studi komparatif desain struktur gedung tahan...
TRANSCRIPT
STUDI KOMPARATIF DESAIN STRUKTUR
GEDUNG TAHAN GEMPA DENGAN FLAT
PLATE SYSTEM BERDASARKAN TATA
CARA PEMBEBANAN GEMPA SNI 03-
1726-2002 DAN ASCE 7-05
Oleh :
Rheinhardt Maupa
NRP : 3106 100 023
Dosen Pembimbing :
Tavio, ST, MT, Ph.D
Bambang Piscesa, ST, MT
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang rawan terkena
gempa.
Perlunya suatu tata cara untuk menciptakan struktur
bangunan tahan gempa di Indonesia.
Menurut para praktisi gempa di Indonesia, SNI 03-
1726-2002 perlu direvisi.
ASCE menjadi acuan utama untuk merevisi peraturan
SNI 03-1726-2002.
1.Bagaimana cara mendesain struktur gedung tahan
gempa dengan sistem lantai flat plate berdasarkan Tata
Cara Pembebanan Gempa SNI 03-1726-2002 dan ASCE
7-05?
2. Bagaimana perbedaan hasil perhitungan beban gempa
untuk gedung dengan sistem lantai flat plate yang
didesain berdasarkan tata cara SNI 03-1726-2002 dan
ASCE 7-05?
3. Bagaimana perbedaan hasil penulangan untuk gedung
dengan sistem lantai flat plate yang didesain
berdasarkan tata cara SNI 03-1726 dan ASCE 7-05?
RUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui cara mendesain struktur gedung tahan
gempa dengan sistem lantai flat plate berdasarkan Tata
Cara Pembebanan Gempa SNI 03-1726-2002 dan ASCE
7-05.
2. Menunjukkan perbedaan hasil perhitungan beban
gempa untuk gedung dengan sistem lantai flat plate
yang didesain berdasarkan tata cara SNI 03-1726 dan
ASCE 7-05. Dalam hal ini perbedaan yang akan
ditunjukkan meliputi nilai base shear dan drift yang terjadi.
3. Menunjukkan perbedaan hasil penulangan untuk
gedung dengan sistem lantai flat plate yang didesain
berdasarkan tata cara SNI 03-2847-2002 dengan
pembebanan gempa berdasarkan SNI 03-1726-2002 dan
ASCE 7-05. Dalam hal ini perbedaan yang akan
ditunjukkan meliputi hasil penulangan untuk kolom, balok,
pelat, dan shearwall.
TUJUAN
BATASAN MASALAH• Desain struktur dan pendetailan tulangan memakai
SNI 03-2847-2002.
• Perhitungan gaya gempa memakai SNI 03-1726-2002
dan ASCE 7-05.
• Sistem struktur berupa sistem lantai flat plate.
• Gedung terletak di wilayah gempa 4, tanah keras, dan
berfungsi sebagai perkantoran.
• Tidak meninjau perencanaan pondasi dan struktur
sekunder.
• Perhitungan analisis struktur menggunakan program
ETABS 9.07.
DATA PERANCANGAN• Tipe bangunan : Perkantoran
• Jumlah Tingkat : 10 Tingkat
• Wilayah Gempa : Menengah (Zona 4), Tanah
Keras
• Lebar Bangunan : 30 m
• Panjang Bangunan : 40 m
• Tinggi Bangunan : 35,5 m
•Ketinggian tiap lantai : Lantai 1 = 4,00 m
Lantai Selanjutnya = 3,50 m
• Mutu beton (fc’) : 35 MPa
• Mutu Baja (fy) : 400 MPa
DENAH MODEL
500 500 500 500 500 500 500
6
B C D E F G H I
600
600
600
600600
5
4
3
2
1
A
600
500
Y
X
600
PRELIMNARY DESIGN
• PERANCANGAN PELAT
Tebal pelat 20 cm
• PERANCANGAN KOLOM
Dimensi kolom 60/60 cm
• PERANCANGAN BALOK TEPI
Dimensi Balok 40/60
• PERANCANGAN SHEARWALL
Tebal Shearwall 40 cm
Pembebanan Gempa SNI 03-1726-2002
1.Waktu Getar Bangunan (T)
Memakai Method A dari UBC Section 1630.2.2.
Pada arah X dan Y
T1 = Ct(H)3/4
= 0,0488 x (35,5)3/4
= 0,71 detik
2.Koefisien gempa dasar (C) perkiraan awal
Dari gambar respon spektrum disamping,
untuk wilayah 4 dengan
T = 0,71 dan jenis tanah
Keras diperoleh
C = 0,42
3.Koefisien gempa dasar (C) sebenarnya
Setelah dilakukan pengecekan dengan Trayleigh didapatkan
nilai C untuk arah X = 0,31 dan arah Y = 0,42
4.Gaya geser dasar
Pada arah X :
Pada arah Y :
tWR
ICV 1
tonVx 13,78708,966.135,5
131,0
tonVx 5,106608,966.135,5
142,0
5.Distribusi gaya geser dasar
Sesuai SNI 03-1726-2002 Pasal 6.1.3 :
xV
zW
zWF
n
i
ii
ii
i
1
Pembebanan Gempa ASCE 7-05
Peta Wilayah Gempa untuk Percepatan Respon Spektral 0,2 detik
Peta Wilayah Gempa untuk Percepatan Respon Spektral 1 detik
1.Waktu Getar Bangunan (T)
Pada arah X dan Y
T = Ct(H)3/4
= 0,0488 x (35,5)3/4
= 0,71 detik
2.Percepatan respons spektrum MCE
◦ Untuk short periode
Dari peta gempa dengan percepatan respon spektral 0,2 s
diperoleh Ss = 0,5-0,6 g untuk daerah Bali dan Fa = 1,0
SMS = Fa х Ss
= 1,0 х 0,6 g= 0,6 g
◦ Untuk periode 1 s
Dari peta gempa dengan percepatan respon spektral 1 s
diperoleh S1 = 0,15-0,2 g untuk daerah Bali dan Fv = 1,0
SMS = Fv х Ss
= 1,0 х 0,2 g= 0,2 g
Pembebanan Gempa ASCE 7-05
3.Parameter Percepatan Spektral Rencana
◦ Untuk short periode
◦ Untuk periode 1 s
4.Koefisien Gempa Dasar (Cs)
dan tidak kurang dari untuk T<TL=4s
diambil Cs yang terkecil 0,046
ggSS MSDS 4,06,0.3
2.
3
2
ggSS MD 13,02,0.3
2.
3
211
IR
SC DS
S
IRT
SC D
S1
046,0
25,1
571,0
13,0Cs1,0
25,1
5
4,0Cs
7.Base Shear
V = CS х W
= 0,046 х 13.966,08
= 642,44 ton
8.Distribusi gaya geser
Sesuai ASCE 7-05 Pasal 12.8.3:
dengan
Nilai k diperoleh dari interpolasi berikut:
T = 0,5 s , k= 1
T = 2,5 s , k= 2
k = 1,1
FX = CVX . V
n
i
k
ii
k
VX
hw
hxWxC
1
.
.
9.Desain Diafragma
Berdasarkan ASCE 7-05, Pasal 12.10.1, diafragma
lantai dan atap harus didesain untuk menahan gaya
gempa rencana ditiap tingkat.
pxwn
xiiw
n
xiiF
pxF
dimana:
Fpx = gaya desain diafragma
Fi = gaya desain yang diterapkan di Tingkat i
wi = tributari berat sampai Tingkat i
wpx = tributary berat sampai diafragma di Tingkat x
Distribusi Gaya Gempa Tiap Tingkat
Tingkat
hi
SNI 03-1726-2002 ASCE 7-05
Arah X Arah Y Arah X Arah Y
(m)Fi
(ton)
V
(ton)
Fi
(ton)
V
(ton)
Fi
(ton)
V
(ton)
Fi
(ton)
V
(ton)
10 35.5 109.73 109.73 148.67 148.67 104.71 104.71 104.71 104.71
9 32 133.31 243.04 180.61 329.28 141.12 245.83 141.12 245.83
8 28.5 118.73 361.77 160.86 490.14 141.12 386.95 141.12 386.95
7 25 104.15 465.92 141.10 631.24 141.12 528.07 141.12 528.07
6 21.5 89.57 555.49 121.35 752.59 141.12 669.19 141.12 669.19
5 18 74.99 630.48 101.59 854.18 141.12 810.31 141.12 810.31
4 14.5 60.40 690.88 81.84 936.02 141.12 951.43 141.12 951.43
3 11 45.82 736.70 62.08 998.10 141.12 1092.55 141.12 1092.55
2 7.5 31.24 767.94 42.33 1040.43 141.12 1233.67 141.12 1233.67
1 4 19.24 787.18 26.07 1066.50 162.94 1396.61 162.94 1396.61
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
SNI
ASCE
Fi (ton)
Distribusi gaya horizontal Arah X
Sto
ry
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
SNI
ASCE
Fi (ton)
Sto
ry
Distribusi gaya horizontal Arah Y
V (ton)
Sto
ry
Base Shear Arah Y
V (ton)
Base Shear Arah X
Sto
ry
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
SNI
ASCE
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
SNI
ASCE
Drift SNI 03-1726-2002 dan ASCE 7-05 untuk masing-masing
arah dalam grafik berikut:
TingkatSNI 1726 ASCE 7-05
Ux Uy Ux Uy
10 26.23 28.07 34.01 26.88
9 23.46 25.06 30.62 24.16
8 20.52 21.90 27.05 21.32
7 17.47 18.64 23.33 18.38
6 14.37 15.33 19.50 15.36
5 11.29 12.05 15.63 12.33
4 8.32 8.90 11.81 9.34
3 5.57 5.99 8.17 6.49
2 3.18 3.44 4.85 3.90
1 1.26 1.40 2.05 1.68
Drift (mm)
Arah X
Sto
ry
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0 5 10 15 20 25 30 35
SNI
ASCE
Drift (mm)
Arah YS
tory
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0 5 10 15 20 25 30 35
Series1
Series2
Penulangan Balok Tepi Berdasarkan Beban Gempa
SNI 1726
A
A
C
C
B
B
B C
ld=3001
2d
b=
30
0
1200 1200
4Ø12-120 4Ø12-140 4Ø12-120
60050
5000
Komponen Batas800 x 800
1900
Kolom 600 x 600
650 650
Penulangan Balok Tepi Berdasarkan Beban Gempa
ASCE 7-05
A
A
C
C
B
B
B C
ld=300
12d
b=30
0
1200 1200
4Ø12-110 4Ø12-140 4Ø12-110
60050
5000
Komponen Batas800 x 800
1900
Kolom 600 x 600
650 650
Penulangan Kolom Berdasarkan Beban Gempa SNI 1726
DETAIL KOLOMINTERIOR
20 D 16
2Ø12-200
600
2Ø12-200
2Ø12-120
2Ø12-120
6002Ø12-120
600
600
800
500
800
KOLOM EKSTERIOR
20 D 16
2Ø12-200
600
2Ø12-200
2Ø12-120
2Ø12-120
600
600
500
600
2Ø12-120
600
600
Penulangan Kolom Berdasarkan Beban Gempa ASCE 7-05
DETAIL KOLOMINTERIOR
20 D 16
2Ø12-200
600
2Ø12-200
2Ø12-120
2Ø12-120
6002Ø12-120
600
600
800
500
800
KOLOM EKSTERIOR
20 D 16
2Ø12-200
600
2Ø12-200
2Ø12-120
2Ø12-120
600
600
500
600
2Ø12-120
600
600
Penulangan Pelat Berdasarkan Beban Gempa
SNI 1726
KOLOM 60/60
D16-100
D16-50
D16-100
D16-50
JALUR KOLOM JALUR TENGAH
2500 2500 2500
JALUR KOLOM
D16-250 D16-250
D16-250 D16-250
KOLOM 60/60
D16-100
D16-50
D16-100
D16-50
Penulangan Pelat Berdasarkan Beban Gempa
ASCE 7-05
KOLOM 60/60
D16-80
D16-40
D16-80
D16-40
JALUR KOLOM JALUR TENGAH
2500 2500 2500
JALUR KOLOM
D16-250 D16-250
D16-250 D16-250
KOLOM 60/60
D16-80
D16-40
D16-80
D16-40
KESIMPULAN Gaya geser dasar gempa dengan pembebanan gempa SNI -03-1726-2002
adalah sebesar 787,18 ton untuk arah X dan 1066,55 ton untuk arah Y
Gaya geser dasar gempa dengan pembebanan gempa ASCE 7-05 adalah
sebesar 1396,61 ton untuk arah X dan untuk arah Y.
Pembebanan gempa ASCE 7-05 menghasilkan gaya geser dasar untuk arah
X dan Y yang lebih besar dibanding dengan gaya geser dasar yang
dihasilkan oleh SNI -03-1726-2002.
Berdasarkan hasil analisa program, ASCE 7-05 menghasilkan Drift
(displacement lateral) yang lebih besar dibanding SNI -03-1726-2002.
Dimana drift yang terjadi sebesar 34,01 mm.
Dari hasil penulangan dapat disimpulkan, untuk penulangan kolom dan balok
pada SNI 03-1726-2002 dan ASCE 7-05 hasil penulangan tidak berbeda
jauh. Hal ini dikarenakan balok dan kolom menerima beban lateral yang
kecil. Perbedaan Penulangan terlihat jelas pada elemen penahan beban
lateralnya yaitu pelat dan shearwall. Dimana didapatkan hasil penulangan
yang jauh lebih banyak terutama pada tulangan pada jalur kolom pada pelat
dan tulangan horizontal pada shearwall apabila gedung didesain
berdasarkan ASCE 7-05. Hal ini dikarenakan gaya gempa rencana
berdasarkan ASCE 7-05 jauh lebih besar dari gaya gempa rencana
berdasarkan SNI 03-1726-2002.
SARAN Untuk perencanaan bangunan gedung tahan gempa di Indonesia, sudah
seharusnya menggunakan Tata Cara Pembebanan Gempa yang terbaru
yakni berdasarkan ASCE 7-05. Disamping karena teknologinya lebih maju
dibanding SNI 03-1726-2002, perhitungan gaya gempa rencana yang
dihasilkan juga lebih akurat karena persyaratan-persyaratan untuk bangunan
tahan gempa lebih spesifik dan mendetail.
Untuk studi selanjutnya, perencanaan bangunan dengan menggunakan
pembeban gempa ASCE 7-05, pendetailan tulangannya sebaiknya dilakukan
dengan menggunakan ACI-08 karena ketentuan-ketentuan pada ASCE 7-05
lebih relevan pada ACI-08 dibanding SNI 03-2847-2002 yang merujuk pada
ACI-99.
Untuk selanjutnya studi bisa dilakukan pada struktur yang memiliki
konfigurasi tidak simetris.