studi takaran dan sumber kalsium pada pertumbuhan dan ......meningkatkan hasil polong kering kacang...

9
I.LJ.U. I . . . . L. v SEM INAR NAS IONAL UMP- BPTP 001 STUDI TAKARAN DAN SUMBER KALSIU t>ADA PERTUMIHAN DAN HASlL TAHAMAN KACANG TANAH (Arachis hypoaea L.) VARIETAS K!E!UNCI Bistok Husiho\n Sirnanjuntak; Suh�ti; Francisca Siddha Puruhita · Abstr�k · Unsur hara Ca merupakan hara yang paling menent ukan tingkat keber . nasan polong kacang tanah. Oleh karena itu pcrlu dilakukan penel itian mengenai takara dan sumber kalsi um pada peumban dan basil tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) varietas Kelinci. Penelitian ini dilaksanakan p ada tanggal 19 Agustus 2000 sampai dengan tanggal 22 Noember 2000. Tempat peneliti an di De . sa Gil i ng, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Pada jenis tanah latosol coklat merah tua dengan keti nggia n 489 m diatas peukaan )aut. · Tujuan peneliti an ii adalah untuk mengetah ui pengaruh mas i ng-masi ng perluan takaran dan swnber kalsium (Ca) serta pengaruh interaksinya terhadap peumbuhan dan basil tanaman kacang tanah variet� Kelinci. Penelitian ini menggunakan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (K) Faktorial dengan dua faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah sumber Ca yang terdiri atas dolomit (Ca Mg (C03h), kaptan (CaC03) dan gypsum (CaS04), sedangkan faktor kedua adalah taka ran Ca yang meliputi 0 kg Cha, 50 kg Calha, l 00 kg Calha dan 150 kg Ca. Basil penelitian di analisa dengan metode sidik ragam dan untuk mengetaimi perbedaan masing-masing perlu sumber dan takaran Ca digunakan uji Jarak Berganda Duncan 5 %. Berdasarkan hasil pcneliti an ini dapat ditarik kesi.mpul bahwa pemberian berbagai macam takaran Ca yang dicobakan pada tanaman kacang tanah varietas Kelinci secara nyata tidak berpengaruh terhadap komponen pertbuhan dan hasil taman, perlakuan sumber Ca yaitu kaptan, yang cubakan pada tanaman kacang tanah vari etas Kelinci seca nyata mempengaruhi peningkatan jumlah daun, jumlah biji per tanaman, ber at kering biji per petak netto dan berat kering polong per petak netto dan tidak terdapat interaksi antara perlakuan takaran n sumber Ca pada s emua parameter yang di amat i . Kata Kunci: Takaran Ca. sumber Ca, kacang tanah varietas Kelinci Pcndahuluan Tanah yang mecgang cukup kalsium akan menghasilkan polong kacang tanah berkaJitas ti nggi . Cn tersedianya kalsium di . _dalam tan akan memberikan pertmnbuhan vegetatif yang baik, ?ermbuh po ! ong yang optimal dan berisi penuh. Pemberian kal�ium dalam tanah mempunyi t u juan yaitu untuk menambah ketersediaan unsur Ca. Unsw . . Ca merupakan hara yang paling menentukan tingkat kebeasan polong kacang tapah. Oleh karena itu, ketersediaannya dalam bt�goi cu�up sangat dibutuhkan (Adisarwanto, 2000). Kenyat aan ini menunjukkan pentingnyn peny.diaun hlsiu disekitm· polong mLlda dun akar tanaman (Sumao, 1987). Deng dcmi ki an pc;wmbahun l:alsium disekiter polong rnembantu pen yediaan kalsium bagi tanaman.dan dapat diserap langsung oleh akar dan kulit polong yang masih muda. Hasil p enelitian Gani, Tanjung dan Beli ( 1992) menunju!d<an bwa pemupukan dengan mengg . unakan dolomit 5 ior/ha dupat meningkatkun hasil polong clan hiji kacang tanah 550 'Yo 'lebih tinggi dibandi ngkan hasil dari petakan tnnpa pengapur�m . Sedangkan hasil peneli ti an · Sutarto, Hutami dan uprin! i (I 98 7), pembcriun kaplan dengan takaran J ton/ha Japa! s Per�anld

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • I.LJ.U. I . Cl . \J . c;;I . L. . v

    � SEMINAR NASIONAL

    UMP- BPTP .2 001

    STUDI TAKARAN DAN SUMBER KALSIU!\1 t>ADA PERTUMIHJUAN

    DAN HASlL TAHAMAN KACANG TANAH (Arachis hypo�;aea L.) VARIETAS K!E!UNCI

    Bistok Husiho\2-n Sirnanjuntak; Su�h�ti; Francisca Siddha Puruhita ·

    Abstrt��k · Unsur hara Ca merupakan hara yang paling menentukan tingkat keber.nasan polong kacang

    tanah. Oleh karena itu pcrlu dilakukan penelitian mengenai takara.n dan sumber kalsium pada pertumbuhan dan basil tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) varietas Kelinci. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2000 sampai dengan tanggal 22 No\fember 2000. Tempat penelitian di De.sa Giling, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Pada jenis tanah latosol coklat merah tua dengan ketinggian 489 m diatas perrnukaan )aut.

    ·

    Tujuan penelitian i.ni adalah untuk mengetahui pengaruh masing-masing perlakuan takaran dan swnber kalsium (Ca) serta pengaruh interaksinya terhadap pertumbuhan dan basil tanaman kacang tanah variet� Kelinci. Penelitian ini menggunakan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah sumber Ca yang terdiri atas dolomit (Ca Mg (C03h), kaptan (CaC03) dan gypsum (CaS04), sedangkan faktor kedua adalah taka ran Ca yang meliputi 0 kg Calha, 50 kg Calha, l 00 kg Calha dan 150 kg Calha. Basil penelitian dianalisa dengan metode sidik ragam dan untuk mengetaimi perbedaan masing-masing perlakuan sumber dan takaran Ca digunakan uji Jarak Berganda Duncan 5 %.

    Berdasarkan hasil pcnelitian ini dapat ditarik kesi.mpulan bahwa pemberian berbagai macam takaran Ca yang dicobakan pada tanaman kacang tanah varietas Kelinci secara nyata tidak berpengaruh terhadap komponen pertwnbuhan dan hasil tanaman, perlakuan sumber Ca yaitu kaptan, yang (jicubakan pada tanaman kacang tanah varietas Kelinci secara nyata mempengaruhi peningkatan jumlah daun, jumlah biji per tanaman, berat kering biji per petak netto dan berat kering polong per petak netto dan tidak terdapat interaksi antara perlakuan takaran dan sumber Ca pada semua parameter yang diamati . Kata Kunci: Takaran Ca. sumber Ca, kacang tanah varietas Kelinci

    Pcndahuluan Tanah yang mecgandtmg cukup kalsium akan me.nghasilkan polong kacang tanah

    berk'uaJitas tinggi . Cn:m� tersedianya kalsium di. _dalam tanah akan memberikan pertmnbuhan

    vegetatif yang baik, ?ert:.1mbuhan po !ong yang optimal dan berisi penuh. Pemberian kal�ium dalam tanah mempuny�i tujuan yaitu untuk menambah ketersediaan unsur Ca. Unsw.. Ca

    merupakan hara yang paling menentukan tingkat kebernasan polong kacang tapah. Oleh karena

    itu, ketersediaannya dalam bt�go;-i cu�up sangat dibutuhkan (Adisarwanto, 2000). Kenyataan ini

    menunjukkan pentingnyn penyt:.diaun hlsiurn disekitm· polong mLlda dun akar tanaman (Sumarno,

    1987). Dengru1 dcmikian pc;wmbahun l:alsium disekiter polong rnembantu penyediaan kalsium bagi tanaman.dan dapat diserap langsung oleh akar dan kulit polong yang masih muda.

    Hasil penelitian Gani, Tanjung dan Beli ( 1992) menunju!d

  • meningkatkan hasil polong kering kacang tanah dari I ,7 ton/ha menjadi 2 tonlha. Penelitian

    Nugraheni (I 998) dcngan mcnggt111:1kan gipstHn :!00 kg/lw pndn lannh Entisnl sudnh mnmptl

    menekan jumlah polong hampa sebesar 4 7,8 % dibandingkan tanpa perlakuan gipsum Semua hasil penelitian ini menunjukkan bahwa respon kact1ng tanah terhadap takarun dan sumber Ca yang berbeda akan memberikan tanggapan atau respon yang berbeda pula pada pertumbuhan dan produksi kacang tanah. sebab sumber Ca y�ng berbeda akan memiliki % Ca dan unsur-unsur lain

    yang juga bcrbeda.

    Berdasarknn Jatar bulakung di alas maka perlu diudakan pcnclitian tentang takaran dan

    sumber pupuk Ca yang tepat, khususnya untuk jenis tanah latosol coklat merah tu.a dan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman kacang tanah serta produksinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Sehingga penelitian ini beftujuan untuk: mengetahui pengaruh berbag

  • · Penyiangan dilakui�an !;csu�i dengan kondisi, gulma di lapangan dan dilaksanakan mulai

    tunur dua minggu setela!: ·i.::m:rn. Pf;nyiangan pettama dila�sanakan pada umur 14 hst, penyiangan

    selanjutnya umur 23 hst :.1:.::n p:;.�,y:9.ngan terakhir umur 46 hst.

    Pemanenan diluh::�an ;-;r,d?. ·se1at kacang tanah telah ·mem

  • Pemberian Taka ran dan ·sum be�· Ca Terhadap Komponcn Pertumbuhan Perttunbuhan :Er!a"S�::J dit-..:cnjukkan oleh pertambaban ukuran dan Ler'it dari j aringan

    . . tanaman yang tidak d[·.pat bi1i}:. Pertambahan ukur9.n dan bt!:rut jaringan tar.aman mencennink&n bcrtambahnya protoplasmr;; y:,mg memungkinkan terjadi karcna baik ukurun set mUllpL;n ]umlalmya bertambah. Pert..:r.r..buh� tanamah ini dapat ditandai dengan berkembangnya b.•gianbagian dari tanaman yang ter:::ermin antar.a lain dari hasil pengukuran terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat bn:mgkasan basah dan berat bnmgkasan kering tanaman. Tinggi tanaman pada saat akhir fase vegetatif berakhir.(35 HST) dengan perlakuan sumber Ca sating tidak berbeda nyata sedangk an pad a perlakLtan takaran Ca, penambahan takaran h ingga 150 kg Calha menghasilkan tinggi ts'laman yang tidak berbeda nyata dengan takaran 0 kg Calha (Tabel 2.). Hal ini diduga karena�a�1pa pcnambahat1 (a (takaran .o kg Ca/hu) telah meinbcrikan tinggi tanaman yang optimum ser,ir:zga pe.r.ambahan takaran sclanjutnya tidak dapat meningkatkan tinggi

    · tanaman secara :1yat2 . ." Seda:tg�t:m pengamatan selintas tinggi ta!laman pada saat panen {Tabel 2.) menunjuk.l(an bahw3 :0sd!:.. t�_!(r,:�.n 0 kg Calha r.nempu me!1ghasi1kan tinggi tanaman rata-rata 68.0S em dan hasil i·r-i te�[::� s-�s�ai dengan basil �cnclitian y2itt: antara 55 em sampai 70 em (Ruchjaniningsih dkl

  • bahwa knndungan rl yang dicobakan pada tanam�n, jumlah daunnya tidak berbedn nyata dengan takaran renda.l": (0 kg Calha). Hal ini diduga bahwa meskipun Ca. dalam t�nah tersedia banyak namun hanya sedikit yang diambil oleh tanaman

    melalui ;ylern menuju ke dnun (Bleds oe el.fl., 1949 da/am Gascha dan Davis). Selain itu kandungan Ca terscdir. haik padu awnl penartaman rnaupun pada 65 HST berharkat sangut tinggi

    (Tabel 1.) sehingga diduga ketersediaan Ca untuk. pertumbuhan tanaman sudah memenuhi kebutuhan Ca. p

    .ada tanaman.

    Pada berat brangkasan basah (Tabel 2.) menunjukkan bahwa perlakuan sumber Ca yang

    dicobakan tidak memu�iukkan perbedaan berat brangkasan basah secara .nyata. Tinggi tanaman �

    . dan jumlah daun ya:n3 !erbentuk mempengaruhi tanaman dalam menyerap air, unsur hara dan fotosintat sehingga did�!ga 2:,sn mempengaruhi bernt brangkas

  • Oleh karena iitu bw;t kering tanaman secar� tidak langsung dapat digunakan untuk melihat keadaan produksi tanaman . Hal ini dapat terjadi karena berat kering selalu menunjuJ.:kan keadaan biomasn (senyawa organik) sc-:;am keselw·uhan yang ada pada tanaman. Umumnya bila biomasa tanaman ti.nggi maka senyawa organik yang dihasi l.kan tanaman secara keseluruhan juga tinggi dan keadaan ini berurti produksi tanaman juga tinggi sehingga st;cara tidak langsung berat kering tanaman juga menggaJrlbarkan keadaan populasi ·tanaman (Gardner, 1991 ) .

    I

    · Analisi� jumlah polong to tal per tanaman memmjukkan bahwa antar perlakuan sumber

    dan tnkaran Ca saling tidal< bga:: takaran rendah (0 kg Calha) dengan demikianjumlah polong total per tanarnan yang dihesi!kan pada be�bagai macam takaran yang d1cobakan saling tidak berbeda

    f-o_ o_I_om-it --�-J-7_.3_2-+--3s_._o:, _ .. -�--�--' '_�

    .. _7_1 -a -+--5-2. _s _l _ab-r�J?-:12-;;-- -T1-:-29-; -581�6-ab -24�3-2-a--· ··-s:;��·2-

    Kaptan 19.77 3 9. 04a 21.05a 58.3!b 38.28a 17.68a 613.85b 24.69a 896.63 h �------�----·-+-------r------+-------·4-------��----+--------�---- --------

    Gypsurn 15 .4 2 35.!1 a 19.69a 52.48u 37.32a 17.09a S30.35a 24.086a 747.61 �------�----�------�-------�------�-------L------�-------L------�-- -�--

    Takaran I • •

    (k� Calha) �����----�------�------�------�------�------�------�------�-------17.92 37.6 a 19.68·a 53 . 87 a 37.05 a 0 17.15 a 553.59a 24.01 a 824.16

    ---50 16.72. 36.25 a 19.98 a

    100 16.96 37. 1 8 a 20.22 a

    150 16.48 37.2 a 20.72 a

    54.075 a 37.53 a

    54.75 a 38.258 a ·

    --55.05 a 38.269 a

    17.34 a 558.68 a 24.26 a

    17.39 a 593.97 a: 24.47 a

    5a 830.39

    a 851.24

    ------�------ --+------��---17.54 a 595.30 a 24 .7 3 a I

    858.69 7a �--�--�--�����-�-��--�------�------�-------�-------L---.·-.--- ·· ---- ---

    Keterangan: JPH: Jumlah Polong Hampa JPT: Jumlah Polong Total JPI: Jumlah Polong ls1 JB : Jumlah biji BK: Berat kering BKB: Bernt keririg Biji BKP: Berat k0ring Polong t: tanaman n : Petak netto, . bt : butir

  • Jurnlah polcn:; i:.;i per tanaman berdas�rkan uji Jarak Berganda Duncan 5% menunjukkan

    bahwa perlakuan swnbcr dan trJw.ran Ca menghasilkanjumlah polong isi per tanaman yang ::>aling

    tidak berbeda nyata {'£\:,bel:::.). Jumlah polong isi TK�r tanamc:n dipengamhi oleh jumlah polong

    total per tanaman yi:lrJ.J t:;::rbentu.k. Jumlah polone total per tanaman yang terbentuk dengan

    perlakuan sumber dtn -�1!

  • disimpan sebelumnya (Bunting dan And erson, 1960 dalam P.S. Reddy). Dengan demikian biji

    yang terbentuk tida!' ;-,1r� .• npt1 mencapai potcnsi gtmotisnya schingga ukuran biji yang dinyatakan

    dalam berat kering bijj per 100 butir pun menjadi lebih rendah {Tabel 3.) daripada deskripsi

    tanaman.

    Jumlah biji pe:: tanarnan pada perlakuan kaptan nyata lebih tinggi dibandingkan gypsLir.J.

    (Tabel 3.) namun berz,t bring biii per 100 bu�ir (Tabel 3.) antar per.lakuan sumber Ca salir.g tidak

    berbec!i nyata sehingga berat keri ng biji per tanaman antar perlakuan sumber Ca juga saiing ti

  • Kczimpulan

    I. Perlakuan berbagtd J;,acam takaran Ca yang dicobakan pad� hmaman kacang tanah varictas

    Kelinci secara nyatz. tidak mam;Ju mempengaruhi kcmponen pertumbuhan dan hasil tanaman

    yang meliputi: tmggi ·tanaman, jumlah daun, berat br�mgkasan basah tanaman, berat

    brangkasan kering tl;l.naman, jumlah polohg total per tanaman, jumlah polong isi per tanaman,

    jumlah biji per tanaamn, bcrat kering b ij i per tanamun, bcmt 1mring biji per petak netto, berat

    kering polong per tanuman dan berat kering polong per petuk nctto.

    2. Perlakuan sumber Ca yaitu kaptan, yang dicobakan pada t!ll)aman kacang tanah varietas ·

    Kelinci secara nyata mampu mempengaruhi.peningkatan komponen pertmnbuhan tanaman � .

    .

    yaitu jumlah daun d;.:n komponen basil yang meliputi: jumlah biji per tanaman, berat kering

    biji per petak nett0 dan bcrat kering po.long per petak netto.

    3. Tidak terdapat intcraksi antara perlakuan takanm dan sumber Ca pada semua parameter yang

    diarnati.

    Da ftar Pust&�a

    Adisarwanto, T. 2000. Mcningkatkan Produksi Kacang Tanah di !..ahan Sawah dan Lahan kcring. Penebar Swadaya, Jakarta. 87 hal.

    Ariani. 1991. Pengaruh Kedalaman Penempatan Kapur (CaC03) dan Saat Pemberian Terhadap Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Varietas Tapir. Sk:ipsi-Sl. Fakultas Pertanian Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

    Buckman, Hany 0. Dun Nyle Brady. I 982. llmu Tanah. Bhatara karya Aksara, Jakarta. Gani, A., A. Tanjung dan Mike J. Bell. 1992. Pengelolaan Lahan Masam untuk Kacang Tanah.

    Da!am Perbaikan Komponcn Teknologi Budidnya Kacang Tanah.Departemen Pertanian. Badan Penelitian dan Pengcmbangan Pc1tanian, Malang. Hal. 62- 75.

    Gardner P., Franklin. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI- Press. Jakarta. Gascho,G.J. and J.G Duvis. 1994. "Mineral Nutrition", in The Groundnut Crop, Eds. J. Smartt

    (London, Glasgow, New York, Tokyo, Melbourne, Madras: Chapman & Hall). Jones, U. 1979. Fertilizers and Soil Fertility. Reston Publising Company, Virginia. Nugraheni, Dwi Sari. 1998. Respon Tiga Varictns Kac.ang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap

    · Pemberian Gipsum di Desa Jambegede. Tesis-Sl Umurn. Fakqltas;'Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. 48 hal.

    Reddy, P.S. Physiology in grOLmdnut. Eds. P.S. Reddy (India: iCAR, I 988). Ruchjaniningsih, Ali lmran, Muh. Thamrin dan M. Zain Knmo. 2000. Penampilan fenotipik dan

    Beberapa Parameter Gcnctik dclapan Kultivar Kucang Tanah pada Lahan Sawah. Zuriat, vol. 11 No. 1.

    Sumamo. 1987. Teknik Budidaya Kacang Tanah. Pencrbit Sinar Baru, Bandung. 79 hal. Sutarto, lg. V., S. Hutmni, Y. Supriati. 1987. Pengmuh Pengapuran dan Pemupukan terhadap

    Pt.:r�JJ!lJbuhan dan hasiJ Kacang Tanah. Penelitian Pertanian. 7 (1): 25- 28. Trustinah. 1993. Bioiogi Kacang Tanah. P. 9-23 dalam Kasno et.al. (ed) MonografBalittan Malang. Pusat Penchti:m dan Pcngembangan Tanaman Pangan.

    Sem Nas Peran Teknlgi-Studi Takaran dan Sumber Kalsium pd Kc Tanh._Page_01Sem Nas Peran Teknlgi-Studi Takaran dan Sumber Kalsium pd Kc Tanh._Page_02Sem Nas Peran Teknlgi-Studi Takaran dan Sumber Kalsium pd Kc Tanh._Page_03Sem Nas Peran Teknlgi-Studi Takaran dan Sumber Kalsium pd Kc Tanh._Page_04Sem Nas Peran Teknlgi-Studi Takaran dan Sumber Kalsium pd Kc Tanh._Page_05Sem Nas Peran Teknlgi-Studi Takaran dan Sumber Kalsium pd Kc Tanh._Page_06Sem Nas Peran Teknlgi-Studi Takaran dan Sumber Kalsium pd Kc Tanh._Page_07Sem Nas Peran Teknlgi-Studi Takaran dan Sumber Kalsium pd Kc Tanh._Page_08Sem Nas Peran Teknlgi-Studi Takaran dan Sumber Kalsium pd Kc Tanh._Page_09Sem Nas Peran Teknlgi-Studi Takaran dan Sumber Kalsium pd Kc Tanh._Page_10