strategi samudera biru

19
Teori dan Penerapan Blue Ocean Strategy Tugas Mata Kuliah Bisnis Internasional Dosen : Dr. Merry Muspita DU, MP Disusun oleh: H a l i l PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TERAPAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2014

Upload: indo-halil

Post on 15-Nov-2015

110 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Blue Ocean Strategi

TRANSCRIPT

  • Teori dan Penerapan Blue Ocean Strategy

    Tugas Mata Kuliah Bisnis Internasional

    Dosen :

    Dr. Merry Muspita DU, MP

    Disusun oleh:

    H a l i l

    PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

    PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TERAPAN

    POLITEKNIK NEGERI JEMBER

    2014

  • 2 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    STRATEGI SAMUDRA BIRU

    (Blue Ocean Strategy)

    I. Pendahuluan

    Ilmu manajemen sebagai salah satu bidang ilmu secara umum dapat dibagi

    menjadi dua kategori. Kelompok pertama teori untuk mengubah sistem dan

    menemukan pendekatan dan strategi baru untuk kemajuan, seperti teori neoklasik

    organisasi, birokrasi, dll, bahwa teori-teori ini menunjukkan perubahan yang akan

    meningkatkan bisnis. Kategori kedua berupa teori, yang merupakan hasil

    penelitian yang dilakukan pada sistem organisasi, manusia dan perdagangan,

    kontribusi besar untuk memahami kompleksitas teori organisasi dan pengambilan

    keputusan strategis.

    Blue Ocean Strategy atau strategi samudera biru adalah salah satu dari dua

    kategori tersebut. Sebuah pendekatan sistematis untuk menemukan bisnis yang

    bersaing di pasar tradisional dalam arti bahwa mereka akan kalah jika hanya terus

    berjalan pada rel yang menjadi kebiasaan perusahaan selama ini. Dengan kata

    lain, persaingan berarti dengan mencari ruang baru bagi bisnis. Blue Ocean

    Strategy terdiri dari dua terminologi: pertama adalah strategi samudra biru, dan

    kedua strategi samudra merah. Red ocean strategy atau strategi samudera merah

    mewakili semua industri yang ada saat ini dan bekerja ruang dan area layanan

    yang telah diidentifikasi. Blue Ocean Strategy, merupakan semua industri yang

    saat ini tidak ada. Area ini merupakan ruang kerja dan area layanan yang tidak

    diketahui dan belum dijamah oleh Red ocean. Pada red ocean, batas-batas industri

    didefinisikan dan keterbatasan diterima, telah ditemukan dan ditandai dengan

    peraturan kompetisi. Dalam red ocean, persaingan sangat sulit dan mematikan.

    Keterbatasan pemahaman dalam menganalisis ruang lain selain ranah red ocean

    strategy, menghasilkan asumsi tidak ada keuntungan, sejatinya ruang lain (blue

    ocean strategy) memberikan potensi pertumbuhan dan profitabilitas serta potensi

    permintaan yang tinggi untuk barang dan jasa, ada ruang/lautan (ocean) yang

    belum terjamah ini. Ocean dapat membuat aturan sendiri untuk menentukan batas-

    batas industri. (Kim dan Mauborgne, 2005:21).

  • 3 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    Secara sederhana konsep Blue Ocean Strategy menawarkan kepada

    perusahaan untuk mencari area baru (ocean) yang sebenarnya menawarkan

    potensi lebih dalam hal pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan. Daripada terus

    berperang pada persaingan yang selama ini telah menghabiskan banyak

    sumberdaya yang belum tentu memberikan hasil optimal bagi perusahaan.

    Perusahaan harus terus dinamis melakukan ekspansi dengan menciptakan area

    yang menawarkan pertumbuhan dan profitabilitas, hal ini memberikan

    pemahaman bahwa bisnis merupakan area dinamis. Blue ocean ditandai dengan

    ruang pasar yang belum terjelajahi, penciptaan permintaan, dan peluang

    pertumbuhan yang menguntungkan (Kim dan Mauborgne, 2005:21). Dengan kata

    lain berhenti (tetap di Red Ocean Strategy) hanya akan memaksa perusahaan

    berada pada posisi statis dan puas dengan apa yang telah di capai oleh perusahaan

    selama ini. Namun perlu diperhatikan juga bahwa, memenangkan persaingan di

    red ocean bukan merupakan hal yang tidak penting, hal ini harus tetap dilakukan

    sembari mencari area yang kita pahami sebagai blue ocean.

    Jika kita mengasumsikan bahwa persaingan terus meningkat bukan hanya

    dalam skala lokal namun juga dalam skala internasional, maka menjadi suatu

    keniscayaan bagi pengusaha untuk terus berlari, mencari terobosan, menciptakan

    area (ocean) baru agar tidak stagnan pada posisinya atau bahkan menghentikan

    bisnisnya. Ocean Strategy memberikan pemahaman bahwa perusahaan tidak

    punya pilihan selain untuk bersaing pada hal-hal baru, tetapi pasar pada blue

    ocean strategy didasarkan pada asumsi bahwa batasan tidak hanya lahir dari

    pikiran manajer dengan demikian bahwasanya ada banyak area baru yang belum

    tergarap dengan maksimal, dan hal itu menjadi target perusahaan untuk bisa

    meningkatkan perusahaan secara optimal. Dengan demikian perlu kiranya bagi

    para entrepreneur secara umum dan mahasiswa secara khusus untuk memahami

    strategi samudera biru sebagai bagian dari ilmu manajemen dan bagaimana

    penerapannya serta implikasinya bagi manager.

  • 4 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    II. Kajian Pustaka

    Kim dan Mauborgne (2005:25) menjelaskan bahwa ada banyak faktor

    pendukung untuk menciptakan blue ocean. Diantaranya yang paling dominan

    adalah pertama faktor teknologi. Faktor ini secara substansial telah banyak

    meningkatkan produktivitas industri dan memungkinkan pemasok untuk

    menghasilkan beragam produk dan jasa yang belum perah tercipta sebelumnya.

    Kedua adalah globalisasi, tren globalisasi menjadi suatu keniscayaan, dimana

    hambatan tarif antar negara atau bagian yang selama ini banyak menjadi

    penghalang telah hilang, dan arus informasi memungkinkan konsumen untuk

    mengakses informasi dari manapun bisa dilakukan dengan mudah maka pasar-

    pasar khas (niche) akan semakin mudah untuk ditemukan. Namun semakin

    banyaknya produk yang dihasilkan berbanding terbalik dengan permintaan.

    Secara statistik, terjadi banyak penurunan permintaan dipasar-pasar modern.

    Akibatnnya banyak terjadi perang harga dan penurunan margin laba perushaan

    (Kim dan Mauborgne, 2005:25).

    2.1 10 Poin kunci tentang Blue Ocean Strategy

    1. Blue Ocean strategy merupakan hasil penelitian selama satu dekade dari

    150 langkah strategis yang membentang lebih dari 30 industri lebih dari

    100 tahun (1880-2000).

    2. Blue Ocean strategy adalah mengejar diferensiasi secara simultan dan

    biaya rendah.

    3. Tujuan Blue Ocean strategy bukan untuk keluar dari persaingan dalam

    industri yang sudah ada, tetapi untuk menciptakan ruang pasar baru,

    sehingga membuat kompetisi tidak relevan.

    4. Sementara inovasi telah dilihat sebagai proses eksperimental acak, Blue

    Ocean strategy menawarkan metodologi sistematis serta proses dalam

    mengejar samudra biru oleh perusahaan-perusahaan baru dan yang sudah

    ada.

  • 5 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    5. Kerangka Blue Ocean strategy meliputi: strategi kanvas, kurva nilai,

    kerangka kerja empat langkah, enam jalur, pengalaman siklus pembeli,

    peta utilitas pembeli, dan indeks ide samudera biru.

    6. Kerangka kerja dan alat-alat yang dirancang untuk menjadi visual dalam

    rangka tidak hanya efektif membangun kebijaksanaan kolektif

    perusahaan tetapi juga memungkinkan untuk pelaksanaan strategi yang

    efektif melalui komunikasi.

    7. Blue Ocean strategy mencakup formulasi strategi dan eksekusi strategi.

    8. Tiga bangunan konseptual utama Blue Ocean strategy adalah: inovasi

    nilai, tipping point kepemimpinan, dan proses yang adil.

    9. Sementara strategi bersaing adalah teori strukturalis strategi di mana

    struktur bentuk strategi, BOS adalah teori rekonstruksionis strategi di

    mana strategi membentuk struktur.

    10. Sebagai pendekatan terpadu untuk strategi pada tingkat sistem, Blue

    Ocean strategy mengharuskan organisasi untuk mengembangkan dan

    menyelaraskan tiga proposisi strategi: proposisi nilai, proposisi

    keuntungan dan proposisi karyawan.

    2.2 Kerangka dasar Blue Ocean Strategy

    1. Value Innovation

    Landasan strategi samudra biru, adalah mengejar diferensiasi secara

    simultan dan biaya rendah, menciptakan lompatan nilai bagi pembeli dan

    perusahaan. Karena nilai pembeli berasal dari utilitas penawaran minus harga,

    dan karena nilai bagi perusahaan yang dihasilkan dari harga penawaran minus

    biaya, inovasi nilai tercapai hanya ketika seluruh sistem utilitas, harga, dan

    biaya sejajar. Inovasi nilai merupakan cara baru untuk memikirkan dan

    melaksanakan strategi yang mengarah pada penciptaan samudera biru dan

    ditinggalkannya kompetisi Kim dan Mauborgne (2005:32). Lebih lanjut

    dijelaskan, selama ini perusahaan meyakini bahwa perusahaan bisa

    menciptakan nilai yang tinggi dengan biaya yang tinggi atau menciptakan

    nilai lumayan dengan biaya rendah. Dengan kata lain, perusahaan harus

  • 6 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    memilih antara differensiasi dan biaya yang rendah. Perusahaan yang

    menciptakan samudera biru secara bersama-sama melakukan differensiasi dan

    biaya yang rendah. Untuk lebih jelasnya perhatikan ilustrasi berikut :

    Inovasi nilai diciptakan dalam wilayah dimana tindakan perusahaan

    secara positif mempengaruhi struktur biaya dan tawaran nilai bagi pembeli.

    Penghematan biaya dilakukan dengan menghilangkan dan/atau mengurangi

    faktor-faktor yang menjadi titik persaingan dalam industri. Nilai pembeli

    ditingkatkan dengan menambah dan menciptakan elemen-elemen baru yang

    belum ditawarkan industri Kim dan Mauborgne (2005:36). Hal ini bisa terjadi

    jika perusahaan menekan biaya sembari meningkatkan nilai bagi pembeli.

    Nilai bagi pembeli merupakan utilitas (manfaat) yang diperoleh pembeli.

    Akan tercapai jika perusahaan mampu memadukan dengan tepat kegiatan

    utilitas, harga dan struktur biaya perusahaan.

    2. Six Paths Framework

  • 7 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    Six Paths Framework memungkinkan manajer untuk berjuang dengan

    mengatasi risiko kegagalan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk

    berhasil mengidentifikasi persoalan dan keluar dari tumpukan jerami dalam

    hal kemungkinan yang ada dengan merekonstruksi batasan-batasan pasar.

    Ada enam pendekatan dasar untuk merekonstruksi batasan-batasan

    pasar. Hal ini menantang enam asumsi dasar yang mendasari strategi banyak

    perusahaan yang membuat perusahaan terjebak pada persaingan di samudera

    merah. Enam Kerangka ini memungkinkan manajer untuk melihat secara

    sistematis di antara mereka untuk membuat samudra biru. Secara jelas tabel

    menguraikan enam asumsi dasar ini dan apa yang dapat dilakukan manajer

    untuk melepaskan diri dari persaingan terhadap penciptaan samudra biru.

    Enam jalur memiliki penerapan umum di seluruh sektor industri. Tak

    satu pun dari jalur membutuhkan visi khusus atau pandangan ke depan

    tentang masa depan. Semua didasarkan pada data dari perspektif baru.

    3. Strategy Canvas

    Kanvas strategi adalah kerangkan aksi sekaligus diagnosiss untuk

    membangun strategi samudera biru. Strategi ini mempunyai dua fungsi yaitu

    pertama canvas berfungsi merangkum situasi kekiniaan dalam ruang pasar

    yang sudah dikenal yang memungkinkan pengguna untuk melihat dengan

    jelas faktor-faktor persaingan industri dan di mana posisi kompetisi saat ini

  • 8 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    berinvestasi. Kedua, Untuk mendorong pengguna melakukan tindakan

    dengan reorientasi fokus dari pesaing ke alternatif dan dari pelanggan untuk

    nonkonsumen industri Kim dan Mauborgne (2005:48).

    4. 4 Actions Framework

    Empat Kerangka Tindakan digunakan untuk merekonstruksi elemen

    nilai pembeli dalam menyusun kurva nilai baru. Untuk memecahkan trade-off

    antara diferensiasi dan biaya rendah dan menciptakan kurva nilai baru,

    kerangka menimbulkan empat pertanyaan kunci, ditunjukkan dalam diagram,

    untuk menantang logika strategis suatu industri, yaitu :

    1. Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah

    diterima begitu saja oleh industri?

    2. Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga dibawah standar industri?

    3. Faktor apa saya yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?

    4. Faktor apa saja yang harus diciptakan yang belum pernah ditawarkan

    industri hingga harus diciptakan?

    Kim dan Mauborgne (2005:53).

    Skema diatas memungkinkan perusahaan bukan hanya untuk

    menjawab 4 pertanyaan tersebut, tetapi juga bertindak berdasarkan 4

    kerangka tersebut untuk menciptakan kurva nilai baru.

  • 9 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    Untuk melengkapi 4 kerangka tindakan maka dilakukan dengan

    membuat tabel ERRC. Ini mendorong perusahaan tidak hanya untuk

    menanyakan pertanyaan yang diajukan dalam empat Tindakan Kerangka

    tetapi juga untuk bertindak di keempat untuk menciptakan kurva nilai baru,

    yang sangat penting untuk membuka samudra biru baru. Dengan kemudi

    perusahaan untuk mengisi grid dengan tindakan menghilangkan dan

    mengurangi serta meningkatkan dan menciptakan, grid memberikan

    perusahaan empat manfaat langsung.

    5. Sequence of BOS

  • 10 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    Perusahaan perlu membangun strategi samudra biru mereka dalam

    urutan utilitas pembeli, harga, biaya, dan pengadopsian.

    6. Tipping Point Leadership

    Manajer dalam menjalankan perusahaan selama ini dihadapkan pada

    banyak tantangan. Diantaranya terdapat 4 tantangan yaitu ; pertama rintangan

    kognitif. Menyadarkan karyawan akan pentingnya perpindahan kognitif. Red

    ocean selama ini dirasa nyaman bagi karyawan, meskipun hal ini belum tentu

    menguntungkan dimasa yang akan datang. Kedua, keterbatasna sumberdaya.

    Pergeseran strategi menuntut sumberdaya yang mampu mengeksekusi strategi

    tersebut, yang terjadi justru sebaliknya banyak organisasi memangkas

    sumberdaya manusia Kim dan Mauborgne (2005:202). Ketiga, motivasi.

    Bagaimana peran pemimpin dalam memberikan motivasi bagi pemain-

    pemain kunci untuk bisa bergerakk lebih cepat dan lebih tangkas. Keempat,

    adalah rintangan politis. Meskipun setiap organisasi memiliki kadar yang

    berbeda dalam hal problema yang dihadapi, atau bahkan hanya sebagian yang

    dihadapi perusahaan, namun perusahaan perlu memahami bagaimana solusi

    terbaik untuk empat persoalan tersebut merupakn kunci untuk mengurangi

    resiko organisasi Kim dan Mauborgne (2005:202). Kepemimpinan tipping

  • 11 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    point harus mampu menjawab 4 rintangan untuk Eksekusi cepat dan dengan

    biaya rendah sebagai berikut berikut:

    Faktor-faktor atau tindakan apa saja yang memberikan pengaruh positif

    yang tidak proporsional pada upaya mendobrak ststus quo?

    Mendapatkan ledakan/bang maksimum dari masing-masing sumber daya

    modal?

    Pada memotivasi pemain kunci untuk agresif bergerak maju dengan

    perubahan?

    Dan pada menghilangkan hambatan politik yang sering menjadi

    penghalang sampai bahkan strategi terbaik?

    Kim dan Mauborgne (2005:206)

    7. Pioneer-Migrator-Settler (PMS) Map

    Sebuah latihan yang berguna untuk tim manajemen perusahaan

    mengejar pertumbuhan yang menguntungkan adalah untuk merencanakan

    portofolio saat ini dan direncanakan perusahaan di peta Pioneer-Migrator-

    Settler (PMS).

    Settlers didefinisikan sebagai pebisnis yang ikut-ikutan, migrator

    adalah pebisnis yang akan berpindah ketika ada penawaran bisnis yang lebih

    baik daripada kebanyakan di pasar, dan pioneer merupakan sebuah

    perusahaan bisnis yang menawarkan nilai yang belum pernah terjadi

    sebelumnya.

  • 12 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    8. The Buyer Utility Map

    Peta pembeli Utilitas membantu manajer untuk mendapatkan

    perkiraan dari perspektif sisi yang tepat/permintaan. Ini menjelaskan semua

    perusahaan dapat menarik levers untuk memberikan utilitas yang istimewa

    untuk pembeli serta berbagai pengalaman yang dirasakan pembeli ketika

    memperoleh atau mendapatkan produk atau jasa. Pola pikir ini membantu

    manajer mengidentifikasi berbagai ruang dengan utilitas untuk di isi produk

    atau jasa yang berpotensi.

    9. 3 Tiers of Noncustomers

  • 13 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    Biasanya, untuk meningkatkan pangsa pasar, perusahaan-perusahaan

    berusaha untuk mempertahankan dan memperluas basis pelanggan yang

    sudah ada. Hal ini sering menyebabkan segmentasi yang lebih halus untuk

    lebih memenuhi preferensi pelanggan. Perusahaan bersaing untuk

    memperoleh preferensi pelanggan melalui segmentasi lebih halus, mereka

    sering menghadapi resiko menciptakan pasar sasaran yang terlalu kecil.

    Untuk memaksimalkan ukuran samudera biru mereka, perusahaan

    perlu mengambil kursus terbalik. Alih-alih berkonsentrasi pada pelanggan,

    mereka perlu untuk melihat ke nonkonsumen. Dan bukan berfokus pada

    perbedaan pelanggan, mereka harus membangun kesamaan kuat mengenai

    nilai yang diharapkan pembeli. Reorientasi ini memungkinkan perusahaan

    untuk mencapai melampaui permintaan yang ada untuk membuka massa baru

    atau pelanggan yang tidak ada sebelumnya.

    Meskipun lingkungan nonkonsumen biasanya menawarkan peluang

    laut biru besar, beberapa perusahaan memiliki wawasan yang tajam yang

    nonkonsumen dan bagaimana untuk membuka mereka. Untuk mengkonversi

    permintaan laten besar ini menjadi permintaan riil dalam bentuk pelanggan

    baru, perusahaan perlu untuk memperdalam pemahaman mereka tentang

    lingkungan nonkonsumen Kim dan Mauborgne (2005:146).

    Ada tiga tingkatan nonkonsumen yang bisa diubah menjadi

    pelanggan. Mereka berbeda dalam jarak relatif mereka dari pasar saat ini.

    Tingkat pertama nonkonsumen terdekat dengan pasar saat ini adalah pertama

    soon to be. Merupakan nonkonsumen yang berada di tubir pasar saat ini dan

    siap berpindah. Kedua adalah refusing mereka adalah nonkonsumen yang

    menolak dan sengaja memilih untuk tidak berada di luar pasar yang dimiliki

    perusahaan saat ini. Ketiga adalah unexplored merupakan nonkonsumen yang

    belum di jajaki yang letaknya jauh dari pasar yang saat ini dimiliki.

  • 14 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    10. Four Hurdles to Execution

    Setelah sebuah perusahaan telah mengembangkan strategi samudera

    biru dengan model bisnis yang menguntungkan, mata saatnya untuk

    menerapkan strategi tersebut. Tantangan eksekusi tentu saja ada, untuk

    strategi apapun. Perusahaan, seperti individu, sering memiliki waktu yang

    sulit menerjemahkan pikiran ke dalam tindakan baik dalam samudra merah

    atau biru.

    Mengetahui bagaimana untuk menang atas tantangan adalah kunci

    untuk meminimalisir resiko organisasi. Untuk berbagai tingkat, perusahaan

    mungkin menghadapi semua atau bagian dari empat rintangan berikut:

    The Rintangan Kognitif: Bangun karyawan sampai dengan kebutuhan

    untuk pergeseran strategis. Samudra merah mungkin bukan jalan untuk

    pertumbuhan yang menguntungkan di masa depan, tetapi mereka

    mungkin telah melayani organisasi historis dan karyawan telah tumbuh

    nyaman dengan mereka?

    Sumber Daya Rintangan: Hal ini diasumsikan bahwa semakin besar

    pergeseran strategi, semakin besar sumber daya yang diperlukan untuk

    eksekusi.

  • 15 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    Rintangan Motivational: Bagaimana Anda memotivasi pemain kunci

    untuk bergerak cepat dan gigih untuk melaksanakan tindakan dan keluar

    dari status quo?

    Rintangan Politik: Sebagai salah satu manajer mengatakan, "Dalam

    organisasi kami Anda mendapatkan ditembak jatuh sebelum Anda

    berdiri."

    Untuk mengatasi rintangan ini, perusahaan harus meninggalkan

    kebijaksanaan yang dirasakan untuk mempengaruhi perubahan.

    Kebijaksanaan konvensional menegaskan bahwa semakin besar perubahan,

    semakin besar sumber daya dan waktu yang diperlukan untuk membawa

    hasil.

    Berikut kami ilustrasi untuk penerapan strategi yang adil bagi

    perusahaan dan pengaruhnya terhadap prilaku individu

    Kim dan Mauborgne (2005:235).

  • 16 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    III. Penerapan Blue Ocean Strategy

    Penerapan Blue Ocean Strategy ini didasarkan pada jurnal yang berjudul

    Pendekatan Blue Ocean Strategy untuk Meningkatkan Strategi Pelayanan

    Obat di Apotek K-24 (Studi Kasus Apotek K-24 Antapani) oleh D Diana

    Andriani. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, diperoleh data

    sebagai berikut :

    Gambar Kanvas strategi Apotek Antapani

    Berdasarkan kanvas Strategi, dapat dilihat bahwa kurva nilai apotek K-24

    menunjukkan nilainya rata-rata tinggi di semua faktor, artinya memberikan terlalu

    banyak penawaran kepada konsumennya. Kurva nilai apotek Medika, apotek

    Kimia Farma dan apotek Anna Farma memiliki kurva nilai terlihat tanpa pola

    yang jelas naik-turun-naik-turun maka menunjukkan perusahaan tidak mempunyai

    strategi yang koheren atau tidak fokus pada strategi tertentu, dapat diartikan juga

    keempat apotek tersebut terperangkap didalam strategi samudra merah, apotek ini

    bersaing satu sama lain dengan menunjukkan keunggulannya.

    Apotek K-24 menunjukkan keunggulannya yaitu :

    (1) Harga obat lebih murah dibandingkan dngan ketiga apotek lainnya.

    (2) Jumlah stafnya lebih banyak sehingga melayani konsumen lebih optimal.

    (3) Pelayanannya cepat.

    (4) Kompetensi staf baik sehingga penjelasan cara pemakaian obat jelas dan

    dimengerti.

  • 17 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    (5) Keberadaan apoteker dari pagi sampai malam.

    (6) Pelayanan delivery service gratis.

    (7) Pembayaran mudah karena tersedia pembayaran dengan menggunakan kartu

    kredit dan kartu debit.

    (8) Tokonya cukup bersih

    (9) Ruang tunggu luas dan nyaman, ada fasilitas TV, AC juga disediakan

    majalah, dispenser air minum, timbangan berat badan dan brosurbrosur

    tentang produk kesehatan.

    (10) Tempat parkir yang memadai.

    Gambar 5 Skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan Apotek K-24

    Kerangka Kerja Empat Langkah/ERRC (Eliminate-Reduce-Raise-Create)

    Strategi samudra biru Apotek K-24 akan dihasilkan dari pertukaran antara

    diferensiasi dan biaya rendah. Kerangka kerja empat langkah ini mendobrak

    pertukaran antara diferensisasi dan biaya rendah (inovasi nilai) dan menciptakan

    kurva nilai samudera biru.

    Tiga ciri strategi yang baik yaitu fokus, divergensi/gerak menjauh dan

    moto yang memikat. Berikut akan dianalis tiga strategi dari apotek K-24, yaitu :

    1. Fokus.

    Setiap strategi yang baik memiliki kefokusan, dan suatu profil strategis

    atau kurva nilai perusahaan harus secara jelas menunjukkan fokus tersebut.

  • 18 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    Apotek K-24 berfokus pada kelengkapan obat dan memberikan pelayanan 24 jam

    kepada konsumen, pengetahuan staf tentang obat, peningkatan kompetensi

    apoteker. Istilah no pharmacist no service, tanpa keahlian apoteker, konsumen

    tidak mengetahui pilihan obat generik atau obat paten mana yang harus

    digunakan. Adanya apoteker konsumen akan terlindung dari penggunaan obat

    yang salah dan apoteker berperan sebagai drug informer.

    2. Divergensi/gerak menjauh.

    Ketika strategi suatu perusahaan dibentuk secara reaktif dalam usaha

    mengikuti irama kompetisi, maka strategi itu akan kehilangan keunikannya.

    Pelayanan yang unik ini belum pernah ditawarkan kepada konsumen, seperti

    program kerja sama dengan pemerintah didalam membantu pemerintah dan

    masyarakat di bidang pelayanan kesehatan, bekerja sama untuk memberikan

    pemahaman tentang KB misalnya program BKKBN, donor darah dan lain-lain.

    Kartu member, yang berfungsi memberikan diskon kepada pelanggan. Selain itu

    konsultasi kesehatan gratis yang dilakukan oleh apoteker.

    3. Motto yang memikat.

    Strategi yang baik memilki moto yang jelas dan memikat. Apotek K-24

    memiliki motto yang menarik yaitu Hanya Menjual Obat Asli, komitmen bisnis

    apotek yang dijalankan yaitu hanya menjual obat asli yang bermanfaat bagi

    masyarakat dan menghalangi peredaran obat palsu karena apotek K-24 membeli

    obat dari supplier yang resmi. Hal ini, menjadikan masyarakat lebih waspada

    terhadap obat palsu dan mendorong mereka untuk membeli obat di apotek yang

    resmi.

  • 19 | P a g e B l u e O c e a n S t r a t e g i

    Daftar Pustaka

    Kim & Nauborgne. 2005. Blue Ocean Strategy. Harvard Business School

    Publishing Corporation.

    W. Chan Kim and Rene Mauborgne. 2014. Blue Ocean Strategy Tools (BOS

    Tools) http://www.blueoceanstrategy.com/. Blue ocean strategy. All rights

    reserved. [diakses tanggal 20-12-14] diakses pukul 14.11