studi kasus di taman methanol bontang, kalimantan...
TRANSCRIPT
20
20
STUDI KASUS
DI TAMAN METHANOL
BONTANG, KALIMANTAN TIMUR
Kegiatan reklamasi dan rehabilitasi Taman Methanol Bontang adalah hasil kerjasa-ma antara PT Kaltim Methanol Industri (PT KMI) dengan Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini diinisiasi tahun 2015, kemudian penanaman pertama di lakukan pada akhir tahun 2016.
Dalam perjalanan kegiatan reklamasi dan rehabilitasi Taman Methanol, pada awal-nya ditemui berbagai macam kendala sehingga keberhasilan tanaman belum menggembirakan. Kondisi lahan kritis yang ada di taman Methanol sangat spesifik, khas untuk lokasi tersebut. Seiring berjalannya waktu maka kendala-kendala terse-but dapat diidentifikasi penyebabnya dan mulai dapat diatasi. Sehingga keberhasi-lan penanaman meningkat cukup signifikan.
Keberhasilan yang mulai tampak menggembirakan ini tentu tidak serta merta ter-jadi. Banyak pelajaran yang terus digali untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul. Pelajaran berharga yang diperoleh dalam kegiatan reklamasi dan rehabili-tasi ini akan bermanfaat bagi khalayak umum jika didokumentasikan dalam sebuah tulisan. Alasan itulah yang mendasari kami untuk menuliskan petunjuk teknis atau SOP kegiatan reklamasi dan rehabilitasi di Taman Methanol Bontang. Harapan kami agar pengalaman yang kami peroleh dapat dijadikan pelajaran bagi siapa saja pihak yang memerlukan yang berhadapan dengan kasus yang sama.
Kami menyadari bahwa tulisan tentang reklamasi dan rehabilitasi ini masih jauh dari kata sempurna. Saran, kritik dan masukan yang membangun sangat kami harapkan.
Bontang, Agustus 2020
Tim Reklamasi dan Rehabilitasi Taman Methanol KAT
A
PEN
GA
NTA
R
PENDAHULUAN
KARAKTERISASI LAHAN
PENYIAPAN LAHAN
PEMILIHAN JENIS TANAMAN
PENYIAPAN BIBIT
PEN
AN
AM
AN
BIB
IT
PEM
ELIH
AR
AA
N
TAN
AM
AN
PEM
ELIH
AR
AA
N
SALU
RA
N A
IR D
AN
TE
RA
SER
ING
PT Kaltim Methanol Industri (KMI) diberi tanggung jawab un-tuk mengelola CSR-Area oleh Pemerintah Daerah Kota Bontang me-lalui SK Walikota No: 590/Pem-Um.A/2012. Area tersebut diberi nama Taman Methanol yang mempunyai luas sekitar 5,6 Ha. Secara administratif pemerintahan, area ini terletak di Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang. Melalui kerjasa-ma dengan Pemerintah Kota Bontang, di dalam Taman tersebut pernah dilakukan kegiatan penanaman berbagai jenis pohon oleh PT KMI.
Secara geografis kawasan Taman Methanol berada pada Bu-jur Timur 117° 26’ 38” - 117° 26’ 44” dan Lintang Utara 0° 03’ 55” - 0° 04’ 06”. Aksesibiltas menuju areal Taman Methanol dapat menggunakan transportasi udara, melalui Balikpapan atau Samarin-da, dilanjutkan dengan transportasi udara atau darat langsung menuju kota Bontang. Taman Methanol dibatasi oleh jalan meling-kar dan berada di sebelah Selatan Kantor Walikota Bontang, Kali-mantan Timur. Kondisi awal penutupan vegetasi di Taman Methanol bervari-asi, hal ini disebabkan oleh perbedaan karakter lahannya. Secara umum ada 3 karakter lahan di Taman Methanol yaitu:
1. Lahan terbuka, lahan ini sangat kritis dengan kondisi ber-lereng landai hingga curam;
2. Lahan bervegetasi, lahan ini sebagian sudah ada vegetasi yang tumbuh secara alami, sebagian masih terbuka pada titik-titik tertentu;
3. Lahan rawa selalu basah, lahan ini ditumbuhi rumput rawa yang sangat rapat.
Taman Methanol merupakan Taman Kota yang
diharapkan dapat menambah Ruang Terbuka Hijau
(RTH) di Kota Bontang. RTH mempunyai fungsi
yang spesifik yaitu sebagai area penghasil oksigen
serta berfungsi estetik dan wisata. Selain itu Mana-
jemen PT KMI selaku pengelola Taman Methanol
juga berharap agar taman ini memiliki fungsi lain
yaitu fungsi ekologis, fungsi hidrologis, fungsi kon-
servasi serta fungsi edukasi. Semua fungsi tersebut
dapat terwujud apabila penanaman reklamasi dan
rehabilitasi taman methanol dapat berhasil dengan
baik.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk keberhasilan
kegiatan reklamasi dan rehabilitasi di taman Meth-
anol. Upaya tersebut didokumentasi dalam bentuk
Standar Operasional Prosedur (SOP) mulai dari
karakterisasi lahan, persiapan lahan, pemilihan
jenis tanaman, penanaman, pemeliharaan tana-
man serta pemeliharaan saluran drainase dan
terasering.
KARAKTERISASI LAHAN
Karakterisasi lahan adalah penentuan sifat-sifat spesifik lahan yang akan direklamasi dan direhabilitasi. Karakterisasi lahan dilakukan dengan survei lapangan.
Definisi
Tujuan
Tujuan observasi karakteristik lahan adalah untuk mendapatkan informasi mengenai sifat-sifat lahan. Kemudian informasi tersebut digunakan untuk melakukan klasterisasi lahan.
Informasi Pokok
Kondisi tutupan vegetasi
Karakteristik tanah
Bentuk muka lahan
Sasaran
Karakteristik lahan rekla-masi dan rehabilitasi terdeskripsi dengan baik.
Alat dan Bahan
Data iklim
Data potensi wilayah
Foto satelit
Prosedur Kerja
Cari informasi riwayat lahan
Cari data kondisi lahan
Cari informasi sumber air
Jenis tanaman dan pola tanam pada kondisi sebelumnya
Pembatas antara lahan dan lo-kasi (jalan, saluran air/parit, pohon-pohonan, barisan kosong
Ketinggian tempat
Curah hujan tahunan
Suhu udara
pH tanah
Struktur tanah
Tekstur tanah
Kemiringan lahan
Naungan
Lokasi
Saluran air
Bahan sumber air (bahan
kontaminan)
Kenampakan Taman Methanol dari foto satelit
Informasi dari Foto Satelit
Diskusi di lapangan
Survei Lapangan
Observasi lahan Pengukuran area
Kondisi topografi dan kenampakan gully erosion
Pengamatan Karakter Tanah di Lapangan
Pengambilan sampel tanah
Pengamatan sifat infiltrasi
Pengamatan kondisi permukaan tanah
Pengamatan tingkat erosi
Lahan kritis terbuka
Karakterisasi Lahan
Lahan rawa basah
Lahan bervegetasi
KEGIATAN KARAKTERISASI LAHAN
PENYIAPAN LAHAN
Penyiapan lahan adalah rangkaian kegiatan mulai dari meratakan, membuat teraser-ing, serta membersihkan lahan sesuai dengan karakter klaster lahannya.
Definisi
Tujuan
Tujuan penyiapan lahan adalah agar lahan siap untuk ditanami dan sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman.
Informasi Pokok Sasaran
Tersedianya lahan/media tanam yang optimal ut-nuk pertum-buhan tana-man
Rata sampai landai
Pada tanah miring, dibuat terasering
Pada lahan bervegetasi, tandai tem-pat-tempat yang masih kosong
Kriteria lahan siap tanam:
Pada lahan rawa basah, hindarkan calon tanaman dari genangan air
Alat dan Bahan
Alat berat untuk meratakan lahan dan membuat teras
Cangkul
Meteran
Prosedur
Bersihkan lahan dari bebatuan
Lahan dengan parit-parit dalam bekas erosi, parit ditimbun dan diratakan
Pada tanah miring berlereng cu-ram, dibuat terasering dengan tinggi teras maksimal 80 cm, se-dangkan luas teras disesuaikan dengan kemiringannya
Pada lahan bervegetasi tentukan titik yang perlu ditanami tanaman pengayaan (enrichment planting)
Pada lahan rawa basah, hilangkan kelebihan air dan buat gundukan untuk titik penanaman, ber-sihkan jalur tanaman dari gulma dengan lebar 3m
Pasang ajir penanda titik penanaman sesuai dengan jarak tanah, 3m x 2m sedangkan pada lahan bervegetasi menyesuaikan dengan kondisi
KEGIATAN PERSIAPAN LAHAN
Kondisi lahan sebelum dipersiapkan
Tahap Awal Pembuatan Terasering
Pembuatan Kotak Kayu dan Persiapan Ban Bekas sebagai Media Tanam
PEMILIHAN JENIS TANAMAN
Pemilihan jenis tanaman adalah rangkaian kegiatan untuk menentukan jenis tanaman sesuai dengan kecocokan karakter iklim dan lahan serta tujuan reklamasi dan rehabilitasi.
Definisi
Tujuan
Tujuan pemilihan jenis tanaman adalah untuk untuk mendapatkan jenis tanaman yang sesuai secara ekologis sehingga baik pertum-buhannya dan sesuai secara tujuan rehabilitasi dan reklamasi.
Sasaran
Tersedianya informasi jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi iklim, la-han, karakter tanah serta tujuan reklamasi dan re-habilitasi
Informasi Pokok
Kriteria jenis tanaman yang dipilih:
Mampu bertahan hidup
Mampu bertumbuh dengan baik
Bernilai konservasi
Bernilai edukasi
Website Taman Nasional
Leaflet dan buku keluaran Taman Nasional
Alat dan Bahan
Buku flora Indonesia
Prosedur
Baca referensi tentang jenis-jenis tumbuhan asli setempat melalui buku atau publikasi lainnya
Baca referensi tentang jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan dan karakteristik tanahnya
Kunjungi Taman Nasional, hutan alam, atau hutan sekunder terdekat untuk melihat jenis tanaman yang tum-buh di sana
Kamera foto
Penyiapan bibit adalah rangkaian kegiatan untuk menyiapkan bibit yang akan ditanam pada area calon reklamasi dan rehabili-tasi.
Definisi
Tujuan
Tujuan penyiapan bibit adalah untuk mendapatkan bibit dengan jenis, ukuran dan karakter yang sesuai secara ekologis sehingga baik pertumbuhannya dan sesuai secara tujuan rehabilitasi dan reklamasi.
Sasaran
Tersedianya bibit tanaman yang sesuai standar bib-it yang baik dan siap tanam dengan kondisi iklim, lahan, karakter tanah serta tujuan reklamasi dan rehabilitasi
PENYIAPAN BIBIT
Informasi Pokok
Penyiapan bibit meliputi:
Jenis-jenis bibit tanaman yang akan ditanam
Ukuran dan karakter bibit yang akan ditanam
Asal bibit yang akan ditanam
Harga bibit yang akan ditanam
Alat dan Bahan
Perlengkapan persemaian meliputi media tanam (top soil, pupuk kandang, kompos), polybag, paranet dan sumber air
Referensi tentang karakter standar bibit
Referensi daftar pengada bibit lokal
Prosedur
Bibit tanaman yang akan dibeli dari pengada bibit harus dipastikan mempunyai karakter yang siap untuk ditanam yaitu bibit sehat, tidak berpenyakit, lurus, batang sudah berka-yu, tinggi minimal 50 cm.
Bibit yang dibeli dari pengada bibit diletakkan pada persemaian sementara, dengan membuat bedengan dengan ukuran 1m x 5m, bedengan dibuat dari kayu, batu, bata, batako atau bahan lainnya yang bisa menahan supaya bibit tidak roboh. Persemaian se-mentara haruslah tempat yang teduh, di bawah pohon atau dibuatkan peneduh dari paranet sehingga tidak terkena sinar langsung. Pemeliharaan semai meliputi penyiraman minimal 1 kali sehari.
Bibit yang dibuat sendiri, baik dari cabutan alam, stump atau dari biji harus diketahui karakternya, dikuasai skarifikasinya dan pemeliharaannya di persemaian. Jika bibit sudah sesuai standar, baik kesehatan, sifat dan ukurannya, maka bibit siap di tanam.
KEGIATAN PENYIAPAN BIBIT
Skarifikasi Biji
Penyiapan Media
Biji Berkecambah
Bibit Tanaman
Bibit di Persemaian
Loading Bibit
Bibit Siap Ditutup
Bibit Siap Dibawa ke Lokasi
BIBIT DIBUAT SENDIRI
BIBIT DARI INSTANSI LAIN
PENANAMAN
BIBIT
Penanaman adalah rangkaian kegiatan untuk menanam bibit yang telah ditentukan jenisnya dan dipastikan kondisi kesehatan serta ukurannya pada lahan yang sudah disiapkan sebelumnya.
Definisi
Tujuan
Tujuan penanaman bibit ada-lah untuk mendapatkan tana-man yang mampu bertahan hidup, sehat dan tumbuh dengan baik.
Sasaran
Tertanamnya bibit dengan baik dan benar, tepat waktu dan tepat jenis sehingga tanaman bisa ber-tahan hidup dan tumbuh dengan baik.
Informasi Pokok
Penanaman dilakukan: Tepat waktu, yaitu di awal musim hujan
Tepat jenis bibit, yaitu jenis yang sesuai dengan desain penanaman
Alat dan Bahan
Pisau atau cutter untuk melepas-kan media dengan polybag
Cangkul untuk membuat lubang tanam
Bibit yang akan ditanam
Prosedur
Pada waktu awal musim hujan, saat hujan sudah sering turun, penanaman mulai dilakukan.
Angkut bibit dari persemaian dengan alat angkut sederhana misalnya angkong (wheelbarrow), atau alat sederhana lainnya. Dapat pula bibit diangkut dengan menggunakan tangan. Caranya dengan memegang dan mengangkat media bibit, bukan diangkat batangnya.
Letakkan bibit pada titik-titik penanaman, ditandai dengan ajir atau ban bekas maupun kotak kayu yang sudah terisi media tanam; top soil, pupuk kandang, kompos, Pupuk NPK dan kapur dolomit.
Buatlah lubang tanam dengan cangkul atau alat lainnya, ukuran lubang tanam adalah sedikit lebih besar dari media polybag, sehingga bisa masuk, kedalaman lubang tanam sampai menyentuh lapisan atas tanah.
Lepaskan plastik polybag pembungkus media bibit dengan merobeknya menggunakan pisau atau cutter. Jaga jangan sampai media hancur atau akar terputus. Plastik polybag di-gantungkan pada ajir untuk menandai bahwa polybag sudah dilepas.
Tanam bibit secara hati-hati ke dalam lubang hingga ujung atas media terkubur sedikit oleh media tanam. Tekan media di kanan kiri bibit dengan kedua telapak tangan sehing-ga media bibit menyatu dengan media tanam.
Hasil Penanaman Bibit
Penanaman Bibit
KEGIATAN PENANAMAN BIBIT
PEMELIHARAAN
TANAMAN
Pemeliharaan tanaman adalah rangkaian kegiatan meliputi penyiraman, pem-upukan, penyiangan gulma dan perlindungan terhadap hama dan penyakit. Penyiraman dan pemupukan dilakukan sampai tanaman minimal berumur 3 tahun sedangkan perlindungan hama dan penyakit dilakukan seterusnya.
Definisi
Tujuan
Tujuan pemeliharaan tanaman adalah untuk menjaga tanaman tetap hidup dan mampu tumbuh dengan baik
Sasaran
Tanaman terpelihara dengan baik sehingga tanaman bisa bertahan hidup dan tumbuh dengan baik.
Informasi Pokok
Informasi yang perlu diketahui yaitu:
Waktu datangnya musim hujan dan musim kemarau untuk menentukan penyiraman
Kebutuhan nutrisi tanaman untuk menentukan pemupukan
Alat dan Bahan
Insektisida dan fungisida secukupnya serta alat penyemprot
Pupuk NPK sebanyak 50gr/batang
Air, bak penampung air dan alat penyiraman
Ciri dan gejala tanaman terkena serangan hama atau penyakit untuk pengendaliannya
Cangkul atau alat pembuat lubang lainnya untuk pemupukan
Prosedur
Penyiraman Tanaman
Pemupukan Tanaman
Penyiangan Gulma
Penyiraman dilakukan pada musim kemarau, jika 2-3 hari tidak turun hujan maka tanaman harus disiram
Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari
Tanaman dipupuk dengan pupuk NPK sebanyak 50 gr/tanaman
Pupuk dibenamkan pada media tanam di dalam ko-tak kayu atau ban bekas
Pemupukan dilakukan 2x dalam satu tahun yaitu di awal musim hujan dan di awal musim kemarau
Penambahan media (pupuk kendang dan kompos) dilakukan jika media di dalam kotak kayu atau ban bekas berkurang.
Penyiangan gulma dilakukan saat media tanam di-
tumbuhi gulma
Perlindungan Hama dan Penyakit
Pastikan apakah tanaman terserang hama atau penyakit dengan melihat gejalanya. Hama biasanya merusak fisik tanaman secara jelas, misalnya daun ber-lubang atau habis gundul, tampak organisme penyerangnya. Se-dangkan serangan penyakit bi-asanya ditandai dengan layu (tidak kekurangan air) dan atau munculnya jamur .
Lakukan pemberantasan hama
dengan insektisida sedangkan
penyakit dengan fungisida atau
materi lainnya.
Perlindungan hama dan penyakit dil-akukan jika tanaman terserang hama atau penyakit
KEGIATAN PEMELIHARAAN TANAMAN
Pengisian bak air dengan tangki air
Kegiatan Penyiraman
Pengisian bak air kecil di dekat tanaman
Penyiraman
Pemanenan air hujan dari talang
Bak air
Penyiraman
Penyiangan Gulma
Kegiatan Pemupukan, Penyiangan
Gulma serta Perlindungan Hama
dan Penyakit
Pendangiran
Pemupukan Monitoring serangan hama dan penyakit
Pemeliharaan saluran air drainase dan terasering adalah rangkaian kegiatan meliputi pengerukan sedimen, penguatan teras dan penanggulangan erosi yang ada di area pertanaman.
Definisi
Tujuan
Tujuan pemeliharaan saluran air drainase dan terasering adalah untuk menjaga agar lahan tetap terjaga dari penggenangan air atau erosi top soil yang dapat merugikan keberlangsungan kehidupan tanaman.
Sasaran
Saluran drainase dan teras terpelihara dengan baik sehingga tanaman bisa bertahan hidup dan tum-buh dengan baik.
PEMELIHARAAN SALURAN AIR
DAN TERASERING
Informasi Pokok
Informasi yang perlu diketahui yaitu:
Waktu datangnya musim hujan untuk menen-tukan pemeliharaan saluran air drainase dan terasering. Saluran drainase penuh dengan tanah Saluran pembuangan air tererosi
Alat dan Bahan
Ban bekas, karung, batu besar atau kayu bekas
Cangkul dan sekop
Prosedur
Saluran drainase yang penuh sedimen dikeruk dengan menggunakan cangkuil atau sekop,
sedimen diletakkan di dalam area tanaman atau untuk memeperkuat teras
Pembuangan air yang tererosi ditangani dengan cara ditimbun dengan tanah, yang di-masukkan dalam karung, ditimbuni ban bekas atau di beri kayu supaya teras tidak ter-erosi
KEGIATAN PEMELIHARAAN SALURAN DRAINASE DAN TERASERING
Pemeliharaan Saluran Drainase dan Terasering
KONDISI LAHAN SEBELUM DILAKUKAN REKLAMASI DAN REHABILITASI