strategi divisi funding untuk mendapatkan dana …/strategi...kantor cabang surakarta membentuk...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
STRATEGI DIVISI FUNDING UNTUK MENDAPATKAN
DANA PIHAK KETIGA PADA
PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) Tbk.
KANTOR CABANG SURAKARTA
Disusun untuk memenuhi persyaratan guna mencapai derajat
Ahli Madya Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
WINDA ALIFIA MARTHA
F 3609074
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAK
STRATEGI DIVISI FUNDING UNTUK MENDAPATKAN DANA PIHAK KETIGA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN
NASIONAL (BTPN) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA
WINDA ALIFIA MARTHA F 3609074
Latar belakang penelitian ini adalah persaingan antar bank yang semakin
ketat mendorong perusahaan perbankan, khususnya PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta membentuk beberapa strategi manajemen perusahaan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menawarkan produknya kepada calon nasabah agar memperoleh sumber dana pihak ketiga yang baru. Pengaruh dan hambatan dalam menjalankan strategi-strateginya juga merupakan alasan bagi penulis. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Teknik pembahasannya adalah deskriptif dengan menggambarkan atau menceritakan penerapan strategi yang digunakan oleh Divisi Funding, menjelaskan pengaruhnya, dan hambatan yang dihadapi. Strategi promosi yang digunakan tersebut mencakup periklanan, penjualan perseorangan, publisitas, dan penjualan. Dengan diterapkannya strategi tersebut terbukti meningkatkan saldo dana pihak ketiga PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta. Hambatannya yaitu pada pihak pesaing yang ketat. Kesimpulan dari penulisan tugas akhir ini adalah media promosi yang digunakan Divisi Funding PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta mampu meningkatkan saldo dana pihak ketiga. Sebagai masukan bagi perusahaan, penulis menyarankan agar Divisi Funding PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta lebih meningkatkan kerjasama tidak hanya dengan sebagian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ataupun BUMS (Badan Usaha Milik Swasta), tetapi juga masyarakat luas di wilayah Soloraya, mengiklankan di siaran televisi dan memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang lokasi PT. BTPN Kantor Cabang Surakarta agar lebih dikenal masyarakat. Kata kunci : Strategi Divisi Funding, Produk Tabungan dan Deposito, BTPN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Hanya melalui aksi akan muncul kebiasaan
Hanya melalui kebiasaan akan muncul kemahiran
dan kehebatan
(Penulis)
Persiapan yang terbaik adalah menjadi pribadi yang
berilmu, bekerja keras, penuh hormat, dan menjaga hati
dekat dengan Tuhan
(Mario teguh)
Kesuksesan berawal dari berdoa, belajar, berusaha,
dan tetap optimis
(Penulis)
Penulis persembahkan kepada:
1. Bapak Ibu keluarga H. Suyadi
2. Keluarga besar H. Wiryo Saputro
3. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi UNS
4. Teman – teman D3 KP angkatan 2009 &
My Kartiko Wahyu Utomo
5. Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat, hidayah, dan rezeki-Nya sampai saat ini, sehingga dengan
kemampuan dan waktu terbatas penulis akhirnya mampu menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan judul “STRATEGI DIVISI FUNDING UNTUK
MENDAPATKAN DANA PIHAK KETIGA PADA PT. BANK TABUNGAN
PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) Tbk. KANTOR CABANG
SURAKARTA”. Tugas Akhir ini disusun guna melengkapi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program studi Diploma III Keuangan
dan Perbankan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu,
memberi dorongan, dan mengarahkan baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga tugas akhir ini dapat tersusun dan terselesaikan. Pihak-pihak
tersebut adalah:
1. Dr. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si., selaku Ketua Program Studi Diploma
III Keuangan dan Perbankan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Sutomo MS., selaku dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membantu proses perizinan magang
sampai akhir penulisan tugas akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
4. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta,
semoga ilmu yang penulis dapat menjadi berkah dan bermanfaat untuk
sekarang dan masa depan.
5. Bapak Linggar Ikhsan Adi Nugroho, SE., selaku Pembimbing Akademik
yang telah membantu memberi masukan dan bimbingan dalam proses
penulisan tugas akhir ini.
6. Bapak H. Suyadi dan Ibu Hj. Marwini, selaku orang tua saya yang telah
membantu baik materi maupun doa dan semangat dalam proses penulisan
tugas akhir ini.
7. Bapak Rumanto S.F., SE., selaku Operation Manager PT. Bank Tabungan
Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta dan wakilnya
Bapak Bekjo Purnomo, SE. yang berkenan memberikan izin bagi penulis
untuk melakukan magang kerja dan memberikan data-data yang digunakan
dalam penulisan tugas akhir ini.
8. Seluruh Staff PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
Kantor Cabang Surakarta yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan
kegiatan magang kerja.
9. Teman-teman Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan
angkatan 2009 atas kerjasama dan semangat yang baik selama tiga tahun
ini.
10. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dalam
lembar ini yang juga membantu memberikan semangat dan doa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu diterima saran dan kritik yang membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi
penulis, pembaca, dan pihak-pihak yang berhubungan dengan tugas akhir ini.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Surakarta, Mei 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .......................................................... 5
E. Metodologi Penelitian ..................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank ............................................................. 9
B. Jenis - jenis Bank ........................................................... 10
C. Bentuk Hukum Bank ...................................................... 13
D. Asas, Fungsi, dan Tujuan Perbankan Indonesia ............. 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
E. Fungsi Bank Secara Umum di Indonesia ....................... 14
F. Sumber Dana Bank ........................................................ 15
G. Pengertian Pemasaran .................................................... 21
H. Tujuan Pemasaran .......................................................... 25
I. Pengertian Penghimpunan Bank .................................... 25
J. Pengertian Dana Pihak Ketiga ....................................... 26
K. Pengertian Penghimpunan Dana .................................... 27
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah PT. BTPN ..................................................... 29
2. Perkembangan PT. BTPN ......................................... 30
3. Bentuk dan Badan Hukum PT. BTPN ...................... 31
4. Visi, Misi, dan Nilai PT. BTPN ................................ 31
5. Kepemilikan Saham PT. BTPN ................................ 34
6. Fungsi PT. BTPN ...................................................... 35
7. SDM pada PT. BTPN Surakarta ............................... 35
8. Struktur Organisasi PT. BTPN Surakarta ................. 36
9. Produk Divisi Funding PT. BTPN Surakarta ........... 41
10. Jenis layanan Divisi Funding
PT. BTPN Surakarta ................................................. 51
11. Lingkungan Pemasaran ............................................. 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
B. Pembahasan
1. Strategi Penghimpunan DPK .................................... 57
2. Pengaruh Strategi Penghimupnan DPK .................... 61
3. Hambatan Divisi Funding dalam
mendapatkan DPK .................................................... 63
4. Temuan ..................................................................... 64
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................... 65
B. Saran ............................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Komposisi Pemegang Saham ................................................ 34
Tabel 3.2 Jumlah Karyawan PT. BTPN Tbk. Surakarta ....................... 35
Tabel 3.3 Tabungan dan Deposito Tahun 2009 dan 2010 .................... 60
Tabel 3.4 Tabungan dan Deposito Tahun 2010 dan 2011 .................... 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Nilai PT. BTPN Tbk ............................................................. 33
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. BTPN Tbk ...................................... 36
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. BTPN Tbk.Surakarta ...................... 40
Gambar 3.4 Skema BI – RTGS ................................................................ 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sejarah Berdiri dan Perkembangan
PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
Lampiran 2. Contoh Formulir Pembukaan Rekening dan Pengkinian
Data Nasabah PT. BTPN
Lampiran 3. Contoh Form Data Pribadi Pemegang Rekening Lainnya
(Khusus Pemohon Rekening Gabungan) PT. BTPN
Lampiran 4. Contoh Form Kartu Tanda Tangan Nasabah PT. BTPN
Lampiran 5. Syarat & Ketetuan Umum Pembukaan dan Penutupan
Rekening Nasabah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional
(BTPN) Tbk.
Lampiran 6. Contoh Cover Buku Tabungan Citra Pensiun
PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
Lampiran 7. Peta Lokasi PT. BTPN Surakarta
Lampiran 8. Foto Situasi Kerja Pegawai PT. BTPN Divisi Funding
Lampiran 9. Siaran Pers PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
Lampiran 10. Pergerakan Saham Per Juni 2012 PT. Bank
Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
Lampiran 11. Prestasi PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional
(BTPN) Tbk.
Lampiran 12. Keterbukaan Informasi PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional (BTPN) Tbk. Tahun 2010
Lampiran 13. Laporan Keuangan per Maret 2012 PT. Bank Tabungan
Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
Lampiran 14. Kejadian Setelah Neraca PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional (BTPN) Tbk.
Lampiran 15. Kesimpulan Good Corporate Governance Self –
Assessment
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
Lampiran 16. Surat Pernyataan Tugas Akhir
Lampiran 17. Surat Perizinan Magang dari PT. BTPN Surakarta
Lampiran 18. Kartu Bimbingan Kuliah Magang Kerja
Lampiran 19. Kegiatan Harian Kuliah Magang Kerja
Program Diploma III Fakultas Ekonomi UNS
Lampiran 20. Surat Keterangan Selesai Magang dari PT. BTPN Surakarta
Lampiran 21. Formulir Penilaian Pembimbing Institusi Mitra (PIM)
Magang Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
STRATEGI DIVISI FUNDING UNTUK MENDAPATKAN DANA PIHAK KETIGA PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN
NASIONAL (BTPN) Tbk. KANTOR CABANG SURAKARTA
WINDA ALIFIA MARTHA F 3609074
Latar belakang penelitian ini adalah persaingan antar bank yang semakin
ketat mendorong perusahaan perbankan, khususnya PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta membentuk beberapa strategi manajemen perusahaan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menawarkan produknya kepada calon nasabah agar memperoleh sumber dana pihak ketiga yang baru. Pengaruh dan hambatan dalam menjalankan strategi-strateginya juga merupakan alasan bagi penulis. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Teknik pembahasannya adalah deskriptif dengan menggambarkan atau menceritakan penerapan strategi yang digunakan oleh Divisi Funding, menjelaskan pengaruhnya, dan hambatan yang dihadapi. Strategi promosi yang digunakan tersebut mencakup periklanan, penjualan perseorangan, publisitas, dan penjualan. Dengan diterapkannya strategi tersebut terbukti meningkatkan saldo dana pihak ketiga PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta. Hambatannya yaitu pada pihak pesaing yang ketat. Kesimpulan dari penulisan tugas akhir ini adalah media promosi yang digunakan Divisi Funding PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta mampu meningkatkan saldo dana pihak ketiga. Sebagai masukan bagi perusahaan, penulis menyarankan agar Divisi Funding PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta lebih meningkatkan kerjasama tidak hanya dengan sebagian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ataupun BUMS (Badan Usaha Milik Swasta), tetapi juga masyarakat luas di wilayah Soloraya, mengiklankan di siaran televisi dan memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang lokasi PT. BTPN Kantor Cabang Surakarta agar lebih dikenal masyarakat. Kata kunci : Strategi Divisi Funding, Produk Tabungan dan Deposito, BTPN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
STRATEGY FOR A DIVISION FUNDING FUNDS IN A THIRD PARTY. RETIRED NATIONAL BANK (BTPN) TBK.
BRANCH OFFICE SURAKARTA
WINDA ALIFIA MARTHA F 3609074
The background of this research is competition among banks encouraged a more rigorous banking firm, especially PT. National Savings Bank (BTPN) Tbk. Surakarta Branch formed a company's management strategy to be more creative and innovative in offering its products to prospective customers in order to obtain third-party sources of new funding. Influences and barriers in implementing their strategies is also the reason for the author.
The research data obtained using observation and interview methods. Discussion is a descriptive technique to describe or tell the application of the strategies used by the Funding Division, describes the effect, and the obstacles encountered.
Promotional strategies used include advertising, personal selling, publicity, and sales. With the implementation of the strategy is shown to improve the balance of deposits PT. National Savings Bank (BTPN) Tbk. Branch office of Surakarta. The obstacles are on the tight competition.
The conclusion of this thesis is a media campaign that used Funding Division PT. National Savings Bank (BTPN) Tbk. Surakarta Branch Office able to improve the balance of deposits. As input for the company, the authors suggested that the Funding Division PT. National Savings Bank (BTPN) Tbk. Surakarta Branch further enhance the cooperation not only with some SOEs (State Owned Company) or the Private Company (Private Owned Enterprises), but also the wider community in the region Soloraya, advertise on broadcast television and introduced to the general public about the location of PT. BTPN Surakarta Branch Office to make it more known to the public. Keywords: Strategy Funding Division, Savings and Deposit Products, BTPN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi ini industri perbankan merupakan salah satu industri
yang mengalami perkembangan cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari
semakin banyaknya pendirian bank-bank umum ataupun swasta di Indonesia,
semakin mudahnya masyarakat memperoleh fasilitas kredit perbankan dan
penghimpunan dana pihak ketiga dari masyarakat yang percaya untuk
menabung di bank. Persaingan antar bank juga semakin ketat, sehingga
perusahaan perbankan membentuk beberapa strategi manajemen perusahaan
untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menawarkan produknya kepada
nasabah dan memperoleh sumber dana pihak ketiga yang baru. Sumber dana
pihak ketiga ini mudah untuk mencarinya dan tersedia banyak di masyarakat,
khususnya Solo dan sekitarnya. PT. BTPN Surakarta juga bekerja sama
dengan perusahaan swasta dalam penghimpunan dana pihak ketiga ini. Dana
pihak ketiga dapat diperoleh dari nasabah umum yang menempatkan dananya
di PT. BTPN Surakarta.
Menurut Kuncoro (2002: 68), definisi dari bank adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan
kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan
jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Bank melakukan kegiatan sehari-hari harus mempunyai dana agar dapat
memberikan kredit kepada masyarakat. Dana tersebut dapat diperoleh dari
pemilik bank (pemegang saham), pemerintah, Bank Indonesia, pihak-pihak di
luar negeri, maupun masyarakat dalam negeri. Dana dari pemilik bank berupa
setoran modal yang dilakukan pada saat pendirian bank. Dana dari
pemerintah diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh
pemerintah untuk menyalurkan dana-dana bantuan yang berkaitan dengan
pembiayaan proyek-proyek pemerintah, misalnya Proyek Inpres Desa
Tertinggal. Sebelum dana diteruskan kepada penerima, bank dapat
menggunakan dana tersebut untuk mendapatkan keuntungan, misalnya
dipinjamkan dalam bentuk pinjaman antar bank (interbank call money)
berjangka 1 hari hingga 1 minggu. Keuntungan bank diperoleh dari selisih
antara harga jual dan harga beli dana tersebut setelah dikurangi dengan biaya
operasional. Dana-dana masyarakat ini dihimpun oleh bank dengan
menggunakan instrumen produk simpanan yang terdiri dari giro, deposito,
dan tabungan.
Promosi merupakan salah satu variabel yang penting dalam
pemasaran dan suatu proses yang berlanjut. Adanya promosi dapat membantu
pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan
antara pemasar dan konsumen. Promosi juga merupakan salah satu variabel
yang dipakai untuk mempengaruhi pasar bagi suatu produk maupun jasa dari
suatu perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Beberapa orang berpendapat bahwa promosi adalah sama dengan
penjualan, bahkan ada pula yang berpendapat bahwa promosi itu merupakan
bagian dari penjualan. Pendapat Kotler (2002), definisi promosi adalah
sebagai informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran. Sementara Swastha (2000) mendefinisikan promosi sebagai
semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong
permintaan.
Pengertian promosi baik dari Kotler maupun dari Swastha, keduanya
tidak saling bertentangan. Satu pihak lebih menitikberatkan kepada
penciptaan pertukaran, sedang di pihak yang lain lebih menitikberatkan
kepada pendorongan permintaan.
Fandy Tjiptono (1995:199) mendefinisikan strategi promosi penting
dilakukan oleh bank dalam menarik minat masyarakat untuk menyimpan
uangnya di bank dalam bentuk tabungan dan deposito, karena dana dari
masyarakat dapat menambah modal bank untuk pemberian kredit. Selain itu
juga untuk menjaga kesehatan bank. Tujuan dari promosi adalah untuk
menginformasikan, membujuk, serta mengingatkan kepada pelanggan tentang
produk perbankan dan bauran pemasarannya. Dengan promosi diharapkan
produk yang dikeluarkan oleh bank dapat diterima oleh masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Pencarian sumber-sumber dana pihak ketiga bank harus
mempertimbangkan beberapa faktor seperti kemudahan untuk meperolehnya,
jangka waktu sumber dana, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk
memperoleh dana tersebut. PT. BTPN cabang Surakarta menggunakan empat
macam sarana promosi dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya.
Pertama, promosi melalui Periklanan (advertising). Kedua Penjualan
Perseorangan (Personal Selling). Ketiga, Publisitas (Publicity). Keempat,
Promosi Penjualan (Sales Promotion).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
Cabang Surakarta dan menuangkan hasil penelitian tersebut pada tugas akhir
ini dengan judul “STRATEGI DIVISI FUNDING UNTUK
MENDAPATKAN DANA PIHAK KETIGA PADA PT. BANK
TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) Tbk. KANTOR
CABANG SURAKARTA”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan tugas akhir ini ada 3 (tiga), yaitu:
1. Strategi apa saja yang diterapkan oleh divisi funding pada PT. Bank
Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor Cabang Surakarta?
2. Bagaimana pengaruh strategi yang diterapkan divisi funding terhadap
jumlah saldo tabungan dan deposito PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk. Kantor Cabang Surakarta?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
3. Apa saja hambatan divisi funding pada PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk. Kantor Cabang Surakarta dalam mendapatkan DPK
(Dana Pihak Ketiga)?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui strategi yang diterapkan oleh divisi funding pada
PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor Cabang
Surakarta.
2. Untuk mengetahui pengaruh strategi yang diterapkan divisi funding
terhadap jumlah saldo tabungan dan deposito pada PT. Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk. Kantor cabang Surakarta.
3. Untuk mengetahui hambatan divisi funding pada PT. Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk. Kantor cabang Surakarta dalam mendapatkan
DPK (Dana Pihak Ketiga).
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Sebagai sarana pembelajaran dan menambah pengetahuan atau
wawasan untuk lebih memahami mengenai dunia perbankan.
Menerapkan ilmu teori yang telah penulis peroleh selama mengikuti
perkuliahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan informasi dan evaluasi pihak bank dalam
menghimpun dana pihak ketiga dari masyarakat. Penghimpunan dana
baik berupa tabungan, deposito, ataupun giro untuk lebih
meningkatkan media promosi guna memperoleh tingkat keuntungan
yang lebih besar saat ini dan di masa mendatang.
3. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi
terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan
referensi untuk penelitian berikutnya dalam membahas permasalahan
yang sama. Mengetahui strategi, pengaruh, dan hambatan para
pegawai PT. BTPN Surakarta.
E. Metodologi Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk. Kantor cabang Surakarta yang beralamat di Jalan
Brigjen Slamet Riyadi 526 Surakarta. Khususnya pada Divisi Funding.
2. Jenis Data
Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat
berupa sesuatu yang diketahui atau anggapan, atau suatu fakta yang
digambarkan melalui angka, simbol, kode, dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
a. Data primer
Data primer diperoleh langsung melalui penelitian di lapangan.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari kepustakaan dan website PT. Bank
Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor cabang Surakarta
mengenai gambaran umum perusahaan yang berisi sejarah
berdirinya dan perkembangan perusahaan, visi dan misi, produk
dan jasa, deskripsi jabatan, SDM, dan lain-lain.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Observasi
Observasi yaitu metode pengumpulan data denga cara melakukan
pengamatan secara langsung ke perusahaan untuk mengetahui
aktivitas yang dilakukan untuk mengetahui aktivitas perusahaan.
Dalam hal ini penulis melakukan kuliah magang kerja pada tanggal
2 – 29 Februari 2012 untuk mengetahui aktivitas para pegawai
PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor cabang
Surakarta.
b. Wawancara
Wawancara merupakan proses tanya jawab kepada pegawai divisi
funding dan operasional PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Tbk. Kantor cabang Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Wawancara berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih,
bertatap muka, mendengarkan secara langsung dan mencatat
informasi-informasi yang penulis dapat dari 2 (dua) narasumber,
yaitu Bapak Rumanto S.F., SE. selaku Operation Manager PT.
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang
Surakarta dan Bapak Bekjo Purnomo, SE selaku Operation
Supervisor.
4. Teknik Pembahasan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Deskriptif Kualitatif yang fokus pada penjelasan objek yang diteliti
yaitu PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor cabang
Surakarta. Metode ini disesuaikan dengan fakta dan data pada objek
penelitian tanpa pengujian secara kuantitatif.
Analisa ini tidak menggunakan perhitungan secara matematis.
Penulis hanya melihat dari hasil pengamatan langsung pada Divisi
Funding PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor cabang
Surakarta.
Hasil pengamatan tesebut penulis tuangkan ke dalam penelitian
ini mengenai strategi Divisi Funding untuk mendapatkan dana pihak
ketiga pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Kantor
cabang Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank
Bank merupakan suatu industri yang bergerak dalam bidang
kepercayaan yang dalam hal ini adalah sebagai perantara keuangan (Financial
Intermediary) antara debitur dan kreditur dana (Santoso, 1997:1). Sementara
menurut Undang-undang RI Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan yaitu:
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada msyarakat dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.”
Lembaga keuangan bank merupakan lembaga keuangan yang
memberikan jasa keuangan yang paling lengkap. Usaha keuangan yang
dilakukan disamping menyalurkan dana atau memberikan pinjaman (kredit)
juga melakukan usaha menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk
simpanan. Kemudian usaha bank lainnya memberikan jasa-jasa keuangan
yang mendukung dan memperlancar kegiatan memberikan pinjaman dengan
kegiatan menghimpun dana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
B. Jenis-Jenis Bank
1. Dilihat dari Segi Fungsinya
Jenis perbankan menurut UU Pokok Perbankan nomor 7
tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan dikeluarkannya Undang-Undang
RI nomor 10 tahun 1998 terdiri dari:
a. Bank Umum
Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Pembangunan dan Bank Tabungan berubah fungsinya menjadi
Bank Umum, sedangkan Bank Desa, Bank Pasar, Lumbung Desa, dan
Bank Pegawai menjadi Bank Perkreditan Rakyat.
2. Dilihat dari Segi Kepemilikan
a. Bank Milik Pemerintah
Akte pendirian maupun modal bank ini dimiliki oleh pemerintah,
sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki pemerintah pula.
Contoh: Bank Negara Indonesia 46 (BNI), Bank Rakyat Indonesia
(BRI), Bank Tabungan Negara(BTN), dan Bank Mandiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Sementara bank milik Pemerintah Daerah (PemDa) terdapat di
daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi, sebagai
contoh: BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Tengah, dan BPD Jawa Timur.
b. Bank Milik Swasta Nasional
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
swasta nasional, akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, dan
pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula.
Contoh: Bank Central Asia (BCA), Bank Danamon, dan Bank
Niaga.
c. Bank Milik Koperasi
Kepemilikan saham-saham ini dimiliki oleh perusahaan yang
berbadan hukum koperasi.
Contoh: Bank Umum Koperasi Indonesia.
d. Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri,
baik milik pemerintah asing maupun milik swasta asing. Jelas
kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.
Contoh: ABN AMRO Bank, City Bank, dan Bank of Tokyo.
e. Bank Milik Campuran
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan
pihak swasta nasional.
Contoh: Sumitomo Niaga Bank, Bank Merincorp, dan Inter Pacific
Bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
3. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga
a. Bank yang Berdasarkan Prinsip Konvensional
Bank yang berdasarkan prinsip konvensional dalam menentukan
harga dan mencari keuntungan kepada para nasabahnya
menggunakan dua metode, yaitu:
1) Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan
giro, tabungan, maupun deposito. Demikian pula dengan harga
untuk produk pinjaman (kredit) juga berdasarkan tingkat suku
bunga tertentu.
2) Pihak perbankan barat menggunakan dan menerapkan berbagai
biaya-biaya dalam nominal dan prosentase tertentu untuk jasa-
jasa bank lainnya. Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan
istilah fee based.
b. Bank yang Berdasarkan Prinsip Syariah
Bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam menentukan harga
atau mencari keuntungan adalah sebagai berikut:
1) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
2) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah).
3) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah).
4) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan
(ijarah).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
5) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari
pihak bank oleh bank lain (ijarah wa iqtina).
C. Bentuk Hukum Bank
Ada beberapa bentuk hukum bank yang dapat dipilih jika ingin
mendirikan bank sesuai dengan Undang-Undang nomor 10 tahun 1998.
Bentuk badan hukum Bank Umum dapat berupa salah satu dari alternatif di
bawah ini:
1. Perseroan Terbatas (PT),
2. Koperasi, atau
3. Perusahaan Daerah.
D. Asas, Fungsi, dan Tujuan Perbankan Indonesia
Asas, fungsi, dan tujuan perbankan dalam UU RI No. 7 tahun 1992
pasal 2, 3, dan 4 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 tahun 1998,
dinyatakan:
1. Asas
Perbankan Indonesia dalam melaksanakan kegiatan usahanya
berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan
prinsip kehati-hatian.
2. Fungsi
Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan
penyalur dana masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
3. Tujuan
Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah
peningkatan rakyat.
E. Fungsi Bank Secara Umum di Indonesia
Santoso, dkk (2000:6) mendefinisikan bahwa fungsi utama
bank adalah sebagai penghimpunan dan penyalur dana masyarakat.
Secara lebih spesifik fungsi bank adalah sebagai berikut:
1. Agent of Trust
Sebagai lembaga kepercayaan, bank mempunyai fungsi
intermediasi yaitu menjembatani kepentingan pihak yang
kelebihan dana (penyimpan dana atau creditur) dan pihak yang
membutuhkan dana (peminjam dana atau debitur).
2. Agent of Development
Sektor moneter dan sektor riil tidak dapat dipisahkan dalam
kegiatan perekonomian masyarakat. Kedua sektor tersebut
berinteraksi saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Sektor
riil tidak akan bekerja dengan baik apabila sektor moneter tidak
bekerja dengan baik. Tugas bank sebagai penghimpun dan
penyalur dana sangat diperlukan untuk pembangunan
perekonomian masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
3. Agent of Services
Bank menawarkan berbagai macam jasa sampingan dalam
melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana. Jasa-
jasa yang ditawarkan antara lain jasa pengiriman uang, jasa
penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank, dan lain
sebagainya.
F. Sumber Dana Bank
Sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam
rangka membiayai kegiatan operasinya (Kashmir, 2008:61). Dana untuk
membiayai operasi suatu bank dapat diperoleh dari berbagai sumber.
Perolehan dana ini sesuai kebijakan masing-masing bank, bisa melalui
pinjaman (kredit) dari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Di samping itu
untuk membiayai operasinya, dana dapat pula diperoleh dengan modal
sendiri, yaitu setoran modal dari para pemilik saham atau bank mengeluarkan
atau menjual saham baru kepada pemilik baru. Perolehan dana itu disesuaikan
dengan tujuan dan penggunaan dana tersebut.
Sumber-sumber dana bank tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dana yang Bersumber dari Bank itu Sendiri
Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri.
Modal sendiri adalah modal setoran dari para pemegang
sahamnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Secara garis besar dapat disimpulkan pencairan dana sendiri
sebagai berikut:
a. Setoran modal dari pemegang saham.
b. Cadangan-cadangan bank, adalah cadangan-cadangan laba
pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang
sahamnya.
c. Laba bank yang belum dibagi.
2. Dana yang Bersumber Dari Lembaga Lainnya
Sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami
kesulitan dalam pencairan sumber dana pertama diatas.
Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:
a. Kredit likuditas dari Bank Indonesia
Merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada
bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas.
b. Pinjaman antar bank (call money)
Biasanya pinjaman ini diberikan kepada bank-bank yang
mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring.
c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri.
d. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
3. Dana yang Berasal Dari Masyarakat Luas
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan
operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika
mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk
simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposito. Secara
umum kegiatan penghimpunan dana yang berasal dari masyarakat
luas dibagi tiga jenis, yaitu:
a. Simpanan Giro
Pengertian giro menurut Undang-Undang Nomor 10
tahun 1998 tanggal 10 November 1998 adalah simpanan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau
dengan cara pemindahbukuan.
Dendawijaya (2005:49) mendefinisikan giro sebagai simpanan
pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan surat
perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan.
Giro dapat ditarik setiap saat sehingga giro dikelompokkan
sebagai sumber dana jangka pendek bagi bank dan berbiaya
murah. Bank cenderung memberikan jasa giro relatif lebih
rendah dibandingkan dengan sumber dana lainnya seperti
tabungan dan deposito. Penetapan tingkat jasa atau bunga giro
merupakan otorisasi bank-bank yang bersangkutan. Penarikan
uang di rekening giro dapat menggunakan sarana penarikan
yaitu cek dan bilyet giro.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Apabila penarikan yang dilakukan secara tunai maka sarana
penarikannya adalah dengan menggunakan cek, tetapi untuk
penarikan non tunai adalah dengan menggunakan bilyet giro.
Di samping itu jika kedua penarikan sarana tersebut hilang
maka nasabah dapat menggunakan sarana penarikan lainnya,
seperti surat pernyataan atau surat kuasa yang ditandatangani
diatas materai.
Kelebihan giro antara lain:
1) Lebih aman menyimpan uang tunai di bank
daripada menyimpan dalam peti uang sendiri.
2) Pemegang rekening giro setiap saat bisa
melaksanakan pembayaran dengan jumlah yang
hanya dibatasi oleh besarnya saldo yang ada
dengan cara menulis cek atau bilyet giro.
3) Lebih menguntungkan menggunakan giro daripada
menggunakan tunai.
4) Umumnya sebulan sekali bank mengirimkan kepada
para nasabahnya laporan yang memuat semua
transaksi setoran dan penarikan atas rekening
gironya yang dilengkapi juga dengan besarnya
saldo awal dan saldo akhir.
5) Nasabah masih bisa memanfaatkan penghasilan
berupa jasa giro.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b. Simpanan Deposito
Pengertian deposito menurut Undang-Undang Nomor 10
tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah
penyimpan dengan bank.
c. Simpanan Tabungan
Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan
Nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan alat
lainnya. Sementara menurut Taswan (2006:36), tabungan
merupakan simpanan masyarakat atau pihak lain yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat
tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan
menggunakan cek, bilyet giro, atau surat perintah bayar
lainnya.
Syarat-syarat yang dimaksud antara lain yaitu:
1) Penarikan hanya dapat dilakukan dengan
mendatangi kantor bank atau alat yang disediakan
untuk keperluan tersebut dan tidak dapat dilakukan
dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan surat
perintah pembayaran yang sejenis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
2) Penarikan tidak boleh melebihi jumlah tertentu
sehingga menyebabkan saldo tabungan lebih kecil
dari saldo minimal, kecuali penabung tidak akan
melanjutkan tabungannya.
Alat yang sering digunakan untuk menarik dana yang
ada di rekening tabungan adalah sebagai berikut:
1) Buku tabungan
Merupakan buku yang dipegang oleh nasabah.
Buku tabungan berisi catatan saldo tabungan,
transaksi penarikan, transaksi penyetoran, dan
pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi
pada tanggal tertentu.
2) Slip penarikan
Merupakan formulir untuk menarik sejumlah uang
dari rekening tabungan. Formulir penarikan ini
disebut juga slip penarikan. Biasanya digunakan
bersamaan dengan buku tabungan.
3) Kartu yang terbuat dari plastik
Sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang
dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari
tabungannya, baik bank maupun di mesin
Automated Teler Machine (ATM).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
4) Kombinasi
Yaitu penarikan tabungan dapat dilakukan dengan
kombinasi antara buku tabungan dengan slip
penarikan.
G. Pengertian Pemasaran
Konsep pemasaran merupakan filsafat bisnis yang mengatakan bahwa
pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup organisasi. Penggunaan konsep pemasaran yang jitu
dapat ikut menunjang berhasilnya pelayanan yang diberikan kepada
konsumen (Stanton, 1996).
Pemasaran berarti aktivitas manusia yang berkaitan dengan pasar.
Pasar merupakan tempat atau wadah dimana terjadi transaksi antara pembeli
dan penjual. Pemasaran secara menyeluruh mencakup kegiatan
merencanakan, mengembangkan produk yang memberi nilai superior,
menetapkan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk yang
diharapkan dapat memuaskan keinginan pasar sasaran sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu
dan kelompok memenuhi kebutuhan dan keingian melalui penciptaan,
penawaran, dan pertukaran produk dan jasa yang bernilai (Kotler, 2003).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Secara sederhana dapat digambarkan proses sosial ini terjadi di antara
podusen dan konsumen sebagai pasar produk yang ditawarkan produsen
meskipun kedua pihak berada dalam kelompok yang berbeda (Kotler, 2003).
Komunikasi pemasaran merupakan upaya teritegrasi dari perusahaan
untuk menyampaikan pesan tentang produk perusahaan kepada konsumen.
Pesan ini merupakan salah satu elemen yang menunjang strategi pemasaran
perusahaan. Melalui komunikasi perusahaan dapat membentuk citra dan
posisioning yang diinginkan. Menurut Kashmir (63:2004), pemasaran bank
adalah sebuah proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau
jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah
dengan cara memberikan kepuasan.
Dari penjelasan di atas, yang dimaksudkan dengan kebutuhan nasabah
bank adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang.
Contoh dari kebutuhan nasabah bank, yaitu:
1. Kebutuhan akan produk atau jasa perbankan.
2. Kebutuhan akan rasa aman dan nyaman dalam berhubungan
dengan bank.
3. Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh seluruh
karyawan.
4. Kebutuhan untuk persahabatan dan keakraban.
5. Kebutuhan status.
6. Kebutuhan aktualisasi diri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Maksud dari keinginan nasabah adalah kebutuhan yang dibentuk oleh kultur
dan kepribadian individu (Kasmir 65:2004). Contohnya yaitu:
1. Keinginan untuk mendapatkan pelayanan yang cepat, efektif,
dan bermutu.
2. Keinginan agar bank dapat menyelesaikan masalah yang
sedang dihadapi.
3. Keinginan memperoleh komitmen bank.
4. Keinginan dihargai dan dihormati oleh seluruh karyawan bank.
5. Keinginan memperoleh keamanan dari setiap transaksi yang
berhubungan dengan bank.
Hal-hal yang harus diperhatikan dan tujuan-tujuan yang akan dicapai oleh
bank, maka manajemen harus dapat menetukan langkah-langkah yang akan
dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah pemasaran bank secara umum:
1. Riset Pasar
Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan riset pasar.
Riset pasar akan sangat penting untuk mengetahui kebutuhan
dari masyarakat akan produk yang akan dikeluarkan oleh bank.
2. Menetapkan tujuan pemasaran
Tujuan adalah hal yang tidak dapat dikesampingkan dari
semua kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini dikarenakan,
tanpa adanya sebuah tujuan, maka pelaksanaan kegiatan tidak
akan pernah dapat dinilai, apakah sudah terlaksana dengan
baik atau belum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
3. Mengembangkan Strategi Pemasaran
Pengembangan strategi pemasaran menjadi hal yang wajib
dilakukan oleh manjemen pemasaran agar pelaksanaannya
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan riset pasar yang
sudah dilakukan sebelumnya.
4. Penyusunan Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran adalah langkah lanjutan dari
pengembangan strategi pemasaran. Rencana pemasaran yang
dibuat harus sesuai dengan strategi pemasaran, karena apabila
tidak sesuai maka pemasaran yang dilaksanakan tidak akan
berjalan dengan baik.
5. Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran
Setelah melakukan berbagai langkah yang dimulai dari riset
pasar, penetapan tujuan, pengembangan strategi, serta
penyusunan rencana pemasaran, maka pemasaran sudah siap
untuk dilaksanakan. Pelaksanaan pemasaran tentu harus dapat
dilakukan dengan maksimal dan sesuai dengan berbagai
langkah yang sudah disiapkan sebelumnya agar dapat
terlaksana dengan baik dan efektif serta memberikan
keuntungan kepada bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
6. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pemasaran
Setelah selesai melaksanakan pemasaran, langkah selanjutnya
adalah monitoring dan evaluasi tentang segala sesuatu yang
ada di dalam pelaksanaan pemasaran. Hal terpenting yang
harus diperhatikan pada langkah ini adalah melakukan
penilaian, apakah sudah sesuai dengan strategi dan rencana
yang disusun. Kemudian, untuk jangka yang lebih panjang
apakah pelaksanaan pemasaran tersebut sudah memberikan
keuntungan bagi bank.
H. Tujuan Pemasaran
Menurut Kashmir (66:2004), pentingnya pemasaran pada sebuah
perusahaan perbankan mengacu kepada tujuannya. Secara umum meliputi:
1. Memaksimalkan konsumsi atau memudahkan dan merangsang
konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk menggunakan
produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
2. Memaksimalkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan
yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi puncak
pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini disalurkan nasabah
lainnya melalui ceritanya.
3. Memaksimalkan pilihan produk, dalam artian bank menyediakan
berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam
pilhan pula.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
4. Memaksimalkan mutu hidup dengan memberikan berbagai
kemudahan kepada nasabah dalam menciptakan iklim yang efisien.
I. Pengertian Penghimpunan Dana Bank
Kashmir (2004:11) mendefinisikan menghimpun dana adalah
mengumpulkan atau mencari dana (uang) dengan cara membeli dari
masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito.
Kegiatan penghimpunan dana ini sering disebut dengan istilah funding.
J. Pengertian Dana Pihak Ketiga
Santoso (2006:96) mendefinisikan dana pihak ketiga sebagai sumber
dana dari masyarakat dapat berupa giro (demand deposit), tabungan (saving
deposit), deposito berjangka (time deposit) yang berasal dari nasabah
perorangan atau badan. Sementara Kuncoro (2002:155) mendefinisikan Dana
Pihak Ketiga (DPK) adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik
perorangan maupun badan usaha yang diperoleh bank dengan menggunakan
berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank.
Dendawijaya (2005:49), menjabarkan bahwa dana dari masyarakat
terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Giro (demand deposit)
2. Deposito (time deposit)
3. Tabungan (saving).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Sumber dana dari masyarakat yaitu DPK (Dana Pihak Ketiga) merupakan
sumber dana yang terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank dan merupakan
ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber
dana ini. Penghimpunan dana dari masyarakat dapat dikatakan relatif lebih
mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya.
K. Strategi Penghimpunan Dana
Menurut Kashmir (2005:85), strategi yang digunakan oleh bank untuk
memperooleh sumber dana yang berasal dari masyarakat dalam bentuk dana
pihak ketiga yang bertujuan untuk mengembangkan usahanya, yaitu strategi
promosi. Strategi Promosi merupakan sarana untuk memperkenalkan produk
sebuah bank kepada masyarakat agar masyarakat tertarik dengan produk-
produk tersebut. Jenis promosi yang dapat digunakan setiap bank dalam
mempromosikan produk maupun jasanya, antara lain:
1. Promosi melalui Periklanan (Advertising)
Merupakan promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan,
gambar, atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur,
billboard, koran, majalah, televisi, atau radio-radio.
2. Personal Selling
Merupakan bentuk presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan
calon pembeli, untuk mempengaruhi sikap konsumen agar terjadi
kegiatan penjualan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Merupakan promosi yang digunakan untuk meningkatkan
penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu
dan terhadap barang-barang atau jasa tertentu pula.
4. Publisitas (Publicity)
Merupakan promosi yang digunakan untuk meningkatkan citra
bank di depan para calon nasabah atau melalui kegiatan
sponsorship terhadap suatu kegiatan amal, sosial, atau olahraga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
BAB III
GAMBARAN OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN)
PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) mulai
didirikan di Bandung pada tahun 1958. Pada awalnya bank ini dibentuk
untuk melayani kebutuhan para pensiun personil Angkatan Bersenjata
dengan nama Bank Pegawai Pensiun Militer atau BAPEMIL. Dengan
berjalannya waktu, bank ini berkembang dan mulai melayani para
pensiunan karyawan sipil. Selama lebih dari 50 tahun, BTPN
memfokuskan layanan perbankannya untuk tabungan para pensiunan
bekerja sama dengan PT. Tabungan Asuransi Pensiunan, PT. Taspen, dan
PT. Pos Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1960 mendapatkan izin sebagai
bank komersial.
Pada tahun 1986 nama bank ini diubah menjadi Bank Tabungan
Pensiunan Nasional hingga saat ini (tahun 2012). Status BTPN pun
ditingkatkan dari bank tabungan menjadi bank umum dengan
dikeluarkannya izin usaha pada tahun 1993. Pada bulan Maret 2008 BTPN
menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Pemegang usaha utama BTPN, TPG Nusantara S.a.r.l. adalah
perusahaan investasi yang dimiliki oleh TPG (Texas Pasific Group) yaitu
perusahaan investasi global dari Amerika Serikat dengan kepemilikan
saham sebesar 71.6%. Selain bisnis intinya di pasar pensiun, BTPN telah
meluncurkan bisnis kredit mikro atau disebut dengan BTPN Mitra Usaha
Rakyat pada tahun 2008. Pada akhir Desember 2009, BTPN
mengoperasikan sebanyak 1.030 cabang di Indonesia, termasuk 539
cabang kredit mikro.
2. Perkembangan PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN)
PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) adalah bank
publik non-devisa terbesar di Indonesia yang memiliki visi yaitu menjadi
bank mass market terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia.
Sejalan dengan visinya, fokus usaha BTPN adalah di pangsa pasar mass
market, yaitu dengan melayani segmen bawah dari piramida pasar yang
terdiri dari pensiunan, usaha mikro dan kecil, serta komunitas pra-
sejahtera produktif melalui lebih dari 1.100 jaringan kantor yang tersebar
dari Aceh hingga Papua.
Model bisnis BTPN mengintegrasikan misi sosial dan misi bisnis
dalam produk dan layanan serta kegiatan sehari-hari, atau yang disebut
dengan ”Do Good Do Well”, dalam konteks Indonesia disebut sebagai
”Peluang sekaligus panggilan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BTPN meyakini keterlibatan aktif dalam membangun lingkungan
nasabah akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kapasitas nasabah
juga meningkatkan pertumbuhan kinerja BTPN. Memberdayakan mass
market merupakan panggilan bagi BTPN. Melalui program-program Daya,
BTPN berkomitmen untuk terus membangun kapasitas nasabah secara
berkelanjutan, guna memberikan kesempatan tumbuh dan mendapatkan
peluang untuk hidup yang lebih baik.
Sampai bulan September tahun 2011, BTPN memiliki total aset Rp
43,41 triliun dengan CAR yang kuat sebesar 20,92% dan NPL yang
sangat rendah sebesar 0,45%. Kini BTPN dikenal sebagai salah satu bank
dengan kinerja prima yang memperoleh rating AA- dari Fitch Ratings.
3. Bentuk dan Badan Hukum PT. BTPN
Bentuk dan badan hukum Bank BTPN adalah Perseroan Terbatas.
Sahamnya dimiliki oleh masyarakat terbuka yang didaftarkan di Bursa
dengan Code BTPN.
4. Visi, Misi, dan Nilai PT. BTPN
Proses perumusan visi, misi, dan nilai BTPN dimulai pada tahun
2009 dan mencakup beberapa masukan serta partisipasi semua karyawan
dari berbagai tingkatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Tujuan ini adalah untuk membangun sebuah bisnis yang berkelanjutan
yang sarat akan kontribusi untuk menciptakan kesejahteraan antar sesama
rakyat Indonesia dan pada akhirnya bagi pembangunan bangsa.
Rancangan rumusan yang dimulai pada bulan Januari 2009 tersebut
mencapai hasilnya pada bulan Maret 2009 yakni berupa konsep konsensus.
Melalui serangkaian lokakarya yang difasilitasi direksi dan senior
management, misi dan nilai diajukan melalui proses diskusi dengan lebih
dari 3.000 karyawan. Meski pada akhirnya ketetapan diumumkan pada
bulan Januari 2010, yakni setahun setelahnya. Namun PT. BTPN percaya
bahwa proses pembangunan misi dan nilai tersebut merupakan nyata dari
tujuan PT. BTPN. Visi, Misi, dan Nilai PT. BTPN yaitu:
a. Visi
Menjadi bank mass marketterbaik dan mengubah hidup berjuta
rakyat Indonesia.
b. Misi
Bersama kita ciptakan kesempatan, tumbuh, dan hidup yang lebih
berarti.
c. Nilai
Nilai-nilai yang dianut PT. BTPN mendorong dalam hal
menjalankan bisnis serta membentuk kepribadian merk perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Gambar 3.1 Nilai PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
Sumber: BTPN, 2012
Keterangan nilai tersebut yaitu:
1) Dapat dipercaya
2) Peduli
3) Sinergi (berkelanjutan)
4) Mencapai yang terbaik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
5. Kepemilikan Saham PT. BTPN
Tabel 3.1 Komposisi Pemegang Saham PT. BTPN Tbk.
* Pemegang Saham penggabungan dengan kepemilikan kurang dari 5%. Sumber: BTPN, 2012
a. Profil pemegang saham utama TPG (Texas Pacific Group)
TPG (Texas Pacific Group) adalah sebuah lembaga investasi
internasional terkemuka dari Amerika Serikat dengan portofolio aset
lebih dari US$60 miliar di berbagai industri, termasuk di sektor
keuangan. TPG (Texas Pacific Group) telah aktif beroperasi sejak
tahun 1994 di kawasan Asia, dan berpengalaman menjadi pemegang
saham di berbagai perusahaan sektor keuangan seperti Korea First
Bank di Korea Selatan,Shenzhen Development Bank di Republik
Rakyat Cina,Shriram Finance di India, dan Taishin Bank di Taiwan.
TPG (Texas Pacific Group) juga berperan sebagai investor
pada beberapa perusahaan di berbagai benua, antara lain Burger
King, Lenovo, Parkway Medical, Texas Utility Company (TXU), dan
Utac. TPG Nusantara S.a.r.l. merupakan perusahaan TPG di
Indonesia yang sejak tanggal 14 Maret 2008 telah mengakuisisi
71,6% saham BTPN.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
6. Fungsi PT. BTPN
Sebagai lembaga intermediasi khususnya bagi para nasabah
pensiunan.
7. SDM (Sumber Daya Manusia) pada PT. BTPN Surakarta
Pelaksanaan tata kelolaperusahaan yang baikmerupakan faktor
penting untuk menjamin pencapaiankinerja dan keberlangsunganusaha
yang berkelanjutan.BTPN senantiasa menekankanpentingnya prinsip-
prinsipetika dan moral serta budayaketerbukaan sesuai denganketentuan
yang berlaku.
Jumlah SDM (Sumber Daya Manusia) pada PT. BTPN Surakartadapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2 Jumlah Karyawan PT. BTPN Tbk. Surakarta
Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Pendidikan
Jenis Kelamin Usia Pendidikan
23 - 30 tahun
31 - 35 tahun D3 S1 S2
Putra 14 12 2 20 4 Putri 23 16 4 35 0 Jumlah Karyawan 37 28 6 55 4 Total Karyawan 65 65
Sumber: BTPN Cabang Surakarta, 2012
Tabel 3.2 diatas menggambarkan jumlah karyawan keseluruhan pada PT.
BTPN Surakarta yaitu 65 orang karyawan tetap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
8. Struktur Organisasi PT. BTPN Surakarta
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. BTPN Tbk.
BRANCH HEAD
MARKETING MANAGER
FUNDING MANAGER OPERATION MANAGER
CREDIT
SUPERVISOR PERSONAL BANKER
SENIOR OPERATION SUPERVISOR
STAFF STAFF
STAFF PB STAFF PB
STAFF STAFF
Sumber: BTPN Cabang Surakarta, 2012
a. Job Discription PT. BTPN Surakarta
1) Branch Head
Tugas-tugasnya yaitu:
a) Kepala pengelola (top management) yang membawahi 3
(tiga) divisi, yaitu: Divisi Marketing, Divisi Funding, dan
Divisi Operation.
b) Membuat seluruh laporan tiap bulan dari ketiga divisi diatas.
c) Melakukan target usaha dan melakukan breakdown target
usaha.
d) Melakukan pengawasan, penilaian atau evaluasi, dan
sosialisasi kepada seluruh SDM di bawahnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
e) Pengendalian mutu dan pencapaian target yang telah
ditetapkan langsung dan perusahaan.
f) Menjabarkan dan melakukan Job Discrptions kepada SDM
dalam divisi.
g) Bertanggung jawab atas segala hal yang mengenai dalam
diri PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.
2) Marketing Manager
Tugas-tugasnya yaitu:
a) Mengkoordinir tugas dan fungsi dari Credit Supervisor dan
para staff.
b) Mengoptimalisasikan semua target yg diberikan kepada
semua staff dibawahnya.
c) Memberikan reward dan punishment kepada staff
dibawahnya.
3) Funding Manager
Tugas-tugasnya yaitu:
a) Mengkoordinir tugas dan fungsi dari Personal Banker
Senior dan para staff PB(Personal Banker).
b) Mengoptimalisasikan semua target yg diberikan kepada
semua staff dibawahnya.
c) Memberikan reward dan punishment kepada staff
dibawahnya.
d) Bertanggung jawab atas pencapaian target penghimpunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
e) Merancang dan merealisasikan strategi bisnis
penghimpunan dana.
4) Operation Manager
Tugas-tugasnya yaitu:
a) Mengkoordinir tugas dan fungsi dari Operation Supevisor
dan para staff.
b) Mengawasi kinerja para staff dibawahnya.
c) Memberikan reward dan punishment kepada staff
dibawahnya.
d) Bertanggung jawab atas kestabilan uang yang ada di
brankas.
5) Credit Supervisor
Tugas-tugasnya yaitu:
a) Melakukan negosiasi dengan debitur dalam rangka
menyusun struktur dan tipe kredit sesuai dengan batas
kewenangannya.
b) Bertindak sebagai pejabat pemrakarsa (penganalisa,
pengevaluasi, dan perekomondasi) kredit.
c) Menyampaikan masalah-masalah yang timbul dalam
pelayanan debitur kepada atasannya untuk diselesaikan
dengan unit kerja terkait.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
d) Melaporkan situasi dan kondisi bisnis debitur baik yang
masih lancar maupun memburuk serta memberikan usul,
saran pemecahan, atau penyelesaian.
e) Melaksanakan fungsi penyelamatan dan penyelesaian kredit
bermasalah bila ditunjuk untuk menangani kredit
bermasalah.
f) Memahami account yang telah di backup sesuai dengan
yang ditentukan oleh atasannya.
g) Membantu pembinaan kredit-kredit putusan kantor
wilayah/kantor pusat.
h) Merecanakan, mengorganisir, mengelola, dan memberikan
persetujuan pemberian kredit kepada setiap nasabah yang
sesuai dengan syarat dan ketentuan.
6) Personal Banker Senior
Tugasnya memberikan bimbingan layanan prima perseorangan untuk
nasabah kepada Staff Personal Banker, dimana tugas melayani
nasabah perseorangan tersebut dilakukan langsung oleh Staff
Personal Banker bagian funding BTPN Surakarta.
7) Operation Supervisor
Memiliki tugas sebagai berikut:
a) Mengelola dan memproses kegiatan yang berlangsung di
bagian back office.
b) Memastikan efisiensi kerja para staff di bawahnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
c) Memantau dan mengevaluasi cara kerja karyawan.
d) Mengambil keputusan sesuai dengan batasan jabatannya.
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Divisi Funding PT. BTPN Tbk. Cabang Surakarta
BM
Agnes Dian, SE
Senior FO
SS
Dewi Tri Wulandari, SE
Arifiana, SE
PB
PB
PB
CSR
CSR
Teller
Oktavisa, SE
Farida, SE
Yoyok, SE
Endah
Umi
Murti, SE
Sumber : BTPN Cabang Surakarta, 2012
Keterangan Gambar 3.3:
BM = Branch Manager
Senior FO = SeniorFunding Operation
SS = ServicesSupervisor
PB = Personal Banker
CSR = Customer Services Relationship
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
9. Produk-produk Divisi Funding PT. BTPN Surakarta
Produk utama Divisi Funding PT. BTPN Surakarta yaitu tabungan,
deposito, dan giro. Adapun macam-macam produk yang terdapat dalam
PT. BTPN Surakarta beserta masing-masing kelebihannya, yaitu sebagai
berikut:
a. Tabungan
Jenis tabungan pada PT. BTPN Surakarta ada 3 (tiga) macam,
yaitu:
1) Tabungan Citra Pensiun
Kelebihan Tabungan Citra Pensiun:
a) Suku bunga 2%
b) Biaya administrasi Rp. 500,-
c) Saldo tertinggal Rp. 0,- (setelah dikurangi biaya
administrasi)
d) Khusus bagi nasabah pensiunan.
Syarat pembukaan rekening Tabungan Citra Pensiun:
a) Mengisi dan melengkapi Formulir Pembukaan
Rekening.
b) Menunjukkan kartu identitas asli.
c) Setoran awal minimal Rp 25.000,-
d) Saldo minimal Rp 500,-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2) Tabungan Citra
Kelebihan Tabungan Citra:
a) Suku bunga 3%
b) Biaya administrasi hanya Rp. 2.500,-
c) Setoran awal minimal Rp 50.000,-
Syarat pembukaan rekening Tabungan Citra:
a) Mengisi dan melengkapi Formulir Pembukaan
Rekening.
b) Menunjukkan kartu identitas asli.
c) Setoran awal minimal Rp 50.000,-
d) Saldo minimal Rp 50.000,-
3) Taseto ( Tabungan Setara Deposito )
a) BTPN Taseto Premium
Adalah produk tabungan setara depositoyang dirancang
khusus dengan tingkat pengembalian yang optimal serta
keleluasaan sebuah tabungan.
Kelebihan BTPN Taseto Premium:
(1) Suku bunga
Saat ini suku bunga Taseto Premium adalah 6.5%.
(2) Fleksibel
Nasabah bebas melakukan penarikan kapan saja karena
bentuknya tabungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
(3) Ringan
Bebas biaya administrasi bulanan (syarat dan ketentuan
berlaku).
(4) Leluasa
Tarik tunai tanpa batas dapat dilakukan di cabang
BTPN serta transaksi onlineantar cabang BTPN.
(5) Mudah
Bebas biaya tarik tunai serta transfer online di lebih
dari 20.000 ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang
tergabung dalam jaringan ATM Bersama maupun
jaringan Prima dengan menggunakan kartu ATM
BTPN.
(6) Ekslusif
Terdapat layanan Personal Banker di setiap cabang
BTPN.
(7) Aman
Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan BTPN
adalah jaminan ketenangan hati nasabah.
Syarat pembukaan rekening BTPN Taseto Premium:
(1) Mengisi dan melengkapi Formulir Pembukaan
Rekening.
(2) Menunjukkan kartu identitas asli.
(3) Setoran awal minimal Rp 5.000.000,-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
(4) Saldo minimal Rp 5.000.000,-
b) BTPN Taseto Bisnis
Adalah produk tabungan setara deposito yang dirancang
khusus untuk perusahaan.
Kelebihan BTPN Taseto Bisnis:
(1) Suku bunga
Saat ini suku bunga Taseto Bisnis adalah 6.5%.
(2) Fleksibel
Nasabah bebas melakukan penarikan kapan saja karena
bentuknya tabungan.
(3) Ringan
Tanpa biaya administrasi bulanan.
(4) Leluasa dan mudah
Tarik tunai tanpa batas penarikan dapat dilakukan di
cabang BTPN.
(5) Ekslusif
Terdapat layanan Personal Banker di setiap cabang
BTPN.
(6) Aman
Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan BTPN adalah
jaminan ketenangan hati nasabah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Syarat pembukaan rekening BTPN Taseto Bisnis:
(1) Mengisi dan melengkapi Formulir Pembukaan
Rekening.
(2) Memenuhi persyaratan dokumen untuk nasabah
perusahaan/ non-perorangan.
(3) Surat kuasa pengelolaan rekening dapat diberikan
kepada maksimal 2 (dua) orang perwakilan perusahaan.
(4) Setoran awal dan saldo minimal Rp 10.000.000,-
c) BTPN Taseto Mapan
Adalah produk tabungan setara deposito bagi masa depan
nasabah.
Kelebihan BTPN Taseto Mapan:
(1) Suku bunga
Suku bunga flat. Saat ini suku bunga Taseto Mapan
adalah 6.75%.
(2) Setoran wajib tiap bulan dengan nominal tertentu
selama minimal 24 bulan.
(3) Praktis
Tanpa pembukaan rekening induk, nasabah hanya
melakukan penyetoran bulanan langsung ke rekening
BTPN Taseto Mapan dari bank manapun atau setoran
tunai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
(4) Ringan
Bebas biaya administrasi
(5) Eksklusif
Terdapat layanan Personal Banker di setiap cabang
BTPN.
(6) Aman
Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan BTPN
adalah jaminan ketenangan hati nasabah.
Syarat pembukaan rekening BTPN Taseto Mapan:
(1) Mengisi dan melengkapi Formulir Aplikasi Pembukaan
Rekening dan formulir BTPN Taseto Mapan.
(2) Menunjukkan kartu identitas asli.
(3) Jangka waktu minimal 2 tahun dan maksimal 10 tahun.
(4) Setoran awal minimal Rp 1.000.000,-
(5) Setoran bulanan minimal Rp 500.000,-
b. Deposito
Jenis Deposito pada PT.BTPN Surakarta ada 4 macam, yaitu:
1) Deposito Berjangka
Kelebihan Deposito Berjangka:
a) Jangka waktu penempatan varatif
Tesedia pilihan jangka waktu penempatan, yaitu: 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 18 atau 24 bulan sesuai
dengan kebutuhan nasabah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
b) Imbal hasil optimal
Suku bunga yang competitif.
c) Ekslusif
Terdapat layanan Personal Banker di setiap cabang
BTPN.
d) Aman
Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan adalah
jaminan ketenangan hati nasabah.
Syarat pembukaan rekening Deposito Berjangka:
a) Mengisi dan melengkapi Formulir Pembukaan
Rekening.
b) Menunjukkan kartu identitas asli.
c) Minimal penempatan dana adalah Rp 8.000.000,-
2) Deposito Bonus
Kelebihan Deposito Bonus:
a) Jangka waktu penempatan varatif
Tesedia pilihan jangka waktu penempatan, yaitu: 1, 2,
3, 4, 5, 6, 9, atau 12 bulan.
b) Imbal hasil optimal
Suku bunga yang competitif.
c) Bonus berupa cashback(pengembalian dana)
Waktu penerimaan bonus dapat ditentukan nasabah
sendiri di awal atau di akhir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
d) Ekslusif
Terdapat layanan Personal Banker di setiap cabang
BTPN.
e) Aman
Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan adalah
jaminan ketenangan hati nasabah.
Syarat pembukaan rekening Deposito Bonus:
a) Mengisi dan melengkapi Formulir Pembukaan
Rekening dan syarat ketentuan BTPN Deposito Bonus.
b) Menunjukkan kartu identitas asli.
c) Minimal penempatan dana adalah Rp 100.000.000,-
d) Bunga dan bonus dibayarkan ke rekening tabungan
nasabah di BTPN.
e) Pajak bonus dikenakan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3) Deposito Fleksi
Kelebihan Deposito Fleksi:
a) Fleksibilitas periode penempatan
Pilihan sesuai kebutuhan: 1, 3, 6, atau 12 bulan.
b) Bebas mencairkan dana sewaktu-waktu nasabah
membutuhkan tanpa perlu khawatir terkena penalti
dan tetap menikmati bunga sesuai dengan periode
pencairannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
c) Ekslusif
Terdapat layanan Personal Banker di setiap cabang
BTPN.
d) Aman
Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan adalah
jaminan ketenangan hati nasabah.
Syarat pembukaan rekening Deposito Fleksi:
a) Mengisi dan melengkapi Formulir Pembukaan
Rekening dan syarat ketentuan BTPN Deposito Fleksi.
b) Menunjukkan kartu identitas asli.
c) Minimal penempatan dana adalah Rp 50.000.000,-
4) Deposito Maxima
Kelebihan Deposito Maxima:
a) Imbal hasil optimal
Suku bunga yang competitif dan bisa diambil diawal
penempatan tanpa menunggu tanggal jatuh tempo.
b) Pilihan berbagai periode penempatan
Pilihan sesuai kebutuhan, yaitu: 6, 9, atau 12 bulan.
c) Ekslusif
Terdapat layanan Personal Banker di setiap cabang
BTPN.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
d) Aman
Reputasi dan kinerja unggul berkelanjutan adalah
jaminan ketenangan hati nasabah.
Syarat pembukaan rekening Deposito Maxima:
a) Mengisi dan melengkapi Formulir Pembukaan
Rekening dan syarat ketentuan BTPN Deposito
Maxima.
b) Menunjukkan kartu identitas asli.
c) Minimal penempatan dana adalah Rp 500.000.000,-
d) Membuka rekening tabungan di BTPN.
c. Giro
BTPN Giro merupakan produk yang dirancang untuk mendukung
kegiatan bisnis nasabah perorangan maupun non-perorangan.
Syarat pembukaan rekening BTPN Giro:
1) Setoran awal minimal :
a) Nasabah perorangan : Rp 500.000,-
b) Nasabah non-perorangan : Rp. 1.000.000,-
2) Saldo minimal Rp. 1.000.000,-
Kelebihan giro antara lain:
1) Lebih aman menyimpan uang tunai di bank daripada
menyimpan dalam peti uang sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
2) Pemegang rekening giro setiap saat bisa melaksanakan
pembayaran dengan jumlah yang hanya dibatasi oleh
besarnya saldo yang ada dengan cara menulis cek atau bilyet
giro.
3) Lebih menguntungkan menggunakan giro daripada
menggunakan tunai.
4) Pada umumnya sebulan sekali bank mengirimkan kepada
para nasabahnya laporan yang memuat semua transaksi
setoran dan penarikan atas rekening gironya yang dilengkapi
juga dengan besarnya saldo awal dan saldo akhir.
5) Nasabah masih bisa memanfaatkan penghasilan berupa jasa
giro.
10. Jenis layanan Divisi Funding PT. BTPN Surakarta
Pelayanan pada Divisi Funding PT. BTPN Surakarta adalah
menghimpun Dana Pihak Ketiga. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
tersebut antara lain:
a. Giro
Giro adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan
cek, bilyet giro, surat perintah pembayaran lainnya, atau dengan
cara pemindahbukuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
b. Tabungan
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat
tertentu.
Syarat-syarat yang dimaksud antara lain ialah:
1) Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi kantor
bank atau alat yang disediakan untuk keperluan
tersebut.Tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek,
bilyet giro, dan surat perintah pembayaran yang sejenis.
2) Penarikan tidak boleh melebihi jumlah tertentu sehingga
menyebabkan saldo tabungan lebih kecil dari saldo
minimal, kecuali penabung tidak akan melanjutkan
tabungannya.
c. Deposito
Deposito adalah simpanan dana pihak ketiga yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan
kesepakatan antara deposan dan bank, adapun jangka waktu
deposito pada umumnya adalah 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan.
Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
d. Kliring
Kliring dari asal kata clearing yang merupakan kegiatan penunjang
yang dilakukan oleh bank-bank umum dan bank pembangunan
pada umumnya terutama dalam melaksanakan fungsinya berupa
transfer dana atau pembayaran. Wujud kegiatan ini berupa
perhitungan warkat guna memperluas dan memperlancar lalulintas
pembayaran giral. Penyelenggara kliring lokal dilakukan oleh
kantor Bank Indonesia atau bank yang ditunjuk oleh Bank
Indonesia. Sedangkan peserta kliring terdiri dari Bank Indonesia,
bank-bank umum, dan bank-bank pembangunan.
e. BI-RTGS
BI-RTGS adalah proses penyelesaian akhir transaksi (settlement)
pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually processed /
gross settlement) dan bersifat real time (electronically processed),
dimana rekening peserta dapat didebit/dikredit berkali-kali dalam
sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan
pembayaran. Melalui sistem BI-RTGS peserta pengirim melalui
terminal RTGS di tempatnya mentransmisikan transaksi
pembayaran ke pusat pengolahan sistem RTGS (RTGS Central
Computer/ RCC) di Bank Indonesia untuk proses settlement.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Jika proses settlement berhasil, transaksi pembayaran akan
diteruskan secara otomatis dan electronic kepada peserta
penerima.Keberhasilan proses settlement tergantung dari
kecukupan saldo peserta pengirim karena dalam sistem BI-RTGS
peserta hanya diperbolehkan untuk mengkredit peserta lain.
Peserta BI-RTGS harus meyakinkan bahwa saldo rekeningnya di
Bank Indonesia cukup sebelum peserta tersebut melaksanakan
transfer ke perserta BI-RTGS lainnya.
Gambar 3.4 Skema BI-RTGS
Sumber : Bank Indonesia, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
f. Inkaso
Inkaso adalah kegiatan jasa bank untuk melakukan amanat dari
pihak ketiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang
atau badan tertentu di kota lain yang telah ditunjuk oleh pemberi
amanat (http://wartawarga.gunadarma.ac.id/inkaso, 23/03/2012,
11:21).
Sebagai imbalan atas jasa tersebut biasanya bank menerapkan
sejumlah tarif atau fee tertentu kapada nasabah atau calon
nasabahnya. Tarif tersebut dalam dunia perbankan disebut dengan
biaya inkaso. Bank meminta imbalan atau pembayaran atas
penagihan tersebut yang disebut dengan biaya inkaso.
Keuntungan transaksi inkaso yaitu membantu lebih efektif dan
efisien dalam penyelesaian tagihan antar kota, lebih bonafit, dan
nasabah memiliki reputasi yang lebih jelas.
1) Mekanisme Inkaso
a) Inkaso melalui bank lain yaitu inkaso yang
dilaksanakan terhadap pihak ketiga yang merupakan
nasabah dari bank lain.
b) Inkaso melalui cabang sendiri yaitu inkaso yang
dilakukan melalui cabang bank sendiri untuk pihak
ketiga di luar kota pada kantor cabang bank sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
2) Biaya atau Fee Transaksi Inkaso
a) Inkaso Keluar yaitu kegiatan inkaso atas instruksi
nasabah untuk melakukan penagihan kepada pihak
ketiga di cabang bank sendiri atau bank lain diluar kota.
b) Inkaso Masuk yaitu tagihan masuk atas beban rekening
bank sendiri dan hasilnya dikirim ke cabang bank
pemrakarsa untuk keuntungan pihak ketiga.
11. Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran tiap bank berbeda-beda. Lingkungan
pemasaran sebagai sasaran pasar yang dipilih oleh Divisi Funding pada
PT BTPN Surakarta, yaitu:
a. Para pedagang baik besar maupun sedang.
b. Instansi pemerintahan.
c. Masyarakat luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
B. Pembahasan
1. Strategi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)
Persaingan lembaga keuangan khususnya perbankan semakin
ketat, sehingga bank harus memiliki strategi-strategi khusus agar dapat
bersaing dengan pihak competitor (pesaing). Divisi Funding PT. BTPN
Surakarta dalam mendapatkan dana pihak ketiga menggunakan strategi
pemasaran dalam rangka mempromosikan produk dan jasanya, antara
lain sebagai berikut:
a. Promosi Periklanan (Advertising)
Promosi Periklanan adalah bentuk presentasi dan promosi non-
pribadi tentang ide, barang, maupun jasa yang dibayar oleh
sponsor untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
Promosi periklanan yang dilakukan oleh Divisi Funding PT.
BTPN Surakarta, antara lain:
1) Memperbaharui tampilan pada layar LCD LG yang
terletak pada meja teller dan customer services berupa
nama produk pada Divisi Funding PT. BTPN Surakarta
beserta kelebihannya dan bunga dengan tampilan
gambar serta warna yang menarik.
2) Memasang spanduk besar pada dinding depan PT. BTPN
Surakarta dan di bagian halaman parkir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
b. Penjualan Perseorangan (Personal Selling)
Penjualan Perseorangan adalah bentuk presentasi lisan dalam
suatu percakapan dengan calon pembeli, untuk mempengaruhi
sikap konsumen agar terjadi kegiatan penjualan.
Personal Selling yang dilakukan oleh Divisi Funding PT. BTPN
Surakarta, antara lain:
1) Para Personal Banking Divisi Funding PT. BTPN
Surakarta mengadakan presentasi lisan door to door
kepada calon nasabah.
2) Memberikan layanan personal banking bagi nasabah
lama atau nasabah baru yang akan membuka rekening
tabungan atau deposito.
3) Melakukan kunjungan secara rutin kepada nasabah.
c. Publisitas (Publicity)
Publisitas/publikasi adalah bentuk pendorongan permintaan
secara non-pribadi untuk suatu produk, jasa, maupun ide dengan
menggunakan berita komersial di dalam media masa. Publikasi
ini biasanya sponsor tidak dibebani sejumlah biaya tertentu
secara langsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Publisitas/publikasi yang dilakukan oleh Divisi Funding PT.
BTPN Surakarta, antara lain:
1) Menerbitkan brosur yang berisikan nama produk pada
Divisi Funding PT. BTPN Surakarta beserta
kelebihannya, bunga, dan syarat pembukaan rekening.
2) Hampir disetiap awal tahun pasti menerbitkan produk
tabungan maupun deposito baru yang diharapkan adanya
penambahan jumlah NOA (Number of Account) dan
Fresh Fund.
3) Mengadakan presentasi di suatu instansi pemerintah
ataupun swasta dengan pendekatan secara langsung oleh
Divisi Funding PT. BTPN Surakarta.
4) Mengundang perwakilan dari suatu instansi pemerintah
ataupun swasta untuk menghadiri rapat di PT. BTPN
Surakarta ataupun di restoran wilayah Surakarta dengan
agenda presentasi produk PT. BTPN Surakarta.
5) Pemberian Special Rate kepada nasabah-nasabah
tertentu.
6) Penawaran hadiah langsung tanpa diundi pada saat awal
pembukaan deposito dengan syarat dan ketentuan yang
berlaku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
d. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi Penjualan adalah kegiatan pemasaran selain promosi
periklanan, personal selling, dan publikasi yang digunakan
untuk mendorong pembelian oleh konsumen.
Kegiatan-kegiatan ini dapat berupa peragaan, demonstrasi,
pertunjukan, dan lain sebagainya.
Promosi penjualan yang dilakukan oleh Divisi Funding PT.
BTPN Surakarta, antara lain:
1) Setiap tanggal 1 (satu) awal bulan diadakan acara
panggung hiburan untuk nasabah pensiunan ataupun
nasabah umum. Ini merupakan agenda rutin PT. BPTN
Surakarta tiap bulan.
2) Mengadakan acara gathering kepada para nasabah dan
calon nasabah prime.
3) Memberikan hadiah-hadiah untuk acara tertentu,
contohnya ulang tahun nasabah dan kerabat nasabah,
bingkisan hari raya, dll.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
2. Pengaruh Strategi Penghimpunan DPK
Pengaplikasian beberapa strategi diatas terbukti PT. BTPN
Surakarta mampu mendapatkan saldo tabungan dan deposito yang
meningkat dari tahun ke tahun dan berbagai prestasi yang diraih oleh
PT. BTPN Tbk.
a. Peningkatan saldo tabungan dan deposito dari tahun ke tahun
merupakan hasil yang di dapat dari kerja keras para pegawai
Divisi Funding PT. BTPN Kantor cabang Surakarta dengan
menggunakan strategi-strategi diatas. Berikut tabel saldo
tabungan dan deposito nasabah PT. BTPN Surakarta.
Tabel 3.3 Tabungan dan Deposito Tahun 2009 dan 2010
No Jenis
Produk Tahun
% 2009 2010
1 Tabungan 28.450.000.000 38.325.000.000 35% 2 Deposito 90.350.000.000 122.840.000.000 36%
Sumber: BTPN cabang Surakarta, 2010 Tabel 3.4
Tabungan dan Deposito Tahun 2010 dan 2011
No Jenis
Produk Tahun
% 2010 2011 1 Tabungan 38.325.000.000 54.500.000.000 42% 2 Deposito 122.840.000.000 180.650.000.000 47%
Sumber: BTPN cabang Surakarta, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Berdasarkan Tabel 3.3 dapat kita ketahui bahwa saldo tabungan
pada BTPN cabang Surakarta dari tahun 2009 sebesar Rp
28.450.000.000,- mengalami peningkatan pada tahun 2010
sebesar 35% dengan nilai Rp 38.325.000.000,-. Deposito juga
mengalami peningkatan dari Rp 90.350.000.000,- menjadi Rp
122.840.000.000,- dengan prosentase sebesar 36%.
Tabel 3.4 menjelaskan bahwa pada tahun 2011 produk tabungan
dan deposito masih mengalami peningkatan. Saldo tabungan
meningkat menjadi Rp 54.500.000.000,- dengan prosentase
kenaikan dari tahun 2010 sampai 2011 sebesar 42%. Saldo
Deposito meningkat menjadi Rp 180.650.000.000,- dengan
prosentase kenaikan sebesar 47%.
Sesuai Tabel 3.3 dan Tabel 3.4 dapat kita simpulkan bahwa
antara kedua produk yaitu tabungan dan deposito, nasabah PT.
BTPN cabang Surakarta lebih banyak yang menempatkan
dananya dalam bentuk deposito daripada tabungan.
b. Prestasi yang didapat PT. BTPN adalah hasil dari kinerja yang
maksimal dari para pegawai dan kerjasama yang baik dengan
para nasabahnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
3. Hambatan Divisi Funding dalam mendapatkan DPK
Divisi Funding PT. BTPN Surakarta menemui beberapa hambatan
dalam menjalankan tugasnya yaitu:
a. Pihak competitor (pesaing) sangat ketat yang memberikan
fasilitas di luar kewajaran.
b. Tingkat loyalitas nasabah kepada pihak bank yang masih
sangat kurang.
c. Nasabah-nasabah besar yang masih berpusat di satu tempat,
yaitu menempatkan dananya pada 1 (satu) bank saja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
4. Temuan
Pada saat melakukan magang kerja di PT. BTPN cabang Surakarta
ditemukan beberapa hal. Hal berikut dapat menambah pengetahuan/
wawasan penulis:
a. Pada Divisi Funding terutama bagian Personal Banker
memberikan layanan privat/khusus bagi nasabah privat tertentu
dengan ketentuan kebijakan dan izin dari Funding Manager
untuk dapat melayani pertanyaan ataupun keluhan nasabah.
b. Khusus nasabah privat/ tertentu atau nasabah lama yang ingin
membuka rekening tambahan (tabungan, deposito, atau giro)
tidak perlu melalui CSR (Customer Service Relationship) dan
tidak perlu mengambil nomor antrian karena bisa langsung
dilayani oleh teller funding, sehingga proses pembukaan
rekening baru (tambahan) tidak memerlukan waktu yang lama.
c. Setiap tanggal 1 (satu) awal bulan, PT. BTPN cabang Surakarta
mengadakan acara gathering dan panggung hiburan bagi
nasabah pensiunan ataupun nasabah umum. Ini merupakan
salah satu agenda rutin tiap bulan dari PT. BTPN cabang
Surakarta.
d. Ruang Divisi Operasional terdapat 1 (satu) orang sekretaris
yang menjabat sebagai sekretaris BTPN se-Jawa Tengah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan pada Bab III diatas adalah:
1. Strategi yang digunakan oleh Divisi Funding PT. Bank Tabungan
Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Surakarta untuk
mendapatkan dana pihak ketiga menggunakan 4 (empat) jenis
promosi, yaitu:Promosi Periklanan (Advertising), Penjualan
Perseorangan (Personal Selling),Publisitas (Publicity), Promosi
Penjualan (Sales Promotion).
2. Pengaruh strategi yang telah diterapkan oleh Divisi Funding PT.
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang
Surakarta adalah terjadinya peningkatan saldo tabungan dan
deposito dari tahun ke tahun (contohnya dari tahun 2009 sampai
tahun 2011), serta prestasi yang di dapat para pegawai.
3. Hambatan yang ditemui para pegawai Divisi Funding PT. Bank
Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang
Surakarta adalah pihak kompetitor sangat ketat yang memberikan
fasilitas diluar kewajaran, tingkat loyalitas nasabah kepada pihak
bank yang masih sangat kurang, dan nasabah-nasabah besar yg
masih berpusat di satu tempat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
B. Saran
Saran untuk PT. BTPN cabang Surakarta yaitu :
1. Divisi Funding PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)
Tbk. Kantor Cabang Surakarta lebih meningkatkan kerjasama
dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ataupun BUMS
(Badan Usaha Milik Swasta) lainnya dan masyarakat yang lebih
luas di wilayah Soloraya, mengiklankan dan memperkenalkan
kepada masyarakat luas tentang lokasi PT. BTPN kantor cabang
Surakarta dan produk beserta kelebihannya di siaran televisi agar
lebih dikenal masyarakat khususnya di Soloraya dan dapat
menambah saldo dana pihak ketiga pada PT. Bank Tabungan
Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. Kantor cabang Surakarta.
2. Saldo tabungan dan deposito tahun 2009 sampai 2011 pada PT.
BTPN Surakarta mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Hal
ini disarankan supaya dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi
prosentase kenaikannya dengan mengaplikasikan strategi yang
dimiliki oleh Divisi FundingPT. BTPN Surakarta.
Nasabah lebih banyak menempatkan dananya dalam bentuk
deposito karena hadiah dan bunga yang diterima nasabah lebih
banyak dan menjanjikan, tetapi jika produk tabungan ingin
ditingkatkan lagi jumlah saldo nasabahnya, maka disarankan agar
membuat segmentasi pasar yang baru, misalnya mengeluarkan
produk tabungan baru khusus untuk pelajar dan mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Hal tersebut dapat ditunjang dengan pemberian hadiah dengan nilai
lebih banyak pada penempatan dana awal yang semakin banyak
juga nilainya.
3. Adanya persaingan dengan competitor(pesaing) sesama bank yang
semakin ketat, maka Divisi Funding PT. BTPN Surakarta harus
bisa mengadakan pembaharuan strategi lama dan membuat strategi-
strategi baru lagi tiap semester atau bahkan tiap bulan.
Mengadakan seminar, baik seminar pendidikan ataupun seminar
bisnis agar masyarakat khususnya di wilayah Soloraya yang
memiliki loyalitas yang masih kurang terhadap bank dapat
mengubah pola pemikirannya untuk dapat menabung di PT. BTPN
Surakarta demi masa depan.Mengajak nasabah-nasabah besar yang
masih berpusat di satu bank saja agar dapat bekerja sama dengan
PT.BTPN Surakarta, memberikan layanan yang lebih baik lagi
daripada pihak competitor(pesaing).