steril fix.doc
DESCRIPTION
pharmaceuticalTRANSCRIPT
![Page 1: STERIL fix.doc](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022072106/563dbb0d550346aa9aa9d84f/html5/thumbnails/1.jpg)
Topik : Pembuatan sediaan injeksi Vitamin B1 dengan konsentrasi 1 % sebanyak 2 ampul
Tujuan :1. Melakukan sterilitas alat dan bahan dengan pemanasan basah (otoklaf) dan
pemanasan kering (oven).
2. Mempelajari cara perhitungan isotonisitas.
3. Mempelajari pembuatan sediaan injeksi steril dengan volume kecil.
I. PRAFORMULASI
1. Tinjauan farmakologi bahan obat
Efek utama :
- Pengobatan neuritis yang disebabkan oleh defesiensi vitamin B1 (Farmakope
Indonesia edisi 3, page 599).
- Pengobatan dan pencegahan degisiensi vitamin B1, yaitu Beri-beri dan sindrom
Wernicke-Korsakoff (Martindale 36th, page 1976).
- Mencegah beri-beri dan defisiensi vitamin B pada umumnya (Remington 21 th,
page 1711)
Efek Samping :
- Pemberian thiamin per oral jarang memberikan efek samping tapi jika diberikan
secara parenteral dapat menimbulkan reaksi hipersensitivitas yang bervariasi dari
ringan sampai bersifat fatal (Farmakologi dan Terapi 5, page 773).
- Bila menimbulkan reaksi anafilatik, dysponea atau brochospasm, dan kemerahan
(Martindale 36th, page 1976)
- Jarang terjadi reaksi anafilatoid setelah pemberian dosis besar pada penderita
yang sensitif dan beberapa diantaranya bersifat fatal (Farmakologi dan Terapi
edisi 4, page 718).
Indikasi :
- Berguna untuk pengobatan berbagai neuritis yang disebabkan oleh defisiensi
thiamin, misalnya pada neuritis alkoholik yang terjadi karena sumber kalori
hanya alkohol saja, wanita hamil yang kurang gizi, atau penderita gravidum.
Thiamin juga digunakan untuk pengobatan oenyakit jantung dan gangguan
saluran cerna yang dasarnya defisiensi thiamin (Farmakologi dan Terapi edisi 4,
page 718).
- Mencegah beri-beri dan defisiensi vitamin B (Remington 21th, page 1711)
1
![Page 2: STERIL fix.doc](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022072106/563dbb0d550346aa9aa9d84f/html5/thumbnails/2.jpg)
Kontra Indikasi :
- Pemberian injeksi melalui i.v pasien yang hipersensitivitas terhadap thiamin
(Martindale 28th, page 1639).
- Penderita yang hipersensitif terhadap vitamin B1 dan ibu menyusui (Martindale
32 th, page 1361).
- Wanita hamil dan menyusui serta bayi (Martindale 36th, page 1977).
- Pasien yang hipersensitif (Drug Information Handbook, page 605).
2. Tinjauan sifat Fisikokimia bahan obat
a. Kelarutan :
Larut dalam 1:1 dalam air; 1:170 dalam alkohol : tidak larut dalam eter dan benzena;
larut dalam gliserol (Martindale 36th, page 1976).
b. Stabilitas :
Terhadap cahaya : tidak stabil terhadap cahaya, disimpan dalam wadah
terlindung cahaya dan wadah tertutup rapat (Martindale 35th, page 1976). Adanya
cahaya dapat menyebabkan degradasi dengan perubahan warna (Remington edisi
17, page 1020).
Terhadap suhu : tidak stabil terhadap suhu (Martindalae 34th, page 1455).
Melebur pada suhu 248°C disertai peruraian (Farmakope Indonesia edisi 4, page
784). Dapat terurai pada suhu kira-kira 248C (Remington 21th, page 1711).
Terhadap pH : stabil pada PH 2,7-3,4 (Farmakope Indonesia edisi 4, page 784).
pH stabil ± 4 (Martindale 36th ,page 1976).
Terhadap oksigen : tidak stabil terhadap oksigen, higroskopis bila terpapar
udara, bentuk anhidratnya dengan cepat menyerap ± 4% air (Martindale 32, page
1361 dan Farmakope Indonesia ed.4, page 784). Aktifitasnya hilang dengan cepat
(Martindale 36th, page 1976).
c. OTT (Inkompatibilitas) :
Inkompatibel dengan riboflavin dalam larutan air, benzil penicillin, injeksi
dengan dekstrosa dan zat tambahan yang mengandung metabisulfit (Martindale
28 th, page 1539).
Biasanya inkompatibel dengan Na phenobarbiton (Martindale 34 th, page 1455).
2
![Page 3: STERIL fix.doc](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022072106/563dbb0d550346aa9aa9d84f/html5/thumbnails/3.jpg)
Dengan zat pengoksidasi dan pereduksi; merkuri; klorida; karbonat asetat; ferri
sulfat; iodida; asam borat; ferri ammonium sulfat dapat membentuk endapan
coklat dengan thiamin (Martindale 28th, page 1639).
Dengan reagen alkaloid seperti merkuri, iodin, tanin, dan reagen Mayer dapat
berperan sebagai agen oksidasi dan reduksi (Remington 21 th, page 1711).
d. Cara penggunaan dan Dosis :
- Dosis profilaksis 2-5 mg/oral, dosis terapetik 25-100 mg/oral atau i.v atau i.m
(Codex 1978, page 504-505).
- Lewat injeksi subkutan i.m dan i.v (Formularium Indonesia edisi 2, page 98).
- Parenteral injeksi 100 mg/ml, 200 mg/ml (AHFS).
- Lewat oral untuk pengobatan defisiensi vitamin B ringan biasanya dengan dosis
10-25.mg per hari dibagi dalam beberapa dosis. Pada defisiensi parah, dosis
dinaikkan hingga 300 mg per hari (Martindale 36 th, page 1976).
- Lewat oral, pada penderita defisiensi ringan 25-100 mg per hari dan pada
defisiensi parah 200-300 mg per hari dibagi dalam beberapa dosis (BNF 62 th,
page 628).
- Lewat oral, untuk orang dewasa sebagai suplemen nutrisi atau defisiensi (beri-
beri) 5-10 mg 3 kali sehari. Lewat injeksi 500 g-1 mg per hari (Remington 19 th,
page 1128).
II. FORMULASI
A. Permasalahan dan penyelesaian
1. Vit B1 tidak stabil terhadap cahaya
Pengatasan : dikemas dalam wadah ampul dan diberi kemasan sekunder.
2. Vit B1 tidak stabil terhadap udara
Pengatasan : penyimpanan dalam wadah kedap udara dan pada pembuatannya
dialiri gas inert (H2O2) / ditambahkan antioksidan lain (selain metabisulfit) /
ditambahkan chelating agent (EDTA) atau sulfat.
3. Thiamin HCl tidak sesuai dengan pH cairan tubuh
Pengatasan : ditambahkan NaCl dengan tujuan agar sama dengan dengan pH
cairan tubuh.
3
![Page 4: STERIL fix.doc](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022072106/563dbb0d550346aa9aa9d84f/html5/thumbnails/4.jpg)
4. Untuk mengurangi nekrosis jaringan, sediaan sebisa mungkin dibuat isohidris
perlu NaCl agar didapat larutan dengan tekanan osmotik yang sama dengan
tekanan osmotik tubuh.
B. Formulasi yang akan dibuat
1. The art of compunding, page 219
R/ Thiamin HCl 11g
Methyl paraben 1,8g
Propyl paraben 0,2g
Water for injection, to make 100,0ml
2. Drug Formulary Manual, page 312
R/ Thiamin HCl 50 mg
Phenol 0,5 %
Thioglycerol 0,35 %
Usual packing 2 ml ampuls
3. Formularium Indonesia, 1996, p.122
R/ Thiamin Hidrochlorida 1
Natrium Chlorida 0,65
Air secukupnya sampai 100ml
Larutkan
Sterilisasi : tjara 1.
1ml = 0,001 Tiamin hidrochlorida.
s.c ; i.m. ; i.v
Ampul 1 dan 2 ml.
4. Formularium Indonesia, p.98 R/ Thiamin HCl 1% NaCl 0,65% EDTA 0,01% Aqua pro injeksi ad 20ml Larutkan
(* yang dipilih formula no. 3, tetapi NaCl disesuaikan dengan air ad 15 ml)
4
![Page 5: STERIL fix.doc](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022072106/563dbb0d550346aa9aa9d84f/html5/thumbnails/5.jpg)
C. Perhitungan bobot dan dosis
o V = (n+2) v’
= (2+2) (2+0,15) = 8,6 ml ~ 15 mlo Thiamin HCl 1% = 1g / 100 ml x 15 ml = 0,15 g
o Kebutuhan NaCl agar larutan isotonis = 0,9 / 100 x 15 ml = 0,135 g
o Ekivalensi 1% Thiamin HCl dengan NaCl = 0,25
o NaCl yang dibutuhkan = 0,135 – (0,15 x 0,25)
= 0,0975 g = 97,5 mg ~ 98 mgSediaan yang diminta 2 ampul Kebutuhan NaCl agar larutan tersebut isotonis = 0,9 / 100 x 15 ml = 0,135 g Jumlah Thiamin HCl dalam formula = 1 g / 100 ml x 15 ml = 0,15 g Ekivalensi 1% Thiamin HCl dengan NaCl = 0,25 Jadi, NaCl yang dibutuhkan = 0,135 – (0,15 x 0,25) = 0,0975 g = 97,5 mg ~ 98 mg
D. Cara sterilisasi sediaan yang akan dibuatDengan pemanasan basah (autoklaf) pada suhu 115° C selama 30 menit, tekanan 1,7 atm. Karena bahan aktif masih stabil pada pemanasan tinggi dan metode pemanasan basah merupakan metode sterilisasi yang paling ideal digunakan.
III. Pelaksanaan1. Tabel bahan
No. Komponen Bobot / volume Fungsi Cara sterilisasi
1. Tiamin HCl 150 mg Bahan aktif Radiasi
2. NaCl 98 mg Pengisotonis Oven, 180 o C,
30 menit
3. Aqua pro injeksi ad 15 mL pelarut Autoklaf, 121 oC,
15 menit
2. Penyiapan alat
No. Nama alat Ukuran Jumlah Cara sterilisasi Waktu
1. Kaca arloji 5cm, 8cm 3 ; 1 Oven 180°C 30 menit
2. Beaker glass 50ml, 100ml 2 ; 2 Oven 180°C 30 menit
3. Sendok logam standar 2 Oven 180°C 30 menit
4. Tara dan wadah standar 1 set Oven 180°C 30 menit
5. Pengaduk kaca standar 2 Oven 180°C 30 menit
6. Pinset standar 4 Oven 180°C 30 menit
7. Erlenmeyer 50ml, 100ml 1 ; 1 Oven 180°C 30 menit
5
![Page 6: STERIL fix.doc](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022072106/563dbb0d550346aa9aa9d84f/html5/thumbnails/6.jpg)
8. Anak timbangan standar 1 set Oven 180°C 30 menit
9. Kantong sampah Besar 2x modul 1 Oven 180°C 30 menit
10. Kantong alat - - - -
11. Gelas ukur 5 ml 1 Otoklaf 115°C 30 menit
12. Pipet tetes Panjang ; pendek 4 ; 4 Otoklaf 115°C 30 menit
13. Spuit injeksi 3 ml 1 Sudah steril
dengan radiasi
-
14. Corong dan kertas
saring
Panjang, pendek 2 ; 2 Otoklaf 115°C 30 menit
15. Ampul 2 ml 4 Otoklaf 115°C 30 menit
16. Aqua pro injeksi 50 ml 1 Otoklaf 121°C 15 menit
3. Pencucian, pengeringan dan pembungkusan alat
Pencucian alat/wadah gelas serta peralatan laboratorium lain (Huizinga)
1. Sikat dengan larutan tepol.
2. Bilas dengan air kran.
3. Semprot dengan uap & tiriskan.
4. Bilas dengan aquadem.
5. Bilas dengan air suling yang baru dibuat (steril dan bebas pirogen).
6. Keringkan dengan posisi terbalik dalam oven.
Pengeringan
1. Keringkan dalam oven dalam keadaan terbalik pada suhu 100ᵒC, tidak boleh
terlalu lama kira-kira 15 menit (terutama gelas ukur, bahan yang terbuat dari
karet & plastik).
2. Untuk menghindari debu dapat ditutup dengan kertas yang tembus uap air.
3. Wadah kecil harus benar-benar kering.
Pencucian karet
1. Rendam dalam larutan HCl 2% selama 2 hari.
2. Rendam dalam larutan tepol 1% dan Natrium karbonat 0,5%, selama 1 hari.
3. Didihkan dalam larutan tersebut selama 15 menit, kemudian bilas dengan
aquadest.
4. Ulangi dengan larutan yang baru.
5. Ulangi sampai larutan jernih.
6
![Page 7: STERIL fix.doc](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022072106/563dbb0d550346aa9aa9d84f/html5/thumbnails/7.jpg)
6. Rendam dalam aquades (dalam beaker glass yang ditutup kertas perkamen )
dan di cuci dengan otoklaf pada suhu 110ᵒC selama 20 menit (1 atau 2 kali)
sampai air rendaman jernih.
Tahap-tahap pencucian karet, dengan autoklaf pada suhu 110C selama 20
menit adalah sebagai berikut :
a. Waktu pemanasan : pukul 13.33 – 13.37 (4 menit)
b. Waktu pengeluaran udara : pukul 13.37 – 13.44 (7 menit)
c. Waktu menaik : pukul 13.44 – 13.46 (2 menit)
d. Waktu suhu dipertahankan : pukul 13.46 – 14.06 (20 menit)
e. Waktu menurun : pukul 14.06 – 14.08 (2 menit)
f. Waktu pendinginan : pukul 14.08 – 14.23 (15 menit)
Proses sterilisasi berlangsung dari pukul 13.33 – 14.23 (50 menit)
7. Bilas dengan spiritus dilutes (etanol 70%) air aa sampai jernih
8. Masukkan kantong-kantong perkamen & disterilkan dalam otoklaf
Pembungkusan : masing-masing alat dibungkus dalam kantong perkamen
4. Sterilisasi
a. Sterilisasi alat-alat dengan oven pada suhu 180°C selama 30 menit
Tahap-tahap strerilisasi adalah sebagai berikut :
Waktu pemanasan : pukul 14.11 – 14.50 (39 menit)
Waktu kesetimbangan : pukul 14.50 – 14.50 (0 menit)
Waktu pembinasaan : pukul 14.50 – 15.20 (30 menit)
Waktu tambahan jaminan sterilitas : pukul 15.20 – 15.20 (0 menit)
Waktu pendinginan : pukul 15.20 – 15.35 (15 menit)
Proses sterilisasi berlangsung dari pukul 14.11 – 15.35 (84 menit)
b. Sterilisasi alat-alat dengan otoklaf pada suhu 115°C selama 30 menit
Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut :
● Waktu pemanasan : pukul 14.40 – 14.44 (4 menit)
● Waktu pengeluaran udara : pukul 14.44 – 14.58 (14 menit)
● Waktu menaik : pukul 14.58 – 15.00 (2 menit)
● Waktu kesetimbangan : pukul 15.00 – 15.00 (0 menit)
● Waktu pembinasahan : pukul 15.00 – 15.30 (30 menit)
● Waktu tambahan jaminan sterilitas : pukul 15.30 – 15.30 (0 menit)
● Waktu menurun : pukul 15.30 – 15.36 (6 menit)
7
![Page 8: STERIL fix.doc](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022072106/563dbb0d550346aa9aa9d84f/html5/thumbnails/8.jpg)
● Waktu pendinginan : pukul 15.36 – 15.51 (15 menit)
Proses sterilisasi berlangsung dari pukul 14.40 – 15.51 (71 menit)
c. Sterilisasi pelarut aqua pro injection dengan otoklaf pada suhu 121C selama
15 menit
Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut :
● Waktu pemanasan : pukul 14.35 – 14.37 (2 menit)
● Waktu pengeluaran udara : pukul 14.37 – 14.44 (7 menit)
● Waktu menaik : pukul 14.44 – 14.58 (14 menit)
● Waktu kesetimbangan : pukul 14.58 – 15.18 (20 menit)
● Waktu pembinasahan : pukul 15.18 – 15.33 (15 menit)
● Waktu tambahan jaminan sterilitas : pukul 15.33 – 15.43 (10 menit)
● Waktu menurun : pukul 15.43 – 15.46 (3 menit)
● Waktu pendinginan : pukul 15.46 – 16.01 (5 menit)
Proses sterilisasi berlangsung dari pukul 14.35 – 16.01 (76 menit)
d. Cara Kerja
1. Membersihkan meja dengan alkohol 70%, kemudian bersihkan dengan kasa
steril.
2. Menyalakan api spiritus.
3. Tara kaca arloji, timbang Thiamin HCl 150 mg (kelarutan dalam air 1:1,
Martindale edisi 34, page 1455) dalam kaca arloji, lalu masukkan dalam
beaker glass 50 ml.
4. Mengukur aqua pro injectio sebanyak 2 ml pada gelas ukur 10 ml.
5. Memasukan Thiamin HCl dan aqua pro injectio (no. 3 + 4) ke dalam beaker
glass 50 ml, kemudian aduk ad larut.
6. Tara kaca arloji, timbang NaCl 98 mg (kelarutan NaCl 1:3, Martindale edisi
28, page 635) dalam kaca arloji, lalu masukkan dalam beaker glass 50 ml.
7. Ukur aqua pro injectio 3 ml dengan gelas ukur 10 ml.
8. Masukkan NaCl dan aqua pro injectio (no. 6 + 7) ke dalam beaker glass 100
ml , lalu aduk ad larut.
9. Campurkan larutan Thiamin HCl (no. 5) ke dalam beaker glass yang berisi
larutan NaCl (no. 8), lalu aduk ad homogen, ditambah aqua pro injeksi 3
ml.
8
![Page 9: STERIL fix.doc](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022072106/563dbb0d550346aa9aa9d84f/html5/thumbnails/9.jpg)
10. Lakukan cek pH dengan indikator universal (menggunakan ujung batang
pengaduk oleskan pada indikator).
pH = 4,00
11. No. 9 dipindah ke gelas ukur 25 ml, ditambah aqua pro injeksi ad 15 ml.
12. Lalu saring dengan kertas saring + corong, dan tampung dalam erlenmeyer
50 ml.
13. Pindahkan sediaan ke dalam beaker glass 100 ml.
14. Ambil larutan sediaan sebanyak 2,15 ml menggunakan spuit injeksi
kemudian masukan dalam ampul yang kosong dan bersih (dengan arah
lurus sampai dasar ampul agar tidak ada yang menempel di dinding ampul).
15. Tutup mulut ampul dengan membakar ujung ampul di api bunsen hingga
mulut ampul tertutup rapat (metode pull seal)
Panaskan leher ampul dengan api bunsen sampai kemerahan
Lalu ujung ampul tersebut ditarik dengan pinset hingga mulut ampul
tertutup rapat
16. Melakukan replikasi sebanyak 4 ampul.
17. Melakukan uji kebocoran dan sterilisasi sediaan
- Letakan ampul dalam posisi terbalik, dalam beaker gelas 50 ml yang
telah diberi kasa steril, lalu tutup mulut beaker glass 50 ml dengan kertas
perkamen 2 rangkap lalu ikat dengan tali.
- Sterilisasi sediaan dengan autoklaf dengan suhu 115 selama 30 menit.
18. Masukan dalam kemasan sekunder dan brosur ditempel (pilih 2 dari 4
ampul).
19. Beri etiket, masukkan ke dalam wadah sekunder.
e. Sterilisasi akhir sediaan
Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut :
Waktu pemasanan : pukul 17.05 – 17.11 (6 menit)
Waktu pengeluaran udara : pukul 17.11 – 17.18 (7 menit)
Waktu menaik : pukul 17.18 – 17.22 (4 menit)
Waktu kesetimbangan : pukul 17.22 – 17.32 (10 menit)
Waktu pembinasaan : pukul 17.32 – 18.02 (30 menit)
Waktu tambahan jaminan sterilitas : pukul 18.02 – 18.07 (5 menit)
Waktu penurunan : pukul 18.07 – 18.10 (3 menit)
9
![Page 10: STERIL fix.doc](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022072106/563dbb0d550346aa9aa9d84f/html5/thumbnails/10.jpg)
THIAMON ®
Komposisi :Thiamin HCl 20 mg
Indikasi :Pengobatan dan pencegahan defisiensi vitamin B1, syndrome wernicke-korsakoff. Anti neuritikum, dan mengobati beri-beri
Kontra Indikasi :Pasien yang hipersensitivitas terhadap vitamin B1
Aturan Pakai :Dosis terapetik : 10 – 100 mg/ hari, pada tingkat parah 300 mg/ hari
Simpan di tempat yang terlindung dari cahayaNetto : 2 mlIsi : 2 ampule
No. Reg : DKL 1156675998A1No. Batch : 1881Manuf. Date : 0kt 2013Exp. Date : 0kt 2016
KUDETA PHARMA
2 ampul @ 2 ml
tHIAMON®
Thiamin HCl Injection20 mg / 2 ml
PT. KUDETA PHARMA Sidoarjo - Indonesia
Komposisi :Tiap 2 ml mengandung :Thiamin HCl 20 mg THIAMON® injeksi mengandung Thiamin HCl 1 % untuk pengobatan dan pencegahan defisiensi vitamin B1, anti neuritikum dan mengobati beri-beri.
Disimpan di tempat yang terlindung dari cahaya
KUDETA PHARMA No. Reg : DKL 1156675998A1Sidoarjo – Indonesia No.batch : 1881 Exp. Date : Okt 2016
Waktu pendinginan : pukul 18.10 – 18.25 (15 menit)
Proses sterilisasi berlangsung dari pukul 17.05 – 18.25 (80 menit)
IV. PEMBAHASAN
Hasil sediaan kami belum layak untuk diproduksi, karena belum diketahui
secara pasti apakah sediaan kami sudah memenuhi persyaratan atau belum. Hal ini
dikarenakan tidak dilakukannya beberapa uji untuk mengetahui kelayakan suatu
produk, seperti penetapan kadar, uji stabilitas, uji batas kadarluwarsa, uji BA-BE, uji
pirogen, uji keseragaman volume/bobot, dan penyesuaian tonisitas/osmolaritas.
Dalam praktikum ini, kami hanya melakukan uji kebocoran dimana dari keempat
mulut ampul yang telah ditutup dengan metode pull seal tidak terdapat adanya
kebocoran dan uji pH yang dilakukan dengan menggunakan kertas indikator
menunjukkan pH 4,00.
V. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa sediaan kami tidak layak untuk diproduksi.
VI. WADAH
Wadah primer : ampul putih 10ml
Wadah sekunder : kardus dari kertas glossy
VII. LABEL dan BROSUR
Kemasan sekunder
10
TH
IAM
ON
®
inje
ksi
Thia
min
HC
l 2m
l
Exp. Date : 0kt 2016
No.
Reg
:
DKL
1156675998A1N
o. Batch : 1881
KUD
ETA PH
ARMA
Sidoarjo – Indonesia
TH
IAM
ON
®
inje
ksi
Thia
min
HC
l 2m
l
Exp. Date : 0kt 2016
No.
Reg
:
DKL
1156675998A1N
o. Batch : 1881
KUD
ETA PH
ARMA
Sidoarjo – Indonesia