoral Jendral Pendidikan Islam, penilaian
sistem hasil belajar peserta didik madrasah aliyah, ( jakarta: kementrian agama, 2010), hlm. 15.
40 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm 68
27
(b) Kuesioner tidak langsung yaitu kuesioner yang
dikirimkan dan diisi oleh bukan orang yang akan
dimintai keterangan.
(2) Ditinjau dari segi cara menjawab
(a) Kuesioner tertutup (berstruktur)
Yaitu kuesioner disusun dengan menggunakan
pilihan jawaban sehingga responden tinggal
memberi tanda pada jawaban yang dipilih.
(b) Kuesioner terbuka
Yaitu kuesioner yang disusun sedemikian rupa
sehingga responden bebas mengemukakan
pendapatnya.41
c) Daftar cocok (cek list)
Yaitu deretan pertanyaan (yang biasa disingkat-singkat),
dimana responden tinggal membubuhkan tanda (√) di
tempat yang sudah disediakan.42
d) Wawancara (interviu)
Yaitu suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dengan responden dengan jalan
tanya jawab sepihak. Wawancara dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu interviu bebas dan terpimpin. Interviu bebas
yaitu responden mempunyai kebebasan untuk
mengutarakan pendapatnya tanpa dibatasi patokan-
patokan oleh pengevaluasi. Adapun interviu terpimpin
dimana responden harus menjawab dengan pertanyaan
yang sudah disusun terlebih dahulu oleh evaluator.43
41 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm.28-29 42 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm 29. 43 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm 20
28
e) Pengamatan (observasi)
Observasi merupakan cara mengumpulkan datadengan
jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang
sedang berlangsung.44
Macam-macam observasi
(1) Observasi langsung
Adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala
atau proses yang terjadi dalam situasi yang
sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat.
(2) Observasi tidak langsung
Adalah pengamatan yang dilakukan dengan
menggunakan bantuan alat.
(3) Observasi partisipasi
Adalah bahwa pengamat harus melibatkan diri atau
ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh
individu atau kelompok yang diamati.45
f) Riwayat Hidup
Riwayat hidup yaitu gambaran tentang keadaan seseorang
selama masa kehidupannya. Dengan alat ini dapat ditarik
kesimpulan tentang kepribadian, kebiasaan, dan sikap dari
obyek yang dinilai.46
b. Teknik tes sebagai salah satu alat ukur dalam bidang
evaluasi pendidikan.
Sebuah tes yang bisa dikatakan baik sebagai alat
pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki :
44 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja
Rosda Karya, 2010), hlm 220. 45 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm.85 46 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm.31
29
(1) Validitas.
Artinya tes tersebut dengan secara tepat dapat mengukur
apa yang seharusnya diukur, atau tes yang dengan secara
benar dapat mengungkap apa yang seharusnya diungkap.
Sebuah tes disebut valid apabila tes tersebut dapat tepat
mengukur apa yang hendak diukur. Istilah “valid” sangat
sukar dicari gantinya. Ada istilah baru yang mulai
diperkenalkan, yaitu sahih, sehingga validitas diganti
menjadi kesahihan. Walaupun istilah “tepat” belum dapat
mencakup semua arti yang tersirat dalam kata “valid” dan
kata “tepat” kadang-kadang digunakan dalam konteks
yang lain, akan tetapi tambahan kata “tepat” dalam
menerangkan kata “valid” dapat memperjelas apa yang
dimaksud.
(2) Reliabilitas.
Menurut Neuman sebagaimana yang dikutip oleh Haris
Herdiansyah dalam buku metodologi penelitian kualitatif
untuk ilmu-ilmu sosial bahwa reliabilitas adalah
kekonsistenan, keajegan, atau ketetapan. Artinya, jika
kita mengukur sesuatu secara berulang-ulang dengan
kondisi yang sama atau relatif sama maka kita akan
mendapatkan hasil yang sama pula.47 Jadi sebuah tes
dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang
tetap apabila diteskan berkali-kali.
(3) Objektivitas.
Bahwa tes dikatakan baik apabila terhindar atau bebas
dari pengaruh-pengaruh yang bersifat subyektif. Artinya,
tes tersebut berjalan menurut apa adanya. Hal ini terutama
dilihat dari segi cara pemberian skor dan penentuan nilai
47 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial,
(Jakarta: Salemba Humanika, 2011), Hlm, 184-185
30
hasil tesnya. Atau sebuah tes dikatakan memiliki
objektifitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada
faktor subjektif yang mempengaruhi. Hal ini terutama
terjadi pada sistem skoringnya.
(4) Praktikabilitas.
Sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi
apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah
mengadministrasiannya. Sedangkan tes yang praktis
adalah tes yang :
(a) Mudah dilaksanakan.
(b) Mudah pemeriksaannya.
(c) Dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas
sehingga dapat diberikan/diawali oleh orang lain.
(5) Ekonomis.48
Yang dimaksud ekonomis disini ialah bahwa pelaksanaan
tes tersebut tidak membutuhkan ongkos/ biaya yang
mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama.
Menurut Suke Silverius bahwa semua tes baru dapat
berfungsi sepenuhnya apabila disusun menurut kaidah-kaidah
yang baik. Kaidah-kaidah termaksud antara lain berupa
langkah-langkah yang perlu diikuti apabila menyusun suatu
tes. Adapun langkah-langkah termaksud adalah sebagi
berikut: 49
(1) Menetapkan tujuan tes
(2) Analisis kurikulum
(3) Analisis buku pelajaran dan sumber materi belajar
lainnya
(4) Menyusun kisi-kisi
48Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 57-58. 49 Suke silverius, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, (Jakarta: PT Grasindo,
1991), hlm. 13
31
(5) Menulis indikator
(6) Menulis soal
(7) Reproduksi tes terbatas
(8) Uji coba
(9) Analisis soal
(10) Revisi soal
(11) Menentukan soal-soal yang baik
(12) Merakit soal menjadi tes
6. Metode Pengembangan Instrumen dan Teknik Penskoran
dalam Kurikulum KTSP.
a. Pengembangan Instrumen Kognitif.
Dalam menyususun instrumen dapat dilakukan dengan
menggunakan bentuk tagihan pilihan ganda, tes, lisan,
uraian objektis, uraian non objektif, menjodohkan,
performans, dan portofolio. Penentuan sistem penskoran
sanagt penting, terutama bentuk tagihan uraian agar
unsur subjektivitas korektor dapat diminimalisir.
1) Penskoran bentuki tagihan pilihan ganda, cara
penskoran tes pilihan ganda dapat dilakukan dengan
dua cara:
a) Penskoran tanpa koreksi terhadap jawaban
tebakan adalah 1 untuk setiap butir jawaban yang
benar. Skor yang diperoleh peserta didik adalah
banyaknya butir soal yang dijawab benar.
skor
100
Keterangan:
B: Butir soal yang dijawab benar
N: Banyaknya butir soal.
b) Penskoran dengan koreksi terhadap jawaban
tebakan dengan skor sebagai berikut:
32
Sskor =
/N 100
Keterangan:
B: Butir soal yang di jawab benar.
S: Butir soal yang di jawab salah.
P: Banyaknya pilihan jawaban pada setiap butir.
N: Banyaknya butir soal.
Butir soal yang tidak dijawab di beri skor 0.
2) Penskoran bentuk tagihan uraian obyektif, penskoran
diberikan berdasarkan tingkat kesulitan jawaban.
3) Penskoran bentuk tagihan uraian non obyektif,
penskoran bentuk tagihan jenis ini, jawabannya boleh
bervariasi, namun pada pokok jawaban tadi
dikelomokan sesuai dengan karakteristik jawaban
yang telah ditetapkan.
4) Penskoran bentuk tagihan uraian, pembobotan soal
yaitu pemerian bobot kepada suatu soal dengan cara
membandingkannya dengan soal lain dalam suatu
perangkat tes yang sama.
SBS=
Keterangan:
SBS: Skor Butir Soal
a: Skor Mentah Yang Diperoleh Peserta Didik Untuk
Butir Soal.
b: Skor Mentah Maksimum Soal.
c: Bobot Soal.
5) Penskoran bentuk tagihan cmpuran, jika tagihan yang
digunakan menggunakan bnetuk soal campuran,
misalnya bentuk pilijan ganda dan uraian, maka
penskoran soalnya ditentukan oleh cakupan materi,
33
essensial, komleksitanya serta tingkat berfikir yang
terlibat dalam mengerjakan soal tertentu.
b. Pengembangan instrumen spikomotorik.
Menurut Mills, mengatakan bahwa pembelajaran
psikomotorik akan lebih efektif jika dilakukan dengan
menggunakan prinsip belajar sambil mengerjakan.
Sedangkan menurut Leighbody mengatakan bahwa,
ketrampilan yang dilatih melalui praktek secara
berulang-ulang akan mejadi kebiasaan atau otomatis.
Sementara itu, Gagne mengatakan bahwa kondisi-
kondisi yang dapat mengoptimalkan hasil belajar
psikomotorik atau ketrampilan ada dua macam yaitu:
faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal
dapat dilakukan dengan cara: (1) mengingatkan kembali
sub-sub ketrampilan yang sudah dpelajari, dan (2)
mengingatkan kembali prosedur-prosedur atau langkah-
langkah gerakan yang telah dikuasainya. Sedangkan
untuk faktor eksternal dapat dilakukan dengan cara: (1)
instruksi verbal, (2) menggambar, (3) demonstrasi, (4)
praktek dan, (5) umpan balik.
Dalam pembelajaran aspek psikomotorik ini ada
beberapa langkah yang harus dilakukan agar proses
pembelajaranini mampu membuahkan hasil yang
maksimal. Langkah-langkah ini di jelaskan oleh Mills
diantaranya: (1) menentukan tujuan dalam bentuk
perbuatan, (2) analisis ketrampilan secara detail dan
catatan operasi serta urutannya, (3) mendemonstrasikan
ketrampilan tersebut disertai dengan penjelasan singkat
dengan memberikan perhatian pada butir-butir kunci
termasuk kompetensi kunci yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan itu serta bagian-bagian yang
34
sukar, (4) memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mencoba praktek mencakup di bawah pengawasan
dan bimbingan seorang guru, (5) memberikan penilaian
terhadap siswa.
Dalam melakukan penilaian hasil belajar aspek
psikomotorik ada dua hal yang harus dilakukan oleh
seorang guru yaitu: (1) membuat soal, (2) membuat
instrumen untuk mengamati jawaban siswa. Instrumen
untuk mengamati jawaban peserta didik dapat berupa
lembar observasi, lembar penilaian dan portofolio.
1. Menyusun rancangan penilaian.
Sebelum melakukan penilain seorang guru terlebih
dahulu harus merancang secara tertulis secara rapi
sistem penilain yang akan dilakukan selama satu
semester. Adapun langkah-langkah penulisan
rancangan penilaian yang berbasis kompetensi
adalah sebgai berikut:
a. Mencermati siabus dan sistem penilaian yang
sudah ada.
b. Menyusun sistem penilaian yang berbasis
kompetensi berdasarkan silabus dan sistem
penilaian yang telah di susun.
c. Menentukan bobot masing-masing jenis tagihan
yang diserahkan kepada sekolah.
d. Tugas atau perintah kerja inilah yang
selanjutnya dijabarkan menjadi aspek-aspek
ketrampilan.Menyusun rancangan penilain yang
berbasisi kompetensi.
2. Penyusunan kisi-kisi
Kisi-kisi merupakan matrik yang berisi spesifikasi
soal–soal yang akan dibuat. Kisi-kisi ini merupakan
35
acuan bagi penulis soal, sehingga siapapun yang
menulis soal yang isi dan tingkat kesulitannya relatif
sama.
3. Menyusun instrumen psikomotorik.
Instrumen psikomotorik terdiri dari dua macam,
yaitu: (1) soal dan (2) lembar yang digunakan untuk
mengamati dan menilai jawaban peserta didik
terhadap soal tersebut.
a. Penyusunan soal, langkah pertama yang harus
dilakukan oleh seorang guru dalam menyusun
soal psikomotorik adalah mencermati kisi-kisi
instrumen psikomotorik yang telaj dibuat.
b. Penyusunan lembar observasi dan lembar
penilaian, hal ini harus mengacu pada soal. Soal
atau lembar tugas atau perintah kerja inilah
yang selanjutkan dijabarkan menjadi aspek-
aspek ketrampilan.
c. Pengembangan instrumen afektif.
Menurut Andersen ada dua metode yang dapat
digunakan untuk mengukuraspek afektif, yaitu metode
observasi dan metode laporan diri. Penggunaan metode
observasi berdasarkan pada asumsi bahwa karakteristik
afektif dapat dilihat dari perilaku atau perbuatan yang
ditampilkan, reaksi psikologis atau keduanya.
Langkah-langkah dalam mengembangkan instrumen
aspek afektif antara lain:
1. Menentukan spesifikasi instrumen, spesifikasi
instrumen terdiri atas tujuandan kisi-kisi instrumen.
Ditinjau dari tujuan ada lima macam instrume
penilain aspek afektif yaitu instrumen sikap, minat,
konsep diri, nilai dan moral.
36
2. Menulis instrumen: aspek afektif yang biasa dinilai
adalah aspek sikap, minat, konsep diri, nilai dan
moral. Penilaian aspek afektif dapat dilakukan
dengan menggunakan instrumen afektif.
3. Skala instrumen, skala instrumen yang sering
digunakan dalam proses penilain adalah skala likert,
skala beda semantic dan skal thurstone.
4. Sistem penskoran
5. Telaah instrumen.
6. Merakit instrumen.
7. Uji coba instrumen.
8. Analisis hasil uji coba.
9. Perbaikan instrumen.
10. Kegiatan pengukuran.
11. Penafsiran hasil pengukuran.
7. Tahap Evaluasi Belajar.
Evaluasi pada dasarnya ialah suatu proses yang
sistematis. Artinya, ditempuh tahap-tahap tertentu dan setiap
tahap mengandung langkah yang jelas apa yang harus
dilakukan penilaian. Tahap evaluasi yang perlu dilalui
seorang penilai meliputi:
a. Persiapan
Setiap kegiatan atau tindakan kependidikan selalu
diawali dengan perencanaan atau persiapan. Tahap
persiapan ini pada dasarnya menentukan apa dan
bagaimana evaluasi harus dilakukan. Artinya, perlu
rencana yang jelas mengenai kegiatan evaluasi termasuk
alat dan sarana yang diperlukan50. Alat evaluasi hasil
belajar yang digunakan tergantung dari teknik evaluasi
50 Nana sudjana, Pembinaan Dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, hlm. 140.
37
yang dipakai. Apabila menggunakan teknik tes maka alat
penilaiannya berupa macam-macam alat penilaian non tes.
Prosedur yang di tempuh untuk menyusun alat
penilaiaan tes adalah sebagai berikut:
Pertama, tujuan pengajaran. Yakni bentuk perilaku
yang akan dievaluasi. Bila evaluasi dilakukan secara
formatif tujuan pengajaran di samping untuk kepentingan
evaluasi, juga dalam rangka pengembangan sistem
pengajaran (system intructional). Bila evaluasi dilakukan
sebagai evaluasi sumatif atau untuk kepentingan
diagnostik maupun penempatan, maka perumusan tujuan
disesuaikan dengan maksud tertentu. Dalam perumusan
tujuan perlu diperhatikan aspek yang akan diukur
berdasarkan klasifikasi taksonomi tujuan pendidikan.
Kedua, menentukan ruang lingkup dan urutan bahan
berpedoman pada kisi-kisi yang dibuat. Dalam hal ini
perlu diperhatikan pula penggunaan sumber, bahan yang
representatif sehingga dalam mengambil sampel bahan
yang akan dievaluasikan betul-betul mencerminkan
tentang berbagai aspek yang akan diukur. Hal ini terutama
sekali berlaku bila bukan evaluasi formatif yang akan
dilakasanakan.
Ketiga, menuliskan butir-butir soal, dengan bentuk
sebagaimana direncanakan dan dibuat dalam kisi-kisi.
Keempat, bila evaluasi dilaksanakan selain untuk
kepentingan evaluasi formatif, soal yang dibuat perlu diuji
coba terlebih dahulu sebelum diperbanyak sesuai dengan
kebutuhan.
38
b. Tahap pelaksanaan pengukuran
Pelaksanaan pengukuran untuk teknik tes maupun teknik non
tes hampir sama. Adapun prosedur pelaksanaan pengukuran
adalah sebagai berikut:
1) Persiapan tempat pelaksanaan pengukuran, yaitu suatu
kegiatan untuk mempersiapkan ruangan yang memenuhi
syarat-syarat pelaksanaan pengukuran yang meliputi syarat
penerangan, luas ruangan, dan tingkat kebisingan.
Penerangan yang kurang baik dalam ruang yang digunakan
akan menyebabkan peserta didik mengalami hambatan dalam
membaca butir soal dan dalam menulis jawaban. Persyaratan
luas ruangan diperlukan agar ada jarak yang cukup antara
peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain untuk
menghindari kecurangan. Tingkat kebisingan yang berlebihan
dari luar ruangan akan mengganggu konsentrasi peserta didik
sehingga hasil evaluasi tidak menggambarkan keadaan yang
sebenarnya.51
2) Melancarkan pengukuran, yaitu kegiatan evaluasi yang
melaksanakan pengukuran terhadap peserta didik dengan
bentuk kegiatan sebagai berikut:
a) Memberi peraturan pelaksanaan pengukuran.
b) Membagikan lembar soal dan lembar jawaban, atau
melakukan wawancara, atau membagikan daftar cocok.
c) Mengawasi kedisiplinan peserta didik dalam mematuhi
pelaksanaan pengukuran.
d) Mengumpulkan lembar jawaban dan lembar soal.
51 Zainal Arifin, Evaluasi Intruksional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991),
hlm.78.
39
3) Menata dan mengadministrasikan lembar soal dan lembar
jawaban peserta didik untuk memudahkan penskoran.52
a) Pengolahan data
Pengolahan data hasil belajar dimaksudkan untuk
mengubah data mentah hasil tes atau nontes menjadi data
yang siap ditafsirkan. Penafsiran data tersebut antara lain
adalah untuk menentukan posisi peserta didik
dibandingkan dengan peserta didik lainnya dalam
kelompok atau kelasnya, dan untuk menentukan batas
kelulusan berdasarkan kriteria yang
ditentukan.53Pengolahan data mentah menjadi data yang
siap ditafsirkan memerlukan analisis statistik. Analisis
statistik digunakana bila bertemu dengan data kuantitatif,
yaitu data yang berbentuk angka-angka. Sedangkan data
kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata-kata, tidak
dapat diolah dengan statistik.54
b) Penafsiran data
Setelah melakukan pengolahan data, langkah
selanjutnya adalah menafsirkan data itu sehingga
memberikan makna. Langkah penafsiran data sebenarnya
tidak bisa dilepaskan dari pengolahan data, sebab dalam
pengolahan data dengan sendirinya akan diikuti
penafsiran data yang diolah. Penafsiran terhadap
sekumpulan data dapat dibedakan menjadi dua, yakni
penafsiran yang bersifat individual dan penafsiran yang
bersifat klasikal.55
52 Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999),
hlm. 216. 53 Nana Sudjana, Penilaiaan Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 106. 54 Zainal Arifin, Evaluasi Intruksional , hlm. 11. 55 Wayan Nurkancana dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, hlm.113.
40
Penafsiran data yang bersifat individual yaitu
penafsiran terhadap keadadan atau kondisi seorang
peserta didik berdasarkan perolehan penilaian hasil
belajarnya. Ada tiga jenis penafsiran individual yaitu:
(1) Penafsiran tentang kesiapan, yaitu menafsirkan
tentang kesiapan peserta didik untuk mengikuti
pelajaran berikutnya, untuk naik kelas atau untuk
lulus.
(2) Penafsiran tentang kelemahan individual, yaitu
menafsirkan seorang peserta didik pada sub tes
tertentu, pada satu mata pelajaran, atau pada
keseluruhan mata pelajaran.
(3) Penafsiran tentang pertumbuhan, yaitu penafsiran
tentang kemajuan seseorang peserta didik pada satu
periode belajar dengan jalan membandingkan
prestasi yang dicapai oleh peserta didik pada saat
sekarang dengan prestasi ada periode sebelumnya.56
Adapun penafsiran klasikal yaitu, penafsiaran
terhadap kelas secara keseluruhan tentang hasil yang
mereka capai dalam tes yang telah diberikan. Dalam
kaitan ini ada empat penafsiran klasikal yaitu:
(1) Penafsiran kelemahan-kelemahan kelas
(2) Penafsiran prestasi kelas
(3) Penafsiran perbandingan antar kelas
(4) Penafsiran tentang susunan kelas.57
a. Pelaporan
Pelaporan dimaksudkan untuk memberikan umpan balik
kepada semua pihak yang terlibat dalam proses belajar baik
secara langsung maupun tidak langsung. Pihak- pihak yang
56 Wayan Nurkancana dan Sumantra, Evaluasi Pendidikan, hlm. 114-116. 57 Wayan Nurkancana dan Sumantra, Evaluasi Pendidikan, hlm. 116-117.
41
perlu memperoleh laporan tentang hasil belajar peserta didik
adalah peserta didik, guru yang mengajar, guru lain, petugas
lain sekolah, orang tua peserta didik, dan pemakai lulusan.58
Melalui laporan hasil evaluasi tersebut, semua pihak
dapat mengetahui kemampuan dan perkembangan peserta
didik, sekaligus mengetahui kemampuan dan perkembangan
peserta didik, sekaligus mengetahui tingkat keberhasilan
pendidikan di sekolahnya. Laporan data hasil evaluasi tidak
hanya mengenai prestasi atau hasil belajar, melainkan juga
mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik di
sekolah seperti motivasi belajar, disiplin, kesulitan belajar,
atau sikap peserta didik terhadap mata pelajaran.
58 Suharsismi Arikunto, Dasar- Dasar Evaluais Pendidikan, hlm. 281-282.
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Secara metodologis, penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian
deskriptif kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati.1 Data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar, perilaku
yang tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/angka statistik, melainkan tetap
dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atas
frekuensi. Dalam hal ini peneliti melakukan analisis data dengan memberi
pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian
naratif.2
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Dalam memperoleh data tentang pelaksanaan evaluasi pembelajaran
oleh guru pendidikan fisika di MAN Pemalang, peneliti melakukan penelitian
dari Tanggal 10 s.d 31 Januari 2012. Adapun tempat penelitiannya di MAN
Pemalang.
C. Sumber Penelitian
Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, sumber penelitian yang
menjadi pijakan yaitu person, place, dan paper.
Person, ialah sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban
lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Dalam hal ini
sebagai sumber person yaitu kepala sekolah dan guru mapel fisika di MAN
Pemalang.
1 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000),
hlm. 36.
2 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, hlm. 39.
43
Place, adalah sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan
diam (ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna, dan lain-lain) dan
bergerak (aktivitas, kinerja, laju kendaraan, ritme nyayian, gerak tari, kegiatan
belajar-mengajar, dan lain sebagainya). Keduanya merupakan obyek untuk
penggunaan metode observasi. Di sini yang dijadikan sumber tempat
penelitian adalah MAN Pemalang.
Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf,
angka, gambar, atau simbol-simbol lain, yang cocok untuk penggunaan
metode dokumentasi.3 Di sini yang di jadikan paper adalah perangkat
pembelajaran dari guru berupa, promes, prota, silabus, RPP, soal-soal.
D. Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah apa-apa yang akan diteliti dalam sebuah kegiatan
penelitian untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas. Maka dalam
sebuah penelitian harus ada fokus yang dijadikan kajian dalam penelitian,
karena permasalahan yang ada biasanya sangat kompleks dan tidak mungkin
diteliti secara serempak dari semua segi secara serentak. Seringkali
permasalahan melibatkan begitu banyak variabel dan faktor, sehingga berada
diluar jangkauan kemampuan seorang peneliti. Selain itu penelitian yang
menyangkut permasalahan yang terlalu luas tidak akan dapat memberikan
kesimpulan yang bermakna dalam.4
Dalam penelitian ini, fokus dan ruang lingkup penelitian bertumpu pada
pelaksanaan evaluasi pembelajaran di MAN Pemalang.
E. Pengumpulan Data Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang pengumpulan datanya
dilakukan oleh peneliti secara langsung di MAN Pemalang. Untuk
3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2002), hlm. 107.
4 Saifudin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm.
12.
44
mendapatkan data-data yang lengkap dan sesuai dengan pokok permasalahan
yang diteliti, maka penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data
dimana satu sama lain saling terkait dan melengkapi yakni:
1. Observasi
Observasi adalah proses melihat, mengamati, dan mencermati serta
merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu5 Observasi ini
dilakukan terhadap proses pembelajaran dan instrumen evaluasi pembelajaran.
2. Wawancara
Teknik wawancara adalah cara mengumpulkan data melalui kontak atau
hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data.6 Wawancara
yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu wawancara terstruktur dan
wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan
pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam
melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya
pun telah disiapkan.
Wawancara tidak struktur atau bebas terpimpin yaitu dengan cara
membuat pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
menghendaki jawaban luas. Seandainya masih dianggap kurang maka
pertanyannya dapat dikembangkan pada saat wawancara
Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata pelajaran
fisika untuk memperoleh informasi tentang berbagai kegiatan pelaksanaan
evaluasi belajar pendidikan fisika di MAN Pemalang.
5 Heris Herdiasyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial,
(Jakarta: Salemba Humanika, 2011), hlm. 131.
6 Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001), hlm.165.
45
2. Dokumuntasi
Metode dokumentasi yaitu salah satu metode pengumpulan data
kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat
oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Studi dokumen
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk
mendapatkan gamaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis
dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang
bersangkutan.7 Adapun yang peneliti maksud dengan dokumen adalah data-
data yang sifatnya tertulis. Metode ini digunakan untuk mengumpulakan data
tentang apa saja yang bersangkutan dengan penelitian, seperti: soal tes
semester, soal mid semester, soal ulangan harian, silabus, RPP, Prota, Promes,
jumlah siswa, hasil evaluasi serta data-data lain yang berhubungan dengan
penelitian.
F. Analisis Data Penelitian
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke
dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data.8
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jadi analisis data yang
digunakan adalah analisis non statistik, yaitu menggunakan analisis deskriptif
kualitatif. Analisis data yang digunakan bukan dalam bentuk angka melainkan
dalam bentuk laporan dan uraian deskriptif. Dalam teknik ini data yang
diperoleh secara sistematis dan objektif melalui observasi wawancara dan
dokumentasi akan diolah dan dianalisis sesuai dengan karakteristik penelitian
kualitatif, yaitu secara induktif, yaitu metode yang bertolak dari fakta-fakta
atau peristiwa yang khusus kemudian ditarik kesimpulan dalam pengertian
yang lebih umum.9
7 Heris Herdiasyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial, hlm.
143.
8 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 103.
9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 5.
46
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka teknik analisis
data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan deskripsi mengenai subyek penelitian berdasarkan data dari
variabel yang diperoleh dari kelompok subyek yang diteliti dan tidak
dimaksudkan pengujian hipotesis. Data yang terkumpul selanjutnya
dikelompokkan sesuai dengan fokus penelitian, kemudian melakukan
triangulasi (pemeriksaan keabsahan data). Triangulasi yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan triangulasi sumber, yang berarti membandingkan
dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi.10
Setelah data semua terkumpul, selanjutnya menganalisis data. Metode
yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode deskriptif kualitatif,
dimana data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Menelaah seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber.
2. Mengadakan reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya
dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya
bila diperlukan. 11
Tahap-tahap reduksi data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi:
a. Hasil observasi yang dilakukan di MAN Pemalang menjadi bahan yang
akan ditransformasikan ke dalam catatan sebagai bahan wawancara.
b. Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik
dan rapi, kemudian ditransformasikan ke dalam catatan.
c. Mengadakan pemeriksaan keabsahan data atau memberi makna pada
hasil penelitian dengan cara menghubungkannya dengan teori.
10 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 178.
11 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidkan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 338.
47
3. Penyajian data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraiaan singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) menyatakan “the most frequent
from of display data for quaitative research data in the past has been
narrative tex” yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Dengan mendisplaikan data, maka akan mempermudah untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa
yang telah difahami tersebut.12 Penyajian data ini berisi tentang pelaksanaan
evaluasi dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan hasil evaluasi. Sehingga
mendapatkan gambaran yag utuh dari pelaksanaan evaluasi pembelajaran oleh
guru fisika di MAN Pemalang.
4. Mengambil kesimpulan.13.
Selanjutnya peneliti mencoba mendeskripsikan tentang pelaksanaan
evaluasi pembelajaran di MAN Pemalang. Data yang berasal dari naskah
wawancara, catatan lapangan, dokumen dan lain sebagainya tersebut
dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan atau
realitas.
12 Sugiyono, Metode penelitian pendidkan pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, hlm. 341.
13 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 190.
Dibawah in
terkumpul.
Tabel.3.4.
No Jenis d
1 dokumen
wawancar
2
respon dar
fisika di M
Pemalang
3
Pelaksana
pembelaja
pelaksana
evaluasi.
G. Validitas dan relia
1. Validitas wawa
Validita
suatu instrumen
valid atau tid
moment.14 Rum
instrumen waw
Keterangan:
14Suharsimi
wah ini adalah gambaran lebih rinci analisis data
l.3.4. Gambaran lebih rinci analisis data
Jenis data Metode pengumpulan
data
Instrum
penelit
umen video
ancara Dokumentasi Hendicam
on dari guru
a di MAN
alang
Wawancara Pedoman
wawancara
ksanaan
belajaran,
ksanaan
luasi.
Observasi Lembar obs
n reliabilitas alat pengumpul data
wawancara
aliditas merupakan ukuran yang menunjukan tin
trumen. Salah satu teknik tersebut digunakan unt
u tidaknya suatu instrumen adalah teknik ko
Rumus korelasi product moment untuk menen
n wawancara adalah:
rsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidika., hlm. 27
48
s data dari data yang
nstrument
penelitian Analisis
Analisis
diskriptif
ncara
Analisis
deskriptif
dari transkrip
wawancara
ar observasi
Analisis
menggunakan
deskriptif
persentatif
an tingkat kesulitan
an untuk mengetahui
ik korelasi product
menentukan validitas
m. 27
rxy = koefisien
N = Jumlah S
x = Skor tiap
y = skor total
2. Reliabilitas waw
Reliabil
dikatakan mem
memberikan ha
instrumen waw
r11 = Reliabilit
k = Banyakn
M = Skor Rat
Vt = Varians s
H. Alur penelitian.
15 Suharsimi
efisien korelasi antara variabel x dan variabel y
lah Subjek
or tiap butir soal
r total dari tiap subjek
as wawancara
eliabilitas adalah masalah ketetapan hasil tes. S
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
kan hasil yang tetap.15 Sedangkan untuk mengeta
n wawancara adalah sebagai berikut:
liabilitas instrument
nyaknya butir soal
or Rata-rata
rians soal
rsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan , hlm.86
49
tes. Suatu tes dapat
ika tes tersebut dapat
engetahui reliabilitas
lm.86
50
Alur penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam
penelitian, yang dimulai dari memilih masalah hingga pada proses penyusunan
laporan penelitian. Alur dalam penelitian ini akan dijelaskan secara lebih
dijelaskan secara lebih rinci melalui bagan dibawah ini.
Gambar. 3.1. Alur Penelitian
Memilih Masalah
Studi pendahuluan
Merumuskan masalah
Memilih pendekatan
Menentukan sumber
data
Menentukan variabel
Menyusun instrumen
Mengumpulkan data
Analisis data
Menyusun laporan
51
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.
1. Gambaran Umum lokasi dan subjek penelitian.
Pada dasarnya kegiatan evaluasi dalam kegiataan belajar mengajar
merupakan suatu aktifitas yang mutlak dibutuhkan untuk mengetahui tingkat
efektifitas program dan proses pendidikan yang berjalan. Tingkat validitas
informasi yang disajikan melalui kegiatan evaluasi sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya: faktor persiapan, pelaksanaan dan faktor item
test serta kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik itu sendiri.
Akan tetapi, sebelum disampaikan lebih lanjut tentang pelaksanaan
evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Fisika di MAN Pemalang, perlu
kiranya dijabarkan mengenai keadaan umum.
a. Sejarah berdirinya MAN Pemalang.
Secara historis MAN Pemalang adalah salah satu lembaga
pendidikan menengah atas yang berdiri di bawah naungan Kementrian
Agama. pada tanggal 1 Juli 1979 dewan Guru MTs Negeri Pemalang
mengadakan musyawarah untuk mendirikan Madrasah Aliyah dan
diputuskan dengan nama Madrasah Aliyah DIPONEGORO.
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam nomor: KEP/PP.00.6/ 398/1983
tanggal 26 Desember 1983 MA Diponegoro ditetapkan sebagai kelas jauh
(Filial) MAN Pekalongan Kota Pekalongan dengan Pimpinan Madrasah
dipercayakan kepada Bapak Mansur, BA (Alm), Seiring dengan itu pula
pimpinan madrasah bersama-sama dengan Pengurus BP3 berupaya
menambah sarana dan fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan-kegiatan
belajar mengajar dengan mengajukan usulan proyek pengadaan gedung
kepada Pemda Tk. II Kabupaten Pemalang maupun jalur Departemen
Agama itu sendiri.
Pada tahun 1991, melalui Surat Keputusan Menteri Agama RI
Nomor: 137 tahun 1991 tanggal 11 Juli 1991, MAN Pekalongan filial di
52
Pemalang ditetapkan menjadi MAN Pemalang, sebagai Kepala Madrasah
Aliyah dipercayakan kepada Bapak Drs. H. Dullatif (Alm). Selama
berdirinya MAN Pemalang sampai sekarang sering adanya pergantian
kepala sekolah.
Sedangkan prospek kedepan untuk MAN Pemalang cukup baik
ditandai dengan selalu meningkatnya pendaftaran peserta didik dan
desakan masyarakat untuk lebih menampung calon peserta didik
baru/peserta didik. Dan sekarang MAN Pemalang mulai tahun pelajaran
2008/2009 telah membuka kelas unggulan sebanyak dua kelas dengan
fasilitas ruang belajar yang cukup memadai dan mendapat pelajaran
tambahan pada pukul 14.00 WIB s.d. 16.00 WIB
b. Visi, misi dan tujuan.
a) Visi
Terwujudnya peserta didikyang berilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) yang dilandasi dengan iman dan taqwa (IMTAQ)
yang tangguh.
b) Misi
1. Meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber daya peserta
didik yang dilandasi dengan iman dan taqwa yang sangat kokoh.
2. Mengupayakan peningkatan kwalitas Sumber Daya Manusia di
madrasah dalam pengelolaan madrasah.
c) Tujuan
1 Meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan
Pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi
2 Meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk mengembangkan
diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan kesenian yang dijiwai ajaran agama Islam.
3 Meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota
masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan
lingkungan sosial, budaya dan alam Sekitar yang dijiwai ajaran
agama Islam (KMA: 370/ 1993 Bab II Pasal 2)
53
4 Meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan
madrasah (Misi madrasah poin ke 2)
c. Sarana dan prasarana
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, seperti:
gedung, ruang kelas, meja, kursi serta alat dan media pengajaran lainya.
Adapun yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas
yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau
pengajaran. Seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju
sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses
pembelajaran.1
Berdasarkan observasi yang peneliti peroleh dapat diketahui bahwa
sarana dan prasarana MAN Pemalang dalam kondisi cukup memadai.
Hal itu dapat dilihat dari berbagai fasilitas yang dimiliki, seperti adanya
ruang Laboratorium Komputer, IPA, Masjid, Kelas, serta sarana-sarana
lain. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini dijelaskan dengan rinci
keberadaan saran dan prasarana di MAN Pemalang.
1 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
hlm.49
54
Tabel 4.1 sarana dan prasarana di MAN Pemalang.
NO Nama fasilitas Jumlah Luas m2 Keadaan Kepemilkan
1 Tanah 2 unit 13.160 Baik Milik sendiri
(bersertifikat)
2 Ruang belajar 30 1800 Baik Milik sendiri
3 Ruang kepala 1 64 Baik Milik sendiri
4 Ruang guru 1 144 Baik Milik sendiri
5 Ruang TU 1 72 Baik Milik sendiri
6 Ruang BP/BK 1 46 Baik Milik semdiri
7 Ruang UKS 1 36 Baik Milik sendiri
8 Ruang perpustakaan 1 100 Baik Milik sendiri
9 Ruang laboratorium
IPA
1 88 Baik Milik sendiri
10 Ruang komputer 1 96 Baik Milik sendiri
11 Ruang laboratorium
bahasa
1 58 Baik Milik sendiri
12 Ruang pramuka 1 64 Baik Milik sendiri
13 Ruang osis 1 64 Baik Milik sendiri
14 Ruang kesenian 1 150 Baik Milik sendiri
15 Ruang serbaguna 1 60 Baik Milik sendiri
16 KM/WC 1 72 Baik Milik sendiri
17 Ruang koperasi
madrasah
1 64 Baik Milik sendiri
18 Rumah penjaga 4 44 Baik Milik sendiri
19 Kantin madrasah 1 92 Baik Milik sendiri
20 Bangsal sepeda 1 186 Baik Milik sendiri
21 Gudang 1 63 Baik Milik sendiri
55
2. Kisi-kisi instrumen.
Dalam penelitian ini, menggunakan instrumen wawancara. Untuk
instrumen bisa dilihat pada lampiran 1. Adapun kisi-kisi instrumennya
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara dengan guru.
3. Validitas instrumen wawancara guru.
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item-item soal
dalam wawancara. Soal yang tidak valid dibuang dan tidak dapat digunakan.
Sedangkan soal yang valid dipakai untuk wawancara. Hasil analisis
perhitungan validitas butir soal (r hitung) dikonsultasikan dengan harga kritik r
product moment, dengan taraf signifikan 5%. Bila harga r hitung > r tabel maka
butir soal tersebut dikatakan valid. Di samping menggunakan analisis
perhitungan validitas, validasi instrumen juga dengan validasi tim ahli. Hasil
validitas dengan tim ahli terlampir. Berdasarkan hasil perhitungan validitas
butir soal diperoleh hasil sebagai berikut:
No Indikator wawancara Banyaknya
item No. Item
1 Tahap perencanaan evaluasi 17 soal 1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 5, 16, 17
2 Tahap pelaksanaan evaluasi 6 soal 18, 19, 20, 21, 22, 23
3 Pelaporan dan tidak lanjut 17 soal 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30,
31, 32, 33, 34, 35, 36, 37,
38, 39, 40
56
Tabel 4.3. jumlah validitas instrumen wawancara
No Kriteria No. Pertanyaan Jumlah
1 Valid 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16,
19, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32,
33, 35, 36, 38, 39, 40
30
2 Tidak 4, 8, 13, 17, 18, 22, 23, 28, 34, 37 10
Dari hasil uji validitas instrumen di atas, maka yang akan digunakan
sebagai instrumen penelitian adalah yang valid. Sedangkan yang tidak valid
tidak digunakan. Perhitungan validitas wawancara terlampir.
4. Pembelajaran Fisika di MAN Pemalang
Pada dasarnya pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan dengan pendidik sebagai pemegang utama. Pendidik
bersama-sama peserta didik menjadi pelaku terlaksananya tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran akan mencapai hasil maksimal apabila
kegiatan belajar dan mengajar berjalan efektif.
Pembelajaran dapat dinyatakan efektif apabila kegiatan yang berjalan
bisa membantu peserta didik untuk mempelajari sesuatu yang bermanfaat
seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi
dengan sesama untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. Efektifitas
kegiatan belajar mengajar seperti dicirikan di atas dapat terpenuhi jika
komponen-komponen utama pembelajaran seperti: tujuan, materi (isi),
metode (cara), serta evaluasi. Komponen tersebut saling mendukung dalam
mencapai tujuan yang dicita-citakan. Dengan demikian, merupakan
keharusan bagi seorang guru untuk mengkomunikasikan masing-masing
komponen tersebut yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa komponen lainnya.
Menurut pak Faisol, bahwa pembelajaran fisika berjalan dengan baik.
Hal tersebut bisa dilihat dari perencanaan yang dibuat oleh guru fisika.
walaupun begitu masih dikawatirkan siswa yang mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda.
57
Berdasarkan visi dan misi MA yang bercirikan Islam maka untuk lebih
mengembangkan Agama Islam maka dimasukkan muatan lokal seperti fiqih,
al-quran hadits, akidah akhlak, dan sejarah. Hal tersebut bertujuan untuk
lebih mengembangkan Agama Islam.
Pembelajaran Fisika di MAN Pemalang khusus dilaksanakan
berdasarkan rencana pembelajaran yang termuat pada program tahunan
(PROTA), program semester (PROMES), Silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dibuat guru Fisika. Pelaksanaan tersebut
disesuaikan dengan kurikulum 2008/2009 kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) yang bercirikan pengembangan diri. Pembelajaran
Fisika pada kelas X dalam satu minggu terdapat 4 jam pelajaran sedangkan
untuk kelas XI dan kelas XII dalam satu minggu terdapat 6 jam pelajaran.
Dilihat dari segi isi, materi Fisika yang diajarkan di MAN Pemalang,
sama dengan materi yang ada pada SMA umumnya. Adapun metode yang
digunakan dalam pembelajaran Fisika di MAN Pemalang menggunakan
metode yang bervariasi seperti metode ceramah, tanya jawab, demontrasi,
diskusi, penugasan dll. Metode yang digunakan disesuaikan menurut materi
yang diajarkan, akan tetapi metode yang lebih dominan digunakan berupa
metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Efektifitas metode yang
digunakan sangat berperan terhadap pencapaian tujuan kegiatan yang dapat
dilihat melalui proses evaluasi.
Selain digunakan untuk mengisi nilai rapor, menurut bapak Achmad
Baedhowi evaluasi juga digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa
dalam penguasaan materi yang diajarkan, dan untuk melihat efektifitas
pembelajaran Fisika. Evaluasi disini dilaksanakan secara terencana dan
dilaksanakan dengan pertimbangan yang matang.
58
B. Evaluasi Pembelajaran Fisika di MAN Pemalang.
1. Tahap Perencanaan Evaluasi Pembelajaran Fisika
a. Tujuan evaluasi belajar.
Berdasarkan wawancara dengan Achmad Baedhowi (Guru
Fisika), tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan evaluasi
belajar fisika adalah untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang
telah dicapai oleh peserta didik.2 Menurut Nurkholis Indaka (Guru
Fisika) bahwa tujuan evaluasi belajar fisika adalah untuk mengetahui
pencapaian kompetensi yang dicapai oleh peserta didik, sebagai bahan
intropeksi diri apakah perlu ada perubahan dalam hal mengajar, dan
juga untuk pengisian nilai raport sebagai laporan untuk wali murid3.
Sedangkan menurut Akhmad Ridhowi (Guru Fisika) bahwa tujuan
evaluasi adalah untuk mengetahui sejauhmana tingkat keberhasilan
peserta didik dan untuk mengetahui daya beda masing-masing peserta
didik4. Hasil dari evaluasi tersebut dimanfaatkan untuk menentukan
naik atau tidaknya peserta didik ke kelas yang lebih atas dan
memotivasi peserta didik untuk belajar lebih giat agar mendapatkan
hasil yang lebih baik.
Namun demikian kiranya perlu dirumuskan tujuan evaluasi
secara umum yang diungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah dalam
bukunya Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif yaitu:
(1) mengetahui tingkat kemampuan peserta didik, (2) mengambil
keputusan tentang hasil belajar, (3) memperbaiki dan mengembangkan
program pengajaan, (4) mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi
peserta didik, (5) menempatkan peserta didik pada situasi belajar
mengajar yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang
dimilkinya, (6) memberitahukan kepada orang tua/wali peserta didik
mengenai penentuan kenaikan kelas dan penentuan kelulusan peserta
2 Wawancara dengan Achmad Baedhowi, tanggal 17 januari 2012 3 Wawancara dengan Nurkholis Indaka, tanggal 17 Januari 2012 4 Wawancara dengan Akhmad Ridhowi , tanggal 17 januari 2012
59
didik. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto dalam buku prinsip-
prinsip dan teknik evaluasi pengajaran bahwa tujuan evaluasi adalah
(1) memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki program satuan pelajaran atau proses mengajar. (2)
menentukan hasil kemajuan belajar sisiwa, antara lain berguna sebagai
dasar bahan laporan kepada orang tua, penentuan kenaikan kelas, dan
penentuan lulus tidaknya siswa. (3) menempatkan sisiwa dalam situasi
belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan atau
karakteristik lainnya yang dimilki siswa. (4) mengenal latar belakang
psikologis, fisik dan lingkungan siswa terutama yang mengalami
kesulitan-kesulitan belajar.
Dari perencaanaan yaitu dalam menentukan tujuan evaluasi
bahwa guru MAN pemalang sudah sesuai dengan teori yang ada. Akan
tetapi dari masing-masing guru fisika tidak mempunyai satu tujuan
yang sama. Tetapi masing-masing guru dalam menentukan tujuan
bereda-beda. Maka dari itu, dari beberapa kesamaan dan perbedaan
yang diungkapkan oleh guru Fisika di MAN Pemalang mengenai
menentukan tujuan evaluasi Belajar dapat disimpulkan bahwa tujuan
diadakaanya evaluasi belajar Fisika adalah untuk mengetahui
ketercapaian kompetensi dasar yang dicapai oleh peserta didik, untuk
mengetahui daya beda masing-masing peserta didik dan sebagai bahan
intropeksi guru dalam mengajar.
b. Penyusunan instrumen evaluasi.
Instrumen evaluasi sering diartikan alat penilaian, dalam hal ini
guru melaksanakan evaluasi belajar fisika memerlukan alat yang akan
digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.
Menurut Nurkholis Indaka dan Achmad Baedhowi, bentuk-
bentuk tes yang sering digunakan sebagai alat penilaian adalah tes
essay5. Adapun bentuk-bentuk nontes yang digunakan adalah
paktikum. Menurut Akhmad Ridhowi penilaian nontes dilaksanakan
5 Wawancara dengan Nur Cholis Indaka, Akhmad Baedhowi, Tanggal 17 Januari 2012
60
dengan cara masing-masing peserta didik secara berkelompok
membuat alat peraga sebagai penunjang pembelajaran yang dikerjakan
di rumah6. Hal ini dikarenakan karena keterbatasan alat praktikum
yang disediakan di sekolah dan waktu yang sangat sedikit untuk
dilaksanakannya kegiatan praktikum. Beliau mengatakan bahwa
instrumen ditentukan oleh tujuan dan karakteristik mata pelajaran
yang diujikan.
Mengenai pembuatan kisi-kisi butir soal tes formatif dan sub
sumatif, beliau mengatakan bahwa kadang kisi-kisi soal tidak dibuat
dan kalaupun membuat kisi-kisi soal hanya dikertas corat-coret.
Adapun untuk tes sumatif dibuat oleh K4MA yaitu kelompok kerja
kepala sekarisidenan Madrasah Aliyah7.
Kisi-kisi soal itu penting untuk disusun, karena merupakan
acuan bagi penyusunan instrumen sehingga tes yang disusun dapat
diketahui pokok bahasan atau subpokok bahasan, ruang lingkup,
indikator, bentuk soal maupun bobot soalnya. Menurut Mimin Haryati
dalam bukunya “Model Dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan
Pendidikan”, kisi-kisi merupakan matrik yang berisi spesifikasi soal-
soal yang akan dibuat8. Adapun komponen-komponen suatu kisi-kisi
tes ditentukan oleh tujuan penulisan soal tersebut9. Bilamana guru
setiap menyusun instrumen menggunakan kisi-kisi soal, maka akan
memudahkan dalam menganalisis apakah soal yang diberikan kepada
peserta didik sudah mewakili sejumlah materi dan kompetensi serta
bobot soalnya.
2. Tahap pelaksanaan evaluasi belajar.
Tahap pelaksanaan evaluasi belajar merupakan langkah untuk
mendapatkan data tentang evaluasi belajar yang meliputi langkah
6 Wawancara dengan Akhmad Ridhowi, Tanggal 17 Januari 2012 7 Wawancara dengan Akhmad Ridhowi, tanggal 18 Januari 2012 8 Mimin Haryati, Model & Taknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:
Gaung Persada Press, 2007), hlm. 98 9 Suke Silverius, Evaluasi Hasil Belajar Dan Umpan Balik, hlm. 14
61
penilaian/pengukuran, pengolahan, dan pelaporan. Langkah tersebut
merupakan aktivitas pelaksanaan evaluasi belajar yang dalam hal ini
meliputi:
a. Penilaian/pengukuran
Penilaian/pengukuran dapat dikelompokkan menjadi lima jenis.
1) Tes formatif
Menurut Akhmad Ridhowi dan Nurkholis Indaka, penilaian
atau pengukuran melalui tes formatif dilakukan setelah selesai
menyampaikan satu atau lebih pokok bahasan yang telah
diajarkan. Beliau berpendapat bahwa kegiatan ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana kompetensi dasar pada setiap satuan
pelajaran tercapai10. Di samping ulangan harian pemberian tugas
tetap dilakukan oleh masing-masing guru. Hasil dari ulangan dan
tugas harian diperhitungkan dalam pemberian nilai raport yang
pelaksanaannya menggunakan jam KBM kurang lebih dengan
alokasi waktu 45 menit atau 1 jam pelajaran. Apabila
menggunakan 2 jam pelajaran maka sistem pelaksanaan dengan
cara daftar tempat duduk, yaitu peserta didik yang duduk
disebelah kanan dapat mengerjakan soal terlebih dahulu dan
peserta didik yang duduk disebelah kiri menunggu diluar kelas
atau sebaliknya.11
Berdasarkan pernyataan Nurkholis Indaka, Akhmad
Ridhowi dan Achmad Baedhowi metode evaluasi belajar Fisika di
MAN Pemalang melalui tes formatif biasanya adalah
menggunakan metode tes tertulis dan bentuk soal berupa essay.
Soal berupa essay diambilkan dari materi-materi yang telah
diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumya, penyajian tes
berjumlah 5-10 soal dengan 4 macam jenis soal yaitu A, B,C,D.12
10 Wawancara dengan Nur Cholis Indaka, Tanggal 18 Januari 2012 11 Observasi awal di kelas XII IPA , tanggal 21 November 2011. 12 Wawancara dengan Nur Cholis Indaka, tanggal 28 Januari 2012
62
Menurut Nurkholis Indaka dan Akhmad Ridhowi pelaksanaan tes
formatif dilakukan setelah satu bab selesai, akan tetapi menurut
Achmad Baedhowi pelaksanaan tes formatif dilakukan setelah
semua bab selesai, hal ini disebabkan karena terbatasnya waktu
yang ada Waktu tersita untuk menyampaian materi13. Dalam
pembuatan soal tes formatif Achmad Baedhowi dan Akhmad
Ridhowi memperhatikan taraf kesukaran soal dan daya pembeda
pada tiap butir soal. Sedangkan menurut Nurkholis Indaka dalam
pembuatan tes formatif memperhatikan taraf kesukaran soal tetapi
tidak memperhatikan daya pembeda butir soal. Dalam hal
Penentuan waktu tes formatif, taraf kesukaran dan daya beda soal
ditentukan oleh masing-masing guru kelas. Jadi masing-masing
guru tidak selalu sama dalam hal perencanaan pelaksanaan
evaluasi.
Menurut Ngalim Purwanto dalam buku Prinsip-Prinsip dan
Teknik Evaluasi Pengajaran dikatakan bahwa tes formatif adalah
tes yang diberikan kepada murid-murid pada setiap akhir program
satuan pelajarn. Hal ini berbanding terbalik dengan pelaksanan
yang diadakan oleh Achmad Baedhowi. Beliau mengadakan tes
formatif setelah semua bab sudah diajarkan. Hal ini tidak efisien
untuk mengetahui sampai dimana pencapaian hasil belajar murid
dalam penugasan bahan atau materi pelajaran yang diberikan
sesuai dengan SKKD yang telah dirumuskan di dalam satuan
pelajaran tersebut.
Guru Fisika di MAN Pemalang selalu memberitahukan
kepada peserta didik sebelum melaksanakan ulangan harian.
Dengan memberitahuan dahulu sebelum ulangan harian
diharapkan peserta didik dapat belajar semaksimal mungkin untuk
mempersiapkannya. Pelaksanaan tes formatif atau ulangan harian
13 Wawancara dengan Achmad Baedhowii, Tanggal 18 Januari 2012
63
adalah suatu pengawasan, yang biasanya dilakukan oleh guru
bersangkutan atau pihak lain yang diberi tugas. Adapun sikap
guru Fisika di MAN Pemalang terhadap hasil tes formatif peserta
didik yaitu selalu memberitahukan hasilnya dan membahas soal
yang telah diujikan. Guru membimbing peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam memecahkan soal-soal. Apabila ada
peserta didik yang nilainya belum mencapai KKM maka diadakan
perbaikan. Menurut Achmad Baedhowi dan Akhmad Ridhowi
soal yang diteskan tidak ada kesamaan dengan tes yang
sebelumnya. Soal dibuat dengan taraf yang lebih mudah dari pada
soal sebelumnya. Hal ini bertujuan agar peserta didik bisa
mencapai KKM. Sedangkan Menurut Nurkholis Indaka soal yang
akan diteskan ada kesamaan dengan soal yang diteskan
sebelumnya. Para guru juga membatasi jumlah remidiasi peserta
didik yang nilainya kurang dari KKM. Karena jika tidak dibatasi
maka waktu tersita hanya untuk remidiasi saja. Dalam buku model
dan teknik penilaiaan pada tingkat satuan pendidikan dikatakan
bahwa apabila peserta didik belum memenuhi nilai standar
minimum, maka peserta didik tersebut di remidial ulang. Remidial
hanya dapat dilakukan maksimal dua kali. Apabila peserta didik
mengalami remidial sebanyak dua kali, namun nilainya masih
dibawah standar minimum, maka penanganannya harus
melibatkan orang tua wali dari peserta didik tersebut. Apabila dari
teori dibandingkan dengan kenyataan yang ada di lapangan, maka
hal ini berbanding terbalik. Karena dilapangan hanya satu kali
membatasi remidial, jika peserta didik tersebut belum juga
memenuhi nilai standar minimum maka hanya diberikan tugas.
Guru tidak memberikan kesempatan kedua untuk peserta didik.
Penilaian ulangan harian ini dimasukkan dalam pengisian
nilai rapor. Tes ini digunakan untuk mengukur aspek kognitif
karena bertujuan melihat kemampuan peserta didik dalam
64
mengetahui ketuntasan penguasaan materi ajar pada tiap satuan
kegiatan.
2) Tes subsumatif
Tes subsumatif sebagai evaluasi belajar di MAN Pemalang
dilaksanakan 1 kali setiap semesternya yaitu pertengahan semester
yang lazim disebut sebagai midsemester. Menurut Akhmad
Ridhowi tes formatif adalah tes yang pelaksanaannya seperti tes
ulangan biasa, tetapi yang menjadi pembeda adalah tes ini
dilakukan secara serempak tiap-tiap mapel dan dalam waktu
bersamaan.14
Mid semester berguna untuk mengetahui kemampuan
peserta didik setelah mengikuti beberapa proses belajar mengajar
selama setengah semester dan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam upaya mempersiapkan diri menghadapi tes
sumatif. Tes subsumatif ini termasuk penilaian untuk mengukur
aspek kognitif. Tes ini dilakukan sebagai bahan masukan dalam
pemberian nilai rapor.
Jenis evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis. Tes
tertulis digunakan bentuk essay yang ternyata soal tersebut belum
mengacu pada prinsip validitas dan reabililitas. Para guru tidak
memperhatikan hal tersebut dikarenakan karena guru tidak
sempat, dan waktu juga tersita untuk menyampaikan materi.
Jumlah soal sebanyak 5 soal essay dengan batas waktu 60 menit.15
Menurut Akhmad Ridhowi, soal dibuat berdasarkan apa
yang selama ini sudah dipelajari oleh peserta didik. Soal dibuat
oleh masing-masing guru pengampu16. Dalam pelaksanaan tes
subsumatif di MAN Pemalang, bangku-bangku disusun cukup
longgar menurut kelas dan ruang serta nomor tes masing-masing
14
Wawancara dengan Akhmad Ridhowi, tanggal 20 Januari 2012. 15 Wawancara dengan Nur Cholis Indaka, Tanggal 18 Januari 2012 16 Wawancara dengan Ahmad Ridhowi, tanggal 18 Januari 2012
65
peserta didik. Sistem ini dimaksudkan untuk mendapatkan data
hasil evaluasi yang benar-benar objektif. Mengenai pengawasan
yang dilakukan pada waktu tes subsumatif adalah panitia
pengawas terdiri para guru MAN Pemalang. Setiap ruang diawasi
oleh dua guru pengawas sehingga kemungkinan peserta didik
menyontek dan bekerja sama sedikit sekali.
3) Tes sumatif.
Tes sumatif berguna untuk mengetahui kemampuan peserta
didik dalam menerima pelajaran selama satu semester. Kalau
peserta didik mampu menerima pelajaran selama satu semester
maka bisa dikatakan bahwa peserta didik sudah berhasil menerima
materi sesuai dengan yang diinginkan, begitu juga sebaliknya. Hal
ini tergantung pada faktor guru, peserta didik, metode mengajar,
dan sarana. Menurut Nurkholis Indaka, Akhmad Ridhowi, dan
Achmad Baedhowi, pelaksanaan tes sumatif merupakan ulangan
umum yang serempak dilakukan di kabupaten pemalang. Yang
membedakan sekolah Aliyah dengan sekolah umum biasanya
adalah jika sekolah umum dibuat dari pusat (Diknas) tetapi jika
sekolalah Aliyah dibuat oleh K4MA17. Nurkholis Indaka
menjelaskan bahwa terkait dengan materi butir-butir soal yang
diteskan dalam tes sumatif, guru berusaha semaksimal mungkin
untuk mengajarkan semua materi sehingga materi yang keluar
pada tes sumatif dimungkinkan sudah pernah diajarkan.
Kemudian mengenai bentuk dan jumlah soal yang digunakan
adalah 40 pilihan ganda dan 5 essay dengan alokasi waktu untuk
mengerjakan 60 menit. 18
Ketika mengerjakan soal tes peserta didik diperingatkan
tidak boleh bekerja sebelum ada tanda bel mulai. Apabila waktu
yang ditentukan sudah habis, ditandai dengan bel waktu berakhir. 17 Wawancara dengan Achmad Baedhowi, tanggal 19 Januari 2012 18 Wawancara dengan Nurkholis Indaka dan dokumentasi pada tanggal 20 Januari 2012
66
Sesudah itu peserta didik diperintah untuk berhenti bekerja dan
segera meninggalkan ruangan tes. Pada tes berlangsung juga ada
daftar hadir mengikuti tes sebagi bukti bahwa peserta didik
tersebut benar-benar malaksanakan tes. Adapun pengawasan
dalam tes sumatif di MAN Pemalang terdiri dari guru pengawas
yang dibentuk oleh sekolah sehingga tidak memungkinkan peserta
didik meyontek dan bekerja sama.
4) Tes perbuatan (psikomotorik)
Menurut Singer mata ajar yang ternasuk kelompok mata ajar
psikomotorik adalah mata ajar yang lebih berorientasi pada
gerakan dan menekankan pada reaksi-reaksi fisik. Tes perbuatan
dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang
memungkinkan terjadinya praktek. Penilaian ini dilakukan secara
langsung ketika peserta didik melakukan praktek dan dapat
diamati keterampilan peserta didik dalam mempersiapkan alat
praktikum, marangkai alat, langkah kerja praktek, keselamatan
kerja, dan yang terakhir adalah laporan yang dikerjakan secara
baik dan benar.19
Menurut Achmad Baedhowi tes perbuatan yang cenderung
menjadi perhatian penilaian adalah pada ketrampilan langkah
kerja dan hasil praktikum. Penilaian jenis ini hanya untuk
merumuskan metode dan materi yang kiranya perlu disisipkan
dalam proses belajar mengajar 20. Menurut Mimin Haryati dalam
buku Model dan Teknik Penilaiaan pada Tingkat Satuan
Pendidikan bahwa dalam pelaksanaan tes psikomotorik ada
kriterian atau rubik. Kriteria atau rubik adalah pedoman yang
digunakan dalam melakukan penilaian kinerja atau hasil kerja
peserta didik. Menurut Leighbody dalam melakukan penilaian
hasil belajar ketrampilan sebaiknya mencakup: pertama, 19 Wawancara dengan Akhmad Ridhowi pada tanggal 28 Januari 2012 20 Wawancara dengan Achmad Baedhowii pada tanggal 28 Januari 2012
67
kemampuan peserta didik menggunakan alat dan sikap kerja.
Kedua, kemampuan peserta didik menggunakan alat dan sikap
kerja. Ketiga, kemampuan peserta didik menganalisis suatu
pekerjaan dan menyususn urutan pekerjaan. Keempat, kecepatan
sisiwa dalam mengerkjakan tugas yang diberikan kepadanya.
Kelima, kemampuan siswa dalam membaca gambar dan simbol.
Keenam, keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau
ukuran yang telah ditentukan. Berikut ini contoh instrumen
penilaian tes psikomotorik pada mata pelajaran Fisika pada
kegiatan praktikum (terlampir)
Dari apa yang terjadi di lapangan bahwa tes psikomotorik
tetap dilaksanakan oleh guru menggunakan teknik tes yaitu tes
praktikum. Tes praktikum juga dilaksanakan diakhir semester
yaitu ketika semua bab sudah selesai. Sebelum guru mengadakan
tes praktikum, peserta didik diberikan kesempatan oleh guru untuk
mengadakan latihan terlebih dahulu. Jika tidak mengadakan tes
praktikum guru hanya memberikan tugas kelompok membuat alat
peraga. Dalam hal pelaksanaan penilaian praktikum, guru tidak
menggunakan instrumen penilaian. Padahal sekolah sudah
mengetahui adanya rubik lembar penilaian yang sudah ditetapkan
oleh kurikulum, akan tetapi pada pelaksanaannya guru tidak
memperhatikan hal itu.
5) Tes sikap (afektif)
Life skill merupakan dari kompetensi lulusan sebagai hasil
proses pembelajaran. Menurut Pohan dalam buku Model dan
Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, mengatakan
bahwa ranah afektif menentukan keberhasilan belajar seseorang.
Artinya ranah afektif sangat menentukan keberhasilan seorang
peserta didik untuk mencapai ketuntasan dalam proses
pembelajaran. Pengukuran sikap peserta didik di MAN Pemalang
dilaksanakan dengan mengamati peserta didik ketika di kelas,
68
pada saat menerima pelajaran seperti ketekunan, kerajinan,
kedisiplinan, hormat terhadap guru, kejujuran, kerjasama, tangung
jawab, dan keperdulian.21 Delapan indikator ini yang menjadi
bahan pengamatan selain indikator di atas, guru hanya mampu
mengamati peserta didik di kelas, di luar kelas masih kesulitan.
Untuk itu seorang guru tidak mampu mengamati seketika semua
sikap peserta didik. Guru dapat melihat secara keseluruhan kelas
dengan mengamati peserta didik lewat guru BP. Dengan melihat
data cek kasus masing-masing peserta didik.
Untuk penilaian tes afektif tentunya guru harus
menggunakan rubik penilaian. Di bawah ini contoh rubik
penilaian yang sesuai dengan kurikulum KTSP
21 Wawancara dengan Akhmad Ridhowi pada tanggal 21 Januari 2012
69
Tabel 4.4 Format Lembar Pengamatan Sikap Siswa
Keterangan:
U1-U8: Nama Peserta didik.
Dari lembar penilaian di atas, tidak hanya digunakan untuk
pelajaran fisika saja, melainkan juga bisa digunakan untuk semua
mata pelajaran. Dari ke dua belas aspek yang dinilai diharapkan
guru bisa menilai peserta didik sesuai dengan aspek-aspek
tersebut.
Sama halnya dengan penilaian psikomotorik, tentunya
kurikulum sudah menetapkan rubik penilaian, akan tetapi
kenyataannya guru tidak memeperhatikan hal tersebut. Guru
melakukan penilaian afektif yaitu dengan menggunakan kode-
kode saja. Yang mendapatkan kode-kode paling banyak berarti
NO Sikap Nama
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8
1 Ketekunan belajar
2 Keterbukaan
3 Kerajinan
4 Tenggang rasa
5 Kedisiplinan
6 Kerjasama
7 Ramah dengan
teman
8 Hormat pada
orang tua
9 Kejujuran
10 Menepati janji
11 Kepedulian
12 Tanggung jawab
13 Nilai rata-rata
70
peserta didik tersebut yang paling baik. hal tersebut sebenarnya
tidak baik, karena guru tidak menilai secara objektif. Dan tentunya
hal tersebut mengakibatkan guru kurang memperhatikan peserta
didik yang kurang menonjol diantara peserta didik yang lain.
b. Pengolahan (penskoran data)
1) Penskoran untuk bentuk objektif
Penskoran dalam bentuk objektif hanya ada dua
kemungkinan jawaban yaitu benar dan salah. Jawaban benar
diberi skor 1, sedangkan jawaban salah diberi skor 0. Skor yang
dicapai peserta didik dilakukan dengan menjumlahkan semua
jawaban benar. Skor peserta didik sama dengan jumlah jawaban
benar.22
2) Penskoran untuk tes uraian (essay)
Penskoran dalam soal uraian yang ditempuh oleh guru
dalam mengoreksi jawaban peserta didik adalah dengan meneliti
satu persatu jawaban peserta didik, kemudian membandingkan
jawaban tersebut dengan kunci jawaban yang tersedia agar dapat
diketahui benar tidaknya atau sempurna tidaknya jawaban peserta
didik. Dalam penskoran, jawaban tepat sekali sesuai dengan kunci
mendapat skor tertinggi dan jawaban kurang tepat mendapat skor
di bawahnya. Adapun jawaban salah mendapat skor terendah.
Dalam penskoran tes ini, guru kurang memperhatikan adanya
bobot atau tingkat kesukaran soal23. Dengan demikian kategori
soal dianggap sama bobot skornya dengan memberikan skor 10
untuk jawaban yang benar. Padahal antara soal yang mudah dan
sukar seharusnya diberi skor sesuai dengan jerih payahnya. Skor
keseluruhan diperoleh dengan menjumlah skor dari setiap butir
soal.
3) Penskoran untuk tes perbuatan (psikomotor) 22 Wawancara dengan Nurkholis Indaka, tanggal 20 Januari 2012 23
Wawancara dengan Achmad Baedhowi, tanggal 21 januari 2012
71
Menurut Mimin Haryati dalam buku model dan teknik penilaian
pada tingkat satuan pendidikan bahwa dalam melakukan
penskoran, hal pertama yang harus diperhatikan adalah ada
tidaknya perbedaan bobot antara setiap aspek ketrampilan yang
ada dalam lembar penilaian atau lembar pengamatan. Biasanya
jika tidak ada perbedaan bobot maka penskoran akan ebih mudah.
Dalam pelaksanaannya di dalam penskoran ada aspek yang
mendapat bobot nilai paling besar yaitu pada ketrampilan langkah
kerja dan hasil praktikum.
Penskoran tes perbuatan dilakukan secara langsung ketika
peserta didik melakukan praktikum. Sistem penskoran yang
digunakan di MAN Pemalang dengan kreteria sebagai berikut.
(a) Skor 80-100: dilakukan dengan baik, cepat dan teliti.
(b) Skor 70-80 : dilakukan dengan baik, dan tepat waktu.
(c) Skor 50-60 : dilakukan dengan baik tatapi tidak tepat waktu.
(d) Skor 1-50 : dilakukan dengan kurang tepat.24
4) penskoran untuk tes sikap (afektif)
Penskoran untuk tes sikap dengan pernyataan/indikator
yang diamati yaitu ketekunan, kerajinan, kedisiplinan, hormat
guru, kejujuran, kerjasama, tanggung jawab, dan kepedulian.
Menurut masing-masing guru, penilaian sikap ini hanya dilihat
secara kasap mata saja. Penilaian tes sikap ini yaitu menggunakan
kriteria A, B, C, D. Akan tetapi, menurut Nur Cholis Indaka,
ketentuan sekarang penilaian minimal untuk peserta didik yaitu
mendapatkan nilai B. Jadi tidak ada peserta didik yang
mendapatkan nilai C dan D.25 Sebenarnya pada pelaksanaannya
ada peserta didik yang mendapatkan nilai C, pemberian nilai
dengan minimal B hanya sebagai syarat untuk pengisian nilai
24 Wawancara dengan Nur kholis Indaka tanggal 28 Januari 2012 25 Wawancara dengan Nur kholis Indaka, tanggal 28 Januari 2012
72
rapot. Karena batas tuntas nilai untuk tes afektif yaitu B. Maka
dari itu penilaian ini hanya sebagai administrasi semata.
5) Analisis Instrumen.
Suatu hal yang penting untuk diperhatikan oleh seorang
pendidik setelah melaksanakan evaluasi belajar adalah melakukan
pemeriksaan ulang terhadap butir-butir soal tes yang telah
dikeluarkan. Untuk mengetahui apakah butir-butir tes tersebut
telah berfungsi sebagai alat pengukur dalam rangka evaluasi
belajar, atau masih mengandung kelemahan-kelemahan,
diperlukan langkah lebih lanjut dalam perbaikan.
Kemudian hubungannya dengan keadaan kualitas tes hasil
belajar di MAN Pemalang, berdasarkan wawancara dengan guru
Fisika di MAN Pemalang ternyata perlu penelusuran kembali
butir-butir soal yang digunakan sebagai alat pengukur dalam
rangka evaluasi belajar tidak membudaya. Mayoritas di sekolah
para guru tidak melakukan hal itu termasuk guru Fisika. Hal
tersebut terjadi karena keterbatasan waktu yang ada.26
Dalam hal pengembangan instrumen tes afektif dan
psikomotorik tentunya terdapat indikator-indikator yang menjadi
objek penilaian. Akan tetapi dalam pelaksanaannya guru tidak
membuatnya dan menggunakan instrumen penilaian. Padahal
instrumen adalah alat untuk pelaksanaan evaluasi, dalam hal ini
adalah tes afektif dan tes psikomotorik.
6) Pelaporan
Pada dasarnya pelaporan kegiatan hasil belajar merupakan
kegiatan mengkomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian
guru tentang pertumbuhan dan perkembangan anak. Pelaporan
hasil penilaian sesuai penelitian di MAN Pemalang, ditemukan
bahwa baik hasil evaluasi dari ulangan harian, mid semester,
26
Wawancara dengan Achmad Baedhowi, tanggal 29 Januari 2012
73
penugasan maupun hasil tes akhir dapat difungsikan untuk
mengukur tingkat penguasaan peserta didik setelah satuan
pelajaran selesai maupun setelah beberapa proses pembelajaran.
Adapun hasil dari ulangan harian, pengamatan, dan ulangan
praktek difungsikan untuk memperbaiki kinerja guru dalam
pengelolaan pembelajaran. Mata ajar yang dinilai aspek
psikomotorik yaitu mata ajar yang melakukan kegiatan praktek.
Sedangkan untuk aspek kognitif dan afektif dinilai untuk seluruh
mata ajar. Informasi aspek kognitif dan psikomotorik diperoleh
melalui sistem penilaian sesuai dengan tuntutan indikator-
indikator dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Sedangkan
untuk aspek afektif diperoleh melalui lembar pengamatan yang
sistematik.Laporan hasil penilaian proses dan hasil belajar
meliputi aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Pelaporan hasil
penilaian ranah kognitif dan psikomotor berupa nilai angka.
Untuk nilai angka diberikan dalam bentuk skor standar belajar
adalah 75 sebagai batas minimal ketuntasan. Artinya, jika peserta
didik sudah mencapai skor standar 75, maka dikatakan peserta
didik telah tuntas. Sebaliknya, jika peserta didik belum mencapai
skor standar 75 maka dikatakan belum tuntas. Adapun pelaporan
hasil penilaian afektif dilakukan secara kualitatif dengan beberapa
kategori pernyataan yaitu : A (baik sekali), B (baik), C (cukup), D
(buruk).27 Sistem pelaporan dibuat oleh masing-masing guru
mapel, setelah itu langsung diserahkan ke pihak pengolahan nilai
yang sudah dibentuk oleh pihak sekolah.28
27 Wawancara dengan Akhmad Ridhowi, tanggal 29 Januari 2012 28 Wawancara dengan Achamd Baedhowi, tanggal 30 Januari 2012
74
3. Hambatan-Hambatan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di
MAN Pemalang.
Dalam pelaksanaan evaluasi belajar Fisika di MAN Pemalang
ditemui beberapa hambatan yang dihadapi antara lain :
a. Dari segi persiapan evaluasi belajar
Adanya keterbatasan waktu yang tersedia sedangkan materi
yang harus disampaikan cukup banyak, sehingga kesulitan dalam
mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
evaluasi belajar.29
b. Dari segi pelaksanaan evaluasi belajar
Sering adanya ketidak seimbangan antara target yang telah
direncanakan dengan apa yang dicapainya. Pelaksanaan evaluasi
khususnya pada tes formatif sering kesulitan untuk menentukan
waktu, karena guru harus mengejar materi sehingga pelaksanaan
evaluasi diadakan diakhir ketika semua bab sudah selesai. 30
c. Dari segi sarana Alat Praktikum
Kurang lengkapnya dan minimnya alat praktikum untuk
mendukung proses belajar mengajar pada pelajaran Fisika. Padahal
keberadaan alat-alat praktikum tersebut sangat mendukung dalam
kegiatan evaluasi belajar Fisika. Sehingga realitas yang ada,
pelaksanaan praktikum dilakukan ketika semua bab sudah selesai.31
Dari sekian banyak hanbatan yang dihadapi oleh para guru
khususnya guru fisika di MAN Pemalang, maka ada usaha-usaha
yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam memperbaiki proses
pembelajaran, khusunya evalausi. Pertama, para guru khusunya
fisika setiap tahunnya mengikuti seminar/pelatihan dalam rangka
peningkatan kompetensi. Kedua, setiap awal tahuan ajaran baru
mengadakan pelatihan pembuatan RPP. Ketiga, kepala seksi
29 Wawancara dengan Achmad Baedhowi, tanggal 29 Januari 2012 30 Wawancara dengan Achmad Baedhowi, tanggal 29 Januari 2012 31
Wawancara dengan Akhmad Ridhowi, tanggal 19 januari 2012
75
MGMP dan seksi pengembangan mengadakan pelatihan-pelatihan
yang berkaitan dengan proses pembelajaran, seperti wokshop,
pelatihan pembuatan media fles dan power point, pelatihan
penggunaan LCD dan pelatihan TIK.32
C. Pembahasan Hasil Penelitian.
Pelaksanaan evaluasi belajar merupakan proses kegiatan untuk
menyimpulkan dan menafsirkan hasil data hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis serta berkesinambungan. Kegiatan
pembelajaran dapat dinilai melihat perkembangan hasil pribadi dan
prestasi peserta didik. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan
data dalam pengukuran dapat berbentuk tes dan nontes. Untuk
melaksanaan evaluasi belajar fisika, guru harus mengetahui masalah
teknik tes sebagai salah satu alat ukur dalam evaluasi. Pada kenyataanya
guru fisika di MAN Pemalang kurang memperhatikan validitas dan
reliabilitas butir soal sehingga pelaksanaanya masih jauh dari teori yang
diharapkan karena berbagai kendala yang dihadapi.
Berikut ini analisis terhadap pelaksanaan evaluasi belajar fisika di
MAN Pemalang.
1. Tahap perencanaan evaluasi belajar fisika.
a. Tujuan evaluasi belajar fisika.
Evaluasi belajar fisika harus mengacu pada prinsip tujuan
sebagai dasar dalam proses belajar mengajar. Prinsip ini sangat
berpengaruh pada komponen lainnya yaitu bahan, metode maupun
proses evaluasi itu sendiri, karena bagaimanapun juga tujuan akan
mengarahkan kemana jalannya pelaksanaan evaluasi belajar.
Menurut keterangan, sebagai standar pertimbangan untuk mengukur
berhasil tidaknya fisika yang dilakukan oleh guru fisika di MAN
Pemalang adalah kurikulum. Tujuan fisika yang dirumuskan pada
kurikulum semestinya diwujudkan dengan usaha pendidikan oleh
32 Wawancara dengan kepala sekolah, tanggal 18 Januari 2012
76
guru fisika, sebab tujuan merupakan pedoman dan patokan untuk
menetapkan ruang lingkup materi tes. Tanpa berpedoman pada
kurikulum, proses pendidikan tidak mencapai sasaran yang
diharapkan. Namun demikian kiranya perlu dirumuskan tujuan
evaluasi secara umum yang diungkapkan oleh Syaiful Bahri
Djamarah dalam bukunya Guru dan anak didik dalam interaksi
edukati yaitu: (1) mengetahui tingkat kemampuan peserta didik, (2)
mengambil keputusan tentang hasil belajar, (3) memperbaiki dan
mengembangkan program pengajaan, (4) mengadakan perbaikan dan
pengayaan bagi peserta didik, (5) menempatkan peserta didik pada
situasi belajar mengajar yang lebih tepat sesuai dengan tingkat
kemampuan yang dimilkinya, (6) memberitahukan kepada orang
tua/wali peserta didik mengenai penentuan kenaikan kelas dan
penentuan kelulusan peserta didik.33 Penegasan rumusan tujuan
seperti tersebut sangat penting untuk diperhatikan karena akan
menjadi pegangan dan arah dalam menentukan tujuan suatu tindakan
evaluasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dalam
pelaksanaan evaluasi belajar fisika di MAN Pemalang sesuai dengan
teori yang ada, karena secara subtansi tujuan-tujuan evaluasi belajar
yang ada di sana telah mempresentasikan atau mewakili teori
evaluasi yang ada.
b. Penyususnan instrumen evaluasi
Penyususnan instrumen evaluasi merupakan hal yang sangat
penting dalam proses evaluasi. Pembuatan dan penyususnan
instrumen harus mengacu kepada indikator perilaku sisiwa yag
menunjukan karakteristik yang harus dimilki suatu instrumen.
Menurut R. Irahim dan Nana Syaodih dalam bukunya perencanaan
dan pembelajaran bahwa penyusunan instrumen (alat) evaluasi
bahwa salah satu kemampuan merencanakan yang dimilki oleh setiap
33
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu
Pendekatan Teoritis Spikologis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm, 247.
77
guru ialah kemampuan merencanakan dan melaksanakan evaluasi
hasil belajar dengan baik termasuk kemampuan menyusun tes34.
Dalam penyusunan tes ada beberapa yang harus diperhatikan, yaitu:
(1) kriteria tes yang baik, secara umum tes yang baik harus
memenuhi kriteria validitas, reliabilitas dan objektivitas. Akan tetapi
data dilapangan menunjukan bahwa guru Fisika di MAN Pemalang
tidak memperhatikan ke tiga aspek tersebut. (2) kesesuaiaan soal
dengan SKKD, kesesuian soal dengan SKKD meliputi kesesuaian
dilihat dari jenjang kemampuan yang terkandung dalam SKKD.
Misalnya Dalam Aspek Kognitif mengambil jenjang ingatan,
pemahaman dan aplikasi. Untuk kesesuaian lingkup isi dapat
disimpulkan bahwa guru fisika di MAN Pemalang dalam pembuatan
soal sudah sesuai dengan SKKD dan memperhatikan tingkat
kesulitan. (3) kesesuaian soal dengan kaidah-kaidah kontruksi tes. Di
samping kesesuaiaan dalam jenjang kemampuan dan lingkup isi,
dalam menyususn soal-soal tes perlu pula diperhatikan kesesuaian
dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam penyusunan tes, baik tes
bentuk uraian maupun bentuk objektif. Dari teori yang ada jika
dibandingkan dengan pelaksanaan di MAN Pemalang sudah bisa
dikatakan baik, karena dalam pelaksanaannya guru fisika
menggunakan penyusunan tes baik bentuk uraian maupun objektif.
(4) langkah-langkah menyusun tes. Secara garis besar ada tiga
langkah pokok yang perlu ditempuh yaitu pembuatan kisi-kisi,
penyusunan soal dan perakitan soal-soal menjadi sebuah tes. Akan
tetapi dari ketiga pokok yang harus ditempuh oleh guru fisika di
MAN pemalang ada salah satu pokok yang tidak diperhatikan yaitu
dalam pembuatan kisi-kisi. pembuatan kisi-kisi soal, guru hanya
malihat buku pelajaran mengenai pokok bahasan yang mana yang
harus dikeluarkan dan dicoretan kertas. Dengan demikian perlu
penyusunan kisi-kisi soal sebelum penyusunan atau penulisan soal.
34 R. Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, hlm. 93
78
Kisi-kisi soal merupakan acuan bagi penyusun instrumen sehingga
tes yang disusun berdasarkan pokok bahasan atau sub pokok
bahasan, ruang lingkup, indikator, bentuk soal maupun bobot soal.
Bilamana guru setiap menyusun instrumen dapat menggunakan kisi-
kisi soal akan memudahkan analisis apakah soal yang diberikan
kepada sisiwa sudah mewakili sejumlah dan kompetensi serta bobot
soal.
2. Tahap pelaksanaan evaluasi belajar fisika.
a. Penilaian/pengukuran.
1) Tes formatif
Tes formatif berguna untuk mengukur satu atau lebih
pokok bahasan yang telah diajarkan dan bertujuan untuk
memperoleh gambaran sejauh mana kompetensi dasar pada
setiap satuan pelajaran tercapai. Tes formatif bermanfaat
sebagai pemasukan untuk perbaikan dan penyempurnaan
program pembelajaran. Dengan demikian evaluasi formatif
adalah evaluasi jangka pendek, dalam pelaksanaanya
merupakan ulangan harian. Namun ada salah satu guru fisika
menyatakan setiap menyelesaikan satu atau lebih pokok
bahasan tidak selalu memberikan ulangan harian tetapi ulangan
harian dilaksanakan setelah semua pokok bahasan dalam waktu
satu semester sudah diselesaikan. Hal tersebut dapat dikatakan
tidak baik, karena jika guru tidak melaksanakan tes formatif
setelah beberapa pokok bahasan maka guru tidak bisa
mengetahui atau memperolah gambaran tentang daya serap
peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajara mengajar. Hal
ini juga tidak bisa dijadikan bahan evaluasi bagi guru dalam hal
proses pengajaran.
Jenis evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis dan
bentuk soal berupa essay. Dan menggunakan 4 macam soal,
yaitu A, B, C, D. Isi soal diambilkan dari materi-materi yang
79
telah diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya. Hal ini
memang bagus karena materi yang tercantum pada item-item
soal cukup mewakili terhadap materi pelajaran yang diberikan.
Dalam hubungan dengan pelaksanaan ulangan harian,
bila akan mengadakan ulangan guru selalu memberitahukan
dahulu sehingga diharapkan peserta didik dapat belajar
semaksimal mungkin untuk mempersiapkannya. Berdasarkan
data peneliti, setelah mengadakan ulangan harian guru selalu
memberitahukan hasilnya dan membahas soal yang telah dites
kan. Jika ada peserta didik yang mengalami kesulitan guru
selalu memberikan solusi dalam memecahkan permasalahan.
Guru selalu memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
meningkatkan prestasi belajar dalam menghadapi tes
subsumatif dan sumatif. Bagi peserta didik seorang pendidik
akan memberikan dorongan untuk dapat memperbaiki,
meningkatkan dan mempertahankan prestasinya.
Dari tes formatif yang dilaksanakan di MAN pemalang
oleh guru fisika dapat dikatakan kurang baik. karena tes
formatif dilaksanakan setelah semua materi dalam satu
semester sudah selesai. Padahal menurut Saiful Bahri
Djamarah dalam bukunya “Guru dan Anak didik dalam
Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Spikologis”
dijelaskan bahwa tes formatif dilaksanakan setiap selesai
mempelajari suatu unit pelajaran tertentu dan bermanfaat untuk
menilai proses belajar mengajar suatu unit bahasan tertentu.35
Dalam pelaksanaan tes formatif apabila ada peserta didik
yang belum mencapai KKM maka guru mengadakan remidial.
Guru membatasi pelaksanaan remidial. Pelaksanaan remidial
dilakukan cuma satu kali. Jika ada peserta didik yang belum
35 Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu
Pendekatan Teoritis Spikologis, hlm. 250-251
80
mencapai KKM maka peserta didik diberi tugas. Menurut
Mimin Haryati dalam buku teknik dan model penilaian dalam
kurikulum tingkat satuan pendidikan bahwa Remidial hanya
adapat dilakukan maksimal dua kali. Apabila peserta didik
mengalami redial sebanyak dua kali namun nilainya masih
dibawah standar minimum, maka penanganannya harus
melibatkan orang tua wali dari peserta didik tersebut.
Menurut peneliti apabila ada peserta didik yang belum
mencapai KKM maka harus diadakan remidial teaching,
setelah itu baru diadakan remidial test. Remidial test khusus
menangani masalah peserta didik yang lamban atau mengalami
kesulitan dalam pencapaian kompetensi yang telah ditentukan.
Sedangkan remidial teaching merupakan kondisi yang
sebaliknya. Dalam sistem pembelajaran tuntas, maka akan
muncul peserta didik yang meniliki kecepatan lebih dalam
pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Dengan adanya
kondisi seperti ini, seorang guru tidak boleh mengabaikan atau
menelantarkan peserta didik tersebut. Peserta didik tersebut
perlu mendapatka tambahan pengetahuan dan ketrampilan
sesuai dengan kapasitasnya, melalui program pengayaan.
Adapun cara yang dapat dilakukan kaitannya dengan program
pengayaan antara lainsebagai berikut: (1) pemberian materi
tambahan atau berdiskusi tentang suatu hal yang berkaitan
dengan materi ajar berikutnya, bersama teman kelompoknya
yang mengalami hal serupa dengan tujuan memperluas
wawasan. (2) menganalisis tugas-tugas yang diberikan oleh
guru, sebagai materi ajar tambahan. (3) mengerjakan soal-soal
latihan tambahan yang bersifat pengayaan.
Dalam menangani masalah kaitannya dengan sistem
pembelajaran tuntas, Menurut Mimin Haryati dalam buku
Model dan Teknik Penilaiaan pada Tingkat Satuan Pendidikan
81
bahwa ada tiga cara yang dapat ditempuh, yaitu (1)
penyederhanaan isi atau materi ajar untuk setiap kompetensi
dasar tertentu. (2) penyedarhanaan dalam penyajian materi
atau bahan ajar, misalnya penggunaan grafik, gambar, model,
skema, rangkuman materi dan lain sebagaimya. (3)
penyederhanaan soal ujian. Dari apa yang telah diungkapkan
oleh mimin di atas, perlu kiranya diperhatikan oleh guru,
bahwasaannya dalam pembuatan soal remidial harus ada
penyederhanaan dalam pembuatan soal yang diberikan kepada
siswa.
Ada juga cara lain dalam menangani para peserta didik
yang lamban atau mengalami kesulitan dalam pencapaian
indikator dari suatu kompetensi dasar yang tealh ditentukan,
yaitu: (1) pemberian bimbingan secara khusus dan
perseorangan bagi para peserta didik yang belum atau
mengalami kesulitan dalam pencapaian indikator dari sutu
kompetensi yag telah ditentukan. Cara ini merupakan cara yang
mudah dan paling sederhana untuk dilakukan, karena hal ini
merupakan implikasi dari peranan seorang guru sebagai
fasilitator. (2) pemberian tugas-tugas atau perlakuan secara
khusus , dimana hal ini merupakan penyederhanaan dari sistem
pembelajaran reguler.
2) Tes subsumatif
Tes subsumatif yang lazim disebut mid semester berguna
untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah mengikuti
beberapa proses belajar mengajar selama setengah semester
dan untuk megetahui kemampuan peserta didik dalam upaya
mempersiapkan diri menghadapi tes sumatif. Jenis evaluasi
yang digunakan adalah tes tertulis. Untuk tes tertulis
digunakan bentuk essay, berjumlah 5 soal. Adapun tes essay
cukup baik, disusun secara singkat, jelas sehingga dapat
82
dipahami peserta didik dan tidak manimbulkan keraguan atau
kebingungan dalam memberikan jawaban.
3) Tes sumatif
Tes sumatif berguna untuk mengetahui kemampuan
peserta didik dalam menerima pelajaran selama satu semester
yang sesuai dengan target kurikulum. Kalau peserta didik
mampu menerima pelajaran selama satu semester maka bisa
dikatakan bahwa peserta didik sudah berhasil menerima materi
sesuai dengan yang diinginkan, begitu juga sebaliknya. Hal ini
tergantung pada faktor guru, peserta didik, metode pengajar,
dan sarana. Menurut data, pelaksanaan tes sumatif peserta
didik dikumpulkan dan menggunakan sistem silang, yaitu
antara tingkatan kelas tidak dalam satu ruangan tetapi dicampur
menurut tingkatan kelas. Hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan data hasil evaluasi yang benar-benar objektif.
Peserta didik diperingatkan bahwa tidak boleh bekerja sebelum
tanda mulai. Sistem ini untuk mengatur agar peserta didik
mengerjakan soal dalam waktu bersamaan, dan apabila waktu
hampir habis guru mengingatkan. Jika waktu sudah habis
semua peserta didik diperintahkan untuk segera mengakhiri
dan meninggalkan ruangan. Dalam pelaksanaan tes sumatif
terdapat daftar hadir peserta didik, sebagai tanda bukti bahwa
peserta didik tersebut benar-benar sudah mengikuti tes sumatif.
Adapun pengawasan dalam tes sumatif di MAN Pemalang
terdiri dari guru pengawas yang dibentuk oleh sekolah dan
dalam satu ruangan terdapat dua guru yang mengawasi
sehingga tidak memungkinkan peserta didik menyontek dan
bekerja sama.
Dalam hal pembuatan soal sumatif, soal dibuat oleh
K4MA, yang mana soal yang digunakan di sekolah yaitu tes
standar. Tes standar yaitu tes yang didasarkan atas bahan dan
83
tujuan umum dari sekolah-sekolah. Tes standar juga mencakup
aspek yang luas, menggunakan butir-butir tes yang sudah diuji
cobakan, dan mempunyai reliabilitas yang tinggi.
Dalam pelaksanaan tes sumatif yang dilaksanakan di MAN
Pemalang cukup baik, karena syarat yang dapat mensukseskan
pelaksanaan tes sumatif telah terpenuhi yang menyangkut
masalah waktu, tempat duduk dan pengawasan. Waktu
disesuaikan dengan jumlah soal, begitu pula tempat duduk
disusun cukup longgar untuk menghindari peserta didik
menyontek atau bekerja sama. Pengawasan tidak hanya duduk
tapi berjalan ke depan ke belakang sewaktu-waktu.
4) Tes perbuatan (psikomotor)
Tes perbuatan merupakan keterampilan atau kemampuan
bertindak setelah peserta didik menerima pelajaran. Dalam tes
perbuatan seorang pendidik melakukan dengan cara
pengamatan secara langsung ketika peserta didik melakukan
praktikum. Aspek yang dinilai dalam praktikum meliputi:
mempersiapkan alat praktikum, marangkai alat, langkah kerja
praktek, keslamatan kerja,dan yang terakhir adalah laporan.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam buku Guru dan Anak
Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis
Spikologis untuk melaksanakan tes perbuatan perlu disiapkan
dua jenis alat, yaitu lember tugas (kerja) yang berisi diskripsi
mengenai instruksi yang jelas serta lembar pengamatan yang
digunakan untuk menilai. Dalam pelaksanaannya guru fisika di
MAN tidak menggunakan blangko daftar isian yang di
dalamnya telah tercantum aspek-aspek kegiatan dan
keterampilan yang dinilai, dan kolom-kolom tempat
membubuhkan tanda (√) dalam aspek pengamataanya. Padahal
seharusnya, dalam pelaksanaan tes psikomorik guru harus
mempunyai patokan atau rubik penilaian sebagai alat
84
evaluasinya. Akan tetapi guru tetap menilai tes psikomotorik
dengan pengembangan penilaian yang dilakukan oleh masing-
masing guru. Pada hasil akhir, nlai dari tes spikomotorik tetap
dicantumkan dalam raport.
Untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang
bersifat keterampilan, guru tidak dapat menggunakan tes
tertulis maupun lisan, tetapi harus dengan performnce berupa
praktek. Untuk keperluan itu, pengamatan memegang peranan
penting sebagai alat evaluasinya. Di dalam menilai
keterampilan tidak cukup yang dinilai hasil kerjanya. Oleh
sebab itu, agar penilaian yang dilakukan mencakup aspek
berbagai macam kemampuan yang mendukung ketrampilan,
guru perlu merinci aspek-aspek kemampuan di dalam format
penilaiaan.
Dalam penilaian tes psikomotorik tentunya banyak aspek
yang harus dinilai, maka dari itu perlu adanya rubik penilaian
sebagai alat evaluasi. Maka dari itu, menurut peneliti guru
harus memperhatikan hal itu. Tentunya dari pihak sekolah
sudah mempunyai aturan tersendiri, guru bisa
mengembangkannya tanpa harus merubah isi dari apa yang
sudah ditetapkan. Perlu diingat bahwa lembar penilaian
merupakan lembar untuk penilaian kinerja peserta didik untuk
menilai kualitas pelaksanaan aspek-aspek psikomotor atau
ketrampilan yang dimati.
5) Tes sikap (afektif)
Sikap merupakan bagian dari tingkah laku manusia
sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar
keluar. Sikap dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk
melakukan suatu respons. Begitu juga dengan sikap peserta
didik yang merupakan perwujudan perilaku atau tindakan.
Maka dalam penilaian sikap diharapkan guru mengetahui
85
perkembangan jiwa peserta didik melalui sikap. Dalam
penilaian sikap menurut data diperoleh bahwa ada beberapa
indikator yang dijadikan skala penilaian afektif yaitu : (1)
ketekunan, (2) kerajinan, (3) kedisiplinan, (4) hormat terhadap
guru, (5) kejujuran, (6) kerja sama, (7) tanggung jawab dan, (8)
kepedulian. Indikator tersebut sudah bisa mewakili penilaian
sikap. Penilaian afektif cenderung dilaksanakan pada jam
belajar pada pelaksanaan KBM berlangsung.
Guru mengetahui sikap peserta didik tidak hanya melalui
pengamatan. Data tersebut belum cukup untuk mendapatkan
data yang valid perlu teknik yang lain. Penilaian tidak hanya
dilakukan di dalam kelas tetapi yang di luar kelas juga lebih
penting, karena sikap di luar kelas merupakan penampilan
nilai-nilai jiwa sebenarnya. Di dalam kelas kemungkinan
peserta didik bisa berbuat baik karena ada penilaian sikap,
sehingga sikap yang ditampilkan hanya dibuat-buat. Sudah hal
yang biasa bahwa peserta didik di kelas tenang, sopan, dan
penurut. Sikap tersebut bukan berarti sikap asli. Jika penilaian
di kelas belum cukup, perlu penilaian di luar kelas. jika selama
ini guru hanya menilai ketika di dalam kelas saja maka guru
hanya menilai sikap, minat, apresiasi peserta didik dalam
pelajaran. Padahal yang terpenting guru mengetahui
perkembangan jiwa dan karakter siswa setelah menerima
pelajaran dan kebiasaan dirumah terhadap nilai-nilai kesopanan
dan akhlak dsb.
Oleh sebab itu perlu adanya angket dan interview secara
kekeluargaan agar guru mengetahui sejauh mana
keterpengaruhan setelah mendapatkan pengajaran di sekolah.
Namun hal tersebut sulit untuk dilakukan oleh guru karena
keterbatasan waktu dan tenaga yang dimiliki guru. Tes afektif
ini juga salah satu yang menjadi bahan pertimbangan bagi
86
guru-guru khususnya guru fisika dalam menetukan naik
tidaknya peserta didik ke kelas yang lebih tinggi.
Dalam pengembangan instrumen afektif di MAN
Pemalang harus perlu diperhatikan lagi, sama halnya dengan
tes psikomotorik, tes afektif juga harus mempunyai patokan
atau lembar penilaian. Kenyataanya, dilapangan tidak
mengunakan lembar penilaian. Guru hanya menggunakan
kode-kode saja dalam pelaksanaan penilalian. Peserta didik
yang mempunyai kode-kode paling banyak itulah yang terbaik.
Hal tersebut kurang efektif untuk dilakukan, karena guru
menilai secara subjekti. Hal ini juga sangat merugikan bagi
peserta didik yang lainnya. Karena tes afektif juga, di
pergunakan sebagai pertimbangan para guru untuk
melulusakan atau menaikaan atau tidaknya peserta didik ke
kelas yang lebih tinggi.
Dari pelaksanaan evaluasi secara keseluruhan yang
dilaksanakan di MAN Pemalang kurang baik. walaupun tes
sudah dilaksanakan secara berkesinambungan, dari tes
formatif, subsumatif, sumatif akan tetapi dalam pelaksanakan
tes afektif dan psikomotorik kurang berjalan sempurna. Tes
psikomotorik diadakan juga satahun sekali dan tidak
menggunakan rubik penilaian. Begitu juga tes afektif, tes
afektif dilakukan secara subjektif tanpa memperhatikan kaidah-
kaidah yang seharusnya.
6) Pengolahan (pensekoram data)
a) Pensekoran tes objektif
Penskoran untuk tes obyektif bentuk pilihan ganda
sangat mudah dilakukan. Skor 1 diberikan apabila jawaban
benar dan skor 0 diberikan apabila jawaban salah. Soal
pilihan ganda adalah soal menuntut peserta didik
memberikan jawaban paling benar. Dari sejumlah jawaban
87
yang disediakan, hanya ada satu jawaban yang paling benar,
yang disebut kunci jawaban, sedangkan yang lain disebut
pengecoh. Menurut data diperoleh ada 5 alternatif jawaban
untuk menebak jawaban yang paling benar.
b) Pensekoran tes uraian (essay)
Penskoran dalam soal uraian merupakan hal yang
sangat penting untuk memberikan lambang penghargaan
terhadap peserta didik. Perlu diingat pemberian skor harus
disesuaikan dengan bentuk item yang diberikan, karena tipe
tes berbentuk obyektif dengan tes subyektif bobot skor
berbeda. Cara guru dalam memberikan skor pada soal
bentuk uraian adalah dengan membuat skor minimal dan
skor maksimal terhadap jawaban peserta didik. Dalam
penskoran tes ini guru kurang memperhatikan adanya bobot
atau tingkat kesukaran. Pada dasarnya soal yang mudah dan
sukar ditentukan berdasakan cakupan bahan, tingkat
kesulitan, dan kemampuan berfikir yang dituntut.
c) Pensekoran tes perbuatan (psikomotorik)
Penskoran untuk tes perbuatan umumnya dilakukan
secara langsung ketika peserta didik melakukan praktik.
Berdasarkan dokumen, guru melakukan pengamatan yang
berisi aspek yang diamati seperti keterampilan peserta didik
dalam mempersiapkan alat praktikum, merangkai alat,
langkah kerja praktek, keslamatan kerja, dan yang terakhir
adalah laporan yang dikerjakan secara baik dan benar. Dari
semua aspek tersebut diberi skor masing-masing kemudian
dijumlahkan. Namun demikian guru harus jeli dan tidak
boleh gegabah dalam memberikan skor kepada peserta
didik, sehingga perlu mempertimbangkan hal-hal yang
sekiranya mempengaruhi terhadap usaha pemberian skor.
Apabila hal ini dapat dilakukan maka pemberian skor akan
88
berjalan dengan baik dan lancar serta tidak ada pihak yang
merasa dirugikan. Karena pemberian skor ini akan
berpengaruh terhadap penentuan nilai hasil belajar peserta
didik yang telah diperolehnya. Menurut data bahwa
penilaian yang paling diutamakan adalah pada aspek
langkah kerja dan hasil percobaan dan laporan. Aspek ini
memperoleh bobot nilai yang lebih besar dari pada aspek
yang lain.
d) Pensekoran tes sikap (afektif)
Penskoran untuk tes sikap berhubungan dengan
perilaku peserta didik. Skor diisi kemudian dijumlahkan dan
ditafsirkan secara kualitatif. Namun menurut peneliti
berdasarkan dokumen bahwa guru dalam menilai hanya
seingatnya saja, tampa memperhatikan pola yang
seharusnya. Guru hanya memberi kode pada peserta didik
yang terlibat aktif di dalam kelas. Skor tertinggi
mendapatkan nilai “A” yaitu dengan kategori baik sekali,
nilai “B” yaitu dengan kategori baik, nilai “C” yaitu dengan
kategori cukup dan nilai “D” yaitu dengan kategori buruk.
Akan tetapi menurut data bahwa peraturan sekarang sesuai
dengan kurikulum bahwa guru tidak boleh memberikan nilai
C dan D. Jadi nilai minimal yang diberikan oleh guru pada
tes afektif adalah nilai B. Guru memberikan nilai B hanya
secara administratif saja, karena dalam pengisian raport nilai
minimal untuk tes afektif yaitu B. Seharusnya guru
memberikan nilai kepada peserta didik dengan apa adanya,
karena hal ini sebagai laporan untuk siswa dan orang tua
wali supaya menjadi bahan pertimbangan dan dapat
diperbaiki dikemudian hari.
Tes afektif ini seharusnya sebagai pendidik harus
lebih diperhatikan, tidak memberi nilai dengan secara
89
sekilas, tapi memberikan nilai dengan prosedur yang sudah
ditentukan. Karena tes sikap ini sangat diperlukan untuk
mengetahui tingkah laku peserta didik yang sebenarnya,
tidak hanya didalam kelas tetapi di luar kelas. Sikap sangat
penting bagi peserta didik, yang mana peserta didik sebagai
penerus bangasa sehingga harus mempunyai sikap yang
baik. apa lagi sekarang sudah dicanangkan pendidikan
karakter, jadi disetiap pembelajaran harus sudah harus ada
unsur-unsur yang melatih peserta didik untuk berkarakter
yang baik.
e) Analisis instrumen.
Analisis instrumen bertujuan untuk memperoleh
kualitas instrumen yang baik sehingga memperoleh
gambaran tentang perkembangan peserta didik sebenarnya.
Analisis instrumen adalah pengkajian instrumen agar
diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang
memadai. Berdasarkan hasil penelitian bahwa guru jarang
sekali atau tidak pernah melakukaan penganalisaan kembali
terhadap butir-butir item soal yang telah digunakan sebagai
instrumen. Dengan demikian tidak mungkin guru untuk
mengetahui apakah instrumen yang digunakan sudah
memilili kualitas yang tinggi. Ujar guru bahwa seharusnya
memang setiap soal yang sudah diujikan harus dianalisis
kembali, tetapi kebanyakan guru tidak melakukan hal itu.
Hal itu disebabkan karena keterbatasan waktu dan hal
tersubut tidak membudaya di kalangan guru. Guru juga
tidak terbiasa menggunakan rubik penilaian tes afektif dan
tes psikomotorik dalam pelaksanaanya.
f) Pelaporan.
Hasil penilaian yang dibuat oleh guru pada dasarnya
berguna bagi guru dan bagi peserta didik, juga berguna
90
untuk oraang tua peserta didik dan sekolah. Pelaporan yang
dibuat juga berguna untuk mengatahui tingkat pencapaian
peserta didik dalam proses belajar mengajar selama belajar
disekolah. Isi laporan yanitu berupa nilai kognif, afektif dan
psikomorik. Ketiga ranah tujuan pembelajaran termuat dalah
hasil laporan peserta didik. Bentuk dan isi laporan dibuat
oleh pemerintah sesuai dengan kesepakatan dengan kriteria
mudah, sederhana, dan bermakna untuk dipelajari dan
dimengerti oleh semua pihak. Hasil penilaian baik melalui
tes maupu nontes, besar sekali manfaatnya bila dikaji dan
digunakan untuk upaya perbaikan proses belajar mengajar.
Laporan penilaian hasil balajar dari guru merupakan salah
satu alat dalam memecahkan persoalan belajar para peserta
didik dalam rangka meningkatkan kualitas hasil pendidikan
sekolah.
3. Hambatan-Hambatan pelaksanaan evaluasi pembelajaran di MAN
Pemalang.
Hambatan-hambatan yang dialami oleh guru fisika dalah
proses evaluasi yang dilaksanakan di MAN Pemalang adalah
sulitnya dalam melaksanakan rencana yang telah ditentukan karena
waktu habis hanya untuk menyampaikan materi yang cukup banyak.
Persiapan membutuhkan waktu tersendiri dalam merencanakan apa
yang akan dikerjakan pada peserta didik, apalagi mengevaluasi
peserta didik merupakan pekerjaan tersendiri yang membutuhkan
waktu dan rencana yang baik. apabila seorang guru tidak benar-
benar mempersiapkan maka ini sangat merugikan bagi peserta didik
karena perencanaan dari pada pelaksanaan evaluasi akan tertunda.
Oleh karena itu, guru hendaknya mempersiapkan sejak awal agar
rencana yang telah ditentukan sejak awal dapat berjalan dengan baik.
Sering adanya ketidakseimbangan antara target yang telah
direncanakan dengan apa yang dicapainya. Pelaksanaan evaluasi
91
khususnya pada tes formatif sering kesulitan untuk menentukan
waktu, karena guru harus mengejar materi sehingga pelaksanaan
evaluasi diadakan diakhir ketika semua bab sudah selesai. Padahal
hal ini kurang tepat dilaksanakan. Sistem tersebut kurang afektif, hal
ini guru tidak bisa mengetahui apakah peserta didik sudah
memahami tiap masing-masing KD. Hal ini tidak bisa dijadikan
koreksi bagi guru untuk mengoreksi pembelajaran yang selama ini
dijalaninya.
Kurang tersedianya alat-alat praktikum juga salah satu
penghambat pemahasan peserta didik. Alat-alat praktikum yang
memadai sangatlah bermanfaat untuk peserta didik agar lebih
memahami materi yang diajarkan guru dengan ditunjang
melaksanakan kegiatan praktikum.
Dari hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru fisika, sudah
tentunya ada upaya dari kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah
yang berperan penting dalam tercapainya tujuan yang ingin dicapai.
Menurut data di lapangan ada beberapa upaya yang dilakukannya
yaitu, dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, mengikuti seminar
dan mengadakan workshop.
Dari upaya yang telah dilakukan dari pihak sekolah,
diharapkan guru bisa mengoptimalkan dengan baik, agar proses
evaluasi pembelajaran khususnya fisika dapat berjalan dengan baik.
92
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaksanaan evalusi
pembelajaran Fisika di MAN Pemalang dengan berlandaskan teori,
maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa pelaksanaan
evaluasi pembelajaran fisika di MAN Pemalang sebagi berikut:
1. a. Pada tahap perencanaan, evaluasi telah dirumuskan dengan
matang. Hal ini bisa dilihat pada program pembelajaran
guru, baik pada program semester (PROMES) dan Rencana
Pelaksanaan pembelajaran yang secara rinci mencantumkan
perencanaan waktu pelaksanaan evaluasi, pembagian evaluasi
berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, serta metode, teknik
dan jenis evaluasi yang akan digunakan. tujuan evaluasi
belajar juga sudah dirumuskan dengan baik.
b. Secara umum pelaksanaan evaluasi pembelajaran mata
pelajaran Fisika di MAN Pemalang bisa dinyatakan tidak baik
walaupun pelaksanannya sudah sesuai dengan prinsip-prinsip
evaluasi pendidikan, seperti: prinsip berkesinambungan,
menyeluruh dan objektif. Alat ukur yang dipergunakan tidak
menggunakan prinsip validitas dan reliabilitas yakni tidak
dapat mengukur sesuai dengan apa yang mau diukur dan hasil
yang diperoleh dapat dipercaya. Kekurangan mendasar pada
pelaksanaan evaluasi mata pelajaran Fisika di MAN Pemalang
terdapat pada kurangnya informasi kemampuan pada aspek
afektif dan psikomotor.
c. Secara umum hasil evaluasi pembelajaran Fisika menunjukkan
baik karena hasil akhir yang diperoleh peserta didik berada
di atas batas minimal kelulusan yaitu 75. Adapun hasil dari
ulangan harian dan tugas bertujuan untuk mengetahui tingkat
pengusaan bahan ajar siswa serta sebagai bahan acuan pendidik
93
untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
Sedangkan hasil evaluasi dari mid dan semester
digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran
selama satu semester. Hasil evaluasi ini tidak hanya
bermanfaat bagi pendidik, melainkan juga bermanfaat bagi
peserta didik sebagai dasar untuk meningkatkan prestasi, dan
juga berguna bagi orang tua maupun sekolah sendiri.
d. Jika ditinjau dari segi tindak lanjut setelah diadakan penilaian
termasuk dalam kategori kurang baik, ini ditunjukan dari tidak
diadakannya remidial teaching untuk peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan minimum. Dari segi analisis butir soal, guru
fisika di MAN Pemalang jarang sekali atau tidak pernah
malakukan analisis kembali butir-butir item tes hasil belajar yang
telah digunakan sebagai instrumen atau alat pengukur
keberhasilan siswa. Sehingga tidak mungkin bagi guru untuk
mengetahui apakah hasil belajar yang disusunnya telah memiliki
kualitas yang tinggi atau belum
2. Faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan evaluasi belajar
fisika di MAN Pemalang meliputi: (1) dari segi persiapan, Adanya
keterbatasan waktu yang tersedia sedangkan materi yang harus
disampaikan cukup banyak, sehingga kesulitan dalam
mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan evaluasi
belajar (2) dari segi pelaksanaan evaluasi belajar, Sering adanya
ketidak seimbangan antara target yang telah direncanakan dengan
apa yang dicapainya (3) Dari segi sarana Alat Praktikum, Kurang
lengkapnya dan minimnya alat praktikum untuk mendukung proses
belajar mengajar pada pelajaran Fisika
3. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan di MAN
Pemalang belum sesuai dengan standar kurikum KTSP.
Ketidaksesuaian dengan kurikulum KTSP diantaranya sebagai
berikut: (1) dalam pelaksananan penilaian afektif dan psikomotorik
94
guru tidak memperhatikan instrumenn sebagai alat evaluasi. (2)
dalam pembuatan soal guru tidak membuat kisi-kisi soal. (3) dalam
teknik penilaian non tes, yaitu praktikum guru jarang melakukan
kegiatan tersebut. (3) dalam proses tindak lanjut guru tidak pernah
mengadakan remidial teching bagi peserta didik yang belum
mencapai KKM.
B. SARAN-SARAN
Untuk Lebih Meningkatkan Mutu Hasil Belajar Fisika di MAN
Pemalang perlu adanya hal-hal sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
a. Hendaknya selalu melengkapi sarana dan prasarana pendidikan
sekolah seperti: menyempurnakan laboratorium khususnya alat
praktikum Fisika yang masih belum lengkap.
b. Selalu memperhatikan evaluasi belajar karena evaluasi ini
bermanfaat sebagai informasi sekolah dalam meningkatkan
kualitas akademik.
2. Guru fisika
a. Untuk lebih meningkatkan hasil belajar sisiwa.
b. Pilihlah metode yang tepat atau yang sesuai dengan materi yang
akan disajikan.
c. Untuk lebih sering melaksanakan kegiatan praktikum, karena
praktikum salah satu cara untuk siswa lebih faham mengenai
materi yang diajarkan.
d. Berdasarkan prinsip terus menerus dan menyeluruh yang harus
dipenuhi pada kegiatan evaluasi, maka sepatutnya bagi
seorang pendidik untuk melakukan penilaian pada seluruh
aspek tersebut secara seimbang.
e. guru diharapkan tidak mengabaikan perkembangan teknologi
dewasa ini. Karena pembelajaran fisika erat kaitannya dengan
fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang dalam kehidupan.
95
Dengan demikian, proses kegiatan belajar mengajar harus
diarahkan agar siswa bisa berpikir kritis dan mampu
menjawab problem sosial yang ada.
3. Siswa
a. Dengan adanya evaluasi belajar diharapkan siswa termotivasi
belajar secara teratur dan bersungguh-sungguh untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
C. PENUTUP
Segala puji syukur pada Allah swt yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, memberi lindungan dan bimbingan serta
kasih sayang-Nya sehingga setelah melalui proses yang cukup panjang
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Sholawat dan salam semoga dilimpahkan oleh Allah SWT kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah senantiasa kita
jadikan contoh dan suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai insan biasa yang jauh dari kesempurnaan penulis
menyadari bahwa penulisan dan penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Hal ini disebabkan semata-mata
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu
penulis berharap saran dan kritik yang konstruktif demi kesempurnaan
tulisan ini harapkan.
Penulis harapkan semoga dalam penulisan ini bermanfaat
khususnya bagi penulis sendiri umumya bagi insan akademisi yang
telah membaca tulisan ini. Akhirnya hanya kepada Allah penulis
berserah diri dan memohon pertolongan semoga langkah penulis selalu
di ridhoi-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, Evaluasi Intruksional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991.
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2002.
.
, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 2002.
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rinaka Cipta, 2008.
Direktorat pendidikan madrasah direktoral jendral pendidikan islam, penilaian
sistem hasil belajar peserta didik madrasah aliyah, Jakarta:
Kementrian Agama, 2010.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
Haryati, Mimin, Model dan teknik penilaian pada tingkat satuan pendidikan,
Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.
Herdiansyah, Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Salemba
Humanika, 2011
Ibnu Jauzi ,Imam, Shaheh Al Bukhori Ma’a Kasyfi Musykil , Kairo: Daarul
Hadist,2008.
Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001.
Margono S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000.
Mudjiono, Dimyati , Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Mulyasa, E, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.
, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2007.
Nana Syaodih S, Ibrahim, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta,
2003.
Purwanto Ngalim, M.P, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002.
Silverius, Suke, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, Jakarta: PT Grasindo,
1991.
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2006.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1991.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidkan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D, Bandung: Alfabeta, 2010.
Sukmadinata, Nana Sayodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010.
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu
Pendekatan Teoritis Spikologis, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Thoha, Chabib, Macam-Macam Tes ( PBM-PAI di Sekolah), Yogyakarta: Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Bekerjasama Dengan Pustaka
Pelajar, 1998.
, Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarata: Raja Grafindo Persada,
2001
Tuckman Bruce w., measuring educational outcomes fundamentals of testing,
America: in the united states, 1975.
Wayan, Sumartana Nurkancana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya : Usaha
Nasional, 1996.
Widoyoko , Eko putro, Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009.
Smp N 1 Singajaya, Permendiknas No 20 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan,http://smpn1singajaya.wordpress.com/2009/08/04/permendiknas-no-20-
tahun-2007-tentang-standar-penilaian-pendidikan/, 26 Jni 2012.
73
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: kisi-kisi wawancara ........................................................................97
Lampiran 2: lembar observasi pelaksanaan pembelajaran ..................................98
Lampiran 3: validasi instrumen wawancara ........................................................99
Lampiran 4: validasi instrumen wawancara dengan tim ahli ..............................101
Lampiran 5: hasil wawancara (responden 1) ......................................................102
Lampiran 6: hasil wawancara (responden 2) ......................................................106
Lampiran 7: hasil wawancara (responden 3) ......................................................110
Lampiran 8:hasil wawancara dengan kepala sekolah .........................................114
Lampiran 9: contoh instrumen penilaian psikomotorik mata pelajaran fisika ....116
Lampiran 10: kalender pendidikan......................................................................119
Lampiran 11: kriteria ketuntasan minimum ........................................................121
Lampiran 12: perhitungan jumlah minggu efektif ..............................................122
Lampiran 13: Program Semester .........................................................................123
Lampiran 14: Program Tahunan .........................................................................139
Lampiran 15: silabus ...........................................................................................144
Lampiran 16: RPP ...............................................................................................161
Lampiran 17: soal mid semester .........................................................................173
Lampiran 18: soal semester .................................................................................174
Lampiran 19: Nilai akhir peserta didik ............................................................ ..192
74
Lampiran 1
KISI-KISI INSTRUMEN WAWANCARA
NO INDIKATOR WAWANCARA BANYAKNYA
ITEM NO. ITEM
1 Merumuskan tujuan pelaksanaan
evaluasi
3 soal 1,2, 8
2 Menetapkan aspek perencanaan 1 soal 3
3 Pemilihan teknik evaluasi 3 soal 4, 9, 15
4 Pembuatan kisi-kisi butir soal 2 soal 5, 7
5 Penggunaan patokan penilaian 1 soal 6
6 Penyusunan instrumen evaluasi 6 soal 10, 11, 12, 13, 16,
18
7 Pemilihan tipe soal 1 soal 14
8 Pemberian tugas 1 soal 17
9 Penskoran butir soal 1 soal 19
10 Tindak lanjut pelaksanaan
evaluasi pembelajaran
13 soal 20, 21, 22, 23, 26,
27, 28, 29, 30, 32,
33, 34, 35
11 Pelaporan hasil evaluasi 2 soal 24, 25
12 Pemilihan metode pembelajaran 1 soal 31
13 Pemberian konseling kepada
siswa
1 soal 36
75
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Keterangan Ya Tidak
I. Pelaksanaan pembelajaran
a. Menggunakan media pembelajaran:
1) OHP/LCD
2) LKS
3) Alat peraga
4) Chart
5) VCD
6) Buku paket
7) Menggunakan lingkungan sekitar
8) Laboratorium
b. Menyipulkan materi yang telah diajarkan
c. Memberi motivasi siswa
d. Memberikan evaluasi
e. Memberikan tugas yang sifatnya pengayaan dan
pendalaman
No Kode No Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 u-3 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
2 u-2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0
3 u-1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
4 u-4 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0
5 u-5 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1
6 u-6 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
7 u-7 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
∑X 3 3 4 4 5 3 3 5 3 3 4 4 4 6 4 4 2 3 5 3 3 3 4
rxy 0,82 0,99 0,99 -0,39 0,99 0,99 0,99 -0,99 0,99 0,99 0,99 0,99 -0,99 0,99 0,99 0,99 -0,39 0,61 0,99 0,99 0,99 -0,61 -0,39
Rrtabel 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754
kriteria VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID TIDAK TIDAK VALID VALID VALID TIDAK TIDAK
p 0,5714286 0,428571 0,57143 0,571429 0,714286 0,428571 0,428571 0,714286 0,428571 0,428571 0,571429 0,571429 0,5714286 0,8571429 0,57142857 0,57142857 0,28571429 0,428571 0,714286 0,428571 0,42857 0,42857 0,57143
q 0,4285714 0,571429 0,42857 0,428571 0,285714 0,571429 0,571429 0,285714 0,571429 0,571429 0,428571 0,428571 0,4285714 0,1428571 0,42857143 0,42857143 0,71428571 0,571429 0,285714 0,571429 0,57143 0,57143 0,42857
pq 0,244898 0,244898 0,2449 0,244898 0,204082 0,244898 0,244898 0,204082 0,244898 0,244898 0,244898 0,244898 0,244898 0,122449 0,24489796 0,24489796 0,20408163 0,244898 0,204082 0,244898 0,2449 0,2449 0,2449
r11 1,0075287
kriteria RELIABEL
reli
abil
itas
Uji Validitas Instrumenv
alid
itas
NO SOAL UNTUK TAHAP PELAKSANAAN EVALUASI NO SOAL UNTUK TAHAP PELAKSANAAN EVALUASI
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Y Y2
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 49
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 32 1024
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1296
0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 17 289
0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 20 400
1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 25 625
0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 11 121
3 4 3 5 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 148 21904
0,99 0,99 0,99 0,99 -0,61 0,99 0,99 0,99 0,99 0,99 0,61 0,99 0,99 0,61 0,99 0,99 0,99
0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754 0,754
VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID
0,428571 0,571429 0,428571 0,71429 0,5714 0,4286 0,4286 0,5714 0,5714 0,4286 0,4286 0,4286 0,5714 0,5714 0,5714 0,7143 0,5714 K = 40
0,571429 0,428571 0,571429 0,28571 0,4286 0,5714 0,5714 0,4286 0,4286 0,5714 0,5714 0,5714 0,4286 0,4286 0,4286 0,2857 0,4286 Σpq = 9,4286
0,244898 0,244898 0,244898 0,20408 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2041 0,2449 Vt = 533,91
NO SOAL UNTUK TAHAP PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
Rumus:
Kriteria:
Butir soal valid jika rXY > r tabel
Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.
No Kode X Y
2 0 1 0
1 Kode No Pernyataan Y
4 UA-02 1 33
3 UA-01 0 5
6 UA-04 0 16
5 UA-03 1 37
8 UA-06 0 24
7 UA-05 0 19
10 #REF! #REF! 17
9 UA-07 1 12
11 #REF! #REF! #REF!
( )( )
( ) ( ) 2222XY
YYNXXN
YX -XYNr
∑−∑∑−∑
∑∑∑=
29
29
=
12 #REF! #REF! #REF!
11 #REF! #REF! #REF!
14 #REF! #REF! #REF!
13 #REF! #REF! #REF!
16 #REF! #REF! #REF!
15 #REF! #REF! #REF!
18 #REF! #REF! #REF!
17 #REF! #REF! #REF!
20 #REF! #REF! #REF!
19 #REF! #REF! #REF!
22 #REF! #REF! #REF!
21 #REF! #REF! #REF!
24 #REF! #REF! #REF!
23 #REF! #REF! #REF!
26 #REF! #REF! #REF!
25 #REF! #REF! #REF!
28 #REF! #REF! #REF!
27 #REF! #REF! #REF!
∑ #REF! #REF!
29 #REF! #REF! #REF!
#REF!
rxy =#VALUE!
#REF!
Pada a = 5% dengan n = 29, diperoleh r tabel = 0.320
Karena rXY > r tabel, maka soal no 1 valid
Perhitungan Validitas Angket
ng sama.
X2 Y2
1 0
#VALUE! #VALUE!
1 1089
0 25
0 256
1 1369
0 576
0 361
#REF! 289
1 144
#REF! #REF!
2 29
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#VALUE! #VALUE!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #VALUE!
XY
#VALUE!
0
0
33
37
0
0
0
12
#REF!
#REF!
2
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#VALUE!
#REF!
78
Lampiran 5
INSTRUMEN WAWANCARA GURU
Nama Responden : Achmad Baedhowi, S.Pd Tempat : MAN Pemalang ( Ruang Guru)
Tanggal : 17, 18,19,29 Januari 2012 A. WAWANCARA DENGAN GURU
NO PERTANYAAN YA TIDAK A. TAHAP PERENCANAAN EVALUASI
1 Apakah bapak/ibu merumuskan tujuan dilaksanakannya
evaluasi? √
2 Apakah bapak/ibu merumuskan tujuan evaluasi dengan
karakteristik peserta didik yang akan dievaluasi? √
3 Apakah bapak/ibu menetapkan aspek-aspek (kognitif,
afektif, psikomotorik) dalam perecanaan? √
4 Apakah bapak/ibu membuat kisi-kisi butir soal? √
5 Apakah bapak/ibu menggunakan penilaian acuan
patokan (PAP) dalam evaluasi pembelajaran? √
6 Apakah bapak/ibu menggunakan kisi-kisi butir soal
sebagai dasar penyusunan tes? √
7 Apakah bapak/ibu membuat jumlah butir soal sesuai
dengan sub materi? √
8 Apakah bapak/ibu memperhatikan validitas dan
reliabilitas butir soal dalam pembuatan soal?
√
9 Apakah bapak/ibu mempertimbangkan taraf kesukaran
dalam pembuatan soal? √
10 Apakah bapak/ibu memperhatikan daya pembeda pada
setiap pembuatan butir soal?
√
11 Apakah bapak/ibu menyiapkan kunci jawaban pada saat
penyususnan soal? √
12 Apakah bapak/ibu memberikan skor pada setiap butir
soal yang akan di jawab oleh siswa?
√
13 Apakah bapak/ibu menggunakan instrumen non tes
dalam aspek afektif? √
79
B. TAHAP PELAKSANAAN EVALUASI 14 Apakah bapak/ibu mengatur tempat duduk pesert didik
ketika tes akan berlangsung? √
15 Apakah bapak/ibu membuat tata tertib/aturan sebelum
pelaksanaan tes berlangsung? √
16 Apakah bapak/ibu membuat daftar hadir yang diisi oleh
peserta didik sebagai bukti mengikuti tes?
√
17 Selain tes apakah bapak/ibu memberikan tugas untuk
mengevaluasi proses belajar mengajar? √
C. TAHAP PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT 18 Apakah bapak/ibu memberitahukan hasil evaluasi
kepada peserta didik? √
19 Setelah hasil evaluasi diolah apakah bapak/ibu
membahas hasil evaluasi yang dilaksanakan? √
20 Jika ada soal-soal yang tidak dapat di selesaikan oleh
siswa apakah bapak/ibu membantu cara
penyelesaiannya?
√
21 Apakah Bapak/Ibu langsung mengadakan perbaikan
terhadap siswa yang nilainya kurang dari standar setelah
evaluasi dilaksanakan ?
√
22 Apakah Bapak/Ibu membatasi jumlah remidiasi siswa
yang kurang dari KKM ? √
23 Apakah Bapak/ibu dalam membuat soal remidial ada
kesamaan dengan soal yang diteskan sebelumnya ?
√
24 Apakah siswa mengalami peningkatan nilai setelah
dilakukannya remedial ?
√
25 Apakah Bapak/Ibu menindak lanjuti setiap hasil evaluasi
pembelajaran untuk memperbaiki proses belajar
mengajar?
√
26 Setelah hasil evalausi diolah, dianalisi dan disimpulkan,
Apakah Bapak/Ibu mengambil keputusan untuk
menindaklanjuti proses belajar mengajar ?
√
27 Apakah Bapak/ Ibu tetap melanjutkan ke materi √
80
berikutnya apabila separuh dari jumlah siswa di kelas
belum tuntas?
28 Apakah Bapak/Ibu memberikan tugas tambahan kepada
murid yang nilainya kurang disamping tes remedial ? √
29 Apakah Bapak/ Ibu memberikan bimbingan dan
konseling kepada siswa yang nilainya sering dibawah
standar ?
√
30 Untuk mengetahui pemahamn siswa, Apakah Bapak /
Ibu memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan dalam
evaluasi pembelajaran ?
√
B. INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN GURU
1. Apa latar pendidikan bapak/ibu?
Jawab: S1 pendidikan Fisika UNNES
2. Selain pendidikan formal, apa bapak/ibu juga mengikuti pendidikan non formal?
Jawab: tidak
3. Sudah berapa lama bapak/ibu menjadi guru?khususnya di MAN Pemalang?
Jawab: sudah 3 tahun, ini masuk tahun ke 4.
4. Apa tujuan bapak/ibu melaksanakan evaluasi?
Jawab: mengetahui sejauh mana materi yag saya sampaikan dapat di serap oleh
sisiwa, mengetahui pencampaian kompetnsi.
5. Selama ini siapa yang menyususn soal tes?
Jawab: untuk tes formatif dan sub sumatif masing-masing guru, untuk tes sumatif
di buat oleh K4MA (kelompok kerja kurikulum kepala Madrasah Aliyah se-
karisidenan)
6. Bagaimana dengan bentuknya?
Jawab: untuk tes formatif dan sub sumatif bentuk soalnya aalah essai, tapi untuk
sumatif yaitu pilihan ganda dan essai.
7. Kapan bapak melaksanakan evaluasi belajar? Tiap satu KD atau tiap bab?
Jawab: untuk pelaksanaan tes formatif dilaksanakan setelah semua bab selesai.
8. Dalam mengadakan penilaiaan hasil belajar, bagaimana prosedur yang di tempuh,
misalnya tes formatif, sub sumatif dan sumatif?
81
Jawab: untuk tes formatif dilaksanakan setelah semua bab selesai, tes sub sumatif
dilaksanakan di tengah semester dan sumatif dilaksanakan di akhir semester.
9. Apakah bapak pernah mengadakan evaluasi belajar di luar ruangan?
Jawab: tidak
10. Bagaimana pelaporan evaluasi di MAN Pemalang?
Jawab: pelaporannya ada tim khusus yang menangani masalah pengolahan nilai.
Nilai yang dilaporkan dari semua aspek. Yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif.
11. Hambatan apa saja yang dihadapi oleh bapak dalam pelaksanaan evaluasi
pembelajaran fisika di MAN Pemalang?
Jawab: dalam proses pembelajaran alat praktikum penu jang pembelajaran kurang
lengkap, jadi untuk pelaksanaan praktkum jarang dilakukan. Kalaupun dilakukan
diadakan di akhir semester setelah semua bab selesai. Waktu juga berpengaruh,
karena waktu habis hanya untuk menyalesaikan materi, hingga untuk pelaksanaan
ulangan jarang dilaksanakan.
82
Lampiran 7
WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH.
1. Apakah guru membuat perencanaan pembelajaran (RPP)? Dan apakah bapak
mengoreksi RPP yang dibuat oleh guru?
Jawab: ya yang jelas guru membuat RPP dan saya mengoreksinya, karena sebelum
RPP digunakan harus ada pengesahan dari pihak kepala sekolah.
2. Bagaimana guru dalam melaksanakan kegiatan evaluasi dan mengolah data hasil
belajar siswa?
Jawab: untuk mengolah data dari hasil belajar siswa dari pihak sekolahsudah
mempunyai tim khusus untuk mengolah data. Jadi masing-masing tingkatan kelas
sudah ada tim dari sekolah yang mengurusi itu semua.
3. Apakah guru fisika di sekolah ini menpunyai ijazah akta IV dan sudah
mempunyai sertifikasi?
Jawab: ya, guru fisika disini semuanya sudah sertifikasi
4. Pernakah guru pendidikan fisika mengikuti seminar/pelatihan dalam rangka
peningkatan kompetensi guru?
Jawab: ya jelas pernah. Karena setiap tahun ada program dari pemerintah untuk
mengikuti pelatihan-pelatihan.
5. Bagaiman kesiapan sekolah dan guru dalam implementasi kurikulum KTSP?
Jawab: yang jelas dari pihak guru, sekolah sebisa dan semaksimal mungkin untuk
mengimplementasikan kurikulum KTSP dengan ditandai diadakannnya pelatihan-
pelatihan, dan ketika masuk tahun ajaran baru juga ada pelatihan pembuatan
perencanaan dan masih banyak lagi. Itu cara dari kami untuk lebih siap dengan
kurikulum yang sekarang.
6. Bagaimana Implementasi Penilaiaan KTSP di sekolah ini?
Jawab: ya yang jelas penilaian tergantung pada guru mapel yang mengajar, dan itu
juga harus di sesuaikan dengan penilaian KTSP.
83
7. Apa kendala atau hambatan bagi sekolah dan guru dalam pelaksanaan evaluasi
sesuai kurikulum KTSP?
Jawab: untuk kendala dalam hal fasilitas, ini yang sangat menjadi kendala.
Khususnya dalam mapel fisika.di sekolah ini, alat-alat praktikum fisika masih
kurang lengkap, jadi hal ini sangat mempengaruhi untuk proses pembelajaran.
8. Upaya apa saja yang dilakukan bapak dalam meningkatkan kompetensi guru
khususnya fisika dalam melaksanaan evaluasi pembelajaran?
Jawab: upaya-upaya yang di lakukan dari pihak sekolah yaitu mengadakan
pelatihan-pelatihan, mengikuti seminar dan mengadakan workshop.dan tiap
tahun ajaran baru mengadakan pelatihan pembuatan perencanaan pembelajaran.
Upaya-upaya terus dilakukan oleh kepala seksi kurikulum pengembangan mutu
madrasah.
79
Lampiran 6
INSTRUMEN WAWANCARA
Nama Responden: Nurkholis Indaka, S.Pd Tempat : MAN Pemalang ( Ruang Guru) Tanggal :19, 20, 28 Januari 2012
A. WAWANCARA DENGAN GURU
NO PERTANYAAN YA TIDAK A. TAHAP PERENCANAAN EVALUASI
1 Apakah bapak/ibu merumuskan tujuan dilaksanakannya
evaluasi? √
2 Apakah bapak/ibu merumuskan tujuan evaluasi dengan
karakteristik peserta didik yang akan dievaluasi? √
3 Apakah bapak/ibu menetapkan aspek-aspek (kognitif,
afektif, psikomotorik) dalam perecanaan? √
4 Apakah bapak/ibu membuat kisi-kisi butir soal? √
5 Apakah bapak/ibu menggunakan penilaian acuan
patokan (PAP) dalam evaluasi pembelajaran? √
6 Apakah bapak/ibu menggunakan kisi-kisi butir soal
sebagai dasar penyusunan tes? √
7 Apakah bapak/ibu membuat jumlah butir soal sesuai
dengan sub materi?
√
8 Apakah bapak/ibu memperhatikan validitas dan
reliabilitas butir soal dalam pembuatan soal?
√
9 Apakah bapak/ibu mempertimbangkan taraf kesukaran
dalam pembuatan soal? √
10 Apakah bapak/ibu memperhatikan daya pembeda pada
setiap pembuatan butir soal?
√
11 Apakah bapak/ibu menyiapkan kunci jawaban pada saat
penyususnan soal? √
12 Apakah bapak/ibu memberikan skor pada setiap butir
soal yang akan di jawab oleh siswa?
√
13 Apakah bapak/ibu menggunakan instrumen non tes √
80
dalam aspek afektif?
B. TAHAP PELAKSANAAN EVALUASI 14 Apakah bapak/ibu mengatur tempat duduk pesert didik
ketika tes akan berlangsung? √
15 Apakah bapak/ibu membuat tata tertib/aturan sebelum
pelaksanaan tes berlangsung? √
16 Apakah bapak/ibu membuat daftar hadir yang diisi oleh
peserta didik sebagai bukti mengikuti tes?
√
C. TAHAP PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
17 Selain tes apakah bapak/ibu memberikan tugas untuk
mengevaluasi proses belajar mengajar? √
18 Apakah bapak/ibu memberitahukan hasil evaluasi
kepada peserta didik? √
19 Setelah hasil evaluasi diolah apakah bapak/ibu
membahas hasil evaluasi yang dilaksanakan? √
20 Jika ada soal-soal yang tidak dapat di selesaikan oleh
siswa apakah bapak/ibu membantu cara
penyelesaiannya?
√
21 Apakah Bapak/Ibu langsung mengadakan perbaikan
terhadap siswa yang nilainya kurang dari standar setelah
evaluasi dilaksanakan ?
√
22 Apakah Bapak/Ibu membatasi jumlah remidiasi siswa
yang kurang dari KKM ? √
23 Apakah Bapak/ibu dalam membuat soal remidial ada
kesamaan dengan soal yang diteskan sebelumnya ?
√
24 Apakah siswa mengalami peningkatan nilai setelah
dilakukannya remedial ?
√
25 Apakah Bapak/Ibu menindaklanjuti setiap hasil evaluasi
pembelajaran untuk memperbaiki proses belajar
mengajar?
√
26 Setelah hasil evalausi diolah, dianalisi dan disimpulkan,
Apakah Bapak/Ibu mengambil keputusan untuk
menindaklanjuti proses belajar mengajar ?
√
81
27 Apakah Bapak/ Ibu tetap melanjutkan ke materi
berikutnya apabila separuh dari jumlah siswa di kelas
belum tuntas?
√
28 Apakah Bapak/Ibu memberikan tugas tambahan kepada
murid yang nilainya kurang disamping tes remedial ? √
29 Apakah Bapak/ Ibu memberikan bimbingan dan
konseling kepada siswa yang nilainya sering dibawah
standar ?
√
30 Untuk mengetahui pemahamn siswa, Apakah Bapak /
Ibu memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan dalam
evaluasi pembelajaran ?
√
B. INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN GURU
1. Apa latar pendidikan bapak/ibu?
Jawab: S1, pendidika fisika UNNES
2. Selain pendidikan formal, apa bapak/ibu juga mengikuti pendidikan non formal?
Jawab: ketika SMA pernah,ketrampilan komputer tetapi ketika kuliah tidak.
3. Sudah berapa lama bapak/ibu menjadi guru?khususnya di MAN Pemalang?
Jawab: saya mengajar sejak tahun 2003, tapi ngajar di MAN dari tahuan 2005
samapi sekarang.
4. Apa tujuan bapak/ibu melaksanakan evaluasi?
Jawab: mengetahui sejauh mana tingkap pencapaian yang selama ini disampaikan,
mengetahui pencpaian kompetensi peserta didik, bahan intropeksi diri aakah perlu
ada perubahan daam hal mengajar, dan juga untuk pengisian nilai raport sebagai
laporan ke orang tua murid.
5. Selama ini siapa yang menyususn soal tes?
Jawab: tes formatif saya sendiri, untuk semesteran untuk tahun ini sekolah ini tidak
dapat tugas. Jadi yang membuat MGMP sekarisidenan pekalongan.
6. Bagaimana dengan bentuknya?
Jawab: Untuk tes formatif dan sub sumatif bentuk nya berupa essai, untuk tes
sumatif pilihanganda dan essai.
7. Kapan bapak melaksanakan evaluasi belajar? Tiap satu KD atau tiap bab?
Jawab: tiap KD.
82
8. Dalam mengadakan penilaiaan hasil belajar, bagaimana prosedur yang di tempuh,
misalnya tes formatif, sub sumatif dan sumatif?
Jawab: untuk ulangan harian dilakukan setelah menyampaikan satu atau lebih
pokok bahasan, untuk mid sebenarnya sama halnya ulangan harian, tapi bedanya
semua kelas dilaksanakan dalam waktu bersamaan dan dilaksanakan di tengan
semester. Untuk tes sumatif dilaksanakan di akhir semester.
9. Apakah bapak pernah mengadakan evaluasi belajar di luar ruangan?
jawab: tidak
10. Bagaimana pelaporan evaluasi di MAN Pemalang?
Jawab: nilai yang sudah jadi dikumpulkan, ada tim ahli yang mengurusinya, nanti
di olah ke dalam komputer nanti dicetak dan di bagikan ke wali kelas. Saat ini
sisitem pelaporannya seperti itu . Kadang palaporan berubah-ubah tergantung
kebijakan dari kepala sekolah.
11. Hambatan apa saja yang dihadapi oleh bapak dalam pelaksanaan evaluasi
pembelajaran fisika di MAN Pemalang?
Jawab: masalah pembagian waktu antara alokasi waktu yang disediakan dengan
materi harus sesuai, tiap-tiap kelas materi yang diajarkan tidak bisa selesai
berbarengan.
83
Lampiran 7
INSTRUMEN WAWANCARA GURU
Nama Responden : Akhmad Ridhowi, S.Pd Tempat : MAN Pemalang ( Ruang Guru)
Tanggal : 20, 21, 28, 29 Januari 2012 A. WAWANCARA DENGAN GURU
NO PERTANYAAN YA TIDAK A. TAHAP PERENCANAAN EVALUASI
1 Apakah bapak/ibu merumuskan tujuan dilaksanakannya
evaluasi? √
2 Apakah bapak/ibu merumuskan tujuan evaluasi dengan
karakteristik peserta didik yang akan dievaluasi?
√
3 Apakah bapak/ibu menetapkan aspek-aspek (kognitif,
afektif, psikomotorik) dalam perecanaan? √
4 Apakah bapak/ibu membuat kisi-kisi butir soal? √
5 Apakah bapak/ibu menggunakan penilaian acuan
patokan (PAP) dalam evaluasi pembelajaran?
√
6 Apakah bapak/ibu menggunakan kisi-kisi butir soal
sebagai dasar penyusunan tes? √
7 Apakah bapak/ibu membuat jumlah butir soal sesuai
dengan sub materi?
√
8 Apakah bapak/ibu memperhatikan validitas dan
reliabilitas butir soal dalam pembuatan soal?
√
9 Apakah bapak/ibu mempertimbangkan taraf kesukaran
dalam pembuatan soal? √
10 Apakah bapak/ibu memperhatikan daya pembeda pada
setiap pembuatan butir soal?
√
11 Apakah bapak/ibu menyiapkan kunci jawaban pada saat
penyususnan soal? √
12 Apakah bapak/ibu memberikan skor pada setiap butir
soal yang akan di jawab oleh siswa?
√
13 Apakah bapak/ibu menggunakan instrumen non tes
dalam aspek afektif? √
84
B. TAHAP PELAKSANAAN EVALUASI 14 Apakah bapak/ibu mengatur tempat duduk pesert didik
ketika tes akan berlangsung? √
15 Apakah bapak/ibu membuat tata tertib/aturan sebelum
pelaksanaan tes berlangsung? √
16 Apakah bapak/ibu membuat daftar hadir yang diisi oleh
peserta didik sebagai bukti mengikuti tes?
√
17 Selain tes apakah bapak/ibu memberikan tugas untuk
mengevaluasi proses belajar mengajar? √
C. TAHAP PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT 18 Apakah bapak/ibu memberitahukan hasil evaluasi
kepada peserta didik? √
19 Setelah hasil evaluasi diolah apakah bapak/ibu
membahas hasil evaluasi yang dilaksanakan? √
20 Jika ada soal-soal yang tidak dapat di selesaikan oleh
siswa apakah bapak/ibu membantu cara
penyelesaiannya?
√
21 Apakah Bapak/Ibu langsung mengadakan perbaikan
terhadap siswa yang nilainya kurang dari standar setelah
evaluasi dilaksanakan ?
√
22 Apakah Bapak/Ibu membatasi jumlah remidiasi siswa
yang kurang dari KKM ? √
23 Apakah Bapak/ibu dalam membuat soal remidial ada
kesamaan dengan soal yang diteskan sebelumnya ?
√
24 Apakah siswa mengalami peningkatan nilai setelah
dilakukannya remedial ?
√
25 Apakah Bapak/Ibu menindaklanjuti setiap hasil evaluasi
pembelajaran untuk memperbaiki proses belajar
mengajar?
√
26 Setelah hasil evalausi diolah, dianalisi dan disimpulkan,
Apakah Bapak/Ibu mengambil keputusan untuk
menindaklanjuti proses belajar mengajar ?
√
27 Apakah Bapak/ Ibu tetap melanjutkan ke materi √
85
berikutnya apabila separuh dari jumlah siswa di kelas
belum tuntas?
28 Apakah Bapak/Ibu memberikan tugas tambahan kepada
murid yang nilainya kurang disamping tes remedial ? √
29 Apakah Bapak/ Ibu memberikan bimbingan dan
konseling kepada siswa yang nilainya sering dibawah
standar ?
√
30 Untuk mengetahui pemahamn siswa, Apakah Bapak /
Ibu memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan dalam
evaluasi pembelajaran ?
√
B. INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN GURU
1. Apa latar pendidikan bapak/ibu?
Jawab: latar pendidikan saya pendidikan fisika di universitas ahmad dahlan,
yogyakarta.
2. Selain pendidikan formal, apa bapak/ibu juga mengikuti pendidikan non formal?
Jawab: tidak
3. Sudah berapa lama bapak/ibu menjadi guru?khususnya di MAN Pemalang?
Jawab: saya mengajar di MAN Pemalang dari tahun 2005 sampai sekarang, berarti
ini masuk tahun ke 7.
4. Apa tujuan bapak/ibu melaksanakan evaluasi?
Jawab: tujuan melaksanakan evaluasi ya yang pertama itu untuk mengetahui sejauh
mana tingkat keberhasilan peserta didik , mengetahui daya beda masing-masing
siswa, dan membedakan mana sisiwa yang mampu dan manna sisiwa yang kurang.
5. Selama ini siapa yang menyususn soal tes?
Jawab: untuk tes formatif yang membuat guru masing-masing fisika, untuk tes sub
sumatif masing-masing guru kelas, jadi pembagian pembuatan soal sesuai
tingkatan kelas. Utuk tes subsumatif soal di buat oleh K4MA.kelompok kerja
kepala madrasah tingkat sekarisedenan.
6. Bagaimana dengan bentuknya?
Jawab: untuk tes formatif dan sub sumatif bentuk soalnya essai dan berjumlah 5-10
soal.
7. Kapan bapak melaksanakan evaluasi belajar? Tiap satu KD atau tiap bab?
86
Jawab: tiap KD.
8. Dalam mengadakan penilaiaan hasil belajar, bagaimana prosedur yang di tempuh,
misalnya tes formatif, sub sumatif dan sumatif?
Jawab: untuk tes formatif dilaksanakan setelah menyampaikan satu atau lebih
pokok bahasan, untuk tes sub sumatif dilaksanakna di tengah semester dan sumatif
dilaksanakan di akhir semester
9. Apakah bapak pernah mengadakan evaluasi belajar di luar ruangan?
Jawab: tidak
10. Bagaimana pelaporan evaluasi di MAN Pemalang?
Jawab: pelaporannya dari pengawas sekolah, mengutus wakilnya. Wakilnya itu
yaitu ada bagianya sendiri yang sudah dibentuk dari pihak sekolah.
11. Hambatan apa saja yang dihadapi oleh bapak dalam pelaksanaan evaluasi
pembelajaran fisika di MAN Pemalang?
Jawab: terapaut dengan waktu, aliyah sendiri juga tidak seperti di SMA, apalagi
untuk remidial dan pengayaan waktunya sangat sedikit sekali.
87
Lampiran 8
WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH.
Tanggal: 18 Januari 2012
Tempat: Ruang Kepala Sekolah
1. Apakah guru membuat perencanaan pembelajaran (RPP)? Dan apakah bapak
mengoreksi RPP yang dibuat oleh guru?
Jawab: ya yang jelas guru membuat RPP dan saya mengoreksinya, karena sebelum
RPP digunakan harus ada pengesahan dari pihak kepala sekolah.
2. Bagaimana guru dalam melaksanakan kegiatan evaluasi dan mengolah data hasil
belajar siswa?
Jawab: untuk mengolah data dari hasil belajar siswa dari pihak sekolahsudah
mempunyai tim khusus untuk mengolah data. Jadi masing-masing tingkatan kelas
sudah ada tim dari sekolah yang mengurusi itu semua.
3. Apakah guru fisika di sekolah ini menpunyai ijazah akta IV dan sudah
mempunyai sertifikasi?
Jawab: ya, guru fisika disini semuanya sudah sertifikasi
4. Pernakah guru pendidikan fisika mengikuti seminar/pelatihan dalam rangka
peningkatan kompetensi guru?
Jawab: ya jelas pernah. Karena setiap tahun ada program dari pemerintah untuk
mengikuti pelatihan-pelatihan.
5. Bagaiman kesiapan sekolah dan guru dalam implementasi kurikulum KTSP?
Jawab: yang jelas dari pihak guru, sekolah sebisa dan semaksimal mungkin untuk
mengimplementasikan kurikulum KTSP dengan ditandai diadakannnya pelatihan-
pelatihan, dan ketika masuk tahun ajaran baru juga ada pelatihan pembuatan
perencanaan dan masih banyak lagi. Itu cara dari kami untuk lebih siap dengan
kurikulum yang sekarang.
6. Bagaimana Implementasi Penilaiaan KTSP di sekolah ini?
Jawab: ya yang jelas penilaian tergantung pada guru mapel yang mengajar, dan itu
juga harus di sesuaikan dengan penilaian KTSP.
7. Apa kendala atau hambatan bagi sekolah dan guru dalam pelaksanaan evaluasi
sesuai kurikulum KTSP?
88
Jawab: untuk kendala dalam hal fasilitas, ini yang sangat menjadi kendala.
Khususnya dalam mapel fisika.di sekolah ini, alat-alat praktikum fisika masih
kurang lengkap, jadi hal ini sangat mempengaruhi untuk proses pembelajaran.
8. Upaya apa saja yang dilakukan bapak dalam meningkatkan kompetensi guru
khususnya fisika dalam melaksanaan evaluasi pembelajaran?
Jawab: upaya-upaya yang di lakukan dari pihak sekolah yaitu mengadakan
pelatihan-pelatihan, mengikuti seminar dan mengadakan workshop.dan tiap
tahun ajaran baru mengadakan pelatihan pembuatan perencanaan pembelajaran.
Upaya-upaya terus dilakukan oleh kepala seksi kurikulum pengembangan mutu
madrasah.
Lampiran 9 Lampiran : Contoh Instrumen Penilaian Psikomotor pada Mata Pelajaran Fisika
Standar Kompetensi Lulusan : Siswa mampu menerapkan konsep-konsep mekanika klasik
sistem diskret (partikel) dalam penyelesaian masalah yang relevan.
Ruang Lingkup Materi : Kinematika: dua tiga dimensi (gerak peluru) gerak melingkar. Indikator : Siswa dapat menemukan hubungan antara kecepatan linier,
kecepatan sudut dan percepatan sentripetal pada benda yang bergerak melingkar beraturan.
Contoh soal :
I. Tujuan
1. Menentukan percepatan sentripetal (as) dari benda yang bergerak melingkar beraturan (GMB)
2. Menemukan faktor-faktor yang menentukan besarnya percepatan sentripetal (as)
II. Alat dan Bahan :
1. Alat sentripetal
2. Stop watch
3. Beban pemberat
4. Neraca P
5. Penggaris
III. Kegiatan
Sebelum praktik dimulai semua alat dan bahan telah tersedia di atas meja praktikum,
A. Persiapan
1. Susunlah alat dan bahan seperti pada gambar di samping
2. Timbang dengan neraca berat beban pemberat A (ma) dan beban B yang diputar
(mb)
3. Tentukan jari-jari lintasan (R)
4. Tentukan variabel dan buatlah tabel pengamatan
B. Pelaksanaan
5. Putarlah alat sentripetal sedemikian hingga benda B
berputar horisontal dan tetap. Selama benda diputar pertahankan agar R tetap.
6. Ukurlah dengan stopwatch waktu untuk
melakukan 20 putaran (t).
7. Ulangi kegiatan 3 sampai 6 sebanyak 5 kali dengan
beban pemberat A yang berbeda tetapi jari-jari lintasan tetap (R tetap).
8. Ulangi kegiatan 2 sampai 6 sebanyak 5 kali dengan
beban pemberat A tetap dan jari-jari R berubah-ubah
9. Semua hasil pengamatan ditulis dalam tabel
pengamatan berikut ini
10. Tabel Pengamatan
©2010-Direktorat Pembinaan SMA
JUKNIS PENYUSUNAN PERANGKAT PENILAIAN PSIKOMOTOR DI SMA
Untuk R tetap, berat beban A berubah-ubah.
Nomor Ma (kg) Mb (kg) R (m) t T T2 ω2 a
1
2
3
4
5
Untuk R berubah-ubah, berat beban A tetap (100 gram)
Nomor Ma (kg) Mb (kg) R (m) t T T2 ω2 a
1
2
3
4
5
C. Pengolahan dan Analisa Data
1. Olahlah data hasil percobaan di atas dan laporkan hasil pengolahannya kepada guru
pembimbing.
2. Untuk memperoleh periode putaran benda B dilakukan dengan menghitung waktu untuk
melakukan 20 putaran. Mengapa demikian?
3. Besaran apakah yang ditunjukkan pada kolam 8?
4. Perhatikan hasil pada kolom 8. Apa pendapat Anda tentang hasil tersebut?
5. Adakah kesalahan-kesalahan yang anda lakukan dalam percobaan ini? Sebutkan- kesalahan
tersebut?
6. Jika kesalahan-kesalahan yang anda lakukan dibuat sekecil mungkin bagaimana hasil pada
kolom 7
7. Buat kesimpulan berdasarkan persamaan dari percepatan sentripetal!
8. Faktor-faktor apakah yang menentukan besar percepatan sentripetal?
9. Percepatan sentripetal adalah besaran vektor. Bagaimana arahnya?
D. Hasil Percobaan
1. Setiap kelompok mengumpulkan data dan pengolahan data percobaan
2. Menyusun laporan lengkap hasil percobaan (dilengkapi analisa data, teori
kesalahan dan teori kebenaran)
©2010-Direktorat Pembinaan SM
E. PENILAIAN
NOMOR ASPEK YANG DINILAI SKOR
1 PERSIAPAN 5
1. Menyiapkan alat dan bahan seperti gambar pada
petunjuk
1
2. Menimbang dengan neraca berat beban pemberat A(ma)
dan beban B yang diputar (mb)
1
3. Menentukan jari-jari lintasan R 1
4. Menentukan Variabel Dan Tabel Pengamatan 1
5. Menggunakan Alat Dan Bahan Dengan Benar 1
2 PELAKSANAAN 6
1. Memutar alat sentripetal sedemikian hingga benda B
berputar horisontal dan tetap
1
2. Mengukur dengan stopwach waktu untuk melakukan 20
putaran (t)
1
3. Mengulang kegiatan 2 sampai 6 sebanyak 5 kali dengan
beban pemberat A yang berbeda tetapi jari-jari lintasan
tetap (R tetap)
1
4. Ulangi kegiatan 2 sampai 6 sebanyak 5 kali dengan
beban
1
5. Mencatat hasil dalam tabel I pengamatan 1
6. Mencatat hasil dalamtabel II pengamatan 1
3 HASIL 7
1. Mengolah data hasil percobaan di atas dan hasil
pengolahannya diserahkan kepada guru pembimbing.
1
2. Tentukan satuan besar yang nilainya ditunjukan oleh
kolom 8
1
3. Adakah kesalahan-kesalahan yang anda lakukan dalam
percobaab ini?sebutkan kesalahan0kesalahan tersebut?
2
4. Membuat simpulan-simpulan tentang percepatan
sentripetal
1
5. Menulis persamaan percepatan sentripetal 1
6. Menuliskan faktor-faktor yang menentuka besarnya
percepatan sentripetal
1
Tanggal Keterangan
AHAD 3 10 17 24 31 9 Persiapan tahun pelajaran 2011/2012
SENIN 4 11 18 25 11 Hari pertama masuk madrasah
SELASA 5 12 19 26 11-13 Kegiatan orientasi peserta didik ( OPD )
RABU 6 13 20 27
KAMIS 7 14 21 28
JUM'AT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30
1-2 Perkiraan libur awal bulan ramadhan 1432 H ( menyesuaikan
18 keputusan Menteri Agama RI )
AHAD 7 14 21 28 17 Mengikuti upacara hari Proklamasi Kemerdekaan RI
SENIN 1 8 15 22 29 24-30 Perkiraan libur sebelum hari raya Idul Fitri 1432 H ( menyesuaikan
SELASA 2 9 16 23 30 keputusan menteri Agama RI )
RABU 3 10 17 24 31 31 Perkiraan libur 1 Syawwal 1432 H ( Menyesuikan Keputusan Meteri Agama RI )
KAMIS 4 11 18 25
JUM'AT 5 12 19 26
SABTU 6 13 20 27
1 - 7 Perkiraan libur sesudah hari raya Idul Fitri 1432 H ( Menyesuaikan Keputusan
15 Menteri Agama RI )
AHAD 4 11 18 25 26 -30 Kegiatan ulangan tengah semester gasal/semester I
SENIN 5 12 19 26
SELASA 6 13 20 27
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUM'AT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24
26
AHAD 2 9 16 23 30
SENIN 3 10 17 24 31
SELASA 4 11 18 25
RABU 5 12 19 26
KAMIS 6 13 20 27
JUM'AT 7 14 21 28
SABTU 1 8 15 22 29
6 Perkiraan libur hari raya Idul Adha 1433H ( MenyesuaikanKeputusan
26 Menteri Agama RI)
AHAD 6 13 20 27 27 Perkiraan libur tahun baru hijriyah 1433 H ( Menyesuaikan Keputusan
SENIN 7 14 21 28 Menteri Agama RI)
SELASA 1 8 15 22 29
RABU 2 9 16 23 30
KAMIS 3 10 17 24
JUM'AT 4 11 18 25
SABTU 5 12 19 26
1-9 Kegiatan ulangan akhir semester gasal/semester I
10-16 Kegiatan remidi, clase meeting dan pengolahan hasil belajar ( LHB )
AHAD 4 11 18 25 peserta didik
SENIN 5 12 19 26 17 Pembagian laporan hasil belajar ( LHB ) peserta didik
SELASA 6 13 20 27 19-31 Libur semester gasal/semester I
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUM'AT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24 31
2 Masuk pertama semester genap atau semester II
26 3 Upacara HAB Kemenag
AHAD 1 8 15 22 29
SENIN 2 9 16 23 30
SELASA 3 10 17 24 31
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUM'AT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
KALENDER PENDIDIKAN
MADRASAH ALIYAH (MA)
SEPTEMBER 2011
HARIJULI 2011
18
HARIDESEMBER 2011
HARIJANUARI 2012
HARIAGUSTUS 2011
HARI
HARI
HARIOKTOBER 2011
NOPEMBER 2011
Tanggal Keterangan
23 Perkiraan libur umum hari raya imlek
AHAD 5 12 19 26 Perkiraan libur umum hari raya nyepi
SENIN 6 13 20 27
SELASA 7 14 21 28
RABU 1 8 15 22 29
KAMIS 2 9 16 23
JUM'AT 3 10 17 24
SABTU 4 11 18 25
HARI 5-10 Kegiatan ulangan tengah semester genap/semester II
Perkiraan libur umum maulid Nabi Muhammad SAW
AHAD 4 11 18 25 5-14 Perkiraan UM (utama)
SENIN 5 12 19 26 19-28 Perkiraan UM (susulan)
SELASA 6 13 20 27
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUM'AT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24 31
HARI 16-19 Perkiraan UN (utama)
23-26 Perkiraan UN (susulan)
AHAD 19 8 15 22 29
SENIN 2 9 16 23 30
SELASA 3 10 17 24
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUM'AT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28
HARI
AHAD 6 13 20 27
SENIN 7 14 21 28
SELASA 1 8 15 22 29
RABU 2 9 16 23 30
KAMIS 3 10 17 24 31
JUM'AT 4 11 18 25
SABTU 5 12 19 26
HARI 6-14 Ulangan kenaikan kelas
4 15-22 Kegiatan remidi,pengolahan laporan hasil belajar (LHB) peserta didik
AHAD 3 10 17 24 23 Pembagian laporan hasil belajar (LHB) peserta didik
SENIN 4 11 18 25 25-30 Libur kenaikan kelas,pendaftaran PPD,menyesuaikan Kab/Kota
SELASA 5 12 19 26
RABU 6 13 20 27
KAMIS 7 14 21 28
JUM'AT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30
HARI 2-14 Liburan kenaikan kelas, Pendaftaran,analisis dan pengumuman hasil PPD
14 Persiapan tahun pelajaran 2012-2013
AHAD 1 8 15 22 29 16-18 Kegiatan orientasi peserta didik (OPD)
SENIN 2 9 16 23 30
SELASA 3 10 17 24 31
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUM'AT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28
Semarang, April 2011
a.n. Kepala
Kabid Mapenda Islam
Drs. H. Jamun, M.Pd.I
NIP. 196201041991031001
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012
KALENDER PENDIDIKAN
MADRASAH ALIYAH (MA)
APRIL 2012
21
HARIPEBRUARI 2012
JULI 2012
MARET 2012
18
MEI 2012
27
JUNI 2012
Tanggal Keterangan
AHAD 3 10 17 24 31 9 Persiapan tahun pelajaran 2011/2012
SENIN 4 11 18 25 11 Hari pertama masuk madrasah
SELASA 5 12 19 26 11-13 Kegiatan orientasi peserta didik ( OPD )
RABU 6 13 20 27
KAMIS 7 14 21 28
JUM'AT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30
1-2 Perkiraan libur awal bulan ramadhan 1432 H ( menyesuaikan
18 keputusan Menteri Agama RI )
AHAD 7 14 21 28 17 Mengikuti upacara hari Proklamasi Kemerdekaan RI
SENIN 1 8 15 22 29 24-30 Perkiraan libur sebelum hari raya Idul Fitri 1432 H ( menyesuaikan
SELASA 2 9 16 23 30 keputusan menteri Agama RI )
RABU 3 10 17 24 31 31 Perkiraan libur 1 Syawwal 1432 H ( Menyesuikan Keputusan Meteri Agama RI )
KAMIS 4 11 18 25
JUM'AT 5 12 19 26
SABTU 6 13 20 27
1 - 7 Perkiraan libur sesudah hari raya Idul Fitri 1432 H ( Menyesuaikan Keputusan
15 Menteri Agama RI )
AHAD 4 11 18 25 26 -30 Kegiatan ulangan tengah semester gasal/semester I
SENIN 5 12 19 26
SELASA 6 13 20 27
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUM'AT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24
26
AHAD 2 9 16 23 30
SENIN 3 10 17 24 31
SELASA 4 11 18 25
RABU 5 12 19 26
KAMIS 6 13 20 27
JUM'AT 7 14 21 28
SABTU 1 8 15 22 29
6 Perkiraan libur hari raya Idul Adha 1433H ( MenyesuaikanKeputusan
26 Menteri Agama RI)
AHAD 6 13 20 27 27 Perkiraan libur tahun baru hijriyah 1433 H ( Menyesuaikan Keputusan
SENIN 7 14 21 28 Menteri Agama RI)
SELASA 1 8 15 22 29
RABU 2 9 16 23 30
KAMIS 3 10 17 24
JUM'AT 4 11 18 25
SABTU 5 12 19 26
1-9 Kegiatan ulangan akhir semester gasal/semester I
10-16 Kegiatan remidi, clase meeting dan pengolahan laporan hasil belajar ( LHB )
AHAD 4 11 18 25 peserta didik
SENIN 5 12 19 26 17 Pembagian laporan hasil belajar ( LHB ) peserta didik
SELASA 6 13 20 27 19-31 Libur semester gasal/semester I
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUM'AT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24 31
2 Masuk pertama semester genap atau semester II
26 3 Upacara HAB Kemenag
AHAD 1 8 15 22 29
SENIN 2 9 16 23 30
SELASA 3 10 17 24 31
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUM'AT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
KALENDER PENDIDIKAN
RA DAN MI
SEPTEMBER 2011
HARIJULI 2011
18
HARIDESEMBER 2011
HARIJANUARI 2012
HARIAGUSTUS 2011
HARI
HARI
HARIOKTOBER 2011
NOPEMBER 2011
Tanggal Keterangan
23 Perkiraan libur umum hari raya imlek
AHAD 5 12 19 26 Perkiraan libur umum hari raya nyepi
SENIN 6 13 20 27
SELASA 7 14 21 28
RABU 1 8 15 22 29
KAMIS 2 9 16 23
JUM'AT 3 10 17 24
SABTU 4 11 18 25
HARI 5-10 Kegiatan ulangan tengah semester genap/semester II
Perkiraan libur umum maulid Nabi Muhammad SAW
AHAD 4 11 18 25
SENIN 5 12 19 26
SELASA 6 13 20 27
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUM'AT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24 31
HARI 2-7 Perkiraan UM (utama)
9-14 Perkiraan UM (susulan)
AHAD 19 8 15 22 29
SENIN 2 9 16 23 30
SELASA 3 10 17 24
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUM'AT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28
HARI 14-16 Perkiraan UN (utama)
21-23 Perkiraan UN (susulan)
AHAD 6 13 20 27
SENIN 7 14 21 28
SELASA 1 8 15 22 29
RABU 2 9 16 23 30
KAMIS 3 10 17 24 31
JUM'AT 4 11 18 25
SABTU 5 12 19 26
HARI 6-13 Ulangan kenaikan kelas
4 14-22 Kegiatan remidi,pengolahan laporan hasil belajar (LHB) peserta didik
AHAD 3 10 17 24 23 Pembagian laporan hasil belajar (LHB) peserta didik
SENIN 4 11 18 25 25-30 Libur kenaikan kelas,pendaftaran PPD,menyesuaikan Kab/Kota
SELASA 5 12 19 26
RABU 6 13 20 27
KAMIS 7 14 21 28
JUM'AT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30
HARI 2-14 Libur kenaikan kelas, Pendaftaran,analisis dan pengumuman hasil PPD
14 14 Persiapan tahun pelajaran 2012-2013
AHAD 1 8 15 22 29 16-18 Kegiatan orientasi peserta didik (OPD)
SENIN 2 9 16 23 30
SELASA 3 10 17 24 31
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUM'AT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28
Semarang, April 2011
a.n. Kepala
Kabid Mapenda Islam
Drs. H. Jamun, M.Pd.I
NIP. 196201041991031001
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012
KALENDER PENDIDIKAN
RA DAN MI
APRIL 2012
19
HARIPEBRUARI 2012
JULI 2012
MARET 2012
20
MEI 2012
24
JUNI 2012
Tanggal Keterangan
AHAD 3 10 17 24 31 9 Persiapan tahun pelajaran 2011/2012
SENIN 4 11 18 25 11 Hari pertama masuk madrasah
SELASA 5 12 19 26 11-13 Kegiatan orientasi peserta didik ( OPD )
RABU 6 13 20 27
KAMIS 7 14 21 28
JUM'AT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30
1-2 Perkiraan libur awal bulan ramadhan 1432 H ( menyesuaikan
18 keputusan Menteri Agama RI )
AHAD 7 14 21 28 17 Mengikuti upacara hari Proklamasi Kemerdekaan RI
SENIN 1 8 15 22 29 24-30 Perkiraan libur sebelum hari raya Idul Fitri 1432 H ( menyesuaikan
SELASA 2 9 16 23 30 keputusan menteri Agama RI )
RABU 3 10 17 24 31 31 Perkiraan libur 1 Syawwal 1432 H ( Menyesuikan Keputusan Meteri Agama RI )
KAMIS 4 11 18 25
JUM'AT 5 12 19 26
SABTU 6 13 20 27
1 - 7 Perkiraan libur sesudah hari raya Idul Fitri 1432 H ( Menyesuaikan Keputusan
15 Menteri Agama RI )
AHAD 4 11 18 25 26 -30 Kegiatan ulangan tengah semester gasal/semester I
SENIN 5 12 19 26
SELASA 6 13 20 27
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUM'AT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24
26
AHAD 2 9 16 23 30
SENIN 3 10 17 24 31
SELASA 4 11 18 25
RABU 5 12 19 26
KAMIS 6 13 20 27
JUM'AT 7 14 21 28
SABTU 1 8 15 22 29
6 Perkiraan libur hari raya Idul Adha 1433H ( MenyesuaikanKeputusan
26 Menteri Agama RI)
AHAD 6 13 20 27 27 Perkiraan libur tahun baru hijriyah 1433 H ( Menyesuaikan Keputusan
SENIN 7 14 21 28 Menteri Agama RI)
SELASA 1 8 15 22 29
RABU 2 9 16 23 30
KAMIS 3 10 17 24
JUM'AT 4 11 18 25
SABTU 5 12 19 26
1-9 Kegiatan ulangan akhir semester gasal/semester I
10-16 Kegiatan remidi, clase meeting dan pengolahan hasil belajar ( LHB )
AHAD 4 11 18 25 peserta didik
SENIN 5 12 19 26 17 Pembagian laporan hasil belajar ( LHB ) peserta didik
SELASA 6 13 20 27 19-31 Libur semester gasal/semester I
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUM'AT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24 31
2 Masuk pertama semester genap atau semester II
26 3 Upacara HAB Kemenag
AHAD 1 8 15 22 29
SENIN 2 9 16 23 30
SELASA 3 10 17 24 31
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUM'AT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28
HARIJANUARI 2012
HARIOKTOBER 2011
HARIDESEMBER 2011
HARINOPEMBER 2011
HARIAGUSTUS 2011
HARISEPTEMBER 2011
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
HARIJULI 2011
18
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH
KALENDER PENDIDIKAN
MADRASAH TSANAWIYAH ( MTS )
Tanggal Keterangan
23 Perkiraan libur umum hari raya imlek
AHAD 5 12 19 26 Perkiraan libur umum hari raya nyepi
SENIN 6 13 20 27
SELASA 7 14 21 28
RABU 1 8 15 22 29
KAMIS 2 9 16 23
JUM'AT 3 10 17 24
SABTU 4 11 18 25
HARI 12-17 Kegiatan ulangan tengah semester genap/semester II
12-19 Perkiraan UM (utama)
AHAD 4 11 18 25 20-27 Perkiraan UM (susulan)
SENIN 5 12 19 26 Perkiraan libur umum maulid Nabi Muhammad SAW
SELASA 6 13 20 27
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUM'AT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24 31
HARI 23 - 26 Perkiraan UN (utama)
30 Perkiraan UN (susulan)
AHAD 1 8 15 22 29
SENIN 2 9 16 23 30
SELASA 3 10 17 24
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUM'AT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28
HARI 1-3 Perkiraan UN (susulan)
AHAD 6 13 20 27
SENIN 7 14 21 28
SELASA 1 8 15 22 29
RABU 2 9 16 23 30
KAMIS 3 10 17 24 31
JUM'AT 4 11 18 25
SABTU 5 12 19 26
HARI 6-13 Ulangan kenaikan kelas
4 14-22 Kegiatan remidi,pengolahan laporan hasil belajar (LHB) peserta didik
AHAD 3 10 17 24 23 Pembagian laporan hasil belajar (LHB) peserta didik
SENIN 4 11 18 25 25-30 Libur kenaikan kelas,pendaftaran PPD,menyesuaikan Kab/Kota
SELASA 5 12 19 26
RABU 6 13 20 27
KAMIS 7 14 21 28
JUM'AT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30
HARI 2-14 Liburan kenaikan kelas, Pendaftaran,analisis dan pengumuman hasil PPD
14 Persiapan tahun pelajaran 2012-2013
AHAD 1 8 15 22 29 16-18 Kegiatan orientasi peserta didik (OPD)
SENIN 2 9 16 23 30
SELASA 3 10 17 24 31
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUM'AT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28
Semarang, April 2011
a.n. Kepala
Kabid Mapenda Islam
Drs. H. Jamun, M.Pd.I
NIP. 196201041991031001
MEI 2012
27
JULI 2012
JUNI 2012
MARET 2012
20
APRIL 2012
TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012
HARIPEBRUARI 2012
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH
KALENDER PENDIDIKAN
MADRASAH TSANAWIYAH ( MTS )
PROGRAM SEMESTER
MADRASAH ALIYAH NEGERI PEMALANG
KELAS : XI SEMESTER : 1 (SATU)
MAPEL : FISIKA TAHUN PELAJARAN :2011/2012
PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU
I. Perhitungan Minggu Dalam Semester
NO BULAN JUMLAH MINGGU
1 JULI 5 MINGGU
2 AGUSTUS 4 MINGGU
3 SEPTEMBER 4 MINGGU
4 OKTOBER 5 MINGGU
5 NOPEMBER 4 MINGGU
6 DESEMBER 4 MINGGU
JUMLAH 26 MINGGU
II. Jumlah Minggu Yang Tidak Efektif
NO BULAN JUMLAH MINGGU Keterangan
1 JULI 2 MINGGU Libur TP 2011/2012 & OPD
2 AGUSTUS 2 MINGGU Libur awal Ramadhan dan menjelang Idul Fitri
3 SEPTEMBER 2 MINGGU Libur setelah Idul Fitri dan UTS
4 OKTOBER 0 MINGGU -
5 NOPEMBER 0 MINGGU -
6 DESEMBER 4 MINGGU Kegiatan semester I dan libur semester I
JUMLAH 10 MINGGU
III. Jumlah Minggu Efektif : 26 Minggu – 10 Minggu = 16 Minggu
IV. Jumlah Jam Pelajaran Efektif : 16 Minggu x 4 Jam / Minggu = 64 Jam Pelajaran
DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU
NO KOMPETENSI DASAR / MATERI POKOK JML. JAM PELAJARAN
1 Gerak lurus,Gerak melingkar,Gerak parabola 11
2 Hukum Newton tentang Gravitasi 11
3 Hukum Hooke dan elastisitas 9
4 Gerak getaran 9
5 Usaha dan energi 7
6 Hukum kekekalan energi mekanik 7
7 Momentum, impuls, dan tumbukan 10
JUMLAH 64
Mengetahui Pemalang , 18 Juli 2011
Kepala MAN Pemalang Guru Mata Pelajaran Fisika
Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd Nurkholis Indaka,S.Pd.
NIP.19630517 199303 1 004 NIP.19790327 200501 1 005
KTSP by NURKHOLIS INDAKA,S.Pd
PROGRAM SEMESTER
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Nama Sekolah : MAN Pemalang Kelas/ Semester : XII/1 Mata Pelajaran : Fisika Kode Kompetensi : 1. Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi
Dasar Indikator Materi Pokok
Alokasi
Waktu
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.1 Mendes-kripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum
• Mengidentifi-kasi karakteristik gelombang transfersal dan longitudinal
• Mengidentifi-kasi karakteristik gelombang mekanik dan elektromagne-tik
• Menyelidiki sifat-sifat gelombang (pemantulan/ pembiasan, superposisi, interferensi, dispersi, difraksi, danpolarisasi) serta penerapnnya
Gejala dan Ciri-ciri Gelombang
12 JP
2
2
2
2
T
E
S
S
E
M
E
S
T
E
R
T
E
S
S
E
M
E
S
T
E
R
KTSP by NURKHOLIS INDAKA,S.Pd
Kompetensi
Dasar Indikator Materi Pokok
Alokasi
Waktu
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
dalam kehidupan sehari-hari
• Mengidentifi-kasi persamaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner
2
2
T
e
s
s
e
m
e
s
t
e
r
T
e
s
s
e
m
e
s
t
e
r
1.2 Mendes-kripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi dan cahaya
• Mendeskripsi-kan gejala dan ciri-iri gelombang bunyi
• Menerapkan asas Dopller untuk gelombang bunyi.
• Mendes-kripsikan gejala dan ciri gelombang cahaya
Gelombang Bunyi
Gelombang cahaya
16 JP 2
2
2
4
4
KTSP by NURKHOLIS INDAKA,S.Pd
Kompetensi
Dasar Indikator Materi Pokok
Alokasi
Waktu
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.3 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi
- Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dalam teknologi
- Menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya dalam teknologi
Manfaat Gelombang Bunyi (ultrasonic, infrasonic)
Gelombang Cahaya (warna cahaya, penerapan interferensi dan difraksi cahaya dalam teknologgi fotocopy dan lain-lain)
10 JP 2
4
2
2
T
e
s
s
e
m
e
s
t
e
r
T
e
s
s
e
m
e
s
t
e
r
Uji Materi 2 JP
Remedial 2 JP
Pengayaan 2 JP
Mengetahui, Pemalang, 18 juli 2011
Kepala MAN Pemalang Guru Mapel
Drs. H. Lutfil Hakim, M.Pd Nurkholis Indaka,S.Pd
NIP. 19630517 199303 1 004 NIP.197903272005011005
KTSP by NURKHOLIS INDAKA,S.Pd
PROGRAM SEMESTER
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Nama Sekolah : MAN Pemalang Kelas/ Semester : XII/1 Mata Pelajaran : Fisika Kode Kompetensi : 2. Standar Kompetensi : Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
Kompetensi
Dasar Indikator Materi Pokok
Alokasi
Waktu
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2.1 Memfor-mulasikan gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi potensial listrik serta penerapannya pada keping sejajar
• Mendeskripsikan gaya elektrostatik (hukum Coulomb) pada muatan titik
• Mengaplikasikan hukum Coulomb dan Gauss untk mencari medan listrik bagi distribusi muatan kontinu
• Memformulasikan energi potensial listrik dan kaitannya dengan gaya/medan listrik dan potensial listrik
• Memformulasikan prinsip kerja kapasitor keping sejajar
Listrik Statis
• Gaya elektros-tatik
• Medan listrik dan hukum Gauss
• Potensial dan energi potensial listrik
• Kapasitor keping sejajar
• Rangkaian kapasitor
22 JP
4
4
2
4
2
4
2
U
T
S
T
E
S
S
E
M
E
S
T
E
R
T
E
S
S
E
M
E
S
T
E
R
KTSP by NURKHOLIS INDAKA,S.Pd
Kompetensi
Dasar Indikator Materi Pokok
Alokasi
Waktu
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2.2 Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik pada beberapa produk teknologi
• Mendeskripsikan induksi magnetik sekitar kawat berarus
• Mendeskripsikan gaya magnetik pada kawat berarus dan muatan bergerak
• Menerapkan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi seperti pada bel listrik atau motor listrik
Induksi Magnetik
1. Percobaan Oersted
2. Hukum Ampere
3. Medan magnet sekitar kawat berarus (lurus, melingkar, solenoida)
4. Gaya magnetik (gaya Lorentz)
17 JP 4
2
4
2
U
T
S
4
1
T
E
S
S
E
M
E
S
T
E
R
T
E
S
S
E
M
E
S
T
E
R
2.3 Memformulasikan konsep induksi Faraday dan arus bolak-balik serta penerapan-nya
• Memformulasikan konsep induksi elektromagnetik
• Menerapkan konsep induksi elektromagnetik pada teknologi (misalnya generator dan transformator)
Induksi Elektromagnetik dan Arus Bolak-Balik
1 Induksi Faraday dan hukum Lenz
2 Ggl dan arus induksi
19 JP
1
4
2
4
2
T
KTSP by NURKHOLIS INDAKA,S.Pd
Kompetensi
Dasar Indikator Materi Pokok
Alokasi
Waktu
Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
• Memformulasikan konsep arus induksi dan ggl induksi
• Memformulasikan konsep arus dan tegangan bolak-balik
3 Generator dan transformator
4 Arus dan tegangan bolak-balik
5 Rangkaian RLC dan prinsip resonansi
U
T
S
4
2
T
E
S
S
E
M
E
S
T
E
R
E
S
S
E
M
E
S
T
E
R
Uji Materi 2 JP
Remedial 2 JP
Pengayaan 2 JP
Mengetahui, Pemalang,……………………….………
Kepala MAN Pemalang Guru Mapel
KTSP by NURKHOLIS INDAKA,S.Pd
Drs. H. Lutfil Hakim, M.Pd Nurkholis Indaka,S.Pd
NIP. 19630517 199303 1 004 NIP.197903272005011005
Silabus Pelajaran Fisika kelas XII smt I
Lampiran 15
SILABUS
Nama Madrasah: MAN Pemalang
Mata Pelajaran : Fisika Alokasi Waktu per semester : 96 jam pelajaran Kelas/Semester : XII/1 Standar Kompetensi: 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/Alat
Pendidikan karakter
Teknik Bentuk Instrumen
6.1 Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum
Gejala dan Ciri-ciri Gelombang
• Mendemonstrasikan gelombang transversal dan longitudinal dengan berani
• Mengkaji literatur untuk membedakan karakteristik gelombang mekanik dan elektromagnetik dengan senang membaca
• Menunjukkan sifat-sifat umum gelombang (pemantulan, pembiasan, superposisi, interferensi, dispersi,difraksi dan polarisasi) melalui percobaan dengan kerja keras
• Merumuskan persamaan gelombang (simpangan, kecepatan, fase, dan energi) melalui diskusi kelas dengan toleransi
• Melakukan percobaan Melde dengan kerja keras
• Mengidentifikasi karakteristik gelombang transfersal dengan rasa ingin tahu
• Mengidentifikasi karakteristik gelombang longitudinal dengan rasa ingin tahu
• Menyelidiki sifat-sifat umum gelombang (pemantulan/pembiasan, superposisi, interferensi, disperse, difraksi dan polarisasi) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan kerja keras
• Mengidentifikasi persamaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner dengan rasa ingin tahu
Tes tertulis
Tertulis dan
unjuk kerja
Sebutkan ciri-ciri gelombang
transfersal
12 jam Sumber: Buku paket Fisika
Bahan: LKS
Alat:
- slinki, tali, kit percobaan melde (tali, penggetar, beban, penggaris)
rasa ingin tahu, berani, senang membaca, kerja keras, toleransi
Silabus Pelajaran Fisika kelas XII smt I
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/Alat
Pendidikan karakter
Teknik Bentuk Instrumen
6.2 Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi dan cahaya
Gelombang Bunyi
Gelombang cahaya
• Melakukan percobaan/ pengamatan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi (misalnya, resonansi, interferensi, dan efek Doppler) dengan kerja keras
• Melakukan percobaan gejala dan ciri gelombang cahaya (misalnya: interferensi, difraksi, dan lain-lain) dengan kerja keras
• Mendiskusikan gejala dan ciri gelombang bunyi ( termasuk nada dan taraf intensitas) dan cahaya berdasarkan kajian literature dengan toleransi dan senang membaca
• Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi dengan rasa ingin tahu
• Mendeskripsikan gejala dan ciri gelombang cahaya dengan rasa ingin tahu
Pengamatan
Tes tertulis
Unjuk kerja
essay
Penilaian sikap, psikomotor
Tuliskan rumusan efek Dopler
Sebuah mobil ambulan V= 72 km/s dengan frekuensi sirine 400 Hz mendekati orang yang diam. Tentukan frekuensi yang terdengar orang tersebut.
16 jam Sumber: Buku paket Fisika
Bahan: LKS, hasil kerja siswa, bahan presentasi
Alat: prisma, cermin, kisi defraksi, sumber cahaya, laser.
rasa ingin tahu, kerja keras, toleransi, senang membaca
Silabus Pelajaran Fisika kelas XII smt I
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/Alat
Pendidikan karakter
Teknik Bentuk Instrumen
6.3 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi
Manfaat Gelombang Bunyi (ultrasonic, infrasonic)
Gelombang Cahaya (warna cahaya, penerapan interferensi dan difraksi cahaya dalam teknologgi fotocopy dan lain-lain)
• Melakukan kajian literatur pemanfaatan bunyi dan gelombang cahaya dalam kehidupan secara individu melalui berbagai sumber dengan senang membaca
• Memaparkan pemanfaatan bunyi dalam teknologi melalui kajian literature (misalnya pada NDT/USG) dengan berani
• Memaparkan pemanfaatan cahaya dalam teknologi (misalnya pada teknologi photocopy, CD, OHP dan Scan) dengan berani
• Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dalam teknologi dengan peduli lingkungan
• Menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya dalam teknologi dengan peduli lingkungan
test tertulis
essay Bagaimana proses kita dapat mendengar suara yang jauh.
Jelaskan prinsip kerja fiber optik
10 jam Sumber: Buku paket Fisika
Bahan: LKS.
senang membaca, berani, peduli lingkungan
Silabus Pelajaran Fisika kelas XII smt I
Standar Kompetensi:
7. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/Alat
Pendidikan karakter
Teknik Bentuk Instrumen
7.1 Memformulasikan gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi potensial listrik serta penerapannya pada keping sejajar
Listrik Statis
• Gaya elektrostatik
• Medan listrik dan hukum Gauss
• Potensial dan energi potensial listrik
• Kapasitor keping sejajar
• Rangkaian kapasitor
• Mengidentifikasi karakteristik gaya elektrostatik dan medan listrik melalui peragaan
secara klasikal dengan berani
• Merumuskan gaya Coulomb, medan listrik, potensial listrik, dan hukum kekekalan energi mekanik dalam medan listrik, serta kapasitor melalui diskusi kelas dengan toleransi
• Menghitung gaya Coulomb, medan listrik, potensial dan energi potensial, kapasitor rangkaian, serta energi kapasitor dalam diskusi pemecahan masalah dengan toleransi
• Mendeskripsikan gaya elektrostatik (hukum Coulomb) pada muatan titik dengan rasa ingin tahu
• Mengaplikasikan hukum Coulomb dan Gauss untk mencari medan listrik bagi distribusi muatan kontinu dengan rasa ingin tahu
• Memformulasikan energi potensial listrik dan kaitannya dengan gaya/medan listrik dan potensial listrik dengan rasa ingin tahu
• Memformulasikan prinsip kerja kapasitor keping sejajar dengan rasa ingin tahu
Pengamatan
Test tertulis
Diskusi, presentasi
Essay
Penugasan
Dua buah muatan listrik masing masing 40 µC dan 20 µC terletak pada jarak 2 cm. tentukan gaya Coloumb yang timbul.
22 jam Sumber: Buku paket Fisika
Bahan : LKS
Alat: media presentasi
rasa ingin tahu,
berani, toleransi
Silabus Pelajaran Fisika kelas XII smt I
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/Alat
Pendidikan karakter
Teknik Bentuk Instrumen
7.2 Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik pada beberapa produk teknologi
Induksi Magnetik
• Percobaan Oersted
• Hukum Ampere
• Medan listrik sekitar kawat berarus (lurus, melingkar, solenoida)
• Gaya magnetik (gaya Lorentz)
• Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi karakteristik medan listrik di sekitar kawat berarus dan gaya magnetik dengan kerja keras
• Memformulasikan kuat medan magnetik dan gaya magnetik pada berbagai keadaan (alat) dalam diskusi kelas dengan toleransi
• Merancang dan membuat motor listrik sederhana secara berkelompok dengan kerja keras
• Mendeskripsikan induksi magnetik sekitar kawat berarus dengan berani
• Mendeskripsikan gaya magnetik pada kawat berarus dan muatan bergerak dengan rasa ingin tahu
• Menerapkan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi seperti pada bel listrik atau motor listrik dengan peduli lingkungan
Pengamatan
Test tertulis
Unjuk kerja
Essay
Penilaian kinerja (sikap dan praktik).
Jelaskan prinsip kerja bel listrik dan motor listrik
17 jam Sumber: Buku paket Fisika
Bahan: lembar kerja, hasil kerja siswa.
Alat: , power suply, kawat/kabel, magnet batang/ magnet U, amperemeter
rasa ingin tahu, berani, kerja keras, peduli lingkungan
Silabus Pelajaran Fisika kelas XII smt I
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/Alat
Pendidikan karakter
Teknik Bentuk Instrumen
7.3 Memformulasikan konsep induksi Faraday dan arus bolak-balik serta penerapannya
Induksi Elektromagnetik dan Arus Bolak-Balik
• Induksi Faraday dan hukum Lenz
• Ggl dan arus induksi
• Generator dan transformator
• Arus dan tegangan bolak-balik
• Rangkaian RLC dan prinsip resonansi
• Mendemonstrasikan karakteristik induksi elektromagnetik dan pengukuran arus bolak-balik dengan berani
• Mendiskusikan formulasi induksi Faraday dalam berbagai keadaan dan karakteristik pengukuran serta parameter arus bolak balik pada rangkaian RLC dengan toleransi
• Menghitung ggl dan arus induksi dalam berbagai keadaan serta parameter arus bolak-balik dalam berbagai pemecahan masalah dengan rasa ingin tahu
• Memformulasikan konsep induksi elektromagnetik dengan rasa ingin tahu
• Menerapkan konsep induksi elektromagnetik pada teknologi (misalnya generator dan transformator) dengan peduli lingkungan
• Memformulasikan konsep arus induksi dan ggl induksi dengan rasa ingin tahu
• Memformulasikan konsep arus dan tegangan bolak-balik dengan rasa ingin tahu
Pengamatan
Tes tertulis
Unjuk kerja
Penilaian kinerja (sikap dan praktik), hasil karya (produk), test tertulis
Berapakah induksi magnet di pusat kawat melingkar yang berjari-jari 10 cm jika dialiri arus 5 ampere?
19 jam Sumber: Buku paket Fisika
Bahan: LKS
Alat: , magnet batang/ magnet U, amperemeter, kumparan kawat, transformator
rasa ingin tahu, berani, toleransi, peduli lingkungan
Mengetahui, Pemalang, Kepala MAN Pemalang Guru Bidang Studi Fisika (Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd) ...................................... NIP.19630517 199303 1 004 NIP. .............................
1
Lampiran 16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XII/1
Pertemuan ke :
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
Standar kompetensi : 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam
menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar : 6.1 Mendiskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum
Indikator :
A. Pertemuan 1
1. Mengidentifikasi karakteristik gelombang transversal
2. Mengidentifikasi karakteristik gelombang longitudinal
3. Menyelidiki sifat-sifat gelombang
4. Menyebutkan contoh peristiwa pemantulan gelombang
B. Pertemuan 2
1. Menggunakan persamaan gelombang unuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
2. Menggunakan persemaan melde untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
C. Pertemuan 3
1. Menggunakan persamaan gelombang unuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
2. Menggunakan persamaan melde untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
I. Tujuan Pembelajaran :
A. Pertemuan 1
1. siswa dapat mengidentifikasi karakteristik gelombang transversal dengan rasa
ingin tahu
2. siswa dapat mengidentifikasi karakteristik gelombang longitudinal dengan
rasa ingin tahu
3. siswa dapat menyebutkan sifat-sifat gelombang dengan kerja keras
4. siswa dapat menyebutkan contoh peristiwa pemantulan gelombang dengan
kerja keras
B. Pertemuan 2
1. Siswa dapat menggunakan persamaan gelombang untuk menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan peduli lingkungan
2. siswa dapat menggunakan persamaan melde untuk menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari dengan peduli lingkungan
C. Pertemuan 3
2
1. Siswa dapat menggunakan persamaan gelombang untuk meyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan peduli lingkungan
2. siswa dapat menggunakan persamaan melde untuk menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari dengan peduli lingkungan
II. Materi ajar : Gejala dan ciri-ciri gelombang
Gelombang merupakan getaran yang merambat melalui medium, baik zat padat, cair,
maupun gas.
Berdasarkan arah getar dan arah rambat gelombang dibagi 2 yaitu gelombang
transversal dan gelombang longitudinal. Arah getar tegak lurus arah rambat disebut
transversal, sedangkan arah getar searah arah rambat disebut longitudinal.
Gelombang berdasarkan mediumnya dibagi 2 yaitu gelombang mekanik dan
gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik merambat memerlukan medium
sedangkan electromagnet tidak memerlukan medium. Gelombang mekanik dapat
berupa transversal ( pada tali, permukaan air ), dan juga dapat berupa longitudinal
misalnya pada bunyi. Sedangkan gelombang elektromagnetik berupa transversal
contohnya pada gelombang sinar gamma, sinar X, sinar ultraviolet, cahaya tampak,
inframerah, mikro dan radio.
Intensitas Energi Gelombang
Dari dasar hokum kekekalan energy mekanik, energy gelombang dirumuskan
E=0,5.k.A2 dimana k= 4π
2 m f
2 . daya gelombang dirumuskan :
A
PI = atau dapat
dinyatakan sbb : 2
2
2
1
1
2
r
r
I
I=
Persamaan Gelombang Berjalan
Dinyatakan sbb: ( )kxtSinAy p −= ω. gelombang merambat ke kanan dan arah getar
mula-mula ke atas. Untuk persamaan kecepatannya ( )kxtCosAv p −= ωω . dan untuk
persamaan percepatannya ( )kxtASina p −−= ωω 2 . Sudut fasenya
( ) πϕλ
πωθ 22 =
−=−=x
T
tkxtp , dan untuk beda fasenya dirumuskan :
λϕ
x∆=∆
Persamaan Gelombang Stasioner
Persamaannya gelombang stasioner ujung bebas di rumuskan: tSinACoskxy p ω.2=
Sedangkan letak perut dari ujung bebas dirumuskan
=+ λ4
121 nxn dan letak simpul
dari ujung bebas ( )
+=+ λ4
1121 nxn
Persamaan gelombang stasioner ujung tetap dirumuskan tASinkxCosy p ω2=
Sedangkan letak perut dari ujung tetap dirumuskan ( )
+=+ λ4
1121 nxn dan letak
simpul dari ujung tetap
=+ λ4
121 nxn
Superposisi Gelombang
Superposisi merupakan gabungan 2 gelombang atau lebih sehingga didapat gelombang
baru dirumuskan y = y1 + y2 .
3
Sifat –sifat Gelombang
Ada bebrapa sifat-sifatnya al:pemantulan, pembiasan, pelenturan, interferensi,
disperse, polarisasi.
III. Metode pembelajaran : Demontrasi, diskusi dan eksperimen
IV. Langkah-langkah pembelajaran :
A. Pertemuan 1
Kegiatan awal
- Apersepsi
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa menjawab pertanyaan guru berkaitan dengan gerak harmonic
dengan berani
- Siswa mengkaji literatur tentang sifat-sifat gelombang dengan senang
membaca
- Siswa menyebutkan contoh peristiwa pemantulan gelombang dengan
kerja keras
- Siswa mengamati demonstrasi guru yang menggunakan tali dan slinki
dengan rasa ingin tahu
Elaborasi
- Siswa mendiskusikan hasil pengamatan melalui bimbingan guru
dengan cinta damai dan toleransi
- Siswa menyajikan kesimpulan diskusi melalui presentasi dengan
berani
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan kreatif
Kegiatan akhir
- Penegasan/menyimpulkan kembali
- Post test
B. Pertemuan 2
Kegiatan awal
- Pre test tentang persamaan gelombang
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa mengkaji tentang literatur yang berkaitan dengan persamaan
gelombang dengan senang membaca
Elaborasi
- Siswa mengaplikasikan persamaan gelombang untuk menyelesaikan
masalah dengan peduli lingkungan
- Siswa mengaplikasikan persamaan gelombang untuk menyelesaikan
masalah dengan peduli lingkungan
Konfirmasi
4
- Siswa mendapatkan refleksi dari guru tentang cara menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan persamaan gelombang dengan
rasa ingin tahu
Kegiatan akhir
- Post test tentang persamaan gelombang
C. Pertemuan 3
Kegiatan awal
- Pre test tentang percobaan Melde
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa membuat kelompok dengan semangat kebangsaan
- Siswa melakukan eksperimen percobaan Melde dengan kerja keras
Elaborasi
- Siswa mempresentasikan hasil percobaan Melde dengan berani
- Siswa menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari
menggunakan persamaan Melde dengan peduli lingkungan
Konfirmasi
- Siswa membuat kesimpulan hasil percobaan Melde dengan jujur
- Siswa membuat kesimpulan mengenai pengaruh gaya, rapat massa
terhadap kecepatan gelombang dengan jujur
Kegiatan akhir
- Siswa mengumpulkan laporan praktikum dengan senang membaca
- Siswa mendapat informasi tugas rumah
V. Alat/bahan/sumber belajar : Kit percobaan Melde, Slinki, tali, buku paket fisika, LKS
VI. Penilaian
- Teknik : tes tertulis
- Bentuk : esay
- Contoh intrumen :
1. Sebutkan ciri-ciri gelombang trasversal
2. Sebutkan ciri-ciri gelombang longitudinal
3. Sebutkan empat sifat gelombang
4. Berikan dua contoh peristiwa pemantulan gelombang
Mengetahui Pemalang ,
Kepala MAN Pemalang Guru Mata Pelajaran Fisika
(Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd) (Nurkholis Indaka,S.Pd.)
NIP.19630517 199303 1 004 NIP.19790327 200501 1 005
5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XII/1
Pertemuan ke :
Alokasi Waktu : 16 x 45 menit
Standar kompetensi : 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam
menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar : 6.2 Mendiskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi dan
cahaya
Indikator :
1. Mendiskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi
2. Mendiskripsikan gejala dan ciri gelombang cahaya
I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mendiskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi dengan rasa
ingin tahu
2. Siswa dapat mendiskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang cahaya dengan
rasa ingin tahu
II. Materi Ajar :
1. Gelombang bunyi
Ciri- ciri Gelombang Bunyi
Memiliki beberapa ciri: adanya cepat rambat bunyi ( percobaan Melde) yang
tentunya memerlukan medium zat, baik zat padat, cair atau gas.
Klasifikasi gelombang bunyi yaitu bunyi infrasonic ( kurang dari 20 Hz ),
bunyi audiosonik ( 20 sampai 20.000 Hz ), dan bunyi ultrasonic ( lebih dari
20.000 Hz ).
Gejala –gejala Gelombang Bunyi
Antara lain : pemantulan, pembiasan, difraksi, interferensi, efek Doppler serta
pelayangan.
2. Gelombang cahaya
Sifat –sifat cahaya antara lain : dapat diuraikan( disperse ), dapat dilenturkan (
difraksi ), dapat berinterferensi ( interferensi celah ganda dan lapisan tipis ) ,
serta dapat dipolarisasikan.
III. Metode pembelajaran : Diskusi Informasi dan Eksperimen
IV. Langkah-langkah pembelajaran :
A. Pertemuan 1.
Kegiatan awal
- Pre Test tentang gelombang bunyi
Kegiatan inti
6
Eksplorasi
- Siswa mendapat informasi tentang efek Doppler
Elaborasi
- Siswa menyelesaikan masalah menggunakan persamaan efek Doppler
dengan peduli lingkungan
Konfirmasi
- Siswa membuat kesimpulan dengan jujur
Kegiatan akhir
- Post Test
- Mendapat informasi tugas
B. Pertemuan 2
Kegiatan awal
- Pre Test
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa membuat kelompok dengan semangat kebangsaan
- Siswa melakukan percobaan kisi difraksi melalui bimbingan guru
dengan cinta damai
Elaborasi
- Siswa menyajikan hasil percobaan kisi difraksi dengan berani
- Siswa mendiskusikan hasil percobaan kisi difraksi dengan toleransi
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil percobaan kisi difraksi dengan jujur
Kegiatan akhir
- Post Test
C. Pertemuan 3
Kegiatan awal
- Pre Test
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa mengkaji literatur tentang gelombang cahaya dengan senang
membaca
Elaborasi
- Siswa mendiskusikan masalah tentang persamaan gelombang cahaya
dengan toleransi
- Siswa menyelesaikan masalah menggunakan persamaan gelombang
cahaya dengan peduli lingkungan
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil-hasil penyelesaian masalah melalui
bantuan guru dengan cinta damai
7
Kegiatan akhir
- Post Test
- Siswa mendapat informasi tugas-tugas di rumah
D. Pertemuan 4
Kegiatan awal
- Apersepsi
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa mencari informasi tentang taraf intensitas dengan rasa ingin
tahu
- Siswa mengkaji literatur materi yang berkaitan dengan gelombang
bunyi dan gelombang cahaya dengan senang membaca
Elaborasi
- Siswa mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan gelombang
bunyi dan gelombang cahaya dengan toleransi
- Siswa menyelesaikan masalah berkaitan dengan gelombang bunyi, dan
gelombang cahaya dengan peduli lingkungan
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang gelombang bunyi dan
gelombang cahaya dengan jujur
Kegiatan akhir
- Post Test
E. Pertemuan 5
- Ulangan harian
V. Alat/bahan/sumber belajar : Buku paket fisika, LKS, prisma, cermin, kisi difraksi
VI. Penilaian :
- Teknik : tes tertuilis
- Bentuk : essay
- Contoh Instrumen :
1. Tentukan panjang gelombang sinar laser ?
2. Tuliskan rumusan efek doppler
Mengetahui Pemalang ,
Kepala MAN Pemalang Guru Mata Pelajaran Fisika
8
(Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd) (Nurkholis Indaka,S.Pd.)
NIP.19630517 199303 1 004 NIP.19790327 200501 1 005
9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XII/1
Pertemuan ke :
Alokasi Waktu : 10 x 45 menit
Standar kompetensi : 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam
menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar : 6.3 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya
dalam teknologi
Indikator :
1. Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dalam teknologi
2. Menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya dalam teknologi
I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dalam teknologi
dengan peduli lingkungan
2.Siswa dapat menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya dalam
teknologi dengan peduli lingkungan
II. Materi Ajar :
1. Manfaat gelombang bunyi ultrasonic dan infrasonik
Gelombang bunyi ultrasonic dapat dimanfaatkan untuk mencari kedalaman air
laut , yaitu dengan memancarkan bunyi ke dalam air laut lalu diterima lagi
dalam beberapa waktu, bila dianggap kecepatan bunyi diketahui dan bergerak
GLB maka dapat ditentukan jarak kedalaman air laut.
2. Gelombang cahaya (warna cahaya), penerapan interferensi dan difraksi cahaya
dalam teknologi foto copy dan lain-lain
III. Metode Pembelajaran : Diskusi
IV. Langkah – langkah Pembelajaran :
A. Pertemuan 1.
Kegiatan awal
- Pre Test
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa dibentuk kelompok dengan semangat kebangsaan
- Siswa mencari informasi manfaat gelombang bunyi dengan rasa ingin
tahu
Elaborasi
- Siswa mendiskusikan tentang manfaat gelombang bunyi dalam
kehidupan sehari-hari dengan toleransi
10
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan manfaat gelombang bunyi dalam kehidupan
sehari-hari dengan jujur
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan jujur
Kegiatan akhir
- Siswa mendapatkan tugas rumah dari guru dengan senang membaca
B. Pertemuan 2
Kegiatan awal
- Pre Test
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa dibagi dalam kelompok dengan semangat kebangsaan
- Siswa mengkaji literatur tentang konsep dan prinsip gelombang cahaya
dengan senang membaca
Elaborasi
- Siswa mendiskusikan mengenai penerapan konsep dan prinsip
gelombang cahaya dengan toleransi
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang konsep dan prinsip
gelombang cahaya dengan jujur
Kegiatan akhir
- Post Test
V. Alat/bahan/sumber belajar : buku fisika, LKS
VI. Penilaian :
- Teknik : tes tertulis
- Bentuk : essay
- Contoh Instrumen :
1. Jelaskan bagaimana proses sehingga kita dapat mendengar suara dari
sumber suara yang jauh ?
2. Jelaskan prinsip kerja fiber optik!
Mengetahui Pemalang ,
Kepala MAN Pemalang Guru Mata Pelajaran Fisika
(Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd) (Nurkholis Indaka,S.Pd.)
NIP.19630517 199303 1 004 NIP.19790327 200501 1 005
11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XII/1
Pertemuan ke :
Alokasi Waktu : 22 x 45 menit
Standar kompetensi : 7. Menerapkan konsep konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam
berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
Kompetensi Dasar : 7.1 Memformulasikan gaya listrik, kuat medan listrik, fluks,
potensial listrik, energi potensial listrik, serta penerapannya pada
keping sejajar.
Indikator :
1. Mendiskripsikan gaya elektrostatik (hukum Coulomb) pada muatan titik.
2. Mengaplikasikan hukum Coulomb dan Gauss untuk mencari medan listrik bagi
distribusi muatan kontinyu.
3. Memformulasikan energi potensial listrik dan kaitannya dengan gaya/medan
listrik dan potensial listrik.
4. Memformulasikan prinsip kerja kapasitor keping sejajar
I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mendeskripsikan gaya elektrostatik (Hukum Coulomb) pada
muatan titik dengan kreatif
2. Siswa dapat mengaplikasikan hukum Coulomb dan Gauss untuk mencari
medan listrik pada distribusi muatan kontinyu dengan rasa ingin tahu
3. Siswa dapat menentukan potensial listrik dengan rasa ingin tahu
4. Siswa dapat menentukan energi potensial listrik dengan rasa ingin tahu
5. Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja kapasitor keping sejajar dengan berani
II. Materi Ajar :
1. Gaya elektrostatika
Menurut hokum coulomb besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan
listrik sebanding dengan muatan- muatannya dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara kedua muatan :
2
21
r
qqkF = dimana F = gaya tarik/ tolak , k = tetapan ( 9 x 10
9 N.m
2 C
-2 ), q1
dan q2 adalah muatan, serta r = jarak antar kedua muatan
2. Medan listrik dan hukum Gauss
Medan listrik didefinisikan sebagai ruang di sekitar muatan listrik. Kuat
medan listrik dinyatakan sebagai besarnya gaya listtrik yang bekerja pada
sebuah benda dibagi besarnya muatan tersebut. Dirumuskan sbb:
0q
FE = karena gaya F seperti di atas mk
2r
qkE = dimana E adalah kuat
medan listrik ( N/C ). Michael Faraday melukiskan medan listrik sebagai
vector-vektor yang keluar dari muatan positif serta masuk ke muatan negative.
12
Besarnya medan listrik dapat digambarkan dengan menggunakan garis-garis
medan magnet. Ada 3 hal yang sangat penting dalam mengggambarkan garis
tersebut yaitu:
1. Garis- garis medan listtrik tidak pernah berpotongan
2. Garis- garis medan listrik selalu mengarah radial keluar menjauhi muatan
positif, dan radial masuk ke muatan negative
3. Tempat dimana garis- garis medan listrik rapat menyatakan tempat yang
medan listriknya kuat. Sedangkan tempat garis-garis renggang berarti
kuat medannya lemah.
Hukum GAUSS
Gauss menyelidiki fluks listtrik dalam luasan tertutup dan menyatakan :
“jumlah garis medan listrik yang menembus permukaan tertutup sama dengan
jumlah muatan-muatan listrik yang melingkupi permukaan tertutup itu dibagi
dengan permitivitas vakum”. Secara mattematis : 0
.ε
∑==Φq
AE dimana Φ
adalah fluks listtrik (Wb ) , E adalah medan listrik ( N/C), A adalah luas
permukaan tertutup, q adalah total yang dilingkupi muatan tertutup (C).
3. Potensial listrik dan energi potensial listrik
Potensial listrik
Besar potensial listrik di suatu titik adalah : r
qk
q
EV P ==
0
, kemudian
besarnya beda potensial adalah:
−=−=∆
12
12
11.
rrqkVVV ,
Bebrapa kondisi potensial listrik a.l:
a. Potensial listrik oleh muatan majemuk
b. Potensial listrik oleh bola konduktor bermuatan homogen
Hukum kekekalan energy mekanik dalam medan listrik berlaku :
2211 EKEPEKEP +=+
Hubungan potensial listrik dan medan listrik pada :
a. Konduktor dua keeping sejajar
Dirumuskan : d
VE AB∆= , dimana ∆VAB = beda potensial antar kedua
keeping, E = kuat medan listrik, d = jarak antar dua keeping.
b. Konduktor bola berongga
Potensial listrik bola logam berongga : di kulit bola dirumuskan :
R
q
R
qkV .
4
1
0πε== , Untuk di luar bola dirumuskan :
r
q
r
qkV .
4
1
0πε==
dimana r > R
4. Kapasitor keping sejajar
Besar kapasitor dirumuskan :V
qC = , dimana C adalah besar kapasitor, q
adalah muatan, serta V adalah potensial listrik.
Jenis kapasitor berdasar susunan plat:
13
a. Kapasitor pelat sejajar
b. Kapasitor berbentuk bola
c. Kapasitor silinder
Kapasitor berdasar polaritas ada 2 : kapasitor polar ( elco ), dan kapasitor
nonppolar ( kapasitor keramik, kapasitor polyester, kapasitor tantalum )
5. Rangkaian kapasitor
Rangkaian kappasitor ada 2 : SERI dan PARALEL. Seri dirumuskan :
ntot CCCC
1...
111
21
+++= , untuk parallel : nTOT CCCC +++= ...21 .
Rumus energy yang tersimpan di kapasitor adalah :
22
2
1
2
1
2
1CVqV
C
qW ===
III. Metode Pembelajaran : Jig Saw, diskusi, Presentasi
IV. Langkah - langkah Pembelajaran :
A. Pertemuan 1 :
Kegiatan Awal
- Apersepsi
- Siswa mendapat motivasi dari guru
Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan semangat
kebangsaan
- Siswa mencari informasi tentang gaya elektrostatik dan medan listrik
dengan senang membaca
Elaborasi
- Siswa mendiskusikan tentang gaya elektrostatik dan medan listrik
dengan toleransi dan cinta damai
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi gaya elektrostatik dan medan listrik
dengan jujur
Kegiatan Akhir
- post test
B. Pertemuan 2
Kegiatan awal
- Apersepsi
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa mendapat informasi dari guru tentang gaya elektrostatik dan
medan listrik dengan rasa ingin tahu
Elaborasi
14
- Siswa menyelesaikan masalah tentang gaya elektrostatik dan medan
listrik dengan berani
Konfirmasi
- Siswa dengan bimbingan guru membahas penyelesaian masalah
tentang gaya elektrostatik dan medan listrik dengan toleransi dan
cinta damai
Kegiatan akhir
- post test
C. Pertemuan 3
Kegiatan awal
- Apersepsi
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan semangat
kebangsaan
- Siswa mengkaji literatur tentang gaya elektrostatik dan medan magnet
dengan senang membaca
Elaborasi
- Siswa mendiskusikan tentang gaya elektrostatik dan medan magnet
dengan toleransi
- Siswa menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan gaya
elektrostatik dan medan magnet dalam kelompok jigsaw dengan
berani
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan jujur
- Siswa mendengarkan penegasan yang diberikan guru dengan rasa
ingin tahu
Kegiatan akhir
- Siswa mendapatkan tugas dari guru
D. Pertemuan 4
Kegiatan awal
- Apersepsi
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan semangat
kebangsaan
- Siswa mengkaji literatur tentang Energi Potensial listrik, gaya/ medan
listrik dan potensial listrik dengan senang membaca
Elaborasi
- Siswa mendiskusikan tentang Energi Potensial listrik, gaya/ medan
15
listrik dan potensial listrik dengan toleransi
- Siswa mempresentasikan hasil kajian dengan berani
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan jujur
- Siswa mendengarkan penegasan dari guru dengan rasa ingin tahu
Kegiatan akhir
- Penugasan
E. Pertemuan 5
Kegiatan awal
- Apersepsi
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa mengkaji literatur persamaan energi potensial listrik, gaya/
medan listrik dan potensisal listrik dengan senang membaca
Elaborasi
- Siswa menyelesaikan soal-soal dengan persamaan energi potensial
listrik, gaya/ medan listrik dan potensisal listrik dengan jujur
Konfirmasi
- Siswa membahas penyelesaian soal melalui bimbingan guru dengan
toleransi dan cinta damai
Kegiatan akhir
- Siswa mendapat informasi tugas rumah
F. Pertemuan 6
Kegiatan awal
- Apersepsi
- Siswa mendapat motivasi dari guru dengan cinta damai
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa dibagi dalam kelompok dengan semangat kebangsaan
- Siswa mencari informasi tentang prinsip kerja kapasitor keping sejajar
dengan senang membaca
Elaborasi
- Siswa mendiskusikan tentang prinsip kerja kapasitor keping sejajar
dengan toleransi
- Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan berani
- Siswa menyelesaikan masalah tentang prionsip kerja kapasitor keping
sejajar dengan berani
Konfirmasi
- Menyimpulkan hasil diskusi prinsip kerja kapasitor keping sejajar
dengan jujur
- Siswa membahas penyelesaian masalah melalui bimbingan guru
16
dengan toleransi
Kegiatan akhir
- Post test
G. Pertemuan 7
Kegiatan awal
- Apersepsi
- Siswa mendapat motivasi dari guru dengan cinta damai
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa mengkaji literatur tentang listrik statis dengan senang
membaca
Elaborasi
- Siswa menyelesaikan soal-soal tentang listrik statis dengan berani
- Siswa mempresentasikan penyelesaian soal dengan berani
Konfirmasi
- Siswa mendapatkan penegasan dari guru tentang penyelesaian masalah
yang berhubungan dengan listrik statis dengan rasa ingin tahu
Kegiatan akhir
- Siswa mendapat informasi tugas rumah
H. Pertemuan 8
- Ulangan harian tentang listrik statis
V. Alat/bahan/sumber belajar : Buku paket fisika, LKS,
VI. Penilaian :
- Teknik : tes tertulis
- Bentuk : essay
- Contoh Instrumen :
1. Sebuah bola berjari – jari 20 cm mempunyai muatan 100 C. Hitunglah besar
potensial sebuah titik yang berjarak 30 cm dari permukaan bola?
Mengetahui Pemalang ,
Kepala MAN Pemalang Guru Mata Pelajaran Fisika
(Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd) (Nurkholis Indaka,S.Pd.)
NIP.19630517 199303 1 004 NIP.19790327 200501 1 005
17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XII/1
Pertemuan ke :
Alokasi Waktu : 17 x 45 menit
Standar kompetensi : 7. Menerapkan konsep konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam
berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
Kompetensi Dasar : 7.2 Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik pada
beberapa produk teknologi
Indikator :
1. Mendiskripsikan induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik
2. Mendeskripsikan gaya magnetik pada kawat berarus listrik dan muatan
bergerak.
3. Menerapkan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi
seperti pada bel listrik atau motor listrik
I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mendeskripsikan induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik
dengan berani
2. Siswa dapat mendeskripsikan gaya magnetik pada kawat berarus listrik dan
muatan bergerak dengan berani
3. Siswa dapat menerapkan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam
teknologi seperti pada bel listrik atau motor listrik dengan peduli lingkungan
II. Materi Ajar :
1. Induksi magnetik
Persamaan untuk menentukan besar induksi magnet oleh kawat berarus disebut
hokum Biot-Savart dirumuskan: 2
..
r
SindlikdB
θ= , dengan k adalah tetapan
dan ſ adalah sudut anatar arah arus listrik yang melalui elemen dl.
a.
2. Percobaan Oersted
3. Hukum Ampere
4. Medan listrik di sekitar kawat arus listrik (kawat lurus, melingkar, solenoida)
Ada beberapa keadaan induksi magnet yaitu :
a. Induksi magnet di sekitar kawat lurus panjang berarus dirumuskan :
a
iB
.2
.0
πµ
= dimana a adalah jarak titik ke kawat lurus panjang
b. Induksi magnet pada Pusat kawat melingkar dirumuskan :
Ada 2 yaitu :
Satu kumparan dirumuskan : a
iB
.2
.0µ=
18
Sebanyak N buah kumparan dirumuskan : a
iNB
.2
.. 0µ= , dimana a adalah
jari-jari lingkaran.
c. Induksi magnet pada Solenoida dirumuskan : ada 2 yaitu untuk ditengah
solenoid dirumuskan : L
iNBP
.. 0µ= , sedangkan untuk di ujung solenoid
dirumuskan PQ BB .2
1=
d. Induksi magnet pada Toroida dirumuskan : a
iNB
.2
.. 0
πµ
=
5. Gaya magnetik (gaya Lorentz)
Arah gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah konduktor yang diletakkan dalam
daerah medan magnet dapat ditentukan dengan kaidah telapak tangan kanan
yang berbunyi sbb:
“apabila tangan kanan dibuka dengan ibu jari menunjuk arah arus i dan
keempat jari lain dirapatkan menunjuk arah induksi magnet B. maka arah
telapak tangan menunjukkan arah gaya Lorentz”.
Besar gaya Lorentz dirumuskan : θSinLiBF ...= , dengan L adalah panjang
konduktor, ſ adalah sudut apit arah arus i dengan arah medan magnet B. besar
momen kopel dirumuskan : τ = N.i.B.A.Sinſ, dengan N adalah banyaknya
lilitan loop, A adalah luas loop, serta ſ adalah sudut apit arah normal dengan
arah medan magnet.
Gaya Lorentz pada Dua Kawat Lurus Panjang berarus. Setelah dianalisa bila 2
kawat lurus panjang berarus yang searah maka dua kawat itu akan tarik –
menarik, jika dua kawat berlawanan arah arus listriknya maka akan tolak –
menolak. Dirumuskan gaya tarik atau gaya tolaknya sbb:
2
21
1
12
L
F
L
F= .
Gaya Lorentz pada Partikel Bermuatan Listrik, besar gaya yang dialami
partikel bermuatan yang bergerak memasuki medan magnet dirumuskan :
θSinBvqF ...= , dimana q adalah muatan listrik, v adalah kecepatan partikel, B
adalah besar induksi magnet, serta ſ adalah sudut antara v dengan B.
III. Metode Pembelajaran : Eksperimen dan diskusi
IV. Langkah Langkah Pembelajaran:
A. Pertemuan 1
Kegiatan awal
- Apersepsi
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dengan semangat
kebangsaan
19
- Siswa mendapat informasi tentang percobaan Oersted dengan rasa
ingin tahu
Elaborasi
- Siswa melakukan percobaan Oersted dalam kelompok dengan kerja
keras
- Siswa mempresentasikan laporan percobaan Oersted dengan berani
Konfirmasi
- Siswa menarik kesimpulan dari percobaan Oersted dengan jujur
Kegiatan akhir
- Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan jujur
- Post tes
B. Pertemuan 2
Kegiatan awal
- Pre tes
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan semangat
kebangssaan
- Siswa mengkaji literatur tetang induksi magnetik di sekitar kawat
berarus listrik dengan senang membaca
Elaborasi
- Siswa mendiskusikan tetang induksi magnetik di sekitar kawat berarus
listrik dengan toleransi
Konfirmasi
- Siswa menarik kesimpulan tetang induksi magnetik di sekitar kawat
berarus listrik dengan jujur dan berani
- Siswa mendapat penegasan dari guru tetang induksi magnetik di
sekitar kawat berarus listrik dengan rasa ingin tahu
Kegiatan akhir
- Siswa mendapat tugas rumah dari guru
C. Pertemnuan 3
Kegiatan awal
- Apersepsi
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa dibagi beberapa kelompok dengan semangat kebangsaan
- Siswa mendapat informasi tetang hukum Ampere dengan rasa ingin
tahu
Elaborasi
20
- Siswa mendiskusikan tentang gaya magmetik pada kawat berarus
listrik pada muatan bergerak dengan toleransi
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan jujur dan berani
Kegiatan akhir
- Siswa mendapat tugas dari guru
D. Pertemuan 4
Kegiatan awal
- Apersepsi
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa mengkaji literatur tentang medan listrik di sekitar kawat berarus
(lurus, melingkar dan solenoida) dengan senang membaca
Elaborasi
- Siswa menyelesaikan permasalah tentang medan listrik di sekitar
kawat berarus (lurus, melingkar dan solenoida) dengan berani
Konfirmasi
- Siswa membahas penyelesaian masalah tersebut melalui bimbingan
guru dengan toleransi dan cinta damai
Kegiatan akhir
- Siswa mendapat tugas dari guru
E. Pertemuan 5
Kegiatan awal
- Appersepsi
- Siswa mendapat motivasi
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa mendapat informasi tentang gaya magnetic dengan rasa ingin
tahu
- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dengan semangat
kebangsaan
Elaborasi
- Siswa mendiskusikan tentang penerapan prinsip induksi magnetik dan
gaya magnetik dalam teknologi seperti pada bel listrik atau motor
listrik dengan toleransi
Konfirmasi
- Siswa mendapat penegasan dari guru tentang penerapan prinsip
induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi seperti pada bel
listrik atau motor listrik dengan rasa ingin tahu
Kegiatan akhir
- Siswa Mendapat tugas rumah dari guru
21
F. Pertemuan 6
- ulangan harian
V. Alat/bahan/sumber belajar : Buku paket fisika, LKS, kawat berarus, kompas
VI. Penilaian :
- Teknik : tes tertulis
- Bentuk : essay
- Contoh Instrumen :
1. Induksi magnetic pada salah satu ujung solenoida yang
panjangnya 50 cm dengan 1000 lilitan adalah 5. 10-5
Wb/m2. Berapakah kuat arus yang mengalir pada
solenoida?
Mengetahui Pemalang ,
Kepala MAN Pemalang Guru Mata Pelajaran Fisika
(Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd) (Nurkholis Indaka,S.Pd.)
NIP.19630517 199303 1 004 NIP.19790327 200501 1 005
22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XII/1
Pertemuan ke :
Alokasi Waktu : 19 x 45 menit
Standar kompetensi : 7. Menerapkan konsep konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam
berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi
Kompetensi Dasar : 7.3. Memformulasikan konsep induksi faraday dan arus bolak
balik serta penerapannya
Indikator :
1. Menformulasikan konsep induksi elektromagnetik
2. Menarapkan konsep induksi elektromagnetik pada teknologi (misalnya
generator dan transformator)
3. Menformulasikan konsep arus induksi dan GGL induksi
4. Menformulasikan konsep arus dan tegangan bolak balik
I. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menformulasikan konsep induksi elektromagnetik dengan rasa
ingin tahu
2. Siswa dapat menerapkan konsep induksi elektromagnetik pada teknologi
(misalnya generator dan transformator) dengan peduli lingkungan
3. Siswa dapat menformulasikan konsep arus induksi dan GGL induksi dengan
rasa ingin tahu
4. Siswa dapat menformulasikan konsep arus dan tegangan bolak balik dengan
rasa ingin tahu
II. Materi Ajar :
1. induksi elektromagnetik dan arus bolak balik
- induksi Faraday dan hukum lenz
Hukum Faraday berbunyi : “ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung
suatu penghantar atau kumparan adalah sebanding dengan laju
perubahan fluks magnet yang dilingkupi oleh loop penghantar atau
kumparan tersebut”. Bila loop kawat terdiri dari N lilitan , maka
23
besarnya induksi adalah : dt
dN
Φ−= .ε , dengan θCosAB ..=Φ ,dimana
Φ adalah fluks magnet, B adalah besar induksi magnet, A adalah luas,
dan ſ adalah sudut apit antara B dengan arah normal. Bila laju
perubahan fluks konstan terhadap waktu , maka besarnya ggl induksi
adalah : ( )( )12
12..tt
Nt
N−
Φ−Φ−=
∆∆Φ
−=ε , jadi factor-faktor yang
menyebabkan timbulnya ggl induksi pada kumparan adalah :
1. perubahan induksi magnet ( ∆B )
2. perubahan luas bidang kumparan ( ∆A )
3. perubahan orientasi bidang kumparan ( ∆ſ )
HUKUM Lenz, hokum Lenz menjelaskan tentang polaritas ggl induksi
, karena dalam hokum Faraday polaritas ggl induksi tidak dijelaskan.
Bunyi hokum Lenz : “polaritas ggl induksi selalu sedemikian sehingga
arah arus induksi yang ditimbulkannya selalu melawan penyebab
timbulnya ggl induksi atau arus induksi itu sendiri”.
- ggl dan arus induksi
Bila suatu kawat lurus mdigerakkan dengan kelajuan tertentu
memotong tegak lurus suatu medan magnet homogeny , maka antara
ujung-ujung penghantar timbul beda potensial, yang disebut ggl
induksi, dan dirumuskan : vlB ..−=ε , ε adalah ggl induksi, l adalah
panjang kawat, B adalah induksi magnet, dan v adalah kecepatan gerak
kawat. Bila kecepatan kawat tidak tegak lurus thdp medan magnet
maka gunakan rumus : θε SinvlB ...−= , besarnya arus induksi yang
mengalir adalah : R
vBi
Riinduksi
..−==
ε, dimana R adalah hambatan
rangkaian tertutup.
- generator dan transformator
generator listrik adalah mesin yang dapat mengubah energy kinetic
menjadi energy listrik, ada 2 bagian utama : STATOR dan ROTOR.
Berdasarkan arus listrik yang dihasilkan ada 2 generator : generator
arus bolak-balik dan generator arus searah.
Transformator/ trafo adalah alat yang digunakan untuk mengubah
suatu teganagn AC tertentu ke tegangan AC lain yang diperlukan oleh
beban listrik. Trafo ada 2 : trafo STEP UP dan trafon STEP DOWN ,
pada trafo berlaku rumus:
24
S
P
P
S
P
S
I
I
N
N
V
V==
Pada trafo dikenal istiah efesiensi ( η ) merupakan perbandingan daya
yang masuk(primer) dengan daya yang keluar(sekunder) dirumuskan :
00100×=
P
S
P
Pη atau ditulis 0
0100.
.×=
PP
SS
IV
IVη
- arus dan tegangan bolak balik
- rangkaian RLC dan prinsip Resonansi
III. Metode Pembelajaran : demonstrasi dan diskusi
IV. Langkah- Langkah Pembelajaran:
A. Pertemuan 1
Kegiatan awal
- Appersepsi
- Siswa mendapat motivasi
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dengan semangat
kebangsaan
- Siswa mendapat informasi tentang konsep induksi elektromagnetik
dengan rasa ingin tahu
- Siswa mengamati demonstrasi guru tentang induksi elektromagnetik
dengan rasa ingin tahu
Elaborasi
- Siswa mendiskusikan hasil pengamatan melalui bimbingan guru
dengan toleransi dan cinta damai
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil pengamatan dengan jujur dan berani
- Siswa mendapat penegasan tentang konsep induksi elektromagnetik
dari guru dengan rasa ingin tahu
Kegiatan akhir
- Post tes
B. Pertemuan 2
Kegiatan awal
25
- Siswa mendapat motivasi dari guru
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dengan semangat
kebangsaan
- Siswa mengkaji literatur tentang konsep induksi elektromagnetik
dengan senang membaca
Elaborasi
- Siswa mempresentasikan hasil penyelesaian masalah di depan kelas
melalui bimbingan guru dengan berani
- Siswa menyelesaikan masalah dengan konsep induksi elektromagnetik
dengan berani
Konfirmasi
- Siswa mendapat penegasan dari guru tentang konsep induksi
elektromagnetik dengan rasa ingin tahu
Kegiatan akhir
- Siswa mendapat tugas rumah dari guru
C. Pertemuan 3
Kegiatan awal
- Appaersepsi
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa dibagi menjkadi beberapa kelompok dengan semangat
kebangsaan
- Siswa mendapat penjelasan dari guru tentang penerapan konsep
induksi elektromagnetik pada generator dengan rasa ingin tahu
- Siswa menggali informasi tentang konsep induksi elektromagnetik
pada generator dengan senang membaca
Elaborasi
- Siswa mendiskusikan tentang penerapan konsep induksi
elektromagnetik pada generator dengan toleransi
- Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan berani
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok dengan jujur
26
- Siswa mendapat penegasan dari guru dengan rasa ingin tahu
Kegiatan akhir
- Siswa mendapat tugas rumah dari guru
D. Pertemuan 4
Kegiatan awal
- Appersepsi
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan semangat
kebangsaan
- Siswa mendapat penjelasan dari guru mengenai induksi
elektromagnetik dengan rasa ingin tahu
Elaborasi
- Siswa melakukan percobaan dengan transformator mengenai induksi
elektromagnetik dengan kerja keras
- Siswa mempresentasikan hasil percobaan dengan berani
Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan hasil perconaan dengan jujur
- Siswa mendapat penegasan dari guru mengenai induksi
elektromagnetik dengan rasa ingin tahu
Kegiatan akhir
- Siswa mendapat penugasan dari guru
E. Pertemuan 5
Kegiatan awal
- Pre tes
- Siswa mendapat motivasi
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa mengkaji literatur tentang arus induksi dan ggl induksi dengan
senang membaca
- Siswa mendapat penjelasan dari guru tentang arus induksi dan ggl
induksi dengan rasa ingin tahu
Elaborasi
27
- Siswa menyelesaikan masalah tentang arus induksi dan ggl induksi
dengan berani
- Siswa membahas hasil penyelesaikan masalah dengan toleransi dan
cinta damai
Konfirmasi
- Post test
Kegiatan akhir
- Siswa mendapat tugas
F. Pertemuan 6
Kegiatan awal
- Pre tes
- Siswa mendapat motivasi
Kegiatan inti
Eksplorasi
- Siswa mengkaji literatur tentang konsep arus dan tegangan bolak balik
dengan senang membaca
- Siswa mendapat informasi tentang konsep arus dan tegangan bolak
balik dengan rasa ingin tahu
- Siswa mendapat informasi tentang masalah yang berkaitan dengan
resonansi dengan rasa ingin tahu
Elaborasi
- Siswa menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan arus dan
tegangan bolak balik dengan berani
- Siswa menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan resonansi
dengan berani
Konfirmasi
- Siswa mendapat penegasan dari guru dengan rasa ingin tahu
Kegiatan akhir
- Post tes
G. Pertemuan 7
- ulangan harian mengenai induksi elektromagnetik dan arus bolak balik
V. Alat/bahan/sumber belajar : Buku paket fisika, LKS, kawat berarus, magnet
VI. Penilaian :
28
- Teknik : tes tertulis
- Bentuk : essay
- Contoh Instrumen :
1. Berapakah induksi magnetic di pusat kawat melingkar dengan jari – jari 10
cm dan arus 5 ampere?
2. Jelaskan prinsip kerja generator!
Mengetahui Pemalang ,
Kepala MAN Pemalang Guru Mata Pelajaran Fisika
(Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd) (Nurkholis Indaka,S.Pd.)
NIP.19630517 199303 1 004 NIP.19790327 200501 1 005
145
MATA PELAJARAN : Fisika
KELAS/PROGRAM : XII (Dua belas) / IPA
HARI/TANGGAL :
JAM :
a. Semua jawaban dikerjakan pada Lembar Jawab yang tersedia
b. Tulis nomor pada kolom lembar jawab yang tersedia
c. Gunakan waktu yang tersedia dengan sebaik-baiknya
KEMENTERIAN AGAMA
ULANGAN MID SEMESTER GASAL
MADRASAH ALIYAH NEGERI PEMALANG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Lampiran 17
I. Isilah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
1. Sebuah gelombang berjalan transversal memiliki panjang gelombang 3 meter dan waktu periode getarnya
4 sekon, tentukanlah besar cepat rambat gelombang tersebut!
2. Suatu gelombang merambat di suatu titik mempunyai persamaan lintasan Y = 4 Sin π ( 200 t – 4 x ) ,
dimana t dalam sekon dan x dalam meter, hitunglah :
a. Kecepatan sudutnya
b. Frekuensi dan periodenya
c. Panjang gelombangnya
3. Persamaan gelombang berjalan dalam suatu tali yang direntangkan adalah Y = 10 Sin 2π ( 100 t – 0,5 x ),
dimana t dalam sekon dan x dalam meter. Hitunglah cepat rambat gelombang itu !
4. Dua buah mobil yaitu ambulan dan sedan sedang berpapasan, ambulan membunyikan sirine dengan
frekuensi 640 Hz. Bila laju mobil masing-masing 14 m/s. Hitung besar frekuensi yang didengar orang di
dalam mobil sedan tersebut ! ( cepat rambat bunyi di udara 334 m/s )
5. Taraf intensitas bunyi yang dihasilkan oleh percakapan seorang adalah 35 dB. Hitunglah besarnya taraf
intensitas bunyi yang dihasilkan oleh 100 orang yang bercakap-cakap pada saat bersamaan ! (log 2 =
0,3010)
--(www.rizky-catatanku.blogspot.com)--
Lembar jawab :
NAMA :
NO TES/ KELAS :
1
Lampiran 18
SOAL ULANGAN SEMESTER GASAL
MADRASAH ALIYAH
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Mata Pelajaran : Fisika Program Studi : IPA Jumlah Soal : 45 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Essay
I. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) pada A, B, C, D dan E yang kalian anggap benar!
1. Suatu gelombang berjalan mempunyai
persamaan: Y = 6 sin π ( 4πt – 0,125πx )
cm. Jika t dalam sekon dan x dalam cm,
maka cepat rambat gelombang
tersebut adalah…
a. 4 cm s-1
b. 5 cm s-1
c. 6 cm s-1
d. 8 cm s-1
e. 16 cm s-1
2. Jika suatu gelombang memiliki frekuensi
50 Hz dan panjang gelombang 0,4 m
maka cepat rambat gelombang sebesar …
a. 10 m/s
b. 20 m/s
c. 25 m/s
d. 30 m/s
e. 35 m/s
3. Suatu gelombang memiliki panjang
gelombang 5 m dan cepat rambat 40
m/s. Frekuensi gelombang tersebut
sebesar …
a. 18 m/s
b. 20 m/s
c. 24 m/s
d. 30 m/s
e. 32 m/s
4. Grafik gelombang transversal terlihat
pada gambar:
Cepat rambat gelombang pada grafik di
atas adalah …
A. 1 m s–1
B. 3 m s–1
C. 4 m s–1
D. 10 m s–1
E. 20 m s–1
5. Pada percobaan Melde diperoleh
gelombang seperti tampak pada gambar
berikut.
Jika panjang tali yang digunakan 1,5 m,
maka panjang gelombang pada tali
tersebut adalah …
A. 0,6 m
B. 0,8 m
C. 1,5 m
D. 2,5 m
E. 3,8 m
6. Suatu gelombang stasioner mempunyai
persamaan: y = 0,2 cos 5πx sin 10πt (y
dan x dalam meter dan t dalam waktu).
Jarak antara perut dan simpul yang
berturutan pada gelombang ini adalah …
A. 0,1 m
B. 0,2 m
C. 0,4 m
D. 2,5 m
E. 5 m
7. Gelombang transversal merambat
sepanjang tali AB. Persamaan
gelombang di titik B dinyatakan sbb. : yB
= 0,08 sin 20π (tA + 5x ) Semua besaran
menggunakan satuan dasar SI. Jika x
adalah jarak AB, perhatikan pernyataan
berikut !
(1) gelombang memiliki amplitudo 4 cm
(2) gelombang menempuh AB selama5 s
(3) gelombang memiliki frekuensi 10 Hz
(4) cepat rambat gelombang 5 m s–1
Diantara pernyataan di atas yang benar
adalah …
A. (1) dan (2)
2
B. (1), (2) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2), (3) dan (4)
E. (3) dan (4)
8. Pada tali yang panjangnya 2 m dan
ujungnya terikat pada tiang ditimbulkan
gelombang stasioner. Jika terbentuk 5
gelombang penuh, maka letak perut yang
ke tiga dihitung dari ujung terikat adalah
…
A. 0,10 meter
B. 0,30 meter
C. 0,50 meter
D. 0,60 meter
E. 1,00 meter
9. Pada sebuah percobaan dengan tabung
resonansi, ternyata bahwa resonansi
pertama didapat bila permukaan air di
dalam tabung berada 20 cm dari ujung
atas tabung. Maka resonansi kedua akan
terjasi bila jarak permukaan air ke ujung
tabung itu adalah …
A. 30 cm
B. 40 cm
C. 50 cm
D. 60 cm
E. 80 cm
10. Pipa organa tertutup A memiliki
frekuensi nada atas pertama yang sama
tinggi dengan frekuensi nada dasar pipa
organa terbuka B. Jika dalam keadaan
yang sama panjang pipa B = 20 cm,
panjang pipa A adalah …
A. 90 cm
B. 60 cm
C. 30 cm
D. 15 cm
E. 7,5 cm
11. Frekuensi nada atas pertama pipa
organa terbuka A sama dengan frekuensi
nada dasar pipa organa tertutup B. Jika
panjang pipa A = 60 cm, maka panjang
pipa B adalah …
A. 10 cm
B. 15 cm
C. 20 cm
D. 24 cm
E. 30 cm
12. Sebuah pipa organa terbuka
menghasilkan nada atas kedua dengan
frekuensi x Hz, sedangkan pipa organa
tertutup B menghasilkan nada atas ketiga
dengan frekuensi y Hz. Bila panjang,
suhu dan jenis gas dalam kedua pipa
organa sama, perbandingan y dengan x
adalah …
A. 7 : 6
B. 6 : 7
C. 5 : 5
D. 6 : 5
E. 5 : 7
13. Frekuensi nada pipa organa tertutup
dipengaruhi oleh:
(1) suhu
(2) panjang pipa
(3) massa pipa
Yang benar adalah …
A. (1)
B. (1) dan (2)
C. (2)
D. (2) dan (3)
E. (3)
14. Frekuensi nada atas kedua pipa organa
terbuka sama dengan frekuensi nada atas
pertama sebuah pipa organa tertutup
yang ditiup bergantian pada suhu
sama.Perbandingan panjang pipa organa
terbuka dengan panjang pipa organa
tertutup tersebut adalah …
A. 4 : 1
B. 2 : 1
C. 1 : 1
D. 1 : 2
E. 1 : 4
15. Dari pernyataan berikut ini:
(1) P mendekati S yang diam
(2) S mendekati P yang diam
(3) P dan S saling mendekati
(4) S dan P bergerak dengan kecepatan
sama
Jika P (pendengar) mendengar bunyi
dengan frekuensi lebih tinggi dari
frekuensi yang dikeluarkan S (sumber),
maka pernyataan yang benar adalah …
A. (1), (2) dan (3) saja
B. (1), (2), (3) dan (4)
C. (1) dan (3) saja
D. (1) dan (4) saja
E. (2) dan (4) saja
16. Seseorang berdiri di pinggir jalan,
sebuah mobil bergerak menjauhi orang
tadi dengan kecepatan 20 m/s sambil
membunyikan klakson yang
berfrekuensi 400 Hz. Jika cepat rambat
3
bunyi di udara pada saat itu 380 m/s.
maka frekuensi klakson yang didengar
oleh orang tadi adalah ....
A. 340 Hz
B. 360 Hz
C. 380 Hz
D. 400 Hz
E. 420 Hz
17. Intensitas bunyi mesin jahit yang
sedang bekerja adalah 10–9
W m–2
. Jika
intensitas ambang bunyi adalah 10–12
W
m–2
, maka taraf intensitas bunyi dari 10
mesin jahit yang sedang bekerja
bersama-sama adalah …
A. 400 dB
B. 300 dB
C. 40 dB
D. 30 dB
E. 3 dB
18. Seberkas cahaya jatuh tegak lurus
mengenai 2 celah yang berjarak 0,4
mmm. Garis terang tingkat ke-3 yang
dihasilkan pada layar berjarak 0,5 mm
dari terang pusat. Bila jarak layar dengan
celah adalah 40 cm, maka panjang
gelombang cahaya tersebut adalah …
A. 1,0 × 10–7
m
B. 1,2 × 10–7
m
C. 1,7 × 10–7
m
D. 2,0 × 10–7
m
E. 4,0 × 10–7
m
19. Pada percobaan Young digunakan dua
celah sempit yang berjarak 0,3 mm satu
dengan lainnya. Jika jarak layar dengan
celah 1 m dan jarak garis terang pertama
dari terang pusat 1,5 mm, maka panjang
gelombang cahaya adalah …
A. 4,5×10–3
m
B. 4,5×10–4
m
C. 4,5×10–5
m
D. 4,5×10–6
m
E. 4,5×10–7
m
20. Dua buah muatan masing-masing 5 C
dan 4 C berjarak 3 m satu sama lain. Jika
diketahui k = 9 × 109 Nm
2C
–2 , maka
besar gaya Coulomb yang dialami kedua
muatan adalah …
A. 2 × 109 N
B. 60 × 109 N
C. 2 × 1010
N
D. 6 × 1010
N
E. 20 × 1010
N
21. Dua muatan Q1 dan Q2 tolak-menolak
dengan besar gaya sebesar F jika jarak
pisah antar muatan R, maka …
A. Gaya tolak menjadi 2F jika kedua
muatan menjadi dua kali semula.
B. Gaya tolak menjadi 4F jika kedua
muatan menjadi dua kali semula.
C. Gaya tolak menjadi 4F jika jarak
antar muatan menjadi dua kali
semula.
D. Gaya tolak menjadi 2F jika jarak
antar muatan menjadi dua kali
semula.
E. Gaya tolak tetap F jika jarak antar
muatan menjadi dua kali semula.
22. Jarak dua muatan A dan B adalah 4 m.
Titik C berada di antara kedua muatan
berjarak 1 m dari A. Jika QA =–300 µC,
QB= 600 µC. N m2 C
–2, maka besar kuat
medan di titik C pengaruh dari kedua
muatan adalah …
A. 9 × 105
N C–1
B. 18 × 105 N C
–1
C. 33 × 105 N C
–1
D. 45 × 105 N C
–1
E. 54 × 105 N C
–1
.
23.
Dua buah muatan masing-masing q1 =
32 µC dan q2 = -214 µC terpisah sejauh x
satu sama lain seperti gambardi atas.
Bila di titik P yang berjarak 10 cm dari
q2 resultan kuat medan listriknya = nol.
Maka besar x adalah ....
A. 20 cm
B. 30 cm
C. 40 cm
D. 50 cm
E. 60 cm
24. Gambar di bawah ini adalah bola A dan
bola B yang sama besar, memiliki
muatan sama dan sejenis.
Titik yang kuat medannya nol adalah …
A. P Q
B. Q
C. R S T
4
D. S
E. T
25. Titik A terletak dalam medan listrik.
Kuat medan listrik di titik A= 0,5 N C.
Jika di titik A diletakkan benda
bermuatan listrik 0,25 C, maka pada
benda tersebut bekerja gaya Coulomb
sebesar …
A. 0,125 N
B. 0,25 N
C. 0,35 N
D. 0,40 N
E. 0,70 N
26. Dua keping logam yang sejajar dan
jaraknya 0,5 cm satu dari yang lain
diberi muatan listrik yang berlawanan
(lihat gambar) hingga beda potensial 104
volt. Bila muatan elektron adalah 1,6 ×
10–19
C, maka besar dan arah gaya
coulomb pada sebuah electron yang ada
di antara kedua keping adalah …
A. 0,8 × 10
–7 N, ke atas
B. 0,8 × 10–7
N, ke bawah
C. 3,2 × 10–7
N, ke atas
D. 3,2 × 10–7
N, ke bawah
E. 12,5 × 10–7
N, ke atas
27. Tabel di bawah ini menunjukkan
besaran-besaran pada kapasitas plat
sejajar.
Kapasitor yang memiliki kapasitas
terbesar ialah …
A. C1
B. C2
C. C3
D. C4
E. C5
28. Gambar-gambar berikut ini untuk
menunjukkan arah medan magnetik B
yang timbul disekitar penghantar berarus
listrik.
Arah B dan I yang benar diperlihatkan
pada gambar …
A. (1), (2) dan (3)
B. (1), (2), (3) dan (4)
C. (1) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (4) saja
29. Kawat lurus yang panjang menembus
tegak lurus bidang kertas (A). Titik P
berada pada jarak R dari kawat itu
seperti tampak pada gambar. Bila kawat
dialiri arus I dengan arah dari bawah ke
atas, maka arah induksi magnetik B di
titik P adalah …
A. tegak lurus bidang A arah ke bawah
B. tegak lurus bidang A arah ke atas
C. menuju ke P
D. menyinggung lingkaran dengan jari-
jari R di P arah ke belakang
E. menyinggung lingkaran dengan jari-
jari R di P arah ke depan
30. Titik P dan titik Q masing-masing
berada pada jarak 5 cm dan 20 cm dari
sebuah kawat lurus panjang berarus
listrik 10 A di udara. Nilai perbandingan
antar induksi magnetik di titik P dan di
titik Q adalah …
A. 1 : 4
B. 4 : 1
C. 1 : 16
D. 16 : 1
E. 2 : 5
5
31. Perhatikan gambar :
Jika l = kawat panjang, A = luas bidang
datar tegak lurus I . Titik N berada pada
bidang A berjarak 1 cm dari l. Kawat l
dialiri arus i = 50 ampere ke atas. Besar
induksi magnetik di B …
A. 10–2
weber m–2
B. 10–3
weber m–2
C. 10–4
weber m–2
D. 10–5
weber m–2
E. 10–6
weber m–2
32. Sebuah kawat lurus yang panjang
berarus listrik 10 A. Sebuah titik berada
4 cm dari kawat. Jika µ0 = 4 × 10–7
wb/Amp.m, maka kuat medan magnet
dititik tersebut adalah …
A. 0,5 × 10–4
weber m–2
B. 1,0 × 10–4
weber m–2
C. 3,14 × 10–4
weber m–2
D. 4,0 × 10–4
weber m–2
E. 5,0 × 10–4
weber m–2
33. Untuk gambar di bawah ini, pernyataan
yang benar adalah …
.
A. Arus yang lewat titik A ke atas, kutub
U kompas menyimpang ke kiri
B. Arus yang lewat titik A ke atas, kutub
S kompas menyimpang ke kanan
C. Arus yang lewat titik A ke bawah,
kutub U kompas menyimpang ke
kanan
D. Arus yang lewat titik A ke bawah,
kutub S kompas menyimpang ke
kanan
E. Arus yang lewat titik A ke bawah,
kutub S kompas tidak menyimpang
34. Perhatikan gambar berikut !
Sebuah rangkaian kawat logam KLMN
dengan hambatan R = 2 ohm, berada
dalam medan magnet 2 Wb m–2
. Bila
batang logam panjang AB = 30 cm
digerakkan sehingga arus listrik
mengalir dari L ke M melalui R sebesar
600 mA, kawat AB digerakkan dengan
laju …
A. 0,6 m s–1
ke kanan
B. 0,6 m s–1
ke kiri
C. 3,6 m s–1
ke kanan
D. 2 m s–1
ke kanan
E. 2 m s–1
ke kiri
35.
Pada gambar di bawah, B = induksi
magnet homogen. Apabila kawat PQ
bergerak memotong tegak lurus medan
magnet, maka arus listrik yang mengalir
melewati hambatan 20 ohm adalah …
A. 0,03 A menuju P
B. 0,03 A menuju Q
C. 0,60 A menuju P
D. 3,00 A menuju Q
E. 3,00 A menuju P
36.
Kawat AB panjang 40 cm digerakkan
dalam medan mag net homogen B = 10–2
tesla dengan kecepatan 20 m s–1
. Bila
hambatan seluruh rangkaian AB = 5
ohm, maka besar dan arah gaya Lorentz
yang bekerja pada kawat AB adalah …
A. 2,4 × 105
N , arah ke kiri
B. 6,4 × 105
N , arah ke kanan
C. 6,4 × 105 N , arah ke kiri
D. 3,2 × 105 N , arah ke kanan
E. 3,2 × 105 N , arah ke kiri
37. Data spesifik dua buah generator tertera
dalam tabel di bawah ini
Jika kedua generator berputar dengan
frekuensi yang sama, maka
6
perbandingan GGL maksimum
generator A dan B adalah …
A. 5 : 3
B. 5 : 1
C. 1 : 2
D. 1 : 3
E. 1 : 5
38.
Gambar tayangan pada osiloskop saat
dihubungkan dengan aki tampak seperti
gambar nomor …
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
39. Pada grafik tegangan bolak balik
terhadap waktu di bawah ini
menyatakan bahwa …
40. Rangkaian R-L seri dihubungkan dengan
sumber arus bolak-balik seperti pada
gambar di bawah.
Berdasarkan data-data pada gambar,
maka reaktansi induktif adalah …
A. 40 Ω D. 80 Ω
B. 50 Ω E. 100 Ω
C.60 Ω
II. Essay
1. Pada permukaan danau terdapat dua
buah gabus yang terpisah satu
dengan lainnya sejauh 60 cm.
Keduanya turun naik bersama
permukaan air dengan frekuensi 2
getaran per detik. Bila salah satu
gabus berada di puncak gelombang
yang lainnya berada di dasar
gelombang, sedangkan di antara
kedua gabus terdapat satu bukit
gelombang. Tentukan cepat rambat
gelombang pada permukaan danau !
2. Sebuah kereta api bergerak melewati
stasiun Padalarang dengan kecepatan
20 m/s sambil membunyikan sirine
dengan frekuensi 2000 Hz. Jika cepat
rambat bunyi di udara 340 m/s,
berapakah frekuensi bunyi yang
didengar oleh pengamat yang diam
di stasiun ketika kereta itu :
a. Mendekati stasiun
b. Menjauhi stasiun
3.
4 cm
240 V
Gambar di atas menunjukkan
konduktor keeping sejajar yang
dimuati oleh baterai 240 V. Kedua
keeping berada dalam vakum.
Tentukan besar dan arah kuat medan
listrik di antara kedua keeping
tersebut !
4. Seutas kawat lurus membentang
dengan arah timur barat. Kawat
memiliki massa per satuan panjang
0.175 g/m dan berarus i. Pada kawat
bekerja medan magnetic 0,40 T
dengan arah ke utara.Jika gaya
magnetic digunakan untuk
mendukung berat kawat dan g = 10
m/s2, tentukan besar i!
5. Sebuah trafo step-down dengan
efisiensi 80% mengubah tegangan
1000 V menjadi 200 V. Trafo ini
dihubungkan dengan lampu 220 V
40 W. Berapa kuat arus pada
kumparan primer tersebut ?
A
B
7
152
DEPARTEMEN AGAMA
SOAL ULANGAN SEMESTER GASAL
Mata Pelajaran : Fisika Tanggal :
Kelas : X Waktu : 120 menit A. Pilihan Ganda
1. Disajikan data sebagai berikut : 1. panjang 2. Suhu 3. waktu 4. massa 5. Massa jenis
Yang merupakan besaran pokok adalah…. a. 1, 2, 3, 4, 5 b. 1, 2, 3, dan 4 c. 1, 2, 3 saja d. 1, 2, 4 saja e. 5 saja
Jawab : B
2. Perhatikan Tabel di bawah ini : Besaran Satuan 1. Luas 2. Volume 3. kecepatan 4. percepatan 5. Gaya
m2
m3
m2/s
m/s2
kg m/s2
Pasangan Besaran satuan dari tabel diatas betul kecuali….. a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c. 3 Jawab : C
3. Disajikan besaran dan simbol dimensi sebagai berikut : Besaran Dimensi Panjang Waktu Massa Kuat arus Suhu
L T M I θ
Dari data diatas jika F = m x a, maka rumus dimensi dari F adalah….. a. MLT-3 d. ML-1T-2 b. MLT-2 e. LT-1 c. MLT-1
Jawab : B
153
4. Diperlihatkan gambar dibawah ini,. 4 cm 5cm 6cm
0 5 10 Panjang suatu benda yang diukur dengan jangka sorong (ketelitiannya 0,05 mm). Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa panjang benda adalah …. a. 42,40 mm b. 43,50 mm c. 43,60 mm d. 48,40 mm e. 48,50 mm
Jawab : D 5. Ditunjukkan gambar dibawah ini
Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu permukaan balok adalah 155,25 cm dan 46,32 cm, maka luas permukaan balok tersebut berdasarkan aturan angka penting adalah….
a.7191,18 cm² b.7191,2 cm² c. 7191 cm²
d. 7190 cm² e. 720 cm² Jawab : C 6. Diantara satuan-satuan berikut yang dapat menyatakan suatu besaran vector adalah …
a. liter / sekon d. derajat celsius b. jam e. meter kubik c. meter/menit
jawab : C
7. Ani berjalan ke Barat sejauh 40 meter dan berbelok ke Selatan sejauh 30 meter, maka
resultan perpindahan Ani adalah …. a. 8 m b. 10 m c. 50 m d. 70 m e. 80 m
154
Jawab : C
8. Dua buah vector A dan B besarnya 20 dan 10 satuan. Jika sudut antara kedua vector itu adalah 60o , maka besar dari A - B adalah …. a. 10
b. 10 3 c. 15 d. 20
e. 20 3 Jawab : B
9. Jika besar vector A, B, dan C masing-masing 24, 7, dan 25 satuan dan A + B = C, maka sudut antara A dan B adalah ….. a. 0 b. 30 c. 45 d. 60 e. 90
Jawab : E
10. Ada Tiga vector gaya F1, F2, dan F3 masing-masing besarnya 20 N, mempunyai titik pangkal
di O. besarnya resultan ketiga vector tersebut adalah …. a. 0 N F2
b. 15 N c. 20 N d. 25 N e. 30 N 600 F1
300
Jawab : A F3
11. Grafik hubungan antara kecepatan dan waktu yang menggambarkan gerak lurus benda
ditunjukan pada gambar.
V
5
6
0 Kecepatan rata-rata benda dari t = 0 sampai dengan t = 5 adalah….m/s
155
a. 4,0 b.4,8
c. 5,4 d.6,2 e. 6,4
Jawab : B 12. Tampak sebuah mobil dibawah ini
Mobil tersebut mengalami percepatan konstan 3,2 m/s² dari keadaan diam. Ketika mobil telah menempuh jarak 40 m, maka laju mobil adalah …. a. 12,5 m/s b. 16 m/s c. 64 m/s d. 128 m/s e. 144 m/s
Jawab : B 13. Dari grafik kecepatan terhadap waktu berikut, jarak yang ditempuh benda selama
mengalami perlambatan adalah ….
0 10 20 30 Jawab : A 14. Perhatikan gambar di bawah ini :
Gaya (F) sebesar 12 N bekerja pada sebuah benda yang massanya m1 menyebabkan percepatan m1 sebesar 8 m/s. jika F bekerja pada benda yang bermassa m2 maka percepatan yang ditimbulkannya adalah 2 m/s. jika F bekerja pada benda bermassa m1+m2, maka percepatan benda ini adalah…. a. 1,2 b. 1,6 c. 2,4 d. 3,0 e. 3,6
Jawab : B 15. Diperlihatkan 3 buah balok .
A. 150 m B. 100 m C. 75 m D. 50 m E. 37,5 m
30
A B C F
F m1
156
Balok A, B, dan C terletak pada bidang datar yang licin. Jika massa A = 5 kg, massa B= 3 kg, massa C = 2 kg, dan F = 10 N, maka perbandingan besarnya tegangan tali antara A dan B dengan besarnya tegangan tali antara A dan C adalah…. a. 5 : 3 b. 8 : 5 c. 1 : 1 d. 5 : 8 e. 3 : 5
Jawab : D 16. Sebuah benda berubah gerak secara beraturan dari kecepatan 2 m/s sampai diam jarak yang
dicapai adalah 1 m. gerak benda itu dapat ditunjukkan oleh gerafik kecepatan (v) terhadap waktu (t)
Jawab : D
17. Perhatikan grafik di bawah ini :
Yang berlaku untuk gerak lurus berubah beraturan adalah grafik nomor … A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)
2
10
V(m/s)
2
10
V(m/s)
A
2
10
V(m/s)
D
B
E
2
10
V(m/s)
C
157
E. (5) Jawab : E
18. Gerak suatu benda digambarkan dengan grafik kedudukan terhadap waktu (t) seperti gambar di bawah ini.
Bagian grafik yang menunjukkan benda dalam keadaan diam adalah bagian … A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5)
Jawab : C
19. Suatu benda jatuh dari ketinggian tertentu. Apabila gesekan benda dengan udara diabaikan, kecepatan benda pada saat menyentuh tanah ditentukan oleh … A. massa benda dan ketinggiannya B. percepatan gravitasi bumi dan massa benda C. ketinggian benda jatuh dan gravitasi bumi D. waktu jatuh yang diperlukan dan berat benda E. kecepatan awal benda dan gravitasi bumi Jawab : C
20. .
h
1/2 h’
Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h di atas tanah, setelah sampai ditanah kecepatannya 10 m/s, maka waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian ½h dari tanah (g = 10 m/s-2) adalah…. sekon
a. ½ 2 d. 5
158
30
b. 1 e. 5 2
c. 2 Jawab : A
21. sebuah roda sepeda yang memiliki jari-jari 26 cm diputar melingkar beraturan. Kelajuan linier pentil pada roda tersebut 13 m/s, maka kecepatan sudutnya …… a. 25 rad/s d. 100 rad/s b. 50 rad/s e. 125 rad/s c. 75 rad/s Jawab : B
22. Sebuah elevator massanya 450 kg bergerak vertical ke atas dari keadaan diam dengan percepatan konstan sebesar 2 m/s2.Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka besar tegangan tali penahan elevator adalah …. a. 5100 N d. 5400 N b. 5200 N e. 5500 N c. 5300 N
Jawab : D 23.
Sebuah benda yang massanya 2 kg terletak pada bidang miring kasar, seperti terlihat pada gambar, jika koefisien gesekan kinetis bidang 0,2 dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 , maka benda akan bergerak kebawah dengan percepatan ….. a. √3 m/s2 b. (1 - √3) m/s2 c. (2 - √3) m/s2 d. (5 - √3) m/s2 e. (10 - √3) m/s2
Jawab : D
24. Grafik di bawah adalah merupakan grafik gerak lurus berubah beraturan dipercepat. V (m/s)
T(s)4 s
40
6
Jarak yang ditempuh selama 4 sekon adalah…. a. 24 m b. 44 m
159
c. 64 m d. 76 m e. 92 m
Jawab : E
25. Dua roda A dan B seperti gambar berikut.
Jika roda B berputar 60 putaran tiap menit. Maka kecepatan sudut roda A adalah …. a . 2 π /3 rad/s b. 3 π /4 rad/s c. π rad/s d. 4 π /3 rad/s e. 3 π /2 rad/s Jawab : E
26. Sebuah benda berputar terhadap suatu poros tetap, sebuah partikel pada benda yang berjarak 0,5 m dari pusat putaran ikut berputar dengan kecepatan sudut 3 rad/s. kecepatan linier partikel pada jarak itu adalah… a. 1,5 m/s b. 2 m/s c. 2,5 m/s d. 3 m/s e. 3,5 m/s
Jawab : A
27. Sebuah kincir air yang bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari 4m, dalam waktu 2 sekon mengalami perpindahan sudut sebesar 1/6 putaran. Periode gerak kincir air adalah… a. 4 sekon b. 8 sekon c. 12 sekon d. 16 sekon e. 20 sekon.
Jawab : C
28. Sebuah benda bergerak melingkar beraturan pada kelajuan linier 1,2 m/s dengan jari-jari lintasan 1,8 m. percepatan sentripetal yang dialami benda adalah …. a. 0,8 m/s2 b. 1,0 m/s2 c. 1,2 m/s2 d. 1,4 m/s2
20cm
A 15cm B
160
e. 1,6 m/s2 Jawab : A
29. Perhatikan gambar berikut :
A
B
Kecepatan angular roda A adalah 10 rad/s. jika RA : RB = 2 : 1 , maka kecepatan angular pada roda B adalah a. 5 rad/s b. 10 rad/s c. 20 rad/s d. 40 rad/s e. 80 rad/s Jawab : C
30. Roda A yangjari-jarinya 4 cm bersinggungan dengan roda B yang jari-jarinya 10 cm. roda B dihubungkan dengan Roda C yang jari-jarinya 3 cm melalui sebuah sabuk. Roda D yang jari-jarinya 12 cm dipasang sepusat dan melekat dengan roda C. apabila roda A diputar searah jarum jam dengan kecepatan sudut 15 rad/sekon, maka kelajuan linier roda D dan arah putarannya adalah …. a. 120 cm/s searah jarum jam b. 240 cm/s berlawanan jarum jam c. 360 cm/s searah jarum jam d. 480 cm/s berlawanan jarum jam e. 600 cm/s searah jarum jam.
Jawab : B
31. Penumpang sebuah mobil yang dihentikan secara tiba-tiba akan terpelanting ke depan. Hal ini disebabkan oleh…. a. gaya berat penumpang b. gaya dorong mobil c. sifat aksi dan reaksi d. gaya tarik bumi e. sifat kelembaman massa
Jawab : E
32. Pada gambar dibawah ini, pasangan gaya aksi dan reaksi adalah …
161
A. T2 dan T3 B. T2 dan T1 T2 C. T1 dan W D. T1 dan T3 T1 E. T2 dan W Jawab : A
33. Sebuah benda yang masanya 5 kg diikat pada tali berputar dalam bidang vertical dengan jari-jari 1,5m . jika kecepatan sudut tetap 2 rad/sekon, maka tegangan tali pada saat benda di titik terendah adalah…. a. 20 Newton b. 30 Newton c. 40 Newton d. 50 Newton e. 80 Newton
Jawab : E
34. Suatu benda bermassa 5 kg, diikat pada ujung seutas tali yang panjangnya 90 cm. ujung yang lain diputar dengan kelajuan linear tetap sebesar 3 m/s, sehingga benda menempuh lintasan melingkar vertical. Tegangan maksimun tali adalah ….. a. 1,0 N b. 32,4 N c. 50,0 N d. 65,6 N e. 99,0 N
Jawab : E
35. Sebuah balok yang beratnya 75 N berada diatas lantai. Agar balok bergerak beraturan diperlukan gaya herisontal 30 N, koefisien gesekan antara balok dan lantai adalah … a. 0,04 b. 0,25 c. 0,40 d. 0,50 e. 1,00
Jawab : C
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Sebidang tanah mempunyai panjang dan lebar masing-masing 12,25 meter dan 10,1 meter. Berdasar aturan angka penting, Berapakah luas tanah tersebut?
2. Perhatikan gambar di bawah ini ! F2 = 3 N R
162
F1 = 5 N Jika kedua gaya tersebut membentuk sudut 600 . Hitunglah resultan gayanya!
3. Sebuah kereta bergerak dengan kelajuan tetap 72 km/jam. a. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 12 km? b. Berapa jauh jarak yang ditempuh dalam 10 menit?
4. Benda A dan benda B masing-masing massanya 10 kg dan 5 kg, berada pada bidang miring
kasar dengan koefisien gesekan kinetis 0,2 seperti gambar di bawah. Tentukan percepatan gerak benda tersebut ketika meluncur ke bawah! ( sin 37 = 0,6 cos 37 = 0,8 dan g = 10 m/s2)
5. Suatu titik melakukan gerak melingkar beraturan sehingga tiap menit membuat 300 putaran. Jika jari-jari lintasan 4 cm, hitung percepatan sentripetalnya!
1. L = p x l
= 12,25 x 10,1 = 124 m3
2. R =
R =
R = 7 Newton 3. Lama waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 12 km :
72 km/jam = 20 m/s
∆t =
=
= 600 s = 10 menit
4. ∑ F = m.a WA cosα + WB sinα – fs = mB.a m.g. cosα + m.g. sinα – µk.N = mB.a mA.g. cosα + mB.g. sinα – µk.mB.g.cos α = mB.a 100 . 0,8 + 50 . 0,6 – 0,2.50.0,8 = 5.a
370
B
A
163
80 + 30 – 8 = 5a 102 = 5a a = 50,4 m/s2
5. as = v2/R = ω2.R = (10п)2.4.10 -2 = 4п2 m/s2
ABSENSI PRAKTIKUM FISIKA SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANGX.10
1 AGUS SUBEKTI 1…………………………….
2 AJENG FITRIANA 2…………………………….
3 ANIKMATUL . H 3…………………………….
4 ARI ROHMATUL. A 4…………………………….
5 AULIA MUZAFAROH 5…………………………….
6 CITRA AYU AMANDA 6…………………………….
7 DHIYA NISWAH 7…………………………….
8 DWI FITRI INAYAH 8…………………………….
9 ERA HANDINI 9…………………………….
10 FAIZATUL L.M 10…………………………….
11 FEBI AYU .N 11…………………………….
12 HAMZAH 12…………………………….
13 HERY VERDIANSYAH 13…………………………….
14 INDAH WAHYU. W 14…………………………….
15 ISTI BAROKAH 15…………………………….
16 KHAMDIYAH 16…………………………….
17 KUSRIYATUN 17…………………………….
18 LILIH LUCKYTANINGSIH 18…………………………….
19 LULU FAIQOH 19…………………………….
20 M. SYARIPUDIN 20…………………………….
21 MELANI DWI.M 21…………………………….
22 M. LUKMAN ARIFIN 22…………………………….
23 M. IRHAMNA 23…………………………….
24 NAELUL FAIZAH 24…………………………….
25 NOK ROHASIH DANAR 25…………………………….
26 NUR HIDAYAH 26…………………………….
27 NURMAN IRSYAD 27…………………………….
28 PIPIT SETIYANI 28…………………………….
29 RANI SORAYA 29…………………………….
30 REZA TRI. O 30…………………………….
31 RIZKI AJI. S 31…………………………….
32 SAHRUL ROMADHON 32…………………………….
33 SILMI MEGA AYU 33…………………………….
34 SITI ROHIMATUN 34…………………………….
35 SUNARYO 35…………………………….
36 TRI BUDI .U 36…………………………….
37 UMAR KURNIAWAN 37…………………………….
38 WAROHMAH 38…………………………….
39 YOGA SULISTYA.P 39…………………………….
40 ZAHROTUL 40…………………………….
41 M. ROZIKIN 41…………………………….
NILAI BATAS TUNTAS 75 Pemalang, Mei 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP.197903272005011005
NilaiNo. NAMA Tanda tangan KET.
ABSENSI PRAKTIKUM FISIKA SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANGX.9
1 AGUS SETIAWAN 1…………………………….
2 ARSY DITA. R 2…………………………….
3 ANIGA AL GHIFARI 3…………………………….
4 AULIA IRFA MAYANI 4…………………………….
5 CHUSNUL KHOTIMAH 5…………………………….
6 DEWI RAKHMAWATI 6…………………………….
7 DIYAH . A.A 7…………………………….
8 ENDAH LARASATI 8…………………………….
9 FAISAL SYAYUDA 9…………………………….
10 FATKHUDIN YUSUF 10…………………………….
11 HAMIM JAZULI 11…………………………….
12 HERMANTO 12…………………………….
13 INDAH UUT NURUL.H.I 13…………………………….
14 ISNAN HANIF.M 14…………………………….
15 KHOEUNNISA 15…………………………….
16 KUSMIATI 16…………………………….
17 LILI AMIFAH 17…………………………….
18 LUKMANUL HAKIM 18…………………………….
19 M. SYAFIQ . N 19…………………………….
20 MEIDA PURWATI 20…………………………….
21 MELA YUNITA 21…………………………….
22 M. RUSLI KHAMIM 22…………………………….
23 M. AFIT KHOMSANI 23…………………………….
24 M. RIZA ADRIANSYAH 24…………………………….
25 NAYLA FAQIH 25…………………………….
26 NOFAL ULINUHA 26…………………………….
27 NUR FAUZIYAH 27…………………………….
28 NUR LAILA FAUZIYAH 28…………………………….
29 PARIDLOTUN .KH 29…………………………….
30 REVIANA .T.O 30…………………………….
31 RIYANTO 31…………………………….
32 SIGIT DARMAWAN 32…………………………….
33 SITI NUR AZIZAH 33…………………………….
34 SULKHAN KHADZIK 34…………………………….
35 TOLANI 35…………………………….
36 ULFATUN RIZKIYAH 36…………………………….
37 WARDATUNNISA 37…………………………….
38 YESI GITA. M.S 38…………………………….
39 ZAHRA RAHMA.S 39…………………………….
40 BAYU GALIH 40…………………………….
Pemalang, Mei 2011
NILAI BATAS TUNTAS 75NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP.197903272005011005
NilaiNo. NAMA Tanda tangan KET.
ABSENSI PRAKTIKUM FISIKA SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X.8
1 AGUS AFANDI 1…………………………….
2 AINUL MARDIYAH 2…………………………….
3 ANDI IRAWAN 3…………………………….
4 AQILATUL .M 4…………………………….
5 ATHI' .F. KH 5…………………………….
6 BURHAN YANUAR 6…………………………….
7 DEWI AYU . N 7…………………………….
8 DINI SYARIFAH 8…………………………….
9 ELSA GIGIH. G 9…………………………….
10 FAIQOH HARDIYANTI 10…………………………….
11 FATKHURIDHO 11…………………………….
12 HALIMATUS SA'DIYAH 12…………………………….
13 HERA LESTYANI 13…………………………….
14 INDAH NOVI. F 14…………………………….
15 ISMI ULWIYAH 15…………………………….
16 KARINA MURBARANI.A 16…………………………….
17 KURNIAWAN 17…………………………….
18 LIHAYATI 18…………………………….
19 LUKMAN IMAN. S 19…………………………….
20 M. SYAEFUDIN 20…………………………….
21 MEILINDA FAIZAH 21…………………………….
22 M. EKO PROBO 22…………………………….
23 MUFIDLATUL. KH 23…………………………….
24 M. NURHIDAYAT 24…………………………….
25 MUTIARA 25…………………………….
26 NISFAH KHOIROTUN KH 26…………………………….
27 NUR FAUZIN 27…………………………….
28 NUR KHIKMAH 28…………………………….
29 RAGIL KESUMA. W 29…………………………….
30 RETNO WATI 30…………………………….
31 RIWANTO 31…………………………….
32 SAFITRI EKA P.S 32…………………………….
33 SAMSUL MA'ARIF 33…………………………….
34 SIDQIYYATU RIZQIYAH 34…………………………….
35 SITI MUFRODAH 35…………………………….
36 SULKHAH ZAHRO 36…………………………….
37 TITOE TENNISIA 37…………………………….
38 UGET. A 38…………………………….
39 WAHYU .U 39…………………………….
40 YENI RIZA. S 40…………………………….
41 YUSUF SAPUTRA 41…………………………….
NILAI BATAS TUNTAS 75 Pemalang, Mei 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP.197903272005011005
NilaiNo. NAMATanda tangan
KET.
ABSENSI PRAKTIKUM FISIKA SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X.7
1 AGIL GIVARI 1…………………………….
2 AHMAD WILDAN. T 2…………………………….
3 AMRULLAH INDANA. 3…………………………….
4 ANTIKA PERMATA .H 4…………………………….
5 ASWIN DWI PRASETYO 5…………………………….
6 BAHRIATUL ULUM 6…………………………….
7 DEVI SUSANTI 7…………………………….
8 DIMAS WISNU. B 8…………………………….
9 ELISATUL KARIMAH 9…………………………….
10 FAINI MAISAROH 10…………………………….
11 GIGIH GIO ARINDO 11…………………………….
12 HENY PURWANINGSIH 12…………………………….
13 RIMA AJI ARTI 13…………………………….
14 IRCHAM KHAFIZIN 14…………………………….
15 KAMILATUN . M 15…………………………….
16 KUKUH PRASTIO 16…………………………….
17 LICKA OKTAVIANI. K 17…………………………….
18 LUCKY BAIHAKI 18…………………………….
19 M. SAEVI AENUN. N 19…………………………….
20 MAYA ARUM SARI 20…………………………….
21 MISNUR ZAKIYAH 21…………………………….
22 MUDRIKAH 22…………………………….
23 M. NUR ALIM. A 23…………………………….
24 MUTIARA 24…………………………….
25 NIKEN NOVIANA. R 25…………………………….
26 NUR AMALIA 26…………………………….
27 NUR DIAH ISTIQOMAH 27…………………………….
28 OKTIANA. N 28…………………………….
29 QURROTUN NISA 29…………………………….
30 RESTU MARHAENINGTYAS 30…………………………….
31 RISKIANTI 31…………………………….
32 SAEPUDIN 32…………………………….
33 SHOFATUN ROHMAH 33…………………………….
34 SITI MAGHFIROH .N.I 34…………………………….
35 SULISTIAWAN 35…………………………….
36 TITI RESMIASIH 36…………………………….
37 UFIE NADHIMA 37…………………………….
38 VILIA DEVIASTRIANA 38…………………………….
39 YAYU AFRIANI 39…………………………….
40 ZULIM BARIROH 40…………………………….
41 M. SYAHREZA 41…………………………….
NILAI BATAS TUNTAS 75 Pemalang, Mei 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP.197903272005011005
NilaiNo. NAMA Tanda tangan KET.
ABSENSI PRAKTIKUM FISIKA SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X.6
1 1…………………………….
2 AHMAD SYAKUR.B 2…………………………….
3 AMIR FAUZI 3…………………………….
4 ANNA MASRUSOH 4…………………………….
5 ARTIKA WIJAYANTI.P 5…………………………….
6 BAHARUDIN .Y.M 6…………………………….
7 DEVI DWI.R 7…………………………….
8 DEVITA WIDYA .C 8…………………………….
9 ELIS EMALIA 9…………………………….
10 FAHRUZ ZAMAN 10…………………………….
11 FATHATUL FIKRIYAH 11…………………………….
12 GIGIH AMRILLAH.I 12…………………………….
13 ILMA ROZALINA 13…………………………….
14 INTANI ROSIA.M 14…………………………….
15 KALAMUKTI .A.L 15…………………………….
16 KONI LUHUR. D 16…………………………….
17 LIA MELINDA 17…………………………….
18 LOVQIANSYAH 18…………………………….
19 MAULIDA MEGA.N 19…………………………….
20 MISBAHUDIN 20…………………………….
21 M. IRFAN MA'ARIF 21…………………………….
22 M. MUSLIH. M 22…………………………….
23 MUNASYEH FAHMI 23…………………………….
24 NIDA RIZQIE. U 24…………………………….
25 NUR ALIYAH 25…………………………….
26 NUR UKHTI 26…………………………….
27 SAEFUDIN 27…………………………….
28 RISKHA APRILIA 28…………………………….
29 RESTI MAULINA CH 29…………………………….
30 PUTRI SESARVIA. K 30…………………………….
31 OKTI DEWI 31…………………………….
32 SEPTIYADI 32…………………………….
33 SITI ITASARI 33…………………………….
34 SULCHI ARIES 34…………………………….
35 TIKA HARYATI 35…………………………….
36 TUNGGUL PANJI .W 36…………………………….
37 VELLA SALMANIA. F 37…………………………….
38 YAUMIKA .N.H 38…………………………….
39 YUSUF JUNIARDI 39…………………………….
40 ZUHROTUL KHASANAH 40…………………………….
Pemalang, Mei 2011
NILAI BATAS TUNTAS 75NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP.197903272005011005
NilaiNo. NAMATanda tangan
KET.
DAFTAR NILAI PRAKTIKUM SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X.6
Me
mp
ers
iap
ka
n a
lat
Ke
rja
sam
a
Me
ran
gk
ai
ala
t
Me
mb
aca
ala
t u
ku
r
Me
rap
ika
n a
lat
& l
ap
ora
n
1
2 AHMAD SYAKUR.B
3 AMIR FAUZI
4 ANNA MASRUSOH
5 ARTIKA WIJAYANTI.P
6 BAHARUDIN .Y.M
7 DEVI DWI.R
8 DEVITA WIDYA .C
9 ELIS EMALIA
10 FAHRUZ ZAMAN
11 FATHATUL FIKRIYAH
12 GIGIH AMRILLAH.I
13 ILMA ROZALINA
14 INTANI ROSIA.M
15 KALAMUKTI .A.L
16 KONI LUHUR. D
17 LIA MELINDA
18 LOVQIANSYAH
19 MAULIDA MEGA.N
20 MISBAHUDIN
21 M. IRFAN MA'ARIF
22 M. MUSLIH. M
23 MUNASYEH FAHMI
24 NIDA RIZQIE. U
25 NUR ALIYAH
26 NUR UKHTI
27 SAEFUDIN
28 RISKHA APRILIA
29 RESTI MAULINA CH
30 PUTRI SESARVIA. K
31 OKTI DEWI
32 SEPTIYADI
33 SITI ITASARI
34 SULCHI ARIES
35 TIKA HARYATI
36 TUNGGUL PANJI .W
37 VELLA SALMANIA. F
38 YAUMIKA .N.H
39 YUSUF JUNIARDI
40 ZUHROTUL KHASANAH
NILAI BATAS TUNTAS 75jml skor 1 nilai 45 jml skor 6 nilai 75
jml skor 2 nilai 55 jml skor 7 nilai 80 Pemalang, Mei 2011
jml skor 3 nilai 60 jml skor 8 nilai 85
jml skor 4 nilai 65 jml skor 9 nilai 90 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
jml skor 5 nilai 70 jml skor 10 nilai 100 NIP.197903272005011005
KET.No. NAMA
Aspek yang dinilai
Jumlah skor Nilai Psiko
1
2 75
3 75
4 75
5 85
6 75
7 75
8 75
9 85
10 85
11 75
12 75
13 80
14 85
15 85
16 80
17 75
18 75
19 80
20 80
21 75
22 75
23 75
24 75
25 75
26 75
27 75
28 75
29 85
30 80
31 75
32 80
33 75
34 85
35 75
36 75
37 75
38 80
39 75
40 75
DAFTAR NILAI PRAKTIKUM SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X.7
Me
mp
ers
iap
ka
n a
lat
Ke
rja
sam
a
Me
ran
gk
ai
ala
t
Me
mb
aca
ala
t u
ku
r
Me
rap
ika
n a
lat
& l
ap
ora
n
1 AGIL GIVARI
2 AHMAD WILDAN. T
3 AMRULLAH INDANA.
4 ANTIKA PERMATA .H
5 ASWIN DWI PRASETYO
6 BAHRIATUL ULUM
7 DEVI SUSANTI
8 DIMAS WISNU. B
9 ELISATUL KARIMAH
10 FAINI MAISAROH
11 GIGIH GIO ARINDO
12 HENY PURWANINGSIH
13 RIMA AJI ARTI
14 IRCHAM KHAFIZIN
15 KAMILATUN . M
16 KUKUH PRASTIO
17 LICKA OKTAVIANI. K
18 LUCKY BAIHAKI
19 M. SAEVI AENUN. N
20 MAYA ARUM SARI
21 MISNUR ZAKIYAH
22 MUDRIKAH
23 M. NUR ALIM. A
24 MUTIARA
25 NIKEN NOVIANA. R
26 NUR AMALIA
27 NUR DIAH ISTIQOMAH
28 OKTIANA. N
29 QURROTUN NISA
30 RESTU MARHAENINGTYAS
31 RISKIANTI
32 SAEPUDIN
33 SHOFATUN ROHMAH
34 SITI MAGHFIROH .N.I
35 SULISTIAWAN
36 TITI RESMIASIH
37 UFIE NADHIMA
38 VILIA DEVIASTRIANA
39 YAYU AFRIANI
40 ZULIM BARIROH
41 M. SYAHREZA
NILAI BATAS TUNTAS 75jml skor 1 nilai 45 jml skor 6 nilai 75
jml skor 2 nilai 55 jml skor 7 nilai 80 Pemalang, Mei 2011
jml skor 3 nilai 60 jml skor 8 nilai 85
jml skor 4 nilai 65 jml skor 9 nilai 90 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
jml skor 5 nilai 70 jml skor 10 nilai 100 NIP.197903272005011005
KET.No. NAMA
Aspek yang dinilai
Jumlah skor Nilai Psiko
1 75
2 80
3 75
4 75
5 75
6 85
7 75
8 75
9 75
10 75
11 80
12 85
13 85
14 80
15 80
16 75
17 75
18 75
19 85
20 80
21 85
22 80
23 75
24 80
25 80
26 75
27 80
28 80
29 80
30 80
31 75
32 75
33 75
34 80
35 75
36 85
37 80
38 80
39 80
40 80
41 75
DAFTAR NILAI PRAKTIKUM SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X.8
Me
mp
ers
iap
ka
n a
lat
Ke
rja
sam
a
Me
ran
gk
ai
ala
t
Me
mb
aca
ala
t u
ku
r
Me
rap
ika
n a
lat
& l
ap
ora
n
1 AGUS AFANDI
2 AINUL MARDIYAH
3 ANDI IRAWAN
4 AQILATUL .M
5 ATHI' .F. KH
6 BURHAN YANUAR
7 DEWI AYU . N
8 DINI SYARIFAH
9 ELSA GIGIH. G
10 FAIQOH HARDIYANTI
11 FATKHURIDHO
12 HALIMATUS SA'DIYAH
13 HERA LESTYANI
14 INDAH NOVI. F
15 ISMI ULWIYAH
16 KARINA MURBARANI.A
17 KURNIAWAN
18 LIHAYATI
19 LUKMAN IMAN. S
20 M. SYAEFUDIN
21 MEILINDA FAIZAH
22 M. EKO PROBO
23 MUFIDLATUL. KH
24 M. NURHIDAYAT
25 MUTIARA
26 NISFAH KHOIROTUN KH
27 NUR FAUZIN
28 NUR KHIKMAH
29 RAGIL KESUMA. W
30 RETNO WATI
31 RIWANTO
32 SAFITRI EKA P.S
33 SAMSUL MA'ARIF
34 SIDQIYYATU RIZQIYAH
35 SITI MUFRODAH
36 SULKHAH ZAHRO
37 TITOE TENNISIA
38 UGET. A
39 WAHYU .U
40 YENI RIZA. S
41 YUSUF SAPUTRA
NILAI BATAS TUNTAS 75jml skor 1 nilai 45 jml skor 6 nilai 75
jml skor 2 nilai 55 jml skor 7 nilai 80 Pemalang, Mei 2011
jml skor 3 nilai 60 jml skor 8 nilai 85
jml skor 4 nilai 65 jml skor 9 nilai 90 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
jml skor 5 nilai 70 jml skor 10 nilai 100 NIP.197903272005011005
KET.No. NAMA
Aspek yang dinilai
Jumlah skor Nilai Psiko
1 75
2 85
3 85
4 85
5 85
6 75
7 80
8 80
9 80
10 75
11 75
12 85
13 80
14 85
15 85
16 80
17 80
18 80
19 85
20 85
21 85
22 85
23 85
24 80
25 85
26 75
27 75
28 85
29 85
30 80
31 80
32 75
33 80
34 80
35 75
36 75
37 75
38 75
39 80
40 80
41 85
DAFTAR NILAI PRAKTIKUM SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X.9
Me
mp
ers
iap
ka
n a
lat
Ke
rja
sam
a
Me
ran
gk
ai
ala
t
Me
mb
aca
ala
t u
ku
r
Me
rap
ika
n a
lat
& l
ap
ora
n
1 AGUS SETIAWAN
2 ARSY DITA. R
3 ANIGA AL GHIFARI
4 AULIA IRFA MAYANI
5 CHUSNUL KHOTIMAH
6 DEWI RAKHMAWATI
7 DIYAH . A.A
8 ENDAH LARASATI
9 FAISAL SYAYUDA
10 FATKHUDIN YUSUF
11 HAMIM JAZULI
12 HERMANTO
13 INDAH UUT NURUL.H.I
14 ISNAN HANIF.M
15 KHOEUNNISA
16 KUSMIATI
17 LILI AMIFAH
18 LUKMANUL HAKIM
19 M. SYAFIQ . N
20 MEIDA PURWATI
21 MELA YUNITA
22 M. RUSLI KHAMIM
23 M. AFIT KHOMSANI
24 M. RIZA ADRIANSYAH
25 NAYLA FAQIH
26 NOFAL ULINUHA
27 NUR FAUZIYAH
28 NUR LAILA FAUZIYAH
29 PARIDLOTUN .KH
30 REVIANA .T.O
31 RIYANTO
32 SIGIT DARMAWAN
33 SITI NUR AZIZAH
34 SULKHAN KHADZIK
35 TOLANI
36 ULFATUN RIZKIYAH
37 WARDATUNNISA
38 YESI GITA. M.S
39 ZAHRA RAHMA.S
40 BAYU GALIH
NILAI BATAS TUNTAS 75jml skor 1 nilai 45 jml skor 6 nilai 75
jml skor 2 nilai 55 jml skor 7 nilai 80 Pemalang, Mei 2011
jml skor 3 nilai 60 jml skor 8 nilai 85
jml skor 4 nilai 65 jml skor 9 nilai 90 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
jml skor 5 nilai 70 jml skor 10 nilai 100 NIP.197903272005011005
KET.No. NAMA
Aspek yang dinilai
Jumlah skor Nilai Psiko
1 75
2 80
3 75
4 85
5 85
6 85
7 80
8 85
9 85
10 85
11 80
12 80
13 85
14 85
15 85
16 80
17 75
18 85
19 80
20 85
21 85
22 75
23 85
24 85
25 85
26 75
27 85
28 85
29 75
30 75
31 85
32 85
33 80
34 80
35 85
36 80
37 80
38 80
39 80
40 80
DAFTAR NILAI PRAKTIKUM SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X.10
Me
mp
ers
iap
ka
n a
lat
Ke
rja
sam
a
Me
ran
gk
ai
ala
t
Me
mb
aca
ala
t u
ku
r
Me
rap
ika
n a
lat
& l
ap
ora
n
1 AGUS SUBEKTI
2 AJENG FITRIANA
3 ANIKMATUL . H
4 ARI ROHMATUL. A
5 AULIA MUZAFAROH
6 CITRA AYU AMANDA
7 DHIYA NISWAH
8 DWI FITRI INAYAH
9 ERA HANDINI
10 FAIZATUL L.M
11 FEBI AYU .N
12 HAMZAH
13 HERY VERDIANSYAH
14 INDAH WAHYU. W
15 ISTI BAROKAH
16 KHAMDIYAH
17 KUSRIYATUN
18 LILIH LUCKYTANINGSIH
19 LULU FAIQOH
20 M. SYARIPUDIN
21 MELANI DWI.M
22 M. LUKMAN ARIFIN
23 M. IRHAMNA
24 NAELUL FAIZAH
25 NOK ROHASIH DANAR
26 NUR HIDAYAH
27 NURMAN IRSYAD
28 PIPIT SETIYANI
29 RANI SORAYA
30 REZA TRI. O
31 RIZKI AJI. S
32 SAHRUL ROMADHON
33 SILMI MEGA AYU
34 SITI ROHIMATUN
35 SUNARYO
36 TRI BUDI .U
37 UMAR KURNIAWAN
38 WAROHMAH
39 YOGA SULISTYA.P
40 ZAHROTUL
41 M. ROZIKIN
NILAI BATAS TUNTAS 75jml skor 1 nilai 45 jml skor 6 nilai 75
jml skor 2 nilai 55 jml skor 7 nilai 80 Pemalang, Mei 2011
jml skor 3 nilai 60 jml skor 8 nilai 85
jml skor 4 nilai 65 jml skor 9 nilai 90 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
jml skor 5 nilai 70 jml skor 10 nilai 100 NIP.197903272005011005
KET.No. NAMA
Aspek yang dinilai
Jumlah skor Nilai Psiko
1 75
2 80
3 80
4 85
5 85
6 80
7 75
8 75
9 80
10 75
11 85
12 80
13 75
14 85
15 85
16 85
17 85
18 75
19 75
20 85
21 75
22 75
23 75
24 85
25 85
26 85
27 75
28 75
29 75
30 85
31 75
32 75
33 75
34 75
35 75
36 75
37 75
38 75
39 75
40 80
41 75
DAFTAR NILAI PRAKTIKUM SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
XII-IPA.4
Me
mp
ers
iap
ka
n a
lat
Ke
rja
sam
a
Me
ran
gk
ai
ala
t
Me
mb
aca
ala
t u
ku
r
Me
rap
ika
n a
lat
1 AHMAD SARIFUDIN
2 A. SHOFIYUDIN A.S
3 ALI MUSTAJAB
4 ANGGITA DIAN. P
5 AYU LAILA N.A
6 BAYU KURNIAWAN
7 CHAERUL FUAD
8 DEVI ANGGRAENI
9 EKA NURLIA. A
10 ELFA DWI .Y
11 ELIS NURKHAFIDZOH
12 GEMA GILANG
13 HUSNI FAUZAN
14 IGA WITA. P
15 IKA RESTU. N.P
16 ISTIKOMAH
17 KHIZKIL TIHAMI
18 KUNDARI
19 LIYU WANTI
20 LUTFIA SEPTIANI
21 LUTHFATUL .L
22 M. RIZQI HASANI
23 MALUFATUL. F
24 M. TAMIMI
25 NOFIYANI
26 NURHIDAYAH
27 PROBO SUTEJO
28 RINA ULFA. N
29 ROBIATUL. A
30 SAEPUL. M
31 SANI ARSYIANAH
32 SITI KHOTIJAH
33 SITI NURJANAH
34 SUSI FATMAWATI
35 TRI NOVI. H
36 UMI KULSUM
37 UNTUNG FATONI
38 WIHASTORI
39 M. AULIA. R. M
NILAI BATAS TUNTAS 75skor 1 nilai 55
skor 2 nilai 65 Pemalang, 28 maret 2011
skor 3 nilai 75
skor 4 nilai 85 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
skor 5 nilai 95 NIP.197903272005011005
KET.No. NAMA
Aspek yang dinilai
Jumlah skor Nilai Psiko
DAFTAR NILAI PRAKTIKUM SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
XII-IPA.4
Me
mp
ers
iap
ka
n a
lat
Ke
rja
sam
a
Me
ran
gk
ai
ala
t
Me
mb
aca
ala
t u
ku
r
Me
rap
ika
n a
lat
1 AMANDA ELSIYANTI
2 ANIQO FARAHIYA
3 ANNISATUL KARIMAH
4 ARI INDAH KARTIKA
5 AZIZAH LUTFIATI
6 CHISOLIL KAROM
7 DESVITA SUCI .K.W
8 EKA SETYA DIAN. A
9 EKA SULISTIA RINI
10 EMA AENUN NAJIB
11 FITRA ARINA .N
12 GILANG PRATIWI
13 INDAH SULISTIANI.N
14 INTAN DWI J.G
15 ITA SAFITRI
16 KHOIRUN NISA
17 LATIFATUL FITROH
18 LIYANI MAYASARI
19 M. ATHFAL. M
20 MASRIFATIN. M
21 MIRZA U.H
22 M. NAVIS .T
23 MUSARIFAH
24 NUR ISMAWATI
25 NUR MARFUAH
26 RETNO NINGRUM
27 RIZA ARIFIANI
28 SAIFUL BAHRI
29 SANTIKA
30 SITI MULYASIH
31 SUCIATI
32 TETI KHOLISAH
33 TIKA FAJARYANI
34 TRI UTOMO .D
35 VRENINDI A.T
36 WELLA ARI . N
37 YANI SETIYOWATI
38 YULIANA
NILAI BATAS TUNTAS 75skor 1 nilai 55
skor 2 nilai 65 Pemalang, 28 maret 2011
skor 3 nilai 75
skor 4 nilai 85 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
skor 5 nilai 95 NIP.197903272005011005
No.
Aspek yang dinilai
Jumlah skor Nilai Psiko
KET.NAMA
DAFTAR NILAI ULANGAN SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
XII-IPA.4
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1 AHMAD SARIFUDIN BELUM TUNTAS
2 AKHMAD SHOFIYUDIN A.S BELUM TUNTAS
3 ALI MUSTAJAB BELUM TUNTAS
4 ANGGITA DIAN. P BELUM TUNTAS
5 AYU LAILA N.A BELUM TUNTAS
6 BAYU KURNIAWAN BELUM TUNTAS
7 CHAERUL FUAD BELUM TUNTAS
8 DEVI ANGGRAENI BELUM TUNTAS
9 EKA NURLIA. A BELUM TUNTAS
10 ELFA DWI .Y BELUM TUNTAS
11 ELIS NURKHAFIDZOH BELUM TUNTAS
12 GEMA GILANG BELUM TUNTAS
13 HUSNI FAUZAN BELUM TUNTAS
14 IGA WITA. P BELUM TUNTAS
15 IKA RESTU. N.P BELUM TUNTAS
16 ISTIKOMAH BELUM TUNTAS
17 KHIZKIL TIHAMI BELUM TUNTAS
18 KUNDARI BELUM TUNTAS
19 LIYU WANTI BELUM TUNTAS
20 LUTFIA SEPTIANI BELUM TUNTAS
21 LUTHFATUL .L BELUM TUNTAS
22 M. RIZQI HASANI BELUM TUNTAS
23 MALUFATUL. F BELUM TUNTAS
24 M. TAMIMI BELUM TUNTAS
25 NOFIYANI BELUM TUNTAS
26 NURHIDAYAH BELUM TUNTAS
27 PROBO SUTEJO BELUM TUNTAS
28 RINA ULFA. N BELUM TUNTAS
29 ROBIATUL. A BELUM TUNTAS
30 SAEPUL. M BELUM TUNTAS
31 SANI ARSYIANAH BELUM TUNTAS
32 SITI KHOTIJAH BELUM TUNTAS
33 SITI NURJANAH BELUM TUNTAS
34 SUSI FATMAWATI BELUM TUNTAS
35 TRI NOVI. H BELUM TUNTAS
36 UMI KULSUM BELUM TUNTAS
37 UNTUNG FATONI BELUM TUNTAS
38 WIHASTORI BELUM TUNTAS
39 M. AULIA. R. M BELUM TUNTAS
NILAI BATAS TUNTAS 75Pemalang, 28 maret 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI ULANGAN SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
XII-IPA.5
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1 AMANDA ELSIYANTI BELUM TUNTAS
2 ANIQO FARAHIYA BELUM TUNTAS
3 ANNISATUL KARIMAH BELUM TUNTAS
4 ARI INDAH KARTIKA BELUM TUNTAS
5 AZIZAH LUTFIATI BELUM TUNTAS
6 CHISOLIL KAROM BELUM TUNTAS
7 DESVITA SUCI .K.W BELUM TUNTAS
8 EKA SETYA DIAN. A BELUM TUNTAS
9 EKA SULISTIA RINI BELUM TUNTAS
10 EMA AENUN NAJIB BELUM TUNTAS
11 FITRA ARINA .N BELUM TUNTAS
12 GILANG PRATIWI BELUM TUNTAS
13 INDAH SULISTIANI.N BELUM TUNTAS
14 INTAN DWI J.G BELUM TUNTAS
15 ITA SAFITRI BELUM TUNTAS
16 KHOIRUN NISA BELUM TUNTAS
17 LATIFATUL FITROH BELUM TUNTAS
18 LIYANI MAYASARI BELUM TUNTAS
19 M. ATHFAL. M BELUM TUNTAS
20 MASRIFATIN. M BELUM TUNTAS
21 MIRZA U.H BELUM TUNTAS
22 M. NAVIS .T BELUM TUNTAS
23 MUSARIFAH BELUM TUNTAS
24 NUR ISMAWATI BELUM TUNTAS
25 NUR MARFUAH BELUM TUNTAS
26 RETNO NINGRUM BELUM TUNTAS
27 RIZA ARIFIANI BELUM TUNTAS
28 SAIFUL BAHRI BELUM TUNTAS
29 SANTIKA BELUM TUNTAS
30 SITI MULYASIH BELUM TUNTAS
31 SUCIATI BELUM TUNTAS
32 TETI KHOLISAH BELUM TUNTAS
33 TIKA FAJARYANI BELUM TUNTAS
34 TRI UTOMO .D BELUM TUNTAS
35 VRENINDI A.T BELUM TUNTAS
36 WELLA ARI . N BELUM TUNTAS
37 YANI SETIYOWATI BELUM TUNTAS
38 YULIANA BELUM TUNTAS
39 BELUM TUNTAS
40 BELUM TUNTAS
41 BELUM TUNTAS
NILAI BATAS TUNTAS 75Pemalang, 28 maret 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI UL 2 SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X-6 NILAI BATAS TUNTAS 75
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1 BELUM TUNTAS
2 AHMAD SYAKUR.B 75,0 75 TUNTAS
3 AMIR FAUZI 75,0 75 TUNTAS
4 ANNA MASRUSOH 75,0 75 TUNTAS
5 ARTIKA WIJAYANTI.P 75,0 75 TUNTAS
6 BAHARUDIN .Y.M 75,0 75 TUNTAS
7 DEVI DWI.R 75,0 75 TUNTAS
8 DEVITA WIDYA .C 75,0 75 TUNTAS
9 ELIS EMALIA 75,0 75 TUNTAS
10 FAHRUZ ZAMAN 75,0 75 TUNTAS
11 FATHATUL FIKRIYAH 75,0 75 TUNTAS
12 GIGIH AMRILLAH.I 75,0 75 TUNTAS
13 ILMA ROZALINA 75,0 75 TUNTAS
14 INTANI ROSIA.M 75,0 75 TUNTAS
15 KALAMUKTI .A.L 75,0 75 TUNTAS
16 KONI LUHUR. D 75,0 75 TUNTAS
17 LIA MELINDA 75,0 75 TUNTAS
18 LOVQIANSYAH 75,0 75 TUNTAS
19 MAULIDA MEGA.N 75,0 75 TUNTAS
20 MISBAHUDIN 75,0 75 TUNTAS
21 M. IRFAN MA'ARIF 75,0 75 TUNTAS
22 M. MUSLIH. M 75,0 75 TUNTAS
23 MUNASYEH FAHMI 75,0 75 TUNTAS
24 NIDA RIZQIE. U 75,0 75 TUNTAS
25 NUR ALIYAH 75,0 75 TUNTAS
26 NUR UKHTI 75,0 75 TUNTAS
27 SAEFUDIN 75,0 75 TUNTAS
28 RISKHA APRILIA 75,0 75 TUNTAS
29 RESTI MAULINA CH 75,0 75 TUNTAS
30 PUTRI SESARVIA. K 75,0 75 TUNTAS
31 OKTI DEWI 75,0 75 TUNTAS
32 SEPTIYADI 75,0 75 TUNTAS
33 SITI ITASARI 75,0 75 TUNTAS
34 SULCHI ARIES 75,0 75 TUNTAS
35 TIKA HARYATI 75,0 75 TUNTAS
36 TUNGGUL PANJI .W 75,0 75 TUNTAS
37 VELLA SALMANIA. F 75,0 75 TUNTAS
38 YAUMIKA .N.H 75,0 75 TUNTAS
39 YUSUF JUNIARDI 75,0 75 TUNTAS
40 ZUHROTUL KHASANAH 75,0 75 TUNTAS
NILAI BATAS TUNTAS 75Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI
KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
dikumpulkan hari RABU 30 Maret 2011 NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI UL 2 SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X-7 NILAI BATAS TUNTAS 75
No. NAMA UL 2 REMIDI N A KET.
1 AGIL GIVARI BELUM TUNTAS
2 AHMAD WILDAN. T 75,0 75 TUNTAS
3 AMRULLAH INDANA. BELUM TUNTAS
4 ANTIKA PERMATA .H 75,0 75 TUNTAS
5 ASWIN DWI PRASETYO 75,0 75 TUNTAS
6 BAHRIATUL ULUM 75,0 75 TUNTAS
7 DEVI SUSANTI 75,0 75 TUNTAS
8 DIMAS WISNU. B 75,0 75 TUNTAS
9 ELISATUL KARIMAH 75,0 75 TUNTAS
10 FAINI MAISAROH 75,0 75 TUNTAS
11 GIGIH GIO ARINDO 75,0 75 TUNTAS
12 HENY PURWANINGSIH 75,0 75 TUNTAS
13 RIMA AJI ARTI 75,0 75 TUNTAS
14 IRCHAM KHAFIZIN 75,0 75 TUNTAS
15 KAMILATUN . M 75,0 75 TUNTAS
16 KUKUH PRASTIO BELUM TUNTAS
17 LICKA OKTAVIANI. K 75,0 75 TUNTAS
18 LUCKY BAIHAKI 75,0 75 TUNTAS
19 M. SAEVI AENUN. N 75,0 75 TUNTAS
20 MAYA ARUM SARI 75,0 75 TUNTAS
21 MISNUR ZAKIYAH 75,0 75 TUNTAS
22 MUDRIKAH 75,0 75 TUNTAS
23 M. NUR ALIM. A 75,0 75 TUNTAS
24 MUTIARA 75,0 75 TUNTAS
25 NIKEN NOVIANA. R 75,0 75 TUNTAS
26 NUR AMALIA 75,0 75 TUNTAS
27 NUR DIAH ISTIQOMAH 75,0 75 TUNTAS
28 OKTIANA. N 75,0 75 TUNTAS
29 QURROTUN NISA 75,0 75 TUNTAS
30 RESTU MARHAENINGTYAS 75,0 75 TUNTAS
31 RISKIANTI 75,0 75 TUNTAS
32 SAEPUDIN 75,0 75 TUNTAS
33 SHOFATUN ROHMAH 75,0 75 TUNTAS
34 SITI MAGHFIROH .N.I 75,0 75 TUNTAS
35 SULISTIAWAN 75,0 75 TUNTAS
36 TITI RESMIASIH 75,0 75 TUNTAS
37 UFIE NADHIMA 75,0 75 TUNTAS
38 VILIA DEVIASTRIANA 75,0 75 TUNTAS
39 YAYU AFRIANI 75,0 75 TUNTAS
40 ZULIM BARIROH 75,0 75 TUNTAS
41 M. SYAHREZA 75,0 75 TUNTAS
yusup 75,0 75 TUNTAS
NILAI BATAS TUNTAS 75Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI
KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
dikumpulkan hari SENIN 4 April 2011 NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI UL 2 SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X-8 NILAI BATAS TUNTAS 75
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1 AGUS AFANDI 75,0 75 TUNTAS
2 AINUL MARDIYAH BELUM TUNTAS
3 ANDI IRAWAN 75,0 75 TUNTAS
4 AQILATUL .M 75,0 75 TUNTAS
5 ATHI' .F. KH 75,0 75 TUNTAS
6 BURHAN YANUAR 75,0 75 TUNTAS
7 DEWI AYU . N 75,0 75 TUNTAS
8 DINI SYARIFAH 75,0 75 TUNTAS
9 ELSA GIGIH. G 75,0 75 TUNTAS
10 FAIQOH HARDIYANTI 75,0 75 TUNTAS
11 FATKHURIDHO 75,0 75 TUNTAS
12 HALIMATUS SA'DIYAH 75,0 75 TUNTAS
13 HERA LESTYANI 75,0 75 TUNTAS
14 INDAH NOVI. F 75,0 75 TUNTAS
15 ISMI ULWIYAH 75,0 75 TUNTAS
16 KARINA MURBARANI.A 75,0 75 TUNTAS
17 KURNIAWAN 75,0 75 TUNTAS
18 LIHAYATI 75,0 75 TUNTAS
19 LUKMAN IMAN. S 75,0 75 TUNTAS
20 M. SYAEFUDIN 75,0 75 TUNTAS
21 MEILINDA FAIZAH 75,0 75 TUNTAS
22 M. EKO PROBO 75,0 75 TUNTAS
23 MUFIDLATUL. KH 75,0 75 TUNTAS
24 M. NURHIDAYAT 75,0 75 TUNTAS
25 MUTIARA 75,0 75 TUNTAS
26 NISFAH KHOIROTUN KH 75,0 75 TUNTAS
27 NUR FAUZIN BELUM TUNTAS
28 NUR KHIKMAH 75,0 75 TUNTAS
29 RAGIL KESUMA. W 75,0 75 TUNTAS
30 RETNO WATI 75,0 75 TUNTAS
31 RIWANTO BELUM TUNTAS
32 SAFITRI EKA P.S 75,0 75 TUNTAS
33 SAMSUL MA'ARIF 75,0 75 TUNTAS
34 SIDQIYYATU RIZQIYAH 75,0 75 TUNTAS
35 SITI MUFRODAH 75,0 75 TUNTAS
36 SULKHAH ZAHRO 75,0 75 TUNTAS
37 TITOE TENNISIA 75,0 75 TUNTAS
38 UGET. A BELUM TUNTAS
39 WAHYU .U 75,0 75 TUNTAS
40 YENI RIZA. S 75,0 75 TUNTAS
41 YUSUF SAPUTRA 75,0 75 TUNTAS
NILAI BATAS TUNTAS 75Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI
KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
dikumpulkan hari KAMIS 31 Maret 2011 NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI UL 2 SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X-9 NILAI BATAS TUNTAS 75
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1 AGUS SETIAWAN 75,0 75 TUNTAS
2 ARSY DITA. R 75,0 75 TUNTAS
3 ANIGA AL GHIFARI 75,0 75 TUNTAS
4 AULIA IRFA MAYANI 75,0 75 TUNTAS
5 CHUSNUL KHOTIMAH 75,0 75 TUNTAS
6 DEWI RAKHMAWATI 75,0 75 TUNTAS
7 DIYAH . A.A 75,0 75 TUNTAS
8 ENDAH LARASATI BELUM TUNTAS
9 FAISAL SYAYUDA 75,0 75 TUNTAS
10 FATKHUDIN YUSUF 75,0 75 TUNTAS
11 HAMIM JAZULI 75,0 75 TUNTAS
12 HERMANTO 75,0 75 TUNTAS
13 INDAH UUT NURUL.H.I 75,0 75 TUNTAS
14 ISNAN HANIF.M 75,0 75 TUNTAS
15 KHOEUNNISA 75,0 75 TUNTAS
16 KUSMIATI 75,0 75 TUNTAS
17 LILI AMIFAH 75,0 75 TUNTAS
18 LUKMANUL HAKIM 75,0 75 TUNTAS
19 M. SYAFIQ . N 75,0 75 TUNTAS
20 MEIDA PURWATI 75,0 75 TUNTAS
21 MELA YUNITA 75,0 75 TUNTAS
22 M. RUSLI KHAMIM 75,0 75 TUNTAS
23 M. AFIT KHOMSANI 75,0 75 TUNTAS
24 M. RIZA ADRIANSYAH 75,0 75 TUNTAS
25 NAYLA FAQIH 75,0 75 TUNTAS
26 NOFAL ULINUHA 75,0 75 TUNTAS
27 NUR FAUZIYAH 75,0 75 TUNTAS
28 NUR LAILA FAUZIYAH 75,0 75 TUNTAS
29 PARIDLOTUN .KH 75,0 75 TUNTAS
30 REVIANA .T.O 75,0 75 TUNTAS
31 RIYANTO 75,0 75 TUNTAS
32 SIGIT DARMAWAN 75,0 75 TUNTAS
33 SITI NUR AZIZAH 75,0 75 TUNTAS
34 SULKHAN KHADZIK 75,0 75 TUNTAS
35 TOLANI 75,0 75 TUNTAS
36 ULFATUN RIZKIYAH 75,0 75 TUNTAS
37 WARDATUNNISA 75,0 75 TUNTAS
38 YESI GITA. M.S 75,0 75 TUNTAS
39 ZAHRA RAHMA.S BELUM TUNTAS
40 BAYU GALIH 75,0 75 TUNTAS
RAHMAWATI OKTAVIA 75,0 75
NILAI BATAS TUNTAS 75Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI
KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
dikumpulkan hari KAMIS 31 Maret 2011 NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI UL 2 SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X-10 NILAI BATAS TUNTAS 75
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1 AGUS SUBEKTI BELUM TUNTAS
2 AJENG FITRIANA BELUM TUNTAS
3 ANIKMATUL . H BELUM TUNTAS
4 ARI ROHMATUL. A BELUM TUNTAS
5 AULIA MUZAFAROH BELUM TUNTAS
6 CITRA AYU AMANDA BELUM TUNTAS
7 DHIYA NISWAH BELUM TUNTAS
8 DWI FITRI INAYAH BELUM TUNTAS
9 ERA HANDINI BELUM TUNTAS
10 FAIZATUL L.M BELUM TUNTAS
11 FEBI AYU .N BELUM TUNTAS
12 HAMZAH BELUM TUNTAS
13 HERY VERDIANSYAH BELUM TUNTAS
14 INDAH WAHYU. W BELUM TUNTAS
15 ISTI BAROKAH BELUM TUNTAS
16 KHAMDIYAH BELUM TUNTAS
17 KUSRIYATUN BELUM TUNTAS
18 LILIH LUCKYTANINGSIH BELUM TUNTAS
19 LULU FAIQOH BELUM TUNTAS
20 M. SYARIPUDIN BELUM TUNTAS
21 MELANI DWI.M BELUM TUNTAS
22 M. LUKMAN ARIFIN BELUM TUNTAS
23 M. IRHAMNA BELUM TUNTAS
24 NAELUL FAIZAH BELUM TUNTAS
25 NOK ROHASIH DANAR BELUM TUNTAS
26 NUR HIDAYAH BELUM TUNTAS
27 NURMAN IRSYAD BELUM TUNTAS
28 PIPIT SETIYANI BELUM TUNTAS
29 RANI SORAYA BELUM TUNTAS
30 REZA TRI. O BELUM TUNTAS
31 RIZKI AJI. S BELUM TUNTAS
32 SAHRUL ROMADHON BELUM TUNTAS
33 SILMI MEGA AYU BELUM TUNTAS
34 SITI ROHIMATUN BELUM TUNTAS
35 SUNARYO BELUM TUNTAS
36 TRI BUDI .U BELUM TUNTAS
37 UMAR KURNIAWAN BELUM TUNTAS
38 WAROHMAH BELUM TUNTAS
39 YOGA SULISTYA.P BELUM TUNTAS
40 ZAHROTUL BELUM TUNTAS
41 M. ROZIKIN BELUM TUNTAS
NILAI BATAS TUNTAS 75Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI
KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
dikumpulkan hari SABTU 2 APRIL 2011 NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI ULANGAN KENAIKAN KELAS( SMT GENAP) 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X-6 NILAI BATAS TUNTAS 75
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1
2 AHMAD SYAKUR.B 76,0 76 TUNTAS 04/06/2011
3 AMIR FAUZI 76,0 76 TUNTAS
4 ANNA MASRUSOH 76,0 76 TUNTAS
5 ARTIKA WIJAYANTI.P 80,0 --- 80 TUNTAS
6 BAHARUDIN .Y.M 76,0 76 TUNTAS
7 DEVI DWI.R 76,0 76 TUNTAS
8 DEVITA WIDYA .C 76,0 76 TUNTAS
9 ELIS EMALIA 82,0 --- 82 TUNTAS
10 FAHRUZ ZAMAN 76,0 76 TUNTAS
11 FATHATUL FIKRIYAH 76,0 76 TUNTAS
12 GIGIH AMRILLAH.I 76,0 76 TUNTAS
13 ILMA ROZALINA 76,0 76 TUNTAS
14 INTANI ROSIA.M 80,0 --- 80 TUNTAS
15 KALAMUKTI .A.L 79,0 --- 79 TUNTAS
16 KONI LUHUR. D 76,0 76 TUNTAS
17 LIA MELINDA 76,0 76 TUNTAS17 LIA MELINDA 76,0 76 TUNTAS
18 LOVQIANSYAH 76,0 76 TUNTAS
19 MAULIDA MEGA.N 78,0 --- 78 TUNTAS
20 MISBAHUDIN 79,0 --- 79 TUNTAS
21 M. IRFAN MA'ARIF 76,0 76 TUNTAS
22 M. MUSLIH. M 76,0 76 TUNTAS
23 MUNASYEH FAHMI 76,0 76 TUNTAS
24 NIDA RIZQIE. U 76,0 76 TUNTAS
25 NUR ALIYAH 76,0 76 TUNTAS
26 NUR UKHTI 76,0 76 TUNTAS
27 SAEFUDIN 76,0 76 TUNTAS
28 RISKHA APRILIA 76,0 76 TUNTAS
29 RESTI MAULINA CH 86,0 --- 86 TUNTAS
30 PUTRI SESARVIA. K 76,0 76 TUNTAS
31 OKTI DEWI 76,0 76 TUNTAS
32 SEPTIYADI 76,0 76 TUNTAS
33 SITI ITASARI 76,0 76 TUNTAS
34 SULCHI ARIES 85,0 --- 85 TUNTAS
35 TIKA HARYATI 76,0 76 TUNTAS
36 TUNGGUL PANJI .W 75,0 75 TUNTAS
37 VELLA SALMANIA. F 76,0 76 TUNTAS
38 YAUMIKA .N.H 76,0 76 TUNTAS
39 YUSUF JUNIARDI 76,0 76 TUNTAS
40 ZUHROTUL KHASANAH 76,0 76 TUNTAS
absensi tes NIHILabsensi tes NIHIL
NILAI BATAS TUNTAS 75
Bagi peserta didik yang memiliki Pemalang, 6 Juni 2011
keterangan KLARIFIKASI
segera hubungi Bp. INDAKA. NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP.197903272005011005
dapat dilihat di INTERNET alamat www.crosblogku.blogspot.comklik TOMBOL INFO MAN/SEKOLAH & KLIK TOMBOL info FIS X
DAFTAR NILAI ULANGAN KENAIKAN KELAS( SMT GENAP) 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X-7 NILAI BATAS TUNTAS 75
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1 AGIL GIVARI 76,0 76 TUNTAS
2 AHMAD WILDAN. T 76,0 76 TUNTAS
3 AMRULLAH INDANA. KOSONG KLARIFIKASI*) MID Belum tuntas
4 ANTIKA PERMATA .H 76,0 76 TUNTAS
5 ASWIN DWI PRASETYO 76,0 76 TUNTAS
6 BAHRIATUL ULUM 85,0 --- 85 TUNTAS
7 DEVI SUSANTI 76,0 76 TUNTAS
8 DIMAS WISNU. B 75,0 75 TUNTAS
9 ELISATUL KARIMAH 75,0 75 TUNTAS
10 FAINI MAISAROH 75,0 75 TUNTAS 04/06/2011
11 GIGIH GIO ARINDO KOSONG KLARIFIKASI*) buat Makalah Smt
12 HENY PURWANINGSIH 83,0 --- 83 TUNTAS
13 RIMA AJI ARTI 86,0 --- 86 TUNTAS
14 IRCHAM KHAFIZIN 76,0 76 TUNTAS
15 KAMILATUN . M 76,0 76 TUNTAS
16 KUKUH PRASTIO KOSONG KLARIFIKASI*)
17 LICKA OKTAVIANI. K 75,0 75 TUNTAS 08-Jun-1117 LICKA OKTAVIANI. K 75,0 75 TUNTAS 08-Jun-11
18 LUCKY BAIHAKI 76,0 76 TUNTAS
19 M. SAEVI AENUN. N 80,0 --- 80 TUNTAS
20 MAYA ARUM SARI 79,0 79 TUNTAS 04/06/2011
21 MISNUR ZAKIYAH 76,0 76 TUNTAS 08-Jun-11
22 MUDRIKAH 76,0 76 TUNTAS
23 M. NUR ALIM. A 76,0 76 TUNTAS
24 MUTIARA 76,0 76 TUNTAS
25 NIKEN NOVIANA. R 76,0 76 TUNTAS
26 NUR AMALIA 76,0 76 TUNTAS
27 NUR DIAH ISTIQOMAH 76,0 76 TUNTAS
28 OKTIANA. N 76,0 76 TUNTAS
29 QURROTUN NISA 76,0 76 TUNTAS
30 RESTU MARHAENINGTYAS 76,0 76 TUNTAS
31 RISKIANTI 75,0 75 TUNTAS 04/06/2011
32 SAEPUDIN 76,0 76 TUNTAS
33 SHOFATUN ROHMAH 76,0 76 TUNTAS
34 SITI MAGHFIROH .N.I 76,0 76 TUNTAS
35 SULISTIAWAN 76,0 76 TUNTAS
36 TITI RESMIASIH 80,0 --- 80 TUNTAS
37 UFIE NADHIMA 75,0 75 TUNTAS 04/06/2011
38 VILIA DEVIASTRIANA 77,0 --- 77 TUNTAS
39 YAYU AFRIANI 77,0 --- 77 TUNTAS
40 ZULIM BARIROH 80,0 --- 80 TUNTAS
41 M. SYAHREZA 76,0 76 TUNTAS
yusup 76,0 76 TUNTAS
absensi tes NIHILabsensi tes NIHIL
Pemalang, 8 Juni 2011
NILAI BATAS TUNTAS 75
Bagi peserta didik yang memiliki NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
keterangan KLARIFIKASI NIP.197903272005011005
segera hubungi Bp. INDAKA.
dapat dilihat di INTERNET alamat www.crosblogku.blogspot.comklik TOMBOL INFO MAN/SEKOLAH & KLIK TOMBOL info FIS X
Smt 1
DAFTAR NILAI ULANGAN KENAIKAN KELAS( SMT GENAP) 10/ 11
MAN PEMALANG
X-8 NILAI BATAS TUNTAS 75
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1 AGUS AFANDI 75,0 75 TUNTAS 06-Jun-11
2 AINUL MARDIYAH 83,0 --- 83 TUNTAS
3 ANDI IRAWAN 78,0 78 TUNTAS 09-Jun-11
4 AQILATUL .M 80,0 80 TUNTAS 04/06/2011
5 ATHI' .F. KH 88,0 --- 88 TUNTAS
6 BURHAN YANUAR 75,0 75 TUNTAS 11-Jun-11
7 DEWI AYU . N 75,0 75 TUNTAS 09-Jun-11
8 DINI SYARIFAH 80,0 --- 80 TUNTAS
9 ELSA GIGIH. G 75,0 75 TUNTAS 08-Jun-11
10 FAIQOH HARDIYANTI 75,0 75 TUNTAS 09-Jun-11
11 FATKHURIDHO 75,0 75 TUNTAS 06-Jun-11
12 HALIMATUS SA'DIYAH 80,0 80 TUNTAS 04/06/2011
13 HERA LESTYANI KOSONG KLARIFIKASI*)
14 INDAH NOVI. F 80,0 80 TUNTAS 04/06/2011
15 ISMI ULWIYAH 85,0 --- 85 TUNTAS
16 KARINA MURBARANI.A 75,0 75 TUNTAS 08-Jun-11
17 KURNIAWAN 75,0 75 TUNTAS 11-Jun-1117 KURNIAWAN 75,0 75 TUNTAS 11-Jun-11
18 LIHAYATI 80,0 --- 80 TUNTAS
19 LUKMAN IMAN. S KOSONG KLARIFIKASI*)
20 M. SYAEFUDIN 76,0 76 TUNTAS 11-Jun-11
21 MEILINDA FAIZAH 85,0 --- 85 TUNTAS
22 M. EKO PROBO 79,0 79 TUNTAS 08-Jun-11
23 MUFIDLATUL. KH 80,0 80 TUNTAS 06-Jun-11
24 M. NURHIDAYAT 76,0 76 TUNTAS 06-Jun-11
25 MUTIARA 85,0 --- 85 TUNTAS
26 NISFAH KHOIROTUN KH 75,0 75 TUNTAS 04/06/2011
27 NUR FAUZIN KOSONG KLARIFIKASI*) Tugas LKS BELUM
28 NUR KHIKMAH 84,0 --- 84 TUNTAS
29 RAGIL KESUMA. W 75,0 75 TUNTAS 11-Jun-11
30 RETNO WATI 77,0 --- 77 TUNTAS
31 RIWANTO KOSONG KLARIFIKASI*) Tugas LKS BELUM
32 SAFITRI EKA P.S 75,0 75 TUNTAS 04/06/2011
33 SAMSUL MA'ARIF 75,0 75 TUNTAS 06-Jun-11
34 SIDQIYYATU RIZQIYAH 76,0 76 TUNTAS 04/06/2011
35 SITI MUFRODAH 75,0 75 TUNTAS 06-Jun-11
36 SULKHAH ZAHRO 75,0 75 TUNTAS 04/06/2011
37 TITOE TENNISIA 75,0 75 TUNTAS 09-Jun-11
38 UGET. A KOSONG KLARIFIKASI*) Tugas LKS BELmakalah smt1 & mid
39 WAHYU .U 78,0 --- 78 TUNTAS
40 YENI RIZA. S 78,0 --- 78 TUNTAS
41 YUSUF SAPUTRA 77,0 77 TUNTAS 06-Jun-11
absensi tes NIHILabsensi tes NIHIL
NILAI BATAS TUNTAS 75
Bagi peserta didik yang memiliki Pemalang, 11 Juni 2011
keterangan KLARIFIKASI
segera hubungi Bp. INDAKA. NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP.197903272005011005
dapat dilihat di INTERNET alamat www.crosblogku.blogspot.comklik TOMBOL INFO MAN/SEKOLAH & KLIK TOMBOL info FIS X
DAFTAR NILAI ULANGAN KENAIKAN KELAS( SMT GENAP) 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X-9 NILAI BATAS TUNTAS 75
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1 AGUS SETIAWAN 76,0 76 TUNTAS
2 ARSY DITA. R 78,0 --- 78 TUNTAS
3 ANIGA AL GHIFARI 76,0 76 TUNTAS
4 AULIA IRFA MAYANI 80,0 --- 80 TUNTAS
5 CHUSNUL KHOTIMAH 80,0 --- 80 TUNTAS
6 DEWI RAKHMAWATI 83,0 --- 83 TUNTAS
7 DIYAH . A.A 76,0 76 TUNTAS
8 ENDAH LARASATI 84,0 --- 84 TUNTAS
9 FAISAL SYAYUDA 82,5 --- 83 TUNTAS
10 FATKHUDIN YUSUF 85,0 --- 85 TUNTAS
11 HAMIM JAZULI 76,0 76 TUNTAS
12 HERMANTO 80,0 --- 80 TUNTAS
13 INDAH UUT NURUL.H.I 87,0 --- 87 TUNTAS
14 ISNAN HANIF.M 88,0 --- 88 TUNTAS
15 KHOEUNNISA 85,0 --- 85 TUNTAS
16 KUSMIATI 76,0 76 TUNTAS
17 LILI AMIFAH 76,0 76 TUNTAS17 LILI AMIFAH 76,0 76 TUNTAS
18 LUKMANUL HAKIM 82,0 --- 82 TUNTAS
19 M. SYAFIQ . N 78,0 --- 78 TUNTAS
20 MEIDA PURWATI 84,0 --- 84 TUNTAS
21 MELA YUNITA 85,0 --- 85 TUNTAS
22 M. RUSLI KHAMIM 76,0 76 TUNTAS
23 M. AFIT KHOMSANI 88,0 --- 88 TUNTAS
24 M. RIZA ADRIANSYAH 85,0 --- 85 TUNTAS
25 NAYLA FAQIH 81,0 --- 81 TUNTAS
26 NOFAL ULINUHA 76,0 76 TUNTAS
27 NUR FAUZIYAH 89,0 --- 89 TUNTAS
28 NUR LAILA FAUZIYAH 84,0 --- 84 TUNTAS
29 PARIDLOTUN .KH 76,0 76 TUNTAS
30 REVIANA .T.O 76,0 76 TUNTAS
31 RIYANTO 83,0 --- 83 TUNTAS
32 SIGIT DARMAWAN 89,0 --- 89 TUNTAS
33 SITI NUR AZIZAH 76,0 76 TUNTAS
34 SULKHAN KHADZIK 76,0 76 TUNTAS
35 TOLANI 83,0 --- 83 TUNTAS
36 ULFATUN RIZKIYAH 77,0 --- 77 TUNTAS
37 WARDATUNNISA 76,0 --- 76 TUNTAS
38 YESI GITA. M.S 76,0 --- 76 TUNTAS
39 ZAHRA RAHMA.S 76,0 --- 76 TUNTAS
40 BAYU GALIH 76,0 --- 76 TUNTAS
41 RAHMAWATI 76,0 --- 76 TUNTAS
absensi tes NIHIL
75NILAI BATAS TUNTAS 75
Bagi peserta didik yang memiliki Pemalang, 6 Juni 2011
keterangan KLARIFIKASI
segera hubungi Bp. INDAKA. NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP.197903272005011005
dapat dilihat di INTERNET alamat www.crosblogku.blogspot.comklik TOMBOL INFO MAN/SEKOLAH & KLIK TOMBOL info FIS X
DAFTAR NILAI ULANGAN KENAIKAN KELAS( SMT GENAP) 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X-10 NILAI BATAS TUNTAS 75
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1 AGUS SUBEKTI 75,0 75 TUNTAS 04/06/2011
2 AJENG FITRIANA 76,0 76 TUNTAS
3 ANIKMATUL . H 75,0 75 TUNTAS 06-Jun-11
4 ARI ROHMATUL. A 76,0 76 TUNTAS 06-Jun-11
5 AULIA MUZAFAROH 79,0 79 TUNTAS 04/06/2011
6 CITRA AYU AMANDA 76,0 76 TUNTAS
7 DHIYA NISWAH 75,0 75 TUNTAS 06-Jun-11
8 DWI FITRI INAYAH 76,0 76 TUNTAS
9 ERA HANDINI 75,0 75 TUNTAS 09-Jun-11
10 FAIZATUL L.M 76,0 76 TUNTAS 06-Jun-11
11 FEBI AYU .N 84,0 --- 84 TUNTAS
12 HAMZAH 76,0 76 TUNTAS
13 HERY VERDIANSYAH 75 75 TUNTAS 11-Jun-11
14 INDAH WAHYU. W 76,0 76 TUNTAS
15 ISTI BAROKAH 77,0 77 TUNTAS
16 KHAMDIYAH 78,0 78 TUNTAS 06-Jun-11
17 KUSRIYATUN 76,0 76 TUNTAS17 KUSRIYATUN 76,0 76 TUNTAS
18 LILIH LUCKYTANINGSIH KOSONG KLARIFIKASI*)
19 LULU FAIQOH 75,0 75 TUNTAS 04/06/2011
20 M. SYARIPUDIN 80,0 --- 80 TUNTAS
21 MELANI DWI.M 75,0 75 TUNTAS 04/06/2011
22 M. LUKMAN ARIFIN KOSONG KLARIFIKASI*)
23 M. IRHAMNA 76,0 76 TUNTAS
24 NAELUL FAIZAH 80,0 80 TUNTAS 04/06/2011
25 NOK ROHASIH DANAR 76,0 76 TUNTAS 09-Jun-11
26 NUR HIDAYAH 84,0 --- 84 TUNTAS
27 NURMAN IRSYAD 76,0 76 TUNTAS
28 PIPIT SETIYANI 75,0 75 TUNTAS 09-Jun-11
29 RANI SORAYA 76,0 76 TUNTAS
30 REZA TRI. O 76,0 76 TUNTAS 04/06/2011
31 RIZKI AJI. S 75,0 75 TUNTAS 04/06/2011
32 SAHRUL ROMADHON KOSONG KLARIFIKASI*)
33 SILMI MEGA AYU KOSONG KLARIFIKASI*)
34 SITI ROHIMATUN 76,0 76 TUNTAS
35 SUNARYO 75 75 TUNTAS 11-Jun-11
36 TRI BUDI .U 75,0 75 TUNTAS 04/06/2011
37 UMAR KURNIAWAN KOSONG KLARIFIKASI*)
38 WAROHMAH 75,0 75 TUNTAS 04/06/2011
39 YOGA SULISTYA.P 75,0 75 TUNTAS 04/06/2011
40 ZAHROTUL 76,0 76 TUNTAS
41 M. ROZIKIN 76,0 76 TUNTAS
absensi tes NIHIL
NILAI BATAS TUNTAS 75 Pemalang, 11 Juni 2011NILAI BATAS TUNTAS 75 Pemalang, 11 Juni 2011
Bagi peserta didik yang memiliki
keterangan KLARIFIKASI NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
segera hubungi Bp. INDAKA. NIP.197903272005011005
dapat dilihat di INTERNET alamat www.crosblogku.blogspot.comklik TOMBOL INFO MAN/SEKOLAH & KLIK TOMBOL info FIS X
DAFTAR NILAI MID SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X-6 NILAI BATAS TUNTAS 75
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1 BELUM TUNTAS
2 AHMAD SYAKUR.B 65,9 76,7 75 TUNTAS
3 AMIR FAUZI 60,0 76,7 75 TUNTAS
4 ANNA MASRUSOH 64,2 76,7 75 TUNTAS
5 ARTIKA WIJAYANTI.P 80,0 --- 80 TUNTAS
6 BAHARUDIN .Y.M 65,9 75,5 75 TUNTAS
7 DEVI DWI.R 60,9 75,5 75 TUNTAS
8 DEVITA WIDYA .C 55,0 75,5 75 TUNTAS
9 ELIS EMALIA 81,7 --- 82 TUNTAS
10 FAHRUZ ZAMAN 71,7 80,0 75 TUNTAS
11 FATHATUL FIKRIYAH 59,2 76,7 75 TUNTAS
12 GIGIH AMRILLAH.I 60,9 76,7 75 TUNTAS
13 ILMA ROZALINA 72,5 85,0 75 TUNTAS
14 INTANI ROSIA.M 85,0 --- 85 TUNTAS
15 KALAMUKTI .A.L 85,0 --- 85 TUNTAS
16 KONI LUHUR. D 70,9 80,0 75 TUNTAS
17 LIA MELINDA 60,0 76,7 75 TUNTAS
18 LOVQIANSYAH 52,5 75,5 75 TUNTAS
19 MAULIDA MEGA.N 75,1 --- 75 TUNTAS
20 MISBAHUDIN 76,7 --- 77 TUNTAS
21 M. IRFAN MA'ARIF 69,2 75,5 75 TUNTAS
22 M. MUSLIH. M 59,2 76,7 75 TUNTAS
23 MUNASYEH FAHMI 59,2 76,7 75 TUNTAS
24 NIDA RIZQIE. U 54,2 76,7 75 TUNTAS
25 NUR ALIYAH 46,7 75,5 75 TUNTAS
26 NUR UKHTI 61,7 76,7 75 TUNTAS
27 SAEFUDIN 42,5 75,0 75 TUNTAS
28 RISKHA APRILIA 49,2 75,0 75 TUNTAS
29 RESTI MAULINA CH 91,7 --- 92 TUNTAS
30 PUTRI SESARVIA. K 72,5 85,0 75 TUNTAS
31 OKTI DEWI 62,5 76,7 75 TUNTAS
32 SEPTIYADI 73,4 80,0 75 TUNTAS
33 SITI ITASARI 46,4 75,0 75 TUNTAS
34 SULCHI ARIES 84,2 --- 84 TUNTAS
35 TIKA HARYATI 52,5 76,7 75 TUNTAS
36 TUNGGUL PANJI .W 53,4 75 75 TUNTAS
37 VELLA SALMANIA. F 55,1 76,7 75 TUNTAS
38 YAUMIKA .N.H 70,9 80,0 75 TUNTAS
39 YUSUF JUNIARDI 65,0 80,0 75 TUNTAS
40 ZUHROTUL KHASANAH 65,9 85,0 75 TUNTAS
NILAI BATAS TUNTAS 75Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI
KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
dikumpulkan hari RABU 30 Maret 2011 NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI MID SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X-7 NILAI BATAS TUNTAS 75
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1 AGIL GIVARI 56,7 79 75 TUNTAS
2 AHMAD WILDAN. T 64,2 80 75 TUNTAS
3 AMRULLAH INDANA. 54,2 BELUM TUNTAS
4 ANTIKA PERMATA .H 51,7 80 75 TUNTAS
5 ASWIN DWI PRASETYO 48,0 80 75 TUNTAS
6 BAHRIATUL ULUM 86,7 --- 87 TUNTAS
7 DEVI SUSANTI 22,5 79 75 TUNTAS
8 DIMAS WISNU. B 53,9 75 75 TUNTAS
9 ELISATUL KARIMAH -64,2 75 75 TUNTAS
10 FAINI MAISAROH 59,2 80 75 TUNTAS
11 GIGIH GIO ARINDO 76,7 --- 77 TUNTAS
12 HENY PURWANINGSIH 84,2 --- 84 TUNTAS
13 RIMA AJI ARTI 86,7 --- 87 TUNTAS
14 IRCHAM KHAFIZIN 65,5 85 75 TUNTAS
15 KAMILATUN . M 65,5 85 75 TUNTAS
16 KUKUH PRASTIO 30,5 80 75 TUNTAS
17 LICKA OKTAVIANI. K 37,5 80 75 TUNTAS
18 LUCKY BAIHAKI 52,5 80 75 TUNTAS
19 M. SAEVI AENUN. N 80,0 --- 80 TUNTAS
20 MAYA ARUM SARI 78,0 --- 78 TUNTAS
21 MISNUR ZAKIYAH 81,7 --- 82 TUNTAS
22 MUDRIKAH 70,0 85 75 TUNTAS
23 M. NUR ALIM. A 56,7 80 75 TUNTAS
24 MUTIARA 66,7 85 75 TUNTAS
25 NIKEN NOVIANA. R 71,7 85 75 TUNTAS
26 NUR AMALIA 46,7 80 75 TUNTAS
27 NUR DIAH ISTIQOMAH 63,4 85 75 TUNTAS
28 OKTIANA. N 61,7 85 75 TUNTAS
29 QURROTUN NISA 69,2 80 75 TUNTAS
30 RESTU MARHAENINGTYAS 71,7 85 75 TUNTAS
31 RISKIANTI 59,2 80 75 TUNTAS
32 SAEPUDIN 59,2 80 75 TUNTAS
33 SHOFATUN ROHMAH 59,2 80 75 TUNTAS
34 SITI MAGHFIROH .N.I 74,2 85 75 TUNTAS
35 SULISTIAWAN 48,9 80 75 TUNTAS
36 TITI RESMIASIH 80,5 --- 81 TUNTAS
37 UFIE NADHIMA 69,2 80 75 TUNTAS
38 VILIA DEVIASTRIANA 76,7 --- 77 TUNTAS
39 YAYU AFRIANI 76,7 --- 77 TUNTAS
40 ZULIM BARIROH 79,2 --- 79 TUNTAS
41 M. SYAHREZA 53,0 80 75 TUNTAS
yusup 75 75 TUNTAS
NILAI BATAS TUNTAS 75Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI
KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
dikumpulkan hari SENIN 4 April 2011 NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI MID SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X-8 NILAI BATAS TUNTAS 75
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1 AGUS AFANDI 63,4 75 75 TUNTAS
2 AINUL MARDIYAH 85,0 --- 85 TUNTAS
3 ANDI IRAWAN 82,5 --- 83 TUNTAS
4 AQILATUL .M 85,9 --- 86 TUNTAS
5 ATHI' .F. KH 90,0 --- 90 TUNTAS
6 BURHAN YANUAR 66,4 76,7 75 TUNTAS
7 DEWI AYU . N 70,1 76,7 75 TUNTAS
8 DINI SYARIFAH 78,4 --- 78 TUNTAS
9 ELSA GIGIH. G 78,4 --- 78 TUNTAS
10 FAIQOH HARDIYANTI 68,4 76,7 75 TUNTAS
11 FATKHURIDHO 62,5 76,7 75 TUNTAS
12 HALIMATUS SA'DIYAH 80,1 --- 80 TUNTAS
13 HERA LESTYANI 70,0 76,7 75 TUNTAS
14 INDAH NOVI. F 83,4 --- 83 TUNTAS
15 ISMI ULWIYAH 85,0 --- 85 TUNTAS
16 KARINA MURBARANI.A 72,6 80,0 75 TUNTAS
17 KURNIAWAN 72,6 80,0 75 TUNTAS
18 LIHAYATI 75,9 --- 76 TUNTAS
19 LUKMAN IMAN. S 80,0 --- 80 TUNTAS
20 M. SYAEFUDIN 90,0 --- 90 TUNTAS
21 MEILINDA FAIZAH 87,5 --- 88 TUNTAS
22 M. EKO PROBO 95,0 --- 95 TUNTAS
23 MUFIDLATUL. KH 96,7 --- 97 TUNTAS
24 M. NURHIDAYAT 74,2 85,0 75 TUNTAS
25 MUTIARA 81,7 --- 82 TUNTAS
26 NISFAH KHOIROTUN KH 69,2 76,7 75 TUNTAS
27 NUR FAUZIN 62,5 76,7 75 TUNTAS
28 NUR KHIKMAH 84,2 --- 84 TUNTAS
29 RAGIL KESUMA. W 81,7 --- 82 TUNTAS
30 RETNO WATI 75,5 --- 76 TUNTAS
31 RIWANTO 75,5 --- 76 TUNTAS
32 SAFITRI EKA P.S 68,0 75,5 75 TUNTAS
33 SAMSUL MA'ARIF 71,7 75,5 75 TUNTAS
34 SIDQIYYATU RIZQIYAH 71,7 75,5 75 TUNTAS
35 SITI MUFRODAH 57,6 75,5 75 TUNTAS
36 SULKHAH ZAHRO 62,6 76,7 75 TUNTAS
37 TITOE TENNISIA 65,5 75,5 75 TUNTAS
38 UGET. A 63,0 BELUM TUNTAS
39 WAHYU .U 76,7 --- 77 TUNTAS
40 YENI RIZA. S 76,7 --- 77 TUNTAS
41 YUSUF SAPUTRA 82,5 --- 83 TUNTAS
NILAI BATAS TUNTAS 75Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI
KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
dikumpulkan hari KAMIS 31 Maret 2011 NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI MID SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X-9 NILAI BATAS TUNTAS 75
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1 AGUS SETIAWAN 47,5 75,0 75 TUNTAS
2 ARSY DITA. R 75,0 --- 75 TUNTAS
3 ANIGA AL GHIFARI 64,2 75 75 TUNTAS
4 AULIA IRFA MAYANI 82,5 --- 83 TUNTAS
5 CHUSNUL KHOTIMAH 80,0 --- 80 TUNTAS
6 DEWI RAKHMAWATI 81,7 --- 82 TUNTAS
7 DIYAH . A.A 72,5 85,0 75 TUNTAS
8 ENDAH LARASATI 83,4 --- 83 TUNTAS
9 FAISAL SYAYUDA 82,5 --- 83 TUNTAS
10 FATKHUDIN YUSUF 85,0 --- 85 TUNTAS
11 HAMIM JAZULI 74,2 80,0 75 TUNTAS
12 HERMANTO 79,2 --- 79 TUNTAS
13 INDAH UUT NURUL.H.I 89,2 --- 89 TUNTAS
14 ISNAN HANIF.M 90,0 --- 90 TUNTAS
15 KHOEUNNISA 85,0 --- 85 TUNTAS
16 KUSMIATI 72,6 80,0 75 TUNTAS
17 LILI AMIFAH 68,4 76,7 75 TUNTAS
18 LUKMANUL HAKIM 81,7 --- 82 TUNTAS
19 M. SYAFIQ . N 76,7 --- 77 TUNTAS
20 MEIDA PURWATI 82,5 --- 83 TUNTAS
21 MELA YUNITA 85,0 --- 85 TUNTAS
22 M. RUSLI KHAMIM 44,7 75,0 75 TUNTAS
23 M. AFIT KHOMSANI 87,5 --- 88 TUNTAS
24 M. RIZA ADRIANSYAH 85,0 --- 85 TUNTAS
25 NAYLA FAQIH 82,5 --- 83 TUNTAS
26 NOFAL ULINUHA 67,5 75,0 75 TUNTAS
27 NUR FAUZIYAH 90,0 --- 90 TUNTAS
28 NUR LAILA FAUZIYAH 82,5 --- 83 TUNTAS
29 PARIDLOTUN .KH 67,5 83 75 TUNTAS
30 REVIANA .T.O 67,5 83 75 TUNTAS
31 RIYANTO 83,4 --- 83 TUNTAS
32 SIGIT DARMAWAN 90,0 --- 90 TUNTAS
33 SITI NUR AZIZAH 70,0 85,0 75 TUNTAS
34 SULKHAN KHADZIK 72,5 75 75 TUNTAS
35 TOLANI 82,5 --- 83 TUNTAS
36 ULFATUN RIZKIYAH 75,0 --- 75 TUNTAS
37 WARDATUNNISA 75,0 --- 75 TUNTAS
38 YESI GITA. M.S 75,0 --- 75 TUNTAS
39 ZAHRA RAHMA.S 75,0 --- 75 TUNTAS
40 BAYU GALIH 75,0 --- 75 TUNTAS
NILAI BATAS TUNTAS 75Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI
KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
dikumpulkan hari KAMIS 31 Maret 2011 NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI MID SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X-10 NILAI BATAS TUNTAS 75
No. NAMA NILAI REMIDI N A KET.
1 AGUS SUBEKTI 13,0 75,0 75 TUNTAS
2 AJENG FITRIANA 69,2 84,2 75 TUNTAS
3 ANIKMATUL . H 62,5 80,0 75 TUNTAS
4 ARI ROHMATUL. A 70,9 84,2 75 TUNTAS
5 AULIA MUZAFAROH 80,0 --- 80 TUNTAS
6 CITRA AYU AMANDA 66,7 84,0 75 TUNTAS
7 DHIYA NISWAH 49,7 80,0 75 TUNTAS
8 DWI FITRI INAYAH 55,0 76,7 75 TUNTAS
9 ERA HANDINI 65,5 75 75 TUNTAS
10 FAIZATUL L.M 55,5 84,0 75 TUNTAS
11 FEBI AYU .N 84,2 --- 84 TUNTAS
12 HAMZAH 62,2 80,0 75 TUNTAS
13 HERY VERDIANSYAH 58,0 76,7 75 TUNTAS
14 INDAH WAHYU. W 73,0 80,0 75 TUNTAS
15 ISTI BAROKAH 75,0 --- 75 TUNTAS
16 KHAMDIYAH 87,5 --- 88 TUNTAS
17 KUSRIYATUN 74,2 80,0 75 TUNTAS
18 LILIH LUCKYTANINGSIH 54,2 80,0 75 TUNTAS
19 LULU FAIQOH 48,0 80,0 75 TUNTAS
20 M. SYARIPUDIN 80,0 --- 80 TUNTAS
21 MELANI DWI.M 15,1 75,0 75 TUNTAS
22 M. LUKMAN ARIFIN 49,2 75,0 75 TUNTAS
23 M. IRHAMNA 59,2 76,7 75 TUNTAS
24 NAELUL FAIZAH 84,2 --- 84 TUNTAS
25 NOK ROHASIH DANAR 71,7 84,0 75 TUNTAS
26 NUR HIDAYAH 84,2 --- 84 TUNTAS
27 NURMAN IRSYAD 56,7 76,7 75 TUNTAS
28 PIPIT SETIYANI 45,0 80,0 75 TUNTAS
29 RANI SORAYA 34,2 76,7 75 TUNTAS
30 REZA TRI. O 76,7 --- 77 TUNTAS
31 RIZKI AJI. S 39,2 76,7 75 TUNTAS
32 SAHRUL ROMADHON 10,5 75,0 75 TUNTAS
33 SILMI MEGA AYU 34,2 76,7 75 TUNTAS
34 SITI ROHIMATUN 36,7 75,0 75 TUNTAS
35 SUNARYO 19,2 75,0 75 TUNTAS
36 TRI BUDI .U 15,0 76,7 75 TUNTAS
37 UMAR KURNIAWAN 25,5 75,0 75 TUNTAS
38 WAROHMAH 38,0 76,7 75 TUNTAS
39 YOGA SULISTYA.P 2,5 75,0 75 TUNTAS
40 ZAHROTUL 66,7 76,7 75 TUNTAS
41 M. ROZIKIN 18,0 76,7 75 TUNTAS
NILAI BATAS TUNTAS 75Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI
KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
dikumpulkan hari SABTU 2 APRIL 2011 NIP.197903272005011005
NILAI RAPORT SMT GENAP 2010/ 2MAN PEMALANGX-7
No. NAMA KOG PSIKO AFEK
1 AGIL GIVARI 77 75 B
2 AHMAD WILDAN. T 77 80 B
3 AMRULLAH INDANA. 72 75 B
4 ANTIKA PERMATA .H 77 75 B
5 ASWIN DWI PRASETYO 77 75 B
6 BAHRIATUL ULUM 86 85 B
7 DEVI SUSANTI 77 75 B
8 DIMAS WISNU. B 76 75 B
9 ELISATUL KARIMAH 76 75 B
10 FAINI MAISAROH 76 75 B
11 GIGIH GIO ARINDO 72 75 B
12 HENY PURWANINGSIH 83 85 B
13 RIMA AJI ARTI 85 85 B
14 IRCHAM KHAFIZIN 77 80 B
15 KAMILATUN . M 77 80 B
16 KUKUH PRASTIO 76 75 B
17 LICKA OKTAVIANI. K 76 75 B
18 LUCKY BAIHAKI 77 75 B
19 M. SAEVI AENUN. N 81 85 B
20 MAYA ARUM SARI 80 80 B
21 MISNUR ZAKIYAH 80 85 B
22 MUDRIKAH 77 80 B
23 M. NUR ALIM. A 77 75 B
24 MUTIARA 77 80 B
25 NIKEN NOVIANA. R 77 80 B
26 NUR AMALIA 77 75 B
27 NUR DIAH ISTIQOMAH 77 80 B
28 OKTIANA. N 77 80 B
29 QURROTUN NISA 77 80 B
30 RESTU MARHAENINGTYA 77 80 B
31 RISKIANTI 76 75 B
32 SAEPUDIN 77 75 B
33 SHOFATUN ROHMAH 77 75 B
34 SITI MAGHFIROH .N.I 77 80 B
35 SULISTIAWAN 77 75 B
36 TITI RESMIASIH 81 85 B
37 UFIE NADHIMA 76 80 B
38 VILIA DEVIASTRIANA 78 80 B
39 YAYU AFRIANI 78 80 B
40 ZULIM BARIROH 80 80 B
41 M. SYAHREZA 77 75 B
42 Yusuf 77 75 B
NILAI BATAS TUNTAS 75
RAPORT
10/ 2011
Ketercapaian
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
kompetensi alat optik belum mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
kompetensi alat optik belum mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Pemalang, 10 Juni 2011
Guru Mapel FISIKA X-7
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP. 19790327 2005011005
NILAI RAPORT SMT GENAP 2010/ 2011MAN PEMALANGX-8
No. NAMA SMT KOG.akhir KOG PSIKO AFEK
1 AGUS AFANDI 75 76,7 77 75 B
2 AINUL MARDIYAH 83 83,2 83 85 B
3 ANDI IRAWAN 78 80,3 80 85 B
4 AQILATUL .M 80 82,2 82 85 B
5 ATHI' .F. KH 88 87,3 87 85 A
6 BURHAN YANUAR 75 76,7 77 75 B
7 DEWI AYU . N 75 76,7 77 80 B
8 DINI SYARIFAH 80 79,7 80 80 B
9 ELSA GIGIH. G 75 77,2 77 80 B
10 FAIQOH HARDIYANTI 75 76,7 77 75 B
11 FATKHURIDHO 75 76,7 77 75 B
12 HALIMATUS SA'DIYAH 80 80,8 81 85 B
13 HERA LESTYANI 75 76,7 77 80 B
14 INDAH NOVI. F 80 80,5 81 85 B
15 ISMI ULWIYAH 85 83,3 83 85 B
16 KARINA MURBARANI.A 75 76,7 77 80 B
17 KURNIAWAN 75 76,7 77 80 B
18 LIHAYATI 80 79,3 79 80 B
19 LUKMAN IMAN. S 76 78,0 78 85 B
20 M. SYAEFUDIN 76 80,5 81 85 A
21 MEILINDA FAIZAH 85 84,7 85 85 B
22 M. EKO PROBO 79 82,8 83 85 B
23 MUFIDLATUL. KH 80 84,5 85 85 B
24 M. NURHIDAYAT 76 77,2 77 80 B
25 MUTIARA 85 83,7 84 85 B
26 NISFAH KHOIROTUN KH 75 76,7 77 75 B
27 NUR FAUZIN 75 76,7 77 50 B
28 NUR KHIKMAH 84 83,5 84 85 B
29 RAGIL KESUMA. W 75 77,8 78 85 B
30 RETNO WATI 77 77,8 78 80 B
31 RIWANTO 75 76,8 77 50 B
32 SAFITRI EKA P.S 75 76,7 77 75 B
33 SAMSUL MA'ARIF 75 76,7 77 80 B
34 SIDQIYYATU RIZQIYAH 76 77,2 77 80 B
35 SITI MUFRODAH 75 76,7 77 75 B
36 SULKHAH ZAHRO 75 76,7 77 75 B
37 TITOE TENNISIA 75 76,7 77 75 B
38 UGET. A 75 74,7 75 50 B
39 WAHYU .U 78 78,5 79 80 B
40 YENI RIZA. S 78 78,5 79 80 B
41 YUSUF SAPUTRA 77 80,7 81 85 B
NILAI BATAS TUNTAS 75Pemalang, 2011
RAPORT
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP.197903272005011005
Ketercapaian
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
kompetensi alat optik belum mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
kompetensi alat optik belum mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
kompetensi alat optik belum mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Pemalang, 10 Juni 2011
Guru Mapel FISIKA X-8
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP. 19790327 2005011005
NILAI RAPORT SMT GENAP 2010/MAN PEMALANGX-9
No. NAMA KOG PSIKO AFEK
1 AGUS SETIAWAN 78 75 B
2 ARSY DITA. R 79 80 B
3 ANIGA AL GHIFARI 78 75 B
4 AULIA IRFA MAYANI 82 85 B
5 CHUSNUL KHOTIMAH 82 85 B
6 DEWI RAKHMAWATI 84 85 B
7 DIYAH . A.A 78 80 B
8 ENDAH LARASATI 84 85 B
9 FAISAL SYAYUDA 85 85 B
10 FATKHUDIN YUSUF 85 85 B
11 HAMIM JAZULI 78 80 B
12 HERMANTO 81 80 B
13 INDAH UUT NURUL.H.I 86 85 B
14 ISNAN HANIF.M 90 85 A
15 KHOEUNNISA 85 85 B
16 KUSMIATI 78 80 B
17 LILI AMIFAH 78 75 B
18 LUKMANUL HAKIM 83 80 B
19 M. SYAFIQ . N 79 80 B
20 MEIDA PURWATI 84 85 B
21 MELA YUNITA 85 85 B
22 M. RUSLI KHAMIM 78 75 B
23 M. AFIT KHOMSANI 88 85 B
24 M. RIZA ADRIANSYAH 84 85 B
25 NAYLA FAQIH 83 85 B
26 NOFAL ULINUHA 78 75 B
27 NUR FAUZIYAH 89 85 A
28 NUR LAILA FAUZIYAH 84 85 B
29 PARIDLOTUN .KH 78 75 B
30 REVIANA .T.O 78 75 B
31 RIYANTO 83 85 B
32 SIGIT DARMAWAN 89 85 A
33 SITI NUR AZIZAH 78 80 B
34 SULKHAN KHADZIK 78 80 B
35 TOLANI 85 85 A
36 ULFATUN RIZKIYAH 80 85 A
37 WARDATUNNISA 78 80 B
38 YESI GITA. M.S 79 80 A
39 ZAHRA RAHMA.S 78 80 B
40 BAYU GALIH 78 80 B
41 rahmawati 75 80 B
NILAI BATAS TUNTAS 75
RAPORT
10/ 2011
Ketercapaian
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Pemalang, 10 Juni 2011
Guru Mapel FISIKA X-9
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP. 19790327 2005011005
NILAI RAPORT SMT GENAP 2010/ 2011
MAN PEMALANG
X-10
No. NAMA R. TGS SMTKOG.akhirKOG PSIKO AFEK
1 AGUS SUBEKTI 77,5 75 75,4 75 75 B
2 AJENG FITRIANA 80,0 76 77,2 77 80 A
3 ANIKMATUL . H 80,0 75 75,8 76 80 B
4 ARI ROHMATUL. A 80,0 76 76,3 76 85 B
5 AULIA MUZAFAROH 82,5 79 79,9 80 85 B
6 CITRA AYU AMANDA 80,0 76 76,3 76 80 B
7 DHIYA NISWAH 80,0 75 75,8 76 75 B
8 DWI FITRI INAYAH 80,0 76 76,3 76 75 B
9 ERA HANDINI 80,0 75 75,8 76 80 B
10 FAIZATUL L.M 80,0 76 76,3 76 75 B
11 FEBI AYU .N 82,5 84 83,1 83 85 B
12 HAMZAH 80,0 76 76,3 76 80 B
13 HERY VERDIANSYAH 77,5 75 75,4 75 75 B
14 INDAH WAHYU. W 80,0 76 76,3 76 85 B
15 ISTI BAROKAH 80,0 77 76,8 77 85 B
16 KHAMDIYAH 82,5 78 81,6 82 85 B
17 KUSRIYATUN 80,0 76 76,3 76 85 B
18 LILIH LUCKYTANINGSIH 75,0 76 75,5 76 75 B
19 LULU FAIQOH 80,0 75 75,8 76 75 B
20 M. SYARIPUDIN 82,5 80 80,4 80 85 B
21 MELANI DWI.M 80,0 75 75,8 76 75 B
22 M. LUKMAN ARIFIN 77,5 75 75,4 75 75 B
23 M. IRHAMNA 80,0 76 76,3 76 75 B
24 NAELUL FAIZAH 82,5 80 81,9 82 85 B
25 NOK ROHASIH DANAR 80,0 76 76,3 76 85 B
26 NUR HIDAYAH 82,5 84 83,9 84 85 B
27 NURMAN IRSYAD 80,0 76 76,3 76 75 A
28 PIPIT SETIYANI 80,0 75 75,8 76 75 B
29 RANI SORAYA 80,0 76 76,3 76 75 B
30 REZA TRI. O 82,5 76 77,1 77 85 B
31 RIZKI AJI. S 80,0 75 75,8 76 75 B
32 SAHRUL ROMADHON 77,5 75 75,4 75 75 B
33 SILMI MEGA AYU 77,5 75 75,4 75 75 B
34 SITI ROHIMATUN 80,0 76 76,3 76 75 B
35 SUNARYO 77,5 75 75,4 75 75 B
36 TRI BUDI .U 80,0 75 75,8 76 75 B
37 UMAR KURNIAWAN 77,5 75 75,4 75 75 B
38 WAROHMAH 80,0 75 75,8 76 75 B
39 YOGA SULISTYA.P 80,0 75 75,8 76 75 B
40 ZAHROTUL 80,0 76 76,3 76 80 B
41 M. ROZIKIN 80,0 76 76,3 76 75 B
NILAI BATAS TUNTAS 75Pemalang, 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP.197903272005011005
RAPORT
Ketercapaian
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Pemalang, 10 Juni 2011
Guru Mapel FISIKA X-10
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP. 19790327 2005011005
lampiran 19
REKAP NILAI FISIKA SMT GENAP 2010/2011 MAN PEMALANG
X11.A.4
No. NAMA UL 1 Rem.UL 1 N.UL 1 UL 2 Rem.UL2 N.UL 2 TGS 1 TGS 2 N.TGS UM Rem.UM N. UM R. UL R. TGS UM KOG.akhir KOG PSIKO AFEK
1 AHMAD SARIFUDIN 7,30 8,00 7,50 8,67 ---- 8,67 9,50 9,50 9,50 8,75 ---- 8,75 8,09 9,50 8,75 88 88 85 B
2 AKHMAD SHOFIYUDIN A8,70 ---- 8,70 10,00 ---- 10,00 9,50 9,00 9,25 8,75 ---- 8,75 9,35 9,25 8,75 90 90 85 A
3 ALI MUSTAJAB 8,70 ---- 8,70 8,67 ---- 8,67 9,50 8,50 9,00 8,75 ---- 8,75 8,69 9,00 8,75 88 88 85 B
4 ANGGITA DIAN. P 7,30 8,67 7,50 8,67 ---- 8,67 9,50 9,50 9,50 8,75 ---- 8,75 8,09 9,50 8,75 88 88 85 B
5 AYU LAILA N.A 7,30 8,00 7,50 8,67 ---- 8,67 9,50 9,50 9,50 8,75 ---- 8,75 8,09 9,50 8,75 88 88 85 B
6 BAYU KURNIAWAN 8,00 ---- 8,00 9,30 ---- 9,30 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,65 9,25 8,50 87 87 85 A
7 CHAERUL FUAD 7,30 8,67 7,50 8,67 ---- 8,67 9,50 9,50 9,50 8,75 ---- 8,75 8,09 9,50 8,75 88 88 85 B
8 DEVI ANGGRAENI 7,30 8,00 7,50 9,30 ---- 9,30 9,50 9,50 9,50 8,50 ---- 8,50 8,4 9,50 8,50 87 87 85 B
9 EKA NURLIA. A 8,70 ---- 8,70 10,00 ---- 10,00 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 9,35 9,25 8,50 89 89 85 A
10 ELFA DWI .Y 8,00 ---- 8,00 9,30 ---- 9,30 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,65 9,25 8,50 87 87 85 B
11 ELIS NURKHAFIDZOH 8,00 ---- 8,00 9,30 ---- 9,30 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,65 9,25 8,50 87 87 85 B
12 GEMA GILANG 7,30 8,67 7,50 9,30 ---- 9,30 9,50 9,50 9,50 8,50 ---- 8,50 8,4 9,50 8,50 87 87 85 B
13 HUSNI FAUZAN 8,00 ---- 8,50 10,00 ---- 10,00 9,50 9,50 9,50 8,50 ---- 8,50 9,25 9,50 8,50 89 89 85 A
14 IGA WITA. P 7,30 8,00 7,50 8,67 ---- 8,67 9,50 9,50 9,50 9,00 ---- 9,00 8,09 9,50 9,00 89 89 85 B
15 IKA RESTU. N.P 8,00 ---- 8,00 8,67 ---- 8,67 9,50 9,00 9,25 8,75 ---- 8,75 8,34 9,25 8,75 88 88 85 B
16 ISTIKOMAH 8,70 ---- 8,70 8,67 ---- 8,67 9,50 8,50 9,00 8,50 ---- 8,50 8,69 9,00 8,50 87 87 85 B
17 KHIZKIL TIHAMI 8,70 ---- 8,70 8,67 ---- 8,67 9,50 8,50 9,00 8,50 ---- 8,50 8,69 9,00 8,50 87 87 85 B
18 KUNDARI 9,30 ---- 9,30 8,67 ---- 8,67 9,50 8,00 8,75 8,50 ---- 8,50 8,99 8,75 8,50 87 87 85 B
19 LIYU WANTI 8,70 ---- 8,70 8,67 ---- 8,67 9,50 8,50 9,00 8,50 ---- 8,50 8,69 9,00 8,50 87 87 85 B
20 LUTFIA SEPTIANI 8,00 ---- 8,00 8,67 ---- 8,67 9,50 8,50 9,00 8,75 ---- 8,75 8,34 9,00 8,75 87 87 85 B
21 LUTHFATUL .L 8,00 ---- 8,00 9,30 ---- 9,30 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,65 9,25 8,50 87 87 85 B
22 M. RIZQI HASANI 8,70 ---- 8,70 8,67 ---- 8,67 9,50 8,50 9,00 9,00 ---- 9,00 8,69 9,00 9,00 89 89 85 B
23 MALUFATUL. F 8,00 ---- 8,00 9,30 ---- 9,30 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,65 9,25 8,50 87 87 85 B
24 M. TAMIMI 9,30 ---- 9,30 8,67 ---- 8,67 9,50 8,00 8,75 8,50 ---- 8,50 8,99 8,75 8,50 87 87 85 B
25 NOFIYANI 8,70 ---- 8,70 8,67 ---- 8,67 9,50 8,00 8,75 8,75 ---- 8,75 8,69 8,75 8,75 87 87 85 A
26 NURHIDAYAH 10,00 ---- 10,00 10,00 ---- 10,00 9,50 8,50 9,00 8,50 ---- 8,50 10 9,00 8,50 90 90 85 B
27 PROBO SUTEJO 8,00 ---- 8,00 9,30 ---- 9,30 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,65 9,25 8,50 87 87 85 B
28 RINA ULFA. N 8,00 ---- 8,00 9,30 ---- 9,30 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,65 9,25 8,50 87 87 85 A
29 ROBIATUL. A 8,50 ---- 8,50 10,00 ---- 10,00 9,50 9,50 9,50 8,50 ---- 8,50 9,25 9,50 8,50 89 89 85 A
30 SAEPUL. M 8,70 ---- 8,70 10,00 ---- 10,00 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 9,35 9,25 8,50 89 89 85 A
31 SANI ARSYIANAH 7,30 8,00 7,50 9,30 ---- 9,30 9,50 9,50 9,50 8,50 ---- 8,50 8,4 9,50 8,50 87 87 85 B
32 SITI KHOTIJAH 6,67 8,67 7,50 9,30 ---- 9,30 9,50 9,50 9,50 8,50 ---- 8,50 8,4 9,50 8,50 87 87 85 B
33 SITI NURJANAH 7,30 8,00 7,50 9,30 ---- 9,30 9,50 9,50 9,50 8,50 ---- 8,50 8,4 9,50 8,50 87 87 85 B
34 SUSI FATMAWATI 8,00 ---- 8,00 9,30 ---- 9,30 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,65 9,25 8,50 87 87 85 B
35 TRI NOVI. H 8,00 ---- 8,00 10,00 ---- 10,00 9,50 9,75 9,63 8,50 ---- 8,50 9 9,63 8,50 89 89 85 B
36 UMI KULSUM 8,70 ---- 8,70 8,67 ---- 8,67 9,50 8,50 9,00 8,50 ---- 8,50 8,69 9,00 8,50 87 87 85 A
37 UNTUNG FATONI 9,30 ---- 9,30 8,67 ---- 8,67 9,50 8,00 8,75 8,50 ---- 8,50 8,99 8,75 8,50 87 87 85 B
38 WIHASTORI 9,30 ---- 9,30 10,00 ---- 10,00 9,50 8,50 9,00 8,50 ---- 8,50 9,65 9,00 8,50 89 89 85 A
39 M. AULIA. R. M 9,30 ---- 9,30 10,00 ---- 10,00 9,50 8,50 9,00 8,50 ---- 8,50 9,65 9,00 8,50 89 89 85 B
NILAI BATAS TUNTAS 75
RAPORT
REKAP NILAI FISIKA SEMESTER GENAP 2010/2011 MAN PEMALANG
XII.A.5
No. NAMA UL 1 Rem.UL 1 N.UL 1 UL 2 Rem.UL2 N.UL 2 TGS 1 TGS 2 N.TGS UM Rem.UM N. UM R. UL R. TGS UM KOG.akhir KOG PSIKO AFEK
1 AMANDA ELSIYANTI 8,00 ---- 8,00 8,67 ---- 8,67 8,75 9,00 8,88 8,50 ---- 8,50 8,34 8,88 8,50 85,53 86 85 B
2 ANIQO FARAHIYA 8,70 ---- 8,70 9,30 ---- 9,30 8,00 9,00 8,50 8,50 ---- 8,50 9 8,50 8,50 86,25 86 85 B
3 ANNISATUL KARIMAH 8,70 ---- 8,70 9,30 ---- 9,30 9,00 9,00 9,00 8,50 ---- 8,50 9 9,00 8,50 87,50 88 85 B
4 ARI INDAH KARTIKA 8,00 ---- 8,00 8,67 ---- 8,67 8,75 9,00 8,88 8,50 ---- 8,50 8,34 8,88 8,50 85,53 86 85 B
5 AZIZAH LUTFIATI 8,00 ---- 8,00 8,67 ---- 8,67 8,75 9,00 8,88 8,50 ---- 8,50 8,34 8,88 8,50 85,53 86 85 B
6 CHISOLIL KAROM 8,00 ---- 8,00 9,30 ---- 9,30 8,75 9,00 8,88 8,50 ---- 8,50 8,65 8,88 8,50 86,31 86 85 B
7 DESVITA SUCI .K.W 6,67 8,00 7,50 8,67 ---- 8,67 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,09 9,25 8,50 85,84 86 85 A
8 EKA SETYA DIAN. A 6,67 8,67 7,50 9,30 ---- 9,30 9,50 9,50 9,50 8,50 ---- 8,50 8,4 9,50 8,50 87,25 87 85 A
9 EKA SULISTIA RINI 8,00 ---- 8,00 10,00 ---- 10,00 9,75 9,50 9,63 8,50 ---- 8,50 9 9,63 8,50 89,06 89 85 A
10 EMA AENUN NAJIB 7,30 8,00 7,50 8,67 ---- 8,67 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,09 9,25 8,50 85,84 86 85 B
11 FITRA ARINA .N 7,30 9,33 7,50 8,67 ---- 8,67 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,09 9,25 8,50 85,84 86 85 A
12 GILANG PRATIWI 7,30 8,67 7,50 8,67 ---- 8,67 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,09 9,25 8,50 85,84 86 85 B
13 INDAH SULISTIANI.N 8,00 ---- 8,00 9,30 ---- 9,30 8,75 9,00 8,88 8,50 ---- 8,50 8,65 8,88 8,50 86,31 86 85 B
14 INTAN DWI J.G 7,30 8,00 7,50 8,67 ---- 8,67 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,09 9,25 8,50 85,84 86 85 B
15 ITA SAFITRI 8,00 ---- 8,00 8,67 ---- 8,67 8,75 9,00 8,88 8,50 ---- 8,50 8,34 8,88 8,50 85,53 86 85 B
16 KHOIRUN NISA 8,70 ---- 8,70 9,30 ---- 9,30 8,00 9,00 8,50 8,50 ---- 8,50 9 8,50 8,50 86,25 86 85 B
17 LATIFATUL FITROH 8,70 ---- 8,70 9,30 ---- 9,30 8,00 9,00 8,50 8,50 ---- 8,50 9 8,50 8,50 86,25 86 85 B
18 LIYANI MAYASARI 9,30 ---- 9,30 9,30 ---- 9,30 8,00 9,75 8,88 8,50 ---- 8,50 9,3 8,88 8,50 87,94 88 85 B
19 M. ATHFAL. M 8,70 ---- 8,70 9,30 ---- 9,30 8,00 9,00 8,50 8,50 ---- 8,50 9 8,50 8,50 86,25 86 85 B
20 MASRIFATIN. M 8,00 ---- 8,00 8,67 ---- 8,67 8,75 9,00 8,88 8,50 ---- 8,50 8,34 8,88 8,50 85,53 86 85 B
21 MIRZA U.H 8,00 ---- 8,00 8,67 ---- 8,67 8,75 9,00 8,88 8,50 ---- 8,50 8,34 8,88 8,50 85,53 86 85 B
22 M. NAVIS .T 8,70 ---- 8,70 9,30 ---- 9,30 8,00 9,00 8,50 8,50 ---- 8,50 9 8,50 8,50 86,25 86 85 A
23 MUSARIFAH 8,00 ---- 8,00 8,67 ---- 8,67 8,75 9,00 8,88 8,50 ---- 8,50 8,34 8,88 8,50 85,53 86 85 B
24 NUR ISMAWATI 9,30 ---- 9,30 8,67 ---- 8,67 8,00 9,00 8,50 8,50 ---- 8,50 8,99 8,50 8,50 86,21 86 85 B
25 NUR MARFUAH 8,70 ---- 8,70 9,30 ---- 9,30 8,00 9,00 8,50 8,50 ---- 8,50 9 8,50 8,50 86,25 86 85 B
26 RETNO NINGRUM 8,70 ---- 8,70 9,30 ---- 9,30 8,00 9,00 8,50 8,50 ---- 8,50 9 8,50 8,50 86,25 86 85 B
27 RIZA ARIFIANI 8,00 ---- 8,00 10,00 ---- 10,00 10,00 9,75 9,88 8,50 ---- 8,50 9 9,88 8,50 89,69 90 85 A
28 SAIFUL BAHRI 8,00 ---- 8,00 9,30 ---- 9,30 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,65 9,25 8,50 87,25 87 85 A
29 SANTIKA 8,00 ---- 8,00 8,67 ---- 8,67 8,75 9,00 8,88 8,50 ---- 8,50 8,34 8,88 8,50 85,53 86 85 B
30 SITI MULYASIH 8,70 ---- 8,70 9,30 ---- 9,30 8,00 9,00 8,50 8,50 ---- 8,50 9 8,50 8,50 86,25 86 85 B
31 SUCIATI 7,30 8,00 7,50 8,67 ---- 8,67 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,09 9,25 8,50 85,84 86 85 B
32 TETI KHOLISAH 6,67 8,00 7,50 8,67 ---- 8,67 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,09 9,25 8,50 85,84 86 85 B
33 TIKA FAJARYANI 7,30 8,67 7,50 8,67 ---- 8,67 9,50 9,00 9,25 8,50 ---- 8,50 8,09 9,25 8,50 85,84 86 85 B
34 TRI UTOMO .D 8,00 ---- 8,00 9,30 ---- 9,30 8,75 9,00 8,88 8,50 ---- 8,50 8,65 8,88 8,50 86,31 86 85 B
35 VRENINDI A.T 8,00 ---- 8,00 9,30 ---- 9,30 8,75 9,00 8,88 8,50 ---- 8,50 8,65 8,88 8,50 86,31 86 85 B
36 WELLA ARI . N 9,30 ---- 9,30 9,30 ---- 9,30 9,50 9,75 9,63 8,50 ---- 8,50 9,3 9,63 8,50 89,81 90 85 A
37 YANI SETIYOWATI 9,30 ---- 9,30 9,30 ---- 9,30 9,50 9,75 9,63 8,50 ---- 8,50 9,3 9,63 8,50 89,81 90 85 A
38 YULIANA 9,30 ---- 9,30 10,00 ---- 10,00 8,75 9,00 8,88 8,50 ---- 8,50 9,65 8,88 8,50 88,81 89 85 A
RAPORT
NILAI RAPORT SMT GENAP 2010/2011 MAN PEMALANG
X-6
No. NAMA KOG PSIKO AFEK Ketercapaian
1 0
2 AHMAD SYAKUR.B 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
3 AMIR FAUZI 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
4 ANNA MASRUSOH 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
5 ARTIKA WIJAYANTI.P 80 85 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
6 BAHARUDIN .Y.M 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
7 DEVI DWI.R 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
8 DEVITA WIDYA .C 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
9 ELIS EMALIA 83 85 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
10 FAHRUZ ZAMAN 77 85 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
11 FATHUHUL FIKRIYAH 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
12 GIGIH AMRILLAH.I 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
13 ILMA ROZALINA 77 80 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
14 INTANI ROSIA.M 83 85 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
15 KALAMUKTI .A.L 82 85 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
16 KONI LUHUR. D 77 80 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
17 LIA MELINDA 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
18 LOVQIANSYAH 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
19 MAULIDA MEGA.N 78 80 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
20 MISBAHUDIN 79 80 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
21 M. IRFAN MA'ARIF 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
22 M. MUSLIH. M 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
23 MUNASYEH FAHMI 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
24 NIDA RIZQIE. U 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
25 NUR ALIYAH 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
26 NUR UKHTI 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
27 SAEFUDIN 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
28 RISKHA APRILIA 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
29 RESTI MAULINA CH 88 85 A Semua kompetensi sudah mencapai KKM
30 PUTRI SESARVIA. K 77 80 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
31 OKTI DEWI 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
32 SEPTIYADI 77 80 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
33 SITI ITASARI 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
34 SULCHI ARIES 85 85 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
35 TIKA HARYATI 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
36 TUNGGUL PANJI .W 76 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
37 VELLA SALMANIA. F 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
38 YAUMIKA .N.H 77 80 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
39 YUSUF JUNIARDI 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
40 ZUHROTUL KHASANAH 77 75 B Semua kompetensi sudah mencapai KKM
NILAI BATAS TUNTAS 75 Pemalang, 10 Juni 2011
Guru Mapel FISIKA X-6
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
RAPORT
NIP. 19790327 2005011005