strategi promosi wisata gentala arasy jambi di …
TRANSCRIPT
STRATEGI PROMOSI WISATA GENTALA ARASY JAMBI DI ERA DIGITAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
dalam Ilmu Ekonomi Syariah
Oleh:
MUHAMAD IMAM SHOLIHUDDIN NIM: EES.160483
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
MOTTO
إنِْ أحَْسَنْتمُْ أحَْسَنْتمُْ لأِنَْفسُِكُمْ ۖ وَإنِْ أسََأتْمُْ فلَھَاَ ۚ
Artinya :
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu untuk dirimu sendiri.1”
( Q.S 17 Al-Isra’ : Ayat 7)
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya, (Bogor: Syamil Quran, 2007), hal 282
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahiroobbil Alamin
Alhamdulillah yang mengucapkan syukur atas rahmat dan berkah hidayah sehingga skripsi ini dapat saya selesaikan guna memperoleh gelar Sarjana, Sholawat dan
salam.Saya tidak akan lupa mengirimkan kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAW, ini restunya membawa kita dari kegelapan menuju alam saat ini.
Makalah ini saya persembahkan kepada orang tua tercinta, Bapak Muh Hamzah dan Ibu Siti Masitah, untuk membuktikan rasa syukur saya yang tak terbatas.Mereka
mengangkat saya, mendidik saya, merawat saya, mendoakan saya, dan bekerja keras siang dan malam untuk membantu saya mampu mendapatkan gelar sarjana.
Terimakasih atas semangatnya untuk mbakku Hikmatin tercinta, kakak tercinta Hadi Afandi, dan keluarga besar saya, mereka telah membantu dan mendoakan saya untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih kepada kepada teman-teman saya tercinta Nida Ulhafifa, Dimas Adjie Sasongko, Bima Nugraha, Rendy Saputra, Sukamto, M. Fadli, Panji Anugrah
dan Irfan Pratama, mereka telah banyak membantu saya, menyemangati saya, mendukung saya dan saya, dan berdoa bagi saya untuk menyelesaikan tesis ini.
Terima kasih banyak kepada teman-teman dalam perjuangan, khususnya Mia Mulyani Petri, Meryska Pebriyani, Via Dilla Sari, Ana, Melati Annisa, Rizandri
Hidayat dan M. Aliyafi, alumni SD N 200 Muaro Jambi, Alumni SMP Islam Al-Arief Sebapo Pal Km 18, Sekolah Menengah Atas Saya sangat berterima kasih
kepada alumni SMA N 04 Muaro Jambi dan teman-teman F lokal Kelas ES tahun 2016, serta teman Kukerta saya Posko 02 Gelombang III dan para tentara yang telah
membantu dan memberikan dukungan dan doa, Khususnya yang ada di Provinsi Jambi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta pimpinan pelaksana museum menara
Gentala Arasy yang turut serta dalam penulisan dan penulisan makalah ini dapat dijawab oleh Allah SWT,
Amin…
vi
ABSTRAK
Muhamad Imam Sholihuddin; EES.160483; Strategi Promosi Wisata Gentala Arasy di Era Digital.
Masyarakat bisa mengetahui dan lebih mengenal produk wisata yang ditawarkan Museum Gentala Arasy maka dibuatlah kebijakan-kebijakan promosi yang mengandung kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan dan membangun informasi tentang produk agar pengunjung suka untuk berwisata. Dalam hal ini pengusaha berusaha mempromosikan seluruh produk jasa yang dimilikinya, baik langsung maupun tidak langsung. Strategi promosi yang di gunakan Museum Gentala Arasy di antaranya periklanan, penjualan perseorangan dan promosi penjualan, yang menggunakan era Digital di sebar luaskan memaluli media sosial. Berawal dari masalah inilah penulis melakukan penelitian untuk tujuan mendeskripsikan bagaimana strategi promosi wisata di era digital wisata gentala arasy. Kemudian bagaimana kendala dalam penerapan strategi promosi wisata di gentala arasy. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan metode deskritif. Pengumpulan data dilapangan menggunakan teknik wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Dalam penelitian ini membuktikan bahwa :(1) melakukan strategi promosi di museum Gentala Arasy masih banyak aspek yang perlu diperhatikan dan disiapkan dalam penerapannya, (2) terutama di era Digital masih banyaknya persiapan untuk mempromosikan Gentala Arasy di media sosial. (3) Kendala yang dihadapi museum Gentala Arasy kurangnya penjagaan pada malam hari yang mengakibatkan perusakan beberapa fasilitas (4) juga dengan adanya pandemi Covid-19 menjadi kendala baru yang ada di museum Gentala Arasy. Adapun Solusi untuk penerapan strategi promosi di era digital dan era pandemi pada saat ini yaitu dengan menjaga perawatan fasilitas Museum secara berkala, penambahan fasiltas yang dibutuhkan secara intens, menyediakan protokol kesehatan, dan memaksimalkan media sosial dalam strategi promosi.
Kata kunci :Strategi Promosi, Era Digital,dan Gentala Arasy.
vii
ABSTRACT
Muhamad Imam Sholihuddin; EES.160483; Strategi Promosi Wisata Gentala Arasy di Era Digital.
The public can know and be more familiar with the tourism products offered by the Gentala Arasy Museum, so promotional policies are made containing activities that can provide and build information about products so that visitors like to travel. In this case, the entrepreneur tries to promote all products and services that are available owned, either directly or indirectly. The promotional strategies used by the Gentala Arasy Museum include advertising , personal selling and sales promotion, which use the Digital era are widely disseminated through social media. Starting from this problem, the author conducts research for the purpose of describe how the tourism promotion strategy in the digital era of Genala Arsy tourism is. Then how are the obstacles in implementing the tourism promotion strategy at Gentala Throne. This research is a qualitative research using descriptive method. Collecting data in the field using interview techniques, observation and documentation. This study proves that: (1) there are still many aspects that need to be considered and prepared in the implementation of the promotion strategy at the Gentala Arasy museum, (2) especially in the Digital era there are still many preparations to promote Gentala Arasy on social media. (3) The obstacle faced by the Gentala Arasy museum is the lack of security at night which resulted in the destruction of several facilities (4) as well as the Covid-19 pandemic, which is a new obstacle in the Gentala Arasy museum. The solution for implementing promotional strategies in the digital era and the pandemic era in currently, namely by maintaining regular maintenance of Museum facilities, adding facilities that are needed intensely, providing health protocols, and maximizing social media in promotional strategies.
Keywords: Promotional strategy, Digital era, and Gentala Arasy.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil Alamin, Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, yang mana
dalam rangka saya menyelesaikan skripsi ini, Penulis masih dan selalu diberikan kekuatan dan kesehata untuk Menyelesaikan Skripsi ini, Shalwat dan Salam tidak lupa Penulis Panjatkan Kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Skripsi ini yang Berjudul: Strategi Promosi Wisata Gentala Arasy Jambi di Era Digital. Skripsi ini merupakan Salah satu Syarat untuk dapat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.E) Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Pada Kesempatan ini, Penulis Mengucapkan Terima kasih denga setulus Hati Kepada: 1. Ambok Pangiuk,S.Ag., M.SI dan Drs. Badaruddin, M.Sy sebagai Pembimbing I
dan II sekaligus dosen wali studi yang telah beredia meluangkan waktu, tenaga dan pikirian untuk memberikan bimbingn dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
2. Dr. H. Suaidi, MA., Ph.D sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr, A. A Miftah., M.Ag sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universsitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi .
4. Dr. Rafidah, SE., M.EI sebagai Wakil Dekan I, Dr. Titin Agustin Nengsih, S.Si, M.Si, Ph.D sebagai Wakil Dekan II, Dr. Sucipto, MA sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI sebagai Ketua Program Studi Ekonomi Syariah dan M. Yunus, M.SI sebagai Sekertaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak dan Ibu Dosen berserta Asisten Dosen yang sudah memberikan materi pembelajaran perkuliahan yang berharga dalam proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Kepada seluruh staf karyawan di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Safuddin Jambi yang sudah memberikan pelayanan selama perkuliahan hingga selesai.
ix
8. Bapak/Ibu, Saudara/I narasumber atau informan yang sudah bersedia memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi ini, yang mana sangat terbuka dan kooperatif mendukung penelitian hingga selesai.
9. Kepada kedua orang tua saya yang sudah memberikan dorong semangat dan doa, dukungan dan kasih sayang sehingga skripsi ini diselesaikan dengan baik.
kepada seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu ppersatu yang sudah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Berterimakasih sepenuhnya atas jasa yang sudah diberikan sehingga penulis dapat menyelsaikan tugas akhir ini dengan lancer dan semoga amal dan kebaikan di balasa oleh Allah SWT.
Selain itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Maka apabila terdapat kesalahan saya mohon dapat dimafakan diharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi catatan skripsi ini, yang bisa bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
Jambi, Juni 2021
Muhamad Imam Sholihuddin
NIM EES.160483
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .......................................... ii NOTA DINAS ............................................................................................ iii PENGESAHAN PANITIA UJIAN ......................................................... iv MOTTO .................................................................................................... v PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................. vii ABSTRACT ............................................................................................... viii KATA PENGANTAR ............................................................................... ix DAFTAR ISI .............................................................................................. xi DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv DAFTAR TABEL...................................................................................... xv BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................... 6 C. Batasan Masalah ................................................................. 6 D. Rumusan Masalah .............................................................. 6 E. Tujuan Masalah ................................................................... 6 F. Manfaat Penelitian ............................................................... 7
a) Manfaat Teoritis .......................................................... 7 b) Manfaat Praktis ............................................................ 7
G. Sistematika Penulisan ......................................................... 7
BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN STUDI RELEVAN A. Kajian Pustaka .................................................................... 8 B. Studi Relevan ...................................................................... 21
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Objek Pene;itian ................................................................. 25 B. Metode Penelitian ............................................................... 25 C. Jenis dan sumber data ......................................................... 26 D. Teknik Pengambilan Sampling ........................................... 26 E. Metode Analisis data .......................................................... 27
xi
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dab Objek Penelitian ............................. 30 B. Hasil Penelitian ................................................................... 35 C. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 42
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 45 B. Kritik dan Saran ................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN CURICULUM VITAE
xii
DAFTAR SINGKATAN
PAD : Pendapatan Asli Daerah
DED : Detail Engineering Design
UPP : Unit Pelayanan Pengadaan
APBD : Anggaran Pendapataan dan Belanja daerah
SAW : Shalallahu Alaihi Wassalam
SDM : Sumber Daya Manusia
STS : Sultan Thaha Saifuddin
SWT : Subhanahu Wa Ta'ala
UIN : Universitas Islam Negeri
COVID-19 : Corona Virus Disease
MUI : Majelis Ulama Indonesia
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Museum Gentala Arasy ....................... 38
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tinjauan Pustaka ..................................................................... 25
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang indah dan kaya akan hasil
alam dan kaebudayaan, yang terdiri dari berbagai suku, budaya, ras, agama,
maupun sejarah. Setiap pulau maupun daerah tentu mempunyai potensi dan
keunikan masing-masing yang menarik dan dapat dikembangkan. Hal ini dapat
menjadi modal pertama Indonesia untuk menjadi maju dan terlepas dari
kemiskinan. Kekayaan alam dan keberagaman bangsa indonesia dapat menjadi
daya tarik wisatawan baik lokal maupun asing. Dengan demikian Indonesia dapat
mengembangkan kekayaan akan potensi tersebut menjadi pariwisata.1
Menurut Bambang Supriadi Pariwisata adalah perjalanan sementara
seseorang dari satu tempat ketempat lain untuk mencari kesenangan dan bukan
untuk mencari keuntungan..2 Sedangkan menurut Musanef mengartikan
pariwisata sebagai suatu perjalanan yang dilaksanakan untuk sementara waktu,
yang dilakukan dari satu tempat ke tempat yang lain untuk menikmati perjalanan
bertamasya dan berekreasi.3
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat diartikan bahwa pariwisata
merupakan suatu usaha mencari keseimbangan dan kebahagiaan dengan
lingkungan hidup dalam dimensi sosial melalui perjalanan dari satu tempat ke
tempat lain yang bersifat sementara yang dilakukan oleh perorangan atau
kelompok. Namun pariwisata tidak hanya diartikan sebagai perjalanan saja, pada
hakikatnya pariwisata juga sebagai ekonomi kreatif yang merupakan salah satu
wujud pemikiran, imajinasi, pengetahuan, kemauan dan kemampuan yang kreatif,
yang dapat mempercepat kemajuan pembangunan ekonomi dan perkembangan
dunia usaha, melalui terciptanya lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan orang
1 Adenisa Aulia Rahma, Jurnal Potensi Sumber Daya Alam Dalam Mengembangkan Sector Pariwisata Di Indonesia, Volume 12, Nomor 1, April 2020, Hal 1, Di Unduh Pukul 20:10
2 Bambang Supriadi, Perencanaan dan Pengembangan Destinasi Pariwisata (Malang: Universitas Negeri Malang, 2017), Hlm 8
3 Sefira Ryalita Primadany, Mardiyono, dan Riyanto, ―Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah (Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk),‖ Jurnal Administrasi Publik (JAP) Vol. 1, No. 4 (t.t.), Hlm 137
1
2
lain secara ekonomi dengan menciptakan ide-ide kreatif dan strategi promosi
wisata yang ada.4
Terdapat konsep yang dapat menjelaskan fenomena yang diteliti yaitu,
diplomasi publik merupakan upaya unjuk diri didunia internasional untuk menarik
wisatawan dan investasi, pariwisata merupakan upaya untuk menciptakan
lingkungan pariwisata yang ramah. Hal ini dapat menjelaskan fenomena yang
diteliti yaitu diplomasi, citra masyarakat di dunia untuk menarik wisatawan dan
investasi, serta konsep wisata. Adanya strategi promosi yang berusaha keras untuk
menciptakan lingkungan pariwisata yang ramah bagi wisatawan.5
Strategi promosi mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan
usaha, oleh karena itu bidang promosi berperan penting merealisasikan rencana
usaha. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan ingin mempertahankan dan
meningkatkan penjualan produk atau jasa yang mereka produksi. Strategi promosi
diperlukan agar segmen pasar, penentuan pasar sasaran, dan penentuan posisi
pasar dapat dengan tepat dipilih. Website dan media social telah memberikan
banyak peluang bagi tempat wisata untuk dapat memasarkan produk dan jasa
mereka melalui berbagai media social sebagai pemasaran di era digital.6
Dalam Industri pariwisata saat ini terus berkembang, kemudahan mengakses
penyebaran informasi membuat semakin terbukanya gerbang menuju objek-objek
wisata baru. Pergeseran trend di kaum milenialpun terjadi, jika dahulu mereka
menghabiskan uang mereka untuk gaya dan style, saat ini konsumi terbanyak
mereka habiskan untuk liburan. Sehingga mengunjungi objek wisata terbaru yang
disajikan dalam bentuk foto menjadi hal yang paling mereka cari.7
4 Sandra dwi septika & surnati, Jurnal Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Museum Malang Tempo Doloe, volum 62, No 1 September 2018, Hal 56, Di Unduh Pukul 16:41
5 (Sucipto, 2016). (Deputi Bidang Ekonomi, 2014:2). Jurnal Sospol, Vol 4 No 2 (Juli- Desember 2018), Hlm 49-72 51
6 Iston Dwija Utama, Jurnal Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Pada Era Digital Di Kota Banung, Volume 7, No 1 Januari 2019, Hal 2, Di Unduh Pukul 21:21
7 Maya Retnasary & Sri Dewi Setiawati, Jurnal Pengelolaan Media Social Sebagai Strategi Digital Marketing Pariwisata, Volume 1, No 1 September 2019, Hal 77, Di Unduh Pukul 20:31
3
Pesatnya kemajuan teknologi di era digital saat ini banyak berpengaruh
kepada komunikasi maupun informasi yang semula konvensional menjadi modern
dan serba digital, membuat semakin pesatnya perkembangan teknologi. Apalagi
dengan adanya fasilitas internet yang sudah ada disetiap telepon seluler membuat
manusia lebih mudah untuk mengetahui informasi dimanapun dan kapanpun,
sehingga wisatawan melihat dari berbagai media sosial.8
Perkembangan pariwisata yang cukup pesat di Indonesia sehingga di
provinsi jambi khususnya telah membawa banyak perubahan terutama dalam
konsep dan tujuan berwisata. Yang dimana wisatawan bisa menikmati wisata alam
dengan segala fasilitas wisatanya yang ada di provinsi jambi melalui media sosial
di era digital pada saat ini.
Di Provinsi Jambi terjadi peningkatan kunjungan wisatawan hal ini
disampaikan langsung oleh Gubernur Jambi Fachrori Umar dalam laporan
pertanggung jawaban tahun 2018, Selasa (26/03/2019). ‘‘berdasarkan data dinas
kebudayaan dan pariwisata, pada tahun 2018 terjadi peningkatan jumlah
kunjungan wisata, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara
(wisnus).” pungkas Fachrori.
Dinas Pariwisata Jambi juga serius untuk menjadikan daerah lintasan
Sungai Batanghari sebagai lokasi bahari dengan identitas Jambi. Proyeksi ini akan
dilaksanakan pada tahun depan. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jambi Ujang
Hariady, saat dikonfirmasi belum lama ini, mengatakan tahun ini bukan hanya
wisata Tanjab Barat dan Tanjab Timur saja konsen Pemprov Jambi.
Adanya wisata-wisata yang ada di Provinsi Jambi yang terletak di Jambi
Kota Seberang bisa di nikmati para wisatawan yang ingin mengetahui
perkembangan sejarah Islam di Provinsi Jambi dan sejarah pembanguan Museum
Gentala Arasy. Juga memiliki jembatan pedestrian yang mana bisa dinikmatin
wisatawan.
Hasil observasi Gentala Arasy dibangun dengan anggaran senilai Rp 88,7
Miliar dalam tiga tahun anggaran 2012-2014. bangunan ini merupakan proyek
8 Ade Onny Siagian & Rini Martiwi, Jurnal Kemajuan Pemasaran Produk Dalam Memanfaatkan Media Social Di Era Digital, Volume 3, No 3 Juni 2020, Hal 44, Di Unduh Pukul 20:46
4
dari masa pemerintahan Hasan Basri Agus, dan diresmikan oleh wakil Presiden
Jusuf Kalla pada tanggal 28-maret-2015. Museum Gentala Arasy sendiri
merupakan sebuah menara ikonik yang menggambarkan mengenai sejarah
penyebaran agama Islam di Kota Jambi. Tidak sekedar menara biasa, Museum ini
juga dimanfaatkan sebagai Museum Islami di Museum ini, pengunjung dapat
melihat berbagai macam bukti dan sejarah perkembangan Islam di Kota Jambi.
Bentuk Museum Gentala Arasy ini terbilang cukup unik dan tentunya sangat
Islami, bentuknya bahkan menyerupai sebuah bangunan masjid yang dilengkapi
dengan menara. Museum Gentala Arasy biasanya dimanfaatkan oleh pengunjung
untuk mengambil foto kenang-kenangan9
Agar masyarakat bisa mengetahui dan lebih mengenal produk wisata yang
ditawarkan Museum Gentala Arasy maka dibuatlah kebijakan-kebijakan promosi
yang mengandung kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan dan membangun
informasi tentang produk agar pengunjung suka untuk berwisata. Dalam hal ini
pengusaha berusaha mempromosikan seluruh produk jasa yang dimilikinya, baik
langsung maupun tidak langsung. Tanpa promosi pelanggan tidak dapat mengenal
produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana
yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Promosi
dalam perspektif syariah adalah upaya penyampaian informasi yang benar
terhadap produk barang atau jasa kepada calon konsumen atau pelanggan.
Berkaitan dengan itu maka ajaran islan sangat menekankan agar menghindari
unsur penipuan agar menghindari atau memberikan informasi tidak benar bagi
calon konsumen atau pelanggan.10
Adapun bentuk-bentuk promosi yang digunakan oleh Museum Gentala
Arasy diantaranya periklanan, penjualan perseorangan, dan promosi penjualan.
Periklanan merupakan salah satu sarana promosi yang sangat efektif dalam
memperkenalkan dan menjelaskan hal mengenai suatu produk bagi masyarakat
luas, karena jangkauannya yang lebih luas dan juga komunikatif. Dalam hal ini
melakukan kegiatan berupa penyebaran brosur yang berbentuk iklan. Penyebaran
9 Appriliani Oktavianti, “sejarah Gentala Arasy” desember 11,2017 10 Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix dalam Persepektif Syariah, IAIN Pontianak,
2012, hal. 83
5
brosur ini dilakukan di kampus-kampus yang ada di Jambi saja, sehingga hanya
dapat mengjangkau sebagian konsumen saja, apalagi kegiatan penyebaran brosur
ini dilakukan hanya saat kampus-kampus aktif dalam perkuliahan. Selain itu
produsen juga melakukan pendekatan yang menggunakan media massa untuk
menyampaikan informasi seperti facebook, instagram, dan whatapp. Sehingga
siapapun dapat mengakses dan mendapatkan informasi produk dengan mudah.
Adapun bentuk penjualan perseorangan (personal selling) yang dilakukan
oleh Museum merupakan salah satu bentuk interaksi langsung dengan calon
konsumen atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan
menerima pesanan. Dalam menjalankan kegiatan penjualan perseorangan yang
menjadi pemegang peranan penting adalah bagian pemasaran, karena bagian
pemasaran lah yang menjawab dan menerima pesanan serta berinterkasi dengan
calon konsumen.
Selanjutnya yaitu promosi penjualan di Museum Gentala Arasy memiliki
marketing yang membantu untuk mempromosikan dan menjelaskan kepada
pengunjung mengenai sejarah museum dan koleksi di dalam museum. Dalam hal
ini Museum memiliki inovasi promosi kepada masyarakat dan para pelajar untuk
melihat keindahan Museum Gentala Arasy.
Tri Endah Hartono yang merupakan salah satu pengunjung Museum
Getala Arasy mengatakan bahwa:
“Awal ke Museum Gentala Arasy ini karena melihat postingan dari instagram orang, kelihatan keren saat mereka memposting pemandangan saat sore hari. Selain itu harga tiket yang relatif murah dan fasilitas yang disediakan saya rasa cukup rekomended untuk berkunjung ke museum Gentala Arasy”.11 Hal ini sebagaimana promosi Museum Gentala Arasy sebagai bentuk
persuasi langsung melalui penggunaan media sosial yang dapat diatur untuk
merangsang pengunjung untuk datang dengan segera dan meningkatkan jumlah
pengunjung yang berwisata.
Mencermati gambaran fenomena tersebut, lebih maupun kurangnya tentu
memiliki strategi optimalisasi terhadap perekonomian. Hal ini lah yang menjadi
11 Wawancara Dengan Diana Sebagai Pengunjung Gentala Arasy, 10 Agustus 2020
6
motif penelitian lebih mendalam dengan judul : “Strategi Promosi Wisata
Gentala Arasy Jambi di Era Digital”
B. Identifikai Masalah
Dalam latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Kebiasaan masyarakat di era digital yang gemar menggunakan media sosial.
2. Kurangnya promosi Gentala Arasy di media sosial di era Digital.
3. Media sosial cukup menarik untuk digunakan untuk promosi Museum Gentala
Arasy.
4. Melalui media sosial seperti postingan di Instagram yang banyak digunakan
kaum milenial yang bisa melihat foto Gentala Arasy.
5. Dengan adanya media sosial dapat menambah inovasi dalam promosi Museum
Gentala Arasy.
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari adanya perluasan masalah yang dibahas yang
menyebabkan pembahasan menjadi tidak konsisten dengan rumusan masalah yang
telah penulis buat sebelumnya maka penulis memberikan batasan masalah ini
hanya membahas dari sudut pandang strategi promosi wisata gentala arasy yang
menerapkan strategi yang dipakai adalah strategi pemasaran bauran 4P.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang penelitian yang telah diuraikan maka masalah-
masalah yang akan diungkapkan lebih lanjut dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana strategi promosi wisata di era digital di wisata Gentala Arasy?
2. Bagaimana kendala dalam penerapan strategi promosi wisata di Gentala
Arasy?
E. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1. Ingin mengetahui strategi promosi dan kesiapannya di wisata Gentala
Arasy.
2. Ingin mengetahui kesiapan museum Gentala Arasy di era digital.
7
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan dan referensi bagi Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi jika melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai strategi promosi wisata gentala arasy di era digital.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan pertimbangan bagi pengusaha dalam mengambil keputusan
khususnya mengenai kebijakan strategi promosi di masa yang akan datang.
G. Sistematika Penulisan
BAB I : Dalam bab ini peneliti memaparklan latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika Penulisan.
BAB II : Dalam bab ini membahas kajian pustaka dan studi relevan.
BAB III : Dalam bab ini, peneliti memaparkan objek penelitian, Metode
penelitian, jenis dan sumber data, dan metode analisis data.
BAB IV : Dalam bab ini, peneliti menjelaskan Gambaran Umum objek
penelitian, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V : Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian, implikasi
dan saran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN STUDI RELEVAN
A. Kajian Pustaka
1. Media Sosial di Era Digital
Sosial media sejatinya memang sebagai interaksi dan alat sosialisasi, serta
bisa juga dijadikan fasilitas sebagai alat pemasaran yang paling murah dan
gampang. Kemudahan kebutuhan urusan kita menjadi bagian dari kemajuan
media sosial, apabila disandingkan efek yang lain maka media sosial akan
berdampak pada semua lini, kemudian berbeda pula dengan pemasaran secara
modern di era digital, Pemanfaatan media teknologi melalui pemasaran
merupakan terobosan yang perlu dievaluasi. Media sosial dimengerti atau tidak
mulai saat ini telah banyak dipergunakan oleh berbagai kelompok - kelompok
publik, sehingga penelitian ini eksperimen mengurai dan menganalisa kebutuhan
dan sebagai alat media sosial dalam konteks pemasaran.
2. Pengertian Strategi
Istilah strategi berasal dari kata Yunani Strategeia (Stratus = militer dan ag
= memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi jenderal. Konsep ini
relevan dengan situasi pada zaman dulu yang sering diwarnai perang, dimana
jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu
memenangkan perang.12 Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan
diterapkan dalam dunia bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang
mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk
mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi.
Menurut Kenneth R. Adrews, strategi adalah suatu proses pengevaluasian
kekuatan dan kelemahan perusahaan dibandingkan dengan peluang dan
ancaman yang ada dalam lingkungan yang dihadapi dan memutuskan strategi
pasar produk yang menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan peluang
12 Sumarsono dkk, “Pendidikan Kewarnegaraan”, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2006) hal 139
8
9
lingkungan.13 sedangkan Hamel dan Prahalad menyatakan Strategi merupakan
tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus,
serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh
para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.14
Hisyam Alie menyatakan, strategi yang disusun, dikonsentrasikan dan
dikonsepsikan dengan baik dapat membuahkan pelaksanaan yang disebut
strategis. Menurutnya, untuk mencapai strategi yang strategis harus
memperhatikan hal-hal berikut:15
1. Kekuatan, yaitu memperhitungkan kekuatan yang dimiliki dan biasanya
menyangkut manusia dan dana.
2. Kelemahan, yaitu memperhitungkan kelemahan-kelemahan yang dimiliki
yang menyangkut aspek-aspek sebagaimana kekuatan.
3. Peluang, melihat seberapa besar peluang yang mungkin tersedia diluar
hingga peluang yang sangat kecil sekalipun.
4. Ancaman, yaitu memperhitungkan kemungkinan adanya ancaman dari
luar
Jack Trout dalam bukunya Trout On Strategy, inti dari strategi adalah
bagaimana membuat persepsi yang baik dibenak konsumen menjadi berbeda.
Mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing menjadi spesialisasi, menguasai
suatu kata yang sederhana di kepala, kepemimpinan yang member arah dan
memahani realitas pasar dengan menjadi yang pertama dari pada menjadi yang
lebih baik.Strategi dalam hal ini ialah merencanakan penjualan kepada pasar
dengan perencanaan dan pelaksanaan pemasaran yang baik dan tepat untuk
mencapai penjualan yang maksimal demi tercapaiknya misi perusahaan untuk
menguasai pasar.
13 Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004,) hal. 338-389 14 Husein Umar, strategic management in action, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka utama,
2008) hal 31 15 Nur Siti Alliyah, strategi pelayanan prima kantor departemen agama Jakarta barat
terhadap calon jamaah haji, (Jakarta: skripsi diterbitkan, 2008)
10
1. Pengertian Promosi
Menurut Kotler dan Keller dalam JB Mandley promosi adalah sarana yang
digunakan oleh pihak perusahaan atau pengusaha dalam upaya
menginformasikan, membujuk, mengingatkan konsumen secara langsung
maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Promosi
merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan pemasaran suatu produk
barang ataupun jasa. Promosi adalah suatu bidang kegiatan marketing dan
merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau
konsumen yang memuat pemberitaan (information), membujuk (persuasion) dan
mempengaruhi (influence).16
2. Pengertian Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang sama pentingnya dengan
kegiatan-kegiatan diatas. Dalam hal ini pengusaha berusaha mempromosikan
seluruh produk jasa yang dimilikinya, baik langsung maupun tidak langsung.
Tanpa promosi pelanggan tidak dapat mengenal produk atau jasa yang
ditawarkan. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh
untuk menarik dan mempertahankan konsumennya.
Sedangkan promosi dalam perspektif syariah adalah upaya penyampaian
informasi yang benar terhadap produk barang atau jasa kepada calon konsumen
atau pelanggan. Berkaitan dengan itu maka ajaran islan sangat menekankan
agar menghindari unsur penipuan agar menghindari atau memberikan informasi
tidak benar bagi calon konsumen atau pelanggan.17
Muhammad Syakir18 strategi promosi merupakan pernyataan (baik
eksplisit maupun Implisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk
mencapai tujuan. Sedangkan Sofjan Assuari 19 dalam buku manajemen
promosinya menyampaikan bahwa strategi promosi adalah rencana yang
16 Bagus Handoko, Jurnal Pengaruh Promosi, Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konumen Pada Titipan JNE Medan, Volume 18, No , 2017, Hal 62 Di Unduh Pada Pukul 03: 35
17 Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix dalam Persepektif Syariah, IAIN Pontianak, 2012, hal. 83
18 Muhammad Syakir, “Syari’ah Marketing”, (Bandung: Mizan Pustaka,2006), hal. 12. 19 Sofjan Assauri, “manajemen Pemasaran Konsep dan Strategi”, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2007), hal. 168-169.
11
menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang promosi yang memberikan
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat teercapainya
tujuan promosi suatu perusahaan. Kegiatan pemasaran yang dilakukan
diarahkan untuk mencapai sasaran perusahaan dapat berupa tingkat laba yang
diperoleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.Salah satu unsur dari
strategi pemasaran adalah bauran pemasaran.
Philip Kotler dan Gray Amstrong 20 mendefinisikan bauran pemasaran adalah
kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkan di pasar sasaran. Dan kemudian menurut
William J, Stanton 21 bauran pemasaran adalah istilah yang dipakai untuk
menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah
organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran produk, struktur harga,
kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Berikut ini akan dijelaskan secara
singkat mengenai masing-masing unsur dari bauran pemasaran (Marketing Mix)
antara lain:
1. Iklan
Iklan (advertising) merupakan penyajian informasi non personal tentang
suatu produk, merk, perusahaan atau took yang dilakukan dengan bayaran
tertentu. Pada iklan biasanya ditampakkan organisasi yang mensponsorinya.
Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen–evaluasi,
perasaan pengetahuan, makna kepercayaan, sikap dan citra yang berkaitan
dengan produk dan merek. Dalam prakteknya, iklan telah dianggap sebagai
manajemen citra (image management) menciptakan dan memelihara citra dan
makna dalam benak konsumen. Walaupun pertama-tama iklan akan
mempengaruhi afeksi dan kognisi, tujuannya yang paling akhir adalah
bagaimana mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. 22
20 Philip Kotler dan Gray Amstrong, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, Penerjemah: Bob Sabran, (Jakarta: Erlangga, 2008), Edisi ke-12, Jilid 1 hal. 62.
21 William J. Stanton, “Prinsip Pemasaran”, Penerjemah Yohanes Lumarto, (Jakarta: Erlangga, 2004), Edisi ke7, Jilid 1 hal. 45-46.
22 Bagus Handoko, Jurnal Pengaruh Promosi, Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konumen Pada Titipan JNE Medan, Volume 18, No , 2017, Hal 62 Di Unduh Pada Pukul 03: 35
12
1. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan
berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk
dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli oleh
pelanggan. Tujuan dari promosi penjualan, perusahaan dapat menarik
pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk
baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas
promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa
rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat
dengan pengecer
2. Penjualan Personal
Penjualan personal (Personal selling) adalah komunikasi langsung (tatap
muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu
produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan
terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya
3. Publisitas Publisitas
(publicity) adalah bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan,
produk, atau mereka si pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran
misalnya, sebuah artikel di majalah PC World yang membandingkan
berbagai macam merek perangkat lunak pengolah data merupakan
informasi produk yang sangat berguna bagi konsumen namun tidak
dibebankan biaya sama sekali pada para pemasar perangkat lunak
tersebut. Demikian pula halnya dengan penjabatan produk atau merek
baru, perbandi ngan merek di jurnal dagang, surat kabar atau majalah
berita, atau diskusi radio dan talk show di televisi semuanya menyajikan
berbagai informasi produk baru bagi konsumen.23
23 Bagus Handoko, Jurnal Pengaruh Promosi, Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Konumen Pada Titipan JNE Medan, Volume 18, No , 2017, Hal 63 Di Unduh Pada Pukul 03: 35
13
2. Produk (Product)
Pada hakekatnya seseorang membeli sesuatu untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan. Atau dengan kata lain seseorang membeli suatu barang atau jasa
bukanlah karena fisiknya semata. Oleh karena jenis-jenis manfaat serta tingkat
kepuasan tiap-tiap orang berbeda dan berkembang, maka seorang pengusaha
yang mengingankan usahanya dapat berkembang dan bertahan harus selalu
kreatif dan dinamis serta terus-menerus dapat memikirkan dan menemukan
imajinasi yang tinggi sehingga dapat menemukan sebanyak mungkin manfaat
baru yang dapat ditambahkan pada produk mereka sehingga produk tersebut
memiliki kelebihan disbanding dengan produk saingan.
Menurut Philip Kotler dan Kevin L. Keller 24 bahwa produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau
kebutuhan.Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa,
pengalaman, acara-acara, orang, dan gagasan.
Produk dalam hubungannya dengan pemasaran merupakan titik sentral dari
kegiatan marketing. Salah satu yang perlu di ingat ialah bagaimana pun hebatnya
usaha promosi, distribusi dan harga yang baik jika tidak di ikuti oleh produk
bermutu dan disenangi oleh konsumen maka kegiatan marketing mix tidak akan
berhasil. Oleh sebab itu perlu di teliti produk apa yang akan di pasarkan,
bagaimana selera konsumen, variasi produk, kemasan produk, inovasi, dan
merek perlu mendapatkan perhatian serius.25 Strategi produk yang dilakukan
oleh suatu perusahaan dalam mengembangkan produknya yaitu 26
a) Penentuan Logo dan Motto
Logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangkan motto merupakan
serangkaian kata-kata yang berisikan visi dan misi perusahaan dalam melayani
masyarakat. Baik logo ataupun motto harus dirancang dengan benar,
24 Philip Kotler dan Kevin L. Keller, “Manajemen Pemasaran”, (Jakarta: Indeks, 2007), Cet. 1, Edisi 12, Jilid. 2, hal. 4.
25 Kasmir dan Jakfar, “Study Kelayakan Bisnis”, (Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group, 2003), hal 32
26Kasmir dan Jakfar, “Study Kelayakan Bisnis”, (Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group, 2003). hal 78.
14
pertimbangan pembuatan logo dan motto yaitu: logo dan motto harus menarik
dan mudah diingat.
b) Menciptakan Merek
Merek produk merupakan suatu tanda atau simbol yang memberikan
identitas suatu produk tertentu yang dapat berupa katakata, gambar atau
kombinasi keduanya. Tidak lupa harus memperhatikan faktor-faktor
dalammenciptakan merek agar lebih menarik merek harus mudah diingat,
terkesan hebat dan modern serta menarik perhatian konsumen.
c) Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk, penciptaan kemasanpun
harus memenuhi berbagai persyaratan seperti kualitas kemasan, bentuk dan
warna dari kemasan tersebut.
d) Keputusan Label
Label merupakan sesuatu yang di lekatkan pada produk yang ditawarkan
dan merupakam bagian dari kemasan. Label harus menjelaskan siapa yang
membuat, dimana dibuat, kapan dibuat, cara menggunakan , waktu kadaluarsa
dan informasi lainnya.
3. Harga (Price)
Harga adalah jumlah yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya.Harga juga merupakan salah satu
aspek penting dalam kegiatan marketing mix, penentuan harga menjadi sangat
penting untuk di perhatikan, mengingat harga menjadi salah satu penyebab laku
tidaknya produk yang di tawarkan. Salah dalam menentukan harga akan
berakibat terhadap tidak lakunya produk tersebut di pasar.27 Ketika menetapkan
harga, pemilik usaha harus mempertimbangakn harga pesaing mereka.Tetapi
tidak serta merta menyamai atau menurunkan harga.Walaupun harga merupakan
faktor penting dalam memutuskan untuk membeli, tetapi bukanlah satusatunya
pertimbangan. Oleh karena itu penentuan harga oleh suatu perusahaan
27 Basu Swastha, “manajemen Pemasaran”, Edisi ke2, Cet.8, (Jakarta: Liberty, 2002), hal. 147.
15
dimaksudkan dengan berbagai tujuan yang hendak dicapai, tujuan penentuan
harga secara umum adalah sebagai berikut:28
a) Untuk Bertahan Hidup
Dalam hal ini tujuan menentukan harga semurah mungkin dengan
maksud agar produk atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran, dengan
catatan harga murah tapi masih dalam kondisi yang menguntungkan.
b) Untuk Memaksimalkan Laba
Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat
sehingga laba dapat ditingkatkan.Penentuan harga biasanya dapat dilakukan
dengan harga murah atau tinggi.
c) Untuk Memperbesar Market Share
Penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapkan
jumlah pelanggan meningkatkan dan diharapkan pula pelanggan pesaing
beralih ke produk yang ditawarkan.
d) Mutu produk
Tujuan adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang
ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas
pesaing. Biasanya harga ditentukan setinggi mungkin. Karena masih ada
anggapan bahwa produk yang berkualitas adalah produk yang harganya
lebih tinggi dari harga pesaing.
e) Karena pesaing
Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing.
Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing.
4. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka
mengetahui dan mengenal produk yang di tawarkan oleh perusahaan kepada
mereka dan kemudian mereka tertarik ingin mencoba lalu membeli produk
tersebut.29 Kegiatan pemasaran ini perusahaan berusaha untuk mempromosikan
28 Kasmir dan Jakfar, “Study Kelayakan Bisnis”, (Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group, 2003), hal 108.
29 H. Indriyo Gitosudarmo, “Manajemen Pemasaran”, Edisi II BPFE, (Yogyakarta : Erlangga, 200), hal.237
16
seluruh produk dan jasa yang dimilikinya, baik langsung maupun tidak langsung.
Tanpa promosi jangan diharapkan pelanggan dapat mengenal produk atau jasa
yang ditawarkan. Oleh karena itu promosi merupakan cara yang paling ampuh
untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Salah satu tujuan promosi
perusahaan adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan
berusaha menarik calon konsumen yang baru.30
Lima sarana promosi utama Kotler dan Amstrong adalah sebagai berikut:31
a) Periklanan (advertising)
Kegiatan pemasaran yang digunakan oleh perusahaan guna
menginformasikan, menarik dan mempengaruhi calon konsumennya
menggunakan brosur, spanduk, iklan di media cetak, tv maupun radio.
b) Promosi penjualan (sales promotion)
Agar konsumen tertarik membeli produk atau jasa yang ditawarkan
maka perlu dilakukan promosi yang menarik seperti pemberian harga khusus
atau discount untuk produk tertentu, memberikan undian kepada pembeli
yang membeli dalam jumlah tertentu atau memberikan cinderamata kepada
pembeli.
c) Publisitas (publicity)
Publisitas adalah kegiatan promosi untuk memancing konsumen
melalui kegiatan seperti pameran dan bakti sosial. Kegiatan publisitas
bertujuan untuk membuat pamor perusahaan baik dimata konsumennya.
d) Penjualan Personal (personal selling)
Presentasi pribadi oleh salesman atau salesgirl perusahaan untuk
tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan dengan
konsumen.
e) Pemasaran langsung (direct marketing)
Hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan
secara cermat untuk memperoleh respons segera dan membangun hubungan
pelanggan yang langgeng. Bauran pemasaran ini digunakan untuk
30 Hermawan, “Marketing”, (Jakarta : Gramedia, 2002) hal.12-14. 31 Philip Kotler dan Gray Amstrong, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, Penerjemah: Bob
Sabran, (Jakarta: Erlangga, 2008), Edisi ke-12, Jilid 1 hal. 62.
17
mengkomunikasikan kegiatan perusahaan kepada konsumen. Komunikasi
yang efektif dapat mengubah tingkah laku kosumen.
5. Tempat (Place)
Tempat adalah kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi
sasaran.Place merujuk pada menyediakan produk tersebut pada sebuah tempat
yang nyaman bagi pelanggan. Place hampir sama dengan distribusi,
penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung
menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah
menjangkau setiap lokasi yang ada. Lokasi berarti berhubungan dengan
dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Perusahaan
sebaiknya memilih tempat yang mudah dijangkau dengan kata lain strategis.32
3. Pengertian Pemasaran/promosi Syariah
Pemasaran dalam Islam adalah bentuk muamalah yang dibenarkan dalam
Islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari halhal
terlarang oleh sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-
hal terlarang oleh ketentuan syariah. Sedangkan menurut Kertajaya dan Sula
Syariah marketing adalahs sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan
proses penciptaan, penawaran dan perubahan value dari suatu inisiator kepada
stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan
prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam.33 Definisi ini didasarkan pada
salah satu ketentuan dalam bisnis Islam yang tertuang dalam kaidah fiqih yang
mengatakan, “Al-muslimuna „ala syurutihim illa syarthan harrama halalan aw
ahalla haraman” (kaum muslimin terikat dengan kesepakatan-kesepakatan
bisnis yang mereka buat, kecuali kesepakatan yang mengharamkan yang halal
atau menghalalkan yang haram). Selain itu, kaidah fiqih lain mengatakan “ Al-
ashlu fil-muamalah al-ibahah illa ayyadulla dalilun “ala tahrimiha” (pada
dasarnya semua bentuk muamalah [bisnis] boleh dilakukan kecuali ada dalil
yang mengharamkannya).Ini berarti bahwa dalam marketing syariah, seluruh
proses, baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan
32 Philip Kotler, “Manajemen Pemasaran”, Jilid I dan II, Edisi kesebelas, (Jakarta:PT. Indeks Gramedia), 2006, hal. 63
33 Muhammad Syakir, “Syari’ah Marketing”, (Bandung: Mizan Pustaka,2006), hal. 9.
18
nilai (value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan
prinsip-prinsip muamalah yang Islami. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin,
dan penyimpangan prinsip- prinsip muamalah Islami tidak terjadi dalam suatu
transaksi apapun dalam pemasaran dapat dibolehkan. Allah mengingatkan agar
senantiasa menghindari perbuatan zalim dalam berbisnis termasuk dalam
proses penciptaan, penawaran dan proses perubahan nilai dalam pemasaran.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Shaad: 24, yang berbunyi:
Artinya :
Daud bekata: “sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan
meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan
sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian
mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh, dan amat sedikitlah mereka ini”.
dan daud mengetahui bahwa kami mengujinya, maka ia meminta ampun
kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubah.34
Menurut Yusuf Qhardawi syariah pemasaran adalah segala aktivitas yang
dijalankan dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai (value
creating activities) yang memungkinkan siapa pun yang melakukannya
bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi atas
kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai dengan proses yang
34 Tim Penerjemah dan Penafsir Al-Qur’an, Qur’an Tafwid dan Tejermahan, (Jakarta: Magfirah Pustaka, 2008).
19
berprinsip pada akad bermuamalah Islami atau perjanjian transaksi bisnis
dalam Islam.35
Strategi marketing syariah bisnis perlu juga merumuskan suatu manajemen
strategi untuk bisa mengedentifikasi kekuatan (strength) dan kekurangan
(weakness) internal dan dibandingkan dengan peluang (opportunity) dan
tantangan (threath) ekternal, sehingga organisasi tersebut dapat membuat dan
memilih strategi apa yang layak untuk digunakan. Strategi marketing, menurut
Thorik Gunara dan Utus Hardiyono, strategi marketing syariah terbagi atas tiga
paradigma, yaitu : 36
1. Syariah Marketing Strategy untuk memenangkan mind-share,
2. Syariah Marketing Tactic unutuk memenangkan market-share, dan
3. Syariah Marketing Value untuk memenangkan heart –share
Strategi pertama yang harus dilakukan adalah mengeksplorasi pasar yaitu
melihat besarnya ukuran pasar (market size), pertumbuhan pasar (market growth),
keunggulan kompetitif (competitive advantages) dan situasi persaingan
(competitive situation). Setelah menyusun strategi, kita harus menyusun taktik
untuk memenangkan market-share yang disebut Syariah Marketing Tactic.
Pertama-tama, setelah mempunyai positiong yang jelas di benak masyarakat,
perusahaan harus membedakan diri dari perusahaan lain yang sejenis. Untuk itu
diperlukan differensiasi sebagai core tactic dalam segi content (apa yang
ditawarkan), context (bagaimana menawarkannya) dan infrastruktur (yang
mencakup karyawan, faslitas dan teknologi). Kemudian menerapkan differensiasi
secara kreatif pada marketing mix. Karena itu marketing-mix disebut sebagai
creation tactic. Walaupun begitu selling yang memegang peranan penting sebagai
capture tactic juga harus diperhatikan karena merupakan elemen penting yang
berhubungan dengan kegiatan transaksi dan langsung mampu menghasilkan
pendapatan. Dalam Syariah Marketing Value, bahwa strategi dan taktik yang
sudah dirancang dengan penuh perhitungan tidaklah berjalan dengan baik bila
35 Yusuf Qhardawi,” Norma dan Etika Ekonomi Islam”, Terjemah Zainal Arifin (et.al), (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), hal. 11.
36 Thorik Gunara dan Utus Hardiyono, “Marketing Muhammad”, (Bandung: Madnia Prima, 2002), hal. 93.
20
tidak disertai dengan value dari produk atau jasa yang ditawarkan. Pelanggan
biasanya mementingkan manfaat atau value apa yang didapat jika ia diharuskan
berkorban sekian rupiah. Untuk itu, membangun value preposition bagi produk
atau jasa kita sangatlah penting.
Thorik Gunar dan Utus Hardiono Sudibyo 37 dalam bukunya Marketing
Muhammad mengatakan, strategi marketing yang dilakukan Rasulullah terdiri
dari empat segmen, yaitu:
1. Segmentasi Geografis yaitu membagi pasar menjadi unit-unit geografis
berbeda. Misal wilayah, negara, provinsi, kota, kepulauan dan berdasarkan
musim. Pada musim panas biasanya mereka berdagang sampai Busra (Syria).
Pada musim dingin mereka berdagang sampai Yaman. Demikian pula yang
dilakukan Nabi Muhammad SAW, terutama sebelum pada masa kenabian.
2. Segmentasi Demografi yang dilakukan Muhammad adalah pasar yang
dikelompokkan berdasarkan keluarga, kewarganegaraan dan kelas sosial.
Untuk keluarga, Muhammad menyediakan produk peralatan rumah tangga.
Sedangkan produk yang dijual Nabi untuk warga negara asing di Busra terdiri
dari kismis, parfum, kurma kering, barang tenunan, batangan perak dan
ramuan.
3. Segmentasi Psikografi yang dilakukan Nabi Muhammad SAW adalah
mengelompokkan pasar dalam gaya hidup, nilai dan kepribadian. Gaya hidup
ditunjukkan oleh orang yang menonjol daripada kelas sosial. Minat terhadap
suatu produk dipengaruhi oleh gaya hidup, maka barang yang dibeli oleh
orang-orang tersebut untuk menunjukkan gaya hidupnya.
4. Segmentasi Perilaku yang dilakukan Nabi Muhammad SAW adalah dengan
membagi kelompok berdasarkan status pemakai, kejadian, tingkat
penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli dan sikap.
Dalam menjalankan bisnis Islam umat Islam di tuntut untuk melakukan
sesuai dengan ketentuan. Aturan yang dimaksud adalah syariah, hal ini didasarkan
pada satu kaidah ushul “al-aslu fi af-al at-atqa yuud bi hukmi asy-syari” bahwa
37 Thorik Gunara dan Utus Hardiyono, “Marketing Muhammad”, (Bandung: Madnia Prima, 2002. hal 68
21
hukum asal suatu perbuatan adalah terkait ddengan hukum syara’ baik wajib,
sunah, mubah, makruh atau haram. Maka dalam melaksanakan suatu bisnis harus
senantiasa mematuhi dan tetap berpegang teguh pada ketentuan syarat, denga kata
lain syariah merupakan nilai utama yang mejadi payung strategi maupun teknis
bagi organisasi bisnis.38
4. Tujuan Promosi
Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan promosi. Artinya
laba dapat diperoleh melalui pemuasan konsumen. Laba dapat membuat
perusahaan tumbuh dan berkembang, menggunakankemampuan yang lebih besar
kepada konsumen serta memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruh.
Laba merupakan tujuan umum dari perusahaan. Tujuan promosi merupakan
wujud rencana yang terencana yang terarah di bidang promosi untuk memperoleh
suatu hasil yang optimal.
5. Era Digital
Perkembangan teknologi ke arah serba digital saat ini semakin pesat. Pada
era digital seperti ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak
bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat yang
mampu membantu sebagian besar kebutuhan manusia. Teknologi telah dapat
digunakan oleh manusia untuk mempermudah melakukan apapun tugas dan
pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang membawa peradaban manusia
memasuki era digital.39
B. Studi Relevan
Studi relevan berisi tentang uraian sistematis tentang hasil penelitian
terdahulu :
38 Leonardus Saiman, Kewirausahawan Teori Praktik dan Kasus- Kasus, Jakarta: Selemba Empat, 2015, hal. 226.
39 Wawan Setiawan, Jurnal Era Digital Dan Tantangannya, Seminar Nasional Pendidikan, 2017. Hlm 1
22
Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka
No Nama Judul Metode Kesimpulan
01. Sindi Olivia Pengaruh Promosi (Endorse) Selebgram terhadap Minat Beli Konsumen di Era Digital
Deskriptif kuallitatif
Instagram adalah media sosial yang terus naik penggunanya. Di dalam instagram memuat endorse mengenai online shop maupun produk-produk yang disampaikan oleh selebgram sebagai celebrity endorsement. Banyaknya endorse yang terdapat didalamnya, membuat orang yang melihatnya tertarik dan berminat untuk membeli produk yang dijual.40
02. Agustina Strategi pemanfaatan media online travel blogger dalam promosi wisata dikota batam
Kualitatif deskriptif
kepariwisataan yang terbesit dalam fikiran yaitu bagaimana cara memperkenalkan wisata kita kepada seluruh penjuru dunia dengan menggunakan perkembangan teknologi. Salah satunya sosial media dengan menggunakan travel blogger. Fungsi dari penelitian ini untuk mengetahui strategi penggunaan media online travel blogger dalam mempromosikan wisata alam di Kota Batam dengan menggunakan sosial media.41
03. Desak Putu Henny Puspawati
Strategi promosi digital untuk pengembangan pariwisata kota magelang
Kualitatif Menghadapi era digital ini perlu langkah kreatif dan inovatif dalam pemasaran pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala yang ditemui dalam mempromosikan pariwisata Kota Magelang dan menawarkan alternatif peluang promosi dengan memanfaatkan
40 Sindi Olivia, Pengaruh Promosi (Endorse) Selebgram Terhadap Minat Beli Konsumen Di Era Digital, Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
41 Agustina, Strategi Pemanfaatan Media Online Travel Blogger Dalam Promosi Wisata Dikota Batam, Skripsi Fakultas Ilmu Social Dan Humaniora, Universitas Putera Batam tahun 2021
23
internet dan kerja sama dengan komunitas media social.42
04. Erica Albertina
Perancangan konten digital promosi museum sultan mahmud badaruddin ii palembang dalam era new normal
Kualitatif Deskriptif
Museum merupakan tempat penyimpanan benda-benda bersejarah. Tidak hanya untuk menyimpan benda bersejarah, di dalam museum dapat mempelajari peristiwa maupun kejadian bersejarah yang dapat menambah pengetahuan. Media yang digunakan dalam promosi di era new normal seperti saat ini adalah media sosial. Di mana dalam media sosial merupakan media yang cukup low budget high impac.43
05. Arisma Ayuningtyas
Strategi promosi penjualan dalam menghadapi pesaing di era digital
Kualitatif Deskriptif
Strategi promosi penjualan yang digunakan Mebel Bintang untuk menentukan strategi promosi penjualannya dengan menggunakan periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), penjualan langsung (direct marketing), dan penerapan promosi konsumen seperti kupon, arisan, potongan pembelian. Dan menentukan pengidentifikasian pesaing, dan Pengusaha mebel bintang dapat melihat produk mebel terbaru melalui media sosial Pinterest atapun Google untuk mempermudah pengusaha mebel
42 Desak Putu Henny Puspawati, Jurnal Strategi Promosi Digital Untuk Pengembangan Pariwisata Kota Magelang, Volume 1, No 2, Magelang Desember 2018.
43 Erica Albertina, Jurnal Perancangan Konten Digital Promosi Museum Sultan Mahmud Badaruddin Ii Palembang Dalam Era New Normal, Volume 7, Nomor 1, 2020
24
bintang dalam menjual produknya.44
Dalam suatu penetian diperlukan dukungan hasil-hasil penetian yang telah
ada sebelumnya yang berkiatan dengan penetian ini.
Dari Ke-5 pendapat dari Sindi Olivia, Agustina, Desak Putu Henny Puspawati,
Erica Albertina, Arisma Ayuningtyas, mempunyai kesamaan dengan Penelitian
saya yaitu tentang Strategi, Dari Ke-5 nya memiliki objek yang sama namun
melakukan penelitian di daerah mereka masing-masing, dan pada pendapat Ke-5
nya belum di era digital. Sedangkan pada Skripsi saya menggabungkan antara
strategi promosi di era digital sebagai strategi dalam mengoptimalisasikan dan
meningkatkan kunjungan wisata. dengan berbagai pendapat dari para ahli dengan
tujuan adanya eksistensi untuk jangka panjang sehingga dengan adanya skripsi
saya dapat dijadikan referensi untuk masa yang akan datang.
44 Arisma Ayuningtyas, Strategi Promosi Penjualan Dalam Menghadapi Pesaing Di Era Digital, Skripsi Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Islam Malang Tahun 2020
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
mendapatkan jawaban maupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Dalam
penelitian ini objek penelitiannya adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Jambi. Adapun peneliti memilih lokasi penelitian di Museum Gentala Arasy
Jambi, waktu penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti setelah pelaksanaa
skripsi dengan waktu pengambilan data kurang lebih selama 2 bulan.
B. Metode Penelitian
Metode Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan salah satu pendekatan yang secara
primer menggunakan paradikma pengetahuan berdasarkan pandangan
konstruktivist (seperti makna jamak dari pengalaman individu, makna yang secara
sosial dan historis dibangun dengan maksud pengembangan suatu teori atau pola)
atau pandangan advokasi/partisipatori (seperti orientasi politik, isu, kolaboratif,
atau orientasi perubahan) atau keduanya.45
Pada dasarnya, deskriptif kualitatif melibatkan proses konseptualisasi dan
menghasilkan pembentukan skema-skema klasifikasi. Selain menggambarkan
karakteristik dari suatu gejala atau masalah yang diteliti, kajian ini juga fokus
pada pertanyaan dasar ‘bagaimana’ dengan berusaha mendapatkan dan
menyampaikan fakta-fakta dengan jelas, teliti, dan lengkap tanpa banyak detail
yang tidak penting.46 Proses pengambilan kesimpulan dalam kajian ini didasarkan
pada satu atau dua fakta atau bukti-bukti.
Sikap penelitian ini adalah deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu
metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa, pada masa sekarang.
45 Emzir,”Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif“, (Jakarta: PT Raja Gravindo Persada,2015), hlm. 28.
46Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2010), hlm. 27-28.
25
26
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat,
serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.47
C. Jenis Dan Sumber Data
Sumber data peneliti menggunakan dua sumber data untuk mencari dan
mengumpulkan sumber data yang ada pada penelitian ini ialah berikut:
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diperoleh
atau dikumpulkan langsung dari lapangan oleh orang yang melakukan
penelitian atau yang bersangkutan dan yang memerlukannya, data primer dalam
penelitian ini yaitu data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari responden
penelitian, seperti data hasil wawancara dan observasi yang langsung kepada
Ketua Satker Museum Gentala Arasy.
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh secara tidak langsung yang mampu memberikan
tambahan serta penguatan terhadap data penelitian. Sumber data sekunder
dalam penelitian ini seperti buku, jurnal, karya ilmiah, Koran, internet, tentang
Strategi Pemasaran dalam mempertahankan bisnis.
D. Teknik Pengambilan Sampling
Sampling dalam penelitian empirik diartikan sebagai proses
pemilihan atau penentuan sampel. Dalam penelitian kualitatif tidak bermaksud
untuk menggambarkan karakteristik populasi atau menarik generalisasi
kesimpulan yang berlaku bagi suatu populasi, melainkan lebih berfokus
kepada representasi terhadap fenomena sosial. Data atau informasi harus
ditelusuri seluas-luasnya sesuai dengan keadaan yang ada. Hanya dengan
demikian, peneliti mampu mendeskripsikan fenomena yang diteliti secara
utuh.48
Dalam penelitian kualitatif teknik sampling yang lebih sering digunakan
adalah purposive sampling, Purposive sampling adalah teknik pengambilan
47 Moh Nazir, “Metode Penelitian” , (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia,2011), hlm. l 43. 48 Burhan Bungin. Analisa Data Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm.
53.
27
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan.49
Prosedur sampling yang paling penting adalah bagaimana menentukan
informan kunci (key informan) atau situasi sosial tertentu yang sarat
informasi. Memilih sampel, dalam hal ini informan kunci atau situasi sosial
lebih tepat dilakukan dengan sengaja atau bertujuan, yakni dengan purposive
sampling50. Penelitian ini mengunakan teknik purposive sampling. Karena
peneliti merasa sampel yang diambil paling mengetahui tentang masalah
yang akan diteliti oleh peneliti. Penggunaan purposive sampling dalam
penelitian ini yaitu bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana strategi
pemasaran yang digunakan di wisata Gentala Arasy jambi di Era Digital.
E. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan.Dalam hal ini Nasution
menyatakan analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,
sebelum terjun kelapangan dan berlangsung terus sampai penulis hasil
penelitian.51
Verifikasi berarti memeriksa kebenaran laporan kemudian menyimpulkan
hasil temuan yang didapat berdasarkan teknik pengumpulan data, atau juga
metode strategi bisnis dan bertahan hidup serta pengalaman individual.
a. Analisis sebelum di lapangan
Peneliti kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti
memasuki lapangan. Focus penelitian ini masih bersifat sementara dan
akan berkembang setelah penelitian masuk ke lapangan.
b. Analisis data di lapangan model miles dan huberman
Miles dan Huberman menggunakan aktivitas dalam analisis data,
yaitu: data collection, data reduction, data display dan conclusion
49 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2009), hlm. 300.
50 Burhan Bungin. Analisa Data Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 53.
51 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cetakan ke 13. (Bandung:Alfabeta, 2011), hlm. 245. 52Ibid, hlm. 247.
28
drawing/verification. Langkah-langkah analisis data dapat ditunjukkan
sebagai berikut:52
1. Data collection, adalah langkah pertama pada penelitian kualitatif
yang dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah
selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban
yang di wawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah di
analisis dirasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan
pertanyaan lagi sampai tahap tertentu hingga diperoleh data yang
dianggap kredibel.53
2. Data Reduction (reduksi data), adalah data yang diperoleh dari
lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara
teliti dan rinci, semakin lama peneliti ke lapangan, maka akan
semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera
dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
hal yang penting, dicari tema dan polanya.54
3. Data Display (Penyaji Data), setelah data direduksi, maka langkah
selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data bisa
dilakukan dalam betuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori, flowchart, dan sejeninya. Dan yang paling sering digunakan
untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang
bersifat naratif.55
4. Conclusion Drawing / verification, langkah ketiga dalam analisis
data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan
52 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cetakan ke 13. (Bandung:Alfabeta, 2011)Ibid, hlm. 247.
53 Anita Sulistiyaning Gunawan, Jurnal Analisis Pengembangan Pariwisata Terhadap Social Ekonomi Masyarakat, Volume 32 No. 1, Maret 2016, Hal 2. Di Unduh Pada Pukul 20:30.
54 Fitra Delita, Jurnal Analisis SWOT Untuk Strategi Pengembangan Obyek Wisata Pemandian Mual Mata Kecamatan Pematang Bandara Kabupaten Simanulang, Volume 9 No 1, 2017, Hal 43 Di Unduh Pada Pukul 21: 00.
55 Edy Rismiyanto, Jurnal Dampak Wisata Kuliner Oleh-Oleh Khas Yogyakarta Terhadap Perekonomian Masyarakat, Volume 5 No 1, Desember 2015, Hal 55 Di Unduh Pada Pukul 10:00
29
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan
masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat, tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan
pada tahap awal di dukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan yang kredibel.56
56 Anita Sulistiyaning Gunawan, Jurnal Analisis Pengembangan Pariwisata Terhadap Social Ekonomi Masyarakat, Volume 32 No. 1, Maret 2016, Hal 4. Di Unduh Pada Pukul 20:30.
30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian
1. Sejarah Berdiri dan Letak Geografis Gentala Arasy.
Dimulai dengan pembebasan lahan untuk pembangunan menara oleh Biro
Aset dan Kekayaan Daerah. Sekretariat Daerah Provinsi Jambi mengesahkan
APBD 2010 dengan total luas perkantoran 4,507 meter persegi. Hal tersebut
akan dilanjutkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi melalui Dinas
Cipta Karya, dimulai dengan rencana kegiatan detail engineering design (DED)
pada tahun 2011. Rencana Menara Gentara Arasy dipadukan dengan denah
jembatan, dan judul acaranya adalah Jembatan Gantung Ganda “Angso
Construction”. ”Sesuai SK Penanggung Jawab Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Jambi, Bapak H. Ivan Wirata dari MT, ST, MM menunjuk BAE
Bapak Rudi Tedja Laksana sebagai pelaksana teknis.57
Kegiatan yang direncanakan berdasarkan hasil seleksi dari General
Consulting Services, kemudian Pt. Daya Cipta Dian Rencana adalah
perusahaan asal Bandung, dan arsitek rencananya adalah Bapak Denny
Setyawan. Pembangunan menara jam besar berlanjut pada tahun anggaran
2012, dan tidak ada nama yang disebut Gentala Arasy pada saat itu. Sesuai SK
Kepala Dinas Umum Provinsi Jambi Bapak ST, MTP Noftiman Nasir diangkat.
Sebagai agen pengguna anggaran, Bapak Ibnu Ziady dari STb, ST, MH (selaku
PPTK), dan direktur teknisnya adalah Bapak Ententy Trdisi Islamic dari ST dan
ST. Pak Jaspri Miadi. Setelah proses lelang menggunakan sistem E-Eproc yang
dilaksanakan oleh kelompok kerja PT. Kantor Pekerjaan Umum Unit Layanan
Pengaduan (ULP) Cipta Karya di Provinsi Jambi. Berdasarkan surat pemenang
lelang bernomor S678 / DPU-4 / IV / 2012 tanggal 24 April 2012, buku
tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
57 Dinas PUPR, Pemerintah Provinsi Jambi, Dinas Pekerjaan Umum, (pusat kajian pengembangan sejarah dan kebudayaan Jambi, 2014) , hlm 1.
31
Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2012, dan pemenangnya adalah Pt. Sinar
Cerah Sempurna dan direkturnya Ir. Suharto, Mt. 58
Setelah pelelangan berjalan lancar, pihak yang kalah tidak mengajukan
keberatan, karena semua pihak tahu bahwa pengerjaannya sangat berat, apalagi
waktu yang disediakan oleh Pt. Sinar Cerah Sempurna baru menjadi kontraktor
konstruksi selama 8 bulan, dan pekerjaan konstruksi dimulai pada tanggal 27
April 2012 di lokasi konstruksi. Selain itu, pembangunannya dilakukan secara
bertahap sesuai dengan klarifikasi dan petunjuk kerja, karena kegiatan semacam
ini belum pernah ada sebelumnya yaitu pembangunan menara dengan latar
belakang 1.290 m2. Seluas 3.216 meter persegi, tinggi menara sekitar 80
meter.Substruktur menggunakan bor file dengan kedalaman 18 meter. Struktur
menara menggunakan kedalaman beton penuangan 18 meter. Struktur
bangunannya adalah terbuat dari beton setebal 25 cm dengan penutup Panel
GRC, luas bangunan bagian dalam (Museum) adalah 652 m2. Selain itu,
terdapat balkon yang dapat diakses dengan lift setinggi 25 meter. Di basement
gedung terdapat ruang mini theater dan gudang penyimpanan, serta terdapat 5
unit jam di tower. Masing-masing dari 5 unit berada pada ketinggian 70 meter
dan diameter 3 meter dan masing-masing 2 unit berada pada ketinggian 30
meter dan diameter 1,2 meter. Semua figur di atas tidak hanya dekoratif, tetapi
juga memiliki simbol filosofis.59
Kata "Gentala" sendiri merupakan gabungan dari dua kata Genta dan Tala.
Genta artinya alat musik logam, sedangkan Tuning adalah alat untuk
menyelaraskan nada-nada dari akronim kedua kata tersebut, yang diartikan
sebagai penuntun harmonis bunyi. Meskipun kata "Arasy" adalah tahta
tertinggi, Gentala Arasy adalah kata yang indah yang berarti "membuat Uma
harus punuk, dan Ruku sesuai dengan istilah waktu rawan ke posisi tertinggi
suara Pembimbing Allah SWT".
58 Dinas PUPR, Pemerintah Provinsi Jambi, Dinas Pekerjaan Umum, (pusat kajian pengembangan sejarah dan kebudayaan Jambi, 2014), hlm 16.
59 Dinas PUPR, Pemerintah Provinsi Jambi, Dinas Pekerjaan Umum, (pusat kajian pengembangan sejarah dan kebudayaan Jambi, 2014), hlm 20.
32
Museum Gentala Arasy juga diharapkan dapat menjadi pendamai inspirasi
dan cita-cita.Dalam jiwa yang penuh harapan, jarak yang harus selalu ada
antara doa dan usaha tidak putus asa. Berdirinya Museum Cantalla Arras
sendiri berada di langit Jambi, dan diharapkan dapat menginspirasi masyarakat
untuk berdiri tegak dalam berbagai postur tubuh.Misalnya, hipotesis Ima saat
ini bahwa Igma dan Tigu lebih tinggi dari Tahid. Dan ketaatan, dan kemudian
saat kematian datang, Malicart akan memberitahunya.60
2. Letak Geografis Museum Gentala Arasy
Museum Gentala terbagi menurut wilayah terletak di antara permukiman di
lingkungan Arab Melayu Kota Pelayu, Kota Jambi. Museum Gurun Gentala
yang terkoordinasi terletak di 045'-2045 'Lintang Selatan, dan ujung timur 101
10'-104 55' terletak di dataran rendah, dengan ketinggian 0-60M lebih tinggi
dari pada penduduk kapal selam. Jarak pandang menyeberangi Sungai
Batanghari dari Taman Tanggorajo atau Rumah Gubernur Jambi kurang lebih
500 meter, dan Museum Gentala Arasy terlihat jelas tanpa hambatan.61
Mengunjungi Museum Gentala Arasy relatif mudah dan praktis, dengan
minimal 3 jalur terlindung, yakni jalur kapal dan jalur Pusako. Melalui jalan
proteksi kami berjalan di atas jembatan menuju Gentala Arasy, tentunya
ketinggian 20-30 meter (arus rata-rata) dari permukaan bergelombang Sungai
Badanggari sangat bagus. Di sepanjang 532 M jalur tanpa drivetebesar 4,5 M,
alami, nyaman dan bahkan cukup sensasional.62
60. H.Hasan Basri Agus “Pejuang Ulama, Pejuang”, Negeri Melayu, Jambi (Jambi heritage-2012), Hlm-3131.
61 Wawancara Di Museum Gentala Arasy, 03 Agustus 2020 62 Dinas Pupr, Pemerintah Provinsi jambi, Dinas Pekerjaan Umum,(pusat kajian
pengembangan sejarah dan kebudayaan jambi, 2014), hlm 5.
33
Struktur Organisasi Museum Gentala Arasy
Gambar 1.2
3. Visi dan Misi Museum Gentala Arasy
Visi Museum Gentala Arasy adalah “menjadi simbol utama Ibu kota
Provinsi-Kota Jambi”, yang juga dapat menginspirasi semangat juang generasi
Jambi untuk membangun daerahnya. Misi dari Museum Gentala Arasy adalah
tetap tegar, teguh dan teguh menjaga impresi yang baik demi tercapainya ikon
budaya bersama, menjadi pusat perhatian semua orang yang memperhatikan
Gentala Arasy, menjadi teladan darah yang lain, melengkapi kekurangan fasilitas
dan perbaikan fasilitas yang terkena dampak Rusak, serta mempunyai enam
simbol: “Tauhid, masyarakat, profesionalisme, persahabatan, adat istiadat,
kerukunan / kesenian, selalu berusaha melindunginya”.63
4. Sarana dan Prasarana Museum Gentala Arasy
Museum Gentala Arasy tergolong sederhana dan praktis, setidaknya
terdapat 3 rute Pedesterian yaitu rute Boat dan rute Pusako. Menyeberangi trotoar,
kita melintasi jembatan untuk mencapai Museum Gentala Alassi, tentunya sangat
menyenangkan berada 20-30 meter di atas permukaan riak Sungai Batangas (arus
63 Wawancara di Museum Gentala Arasy, 03 Agustus 2020
Satker Museum
Yusmizar Khadir, S.Pd
Fungsional Umum dan Tata Usaha
M. Amin, SE
Funsional Umum Bimb. dan Publikasi
H.Muchtar Lutpi, SH
Juhartono Funsional
Umum dan Pengelola Koleksi
Suharto
34
rata-rata). Jalur dilarang mobil sepanjang 532 M dan lebar 4,5 M alami, nyaman,
dan juga sangat eye-catching. Sebuah jembatan penyeberangan dengan konsep
konstruksi cable-stayed yang didukung oleh dua tiang raksasa memiliki suasana
dan daya tarik tersendiri pada ketinggian sekitar 532 meter dan sekitar 80 meter di
atas permukaan laut.64
Kemudian, ketika menuruni sekitar tiga puluh dua anak tangga di sebelah
kanan, pengunjung akan melewati gerbang taman "Magatsari" dan memasuki
Museum Gentala Arasy. Jika menaiki tangga di sebelah kiri semua orang merasa
nyaman, kemudian di sekeliling tembok akan terlihat relief Sepepuk Jambi
Sembilan Sembilan Lurah sejarah penyebaran Islam di muka bumi di taman
"Pusako". Bersamaan dengan itu, relief sejarah pelayaran bahari "Jambore Purba"
ada di dinding taman "Megatsari". Ingin mengikuti alur cerita kunjungan Gentala
Arasy ke museum ini akan lebih menarik dari pada taman "Pusako". Rute perahu
pasti akan lebih menarik. Begitu mereka tiba di dermaga kapal Ketek di bawah
Jembatan Pedesterian, pemilik dan "pilot" mereka akan menyambut mereka
dengan hangat dan mereka bersedia untuk naik ke kapal. Perahu ketek ini sangat
nyaman karena hasil modifikasi manual yang kreatif, terutama bagi pengunjung
yang melintasi Museum Gentala Arasy. Pengunjung juga Anda bisa duduk ditiup
angin batanghari sambil mendengarkan ketegangan musik kesenian tradisional
Jambi.65
Mulai dari jembatan Aur duri sangat nyaman untuk kendaraan roda empat
maupun roda dua. Pengunjung akan menjelajahi "daerah Psaco", tempat ajaran
Islam mulai ditanam di desa / jalan yang dikenal sebagai "Pecinan". Bidang ini
dikenal dan ditegakkan dan juga disebarkan. Atau seberangi jembatan Batanghari
2 dan kembali ke desa Niaso, yang merupakan kebutuhan tradisional. Fasilitas lain
Museum Gentala Arasy (Gentala Arasy) Museum: di dalam ruang museum
terdapat sekitar tiga puluh jenis Vettering, masing-masing koleksi menarik.
Banyak juga bingkai foto dan deskripsi poster tokoh-tokoh sejarah, yang
memberikan informasi tentang perkembangan ajaran Islam di Jambi dan
64 Lindayani Dkk Jambi Dalam Sejarah 1500-1942 (Dispudpar Pro, jambi- (1913) hlm-23 65 Buletin Pasir Putih.Edisi 1 April-Juni 2013. Dinas Pekerja Umum Provinsi Jambi (2)
35
sekitarnya. Ada kamar setelahnya Ruang pameran teater dirancang untuk
menyediakan presentasi dan pemutaran audiovisual bagi pengunjung Museum
Arasy Gentala.Di kawasan Museum Arasy Gentala, perpustakaan dibagi menjadi
empat kategori: ruang visual untuk naskah kuno, sejarah budaya, sejarah
pendidikan, dan presentasi audio . Desain arsitektur dan tata letak Museum
Gentala Arasy dari jalur Gerbang Taman adalah "Pusako", dan pada saat yang
sama (menunjuk searah jarum jam ke 12), berangkat dari jalur perahu Taman
Ketek "Megatsari". Di aula depan terdapat Alquran, Mushaf Al-Jambi dan Rajo
Bedug. Rumitnya Atlas Sejarah, Foto Gubernur Jamby dan Gambaran Lengkap
DPRD Sejak Berdiri Hingga Sekarang.66
B. Hasil Penelitian
1. Strategi Promosi Wisata Gentala Arasy di era Digital
Hasil penelitian yang datanya berasal dari observasi dan wawancara
langsung dengan Kepala Koordinator Museum Gentala Arasy Jambi. Banyak
pertanyaan yang penulis ajukan kepada koordinator penanggung jawab,
pertanyaan tersebut terkait dengan peran Museum Gentala Arasy di Museum
Gentala Arasy dalam pengelolaan pariwisata budaya Melayu Islam. Pertanyaan
kepada Ketua Koordinator Museum Gentala Arasy adalah memahami kebijakan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi dalam strategi promosi Museum
Gentala Arasy di era Digital.
Strategi promosi yang di lakukan Museum Gentala Arasy menggunakan
era digital yang melalui media sosial, karena banyak orang menggunakan media
sosial untuk kebutuhan sehari-hari mereka untuk mendapatkan informasi. Promosi
di lakuka melalui website atau media sosial seperti Instagram, Twitter, Blog,
Facebook, Youtube yang mana masyarakat sering menggunakan media tersebut,
sehingga bisa memberi peluang untuk memasarkan tempat wisata. Pihak museum
akan memperkembang dan menggelola museum lebih baik dan menarik
pengunjung.
Kebijakan Museum Gentala Arasy dalam mengelola wisata budaya
Melayu Jambi didasarkan pada kebijakan jasa budaya dan pariwisata yang
66 Buletin Pasir Putih, edisi 1 April-Juni 2013, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi (2)
36
mengedepankan integritas dengan menitikberatkan pada seni dan budaya,
sehingga mendorong tersedianya sarana dan prasarana budaya. Selain itu,
Museum Gentala Arasy juga berupaya membangun kawasan wisata edukasi,
kawasan wisata sejarah, pusat pariwisata di Provinsi Jambi, kawasan wisata cagar
budaya Islam, dan kawasan wisata budaya tradisional. 67
Kebijakan ini bisa menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjug,
adanya strategi promosi di era digital ini bisa meningkatkan pariwisata. Dengan
adanya promosi di instagram yang menampilkan foto-foto yang menarik sehingga
orang tertarik untuk berkunjung. Kebijakan ini menjadi dasar letak geografis
Gedung Museum Gentala Arasy berseberangan dengan Kota Janbi yang terletak
di Desa Arab Melayu, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi. Bangunan itu
memiliki jembatan yang melintasi Sungai Batanghari, yang disebut jembatan
penyeberangan. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah menerapkan kebijakan
yang bertujuan menjadikan Gentala Arasy sebagai Kabupaten Budaya Islam
Melayu di Jambi.68
a. lklan (Advertising)
Pengiklanan yang di lakukan museum gentala arasy ini menggunakan era
digital di lakukan di media sosial dengan cara personal selling yang
menggunakan Instagram, Twitter, Blog, Youtube, Facebook.
Ibu Yusmizar Khaidir S.Pd selaku ketua satker Museum Gentala Arasy
mengatakan
“cara mempromosikan dengan cara iklan seperti di facebook dan website yang langsung dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata jambi, kalu dari stasiun Tv mereka datang sendiri untuk meliput”.69
Hal inilah yang sangat penting dalam strategi promosi karena dengan
adanya iklan dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat tentang Gentala
Arasy untuk masyarakat berkunjung ke Museum.
67 Wawancara Kepala Koordinator Museum Gentala Arasy, 03 Agustus 2020 68 Dinas Pupr, Pemerintah Provinsi jambi, Dinas Pekerjaan Umum,(pusat kajian
pengembangan sejarah dan kebudayaan jambi, 2014), hlm 26. 69 Wawancara Kepala Koordinator Museum Gentala Arasy, 03 Agustus 2020
37
b. Strategi Produk (Product)
Keuletan dan komitmen yang dimiliki oleh Museum Gentala Arasy yang
dituangkan terhadap setiap staff diharapkan museum Gentala Arasy bisa
memberikan kepuasan yang maksimal kepada pengunjung. Produk dari
pariwisata ini adalah Museum sejarah peradaban Islam, Jembatan pedestrian,
menara jam yang bisa dinaiki,dan fasilitas yang diberikan. Museum Gentala
Arasy adalah solusi untuk wisatawan yang ingin berwisata, sebab disini
pengunjung bisa belajar sejarah peradaban Islam sekaligus berwisata. Dimasa
pandemi Covid-19 Museum Gentala Arasy juga menyediakan protokol
kesehatan. dengan kelengkapan fasilitas dapat memberi rasa aman bagi
pengunjung dalam berwisata. keunikan yang dimiliki oleh museum Gentala
Arasy mengundang daya tarik di masyarakat unruk berwisata.
Menurut Ibu Yuzmizar Khaidir selaku satker Museum Gentala Arasy
mengatakan:
“Museum Gentala Arasy Dikelola Langsung Oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga bersama Dinas (PU) Pekerjaan Umum dalam penyediaan dan pemeliharaan Museum dan juga berharap dapat mengembangkan lagi fasilitas di era digital saat ini untuk dijadikan ikon Budaya Melayu Islam dan menjadi contoh tempat pariwisata lainnya”.70
Hal ini sesuai berdasarkan teori pemasaran oleh Philip Kotler dimana
penyusunan strategi mengenai produk, tidak hanya dengan mempertimbangkan
solusi kepada pelanggan, tetapi menawarkan flexible benefit serta menciptakan
inovasi yang kreatif. Produsen tidak lagi berperan sebagai pemuas keinginan dan
kebutuhan pelanggan, tetapi sudah berperan sebagai pencipta keinginan dan
kebutuhan pelanggan.71
Produk Museum Gentala berupa museum sejarah peradaban Islam jambi
yng didalamnya banyak berisi barang-barang peninggalan sejarah yang masih
terjaga dan terawat dengan baik. Dan banyak fasilitas peenunjang bagi masyarakat
yang ingin berkunjung seperti Musholla, Jembatan pedestrian, menara yang bisa
70 Wawancara Dengan Ibu Yuamizar Khaidir,S.Pd Sebagai Kepala Koordinator Museum Gentala Arasy, 3 Agustus 2020 (I)
71 Freddy Rangkuti, “Flexible Marketing”, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama), 2004, hal. 19
38
dinaiki dengan lift dan protokol kesehatan dimasa pandemi Covid-19 pada saat ini
sehingga tempat wisata museum Gentala Arasy diminati masyarakat meski pada
masa pandemi.
c. Strategi Harga (Price)
Harga merupakan satu elemen marketing mix yang memiliki peran penting
bagi suatu perusahaan, karena harga menepati posisi khusus dalam marketing mix,
serta berhubungan erat dengan elemen lainnya. Beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam melaksanakan kebijakan harga adalah menetapkan harga
dasar produk, menentukan potongan harga, pembiayaan ongkos kirim, dan lain-
lain yang berhubungan dengan harga. 72
Agar suatu produk dapat bersaing dipasaran maka pengusaha dapat
melakukan penetapan harga dalam hubungan dengan pasar, yaitu apakah
mengikuti harga dibawah pasaran atau di atas pasaran.
Penetapan harga dalam perspektif syariah, tidaklah terlalu rumit, dasar
penetapan harga tertumpu pada besaran nilai harga suatu produk yang tidak
ditetapkan dengan berlipat-lipat besarnya setelah dikurangi biaya produksi.
Menunjukkan bahwa konsep mengenai harga dalam perspektif syariah bukan
berlandaskan pada faktor keuntungan semata tapi juga didasarkan pada aspek
daya beli masyarakat, dan kemaslahatan umat, sehingga konsep keuntungan yang
berlipat-lipat dari penetapan harga yang mahal tidak dibenarkan.73
Penetapan harga yang tepat, mampu menjadikan kegiatan pemasaran
berjalan dengan baik dan optimal terhadap barang–barang yang ditawarkan. Harga
tiket masuk Museum Gentala Arasy tergolong murah :
1. Dewasa individu Rp. 3.000
2. Dewasa Rombongan Rp. 2.000
3. Anak-anak individu Rp. 2000
4. Anak rombongan Rp. 1.500
5. Turis/wisman Rp. 5.000
72 Wawancara Dengan Staf Museum Gentala Arasy, 03 Agustus 2020 73 jurnar dari, Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix dalam Persepektif Syariah, IAIN
Pontianak, 2014, hal. 80
39
Menurut Ibu Yusmizar Khaidir sebagai saker Gentala Arasy mengatakan:
“harga yang kami berikan ini sudah menjadi ketentuan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, semua keuntungan yang didapat dari tiket langsung masuk ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jambi, yang digunakan untuk biaya perawatan dari museum Gentala Arasy”.74
Dimas Adjie Sasongko salah satu pengunjung Museum Gentala Arasy
mengatakan :
“dengan harga tiket yang cukup murah saya rasa tidak keberatan untuk berwisata di museum Gentala Arasy selain berwisata kita juga bisa mendapatkan pelajaran sejarah peradaban Islam di Jambi”.75
Hal ini sebagaimana dalam penentuan harga agar mencapai tujuan secara
umum yaitu untuk bertahan hidup, dalam hal ini tujuan menentukan harga
semurah mungkin dengan maksud agar produk yang ditawarkan laku di pasaran,
dengan catatan harga murah tetapi masih dalam kondisi yang menguntungkan dan
mampu meningkatkan laba.76
d. Strategi Promosi (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang sama pentingnya
dengan kegiatan-kegiatan diatas. Dalam hal ini pengusaha berusaha
mempromosikan seluruh produk jasa yang dimilikinya, baik langsung maupun
tidak langsung. Tanpa promosi pelanggan tidak dapat mengenal produk atau jasa
yang ditawarkan. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh
untuk menarik dan mempertahankan konsumennya.
Sedangkan promosi dalam perspektif syariah adalah upaya penyampaian
informasi yang benar terhadap produk barang atau jasa kepada calon konsumen
atau pelanggan. Berkaitan dengan itu maka ajaran islan sangat menekankan agar
menghindari unsur penipuan agar menghindari atau memberikan informasi tidak
benar bagi calon konsumen atau pelanggan.77
74 Wawancara Dengan Ibu Yuamizar Khaidir,S.Pd Sebagai Kepala Koordinator Museum Gentala Arasy, 3 Agustus 2020
75 Wawancara Dengan Dimas Adjie Sasongko Sebagai Pengunjung Gentala Arasy, 10 Agustus 2020
76 Kasmir dan Jakfar, “Studi Kelayakan Bisnis”, (Jakarta: Prenada Media, 2003), hal. 108 77 Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix dalam Persepektif Syariah, IAIN Pontianak,
2012, hal. 83
40
Agar masyarakat bisa mengetahui dan lebih mengenal produk wisata yang
ditawarkan Museum Gentala Arasy maka dibuatlah kebijakan-kebijakan promosi
yang mengandung kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan dan membangun
informasi tentang produk agar pengunjung suka untuk berwisata. Adapun bentuk-
bentuk promosi yang digunakan oleh Museum Gentala Arasy adalah :
1. Periklanan (Advertising)
Periklanan merupakan salah satu sarana promosi yang sangat efektif dalam
memperkenalkan dan menjelaskan hal mengenai suatu produk bagi masyarakat
luas, karena jangkauannya yang lebih luas dan juga komunikatif. Dalam hal ini
melakukan kegiatan berupa penyebaran brosur yang berbentuk iklan.
Penyebaran brosur ini dilakukan di kampus-kampus yang ada di Jambi saja,
sehingga hanya dapat mengjangkau sebagian konsumen saja, apalagi kegiatan
penyebaran brosur ini dilakukan hanya saat kampus-kampus aktif dalam
perkuliahan.
Selain itu produsen juga melakukan pendekatan yang menggunakan media
massa untuk menyampaikan informasi seperti facebook, instagram, dan
whatapp. Sehingga siapapun dapat mengakses dan mendapatkan informasi
produk dengan mudah.
2. Penjualan perseorangan (Personal Selling)
Adapun bentuk penjualan perseorangan yang dilakukan oleh Museum
merupakan salah satu bentuk interaksi langsung dengan calon konsumen atau
lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan menerima
pesanan. Dalam menjalankan kegiatan penjualan perseorangan yang menjadi
pemegang peranan penting adalah bagian pemasaran, karena bagian pemasaran
lah yang menjawab dan menerima pesanan serta berinterkasi dengan calon
konsumen.
3. Promosi Penjualan
Promosi penjualan di Museum Gentala Arasy memiliki marketing yang
membantu untuk mempromosikan dan menjelaskan kepada pengunjung
mengenai sejarah museum dan koleksi di dalam museum. Dalam hal ini
41
Museum memiliki inovasi promosi kepada masyarakat dan para pelajar untuk
melihat keindahan Museum Gentala Arasy.
Tri Endah Hartono salah satu pengunjung Museum Getala Arasy mengatakan:
“dengan harga tiket yang relatif murah dan fasilitas yang disediakan saya
rasa cukup rekomended untuk berkunjung ke museum Gentala Arasy”.78
Hal ini sebagaimana promosi penjualan sebagai bentuk persuasi langsung
melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli
konsumen.
e. Strategi Tempat (Place/Distribution)
Tempat yang dibahas ini bukan lokasi atau tempat usaha, melainkan
tempat bertemunya konsumen dengan penawaran produk atau terjadinya transaksi.
Dalam konteks ini tempat lebih di titik beratkan pada strategi distribusi dan
salurannya. Sistem penyaluran atau distribusi produk bisa menciptakan
keunggulan bersaing dari seorang bisnis. Seoranng wirausahawan yang cerdas
akan mengetahui bahwa semakin kuat jaringan distribusi dari sebuah produk maka
keungulan bersaing yang dibangun meningkat.79
Perspektif syariah dalam saluran pemasaran atau lokasi perusahaan bisa
dimana saja asalkan tempat tersebut bukan tempat yang dipersengketakan
keberadaannya. Namun tersirat, Islam lebih menekankan pada kedekatan
perusahaan dengan pasar.80
Museum Gentala Arasy terletak di antara permukiman di lingkungan Arab
Melayu Kota Pelayu, Kota Jambi. Museum Gurun Gentala yang terkoordinasi
terletak di 045'-2045 'Lintang Selatan, dan ujung timur 101 10'-104 55' terletak di
dataran rendah, dengan ketinggian 0-60M lebih tinggi dari pada penduduk kapal
selam. Jarak pandang menyeberangi Sungai Batanghari dari Museum Gentala
78 Wawancara Dengan Tri Endah Hartono Sebagai Pengunjung Gentala Arasy, 10 Agustus 2020
79 Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, Jakarta: Erlanga, 2011, hal.395 80 Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix dalam Persepektif Syariah, IAIN Pontianak,
2012, hal. 82
42
Arasy terletak di 045'-2045 'Lintang Selatan, dan ujung timur 101 10'-104 55'
terletak di dataran rendah, dengan terletak di jambi kota seberang sangat strategis
untuk museum Gentala Aray karena berada di pusat Kota Jambi dan dengan
dibangunnya jembatan pedesterian maka memudahkan pengunjung dari kota
jambi untuk berkunjung ke Museum Gentala Arasy.
Menurut Ibu Yusmizar Khaidir sebagai saker Gentala Arasy mengatakan:
“Museum Gentala Arasy terletak di Jambi Kota sebrang menjadi yang sangat strategis di pusat perkembangan isam di jambi, dan berharap bisa menjadi pusat ikon pariwisata sejarah peradaban jambi”.81
Nida Ulhafifa salah satu pengunjung Museum Getala Arasy mengatakan :
“pertama letak Museum Gentala Arasy sangat strategis karena mudah
untuk berkunjung kesana dan mudah dijangkau dari rumah saya”.82
Hal ini sebagaimana menurut Kotler & Amstrong 83 strategi tempat
meliputi kegiatan perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi komsumen
untuk mendapatkan produk. Strategi distribusi (place) tidak lagi
mempertimbangkan saluran distribusi itu dapat menciptakan kenyamanan serta
kemudahan bagi pelanggan, tetapi lebih lebih jauh dari pada itu, yaitu fleksibilitas
pengiriman yang diinginkan oleh pelanggan seperti ketepatan pengiriman barang,
cara pembayaran dan lain-lain.84
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Kendala yang dihadapi oleh Museum Gentala Arasy dalam merepakan
Srategi promosi Wisata Gentala Arasy.
Berdasarkan berbagai data tindak lanjut dan wawancara yang dilakukan
peneliti kepada Ibu Yusmizar Khaidir selaku ketua pokja, upayanya sebagai ketua
81 Wawancara Dengan Ibu Yuamizar Khaidir,S.Pd Sebagai Kepala Koordinator Museum Gentala Arasy, 3 Agustus 2020
82 Wawancara Dengan Tri Endah Hartono Sebagai Pengunjung Gentala Arasy, 10 Agustus 2020
83 Philip Kotler dan Gray Amstrong, (2012).” Principles op Marketing” (14th Edition). New Jersey. Prentice Hall. Page 51.
84 Freddy Rangkuti, “Flexible Marketing”, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama), 2004, hal. 19
43
pokja adalah dengan menambah koleksi museum, memperbaiki fasilitas yang
rusak, menambah fasilitas yang diperlukan, dan juga mencoba Merancang setiap
program yang membangkitkan minat partisipasi masyarakat. Karena saat ini
koleksi museum masih sangat sedikit. Melalui upaya tersebut masyarakat akan
melihat dan sering mengunjungi Museum Gentala Arasy di kemudian hari sebagai
bahan pembelajaran, penelitian dan pendidikan dan lainnya.
Menurut Ibu Yusmizar Khaidir sebagai saker Gentala Arasy mengatakan:
“Untuk kendala yang dihadapi beberapa fasilitas yang rusak dan belum diperbaiki dan kurangnya penjagaan dimalam hari sehingga memungkingkan adanya vandalisme bahkan perusakan fasilitas dari pihak yang tidak bertanggung jawab. namun dengan adanya pandemi Covid-19 ini menjadi kendala baru yang sangat serius karena dengan adanya pandemi mengurangi minat masyarakat untuk berkunjung karena sesuai anjuran pemerintah untuk berdiam dirumah, bahkan pada awal masuknya pandemic Museum Gentala Arasy sempat tutup selama 3 Bulan,”85
Dari pemaparan ibu Yusmizar diketahui bahwa adanya kendala yang
dihadapi, namun dengan adanya pandemi Covid-19 menambah kendala baru di
dunia Pariwisata Halal karena kurangnya minat pengunjung dimasa pandemi
membuat menurunnya jumlah pengunjung di Gentala Arasy
2. Solusi Dalam Menerapkan Strategi Promosi di Gentala Arasy di Era
Digital.
Solusi untuk penerapan strategi promosi agar kunjungan wisata tetap
bagus adalah dengan mengupayakan peningkatakan pembangunan atau
pengembangan objek wisata. Juga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata jambi lebih
intens dalam pengembangan tekhnologi di era Digital pada saat ini bisa
menggunakan Media Sosial sebagai cara mempromosikan museum Gentala
Arasy. Pengembangan suatu objek wisata harus dilakukan berdasarkan konsep
pengembangan pariwisata berkelanjutan yang artinya pengembangan sumber daya
Manusia maupun pembangunan infrastruktur yang memadai.
85 Wawancara Dengan Ibu Yuamizar Khaidir,S.Pd Sebagai Kepala Koordinator Museum Gentala Arasy, 3 Agustus 2020
44
Situasi pandemi COVID-19 memberikan tantangan tersendiri bagi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi selaku pengelola Museum Gentala
Arasy untuk menjaga peninggalan sejarah Kebudayaan Islam Yang ada di Gentala
Arasy sekaligus meningkatkan jumlah pengunjung Gentala Arasy. Tantangannya
ditentukan, dan industri pariwisata membutuhkan solusi jangka pendek. Peluang
diartikan sebagai solusi jangka pendek, maka diperlukan solusi jangka panjang,
terutama jika dihubungkan dengan era digital pada saat ini Untuk membangkitkan
Aktivitas Ekonomi agar dunia pariwisata dapat bangkit kembali.
Beberapa solusi itu yakni :
1) Menjaga protokol kesehatan
Protokol Kesehatan adalah hal sangat penting dimasa pandemic seperti
sekarang karena bisa meminimalisir terkena Covid-19, maka dari itu pihak
Museum Gentala Arasy harus menyediakan Protokol Kesehatan yang Memiliki
standar dari pemerintah seperti:
a. Mewajibkan pengunjung memakai masker sebelum masuk.
b. Mengecek Suhu badan pengunjung sebelum masuk museum.
c. Menyediakan tempat Cuci tangan atau Handsanitizer.
d. Menjaga jarak antar pengunjung.
2) Menjaga keselamatan dan keamanan
Menjaga keselamatan dan keamanan pengunjung juga sangat diperlukan agar
pengunjung tidak takut untuk melakukan wisata ke gentala Arasy seperti
memperkuat bangunan agar aman dari bencana alam dan memperketat fasilitas
yang ada dari berbagai ancaman penyakit.
3) Menjaga kenyamanan (Hospitaly)
Melakukan pembersihan berkala seperti penyemprotan disinfektan di dalam
Museum, mengurangi adanya kontak fisik selama pandemi agar para pengunjung
merasa nyaman untuk melihat isi museum Gentala Arasy.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan, maka
kesimpulan yang didapat sehubung dengan hasil penelitian,sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini membuktikan bahwa melakukan strategi promosi di
museum Gentala Arasy masih banyak aspek yang perlu diperhatikan dan
disiapkan dalam penerapannya, terutama di era Digital masih banyaknya
persiapan untuk mempromosikan Gentala Arasy di media sosial.
2. Kendala yang dihadapi museum Gentala Arasy kurangnya penjagaan pada
malam hari yang mengakibatkan perusakan beberapa fasilitas juga dengan
adanya pandemi Covid-19 menjadi kendala baru yang ada di museum Gentala
Arasy. Adapun Solusi untuk penerapan strategi promosi di era digital dan era
pandemi pada saat ini yaitu dengan menjaga perawatan fasilitas Museum
secara berkala, penambahan fasiltas yang dibutuhkan secara intens,
menyediakan protokol kesehatan, dan memaksimalkan media sosial dalam
strategi promosi.
B. Saran
berdasarkan pengamatan penulis mengenai strategi promosi wisata yang di
terapkan Museum Gentala Arasy, maka adapun saran yang ingin penulis
sampaikan adalah berikut:
1. Saran untuk Gentala Arasy agar fasilitas yang ada dijaga dan dirawat
dengan baik agar peninggalan sejarah dapat terjaga dengan baik. Juga
menambahkan fasilitas yang dibutuhkan agar bisa memenuhi kebutuhan
para pengunjung wisatawan.
2. Untuk meningkatkan minat pengunjung perlu pengembangan museum
Gentala Arasy terus meningkatkan kegiatan promosi semenarik mungkin
dari promosi tempat maupun membuat iklan di era digital guna membuat
masyarakat tertarik untuk berkunjung ke museum Gentala Arasy.
45
46
3. Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan, maka
diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini
dengan mengukur dari segi aspek yang berbeda dan metodelogi yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU Al-Qur’an Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya, Bogor:
Syaamil Quran, 2007
Appriliani Oktavianti, “sejarah Gentala Arasy” desember 11,2017 Artika Nurwilda Sugiarti, Strategi Pengembangan Pariwisata Syariah Untuk
Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Muslim Domestic Dan Manca Negara, Di Kota Bandung, Perpustakaan Upi.Edu: 2015
Basu Swastha, “Manajemen Pemasaran”, Edisi ke2, Cet.8, (Jakarta: Liberty, 2002
Basu Swastha, “Manajemen Pemasaran”, Edisi ke2, Cet.8, Jakarta: Liberty,
Buletin Pasir Putih. Edisi 1 April-Juni 2013. Dinas Pekerja Umum Provinsi Jambi (2)
Burhan Bungin, “Metode Penelitian Kualitatif”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004
Deden Acep Saefullah dan Gede Sri Darma, Strategi Marketing Wisata
Dinas PUPR, Pemerintah Provinsi jambi, Dinas Pekerjaan Umum,pusat kajian pengembangan sejarah dan kebudayaan jambi, 2014
Fandy Tjiptono, “Strategi Pemasaran”,Jogyakarta: Andi Press, 2004
Freddy Rangkuti, “Flexible Marketing”, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004
H. Indriyo Gitosudarmo, “Manajemen Pemasaran”, Edisi II BPFE, Yogyakarta : Erlangga, 2002
H.Hasan Basri Agus “Pejuang Ulama, Pejuang”, Negeri Melayu, Jambi heritage-2012
Hermawan, “Marketing”, Jakarta : Gramedia, 2002
Husein Umar, strategic management in action, Jakarta: PT Gramedia Pustaka utama, 2008
Isdarmanto, Strategi Psikologis Pengembangan Pariwisata Yogyakarta Menuju Era Globalisasi dan Asian Economy Community Year 2015
Kasmir dan Jakfar, “Study Kelayakan Bisnis”, Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group, 2003.
Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana,2010
Muhammad Syakir, “Syari’ah Marketing”, Bandung: Mizan Pustaka,2006
Nur Siti Alliyah, strategi pelayanan prima kantor departemen agama Jakarta barat terhadap calon jamaah haji, Jakarta: skripsi diterbitkan, 2008
Philip Kotler dan Amstrong, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, Jakarta: Erlangga, 1997
Philip Kotler dan Gray Amstrong, “Dasar-Dasar Pemasaran”, Penerjemah Alexander Sindoro, Jakarta: PT Indeks, 2004
Philip Kotler dan Kevin L. Keller, “Manajemen Pemasaran”, Jakarta: Indeks, 2007
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cetakan ke 13. Bandung:Alfabeta, 2011
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,2010
Wedding Sebagai Destinasi Alternatif
B. SKRIPSI/JURNAL Ade Ela Pratiwi, S.Par, Jurnal Media Wisata, Vol 14, Nomor 1, Sekolah Tinggi
Pariwisata Ampta Yogyakarta ,2016
Alwafi Ridho Subarkah, Potensi dan prospek wisata halal dalam meningkatkan ekonomi daerah (Studi Kasus: Nusa Tenggara Barat),
Anita Sulistiyaning Gunawan, Jurnal Analisis Pengembangan Pariwisata Terhadap Social Ekonomi Masyarakat, Volume 32 No. 1, Maret 2016
Edy Rismiyanto, Jurnal Dampak Wisata Kuliner Oleh-Oleh Khas Yogyakarta Terhadap Perekonomian Masyarakat, Volume 5 No 1, Desember 2015
Effendi, 2011. (U.S. Departement of State, 2015:4). (Organisasi Kerjasama Islam, 2017: 4). Halal Jurnal Sospol, Vol 4 No 2, Juli-Desember 2018
Elpa Hermawan, Jurnal Strategi Kementerian Pariwisata Indonesia Dalam Meningkatkan Branding Wisata Halal, Volume 7 No 2, 2019
Eri Besra. Jurnal Akutansi dan Bisnis,Vol 12 Nomor. 1, Univesitas Muhammdiah Sumatra Utara, 2012
Febrianti Dwi Cahya Nurhadi, Mardiyono, Stefanus Pani Rengu Strategi Pengembangan Pariwisata Oleh Pemerintah Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Mojokero)
Fitra Delita, Jurnal Analisis SWOT Untuk Strategi Pengembangan Obyek Wisata Pemandian Mual Mata Kecamatan Pematang Bandara Kabupaten Simanulang, Volume 9 No 1, 2017
Hindun, S. Ag, M.Pd.I. Jurnal Perencanaan Strategi Dan Penelitian Manajerial Lembaga-Lembaga Pendidika.
jurnal dari, Ita Nurcholifah, Strategi Marketing Mix dalam Persepektif Syariah, IAIN Pontianak, 2014
Sandra dwi septika & surnati, Jurnal Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Museum Malang Tempo Doloe, volum 62, No 1 September 2018
Sefira Ryalita Primadany, Mardiynto, Riyanto. Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah (Studi Pada Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk)
Wawan Setiawan, Jurnal Era Digital Dan Tantangannya, Seminar Nasional Pendidikan, 2017.
C. WEBSITE http://cinspireconsluting.com/konsep-konsep-pengembangan-paeiwisata/, 21 mei
2018
http://regional.kompas.com/read/2015/03/28/12394861/Wapres.Resmikan.Gentala.Arasy.Ikon.Baru.Kota.Jambi diakses pada 03 April 2020, pukul 13:25
http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150328010027-269-42550/Menara-Gentala-Arasy-ikon-baru-Kota-Jambi/ diakses pada 03 April 2020, pukul 14:21
https://ekonomi.bisnis.com/read/20191024/12/1162883/kemenparekraf-kembangkan-wisata-halal-di-10-destinasi-pariwisata
Lampiran 1
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Arif Rahman Hakim No.1 Telanaipura Jambi 36122 Telp./Fax: (0741)
65600 website: febi-iainstsjambi.ac.id
Nomor : B- 2522/D.V/D.V.10/PP.00.9/7/2020 10 Juli 2020 Lampiran : - Perihal : Mohon Izin Menadakan Riset Penelitian
Kepada Yth. Bapak/Ibu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi di-
Jambi
Assalamualaikum Wr.Wb Dalam Rangka Penyususnan Skripsi Mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi : Nama : Muhammad Imam Sholihuddin NIM : EES160483 Semester/Program Studi : IX(Sembilan)/Ekonomi Syariah Tahun Akademik : 2020/2021 Judul Skirpsi : Strategi Optimalisasi Wisata Halalism di Era Financial Technology Terhadap Kunjungan Wisata di Gentala Arasy. Melalui Surat ini Kami Mohon Bantuan Bapak/Ibu Sekiranya Dapat Memberikan Izin kepada Mahasiswa Tersebut untuk mengadakan Riset/Penelitian di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi. Metode pengumpulan data : Observasi,Wawancara, dan Dokimentasi, Waktu yang diberikan Mulai tanggal 10 Juli 2020 s/d 10 September 2020. Demikian Surat ini kami sampaikan, Atas Perhatian dan Kerjasama yang Baik kami Ucapkan terima Kasih. Wassalamu’alaikum Wr.Wb
a.n Dekan, Kepala Bagian Tata Usaha,
Sari muslihah, SH Nip.19702405 199401 2 001
Tembusan
1. Yth. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi (Sebagai Laporan) 2.Arsip
Lampiran 2
SURAT BALASAN
Hal : Balasan Kepada Yth : Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si Di Tempat Dengan Hormat, Yang Bertanda Tangan dibawah ini : Nama : Yusmizar Khaidir, S.Pd Jabatan : Kepala Satker Museum Gentala Arasy Menerangkan bahwa, Nama : Muhamad Imam Sholihuddin Nim : EES.160483 Jurusan : Ekonomi Syariah
Telah Kami Setujui untuk Melaksanakan Penelitian ini pada Museum Gentala Arasy sebagai Syarat Penyususnan Skripsi dengan Judul: “Strategi Optimalisasi Wisata Halalism di Era Financial Technology Terhadap Kunjungan Wisata di Gentala Arasy.” Demikian Surat ini kami sampaikan, dan Atas kerjasamanya kami mengucapkan Terima kasih.
Jambi, 10 September 2020 Hormat Kami
Satker Museum Gentala Arasy
Yusmizar Khaidir, S.Pd
Lampiran 3
Pedoman Wawancara
Nama : Muhamad Imam Sholihuddin
Nim : EES.160483
Jur/Smtr : Ekonomi Syariah/IX (Sembilan)
Daftar Pertanyaan
A. DaftarPertanyaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jambi
1. apa saja fasilitas yang terdapat di tempat wisata museum Gentala Arasy ?
2. Bagaimana potensi pariwisata museum Gentala Arasy?
3. Apa saja kelebihan objek wisata di museum Gentala Arasy dengan daerah
sekitarnya?
4. Apakah selalu ada peningkatan wisatawan yang berkunjung dari tahun ke
tahun?
5. Product. Apa saja produk yang dijual? Pariwisata barang (oleh-oleh)
6. Price. Siapa yang menentukan harga? Apakah pemerintah? Dan berapa
biaya produk yang dijual?
7. Promotion. Apakah museum Gentala Arasy sudah melakukan promosi di
media sosial?
8. Apa saja Faktor Pendukung dalam Perawatan dan Pengelolaan Gentala
Arasy ?
9. Apa saja Faktor Penghambat dalam Perawatan dan Pengelolaan Gentala
Arasy ?
10. Dari Pukul berapakah dan sampai Pukul berapakah tempat wisata ini buka
dan tutup ?
11. Adakah promosi fasilitas khusus yang disediakan dimasa pandemi ini?
12. Apakah Museum Gentala Arasy sudah tersedia di google maps?
13. Apakah Museum Gentala Arasy memiliki akun media sosial?
14. Apakah Museum Gentala Arasy melakukan promosi di media sosial?
A. Pertanyaan untuk Pengunjung Museum Gentala Arasy
1. Dari mana anda mengetahui Museum Gentala Arasy?
2. Seberapa sering anda berkunjung ke Gentala Arasy?
3. Apa yang membuat anda tertarik untuk Berkunjung ke Gentala Arasy?
4. Keuntungan apa yang anda dapatkan setelah berkunjung ke Gentala
Arasy?
5. Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di Gentala Arasy?
6. Fasilitas apa yang menjadi favorit anda saat berkunjung ke Gentala Arasy?
7. Bagaimana menurut anda dengan harga tiket masuk Gentala Arasy ?
Lampiran 4
HASIL WAWANCARA
Narasumber 1: Yusmizar Khaidir sebagai Satker Museum Gentala Arasy
1. apa saja Fasilitas yang terdapat di tempat wisata Gentala Arasy ?
Jawab : “Fasilitas yang ada seperti touchscreen yang berisi informasi
mengenai Museum Gentala Arasy, dan juga kami siap memandu para
wisatawan rombongan maupun sendiri yang datang apabila ingin
meminta panduan”.
2. Bagaimana potensi pariwisata museum Gentala Arasy?
Jawab: “Potensi yang ada di Gentala cupu bagus mengingat dari etakn
dan fasilitas yang diediakannya”.
3. Apa saja kelebihan objek wisata di museum Gentala Arasy dengan daerah
sekitarnya?
Jawab : “Gentala Arasy memiliki Menara yang dinaiki dengan lift yang
bisa melihat sudut jambi dari kota seberang dengan bagus, juga banyak
peninggalan sejarah islam yang tidak ada ditempat lain”.
4. Apakah selalu ada peningkatan wisatawan yang berkunjung dari tahun ke
tahun?
Jawab: “kalau untuk peningkatan pengunjung masih belum begitu terlihat
apalagi dimasa pandemic pada saat ini tapi kami teteap berupaya
melayani pengunjung sepenuh hati”.
5. Product. Apa saja produk yang dijual? Pariwisata barang (oleh-oleh)
Jawab: “selain berwisata dimusium juga ada beberapa baran oleh-oleh
yang bisa dibeli olrh pengunjung seperti lacak, kain batik, pin atau bros,
tengkuluk dan masih banyak lagi”.
6. Price. Siapa yang menentukan harga? Apakah pemerintah?
Jawab: “untuk harga tiket masuk sudah ditentukan oleh Dinas kebudayaan
dan Pariwisata Jambi yang sudah diatur di perda no.4 tahun 2010”.
7. Promotion. Apakah museum Gentala Arasy sudah melakukan promosi di
media sosial?
Jawab: “Untuk promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jambi yang
sudah melakukan promosi melalui akun remi dari Dina Kebudayaan dan
Pariwisata Jambi”.
8. Apa saja Faktor Pendukung dalam Perawatan dan Pengelolaan Gentala
Arasy ?
Jawab: “segala sesuatu yang mengenai perawatan kebersihan gedung
langsung ditanggung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jambi dan
gedung langsung ditanggung oleh Dinas PU (Pekerjaan Umum)”.
9. Apa saja Faktor Penghambat dalam Perawatan dan Pengelolaan Gentala
Arasy ?
Jawab: “untuk hambatan bisa dbilang tidak karena langsung dibawah
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jambi jadi segala seseuatunya sudah
dianggarkan”.
10. Dari Pukul berapakah dan sampai Pukul berapakah tempat wisata ini buka
dan tutup ?
Jawab: “pada hari Senin-Kamis Buka jam 07:30 dan tutup sampai jam
17:00, pada hari Jum’at 07:30-11:00, pada hari Sabtu-Minggu 07:30-
12:30 ”.
11. Adakah promosi fasilitas khusus yang disediakan dimasa pandemi ini?
Jawab: “Museum Gentala Arasy menyediakan protocol kehesehatan di
masa pandemic saat ini”.
12. Apakah Museum Gentala Arasy sudah tersedia di google maps?
Jawab: “sudah ada di Google Maps apabila ingin mencari infirmasi
tentang Gentala Arasy”.
13. Apakah Museum Gentala Arasy melakukan promosi di media sosial di era
Digital pada saat ini?
Jawab: “iya tetntu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jambi melakukan
promosi tentang pariwisata yang ada di jambi dan Gemtala Aray
termasuk”.
HASIL WAWANCARA
Narasumber 2: Dimas Adjie Sasongko salah satu pengunjung Gentala Arasy
1. Dari mana anda mengetahui Museum Gentala Arasy?
Jawab: “saya tahu Gentala Arasy dari teman saya”.
2. Seberapa sering anda berkunjung ke Gentala Arasy?
Jawab: “tidak begitu sering karena saya jarang berwisata di jambi ini”.
3. Apa yang membuat anda tertarik untuk Berkunjung ke Gentala Arasy?
Jawab: “disini saya bisa melihat sejarah peradaban islam di Provinsi Jambi juga sekalian berwisata”.
4. Keuntungan apa yang anda dapatkan setelah berkunjung ke Gentala
Arasy?
Jawab: “saya bisa tau sedikit sejarah masuknya peradaban islam di jambi khususnya kota seberang”.
5. Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di Gentala Arasy?
Jawab: “menurut saya sudah cukup bagus hanya perlu perawatan yang rutin agar lebih baik lagi”.
6. Fasilitas apa yang bisa anda dapatkan saat berkunjung ke gentala Arasy?
Jawab: “Wifi gratis,Informasi Dital Protokol kesehatan juga ada Musholla yang ramah bagi Wisatawan Muslim”.
7. Bagaimana menurut anda dengan harga tiket masuk Gentala Arasy?
Jawab: “Menurut saya tidak masalah karena harganya masih cukup terjangkau”.
HASIL WAWANCARA
Narasumber 3: Nida Ulhafifa salah satu pengunjung Gentala Arasy
1. Dari mana anda mengetahui Museum Gentala Arasy?
Jawab: “saya tahu Gentala Arasy dari Media social seperti instagram ”.
2. Seberapa sering anda berkunjung ke Gentala Arasy?
Jawab: “Cukup sering karena ketia saya penat saya pergi kesini”.
3. Apa yang membuat anda tertarik untuk Berkunjung ke Gentala Arasy?
Jawab: “saya bisa belajar sejarah islam sekaligus berwisata”.
4. Keuntungan apa yang anda dapatkan setelah berkunjung ke Gentala
Arasy?
Jawab: “bisa belajar sejarah sekaligus melepas penat karena tempatnya yang cukup nyaman”.
5. Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di Gentala Arasy?
Jawab: “cukup bagus dan ramah untuk muslim yang berkunjung”.
6. Fasilitas apa yang bisa anda dapatkan saat berkunjung ke gentala Arasy?
Jawab: “saya suka jembatannya, juga ada Wifi Gratis dan Musholla yang bisa digunakan saat masuk waktu Sholat”.
7. Bagaimana menurut anda dengan harga tiket masuk Gentala Arasy?
Jawab: “tidak masalah karena masih cukup terjangkau harganya”.
HASIL WAWANCARA
Narasumber 4: Tri Endah Hartono salah satu pengunjung Gentala Arasy
1. Dari mana anda mengetahui Museum Gentala Arasy?
Jawab: “Dari media Sosial lalu saya berkunjung kesini karena penasaran”.
2. Seberapa sering anda berkunjung ke Gentala Arasy? Jawab: “saya kegentala baru kali ini karena saya tidak sekolah dijambi
jadi cukup jarang saya dijambi”.
3. Apa yang membuat anda tertarik untuk Berkunjung ke Gentala Arasy?
Jawab: “saya suka melihat sungai dari dekat dengan menyebrangi jembata pedestrian yang ada di Gentala Arasy”.
4. Keuntungan apa yang anda dapatkan setelah berkunjung ke Gentala Arasy? Jawab: “saya bisa lebih tau banyaknya peninggalan sejarah islam yang ada di Museum Gentala Arasy”.
5. Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di Gentala Arasy? Jawab: “sayang sudah ada beberapa fasilitas yang sudah rusak saya harap kedepannya cepat diperbaiki agar pengunjung bisa menggunakannya lagi”.
6. Fasilitas apa yang bisa anda dapatkan saat berkunjung ke gentala Arasy? Jawab: “lumayan banyak seperti Touchscreen informasi,Wifi,dan protocol kesehatan pada masa pandemic seperti sekarang”.
7. Bagaimana menurut anda dengan harga tiket masuk Gentala Arasy? Jawab: “tidak masalah selagi harganya masih terjangkau”.
Lampiran 5
DOKUMENTASI PENELITIAN
Pada Foto Ke-1, Melakukan Wawancara Kepada Ibu Yusmizar Khaidir, S.Pd sebagai
satker Museum Gentala Arasy yang berkaitan dengan beberapa pertanyaan
Wawancara Skripsi.
Pada foto Ke-2 , melakukan foto bersama Satker dan beberapa Staf Museum Genatala
Arasy.
Foto ke-3 adalah Isi Museum Gentala Arasy dan Beberapa Fasilitas penunjangnya.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Curriculum Vitae
I. Data Pribadi
1. Nama : Muhamad Imam Sholihuddin
2. Tempat/Tanggal Lahir : Sungai Bahar/ 30-07-1998
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Warga Negara : Indonesia
6. Alamat Sekarang : Citra Raya City Mendalo – Jambi
7. Nomor Hp : 081911731889
8. E-mail : [email protected]
II. Pendidikan Formal
Periode (Tahun) Sekolah/Institusi/Universitas Jurusan 2004-2010 SD Negeri 200/IX Bukit Mulya 2010-2013 SMP Islam Al-Arief Sebapo Km 18 2013-2016 SMA NEGERI 4 MUARO JAMBI IPA 2016-Sekarang UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Ekonomi Syariah
Hormat Saya
Muhamad Imam Sholihuddin