studi tentang kendala dalam pembelajaran …/studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran...

110
STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : STIANA KOKO WIJAYANTO X4607032 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: dinhdat

Post on 29-Mar-2019

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN

PENJASORKES DI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT

KARANGANYAR TAHUN AJARAN

2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

STIANA KOKO WIJAYANTO

X4607032

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

ii  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Stiana Koko Wijayanto

NIM : X4607032

Jurusan / Program studi : POK/Penjaskesrek

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “STUDI TENTANG KENDALA

DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMA NEGERI

KEBAKKRAMATKARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012” ini

benar – benar merupakan haasil karya saya sendiri.selain itu,sumber informasi

yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplaks,saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, juli 2012

Stiana Koko Wijayanto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

iii  

STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN

PENJASORKES DI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT

KARANGANYAR TAHUN AJARAN

2011/2012

Oleh : STIANA KOKO WIJAYANTO

X4607032

Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A Juli 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

v

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

vi  

ABSTRAK

Stiana Koko Wijayanto. STUDI TENTANG KENDALA DALAM

PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT

KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011/2012, Skripsi. Surakarta : Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, juli. 2012.

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang

menjadi kendala dalam pembelajaran Penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat

Karanganyar tahun pelajaran 2011/ 2012.

Penelitian ini menggunakan metode Studi Kasus. Populasi adalah seluruh

guru dan siswa SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran

2011/2012 dengan menggunakan metode berfikir deduktif induktif. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total sampling. Jumlah sampel

pada penelitian ini adalah 4 orang guru penjasorkes dan 994 siswa. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket atau

koesioner.  Data penelitian berupa aspek – aspek yang mempengaruhi proses

pembelaran penjasorkes yang meliputi Kondisi jasmani, Motivasi, Sikap, Minat,

Kinerja guru saat mengajar dan Kelengkapan pembelajaran yang diperoleh dengan

angket, wawancara dan observasi. Analisa data dalam penelitian ini

menggunakan teknik persentase atau frekuensi relatif yang kemudian data yang di

peroleh nantinya diolah sesuai dengan tujuan dan pertanyaan penelitian dengan

memperhatikan aspek - aspek dalam angket yang meliputi: mengecek

kelengkapan data (verifikasi data), mentabulasikan masing - masing item ke

dalam aspek, menghitung persentase jawaban.

Dari hasil pengambilan data dilapangan, dihasilkan sebagai berikut dimana

aspek kondisi jasmani dari guru 67,86% bugar, dan dari siswa 34,61% bugar,

aspek minat dari siswa dalam materi aktivitas permainan dan olahraga 41,33%,

aktivitas senam dan atletik 58,33%, aktivitas air 33,80% kemudian, perhatian

guru saat mengajar 41,67%,interaksi guru dengan siswa saat mengajar 38,35%,

motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran penjasorkes 44,37%, dalam aspek

kinerja guru 75% guru disiplin saat mengajar,sedangkat dari siswa 56,2% guru

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

vii  

selalu memakai pakaian olahraga saat mengajar,tidak pernah meninggalkan kelas

saat jam pelajaran belum habis, kemudian aspek kelengkapan pembelajaran dari

aktivitas pengembangan 58,33% mencukupi, aktivitas permainan dan olahraga

75% mencukupi, aktivitas senam dan atletik 50% mencukupi dan aktivitas air

100% kelengkapan sangat kurang mencukupi. Secara keseluruhan terdapat

kendala dalam pembelajaran penjasorkes 

Simpulan penelitian ini adalah (1) Kondisi kebugaran jasmani siswa masih

rendah. (2) Minat dan Motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran penjasorkes

masih kurang,terutama pada materi pembelajaran Senam, Atletik, dan Akuatik. (3)

Pada saat pembelajaran pejasorkes perhatian guru terhadap siswa masih kurang

maksimal dan disaat pembelajaran penjasorkes dimata siswa guru kurang

menarik. (4)Sarana dan prasarana di sekolahan kurang mencukupi,terutama pada

sarana dan prasarana aktivitas air, dan senam masih sangat kurang.

Adapun saran dalam penelitian ini adalah (1) Perlu ditingkatkannya

kebugaran jasmani siswa agar saat praktek dilapangan siswa siap dengan materi

yang diberikan oleh guru dan menjalankan perintah gerakan guru, dalam hal ini

guru harus sering mengevaluasi keadaan kesehatan peserta didiknya. (2) Agar

tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan guru

penjasorkes hendaknya harus menciptakan suasana yang kondusif,

menyenangkan, dan menarik perhatian siswa, sehingga siswa termotivasi untuk

mengikuti pembelajaran penjasorkes, disini guru harus lebih kreatif untuk

menyampaikan materi pembelajaran. (3) Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

secara maksimal Intansi yang berkaitan dengan pengembangan pendidikan

hendaknya memperhatikan kelengkapan pembelajaran khususnya sarana dan

prasarana penjasorkes agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan sesuai

dengan yang diharapkan. (4) Para guru pendidikan jasmani di SMA Negeri

Kebakkramat Karanganyar diharapkan selalu berinisiatif dan berinovasi dalam

mengembangkan kemampuan dan keahliannya, perencanaan dan pelaksanaan

pengajaran yang sesuai. (5) Hasil penelitian ini merupakan gambaran secara

umum kondisi pembelajaran penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

viii  

Karanganyar sehingga diperlukan penelitian yang lain untuk mencari pemecahan

dari berbagai permasalahan yang telah dikemukakan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

ix  

ABSTRACT

Koko Stiana Wijayanto. STUDY ON THE PROBLEMS IN LEARNING IN SMA STATE PENJASORKES KEBAKKRAMAT KARANGANYAR ACADEMIC YEAR 2011/2012, Thesis. Surakarta: Faculty of Education and Pedagogy University of Surakarta of March, July. Of 2012. The research goal is to determine what factors are an obstacle to learning in SMA Penjasorkes Kebakkramat Karanganyar school year 2011/2012. This research uses case study method. Populations are all teachers and students of SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar school year 2011/2012 by using an inductive method of deductive thinking. The sampling technique used is total sampling technique. The number of samples in this study were four teachers and 994 students penjasorkes. Data collection techniques used in this study is the questionnaire or koesioner. Research data in the form of aspects - aspects that influence the process pembelaran penjasorkes including physical condition, motivation, attitude, interest, performance of teachers in teaching and learning Fittings obtained by questionnaire, interview and observation. Analysis of the data in this study using the technique or the percentage of relative frequency and the data obtained will be processed in accordance with the objectives and research questions with respect to aspects - aspects of the questionnaire includes: checking the completeness of data (verification data), tabulate each - each item into the aspects, calculate the percentage of answers. From the results of field data collection, which produced the following aspects of the physical condition of the teacher 67.86% fit, and 34.61% of the students in shape, aspect of the material interests of the students in the activity of 41.33% of games and sports, gymnastics and athletics activities 58 , 33%, 33.80% and water activity, the teacher's attention while teaching 41.67%, teacher interaction with students while teaching 38.35%, the motivation of students for learning penjasorkes 44.37%, in the aspect of teachers' performance 75% of teachers discipline while teaching, sedangkat 56.2% of the student teachers always wear sports clothes while teaching, never leave the classroom when teaching hours have not been exhausted, then the learning aspects of the completeness of 58.33% sufficient development activities, games and sporting activities 75% adequate, gymnastic and athletic activities meet the 50% and 100% completion of water activity is insufficient. In total there are obstacles in the learning penjasorkes The conclusions of this study were (1) The condition of physical fitness of students is still low. (2) The interest and motivation of students to follow penjasorkes learning is still lacking, especially in learning the material Gymnastics, Athletics, and Aquatic. (3) At the time of learning pejasorkes teacher attention to students is still less than the maximum and when the eyes of the student teachers' learning penjasorkes less attractive. (4) Facilities and infrastructure in schools lacking sufficient, particularly in facilities and water activities, and gymnastics is still lacking. The advice in this study were (1) Need for increased levels of physical fitness of students to the practice field when the student is ready with materials provided by

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

x  

teachers and execute the movement of teachers, in this case the teacher should frequently evaluate the state of health of learners. (2) For the purpose of learning can be achieved as expected penjasorkes teachers should have to create a conducive atmosphere, fun, and attracted the attention of students, so students are motivated to follow penjasorkes learning, teachers here have to be more creative to deliver learning materials. (3) For the purpose of learning can be achieved to the maximum intansi related to the development of education in particular should pay attention to the completeness of the learning infrastructure penjasorkes to the learning process can be run as expected. (4) The physical education teacher at SMA Kebakkramat Karanganyar expected to always take the initiative and innovation in developing the skills and expertise, planning and implementation of appropriate teaching. (5) The results of this study is a general overview of learning conditions in SMA penjasorkes Kebakkramat Karanganyar other so that the necessary research to find the solution of various problems that have been raised.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

xi  

MOTTO

# Kesabaran menjadi awal dari keberhasilan dan kerja keras mewakili arti

sebuah kepuasan.(Penulis)

# Kau mungkin saja kecewa jika percobaanmu gagal, tetapi kau pasti

takkan berhasil jika tidak mencoba.(Beverly Sills)

# Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan

baginya jalan ke surga.(HR. Muslim)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

xii  

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mukupersembahka karya ini untuk :

“Ayah dan ibuku”

yang selalu mengisi memori dan motivator sepanjang hidupku

“Wisnu Aji Sukmawati adikku tersayang”

Teman-teman basecame kontrakan mbah ginem Teman-teman Penjaskesrek 2007 JPOK

FKIP UNS

FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, almamater tercinta kampus

tempat kutimba aneka ilmu untuk kiprah berolahraga

Segenap keluarga besar SMA N Kebakkramat Karanganyar, yang telah

mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

xiii  

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Selama

pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Heru Suranto, M.Pd selaku pembimbing I dan Drs.H.Wahyu

Sulistyo,M.Kes selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Teman-teman Penjaskesrek ’07 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

yang membantu dan memberikan wwarna selama menjadi mahasiswa dan

dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepala SMA N Kebakkramat Karanganyar, beserta staf dan jajarannya.

7. Siswa dan Siswi SMAN Kebakkramat Karanganyar yang telah bersedia

menjadi subjek penelitian.

8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat

bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

xiv  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ....................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ........................................................................... xi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... xii

HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................... xiii

DAFTAR ISI ......................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xx

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN………………………………………… . 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………… 5

A. Tinjauan Pustaka ................................................................... 5

1. Pendidikan Jasmani ......................................................... 5

a. Pengertian Pendidikan Jasmani ................................. 5

b. Tujuan Pendidikan Jasmani ...................................... 6

2. Pembelajaran .................................................................. 6

a. Pengertian Proses Belajar .......................................... 6

b. Pengertian Pembelajaran............................................ 8

c. Konsep Pembelajaran ................................................ 9

d. Hakekat Pembelajaran ............................................... 10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

xv  

e. Prinsip-prinsip Pembelajaran ..................................... 12

f. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran.. 12

3. Pembelajaran Aktif,Kreatif,Efektif dan

Menyenangkan(pakem) ................................................... 13

a. Pengertian PAKEM .................................................... 13

b. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam

Pelaksanaan PAKEM .................................................. 14

c. PAKEM di Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani

Olahraga dan Kesehatan Sekolah Dasar ..................... 16

4. Materi Pendidikan Jasmani SMA ................................... 17

5. Kendala - Kendala dalam Pembelajaran Penjasorkes ..... 18

6. Kurikulum ....................................................................... 20

a. Pengertian Kurikulum ................................................ 20

b. Pengertian KTSP ....................................................... 21

c. Konsep Dasar KTSP .................................................. 22

d. Tujuan KTSP ............................................................. 24

7. Komponen Proses Pembelajaran ..................................... 24

a. Anak Didik ............................................................... 24

b. Pendidik .................................................................... 26

c. Alat pendidikan ........................................................ 28

d. Lingkungan Pendidikan ........................................... 30

B. Kerangka Berfikir ................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN………………………………… 33

A. Setting Penelitian .................................................................. 33

1. Tempat Penelitian ............................................................ 33

2. Waktu Penelitian ............................................................. 33

B. Populasi dan Sampel penelitian ............................................ 33

1. Populasi .......................................................................... 33

2. Sampel ............................................................................ 33

C. Teknik dan Alat Pengumpul Data ......................................... 33

a. Wawancara .................................................................... 33

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

xvi  

b. Observasi ....................................................................... 34

c. Dokumentasi .................................................................. 34

D. Rancangan Penelitian ............................................................ 36

E. Tehnik Analisis Data ............................................................ 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………… . 38

A. Deskripsi Data ..................................................................... 38

B. Pengujian Hasil Analisis Data .............................................. 52

C. Pembahasan Hasil Analisis Data .......................................... 71

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN…………………... 85

A. Simpulan .............................................................................. 85

B. Implikasi ............................................................................... 85

C. Saran ..................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 88

LAMPIRAN …………………………………………………………... 90

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

xvii  

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Rincian Rancangan Penelitian dan Kegiatannya ............................ 36

Tabel 4.1 Hasil Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang

pada Aspek Kebugaran Jasmani ..................................................... 38

Tabel 4.2 Hasil Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang

pada Aspek Sikap Kedisiplinan ..................................................... 39

Tabel 4.3 Hasil Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang

pada Aspek Persiapan Guru Saat Mengajar ................................... 40

Tabel 4.4 Hasil Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang

pada Aspek Perhatian Guru saat Mengajar .................................... 41

Tabel 4.5 Hasil Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang

pada Aspek Minat Materi Pembelajaran Guru saat Mengajar ....... 42

Tabel 4.6 Hasil Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang

pada Aspek Kelengkapan Sarana dan Prasarana Pembelajaran ..... 44

Tabel 4.7 Hasil Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada

Aspek Kebugaran Jasmani ............................................................. 45

Table 4.8 Hasil Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada

Aspek Minat ................................................................................... 47

Tabel 4.9 Hasil Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada

Aspek Motivasi .............................................................................. 48

Tabel 4.10 Hasil Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada

Aspek Sikap ................................................................................... 49

Tabel 4.11 Hasil Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada

Aspek Interaksi ............................................................................... 50

Tabel 4.12 Hasil Jawaban Angket dari Murid sejumlah 994 Orang pada

Aspek Sarana dan Prasarana .......................................................... 52

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

xviii  

Tabel 4.13 Hasil Analisis Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah

4 Orang pada Aspek kebugaran Jasmani ....................................... 54

Tabel 4.14 Hasil Analisis Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah

4 Orang pada Aspek Sikap Kedisiplinan ....................................... 55

Tabel 4.15 Hasil Analisis Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah

4 Orang pada Aspek Persiapan Guru Saat Mengajar ..................... 56

Tabel 4.16 Hasil Analisis Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah

4 Orang pada Aspek Perhatian Guru saat Mengajar ...................... 57

Tabel 4.17 Hasil Analisis Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah

4 Orang pada Aspek Minat Materi Saat Pembelajaran .................. 58

Tabel 4.18 Hasil Analisis Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah

4 Orang pada Aspek Kelengkapan Sarana dan Prasarana .............. 59

Tabel 4.19 Hasil Analisis Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang

pada Aspek Kebugaran Jasmani ..................................................... 61

Table 4.20 Hasil Analisis Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang

pada Aspek Minat ......................................................................... 63

Tabel 4.21 Hasil Analisis Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang

pada Aspek Motivasi ...................................................................... 65

Tabel 4.22 Hasil Analisis Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang

pada Aspek Sikap ........................................................................... 66

Tabel 4.23 Hasil Analisis Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang

pada Aspek Interaksi ...................................................................... 68

Tabel 4.24 Hasil Analisis Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang

pada Aspek Sarana dan Prasarana .................................................. 70

Tabel 4.25 Presentase Aspek Kebugaran Jasmani Guru Penjasorkes .............. 72

Tabel 4.26 Presentase Aspek Kebugaran Jasmani Murid ................................ 73

Tabel 4.27 Presentase Aktifitas Permainan dari Angket Guru ......................... 74

Tabel 4.28 Presentase Aspek Aktivitas Permainan dari Angket Murid ........... 75

Tabel 4.29 Presentase Aspek Aktivitas Senam dan Atletik dari Angket Guru 75

Tabel 4.30 Presentase Aspek Aktivitas Senam dan Atletik dari Angket

Murid .............................................................................................. 76

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

xix  

Tabel 4.31 Presentase Aspek Aktivitas Akuatik dari Angket Guru ................. 76

Tabel 4.32 Presentase Aspek Aktivitas Akuatik dari Angket Murid ............... 77

Tabel 4.33 Presentase Persiapan Guru Sebelum Mengajar .............................. 77

Tabel 4.34 Presentase Perhatian Guru saat Mengajar dari Angket Guru ......... 78

Tabel 4.35 Presentase Perhatian Guru saat Mengajar dari Angket Murid ....... 79

Tabel 4.36 Presentase Kedisiplinan Guru saat Mengajar dari Angket Guru.... 79

Tabel 4.37 Presentase Kedisiplinan Guru saat Mengajar dari Angket Murid .. 80

Tabel 4.38 Presentase Interaksi dengan Guru saat Mengajar ........................... 81

Tabel 4.39 Presentase Aspek Motivasi Murid saat Pelajaran Penjasorkes ...... 82

Tabel 4.40 Presentase Sarana dan Prasarana Aktivitas Pengembangan. .......... 82

Tabel 4.41 Presentase Sarana dan Prasarana Aktivitas Permainan .................. 83

Tabel 4.42 Presentase Sarana dan Prasarana Aktivitas Senam ........................ 83

Tabel 4.43 Presentase Sarana dan Prasarana Aktivitas Air .............................. 84

Tabel 4.44 Presentase Sarana dan Prasarana .................................................... 84

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

xx  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................. 32

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

xxi  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. kisi-kisi angket studi tentang kendala dalam pelaksanaan

pembelajaran penjasorkes ......................................................... 90

Lampiran 2. Angket pembelajaran penjasorkes untuk siswa ........................ 92

Lampiran 3. Angket pembelajaran penjaasorkes untuk guru ........................ 97

Lampiran 4. Data hasil try out angket ........................................................... 102

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian ............................................................ 106

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan

pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan secara keseluruhan.

Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang

ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Pendidikan

sebagai salah satu sub sistem pendidikan yang berperan yang penting dalam

mengembangkan kualitas manusia Indonesia.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan pendidikan

yang di dalamnya bertujuan mengembangkan semua aspek yang ada pada diri

siswa. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan bertujuan untuk

mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan

berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan

moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas

jasmani.

Dengan adanya tujuan pendidikan jasmani diharapkan semua kalangan

dalam pendidikan menyadari betapa pentingnya pendidikan jasmani di sekolah.

Karena melalui aktivitas fisik seorang anak dapat menyalurkan kreasi dan

keaktifannya dalam hal positif dibawah bimbingan dan arahan para guru. Untuk

mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan maka pendidikan jasmani pun

harus ditingkatkan dengan memaksimalkan kemampuan yang telah ada.

Dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain: Guru, Siswa, sarana dan

prasarana yang tersedia, dan lingkungan. Di dalam pembelajaran Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan terdapat ruang lingkup masing-masing,adapun

Ruang lingkup Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) di

SMA/MA meliputi aspek-aspek sebagai berikut: Permainan dan olahraga

meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan

lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak

bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

2  serta aktivitas lainnya. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh,

komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.

Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,

ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya. Aktivitas

ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas

lainnya. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan

bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya. Pendidikan luar kelas, meliputi:

piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki

gunung. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan

sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat,

merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat,

mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan

aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri,

dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

Pentingnya tujuan pendidikan jasmani bagi peserta didik yang

didalamnya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dan ruang lingkupnya

tersebut, maka pembelajaran Penjasorkes harus lebih diperhatikan dalam

melakukan aktivitas serta bagaimana cara membina peserta didik untuk hidup

sehat yang berguna untuk pertumbuhan jasmani yang akan berpengaruh terhadap

kesehatan fisik maupun mentalnya. Untuk itu perlu dikembangkan proses

pembelajaran Penjasorkes di sekolah tidak hanya menyampaikan materi

Penjasorkes, tetapi hal yang terpenting pembelajaran dan praktik langsung di

lapangan. Namun pada umumnya banyak guru Penjasorkes dalam memberikan

materi pembelajaran Penjasorkes sangat monoton. Pembelajaran Penjasorkes yang

monoton dapat dilihat dari cara guru Penjasorkes yang hanya mengandalkan

prasarana dan sarana pembelajaran apa adanya, kurang kreatifitas dan tidak

inovatif, sehingga motivasi belajar siswa kurang dan hal ini akan berdampak

pencapaian tujuan pembelajaran yang tidak optimal.

Untuk itu guru harus mampu mengembangkan pembelajaran yang

efektif, disamping harus memahami dan memperhatikan karakteristik dan

kebutuhan siswa. Pada masa usia tersebut seluruh aspek perkembangan manusia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

3  baik itu kognitif, psikomotorik dan afektif mengalami perubahan. Perubahan yang

paling mencolok adalah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis

Namun dalam kenyataannya berdasarkan hasil pengamatan awal yang

dilakukan ternyata proses pembelajaran penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat

belum dapat berjalan sesuai dengan hasil tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Kondisi yang dipaparkan di atas hampir dialami di setiap sekolah,

termasuk di SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar, Dari hasil survey dan

wawancara singkat saat PPL di SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar diperoleh

informasi proses pembelajaran praktik Penjasorkes belum berjalan

maksimal.Adapun gambaran pada saat proses pembelajaran Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) di SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar

sebagai berikut: siswa tidak serius dalam mengikuti pelajaran, ramai sendiri.

Mereka juga selalu mengeluh kepanasan apabila diberi pemanasan yang

dimodifikasi, pemanasan ini tidak berjalan dengan baik. Padahal sebelumnya telah

diberikan penjelasan dan contoh tentang cara pelaksanaannya. Setelah selesai

melakukan pemanasan, siswa putra langsung asyik bermain sendiri, sedangkan

siswa putri langsung menuju pinggir lapangan untuk berteduh dan tidak mengikuti

dan memperhatikan tentang materi yang diberikan. Guru kurang kreatif dalam

menyampaikan materi, mengajar hanya sesuai keinginanya saja . sarana dan

prasarana yang tersedia di sekolah cukup memadai. Di SMA Negeri Kebakkramat

memiliki 2 lapangan bola voli, 1 lapangan bola basket, 1 lapangan sepakbola, 1

lapangan futzal dan 1 lapangan upacara yang juga biasa digunakan untuk

olahraga. Juga tersedia lembing, start block, bola voli, bola basket, matras, peluru

dan cakram. Tetapi lapangan dan alat – alat ini jarang digunakan, karena siswa

putra biasanya hanya bermain futsal, dan siswinya berteduh di samping lapangan.

Jika berjalan seperti ini, maka tujuan Penjasorkes tidak akan tercapai. Agar dapat

tercapai tujuan sesuai yang diharapkan, maka hal-hal yang menjadi kendala harus

dibenahi. Kendala–kendala tersebut yang belum diketahui, maka perlu diteliti

terlebih dahulu.

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas yang

melatarbelakangi “STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

4  PENJASORKES DI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2011/ 2012”.

B. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah di atas maka perumusan masalahnya

dalam penelitian ini yaitu:

Faktor – faktor apakah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan

pembelajaran Penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tahun

pelajaran 2011/ 2012?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukan di atas, peneliti

mempunyai tujuan :

Untuk mengetahui faktor -faktor apakah yang menjadi kendala dalam

pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar

tahun pelajaran 2011/ 2012.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang dikemukan penelitian mempunyai manfaat antara

lain :

Untuk menentukan faktor – faktor apa saja yang harus dibenahi dalam

proses pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat

Karanganyar tahun pelajaran 2011/ 2012.

 

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

5  

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pendidikan Jasmani

a. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan media

untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan

dan penalaran penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, spritual,

dan sosial), serta pembiasaan hidup sehat yang bermuara untuk

merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang. Menurut

Soegito, Wijanarko, dan Ismaryati berpendapat “Pendidikan jasmani

adalah metode pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dipilih dan terus

dilakukan dengan sepenuhnya memperhatikan nilai-nilai di dalam

pertumbuhan, perkembangan dan kelakuan manusia” (1994 : 5).

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memberikan

kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam berbagai

pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga

yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. Pengalaman

belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup

sehat dan aktif sepanjang hayat. Dalam proses pendidikan jasmani, guru

harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan

strategi permainan dan olahraga, internalisasi serta prasarana dan sarana

olahraga.

Dan menurut Samsudin (2008) menyatakan bahwa “Pendidikan

jasmani adalah proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang

didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan

keterampilan motorik, penegetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif,

sikap sportif dan kecerdasan emosi”(hlm.2). Dengan demikian dapat

disimpulkan pendidikan jasamani adalah merupakan proses pendidikan

yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan direncanakan secara sistematik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

6  

yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas individu dari segala

aspek kehidupan.

Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk

terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas

jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis,

terarah dan terencana. Pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina,

sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Dalam

proses pendidikan jasmani, guru harus dapat mengajarkan berbagai

keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga,

internalisasi serta prasarana dan sarana olahraga.

b. Tujuan Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani mempunyai peranan penting untuk

mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan.  Adapun

tujuan pendidikan jasmani menurut Soegito, Wijanarko dan Ismaryati

(1994) dapat dirumuskan sebagai berikut :

1) Meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan badan. 2) Meningkatkan kesegaran jasmani. 3) Meningkatkan kehidupan yang sehat. 4) Meningkatkan ketangkasan/keterampilan. 5) Meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan. 6) Menampilkan rasa sosial, kehidupan yang kreatif dan rekreatif. 7) Meningkatkan budi pekerti luhur.(hlm.5)

Dengan demikian tujuan pendidikan jasmani berkaitan dengan

pengembangan aktivitas fisik maupun jiwa, sehingga nantinya

mempersiapkan siswa untuk dapat terjun dalam masyarakat secara

maksimal.

2. Pembelajaran

a. Pengertian Proses Belajar

Pembelajaran tidak akan terlepas dari pokok bahasan mengenai

hakekat balajar mengajar. Karena dalam setiap proses pembelajaran terjadi

peristiwa belajar mengajar. Kegiatan pembelajaran tidak dapat dipisahkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

7  

dari kegiatan belajar mengajar karena pembelajaran pada hakekatnya

adalah aktivitas belajar antara guru dan siswa.

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang di lakukan antara

guru dan siswa. Guru sebagai pemberi pelajaran, sedangkan siswa sebagai

penerima pelajaran. Berkaitan dengan pembelajaran Gino (2000)

menyatakan, “pembelajaran atau instruction/ intructional atau pengajaran

merupakan usaha sadar dan di sengaja oleh guru membuat siswa belajara

dengan jalan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan

belajar mengajar” (hlm.32). Menurut Sukintaka (2004)

bahwa,”pembelajaran mengandung penelitian, bagaimana para guru

mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi di samping itu juga

terjadi peristiwa bagaimana peserta didik mempelajarinya”. (hlm.55).

Berdasarkan pengertian pembelajaran yang di kemukakan dua

ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa, dalam kegiatan pembelajaran

terjadi tiga interaksi antar komponen dalam pembelajaran yaitu: (1) ada

satu pihak yang memberi, dalam hal ini guru, (2) pihak lain yang

menerima yaitu, peserta didik atau siswa, dan (3) tujuan yaitu perubahan

yang lebih baik pada siswa. Adapun yang di maksud dengan 3 komponen

tersebut menurut Gino (2000) sebagai berikut:

1) Guru adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar, katalisator belajar mengajar,dan peraaana lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.

2) Siswa adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang di butuhkan untuk mencapai tujuan.

3) Tujuan yakni pernyataan tentan perubahan perilaku yang diingikan terjadi pada siswa setelah mengikuti belajar mengajar. Perubahan perilaku tersebut mencakup perubahan kognitif, psikomotor dan efektif (hlm.30).

Kegiatan belajar mengajar dapat berjalan denagn baik, jika siswa

dapat berinteraksi dengan guru dan bahan pelajaran di tempat tertentu

yang telah di atur dengan rangka tercapainya tujuan. Agar tujuan

pembelajaran dapat di capai maka perlu di buat program pembelajaran

yang baik dan benar. Program pembelajaran merupakan rencana kegiatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

8  

yang menjabarkan kemampuan dasar dan teori pokok secara rinci yang

membuat metode pembelajaran, alokasi waktu, indikator pencapaian hasil

belajar dan langkah- langkah kegiatan pembelajaran dari setiap pokok

mata pelajaran.

b. Pengertian Pembelajaran

Istilah pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan

untuk menunjukan kegiatan guru dan siswa. Sebelumnya kita

menggunakan istilah “proses belajar mengajar” dan “pengajaran”. Istilah

pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction”. Menurut

Winataputra (2007). “Pembelajaran adalah rangkaian kegiatan yang

dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada

siswa”(hlm.119).

Sedangkan tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) tahun

2003 yang dikutip oleh Winataputra (2007), yakni “Pembelajaran adalah

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar” (hlm.120).

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia

serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai

pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi

yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta

didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu

objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi

perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor)

seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai

pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran

juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi

unsur- unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur

yang saling mempengaruhi untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran

yang maksimal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

9  

Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar

dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah

laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan

didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif

lama dan karena adanya usaha.

c. Konsep Pembelajaran

Konsep pembelajaran menurut Sagala (yang mengutip Corey

2010) “Konsep pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan

seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta

dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau

menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan

subset khusus dari pendidikan”.(hlm.57). Pembelajaran merupakan suatu

kegiatan yang di dalamnya terdapat dua komponen utama yaitu guru

sebagai pengajar dan siswa sebagai orang yang belajar. Pembelajaran

adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang

diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap

dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah

proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat

berlaku dimanapun dan kapanpun.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar,

walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan,

guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi

pelajaran sehingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek

kongnitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif),

serta ketrampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik.

Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga

mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

10  

learning) agar proses belajar lebih memadai dan mudah diterima oleh

siswa. Pembelajaran mengandung arti bahwa setiap kegiatan yang

dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau

nilai yang baru. Proses pembelajaran merupakan seperangkat prinsip-

prinsip yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk menyusun berbagai

kondisi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan pendidikan.

d. Hakekat Pembelajaran

Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar dan

pembelajaran merupakan suatu usaha yang amat strategis untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Pergaulan yang sifatnya mendidik itu terjadi

melalui interaksi aktif antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai

pendidik. Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan itu

akan ada perubahan perilakunya, sementara kegiatan pembelajaran

dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi proses belajar, kedua peranan itu

tidak akan terlepas dari situasi saling mempengaruhi dalam pola hubungan

antara dua subyek, meskipun disini guru lebih berperan sebagai pengelola.

Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran.

Menurut Gino ,Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan (mengutip

Purwadarminta,1976) bahwa “pengajaran mempunyai arti cara

(perbuatan) mengajar atau mengajarkan” (1998:30). Hal ini juga

dikemukakan Sanjaya (2006) berpendapat “mengajar diartikan sebagai

proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa”(hlm.74).

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih

baik. Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula adanya saling

hubungan antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam

pembelajaran adalah kegiatan timbal balik dan saling mempengaruhi

antara guru dengan peserta didik.

Pembelajaran merupakan upaya sistematis untuk memfasilitasi

dan meningkatkan proses belajar, maka kegiatan pembelajaran berkaitan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

11  

erat dengan jenis belajar dan hasil belajar tersebut. Kegiatan belajar

merupakan masalah yang sangat kompleks dan melibatkan keseluruhan

aspek psiko-fisik, bukan saja aspek kejiwaan, tetapi juga aspek neuro-

fisiologis. Pada tahap baru mengenal substansi yang dipelajari, baik yang

menyangkut pembelajaran kognitif, afektif, maupun psikomotor bagi

siswa materi pembelajaran itu menjadi sesuatu yang pada mulanya.

Namun setelah guru berusaha untuk memusatkannya dan menangkap

perhatian siswa pada peristiwa pembelajaran, maka sesuatu yang asing itu

menjadi berangsur-angsur berkurang. Oleh karena itu, guru harus

mengupayakan semaksimal mungkin penataan lingkungan belajar dan

perencanaan materi agar terjadi proses pembelajaran di dalam maupun di

luar kelas.

Dengan demikian proses belajar bisa terjadi di kelas, lingkungan

sekolah, dan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam bentuk

interaksi sosial kultural melalui media masa. Dalam konteks pendidikan

non formal justru sebaliknya proses pembelajaran sebagian besar terjadi

dalam lingkungan masyarakat, termasuk dunia kerja, media massa dan lain

sebagainya. Hanya sebagian kecil saja pembelajaran terjadi di kelas dan

lingkungan.

Kegiatan mengajar selalu terkait langsung dengan tujuan yang

jelas. Ini berarti, proses mengajar itu tidak begitu bermakna jika tujuannya

tidak jelas. Jika tujuan tidak jelas maka isi pengajaran berikut metode

mengajar juga tidak mengandung apa-apa. Oleh karena itu, seorang guru

harus menyadari benar-benar keterkaitan antara tujuan, pengalaman

belajar, metode, dan bahkan cara mengukur perubahan atau kemajuan

yang dicapai. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam proses

belajar mengajar, maka seorang guru harus mampu menerapkan cara

mengajar yang cocok untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang

memiliki pengetauhan dan ketrampilan yang lebih dari pada yang diajar,

untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan, ketangkasan, kegitan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

12  

mengajar meliputi pengetahuan, menularkan sikap kecakapan atau

ketrampilan yang diatur sesuai dengan lingkungan dan

menghubungkannya dengan subyek yang sedang belajar.

e. Prinsip - Prinsip Pembelajaran

Belajar suatu ketrampilan adalah sangat kompleks. Belajar

membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution

yang dikutip H.J.Gino dkk (1998: 51) bahwa “perubahan akibat belajar

tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam

kecakupan, kebiasaan, sikap, pengertian, penyesuaian diri, minat,

penghargaan, pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi

seseorang”.

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa

untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam

proses pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang

tepat. Menurut Wina Sanjaya (2006) bahwa sejumlah prinsip yang harus

diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya:

1) Berpusat pada siswa 2) Belajar dengan melakukan 3) Mengembangkan kemampuan sosial 4) Mengembangkan keingintahuan,imajinasi dan fitrah 5) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah 6) Mengembangkan kreatifitas siswa 7) Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi 8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik 9) Belajar sepanjang hayat (hlm.30).

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk

diperhatikan oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran. Pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar

yang benar, maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran

Menurut Syah (2005) bahwa, secara global faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi tiga yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

13  

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rokhani siswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yaknik kondisi lingkungan dan perlengkapan pembalajaran di sekitar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaknik jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiata pembelajaran materi-materi pelajaran (hlm.132).

3. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)

a. Pengertian PAKEM

PAKEM adalah suatu akronim yang digunakan dalam konteks

pembelajaran. Akronim sejenis yang digunakan yakni ASIK yang berarti

Aktif, Senang, Inovatif dan Kreatif. Secara umum memang dikenal dengan

sebutan PAKEM yakni Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan. Tetapi seiring dengan perkembangannya ditambah

dengan pengembangan dari pembelajaran kreatif yakni pembelajaran yang

inovatif. Dan sekarang lebih dikenal dengan PAKEM yaitu Pembelajaran

Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

Adapun maksud dari masing-masing kata PAKEM menurut

Waluyo (mengutip abdullah dalam median vol.11,2004) yaitu :

1) Aktif dimaksudkan sebagai pembelajaran yang proses kegiatannya dapat membuat siswa aktif secara mental.

2) Kreatif yaitu pembelajaran yang mewadahi pikiran, gagasan, dan kreatifitas dari siswa dan guru.

3) Efektif yaitu pembelajaran yang dikelola sedemikian rupa sehingga dengan input yang ada dan proses yang dikelola dapat tercapai hasil seoptimal mungkin.

4) Menyenangkan yaitu pembelajaran yang membuat siswa nyaman, aman, dan tanang hatinya karena tidak ketakutan(dicemooh,dilecehkan) dalam mengaktualisasikan kemampuan dirinya. (hlm.8).

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)

merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa dituntut

untuk mandiri dan aktif dalam mengikuti pembelajaran, sedangkan guru

bertugas sebagai motivator dan fasilitator. Setiap kegiatan yang dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

14  

siswa selalu dipantau dan setiap kesulitan yang dihadapi siswa memberi

selalu memberi solusi.

Secara garis besar Waluyo (2011) menggambarkan PAKEM

sebagai berikut :

1) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.

2) Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan dan cocok bagi siswa.

3) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.

4) Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasan dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya (hlm.15).

Berdasarkan pendapat tersebut menggambarkan bahwa PAKEM

diantara guru dan siswa merupakan hubungan timbal balik. Guru berusaha

merancang pembelajaran sebaik mungkin dan siswa harus aktif dalam

kegiatan belajar-mengajar. Dengan kata lain, antara guru dan siswa terjalin

koordinasi pembelajaran yang interaktif dan setiap kegiatan yang

dilakukan siswa selalu dipantau oleh guru.

b. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Melaksanakan PAKEM

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

(PAKEM) merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Menurut

Waluyo (2008) ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

melaksanakan PAKEM yaitu :

1) Memahami sifat yang dimiliki anak Pada dasarnya anak memiliki sifat rasa ingin tahu dan berimajinasi.

Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi perkembangan sikap berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus diolah guru sehingga subur bagi perkembangan kedua sifat tersebut.

2) Mengenal anak secara perorangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

15  

Masing masing siswa/anak berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Dengan mengenal kemampuan anak, guru dapat membantunya bila mendapat kesulitan sehingga belajar anak menjadi optimal.

3) Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain

berpasangan atau berkelompok. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dengan duduk berkelompok akan memudahkan mereka untuk saling berinteraksi dan bertukar pikiran dalam menyelesaikan tugasnya.

4) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan masalah.Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Kemampuan berpikir kritis untuk menganalisis masalah dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berfikir tersebut berasal dari rasa ingin tahu dan berimajinasi oleh karena itu tugas guru adalah mengembangkannya dengan sering-sering memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka.

5) Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.

Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajang untuk dapat memberi motivasi siswa bekerja lebih baik lagi dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lainnya. Dan juga dapat dijadikan rujukan bagi guru ketika membahas suatu masalah.

6) Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) sebagai bahan dan sumber

belajar perlu dimanfaatkan oleh guru, agar anak menjadi lebih senang, dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati, mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, membuat gambar dan lainnya.

7) Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar

Umpan balik merupakan interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkapkan kekuatan daripada kelemahan siswa dan diberikan secara santun untuk menanamkan rasa percaya diri. Guru harus konsisten memeriksa dan memberikan hasil pekerjaan siswa.

8) Membedakan antara aktif fisikal dan aktif mental Aktif mental lebih diutamakan daripada aktif secara fisikal. Hal ini

dimaksudkan untuk menimbulkan keberanian dari siswa. Guru

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

16  

hendaknya mampu menghilangkan perasaan penyebab rasa takut tersebut (hlm. 74).

Hal-hal di atas jika diperhatikan dengan baik maka akan memberi

peluang Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

(PAKEM) akan berhasil. Ciri-ciri PAKEM berhasil, Menurut Suparlan,

dkk (2008: 95) adalah “aktif, kritis, kreatif, kematangan emosional-sosial

meningkat, produktif dan siap menghadapi perubahan”. Dan tidak

diragukan lagi jika PAKEM benar-benar dilaksanakan dengan

sebagaimana mestinya maka tujuan pendidikan seperti apa yang

diharapkan dalam Undang-Undang yakni membentuk watak dan

mengembangkan potensi anak didik akan tercapai.

c. PAKEM di Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan Sekolah Dasar

PAKEM merupakan model pembelajaran yang penting dalam

pendidikan jasmani terutama di sekolah baik mulai dari tingkat dasar

sampai tingkat menengah, menurut Samsudin (2008: 64), bahwa

“Modifikasi lingkungan yang ada dan menciptakan baru, merupakan salah

satu alternatif yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai upaya untuk

meyesuaikan dengan karakteristik dan perkembangan siswa”. Dalam

PAKEM menuntut guru untuk aktif menciptakan suasana pembelajaran

yang kondusif, menciptakan kondisi pembelajaran yang sesuai dengan

perkembangan dan pertumbuhan siswa, menciptakan kegiatan belajar

mengajar yang bervariasi, berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang

efektif serta membuat pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan.

Sedangkan PAKEM bagi siswa yaitu menuntut siswa untuk aktif bertanya,

mengemukakan pendapat, inovatif menemukan hal-hal baru, kreatif

membuat sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran, efektif menguasai

keterampilan yang dipelajari serta merasa senang dengan pembelajaran

yang diikutinya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

17  

Dengan kata lain, PAKEM memerlukan peralatan yang bukan

sebenarnya atau peralatan modifikasi disesuaikan dengan kebutuhan dari

siswa pernyataan tersebut dapat di artikan bahwa memang untuk anak

SMA, PAKEM dapat diterapkan tapi harus disesuaikan dengan tingkat

kesulitan yang berbeda bagi tiap anak.

4. Materi Pendidikan Jasmani SMA

Struktur materi pendidikan jasmani dikembangkan dan disusun

dengan menggunakan model kurikulum kebugaran jasmani dan pendidikan

olahraga. Asumsi yang digunakan oleh kedua model tersebut adalah untuk

menciptakan gaya hidup sehat dan aktif, manusia perlu memahami hakikat

kebugaran jasmani dengan menggunakan resep latihan yang benar. Suherman

(2000) menyatakan, “Olahraga merupakan salah satu aktivitas jasmani yang

dapat dijadikan media dalam proses pendidikan jasmani. Tetapi olahraga

bukan satu-satunya aktivitas jasmani yang dapat dijadikan media dalam

pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani dapat memanfaatkan media aktivitas

jasmani lainnya seperti, aktivitas kesegaran jasmani, aktivitas permainan

seperti permainan tradisional, aktivitas sosial, aktivitas petualangan, olahraga

rekreasi, gerak dasar dan aktivitas lainnya dalam bentuk aktivitas jasmani”.

(hlm.24).

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, materi pendidikan jasmani

sangat luas. Di samping olahraga, aktivitas lainnya seperti aktivitas kesegaran

jasmani, aktivitas permainan tradisional, aktivitas sosial, aktivitas

petualangan, olahraga rekreasi, gerak dasar dan aktivitas lainnya merupakan

bahan dalam pendidikan jasmani. Dengan kata lain, aktivitas jasmani baik

olahraga atau bukan yang melibatkan gerak jasmani dapat dijadikan bahan

dalam pendidikan jasmani. Oleh sebab itulah, pendidikan jasmani disebut

pendidikan melalui aktivitas jasmani. Struktur materi pendidikan jasmani

Sekolah Menengah Pertama berdasarkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

18  

Jurnal ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan Sudrajat (2008) ruang lingkup Pendidikan Jasmani, Olahraga

Dan kesehatan di SMA meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.

2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.

3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.

4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya.

5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.

6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.

7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

5. Kendala - Kendala dalam Pembelajaran Penjasorkes

Penjasorkes merupakan salah satu pelajaran yang mempunyai peran

penting untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran secara

keseluruhan. Namun demikian banyak kendala yang dihadapi dalam

pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

Dalam jurnal pengembangan pembelajaran pendidikan jasmani

dalam pengembangan bolavoli vharsa (2009) adalah untuk memajukan

perkembangan pendidikan jasmani tentulah tidak berjalan dengan mudah,

sebab banyak masalah yang harus dihadapi. Berikut pendidikan jasmani yang

ada di sekolah-sekolah sebagai berikut:

1) Kebutuhan jasmani yang selalu dinomor duakan. Sekolah yang selalu

mementingkan pendidikan lain selain pendidikan jasmani tentunya juga

berdampak pada pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

19  

jasamani. Sekolah akan memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana untuk

kebugaran jasmani setelah kebutuhan pendidikan yang lain dipenuhi.

2) Sempitnya lahan sekolah. Permasalahan ini terutama terjadi pada sekolah-

sekolah yang ada di kota. Sehingga pihak sekolah beranggapan dengan

lahan yang sempit, tidaklah mungkin mengoptimalkan pengadaan sarana

dan prasarana untuk kegiatan kebugaran jasmani.

3) Minimnya sarana yang ada di sekolah. Di desa meskipun memiliki lahan

yang luas tetapi dalam hal pengadaan sarana yang dibutuhkan untuk

kegiatan kebugaran jasmani mereka mengalami banyak persoalan.

4) Minat dan bakat siswa yang ada di sekolah tersebut terhadap kebugaran

jasmani. Antusias siswa yang besar dalam kegiatan jasmani akan

mendapatkan perhatian dari pihak sekolah. Apalagi bila disekolah tersebut

memiliki banyak siswa yang berprestasi dibidang olahraga.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, kendala secara

umum yang dihadapi dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan (Penjaosrkes) meliputi empat faktor yaitu: kebutuhan jasmani yang

dinomor duakan, sempitnya lahan sekolah, minimnya sarana di sekolah dan

minat dan bakat siswa yang rendah. Untuk mencapai hasil belajar Penjas yang

optimal, maka kendala-kendala tersebut harus diatasi. Lebih lanjut dalam

jurnal pengembangan pembelajaran pendidikan jasmani dalam pengembangan

bolavoli vharsa (2009) dijelaskan penyelesaian untuk masalah-masalah

mengenai pendidikan jasmani yang ada di sekolah yaitu sebagai berikut:

1) Pengadaan dana sebagai upaya untuk pengembangan sarana prasarana

pendidikan jasmani merupakan permasalahan yang sangat sulit apalagi

bila sekolah tersebut masih dalam tahap pembangunan. Disini yang

dibutuhkan adalah sebuah pengertian dari pihak pengelola dana tersebut

supaya mau mengadakan dana untuk bidang kesegaran jasmani tersebut.

2) Untuk mengatasi lahan sekolah yang sempit dapat dilakukan

pembangunan gedung olahraga yang bertingkat, sehingga lahan untuk

kegiatan kesegaran jasmani dapat diperluas tanpa harus membutuhkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

20  

lahan yang terlalu luas. Selain itu juga dengan cara pengadaan sebuah

lapangan yang multi fungsi.

3) Minimnya sarana yang ada bukanlah masalah yang sepele meskipun

dalam pembelajaran pendidikan jasmani masalah ini dapat disiasati. Guru

penjas selaku pihak yang berhubungan dengan masalah ini hendaknya

beliau harus lebih giat lagi berusaha untuk pengadaan sarana tersebut,

misalnya meminta bantuan pada pihak sekolah atau sponsor-sponsor

produk olah raga.

4) Disini antusias dan tanggapan siswa terhadap olahraga bila sangat besar

tentunya ini akan mendapatkan respon yang positif dari pihak sekolah

mengenai pengadaan sarana dan prasarana penjas. Sehingga disini mereka

harus memberikan sebuah prestasi, agar pihak sekolah lebih

memperhatikan kegiatan jasmani.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, kendala-kendala dalam

pembelajaran Penjas dapat diselesaikan dengan beberapa cara di anatranaya:

diupayakan ada pengerian pihak sekolah dengan pembelajaran Penjas, lahan

yang sempit diupayakan tetap tidak mengesampingkan fasilitas dari Penjas

dan pihak sekolah seharusnya memberikan tanggapan terhadap siswa yang

memiliki antusia yang besar dalam kegiatan olahraga dan berusaha

menyediakan sarana dan prasarana Penjas.

6. Kurikulum

a. Pengertian Kurikulum

Menurut Sudjana (2005),” kurikulum adalah niat dan harapan

yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan untuk

dilaksanakan oleh guru di sekolah”(hlm.3). Kurikulum adalah niat dan

rencana, proses belajar mengajar adalah pelaksanaanya. Dalam proses

tersebut ada dua subjek yang terlibat yakni guru dan siswa. Siswa adalah

sobyek yang dibina dan guru adalah obyek yang membina.

Curriculum dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata Curir

yang artinya pelari; dan Curere yang artinya tempat berpacu. Curriculum

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

21  

di artikan jarak yang harus di tempuh oleh pelari. Dari makna yang

terkandung berdasarkan rumusan masalah tersebut kurikulum dalam

pendidikan di artikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus

ditempuh atau disekesaikan anak didik untuk memperoleh ijasah.

Pengertian kurikulum menurut Junaidi (2009) “Kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu”. Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk

memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan

potensi yang ada di daerah.

Kurikulum adalah program belajar bagi siswa yang disusun

secara sistematis dan logis, di berikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan

pendidikan. Sebagai program belajar, kurikulum adalah niat, rencana atau

harapan. Kurikulum adalah hasil belajar yang dimiati atau intended

learning out comes.

b. Pengertian KTSP

Pengertian kurikulum menurut Junaidi (2009) “Kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu”. Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk

memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan

potensi yang ada di daerah.

Pengertian KTSP menurut Junaidi (2009) KTSP adalah

kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-

masing satuan pendidikan.

Dari pernyataan tersebut kurikulum KTSP adalah seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

22  

cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan di masing-masing satuan pendidikan.

c. Konsep dasar KTSP

Dalam jurnal konsep dasar kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) Arisandi (2012) bahwa dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP

Pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan, penyusunan KTSP

dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan

standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan UU No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1) dan 2) sebagai

berikut:

a. Pengembangan kurikulum mengacu pada standar nasional pendidikan

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

b. Kurikulum pada suatu jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan

dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi

daerah, dan peserta didik.

Menurut Mulyasa (2006) hal yang perlu dipahami dalam

kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah

sebagai berikut:

a. KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.

b. Sekolah dan komite sekolah mengembangkan KTSP dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar Kurikulum dan Standar Kompetensi lulusan, dibawah sepervisi dinas pendidikan kabupaten/kota, dan Departemen Agama yang bertanggungjawab dibidang pendidikan

c. KTSP untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.

d. KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. KTSP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

23  

merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar-mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar setiap satuan pendidikan dan sekolah memiliki keleluasan dalam mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikan sesuai prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan masyarakat setempat.(hlm.20)

Menurut Mulyasa (2006) “KTSP adalah suatu ide tentang

pengembangan kurikulum yang diletakkan pada posisi yang paling dekat

dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan.

Pemberdayaan sekolah dan satuan pendidikan dengan memberikan

otonomi yang lebih besar, disamping menunjukkan sikap tanggap

pemerintah terhadap tuntutan masyarakat juga merupakan sarana

peningkatan kualitas, efesiensi, dan pemerataan pendidikan”.(hlm.20)

KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang

memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk

mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan, dan

kebutuhan masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan

pembelajaran merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja

guru dan staf sekolah, menawarkan partisipasi langsung kelompok-

kelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap

pendidikan, khususnya kurikulum. Pada sistem KTSP, sekolah memiliki

“full autority and responsibility” dalam menetapkan kurikulum dan

pembelajaran sesuai dengan visi, isi dan tujuan satuan pendidikan. Untuk

mewujudkan visi, misi dan tujuan tersebut, sekolah dituntut untuk

mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam

indikator kompetensi, mengembangkan strategi, menentukan prioritas,

mengendalikan pemberdayaan berbagai potensi sekolah dan lingkungan

sekitar, serta mempertanggungjawabkannya kepada masyarakat dan

pemerintah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

24  

d. Tujuan KTSP

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah unutk

memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian

kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong

sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam

pengembangan kurikulum.

Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP seperti yang

dikemukakan oleh Mulyasa (2006) adalah untuk:

1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.

2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.

3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antara satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.(hlm.22)

7. Komponen Proses Pembelajaran

Menurut pasal 1 butir 20 UU No tahun 2003 tentang Sisdiknas

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar untuk menciptakan proses pembelajaran yang sehat

dalam dunia pendidikan harus meliputi beberapa hal, yaitu (1) Anak didik, (2)

Pendidik, (3) Alat Pendidikan (sarana dan prasarana), (4) Lingkungan

Pendidikan. Komponen tersebut harus ada di dalam berlangsungnya proses

pembelajaran.

a. Anak Didik

Peran siswa dalam proses pembelajaran adalah belajar. Siswa

adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap

perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh

aspek kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan

masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama. Proses

pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan anak yang tidak sama

itu, disamping karakteristik lain yang melekat pada diri anak. Menurut

Sanjaya (2010), “Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

25  

pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi aspek latar belakang siswa

disebut pupil formative experience serta faktor sifat yang dimiliki siswa

(pupil properties)”(hlm. 54).

Latar belakang siswa (pupil formative experience) meliputi jenis

kelamin siswa, tempat kelahiran, tingkat sosial ekonomi, dari keluarga

bagaimana siswa berasal dll. Kepribadian mereka bermacam-macam ada

yang pendiam, ada yang periang, ada yang suka bicara, ada yang kreatif,

keras kepala, manja dan sebagainya. Sifat yang dimiliki siswa (pupil

properties) meliputi kemampuan, pengetahuan dan sikap. Tidak dapat

disangkal bahwa setiap siswa memiliki kemampuan atau tingkat

kecerdasan yang bervariasi. Perbedaan-perbedaan semacam itu menuntut

perlakuan yang berbeda pula baik dalam penempatan atau pengelompokan

siswa maupun dalam perlakuan guru dalam menyesuaikan gaya belajar.

Karena itu perbedaan anak pada aspek biologis, intelektual dan psikologis

tersebut dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar.

Karakteristik siswa yang erat kaitannya dengan proses belajar

mengajar menurut Muhibbin (2008) adalah sebagai berikut:

1) Kematangan mental dan kecakapan intelektual siswa yang meliputi: keserdasan umum (general ability); bakat (specific intellectual ability); dan kecakapan ranah cipta yang diperoleh lewat pengalaman belajar.

2) Kondisi jasmani dan kecakapan ranah karsa siswa yang meliputi: kekuatan, kecepatan, koordinasi antar anggota badan, dan sebagainya.

3) Karakteristik ranah rasa siswa yang meliputi: tingkat minat belajar, jenis motivasi belajar (intrinsic atau ekstrinsik), sikap terhadap guru dan mata pelajaran, dan sebagainya.

4) Kondisi rumah dan status sosial ekonomi keluarga siswa yang meliputi: tingkat keharmonisan kedua orangtua, tata ruang dan peralatan rumah, dan status atau kelas sosial-ekonomi (kelas atas, kelas menengah, atau kelas bawah).

5) Usia siswa. Hal ini berhubungan erat dengan penyesuaian tingkat kematangan dan perkembangan psiko-fisik dengan tingkat kesulitan mata pelajaran yang dipelajari siswa.

6) Jenis kelamin siswa. Hal ini sering berkaitan dengan minat dan bakat umum yang berbeda antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Siswa laki-laki lebih cenderung terhadap sains dan teknologi, sedangkan siswa perempuan lebih cenderung terhadap ilmu-ilmu sosial (hlm. 247)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

26  

b. Pendidik

Dalam pengertian yang sederhana, pendidik adalah orang yang

memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, sedangkan dalam

pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan

ditempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi

bisa juga di masjid, surau atau mushola, dirumah dan sebagainya.Pendidik

memiliki tugas sebagai berikut :

1) Menyerahkan kebudayaan kepada anak-anak didik berupa kepandaian, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman.

2) Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita-cita dan dasar negara kita Pancasila.

3) Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai Undang-undang Pendidikan yang merupakan Keputusan MPR No. II tahun 1983

4) Sebagai perantara dalam belajar 5) Pendidik adalah sebagai pembimbing untuk membawa anak didik ke

arah kedewasaan, pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut sekehendaknya.

6) Pendidik sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak.

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru ini sesuai

dengan yang dikemukakan Suryosubroto (2009) untuk dapat mampu

melaksanakan tugas mengajar dengan baik, guru harus memiliki

kemampuan professional, yaitu terpenuhinya 10 kompetensi guru, yang

meliputi:

1) Menguasai bahan, meliputi: a) Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah. b) Menguasai bahan pengayaan/penunjang bidang studi.

2) Mengelola program belajar mengajar, meliputi: a) Merumuskan tujuan intruksional. b) Mengenal dan dapat menggunakan prosedur intruksional yang

tepat. c) Melaksanakan program belajar mengajar. d) Mengenal kemampuan anak didik.

3) Mengelola kelas, meliputi: a) Mengatur tata ruang kelas untuk pelajaran. b) Menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi.

4) Penggunaan media atau sumber, meliputi: a) Mengenal, memilih, dan menggunakan media. b) Membuat alat bantu pelajaran yang sederhana.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

27  

c) Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar. d) Menggunakan micro teaching untuk unit program pengenalan

lapangan. 5) Menguasai landasan-landasan pendidikan. 6) Mengelola interaksi-interaksi belajar mengajar. 7) Menilai prestasisiswa untuk kepentingan pelajaran. 8) Mengenal fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah,

meliputi: a) Mengenal fungsi dan layanan program bimbingan dan

penyuluhan. b) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan penyuluhan.

9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah. 10) Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian

pendidikan guna keperluan pengajaran (hlm.3)

Dalam kegiatan pembelajaran guru bertugas merencanakan

program pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai kemajuan

pembelajaran dan menguasai materi atau bahan yang diajarkannya. Jika

seorang guru memiliki kemampuan yang baik sesuai dengan bidang studi

yang diajarkan, maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Hasil

belajar dapat dicapai dengan baik, jika seorang guru mampu melaksanakan

tugas diantaranya mengelola proses pengajaran berupa aktivitas

merencanakan dan mengorganisasikan semua aspek kegiatan.

Suryosubroto (2009) bahwa tugas guru dalam proses belajar mengajar

dapat dikelompokkan ke dalam 3 kegiatan, yaitu:

1) Menyusun program pengajaran: a) Program tahunan pelaksanaan kurikulum. b) Program semester/caturwulan. c) Program satuan pelajaran. d) Perencanaan program mengajar.

2) Menyajikan/melaksanakan pengajaran: a) Menyampaikan materi (dalam GBPP). b) Menggunakan metode mengajar. c) Menggunakan media/sumber. d) Mengelola kelas/mengelola interaksi belajar mengajar.

3) Melaksanakan evaluasibelajar: a) Menganalisis hasil evaluasi belajar. b) Melaporkan hasil evaluasi belajar. c) Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan (hlm.7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

28  

Untuk itu seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan

dalam menyampaikan tugas ajar agar tujuan pengajaran dapat tercapai. Hal

yang terpenting dan harus diperhatikan dalam mengajar yaitu, guru harus

mampu menerapkan metode mengajar yang tepat dan mampu

membelajarkan siswa manjadi aktif melaksanakan tugas yang diberikan

oleh guru.

c. Alat Pendidikan (Sarana dan Prasarana).

Sarana dan prasarana pendidikan jasmani merupakan bagian

penting dalam pendidikan jasmani, tanpa sarana dan prasarana

pembelajaran tidak bisa terwujud dengan baik. Menurut Samsudin ( 2008 )

sarana adalah “segala sesuatu yang dapat digunakan atau dimanfaatkan di

dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan”( hlm.65 )

Sedangkan prasarana adalah merupakan fasilitas yang diperlukan dalam

proses belajar mengajar yang relatif permanen. Menurut Standar Nasional

Pendidikan UU No. 19 pasal 42 (2005) setiap satuan pendidikan wajib

memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media

pendidikan, buku, dan sumber belajar lainya.

Bahan habis pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Prasarana

bersifat permanen tidak dapat di pindah-pindahkan dari satu tempat ke

tempat lain seperti lapangan, aula, dan kolam renang. Tersedianya

prasarana yang memadai akan memperlancar proses pembelajaran. Sarana

pendidikan jasmani merupakan peralatan-peralatan yang dapat menunjang

proses pembelajaran seperti bola, net, dan raket. Dengan adanya sarana

yang memadai maka pembelajaran pendidikan jasmani akan berjalan

lancar. Salah satu kendala kurang lancarnya pendidikan jasmani di

sekolah-sekolah adalah kurang memadainya sarana dan prasarana yang

dimiliki oleh sekolah.

Ketergantungan para guru pendidikan jasmani pada sarana yang

standar serta pendekatan pembelajaran pada penyajian teknik-teknik dasar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

29  

yang sesuai kurikulum juga menjadi salah satu penyebabnya. Sebenarnya

banyak cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi yaitu dengan

memodifikasi sarana dan prasarana yang digunakan. Dengan upaya

tersebut diharapkan peserta didik akan mempunyai pengalaman gerak

yang banyak dan beragam serta anak didik menumbuhkan konsep-konsep

gerak yang variatif.

Pengembangan sarana pendidikan jasmani artinya melengkapi

yang sudah ada dengan jalan mengadakan, memperbanyak, dan membuat

alat-alat sederhana. Tujuannya adalah memberdayakan anak, agar lebih

banyak bergerak dalam situasi yang menarik dan gembira tanpa

kehilangan esensi dari pendidikan jasmani.

Menurut Hidayatullah (2007) bahwa ruang lingkup pendidikan

jasmani dan kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1) Permainan : a) Bola besar meliputi bola voli, bola basket, bola sepak, lapangan

voli, lapangan basket, lapangan sepak bola, tiang gawang, tiang pancang, net/jaring, bola voli, ring bola basket, peluit.

b) Bola kecil meliputi raket, shuttlecock, lapangan bulutangkis, net/jaring bulutangkis, glove, bola softball, stik, lapangan softball, bet/pemukul, bola pingpong, meja pingpong, net/jarring pingpong, peluit.

2) Atletik meliputi lintasan lari, gawang lari, tali pembatas, bendera start, lintasan lompat, bak lompat, kapur, bendera, tongkat estafet, peluit.

3) Aquatic meliputi kolam renang, pelampung renang, kacamata renang, peluit.

4) Uji diri meliputi lapangan, kuda-kuda lompat, box, palang tunggal, matras senam, formulir tes, peluit.

5) Bela diri meliputi ruangan/halaman sekolah, arena pencak silat, goong, peluit.

6) Aktivitas ritmik meliputi lapangan, tipe recorder, kaset senam aerobic, kaset senam ritmik, peluit.

7) Aktifitas luar kelas/penjelajahan pantai meliputi pantai, rute perjalanan, rambu-rambu perjalanan, perlengkapan penjelahan, makan-makanan.

8) Kesehatan/budaya hidup sehat meliputi ruang kelas, poster, macam-macam jenis narkoba, papan tulis (hlm.4)

Menurut Soekatamsi dan Waryati (1996) bahwa standar pemakaian

sarana dan prasarana pendidikan jasmani adalah sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

30  

1) Prasarana dan sarana pada cabang olahraga atletik. a) 8 start block, 1 start block untuk 4 siswa. b) 8 tongkat estafet, 1 tongkat untuk 4 siswa. c) 16 buah lembing, 1 lembing untuk 2 siswa. d) 16 cakram, 1 cakram untuk 2 siswa. e) 16 peluru, 1 peluru untuk 2 siswa. f) 2 buah lapangan lempar lembing. g) 2 buah lapanhan lompat jauh. h) 2 buah lapangan lompat tinggi.

2) Prasarana dan sarana pada cabang olahraga permainan. a) 11 bola kaki, 1 bola kaki untuk 3 siswa. b) 11 bola voli, 1 bola voli untuk 3 siswa. c) 11 bola basket, 1 bola basket untuk 3 siswa. d) 11 bola tangan, 1 bola tangan untuk 3 siswa. e) 2 buah lapangan bol voli. f) 1 buah lapangan bola basket. g) 1 buah lapangan sepakbola. h) 1 buh lapangan bola tangan.

3) Prasarana dan sarana pada cabang olaraga senam. a) 16 buah hop rotan, 1 hop untuk 2 siswa. b) 6 buah matras, 1 matras untuk 4 siswa. c) 2 buah peti lompat, 1 peti lompat untuk 16 siswa. d) 16 tali lompat, 1 tali untuk 2 siswa. e) 1 buah balok titian. f) 1 buah palang tunggal. g) 2 buah tape recorder. h) 2 buah kaset senam.

4) Prasaran dan sarana pada cabang oalaraga beladiri. a) 2 pakaian beladiri, 1 untuk putra dan 1 untuk putri. b) 2 buah body protector (hlm.5)

d. Lingkungan Pendidikan

Menurut jurnal lingkungan pendidikan abhamus (2011) yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah lakukita, pertumbuhan, perkembangan atau Life Processes.

Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap

kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat

menentukan, yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik,

sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang disadari

atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Lingkungan sekitar yang

dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan (pakaian,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

31  

keadaaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dan lain-lain)

dinamakan lingkungan pendidikan.

Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah mebantu

peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya,

utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat

mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

Menurut Ki Hajar Dewantara, lingkungan hidup anak didik

meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan

masyarakat yang disebut tripusat pendidikan.tidak semua tugas mendidik

dapat dilaksanakan oleh orang tua. Dalam keluarga, terutama dalam hal

ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu

dikirimkan anak ke sekolah.

Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama

mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah

sebagai lembaga terhadap pendidikan,diantaranya sebagai berikut :

1) Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik.

2) Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan dirumah.

3) Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar, serta ilmu-ilmu lain yang sifatnya mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.

4) Disekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan atau salah dan sebagainya.

B. Kerangka Berpikir

Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan

yang ditujukan untuk mencapai tujuan pedidikan melalui gerakan fisik.Untuk

mencapai tujuan tersebut melalaui proses pembelajaran. Proses pembelajaran

adalah urutan pelaksanaan yang terjadi secara alami, atau didesain, yang

menghasilkan suatu perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman yang

dimiliki dalam waktu yang relatif lama, dimana perubahan itu karena usaha sadar

indidvidu. Proses pembelajaran yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

32  sesuai dengan kurikulum yang ada pada saat ini, namun dalam kenyataannya

tujuan pembelajaran belum tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Banyak faktor yang mempengaruhi belum tercapainya tujuan

pembelajaran yang diharapkan,hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya adalah guru, siswa, serta sarana dan prasarana sekolah. Untuk

memperlancar proses belajar disekolah dan lebih meningkatan efektifitas belajar

dan cara belajar siswa dapat maksimal dan efisien, maka perlu diketahui faktor

apa yang menyebabkan hal tersebut untuk mengentahui faktor manakah yang

perlu di perbaiki untuk mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Pendidikan jasmani bertujuan

1) Meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan badan.

2) Meningkatkan kesegaran jasmani. 3) Meningkatkan kehidupan yang sehat. 4) Meningkatkan ketangkasan/keterampilan. 5) Meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan. 6) Menampilkan rasa sosial, kehidupan yang

kreatif dan rekreatif. 7) Meningkatkan budi pekerti luhur. Kurikulum

Pendidikan jasmani

Pembelajaran

- Komponen pembelajaran adalah anak didik,pendidik,lingkungan pendidikan.

Belum terlaksananya pembelajaran penjasorkes sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Ada factor-faktor yang menjadi kendala pembelajaran penjasorkes

Perlu dilakukan penelitian

Proses pembelajaran

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

 

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

33  

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

34   

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

 

33  

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA N Kebakkramat Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada minggu pertama bulan Febuari 2012.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X, XI, XII dan guru

Penjasorkes di SMA N Kebakkramat Karanganyar.

2. Sampel

Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel dikarenakan

semua populasi diteliti.

C. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan maksud dan tujuan dari penelitian ini, metode penelitian

yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan metode survei. Arikunto (2006) menyatakan, “Metode survei

adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang relatif

terbatas dari sejumlah kasus yang jumlahnya relatif banyak”( hlm. 109 ). Pada

dasarnya survei berguna untuk mengetahui apa yang ada tanpa mempertanyakan

mengapa hal itu ada. Dengan menggunakan teknik interview, observasi dan

dokumentasi.

1. Wawancara (Interview)

Mengenai wawancara Arikunto (2006), ” Interview adalah dialog

yang dilakukan pewancara untuk memperoleh informasi”.(hlm. 153).

Interview merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

34  

 

mendapatkan keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan bertatap muka

dengan orang yang dapat memberi keterangan kepada Peneliti.

2. Observasi

Mengenai observasi Arikunto (2006), berpendapat, “observasi adalah

pengamatan secara langsung” (hlm.155). Dalam hal ini penulis menggunakan

metode observasi dengan tujuan untuk melihat secara langsung dengan

mendatangi obyek yang akan diteliti.

3. Dokumentasi

Mengenai dokumentasi Arikunto, (2006) “ Dokumentasi adalah

suatu metode pengumpulan data yang berupa catatan tertulis dan dapat

dipertanggung jawabkan sebagai alat bukti yang resmi Dalam penelitian ini

metode dokumentasi untuk memperoleh data mengenai hal-hal yang berupa

catatan, transkrip, buku, surat kabar, notulen, dan sebagainya”(hlm. 158).

Metode ini digunakan untuk memperoleh data melalui informasi secara

tertulis yang berhubungan dengan penelitian”. Penelitian ini tidak bertujuan

untuk menguji atau membuktikan kebenaran suatu teori. Tetapi teori yang ada

dikembangkan dengan menggunakan data-data yang dikumpulkan dengan

menggunakan angket.

Sedangkan cara penyusunan angket menurut arikunto (2006) adalah

sebagai berikut:

1) Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variable, kategorisasi variabel. Untuk tes, langkah ini meliputi perumusan tujuan dan pembuatan tabel spesifikasi.

2) Penulisan butir soal, atau item kuesioner,penyusunan skala, penyusunan pedoman wawancara.

3) Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan surat pengantar, kunci jawaban, dan lain-lain yang perlu.

4) Uji coba (try out),baik dalam skala kecil maupun besar. 5) Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauan

saran-saran, dan sebagainya. 6) Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dan

mendasarkan diri paada data yang diperoleh sewaktu ujian.(hlm.166)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

35  

 

a. Uji validitas : Adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan

tingkatan kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan apabila dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.dapat

dilakukan dengan rumus product moment:

) ( )(( ){ } ( ){ }2222 ∑ ∑∑ ∑∑ ∑ ∑

−−

−=

YYNXXN

YXYXNrxy

Keterangan :

r : koefisien korelasi setiap item dengan skor total

x : skor pertanyaan

y : skor total

(Arikunto, 2006).

Setelah diperoleh harga rxy > stabil maka dapat dikonsultasikan

harga untuk product moment. Jika harga rxy > stabil maka dapat dikatakan

hasil soal tersebut valid dengan x= 5%. Dari hasil uji coba validitas

kepada 30 responden dapat diketahhui bahwa nilai r hitting r variabel

(0,367) sehingga keseluruhan kuesioner dinyatakan valid. Penghitungan

validitas kuesioner dengan menggunakan program komputer SPSS

(Statistical Package for Social Science) versi 15.00.

Sebagai contoh soal nomor 1, rhitung adalah 0,475 dan diketahui

rtabel adalah 0,367.Karena rhitung < rtabel, maka item nomor 1 dinyatakan

(valid) dan hasil selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 6.

b. Uji Reliabilitas : digunakan untuk mengetahui bahwa kuesioner tersebut

dapat dipercaya sebagai alat ukur penelitian, maka dilakukan uji reliabilitas

menggunakan Rumus Alpha yaitu:

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

−= ∑

21

2

11 11 σ

σ b

kkr

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrumen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

36  

 

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ 2bσ : jumlah varians butir

21σ : varians total

(Arikunto, 2006)

Dari hasil perhitungan diatas diketahui rhitung adalah

0,924.Diketahui rtabel adalah 0,367.Karena rhitung > rtabel, maka reliabilitas

angket diterima item nomor 1 dinyatakan (valid) dan hasil selengkapnya

dapat dilihat dalam lampiran 6.

D. Rancangan Penelitian

Tabel 3.1 Rincian Rancangan Penelitian dan Kegiatannya.

No Rancangan Kegiatan Tahun 2011 Tahun 2012

mar apr agst des jan feb mar mei jul1 Persiapan

a. Observasi b. Identifikasi Masalah

c. Pengajuan judul d. Penyusunan proposal

e. Penyusunan kisi-kisi

f. Penyusunan angket g. Uji coba (try out) angket

h. ijin penelitian 2 Pelaksanaan

a. Seminar Proposal

b. Pengumpulan data penelitian atau pelaksanaan tindakan

3 Penyusunan Laporan

a. Penulisan Laporan b. Ujian Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

37  

 

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kuantitatif dengan

menggunakan metode berfikir deduktif induktif.

 

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

 

38

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

A. Deskripsi data

Dalam penelitian ini, angket yang disebarkan kepada responden murid

sebanyak 994 angket, dan responden guru 4 angket yang kembali sejumlah 994

angket murid dan 4 angket guru. Secara sederhana, hasil pengumpulan data yang

diperoleh di lapangan adalah sebagai berikut :

1. Hasil pengumpulan data jawaban angket dari guru penjasorkes sejumlah

4 orang.

Tabel 4.1. Hasil Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang pada Aspek Kebugaran Jasmani

Soal Frekuensi jawaban pada alternative

A B C D E 1 4 0 0 0 0 2 4 0 0 0 0 3 4 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0 5 1 2 0 0 1 6 1 2 1 0 0 8 1 0 0 3 0

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa aspek kebugaran jasmani

dari angket guru yang dijawab pada butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8 adalah

sebagai berikut :

Pada butir soal nomor 1,sebanyak 4 orang guru menjawab alternatif

A yang artinya semua guru penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat

melakukan olahraga 3 kali dalam seminggu. Pada butir soal nomor 2,

sebanyak 4 orang guru menjawab alternatif A yang artinya semua guru

penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tidak pernah

mengalami gejala sakit kronis.Pada butir soal nomor 3, sebanyak 4 orang guru

menjawab alternatif A yang artinya semua guru penjasorkes di SMA Negeri

Kebakkramat Karanganyar selalu sarapan pagi sebelum berangkat mengajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

39  

 

Pada butir soal nomor 4, sebanyak 4 orang guru menjawab alternatif A yang

artinya semua guru penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar

selalu makan 3 kali dalam 1 hari. Pada indikator kesegaran jasmani yang

dijawab pada butir soal nomor 5 terdapat 1 orang guru menjawab alternatif A

yang artinya 1 orang guru setelah mengajar selalu merasa lelah, 2 orang guru

menjawab alternatif B yang artinya 2 orang guru kadang-kadang merasa lelah,

dan 1 orang guru menjawab alternatif E yang artinya 1 orang guru tidak selalu

merasa lelah setelah mengajar. Pada indikator pemeriksaan kesehatan yang

dijawab pada butir soal nomor 6 terdapat 1 orang guru menjawab alternatif A

yang artinya 1 orang guru satu bulan 1 kali melakukan pemeriksaan

kesehatan,2 orang guru menjawab alternatif B yang artinya 2 orang guru 2

kali dalam satu bulan melakukan pemeriksaan kesehatan, dan 1 orang guru

menjawab alternatif C yang artinya 1 orang guru 3 kali dalam 1 bulan

melakukan pemeriksaan kesehatan.Pada indikator pola tidur yang dijawab

pada butir soal nomor 8 terdapat 3 orang guru menjawab alternatif D yang

artinya 3 orang guru sering tidur lebih dari pukul 22.00 Wib, dan 1 orang guru

menjawab alternatif A yang artinya 1 orang guru tidak pernah tidur lebih dari

pukul 22.00 Wib.

Tabel 4.2. Hasil Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang pada Aspek Sikap Kedisiplinan

Soal Frekuensi jawaban pada alternative

A B C D E 7 1 0 0 2 1 9 4 0 0 0 0 10 1 3 0 0 0 11 4 0 0 0 0

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa aspek sikap disiplin dari

angket guru yang dijawab pada butir soal nomor 7, 9, 10, 11 adalah sebagai

berikut :

Pada indikator waktu kedatangan yang dijawab pada butir soal

nomor 7 terdapat 1 orang guru menjawab alternatif A yang artinya 1 orang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

40  

 

guru selalu datang ke sekolah pukul 07.30-07.45 Wib, sejumlah 2 orang guru

menjawab alternatif D yang artinya 2 orang guru selalu datang ke sekolah

pukul 07.15-07.30 Wib, sejumlah 1 orang guru menjawab alternatif A yang

artinya 1 orang guru datang kesekolah pukul 06.30-06.45 Wib. Pada butir soal

nomor 9 sebanyak 4 orang guru menjawab alternatif A yang artinya semua

guru yang selalu memberikan tugas saat tidak hadir. Pada butir soal nomor 10

sebanyak 1 guru yang menjawab alternatif A yang artinya1 orang guru tidak

pernah meninggalkan kelas saat pelajaran, dan terdapat 3 guru yang

menjawab alternatif B yang artinya 3 orang guru jarang meninggalkan kelas

saat pelajaran. Pada item soal nomor 11 sebanyak 4 orang guru menjawab

alternatif A yang artinya semua guru yang selalu memakai pakaian olahraga

saat mengajar.

Tabel 4.3. Hasil Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang pada Aspek Persiapan Guru Saat Mengajar

Soal Frekuensi jawaban pada alternative

A B C D E 20 4 0 0 0 0 21 3 1 0 0 0 22 1 1 2 0 0 23 4 0 0 0 0

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa aspek persiapan dari angket

guru yang dijawab pada butir soal nomor 20, 21, 22, 23 adalah sebagai

berikut:

Pada butir soal nomor 20 sebanyak 4 guru menjawab alternatif A

semua guru selalu membuat RPP sebelum mengajar. Pada butir soal nomor 21

dapat dijelaskan sebanyak 3 guru menjawab alternatif A yang artinya 3 orang

guru selalu membuat program pembelajaran sebelum mengajar, dan sebanyak

1 guru menjawab alternatif B yang artinya 1 orang guru sering membuat

program pembelajaran sebelum mengajar. Pada butir soal nomor 22 sebanyak

1 guru menjawab alternatif A yang artinya 1 orang guru selalu melakukan

modifikasi baik alat ataupun materi dalam pembelajaran penjasorkes,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

41  

 

sebanyak 1 guru menjawab alternatif B yang artinya 1 orang guru sering

melakukan modifikasi baik alat ataupun materi dalam pembelajaran

penjasorkes, dan sebanyak 2 guru menjawab alternatif C yang artinya 2 orang

guru kadang-kadang melakukan modifikasi baik alat ataupun materi dalam

pembelajaran penjasorkes. Pada butir soal nomor 23 sebanyak 4 orang guru

menjawab alternatif A yang artinya semua guru sebelum mengajar

mempersiapkan alat.

Tabel 4.4. Hasil Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang pada Aspek Perhatian Guru saat Mengajar

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C D E 24 3 1 0 0 0 25 1 3 0 0 0 19 1 1 2 0 0

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa aspek perhatian dari angket

guru yang dijawab pada butir soal nomor 24, 25, 19 adalah sebagai berikut :

Pada butir soal nomor 24 dapat dijelaskansebanyak 3 guru menjawab

alternatif A yang artinya 3 orang guru selalu menjelaskan terlebih dahulu teori

tentang materi yang akan dipelajari, sebanyak 1 guru menjawab alternatif B

yang artinya 1 orang guru sering menjelaskan terlebih dahulu teori tentang

materi yang akan dipelajari. Pada butir soal nomor 25 dapat dijelaskan

sebanyak 1 guru menjawab alternatif A yang artinya 1 orang guru selalu

memberikan contoh gerakan langsung tentang materi yang diajarkan kepada

siswa,dan sebanyak 3 guru menjawab alternatif B yang artinya sering

memberikan contoh gerakan langsung tentang materi yang diajarkan kepada

siswa.pada indikator evaluasi yang dijawab pada butir soal nomor 19 dapat

dijelaskan terdapat 1 guru menjawab alternatif A yang artinya 1 orang guru

selalu mengevaluasi murid saat pelajaran penjas, sejumlah 1 guru yang

menjawab alternatif B yang artinya 1 orang guru sering mengevaluasi murid

saat pelajaran penjas, dan 2 guru yang menjawab alternatif C yang artinya 2

orang guru kadang – kadang mengevaluasi murid saat pelajaran penjasorkes.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

42  

 

Tabel 4.5. Hasil Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang pada Aspek Minat Materi Pembelajaran Guru saat Mengajar

Soal Frekuensi jawaban pada alternative

A B C D E 12 2 2 0 0 0 13 0 1 2 1 0 14 1 3 0 0 0 15 0 3 0 1 0 16 1 2 1 0 0 17 0 2 1 1 0 18 0 4 0 0 0 35 0 0 0 0 4

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa aspek materi pembalajaran

dari angket guru yang dijawab pada butir soal nomor 12, 13, 14, 15, 16, 17,

18, 35 adalah sebagai berikut :

Pada pada butir soal nomor 12 dapat dijelaskan sebanyak 2 orang

guru menjawab alternatif A yang artinya 2 orang guru yang berpendapat

pelajaran bola voli yang banyak disukai murid, dan dijelaskan sebanyak 2

orang guru menjawab alternatif B yang artinya 3 orang guru berpendapat

pelajaran sepakbola yang banyak disukai murid. Pada butir soal nomor 13

dapat dijelaskan sebanyak 1 orang guru menjawab alternatif B yang artinya 2

orang guru berpendapat murid jarang menyukai olahraga lompat jauh,

sebanyak 2 orang guru menjawab alternatif C yang artinya 2 orang guru

berpendapat murid kadang-kadang senang dengan pelajaran lompat jauh, dan

sebanyak 1 orang guru menjawab alternatif D yang artinya 1 orang guru

berpendapat murid senang dengan pelajaran lompat jauh. Pada butir soal

nomor 14 dapat dijelaskan sebanyak 1 orang guru menjawab alternatif A yang

artinya 1 orang guru berpendapat murid sangat senang bila diberi materi bola

basket,dan sebanyak 3 orang guru menjawab alternatif B yang artinya 3 orang

guru berpendapat murid senang bila diberi materi pelajaran bola basket. Pada

butir soal nomor 15 dapat dijelaskan sebanyak 1 orang guru menjawab

alternatif B yang artinya 1 orang guru berpendapat murid jarang senang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

43  

 

melakukan praktek bila diberi materi bola voli,dan sebanyak 3 orang guru

menjawab alternatif D yang artinya 3 orang guru berpendapat murid senang

melakukan praktek bila diberi materi bola voli. Pada butir soal nomor 16

dapat dijelaskan sebanyak 1 orang guru menjawab alternatif A yang artinya 1

orang guru berpendapat murid kadang-kadang semangat melakukan gerakan

sepakbola, sebanyak 2 orang guru menjawab alternatif B yang artinya 2 orang

guru berpendapat murid semangat melakukan gerakan sepakbola,dan

sebanyak 1 orang guru menjawab alternatif C yang artinya 1 orang guru

berpendapat murid sangat semangat melakukan gerakan sepakbola. Pada butir

soal nomor 17 dapat dijelaskan sebanyak 1 orang guru menjawab alternatif B

yang artinya 1 orang guru berpendapat murid jarang senang melakukan

praktek bila diberi materi roll depan, sebanyak 1 orang guru menjawab

alternatif C yang artinya 1 orang guru berpendapat murid kadang-kadang

senang melakukan praktek bila diberi materi roll depan,dan sebanyak 2 orang

guru menjawab alternatif D yang artinya 2 orang guru berpendapat murid

senang melakukan praktek bila diberi materi roll depan.Pada indikator materi

atletik yang dijawab pada butir soal nomor 18 dapat dijelaskan semua guru

menjawab alternatif A yang artinya 4 orang guru mengetehui setiap murid

semangat saat diberikan materi lari sprint. Pada indikator materi akuatik yang

dijawab pada butir soal nomor 35 terdapat semua guru menjawab alternatif A

yang artinya 4 orang guru tidak pernah memberikan materi renang.

Tabel 4.6. Hasil Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang pada Aspek Kelengkapan Sarana dan Prasarana Pembelajaran

Soal Frekuensi jawaban pada alternative

A B C D E 26 4 0 0 0 0 28 0 4 0 0 0 27 0 0 4 0 0 29 0 2 2 0 0 30 4 0 0 0 0 31 1 2 1 0 0 32 0 0 0 2 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

44  

 

Lanjutan tabel 4.6

33 3 1 0 0 0 34 0 0 0 0 4

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa aspek kelengkapan sarana

dan prasarana pembelajaran dari angket guru yang dijawab pada butir soal

nomor 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34 adalah sebagai berikut :

Pada butir soal nomor 26 sebanyak 4 guru menjawab alternatif A

yang berarti semua guru menyatakan terdapat prasarana Lapangan sepak

bola,bola voli, bola basket, batminton, bak pasir. Pada butir soal nomor 28

terdapat sebanyak 4 guru menjawab alternatif B yang artinya semua guru

menyatakan sarana dan prasarana disekolahan mencukupi. Pada indikator

sarana dan prasarana lompat jauh yang dijawab pada butir soal nomor 27

sebanyak 4 guru menjawab alternatif C yang artinya semua guru menjawab

terdapat 1 bak pasir lompat di sekolahan. Pada indikator sarana dan prasarana

bola basket yang dijawab pada butir soal nomor 29, sebanyak 2 guru

menjawab alternatif B yang artinya 2 guru menjawab jumlah bola basket yang

tersedia < 10 bola,dan sebanyak 2 guru menjawab alternatif C yang artinya 2

guru menjawab jumlah bola basket yang tersedia < 5 bola. Pada indikator

sarana dan prasarana bola basket yang dijawab pada butir soal nomor 30

terdapat sebanyak 4 guru menjawab alternatif A yang artinya semua guru

menjawab sarana bola voli yang tersedia > 10 bola. Pada indikator sarana dan

prasarana sepakbola yang dijawab pada butir soal nomor 31 sebanyak 1 orang

guru yang menjawab alternatif A yang artinya 1 orang guru menjawab sarana

bola sepak yang tersedia > 10 bola, sebanyak 2 guru menjawab alternatif B

yang artinya 2 guru menjawab jumlah bola sepak yang tersedia < 10 bola, dan

sebanyak 1 guru menjawab alternatif C yang artinya 1 guru menjawab jumlah

bola sepak yang tersedia < 5 bola.Pada indikator sarana dan prasarana senam

lantai yang dijawab pada butir soal nomor 32, sebanyak 2 guru menjawab

alternatif D yang artinya 2 guru menjawab jumlah matras yang tersedia < 5

matras,dan sebanyak 2 guru menjawab alternatif E yang artinya 2 guru

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

45  

 

menjawab jumlah bola basket yang tersedia < 2 matras. Pada indikator sarana

dan prasarana lempar lembing yang dijawab pada butir soal nomor 33

sebanyak 3 orang guru yang menjawab alternatif A yang artinya 3 orang guru

menjawab sarana lembing yang tersedia > 10 buah, sebanyak 1 guru

menjawab alternatif B yang artinya 1 guru menjawab jumlah lembing yang

tersedia <10 buah. Pada nomor 34 terdapat sebanyak 4 guru menjawab

alternatif E yang artinya semua guru menyatakan sarana dan prasarana tolak

peluru disekolahan tidak ada.

2. Hasil pengumpulan jawaban angket dari murid sejumlah 994 orang.

Tabel 4.7. Hasil Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada Aspek Kebugaran Jasmani

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C 1 149 609 236 6 441 432 121 3 524 410 60 5 547 397 50 4 408 188 398 2 143 689 162 7 195 554 245

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa aspek kondisi jasmani dari

angket murid yang dijawab pada butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 adalah

sebagai berikut :

Pada butir soal nomor 1 sebanyak, sebanyak 149 murid menjawab

alternatif A selalu berolahraga dirumah setelah pelajaran penjasorkes,

sebanyak 609 murid menjawab alternatif B kadang-kadang masih berolahraga

dirumah setelah pelajaran penjasorkes, sebanyak 236 murid menjawab

alternatif C yang artinya tidak pernah berolahraga dirumah setelah pelajaran

penjasorkes. Pada butir soal nomor 6 dapat dijelaskan, sebanyak 441 murid

menjawab alternatif A yang artinya selalu merasa lelah setelah pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

46  

 

penjasorkes, sebanyak 432 murid menjawab alternatif B yang artinya kadang-

kadang merasa lelah setelah pelajaran penjasorkes, sebanyak 121 murid

menjawab alternatif C yang artinya tidak pernah merasa lelah setelah

pelajaran penjasorkes. Pada butir soal nomor 3 sebanyak 524 murid

menjawab alternatif A yang artinya selalu sarapan pagi, sebanyak 410 murid

menjawab alternatif B yang artinya kadang-kadang sarapan pagi, sebanyak 60

murid menjawab alternatif C yang artinya tidak pernah sarapan pagi.Pada

butir soal nomor 5 dapat dijelaskan sebanyak 547 murid menjawab alternatif

A yang artinya selalu makan 3 kali sehari, sebanyak 397 murid menjawab

alternatif B yang artinya kadang-kadang makan 3 kali sehari, sebanyak 50

murid menjawab alternatif C yang artinya tidak pernah makan 3 kali

sehari.Pada butir soal nomor 4 dapat dijelaskan sebanyak 408 murid

menjawab alternatif A yang artinya tidur siang setelah pulang sekolah,

sebanyak 188 murid menjawab alternatif B yang artinya bermain setelah

pulang sekolah, sebanyak 398 murid menjawab alternatif C yang artinya

bermain setelah pulang sekolah. Pada butir soal nomor 2 dapat dijelaskan

sebanyak 143 murid menjawab alternatif A yang artinya selalu melakukan lari

pagi, sebanyak 689 murid menjawab alternatif B yang artinya kadang-kadang

melakukan lari pagi, sebanyak 162 murid menjawab alternatif C yang artinya

tidak pernah melakukan lari pagi. Pada butir soal nomor 7 dapat dijelaskan

sebanyak 195 murid menjawab alternatif A yang artinya melakukan olahraga

setiap sore, sebanyak 554 murid menjawab alternatif B yang artinya kadang-

kadang melakukan olahraga setiap sore, sebanyak 245 murid menjawab

alternatif C yang artinya tidak pernah melakukan olahraga setiap sore.

Tabel 4.8. Hasil Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada Aspek Minat

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C 8 362 476 156 9 433 362 199 10 288 345 361

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

47  

 

Lanjutan tabel 4.8

11 336 352 306 12 236 395 363 14 441 307 246

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa aspek minat dari angket

murid yang dijawab pada butir soal nomor 8, 9, 10, 11, 12, 14 adalah sebagai

berikut :

Pada butir soal nomor 8 dapat dijelaskan sebanyak 362 murid

menjawab alternatif A yang artinya senang permainan bolavoli, sebanyak 476

murid menjawab alternatif B yang artinya biasa saja dalam melakukan

permainan bolavoli, sebanyak 156 murid menjawab alternatif C yang artinya

tidak senang melakukan permainan bolavoli. Pada butir soal nomor 9 dapat

dijelaskan sebanyak 433 murid menjawab alternatif A yang artinya senang

terhadap permainan sepakbola, sebanyak 362 murid menjawab alternatif B

yang artinya biasa saja terhadap permainan sepakbola, sebanyak 199 murid

menjawab alternatif C yang artinya tidak senang terhadap permainan

sepakbola. Pada butir soal nomor 10 dapat dijelaskan sebanyak 288 murid

menjawab alternatif A yang artinya senang melakukan gerakan roll depan,

sebanyak 345 murid menjawab alternatif B yang artinya kadang-kadang

senang melakukan gerakan roll depan, sebanyak 361 murid menjawab

alternatif C yang artinya tidak senang melakukan gerakan roll depan.Pada

butir soal nomor 11 dapat dijelaskan sebanyak 336 murid menjawab alternatif

A yang artinya senang olahraga renang, sebanyak 352 murid menjawab

alternatif B yang artinya kadang-kadang senang olahraga renang, sebanyak

306 murid menjawab alternatif C yang artinya tidak senang olahraga

renang.Pada butir soal nomor 12 dapat dijelaskan sebanyak 236 murid

menjawab alternatif A yang artinya senang olahraga renang, sebanyak 395

murid menjawab alternatif B yang artinya kadang-kadang senang olahraga

renang, sebanyak 363 murid menjawab alternatif C yang artinya tidak senang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

48  

 

olahraga renang. Pada butir soal nomor 14 dapat dijelaskan sebanyak 441

murid menjawab alternatif A yang artinya senang olahraga permainan

softball, sebanyak 307 murid menjawab alternatif B yang artinya kadang-

kadang senang olahraga permainan softball, sebanyak 246 murid menjawab

alternatif C yang artinya tidak senang olahraga permainan softball.

Tabel 4.9 . Hasil Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada Aspek Motivasi

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C 15 179 389 426 24 564 321 109 21 341 596 57

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa aspek motivasi dari angket

murid yang dijawab pada butir soal nomor 8,9,10,11,12,14 adalah sebagai

berikut:

Pada butir soal nomor 15 dapat dijelaskan sebanyak 179 murid

menjawab alternatif A yang artinya mengikuti pelajaran penjasorkes karena

bisa bebas diluar kelas, bisa bermain olahraga yang disukai, menyehatkan,

sebanyak 389 murid menjawab alternatif B yang artinya mengikuti pelajaran

penjasorkes karena bisa bebas diluar kelas, bisa bermain olahraga yang

disukai, sebanyak 426 murid menjawab alternatif C yang artinya mengikuti

pelajaran penjasorkes karena mengikuti pelajaran penjasorkes karena bisa

bebas di luar kelas. Pada butir soal nomor 24 dapat dijelaskan sebanyak 564

murid menjawab alternatif A yang artinya mengikuti pelajaran penjasorkes

karena guru penjasorkes sering berkata kasar, sebanyak 321 murid menjawab

alternatif B yang artinya mengikuti pelajaran penjasorkes karena bisa guru

penjasorkes kadang - kadang berkata kasar, sebanyak 109 murid menjawab

alternatif C yang artinya mengikuti pelajaran penjasorkes karena guru

penjasorkes tidak pernah berkata kasar. Pada butir soal nomor 21 dapat

dijelaskan sebanyak 341 murid menjawab alternatif A yang artinya tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

49  

 

pernah mendapat nilai bagus dalam mata pelajaran penjasorkes, sebanyak 596

murid menjawab alternatif B yang artinya kadang-kadang mendapat nilai

bagus dalam mata pelajaran penjasorkes, sebanyak 57 murid menjawab

alternatif C yang artinya selalu mendapat nilai bagus dalam mata pelajaran

penjasorkes.

Tabel 4.10. Hasil Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada Aspek Sikap

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C 18 113 662 219 19 440 467 87 20 448 459 87 22 636 275 83

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa aspek sikap dari angket

murid yang dijawab pada butir soal nomor 18, 19, 20, 22 adalah sebagai

berikut :

Pada butir soal nomor 18 dapat dijelaskan sebanyak 113 murid

menjawab alternatif A yang artinya selalu bertanya saat pelajaran penjasorkes,

sebanyak 662 murid menjawab alternatif B yang artinya kadang-kadang

bertanya saat pelajaran penjasorkes, sebanyak 219 murid menjawab alternatif

C yang artinya tidak pernah bertanya saat pelajaran penjasorkes. Pada butir

soal nomor 19 dapat dijelaskan sebanyak 440 murid menjawab alternatif A

yang artinya menyatakan guru selalu memberikan penjelasan teori kesehatan

saat pelajaran penjasorkes, sebanyak 467 murid menjawab alternatif B yang

artinya menyatakan guru kadang-kadang memberikan penjelasan teori

kesehatan saat pelajaran penjasorkes, sebanyak 87 murid menjawab alternatif

C yang artinya menyatakan guru tidak pernah memberikan penjelasan teori

kesehatan saat pelajaran penjasorkes. Pada butir soal nomor 20 dapat

dijelaskan sebanyak 448 murid menjawab alternatif A yang artinya

menyatakan guru selalu memberikan contoh gerakan saat pelajaran

penjasorkes, sebanyak 459 murid menjawab alternatif B yang artinya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

50  

 

menyatakan guru kadang-kadang memberikan contoh gerakan saat pelajaran

penjasorkes, sebanyak 87 murid menjawab alternatif C yang artinya

menyatakan guru tidak pernah memberikan contoh gerakan saat pelajaran

penjasorkes. Pada pada butir soal nomor 22 dapat dijelaskan sebanyak 636

murid menjawab alternatif A yang artinya menyatakan guru selalu

membetulkan jika murid melakukan gerakan yang salah dalam pelajaran

penjasorkes, sebanyak 275 murid menjawab alternatif B yang artinya

menyatakan guru kadang-kadang membetulkan jika murid melakukan gerakan

yang salah dalam pelajaran penjasorkes, sebanyak 83 murid menjawab

alternatif C yang artinya menyatakan guru tidak pernah membetulkan jika

murid melakukan gerakan yang salah dalam pelajaran penjasorkes.

Tabel 4.11. Hasil Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada Aspek Interaksi

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C 23 262 623 109 25 703 207 84 26 153 273 568 27 142 445 407 28 48 388 558 29 93 327 574 30 131 286 577

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa aspek interaksi dari angket

murid yang dijawab pada butir soal nomor 23,25,26,27,28,28,30 adalah

sebagai berikut :

Pada butir soal nomor 23 dapat dijelaskan sebanyak 262 murid

menjawab alternatif A yang artinya selalu bertegur sapa dengan guru,

sebanyak 623 murid menjawab alternatif B yang artinya kadang-kadang

bertegur sapa dengan guru, sebanyak 109 murid menjawab alternatif C yang

artinya tidak pernah bertegur sapa dengan guru.Pada butir soal nomor 25

dapat dijelaskan sebanyak 703 murid alternatif A yang artinya menyatakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

51  

 

guru selalu berpakaian training dan kaos pada saat mengajar, sebanyak 207

murid alternatif B yang artinya menyatakan guru kadang-kadang berpakaian

training dan kaos pada saat mengajar, sebanyak 84 murid menjawab alternatif

C yang artinya menyatakan guru tidak pernah berpakaian training dan kaos

pada saat mengajar. Pada butir soal nomor 26 dapat dijelaskan sebanyak 153

murid menjawab alternatif A yang artinya menyatakan guru selalu

mengajarkan materi yang sama, sebanyak 273 murid menjawab alternatif

Byang artinya menyatakan guru kadang-kadang mengajarkan materi yang

sama, sebanyak 568 murid menjawab alternatif C yang artinya menyatakan

guru tidak pernah mengajarkan materi yang sama.Pada pada butir soal nomor

27 dapat dijelaskan sebanyak 142 murid menjawab alternatif A yang artinya

menyatakan guru selalu meninggalkan kelas sebelum jam pelajaran habis,

sebanyak 445 murid menjawab alternatif B yang artinya menyatakan guru

kadang-kadang meninggalkan kelas sebelum jam pelajaran habis, sebanyak

407 murid menjawab alternatif C yang artinya menyatakan guru tidak pernah

meninggalkan kelas sebelum jam pelajaran habis.Pada butir soal nomor 28

dapat dijelaskan sebanyak 48 murid menjawab alternatif A yang artinya

menyatakan guru selalu meninggalkan kelas sebelum jam pelajaran habis,

sebanyak 388 murid menjawab alternatif B yang artinya menyatakan guru

kadang-kadang tidak masuk ke sekolah, sebanyak 558 murid menjawab

alternatif C yang artinya menyatakan guru tidak pernah tidak masuk ke

sekolah.Pada butir soal nomor 29 dapat dijelaskan sebanyak 93 murid

menjawab alternatif A yang artinya menyatakan guru selalu menghukum bila

melakukan gerakan yang salah, sebanyak 327 murid menjawab alternatif B

yang artinya menyatakan guru kadang-kadang menghukum bila melakukan

gerakan yang salah, sebanyak 574 murid menjawab alternatif C yang artinya

menyatakan guru tidak pernah menghukum bila melakukan gerakan yang

salah. Pada butir soal nomor 30 dapat dijelaskan sebanyak 131 murid

menjawab alternatif A yang artinya selalu dimarahi guru penjasorkes,

sebanyak 286 murid menjawab alternatif B yang artinya kadang-kadang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

52  

 

dimarahi guru penjasorkes, sebanyak 577 murid menjawab alternatif C yang

artinya tidak pernah dimarahi guru penjasorkes.

Tabel 4.12. Hasil Jawaban Angket dari Murid sejumlah 994 Orang pada Aspek Sarana dan Prasarana

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C 13 285 372 337 16 384 436 174 17 179 311 504

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa aspek sarana dan prasarana

dari angket murid yang dijawab pada butir soal nomor 13, 16, 17 adalah

sebagai berikut :

Pada butir soal nomor 13 dapat dijelaskan sebanyak 285 murid

menjawab alternatif A yang artinya sarana dan prasarana atletik > 10 buah,

sebanyak 372 murid menjawab alternatif B yang artinya sarana dan prasarana

atletik < 5 buah buah, sebanyak 337 murid menjawab alternatif C yang

artinya tidak ada sarana dan prasarana atletik. Pada butir soal nomor 16 dapat

dijelaskan sebanyak 384 murid menjawab alternatif A yang artinya sarana dan

prasarana bola voli > 10 buah, sebanyak 436 murid menjawab alternatif B

yang artinya sarana dan prasarana bola voli < 5 buah buah, sebanyak 174

murid menjawab alternatif C yang artinya tidak ada sarana dan prasarana bola

voli. Pada butir soal nomor 17 dapat dijelaskan sebanyak 179 murid

menjawab alternatif A yang artinya sarana dan prasarana bola basket > 10

buah, sebanyak 311 murid menjawab alternatif B yang artinya sarana dan

prasarana bola basket < 5 buah, sebanyak 504 murid menjawab alternatif C

yang artinya tidak ada sarana dan prasarana bola basket.

B. Pengujian Hasil Analisis Data

Data yang diperoleh melalui angket tersebut disajikan dengan

memperhatikan kawasan evaluasi yang digunakan. Masing – masing kawasan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

53  

 

tersebut masih dipilih lagi berdasarkan indikator yang ada di dalamnya. Data

disajikan dalam bentuk tabel yang berisi frekuensi dari setiap butir soal instrumen.

Meskipun setiap butir diusahakan ditampilkan secara berurutan berdasarkan jenis

instrumen, namun tidak terlepas kemungkinan untuk meloncat ke butir yang

terdapat pada instrumen lain. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesinambungan

kontekstual dalam uraian.

Kemudian data yang di peroleh nantinya diolah sesuai dengan tujuan dan

pertanyaan penelitian dengan memperhatikan aspek - aspek dalam angket dan

hasilnya dengan langkah - langkah sebagai berikut:

1. Mengecek kelengkapan data (verifikasi data)

2. Mentabulasikan masing - masing item ke dalam aspek

3. Menghitung persentase jawaban dengan formula sebagai berikut:

P = X 100% Anas sudijono ( 2006 : 43)

Dimana f = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N = Number of cases ( Jumlah Frekuensi/banyaknya individu) P = Angka presentase

1. Hasil analisis data jawaban angket dari guru penjasorkes sejumlah 4

orang.

Tabel 4.13. Hasil Analisis Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang pada Aspek kebugaran Jasmani

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C D E 1 4 0 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0% 2 4 0 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0% 3 4 0 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0% 4 4 0 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0% 5 1 2 0 0 1 25% 50% 0% 0% 25%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

54  

 

Lanjutan tabel 4.13

6 1 2 1 0 0 25% 50% 25% 0% 0% 8 1 0 0 3 0 25% 0% 0% 75% 0%

Dari tabel hasil analisis diatas dapat dijelaskan bahwa aspek

kebugaran jasmani dari angket guru yang dijawab pada butir soal nomor 1, 2,

3, 4, 5, 6, 8 adalah sebagai berikut :

a. Pada butir soal nomor 1 yang menggambarkan semua (100%) guru

penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat melakukan olahraga 3 kali

dalam seminggu.

b. Pada butir soal nomor 2 yang menggambarkan semua (100%) guru

penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tidak pernah

mengalami gejala sakit kronis.

c. Pada butir soal nomor 3 yang menggambarkan semua (100%) guru

penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar selalu sarapan

pagi sebelum berangkat mengajar.

d. Pada butir soal nomor 4 yang menggambarkan semua (100%) guru

penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar selalu makan 3

kali dalam 1 hari.

e. Pada butir soal nomor 5 yang menggambarkan terdapat 25% guru yang

setelah mengajar selalu merasa lelah,50% guru yang kadang-kadang

merasa lelah,dan 25% guru yang tidak selalumerasa lelah setelah

mengajar.

f. Pada butir soal nomor 6 yang menggambarkan terdapat 25% guru yang

satu bulan 1 kali melakukan pemeriksaan kesehatan,50% guru yang 2 kali

dalam satu bulan melakukan pemeriksaan kesehatan,dan 25% guru yang 3

kali dalam 1 bulan melakukan pemeriksaan kesehatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

55  

 

g. Pada butir soal nomor 8 yang menggambarkan terdapat 75% guru yang

sering tidur lebih dari pukul 22.00 Wib,25% guru yang tidak pernah tidur

lebih dari pukul 22.00 Wib.

Tabel 4.14.Hasil Analisis Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang pada Aspek Sikap Kedisiplinan

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C D E 7 1 0 0 2 1 25% 0% 0% 50% 25% 9 4 0% 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0%

10 1 3 0 0 0 25% 75% 0% 0% 0%

11 4 0 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0%

Dari tabel hasil analisis diatas dapat dijelaskan bahwa aspek sikap

kedisiplinan dari angket guru yang dijawab pada butir soal nomor 7, 9, 10, 11

adalah sebagai berikut :

a. Pada item nomor 7 yang menggambarkan 25% guru yang datang ke

sekolah pukul 07.30-07.45 Wib,50%guru yang datang ke sekolah pukul

07.15-07.30 Wib,25% guru yang datang kesekolah pukul 06.30-06.45

Wib.

b. pada butir soal nomor 9 yang menggambarkan (100%) semua guru yang

selalu memberikan tugas saat tidak hadir.

c. Pada item soal nomor 10 yang menggambarkan 75% guru yang tidak

pernah meninggalkan kelas saat pelajaran,dan 25 % guru yang tidak

pernah meninggalkan kelas saat pelajaran.

d. Pada item soal nomor 11 yang menggambarkan 100% guru yang selalu

memakai pakaian olahraga saat mengajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

56  

 

Tabel 4.15. Hasil Analisis Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang pada Aspek Persiapan Guru Saat Mengajar

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C D E 20 4 0 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0%

21 3 1 0 0 0 75% 25% 0% 0% 0%

22 1 1 2 0 0 25% 25% 50% 0% 0%

23 4 0 0 0 0

Dari tabel hasil analisis diatas dapat dijelaskan bahwa aspek

persiapan dari angket guru yang dijawab pada butir soal nomor 20, 21, 22, 23

adalah sebagai berikut :

a. Pada butir soal nomor 20 yang menggambarkan 100% guru selalu

membuat RPP sebelum mengajar.

b. Pada butir soal nomor 21 yang menggambarkan 25% guru yang sering

membuat program pembelajaran sebelum mengajar,dan sebanyak 75%

guru selalu membuat program pembelajaran sebelum mengajar.

c. Pada butir soal nomor 22 yang menggambarkan 50% guru yang kadang-

kadang melakukan modifikasi baik alat ataupun materi dalam

pembelajaran penjasorkes, sebanyak 25% guru sering melakukan

modifikasi baik alat ataupun materi dalam pembelajaran penjasorkes,dan

sebanyak 25% guru selalu melakukan modifikasi baik alat ataupun materi

dalam pembelajaran penjasorkes.

d. Pada butir soal nomor 23 yang menggambarkan 100% guru sebelum

mengajar mempersiapkan alat.

Tabel 4.16. Hasil Analisis Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang pada Aspek Perhatian Guru saat Mengajar

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C D E 24 3 1 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

57  

 

Lanjutan tabel 4. 16

75% 25% 0% 0% 0% 25 1 3 0 0 0

25% 75% 0% 0% 0% 19 0 0 2 1 1 0% 0% 50% 25% 25%

Dari tabel hasil analisis diatas dapat dijelaskan bahwa aspek

perhatian dari angket guru yang dijawab pada butir soal nomor 24, 25, 19

adalah sebagai berikut :

a. Pada butir soal nomor 24 yang menggambarkan 25% guru yang sering

menjelaskan terlebih dahulu teori tentang materi yang akan dipelajari,

sebanyak 75% guru selalu menjelaskan terlebih dahulu teori tentang

materi yang akan dipelajari.

b. Pada butir soal nomor 25 yang menggambarkan 75% guru yang sering

memberikan contoh gerakan langsung tentang materi yang diajarkan

kepada siswa, dan sebanyak 25% guru selalu memberikan contoh gerakan

langsung tentang materi yang diajarkan kepada siswa.

c. Pada butir soal nomor 19 yang menggambarkan 25% guru yang selalu

mengevaluasi murid saat pelajaran penjas, 25% guru yang menjawab

sering mengevaluasi murid saat pelajaran penjas, dan 50% guru yang

menjawab kadang–kadang mengevaluasi murid saat pelajaran

penjasorkes.

Tabel 4.17.Hasil Analisis Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang pada Aspek Minat Materi Saat Pembelajaran

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C D E 12 2 2 0 0 0

50% 50% 0% 0% 0% 13 0 1 2 1 0

0% 25% 50% 25% 0% 14 1 3 0 0 0

25% 75% 0% 0% 0%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

58  

 

Lanjutan tabel 4.17

15 0 3 0 1 0 0% 75% 0% 25% 0%

16 1 2 1 0 0 25% 50% 25% 0% 0%

17 0 2 1 1 0 0% 50% 25% 25% 0%

18 0 4 0 0 0 0% 100% 0% 0% 0%

35 1 1 0 0 2 25% 25% 0% 0% 50%

Dari tabel hasil analisis diatas dapat dijelaskan bahwa aspek materi

pembelajaran dari angket guru yang dijawab pada butir soal nomor 12, 13, 14,

15, 16, 17, 35 adalah sebagai berikut :

a. Pada butir soal nomor 12 yang menggambarkan sebanyak 50% orang

guru yang berpendapat pelajaran bola voli yang banyak disukai murid,dan

dijelaskan sebanyak 50% orang guru berpendapat pelajaran sepakbola

yang banyak disukai murid.

b. Pada butir soal nomor 13 yang menggambarkan sebanyak 25% orang

guru yang berpendapat murid jarang menyukai olahraga lompat jauh,

sebanyak 50% orang guru yang berpendapat murid kadang-kadang

senang dengan pelajaran lompat jauh, dan sebanyak 25% orang guru yang

berpendapat murid senang dengan pelajaran lompat jauh.

c. Pada butir soal nomor 14 yang menggambarkan sebanyak 75% orang

guru yang berpendapat murid senang bila diberi materi pelajaran bola

basket, dan sebanyak 25% orang guru berpendapat murid sangat senanga

bila diberi materi bola basket.

d. Pada butir soal nomor 15 yang menggambarkan sebanyak 25% orang

guru yang berpendapat murid jarang senang melakukan praktek bila

diberi materi bola voli, dan sebanyak 75% orang guru berpendapat murid

senang melakukan praktek bila diberi materi bola voli.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

59  

 

e. Pada butir soal nomor 16 yang menggambarkan sebanyak 25% orang

guru yang berpendapat murid kadang-kadang semangat melakukan

gerakan sepakbola, sebanyak 50% orang guru yang berpendapat murid

semangat melakukan gerakan sepakbola, dan sebanyak 25% orang guru

yang berpendapat murid sangat semangat melakukan gerakan sepakbola.

f. Pada butir soal nomor 17 yang menggambarkan sebanyak 25% orang

guru yang berpendapat murid jarang senang melakukan praktek bila

diberi materi roll depan, sebanyak 25% orang guru yang berpendapat

murid kadang-kadang senang melakukan praktek bila diberi materi roll

depan, dan sebanyak 50% orang guru yang berpendapat murid senang

melakukan praktek bila diberi materi roll depan.

g. Pada butir soal nomor 18 yang menggambarkan 100% guru mengetehui

setiap murid semangat saat diberikan materi lari sprint.

h. Pada butir soal nomor 35 yang menggambarkan 100% guru tidak pernah

memberikan materi renang.

Tabel 4.18.Hasil Analisis Jawaban Angket dari Guru Penjasorkes Sejumlah 4 Orang pada Aspek Kelengkapan Sarana dan Prasarana

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C D E 26 4 0 0 0 0

100% 0% 0% 0% 0% 28 0 4 0 0 0

0% 100% 0% 0% 0% 27 0 0 4 0 0

0% 0% 100% 0% 0% 29 0 2 2 0 0

0% 50% 50% 0% 0% 30 4 0 0 0 0

100%  0%  0%  0%  0% 31 1 2 1 0 0

25% 50% 25% 0% 0% 32 0 0 0 2 2

0% 0% 0% 50% 50% 33 3 1 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

60  

 

Lanjutan tabel 4.18

75% 25% 0% 0% 0% 34 0 0 0 0 4 0% 0% 0% 0% 100%

Dari tabel hasil analisis diatas dapat dijelaskan bahwa aspek sarana

dan prasarana dari angket guru yang dijawab pada butir soal nomor 26, 27,

28, 29, 30, 31, 32, 33, 34 adalah sebagai berikut :

a. Pada butir soal nomor 26 semua guru menjawab alternatif A yang

menggambarkan 100% guru menyatakan terdapat prasarana Lapangan

sepak bola, bola voli, bola basket, batminton, bak pasir.

b. Pada nomor 28 terdapat semua guru menjawab alternatif B yang

menggambarkan 100% guru menyatakan sarana dan prasarana

disekolahan mencukupi.

c. Pada butir soal nomor 27 100% guru menjawab alternatif C yang

menggambarkan semua guru menjawab terdapat 1 bak pasir lompat di

sekolahan.

d. Pada butir soal nomor 29, sebanyak 2 guru menjawab alternatif B yang

menggambarkan 50% guru menjawab jumlah bola basket yang tersedia <

10 bola,dan sebanyak 2 guru menjawab alternatif C yang menggambarkan

50% guru menjawab jumlah bola basket yang tersedia < 5 bola.

e. Pada butir soal nomor 30 terdapat 100% guru menjawab alternatif A yang

menggambarkan semua guru menjawab sarana bola voli yang tersedia

>10 bola.

f. pada butir soal nomor 31 sebanyak 1 orang guru yang menjawab alternatif

A yang menggambarkan 50% orang guru menjawab sarana bola sepak

yang tersedia > 10 bola, sebanyak 2 guru menjawab alternatif B yang

menggambarkan 50% guru menjawab jumlah bola sepak yang tersedia <

10 bola, dan sebanyak 1 guru menjawab alternatif C yang

menggambarkan 25% guru menjawab jumlah bola sepak yang tersedia <

5 bola.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

61  

 

g. Pada butir soal nomor 32, sebanyak 2 guru menjawab alternatif D yang

menggambarkan 50% guru menjawab jumlah matras yang tersedia < 5

matras,dan sebanyak 2 guru menjawab alternatif E yang menggambarkan

50% guru menjawab jumlah bola basket yang tersedia < 2 matras.

h. Pada butir soal nomor 33 sebanyak 3 orang guru yang menjawab

alternatif A yang menggambarkan 75% orang guru menjawab sarana

lembing yang tersedia > 10 buah, sebanyak 1 guru menjawab alternatif B

yang menggambarkan 25% guru menjawab jumlah lembing yang tersedia

< 10 buah.

i. Pada nomor 34 terdapat 100% guru menjawab alternatif E yang

menggambarkan semua guru menyatakan sarana dan prasarana tolak

peluru disekolahan tidak ada.

2. Hasil analisis data jawaban angket dari murid sejumlah 994 orang.

Tabel 4.19. Hasil Analisis Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada Aspek Kebugaran Jasmani

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C 1 149 609 236 15,00% 61,30% 23,70% 6 441 432 121 44,40% 43,50% 12,10% 3 524 410 60 52,80% 41,20% 6,00% 5 547 397 50 55,00% 39,90% 5,10% 4 408 188 398 41,10% 18,90% 40,00% 2 143 689 162 14,40% 69,30% 16,30% 7 195 554 245 19,60% 55,70% 24,70%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

62  

 

Dari tabel hasil analisis diatas dapat dijelaskan bahwa aspek

kebugaran jasmani dari angket murid yang dijawab pada butir soal nomor 1,

2, 3, 4, 5, 6, 7 adalah sebagai berikut :

a. Pada butir soal nomor 1 sebanyak, sebanyak 149 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 15,00% murid selalu berolahraga

dirumah setelah pelajaran penjasorkes, sebanyak 609 murid menjawab

alternatif B yang menggambarkan 61,30% murid kadang-kadang masih

berolahraga dirumah setelah pelajaran penjasorkes, sebanyak 236 murid

menjawab alternatif C yang menggambarkan 23,70% murid tidak pernah

berolahraga dirumah setelah pelajaran penjasorkes.

b. Pada butir soal nomor 6 dapat dijelaskan, sebanyak 441 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 44,40% murid selalu merasa lelah

setelah pelajaran penjasorkes, sebanyak 432 murid menjawab alternatif B

yang menggambarkan 43,50% murid kadang-kadang merasa lelah setelah

pelajaran penjasorkes, sebanyak 121 murid menjawab alternatif C yang

menggambarkan 12,10% murid tidak pernah merasa lelah setelah

pelajaran penjasorkes.

c. Pada butir soal nomor 3 sebanyak 524 murid menjawab alternatif A yang

menggambarkan 52,80% murid selalu sarapan pagi, sebanyak 410 murid

menjawab alternatif B yang menggambarkan 41,20% murid kadang-

kadang sarapan pagi, sebanyak 60 murid menjawab alternatif C yang

menggambarkan 6,00% murid tidak pernah sarapan pagi.

d. Pada butir soal nomor 5 dapat dijelaskan sebanyak 547 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 55,00% murid selalu makan 3 kali

sehari, sebanyak 397 murid menjawab alternatif B yang menggambarkan

39,90% murid kadang-kadang makan 3 kali sehari, sebanyak 50 murid

menjawab alternatif C yang menggambarkan 51,10% murid tidak pernah

makan 3 kali sehari.

e. Pada butir soal nomor 4 dapat dijelaskan sebanyak 408 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 41,10% murid selalu tidur siang setelah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

63  

 

pulang sekolah, sebanyak 188 murid menjawab alternatif B yang

menggambarkan 18,90% murid bermain setelah pulang sekolah, sebanyak

398 murid menjawab alternatif C yang menggambarkan 40,00% murid

bermain setelah pulang sekolah.

f. Pada butir soal nomor 2 dapat dijelaskan sebanyak 143 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 14,40% murid selalu melakukan lari

pagi, sebanyak 689 murid menjawab alternatif B yang menggambarkan

69,30% murid kadang-kadang melakukan lari pagi, sebanyak 162 murid

menjawab alternatif C yang menggambarkan 16,30% murid tidak pernah

melakukan lari pagi.

g. Pada butir soal nomor 7 dapat dijelaskan sebanyak 195 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 19,60% murid melakukan olahraga

setiap sore, sebanyak 554 murid menjawab alternatif B yang

menggambarkan 55,70% murid kadang-kadang melakukan olahraga setiap

sore, sebanyak 245 murid menjawab alternatif C yang menggambarkan

24,70% murid tidak pernah melakukan olahraga setiap sore.

Tabel 4.20. Hasil Analisis Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada Aspek Minat

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C 8 362 476 156 36,40% 47,90% 15,70% 9 433 362 199 43,60% 36,40% 20,00%

10 288 345 361 29,00% 34,70% 36,30%

11 336 352 306 33,80% 35,40% 30,80%

12 236 395 363 23,70% 39,70% 36,50%

14 441 307 246 44,40% 30,90% 24,70%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

64  

 

Dari tabel hasil analisis diatas dapat dijelaskan bahwa aspek minat

dari angket murid yang dijawab pada butir soal nomor 8, 9, 10, 11, 12, 14

adalah sebagai berikut :

a. Pada butir soal nomor 8 dapat dijelaskan sebanyak 362 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 36,40% murid senang permainan

bolavoli, sebanyak 476 murid menjawab alternatif B yang

menggambarkan 47,90% murid biasa saja dalam melakukan permainan

bolavoli, sebanyak 156 murid menjawab alternatif C yang

menggambarkan 15,70% murid tidak senang melakukan permainan

bolavoli.

b. Pada butir soal nomor 9 dapat dijelaskan sebanyak 433 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 43,60% murid senang terhadap

permainan sepakbola, sebanyak 362 murid menjawab alternatif B yang

menggambarkan 36,40% murid biasa saja terhadap permainan sepakbola,

sebanyak 199 murid menjawab alternatif C yang menggambarkan 20,00%

murid tidak senang terhadap permainan sepakbola.

c. Pada butir soal nomor 10 dapat dijelaskan sebanyak 288 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 29,00% murid senang melakukan

gerakan roll depan, sebanyak 345 murid menjawab alternatif B yang

menggambarkan 39,70% murid kadang-kadang senang melakukan

gerakan roll depan, sebanyak 361 murid menjawab alternatif C yang

menggambarkan 36,30% murid tidak senang melakukan gerakan roll

depan.

d. Pada butir soal nomor 11 dapat dijelaskan sebanyak 336 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 33,80% murid senang olahraga renang,

sebanyak 352 murid menjawab alternatif B yang menggambarkan 35,40%

murid kadang-kadang senang olahraga renang, sebanyak 306 murid

menjawab alternatif C yang menggambarkan 30,80% murid tidak senang

olahraga renang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

65  

 

e. Pada butir soal nomor 12 dapat dijelaskan sebanyak 236 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 23,70% murid senang lompat jauh,

sebanyak 395 murid menjawab alternatif B yang menggambarkan 39,70%

murid kadang-kadang senang lompat jauh, sebanyak 363 murid menjawab

alternatif C yang menggambarkan 36,50% murid tidak senang lompat

jauh.

f. Pada butir soal nomor 14 dapat dijelaskan sebanyak 441 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 44,40% murid senang olahraga

permainan softball, sebanyak 307 murid menjawab alternatif B yang

menggambarkan 30,90% murid kadang-kadang senang olahraga.

permainan softball, sebanyak 246 murid menjawab alternatif C yang

menggambarkan 24,70% murid tidak senang olahraga permainan softball.

Tabel 4.21. Hasil Analisis Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada Aspek Motivasi

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C 15 179 389 426 18,00% 39,10% 42,90%

24 109 321 564 11,00% 32,30% 56,70%

21 341 596 57 34,30% 60,00% 5,70%

Dari tabel hasil analisis diatas dapat dijelaskan bahwa aspek motivasi

dari angket murid yang dijawab pada butir soal nomor 15, 24, 21 adalah

sebagai berikut :

a. Pada butir soal nomor 15 dapat dijelaskan sebanyak 179 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 18,00% murid mengikuti pelajaran

penjasorkes karena bisa bebas diluar kelas, bisa bermain olahraga yang

disukai, menyehatkan, sebanyak 389 murid menjawab alternatif B yang

menggambarkan 39,10% murid mengikuti pelajaran penjasorkes karena

bisa bebas diluar kelas, bisa bermain olahraga yang disukai, sebanyak 426

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

66  

 

murid menjawab alternatif C yang menggambarkan 42,10% murid

mengikuti pelajaran penjasorkes karena mengikuti pelajaran penjasorkes

karena bisa bebas di luar kelas.

b. Pada butir soal nomor 24 dapat dijelaskan sebanyak 564 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 11,00% murid mengikuti pelajaran

penjasorkes karena guru penjasorkes sering berkata kasar, sebanyak 321

murid menjawab alternatif B yang menggambarkan 32,30% murid

mengikuti pelajaran penjasorkes karena bisa guru penjasorkes kadang -

kadang berkata kasar, sebanyak 109 murid menjawab alternatif C yang

menggambarkan 56,70% murid mengikuti pelajaran penjasorkes karena

guru penjasorkes tidak pernah berkata kasar.

c. Pada butir soal nomor 21 dapat dijelaskan sebanyak 57 murid menjawab

alternatif sebanyak 341 murid menjawab alternatif A yang

menggambarkan 34,30% murid selalu mendapat nilai bagus dalam mata

pelajaran penjasorkes, sebanyak 596 murid menjawab alternatif B yang

menggambarkan 60,00% murid kadang-kadang mendapat nilai bagus

dalam mata pelajaran penjasorkes, sebanyak 57 murid menjawab

alternatif C yang menggambarkan 5,70% murid tidak pernah mendapat

nilai bagus dalam mata pelajaran penjasorkes.

Tabel 4.22. Hasil Analisis Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada Aspek Sikap

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C 18 113 662 219 11,40% 66,60% 22,00%

19 440 467 87 44,20% 47,00% 8,80%

20 448 459 87 45,10% 46,10% 8,80%

22 636 275 83 64,00% 27,70% 8,40%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

67  

 

Dari tabel hasil analisis diatas dapat dijelaskan bahwa aspek sikap

dari angket murid yang dijawab pada butir soal nomor 18, 19, 20, 22 adalah

sebagai berikut :

a. Pada butir soal nomor 18 dapat dijelaskan sebanyak 113 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 11,40% murid selalu bertanya saat

pelajaran penjasorkes, sebanyak 662 murid menjawab alternatif B yang

menggambarkan 66,60% murid kadang-kadang bertanya saat pelajaran

penjasorkes, sebanyak 219 murid menjawab alternatif C yang

menggambarkan 22,00% murid tidak pernah bertanya saat pelajaran

penjasorkes.

b. Pada butir soal nomor 19 dapat dijelaskan sebanyak 440 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 44,20% murid menyatakan guru selalu

memberikan penjelasan teori kesehatan saat pelajaran penjasorkes,

sebanyak 467 murid menjawab alternatif B yang menggambarkan 47,00%

murid menyatakan guru kadang-kadang memberikan penjelasan teori

kesehatan saat pelajaran penjasorkes, sebanyak 87 murid menjawab

alternatif C yang menggambarkan 8,80% murid menyatakan guru tidak

pernah memberikan penjelasan teori kesehatan saat pelajaran penjasorkes.

c. Pada butir soal nomor 20 dapat dijelaskan sebanyak 448 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 45,10% murid menyatakan guru selalu

memberikan contoh gerakan saat pelajaran penjasorkes, sebanyak 459

murid menjawab alternatif B yang menggambarkan 46,10% murid

menyatakan guru kadang-kadang memberikan contoh gerakan saat

pelajaran penjasorkes, sebanyak 87 murid menjawab alternatif C yang

menggambarkan 8,80% murid menyatakan guru tidak pernah memberikan

contoh gerakan saat pelajaran penjasorkes.

d. Pada butir soal nomor 22 dapat dijelaskan sebanyak 636 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 64,00% murid menyatakan guru selalu

membetulkan jika murid melakukan gerakan yang salah dalam pelajaran

penjasorkes, sebanyak 275 murid menjawab alternatif B yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

68  

 

menggambarkan 27,70% murid menyatakan guru kadang-kadang

membetulkan jika murid melakukan gerakan yang salah dalam pelajaran

penjasorkes, sebanyak 83 murid menjawab alternatif C yang

menggambarkan 8,40% murid menyatakan guru tidak pernah

membetulkan jika murid melakukan gerakan yang salah dalam pelajaran

penjasorkes.

Tabel 4.23. Hasil Analisis Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada Aspek Interaksi

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C 23 262 623 109 26,30% 62,70% 11,00%

25 703 207 84 70,70% 20,80% 8,50%

26 153 273 568 15,40% 27,50% 57,10%

27 142 445 407 14,30% 44,80% 40,90%

28 48 388 558 4,80% 39,00% 56,10%

29 93 327 574 9,40% 32,90% 57,70%

30 131 286 577 13,20% 28,80% 58,00%

Dari tabel hasil analisis diatas dapat dijelaskan bahwa aspek interaksi

dari angket murid yang dijawab pada butir soal nomor 23,25,26,27,28,29,30

adalah sebagai berikut :

a. Pada butir soal nomor 23 dapat dijelaskan sebanyak 262 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 26,30% murid selalu bertegur sapa

dengan guru, sebanyak 623 murid menjawab alternatif B yang

menggambarkan 62,70% murid kadang-kadang bertegur sapa dengan guru,

sebanyak 109 murid menjawab alternatif C yang menggambarkan 11,00%

murid tidak pernah bertegur sapa dengan guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

69  

 

b. Pada butir soal nomor 25 dapat dijelaskan sebanyak 703 murid alternatif

A yang menggambarkan 70,70% murid menyatakan guru selalu berpakaian

training dan kaos pada saat mengajar, sebanyak 207 murid alternatif B

yang menggambarkan 20,80% murid menyatakan guru kadang-kadang

berpakaian training dan kaos pada saat mengajar, sebanyak 84 murid

menjawab alternatif C yang menggambarkan 8,50% murid menyatakan

guru tidak pernah berpakaian training dan kaos pada saat mengajar.

c. Pada butir soal nomor 26 dapat dijelaskan sebanyak 153 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 15,40% murid menyatakan guru selalu

mengajarkan materi yang sama, sebanyak 273 murid menjawab alternatif

B yang menggambarkan 27,50% murid menyatakan guru kadang-kadang

mengajarkan materi yang sama, sebanyak 568 murid menjawab alternatif

C yang menggambarkan 57,10% murid menyatakan guru tidak pernah

mengajarkan materi yang sama.

d. Pada butir soal nomor 27 dapat dijelaskan sebanyak 142 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 14,30% murid menyatakan guru selalu

meninggalkan kelas sebelum jam pelajaran habis, sebanyak 445 murid

menjawab alternatif B yang menggambarkan 44,80% murid menyatakan

guru kadang-kadang meninggalkan kelas sebelum jam pelajaran habis,

sebanyak 407 murid menjawab alternatif C yang menggambarkan 40,90%

murid menyatakan guru tidak pernah meninggalkan kelas sebelum jam

pelajaran habis.

e. Pada butir soal nomor 28 dapat dijelaskan sebanyak 48 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 4,80% murid menyatakan guru selalu

meninggalkan kelas sebelum jam pelajaran habis, sebanyak 388 murid

menjawab alternatif B yang menggambarkan 39,00% murid menyatakan

guru kadang-kadang tidak masuk ke sekolah, sebanyak 558 murid

menjawab alternatif C yang menggambarkan 56,10% murid menyatakan

guru tidak pernah tidak masuk ke sekolah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

70  

 

f. Pada butir soal nomor 29 dapat dijelaskan sebanyak 93 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 9,40% murid menyatakan guru selalu

menghukum bila melakukan gerakan yang salah, sebanyak 327 murid

menjawab alternatif B yang menggambarkan 32,90% murid menyatakan

guru kadang-kadang menghukum bila melakukan gerakan yang salah,

sebanyak 574 murid menjawab alternatif C yang menggambarkan 57,70%

murid menyatakan guru tidak pernah menghukum bila melakukan gerakan

yang salah.

g. Pada butir soal nomor 30 dapat dijelaskan sebanyak 131 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan 13,20% murid selalu dimarahi guru

penjasorkes, sebanyak 286 murid menjawab alternatif B yang

menggambarkan 28,80% murid kadang-kadang dimarahi guru penjasorkes,

sebanyak 577 murid menjawab alternatif C yang menggambarkan 58,00%

murid tidak pernah dimarahi guru penjasorkes.

Tabel 4.24. Hasil Analisis Jawaban Angket dari Murid Sejumlah 994 Orang pada Aspek Sarana dan Prasarana

Soal Frekuensi jawaban pada alternatif

A B C 13 285 372 337 28,70% 37,40% 33,90%

16 384 436 174 38,60% 43,90% 17,50%

17 179 311 504 18,00% 31,30% 50,70%

Dari tabel hasil analisis diatas dapat dijelaskan bahwa aspek saran

dan prasarana dari angket murid yang dijawab pada butir soal nomor 13,16,17

adalah sebagai berikut :

a. Pada butir soal nomor 13 dapat dijelaskan sebanyak 285 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan sarana dan prasarana atletik > 10

buah, sebanyak 372 murid menjawab alternatif B yang menggambarkan

sarana dan prasarana atletik < 5 buah buah, sebanyak 337 murid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

71  

 

menjawab alternatif C yang menggambarkan tidak ada sarana dan

prasarana atletik.

b. Pada butir soal nomor 13 dapat dijelaskan sebanyak 384 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan sarana dan prasarana bola voli > 10

buah, sebanyak 436 murid menjawab alternatif B yang menggambarkan

sarana dan prasarana bola voli < 5 buah buah, sebanyak 174 murid

menjawab alternatif C yang menggambarkan tidak ada sarana dan

prasarana bola voli.

c. Pada butir soal nomor 13 dapat dijelaskan sebanyak 179 murid menjawab

alternatif A yang menggambarkan sarana dan prasarana bola basket > 10

buah, sebanyak 311 murid menjawab alternatif B yang menggambarkan

sarana dan prasarana bola basket < 5 buah buah, sebanyak 504 murid

menjawab alternatif C yang menggambarkan tidak ada sarana dan

prasarana bola basket.

C. Pembahasan Analisis Data.

Komponen masukan yang diamati menyangkut kendala dalam

pelaksanaan pembelajaran penjasorkes, hasil penelitian menunjukkan bahwa

kendala yang dialami dalam pembelajaran penjasorkes di SMA Negeri

Kebakkramat Karanganyar tahun ajaran 2011/2012 diantaranya disebabkan oleh

beberapa hal yaitu:

1. Aspek Kondisi Jasmani.

Komponen diamati yang menyangkut aspek kondisi jasmani dari guru

pendidikan jasmani dan siswa, yang terdiri dari sub aspek kebugaran guru

pendidikan jasmani dan siswa. Untuk kebutuhan tersebut, selanjutnya data

hasil temuan dideskripsikan berdasarkan setiap butir pada indikator yang

sama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

72  

 

a. Kebugaran Guru Pendidikan Jasmani.

Butir soal yang digunakan untuk mengetahui kebugaran jasmani

guru ini adalah yang meliputi butir soal no 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8 sebanyak 4

guru penjasorkes mempunyai nilai 100% guru penjasorkes di SMA Negeri

Kebakkramat melakukan olahraga 3 kali dalam seminggu. 100% guru

penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar tidak pernah

mengalami gejala sakit kronis. 100% guru penjasorkes di SMA Negeri

Kebakkramat Karanganyar selalu sarapan pagi sebelum berangkat

mengajar.100% guru penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat

Karanganyar selalu makan 3 kali dalam 1 hari. 25% guru yang setelah

mengajar selalu merasa lelah, 50% guru yang kadang-kadang merasa

lelah,dan 25% guru yang tidak selalumerasa lelah setelah mengajar.25%

guru yang satu bulan 1 kali melakukan pemeriksaan kesehatan,50% guru

yang 2 kali dalam satu bulan melakukan pemeriksaan kesehatan,dan 25%

guru yang3 kali dalam 1 bulan melakukan pemeriksaan kesehatan 75%

guru yang sering tidur lebih dari pukul 22.00 Wib,25% guru yang tidak

pernah tidur lebih dari pukul 22.00 Wib.

Tabel 4.25. Presentase Aspek Kebugaran Jasmani Guru Penjasorkes

No Butir Soal 1 2 3 4 5 6 8 rata-rata % Bugar 100 100 100 100 25 25 25 67,86 % tidak bugar 0 0 0 0 75 75 75 32,14

b. Kebugaran Jasmani Murid.

Butir soal yang digunakan untuk mengetahui kebugaran jasmani

siswa ini adalah yang meliputi butir soal no 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, sebanyak

994 siswa mempunyai nilai sebanyak 15,00% murid selalu berolahraga

dirumah setelah pelajaran penjasorkes, sebanyak 61,30% murid kadang-

kadang masih berolahraga dirumah setelah pelajaran penjasorkes, 23,70%

murid tidak pernah berolahraga dirumah setelah pelajaran

penjasorkes.sebanyak 44,40% murid selalu merasa lelah setelah pelajaran

penjasorkes, sebanyak 43,50% murid kadang-kadang merasa lelah setelah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

73  

 

pelajaran penjasorkes, 12,10% murid tidak pernah merasa lelah setelah

pelajaran penjasorkes. sebanyak 52,80% murid selalu sarapan pagi,

sebanyak 41,20% murid kadang-kadang sarapan pagi, 6,00% murid tidak

pernah sarapan pagi.sebanyak 55,00% murid selalu makan 3 kali sehari,

sebanyak 39,90% murid kadang-kadang makan 3 kali sehari, 5,10% murid

tidak pernah makan 3 kali sehari.sebanyak 41,10% murid selalu tidur

siang setelah pulang sekolah, 18,90% murid bermain setelah pulang

sekolah, sebanyak 40,00% murid bermain setelah pulang sekolahsebanyak

14,40% murid selalu melakukan lari pagi, sebanyak 69,30% murid

kadang-kadang melakukan lari pagi, sebanyak 16,30% murid tidak pernah

melakukan lari pagi.sebanyak 19,60% murid melakukan olahraga setiap

sore, sebanyak 55,70% murid kadang-kadang melakukan olahraga setiap

sore, sebanyak 24,70% murid tidak pernah melakukan olahraga setiap

sore.

Tabel 4.26. Presentase Aspek Kebugaran Jasmani Murid.

No Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 Rata-rata

% Bugar 15 14,4 52,8 41,1 55 44,4 19,6 34,61 %tidakbugar 85 86,6 47,2 58,9 54 55,6 70,4 65,39

2. Aspek Minat Siswa.

Komponen diamati yang menyangkut aspek minat dari siswa, yang

terdiri dari sub aspek kebutuhan pelajaran pendidikan jasmani. Untuk

kebutuhan tersebut, selanjutnya data hasil temuan dideskripsikan berdasarkan

setiap butir pada indikator yang sama.

a. Permainan dan Olahraga.

1) Permainan dan Olahraga dari Angket Guru.

Butir soal yang digunakan untuk mengetahui minat ini

adalah yang meliputi butir soal no 12,14, 15, 16, tentang kebutuhan

siswa dalam pelajaran, secara keseluruhan menunjukan bahwa 4 guru

dalam materi aktivitas permainan dan olahraga dengan nilai 50%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

74  

 

orang guru yang berpendapat pelajaran sepak bola yang banyak

disukai murid, dan dijelaskan sebanyak 50% orang guru berpendapat

pelajaran bola voli yang banyak disukai murid. Sebanyak 75% orang

guru yang berpendapat murid senang bila diberi materi pelajaran bola

basket,dan sebanyak 25% orang guru berpendapat murid sangat

senang bila diberi materi bola basket. Sebanyak 25% orang guru

yang berpendapat murid jarang senang melakukan praktek bila diberi

materi bola voli,dan sebanyak 75% orang guru berpendapat murid

senang melakukan praktek bila diberi materi bola voli. Sebanyak

25% orang guru yang berpendapat murid kadang-kadang semangat

melakukan gerakan sepakbola, sebanyak 50% orang guru yang

berpendapat murid semangat melakukan gerakan sepakbola,dan

sebanyak 25% orang guru yang berpendapat murid sangat semangat

melakukan gerakan sepakbola.

Tabel 4.27. Presentase Aspek Aktivitas Permainan dari Angket Guru

No Butir Soal 12 14 15 16 Rata - rata

% Senang 100 100 75 75 87,50

% Tidak Senang 0 0 25 25 12,50 2) Permainan dan Olahraga dari Angket Murid.

Butir soal yang digunakan untuk mengetahui minat ini

adalah yang meliputi butir soal no 8, 9, 14 tentang kebutuhan siswa

dalam pelajaran. Sebagaimana tampak pada tabel 21, secara

keseluruhan menunjukan bahwa 994 murid dalam materi aktivitas

permainan dan olahraga dengan nilai 36,40% murid senang

permainan bolavoli, sebanyak 47,90% murid biasa saja dalam

melakukan permainan bolavoli, 15,70% murid tidak senang

melakukan permainan bolavoli.43,60% murid senang terhadap

permainan sepakbola,36,40% murid biasa saja terhadap permainan

sepakbola, 20,00% murid tidak senang terhadap permainan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

75  

 

sepakbola. Sebanyak 44,40% murid senang olahraga permainan

softball, 30,90% murid kadang-kadang senang olahraga. permainan

softball, 24,70% murid tidak senang olahraga permainan softball.

Tabel 4.28. Presentase Aspek Aktivitas Permainan dari Angket Murid

No Butir Soal 8 9 14 Rata - rata

% Senang 36,4 43,6 44 41,33 % Tidak Senang 63,6 56,4 56 58,67

b. Aktivitas Senam dan Atletik.

1) Aktivitas Senam dan Atletik dari Angket Guru.

Butir soal yang digunakan untuk mengetahui minat ini adalah

yang meliputi butir soal no 13, 17, 18 tentang kebutuhan siswa dalam

pelajaran, secara keseluruhan menunjukan bahwa 4 guru dalam

materi aktivitas senam dan atletik dengan nilai sebanyak 25% orang

guru yang berpendapat murid jarang menyukai olahraga lompat jauh,

sebanyak 50% orang guru yang berpendapat murid kadang-kadang

senang dengan pelajaran lompat jauh,dan sebanyak 25% orang guru

yang berpendapat murid senang dengan pelajaran lompat jauh.

Sebanyak 25% orang guru yang berpendapat murid jarang senang

melakukan praktek bila diberi materi roll depan, sebanyak 25% orang

guru yang berpendapat murid kadang-kadang senang melakukan

praktek bila diberi materi roll depan,dan sebanyak 50% orang guru

yang berpendapat murid senang melakukan praktek bila diberi materi

roll depan.100% guru mengetehui setiap murid semangat saat

diberikan materi lari sprint.

Tabel 4.29. Presentase Aspek Aktivitas Senam dan Atletik dari Angket Guru

No Butir Soal 13 17 18 Rata - rata % Senang 25 50 100 58,33 % Tidak Senang 75 50 0 41,67

2) Aktivitas Senam dan Atletik dari Angket Murid.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

76  

 

Butir soal yang digunakan untuk mengetahui minat ini

adalah yang meliputi butir soal no 10, 12 tentang kebutuhan siswa

dalam pelajaran. Sebagaimana tampak pada tabel 21, secara

keseluruhan menunjukan bahwa 994 murid dalam materi aktivitas

senam dan atletik dengan nilai29,00% murid senang melakukan

gerakan roll depan, 39,70% murid kadang-kadang senang melakukan

gerakan roll depan, 36,30% murid tidak senang melakukan gerakan

roll depan.23,70% murid senang melakukan lompat jauh, 39,70%

murid kadang-kadang senang melakukan lompat jauh, 36,50% murid

tidak senang melakukan lompat jauh.

Tabel 4.30.Presentase Aspek Aktivitas Senam dan Atletik dari Angket Murid

No Butir Soal 10 12 Jumlah Rata - rata % Senang 29 23,7 26,35 % Tidak Senang 71 76,3 73,65

c. Aktivitas Akuatik.

1) Aktivitas Akuatik dari Angket Guru.

Butir soal yang digunakan untuk mengetahui minat ini adalah

yang meliputi butir soal no 35 tentang kebutuhan siswa dalam pelajaran.

Sebagaimana tampak pada tabel 18, secara keseluruhan menunjukan

bahwa 4 guru dalam materi aktivitas akuatik dengan nilai 100% guru

tidak pernah memberikan materi renang.

Tabel 4.31. Presentase Aspek Aktivitas Akuatik dari Angket Guru

No Butir Soal 35 Jumlah Rata - rata % pernah 0 0,00 % Tidak pernah 100 100,00

2) Aktivitas Akuatik dari Angket Murid. 

Butir soal yang digunakan untuk mengetahui minat ini

adalah yang meliputi butir soal no 11 tentang kebutuhan siswa dalam

pelajaran. Sebagaimana tampak pada tabel 21, secara keseluruhan

menunjukan bahwa 994 guru dalam materi aktivitas akuatik dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

77  

 

nilai 33,80% murid senang olahraga renang, 35,40% murid kadang-

kadang senang olahraga renang, 30,80% murid tidak senang olahraga

renang.

Tabel 4.32. Presentase Aspek Aktivitas Akuatik dari Angket Murid

No Butir Soal 11 Jumlah Rata – rata % senang 33,8 33,80 % Tidak senang 67,2 67,20

3. Aspek Kinerja Guru Saat Mengajar.

Komponen masukan yang diamati menyangkut aspek kinerja guru

saat mengajar yang diungkap melalui guru dan siswa. Yang diungkap melalui

guru dari persiapan sebelum mengajar, kemudian dari segi siswa melalui

perhatian guru terhadap siswa, dan ketertarikan siswa terhadap guru pada saat

mengajar maupun di luar jam mengajar.

a. Persiapan Guru.

Butir soal yang diungkap dari angket guru no 20, 21, 22, 23

tentang persiapan guru penjasorkes, secara keseluruhan menunjukan

bahwa dari 4 guru menghasilkan 100% guru selalu membuat RPP sebelum

mengajar. Sebanyak 25% guru yang sering membuat program

pembelajaran sebelum mengajar,dan sebanyak 75% guru selalu membuat

program pembelajaran sebelum mengajar.sebanyak 50% guru yang

kadang-kadang melakukan modifikasi baik alat ataupun materi dalam

pembelajaran penjasorkes, sebanyak 25% guru sering melakukan

modifikasi baik alat ataupun materi dalam pembelajaran penjasorkes,dan

sebanyak 25% guru selalu melakukan modifikasi baik alat ataupun materi

dalam pembelajaran penjasorkes.sebanyak 100% guru sebelum mengajar

mempersiapkan alat.

Tabel 4.33. Presentase Persiapan Guru Sebelum Mengajar

No Butir soal 20 21 22 23 Jumlah Rata - rata % persiapan 100 75 50 100 81.25 % tidak persiapan 0 25 50 0 18.75 

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

78  

 

b. Perhatian Guru.

1) Perhatian Guru dari Angket Guru.

Butir soal yang diungkap dari angket guru no 24, 25, 19

tentang perhatian guru terhadap siswa, secara keseluruhan menunjukan

bahwa dari 4 guru menghasilkan 25% guru yang sering menjelaskan

terlebih dahulu teori tentang materi yang akan dipelajari, sebanyak

75% guru selalu menjelaskan terlebih dahulu teori tentang materi yang

akan dipelajari.75% guru yang sering memberikan contoh gerakan

langsung tentang materi yang diajarkan kepada siswa, dan sebanyak

25% guru selalu memberikan contoh gerakan langsung tentang materi

yang diajarkan kepada siswa.25% guru yang selalu mengevaluasi

murid saat pelajaran penjas, 25% guru yang menjawab sering

mengevaluasi murid saat pelajaran penjas,dan 50% guru yang

menjawab kadang – kadang mengevaluasi murid saat pelajaran

penjasorkes.

Tabel 4.34. Presentase Perhatian Guru saat Mengajar dari Angket Guru

No Butir Soal 24 25 19 Jumlah Rata - rata % perhatian 75 25 25 41.67 % Tidak perhatian 25 75 75 58.33

2) Perhatian Guru dari Angket Murid.

Butir soal yang digunakan untuk mengetahui perhatian guru

adalah yang meliputi butir soal no 19, 20, 22, secara keseluruhan

menunjukan bahwa 994 murid menyatakan sebanyak 44,20% murid

menyatakan guru selalu memberikan penjelasan teori kesehatan saat

pelajaran penjasorkes, sebanyak 47,00% murid menyatakan guru

kadang-kadang memberikan penjelasan teori kesehatan saat pelajaran

penjasorkes, sebanyak 8,80% murid menyatakan guru tidak pernah

memberikan penjelasan teori kesehatan saat pelajaran penjasorkes.

Sebanyak 45,10% murid menyatakan guru selalu memberikan contoh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

79  

 

gerakan saat pelajaran penjasorkes, sebanyak 46,10% murid

menyatakan guru kadang-kadang memberikan contoh gerakan saat

pelajaran penjasorkes, sebanyak 8,80% murid menyatakan guru tidak

pernah memberikan contoh gerakan saat pelajaran penjasorkes.

Sebanyak 64,00% murid menyatakan guru selalu membetulkan jika

murid melakukan gerakan yang salah dalam pelajaran penjasorkes,

sebanyak 27,70% murid menyatakan guru kadang-kadang

membetulkan jika murid melakukan gerakan yang salah dalam

pelajaran penjasorkes, sebanyak 8,40% murid menyatakan guru tidak

pernah membetulkan jika murid melakukan gerakan yang salah dalam

pelajaran penjasorkes.

Tabel 4.35. Presentase Perhatian Guru saat Mengajar dari Angket Murid

No Butir Soal 19 20 22 Rata - rata % perhatian 44,2 45,1 64 51,10 % Tidak perhatian 55,8 54,9 36 48,90

c. Kedisiplinan Guru.

1) Kedisiplinan Guru saat Mengajar dari Angket Guru.

Butir soal yang diungkap dari angket guru no 7, 9, 10, 11

tentang sikap kedisiplinan guru terhadap siswa, secara keseluruhan

menunjukan bahwa dari 4 guru menghasilkan 25% guru yang datang

ke sekolah pukul 07.30-07.45 Wib, 50% guru yang datang ke sekolah

pukul 07.15-07.30 Wib, 2 5% guru yang datang kesekolah pukul

06.30-06.45 Wib. 100% guru yang selalu memberikan tugas saat tidak

hadir. 75% guru yang tidak pernah meninggalkan kelas saat

pelajaran,dan 25% guru yang tidak pernah meninggalkan kelas saat

pelajaran. 100% guru yang selalu memakai pakaian olahraga saat

mengajar.

Tabel 4.36. Presentase Kedisiplinan Guru saat Mengajar dari Angket Guru

No Butir Soal 7 9 10 11 Rata – rata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

80  

 

% disiplin 25 100 75 100 75 % Tidak disiplin 75 0 25 0 25

2) Kedisiplinan Guru saat Mengajar dari Angket Murid.

Butir soal yang diungkap dari angket murid no 25, 26, 27, 28

tentang sikap kedisiplinan guru terhadap siswa, secara keseluruhan

menunjukan bahwa dari 994 murid menghasilkan sebanyak 70,70%

murid menyatakan guru selalu berpakaian training dan kaos pada saat

mengajar, sebanyak 20,80% murid menyatakan guru kadang-kadang

berpakaian training dan kaos pada saat mengajar, sebanyak 8,50%

murid menyatakan guru tidak pernah berpakaian training dan kaos pada

saat mengajar.sebanyak 15,40% murid menyatakan guru selalu

mengajarkan materi yang sama, sebanyak 27,50% murid menyatakan

guru kadang-kadang mengajarkan materi yang sama, sebanyak 57,10%

murid menyatakan guru tidak pernah mengajarkan materi yang sama.

Sebanyak 14,30% murid menyatakan guru selalu meninggalkan kelas

sebelum jam pelajaran habis, sebanyak 44,80% murid menyatakan guru

kadang-kadang meninggalkan kelas sebelum jam pelajaran habis,

sebanyak 40,90% murid menyatakan guru tidak pernah meninggalkan

kelas sebelum jam pelajaran habis. Sebanyak 4,80% murid menyatakan

guru selalu tidak masuk sekolah, sebanyak 39,00% murid menyatakan

guru kadang-kadang tidak masuk ke sekolah, sebanyak 56,10% murid

menyatakan guru tidak pernah tidak masuk ke sekolah.

Tabel 4.37. Presentase Kedisiplinan Guru saat Mengajar dari Angket Murid

No Butir Soal 25 26 27 28 Rata - rata

% disiplin 70,7 57,1 40,9 56,1 56,2 % Tidak disiplin 29,3 42,9 59,1 43,9 43,8

d. Interaksi dengan Guru saat Mengajar dari Angket Murid.

Butir soal yang diungkap dari angket murid no 18, 23, 29, 30

tentang sikap interaksi guru dengan murid, secara keseluruhan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

81  

 

menunjukan bahwa dari 994 murid menghasilkan sebanyak 11,40% murid

selalu bertanya saat pelajaran penjasorkes, sebanyak 66,60% murid kadang-

kadang bertanya saat pelajaran penjasorkes, sebanyak 22,00% murid tidak

pernah bertanya saat pelajaran penjasorkes. Sebanyak 26,30% murid selalu

bertegur sapa dengan guru,62,70% murid kadang-kadang bertegur sapa

dengan guru, sebanyak 11,00% murid tidak pernah bertegur sapa dengan

guru. Sebanyak 9,40% murid menyatakan guru selalu menghukum bila

melakukan gerakan yang salah, sebanyak 32,90% murid menyatakan guru

kadang-kadang menghukum bila melakukan gerakan yang salah, sebanyak

57,70% murid menyatakan guru tidak pernah menghukum bila melakukan

gerakan yang salah. Sebanyak 13,20% murid selalu dimarahi guru

penjasorkes, sebanyak 28,80% murid kadang-kadang dimarahi guru

penjasorkes, sebanyak 58,00% murid tidak pernah dimarahi guru

penjasorkes.

Tabel 4.38. Presentase Interaksi dengan Guru saat Mengajar

No Butir Soal 18 23 29 30 Rata – rata % ramah 11,4 26,3 57,7 58 38,35 % Tidak ramah 88,6 73,7 42,3 42 61,65

4. Aspek Motivasi Siswa.

Butir soal yang diungkap dari angket murid no 15, 24, 21 tentang

motivasi murid untuk mengikuti pelajaran penjasorkes, secara keseluruhan

menunjukan bahwa dari 994 guru menghasilkan sebanyak 18,00% murid

mengikuti pelajaran penjasorkes karena bisa bebas diluar kelas, bisa bermain

olahraga yang disukai, menyehatkan, sebanyak 39,10% murid mengikuti

pelajaran penjasorkes karena bisa bebas diluar kelas, bisa bermain olahraga

yang disukai, sebanyak 42,10% murid mengikuti pelajaran penjasorkes karena

mengikuti pelajaran penjasorkes karena bisa bebas di luar kelas. Sebanyak

11,00% murid mengikuti pelajaran penjasorkes karena guru penjasorkes

sering berkata kasar, sebanyak 32,30% murid mengikuti pelajaran penjasorkes

karena bisa guru penjasorkes kadang - kadang berkata kasar, sebanyak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

82  

 

56,70% murid mengikuti pelajaran penjasorkes karena guru penjasorkes tidak

pernah berkata kasar. Sebanyak 34,30% murid selalu mendapat nilai bagus

dalam mata pelajaran penjasorkes, sebanyak 60,00% murid kadang-kadang

mendapat nilai bagus dalam mata pelajaran penjasorkes, sebanyak 5,70%

murid tidak pernah mendapat nilai bagus dalam mata pelajaran penjasorkes.

Tabel 4.39. Presentase Aspek Motivasi Murid saat Pelajaran Penjasorkes

No Butir Soal 15 24 21 Rata - rata % termotivasi 42,1 56,7 34,3 44,37 % Tidak termotivasi 57,9 43,3 65,7 55,63

5. Aspek Kelengkapan Perlengkapan Pembelajaran.

Komponen diamati yang menyangkut aspek sarana dan prasarana

pembelajaran, yang terdiri dari sub aspek sarana dan prasarana yang diperoleh

dari angket guru pendidikan jasmani dan murid. Untuk kebutuhan tersebut,

selanjutnya data hasil temuan dideskripsikan berdasarkan setiap butir pada

indikator yang sama.

a. Sarana dan Prasarana aktivitas Pengembangan.

Butir soal yang diungkap dari angket guru no 27, 33, 34 tentang sarana

dan prasarana aktivitas pengembangan, secara keseluruhan menunjukan

bahwa dari 4 guru menghasilkan nilai 100% guru menjawab alternatif C yang

menggambarkan semua guru menjawab terdapat 1 bak pasir lompat di

sekolahan. Sebanyak 75% orang guru menjawab sarana lembing yang tersedia

> 10 buah ,sebanyak 25% guru menjawab jumlah lembing yang tersedia < 10

buah. Sebanyak 100% guru menyatakan sarana dan prasarana tolak peluru

disekolahan tidak ada.

Tabel 4.40. Presentase Sarana dan Prasarana Aktivitas Pengembangan

No Butir Soal 27 33 34 Rata - rata % Sangat mencukupi 100 75 0 58,33 % Sangat Kurang 0 25 100 41,67

b. Sarana dan Prasarana Aktivitas Permainan dan Olahraga.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

83  

 

Butir soal yang diungkap dari angket guru no 26, 29, 30, 31 tentang

sarana dan prasarana aktivitas permainan dan olahraga, secara keseluruhan

menunjukan bahwa dari 4 guru menghasilkan nilai 100% guru menyatakan

terdapat prasarana Lapangan sepakbola, bolavoli, bolabasket, batminton, bak

pasir. Sebanyak 50% guru menjawab jumlah bola basket yang tersedia < 10

bola,dan sebanyak 50% guru menjawab jumlah bola basket yang tersedia < 5

bola. Sebanyak 100% guru menjawab sarana bola voli yang tersedia > 10

bola. Sebanyak 50% orang guru menjawab sarana bola sepak yang tersedia >

10 bola, sebanyak 25% guru menjawab jumlah bola sepak yang tersedia < 10

bola, dan sebanyak 25% guru menjawab jumlah bola sepak yang tersedia < 5

bola.

Tabel 4.41. Presentase Sarana dan Prasarana Aktivitas Permainan

No Butir Soal 26 29 30 31 Rata - rata % Sangat mencukupi 100 50 100 50 75 % Sangat Kurang 0 50 0 50 25

c. Sarana dan Prasarana Aktivitas Senam.

Butir soal yang diungkap dari angket guru no 32 tentang sarana

dan prasarana aktivitas senam, secara keseluruhan menunjukan bahwa dari

4 guru menghasilkan skor 47 (56%) mengatakan sarana dan prasarana

senam terdapat diatas 10 matras, skor 37 (44%) mengatakan sarana dan

prasarana senam terdapat 2 matras.

Tabel 4.42. Presentase Sarana dan Prasarana Aktivitas Senam.

No Butir Soal 32 Rata – rata % Sangat mencukupi 50 50 % Sangat Kurang 50 50

d. Sarana dan Prasarana Aktivitas Air.

Butir soal yang diungkap dari angket guru no 28 tentang sarana

dan prasarana aktivitas air, secara keseluruhan menunjukan bahwa dari 4

guru menghasilkan 100% guru menyatakan sarana dan prasarana renang

tidak ada.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

84  

 

Tabel 4.43. Presentase Sarana dan Prasarana Aktivitas Air

No Butir Soal 28 Rata - rata % Sangat mencukupi 0 0 % Sangat Kurang 100 100

 e. Sarana dan Prasarana Pembelajaran dari Angket Murid.

Butir soal yang diungkap dari angket guru no 13, 16, 17 tentang

sarana dan prasarana pembalajaran, secara keseluruhan menunjukan

bahwa dari 994 muridmenghasilkan nilai 28,70% murid sarana dan

prasarana atletik > 10 buah, sebanyak 37,40% murid menyatakan sarana

dan prasarana atletik < 5 buah buah, sebanyak 33,90% murid menyatakan

tidak ada sarana dan prasarana atletik. Sebanyak 38,60% murid

menyatakan sarana dan prasarana bola voli > 10 buah, sebanyak 43,90%

murid menyatakan sarana dan prasarana bola voli < 5 buah buah,

sebanyak 17,50% murid menyatakan tidak ada sarana dan prasarana bola

voli. Sebanyak 18,00% murid menyatakan sarana dan prasarana bola

basket > 10 buah, sebanyak 31,30% murid menyatakan sarana dan

prasarana bola basket < 5 buah buah, sebanyak 50,70% murid

menyatakan tidak ada sarana dan prasarana bola

Tabel 4. 44. Presentase Sarana dan Prasarana 

No Butir Soal 13 16 17 Rata - rata % Sangat mencukupi 28,7 36,6 18 27,77 % Sangat Kurang 71,3 63,4 82 72,23

 

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

 

85  

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan kesimpulan analisis data dan pembahasan yang telah

diungkapkan pada BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kendala dalam

pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar

yang dilihat dari faktor guru, siswa dan kelengkapan pembelajaran secara umum

yaitu kebugaran jasmani yang dimilki siswa masih rendah, minat dan motivasi

untuk mengikuti pelajaran penjasorkes masih kurang, perhatian guru penjasorkes

terhadap siswa saat pelajaran masih kurang,sarana dan prasarana pembelajaran

penjasorkes masih kurang. Dari hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kondisi kebugaran jasmani siswa masih rendah.

2. Minat dan Motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran penjasorkes masih

kurang,terutama pada materi pembelajaran Senam, Atletik, dan Akuatik.

3. Pada saat pembelajaran pejasorkes perhatian guru terhadap siswa masih

kurang maksimal dan disaat pembelajaran penjasorkes dimata siswa guru

kurang menarik.

4. Sarana dan prasarana di sekolahan kurang mencukupi,terutama pada sarana

dan prasarana aktivitas air, dan senam masih sangat kurang.

B. Implikasi

Dari kesimpulan di atas di SMA Negeri Kebakramat Karanganyar tahun

pelajaran 2011/2012 terdapat beberapa kendala dalam pembelajaran yang akan

berdampak dalam pembelajaran antara lain:

1. Siswa tidak dapat berkonsentrasi penuh pada saat diberikan materi

pembelajaran penjasorkes, dan tidak dapat melaksanakan gerakan yang

diperintahkan guru,semua itu dikarenakan kondisi kebugaran jasmani siswa

rendah, sehingga dapat mengakibaatkan tujuan pembelajaran penjaas tidak

bisa terlaksana sesuai yang diharapkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

86  

 

2. Tujuan pembelajaran tidak tercapai sesuai dengan yang diharapakan dalam

pembelajaran penjasorkes karena motivasi dan minat siswa dalam mengikuti

materi pelajaran masih sangat rendah.

3. Bentuk kelakuan dan tindakan guru terhadap siswa yang dapat diterima siswa

maupun yang tidak dapat diterima akan menimbulkan hal - hal akan

mempengaruhi jalannya pembelajaran yang mana mempengaruhi siswa

terhadap pembelajaran antara lain kesenangan, malas, tidak mentaati aturan

dalam pelajaran.

4. Sarana dan prasarana yang mencukupi akan terjadinya proses pembelajaran

yang baik untuk siswa, sebaliknya apabila kurang akan menghambat untuk

mencapai tujuan pendidikan secara maksimal.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat dikemukakan antara

lain sebagai berikut:

1. Perlu ditingkatkannya kebugaran jasmani siswa agar saat praktek dilapangan

siswa siap dengan materi yang diberikan oleh guru dan menjalankan perintah

gerakan guru, dalam hal ini guru harus sering mengevaluasi keadaan

kesehatan peserta didiknya.

2. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan guru

penjasorkes hendaknya harus menciptakan suasana yang kondusif,

menyenangkan, dan menarik perhatian siswa, sehingga siswa termotivasi

untuk mengikuti pembelajaran penjasorkes, disini guru harus lebih kreatif

untuk menyampaikan materi pembelajaran.

3. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal Intansi yang

berkaitan dengan pengembangan pendidikan hendaknya memperhatikan

kelengkapan pembelajaran khususnya sarana dan prasarana penjasorkes agar

dalam proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

4. Para guru pendidikan jasmani di SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar

diharapkan selalu berinisiatif dan berinovasi dalam mengembangkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: STUDI TENTANG KENDALA DALAM PEMBELAJARAN …/Studi...studi tentang kendala dalam pembelajaran penjasorkes di sma negeri kebakkramat karanganyar tahun ajaran 2011/2012 skripsi oleh

87  

 

kemampuan dan keahliannya, khususnya yang berhubungan dengan

perencanaan dan pelaksanaan pengajaran yang sesuai.

5. Hasil penelitian ini merupakan gambaran secara umum kondisi pembelajaran

penjasorkes di SMA Negeri Kebakkramat Karanganyar sehingga diperlukan

penelitian yang lain untuk mencari pemecahan dari berbagai permasalahan

yang telah dikemukakan.

 

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user