strategi pemasaran produk tabungan wadiah pelajar …
TRANSCRIPT
i
STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN WADIAH PELAJAR
BPRS ADAM BENGKULU DALAM MENINGKATKAN NASABAH
DENGAN ANALISIS SWOT
(Studi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Adam Kota Bengkulu)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
OLEH:
NINA JULYANI
NIM. 1611140185
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
BENGKULU, 2020 M / 1442 H
ii
iii
iv
v
MOTTO
. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
( QS : Al-Insyirah 94: 5 )
“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan
mampu mensyukuri sesuatu yang banyak”
(HR. Ahmad)
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat,
karunia dan hidayah-Nya, sebagai bukti dan hormat serta kasih sayang penulis
persembahkan karya tulis sederhana ini kepada:
Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Subhan dan Ibunda Mardiah yang
selalu dengan tulus ikhlas mendidik, menyayangi, mendukung, membiayai
serta senantiasa berdoa untuk keberhasilan anak-anaknya. Berkat
pengorbanan, jerih payah dan motivasi yang selalu diberikan akhirnya
terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
Rahmat-Nya, kesehatan, kemurahan rezeki, keberkahan umur kepada
Ayahanda dan Ibunda serta berada dalam lindungan Allah SWT. Aamiin
Allahumma Aamiin.
Untuk Kakak-kakakku yang tersayang terimakasih atas dukungan, motivasi,
doa, semangat serta yang telah membiayai kuliahku selama ini.
Untuk keluarga besar ku semuanya terimakasih atas doa-doa dan semangat
yang telah kalian berikan diberikan selama ini.
Sahabat-sahabat Wong Sugih ku Siti Muslimah, Puput Fauziah, Nurul
Agustiani, Nani Setia Sari, Tia Agustina, Intan Harti Lestari, Rahmawati,
Yulfa Inrayani dan Wantina PUE, kalian sudah seperti keluarga bagiku,
terimakasih banyak atas waktu yang telah kalian berikan selama ini, suka
duka canda tawa telah kita lewati bersama. Kalian mengajarkan banyak hal
kepadaku dan terimakasih kalian telah menjadi sahabat sekaligus keluarga
terbaik bagi ku.
vii
Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah 2016 Kelas F.
Keluarga satu atap ku KKN Desa Nanjungan Kelompok 03.
Kampus Hijau IAIN Bengkulu, Almamater, nusa dan bangsa.
viii
ABSTRAK
Strategi Pemasaran Produk Tabungan Wadiah Pelajar BPRS Adam Bengkulu
Dalam Meningkatkan Nasabah Dengan Analisis SWOT
(Studi BPRS Adam Kota Bengkulu)
Oleh Nina Julyani, NIM 1611140185
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran dan
penerapan analisis SWOT yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu untuk
meningkatkan nasabah dalam menggunakan produk tabungan wadiah pelajar.
Untuk mengungkapkan persolan tersebut secara mendalam dan menyeluruh,
peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif.
Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi
pemasaran dan penerapan analisis SWOT pada produk tabungan wadiah pelajar
BPRS Adam Bengkulu. Pengumpulan data dilakukan menggunakan cara
observasi, wawancara , observasi dan kepustakaan. Informan dalam penelitian ini
adalah karyawan BPRS Adam Bengkulu yang terdiri dari Bagian Marketing serta
Senior legal. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa strategi pemasaran produk
tabungan wadiah pelajar BPRS Adam Bengkulu dalam meningkatkan jumlah
nasabah yaitu menggunakan Segmentasi, Targeting dan Positioning. Selain itu,
dalam memasarkan produknya diterapkan strategi bauran pemasaran (marketing
mix) yang terdiri atas 4P yaitu Strategi Product (produk), Strategi Price (harga),
Strategi Place (tempat) dan Strategi Promotion (promosi). Hasil penelitian
menggunakan analisis SWOT pada faktor internal dan eksternal menyatakan
bahwa BPRS Adam Bengkulu berada pada posisi kuadran 1 (positif) yang mana
menunjukan bahwa perusahaan memiliki kekuatan dari faktor internalnya dan
memiliki peluang yang bagus dari faktor eksternalnya. Matriks SWOT
menghasilkan empat alternatif strategi yaitu Strategi SO, mempertahankan dan
meningkatkan kualitas produk serta mempertahankan kualitas pelayanan terhadap
konsumen, Strategi ST, Mempertahankan ciri khas atau kelebihan yang dimiliki
produk tabungan wadiah pelajar, Strategi WO, Menambah jumlah SDM dan
meningkatkan kualitas SDM yang berkompeten dibidang pemasaran, Strategi WT,
melakukan sosialisasi lebih aktif dan melakukan promosi pemasaran secara terus
menerus terhadap produk tabungan wadiah pelajar serta meningkatkan fasilitas
berbasis teknologi yang dapat memudahkan akses bagi nasabah.
Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Tabungan Wadiah Pelajar, Analisis SWOT
ix
ABSTRACT
Marketing Strategy For BPRS Student Wadiah Student Savings From BPRS
Adam Bengkulu in Increasing Customers with SWOT Analysis
(Study of BPRS Adam, Bengkulu City)
By Nina Julyani, NIM 1611140185
The purpose of this study was to see how the marketing strategy and
implementation of the SWOT analysis carried out by BPRS Adam Bengkulu to
increase customers in using student wadiah savings products. To reveal this
problem in depth and thoroughly, researchers used qualitative research with a
qualitative descriptive approach. This qualitative descriptive study aims to see
how the marketing strategy and the application of the SWOT analysis to the
wadiah savings products of BPRS Adam Bengkulu students. Data collection was
carried out using observation, observation, observation and literature. The
informants in this study were employees of BPRS Adam Bengkulu who consisted
of the Marketing Department and Senior Legal. Based on the research, it was
found that the marketing strategy of the wadiah savings product for students of
BPRS Adam Bengkulu in increasing the number of customers used segmentation,
targeting and positioning. In addition, in marketing its products a marketing mix
strategy (marketing mix) is applied which consists of the 4Ps, namely Product
Strategy (product), Price Strategy (price), Place Strategy (place) and Promotion
Strategy (promotion). The results of the study using SWOT analysis on internal
and external factors state that BPRS Adam Bengkulu is in a quadrant 1 (positive)
position which indicates that the company has strength from its internal factors
and has good opportunities from external factors. The SWOT matrix produces
four alternative strategies, namely the SO Strategy, maintaining and improving
product quality and maintaining the quality of service to consumers, ST Strategy,
Maintaining the characteristics or advantages of student wadiah savings products,
WO Strategies, increasing the number of human resources and increasing the
quality of human resources who are competent in marketing , WT strategy, to
conduct more active outreach and continuous marketing promotion of student
wadiah products savings as well as improving technology-based facilities that can
facilitate access for customers.
Keywords: Marketing Strategy, Wadiah Student Savings, SWOT Analysis
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-
NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi
Pemasaran Produk Tabungan Wadiah Pelajar BPRS Adam Bengkulu Dalam
Meningkatkan Nasabah Dengan Analisis SWOT (Studi BPRS Adam Kota
Bengkulu) ”. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan pada junjungan
kita Nabi besar Muhamad SAW yang menjadi uswatun hasanah bagi kita semua.
Amin
Penyusunan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat guna untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E) pada Program Studi Perbankan
Syariah, Jurusan Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Dalam proses penyusunan skripsi ini,
penulis mengucapkan rasa terima kasih teriring doa semoga menjadi amal ibadah
dan mendapat balasan dari Allah SWT, kepada:
1. Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag, M.H, selaku Rektor IAIN Bengkulu
2. Dr. Asnaini, MA, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN Bengkulu
3. Desi Isnaini, MA, selaku ketua Jurusan Ekonomi Islam Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Bengkulu yang telah membagikan ilmunya.
4. Yosy Arisandy, M.M, ketua Prodi Perbankan Syariah yang telah memberikan
ilmu dan bimbingannya
5. Andang Sunarto, Ph. D selaku Pembimbing I yang telah membimbing saya
dalam pembuatan skripsi ini serta memberikan semangat, arahan dan motivasi
kepada saya.
6. Yenti Sumarni, M.M selaku pembimbing II yang banyak mengajarkanku dan
dengan sabar membimbing saya dalam memberikan arah pembuatan skripsi
ini.
7. Kedua Orang Tuaku yang menjadi penyemangat dan yang telah mendukung
saya sepenuhnya baik materil maupun doa yang tak pernah putus mendoakan
anaknya dalam perjuangan mencapai gelar S.E
xi
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu
yang telah mengajar dan membimbing serta memberikan berbagai ilmunya
dengan penuh keikhlasan.
9. Staf Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu yang telah
memberikan pelayanan dengan baik dalam hal administrasi.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak
kelemahan dan kekurangan dari berbagai segi. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
penulis kedepan.
Bengkulu, Agustus 2020 M
Dzulhijah 1441 H
Nina Julyani
NIM. 1611140185
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi
ABSTRAK ................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
D. Kegunaan Penelitia n.......................................................................... 7
E. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 8
F. Metode Penelitian............................................................................. 13
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................. 13
2. Waktu dan Lokasi Penelitian ....................................................... 14
3. Informan Penelitian ..................................................................... 14
4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...................................... 15
5. Teknik Analisis Data ................................................................... 17
6. Sistematika Penulisan .................................................................. 18
BAB II KAJIAN TEORI
A. Strategi Pemasaran ........................................................................... 20
1. Pengertian Strategi ..................................................................... 20
2. Pengertian Pemasaran Bank ....................................................... 21
3. Pengertian Strategi Pemasaran ................................................... 25
xiii
4. Tujuan Strategi Pemasaran ......................................................... 26
5. Konsep Dasar Strategi Pemasaran ............................................. 27
6. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) .......................................... 34
7. Lingkungan Pemasaran Bank ..................................................... 40
B. Tabungan Wadiah Pelajar ................................................................ 41
1. Pengertian Tabungan .................................................................. 41
2. Pengertian Tabungan Wadiah .................................................... 42
3. Landasan Hukum Wadiah dalam Praktik Perbankan Syariah.... 43
4. Implementasi Prinsip Wadiah dalam Produk Tabungan ............ 46
C. Analisis SWOT ................................................................................ 47
1. Pengertian Analisis SWOT ........................................................ 47
2. Komponen Analisis SWOT........................................................ 49
3. Tahapan Analisis SWOT............................................................ 50
D. Bank Pembiyaan Rakyat Syariah ..................................................... 54
1. Sejarah Bank Pembiyaan Rakyat Syariah .................................. 54
2. Tujuan dan Strategi Usaha Bank Pembiyaan Rakyat Syariah ... 55
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah PT. BPRS Adam Bengkulu ................................................. 56
B. Visi dan Misi PT. BPRS Adam Bengkulu ....................................... 56
C. Produk-produk PT. BPRS Adam Bengkulu ..................................... 57
D. Struktur Organisasi PT. BPRS Adam Bengkulu .............................. 60
E. Gambaran Umum Informan Penelitian ............................................ 61
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 62
1. Strategi Pemasaran yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu
Dalam Memasarkan Produk Tabungan Wadiah Pelajar .............. 61
2. Analisis SWOT BPRS Adam Bengkulu Dalam Meningkatkan
Nasabah ....................................................................................... 68
B. Pembahasan ...................................................................................... 70
1. Strategi Pemasaran yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu
Dalam Memasarkan Produk Tabungan Wadiah Pelajar ............... 70
xiv
2. Penerapan Analisis SWOT BPRS Adam Bengkulu
Dalam Meningkatkan Nasabah ..................................................... 75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 86
B. Saran .................................................................................................. 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Matriks SWOT ............................................................................... 53
Tabel 3.1 : Gambaran Umum Penelitian .......................................................... 61
Tabel 4.1 : Analisis SWOT .............................................................................. 68
Tabel 4.2 : IFAS ( Internal Factor Analysis Summary ) .................................. 78
Tabel 4.3 : EFAS ( External Factor Analysis Summary ) ................................ 79
Tabel 4.4 : Matriks SWOT ................................................................................ 82
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Diagram Analisis SWOT ........................................................... 51
Gambar 3.1 : Struktur organisasi BPRS Adam Bengkulu ............................... 60
Gambar 4.1 : Diagram Analisis SWOT ........................................................... 81
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar ACC Judul
Lampiran 2 : Plagiarism Scan Report
Lampiran 3 : Lembar Daftar Hadir Seminar Proposal
Lampiran 4 : Lembar Catatan Perbaikan Proposal
Lampiran 5 : Lembar Halaman Pengesahan Penunjukkan Pembimbing
Lampiran 6 : SK Pembimbing
Lampiran 7 : Lembar Pedoman Wawancara
Lampiran 8 : Lembar Pengesahan Pengajuan Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 : Surat Pemohonan Izin Penelitian
Lampiran 10 : Surat Rekomendasi Penelitian
Lampiran 11 : Lembar Surat Selesai Penelitian
Lampiran 12 : Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 13 : Surat Pernyataan Plagiasi
Lampiran 14 : Lembar Saran Penguji
Lampiran 15 : Lembar Foto Dokumentasi Wawancara
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang
kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa
bank lainnya. Sedangkan menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998
tanggal 10 November 1998 perbankan adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan tarap hidup masyarakat banyak. 1
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia sudah sangat signifikan
melihat peningkatan peminat yang semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Hal ini jelas sangat berdampak baik serta harus tetap dipertahankan terlebih
harus banyak melakukan sosialisasi agar masyarakat mengetahui dengan jelas
bagaimana keunggulan yang ada pada sistem perbankan syariah. Banyak
masyarakat yang belum mengerti bagaimana konsep kerja produk pada
perbankan syariah khususnya pada produk tabungan. Maka hal terpenting
yang baik dilakukan oleh bank adalah mengenalkan nama produk agar
masyarakat mudah mengenal serta mengingatnya, hal ini karena produk yang
ditawarkan mempersentasikan keseluruhan persepsi terhadap produk yang
ditawarkan. Untuk itu suatu perusahaan perbankan syariah harus menyusun
1 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2006), h. 12
2
konsep yang strategis yang dapat bertahan terhadap persaingan dengan
produk-produk lain yang ditawarkan. 2
Strategi merupakan proses penetapan misi, visi dan tujuan organisasi
atau perusahaan, serta pengembangan kebijakan dan program pelaksanaan
untuk mencapainya. Strategi sebenarnya merupakan pemilihan yang
dilakukan, sebagai upaya untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan yang
telah ditetapkan. Keputasan strategi merupakan keputusan yang berkenaan
dengan pengembangan organisasi perusahaan jangka panjang, dalam rangka
peningkatan kompetensi yang nyata berbeda dari organisasi perusahaan
tersebut. Strategi perusahaan merupakan konsep keputusan yang berorientasi,
terpusat dan terintegrasi, serta juga berorientasi pada eksternal yang
menekankan bagaimana organisasi menjalankan aktivitas bisnisnya untuk
mencapai tujuan.
Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan
juga membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya. Oleh
karena itu, diperlukan suatu strategi pemasaran dalam usaha untuk
meningkatkan produk yang berkualitas dengan mengukur kemampuan
perusahaan dalam memasarkan produk dan layanan pada pelanggan. Dalam
melakukan pemasaran, bank memiliki beberapa sasaran yang hendak dicapai.
Artinya nilai penting pemasaran bank terletak dari tujuan yang ingin dicapai
tersebut, seperti dalam hal meningkatkan mutu pelayanan dan menyediakan
ragam produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Untuk
2 Sofjan Assauri, Strategic Management, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 3
3
mencapai sasaran tersebut maka setiap bank harus memulai melakukan
perencanaan pemasaran secara baik. Untuk mengetahui keinginan dan
kebutuhan nasabah, maka bank perlu melakukan riset pemasaran dan memiliki
sistem informasi pemasaran yang baik. Dengan melakukan riset pemasaran
paling tidak dapat diketahui keinginan dan kebutuhan nasabah. Dengan
demikian bank dapat menciptakan produk yang diinginkan dan dibutuhkan
nasabah.3
Setiap bank-bank syariah mempunyai bermacam-macam produk yang
ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Di dalam menawarkan
produknya maka terjadi persaingan antara bank-bank syariah sehingga perlu
adanya strategi didalam pemasaran masing-masing bank tersebut. Hal ini
dilakukan agar masyarakat mengetahui dan berminat untuk mengambil
manfaat dari produk-produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhannya.
Seperti BPRS Adam Bengkulu yang memiliki produk Tabungan Wadiah
Pelajar, yaitu produk yang diperuntukan untuk anak sekolah dasar.
Pemasaran bank adalah suatu proses perecanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa-
jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, dan
kepuasan nasabahnya. Dari pengertian di atas dapat diuraikan bahwa
manajeman pemasaran bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan.
3 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2006), h. 164 - 169
4
Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi
profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan
sudah merupakan suatu keharusan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan
diharapkan kebutuhan dan keinginan pelanggannya akan tercapai. Oleh karena
itu bagi dunia perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya secara
terpadu dan terus-menerus melakukan riset pasar. Pemasaran harus dikelola
secara profesional, sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan akan segera
terpenuhi dan terpuaskan.4
Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan
menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan
yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu
perusahaan. Strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas
dan terarah tentang apa yang akan dilakukan..
Bank dalam perkembangannya pasti memiliki kekuatan dan
kelemahan. Untuk menilai kekuatan dan kelemahan tersebut dapat dilakukan
dengan melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT dilakukan untuk
menganalisa kekuatan, kelemahan, serta keunggulan kompetitif yang dimiliki
suatu perusahaan yang dilakukan melalui analisa terhadap kondisi internal dan
eksternal suatu perusahaan. Teknik analisis SWOT pada dasarnya merupakan
satu teknik untuk mengenali berbagai kondisi yang menjadi basis bagi
perencanaan strategi. 5
4 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 60-61
5 AB Susanto, Manajemen Strategik Komprehensif, (Jakarta: Erlangga, 2014), h. 131.
5
Agar masyarakat mengetahui produk-produk apa saja yang ada pada
bank, maka bank harus melakukan strategi pemasaran, salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah bank harus mempromosikan produk tersebut seluas
mungkin ke nasabah. Promosi merupakan kegiatan yang sama pentingnya
dengan ketiga kegiatan diatas, baik produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan
ini bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang
dimilikinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa promosi
jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank dan produknya. Oleh karena
itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik
calon nasabah yang baru.
Dari hasil observasi awal yang dilakukan dengan melakukan
wawancara kepada salah satu karyawan BPRS Adam Bengkulu yang bernama
Dedi Kurniawan bagian Staff Umum dan Personalia menyatakan bahwa
tabungan wadiah pelajar merupakan tabungan yang dikhususkan untuk anak-
anak sekolah dasar. Didalam melakukan strategi pemasaran oleh pihak BPRS
Adam Bengkulu masih terdapat hambatan atau permasalahan yang dihadapi
salah satunya terbatasnya karyawan atau pihak yang melakukan pemasaran ke
sekolah-sekolah yang membuat kegiatan pemasaran menjadi kurang efektif
sehingga pemasaran yang dilakukan hanya ke sekolah-sekolah yang sudah
bekerja sama saja dan sekolah-sekolah baru yang menjadi tujuan strategi
6
pemasaran selanjutnya menjadi terlupakan atau tertinggal.6 Selain melakukan
wawancara dengan bapak Dedi, peneliti juga melakukan wawancara dengan
bapak Dodi Susanto Bagian Marketing yang menyatakan bahwa produk
tabungan wadiah pelajar merupakan produk tabungan yang dikhususkan untuk
anak sekolah dasar dan produk ini pada umumnya hampir sama dengan
produk tabungan yang lainnya, hanya saja yang membedakan produk
Tabungan Wadiah Pelajar dengan yang lainnya adalah produk ini hanya
dikhusukan untuk anak sekolah dasar saja.7
Adapun alasan lain yang membuat penulis tertarik untuk melakukakn
penelitian ini adalah mengapa bank syariah hanya melakukan strategi
pemasaran ke sekolah-sekolah yang ada, sedangkan di setiap bank syariah
mempunyai produk yang dikhususkan untuk siswa-siswa atau pelajar. Akan
tetapi bank syariah hanya melakukan strategi pemasaran, sehingga para siswa
tidak mengetahui bahwa dibank syariah itu sendiri ada produk yang
dikhususkan bagi mereka, jika bank syariah tidak melakukan strategi
pemasaran bagaimana para siswa tahu bahwa di bank syariah memliki produk
yang dikhususkan untuk mereka.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Strategi Pemasaran Produk Tabungan Wadiah Pelajar
BPRS Adam Bengkulu Dalam Meningkatkan Nasabah Dengan Analisis
SWOT ( Studi Kasus BPRS Adam Bengkulu)”
6 Dedi Kurniawan, Bagian Staff Umum dan Personalia, Wawancara Pada Tanggal 07
Januari 2020, Pukul 10.15 WIB 7 Dodi Susanto, Bagian Marketing, Wawancara pada tanggal 28 September 2020, Pukul
09.30 WIB
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis menetapkan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh BPRS Adam Bengkulu
dalam memasarkan produk Tabungan Wadiah Pelajar ?
2. Bagaimana penerapan analisis SWOT BPRS Adam Bengkulu dalam
meningkatkan jumlah nasabah pada produk Tabungan Wadiah Pelajar ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh BPRS Adam
Bengkulu dalam memasarkan produk Tabungan Wadiah Pelajar.
2. Untuk mengetahui penerapan analisis SWOT BPRS Adam Bengkulu dalam
meningkatkan jumlah nasabah pada produk Tabungan Wadiah Pelajar.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan tambahan
informasi khususnya tentang bagaimana strategi yang digunakan Bank
Syariah Adam dalam memasarkan produk tabungan wadiah pelajar dan
juga diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan terutama tentang strategi pemasaran.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi peneliti sebagai wahana aplikasi ilmu yang didapat selama kuliah.
8
b. Bagi kampus, khususnya Mahasiswa FEBI IAIN Bengkulu di harapkan
dapat memberikan informasi bagaimana startegi pemasaran yang baik
dalam memasarkan produk yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
c. Bagi BPRS Adam dapat dijadikan sebagai acuan atau bahan
pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan terkait strategi yang
digunakan dalam memasarkan produk-produknya.
d. Bagi pihak lain, sebagai bahan bacaan untuk memberikan wawasan dan
informasi untuk penelitian selanjutnya.
E. Penelitian Terdahulu
1. Skripsi Metty Novianti yang berjudul “Strategi Pemasaran Terhadap
Produk KPR BTN Sejahtera IB di BTN Syariah Ditinjau Dari Analisis
SWOT Studi Kasus Pada BTN Syariah Kantor Cabang Semarang”.8
Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Kantor
Cabang Syariah Semarang dengan menggunakan metode penelitian
deskriptif, yaitu dengan cara penulis menggambarkan permasalahan
dengan didasari oleh data-data yang ada kemudian dianalisis lebih lanjut
untuk kemudian ditarik kesimpulan. Dari hasil penlitian ini, Bank BTN
Kantor Cabang Syariah Semarang dalam memasarkan produk KPR
menggunakan strategi analisis yang telah dikombinasikan antara dua
faktor ekternal dan internal yaitu ke dalam sebuah Matrix SWOT.
8 Metty Novianti, Strategi Pemasaran Terhadap Produk KPR BTN Sejahtera IB di BTN
Syariah Ditinjau Dari Analisis SWOT Studi Kasus Pada BTN Syariah Kantor Cabang Semarang,
D3 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang Tahun 2016,
Diakses pada tanggal 18 Desember 2019, pukul 08.00 WIB
9
Persamaan yang dimiliki dalam penelitian terdahulu dengan
penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah sama-sama melakukan
penelitian tentang strategi pemasaran produk tabungan. Sedangkan
perbedaan penelitian terdahulu dengan peneliti yang akan dilakukan
adalah dalam penelitian terdahulu peneliti melakukan penelitian tentang
strategi pemasaran terhadap produk KPR BTN Sejahtera iB di BTN
Syariah sedangkan peneliti melakukan penelitian tentang strategi
pemasaran produk Tabungan Wadiah Pelajar.
2. Skripsi Denny Sarwany yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk
Tabungan Mabrur Junior Bank Syariah Mandiri Kcp Pondok Pinang “.9
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi pemasaran dan
implementasi seperti apa yang dilakukan Bank Syariah Mandiri KCP
Pondok Pinang dalam merekrut nasabah di dalam produk tabungan mabrur
junior, serta bagaimana hasil evaluasi yang terjadi dalam produk tabungan
mabrur junior ini dan langkah apa saja yang diambil dalam merekrut
masyarakat pada tahun pertama diluncurkannya produk tersebut. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang
mengorganisir semua data melalui observasi, wawancara dengan
memilihnya menjadi satu kesatuan yang dapat dikelola menjadi sumber
data yang dianggap penting untuk dipelajari serta memutuskan hal apa saja
9 Denny Sarwany, Strategi Pemasaran Produk Tabungan Mabrur Junior Bank Syariah
KCP Pondok Pinang, Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015, Diakses pada
tanggal 18 Desember 2019, pukul 08.00 WIB
10
yang perlu diperbaiki dari hasil evaluasi yang terjadi di Bank Syariah
Mandiri KCP Pondok Pinang di dalam produk tabugan mabru junior.
Persamaan yang dimiliki dalam penelitian terdahulu dengan
penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah sama-sama melakukan
penelitian tentang strategi pemasaran produk tabungan. Sedangkan
perbedaan penelitian terdahulu dengan peneliti yang akan dilakukan adalah
dalam penelitian terdahulu peneliti melakukan penelitian tentang strategi
pemasaran pada produk Tabungan Mabrur Junior untuk menarik minat
nasabah sedangkan peneliti melakukan penelitian tentang strategi
pemasaran produk Tabungan Wadiah Pelajar dalam meningkatkan nasabah
dengan menggunakan analisis SWOT.
3. Skripsi Annisa Tiari Fitri yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran
Produk Simpanan Wadi’ah Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Dengan
Metode Swot (Strenght, Weakness, Opportunity Dan Threat) (Studi Pada
BPRS Metro Madani Cabang Jatimulyo Lampung Selatan)”.10
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran produk simpanan
wadi’ah dalam meningkatkan jumlah nasabah di BPRS Metro Madani
cabang Jatimulyo Lampung Selatan dan untuk mengetahui penerapan
SWOT BPRS Metro Madani cabang Jatimulyo Lampung Selatan dalam
meningkatkan jumlah nasabah pada produk simpanan wadi’ah. Metode
dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan
10
Annisa Tiari Fitri, Analisis Strategi Pemasaran Produk Simpanan Wadi’ah
DalamMeningkatkan Jumlah Nasabah Dengan Metode SWOT, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Thun 2018, Diakses pada tanggal 18 Desember
2019, pukul 08.10 WIB
11
diperkaya dengan data kepustakaan. Sifat penelitian ini adalah deskriptif
analisis dengan sumber data yaitu primer dan data sekunder. Pengumpulan
data dilakukan menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan
kuesioner. Sedangkan analisis data dilakukan dengan pendekatan berfikir
induktif.
Persamaan yang dimiliki dalam penelitian terdahulu dengan penelitian
yang akan dilakukan peneliti adalah sama-sama melakukan penelitian
tentang strategi pemasaran produk tabungan. Sedangkan perbedaan
penelitian terdahulu dengan peneliti yang akan dilakukan adalah dalam
penelitian terdahulu peneliti melakukan penelitian tentang strategi
pemasaran pada produk tabungan Simpanan Wadiah dalam meningkatkan
jumlah nasabah dengan metode SWOT sedangkan peneliti melakukan
penelitian tentang strategi pemasaran produk Tabungan Wadiah Pelajar.
4. Jurnal R. Ajeng Entaresmen dan Desy Putri Pertiwi melakukan penelitian
yang berjudul “Strategi Pemasaran Terhadap Penjualan Produk Tabungan
Ib Hasanah Di PT. Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang X”.11
Perbankan Islam dikenal sebagai Perbankan Islam, yang pada awalnya
dikembangkan sebagai tanggapan dari sekelompok ekonom dan praktisi
yang berbasis syariah. Perumusan penelitian ini adalah bagaimana
penerapan strategi pemasaran pada penjualan produk tabungan iB Hasanah
di Kantor Cabang BNI Syariah X dan kendala yang terjadi dalam
menerapkan strategi pemasaran dalam penjualan produk tabungan iB
11
R. Ajeng Entaresmen dan Desy Putri Pertiwi. Strategi Pemasaran Terhadap Penjualan
Produk Tabungan Ib Hasanah Di PT. Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang, Jurnal
12
Hasanah di Kantor Cabang Syariah BNI X. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif penelitian kualitatif yang menggambarkan hubungan
antara fenomena yang diteliti, secara sistematis, tepat waktu dan dapat
diandalkan.
Persamaan yang dimiliki dalam penelitian terdahulu dengan
penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah sama-sama melakukan
penelitian tentang strategi pemasaran produk tabungan. Sedangkan
perbedaan penelitian terdahulu dengan peneliti yang akan dilakukan
adalah dalam penelitian terdahulu peneliti melakukan penelitian tentang
strategi pemasaran terhadap tingkat penjualan produk tabungan sedangkan
peneliti melakukan penelitian tentang strategi pemasaran produk Tabungan
Wadiah Pelajar
5. Jurnal Hery Heryanto melakukan penelitian yang berjudu “Effect of
Marketing Strategy on Customer Loyalty Bajapuik Savings at PT. BPR
Berok Gunung Pangilun Padang. International Journal of Lean Thinking”.
Penelitian ini berusaha untuk melihat apakah strategi pemasaran produk,
harga, dan lokasi serta pada saat promosi akan mempengaruhi loyalitas
pelanggan bajapuik tabungan pada PT.BPR Berok Gunung Pangilun
Padang. Penelitian ini menggunakan data primer. Pendekatan yang
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah analisis regresi
berganda, uji t dan uji anova. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
13
terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel Strategi Pemasaran
dengan Loyalitas Pelanggan.12
Persamaan yang dimiliki dalam penelitian terdahulu dengan
penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah sama-sama melakukan
penelitian tentang strategi pemasaran produk tabungan. Sedangkan
perbedaan penelitian terdahulu dengan peneliti yang akan dilakukan adalah
dalam penelitian terdahulu peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh
strategi pemasaran terhadap loyalitas pelanggan sedangkan peneliti
melakukan penelitian tentang strategi pemasaran produk Tabungan Wadiah
Pelajar.
F. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
a. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan bentuk penelitian sosial yang
menggunakan format deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau
berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi
objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan
sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang
kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu.13
Berdasarkan pernyataan di
12
Hery Haryanto, Effect of Marketing Strategy on Customer Loyalty Bajapuik Savings at
PT. BPR Berok Gunung Pangilun Padang. International Journal of Lean Thinking. Volume 2,
Issue 1 (June 2011, Diakses pada tanggal 18 Desember 2019, Pukul 08.17 WIB 13
M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 68.
14
atas, penulis simpulkan bahwa jenis penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif.
b. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu jenis
penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur
statistik atau bentuk hitungan lainnya. Metode kualitatif adalah suatu
pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan
mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata
berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang
diperoleh dari situasi yang alamiah.14
2. Waktu dan Lokasi Penelitian
a. Waktu Penelitian
Waktu kegiatan penelitian dimulai pada bulan Februari 2020 sampai
bulan Desember 2020.
b. Lokasi Penelitian
Penulis melakukan penelitian di Bank Pembiyaan Rakyat Syariah
(BPRS) Adam di JL Kapt Tendean KM 6.5 No 29 RT.02 RW.01 Kota
Bengkulu.
3. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling atau
berdasarkan kriteria yang ditentukan peneliti. Adapun kriteria tersebut
yaitu informan yang memahami tentang Strategi Pemasaran pada Bank
14
Djam’man Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Alfabeta, 2017), h. 23
15
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Adam Kota Bengkulu sebanyak 5
orang informan yaitu 3 orang bagian marketing, senior legal dan staff
funding.
4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a. Sumber Data
Adapun data yang digunakan dalam penilitian ini menggunakan dua
sumber data, yaitu:
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer
atau sumber pertama di lapangan. Dalam penelitian ini sumber data
diperoleh secara langsung dari Bank Pembiyaan Rakyat Syariah
(BPRS) Adam kota Bengkulu. Untuk memperoleh data primer ini,
penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak bank.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua
atau sumber sekunder. Dalam penelitian ini sumber data diperoleh
dari buku-buku perpustakaan, internet , jurnal, penelitian terdahulu
dan sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas.
16
b. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dikumpulkan atau yang digunakan
dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik sebagai berikut:
1) Observasi
Metode observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek
untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya
dalam upaya mengumpulkan data penelitian.15
2) Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan responden atau orang diwawancarai.16
Dalam
penelitian ini penulis melakukan wawancara langsung kepada pihak
BPRS Adam Bengkulu yang memahami tentang strategi pemasaran
produk Tabungan Wadiah Pelajar.
3) Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumentasi yang berbentuk tulisan
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan dan biograpi.
Dokumentasi yang berbentuk gambar, misalnya gambar foto,
15
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Prenamedia
Group, 2013), h.142-143 16
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Alfabeta, 2017), h. 129
17
gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumentasi yang berbentuk
lisan, misalnya rekaman gaya bicara dalam berbahasa.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses pengumpulan data secara sistematis
untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan.
a. Reduksi Data (Reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
Dengan demikian data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan. Pada tahap
ini peneliti melakukan pengumpulan data mengenai bagaimana strategi
pemasaran yang dilakukan serta pengumpulan data mengenai lingkungan
internal dan eksternal yang ada pada BPRS Adam Bengkulu meliputi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
b. Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.
Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering digunakan
dalam menyajikan data pada penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif.17
Pada tahap ini data yang diperoleh mengenai bagaimana
strategi pemasaran yang dilakukan meliputi segmentasi, targeting,
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA,
2018), h. 247-249
18
posisioning serta bauran pemasaran (marketing mix) dan faktor internal
dan ekternal BPRS Adam Bengkulu yang disajikan dalam bentuk tabel
Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan External Factor Analysisi
Summary (EFAS).
c. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori.18
G. Sistematika Penulisan
Untuk lebih memudahkan dan memahami isi dari skripsi ini secara
keseluruhan, penulis membuat sistematika penulisan atau garis besar dari
penulisan skipsi ini yang terbagi atas lima bab dengan masing-masing
diuraikan sebagai berikut :
BAB I
Pendahuluan merupakan bagian yang menjelaskan latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, penelitian terdahulu,
metodelogi penelitian dan sistematika penulisan
BAB II
Kajian teori merupakan bagian yang menjelaskan teori yang berhubungan
dengan penelitian yaitu berisi tentang teori strategi pemasaran, analisis
18
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Alfabeta, 2017), h. 220
19
SWOT, Tabungan Wadiah Pelajar dan teori Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah.
BAB III
Gambaran umum objek BPRS Adam Bengkulu yang meliputi sejarah, visi
misi, produk, struktur organisasi dan gambaran umum penelitian.
BAB IV
Hasil dan pembahasan merupakan bagian yang menjelaskan deskripsi objek
penelitian, analisis data dan pembahasan.
BAB V
Penutup merupakan bagian terakhir dalam penelitian skripsi. Bagian ini
memuat kesimpulan dan saran.
20
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi
Istilah strategi dirumuskan sebagai suatu tujuan yang ingin dicapai,
upaya untuk mengkomunikasikan yang akan dikerjakan, oleh siapa yang
mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya, serta kepada siapa saja
hal-hal tersebut dikomunikasikan dan juga perlu dipahami mengapa hasil
kinerja tersebut dinilai. Strategi sebenarnya merupakan pemilihan yang
dilakukan secara matang atas serangkaian tindakan atau cara yang
dilakukan, sebagai upaya untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang
telah ditetapkan. Oleh karena itu, istilah strategi sering pula dirumuskan
sebagai suatu rangkaian tindakan atau cara yang dilakukan oleh suatu
organisasi, dalam rangka upaya organisasi itu untuk mencapai suatu kinerja
yang baik.19
Griffin mendefinisikan strategi sebagai rencana komprehensif untuk
mencapai tujuan organisasi. Tidak hanya sekedar mencapai tujuan, akan
tetapi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan
organisasi di lingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan
aktivitasnya.20
Strategi merupakan suatu peralatan komunikasi, dimana orang strategis
harus berupaya untuk meyakinkan bahwa orang yang tepatlah yang dapat
19
Sofjan Assauri, Stategic Management, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 3 20
Ernie Tisnawati dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2005),h.132
21
mengetahui apa maksud dan tujuan dari organisasinya, serta bagaimana hal
tersebut ditempatkan dalam pelaksanaan aksinya, atau direalisasikannya.
a. Fungsi Dari Strategi
Fungsi dari strategi pada dasarnya adalah berupaya agar strategi
yang disusun dapat diimplementasikan secara efektif. Untuk itu, terdapat
enam fungsi yang harus dilakukan, yaitu:
1. Mengkomunikasikan suatu maksud (visi) yang ingin dicapai kepada
orang lain.
2. Menghubungkan atau mengaitkan kekuatan atau keunggulan
organisasi/perusahaan dengan peluang dari lingkungannya.
3. Memanfaatkan atau mengeksploitasi keberhasilan dan kesuksesan
yang didapat sekarang, sekaligus menyelididki adanya peluang-
peluang baru.
4. Menghasilkan dan membangkitkan sumber-sumber daya yang lebih
banyak dari yang digunakan sekarang.
5. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan atau aktivitas
organisasi/perusahaan ke depan.
6. Menanggapi serta bereaksi atas keadaan yang baru dihadapi
sepanjang waktu.21
2. Pengertian Pemasaran Bank
Secara umum pengertian manajemen pemasaran bank adalah suatu
proses perecanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan
21
Sofjan Assauri, Stategic Management, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 7
22
menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa-jasa keuangan lainnya
dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan nasabahnya.
Dari pengertian di atas dapat diuraikan bahwa manajeman pemasaran
bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para
nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk simpanan
(giro, tabungan dan deposito), pinjaman (kredit) atau jasa-jasa bank
lainnya.
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang
berorientasi profit maupun usha-usaha sosial. Pentingnya pemasaran
dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat
akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan
semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga dilakukan
dalam rangka menghadapi pesaing yang dari waktu ke waktu semakin
meningkat.
Kegiatan pemasaran dilakukan suatu perusahaan memiliki beberapa
tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan
jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya untuk merebut konsumen
terutama untuk produk yang baru diluncurkan. Sedangkan dalam jangka
panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-produk yang sudah ada
agar tetap eksis.22
Bagi dunia perbankan yang merupakan bandan usaha yang
berorientasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan
22
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), h. 168-169
23
utama dan sudah merupakan suatu keharusan. Tanpa kegiatan pemasaran
jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelanggannya akan tercapai.
Oleh karena itu bagi dunia perbankan perlu mengemas kegiatan
pemasarannya secara terpadau dan terus-menerus melakukan riset pasar.23
Pemasaran harus dikelola secara profesional, sehingga kebutuhan dan
keinginan pelanggan akan segera terpenuhi dan terpuaskan. Pengelolaan
pemasaran bank yang profesional inilah yang disebut dengan manajemen
pemasaran bank.
a. Konsep-konsep Pemasaran
Ada 5 konsep dalam pemasaran di mana setiap konsep dapat
dijadikan landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan. Adapun
konsep-konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Konsep Produksi
Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk
yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh
karenannya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan
efisiensi produksi dan efisiensi distribusi.24
2. Konsep Produk
Konsep ini berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi
produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta
keistimewaan yang mencolok. Konsep produk merupakan konsep
23
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Perdana Media, 2004), h. 60 24
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), h172
24
yang menekankan kepada kualitas, penampilan dan ciri-ciri yang
baik.
3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan berpikir bahwa konsumen tidak akan membeli
cukup banyak produk terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha
promosi dan penjualan yang kokoh. Dalam konsep ini kegiatan
pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usaha promosi
yang gencar.
4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran
organisasi tergantu pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif
dan lebih efisien dari yang dilakuakn pesaing.25
5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Merupakan konsep yang bersifat kemasyarakatan, konsep ini
menekankan kepada penentuan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar
serta memberikan kepuasan, sehingga memberikan kesejahteraan
konsumen dan masyarakat.26
Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk diaplikasikan
adalah konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan atau paling tidak
menggunakan konsep pemasaran. Dalam kedua konsep itu jelas tertuang
bahwa pelanggan benar-benar harus diperhatikan. Tujuannya adalah agar
25
Kasmir, Manajemen Perbankan…, h. 172-173 26
Kasmir, Manajemen Perbankan…, h. 173
25
pelanggan tetap setia menggunakan produk atau jasa-jasa yang
dihasilkan oleh bank.27
3. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah salah satu cara memenangkan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan baik itu untuk perusahaan yang
memproduksi barang atau jasa. Strategi pemasaran dapat dipandang sebagai
salah satu dasar yang dipakai dalam menyusun perencanaan perusahaan
secara menyeluruh. Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan
sasaran, kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan serta
lokasinya.28
Menurut Chandra strategi pemasaran merupakan rencana yang
menjabarkan ekspetasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau
program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di
pasar sasaran tertentu. Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan
pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk,
diantaranya dalam hal mengubah harga, memodifikasi kampanye iklan,
merancang promosi khusus, menentukan pilihan saluran distribusi dan
sebagainya.29
Menurut Hasan strategi pemasaran merupakan bagian integral dari
strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu
27
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Perdana Media, 2004), h. 68-70 28
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Jakarta:
ALFABETA, cv, 2010), h. 83 29
Dimas Handika Wibowo, Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya
Saing UMKM, Vol. 29 No.1 Desember 2015
26
organisasi bisnis. Dengan adanya strategi pemasaran, maka implementasi
program dalam mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan secara aktif,
sadar dan rasional.
Strategi pemasaran bagi setiap perusahaan khususnya bank syariah
dapat berfungsi sebagai berikut:
a. Sebagai upaya untuk membedakan dirinya dari pesaing dengan
menggunakan kekuatan korporat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
yang lebih baik dalam lingkungan tertentu.
b. Sebagai kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan
bisnis, memberikan kesatuan arah bagi semua mitra internal perusahaan.
c. Sebagai pedoman dalam mengalokasikan sumber daya dan usaha
organisasi.
d. Sebagai alat fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan dalam
melayani pasar sasaran.
4. Tujuan Strategi Pemasaran
Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan atau badan usaha
tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Secara umum tujuan
pemasaran bank adalah untuk :
a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan
merangsa konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli
produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.30
30
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2006), h. 171
27
b. Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang
diinginkan nasabah.
c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan
berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan.
d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan
kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.31
5. Konsep Dasar Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan cara atau pendekatan utama yang
digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas pemasaran.
Sebelum dilakukan penyusunan strategi perusahaan perlu
mempertimbangkan secara cermat dan komprehensif berdasarkan informasi
penting yang dihasilakan. Terdapat tiga aktivitas strategi yang penting
dalam strategi pemasaran bank, yaitu:
a. Segmentasi Pasar
1. Pengertian Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan pembagian kelompok pembeli
yang memiliki perbedaan kebutuhan, karakteristik, ataupun perilaku
yang berbeda di dalam suatu pasar tertentu. Segmentasi pasar bisa
juga diartikan sebagai pengidentifikasian analisis perbedaan para
pembeli di pasar.32
Segmentasi menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong adalah
pembagian sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang
31
Kasmir, Pemasaran Bank…, h. 171 32
Nandan Limakrisna, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2017), h.
40
28
berbeda. Segmentasi pasar dapat dimaksudkan sebagai pembagian
pasar yang berbeda-beda (heterogen) menjadi kelompok-kelompok
pasar yang homogeny, di mana setiap kelompoknya bisa ditargetkan
untuk memasarkan suatu produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan,
ataupun karakteristik pembeli yang ada dipasar tersebut.
Adapun beberapa syarat segmentasi pasar yang efektif, yaitu:
1. Dapat diukur (Measurable), ukuran, daya beli, dan profil pasar
harus dapat diukur dengan tingkat tertentu.
2. Dapat dijangkau (Accessible), segmen pasar dapat dijangkau dan
dilayani secara efektif.
3. Cukup besar (Subtantial), segmentasai pasar cukup besar atau
cukup memberi laba yang dapat dilayani.
4. Dapat dibedakan (Differentiable), differentiable berarti segmen
tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5. Dapat dilaksanakan (Actionable), berarti segmen tersebut dapat
dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang memiliki
perusahaan.33
2. Manfaat Segmentasi Pasar
Berikut adalah manfaat dan tujuan segmentasi pasar, yaitu:
a. Pasar lebih mudah dibedakan
Sangat sulit bagi perusahaan untuk terus-menerus mengikuti
selera konsumen yang selalu berkembang di keadaan pasar yang
33
Nandan Limakrisna, Manajemen Pemasaran…, h. 40-41
29
heterogen. Oleh karenanya perusahaan cenderung mencari
kelompok konsumen yang sifatnya homogeny agar lebih mudah
untuk memahami selera konsumen, agar produk yang dihasilkan
perusahaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen sehingga produk yang dibuat pun dapat diterima dengan
baik oleh konsumen.
b. Pelayanan yang lebih baik
Ada empat hal penting yang diinginkan oleh konsumen dalam
memenuhi kebutuhannya, yaitu kualitas, harga, pelayanan, dan
ketepatan waktu. Namun dari keempat hal yang penting itu,
pelayanan merupakan hal yang paling dominan.34
c. Strategi pemasaran lebih terarah
Dengan melayani pasar yang sifatnya homogeny, maka dalam
merencanakan strategi pemasaran, penyususnan bauran pemasaran
(marketing mix) yang meliputi produk, harga, distribusi, dan
promosinya dapat lebih terarah dan lebih tajam.
d. Menemukan peluang baru
Perusahaan yang memiliki pemahaman atas segmen pasar
yang baik tentunya akan sampai pada titik di mana ia menemukan
peluang, meski peluang yang ditemukan tidak selalu besar.
34
Nandan Limakrisna, Manajemen Pemasaran…, h. 41
30
e. Faktor penentuan desain
Dengan adanya pemahaman terhadap kebutuhan segmen-
segmen pasar, maka pemasar dapat mendesain produk sesuai
dengan kebutuhan segmen tersebut dan desain yang dibuat pun
lebih responsive terhadap kebutahan pasar.
f. Strategi komunikasi lebih efektif
Komunikasi bisa menjadi efektif apabila komunikator tahu persis
siapa yang diajak berkomunikasi olehnya, apa kesukaan,
kebiasaan, latar belakang, dan lain sebagainya.
g. Melihat competitor dengan segmen yang sama
Dengan mengetahui siapa yang menjadi segmen bagi sebuah
perusahaan, tentuya perusahaan itu juga melihat apabila ada
perusahaan-perusahaan lain yang menawarkan produk atau jasa
yang sama, yang juga menargetkan segmen pasar yang sama
dengan yang ditargetnya dan kegiatan apa saja yang dilakukan
perusahaan-perusahaan lain untuk merebut perhatian pasar di
dalam usha memenuhi kebutuhan segmen pasar tersebut.35
h. Evaluasi target dan rencana bisnis
Setelah mengetahui siapa dan bagaimana karakteristik segmen
pasar yang di target, maka perusahaan bisa melakukan evaluasi
atas efektif tidaknya kegiatan pemasaran yang sudah dilakukan
selama periode tertentu, apakah sudah sesuai dengan karakteristik
35
Nandan Limakrisna, Manajemen Pemasaran…, h. 41-42
31
pasar yang ditargetnya dan juga perusahaan bisa mempelajari apa
yang lebih dan kurang dari strategi yang sudah berjalan, untuk
dibuat perencanaan bisnis selanjutnya di depan.
3. Prosedur Melakukan Segmentasi Pasar
Dalam mengidentifikasi segmen pasar, ada tiga tahap prosedur
yang harus dilakukan yaitu:
a. Tahap Survey
Pada tahap ini dilakukan wawancara kepada target segmen pasar
untuk mendapatkan pemahaman terhadap sikap, motivasi dan
perilaku konsumen. Pengumpulan data bisa dalam bentuk
kuesioner, dimana data kuesioner yang terkumpul bisa dijadikan
informasi atas atribut-atribut yang dibutuhkan.
b. Tahap Analisis
Di tahap ini, data yang mengandung variabel-variabel berkorelasi
tinggi dibuang, kemudian dilakukan analisis kelompok untuk
menghasilkan jumlah maksimum segmen yang berbeda.
c. Tahap Pembentukan
Di tahap ini dibentuklah kelompok berdasarkan perbedaan sikap,
perilaku, demografis, psikologis, psikografis dan pola media.36
b. Menentukan Pasar Sasaran atau Target Pasar
Setelah bank memahami berbagai macam segmen yang ada di pasar,
maka langkah berikutnya adalah menentukkan kelompok segmen yang
36
Nandan Limakrisna, Manajemen Pemasaran…, h. 42
32
akan dilayani. Untuk menentukan pasar sasaran ini, bank perlu
melakukan evaluasi tentang daya tarik pasar. Apakah suatu segmen
tesebut cukup besar dan dapat diakses oleh sumber daya yang dimiliki
perusahaan atau sebaliknya.
Dalam menentukan target pasar, langkah-langkah yang perlu
ditempuh sebelumnya, yaitu:
1. Menilai laba potensial dari berbagai segmen pasar. Suatu perusahaan
harus dapat memperkirakan besarnya penjualan, yang dapat dicapai
dan biaya yang timbul dalam pemasaran produk untuk segmen pasar
tersebut.
2. Menganalisis kesempatan yang diperoleh perusahaan dalam segmen
pasar tersebut, dan kemampuan perusahaan dalam melayaninya.
3. Mengkaji kemungkinan berhasilnya perusahaan dalam menguasai
serta mencapai target pasar dari segmen pasar tersebut. Hal ini
dilakukan melalui penilaian strategi pemasaran yang dijalankan.37
c. Melakukan Positioning (Penentuan Posisi)
Aspek penting dalam strategi yang menentukan keberhasilan
pemasaran produk dan jasa yang ditawarkan di pasar adalah positioning
atau pemosisian produk di pasar. Dalam positioning ini bank melalui
strateginya berusaha menanamkan kesan produk dan jasa yang
ditawarkn pada nasabah.38
Ketatnya persaingan antar bank, mendorong
37
Nandan Limakrisna, Manajemen Pemasaran…, h.47 38
Tatik Suryani, Manajemen Pemasaran Strategik Bank Di Era Global Menciptakan
Nilai Unggul Untuk Kepuasan Nasabah…, h. 38
33
bank melakukan positiong agar nasabah dapat membedakan keunggulan
produk dan jasa yang ditawarkan dibandingkan produk dan jasa yang
ditawarkan bank lain.39
Untuk memahami bagaimana penentuan posisi ini, maka perlu
diperhatikan beberapa aspek seperti di bawah ini.
a. Konsep Penentuan Posisi
Konsep penentuan posisi harus dihubungkan dengan kebutuhan
dan keinginan pembeli. Konsep ini dapat bersifat fungsional,
simbolis atau eksperiensial (berdasarkan pengalaman). Konsep
fungsional produk dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah
kebutuhan eksternal. Konsep simbolis berhubungan dengan keadaan
internal pembeli, yakni kebutuhan bagi pengembangan diri, posisi
peran, keanggotaan sebuah kelompok, atau identitas ego. 40
b. Atribut Diferensiasi Utama
Diferensiasi merupakan tindakan merancang satu set (rangkaian)
perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan
dari penawaran pesaing. Untuk melakukan deferensiasi tersebut,
pemasaran harus memperhatikan atribut diferensiasi utama, yaitu:
a. Diferensiasi produk yang kompetitif mengacu pada keistimewaan,
kualitas kinerja, kualitas kesuaian, daya tahan, keandalan dan
mudah diperbaiki.
39
Tatik Suryani, Manajemen Pemasaran Strategik Bank Di Era Global Menciptakan
Nilai Unggul Untuk Kepuasan Nasabah…, h. 38
40
Iwan Purwanto, Manajemen Strategi, (Bandung: CV. Yrama Widya, 2006), h.155
34
b. Diferensiasi pelayanan yang kompetitif mengacu pada kemudahan
pesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan,
konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan.
c. Diferensiasi personil yang kompetitif mengacu pada kemampuan,
kesopanan, kredibilitas, cepat tanggap, dan komunikasi.
d. Diferensiasi saluran, dilakukan melalui cara mereka membentuk
saluran distribusi yang terjangkau dan kinerja saluran distribusi
yang baik.
e. Diferensiasi citra yang kompetitif mengacu pada karakter produk
dan usulan nilai, menyampaikan pesan dengan cara yang khas,
sehingga mampu mengembangkan kekuatan pemikiran maupun
keinginan pembeli.
c. Efektifitas Penentuan Posisi
Efektifitas dari penentuan posisi dapat dilihat dari hasil yang
ditimbulkan oleh strategi penentuan posisi itu sendiri dalam hal
penjualan, pangsa pasar, kontribusi profit, tingkat pertumbuhan,
kepuasan konsumen, dan hasil keunggulan bersaing lainnya.41
6. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) merupakan kegiatan pemasaran
yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara
bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu
sendiri.
41
Iwan Purwanto, Manajemen Strategi…, h. 156
35
a. Strategi Produk Bank (Product)
Produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal
memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh
konsumen. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan produk, maka
konsumen harus mengorbankan sesuatu sebagai balas jasanya, misalnya
dengan cara pembelian. 42
Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam
mengembangkan suatu produk, sebagai berikut:
a. Penentuan Logo dan Moto
Logo merupakan ciri khas suatu bank, sedangkan moto merupakan
serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi perusahaan dalam
melayani masyarakat. Pertimbangan logo dan moto, sebagai berikut:
a. Logo dan moto harus memiliki arti (dalam arti positif).
b. Logo dan moto harus menarik perhatian.
c. Logo dan moto harus mudah diingat.43
2. Menciptakan Merk
Merk adalah suatu hal penting bagi konsumen untuk mengenal barang
atau jasa yang ditawarkan. Suatu merek agar mudah dikenal
masyarakat, maka penciptaanya harus mempertimbangkan faktor-
faktor, antara lain:
a. Mudah diingat.
b. Terkesan hebat dan modern.
42
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 136-141 43
Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, (Jakarta:
Kencana, 2016), h. 199
36
c. Memiliki arti (dalam arti positif)
d. Menarik perhatian.
3. Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia
perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau
jasa kepada para nasabah disamping juga sebagai pembungkus untuk
beberapa jenis jasanya seperti buku tabungan, cek, bilyet, giro, atau
kartu kredit.44
b. Strategi Harga Bank (Price)
Penetapan harga adalah hal penting. Karena harga menentukan nilai
pendapatan yang diterima. Harga harus ditentukan dengan benar dalam
arti tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Bila terlalu tinggi,
konsekuensinya produk dan jasa mungkin tidak akan laku, namun
sebaliknya bila ditetapkan terlalu rendah menyebabkan kerugian.45
Penentuan harga merupakan salah satu aspek yang penting dalam
kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan,
mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa
perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap
produk yang ditawarkan nantinya.
Penetuan harga oleh suatu perusahaan dimaksudkan dengan berbagai
tujuan yang hendak dicapai. Tujuan penentuan harga secara umum,
sebagai berikut:
44
Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan…, h. 200 45
Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),
h. 115
37
a. Untuk bertahan hidup
Tujuan menentukan harga semurah mungkin dengan maksud agar
produk atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran, dengan catatan
harga murah tapi masih dalam kondisi yang menguntungkan.
b. Untuk memaksimalkan laba
Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat
sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat
dilakukan dengan harga murah atau tinggi.
c. Untuk memperbesar market share
Penentuan harga ini dengan harga murah sehingga diharapkan jumlah
pelanggan meningkat dan diharapkan pula pelanggan pesaing beralih
ke produk yang ditawarkan.
d. Mutu produk
Tujuannya adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa
yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari
kualitas pesaing.46
e. Karena pesaing
Dalam hal ini, penentuan harga dengan melihat harga pesaing, yang
tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga
pesaing.
46
Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan…, h. 200-201
38
c. Strategi Penentuan Lokasi (Place)
Dalam persaingan yang ketat penentuan lokasi mempunyai pengaruh
yang signifikan dalam aktivitas menghimpun dana masyarakat serta
menyalurkan pembiyaan kembali kepada masyarakat. Sebab dengan
penentuan lokasi yang tepat maka target pencapaian bank akan dapat
diraih. Strategi lokasi sering kali dianggap hal yang sepele, namun
ternyata dapat berdampak signifikan terhadap kelangsungan bank.
d. Strategi Promosi Bank (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam
kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk
dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Tanpa
promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena
itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha
menarik calon nasabah yang baru.47
Secara garis besar ada empat macam sarana promosi yang dapat
digunakan oleh perbankan adalah sebagai berikut:
47
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 175
39
1. Periklanan
Periklanan merupakan promosi yang dilakukan dalam bentuk
tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk,
brosur, billboard, Koran, majalah, televisi dan radio-radio.48
2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan promosi yang digunakan untuk
meningkatkan penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada
waktu tertentu terhadap barang-barang tertentu pula.49
3. Publisitas
Publisitas merupakan promosi yang dilakukan untuk
meningkatkan citra bank di depan calon nasabah atau nasabahnya
melalui kegiatan sponsorship terhadap suatu kegiatan amal atau sosial
atau olahraga dan pameran.
Tujuan dari publisitas adalah agar nasabah mengenal bank lebih
dekat. Dengan ikut kegiatan tersebut, nasabah akan selalu mengingat
bank tersebut dan diharapkan akan menarik minat nasabah.
4. Penjualan Pribadi
Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum
dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning service,
satpam sampai pejabat bank. Penjualan pribadi juga dilakukan melalui
merekrut tenaga-tenaga salesmen dan salesgirl untuk melakukan
penjualan door to door.
48
Kasmir, Pemasaran Bank…, h. 176-177 49
Kasmir, Pemasaran Bank…, h. 181
40
5. Strategi Pelayanan Bank
Unsur orang adalah orang yang terlibat secara aktif dalam
memberikan pelayanan serta mempengaruhi persepsi pembeli dan
pribadi pelanggan. Semua sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian
dan penampilan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan
penyampaian jasa. Berbicara mengenai karyawan berarti adalah
berbicara mengenai kompetensi dan motivasi. Untuk mendukung
pencapaian visi dan misi perusahaan diperlukan karyawan yang handal.
Kesuksesan pemasaran suatu jasa sangat bergantung pada seleksi,
pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya manusia. Pentingnya
orang dalam pemasaran jasa mengarah pada minat yang lebih besar
dalam pemasaran internal. Hal ini menyadari pentingnya motivasi,
pelatihan dan mempertahankan kualitas karyawan dengan
mengembangkan pekerjaan untuk memuasakan kebutuhan individu.
Penuruan keuntungan, minat beli konsumen, peningkatan keluhan
konsumen dan ketidakpuasan konsumen membutuhkan serangkaian
program yang berfokus pada orang menghasilkan jasa tersebut.
7. Lingkungan Pemasaran Bank
Lingkungan pemasaran bank sangat menentukan strategi yang akan
dijalankan, karena lingkungan pemasaran sangat memengaruhi sukses
tidaknya kegiatan pemasaran yang akan dijalankan nantinya.
Dalam praktiknya secara umum lingkungan pemasaran dibagai
menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.
41
a. Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro adalah kekuatan yang dekat dengan bank yang
memengaruhi kemampuan bank yang bersangkutan dalam melayani para
pelanggannya. Lingkungan mikro diartikan juga sebagai lingkungan
yang dekat dengan bank dan langsung memengaruhi kegiatan bank yang
bersangkutan.50
b. Lingkungan Makro
Lingkungan makro merupakan kekuatan yang lebih luas dari
lingkungan mikro dan juga memengaruhi pemasarn bank. Sering juga
diartikan lingkungan makro merupakan lingkungan jauh dari dunia
perbankan.51
B. Tabungan Wadiah
1. Pengertian Tabungan
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyet giro, dan alat lainnya yang dipersamakan dengan
itu. Nasabah jika hendak mengambil simpanannya dapat datang langsung
ke bank dengan membawa buku tabungan, slip penarikan, atau melalui
fasilitas ATM. 52
Pengertian yang hampir sama dijumpai dalam pasal 1 angka 21
Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang
50
Kasmir, Pemasaran Bank…, h. 93 51
Kasmir, Pemasaran Bank…, h. 96 52
Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah Di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2007), h. 87
42
menyebutkan bahwa tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadiah
atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat dan ketentuan yang tertentu yang disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
Secara bahasa, al-wad artinya meninggalkan. Secara bahasa, al-
wadiah artinya sesuatu yang diletakkan di tempat orang lain untuk
dijaganya. Sedangkan secara etimologis wadiah adalah barang yang
diserahkan kepada orang lain untuk dijaga.53
2. Pengertian Tabungan Wadiah
Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan
berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan
dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya. Berkaitan
dengan produk tabungan wadiah, bank syariah menggunakan akad wadiah
yad adh-dhamanah. Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip yang
memberikan hak kepada bank syariah untuk menggunakan atau
memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan bank syariah
bertindak sebagai pihak yang dititipi dana atau barang yang disertai hak
untuk menggunakan atau memanfaatkan dana atau barang tersebut.
Sebagai konsekuensinya, bank bertanggung jawab terhadap keutuhan harta
53
Panji Adam, Fikih Muamalah Maliyah, (Bandung: PT Refika Aditama, 2017), h. 279
43
titipan tersebut serta mengembalikannya kapan saja pemiliknya
menghendaki.
Tabungan wadiah adalah produk pendanaan bank syariah berupa
simpanan dari nasabah dalam bentuk rekening tabungan (saving account)
untuk keamanan dan kemudahan pemakainya.54
Dari pembahasan diatas, dapat ditarik beberapa ketentuan umum
tabungan wadiah sebagai berikut:
a. Tabungan wadiah merupakan tabungan yang bersifat titipan murni yang
harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak
pemilik.
b. Keuntungan atau keinginan dari penyaluran dana atau pemanfaatan
barang menjadi milik atau tanggungan bank, sedangkan nasabah penitip
tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian.
c. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik harta sebagai
sebuah insentif selama tidak diperjanjikan dalam akad pembukaan
rekening.55
3. Landasan Hukum Wadiah dalam Praktik Perbankan Syariah
a. Landasan Syariah
Ketentuan hukum mengenai wadiah dapat kita temukan di Al-
Qur’an, Hadis, dan Ijma.
1. Al-Qur’an
54
Panji Adam, Fikih Muamalah Maliyah…, h. 280 55
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Pt Raja
Grafindo Persada, 2004), h. 357-360
44
Ketentuan Al-Qur’an mengenai prinsip wadiah ini dapat kit abaca
dalam surat An-Nisa (4): 58 yang artinya:56
“sesungguhnya Allah menyuruh kamu prinsip wadiah untuk
menyampaikan amanat (titipan), kepada yang berhak
menerimanya.”
Disamping itu juga dapat kita baca dalam surat Al-Baqarah (2) : 283
yang artiya:57
“jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,
hendaklah yang dipercaya itu menunaikan amanatnya
(utangnya) ia bertakwa kepada Allah Tuhannya.”
2. Hadis
Ketentuan hadis mengenai prinsip wadiah ini dapat kita baca dalam
sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud yang artinya:
“Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda,
Sampaikanlah (tunaikannlah) amanat kepada yang berhak
menerimanya dan jangan membalas khianat kepada orang yang
telah mengkhianatimu.”
56
Al-Quran Terjemahan, Surah An-Nisa’ Ayat 58 57
Al-Quran Terjemahan, Surah Al-Baqarah’ Ayat 283
45
3. Ijma’
Bahwa telah terjadi ijma’ dari para ulama terhadap legitimasi
wadiah, mengingat kebutuhan manusia mengenai hal ini sudah jelas
terlihat. 58
Dalam Islam mengenai titipan atau wadiah ini dapat dibedakan
menjadi dua macam, ditinjau dari kebolehan penerima titipan untuk
menggunakan objek simpanan tersebut, yaitu:
1. Wadiah yad Amanah
Wadiah yad Amanah adalah titipan (wadiah) dimana barang
yang dititipkan sama sekali tidak boleh digunakan oleh pihak yang
menerima titipan. Sehingga dengan demikian pihak yang menerima
titipan tidak bertanggung jawab terhadap risiko yang menimpa
barang yang dititipkan. Penerima titipan hanya memiliki kewajiban
mengembalikan barang yang dititipkan pada saat diminta oleh pihak
yang menitipkan secara apa adanya.
2. Wadiah yad Dhamanah
Wadiah yad Dhamanah adalah titipan (wadiah) yang terhadap
barang yang dititipkan tersebut dapat digunakan atau dimanfaatkan
oleh penerima titipan. Oleh karena itu, pihak penerima titipan
bertanggung jawab terhadap risiko yang menimpa barang sebagai
akibat dari penggunaan atas barang tersebut, seperti risiko
kerusakan dan sebagainya. Tentu saja ia juga wajib mengembalikan
58
Khotibul Umam dan Setiawan Budi Utomo, Perbankan Syariah Dasar-dasar dan
Perkembangannya di Indonesia, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016), h. 82
46
barang yang dititipkan pada saat diminta oleh pihak yang
menitipkannya.59
Hal ini berarti bahwa pihak penyimpan adalah penjamin
keamanan barang/aset yang dititipkan. Ini juga berarti bahwa pihak
penyimpan telah mendapatkan izin dari pihak penitip untuk
mempergunakan barang/aset yang dititipkan tersebut untuk aktivitas
perekonomian tertentu, dengan catatan bahwa pihak penyimpan
akan mengembalikan barang/aset yang dititipkan secara utuh pada
saat penyimpan menghendaki.60
4. Implementasi Prinsip Wadiah dalam Produk Tabungan
Dalam kegiatan menhimpunan dana dalam bentuk tabungan atas
dasar akad wadiah berlaku persyaratan paling kurang sebagai berikut:
a. Bank bertindak sebagai penerima dana titipan dan nasabah bertindak
sebagai penitip dana.
b. Bank wajib menjelaskan kepada nasabah mengenai karakteristik
produk, serta hak dan kewajiban nasabah bagaimana diatur dalam
ketentuan Bank Indonesia mengenai transfarasi informan produk bank
dan penggunaan data pribadi nasabah.
c. Bank tidak diperkenannkan menjanjikan pemberian imbalan atau bonus
kepada nasabah.
59
Khotibul Umam dan Setiawan Budi Utomo, Perbankan Syariah Dasar-dasar dan
Perkembangannya di Indonesia…, h. 82-83 60
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2017), h.
43
47
d. Bank nasabah wajib menuangkan kesepakatan atas pembukaan dan
penggunaan produk tabungan atas dasar akad wadiah, dalam bentuk
perjanjian tertulis.
e. Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa
biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening
antara lain biaya kartu ATM, buku/cek/bilyet giro, biaya materai, cetak
laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan penutupan
rekening.
f. Bank menjamin pengembalian dana titipan nasabah, dan
g. Dana titipan dapat diambil setiap saat oleh nasabah. 61
C. Analisis SWOT
1. Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman (Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat). Analisis SWOT
merupakan identifikasi yang bersifat sistematis dari faktor kekuatan dan
kelemahan organisasi yang serta peluang dan ancaman lingkungan luar
strategi yang menyajikan kombinasi terbaik diantara keempatnya.
Perusahaan dapat menentukan strategi setelah mengetahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yaitu dengan memanfaatkan kekuatan
yang dimilikinya untuk mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang
ada, sekaligus memperkecil atau mengatasi kelemahan yang dimilikinya
61
Khotibul Umam dan Setiawan Budi Utomo, Perbankan Syariah Dasar-dasar dan
Perkembangannya di Indonesia, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016), h. 92-93
48
untuk menghindari ancaman yang ada. Hasil analisis SWOT hanya boleh
digunakan sebagai arahan, bukan pemecahan masalah.
Menurut Freddy Rangkuti analisis SWOT adalah identifikasi
sebagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur internal,
yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal, yaitu
peluang dan ancaman..62
Dalam analisis SWOT menganalisis adanya dua faktor lingkungan
usaha, dimana lingkungan itu berupa:
a. Faktor Internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strength (kekuatan) dan
weaknesses (kelemahan) S dan W. Dimana faktor ini menyangkut
dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut
mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan perusahaan.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities
(peluang) dan threats (ancaman) O dan T. Dimana faktor ini
menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi diluar perusahaan
yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan.63
62
Arif Yusuf Hamali, Pemahan Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, ( Jakarta: Kencana,
2016), h. 107-108 63
Paulus Wardoyo, Enam Alat Analisis Manajemen, (Semarang: Paulus Wardoyo,
2011), hal 2
49
2. Komponen Analisis SWOT
Analisis SWOT terbagi atas empat komponen dasar, yaitu:
a. Strenght (S), yaitu situasi atau kondisi kekuatan dari organisasi.
Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan
komparatif bagi perusahaan di pasar. Kekuatan dapat terkandung dalam
sumber daya keungan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli
dengan pemasok, dan faktor-faktor yang lainnya.
b. Weakness (W), yaitu situasi atau kondisi kelemahan dari organisasi.
Kelemahan (weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam
sumberdaya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius
menghambat kinerja efektif perusahaan atau rganisasi.
c. Opportunity (O), yaitu situasi atau kondisi peluang di luar organisasi
dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi masa depan.
Faktor peluang adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.
d. Threat (T), yaitu situasi ancaman bagi organisasi yang datang dari luar
organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisa pada masa
depan.64
Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang yang
di inginkan organisasi. Masuknya pesaing baru, lambatnya
pertumbuhan pasar.
64
Arif Yusuf Hamali, Pemahan Strategi Bisnis dan Kewirausahaan…, h. 10-11
50
3. Tahapan Analisis SWOT
Untuk melakukan Analisis SWOT secara garis besar harus
dilakukan melalui tiga tahapan yaitu :
a. Tahapan Pengumpulan Data
Dalam tahap ini bukan hanya sekedar kegiatan mengumpulkan
data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan
analisis. Umumnya data akan dikategorikan sebagai data internal dan
eksternal. Data internal meliputi laporan keuangan perusahaan, laporan
tentang sumber daya manusia, laporan kegiatan operasional dan
pemasaran. Sedangkan data eksternal yang diperlukan antara lain
meliputi analisis tentang pasar, pesaing, pemasok, pemerintah, serta
kelompok yang mempunyai kepentingan tertentu. Data eksternal ini
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan stakeholder. Untuk
keperluan analisis, biasanya dipakai External Factor Analysis Summary
(EFAS) dan Internal Factor Analysis Summary (IFAS).
b. Tahap Analisis
Nilai-nilai dari faktor internal dan faktor eksternal yang telah
didapat dari hasil Matrik Faktor Strategi Internal dan Matrik Faktor
Strategi Eksternal dijabarkan dalam bentuk diagram SWOT dengan
mengurangkan nilai kekuatan (Strength) dengan nilai kelemahan
(Weakness), dan nilai peluang (Opportunity) dengan nilai ancaman
(Threat)65
. Semua informasi disusun dalam bentuk matrik, kemudian
65
Paulus Wardoyo, Enam Alat Analisis Manajemen…, hal 8
51
dianalisis untuk memperoleh strategi yang cocok dalam
mengoptimalkan upaya untuk mencapai kinerja yang efektif, efisien
dan berkelanjutan. Dalam tahap ini digunakan matrik SWOT, agar
dapat dianalisis dari 4 alternatif strategi yang ada mana yang
dimungkinkan bagi organisasi untuk bergerak maju. Apakah strategi
Stengths-Oportunities (SO), strategi Weaknesses-Oportunities (WO),
strategi Strengths-Threats (ST) atau strategi WeaknessesThreats
(WT).66
Berbagai Peluang
III. Mendukung strategi I. Mendukung strategi agresif
turn-around
Kekuatan Eksternal Kekuatan Intetnal
IV. Mendukung strategi II. Mendukung stretgi
Defensive diversifikasi
Berbagai Ancaman
Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT
66
Paulus Wardoyo, Enam Alat Analisis Manajemen…, hal 8
52
Penjelasan Gambar 2.1, sebagai berikut:
Kuadran I : ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada.67
Kuadran II : perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal
meskipun menghadapi berbagai macam ancaman. Strategi yang harus
diterapkan adalah menggunakan kekuatan untun memanfaatkan peluang
jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran III : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat
besar, tetapi di lain pihak, perusahaan menghadapi beberapa
kendala/kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah
meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran IV : ini merupakan situasi yang sangat tidak
menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman
dan kelemahan internal.
c. Tahap Pemgambilan Keputusan
Pada tahap ini, mengkaji ulang dari empat strategi yang telah
dirumuskan dalam tahap analisis. Setelah itu diambilah keputusan
dalam menentukan strategi yang paling menguntungkan, efektif dan
efisien bagi organisasi berdasarkan Matriks SWOT dan pada akhirnya
67
Arif Yusuf Hamali, Pemahan Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, ( Jakarta: Kencana,
2016), h. 109
53
dapat disusun suatu rencana strategis yang akan dijadikan pegangan
dalam melakukan kegiatan selanjutnya.
Matrik SWOT kadang disebut dengan matrik TOWS, matrik ini
terdiri atas empat bidang atau kuadran sebagaimana yang telah
disinggung pada bagian sebelumnya. Dari masing-masing bidang atau
kuadran mempunyai strategi usaha sendiri-sendiri. Format
selengkapnya adalah sebagai berikut
Tabel 2.1 Matrik SWOT
IFAS
EFAS
STRENGHTS (S)
Faktor-faktor
Kekuatan
WEAKNESSES (W)
Faktor-faktor
Kelemahan
OPPORTUNITIES
(O) Faktor-faktor
Peluang
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang
menggunakan
kekuatan untuk
memanfaatkan
peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi
yang
meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang
THREATS (T)
Faktor-faktor
Ancaman
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan
kekuatan untuk
mengatasi ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi
yang
meminimilakan
kelemahan dan
54
menghindari
ancaman
a. S-O strategi adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan
semua kekuatan untuk merebut peluang.
b. W-O strategi adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
c. S-T strategi adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan
semua kekuatan untuk mengatasi ancaman.
d. S-T strategi adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan
semua kekuatan untuk mengatasi ancaman.68
D. Bank Pembiyaan Rakyat Syariah
1. Sejarah Bank Pembiyaan Rakyat Syariah
Seiring dengan berkembangnya bank pembiyaan rakyat syariah,
yang kehadirannya didasarkan pada paket deregulasi di bidang keuangan,69
moneter dan perbankan, yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tanggal
27 Oktober 1988 atau disebut pula dengan paket kebijaksanaan 27 Oktober
1988. Sasaran kebijaksanaan tersebut diantaranya untuk meningkatkan
pengeraha dana masyarakat, yang pada gilirannya akan meningkatkan
pertumbuha ekomomi yang cukup tinggi serta perluasan kesempatan kerja.
68
Paulus Wardoyo, Enam Alat Analisis Manajemen…, hal 11
69
Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2014), h. 466
55
2. Tujuan dan Strategi Usaha Bank Pembiyaan Rakyat Syariah
Tujuan penderian BPRS iini adalah untuk:
a. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat islam, terutama
masyarakat golongan ekonomi lemah
b. Meningkatkan pendapatan perkapita
c. Menambah lapangan kerja terutama dikecamatan-kecamatan
d. Mengurangi urbanisasi
e. Membina semangat ukhuwah islamiah melalui kegiatan ekonomi
Untuk mencapai tujuan pendirian BPRS tersebut, diperlukan strategi
usaha sebagai berikut:
a. BPRS tidak menunggu (pasif) terhadap datangnya permintaan fasilitas,
melainkan bersifat aktif dengan melakukan sosialisasi/penelitian
kepada usaha-usaha yang berskala kecil yang perlu dibantu tambahan
modal, sehingga memiliki bisnis yag baik.
b. BPRS memiliki jenis usaha yang waktu perputaran uangnya jangka
pendek dengan mengutamakan usaha skala menengah dan kecil.
c. BPRS mengkaji pangsa pasar, tingkat kejenuhan serta tingkat
kompetitifnya produk yang akan diberikan pembiyaaan.70
70
Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia…, h. 468
56
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah PT. BPRS ADAM Bengkulu
Sejarah berdirinya PT. BPRS Adam berdiri berdasarkan UU No.7 Tahun
1992 tentang perbankan dan peraturan pemerintah (PP) No. 72 Tahum 1992
mengenai bank berdasarkan prinsip bagi hasil. Namun setelah terjadi
perubahan BPRS diatur dalam UU No. 10 Tahun 1998. Untuk kegiatannya
sendiri BPRS yang melakukan kegiatan usaha berdasakan prinsip syariah
selanjutnya diatur menurut surat keputusan direktur Bank Indonesia No.
32/3/KEP/DIR/1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan prinsip
syariah.71
Bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) Adam berdiri berdasarkan izin
OJK (Otoritas Jasa keuangan) dengan No. Kep-9/D.03/2007 tanggal 03 April
2017, Bank Syariah Adam resmi beroperasi tanggal 21 April 2017.
B. Motto, Visi dan Misi PT. BPRS ADAM Bengkulu
1. Motto
Dalam gerak dan langkah BPRS Adam ini memiliki semboyan "Ikonah
Bank Syariah Kito"
2. Visi
Menjadi lembaga usaha perbankan yang professional dan mampu
mendorong peningkatan taraf hidup masyarakat, serta mampu bersaing dan
menguasai pasar di daerahnya.
71
https://banksyariahadam.weebly.com, Diakses Pada 25 Juli 2020 Pukul 09.45 WIB
57
3. Misi
a. Mampu menyediakan kebutuhan permodalan usaha mikro kecil dan
memberikan bimbingan untuk mengembangkan usaha mereka.
b. Memberikan kepuasan pelayanan yang tinggi melalui SDM dan
teknologi.
c. Memberikan jasa produk yang bersaing dan berimbang.72
C. Produk-Produk PT. BPRS ADAM Bengkulu
1. Produk Penghimpunan Dana
a. Tabungan Wadiah Mitra ADAM
Merupakan produk yang diperuntukkan untuk masyarakat umum
dengan setoran minimal. Rp. 10.000,-
b. Tabungan Pelajar Bank ADAM
Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi para pelajar di Kota
Bengkulu dengan setoran minimal. Rp. 10.000,-
c. Tabungan Haji dan Umrah
Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi masyarakat yang
mempunyai keinginan untuk menunaikan ibadah haji dan umrah.
d. Deposito Mudharabah
Adalah salah satu cara berinvestasi berjangka yang merupakan solusi
dalam merencanakan keuangan anda yang sesuai dengan prinsip syariah,
dengan bagi hasil yang menarik dan setoran awal Rp. 1.000.000,-
72
https://banksyariahadam.weebly.com, Diakses Pada 25 Juli 2020 Pukul 09.45 WIB
58
2. Produk Pembiayaan PT. BPRS ADAM Bengkulu
a. Murabahah yaitu pembiayaan dengan skema jual beli.
b. Pembiayaan Warung Mikro
Pembiayaan ini di peruntukkan untuk para pemilik warung mikro
yang ada di Kota Bengkulu, dalam pembiayaan ini nasabah akan
mendapatkan barang dagangan sesuai dengan kebutuhan, dimana
pembiayaan sampai dengan 5juta jaminan berupa barang dagangan di
atas 5 juta harus di sertai agunan.
c. Pembiayan Konsumtif
Pembiayaan ini di peruntukan untuk bagi nasabah yang ingi
mengunakan untuk keperluan konsumtif contoh : pembelian laptop,
motor, rumah dan lain-lain.
d. Pembiayaan untuk UMKM
Pembiayaan ini diperuntukkan bagi masyarakat yang mempunyai
usaha kecil dan industri rumah tangga. Contoh: pembuatan kerupuk,
ternak itik, dan lain-lain.73
e. Qord yaitu pembiayaan yang di berikan bersifat kebajikan. Contoh :
untuk biaya obat.
f. Ijarah Multi Jasa
Yaitu pembiayan yang diperuntukan berdasarkan atas manfaat yang
didapat. Contoh pembiayaan haji, umroh, pendidikan dan lain-lain.
73
https://banksyariahadam.weebly.com, Diakses Pada 25 Juli 2020 Pukul 09.45 WIB
59
3. Keunggulan Menabung dan Deposito Bank ADAM
a. Aman karena di jamin LPS (lembaga Penjamin Simpanan) sampai
dengan 2 Milyar.
b. Bebas biaya administrasi bulanan.
c. Batas nominal yang di tabungkan tidak ditentukan jumlahnya.
d. Fasilitas antar jemput dengan transaksi min: 5 jt.
e. Di berikan bagi hasil yang menarik dan menguntungkan.
f. Lebih berkah karena dikelola dengan prinsip-prinsip syariah.
g. Proses pembukaan rekening yang mudah dan tidak berbelit-belit dan
bebas antrian. Dengan syarat untuk pembukaan rekening cukup
membawa foto copy KTP atau sim yang masih berlaku dan mengisi
formulir yang tersedia.74
74
https://banksyariahadam.weebly.com, Diakses Pada 25 Juli 2020 Pukul 09.45 WIB
60
4. Struktur Organisasi Bank Syariah ADAM Bengkulu
STRUKTUR ORGANISASI PT. BPRS ADAM BENGKULU
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Komisaris
Direktur
1.Rahmat Suryatna
(Direktur Utama)
2. Kaharudin (Direktur)
(Direktur)
Dewan Pengawas Syariah
1.Achmad Daroni (Ketua)
2. H. Syukran Zuhud
(Anggota)
Satuan Pengawas
Intern
Manager, Operasional
Kepala Kantor Kas
Manager, Marketing
Senior Fundling
Staff Fundling
Account Officer
Staff Collector
Staff Kas/teller
Staff/CS
Tabungan/Deposito
Staff Luan
Staff Umum & Personalia
Staff Accounting & Soundries
Staff Adm Legal
OS, Security, Driver
61
D. Gambaran Umum Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini merupakan pegawai BPRS Adam
Bengkulu yang berjumlah dua orang yang mengetahui tentang bagaimana
strategi pemasaran yang dilakukan pada produk tabungan wadiah pelajar itu
sendiri.
Tabel 3.1
Gambaran Umum Informan Penelitian
No Nama Umur Jabatan
1 Irawan Saputra 35 Manager Marketing
2 Ardiansyah 30 Bagian Marketing
3 Liza Oktafiyani 36 Senior Legal
4 Dodi Susanto 30 Bagian Marketing
5 Muslamiati 27 Staff Funding
6 Dedi Kurniawan 28 Staff Umum dan Personalia
62
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Strategi Pemasaran yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu dalam
Memasarkan Produk Tabungan Wadiah Pelajar
Strategi pemasaran yang dilakukan Bank Pembiyaan Rakyat Syariah
(BPRS) Adam Bengkulu pada produk Tabungan Wadiah Pelajar dalam
meningkatkan jumlah nasabah dengan menggunakan segmentasi,
targeting, dan positioning, serta menerapkan bauran pemasaran (marketing
mix) yang terdiri atas 4P yaitu: product (produk), price (harga), place
(tempat), dan promotion (promosi).
a. Segmentasi
Segmentasi sendiri adalah pembagian kelompok pembeli yang
memiliki kebutuhan, karakteristik ataupun perilaku yang berbeda
didalam suatu pasar tertentu. Berdasarkan hasil wawancara dengan
bapak Irawan Saputra, menjelaskan bahwa :
Untuk segmentasinya sendiri BPRS Adam saat ini hanya
melakukan strategi pemasaran khususnya pada produk tabungan
wadiah pelajar ini hanya di dalam kota Bengkulu saja. Adapun
strategi yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu adalah dengan
melihat terlebih dahulu sekolah-sekolah mana yang menjadi target
pemasaran pada produk Tabungan Wadiah Pelajar.75
75
Irawan Saputra, Manajer Marketing, Wawancara pada tanggal 06 Agustus 2020, pukul
10.10 WIB
63
Adapun menurut bapak Ardiansyah mengatakan bahwa:
“Dalam menentukan segmentasi pasar pada produk Tabungan
Wadiah Pelajar, saat ini kami hanya terfokus pada sekolah-sekolah
dasar yang ada di dalam kota Bengkulu saja dan area lokasinya yang
dekat dengan Bank.”76
b. Targeting (Target Pasar)
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Liza Oktafiyani,
menjelaskan bahwa:
Yang menjadi target pasar pada Produk Tabungan Wadiah pelajar
ini adalah anak sekolah dasar yang ada di kota Bengkulu. Adapun
strategi pemasaran yang dilakukan BPRS Adam sendiri dalam
menentukan target pasarnya yakni dengan memilih sekolah-sekolah
mana yang lebih produktif atau menargetkan sekolah-sekolah yang
lokasinya dekat dengan BPRS Adam Bengkulu.77
Adapun menurut bapak Dodi Susanto mengatakan bahwa:
Yang menjadi target pasar untuk produk Tabungan Wadiah Pelajar
adalah anak-anak sekolah dasar, karena saat ini kami hanya
memfokuskan produk ini unuk anak sekolah dasar. Namun, tidak
dipungkiri untuk target selanjutnya produk ini akan dipasarkan ke
Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah
Menengah Atas (SMA).78
c. Positioning (penentuan posisi)
Positioning adalah tindakan perusahaan dalam merancang produk
dan strategi pemasaran agar dapat menciptakan kesan tertentu sehingga
76
Ardiansyah, Bagian Marketing, Wawancara pada tanggal 06 Agustus 2020, pukul
10.10 WIB
77
Liza Oktafiyani, Senior Legal, Wawancara pada tanggal 28 September 2020, pukul
14.00 WIB 78
Dodi Susanto, Bagian Marketing, Wawancara pada tanggal 28 September 2020, pukul
09.30 WIB
64
mudah diingat oleh nasabah. Berdasarkan hasil wawancara dengan
bapak Irawan Saputra, mengatakan bahwa:
BPRS Adam Bengkulu memposisikan dirinya sebagai lembaga
keuangan syariah yang baik dan memiliki kekuatan tersendiri pada
produknya. Pada produk Tabungan Wadiah Pelajar ini sendiri
BPRS Adam tidak mempersulit bagi calon nasabah yang ingin
melakukan pembukaan rekening baru dan calon nasabah juga tidak
harus datang ke BPRS Adam untuk melakukan pembukaannya
karena pihak BPRS Adam sendiri yang akan datang ke sekolah-
sekolah yang dituju. Dalam pembukaan rekening baru, calon
nasabah khususnya anak sekolah dasar hanya cukup menabung
sebesar Rp. 10.000 saja. Adapun strategi lain yang dilakukan BPRS
Adam agar menarik minat anak-anak sekolah untuk menabung
adalah dengan memberikan hadiah, yang pertama kepada anak
sekolah yang menabung paling banyak dan yang kedua sekolah
mana yang menabungnya terbanyak.79
Setelah BPRS Adam melakukan langkah-langkah penerapan strategi
pemasaran yaitu segmentasi, targeting dan positioning selanjutnya BPRS
Adam menerapkan dan merancang bauran pemasaran pada produk
Tabungan Wadiah Pelajar. Dalam menerapkan bauran pemasarannya
memiliki beberapa strategi yaitu 4P, strategi product (produk), price
(harga), place (tempat) dan promotion (promosi).
a. Strategi produk (product)
Produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal
memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh
konsumen. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Dodi Susanto,
mengatakan bahwa:
Tabungan Wadiah Pelajar merupakan tabungan yang dikhususkan
untuk anak-anak sekolah dasar dan produk ini pada umumnya
79
Irawan Saputra, Manager Marketing, Wawancara pada tanggal 06 Agustus 2020, pukul
10.10 WIB
65
hampir sama dengan produk tabungan yang lainnya, hanya saja
yang membedakan produk tabungan wadiah pelajar dengan yang
lainnya adalah produk tabungan wadiah pelajar ini di khususkan
untuk anak sekolah dasar saja dan pada produk ini juga bebas biaya
administrasi.80
Adapun menurut ibu Muslamiati menjelaskan bahwa:
Penerapan strategi pemasaran yang dilakukan oleh BPRS Adam
Bengkulu dalam memasarkan produknya adalah dengan cara
menampilkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh produk itu
sendiri. Kelebihan yang dimiliki produk ini sendiri yaitu anak
sekolah dasar bisa membuat buku tabungan atas namanya sendiri
walaupun anak sekolah dasar belum mempunyai KTP, biaya
pembuatan buku tabungan hanya Rp. 10.000 saja, uang tabungan
yang dititipkan aman dan terjamin, akan mendapatkan hadiah
disetiap akhir semester. Selain itu strategi pemasaran yang
dilakukan adalah mengadakan acara-acara dengan mengundang
anak sekolah dasar beserta orang tuanya ataupun pihak BPRS
Adam Bengkulu mendatangi langsung sekolah-sekolah yang
menjadi tujuan pemasaran produk Tabungan Wadiah Pelajar.81
Pemasaran yang dilakukan oleh pihak BPRS Adam Bengkulu
sendiri sudah melakukan pemasaran yang baik dan salah satunya
menunjukkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh produk Tabungan
Wadiah Pelajar itu sendiri. Berdasarkan wawancara menurut bapak
Ardiansyah, menyatakan :
Untuk strategi pemasarannya kami melakukan staregi pemasaran
jemput bola, dimana dalam hal ini pihak sekolah tidak perlu datang
ke bank untuk melakukan pendaftaran nasabah baru dan pihak
sekolah juga tidak perlu ke bank untuk menyetor uang tabungan
anak sekolah karena ada tim marketing yang akan datang langsung
ke sekolah yang menjadi target.82
80
Dodi Susanto, Bagian Marketing, Wawancara pada tanggal 28 September 2020, pukul
09.30 WIB
81
Muslamiati, Staff Funding, Wawancara pada tanggal 28 September 2020, pukul 09.30
WIB 82
Ardiansyah, Bagian Marketing, Wawancara pada tanggal 06 Agustus 2020, pukul
10.10 WIB
66
b. Strategi harga (price)
Penentuan harga merupakan salah satu aspek yang sangat penting
dalam kegiatan pemasaran. Salah dalam menentukan harga akan
berakibat fatal terhadap produk yang akan ditawarkan nantinya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Liza Oktafiyani, menjelaskan
bahwa:
Untuk penentuan harga pihak BPRS Adam Bengkulu membuat
standar yang kecil karena diperuntukan untuk anak sekolah dasar.
Adapun biaya awal yang harus dikeluarkan calon nasabah untuk
membuka tabungan baru sebesar Rp. 10.000 saja. Produk
Tabungan Wadiah Pelajar ini juga bebas biaya administrasi dalam
pembukaan rekening baru.83
Adapun menurut bapak Ardiansyah, menjelaskan bahwa:
Strategi harga yang ditetapkan oleh BPRS Adam untuk produk
Tabungan Wadiah Pelajar, untuk awal pembukaan tabungan baru
kita tetapkan biaya Rp.10.000 saja namun jika banyak peminatnya
kita bisa menetatapkan biaya awalnya hanya Rp. 5.000 saja, tetapi
untuk tabungan sehari-hari kita tidak menentukan berapa nominal
uang yang harus mereka tabung.84
c. Strategi tempat (place)
Penentuan suatu tempat lembaga merupakan salah satu kebijakan
yang sangat penting. Berdasarkan wawancara dengan bapak Irawan
Saputra, menjelaskan bahwa:
Dimana BPRS Adam Bengkulu berlokasi di JL Kapt Tendean KM
6.5 No 29 RT.02 RW.01 Kota Bengkulu yang cukup strategis dan
lokasi yang berada di dekat jalan raya sehingga dapat dilihat
dengan jelas. Disekitar BPRS Adam juga terdapat sekolah-sekolah
yang bisa menjadi target pemasaran produk tabungan wadiah
83
Liza Oktafiyani, Senior Legal, Wawancara pada tanggal 28 September 2020, pukul
14.00 WIB 84
Ardiansyah, Bagian Marketing, Wawancara pada tanggal 06 Agustus 2020, pukul
10.10 WIB
67
pelajar. Selain itu strategi yang dilakukan adalah dengan
melakukan survei ke beberapa sekolah-sekolah dasar yang ada.85
Adapun menurut ibu Muslamiati, menjelaskan bahwa:
“Untuk penentuan lokasinya sendiri pihak BPRS Adam melakukan
survei ke beberapa sekolah-sekolah dan dari survei tersebut pihak bank
akan memilih sekolah-sekolah mana yang dekat dan produktif untuk
melakukan strategi pemasaran pada produk Tabungan Wadiah
Pelajar.”86
d. Strategi promosi (promotion)
Promosi merupakan kegiatan terpenting yang berperan aktif dalam
memperkenalkan, memberitahukan dan menginformasikan suatu
produk agar mendorong pelanggan untuk menggunakan atau
membelinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Irawan
Saputra, menjelaskan bahwa:
Dalam mempromosikan produk Tabungan Wadiah Pelajar BPRS
Adam Bengkulu melakukan beberapa cara baik secara langsug
maupun tidak langsung. Strategi promosi yang dilakukan BPRS
Adam Bengkulu secara langsung seperti, pihak bank secara
langsung datang ke sekolah-sekolah yang menjadi target
pemasaran, ikut serta atau menjadi sponsor di acara-acara bazar
yang dilakukakan sekolah-sekolah dan mengadakan acara sendiri
dengan mengundang anak-anak sekolah beserta orang tuanya.
Sedangkan strategi promosi yang dilakukan secara tidak langsung
dengan menggunakan media sosial atau melalui website.87
85
Irawan Saputra, Manager Marketing, Wawancara pada tanggal 06 Agustus 2020, pukul
10.10 WIB
86
Muslamiati, Staff Funding, Wawancara pada tanggal 28 September 2020, pukul 09.30
WIB 87
Ardiansyah, Bagian Marketing, Wawancara pada tanggal 06 Agustus 2020, pukul
10.10 WIB
68
Adapun menurut ibu Liza Oktafiyani, menjelaskan bahwa:
Ada banyak promosi yang kita lakukan untuk menarik minat
nasabah. Salah satunya kita sering mengadakan promo bebas biaya
administrasi, mengikuti bazar, dan juga mengadakan even-even
seperti di pantai dan mengundang anak sekolah. Kalau untuk media
promosi kita gunakan facebook, website dan juga kita bekerjasama
dengan TV (BETV).88
2. Analisis SWOT BPRS Adam Bengkulu dalam Meningkatkan Jumlah
Nasabah
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Irawan Saputra dan
bapak Ardiansyah, dalam memasarkan produk Tabungan Wadiah Pelajar
masih terdapat faktor internal dan eksternal yang terdiri dari kekuatan
(strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman
(threat).
Tabel 4.1
Analisis SWOT
No Faktor Internal Bobot Rating
Kekuatan (Strenght)
1 Dana dikelola berdasarkan prinsip syariah 0,25 3
2 Tabungan wadiah pelajar yang diperuntukan
untuk pelajar dengan setoran Rp.10.000
0,10 4
3 Bebas biaya administrasi bulanan 0,10 4
4 Tabungan wadiah pelajar dijamin oleh LPS 0,15 4
5 Persyaratan yang tidak sulit 0,20 4
6 Strategi antar jemput nasabah (jemput bola) 0,10 4
7 Pelayanan yang baik 0,10 4
88
Liza Oktafiyani, Senior Legal, Wawancara pada tanggal 28 September 2020, pukul
14.00 WIB
69
No Faktor Internal Bobot Rating
Kelemahan (Weakness)
1 Belum tersedianya fasilitas ATM 0,35 2
2 Masih kurangnya SDM dalam melakukan
pemasaran
0,25 3
3 Masih membatasi sekolah-sekolah yang menjadi
tujuan produk tabungan wadiah pelajar
0,15 3
4 Produk tabungan wadiah pelajar yang masih
kurang dikenal oleh anak-anak sekolah
0,15 3
5 Masih kurangnya promosi pada produk tabungan
wadiah pelajar
0,10 3
Sumber : Data Primer diolah, 2020
No Faktor Eksternal Bobot Rating
Peluang (Opportunities)
1 Letak lokasi BPRS Adam yang strategis 0,40 4
2 Manyoritas penduduk beragama islam 0,20 4
3 Belum banyak produk tabungan pada bank
syariah yang diperuntukan untuk anak sekolah
dasar
0,25 3
4 Banyaknya sekolah-sekolah dasar yang dapat
menjadi tempat untuk melakukan pemasaran atau
promosi tabungan wadiah pelajar
0,15 4
70
No Faktor Eksternal Bobot Rating
Ancaman (Threat)
1 Persaingan antar produk semakin ketat baik bank
syariah maupun bank konvensional
0,20 4
2 Fasilitas yang masih kurang memadai 0,35 2
3 Semakin banyaknya bank umum syariah 0,15 3
4 Pemahaman masyarakat yang kurang mengenai
perbankan syariah
0,30 3
Sumber : Data primer diolah, 2020
B. Pembahasan
1. Strategi Pemasaran yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu dalam
Memasarkan Produk Tabungan Wadiah Pelajar
Strategi pemasaran produk sangat diperlukan pada sebuah lembaga
keuangan syariah seperti BPRS Adam Bengkulu. Persaingan antara Bank
Syariah dengan Bank yang lain tentu membuat masing-masing Bank
memiliki strategi dan komunikasi pemasaran yang menarik khususnya
untuk menambah jumlah nasabah. Salah satu produk yang ditawarkan
BPRS Adam Bengkulu adalah produk Tabungan Wadiah Pelajar.
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi diperoleh
gambaran bahwa strategi pemasaran yang diterapkan oleh BPRS Adam
Bengkulu pada produk Tabungan Wadiah Pelajar meliputi:
71
a. Segmentasi
Dalam menetapkan strategi pemasaran, langkah awal yang
dilakukan BPRS Adam Bengkulu adalah dengan menentukan
segmentasi pasar. Adapun segmentasi pasar yang dilakukan oleh BPRS
Adam Bengkulu pada produk Tabungan Wadiah Pelajar saat ini hanya
di dalam kota Bengkulu.
Strategi pemasaran yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu adalah
dengan cara melihat terlebih dahulu sekolah-sekolah dasar mana saja
yang lokasinya tidak terlalu jauh dari BPRS Adam Bengkulu, hal ini
dilakukan karena masih terbatasnya personil atau staf BPRS Adam
Bengkulu pada bidang pemasaran. Sehingga kegiatan pemasaran hanya
dilakukan pada sekolah-sekolah dasar yang ada di dalam kota
Bengkulu, agar kegiatan pemasaran produk Tabungan Wadiah Pelajar
bisa berjalan dengan baik.
b. Targeting (Target Pasar)
Setelah menentukan segmentasi yang akan dituju, langkah
berikutnya adalah melakukan targeting (target pasar) yang telah dipilih.
Yang menjadi target pasar pada produk Tabungan Wadiah Pelajar ini
adalah anak sekolah dasar.
Strategi pemasaran yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu dalam
menentukan target pasar yakni dengan memilih sekolah-sekolah mana
yang lebih produktif atau menargetkan sekolah-sekolah yang lokasinya
dekat dengan BPRS Adam Bengkulu.
72
c. Positioning (posisi pasar)
Setelah segmentasi dan targeting ditentukan selanjutnya BPRS
Adam melakukan positioning, dimana positioning itu sendiri
menciptakan kesan yang baik terhadap produk Tabungan Wadiah
Pelajar. Dimana produk Tabungan Wadiah Pelajar ini merupakan
produk yang bagus digunakan oleh anak sekolah dasar untuk belajar
menabung dan produk ini juga aman digunakan oleh anak-anak sekolah
dasar.
Setelah BPRS Adam melakukan langkah-langkah penerapan
strategi pemasaran yaitu segmentasi, targeting dan positioning selanjutnya
BPRS Adam menerapkan dan merancang bauran pemasaran pada produk
Tabungan Wadiah Pelajar. Dalam menerapkan bauran pemasarannya
memiliki beberapa strategi yaitu 4P, strategi product (produk), price
(harga), place (tempat) dan promotion (promosi).
a. Strategi produk (product)
Produk diciptakan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dari
para konsumen. BPRS Adam Bengkulu menawarkan produk Tabungan
Wadiah Pelajar yang diperuntukan bagi anak sekolah dasar yang di kota
Bengkulu.
Strategi pemasaran produk yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu
yaitu dengan cara memperkenalkan secara langsung produk Tabungan
Wadiah Pelajar kepada anak-anak sekolah dasar, dimana pihak BPRS
Adam Bengkulu mendatangi langsung sekolah-sekolah dasar yang
73
menjadi target sasaran pada produk Tabungan Wadiah Pelajar. Hal ini
dilakukan untuk mempermudah pihak BPRS Adam Bengkulu dalam
melakukan pemasaran dan mempermudah bagi anak-anak untuk
memahami dan mengetahui tentang produk Tabungan Wadiah Pelajar.
b. Strategi harga (price)
Penentuan harga merupakan salah satu aspek yang sangat penting
dalam kegiatan pemasaran. Strategi BPRS Adam Bengkulu dalam
memasarkan produk Tabungan Wadiah Pelajar dengan cara menetapkan
biaya administrasi yang lebih ringan untuk pembukaan rekening hanya
Rp. 10.000 bahkan jika banyak peminat yang ingin menggunakan
produk ini cukup mengeluarkan biaya Rp. 5.000 saja. Dengan biaya
yang begitu murah dan terjangkau diharapkan dapat meningkatkan
calon nasabah dalam menggunakan produk Tabungan Wadiah Pelajar.
c. Strategi tempat (place)
Salah satu strategi yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu yaitu
strategi tempat, tempat disini merupakan tempat yang digunakan dalam
menyalurkan barang atau jasa kepada konsumen terhadap produk yang
dijual. Dimana BPRS Adam Bengkulu berlokasi di JL Kapt Tendean
KM 6.5 No 29 RT.02 RW.01 Kota Bengkulu yang cukup strategis dan
lokasi yang berada di dekat jalan raya sehingga dapat dilihat dengan
jelas.
74
d. Strategi promosi (promotion)
Promosi merupakan strategi yang penting dalam memasarkan produk,
promosi yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu pada produk Tabungan
Wadiah Pelajar yaitu meliputi:
Strategi promosi yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu secara
langsung seperti, pihak bank secara langsung datang ke sekolah-sekolah
yang menjadi target pemasaran, ikut serta atau menjadi sponsor di
acara-acara bazar yang dilakukakan sekolah-sekolah dan mengadakan
acara sendiri dengan mengundang anak-anak sekolah beserta orang
tuanya.
Strategi promosi yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu secara
tidak langsung atau secara online seperti melalui media TV, instagram,
facebook, website (https://banksyariahadam.weebly.com,) dan
menggunakan brosur.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
produk Tabungan Wadiah Pelajar merupakan produk tabungan yang
diperuntukan untuk anak sekolah dasar yang ada di kota Bengkulu.
Adapun strategi pemasaran yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu dalam
memasarkan produk Tabungan Wadiah Pelajar ini dengan cara
menentukan beberapa sekolah dasar yang dianggap produktif untuk
memasarkan produk Tabungan Wadiah Pelajar. Setelah pihak BPRS
Adam menentukan sekolah-sekolah dasar mana saja yang akan menjadi
target pemasaran, selanjutnya BPRS Adam Bengkulu akan melakukan
75
strategi pemasaran yaitu dengan melakukan strategi pemasaran jemput
bola.
2. Penerapan Analisis SWOT BPRS Adam Bengkulu Dalam
Meningkatkan Nasabah
Teknik analisis SWOT ini diterapkan untuk menentukan tujuan
strategi pemasaran yang dapat digunakan sebelum menentukan tujuan-
tujuan perusahaan. Dalam melakukan pemasaran pada produk tabungan
wadiah pelajar masih terdapat kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness),
peluang (Opportunities) dan ancaman (Threat) yang mungkin terjadi.
a. Kekuatan (Strenght)
Adapun kekuatan yang dimiliki oleh BPRS Adam Bengkulu pada
produk Tabungan Wadiah Pelajar sebagai berikut:
1. Dana dikelola berdasarkan prinsip syariah
2. Tabungan Wadiah Pelajar yang diperuntukan untuk pelajar dengan
setoran awal Rp. 10.000
3. Bebas biaya administrasi bulanan
4. Tabungan Wadiah Pelajar yang dijamin LPS
5. Persyaratan yang tidak sulit
6. Strategi jemput bola
7. Pelayanan yang baik
b. Kelemahan (Weakness)
Adapun kelemahan yang dimiliki oleh BPRS Adam Bengkulu
pada produk Tabungan Wadiah Pelajar sebagai berikut:
76
1. Belum tersedianya fasilitas ATM
2. Masih kurangnya SDM dalam melakukan pemasaran
3. Masih membatasi sekolah-sekolah yang menjadi tujuan pemasaran
produk Tabungan Wadiah Pelajar
4. Produk Tabungan Wadiah Pelajar yang masih kurang dikenal oleh
anak-anak sekolah
5. Masih kurangnya promosi pada produk Tabungan Wadiah Pelajar
c. Peluang (Opportunities)
Adapun peluang yang dimiliki oleh BPRS Adam Bengkulu pada
produk Tabungan Wadiah Pelajar sebagai berikut:
1. Letak lokasi BPRS Adam yang strategis
2. Manyoritas penduduk beragama Islam
3. Belum banyak produk tabungan pada bank syariah yang
diperuntukan untuk anak sekolah dasar
4. Banyaknya sekolah-sekolah dasar yang dapat menjadi tempat untuk
melakuka pemasaran atau promosi tabungan wadiah pelajar
d. Ancaman (Threat)
Adapun Ancaman yang dimiliki oleh BPRS Adam Bengkulu pada
produk Tabungan Wadiah Pelajar sebagai berikut:
1. Persaingan antar produk semakin ketat baik pada bank syariah
maupun bank konvensional
2. Fasilitas yang masih kurang memadai
3. Semakin banyaknya bank umum syariah
77
4. Pemahaman masyarakat yang kurang mengenai perbankan syariah
Adapun analisis SWOT lingkungan internal dan eksternal yang
diterapkan BPRS Adam Bengkulu pada produk Tabungan Wadiah Pelajar
ini berdasarkan hasil wawancara dengan pihak BPRS Adam Bengkulu
disajikan dalam tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS
(External Factor Analysis Summary) sebagai berikut:
Penggunaan bentuk IFAS dan EFAS melibatkan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasikan 8-10 kekuatan dan kelemahan serta peluang dan
yang dihadapi perusahaan
2. Memberikan bobot untuk masing-masing faktor dari kisaran bobot 1,0
(sangat penting) sampai ke bobot 0,0 (tidak penting). Jumlah seluruh
bobot harus sama dengan 1,0 berapapun jumlah faktor yang dibobot
dalam IFAS maupun EFAS.
3. Memberikan peringkat untuk masing-masing faktor berkisar dari 5,0
(sangat baik) sampai 1,0 (sangat buruk), yang didasarkan pada
tanggapan manager saat ini terhadap faktor-faktor yang dianalisis.
4. Rumus dalam menentukan nilai IFAS atau EFAS
( Bobot dikali Rating ) Nilai tertimbang berkisar antara 5,0 (sangat
bagus) sampai 1,0 (buruk), dengan nilai rata-rata sebesar 3,0.89
89
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Jakarta:Erlangga, 2012), h.165-167
78
Tabel 4.2
Internal Factor Analysis Summary (IFAS)
No Faktor Internal Bobot Rating Nilai
Kekuatan (Strenght)
1 Dana dikelola berdasarkan prinsip syariah 0,25 3 0,75
2 Tabungan wadiah pelajar yang diperuntukan
untuk pelajar dengan setoran Rp.10.000
0,10 4 0,40
3 Bebas biaya administrasi bulanan 0,10 4 0,40
4 Tabungan wadiah pelajar dijamin oleh LPS 0,15 4 0,60
5 Persyaratan yang tidak sulit 0,20 4 0,80
6 Strategi antar jemput nasabah (jemput bola) 0,10 4 0,40
7 Pelayanan yang baik 0,10 4 0,40
Total 1 3,75
No Faktor Internal Bobot Rating Nilai
Kelemahan (Weakness)
1 Belum tersedianya fasilitas ATM 0,35 2 0,70
2 Masih kurangnya SDM dalam melakukan
pemasaran
0,25 3 0,75
3 Masih membatasi sekolah-sekolah yang
menjadi tujuan produk tabungan wadiah
pelajar
0,15 3 0,45
4 Produk tabungan wadiah pelajar yang
masih kurang dikenal oleh anak-anak
sekolah
0,15 3 0,45
5 Masih kurangnya promosi pada produk
tabungan wadiah pelajar
0,10 3 0,30
Total 1 2,65
Sumber : Data primer diolah, 2020
79
Dari hasil analisis tabel diatas, pada faktor kekuatan memiliki total nilai
3,75 yang berarti setiap responden memberikan nilai skor yang sangat baik
terhadap faktor internal perusahaan. Sedangkan pada faktor kelemahan
memiliki total nilai 2,65 yang berarti setiap responden memberikan nilai skor
pada faktor internal yang cukup baik.
Tabel 4.3
External Factor Analysis Summary (EFAS)
No Faktor Eksternal Bobot Rating Nilai
Peluang (Opportunities)
1 Letak lokasi BPRS Adam yang strategis 0,40 4 1,60
2 Manyoritas penduduk beragama islam 0,20 4 0,80
3 Belum banyak produk tabungan pada bank
syariah yang diperuntukan untuk anak
sekolah dasar
0,25 3 0,75
4 Banyaknya sekolah-sekolah dasar yang
dapat menjadi tempat untuk melakukan
pemasaran atau promosi tabungan wadiah
pelajar
0,15 4 0,60
Total 1 3,75
No Faktor Eksternal Bobot Rating Nilai
Ancaman (Threat)
1 Persaingan antar produk semakin ketat baik 0,20 4 0,80
80
bank syariah maupun bank konvensional
2 Fasilitas yang masih kurang memadai 0,35 2 0,70
3 Semakin banyaknya bank umum syariah 0,15 3 0,45
4 Pemahaman masyarakat yang kurang
mengenai perbankan syariah
0,30 3 0,90
Total 1 2,85
Sumber : Data primer diolah, 2020
Dari hasil analisis tabel diatas, pada faktor peluang memiliki total nilai
3,75 yang berarti setiap responden memberikan nilai skor yang sangat baik
terhadap faktor internal perusahaan. Sedangkan pada faktor ancaman memiliki
total nilai 3,15 yang berarti setiap responden memberikan nilai skor pada
faktor internal yang cukup baik.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa total nilai dari masing-masing
faktor dapat dirinci sebagai berikut:
a. Kekuatan (Strenght) : 3,75
b. Kelemahan (Weakness) : 2,65
c. Peluang (Opportunities) : 3,75
d. Ancaman (Threat) : 2,85
Berdasarkan pada hasil analisis tabel diatas, dapat diketahui bahwa
selisih nilai Strenght dan Weakness sebesar 1,10 yang didapat dari nilai
kekuatan dikurang dengan nilai kelemahan, sedangkan selisih nilai
Opportunities dan Threat sebesar 0,90 yang didapat dari nilai peluang
81
dikurang nilai ancaman. Dari identifikasi faktor tersebut maka dapat
digambarkan dalam diagram SWOT berikut ini :
Opportunites
3
2
Weakness 1 Strenght
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
1
2
3
Threat
Gambar 4.1 Diagram Analisis SWOT
Diagram diatas menunjukkan bahwa BPRS Adam Bengkulu berada
pada kuadran 1 (positif). Posisi ini menandakan bahwa BPRS Adam Bengkulu
dalam memasarkan produk Tabungan Wadiah Pelajar memiliki kondisi yang
kuat dan berpeluang yang bagus.
Setelah menganalisis faktor internal dan eksternal BPRS Adam
Bengkulu maka selanjutnya menggunakan matriks SWOT.
82
Tabel 4.4
Matriks SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Strenght (S)
1. Dana dikelola
berdasarkan prinsip
syariah
2. Tabungan wadiah
pelajar yang
diperuntukan untuk
pelajar dengan setoran
awal Rp. 10.000
3. Bebas biaya
administrasi bulanan
4. Tabungan wadiah
pelajar yang dijamin
LPS
5. Persyaratan yang tidak
sulit
6. Strategi jemput bola
7. Pelayanan yang baik
Weakness (W)
1. Belum tersedianya
fasilitas ATM
2. Masih kurangnya
SDM dalam
melakukan
pemasaran
3. Masih membatasi
sekolah-sekolah
yang menjadi tujuan
pemasaran produk
tabungan wadiah
pelajar
4. Produk tabungan
wadiah pelajar yang
masih kurang
dikenal oleh anak-
anak sekolah
5. Masih kurangnya
promosi pada
produk tabungan
wadiah pelajar
83
Opportunities (O)
1. Letak lokasi BPRS
Adam yang strategis
2. Manyoritas penduduk
beragama Islam
3. Belum banyak produk
tabungan pada bank
syariah yang
diperuntukan untuk
anak sekolah dasar
4. Banyaknya sekolah-
sekolah dasar yang
dapat menjadi tempat
untuk melakuka
pemasaran atau
promosi tabungan
wadiah pelajar
Strategi SO
1. Mempertahankan dan
meningkatkan kualitas
produk
2. Mempertahankan
kualitas pelayanan
terhadap konsumen
Strategi WO
1. Menambah jumlah
SDM dan
meningkatkan
kualitas SDM yang
berkompeten
dibidang pemasaran
Threat (T)
1. Persaingan antar
produk semakin ketat
baik pada bank
Strategi ST
1. Mempertahankan ciri
khas atau kelebihan
yang dimiliki produk
tabungan wadiah pelajar
Strategi WT
1. Melakukan
sosialisasi lebih
aktif dan melakukan
promosi pemasaran
secara terus menerus
84
syariah maupun bank
konvensional
2. Fasilitas yang masih
kurang memadai
3. Semakin banyaknya
bank umum syariah
4. Pemahaman
masyarakat yang
kurang mengenai
perbankan syariah
terhadap produk
tabungan wadiah
pelajar
2. Meningkatkan
fasilitas berbasis
teknologi yang dapat
memudahkan akses
bagi nasabah
Sumber : Data diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelasakan empat strategi pemasaran
yang dapat diambil yaitu:
a. Strategi SO
Dalam mempertahankan dan menarik minat nasabah baru dalam
menggunakan produk Tabungan Wadiah Pelajar ini BPRS Adam Bengkulu
tetap harus mempertahankan kualitas poduk yang ada saat ini dan
meningkatkan kualitas pelayanan sehingga bisa membuat nasabah merasa
senang dan nyaman.
b. Strategi ST
Dalam meningkatkan jumlah nasabah BPRS Adam Bengkulu harus
mempertahankan ciri khas atau kelebihan yang dimiliki produk Tabungan
Wadiah Pelajar.
c. Strategi WO
BPRS Adam Bengkulu harus menambah jumlah SDM dan meningkatkan
kualitas SDM yang berkompeten dibidang pemasaran. Sehingga kegiatan
pemasaran pada produk Tabungan Wadiah Pelajar tidak hanya dilakukan
85
pada sekolah dasar yang ada didalam kota Bengkulu saja dan bisa
menambah jumlah nasabah.
d. Strategi WT
Melakukan sosialisasi lebih aktif dan melakukan promosi pemasaran
secara terus menerus terhadap produk Tabungan Wadiah Pelajar, agar
produk Tabungan Wadiah Pelajar banyak dikenal oleh anak sekolah maupun
masyarakat luar.
Meningkatkan fasilitas berbasis teknologi yang dapat memudahkan akses
bagi nasabah.
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka ada
beberapa kesimpulan yang dapat diambil, yaitu :
1. Strategi pemasaran yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu dalam
meningkatkan nasabah adalah dengan cara menentukan segmentasi,
targeting, positioning dan BPRS Adam Bengkulu juga menerapakan bauran
pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari 4P yaitu, produk (product),
harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Adapun strategi pemasaran yang dilakukan BPRS Adam Bengkulu dalam
memasarkan produk Tabungan Wadiah Pelajar dengan cara melakukan
strategi pemasaran jemput bola dan pemasaran yang dilakukan mengalami
peningkatan. Namun pada saat pandemi Covid terjadi BPRS Adam
Bengkulu mengalami penurunan nasabah produk Tabungan Wadiah
Pelajar. Hal ini terjadi karena sekolah dasar yang menjadi target pemasaran
diliburkan.
2. Dari hasil analisis SWOT berdasarkan pada faktor internal yang didapat
dari nilai kekuatan (strenght), kelemahan (weakness) dan faktor eksternal
didapat dari nilai peluang (opportunities), ancaman (threat) menyatakan
bahwa BPRS Adam Bengkulu berada pada posisi kuadran 1 (positif) yang
mana menunjukan bahwa perusahaan memiliki kekuatan dari faktor
internalnya dan memiliki peluang yang bagus dari faktor eksternalnya.
87
Adapun matrik SWOT BPRS Adam Bengkulu yang menghasilkan empat
alternative strategi pemasaran sebagai berikut:
a. Strategi SO, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk serta
mempertahankan kualitas pelayanan terhadap konsumen
b. Strategi ST, Mempertahankan ciri khas atau kelebihan yang dimiliki
produk Tabungan Wadiah Pelajar.
c. Strategi WO, Menambah jumlah SDM dan meningkatkan kualitas SDM
yang berkompeten dibidang pemasaran
d. Strategi WT, melakukan sosialisasi lebih aktif dan melakukan promosi
pemasaran secara terus menerus terhadap produk Tabungan Wadiah
Pelajar serta meningkatkan fasilitas berbasis teknologi yang dapat
memudahkan akses bagi nasabah
B. Saran
Untuk meningkatkan jumlah nasabah pada produk Tabungan Wadiah
Pelajar BPRS Adam Bengkulu perlu meningkatkan jumlah SDM yang ada,
mengingat banyaknya sekolah-sekolah dasar yang ada dikota Bengkulu yang
bisa dijadikan target pemasaran untuk produk Tabungan Wadiah Pelajar.
Dengan meningkatkan jumlah SDM pada bidang pemasaran bisa membuat
kegiatan pemasaran yang dilakukan lebih bisa produktif dan efisien lagi.
Selain itu BPRS Adam juga harus meningkatkan kegiatan pemasaran baik
promosi atau melakukan sosialisasi pada produk Tabungan Wadiah Pelajar ini
agar semakin dikenal oleh anak-anak sekolah dasar baik yang ada didalam
kota Bengkulu maupun yang ada diluar kota Bengkulu.
DAFTAR PUSTAKA
Adam Panji Fikih Muamalah Maliyah. Bandung: PT Refika Aditama. 2017
Ajeng Entaresmen. R, Desy Putri Pertiwi. Strategi Pemasaran Terhadap
Penjualan Produk Tabungan Ib Hasanah Di PT. Bank Negara Indonesia
Syariah Kantor Cabang X. Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa. Vol .
9 No. 1 2016
Assauri, Sofjani. Strategic Management. Jakarta: Rajawali Pers. 2016
Assauri, Sofjan. Stategic Management. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2013
Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2017
Burhan Bungin, M. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta:
Prenamedia Group. 2013
Darmawan, Ilham . Strategi Pemasaran Produk Simpanan Pelajar Baitul Maal
Wa Tanwil Al-Jibaal Cirendeu Tanggerang Selatan. Skripsi: Universitas
Muhammadiah Jakarta. 2019
Satori Djam’an, Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta. 2017
Ghofur Anshori, Abdul. Perbankan Syariah Di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press. 2007
Handika Wibowo, Dimas. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan
Daya Saing UMKM. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 29 No.1 Desember
2015
Haryanto, Hery. Effect of Marketing Strategy on Customer Loyalty Bajapuik
Savings at PT. BPR Berok Gunung Pangilun Padang. International
Journal of Lean Thinking. Volume 2, Issue 1 June 2011
http://banksyariahadam.weebly.com. Diakses pada tanggal 25 Juli 2020 pukul
09.45 WIB
Imam Wahjono Sentot. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha Ilmu.
2010
Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: Pt Raja
Grafindo Persada. 2004
Kasmir. Pemasaran Bank. Jakarta: Perdana Media. 2004
Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada. 2006
Limakrisna, Nandan. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2017
Novianti, Metty. Strategi Pemasaran Terhadap Produk KPR BTN Sejahtera IB di
BTN Syariah Ditinjau Dari Analisis SWOT Studi Kasus Pada BTN Syariah
Kantor Cabang Semarang. D3 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang Tahun 2016, Diakses pada tanggal
18 Desember 2019, pukul 08.00 WIB
Purwanto, Iwan . Manajemen Strategi. Bandung: CV. Yrama Widya. 2006
Rianto Al Arif M. Nur. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Jakarta:
ALFABETA. Cv. 2010
Sarwany, Denny. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Mabrur Junior Bank
Syariah KCP Pondok Pinang. Skripsi: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2015
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA. 2018
Suryani Tatik. Manajemen Pemasaran Strategik Bank Di Era Global
Menciptakan Nilai Unggul Untuk Kepuasan Nasabah. Jakarta:
Prenadamedia Group. 2017
Tiari Fitri, Annisa. Analisis Strategi Pemasaran Produk Simpanan Wadi’ah
Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Dengan Metode SWOT. Skripsi:
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. 2018
Tisnawati, Ernie, Kurniawan Saefullah. Pengantar Manajemen. Jakarta:
Prenadamedia Group. 2005
Umam Khotibul, Setiawan Budi Utomo. Perbankan Syariah Dasar-dasar dan
Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2016
Wardoyo, Paulus. Enam Alat Analisis Manajemen. Semarang: Paulus Wardoyo.
2011
Yusuf Hamali, Arif . Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan. Jakarta:
Kencana. 2016
L
A
M
P
I
R
A
N
DOKUMENTASI