struktur sistem respirasi
DESCRIPTION
respirasiTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya pada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan PBL (Problem Based
Learning) Sistem respirasi modul sesak napas ini tepat pada waktunya.
Laporan ini saya buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang wajib dilakukan setelah
selesai membahas kasus PBL. Pembuatan laporan ini pun bertujuan agar kita bisa mengetahui
serta memahami dasar-dasar ilmu kedokteran (preklinik) yang berkaitan dengan system
respirasi, serta dapat menentukan anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis banding,dan
penatalaksanaannya.
Terimakasih kami ucapkan kepada tutor kami dr. Diana yang telah membantu saya dalam
kelancaran pembuatan laporan ini. Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam mencari informasi, mengumpulkan data, dan menyelesaikan laporan
ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami pada khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya.
Laporan saya bukanlah laporan yang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangatlah saya harapkan untuk menambah kesempurnaan
laporan saya.
Jakarta, 01 Juni 2010
Penulis,
( Dhanny Sutrisna )
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………. ii
PENDAHULUAN ........................................................................................................1
Latar Belakang
Tujuan Pembelajaran
PEMBAHASAN ...........................................................................................................2
Struktur Sistem Respirasi
Saluran Nafas Bagian Atas............................................................................................3
Saluran Nafas Bagian Bawah ........................................................................................4
Paru................................................................................................................................7
Pemeriksaan Fungsi Paru...............................................................................................9
Sistem Pernafasan..........................................................................................................11
Mekanisme Pernafasan Dada........................................................................................ 15
Kapasitas Paru-paru.......................................................................................................17
Gangguan Pada Alat Pernafasan...................................................................................20
KESIMPULAN ...........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................25
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sesak napas merupakan salah satu gejala yang ditemukan pada penyakit sistem respirasi.
Sebagian penyakit pada sistem respirasi menimbulkan gejala sesak napas dapat menimbulkan
berbagai komplikasi sekunder, selain merupakan gejala yang menyertai, untuk itu sesak
napas perlu dibahas secara mendalam dan terperinci.
Pada pertemuan pbl , hal-hal untuk dibahas adalah pertama : dasar-dasar ilmu kedokteran
(preklinik) yang berkaitan dengan sistem respirasi serta menentukan diagnosis banding,
penatalaksanaan, sampai mengembangkan strategi preventif dan promotif pada kasus-kasus
sesak napas.
Tujuan
Memahami hal yang berhubungan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada penderita
penyakit respirasi dengan keluhan sesak napas. Serta memahami fungsi dan mekanisme kerja
paru yang sebenarnya (normal).
STRUKTUR SISTEM RESPIRASI
Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh untuk
metabolisme sel dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut
dikeluarkan dari tubuh melalui paru.
Sistem respirasi terdiri dari:
1. Saluran nafas bagian atas : Pada bagian ini udara yang masuk ke tubuh dihangatkan,
disaring dan dilembabkan.
2. Saluran nafas bagian bawah : Bagian ini menghantarkan udara yang masuk dari saluran
bagian atas ke alveoli.
3. Alveoli terjadi pertukaran gas anatara O2 dan CO2.
4. Sirkulasi paru : Pembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan pembuluh darah vena
meninggalkan paru.
5. Paru terdiri dari :
A. Saluran nafas bagian bawah
B. Alveoli
C. Sirkulasi paru
6. Rongga Pleura : Terbentuk dari dua selaput serosa, yang meluputi dinding dalam rongga
dada yang disebut pleura parietalis, dan yang meliputi paru atau pleura veseralis.
7. Rongga dan dinding dada : Merupakan pompa musculoskeletal yang mengatur pertukaran
gas dalam proses respirasi.
SALURAN NAFAS BAGIAN ATAS
A. Rongga hidung : Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami tiga hal :
Dihangatkan, Disaring, Dan dilembabkan. Yang merupakan fungsi utama dari selaput lendir
respirasi terdiri dari :
Psedostrafied ciliated columnar epitelium
yang berfungsi menggerakkan partikel partikel halus kearah faring sedangkan partikel yang
besar akan disaring oleh bulu hidung, Sel Golbet dan kelenjar Serous yang berfungsi
melembabkan udara yang masuk, pembuluh darah yang berfungsi menghangatkan udara.
Ketiga hal tersebut dibantu dengan Concha. Kemudian udara akan diteruskan ke Nasofaring
(terdapat Pharyngeal Tonsil dan Tuba Eustachius)
B. Orofaring :
(merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat pangkal lidah)
C. Laringofaring :
(terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)
SALURAN NAPAS BAGIAN BAWAH
A. Laring : Terdiri dari tiga struktur yang penting
- Tulang rawan krikoid
- Selaput/pita suara
- Epiglotis
- Glotis
B. Trakhea : Merupakan pipa silider dengan panjang ± 11 cm, berbentuk ¾ cincin tulang
rawan seperti huruf C. Bagian belakang dihubungkan oleh membran fibroelastic
menempel pada dinding depan usofagus.
C. Bronkhi : Merupakan percabangan trakhea kanan dan kiri. Tempat percabangan ini
disebut
carina. Brochus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan trachea. Bronchus kanan
bercabang menjadi : lobus superior, medius, inferior. Brochus kiri terdiri dari : lobus superior
dan inferior.
D. Alveoli : Terdiri dari : membran alveolar dan ruang interstisial.
Membran alveolar :
- Small alveolar cell dengan ekstensi ektoplasmik ke arah rongga alveoli
- Large alveolar cell mengandung inclusion bodies yang menghasilkan surfactant.
- Anastomosing capillary, merupakan system vena dan arteri yang saling berhubungan
langsung, ini terdiri dari : sel endotel, aliran darah dalam rongga endotel
- Interstitial space merupakan ruangan yang dibentuk oleh : endotel kapiler, epitel alveoli,
saluran limfe, jaringan kolagen dan sedikit serum.
Aliran pertukaran gas Proses pertukaran gas berlangsung sebagai berikut:
alveoli epitel alveoli ↔ membran dasar ↔ endotel kapiler ↔ plasma ↔ eitrosit.
Membran ↔ sitoplasma eritrosit ↔ molekul hemoglobin
O² Co²
Surfactant : Mengatur hubungan antara cairan dan gas. Dalam keadaan normal
Surfactant ini akan menurunkan tekanan permukaan pada waktu ekspirasi, sehingga
kolaps alveoli dapat dihindari.
Sirkulasi Paru
Mengatur aliran darah vena – vena dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan mengalirkan
darah yang bersifat arterial melalui vena pulmonali kembali ke ventrikel kiri.
Paru
Merupakan jalinan atau susunan bronhus bronkhiolus, bronkhiolus terminalis, bronkhiolus
respiratoty, alveoli, sirkulasi paru, syaraf, sistem limfatik.
Rongga dan Dinding Dada
Rongga ini terbentuk oleh:
- Otot –otot interkostalis
- Otot – otot pektoralis mayor dan minor
- Otot – otot trapezius
- Otot –otot seratus anterior/posterior
- Kosta- kosta dan kolumna vertebralis
- Kedua hemi diafragma yang secara aktif mengatur mekanik respirasi.
PARU-PARU
Merupakan jalinan atau susunan bronhus bronkhiolus, bronkhiolus terminalis, bronkhiolus
respiratoty, alveoli, sirkulasi paru, syaraf, sistem limfatik.
SIRKULASI PARU
A. Pulmonary blood flow total = 5 liter/menit
Ventilasi alveolar= 4 liter/menit, Sehingga ratio ventilasi dengan aliran darah dalam keadaan
normal = 4/5 = 0,8b.
B. Tekanan arteri pulmonal = 25/10 mmHg dengan rata-rata = 15 mmHg. Tekanan vena
pulmolais = 5 mmHg, mean capilary pressure = 7 mmHg, Sehingga pada keadaan normal
terdapat perbedaan 10 mmHg untuk mengalirkan darah dari arteri pulmonalis ke vena
pulmonalis
C. Adanya Mean Capilary Pressure mengakibatkan garam dan air mengalir dari rongga
kapiler ke rongga interstitial, sedangkan osmotic colloid pressure akan menarik garam dan air
dari rongga interstitial kearah rongga kapiler. Kondisi ini dalam keadaan normal selalu
seimbang. Peningkatan tekanan kapiler atau penurunan koloid akan menyebabkan
peningkatan akumulasi air dan garam dalam rongga interstitial.
TRANSPOR OKSIGEN
1. Hemoglobin Oksigen dalam darah diangkut dalam dua bentuk:
- Kelarutan fisik dalam plasma
- Ikatan kimiawi dengan hemoglobin Ikatan hemoglobin dengan tergantung pada
Saturasi O2. Jumlahnya dipengaruhi oleh pH darah dan suhu tubuh. Setiap penurunan pH dan
kenaikkan suhu tubuh mengakibatkan ikatan hemoglobin dan O2 menurun.
2. Oksigen contentJumlah oksigen yang dibawa oleh darah dikenal sebagai
oksigen content (Ca O2 )
- Plasma
- Hemoglobin
REGULASI VENTILASI
Kontrol dari pengaturan ventilasi dilakukan oleh sistem syaraf dan kadar/konsentrasi gas-gas
yang ada di dalam darah. Pusat respirasi di medulla oblongata mengatur:
- Rate impuls Respirasi rate
- Amplitudo impuls Tidal volume
Pusat inspirasi dan ekspirasi : posterior medulla oblongata,
pusat kemo reseptor: anterior medulla oblongata,
pusat apneu dan pneumothoraks : pons.
Rangsang ventilasi terjadi atas : PaCO2, pH darah, PaO2
PEMERIKSAAN FUNGSI PARU
Kegunaan: untuk mendiagnostik adanya : sesak nafas, sianosis, sindrom bronkitis
Indikasi klinik:
- Kelainan jalan nafas paru,pleura dan dinding toraks
- Payah jantung kanan dan kiri
- Diagnostik pra bedah toraks dan abdomen
- Penyakit-penyakit neuromuskuler
-Usia lebih dari 55 tahun.
FUNGSI RESPIRASI DAN NON RESPIRASI DARI PARU
1. Respirasi : pertukaran gas O² dan CO²
2. Keseimbangan asam basa
3. Keseimbangan cairan
4. Keseimbangan suhu tubuh
5. Membantu venous return darah ke atrium kanan selama fase inspirasi
6. Endokrin : keseimbangan bahan vaso aktif, histamine, serotonin, ECF dan angiotensin
7. Perlindungan terhadap infeksi: makrofag yang akan membunuh bakteri
MEKANISME PERNAFASAN
Agar terjadi pertukaran sejumlah gas untuk metabolisme tubuh diperlukan usaha keras
pernafasan yang tergantung pada:
1. Tekanan intar-pleural
Dinding dada merupakan suatu kompartemen tertutup melingkupi paru. Dalam keadaan
normal paru seakan melekat pada dinding dada, hal ini disebabkan karena ada perbedaan
tekanan atau selisih tekanan atmosfir ( 760 mmHg) dan tekanan intra pleural (755 mmHg).
Sewaktu inspirasi diafrgama berkontraksi, volume rongga dada meningkat, tekanan intar
pleural dan intar alveolar turun dibawah tekanan atmosfir sehingga udara masuk Sedangkan
waktu ekspirasi volum rongga dada mengecil mengakibatkan tekanan intra pleural dan
tekanan intra alveolar meningkat diatas atmosfir sehingga udara mengalir keluar.
2. Compliance
Hubungan antara perubahan tekanan dengan perubahan volume dan aliran dikenal sebagai
copliance. Ada dua bentuk compliance:
- Static compliance, perubahan volum paru persatuan perubahan tekanan saluran nafas
( airway pressure) sewaktu paru tidak bergerak. Pada orang dewasa muda normal : 100 ml/cm
H2O
- Effective Compliance : (tidal volume/peak pressure) selama fase pernafasan. Normal: ±50
ml/cm H2O
Compliance dapat menurun karena:
- Pulmonary stiffes : atelektasis, pneumonia, edema paru, fibrosis paru
- Space occupying prosess : effuse pleura, pneumothorak
- Chestwall undistensibility : kifoskoliosis, obesitas, distensi abdomen
Penurunan compliance akan mengabikabtkan meningkatnya usaha/kerja nafas.
3. Airway resistance (tahanan saluran nafas) Rasio dari perubahan tekanan jalan nafas.
SISTEM PERNAPASAN
Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan
membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.
Pertukatan gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel
terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari
atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang
ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar.
Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk
tempat pertukaran gas.
Jalannya Udara Pernapasan
1.Udara masuk melalui lubang hidung
2. melewati nasofaring
3. melewati oralfarink
4. melewati glotis
5. masuk ke trakea
5. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
6. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
7. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak:
alveoli)
pertukaran udara yang sebenarnya hanya terjadi di alveoli. Dalam paru-paru orang dewasa
terdapat sekitar 300 juta alveoli, dengan luas permukaan sekitar 160 m2 atau sekitar 1 kali
luas lapangan tenis, atau luas 100 kali dari kulit kita.
Nasal (Hidung)
Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar. Didalam rongga
hidung terdapat rambut dan selaput lendir berguna untuk menyaring udara yang masuk, lendir
berguna untuk melembabkan udara, dan konka untuk mengangatkan udara pernapas
Faring
Faring merupakan percabangan dua saluran, yaitu saluran tenggorokan (nasofaring) yang
merupakan saluran pernapasan, dan saluran kerongkongan (oralfaring) yang merupakan
saluran pencernaan.
Laring (Pangkal Tenggorokan)
merupakan bagian pangkal dari saluran pernapasan (trakea). Laring tersusu atas tulang rawan
yang berupa lempengan dan membentuk struktur jakun. Diatas laring terdapat katup
(epiglotis) yang akan menutup saat menelan. Katup berfungsi mencegah makanan dan
minuman masuk ke saluran pernapasan. Pada pangkal larink terdapat selaput suara. Selaput
suara akan bergetar jika terhembus udara dari paru-paru
Trakea (tenggorokan)
Batang tenggorokan terletak di daerah leher didepan kerongkongan. Batang tenggorokkan
berbentuk pipa dengan panjang 10 cm. dinding trakea terdiri atas 3 lapisan, lapisan dalam
berupa epithel bersilia dan berlendir. Lapisan tengah tersusun atas cincin tulang rawan dan
berotot polos. lapisan luar tersusun atas jaringan ikat. Cincin tulang rawan berfungsi untuk
mempertahankan bentuk pipa dari batang tenggorokkan, sedangkan selaput lendir yang sel-
selnya berambut getar berfungsi menolak debu dan benda asing yang masuk bersama udara
pernapasan. Akibat tolakan secara paksa tersebut kita akan batuk atau bersin.
Bronchus (cabang tenggorokkan)
Ujung tenggorokkan bercabang dua disebut bronchus, yaitu bronchus kiri dan bronchus
kanan. Struktur bronchus kanan lebih pendek dibandingkan bronchus sebelah kiri. kedua
bronchus masing-masing masuk kedalam paru-paru. Didalam paru-paru bonchus bercabang
menjadi bronchiolus yang menuju setiap lobus (belahan) paru-paru. bronchus sebelah kanan
bercabang menjadi 3 bronchiolus, sedangkan sebelah kiri bercabang menjadi 2 bronchiolus.
Cabang bronchiolus yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru yang disebut
alveolus. Dinding alveolus mengandung banyak kapiler darah. melalui kapiler darah oksigen
yang berada dalam alveolus berdifusi masuk ke dalam darah.
Pulmo (alveolus)
Paru-paru terletak dalam rongga dada diatas diafraghma. Diafraghma adalah sekat rongga
badan yang membatasi rongga dada dengan rongga perut.
Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru sebelah kiri dan paru-paru sebelah kanan.
Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir sedangkan paru-paru kiri terdiri atas 2 gelambir.
Paru-paru dibungkus oleh 2 buah selaput yang disebut selaput pleura. Selaput pleura sebelah
luar yang berbatasan dengan dinding bagian dalam rongga dada disebut pleura parietal,
sedangkan yang membungkus paru-paru disebut pleura visceral. Diantara kedua selaput
terdapat rongga pleura yang berisi cairan pleura yang berfungsi untuk mengatasi gesekan
pada saat paru-paru mengembang dan mengempis.
Bernafas
Bernafas berkaitan dengan keluar masuknya udara melalui alat-alat pernapasan. Bernapas
meliputi proses inspirasi (memasukkan udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara).
Untuk dapat terlaksananya proses inspirasi dan ekspirasi, kita perlu mengenal beberapa organ
tubuh diluar alat pernapasan yang berkaitan dengan proses pernapasan, diantaranya:
1.Diafraghma
Merupakan sekat rongga dada yang membatasi antara rongga dada dengan rongga perut.
Rongga dada berisi paru-paru dan jantung, sedangkan rongga perut berisi lambung dan alat-
alat pencernaan lainnya).
2. Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis)
Merupakan otot tempat melekatnya tulang rusuk. otot ini akan berkontraksi atau relasasi saat
terjadi proses pernapasan.
permukaan bagian dalan rongga dada dan permukaan luar dari paru-paru dilapisi oleh
membran pleura. membran pleura yang melapisi bagian dalam rongga dada disebut pleura
parietal, sedangkan yang melapisi paru-paru disebut pleura visceral. Diantara kedua membran
terdapat rongga pleura yang berisi cairan getah bening.
Mekanisme bernapas
Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada
terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian juga untuk pernapasan perut.
Mekanisme Pernapasan Pada
1. Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk
terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru
menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru
2. Fase ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut -->
tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara
keluar dari paru-paru.
Mekanisme Pernapasan Perut
1. Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --
> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan
tekanan udara luar --> udara masuk
2. Fase ekspirasi pernapasan perut
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru
mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar -->
udara keluar dari paru-paru.
Udara pernapasan
Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernapasan disebut udara pernapasan. Udara
pernapasan pada manusia dibedakan menjadi enam macam, yaitu:
1. Udara pernapasan biasa (volume tidal) --> VT
Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernapasan biasa. Volume
udara yang masuk dan keluar sebanyak 500 ml
2. Udara cadangan inspirasi (udara komplementer) --> UK
Merupakan udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal, setelah
melakukan inspirasi normal. Besarnya udara komplementer adalah 2500 - 3000 ml
3. Udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) --> US
Merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru secara maksimal setelah
melakukan ekspirasi biasa. Besarnya udara suplementer adalah 1250 - 1300 ml
4. Udara residu --> UR
merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi untuk menjaga agar paru-
paru tetap dalam keadaan mengembang. besarnya udara residu adalah 1200 ml.
Volume udara pernapasan
* Volume udara pernapasan berkisar 500 - 3500 ml
* Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya 350 ml yang sampai di alveolus, sisanya hanya
sampai saluran pernapasan.
* Jumlah oksigen yang diperlukan sehari untuk tiap individu sebesar 300 cc.
Kapasitas paru-paru
1. Kapasitas vital --> KV
Merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan udara secara maksimal setelah melakukan
inspirasi secara maksimal.
Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
KV = VT + UK + US
Berdasarkan rumus di atas kapasitas vital paru-paru adalah sebesar 4750 ml
2. Kapasitas total --> KT
Merupakan udara yang dapat tertampung secara maksimal di paru-paru secara keseluruhan.
Kapasitas total paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
KT = KV + UR
Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung kapasitas total paru-paru adalah sebesar 5800 ml
Frekuensi pernapasan
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit.
Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:
1. Usia
Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah
usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun
2. Jenis kelamin.
Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan
3. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat
4. Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam.
frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi
pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.
5. Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat
Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida
1. pertukaran oksigen
Kebutuhan oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur, aktivitas, berat
badan, jenis kelamin dan jumlah makanan yang dikonsumsi makanan yang dikonsumsi.
Dalam keadaan biasa jumlah oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml perhari per individu.
Sebagian besar oksigen diangkut oleh hemoglobin dengan reaksi sebagai berikut:
Hb4 + 4 O2 -----> 4 HbO2
Proses pengikatan dan pelepasan oksigen dipengaruhi oleh tekanan oksigen, kadar oksigen,
kadar carbondioksida dan kadar oksigen dan karbondioksida di jaringan tubuh.
Penjelasan dari segi tekanan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tekanan oksigen di udara sama dengan tekanan oksigen dalam alveolus. Tekanan oksigen di
arteri 100 mmHg, tekanan oksigen di jaringan 0 - 40 mmHg, tekanan oksigen di vena 40
mmHg. Jadi tekanan oksigen di udara luar = tekanan oksigen di alveolus. Tekanan udara di
alveolus lebih besar dibandingkan tekanan oksigen di arteri. Tekanan oksigen di arteri lebih
besar dari tekanan oksigen di jaringan.
•Berapa cc O2 yang dapat diangkut oleh 5 liter darah, sekali beredar ke seluruh tubuh?
Setiap 100 cc darah di arteri mampu mengangkut 19 ccO2.
Setelah sampai di vena setiap 100 cc darah masih mengandung O2 sebanyak 12 cc Jadi
volume O2 yang tertinggal di jaringan adalah 7 cc.
•Jika volume darah ada 5 liter, atau 5000 liter, maka volume O2 yang sampai ke jaringan
sekali beredar adalah:
•5000 / 100 x 7 cc = 50 x 7 = 350 cc
2. pertukaran Karbondioksida
P.CO2 di jaringan tubuh = 60 mmHg à P. CO2 di vena = 47 mmHg à P. CO2 di alveolus atau
luar tubuh = 35 mmHg
•Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan 3 cara yaitu:
a. Oleh plasma darah
CO2 + H2O H2CO3
Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat anhidrase jumlah CO2 yang dapat di
angkut sebanyak 5 %.
b. Oleh Hemoglobin
CO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin)
c. Pertukaran klorida
- CO2 + H2O -------> HCO3
- H2CO3 -------> H+ dan HCO3
- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam sel
- HCO3 --------> ke plasma darah
- HCO3 ---------> diganti oleh Cl-
Gangguan pada alat pernapasan
Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Pernapasan Alat-alat pernapasan merupakan organ tubuh
yang sangat penting. Jika alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan maka proses
pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan kematian.Berikut akan diuraikan
beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia.
1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan
antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
2. Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang
disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat
menurun.
3. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium
tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada
dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru
mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah.
4. Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:a. Rinitis, radang pada
rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza.
a. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan
debu. Produksi lendir meningkat.
b. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit
dan tampak berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.
c. Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara
lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
d. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam
dan banyak menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan.
e. Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung.
Biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
5. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen
yang disebabkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus
terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom
(enzim pernapasan).
6. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat
dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
7. Difteri, adalah penyumbatanpada rongga faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan
kuman difteri.
8. Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
9. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus
yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas
karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.
11. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat
menjalar ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang
sering merokok. Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya
yang dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi
ionasi, produk petroleum, dan kromium.
Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan
Kandungan Asap RokokAsap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen
gas dan partikel.komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hydrogen
sianida, amoniak, oksida dari nitrogen, dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel
terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.
Asap yang dihembuskan para perokok dapat di bagi atas asap utama dan asap samping. Asap
utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap
samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh
orang lain atau perokok pasif. Terdapat 4000 jenis bahan kimia dalam rokok, dan 40 jenis di
antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dimana bahan racun ini lebih
banyak didapatkan pada asap samping. Misalnya karbon monoksida, 5 kali lipat lebih banyak
ditemukan pada asap samping daripada asap utama , benzopiren 3 kali, dan ammonia 50 kali.
Bahan bahan ini dapat bertahan di ruangan berjam jam lamanya.
Penyakit Akibat Merokok.
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan
paru-paru. Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan tersebut, pada perokok akan timbul
perubahan fungsi paru-paru.
Merokok juga merupakan penyebab timbulnya penyakit obstruksi paru menahun, termasuk
emfisema (pembengkakan paru-paru), bronkitis kronis, dan asma. Merokok menjadi pemicu
utama penyebab penyakit kanker paru-paru. Hubungan tersebut telah diteliti dan akhirnya
secara tegas memang bahwa rokok sebagai penyebab utama kanker paru-paru.
Dibandingkan dengan bukan seorang perokok, kemungkinan timbulnya kenker paru-paru
pada perokok mencapai 10-30 kali lipat.Gangguan yang ditimbulkan akibat merokok antara
lain sebagai berikut.
1. Jantung KoronerMerokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah
jantung koroner. Merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan pembuluh
darah perifer.
2. StrokePenyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak sehingga pecah banyak
dikaitkan dengan kegiatan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada
perokok dibandingkan bukan perokok
3. Memudahkan Terjangkit AIDSDalam penelitian yang banyak dilakukan di amerika serikat
dan inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS
pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan,
sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Ternyata merokok
menurunkan kekebalan tubuh sehingga lebih mudah terkena AIDS.
4. Gangguan Fisiologis Nikotin menyebabkan ketagihan. Selain itu, nikotin juga merangsang
pelepasan andrenalin, meningkatan frekuensi jantung, tekanan darah, dan kebutuhan oksigen
jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya.
Nikotin juga dapat mengaktifkan trombosit sehingga terjadi adhesi (penempelan) trombosit
ke dalam pembuluh darah. Karbon monoksida melarutkan hemoglobin, sehingga persediaan
opksigen untuk jaringan tubuh menurun. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin,
mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan
dinding pembuluh darah). CO membuat darah mengental dan mudah menggumpal.
KESIMPULAN
Alat mekanisme ventilasi, yang terdiri atas rongga toraks, otot interkostal,
diafragma, dan komponen elastis serta kolagen paru, penting untuk pergerakan
udara melalui paru. Sesak nafas juga dapat di akibatkan karena adanya kelainan pada struktur
paru .
DAFTAR PUSTAKA
Luis Carlos Junquiera, Jose Carneiro.HISTOLOGI DASAR : Text & Atlas.EGC;2007
http://www.agingeye.net 2007 01/10/2007.Vision and Anatomic changes with aging eye. The Eye Digest.
Darmojo RB, et al, 2004. Buku Ajar Geriatri.Balai Penerbit FK UI Jakarta.Soejono CH, 2004. Pasien Geriatri dan Permasalahannya. Medika no.5 tahun XXX, Mei 2004.
Yogiantoro M. Hipertensi Esensial. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi ke IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam. FakultasKedokteran Universitas Riau. Jakarta. 2006: 610-14 39
http://jhonkarto.blogspot.com/2009/03/anatomi-danfisiologi-pernapasan.html