studi metode penyuluhan terhadap...

113
STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN SEHAT DI DEPOK Skripsi Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I) Disusun oleh : PUTRI RATNA WULAN Nim: 108052000007 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Upload: trandiep

Post on 07-May-2018

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU

BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

SEHAT DI DEPOK

Skripsi

Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Sosial Islam (S. Sos. I)

Disusun oleh :

PUTRI RATNA WULAN

Nim: 108052000007

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 3: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 4: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar di Strata Satu (S-1) di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 Januari 2013

Putri Ratna Wulan

Page 5: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

ABSTRAK

Putri Ratna Wulan

Studi Metode Penyuluhan Terhadap Perilaku Berdagang Pada Kelompok

Pedagang Makana Sehat Di Depok.

Makanan menempati posisi terpenting dalam kehidupan masyarakat. Makanan

yang sehat dan halal dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh. Sekarang ini banyak

makanan yang beredar dan mengandung bahan tambahan pangan berbahaya. Dan

banyak pedagang kaki lima yang masih menggunakan bahan tambahan pangan

berbahaya. Oleh karena itu dibentuklah satu program kelompok pedagang makanan

sehat salah satu dampingan Masyarakat Mandiri-Dompet Dhuafa. Fokus utama

program ini berusaha mengusung isu perubahan penggunaan bahan tambahan pangan

berbahaya kebahan tambahan pangan yang aman. Melalui program ini perlu adanya

pendampingan dan pemmbinaan secara intens untuk mengawali dan membina

perubahan sikap, prilaku, dan pengetahuan pedagang kaki lima.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

penerimaan pedagang pada program penyuluhan, mengetahui metode apa yang

digunakan pendamping pada program KPMS, dan perubahan apa saja yang dialami

pedagang selama mengikuti program. Metode yang digunakan pada penelitian ini

adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dengan cara

observasi, wawancara mendalam, dokumentasi. Analisis data menggunakan

tiangulasi yaitu menchek data yang didapat dari informan yaitu pendamping,

pedagang, konsumen untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka penulis akan menjelaskan

secara singkat hasil penelitian tersebut. Penerimaan pedagang pada program KPMS

diterima dengan positif oleh para mitra, dengan mengikuti kegiatan selama

penyuluhan dan merubah perilaku berdagangnya dengan tidak menggunakan bahan

tambahan pangan berbahaya pada makanan, menjaga kebersihan lingkungan dan

menjaga kesehatan makanan yang dijualnya pada konsumen. Metode yang digunakan

pada menyuluhan program KPMS ini menggunakan metode kelompok dan individu.

Tetapi metode kelompok lebih efektif dari metode individu. Melalui metode

kelompok, pedagang dapat termotivasi menjadi lebih sadar dengan makanan sehat,

halal dan higenis. Sementara metode individu lebih banyak untuk sarana bimbingan

pembayaran angsuran.

Page 6: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

KATA PENGANTAR

Bismillahirriahmanirrahim

Terukir rasa puji dan syukur kepada Allah SWT sang pemberi inspirasi, yang

memberikan nikmat yang tak terhitung. Berkat segala rizki dan kemurahan-nya skrisi

ini dapat terselesaikan dengan baik. Rasa syukur dan penuh dengan rendah hati seraya

dipanjatkan kepada Allah SWT. Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT

sang pemberi kemudahan, penguasa seluruh manusia.

Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya. Yang memberikan cahaya jalan bagi

manusia dari kebodohan kepada kecerdasan.

Alhamdulillah skripsi dengan judul “STUDI METODE PENYULUHAN

TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG

MAKANAN SEHAT DI DEPOK” dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas akhir dalam rangka menyelesaikan jenjang

pendidikan sarajan Strata Satu (S1) sesuai kurikulum yang berlaku pada Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Saya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak terdapat

kekurangan.

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya yang bernama

Bapak Nawih dan Ibu Siti Umamah yang selalu mendukung saya dalam keadaan

apapun, dan selalu memberi saya semangat dan motivasi untuk dapat menyelesaikan

skripsi ini, terimakasih atas curahan kasih sayang yang tidak ternilai dengan apapun

serta dukungan Mamah dan Abi, terimakasih juga untuk doa yang selalu dipanjatkan

untuk anak mu ini.

Harapan saya semoga skripsi ini bermanfaat bagi mahasiswa dan mahasiswi

Bimbingan dan Penyuluhan Islam khususnya dan mahasiswa/i UIN pada umumnya.

Page 7: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak

yang bnayak membantu secara akademis dan dukungan moril selama proses

peneulisan skripsi ini.

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr, Arief Subhan, MA

beserta para pembantu dekan.

2. Ketua Jurusan Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si dan Bapak Sugiharto, MA

3. Bapak Kholis Ridho, M.Si. selaku pembimbing yang sudi membantu saya

memberikan masukan dan menunggu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Dosen-dosen Bimbingan dan penyuluhan Islam yang telah memberikan

kucuran ilmu dan pengetahuan.

5. Bapak Andi selaku petugas perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

trimakasi banyak atas bantuannya.

6. Mbak Amel selaku pendamping di lembaga masyarakat mandiri yang telah

meluangkan waktunya untuk shareing dan wawancara.

7. Terimakasih untuk Mama dan Abi yang selalu mendukung saya dan

mendoakan saya untuk tetap berjuang agar menyelesaikan skripsi ini,

trimakasih atas kasih sayang yang kalian berikan pada ku tiada duannya.

Mamah dan abi hanya ini yang dapat ku persembahkan yaitu gelar sarjana ku.

8. Untuk Keluarga ku, Kakak-Kakak ku yang selalu memberikan semangat dan

dukungannya.

9. Ade Megol (ne derogi) terimakasih banyak udah nganteri-nganteri pinjem

buku dan lain sebagainya.

10. Teman-teman seperjuanganku Tim Horor, Kepod, Nina, Sundus, Ike, Ina, Ais

terimakasih untuk kebersamaannya.

11. Teman-teman seperjuanganku BPI 2008 Ayu, Eka, Nila, Fido, Venti, Janah,

Indah dan yang lain yang tidak bisa penulis sebutkan semuanya.

12. Untuk pedagang Pocin khusunya Pak Karso dan Bu Win terimakasih sudah

bantu saya yang bersedia diwawancarai.

Page 8: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

13. Trimakasih teman-teman BR Izzi, Andri, Dani, Bang Dian, untuk dukungan

dan doanya supaya saya cepat lulus.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT, penulis berserah diri dan mengucap rasa

syukur atas semuanya, semoga semua perhatian, bantuan dan partisipasinya yang

sudah diberikan kepada penulis mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT.

Penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya pada bidang Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

Jakarta, 22 Januari 2013

Putri Ratna Wulan

Page 9: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 7

D. Metode Penelitian ..................................................................... 8

E. Sumber Data ............................................................................. 13

F. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 14

G. Sistematika Penulisan ............................................................... 15

BAB II KERANGKA KONSEP

A. Metode dan sasaran Penyuluhan .............................................. 16

1. Pengertian Penyuluhan ...................................................... 16

2. Metode Penyuluhan ........................................................... 17

3. Sasaran Penyuluhan ........................................................... 19

B. Makanan Sehat dan Halal ......................................................... 20

1. Pengertian Makanan Sehat ................................................ 20

2. Pengertian Makanan Halal ................................................ 21

C. Prilaku berdagang ..................................................................... 23

D. Teori Penerimaan dan Penolakan ............................................. 26

E. Kerangka Berfikir ..................................................................... 29

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA MASYARAKAT MANDIRI

A. Profil Masyarakat Mandiri ....................................................... 31

1. Sejarah Berdirinya Masyarakat Mandiri ........................... 31

2. Visi dan Misi ..................................................................... 31

3. Tujuan ................................................................................ 32

4. Program Kerja ................................................................... 32

5. Pendekatan Program .......................................................... 34

Page 10: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

vi

6. Komponen Program .......................................................... 34

7. Tahapan Program .............................................................. 34

8. Struktur Organisasi ............................................................ 36

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Informan ................................................................... 37

B. Deskripsi Program KPMS ........................................................ 42

1. Kegiatan Program Penyuluhan .......................................... 42

2. Metode Penyuluhan ........................................................... 43

3. Tujuan Program Penyuluhan ............................................. 43

C. Analisis Data ............................................................................ 44

1. Penerimaan Pedagang Terhadap Program KPMS ............. 44

2. Metode Penyuluhan Makanan Sehat dan Halal Pada

KPMS ................................................................................ 48

3. Perubahan Prilaku Berdagang Setelah mengikuti

Program Penyuluhan ......................................................... 51

D. Pembahasan .............................................................................. 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 58

B. Saran ......................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 60

LAMPIRAN

Page 11: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasalah

Makanan siap saji dewasa ini merupakan salah satu kebutuhan pokok

masyarakat yang berkembang cepat. Saat ini makanan tersebut merupakan

bagian dari kebutuhan makanan dari masyarakat, terutama bagi kelompok

masyarakat yang bekerja dan di tempat kerjanya tidak menyediakan makanan.

Selain harganya relatif terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat makanan

tersebut mudah diperoleh kapan saja dibutuhkan serta banyak disukai oleh

sebagian golongan.

Dalam susunan hidangan di Indonesia berbagai bahan makanan dapat

dikelompokan menjadi empat kelompok yaitu: a) bahan makanan pokok, b)

bahan makanan lauk pauk,c) bahan makanan sayur, d) bahan makana buah.

Ahli gizi di Indonesia mengenalnya sebagai sususnan “empat sehat”, bila

hidangan tersebut ditambah dengan susu dalam jumlah yang cukup, dikenal

dengan “lima sempurna”. Selogan „empat sehat lima sempurna” dikenal sejak

tahun 1950 yang menggambarkan susunan hidangan yang dapat memberikan

kesehatan yang baik.1

Beberapa zat makanan bahan dasar menurut ilmu gizi atau nutrient

yang kita kenal ialah : karbohidrat atau hidrat arang, protein atau zat putih

telur, lemak, vitamin-vitamin, dan mineral. Ada penggolongan lain dari bahan

makanan, berdasarkan fungsi dari zat gizinya: zat gizi penghasil enersi, yaitu

1 Depatemen Gizi dan Kesehatan Mayarakat, Gizi dan Kesehatan Masyarakat,(Jakarta:

PT. RajaGrafindo Persada 2010), cet, ke 5, h. 15.

1

Page 12: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

2

karbohidrat, lemak dan protein. Zat gizi penghasil energi ini sebagian besar

dihasilkan oleh bahan makanan pokok. Zat gizi pembangun sel, terutama

diduduki oleh protein, sehingga bahan makanan lauk pauk tergolong dalam

bahan makanan sumber zat pembangun. Zat gizi pengatur, kedalam kelompok

ini termasuk vitamin dan mineral, maka bahan utama sumber vitamin dan

mineral ialah sayur dan buah termasuk golongan bahan makanan sumber zat-

zat gizi bahan pengatur.

Kedua cara pengolongan bahan makanan di atas itu dipergunakan di

Indonesia dalam upaya penyuluhan dan pendidikan gizi kepada masyarakat,

terutama berkenaan dengan penyusunan hidangan yang adekwat (makanan

yang memenuhi syatrat).2

Makanan yang halal dan bergizi atau dikatakan thayyib (baik) sangat

penting bagi kehidupan manusia. Makanan itu berguna bagi kualitas kesehatan

jasmani dan rohani. Masyarakat yang memakan makanan yang halal dan

bergizi akan terhindar dari berbagai penyakit yang sering bersarang di

tubuhnya.3

Kondisi makanan yang sehat akan dapat membantu dan menjaga

kesehatan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan makanannya, namun

sebaliknya makanan siap saji yang kurang sehat dapat menyebabkan sakit bagi

masyarakat yang mengkonsumsinya. Beberapa penyakit yang dapat

ditimbulkan akibat mengkonsumsi makanan antara lain keracunan makanan

yang dapat ditimbulkan akibat makanan yang mengandung racun atau

2 Sediaoetama, Djaelani, Achmad, Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Di

Indonesia,(Jakarta: PT. Dian Rakyat 2008), h. 22-23. 3 Direktorat Urusan Agama Islam Dalam Pembinaan Direktorat Jendral Bimbingan

Masyarakat Islam Departemen Agama RI, Islam dan Produk Halal, (Jakarta: 2007), h. 23.

Page 13: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

3

makanan yang mengandung kuman yang dapat mengeluarkan racun, seperti

staphylococcus aereus. Atau makanan yang mengandung kuman, yang dapat

mengakibatkan infeksi pada tubuh seperti kuman salmonella, shigella,

Cholera dan masi banyak lagi kuman dalam makanan yang dapat

menyebabkan infeksi pada hewan dan manusia.4

Sakit akibat keracunan makanan dapat disebabkan oleh kondisi

makanan itu sendiri, dengan cara pengolahan makanan sejak pagi dimasak

sampai sore masih dijajakan, juga disebabkan oleh penyajian makanan yang

tidak higenis. Umumnya makanan higenis sering ditemui pada jenis makanan

yang diperjual belikan oleh para pedagang kaki lima, setidaknya ini menjadi

pengamatan awal saya dilapangan.

Makanan resmi diedarkan apa bila sudah lulus uji di Badan Pengawas

Obat Makanan (BPOM) RI dan siap diedarkan di pasaran dan dapat

dikonsumsi oleh masyarakat, selain itu makanan diuji pula ke halalannya di

Lembaga Pengawas Obat Makanan (LPOM) MUI agar masayarakat

mendapatkan kelayakan dan ketenangan dalam mengkonsumsi makanan,

semua masyarakat harus menyadari tentang makanan sehat dan halal,

khususnya bagi para pedagang kaki lima sebagai penjual yang menyadari

akan makanan sehat dan halal.5

Beberapa kota besar seperti Depok, banyak pedagang kaki lima yang

menjajakan komoditas jualannya di jalan-jalan, terutama yang terlihat di

sepanjang jalan Margonda Raya. Aspek keamanan dari sanitasi, higienitas dan

4 Sekertaris Jendral Departemen Kesehatan RI, “Majalah Kesehatan Masyarakat,

(Jakarta: 1970), h. 33. 5 www.masyarakatmandiri.org/artikel-436-pedagang-makanan-sekitar-hypermart-depok-

menuju-produk-aman.html/ (diakses pada tanggal 28 April 2012)

Page 14: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

4

bahan tambahan pangannya seperti pewarna, pengenyal, pemanis, pengempuk,

pengawet dan lain sebagainya dapat dinilai masih dalam kategori kritis.

Tentunya fakta empiris di lapangan ini patut untuk mendapatkan perhatian dan

penyikapan lebih lanjut.

Pada umumnya program yang membidik pada pedagang kaki lima dan

pedagang pasar sebagai subjeknya, kerapkali masih banyak yang belum

mengedepankan serta menerapkan aspek kesehatan baik dalam pengolahan

maupun penyajiannya.6

Hypermart – Kota Depok yang bekerja sama dengan Lembaga Dompet

Dhuafa, memiliki perhatian dan kepedulian pada permasalahan tersebut.

Melalui jejaring ekonominya, Masayarakat Mandiri – Dompet Dhuafa

menggagas adanya serta mengimplementasikan program Kelompok Pedagang

Makanan Sehat (KPMS) di sekitar lokasi Hypermart-Depok. Program ini

dapat memberikan informasi dan penyuluhan tentang makanan sehat, sehingga

mampu mengubah kebiasaan sehat dalam pengolahan dan penyajian makanan.

Hal ini akan sangat berbanding lurus dengan peningkatan citra serta

pendapatan subjek program tersebut, serta pada gilirannya diharapkan juga

mampu meningkatkan kesejahteraannya.

Program KPMS Hypermart-Depok adalah suatu kegiatan

pendampingan program kelompok pedagang makanan sehat dari salah satu

program Masyarakat Mandairi (MM) – Dompet Dhuafa yang fokus bergerak

di wilayah perkotaan (urban) Depok. Fokus utama program ini berupaya

mengusung isu perubahan penggunaan BTP (Bahan Tambahan Pangan)

6www.masyarakatmandiri.org/artikel-436-pedagang-makanan-sekitar-hypermart-depok-

menuju-produk-aman.html/ (diakses pada tanggal 28 April 2012)

Page 15: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

5

berbahaya ke BTP yang aman. Oleh karena itu perlu ada pendampingan dan

pembinaan yang secara intens dalam mengawal serta membina perubahan

sikap, perilaku dan pengetahuan. Tidak hanya terbatas pada hal tersebut, tetapi

diperlukan adanya pembiayaan, pembinaan dan keberlanjutan program, maka

perlu ada pengaderan dan penguatan lembaga lokal. Terkait hal ini dipandang

penting adanya pelaporan, monitoring dan evaluasi dalam pencapaian tujuan

program.7

Pedagang makanan sehat harus memperhatikan kehalalan makanan

yang dijualnya karena makanan halal itu baik dikonsumsi bagi masyarakat,

seperti dalam surat Al-Mu‟minun ayat 51 yang menyeru kepada para Rasul

untuk memakan maknan yang baik dan halal, makanan baik yaitu makanan

yang bergizi yang dapat membawa kesehatan pada tubuh.

Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah

amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan.

Dalam hal ini sebuah organisasi yang didirikan dengan tujuan untuk

melayani mayarakat, sudah selakayaknya dinilai oleh masyarakat sendiri dari

apa yang telah dilakukan selama ini. Organisasi-organisasi yang saat ini

dikenal sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dengan berbagai jenis

7www.masyarakatmandiri.org/detilprogram-128-program-kelompok-pengusaha-

makanan-sehat-kpms-kerjasama-dengan (di akses pada tanggal 4 mei 2012)

Page 16: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

6

kegiatan dan pendekatannya masing-masing sudah selayaknya pula untuk

dinilai sejauah mana mereka telah memberi manfaat kepada masyarakat.8

Melalui kelompok-kelompok, pendamping dari Masyarakat Mandiri

memberikan informasi dan penyadaran berbagai masalah keamanan pangan,

selain penguatan-penguatan seperti manajemen usaha dan pengorganisasian

kelompok. Penguatan kapasitas juga melibatkan berbagai instansi terkait

seperti Badan POM RI dan LP POM MUI dalam acara Penyuluhan Keamanan

Pangan. Penyuluhan ini diharapkan bisa bermanfaat bagi pedagang maupun

pembeli. Pedagang bisa menyiapkan makanan yang aman dan konsumen pun

nyaman menyantapnya.

Penyuluhan (counseling) sebagai salah satu pembidangan ilmu

dakwah, kehadirannya dalam usaha memberikan bantuan kepada seseorang

(audiens) yang berkaitan dengan aspek mental spiritual dan psikologis

merupakan suatu yang relevan dan semakin dibutuhkan. Karena secara praktik

dan teoritik ilmu ini menangani problem-problem kehidupan manusia yang

disebabkan karena adanya gangguan-gangguan psikologis yang timbul karena

factor internal (dari dirinya) dan eksternal (dari lingkungnnnya), atau karena

factor ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan fisik dan

psikisnya, serta tidak sanggup pula mengatasi kesulitan-kesulitannya yang

serba kompleks.9

Dengan adanya fakta tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian lebih mendalam terhadap prmasalahan tersebut dalam

8 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas, PengantarPada Pemeikiran dan Pendekatan Praktis, (Jakarta: Faktultas Ekonomi

Univeraita Indonesia, 2003), h. 342. 9 Lutfi, M. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidaytullah, 2008). h. 3.

Page 17: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

7

bentuk skripsi dengan judul “Studi Metode Penyuluhan Terhadap Perilaku

Berdagang Pada Kelompok Pedagang Makana Sehat Di Depok ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

a. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian penulis hanya membatasi masalah pada keberhasilan

metode penyuluhan yang dilakukan Masyarakat Mandiri pada kelompok PKL

(pedagang kaki lima) tentang makanan sehat dan halal. Artinya penulis

bermaksud menggali lebih mendalam tentang metode penyuluhan bagi

perubahan perilaku berdagang PKL di Depok.

b. Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk merumuskan masalah

yang akan dijadikan tuntunan penulis dalam pelaksanaan penelitian ini.

Sebagai berikut:

1. Bagaimana penerimaan pedagang terhadap program KPMS di kota

Depok ?

2. Apa saja metode yang digunakan Masyarakat Mandiri dalam

pelaksanaa program KPMS ?

3. Apa saja perubahan prilaku berdagang PKL Depok setelah mengikuti

program KPMS Masyarakat Mandiri ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 18: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

8

a. Mendapatkan data dan informasi tentang penerimaan pedagang

terhadap program KPMS di kota Depok.

b. Mendapatkan data dan informasi tentang metode apa saja yang

digunakan Masyarakat Mandiri sebagai jejaring sosial Dompet Dhuafa

dalam pelaksnaan program KPMS.

c. Mendapatkan data dan informasi tentang keberhasilan program KPMS

Masyarakat Mandiri jejaring sosial Dompet Dhuafa dalam perubahan

perilaku berdagang PKL Depok.

2. Manfaat

a. Secara akademis skripsi ini dimaksudkan untuk menguji keberhasilan

metode penyuluhan KPMS Masyarakat Mandiri bagi perubahan

perilaku berdagang PKL

b. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi

pengembangan metode penyuluhan KPMS tentang makanan sehat dan

halal, secara khusus untuk Masyarakat Mandiri dan secara lebih luas

bagi Kementerian Kesehatan RI.

D. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan

kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, presepsi,

motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskriptif

ditunjukan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang

Page 19: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

9

melukiskan gejala yang ada, mengidentifiaksi masalah, memeriksa kondisi

atau praktek-praktek yang berlaku.10

Sedangkan penelitian kualitataif menurut Bodgan dan Taylor seperti

dikutip Lexy J Moleong yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang diamati.11

2. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis penelitian

lapangan (field research) dimana peneliti berangkat atau langsung ke

lapangan (objek) penelitian untuk mengadakan pengamatan tentang sesuatu.

Dalam hal ini mengenai studi metode penyuluhan terhadap perilaku

berdagang pada progam KPMS di Depok.

3. Subjek Penelitian

Subjek yang menjadi informan adalah terdiri dari satu orang

penyuluh/pendamping, lima orang Pedagang/mitra, dan dua orang

konsumen/pembeli di Pondok Cina Depok.

4. Objek Penelitian

Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah bagaimana metode

penyuluhan terhadap program KPMS di Depok.

5. Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada tanggal 19 oktober sampai dengan

31 Desember. Adapun tempat penelitian ini di Pondok Cina Depok.

10

Rakhmat Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung; PT. Remaja

Rosdakarya, 2007), cet. 13, h. 25 11 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2000), h. 3.

Page 20: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

10

6. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh dan menghimpun data yang objektif, maka dalam

penelitian ini penulis mengunakan instrumen penelitian sebagai berikut:

a. Wawancara Mendalam (depth interview)

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jawaban

anggota Masyarakat Mandiri terhadap penerimaan atau penolakan program

yang dibuat oleh Masyarakat Mandiri, dengan wawancara penulis

mendapatkan jawaban langsung serta alasan real yang diberikan PKL,

sehingga konfirmasi jawaban informan dan PKL, termasuk mengetahui

seberapa besar keberhasilan program KPMS yang dilakukan penyuluh

kepada PKL itu sendiri. Hasil dari wawancara menjadi metode pengumpulan

data yang utama.

Wawancara mendalam yaitu bersifat luwes, susunan pertanyaan dan

susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat

wawancara, termasuk karakteristik sosial-budaya (agama, suku, gender, usia,

tingkat pendidikan, pekerjaan, dsb) informan yang dihadapi misalnya. Kita

boleh mengajukan pertanyaan-petranyaan yang sama terhadap anggota-

anggota satu lembaga tersebut. Tetapi cara kita bertanya kepada orang-orang

seharusnya berbeda pula jabatan orang yang kita hadapi pun berbeda,

misalnya presiden Direktur, Manajer, sampai klien atau tukang sapu.

Pemilihan subjek penelitian pun juga tentu saja disesuaikan dengan tujuan

penelitian.12

12

Mulyana, Dedi, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), cet. ke-4, h. 181

Page 21: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

11

b. Observasi

Observasi sebagai mana disebutkan oleh E. Kristi Poerwandari adalah

suatu kegiatan mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan

mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antara

aspek dalam fenomena tersebut.13

Guna mendukung hasil wawancara mendalam sebagaimana diungkap

di atas, maka penting bagi penulis melakukan observasi langsung terhadap

objek penelitian. Observasi dimaksud adalah dengan melakukan pengamatan

cara berdagang PKL, bagaimna cara PKL mengolah makanan yang dijualnya,

dan bagaimana PKL melakukan sajian makanan kepada konsumen,

kebersihan lingkungan dan mengamati kegiatan apa saja yang diberikan

penyuluh kepada PKL.

c. Dokumentasi

Kegiatan ini dimaksudkan untuk melengkapi penelitian dengan

mereka dan mencatat semua kegiatan yang berlangsung selama penelitian

dilakukan, dokumentasi yang dimksud yaitu mengambil gambar atau foto

kegiatan PKL, jenis makanan, mengumpulkan catatan-catatan untuk

memperkuat hasil penelitian yang sedang berlangsung.

Yang dimaksud dangan dokumentasi disini adalah mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip buku.14

Selain

itu, penulis juga mengambil dokumntasi foto pada saat wawancara

berlangsung untuk dijadikan bukti dalam skripsi.

13

E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitataif dalam Penelitian Psikologi, Jakarta:

Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi, LPSP3 UI, 1983.h. 62 14

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rineka Cipta 2001. Cet. 12, h. 206.

Page 22: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

12

7. Pengolahan Data

Data mengenai metode penyuluhan yang diberikan pendamping pada

kelompok pedaganag makanan sehat, dijabarkan ke dalam tulisan naratif agar

dapat memudahkan peneliti pada saat nanti menganalisis data.

1. Hasil wawancara selanjutnya ditranskrip. Hasil transkrip dipilah

mana jawaban responden yang menolak dan yang mendukung

program KPMS. Dari data dimaksud selanjutnya dianalisis

kecenderungan jawaban responden dan dinarasikan sesuai kategori

jawaban responden yang telah dipilah peneliti.

2. Hasil observasi selanjutnya dicatat untuk dijadikan bahan-bahan

penelitian dan untuk pendukung argumen peneliti yang nantinya

akan dijadikan sebuah narasi.

3. Hasil dokumentasi dikumpulkan dalam satu file, kemudian dipilah

oleh penliti catatan yang sudah dikumpulkan untuk diolah kembali

guna mendapatkan info dan data yang peneliti catat selama

melakukan penelitian, selain itu foto-foto yang peneliti ambil saat

dilapanagn dicantumkan untuk memperkuat hasil penelitian.

8. Analisis Data

1. Peneliti mencoba memilih data yang relevan dengan metode

penyuluhan yang diberikan pada kelompok pedagang makan sehat.

Setelah data metode penyuluhan diperoleh, data tersebut dituangkan

kedalam tulisan dalam bentuk narasi, visual, gambar, bagan, tabel,

dan lain sebagainya.

Page 23: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

13

2. Peneliti menggunakan analisis triangulasi untuk menchek kebenaran

data tertentu dengan menbandingakannya dengan data yang

diperoleh dari sumber lain, karena peneliti ingin membandingka

informasi yang didapat dari pendamping, mitra/pedagang, dan

konsumen. Trianggulasi bukan sekedar mentest kenbenaran data

dan bukan untuk mengumpulkan berbagai ragam data, melainkan

juga suatu usaha untuk melihat dengan lebih tajam hubungan antara

berbagai data agar mencegah kesalahan dalam analisis data15

.

3. Pengambilan kesimpulan akan dihubungkan dengan judul yang ada,

hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam mengambil

kesimpulan.

E. Sumber Data

Sumber data adalah subjek utama dalam proses penelitian masalah

diatas. Adapun sumber dari penelitian ini adalah:

a. Data Primer:

Yaitu berupa wawancara kepada pendamping dan kelompok pedagang

makanan sehat di depok.

b. Data Sekunder:

Yaitu data tidak langsung yang berupa catatan-catatan dan dokumen-

dokumen yang didapatkan dari kegiatan pendamping dalam memberikan

penyuluhan kepada pedagang tentang makanan sehat dan halal.

15S Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: PT. Tarsito Bandung,

2002), h. 115-116.

Page 24: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

14

F. Tinjauan Pustaka

Sebelum mengadakan penelitia ini terlebih dahulu dilakukan tinjauan

pustaka untuk mengetahui apakah penelitian dibidang yang sama sudah

dilakukan penelitian atau belum, sekaligus untuk menghindari penjiplakan

dalam penelitian.

Setelah penulis melakukan tinjauan pustaka, penulis menemukan dua

skripsi dengan judul:

1. Analisis Pola Makanan dan Aktifitas Fisik Siswa-Siswi Gizi Lebih di

SMA Labschool Kebayoran Baru Jakarta Selatan Tahun 2009, disusun

oleh

Nama : Yumiarti

Nim : 105101003311

Dari judul ini peneulis lebih melihat pada analisis pola makanan yang

dikonsumsi oleh remaja SMU, dan melihat kandungan gizi makanan

yang yang sering dikonsumsi oleh siswa siswinya dan berdampak pada

fisik siswa siswinya yang mengalami obesitas dan malnutrition

(gizikurang), tetapi tidak membahas tentang manfaat makanan hala

yang dikonsumsi.

2. Peranan Masyarakat Mandiri (MM) Dompet Duhafa Dalam

Pemberdayaan Usaha Kecil Di Depok

Nama : Budi Santoso

Nim : 10105402275

Dalam judul ini penulis lebih melihat pada perkembangan

perekonomian masyarakat yang tinggal di depok, dan diberikan

Page 25: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

15

pendampingan oleh masyarakat mandiri untuk lebih mandiri dalam

berusaha, dan cakupannya lebih luas tentang perekonomian

masyarakat sekitar depok tidak membahas pada penyuluhan pedagang

makanan sehat dan halal.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, pembahasan dibagi menjadi

lima bab, adapun sistematika sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan. Terdiri dari: Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Metode Penelitian, Sumber Data, Tinjauan

Pustaka, Sistematika Penulisan.

BAB II : Kajian Teori dan Kerangka Konseptual. Terdiri dari:

Metode dan sasaran penyuluhan, pengertian penyuluhan,

metode penyuluhan, sasaran penyuluhan, pengertian

makanan sehat, pengertian makanan halal, perilaku

berdagang, penerimaan dan penolakan. Kerangka berfikir.

BAB III :. Sejarah berdirinya Masyarakat Mandiri, Visi Misi

Masyarakat Mandiri, Tujuan, Program kerja, Pedekatan

Program, Komponen Program, Tahapan Program, Struktur

organisasi masyarakat mandiri,

BAB IV : Temuan dan Analisis Data: a. deskripsi informan, b.

deskripsi program KPMS, c. analisis data, d. pembahasan

BAB V : Penutup. Terdiri dari: Kesimpulan dan Saran

Page 26: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

16

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Metode dan Sasaran Penyuluhan

1. Pengertian Penyuluhan

Secara etimologi (harfiyah), arti penyuluhaan berasal dari bahasa

inggris “counseling” yang mengandung arti “menerangi, menasehati”, atau

“memberikan kejelasan kepada orang lain agar ia memahami dan mengerti

hal-hal yang sedang dialamainya”. Secara terminology (istilah), pengertian

penyuluhan (konseling) dapat dipahami sebagai berikut:

a. Penyuluhan adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang

individu, dimana yang seorang (counselor) membantu yang lain

(counselee), supaya ia lebih baik memahami dirinya dalam

hubungan dengan masalah-masalah hidup yang dihadapinya pada

waktu itu dan waktu yang akan datang.

b. Konseling atau penyuluhan merupakan satu jenis layanan yanag

merupakan bagian terpadu dari bimbingan. Penyuluhan dapat

diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua individu,

dimana yang seorang (konselor) berusaha membantu yang lain

(klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam

hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu

yang akan datang.

Dari beberapa definisi tersebut dapat dipahami bahwa penyuluhan

merupakan bantuan yang diberikan kepada orang lain (conselee) dalam

16

Page 27: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

17

memecahkan problem-problem dalam kehidupan yang dihadapinya, yang

dilakukan dengan wawancara konseling (face to face), atau dengan cara

pertemuan langsung (timbal balik) sesuai dengan situasi dan keadaan

klien, supaya ia memiliki pengertian dan kemampuan dalam menghadapi

dan memecahkan masalahnya beradasarkan penentuan dirinya sendiri.1

Prayitno mengemukakan “ penyuluhan adalah pertemuan empat

mata antara klien dan penyuluh yang berisi usaha yang laras, unik, dan

manusiawi, yang dilakukan dalam suasan keahlian dan yang didasarkan

atas norma-norma yang berlaku”.

Penyuluhan merupakan pertemuan empat mata antara klien dan

penyuluh yang berisi usaha yang laras, untuk dan human (manusiawi)

yang dilakukan dalam suasan keahlian dan yang didasarkan atas norma-

norma yang berlaku.2

Berdasarkan Pengertian diatas dapat dipahami bahwa penyuluhan

adalah bantuan yang diberikan kepada orang lain secara tatap muka untuk

mencari solusi bersama atas permasalahan yang dihadapi sesorang agar

terselesaikan sesuai yang diharapkan klien.

2. Metode Penyuluhan

Secara etimologi istilah metode berasal dari bahasa yunani

“methodos”, kata ini terdiri dari dua suku kata : yaitu “metha” yang berarti

melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka

1Lutfi, M,.Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) islam, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif HIdayatullah, 2008). h, 9-11. 2Sukardi, Ketut, Dewa. Proses Bimbingan dan Penyuluhan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta

1995), cet. ke- 1, h. 5-6.

Page 28: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

18

penegrtian metode berarti “suatu jalan yang dilalui untuk mencapai

tujuan.3

Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Metode ialah

cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

tercapai sesuai dengan yang di khendaki; cara kerja yang bersistem untuk

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna pencapai tujuan yang di

tentukan.4

Jadi, metode dapat dipahami bahwa metode adalah cara yang

dilakukan dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan untuk mencapai tujuan

yang dikhendaki.

Untuk menyampaiakn pesan atau materi penyuluhan islam supaya

hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, maka diperlukan metode yang

tepat. Sehingg dengan usaha itu, pesan akan sampai pada objek sasaran

yang pada akhirnya objek dapat mengatasi masalah yang dihadapinya.

Dalam menyampaikan materi penyuluhan terhadap sasarannya,

seorang konselor dapat menggunakan metode-metode antara lain:

1. Observasi

Observasi merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara

sistematis dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera

(terutama mata) atas kejadian-kejadian yang langsung dapat ditanggkap

pada waktu kejadian itu berlangsung.5

3Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),

Cet. Ke- 1, h. 40. 4Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka 2005), Cet. Ke-3, h.740 5 Walgito, Bimo, Bimbingan Konseling (Studi dan Karir). (Jogjakarta: C.V ANDI: 2010). h,

61

Page 29: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

19

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu metode untuk mendapatkan data

tentang anak atau individu lain dengan mengadakan hubungan secara

langsung dengan informan (face to face relation).6

3. Bimbingan Kelompok (Group Guidance)

Ialah teknik bimbingan yang digunakan melalui kegiatan bersama

(kelompok), seperti kegiatan diskusi, ceramah, seminar dan sebagainya.7

4. Teknik Direktif (yang bersifat mengarahkan)

Adalah salah satu teknik yang diberikan dan digunakan bagi klien

yang tidak mengerti masalahnya dan mengalami kesulitan dalam

memahami dan memecahkannya.

Jadi, metode penyuluhan dapat dipahami bahwa metode adalah

cara yang dilakukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan untuk mencapai

tujuan yang dikehendaki.

5. Sasaran Penyuluhan

Secara umum sasaran kadang-kadang dapat pula berarti “subyek”,

yaitu individu baik orang perorangan maupun kelompok dan keluarga

yang memerlukan jasa bimbingan dan atau penyuluhan (konseling), tanpa

memandang etnis, agama, keturunan, suku bnagsa dan latar belakang dari

status sosialnya. Namun, bagi mereka yang meyakini atau memeluk agama

tertentu (seperti islam) atau budaya tertentu memerlukan pelayanan khusus

6 Walgito, Bimo, Bimbingan Konseling (Studi dan Karir). (Jogjakarta: C.V ANDI: 2010). h,

76. 7 Lutfi, M,.Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) islam, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif HIdayatullah, 2008). h, .

Page 30: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

20

yang berkaitan dengan agama atau budaya yang banyak mempengaruhi

jalan dan pola hidupnya.

Dengan demikian, subyek (sasaran) penyuluhan ialah orang-orang

yang mengalami masalah dan tidak bisa diatasinya sendiri. Maka

diperlukan bentuk penanganan dan pelayanan khusus dalam bentuk

pemberian solusi dan terapi (treatment) dengan menggunakan berbagai

teknik yang biasa digunakan dalam pelayanan penyuluhan.

B. Makanan Sehat dan Halal

1. Pengertian makanan sehat

Dalam kamus besar bahasa Indonesia: Makanan adalah segala apa

yang boleh dimakan (seperti pangan, lauk pauk, kue), atau segala bahan

yang kita makan atau masuk kedalam tubuh yang membentuk atau

mengganti jaringan tubuh, memberikan tenanga, atau mengatur semua

proses ditubuh.8

Makanan adalah merupakan campuran kompleks bahan-bahan

tumbuh-tumbuhan dan binatang yang sebagian besar terdiri dari

karbohidrat, protein dan lemak.9

Dan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, sehat adalah baik

seluruh bada serta bagian-bagiannya; 2 yang mendatangkan kebaikan

8Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1988) cet-1, h. 547. 9 Moh Yanis Musdja. Biologi Dalam Perspektif Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Perss 2004),

h. 92.

Page 31: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

21

pada badan: makanan dan lingkungan yang diperlukan bagi pertumbuhan

anak-anak.10

Menurut ahli gizi makanan sehat adalah makanan yang

mempunyai zat gizi yang cukup, lengkap dan seimbang. Dalam istilah

yang populer dimasyarakat Indonesia, makanan sehat dilambangkan

dengan istilah 4 sehat 5 sempurna. Maksud dari 4 sehat 5 sempurna ini

terdiri dari beberapa bahan makanan yaitu nasi, lauk pauk, sayuran, buah-

buhan dan susu, makanan yang telah disebutkan ini mengandung

karbohidrat, protein, lemak,vitamin, dan mineral.11

Jadi, makan sehat adalah segala bahan makanan yang dapat

dimakan dan dapat meberikan gizi baik pada tubuh serta nutrisi yang

dibutukan tubuh untuk membentuk pertumbuhan yang diperlukan oleh

tubuh kita yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan

mineral.

2. Makanan Halal

Kata halal berasal dari satu akar kata yang beratri lepas atau tidak

terikat. Sesuatu yang halal adalah yang terlepas dari ikatan-ikatan bahaya

(duniawi dan ukhrawi), karena itu halal juga berarti “boleh”.12

Dalam Ensiklopedia Islam, halal artinya tidak ada larangan, dan

diizinkan melakukan atau memanfaatkan. Halal itu dapat diketahui

10

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai

Pustaka, 2007), cet-4, h. 1011 11 Kantor Mentri Negara Urusan Pangan Republik Indonesia, Makanan Indonesia dalam

Pandangan Islam, (Jakarta: 1995), h. 58. 12 Ibid, h. 8.

Page 32: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

22

adakalanya dengan ada suatu dalil yang menghalalkannya secara tegas

dalam Al-Qur’an atau sunnah.13

Diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 168

Artinya: “Hai mausia makanlah dari apa-apa yang ada di bumi

ini yang halal dan baik, dan jangan kamu mengikuti jejak syaitan

karena sesungguhnya syaitan itu musuh yang terang-terangan bagi

kamu”. (Al-Baqarah:168).

Disini Islam memanggil manusia supaya suka makan hidangan

besar yang baik, yang telah disediakan oleh Allah kepada mereka, yaitu

bumi lengkap dengan isinya, dan kiranya manusia tidak mengikuti

kerajaan dan jejak syaitan yang selalu menggoda manusia supaya

maumengharamkan sesuatu yang telah dihalalkan Allah.

Kemudia, islam menyeru pada kaum mu’min secara khusus dalam

firman Allah:

13

IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedia Islam Indonesia, (Jakarta: 1992). h, 289-290.

Page 33: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

23

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-

baik dari apa-apa yang telah kami berikan kepada mu, serta

bersyukurlah kepada Allah kalau betul-betul kamu berbakti

kepadannya. Allah hanya mengharamkan kepadamu bangkai,

darah, daging babi dan binatang yang disembelih bukan karena

Allah.Maka barang siapa dalam keadaan terpaksa dengan tidak

sengaja dan tidak melewati batas, maka tidaklah berdosa baginya,

karena sesumgguhmya allah maha pengampun dan maha belas

kasih.” (Al-Baqarah : 172-173)14

Jadi, Makanan halal yaitu makana yang diproses dan diolah dengan

baik dan tidak dicampurkan dengan bahan-bahan yang diharamkan seperti

alcohol, atau halal pada dirinya/zatnya. Makanan yang halal dilihat dari

cara kita memperolehnya dan proses pengolahannya seperti makan hewan

yang disembelih sesuai dengan syara yaitu menyembelih hewan dengan

benda tajam yang dapat mengalirkan darah dan mencabut nyawa binatang

tersebut. Penyembelihan dilakukan dileher binatang tersebut, tidak

menyebut nama selain Allah, harus disebutnya nama Allah dan menbaca

bismilah.

C. Perilaku Berdagang

Perilaku sebagaiman disebutkan adalah aktivitas yang timbul karena

adanya stimulus dan respon, serta dapat diamati secara langsung maupun tidak

langsung.15

Menurut McDougall prilaku itu disebabkan karena insting, insting

merupakan prilaku yang innate, prilaku yang bawaan, dan insting akan

mengalami perubahan karena pengalaman.16

14

Syekh Muhamad Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram Dalam Islam, (Singapura: 1993).

h, 53-54. 15

http//qym 7882.blogspot.com 200904 bentuk-prilaku.html (diakses pada tanggal 20

september 2012)

Page 34: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

24

Dalam kamus besar bahasa Indonesia dagang yaitu pekerjaan yang

berhubungan dengan menjual dan membeli barang untuk memperoleh

keuntungan jual beli niaga, kemudian berdagang adalah “berjual beli atau

berniaga”.

Jadi prilaku berdagang adalah kegiatan seseorang untuk melakukan

jual beli dagangan berupa bahan pangan makanan atau bahan-bahan pokok

lainnya secara langsung atau tidak langsung, untuk mendapatkan keuntungan

dari hasil daganagnnya.

Adapun ciri-ciri prilaku berdagang yaitu:

a. Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan dan berusaha

menghindarinya

b. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik

untuk pelanggan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, Bangsa

dan Negara.

c. Antisipatif terhadap perubahan akomodatif terhadap lingkungan

d. Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar dan meningkatkan

produktifitas dan efesiensi

e. Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui

investasi baru diberbagai bidang17

.

Pekerjaan berdagang /jual beli adalah sebagian dari pekerjaan bisnis,

kebanyakan masyarakat jika mereka berdagang selalu ingin mencari laba

besar.

16

Bimo Walgito, Psikiologi sosial (Suatu Pengantar), (Yogyakarta: ANDI 2009), h. 20. 17

Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha( Jakarta: CV. Pustaka

Amri) cet. ke-1. hal, 41.

Page 35: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

25

Seorang muslim bila menjual barang, harus dengan senag hati,

gembira, ikhlas, dan memberikan kesan baik terhadap pembeli. Begitu pula

bila seorang muslim membeli barang, tidak membuat kesal si penjual,

usahakan agar terjadi transaksi secara harmonis, suka sama suka tidak

bersitegang dengan penjual.

Adapun prilaku negative yang sering dijumpai dalam kegiatan

berdagang merupakan mereka yang melekat pada diri pedagang dan ini pula

merupakan “image” negative terhadap pedagang yang melekat dihati

masyarakat kita pada umumnya. Masyarakat belum menerima profesi

pedagang sebagai profesi elit.Profesi dagang masi dianggap pekerjaan rendah

yang mungkin juga paling rendah, karena sudah melekat dalam anggapan

masyarakat bahwa pekerjaan dagang dilakukan penuh dengan trik, penipuan,

ketidak jujuran, pelit, terlalu hitungan, dan pribadi yang terlibat didalamnya,

pribadi kurang utuh.18

Jadi, berdagang dapat dipahami sebagai kegiatan jual beli yang

dilakukan sesorang untuk mendapatkan laba besar atas barang dagngannya.

Menurut imam Al-Gazali ada enam sifat prilaku yang terpuji dilakukan

dalam perdagangan yaitu:

1. Tidak menagambil laba lebih banyak, seperti yang lazim dalam dunia

dagang.

2. Membayar harga agak lebih murah kepada pedagang miskin, ini adalah

amal yang lebih baik daripada sedekah biasa.

18

H. Buchari Alma, Kewirausahaan( Bandung: Alfabeta, 2011). h, 248-249.

Page 36: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

26

3. Memurahkan harga atau memberi potongan kepada pembeli yang miskin,

ini akan memiliki pahala yang berlipat ganda.

4. Bila membayar utang, pembayarannya lebih cepat dari waktu yang telah

ditentukan.

5. Membatalkan jual beli, jika pihak pembeli menginginkannya. Ini sejalan

dengan prinsip “Customer is King”. Dalam ilmu marketing pembeli itu

adalah raja, jadi apa kemauannya perlu diikuti, sebab penjual harus tetap

menjaga hati langganan, sampai langganan merasa puas.

6. Bila menjual bahan pangan kepada orang miskin secara cicilan, maka

jangan ditagih bila orang miskin itu tidak mampu untuk membayarnya,

dan bebaskan mereka dari utang jika meninggal dunia.19

D. Penerimaan dan Penolakan

1. Penerimaan

Menurut Eicholaz dan Rogers teori penerimaan dan penolakan

disebut dengan nama a rejection-adoption theory. Proses adopsi terjadi

disebabkan lima tahap: (1) awareness (kesadaran). Semua kelompok atau

pedagang yang bersangkutan tidak mengetahui dan mengabikan inovasi,

kemudian dengan kesadaran bersedia belajar tentang eksistensi inovasi

yang belum diketahui. Meskipun sebelumnya ia telah memiliki

pengetahuan lama; (2) interest (menaruh minat). Individu yang

bersangkutan memperluas upaya mencari informasi sebanyak-banyaknya

tentang adat istiadat, agama, pendapat warga masyarakat umumnya, yang

19

Ibid, h. 260-262

Page 37: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

27

berkaitan dengan dorongan dan larangan berupa beban sosial dan financial

jika inovasi itu digunakan; (3) evaluation (penilaian).Individu

bersangkutan menilai inovasi dan mendorong jiwanya memilih hal-hal

yang sesuai dengan kondisi dirinya; (4) trial (percobaan).Individu yang

bersangkutan mulai memberanikan diri untuk menggunakan inovasi

sebagai prcobaan pendahulu; (5) adopsi (penggunaan).Individu

bersangkutan menerima inovasi itu digunakan seterusnya atas dasar

percobaan ynag berhasil sebelumnya20

.

Menurut teori AIDA (Awarness atau kesadaran, Interest atau

minat, Desire atau keinginan, Action atau tindakan)21

. Yaitu:

Yang mengendalikan bahwa pengambilan keputusan pada

perubahan prilaku berdagang adalah suatu proses psikologis yang dilalui

oleh individu atau pedagang, prosesnya yang diawali dengan tahap

menaruh perhatian (Attention) terhadap inovasi baru dan merubah cara

yang lama dan kemudian jika berkesan dia akan melangkah ke tahap

ketertarikan (Interest) untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan

inovasi tersebut yang jika intensitas ketertarikannya kuat berlanjut ke

tahap berhasrat/berminat (Desire) karena prubahan yang ditawarkan sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan-nya. Jika hasrat dan minatnya begitu kuat

baik karena dorongan dari dalam atau rangsangan persuasif dari luar maka

individu atau pedagang tersebut akan mengambil keputusan untuk

melakukan inovasi baru (Action).

20

Dr. Rusmin Tumanggor. Ilmu Sosial Budaya dan Dasar, (Jakarta: Kencana, 2010) cet

ke-1. hal. 51-52 21

Nugroho J.Setiadi. Prilaku Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2003)cet ke-1. hal, 404.

Page 38: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

28

Jadi dapat disimpulkan bahwa penerimaan yang terjadi pada

pedagang karena adanya kesadaran, menaruh minat, penilaian, percobaan,

penggunaan, dan tercapai lah suatu inovasi baru.

2. Penolakan

Menurut Eicholz dan Rogers penolakan terjadi karena tahap-

tahapan berikut: (1) awareness (kesadaran). Individu yang bersangkutan

belum memiliki pengetahuan tentang inovasi dan telah memiliki

pengetahuan lama “traditional”. Ketika mengikuti pelatihan inovasi itu

terasa lebih kompleks dan sulit dimengerti sehingga terjadi kesalah

pahaman, dan mereka lebih memilih cara lama lebih mudah dan sudah

biasa, aman dari segi sosial, terjangkau secara financial, dan berhasil juga;

(2) Indifference (acuh tak acuh). Individu semakin acuh tak acuh setelah

melihat keadaan.Meskipun inovasi itu terlihat logis, tetapi kurang mereka

perhatkan karena belum biasa dalam masyarakat; (3) denial(penolakan).

Pada masa kebutuhan pemilihan inovasi yang sesuai untuk dirinya,

individu tidak memahami betul fungsi inovasi itu menggantikan apa cara

lama. Sehingga ia menyangkal kehadiran inovasi; (4) trial (percobaan).

Ketika individu bersangkutan melakukan inovasi itu dan terjadi insiden

atau kegagalan maka indivitu itu tidak lagi mau mencoba sampai berhasil,

tetapi kembali lagi pada cara yang lama; (5) rejection (penolakan).

Individu atau pedagang akan mengakhiri dengan penolakan seterusnya

terhadap inovasi tersebut dan tetap mempraktikan cara biasa.22

22

Dr. Rusmin Tumanggor. Ilmu Sosial Budaya dan Dasar, (Jakarta: Kencana, 2010) cet

ke-1. hal. 52-53.

Page 39: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

29

E. Kerangka Berfikir

Adapun kerangka pemikiran yang digunakan penulis dalam metode

penyuluhan makanan sehat dan halal pada kelompok pedagang makanan

sehat (KPMS) yaitu:

Penerimaan dan Penolakan

Dalam metode penyuluhan pada pogram KPMS perlu adanya metode yang

dilakukan seorang pendamping untuk memberikan penyuluhan. Yaitu dengan cara

memberikan observasi untuk mengamati secara langsung sikap dan perilaku yang

tampak pada saat-saat tertentu, yang muncul sebagai pengaruh dari kondisi

mental/kejiwaan.

Wawancara yang dilakukan dalam penyuluhan ini untuk mengungkapkan

dan mngetahui mengenai fakta-fakta yang ada pada diri pedagang.

Metode

Penyuluhan

Perilaku

Berdagang

Observas

i Wawancara

Bimbingan kelompok

Direktif

Berani mengambil resiko

Meningkatkan keunggulan

citra

Kreatif

Antisipatif

Mencapai hasil karya yang baik

Page 40: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

30

Bimbingan kelompok dilakukan pada penyuluhan ini untuk

mempermudah kegiatan yang berlangsung, dengan bimbingan kelompok ini

pedagang bisa melakukan diskusi kelompok, mendengarkan ceramah, seminar,

dan tanya jawab yang disampaikain oleh pendamping.

Metode dikerktif digunakan pendamping dalam penyuluhan untuk

mengarahkan pedagang secara langsung, apabila pedagang mempunyai masalah

yang timbul dari eksternal maupun internal selama penyuluhan ini berlangsung.

Adapun perilaku pedagang:

Pedagang harus berani mengambil resiko atas apa yang dilakukannya

selama berdagang, berusaha tidak menggunkan bahan tambahan pangan

berbahaya kedalam makanan yang dijualanya kepada konsumen.

Selama kegiatan berdagang yang digelutinya, pedagang semestinya bisa

menjaga kebersihan dan kehalal makanan yang dijualnya untuk mencapai hasil

dagang yang baik. Selain itu pedagang lebih antisipatif terhadap segala

kemungkinan yang terjadi pada dagangannya, dengan lebih mengembangkan

inovasi baru dan lebih keratif untuk meningkatkan daganggannya. Selain menjaga

kebersihan dan kehalaln makanan itu sendiri.

Page 41: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

31

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA MASYARAKAT MANDIRI

A. Profil Masyarakat Mandiri

1. Sejarah Berdirinya Masyarakat Mandiri

Masyarakat mandiri (MM) adalah sebuah lembaga nirlaba yang

bergerak dalam pemberdayaan komunitas di pedesaan, perkotaan, serta di

komunitas diwilayah asal pekerja migran.Kelahirannya dibidani oleh

Dompet Dhuafa Republika pada tahun 2000.

Sejak bulan Juli 2005, MM resmi menjadi lembaga otonom dengan

memperkuat Visi dan Misi sebagai wahana pemberdayaan berbagai

Komunitas Dhuafa atau tak berdaya sehingga mencapai kemandirian .

Proses pemberdayaan komunitas bertitik tolak untuk memandirikan

masyarakat guna meningkatkan taraf hidupnya, mengoptimalkan dengan

sebaik mungkin sumberdaya Alam Manusia setempat. Disinilah upaya

pendampingan intensif menjadi salah satu pilihan bijak dalam

menjalankan proses transformasi kesadaran komunitas untuk berubah

dengan sumberdaya yang mereka miliki.1

2. Visi dan Misi Masyarakat Mandiri

VISI:

Tumbuhnya komunitas-komunitas yang berdaya dan

berkemampuan untuk meningkatkan kualitas kehidupannya, secara

mandiri dan berkesinambungan.

1 Brosur Profil Masyarakat Mandiri

31

Page 42: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

32

MISI:

1. Memfasilitasi penyadaran komunitas dalam membangun diri dan

lingkungan ke arah kehidupan yang lebih berkualitas.

2. Membangun kapasitas ke lembagaan lokal.

3. Memfasilitasi terjadinya sinergi lintas pelaku untuk berkelanjutan

system mata penghidupan komunitas.

3. Tujuan

1. Tercapainya kemandirian material komunitas sasaran.

Adalah tercapainya kemampuan produktif guna memenuhi

kebutuhan hidup dasar, serta cadangan dan mekanisme untuk

bertahan dalam kondisi krisis.

2. Tercapainya kemandirian Intelektual komunitas sasaran.

Adalah terbentuknya kemandirian berpikir bersikap serta

berkesadaran kritis.

3. Tercapainya kemandirian management komunitas sasaran.

Adalah kemampuan komunitas dalam mengelola aksi kolektif untuk

mewujudkan kelembagaan lokal yang berkelanjutan, sehingga

mampu menjalin kemitraan yang setara lintas pelaku.

4. Program Kerja Masyarakat Mandiri

ARAH PROGRAM:

1. Penyadaran

2. Proses pengenalan potensi diri dan lingkungan

3. Membantu komunitas untuk merefleksikan dan memproyeksikan

keadaan dirinya baik dalam berinteraksi dengan kekuatan-kekuatan

Page 43: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

33

domestic maupun kekuatan global dalam bentuk informasi,

tekhnologi, modal social, budaya dan peluang politik.

4. Pengorganisasian.

5. Organisasi dan kelembagaan harus berawal dari prakarsa masyarakat

secara sukarela.

6. Penguatan organisasi.

7. Kaderisasi.

Mempersiapkan kader-kader pengembangan keswadayaan local

yang akan mengambil alih tugas pendampingan setelah program

berakhir.

Kader-kader berasal dari penduduk lokal yang dipilih oleh

masyarakat secara partisipatif dan musyawarah

Ukuran keberhasilan kaderisasi dapat dilihat dari kemampuan

kader local untuk memainkan peran sebagai pendamping,

sebelum program berakhir, yang ditentukan oleh penilaian

masyarakat.

8. Dukungan teknis.

Penguasaan sumberdaya informasi.

Tekhnologi tepat guna.

9. Pengelolaan system.

Memperlancar upaya masyarakat memperoleh kebutuhan, baik

secara individu maupun secara berkelompok dalam sistem

pencaharian berkelanjutan.

Mempertemukan kepentingan berlaku.

Page 44: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

34

Keterkaitan antar organisasi lokal dan pasar antar badan-badan

perwakilan diatas yang lebih tinggi dan sebagainya.

5. PENDEKATAN PROGRAM

Pembentukan kelompok secara partsipasif

Pendampingan langsung

Penumbuhan kader local

Pengembangan kelembagaan komunitas

Menjalin kerjasam lintas pelaku

6. KOMPONEN PROGRAM

Pembiayaan usaha mikro berbasis kelompok

Peningakatan kapasitas sumberdaya manusia

Pengembangan kelembagaan komuitas

Pemupukan modal swadaya

Pembangunan jaringan dan sinergi

Pengembangan informasi dan teknologi tepat guna

7. TAHAPAN PROGRAM

a. Pra persiapan

b. Persiapan

c. Pelaksaan program

Sosialisasi program pada level komunitas

Kajian keadaan komunitas secara partisipatif

Mengenali masalah, potesi dan kelompok sasaran

Pembentukan kelompok

Pendampingan :

Page 45: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 46: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

36

8. Struktur Organisasi Masyarakat Mandiri

Pesiden Direktur DD

Ismail Agus Said

Komisaris

TrinEstriani

Teten Kustiawan

Direktur Eksekutif

Armie Robi

Manajer Keu &

Oprasional

Leni Marlina (pjs)

Staf Umum

Rofi’ah

Staf Akunting

Herawati

Staf Keuangan

Devi Komalasari

Komite Anggaran

(Penugasan)

Audit Internal

(Penugasan)

Manajer Marketing

Komunikasi &

Pengembangan Bisnis

Dessy Sonyaratri

Staf Marketing

M.Solehudin

Staf Komunikasi

Hery D. Kurniawan

Staf Bisnis

Agresta

Priatama

Manager Program

Munipah

Supervisor

Deden Sukiaji

Koordinator

Pendamping

Page 47: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

37

37

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Informan

Dalam bab ini sebelum penulis memaparkan tentang hasil dan

penemuan penelitian, lebih dahulu penulis akan mendeskripsikan latar

belakang informan dalam penelitian ini. Penulis membagi tiga sumber dan

data informasi yang diteliti oleh penulis. Pertama, satu orang sebagai

pendamping penyuluhan. Kedua, informan mitra KPMS sejumlah 5 orang.

Ketiga, informan dari pihak konsumen 2 orang.

Berikut adalah karakteristik dari informan:

1. Informan Pendamping Penyuluhan Masyarakat Mandiri

a). Pendamping

Informan pertama adalah salah seorang pendamping program

KPMS Heypermart-Depok. Yang bernama Amelia. Lahir di Jakarta pada

tanggal 18 Februari 1988. Ia adalah putri pertama dari 3 bersaudara.

Tinggal di Jl. Tanah Merdeka Rt 015/ Rw 005 No. 21 kelurahan Susukan

Kecamatan Ciracas. Ketika masih di taman anak-anak ia bersekolah di

RA.AL-Akhyr. Dan masuk sekolah dasar di SDN 09 Pagi Susukan.

Berlanjut ke sekolah menengah pertama di SLTPN 257 Rambutan. Setelah

lulus dari SLTPN ia melanjutkan seklolah di SMA Al-Masthuriyah

Sukabumi dan menjadi santriwati di sekolah ini kemudian melanjutkan

kuliahnya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia

Page 48: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

38

mengambil prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi.

Awal karirnya dia bekerja dimulai sebagai pendamping program.

Pada bulan oktober 2010 sampai juni 2011 Amelia menjabat sebagai

pendamping program yang muda yang mandiri, berlanjut pada juni 2011-

juni 2012 ia menjabat sebagai pendamping program KPMS Hypermart

Pondok Cina Depok. Dan ia dipercayakan lagi sebagai pendamping

program pedagang bakso tangguh 1 pada bulan Mei 2012 dan pedagang

bakso tanggu 2 sampai Mei 2013.1

Ditinjau dari pendidikan pendamping adalah orang yang masih

muda dan turun langsung ke lapangan, dengan demikian pendamping

sangat komunikatif dan mudah bergaul.

2. Informan pedagang sebagai Mitra Kelompok Pedagang Makanan Sehat

a). Pedagang 1

Informan pertama adalah salah seorang mitra Masyarakat Mandiri

yang bernama Ibu Ratiah. Ia lahir di Cilacap pada tanggal 27 Oktober

1964. Dan bertempat tinggal di Gang Asem Rt 04/01 Pondok Cina Depok.

Ibu dari empat orang anak ini merantau dari Cilacap untuk mengadu nasib

di Kota Depok. Menurut pengakuannya ibu ratiah tidak menamatkan

pendidikannya di SD. Dengan pendidikan yang rendah tersebut ia

menggeluti profesi sebagai pedagang bubur ayam, mie instan, dan lontong

1 Wawancara Pribadi Dengan Amelia, Pendamping KPMS. Bogor 7 Desember 2007.

Page 49: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

39

sayur di lingkungan Hyperemart. Ibu ratiah telah menjalani sebagai PKL

sudah 3 tahun terakhir dan tidak memiliki usaha lain.2

Setelah tahun 2011 ia ikut program KPMS, artinya ibu ratiah telah 2

tahun mengikuti program ini.

b). Pedagang 2

Informan kedua bernama Bapak Karso ia adalah seorang ketua

ISM usianya saat ini 43 tahun tepatnya lahir di Tegal pada tanggal 13

Februari 1971. Pak Karso adalah pedagang bubur ayam, pendidikan

terakhir Pak Karso adalah SMP. Selain itu ia adalah ketua ISM pada

kelompok pedagang Pondok Cina. ISM adalah sebuah organisasi serikat

pedagang makanan sehat yang dibentuk setelah program pendampingan itu

ada. Pertemuan ISM menurut pengakuan Pak Karso dilakukan 1 minggu

sekali di rumah-rumah warga secara bergiliran. Menurut pengakuannya

sejak kecil sudah dibiasakan bekerja, ia merantau ke Depok sejak 11 tahun

yang lalu saat ini ia memiliki 4 orang anak. Pak karso menetap di Gang

Kapuk Rt04/01 Pondok Cina Depok. Keikutsertaan pak karso dalam

program KPMS ini selama 2 tahun dikarenakan beliau ingin memajukan

usahanya sekurangnya karena dua alasan utama. Pertama, ia

mengharapkan modal sebagai mitra. Kedua, keinginannya meningkatkan

usahanya sebagai pedagang bubur ayam.3

Dari pengamatan penulis pak karso adalah aktifis atau orang yang

ditokohkan dikalangan pedagang Pondok Cina.

c). Pedagang 3

2 Wawancara Pribadi Dengan Ibu Ratiah, (Mitra Masyarakat Mandiri), 6 November 2012. 3 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Karso, (Mitra Masyarakat Mandiri), 6 November

2012.

Page 50: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

40

Informan ketiga bernama ibu Ijah.Ia adalah seorang ibu rumah

tangga yang tidak memiliki pendidikan tinggi. Menurut pengakuannya ia

hanya bersekolah sampai sekolah dasar saja.

Ia penduduk asli Pondok Cina yang sudah berjualan warung nasi

dan gorengan selama 18 tahun. Usaha yang dilakukan Ibu Ijah untuk

membantu suaminya memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, Karena

suaminya berprofesi sebagai tukang es cendol keliling.

Menurut pengamatan penulis Ibu Ijah adalah seorang istri yang

baik, diwaktu sengangnya ia membantu meringankan pekerjaan suaminya

untuk memenuhi kenutuhan ekonomi keluarganya.4

d). Pedagang 4

Informan keempat bernama Bapak Herman lahir di Pemalang pada

tanggal 05 November 1972. Ia tinggal di Gang Asem Pondok Cina Depok.

Menurut pengakuannya ia bersekolah sampai SD saja. Pria berumur 41

tahun ini adalah pedagang bubur ayam keliling, pekerjaan ini dijalaninya

selama 15 tahun. Ia tidak memiliki usaha lain hanya berjualan bubur ayam

saja.5

Dari pengamatan penulis Pak Herman pria paruh baya ini hanya

menghabiskan masa hidupnya dengan berjualan bubur ayam, karena

berjualan sudah menjadi keahlian pada dirinya dan sebagai mata

pecaharian utamanya.

4 Wawancara Pribadi Dengan Ibu Ijah, (Mitra Masyarakat Mandiri), 6 November 2012. 5 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Herman, (Mitra Masyarakat Mandiri), 6 November

2012.

Page 51: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

41

e). Pedagang 5

Informan kelima bernama Ibu Juriah lahir di Jakarta pada tanggal

12 Mei 1953. Tinggal di Jl.H.MH Tohir Pondok Cina Depok. Ibu Juriah

hanya menamatkan sekolah sampai SD. Ia adalah ibu rumah tangga yang

berprofesi sebagai pedagang sembako, kemudian ia beralih usaha sebagai

pedagang mie ayam dikarenakan usahanya sebagai pedagang sembako

kurang berjalan. Menurut pengakuan Ibu Juraiah ia sudah 10 tahun

menjadi pedagang mie ayam. Sudah 2 tahun terakhir ia bergabung sebagai

mitra Masyarakat Mandiri. Posisinya dalam kelompok adalah sebagai

anggota.

Dari pengamatan penulis, Ibu Juriah adalah ibu rumah tangga yang

menamatkan sekolahnya samapai SD saja, profesinya sebagai pedagang

mie ayam adalah mata pencaharian utamanya.6

3. Informan Konsumen Pondok Cina

a). informan pertama bernama Yuni, ia adalah pembeli sekaligus

pelanggan yang sering membeli makanan di sekitar areal Pondok Cina, ia

bekerja sebagai pelayan toko.7

b). informan kedua bernama Bapak Endang, Bapak Endang adalah

seorang pensiunan guru kemudian dipilih menjadi ketua RT di Pondok

Cina Depok. Jabatan beliau sebagai ketua RT diwilayah ini, sekaligus

sebagai pengawas pedangan kaki lima yang berjualan di sekitar Pondok

Cina. Pengaruh beliau terhadap warganya di sekitar Pondok Cina cukup

baik.

6 Wawancara Pribadi Dengan Ibu Juriah, (Mitra Masyarakat Mandiri), 6 November 2012. 7 Wawancara Pribadi Dengan Yuni, (Konsumen), 6 November 2012.

Page 52: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

42

Dari pengamatan penulis, selain sebagai ketua RT Bapak Endang

adalah orang yang dipercayakan warga untuk memantau kebersihan

lingkungan sekitar area dagang di Pondok Cina.8

B. Deskripsi Program KPMS Masyarakat Mandiri

1. Kegiatan Program Penyuluhan

Kegiatan program penyuluhan KPMS Masyarakat Mandiri diantaranya:

a. Pelatihan kewirausahaan

Sebagaimana disebutkan oleh Amel sebagai pendamping

pernah dilakukan pelatihan kewirausahaan yang diisi oleh Bapak

Purnomo yang dilakukan pada hari kamis tanggal 23 Februari

2012. Pelatihan isi berisikan materi-materi mengenai

kewiarausahaan yang disampaiakn kepada mitra untuk menambah

wawasan mitra mengenai kewirausahaan.

b. Penyuluhan keamanan dan kehalalan pangan

Penyuluhan keamanan dan kehalalan pangan oleh BPOM

RI dan LP POM MUI pada hari senin tanggal 5 Maret 2012 yang

bertempat di Aula Kelurahan Pondok Cina Depok. Penyuluhan ini

berisikan materi mengenai bahan tambahan pangan berbahaya dan

mitra diperkenalkan dengan bahan tambahan pangan apa saja yang

tidak boleh digunakan kedalam makanan seperti boraks, formalin,

rodamin, pengenyal makanan, dan pewara textil. Karena bahan-

bahan tersebut dapat membahayakan tubuh apa bila dikonsumsi.

8 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Endang, (Konsumen), 6 November 2012.

Page 53: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

43

c. Pertemuan rutin kelompok

Pertemuan rutin kelompok dilaksanakan setiap satu minggu

sekali pada hari senin yang bertempat di rumah-rumah mitra secara

bergiliran. Sekaligus sebagai mekanisme untuk mengunpulkan

angsuran pembayaran modal.

Masyarakat Mandiri telah membentuk sejumlah 8 kelompok mitra

baru dengan total jumlah mitra sebanyak 71 orang. Adapun perinciannya

adalah terdiri dari 5 kelompok mitra kelurahan Pondok Cina dan 3

kelompok mitra di kelurahan Kemiri Muka Kecamatan Beji Kota Depok.

Alasan pembentukan lokasi kelompok agar memudahkan dalam mobilisasi

pertemuan dan mudah dalam jangkauan.

2. Metode penyuluhan

Penyuluhan pada kelompok KPMS, menggunakan bimbingan

kelompok. Metode ini digunakan untuk memudahkan pendamping dalam

memberikan penyuluhan secara rutin pada mitra. Selain itu metode ini juga

dimaksudkan agar banyak ide pemikiran yang muncul dari para mitra

sekaligus memberikan pembelajaran bagi para mitra agar memberanikan

diri untuk mengeluarkan pendapat, gagasan pada kelompoknya. Artinya

tidak hanya pendamping saja yang mengeluarkan ide dan gagasannya tetapi

mitra juga berhak mengeluarkan ide dan gagasannya, demikianlah kurang

lebih standar pada pendampingan KPMS Masyarakat Mandiri dilakukan.

3. Tujuan program penyuluhan

Page 54: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

44

Adapun tujuan utama dari program ini adalah memberikan

pemberdayaan atau penguatan pada PKL terkait makanan sehat, halal dan

higenis.

Secara lebih luas tujuan lain dari program ini adalah memandirikan

dan mensejahterakan perekonomian para pedagang makanan bersekala

kecil.

C. Analisis Data

1. Penerimaan Pedagang terhadap Program Penyuluhan KPMS

Sebagai lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang

mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana

ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf), Dompet Dhuafa telah banyak

dikenal oleh kalangan masyarakat atas maupun masyarakat bawah.

Dengan salah satu programnya adalah KPMS yaitu memberikan bantuan

kepada pedagang melalui program penyuluhan dan pendampingan agar

mereka mandiri dan sejahtera.

Awalnya program ini tidak banyak diketahui oleh para pedagang di

Pondok Cina. Hambatan yang dihadapi lebih pada adanya sikap penolakan

dari para calon mitra yang merupakan pedagang disekitar Hypermart-

Depok, penolakan disebabkan ekses negative sejumlah mikro-

finance/kredit, baik yang menggunakan system konvensional maupun

berbendera syariah sekalipun9. Ekses negatife adalah sikap yang kurang

baik saat melakukan penagihan menimbulkan trauma tersendiri bagi

9Dikutip dari Dokumen Laporan tahunan Masyarakat Mandiri, Mei 2012

Page 55: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

45

beberapa calon mitra program KPMS-Hypermart. Atas kondisi tersebut

pihak Masyarakat Mandiri menempuh upaya sosialisasi dengan

pengenalan tujuan program dan aktivitas yang akan dijalankan. Pertama

calon mitra dikenalkan pada profil lebaga Masyarakat Mandiri, Dompet

Dhuafa dan Hypermart. Peserta diberikan pemahaman tentang hak dan

kewajiban menggunakan publikasi berupa: flayer, leafet, brosur dan

buletin. Kedua calon peserta diberi informasi tentang keberhasilan KPMS

serupa di beberapa wilayah perkotaan, seperti kisah sukses para mitra di

daerah Jakarta dan Surabaya. Ketiga, setelah mitra mengetahui tujuan dan

program ini yaitu untuk memandirikan dan mensejahterakan

perekonomian para pedagang makanan bersekala kecil, maka calon peserta

ditawarkan kemungkinan bergabung sebagai mitra kelompok KPMS.

Berdasarkan latar belakang di atas diakui oleh pihak Masyarakat

Mandiri program ini tidak mudah diakui dalam masyarakat oleh karena itu

pihak Masyarakat Mandiri membuat program-program dan langkah-

langkah seperti menyebar flayer, leafet, brosur, buletin agar masyarakat

mengenal program ini.

Program ini tidak akan berjalan jika tidak adanya kesadaran pada

diri pedagang mengenai bahaya bahan tambahan pangan. Berbeda dengan

pedangang lainnya (non pendampingan), pedagang di Pondok Cina

memiliki kesadaran bahwasanya jika program ini berjalan maka banyak

manfaat yang mereka dapatkan selama mengikuti program penyuluhan.

Ungkapan ini terlihat pada saat penulis mewawancarai salah satu mitra

yang bernama Pak Karso dia mengatakan bahwa banyak sekali manfaat

Page 56: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

46

yang dia dapatkan selama mengikuti penyuluhan ini, bukan hanya bantuan

modal yang dia dapatkan akan tetapi pengetahuan yang berharga yang

didapat selama program penyuluhan berjalan. Berikut petikan wawancara:

“Banyak sekali mbak manfaat yang saya dapatkan selama

mengikuti penyuluhan ini terutama dalam masalah modal jualan

saya terbantu banget. Kalau masalah makanannya kita dikasih

pengarahan, dikasih tahu bahan-bahan apa yang boleh digunkan

dalam makanan dan bahan apa saja yang tidak boleh dicampurkan

kedalam makanan, misalnya jangan pakai bahan pengawet kaya

formalin dan boraks soalnya itu bahaya banget buat tubuh

manusia. Kan dari saya gak tahu jadi tahu masalah kaya gitu”10

.

Setelah mendapatkan sosialisasi calon mitra menaruh minat pada

program ini. Dengan keikutsertaannya bergabung dalam program

sekaligus menjadi pedagang tangguh yang bebas dari bahan tambahan

pangan berbahaya, sehat, halal dan higenis. Penilaian pedagang terhadap

program ini atas memiliki kemauan besar dari pihak pedagang bergabung

dalam program KPMS. Kemauan dimaksud adalah keinginan menjadi

pedagang yang lebih baik dan mau mencoba hal baru yang didapatkan

pedangang selama mengikuti program penyuluhan dan meninggalkan cara

lama untuk menjadi lebih baik dan menggunakan serta menerapkan hal-

hal positif yang lebih menguntungkan para pedagang dalam segi

permodalan atau merubah cara berjualananya yang lebih sehat.11

Selain itu penerimaan mitra terhadap program KPMS dapat

dihubungkan dengan bantuan modal usaha yang diberikan Masyarakat

Mandiri secara langsung pada pedagang, modal usaha tersebut diangsur

pengembaliannya dengan ketentuan tidak dikenakan bunga sedikitpun atau

10

Wawancara Pribadi dengan Karso, (Mitra Masyarakat Mandiri). 6 November 2012. 11

Wawancara pribadi dengan Amelia, Pendamping Program Penyuuhan KPMS. Bogor, 7

Desember 2007.

Page 57: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

47

disebut dengan bunga 0 %. Dengan program pemberian modal usaha

tersebut memudahkan pedagang memperbesar usahanya tanpa membayar

bunga yang besar layaknya meminjam uang pada rentenir yang

memberatkan pedagang kecil seperti mereka. Berikut petikan wawancara

dengan mitra.

“alasan saya ikut program ini si awalnya saya terlibat hutang sama

rentenir mbak, jadi saya mau coba ikut proram ini, selain saya

dikasih modal tanpa bunga yang ngeberatin, murah ngangsur

pinjamannya, diprogram ini saya banyak belajar bagaimana

berdagang yang baik itu terutma cara menjual makanan tanpa

bahan-bahan berbahaya”12

.

Konteks di atas hemat penulis yang menjadi alasan kenapa calon

mitra menerima program ini yaitu karena alasan modal yang mudah,

angsuran tidak memberatkan. Pendampingan cara berdagang yang sehat,

halal dan higenis yakni mereka pedagang kaki lima yang dapat

mengembangkan usahanya sebagai pedagang yang bersih. Pedagang tidak

hanya mendapatkan modal saja yang terbantu. Tetapi mendapatkan

pengetahuan, wawasan, keahlian mengoperasikan komputer dan pesan

moral sebagai pedagang yang jujur dalam menjual makanan yang selama

ini mereka geluti. Selain itu pedagang juga diberikan penyuluhan

mengenai makanan sehat dan halal yang bebas dari bahan tambahan

pangan seperti formalin, boraks, dan zat pewarna textil kepada para

pedagang

Sementara hal yang sama dalam perspektif mitra diakui bahwa

program ini tidak akan berjalan baik atau lancar jika tidak adanya

12 Hasil wawancara dengan bapak Karso. 6 November 2012.

Page 58: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

48

kesadaran pada diri pedagang. Artinya penyuluhan yang diberikan

Masyaraakat Mandiri perlu ditindak lanjut dengan kemauan dan

kesadaran pada diri mitra agar tujuan program tercapai.

2. Metode Penyuluhan makanan sehat dan halal pada KPMS

Kegiatan penyuluhan pada KPMS prinsipnya adalah usaha

memberikan bantuan kepada pedangang yang dilakaukan oleh penyuluh

untuk menghasilkan timbal balik agar mereka mampu memahami dirinya

dan masalah-masalah hidup yang dihadpinya pada masa itu dan masa yang

akan datang. Artinya melalui kegiatan penyuluhan pedagang diharapkan

dapat lebih mandiri dan mampu mengenali berbagai persoalan terkait

makanan sehat dan halal.

Metode yang diterapkan di program KPMS pondok Cina Depok

yaitu menggunakan metode langsung (metode komunikasi langsung),

dimana penyuluh bertatap langsung dan memberikan materi secara

langsung kepada mitra Masyarakat Mandiri yaitu pedagang. Berikut

beberapa metode penyuluhan yang digunakan pada program penyuluhan

KPMS Pondok Cina Depok dalam pendekatan kepada mitra sebagai

pedagang, yaitu:

1. Bimbingan Kelompok (group Guidance)

Bimbingan kelompok ini dilakukan dengan cara komunikasi

langsung antara penyuluh dengan mitra dalam bentuk kelompok.

Sebagaimana disebutkan diawal kelompok KPMS yang ada di

Pondok Cina tergabung dalam serikat pedagang ISM kelompok ini

dibentuk oleh Amel selaku pendamping agar memudahkan

Page 59: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

49

pendampingan. Pertemuan kelompok dilakukan dua kali dalam

seminggu. Adapun teknik yang digunakan oleh pendamping adalah

sebagai berikut:

a. Metode ceramah

Pada metode ini seperti biasa Amel selaku pendamping

memberikan materi kepada pedangang mengenai keamanan

pangan, bahan tambahan panagan berbahaya. Pada ceramah ini

hanya Amel saja yang berbicara, pedagang hanya mendengarkan

apa yang disampaikannya.

Ceramah merupakan satu teknik pembinaan atau

penyuluhan yang memberikan uraian atau penjelasan secara

lisan yang diwarnai dengan karakteristik dan cara berbicara

seorang da’i atau penyuluh.

Metode ceramah sama halnya dengan mau’idah hasanah

(nasehat yang baik). Dari ceramah-ceramah yang sering diikuti

dan didengarkan kemudian dipahami menjadikan kita tau hal-hal

yang baik yang dilakukan seorang pedagang menjadi pedangang

yang jujur dalam menjalankan usahanya terutama dalam

menjual makanan sehat dan halal.

b. Dialog atau tanya jawab

Untuk menghindari sikap pasif pada Mitra masyarakat

Mandiri dalam metode kelompok dilakukan teknik dialog atau

tanya jawab. Teknik tanya jawab ini merupakan tindak lanjut

dari teknik ceramah, teknik ini dilakukan setelah penyuluh

Page 60: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

50

memberikan penjelasan terhadap materi yang disampaikan

kemudian para mitra diberi kesempatan untuk bertanya

mengenai materi yang telah dibahas, yang mereka anggap

kurang jelas dan tidak dipahami. Ataupun sebaliknya penyuluh

memberikan pertanyaan kepada mitra seputar materi yang telah

dijelaskan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk melatih mitra

berani bebicara dan mengungkapkan pendapatnya di depan

mitra lainnya.

c. Diskusi Kelompok

Dalam pertemuan kelompok,biasanya mbak amel sering

melakukan diskusi mengenai masalah-masalah yang berkenaan

dengan maknan sehat, misalnya membicarakan tentang

keamanan pangan, bicara tentang contoh-contoh bahan

tambahan pangan seperti boraks, formalin, rodamin, kemudian

ciri-ciri bahan makana yang mengandung bahan-bahan itu atau

tidak, bahayanya mengunakan boraks itu nanti akibatnya

ditubuh itu akan terkena penyakit apa saja, diskusi ini umumnya

menekankan pada makanan sehat dan halal.

Selain diskusi mengenai materi, pertemuan kelompok juga

dilakukan untuk urun rembuk tentang kendala dan hambatan

terkait mekanisme pembayaran angsuran yang rutin dilakukan

untuk mengangsur pinjaman modal.

Page 61: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

51

2. Metode Individual

Metode individual merupakan teknik pemberian bantuan yang

bersifat face to face relationship (hubungan empat mata) yang

dilakukan antara penyuluh dan mitranya terkait maslah pribadi.

Sehingga dalam proses penyuluhan ini pendamping dituntut untuk

bersifat simpati (merasakan apa yang dirasakan oleh mitra) dan

empati (berusaha menempatkan diri dalam situasi diri mitra). Pada

metode ini biasanya pendamping mendatangi langsung rumah mitra

yang jarang mengikuti pertemuan kelompok yang biasanya

dilakukan 1 minggu sekali. Dalam menyelesaikan masalah ini

biasanya pendamping mengunakan metode direktif ( yang bersifat

mengarahkan), hal ini dilakukan apabila mitra tidak mau

mengungkapkan permasalahannya. Sehingga seorang pendamping

berperan aktif dalam pelaksanaan penyuluhan untuk menyelesaikan

permasalahan yang ada.

Biasanya masalah-masalah yang ada pada mitra mengenai

pengangsuran modal yang macet, mitra lebih sibuk berdagang

sampai tidak bisa mengikuti petemuan kelompok.

3. Perubahan Perilaku Berdagang Setelah Mengikuti Program

Penyuluhan

Keberhasilan penyuluh dan program pendampingan yang

dilakukan Masyarakat Mandiri adalah adanya perubahan prilaku

berdagang dari mitra. Sekurangnya dapat dilihat dari pemahaman mereka

tentang makanan sehat dan halal, mengenai bahan tambahan berbahaya,

Page 62: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

52

menjaga kebersihan tidak menjual makanan yang menggunakan bahan

tambahan pangan berbahaya.

Adapun perubahan prilaku yang ditemukan penulis dilapangan adalah:

1. Adanya perubahan dari cara berdagang mereka yang terlihat selama

pendampingan seperti mereka tidak menggunakan bahan tambahan

pangan pada makanannya, dan menggunakan bahan-bahan yang

baik seperti pedagang bubur ayam yang tidak mengunakan bahan

campuran seperti MSG yang berlebihan.

2. Perubahan terjadi juga pada prilaku mereka yang menjaga

kebersihan dengan selalu mencuci piring gelas, mengganti air

cucian piring, mencuci lap yang digunakan untuk membersihkan

meja dan lain sebagainya agar selalu bersih dan higienis. Selain itu

menjaga kebersihan diri mereka sendiri seperti mecuci tangan pada

saat melayani konsumen dan tidak meroko pada saat melayani,

karena meroko dapat menggangu kesehatan pedagang dan

konsumen juga. Para pedagang tidak semberono lagi dalam

menyajikan makanan kepada konsumen.

Berikut petikan wawancara:

“Kalau dilihat kepada perubahannya saya melihat

perubahannya sepeti katua ISM yaitu Pak Karso, Bu Wini

dan beberapa orang lainnya memang sedikit sudah ada

prubahan sikap dan perilaku karena memang dari hasil

pengamatan saya dan juga mungkin dari pendampingan dan

pelatihan yang diberikan itu pengetahunnya lebih bertambah,

jadi sikap dan perilakunya bisa berubah selama ini mereka

suka semberono kan yah dari berjualannya, yang tidak

mengunakan alas, berserakan dilantai tetapi sekarang sudah

terbiasa menggunakan alas, mencuci tanggan sebelum

menyiapkan makanan, melayani konsumen tidak merokok

Page 63: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

53

saat melayani konsumen, mencuci lap, mengganti air dan lain

sebagainya”.13

3. Selain berubahnya prilaku pedagang, masalah modal juga

mempengaruhi mereka untuk berubah, dengan pemberian modal itu

sendiri pedagang berusaha memutar modal agar bisa

berkepanjangan berdagangnya mereka diberi amanah untuk

menjalankan usahanya agar lebih lancar. Ungkapan ini dikutip dari

perkataan mitra Masyarakat Mandiri yang mengatakan bahwa

banyak manfaat dan pengetahuan yang mereka dapatkan selama

mengikuti progam, selain pengetahuan bantuan modal pun

diberikan agar usaha kami menjadi lebih maju.

Berikut petikan wawancara mitra:

“Banyak mbak yang sudah saya dapatkan selama ikut

penyuluhan 2 tahun ini, dari bantuan modal yang

alhamdulilah sekali saya terbantu, lebih lancar. Dari ilmu

pengetahun juga saya dapatkan, dari saya yang tidak tahu

apa-apa jadi tahu, apalagi seputar makanan sehat yang pernah

disampaikan waktu penyuluhan, disini kan saya menjual

makanan jadi saya belajar banyak mbak, kalau bahan-bahan

berbahaya kaya formalin, boraxs, pewarna tektil jangan

dipakai kedalam bahan makanan. Tapi alhamdulilah saya

selama jualan ini tidak pernah pake bahan-bahan seperti itu

mbak, kalau dagangan mie ayam saya tidak habis, paling saya

bagi-bagikan pada tetangga, dari pada terbuang mubazir, kan

tidak mungkin saya jual lagi buat hari besoknya”.14

13 Hasil wawancara dengan Amelia (Pendamping). 7 Desember 2012. 14 Hasil wawancara dengan Ibu Juriah (Mitra Masyarakat Mandiri). 6 November 2012.

Page 64: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

54

D. Pembahasan

Hasil pengamatan peneliti dari dua metode penyuluhan yang digunakan

terkait memiliki pengaruh yang positif bagi perubahan perilaku berdagang,

terutama metode kelompok.

Sementara metode individu, hasil pengamatan peneliti tidak

berpengaruh secara sangat segnifikan terhadap perubahan perilaku

berdagang. Karena metode individu umunya tidak secara intens digunakan

oleh pendamping dalam melakukan penyuluhan. Selain itu metode individu

lebih dicurahkan untuk membahas pembayaran angsuran modal yang macet

ketimbang subtansi perubahan perilaku berdagang itu sendiri.

Secara lebih luas bimbingan kelompok yang digunakan pendamping

adalah menggunakan tiga cara yaitu ceramah, tanya jawab, dan diskusi

kelompok dari ketiga cara tersebut melalui ceramah ini lah pedagang

dikenalkan pada keamanan pangan, kehalalan dan makanan yang higenis, dan

lain sebagainya. Untuk memperdalam materi yang disampiakan saat ceramah

pendamping melakaukan pengayaan materi melalui diskusi kelompok. Dari

teknik diskusi tersebut pendamping berhasil mengajak mitra mengungkap

masalah yang dihadapi menjadi lebih terbuka, berani berbicara, memberikan

ide dan pendapat. Berikut petikan wawancara pendamping:

“Metode kelompok yang kita gunakan ini ada ceramah, diskusi,

seminar, tanya jawab semuanya digunakan dalam penyuluhan ini,

tetapi yang lebih sering digunakan yaitu diskusi, misalnya kita

diskusi kelompok dan membicarakan tentang keamanan pangan,

bicara tentang contoh-contoh bahan tambahan pangan seperti

boraks, formalin, rodamin, kemudian ciri-ciri bahan makana yang

mengandung bahan-bahan itu atau tidak, bahayanya mengunakan

Page 65: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

55

boraks itu nanti akaibatnya ditubuh itu akan terkena penyakit apa,

jadi itu yang kita diskusikan”15

.

Bentuk keberhasilan metode penyuluhan terkait perubahan prilaku

berdagang yaitu mereka mau berubah cara berdagangnya yang lebih baik,

tidak lagi menggunakan bahan tambahan pangan berbahaya, menjaga

kebersihan lingkungan sekitar area berdagang, menjaga kebersihan alat-

alat dagang, dan menjaga kebersihan diri. Dari hasil pendampingan dan

penyuluhan ini lah para pedagang memahami dan menerapkan apa yang

sudah mereka dapat selama pendampingan, bertambahnya pengetahuan

pedagang dan menerima program penyuluhan ini. Berikut petikan

wawancara pendamping:

“Kalau dilihat kepada perubahannya saya melihat perubahannya

sepeti katua ISM yaitu Pak Karso, Bu Wini dan beberapa orang

lainnya memang sedikit sudah ada prubahan sikap dan perilaku

karena memang dari hasil pengamatan saya dan juga mungkin dari

pendampingan dan pelatihan yang diberikan itu pengetahunnya

lebih bertambah, jadi sikap dan perilakunya bisa berubah selama

ini mereka suka semberono kan ya dari berjualannya, yang tidak

mengunakan alas, berserakan dilantai tetapi sekarang sudah

terbiasa menggunakan alas, mencuci tanggan sebelum menyiapkan

makanan, melayani konsumen tidak meroko saat melayani

konsumen, mencuci lap, mengganti air dan lain sebagainya”16

.

Penerimaan program ini terlihat pada saat mereka mau bergabung

dan ikut kegiatan-kegiatan penyuluhan dan kegiatan lainnya. Pertama,

pedagang memiliki keinginan untuk menjadi pedagang yang lebih baik,

mencoba hal baru yang didapat pedagang selama mengikuti program ini

dan meninggalkan cara lama untuk lebih baik. Kedua, penerimaan

15 Hasil waawancara dengan Amelia (pendamping). 7 Desember 2012 16 Hasil wawancara dengan Amelia (pendamping). 7 Desember 2012.

Page 66: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

56

pedagang terhadap program ini dikaitkan dengan pemberian modal usaha

yang diberikan langsung oleh Masyarakat Mandiri untuk memajukan

usahanya.

Pendapat penulis, bahwa penerimaan mitra terhadap program yang

sudah berjalan ini semestinya diberangkatkan dari kesadaran diri mitra

mengenai bagaimana berdagang yang baik dan seharusnya dilakukan,

tentunya dengan cara mitra perduli akan kesehatan makanan yang

dijualnya. Selain kepedulian mitra terhadap kesehatan makanan, mitra pun

harus memiliki keinginan atau minat merubah cara berdagangnya dengan

lebih baik agar menarik perhatian konsumen, meskipun berubah cara

bedagangnya pedagang tidak memberatkan konsumen secara financial

dengan menjual makanan dengan harga yang mahal, tetapi inovasi ini

dilakukan untuk penilaian mitra terhadap keberhasilannya selama mencoba

inovasi baru. Kemudian mitra bisa menerapkan percobaan inovasinya

dengan seterusnya. Hal tersebut sejalan dengan hasil pendapat Eicholaz

dan Rogers bahwa penerimaan dan penolakan seseorang dibentuk oleh

lima tahap yaitu awareness (kesadaran), interest (menaruh minat),

evaluation (penilaian), trial (percobaan), adopsi (penggunaan).

Namun demikian, selain penerimaan atas program ternyata masih

terdapat resistensi dari lapangan yang tidak dapat dihindarkan. Hal

tersebut dapat dilihat dari masih adanya pedagang yang hanya sebatas

mengetahui saja tetapi tidak diperaktekan. Berikut petikan wawancara

pendamping:

“ya masih ada, kadang-kadang mereka mempunyai pendapat yang

berbeda beranggapan cara berdagangnya sudah baik dan benar, tapi

Page 67: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

57

memang bagaimana pendampingnya bisa bahawa tidak semua bisa

menerima kita, tidak semua mitra menerima apa yang kita

berikan”17

Hemat penulis metode kelompok lebih efektif dari metode

individu. Melalaui metode kelompok, pedagang dapat termotivasi menjadi

lebih sadar dengan makanan sehat, halal dan higenis. Sementara metode

individu lebih banyak untuk sarana bimbingan pembayaran angsuran.

17 Hasil wawancara dengan Amelia (pendamping). 7 Desember 2012

Page 68: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan penelitian penulis tentang Metode

Penyuluhan Makanan Sehat dan Halal Pada Kelompok Pedagang Makanan

Sehat (KPMS) dalam Perubahan Cara Berdagang Tentang Higenis Makanan

Di Pondok Cina Hypermart Depok, maka peneulis mengambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Penerimaan PKL pada program KPMS ini diterima dengan baik dan

terlihat pada saat mereka mau bergabung dan menjadi mitra diprogram

KPMS dan mengikuti semua kegiatan yang dilakukan selama penyuluhan,

dan memperhatikan kebersihan makanan sehat dan halal untuk dijualnya

kepada konsumen, selain itu penerimaan mitra terhadap program KPMS

juga terkait dengan modal yang diberikan kepada mitra secara langsung.

2. Metode penyuluhan makanan sehat dan halal dilakukan dengan metode

kelompok dengan beberapa teknik yaitu dengan ceramah, tanya jawab,

dan diskusi kelompok. Sedangkan metode individunya hanya dilakukan

bila ada satu mitra yang mengalami masalah yang tidak bisa dibicarakan

dalam kelompok maka pendamping yang akan datang kepada mitra untuk

bicara secara face to face dan mengarahkan mitra untuk membantunya

menyelesaikan masalah yang dihadapi mitra.

58

Page 69: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

59

3. Perubahan yang terjadi pada pedagang bisa terlihat pada perubahan

prilaku berdagang dengan meninggalkan cara lama dan merubah pada

cara yang baru dengan memperhatikan kebersihan dan khigenisan

makanan yang mereka jual dan disajikan kepada konsumen, menjadi

pedagang yang bebas dari menggunakan bahan tambahan pangan

berbahaya dan menjadi pedagang yang jujur dan pedagang yang baik

dalam menyajikan makana yang layak dikonsumsi.

B. SARAN

1. Dalam pelaksanaan penyuluhan diharapkan seorang pendamping harus

dapat meningkatkan pengtahuan yang lebih bnayak lagi tentang

permasalahan yang sering dihadapi oleh pedagang karena masalah-

masalah yang ada sangat kompleks, serta metode yang sudah diterapkan

harus bisa lebih ditingkatkan, dan menabah tenaga professional dalam

pendampingan program KPMS ini.

2. Demi tercapainya keberhasilan program KPMS ini, perlu penambahan

waktu dalam pendampingan, agar program ini benar-benar berjalan degan

baik, selain itu perlu penambahan pendampingan agama, karena agama

merupakan pegangan hidup seseorang untuk lebih menyadari atas

kelakuannya. Karena pedagang atau mitra yang didampinga memiliki

latar belakang pengetahuan agama yang berbeda-beda. Jika penegtaahuan

agama mereka baik. Maka agama itu sebagai rem dalam hidup mereka.

3. Sarana dan Prasarana yang lebih dilengkapi lagi karena itu aset yang

sangat berharga bagi perkembangan lembaga Masyarakat Mandiri.

Page 70: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

60

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Djaelani Sediaoetama, Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan Profesi, Jakarta:

PT. Dian Rakyat.

Adi Rukminto Isbandi, Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunitas, Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan

Praktis. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003.

Alma, Buchari,H. Kewirausahaan, Bandung: Alfabeta, 2011.

Arief, Armani. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan. Jakarta: Ciputat

Pers, 2002.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktek. Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 2001.

Bariadi, Lili, Zen, Muhamad, Hudri, M, Zakat Wirausaha. Jakarta: CV Pustaka

Amri

Bimo, Walgito. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: ANDI 2009.

Bimo, Walgito, Bimbingan Konseling ( Studi dan Karir). (Yogyakarta:

C.V ANDI 2010).

Dedi, Mulyana. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,2004).

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Gizi dan Kesehatan Masyarakat,

Jakarta: Rajawali Pers,2010.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka, 2005.

Dewa, Ketut, Sukardi, Proses Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta; PT. Rineka

Cipta, 1995.

Direktorat Urusan Agama Islam Dalam pembinaan Direktorat Jendral

Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, Islam dan Produk

Halal. Jakarta: 2007.

IAIN Syarif Hidayatullah. Ensiklopedia Islam Indonesia. Jakarta: 1992.

M, Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (konseling) Islam, Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta 2008.

60

Page 71: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

61

Moh Yanis Musdja, Biologi dalam Perspektif Islam. Jakarta: UIN Jakarta Perss,

2004.

Moleong, J. Lexy. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2000.

Poerwandari , EKristi. Pendekatan kualitatif dalam Penelitian Psikologi:

Lembaga Pengembangan Sarana pengukuran dan Pendidikan Psikologi

(LPSP3). Jakarta: 1998.

Qardhawi, Yusuf, Muhammad, syekh. Halal dan haram Dalam Islam.

Singapura: pt.Bina Ilmu, 1993.

Rakmat, Jalaludin , Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya 2007, cet. ke-13.

Rusmin, Tumanggor. Ilmu sosial Budaya dan Dasar. Jakarta: Kencana, 2010.

Sekertaris Jendral Departemen Kesehatan RI. Majalah Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: 1970.

Setiadi. J. Nugroho. Prilaku Konsumen Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan

Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana, 2003.

Tim Penyusun Kantor Mentri Negara Urusan Pangan Republik Indonesia.

Makanan Indonesia Dalam Pandangan Islam. Jakarta: 1995.

Tumanggor, Rusmin. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana, 2010

Umar, Muhammad. Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung; CV. Pustaka Seia,

2001.

S Nasution. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Jakarta: PT. Tarsito

Bandung. 2002.

Page 72: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

62

DAFTAR PUSTAKA INTERNET

Sunaryo, 2004. Domain Prilaku. Diakses 20 September 2012. http//qym

7882.blogspot.com 200904 bentuk-prilaku.html

www.masyarakatmandiri.org/ detilprogran-128-program-kelompok-pengusaha-

makanan-sehat-kpns-kerjasama-dengan

www.masyarakatmandiri.org/artikel-436-pedagang-makanan-sekitar-heypermart-

depok-menuju-produk-aman.html/

Page 73: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 74: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Hasil

Wawancara I

Nama : Amelia S. Sos, I.

Jabatan : Pendamping Program penyuluhan

Tempat wawancara : Kantor Masyarakat Mandiri

Waktu wawancara : 3 Desember 2012, pukul 14.00-15.00

1. Sudah berapa lama bapak/ibu menjadi penyuluh di Program KPMS ini ?

Jawab: Saya kalau menjadi pendamping di program KPMS ini sudah 1 tahun,

sedangkan bekerja di Masyarakat Mandiri ini sudah 2 tahun lamanya dari

bulan oktober 2010 sampai sekarang.

2. Apa tujuan dari program KPMS ini ?

Jawab: tujuannya yang pertama yaitu bagaimana masyarakat itu bisa pemberdayaan

jajanan sehat lebih pada keamanan pangan, kalau misalnya untuk lebih

kepenghasilan memang susah, karena ini lebih kepada pedagang makanan

kecil. Jadi kita lebih melihat bagaimna pedagang itu menjaga kebersihan

terus juga kemakanan yang bergizi dan sehat seperti itu.

3. Upaya apa yang bapak/ibu lakukan untuk program ini ?

Jawab: upaya yang sudah dilakukan banyak seperti pembentukan kelompok,

pertemuan dan pendampingan kelompok kepada mitra kemitra lain, ada

pelatihan kewirausahaan, kemudian penyuluhan keamanan pangan dan

kehalalan pangan yang bekerja sama dengan BPOM RI dan LP POM MUI

4. Berapa banyak PKL yang mengikuti program KPMS ini ?

Page 75: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Jawab: kalau sampai diakhir program ini, ada 71 mitra dampingan yang tersebar

dikelurahan pondok cina dan kemiri muka kecamatan Beji Depok

5. Dimana Penyuluhan program KPMS ini dilaksanakan ?

Jawab: Penyuluhan ini dilakukan di wilayah Depok tepatnya di Pondok Cina

Haypermart Depok, kita menggunakan aulau kelurahan untuk melakukan

penyuluhan, kemudian pertemuan kelompok dilakukan dirumah mitra yang

bersedia dijadikan temapat berkumpulnya anggota-anggota kelompok

6. Apa tantangan terberat dari penyuluhan program ini?

Jawab: Tantanagn terberatnya adalah dimana kita memberitahu dan memahami mitra,

khususnya mitra yang belum memahani yaitu tidak memahami tentang bahan

tambahan pangan berbahaya, dimana mitranya tidak tahu dan tidak paham

kalau dia itu ternyata masih menggunakan bahan tambahan pangan

berbahaya, yaitu merubah pengetahuannya itu yang menurut saya sulit. Kalau

untuk ngasi tahu si sudah dalam pelatihan dan penyuluhan sudah tahu untuk

memahami bahaya pangan tapi untuk merubah kesadaran mitra untuk tidak

menggunakan bahan tambahan pangan itu susah menurut saya, baru sampai

titik mengetahui dan memahami saja, penyadaran itu memerlukan waktu

pendampingan yang lebih sedangkan program yang berjalan selama 2 tahun

ini semoga bisa merubah mitra untuk tahu dan sadar tidak menggunakan

bahan tambahan pangan berbahaya

7. Dalam program KPMS ini metode apa yang digunakan ?

Jawab: ya kalau dilihat dari program si yah kita lebih pada pembentukan komunitas,

memang selain kelompok dibuat kelembagaan lokal juga ada yang namanya

disebut dengan ISM (ikhtiar swadaya masyarakat) jadi selain satu persatu

mitra dan individual ada juga metode kelompok, kita lebih menonjolkan

metode kelompok dibandingkan metode individualnya, kalau satu persatu itu

kurang, jadi cuma dia saja yang bicara, sedngkan kalau dengan kelompok itu

Page 76: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

lebih banyak ide, lebih banyak pendapat yang diberikan oleh mitra bukan

hanya dari pendamping saja.

8. Bagaimana metode ini dilakukan pada program KPMS ?

Jawab: Metode kelompok yang kita gunakan ini ada ceramah, diskusi, seminar, tanya

jawab semuanya digunakan dalam penyuluhan ini, tetapi yang lebih sering

digunakan yaitu diskusi, misalnya kita diskusi kelompok dan membicarakan

tentang keamanan pangan, bicara tentang contoh-contoh bahan tambahan

pangan seperrti boraks, formalin, rodamin, terus ciri-ciri bahan makana yang

mengandung bahan-bahan itu atau tidak, bahayanya mengunakan boraks itu

nanti akaibatnya ditubuh itu akan terkena penyakit apa, jadi itu yang kita

diskusikan. Selain itu ada juga tentang manajemen usaha tidak hanya

berdiskusi tentang keamanan panagn saja. Ya paling tidak mereka meningkat

dari segi omset usahan, kelembagan lokal jadi tidak kaget lagi kalau nanti

diakhir tahun itu pendamping sudah exit program dan meninggalkan mitra.

Jadi mereka sudah paham dan bisa membentuk kelembagaan lokal. Karena

metode ini sudah standarisasi dari Masyarakat Mandiri yang menjalankan

program seperti itu. Jadi selama metode itu dijalankan ya itulah program kita

bisa terlihat baik atau tidaknya program, aktif atau tidaknya mitra dan

berhasil atau tidaknya program, tapi kita tidak melihat dari akhirnya program

melainkan melihat proses berjalannya program. Kalu dilihat

dipemberdayaannya itu kan prosesnya yang kita lebih utamakan

pendampingan, penyuluhan kelompok, penyembuhan dan pembentukan ISM

diprosesnya itu., kalau prosesnya bagus dan berjalan dengan prencanaan

programnya insyaallah dibelakangnya akan terbentuk.

9. Apakah metode yang digunakan sudah efektif ?

Jawab: kalau dikatakan efektif, saya lihat si efektif ya, karena memang sebelumnya di

heypermart ini dan juga sekarang yang saya pegang itu dipedagang tangguh

miwon ya itu efektif, dibandingkan individu program. Jadi memang

kelompok itu adalah sarana sosialisasi para mitra berkembang, untuk

Page 77: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

bertukar fikiran, bercerita, mengeluarkan pendapat dan ide, jadi kita juga bisa

melihat nanti kader untuk kelembagaan lokal, memenuhi menjadi ketua ISM,

sekertaris dan bendahara itu terlihat dipertemuan kelompok.

10. Apa pentingnya metode ini digunakan ?

Jawab: kalau untuk kepentingan program metode ini sangat penting karena kalau

tidak seperti itu kita tidak bisa melihat mitra kita

11. Seberapa berhasilkah metode ini telah dicapai MM?

Jawab: sekitar 80% metode ini berhasil dicapai karena metode ini memang sudah

setandarisasi yang di berlakukan oleh MM selama program ini berjalan.

12. Apa manfaat/perubahan yang diterima pedagang?

Jawab: kalau dilihat kepada perubahannya saya melihat perubahannya sepeti katua

ISM yaitu pak karso, bu wini dan beberapa orang lainnya memang sedikit

sudah ada prubahan sikap dan prilaku karena memang dari hasil pengamatan

saya dan juga mungkin dari pendampingan dan pelatihan yang diberikan itu

pengetahunnya lebih bertambah, jadi sikap dan prilakunya bisa berubah

selama ini mereka suka semberono kan yah dari berjualannya, yang tidak

mengunakan alas, berserakan dilantai tetapi sekarang sudah terbiasa

menggunakan alas, mencuci tanggan sebelum menyiapkan makanan,

melayani konsumen tidak meroko saat melayani konsumen, mencuci lap,

mengganti air dan lain sebagainya.

13. Ada tidak yang masih menolak penyuluhan ini?

Jawab:ya masih ada, kadang-kadang mereka mempunyai pendapat yang berbeda

beranggapan cara berdagangnya sudah baik dan benar, tapi memang

bagaimana pendampingnya bisa bahawa tidak semua bisa menerima kita,

tidak semua mitra menerima apa yang kita berikan

14. Seberapa besar prubahan prilaku PKL sebelum dan sedudah mendapatkan

penyuluhan program KPMS ?

Page 78: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Jawab: saya rasa belum terlihat banyak perubahan karena masi perlu pendampingan

karena tidak gampang merubah karakter dan tingkah laku masyarakat dalam

jangka watu satu tahun, apa lagi diprogram ini kan dalam waktu 4 bulan

terakhir diminta menjadi pendamping diprogram miwon juga menjadi satu

pendamping didua program jadi memang mungkin kurang fokus karena

memang didua program itu tadi, biasanya kan satu program satu pendamping

Page 79: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 80: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Hasil

Wawancara II

Nama : Ratiah

Jabatan : Mitra MM/Pedagang

Tempat wawancara : Warung Nasi

Waktu Wawancara : 06 November 2012, Pukul 10.30-11.10

1. Sudah berapa lama bapak/ibu menjadi PKL di sini ?

Jawab: saya sudah 3 tahu jadi pedagang

2. Apakah menjadi PKL sebagai mata pencarian utama bapak/ibu

Jawab: iya, saya Cuma dagang ajah gak kerja apa-apa lagi

3. Apa saja yang bapak/ibu jual sebagai PKL ?

Jawan: saya jualan bubur ayam, lontong sayur, mie rebus

4. Dari mana bapak/ibu tau program KPMS ini ?

Jawab: saya tadinya gak tau ada program ini, terus saya diajak sama teman-teman saya

yang pedagang juga, terus orang dompet dhuafanya datang kesini langsung. saya

suru ikut lumayan katanya dapat bantuan modal buat dagangan saya

5. Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti Program KPMS ini ?

Jawab: saya ikut program ini sudah 2 tahun

6. Apa alasan bapak/ibu (PKL) mengikuti program KPMS ini?

Page 81: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Jawab: saya ikut program ini si biar dapet bantuan modal, supaya dagangan saya tambah

maju

7. Apakah bapak/ibu rutin mengikuti program KPMS ini?

Jawab: saya rutin ikutin program ini, kan biasanya ngumpul di aula kelurahan, kalau gak

kumpul dirumah mitranya.

8. Pada hari apa dan jam berapa program KPMS ini dilakukan ?

Jawab: biasanya setiap hari senin, sekitar jam 10.00-12.00

9. Brapa kali penyuluhan ini dilakukan dalam seminggu ?

Jawab: satu minggu sekali

10. Oleh siapa saja penyuluhan diberikan, dari dompet dhuafa saja atau dari intansi lain?

Jawab: biasanya dari orang dompet dhuafanya, tapi pernah waktu itu dari badan POM RI

ngisi acaranya ngasi materi, waktu itu saya telat datengnya jadi saya kurang tau

siapa lagi yang isi acaranya.

11. Apa saja yang bapak/ibu lakukan selama proses penyuluhan?

Jawab: ya saya mendengarkan apa yang disampein sama orang-orang yang ngomong

didepan itu, ya kadang-kadang ada tanya jawab juga, tapi saya gak suka nanya

mbak.

12. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang narasumber?

Jawab: ya narasumbernya bagus

13. Apakah bapak/ibu mengerti dengan materi yang disampaiakn?

Jawab: ya ngerti si sedikit, maslah materi ngerti kan dikasi tau

14. Bagaimana suasana ditempat penyuluhan?

Page 82: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Jawab: suasana tempatnya si enak di aula kelurahan gitu, lumayan luas si mbak

tempatnya, tapi sekarang kita udah punya tempat sendiri buat pertemuan

kelompok tapi belum dipakai buat pertemuan.

15. Apa sajakah yang bapak/ibu dapatkan dari program penyuluhan ini?

Jawab: ya banyak yang saya dapetin dari ikut penyuluhan, saya dapat bnatuan modal,

dapat materi yang dikasi dari penyuluhan, jadi saya kalau jualan pake bahan-

bahan yang bagus biar pembeli gak kecewa sama makanan saya, saya mah gak

pernah ngerubah resep saya yang macam-macam

16. Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang program KPMS ini?

Jawab: ya program ini bagus mbak, banyak membantu pedagang kaya saya ini.

17. Ada tidak bedanya sebelun dan sesudah bpk/ibu mngikuti penyuluhan ini ?

Jawab: ya ada mbak perbedaannya, dulu saya kalau dagang kerepotan maslah modal,

saya ikut program ini kebantu usaha saya, terus klo jualan saya lebih pake bahan-

bahan yang bagus gak pake pengawet-pengawet gitu mbak.

18. Kesulitan apa yang sudah teratasi dalam kaitan berdagang setelah mngikuti penyuluhan

ini?

Jawab: Ya kesulitannya si paling maslah modal ajah mbak, klo tanggal tua jualan sepi,

kalau tanggal muda agak ramean, kan saya masi punya modal dari dompet dhuafa

itu, jadi masi punya uang buat beli bahan-bahan makanan buat saya jual.

19. Dengan adanya program KPMS ini, apakah bapak/ibu mendukung program ini?

Jawab: ya saya mendukung program ini, mendukungnya yang bagus-bagus, banyak

ngebantu saya, tapi kalau ngbantuin pedagangnya jangan pilih-pilih. Jangan yang

jualan makanan ajah yang ikut program, kan disi juga ada yang jualan mainan,

kan kasian dia gak bisa ikut program ini.

20. Apa harapan bapak/ibu setelah mendapatkan penyuluhan ini?

Page 83: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Jawab: harapan saya si terus majuin program ini jangan setengah-setengah, banyak yang

butuh bantuan program ini, saya kepengen jualan saya lancar gak macet-macet,

jadi bisa jualan makanan yang enak-enak dan sehat.

Page 84: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 85: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Hasil

Wawancara III

Nama : Karso

Jabatan : Mitra MM/Pedagang

Tempat wawancara : Warung Gado-gado

Waktu Wawancara : 06 November 2012, Pukul 11.18-11.30

1. Sudah berapa lama bapak/ibu menjadi PKL di sini ?

Jawab: saya sudah 10 tahun jualan disini

2. Apakah menjadi PKL sebagai mata pencarian utama bapak/ibu

Jawab: iya dagang ini mata pencharian utama saya buat hidupin anak istri

3. Apa saja yang bapak/ibu jual sebagai PKL ?

Jawan: saya jualan bubur ayam ajah mbak

4. Dari mana bapak/ibu tau program KPMS ini ?

Jawab: saya tau program ini, waktu itu orang dari dompet dhuafanya datang langsung

krumah saya, terus saya ditawarkan program ini

5. Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti Program KPMS ini ?

Jawab: saya sudah 2 tahun ikut program ini mbak, saya diangkat jadi ketua ISM mitra di

pocin ini.

6. Apa alasan bapak/ibu (PKL) mengikuti program KPMS ini?

Jawab: alasan saya ikut program ini si awalnya saya terlibat hutang sama rentenir mbak,

jadi saya mau coba ikut proram ini, selain saya dikasi modal tanpa bunga yang

ngeberatin, murah ngangsur pinjamannya, diprogram ini saya banyak belajar

Page 86: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

bagaimna berdagang yang baik itu terutma cara menjual makanan tanpa bahan-

bahan berbahaya

7. Apakah bapak/ibu rutin mengikuti program KPMS ini?

Jawab: saya rutin ikut program ini, sepulang saya jualan saya kumpul dengan mitra-mitra

lain, soalnya kan disini saya sebagai ketua.

8. Pada hari apa dan jam berapa program KPMS ini dilakukan ?

Jawab: biasanya setiap hari senin jam 10.00-12.00 dilakukan

9. Brapa kali penyuluhan ini dilakukan dalam seminggu ?

Jawab: dalam seminggu penyuluhan ini 1 minggu sekali dilakukan

10. Oleh siapa saja penyuluhan diberikan, dari dompet dhuafa saja atau dari intansi lain?

Jawab: penyuluhan diisi oleh pendamping mitra yaitu mbak amel namanya, pernah juga

dari Badan POM RI yang ngisi materi, ngasi penyuluhan tentang bagaimana

mengunakan bahan-bahan makanan yang baik dan tidak mengunakan bahan-

bahan pengawet dan zat pewarna tektil, trus kita dihimbau sebagai pedagang

supaya tidak menggunakan bahan-bahan itu kedalam makana yang kita jual

11. Apa saja yang bapak/ibu lakukan selama proses penyuluhan?

Jawab: ya saya ngedengerin materi-materi yang disampaiakn oleh pendamping ya saya

juga suka bertanya seputar materi yang tidak saya pahami, setelah acara

pemberian materi selesai saya berkumpul dengan kelompok untuk menagih iuran

yang sudah ditetapkan pada saat kita meminjam modal kepada dompet dhuafa.

12. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang narasumber?

Jawab: narasumbernya cukup baik, kalau lagi menyampaikan materi cukup jelas

13. Apakah bapak/ibu mengerti dengan materi yang disampaiakn?

Page 87: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Jawab: ya saya mengerti apa yang disampaikan oleh pendamping, tapi kalau saya gak

ngerti ya saya tanyakan kembali, biar saya tambah paham mbak.

14. Bagaimana suasana ditempat penyuluhan?

Jawab: penyuluhan kan dilaksanaiannya di aula kelurahan, itu karena kita belum punya

tempat sendiri, tapi cukup nyaman suasana di aula kelurahannya, aulanya

lumayan besar.

15. Apa sajakah yang bapak/ibu dapatkan dari program penyuluhan ini?

Jawab: banyak sekali mbak manfaat yang saya dapatkan selama mengikuti penyuluhan

ini terutama dalam masalah modal jualan saya terbantu banget. Kalau masalah

makanannya kita dikasi pengarahan, dikasi tau bahan-bahan apa yang boleh

digunkan dalam makanan dan bahan apa saja yang tidak bole dicampurkan

kedalam makanan, misalnya jangan pakai bahan pengawet kaya formalin dan

boraks soalnya itu bahaya banget buat tubuh manusia. Kan dari saya gak tau jadi

tau masalah kaya gitu.

16. Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang program KPMS ini?

Jawab: program ini bagus sekali banyak manfaatnya yang saya dapatkan selama menjadi

mitra, banyak perubahan yang saya rasakan, tapi kan ada saja kendala disetiap

program itu, karena ini program swadaya msyarakat ya, saya sebagai ketua

kadang-kadang suka kesulitan kalau lagi mintai angsuran modal, yak an maklum

namanya pedagang suka pasang surut jualannya.

17. Ada tidak bedanya sebelun dan sesudah bpk/ibu mngikuti penyuluhan ini ?

Jawab: ya pasti ada perbedaanya seperti yang tadi saya sudah katakana dari saya tidak

tahu saya menjadi tahu, dari yang gak paham jadi paham, dari saya yang gak bisa

apa-apa saya jadi bisa, soalnya saya diajarin belajar computer juga mbak sama

orang MM nya, manfaatnya banyak yang saya rasain.

Page 88: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

18. Kesulitan apa yang sudah teratasi dalam kaitan berdagang setelah mngikuti penyuluhan

ini?

Jawab: kesulitan yang sudah teratasi ya bnayak, pertama si masalah modal usaha ya

mbak, cukup terbantu sekali saya dengan adanya program ini, terus saya mau

belajar berdagang lebih baik lagi

19. Dengan adanya program KPMS ini, apakah bapak/ibu mendukung program ini?

Jawab: iya mbak saya mendukung sekali program ini, saya dikasi kepercayaan oleh

pendamping sebagai ketua ISM di pocin, jadi saya harus bertanggung jawab

sepenuhnya sama program ini.

20. Apa harapan bapak/ibu setelah mendapatkan penyuluhan ini?

Jawab: harapan saya si dengan adanya program penyuluhan ini, kita bisa lebih baik lagi,

lebih maju, terus lebih sadar sebagai pedagang yang jujur dengan tidak

menggunakan bahan-bahan berbahaya pada makanan yang kita jual pada

masyarakat.

Page 89: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 90: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Hasil

Wawancara IV

Nama : Ijah

Jabatan : Mitra MM/Pedagang

Tempat wawancara : Warung Nasi

Waktu Wawancara : 06 November 2012, Pukul 11.44-12.05

1. Sudah berapa lama bapak/ibu menjadi PKL di sini ?

Jawab: saya sudah berdagang selama 18 tahun

2. Apakah menjadi PKL sebagai mata pencarian utama bapak/ibu

Jawab: iya, saya jualan bantuin suami juga

3. Apa saja yang bapak/ibu jual sebagai PKL ?

Jawan: saya jualan nasi dan lauk pauk, gorengan, tapi suami saya yang jualan es cendol

4. Dari mana bapak/ibu tau program KPMS ini ?

Jawab: saya tau program ini dari temen-temen saya sesama pedang, ya saya tau dari pak

karso

5. Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti Program KPMS ini ?

Jawab: saya udah 2 tahun ikut program ini

6. Apa alasan bapak/ibu (PKL) mengikuti program KPMS ini?

Jawab: ya alesan saya ikut, biar dapet bantuan modal mbak

Page 91: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

7. Apakah bapak/ibu rutin mengikuti program KPMS ini?

Jawab: ya rutin saya ikut

8. Pada hari apa dan jam berapa program KPMS ini dilakukan ?

Jawab: stiap hari senin jam 10.00-12.00

9. Brapa kali penyuluhan ini dilakukan dalam seminggu ?

Jawab: biasanya 1 minggu sekali

10. Oleh siapa saja penyuluhan diberikan, dari dompet dhuafa saja atau dari intansi lain?

Jawab: biasanya si penyuluhannya yang isi materi dari DD, tapi ada juga si dari BPOM

RI

11. Apa saja yang bapak/ibu lakukan selama proses penyuluhan?

Jawab: ya saya ngedengeri yang ngisi materi, biar saya paham apa yang lagi diomongin.

Trus mbak biasanya ada games juga biar ngehibur, ada tanaya jawab juga kalau

yang bisa jawab dikasi doreprize.

12. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang narasumber?

Jawab: bagus ko narasumbernya, bisa dimengerti apa yang dia sampein

13. Apakah bapak/ibu mengerti dengan materi yang disampaiakn?

Jawab: yang kadang ada yang saya ngerti kadang ada juga yang saya gak ngerti, maklum

lah mbak namanya juga ibu-ibu

14. Bagaimana suasana ditempat penyuluhan?

Jawab: suasananya nyaman, kan diadainnya di aula kelurahan, gede juga si tempatnya

15. Apa sajakah yang bapak/ibu dapatkan dari program penyuluhan ini?

Jawab: ya pokonya saya ikut program ini bermanfaat bgt dah buat saya, banyak yang

saya dapetin kaya materi-materi yang disampein, jadi saya tahu kalau makanan itu

Page 92: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

jgangn dicampur-campur sama bahan penagwet berbahaya klo dimakan, tapi

selama saya dagang saya gak pernah make bahan-bahan kaya gitu.

16. Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang program KPMS ini?

Jawab:program KPMS ini bagus mbak, banyak manfaatnya kita ikut program ini

17. Ada tidak bedanya sebelun dan sesudah bpk/ibu mengikuti penyuluhan ini ?

Jawab: ya ada lah mbak perbedannya, dulu kan sebelum ada program ini saya jualan pake

modal sendiri, kalau lagi sepi kurang modal, semenjak ada program penyuluhan

ini saya bisa pinjam modal buat dagangan saya ini. Trus saya suka ngikuti

penyuluhannya, dikasi materi-materi sama pendamping. Jadi saya banyak tau

tentang makanan sehat, makanan yang gak boleh pake bahan-bahan berbahaya

kaya pengawet sama pewarna tektil.

18. Kesulitan apa yang sudah teratasi dalam kaitan berdagang setelah mngikuti penyuluhan

ini?

Jawab: kesulitan yang sudah teratasi si udah pasti dalam modal dagang saya, banyak

kebantu. Terus saya percaya diri karena saya jualan makanan bebas dari bahan-

bahan berbahaya kaya yang tadi saya bilang.

19. Dengan adanya program KPMS ini, apakah bapak/ibu mendukung program ini?

Jawab: ya saya ngedukung banget, program ini ada pedagang disini banyak terbantu,

bukan dari modal ajah, dari pengetahuan juga kita dapat, terus solidaritas

kelompoknya ada.

20. Apa harapan bapak/ibu setelah mendapatkan penyuluhan ini?

Jawab: harapan saya si biar lebih baik ya mbak, jualan saya laris, saya jualan juga tenang,

semoga dengan adanya penyuluhan ini pedagang-pedagang sadar kalau kita jualan

itu harus jujur, gak curang make bahan-bahan kaya begituan.

Page 93: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 94: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Hasil

Wawancara V

Nama : Herman

Jabatan : Mitra MM/Pedagang Bubur Ayam

Tempat wawancara : Rumah

Waktu Wawancara : 06 November 2012, Pukul 12.08-12.35

1. Sudah berapa lama bapak/ibu menjadi PKL di sini ?

Jawab: saya sudah 15 tahun jualan

2. Apakah menjadi PKL sebagai mata pencarian utama bapak/ibu

Jawab: iya, saya kerja Cuma jadi pedagang ajah, gak kerja yang lain

3. Apa saja yang bapak/ibu jual sebagai PKL ?

Jawan: saya Cuma jualan bubur ayam

4. Dari mana bapak/ibu tau program KPMS ini ?

Jawab: saya tau program ini dari temen, saya diajak ikut gabung

5. Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti Program KPMS ini ?

Jawab: kurang lebih sudah 2 tahun saya ikut program ini

6. Apa alasan bapak/ibu (PKL) mengikuti program KPMS ini?

Jawab: ya gak ada alesan apa-apa si mbak, saya ikut yak arena pengen dapet bantuan

modal ajah dari dompet dhuafa

Page 95: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

7. Apakah bapak/ibu rutin mengikuti program KPMS ini?

Jawab: saya gak rutin ikut soalnya kan saya dagang dari pagi sampe sore, jadi gak

sempet, kan kumpul kelompok jam 10 an, ya jadi saya gak sempet mbak, tapi

kalau saya lagi pulang cepet dagangnya saya suka ikut juga.

8. Pada hari apa dan jam berapa program KPMS ini dilakukan ?

Jawab: biasanya setiap hari senin jam 10.00-12.00

9. Brapa kali penyuluhan ini dilakukan dalam seminggu ?

Jawab: setiap 1 minggu sekali

10. Oleh siapa saja penyuluhan diberikan, dari dompet dhuafa saja atau dari intansi lain?

Jawab: kurang tau juga si waktu itu siapa aja yang ngasi materi, soalnya kan saya suka

telat ikut penyuluhannya, tapi waktu itu si dari orang dompet dhuafanya yang

ngasi materi, selain itu saya gak tau lagi.

11. Apa saja yang bapak/ibu lakukan selama proses penyuluhan?

Jawab: saya kalau lgi ngikutin penyuluhan ngedengerin yang lagi ngasi materi

12. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang narasumber?

Jawab: ya cukup bagus narasumbernya

13. Apakah bapak/ibu mengerti dengan materi yang disampaiakn?

Jawab: ada yang saya ngerti, ada juga yang gak saya ngerti, tapi saya suka nanya kalau

yang gak ngerti.

14. Bagaimana suasana ditempat penyuluhan?

Jawab: suasana ditempat penyuluhan lumayan bagus, biasanya kita pake aula kelurahan

mbak.

15. Apa sajakah yang bapak/ibu dapatkan dari program penyuluhan ini?

Page 96: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Jawab: yang saya dapat ya mbak, banyak si mbak, ya itu tadi dikasi materi kalau

daganagn yang kita jual itu jangan dipakei bahan-bahan pengawet, pewarna tektil

juga, banyak lah yang saya dapetin dari pengetahuan juga.

16. Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang program KPMS ini?

Jawab: program ini si bagus ya, banyak membantu pedagang kaya kami ini

17. Ada tidak bedanya sebelun dan sesudah bpk/ibu mngikuti penyuluhan ini ?

Jawab: perbedanya si gak bnayak yah, Cuma si dari modal ajah cukup membantu, kan

dari dulu juga saya jualan sebelum ada program ini, jadi biasa-biasa ajah. Paling

bedanya kalau kumpul kelompok kita dikasi materi jadi kita sedikitnya tau lah,

berdagang yang jujur tanpa mengunakan bahan-bahan berbahaya.

18. Kesulitan apa yang sudah teratasi dalam kaitan berdagang setelah mngikuti penyuluhan

ini?

Jawab: kesulitan yang sudah teratasi si dimodal mbak, ya kita terbantu lah, selain itu gaka

ada, saya jualan lancar-lancar ajah.

19. Dengan adanya program KPMS ini, apakah bapak/ibu mendukung program ini?

Jawab: ya saya mendukung baget, bagus program ini ada diseitar pcin, banyak pedagang

yang terbantu dari kesulitan modal lah, dari cara menjual makanan yang sehat

20. Apa harapan bapak/ibu setelah mendapatkan penyuluhan ini?

Jawab: harapan saya si ingin lebih maju lagi

Page 97: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 98: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 99: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Hasil

Wawancara VI

Nama : Juriah

Jabatan : Mitra MM/Pedagang Mie Ayam

Tempat wawancara : Rumah

Waktu Wawancara : 06 November 2012, Pukul 12.40-12.52

1. Sudah berapa lama bapak/ibu menjadi PKL di sini ?

Jawab: saya sudah 10 tahun berdagang

2. Apakah menjadi PKL sebagai mata pencarian utama bapak/ibu

Jawab: iya saya dari dulu Cuma jualan ajah mbak

3. Apa saja yang bapak/ibu jual sebagai PKL ?

Jawan: dulu si saya pedagang sembako, tapi kurang berjalan jadi saya ganti jualan mie

ayam

4. Dari mana bapak/ibu tau program KPMS ini ?

Jawab: saya tau program ini dari teman-teman pedagang yang lain

5. Sudah berapa lama bapak/ibu mengikuti Program KPMS ini ?

Jawab: saya sudah 2 tahun ikut program ini mbak

6. Apa alasan bapak/ibu (PKL) mengikuti program KPMS ini?

Jawab: saya ikut program ini untuk dapet bantuan modal dengan biaya cicilan ringan

mbak, selain itu juga ka ada pertemuan kelompok ya, disitu kita banyak dapat

Page 100: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

materi yang dikasi sama mbak amel juga, jadi banyak dapet pengetahuan lah

mbak kita sebagai pedagang

7. Apakah bapak/ibu rutin mengikuti program KPMS ini?

Jawab: iya saya rutin ikut penyuluhan, rutin ikut kumpul kelompok juga

8. Pada hari apa dan jam berapa program KPMS ini dilakukan ?

Jawab: setiap hari senin, jam 10.00-12.00

9. Brapa kali penyuluhan ini dilakukan dalam seminggu ?

Jawab: biasanya seminggu sekali mbak

10. Oleh siapa saja penyuluhan diberikan, dari dompet dhuafa saja atau dari intansi lain?

Jawab: waktu yang saya ikut, acaranya diisi sama orang dari dopet dhuafa, pernah juga

dari BPOM RI yang ngisi acara, ngasi penyuluhan tentang pangan sehat dan

bebas dari bahan-bahan berbahaya.

11. Apa saja yang bapak/ibu lakukan selama proses penyuluhan?

Jawab: ya saya mendengarkan materi, terus tanya jawab seputar materi yang disampaikan

12. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang narasumber?

Jawab: narasumbernya bagus mbak, yang dia omongin bisa dimengerti sama kita-kita

pedagang ini.

13. Apakah bapak/ibu mengerti dengan materi yang disampaiakn?

Jawab: ngerti si mbak, tapi kan ya yang namanya ibu-ibu suka ada lupanya, ya kalau itu

kadang-kadang saya suka nanya biar saya ngerti

14. Bagaimana suasana ditempat penyuluhan?

Jawab: suasanan ditempat penyuluhan lumayan bagus mbak, kita kan kalau ada acara pke

aula kelurahan, tempatnya lumayan gede juga buat nampung kita.

Page 101: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

15. Apa sajakah yang bapak/ibu dapatkan dari program penyuluhan ini?

Jawab: Banyak mbak yang udah saya dapetin selam ikut penyuluhan 2 tahun ini, dari

bantuan modal yang alhamdulilah sekali saya terbantu, lebih lancar. Dari ilmu

pengetahun juga saya dapetin, dari saya yang gak tau apa-apa jadi tau, apalagi

seputar makanan sehat yang pernah disampaikan waktu penyuluhan, disini kan

saya jual makanan jadi saya belajar banyak mbak, kalau bahan-bahan berbahaya

kaya formalin, boraxs, pewarna tektil jangan dipake kedalam bahan makanan.

Tapi alhamdulilah saya selama jualan ini gak pernah pake bahan-bahan kaya

begituan mbak, kalau dagangan mie ayam saya gak abis, paling saya bagi-bagin

sama tetangga, dari pada kebuang mubazir, kan gak mungkin saya jual lagi buat

hari besoknya.

16. Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang program KPMS ini?

Jawab: program ini bagus sekali mabak, banyak manfaatnya yang saya rasain

17. Ada tidak bedanya sebelun dan sesudah bpk/ibu mngikuti penyuluhan ini ?

Jawab: perbedannya ada mbak, saya jadi lebih semangat ajah jualannya, kan saya sudah

dibantu oleh program ini, jadi lebih percaya diri ajah deh.

18. Kesulitan apa yang sudah teratasi dalam kaitan berdagang setelah mngikuti penyuluhan

ini?

Jawab: kusulitan yang sudah teratasi ya mbak, banayak mbak itu yang pertama masalah

modal ya mbak, terus dari daganagn saya juga, orang-orang yang ngebeli

makanan saya jadi aman mau makan juga, gak takut kalau mie ayam yang saya

jual aman dari bahan-bahan berbahaya.

19. Dengan adanya program KPMS ini, apakah bapak/ibu mendukung program ini?

Jawab: ya saya mendukung banget program ini, soalnya udah banyak banget ngebantu

pedagang-pedagang kaya saya ini.

20. Apa harapan bapak/ibu setelah mendapatkan penyuluhan ini?

Page 102: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Jawab: harapan saya pada program penyuluhan ini terus maju, biar tambah sukses

kedepannya, biar bisa banyak membantu pedagang-pedangan seperti saya ini.

Saya juga berharap jualan saya tambah laris, jadi penyuluhan yang udah saya

dapat bisa saya gunakan dan saya terapkan dalam diri saya.

Page 103: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 104: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Hasil

Wawancara VII

Nama : Yuni

Jabatan : Penjaga Toko/Konsumen

Tempat wawancara : Warung Gado-gado

Waktu Wawancara : 06 November 2012, Pukul 13.00-13.18

1. Sudah berapa lama bapak/ibu membeli makanan di sini?

Jawab: Saya sudah 6 bulan menjadi pembeli disisni, soalnya warung nasinya deket sama

tempat kerja saya

2. Apa pendapat bapak/ibu tentang makanan yang dijual PKL dsini?

Jawab: makanannya si biasa ajah, terjangkau lah buat saya harganya cukup murah,

rasanya juga enak

3. Apa bapak/ibu tau PKL disini mengikuti Program KPMS?

Jawab: saya si kurang tau pedagang disini ikut Program KPMS, saya Cuma beli makanan

ajah disini, gak pernah nanya-nanya soal begituan sama yang dagangng disisni.

4. Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang PKL yang mengikuti program penyuluhan

KPMS?

Jawab: Kalau emang betul pedagang disini ikut Program penyuluhan si bagus ya, jadi

mereka tau bagaimana berjualan makanan yang baik, terus cara menjajikan

makanannya lumayan bersih.

5. Apakah ada perubahan sebelum dan sesudah mendapatkan program penyuluhan KPMS?

Page 105: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Jawab: dari saya pertama beli makanan disini si yang saya liat tempat berjualannya sudah

mulai rapih, dbikin tenda-tenda jadinya pedagangnya kumpul disatu areal, dulu si

tempatnya kaya lapanagn terbuka gitu, sekarng jadi lebih rapih dan tertib.

Page 106: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 107: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

Hasil

Wawancara VIII

Nama : Bapak Endang

Jabatan : Ketua RT/Konsumen

Tempat wawancara : Warung gado-gado

Waktu Wawancara : 6 November 2012, Pukul 13.30-15.00

1. Sudah berapa lama bapak/ibu membeli makanan di sini?

Jawab: saya selaku ketua RT disini, ya udah cukup lama jadi pembeli disini

2. Apa pendapat bapak/ibu tentang makanan yang dijual PKL dsini?

Jawab: meneurut saya cukup sederhana makanan yang dijual disini

3. Apa bapak/ibu tau PKL disini mengikuti Program KPMS?

Jawab: iya saya tau, saya sebagai ketua RT pernah diundang juga ikut penyuluhan ini

4. Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang PKL yang mengikuti program penyuluhan

KPMS?

Jawab: oh..bagus dong kalau pedagang ikuti program seperti ini, pedagang jadi lebih

terarah, biasa jaga kebersihan dilingkungan jualannya, terus dapat penyuluhan

seperti menjauhu bahan-bahan pengawet, dan bahan kimia lainnya

5. Apakah ada perubahan sebelum dan sesudah mendapatkan program penyuluhan KPMS?

Jawab: ya saya sebenarnya tidak terlalu tau lebih jauh, tetapi tugas saya disini melihat apa

yang dijual disini, bahan-bahan apa yang mereka gunakan, kan takutnya

pedagang-pedagang disini ditakutkan menggunakan bahan-bahan yang berbahaya

Page 108: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN

seperti bahan kimia,disini tugas saya yang mengawasi sebagai ketua lingkungan,

karena kan ini smua yang berdagang warga saya, tapi saya yakin pedagang disini

tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti itu. Ya kurang lebihya ada lah

perbuhannya, pedagang sini udah mulai menjaga kebersihannya. Seberapa

tanggung jawab pedagang disini terhadap bantuan yang diberikan dompet dhuafa,

palingan saya memberi arahan kepada ,asyarakat saya sebagai pedagang disni.

Page 109: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 110: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 111: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 112: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN
Page 113: STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28235/1/PUTRI...STUDI METODE PENYULUHAN TERHADAP PERILAKU BERDAGANG PADA KELOMPOK PEDAGANG MAKANAN