studi kasus

3
Studi kasus : Di zaman sekarang ini terutama di wilayah Ibukota dan sekitarnya masih banyak tindak kejahatan. Tindak kejahatan timbul karena ada sebuah niat dan kesempatan yang ada di dalam lingkungan. Banyak factor yang menyebabkan tindak kejahatan itu muncul, salah satunya adalah timbul karena banyaknya pengangguran dan sedikitnya lapangan pekerjaan yang ada dibandingkan dengan sumber daya masyarakat. Sehingga itu membuat sebagian orang menjadi tutup mata dan berpikir singkat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi nya dan terjadilah sebuah tindak kejahatan. Di kota-kota besar seperti , Jakarta, depok, Bandung dan kota-kota besar lainnya masih banyak terdapat tindak kejahatan. Kini tindak kejahatan yang marak berada di masyarakat yaitu, “begal”. Begal sendiri merupakan sebuah tindak kejahatan yang sangat kejam karena bukan hanya sekedar merampas harta si korban tetapu juga merenggut nyawa si korban. Begal biasanya terjadi pada malam sampai dini hari, mereka para pembegal biasanya mengintai korban yang mengendarai motor sendirian pada malam hari. Begitu sasaran atau korban sudah masuk kawasan yang sepi dan tidak ada keramaian, maka disitulah pembegal mulai beraksi tanpa ampun, si pembegal merampas harta korbannya dan bila korban melawan bisa jadi si korban akan dibunuh. Sudah banyak kasus begal ini yang terjadi sehingga membuat masyarakat was-was atau khawatir untuk berkendaraan pada malam hari terutama jika sendiri. Dewasa ini karena makin maraknya kasus begal yang ada di masyarakat membuat masyarakat sendiri geram dan kesal terhadap si pembegal. Masyarakat pun mulai siap siaga bila ada begal yang melintas di kawasan mereka. Salah satunya adalah kasus yang terjadi di daerah Tangerang beberapa bulan lalu yakni ketika si pembegal melakukan aksinya namun sayang pada saat itu si pembegal bernasib naas, korban yang dibegal waktu itu segera meminta bantuan kepada masyarakat dan alhasil warga pun berduyun-duyun mendatangi si pembegal tersebut dan menghakiminya tanpa ampun hingga si pembegal tersebut di bakar secara hidup-hidup oleh warga. Kasus begal ini terjadi karena lantaran tidak ada pekerjaan yang layak bagi masyarakat, padahal sudah jelas bahwa di pasal 27 ayat (2) : “setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

Upload: mechdi-ghazali

Post on 06-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Studi Kasus PKN

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Kasus

Studi kasus :

Di zaman sekarang ini terutama di wilayah Ibukota dan sekitarnya masih banyak tindak kejahatan. Tindak kejahatan timbul karena ada sebuah niat dan kesempatan yang ada di dalam lingkungan. Banyak factor yang menyebabkan tindak kejahatan itu muncul, salah satunya adalah timbul karena banyaknya pengangguran dan sedikitnya lapangan pekerjaan yang ada dibandingkan dengan sumber daya masyarakat. Sehingga itu membuat sebagian orang menjadi tutup mata dan berpikir singkat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi nya dan terjadilah sebuah tindak kejahatan.

Di kota-kota besar seperti , Jakarta, depok, Bandung dan kota-kota besar lainnya masih banyak terdapat tindak kejahatan. Kini tindak kejahatan yang marak berada di masyarakat yaitu, “begal”. Begal sendiri merupakan sebuah tindak kejahatan yang sangat kejam karena bukan hanya sekedar merampas harta si korban tetapu juga merenggut nyawa si korban. Begal biasanya terjadi pada malam sampai dini hari, mereka para pembegal biasanya mengintai korban yang mengendarai motor sendirian pada malam hari. Begitu sasaran atau korban sudah masuk kawasan yang sepi dan tidak ada keramaian, maka disitulah pembegal mulai beraksi tanpa ampun, si pembegal merampas harta korbannya dan bila korban melawan bisa jadi si korban akan dibunuh. Sudah banyak kasus begal ini yang terjadi sehingga membuat masyarakat was-was atau khawatir untuk berkendaraan pada malam hari terutama jika sendiri.

Dewasa ini karena makin maraknya kasus begal yang ada di masyarakat membuat masyarakat sendiri geram dan kesal terhadap si pembegal. Masyarakat pun mulai siap siaga bila ada begal yang melintas di kawasan mereka. Salah satunya adalah kasus yang terjadi di daerah Tangerang beberapa bulan lalu yakni ketika si pembegal melakukan aksinya namun sayang pada saat itu si pembegal bernasib naas, korban yang dibegal waktu itu segera meminta bantuan kepada masyarakat dan alhasil warga pun berduyun-duyun mendatangi si pembegal tersebut dan menghakiminya tanpa ampun hingga si pembegal tersebut di bakar secara hidup-hidup oleh warga.

Kasus begal ini terjadi karena lantaran tidak ada pekerjaan yang layak bagi masyarakat, padahal sudah jelas bahwa di pasal 27 ayat (2) : “setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Pasal ini bisa menjadi sebuah kritikan yang sangat besar untuk pemerintah karena kita sebagai warga Negara Indonesia berhak untuk mendapatkan hak seperti yang tercantum dalam pasal 27 ayat (2), tetapi nyatanya praktik yang ada di lapangan tidak sesuai dengan bunyi pasal yang tercantum. Pasal tersebut seakan hanya sebagai kiasan yang ada dalam buku Undang-undang Dasar 1945. Oleh karena itu pemerintah harus memperbaiki sistem dan meningkatkan lapangan pekerjaan untuk masyarakat agar tidak terjadi lagi tingginya tingkat pengangguran yang menyebabkan tingginya tindak kejahatan.

Peran pemerintah saja tidak cukup untuk itu, ketika rakyat belum mendapat hak nya maka seorang warga Negara yang baik haruslah menunaikan kewajiban yang ada sebagai warga Negara Indonesia. Menjalankan kewajiban merupakan sebuah keharusan yang harus dilakukan oleh warga Negara dan setelah itu baru seorang warga Negara dapat memperoleh hak nya.

Dalam kasus “begal” ini cukup disayangkan terutama ketika masyarakat sekitar main hakim sendiri untuk menghakimi pembegal tersebut. Ada baiknya mungkin pada saat itu masyarakat menahan emosi

Page 2: Studi Kasus

dan tetap berpikir dengan jernih untuk menyelesaikan kasus tersebut. Kita bisa menyerahkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib untuk mengusut tindak kejahatan begal. Karena pada dasarnya seorang tersangka pun berhak mendapat perlindungan di muka hukum ketika mendapat sebuah kasus yang membuat dirinya terjerat menjadi tersangka. Ini yang terkadang menjadi sebuah pekerjaan rumah untuk kita sebagai masyarakat dan pemerintah untuk turut memberikan pengawasan terhadap sebuah sistem yang ada. Karena bila kita ikut merasakan perasaan yang ditinggalkan oleh keluarga tersangka tentunya kita akan merasa iba dan kasihan karena harus melihat salah satu anggota keluarganya harus tewas dengan cara yang mengenaskan. Meskipun pembegal tersebut melakukan sebuah tindak kejahatan tetapi kita tidak sepantasnya untuk menghakiminya apalagi sampai membunuh balik si tersangka. Karena kita tidak pernah berhak untuk memutus umur seseorang.

Page 3: Studi Kasus

Daftar Pustaka