step 7 lbm 2 sgd 01
TRANSCRIPT
ISNI KHOERUNISA SGD 1
STEP 7 LBM 2 SGD 01
UROGENITALIA
1. Mengapa pada tnX mengeluh nyeri perut bawah tiap kali
buang air kecil? Dan nyerinya pada saat akhir BAK?
Jawab :
Bagian perut bawah ada VU dan urethra
Nyeri timbul bisa disebabkan oleh adanya batu yang
terbentuk karena proses pengkristalan yang menjadikan
lebih teregangnya saluran kemih saan buang air kecil.
Karena batu menghalangi aliran kemih akibat penutupan
leher kandung kemih,aliran yang mula-mula lancar secara
tiba-tiba akan terhenti dan menetes disertai dengan nyeri.
Sumber : Purnomo B, Buku Dasar-dasar Urologi, Edisi I,
CV.Sagung Seto, Jakarta : 2000
2. Mengapa terkadang kencing berwarna kemerahan dan dilain
waktu keruh?
Jawab:
Sumbatan pada saluran kemih dapat menyebabkan
terjadinya inflamasi yangkemudian memberi perubahan
pada kapiler sehingga terjadi perdarahan yang berakhir
dengan keluarnya darah bersama dengan urin. Selain itu
juga pergesekan oleh batu ginjal di saluran kemih maupun
ginjal dapat mengikis jaringan di tempat tersebut sehingga
1
ISNI KHOERUNISA SGD 1
jaringan yang terkikis menjadi luka sehingga berdarah
maupun juga dapat terdapat jaringan mati yang turut keluar
bersama urine.
Sumber : Purnomo B, Buku Dasar-dasar Urologi, Edisi I,
CV.Sagung Seto, Jakarta : 2000
3. Mengapa saat berkemih pasien mengeluh aliran seni
berhenti dan kembli lancar saat merubah posisi!
Jawab :
Karena batu menghalangi aliran kemih akibat penutupan
leher kandung kemih,aliran yang mula-mula lancer secara
tiba-tiba akan terhenti dan menetes disertai dengannyeri.
Pada anak laki-laki, nyeri menyebabkan anak yang
bersangkutan menarik penisnyasehingga tidak jarang dilihat
penis yang agak panjang dan pada anak
perempuanmenggosok-gosok vulva . Bila pada saat sakit
tersebut pederita berubah posisi, suatu saat air kemih akan
dapat keluar karena letak batu yang berpindah. Ketika
terjadi perubahan posisi diduga batu akan bergeser
sehingga penyumbatan yang terjadi menjadi berkurang
sehingga tidak begitu sakit lagi. Bila selanjutnya terjadi
infeksi yang sekunder, selain nyeri, sewaktu miksi juga akan
terdapat nyeri menetap suprapubik.
2
ISNI KHOERUNISA SGD 1
Sumber : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Setiati S,
Simadibrata M. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V.
Jakarta Pusat : Interna Publishing, 2009
4. Mengapa dokter menyarankan pasien menghindari konsumsi
jeroan dan memperbanyak minum air putih?
Jawab :
Jeroan
Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang
menyusun asam nukleat atau asam inti dari sel dan
termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk
protein. Makanan dengan kadar purin tinggi (150 – 180
mg/100 gram) antara lain jeroan, daging baik daging sapi,
babi, kambing atau makanan dari hasil laut (sea food),
kacang-kacangan, bayam, jamur, kembang kol, sarden,
kerang, minuman beralkohol. Purin merupakan senyawa
yang di rombak menjadi asam urat dalam tubuh.
Bahan makanan yang hanya mengandung protein dan
karbohidrat akan menyebabkan kadar kalsium urine lebih
tinggi sehingga terbentuknya batu tersebut akan mengikat
bahan makanan yang banyak mengandung kalsium (susu,
telur, daging, jeroan) juga menjadi predisposisi
pembentukan batu (Haryanti,2006:15).
Perbanyak air putih
3
ISNI KHOERUNISA SGD 1
Minum air putih yang cukup, kurang lebih 8 gelas tiap hari.
Tujuannya agar menghasilkan air seni yang cukup untuk
membilas zat-zat kimia yang mungkin akan mengendap di
batu ginjal.
Sumber :
Cahyono, Suharjo B. 2009. Batu Ginjal Bagaimana Mencegah
dan Mengobatinya. Yogyakarta: Kanisius
5. Apa hub riwayat 2 bln yg lalu pernah mengalami nyeri
pinggang hebat mendadak yg hilang timbukl spt kram,
menjalar ke depan, daerah lipat paha sampai kelamin
Jawab :
Kolik ginjal merupakan bentuk sakit perut hebat, mendadak,
diserati mualdan muntah akibat rangsangan ganglion
celiaca. Kolik ginjal ini timbulnya mendadak terutama pagi
hari atau malam hari diseratai hematuria (gross atau
mikroskopik )
Lokasi dan penjalaran sakit tergantung letak sumbatan.
Sumbatan pada saluran kemih bagian atas sering
menyebabkan rasa sakit di daerah pinggang, perut, lipat
paha, testis, dan labia. Sumbatan pada pertengahan ureter
seringmenyebakan rasa sakit pada tungkai lateral dan perut.
Sumbatan pada distal ureter menyebabkan keluhan iritasi
kandung kemih. Batu yang terbentuk dan menetap di ginjal
(nefrolithiasis) jarang menimbulkan gejala, kalaupun ada
batu pada kaliks ginjal memberikan rada nyeriringan sampai
4
ISNI KHOERUNISA SGD 1
berat karena distensi dari kapsul ginjal. Begitu juga baru
pada pelvis renalis, dapat bermanifestasi tanpa gejala
sampai dengan gejala berat. Batu yang ukurannya kecil (<5
mm) pada umumnya dapat keluar spontan dan
tidak menimbulkan nyeri. Nyeri baru timbul ketika ukuran
batu ginjal yang lebih besar dari 5 mm memasuki ureter
(uretherolithiasis) dan menimbulkan obstruksi kronik berupa
hidroureter/hidronefrosis. Keluhan yang paling dirasakan
oleh pasien adalah nyeri pada pinggang. Nyeri ini mungkin
bisa merupakan nyeri kolik ataupun bukan kolik. Nyeri kolik
terjadi karena aktivitas peristaltik otot polossistem kalises
ataupun ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan
batudari saluran kemih. Peningkatan peristaltik itu
menyebabkan tekanan intraluminalnya meningkat sehingga
terjadi peregangan dari terminal saraf yang memberikan
sensasi nyeri. Nyeri ini disebabkan oleh karena adanya batu
yangmenyumbat saluran kemih, biasanya pada pertemuan
pelvis ren dengan ureter (ureteropelvic junction), dan ureter.
Nyeri bersifat tajam dan episodik di daerah pinggang (flank)
yang sering menjalar ke perut, atau lipat paha, bahkan pada
batuureter distal sering ke kemaluan. Mual dan muntah
sering menyertai keadaan ini. Nyeri non kolik terjadi akibat
peregangan kapsul ginjal karena terjadihidronefrosis atau
infeksi pada ginjal. Pada pemeriksaan fisik mungkin
didapatkannyeri ketok pada daerah kosto-vertebra, teraba
ginjal pada sisi sakit akibathidronefrosis, terlihat tanda-tanda
5
ISNI KHOERUNISA SGD 1
gagal ginjal, retensi urine, dan jika disertaiinfeksi didapatkan
demam-menggigil.
Sumber : Purnomo B, Buku Dasar-dasar Urologi, Edisi I,
CV.Sagung Seto, Jakarta : 2000
6. Interpretasi dari vital sign! Mengapa?
Jawab :
7. Mengapa ada nyeri tekan suprapubik?
Jawab :
Karena batu menghalangi aliran kemih akibat penutupan
leher kandung kemih,aliran yang mula-mula lancer secara
tiba-tiba akan terhenti dan menetes disertai dengannyeri.
Pada anak laki-laki, nyeri menyebabkan anak yang
bersangkutan menarik penisnyasehingga tidak jarang dilihat
penis yang agak panjang dan pada anak
perempuanmenggosok-gosok vulva . Bila pada saat sakit
tersebut pederita berubah posisi, suatu saat air kemih akan
dapat keluar karena letak batu yang berpindah. Ketika
terjadi perubahan posisi diduga batu akan bergeser
sehingga penyumbatanyang terjadi menjadi berkurang
sehingga tidak begitu sakit lagi. Bila selanjutnya terjadi
infeksi yang sekunder, selain nyeri, sewaktu miksi juga akan
terdapat nyeri menetap suprapubik.
6
ISNI KHOERUNISA SGD 1
Sumber : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Setiati S,
Simadibrata M. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V.
Jakarta Pusat : Interna Publishing, 2009
8. Apa pemeriksaan penunjang yg tepat untuk pasien ini?
Jawab :
Urinalisis
Dikenal pemeriksaan urin rutin dan lengkap. Yang dimaksud
dengan pemeriksaan urin rutin adalah pemeriksaan
makroskopik, mikroskopik dan kimia urin yang meliputi
pemeriksaanprotein dan glukosa. Sedangkan yang dimaksud
dengan pemeriksaan urin lengkap adalah pemeriksaan urin
rutin yang dilengkapi dengan pemeriksaan benda keton,
bilirubin,urobilinogen, darah samar dan nitrit.
1. Dilakukan pada semua penderita urologi. Untuk
pemeriksaan, sampel urin perlu dikumpul.Urinyang diguna
adalah urin 24 jam. Cara pengambilan urin 24 jam adalah:
1. Pada hari 1, buang air kecil setelah bangun di pagi hari.
Kemudian pegumpulan urindilakukan ke dalam wadah
khusus selama 24 jam.
2. Wadah disimpan kedalam lemari es atau tempat yang
dingin selama periode koleksi.
3. Wadah diberi label dengan nama , tanggal, dan waktu
pengambilan.
2. Cara pengambilan urin:
• pria: harus tengah
7
ISNI KHOERUNISA SGD 1
(midstream)
• perempuan: Midstream urin dengam kateter
• neonatus dan bayi:
spp (supra pubic puncture/aspiration)
Penilaian urin:Makroskopik: warna, kekeruhan, Berat jernih,
pHMikroskopik: sel, silinder(cast), kristal, bakteria, ragi,
parasit
Kimiawi:
•urine dipsticks : darah, protein, glukosa, keton, urobilinogen
& bilirubin, leukosit
• hematuria & DD
• proteinuria
• glukosa & keton
• bilirubin & urobilinogen
• test nitirit
· Pada pemeriksaan fisis mungkin didapatkan nyeri ketok
pada daerah kosto-vertebra, teraba ginjal pada sisi sakit
akibat hidonefrosis, terlihat tanda-tanda gagal ginjal, retensi
urine, dan jika disertai infeksi didapatkan demam/menggigil
· Pemeriksaan sedimen urine menunjukkan adanya :
leukosituria, hematuria dan dijumpai kristal kristal
pembentuk batu.
· Pemeriksaan kultur urine mungkin menunjukkan adanya
pertumbuhan kuman pemecah urea.
8
ISNI KHOERUNISA SGD 1
· Pemeriksaan faal ginjal bertujuan untuk mencari
kemungkinan terjadinya penurunan fungsi ginjal dan untuk
mempersiapkan pasien menjalani pemeriksaan foto PIV.
· Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga sebagai
faktor timbulnya batu saluran kemih
Foto Polos Abdomen
Pembuatan foto polos abdomen bertujuan untuk melihat
kemungkinan adanya batu radiopak di saluran kemih. Batu-
batu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat
radiopak dan paling sering dijumpai diantara batu jenis lain,
sedangkan batu asama urat bersifat non-opak (radiolusen)
Pielografi Intra Vena (PIV)
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai keadaan anatomi
dan fungsi ginjal. Selain tiu PIV dapat mendeteksi adanya
batuk semi-opak ataupun batu non-opak yang tidak dapat
terlihat oleh foto polos perut. Jika PIV belum dapat
menjelaskan keadaan sistem saluran kemih akibat adanya
penurunan fungis ginjal sebagai gantinya adalah
pemeriksaan pielografi retrograd
Ultrasonografi
USG dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani
pemeriksaan PIV, yaitu pada keadaan - keadaan : alergi
terhadap kontras, faal ginjal yang menurun, dan pada wanita
9
ISNI KHOERUNISA SGD 1
yang sedang hamil. Pemeriksaan USG dapat menilai adanya
batu di ginjal atau di buli-buli, hidronefrosis, pionefrosis, atau
pengkerutan ginjal
Sumber :
http://medicafarma.blogspot.com/2008/05/urolithiasis.htm
Sukandar, Enday.Nefrologi Klinik . Edisi ke-3. 2006. Fakultas
Kedokteran UniversitasPadjajaran : Bandung
9. Apa hub pekerjaan pasien dgn keluhan yg dideritanya?
Jawab :
Penyakit batu ginjal ini sering dijumpai pada orang yang
pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktifitasnya
(sedentary life). Bakteri juga dapat menimbulkan
pembentukan batu ginjal. Saluran urine yang terinfeksi
bakteri pemecah urea pada urin akan menstimulasi
pembentukan batu pada kandung kemih. Jika kurang
minum ,maka kepekatan urin meningkat (konsentrasi semua
substansi dalam urin meningkat), sehingga mempermudah
10
ISNI KHOERUNISA SGD 1
pembentukan batu. Lantas air minum jenuh mineral,
terutama kalsium berpengaruh besar terhadap
pembentukan batu.
Sumber : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Setiati S,
Simadibrata M. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V.
Jakarta Pusat : Interna Publishing, 2009
10. Mengapa ketika diberi obat anti nyeri keluhan pasien
berkurang?
Jawab :
11. Macam – macam batu saluran kemih!!!!
Jawab :
Pembagian Jenis Batu
A.Berdasarkan sifat materi penyusunnya :
a)An Organik Stone ( Ph basa ),contoh Ca oksalat, Ca fosfat,
magnesium fosfat,garam triple fosfat.
b)Organik Stone ( Ph Asam), contoh uric acid dan cystin.
B. Secara Radiologis :
a)Batu Radio Opaque atau nyata : umumnya adalah
anorganik stone
b)Batu Radio lucent atau tidak nyata, bersifat organic dan
asam.
c)Batu organik campuran kalsium
11
ISNI KHOERUNISA SGD 1
C. Berdasarkan warna batu :
a)Warna sangat gelap dan ukuran kecil,ex : calcium oksalat
b)Warna putih, besar,dan halus ex: calcium fosfat
c)Warna coklat, kecil dan halus ex :Ca urat/asam urat.
D. Berdasarkan letak batu :
a)Batu Ureter
Batu ureter pada umumnya adalah batu yang terbentuk di
dalam sistim kalik ginjal, yang turun ke ureter. Terdapat tiga
penyempitan sepanjang ureter yang biasanya menjadi
tempat berhentinya batu yang turun dari kalik yaitu
ureteropelvic junction (UPJ), persilangan ureter dengan vasa
iliaka, dan muara ureter di dinding buli.
b)Batu Ginjal
c)Batu Kandung kemih
d)Batu Uretra
Komposisi Batu :
1. Batu Kalsium (kurang lebih 70 - 80 % dari seluruh batu
saluran kemih)
Lebih dari 80% batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium,
baik yang berikatandengan oksalat maupun dengan fosfat,
membentuk batu kalsium oksalat dan kalsium
fosfatsedangkan sisanya berasal dari batu asam urat, batu
magnesium ammonium fosfat (batuinfeksi), batu xanthyn,
batu sistein dan batu jenis lainnya.
12
ISNI KHOERUNISA SGD 1
Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami
hiperkalsiuria, dimana kadar kalsium di dalam air kemih
sangat tinggi. Obat diuretik thiazid (misalnya
trichlormetazid )akan mengurangi pembentukan batu yang
baru.
1.Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari).
2. Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa
fosfat .Untuk meningkatkan kadar sitrat(zat penghambat
pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan
kalium sitrat. Kadar oksalatyang tinggi dalam air kemih,
yangmenyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan
akibat dari mengkonsumsi makananyang kaya oksalat
(misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh).
Olehkarena itu sebaiknya asupan makanan tersebut
dikurangi. Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit
lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan
vitamin D, asidosis tubulus renalis ataukanker . Pada kasus
ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-
penyakit tersebut.
13
ISNI KHOERUNISA SGD 1
Faktor terjadinya batu kalsium
• Hiperkalsiuri
(kalsium di dalam urine lebih besar dan 250-300 mg/24 jam)
• Hiperkalsiuri absobtif
• Hiperkalsiuri renal
• Hiperkalsiuri resorptif
• Hiperoksaluri
adalah ekskresi oksalat urine yang melebihi 45 gram perhari
• teh, kopi instan, minuman .soft drink, kokoa, arbei, jeruk
sitrun, dansayuran berwarna hijau terutama bayam
• Hiperurikosuri
adalah kadar asam urat di dalarn urine yang melebihi
850mg/24 jam
• Sumber asam urat di dalam urine berasal dari makanan
yangmengandung banyak purin/asam urat maupun berasal
dari metabolismeendogen
• Hipositraturi penyakit asidosis tubuli ginjal atau renal
tubular acidosis, sindrommalabsobsi, atau pemakaian
diuretik golongan thiazide dalam jangkawaktu lama
14
ISNI KHOERUNISA SGD 1
• Hipomagnesiuri
3.Batu Struvit (batu infeksi )
Batu struvit, disebut juga batu infeksi, karena terbentuknya
batu inidisebabkan oleh adanya infeksi saluran kemih. Batu
dapat tumbuh menjadi lebih besar membentuk batu
staghorn dan mengisi seluruh pelvis dan kaliks ginjal.
Kuman penyebab infeksi ini adalah golongan kuman
pemecah urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan
enzim urease dan merubah urine menjadi bersuasana basa
melaluihidrolisis urea menjadi amoniak,
Sekitar 75% kasus batu staghorn, didapatkan komposisi
batunya adalahmatriks struvit-karbonat-apatit atau disebut
juga batu struvit atau batu triple phosphate, batu fosfat,
batu infeksi, atau batu urease, walaupun dapat pula
terbentuk dari campuran antara kalsium oksalat dan kalsium
fosfat
15
ISNI KHOERUNISA SGD 1
Suasana basa ini yang memudahkan garam-garam
magnesium, ammonium,fosfat dan karbonat membentuk
batu magnesium amoniun fosfat (MAP) batu jenis ini dikenal
dengan nama batu triple-phosphate.
Kuman-kuman yang termasuk pemecah urea diantaranya
adalah Proteus spp, Klebsiella,Serratia, Enterobacter,
Pseudomonas, dan Stafilokokus. Meskipun E.coli
banyak menyebabkan infeksi saluran kemih, namun kuman
ini bukan termasuk bakteri pemecah urea.
4.Batu Urat (Batu asam urat merupakan 5-10% dari seluruh
batu saluran kemih)
Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikandan
unggas , karena makanan tersebut menyebabkan
meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih.Untuk
mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan
allopurinol
. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih
bertambah, karena itu untuk menciptakan suasanaair kemih
yang alkalis (basa), bisa diberikan kalium sitrat. Dan sangat
dianjurkanuntuk banyak minum air putih.
• Faktor yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat
adalah :
• Urine yang terlau asam (pH urine <6 )
• Volume urine yang jumlahnya sedikit (<2 liter/hari) atau
dehidrasi
16
ISNI KHOERUNISA SGD 1
• Hiperurikosuri.
Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh
dengan garam-garamyang dapat membentuk batu atau
karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan
batu yang normal.
Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung
berbagai bahan,termasuk asam urat, sistin dan mineral
struvit. Batu struvit (campuran dari magnesiu, amonium dan
fosfat) juga disebut batu infeksi karena batu ini
hanyaterbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi. Ukuran
batu bervariasi, mulai dari yangtidak dapat dilihat dengan
mata telanjang sampai yang sebesar 2,5 sentimeter
ataulebih. Batu yang besar disebut kalkulus staghorn. Batu
ini bisa mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan
kalises renalis
Sumber :
http://medicafarma.blogspot.com/2008/05/urolithiasis.htm
Sukandar, Enday.Nefrologi Klinik . Edisi ke-3. 2006. Fakultas
Kedokteran UniversitasPadjajaran : Bandung
17
ISNI KHOERUNISA SGD 1
12. Diagnosis
Batu Saluran Kemih ( Urolithiasis )
1. Batu ginjal ( nephrolitiasis )
NEFROLITIASIS
A. PENGERTIAN
Batu perkemihan dapat timbul dari berbagai tingkat dari
system perkemihan ( ginjal, ureter, kandung kemih ).
tetapi yang paling sering ditemukan adalah di dalam
ginjal ( Barbara, 1996 ).
Batu ginjala adalah istilah umum batu ginjal disembarang
tempat. Batu ini terdiri atas garam kalsium, asam urat,
oksalat, sistin, xantin, dan struvit ( patofisiologi
keperawatan, 2000 ).
Nefrolitiasis adalah adanya timbunan zat padat yang
membatu pada ginjal, mengandung komponen kristal, dan
matriks organik ( soeparman, 2001 )
B. ETIOLOGI
Batu ginjal merupakan konsisi terdapatnya kristal kalsium
dalam ginjal, kristal tersebut dapat berupa kalsium
oksalat, kalsium fosfat maupun kalsium sitrat. Tidak ada
penyebab yang bisa dibuktikan yang sering menjadi
predisposisi adalah infeksi saluran kemih hiperkasiuria,
hiperpospaturia, hipervitaminosis D dan hipertiroidism
dan kebanyakan intake kalsium serta alkali cenderung
timbul presipitasi garam kalsium dalam urine ( wong de
jong. 1996 )
18
ISNI KHOERUNISA SGD 1
C. PATOFISIOLOGI
Nefrolitiasis merupakan kristalisasi dari mineral dan
matriks seperti pus darah, jaringan yang tidak vital dan
tumor. Komposisi dari batu ginjal bervariasi, kira-kira tiga
perempat dari batu adalah kalsium, fosfat, asam urin dan
cistien.peningkatan konsentrasi larutan akibat dari intake
yang rendah dan juga peningkatan bahan-bahan organic
akibat infeksi saluran kemih atau urin ststis sehingga
membuat tempat untuk pembentukan batu. Ditambah
dengan adanya infeksi meningkatkan kebasaan urin oleh
produksi ammonium yang berakibat presipitasi kalsium
dan magnesium pospat (long. 1996 : 323)
Proses pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang kemudian dijadikan dalam beberapa
teori ;
Teori supersaturasi
Tingkat kejenuhan kompone-komponen pembentuk batu
ginjal mendukung terjadinya kristalisasi. Kristal yang
banyak menetap menyebabkan terjadinya agresi kristal
kemudian timbul menjadi batu.
Teori matriks
Matriks merupakan mukoprotein yang terdiri dari 65%
protein, 10% heksose, 3-5 heksosamin dan 10% air.
Adapun matriks menyebabkan penempelan kristal-kristal
sehingga menjadi batu.
Teori kurang inhibitor
19
ISNI KHOERUNISA SGD 1
Pada kondisi normal kalsium dan fosfat hadir dalam
jumlah yang melampui daya kelarutan, sehingga
diperlukan zat penghambat pengendapat. Phospat
mukopolisakarida dan dipospat merupakan
penghambatan pembentukan kristal. Bila terjadi
kekurangan zat ini maka akan mudah terjadi
pengendapan.
Teori epistaxi
Merupakan pembentukan baru oleh beberapa zat secra-
bersama-sama, salauh satu batu merupakan inti dari batu
yang merupakan pembentuk pada lapisan luarnya.
Contohnya ekskresi asam urayt yanga berlebihan dalam
urin akan mendukung pembentukan batu kalsium dengan
bahan urat sebagai inti pengendapan kalsium.
Teori kombinasi
Batu terbentuk karena kombinasi dari berbagai macam
teori di atas.
D. MANIFESTASI KLINIS
Nyeri dan pegal di daerah pinggang
Lokasi nyeri tergantung dari dimana batu itu berada. Bila
pada piala ginjal rasa nyeri adalah akibat dari
hidronefrosis yang rasanya lebih tumpul dan sifatnya
konstan. Terutama timbul pada costoverteral. (barbara.
1996:324)
Hematuria
Darah dari ginjal berwarna coklat tua, dapat terjadi karena
20
ISNI KHOERUNISA SGD 1
adanya trauma yang disebabkan oleh adanya batu atau
terjadi kolik (ilmu kesehatan anak, 2002:840)
Infeksi
Batu dapat mengakibatkan gejala infeksi traktus urinarius
maupun infeksi asistemik yang dapat menyebabkan
disfungsi ginjal yang progresif.
Kencing panas dan nyeri
Adanya nyeri tekan pada daerah ginjal
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urin
a. PH lebih dari 7,6
b. Sediment sel darah merah lebih dari 90%
c. Biakan urin
d. Ekskresi kalsium fosfor, asam urat
Darah
a. Hb turun
b. Leukositosis
c. Urium krestinin
d. Kalsium, fosfor, asam urat
Radiologist
Foto BNO/NP untuk melihat lokasi batu dan besar batu
USG abdomen
F. KOMPLIKASI
Menurut guyton, 1993 adalah :
Gagal ginjal
Terjadinya karena kerusakan neuron yang lebih lanjut dan
21
ISNI KHOERUNISA SGD 1
pembuluh darah yang disebut kompresi batu pada
membrane ginjal oleh karena suplai oksigen terhambat.
Hal in menyebabkan iskemis ginjal dan jika dibiarkan
menyebabkan gagal ginjal
Infeksi
Dalam aliran urin yang statis merupakan tempat yang
baik untuk perkembangbiakan microorganisme. Sehingga
akan menyebabkan infeksi pada peritoneal.
Hidronefrosis
Oleh karena aliran urin terhambat menyebabkan urin
tertahan dan menumpuk diginjal dan lam-kelamaan ginjal
akan membesar karena penumpukan urin
Avaskuler ischemia
Terjadi karena aliran darah ke dalam jaringan berkurang
sehingga terjadi kematian jaringan
2. Batu Ureter ( Ureterolitiasis )
Ureterolithiasis adalah kalkulus atau batu di dalam ureter
(Sue Hinchliff, 1999 Hal 451).
Batu ureter pada umumnya berasal dari batu ginjal yang
turun ke ureter. Batu ureter mungkin dapat lewat sampai
ke kandung kemih dan kemudian keluar bersama kemih.
Batu ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan
kemudian berupa nidus menjadi batu kandung kemih
yang besar. Batu juga bisa tetap tinggal di ureter sambil
menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik dengan
22
ISNI KHOERUNISA SGD 1
hidroureter yang mungkin asimtomatik. Tidak jarang
terjadi hematuria yang didahului oleh serangan kolik. (R.
Sjamsuhidajat, 1998 Hal. 1027).
2.Etiologi
Etiologi pembentukan batu meliputi idiopatik, gangguan
aliran kemih, gangguan metabolisme, infeksi saluran
kemih oleh mikroorganisme berdaya membuat urease
(Proteus mirabilis), dehidrasi, benda asing, jaringan mati
(nekrosis papil) dan multifaktor
(www.detikhealth.com/konsultasi/ urologi/html, 07
Oktober 2003 Jam 09.00).
Banyak teori yang menerangkan proses pembentukan
batu di saluran kemih; tetapi hingga kini masih belum
jelas teori mana yang paling benar.
Beberapa teori pembentukan batu adalah :
a.Teori Nukleasi
Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu
sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam
larutan yang kelewat jenuh (supersaturated) akan
mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya
membentuk batu. Inti batu dapat berupa kristal atau
benda asing di saluran kemih.
b.Teori Matriks
Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin,
globulin, dan mukoprotein) merupakan kerangka tempat
diendapkannya kristal-kristal batu.
23
ISNI KHOERUNISA SGD 1
c.Penghambatan kristalisasi
Urine orang normal mengandung zat penghambat
pembentuk kristal, antara lain : magnesium, sitrat,
pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar
salah satu atau beberapa zat itu berkurang, akan
memudahkan terbentuknya batu di dalam saluran kemih.
(Basuki, 2000 hal. 63).
3. Insiden
penyakit ini dapat menyerang penduduk di seluruh dunia
tidak terkecuali penduduk di negara kita. Angka kejadian
penyakit ini tidak sama di berbagai belahan bumi. Di
negara-negara berkembang banyak dijumpai pasien batu
buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai
penyakit batu saluran kemih bagian atas; hal ini karena
adanya pengaruh status gizi dan aktivitas pasien sehari-
hari.
Di Amerika Serikat 5 – 10% penduduknya menderita
penyakit ini, sedangkan di seluruh dunia rata-rata
terdapat 1 – 12 % penduduk menderita batu saluran
kemih (Basuki, 2000 Hal. 62).
4. Patofisiologi
Komposisi batu saluran kemih yang dapat ditemukan
adalah dari jenis urat, asam urat, oksalat, fosfat, sistin,
dan xantin. Batu oksalat kalsium kebanyakan merupakan
batu idiopatik. Batu campuran oksalat kalsium dan fosfat
biasanya juga idiopatik; di antaranya berkaitan dengan
24
ISNI KHOERUNISA SGD 1
sindrom alkali atau kelebihan vitamin D. Batu fosfat dan
kalsium (hidroksiapatit) kadang disebabkan hiperkalsiuria
(tanpa hiperkalsemia). Batu fosfat amonium magnesium
didapatkan pada infeksi kronik yang disebabkan bakteria
yang menghasilkan urease sehingga urin menjadi alkali
karena pemecahan ureum. Batu asam urin disebabkan
hiperuremia pada artritis urika. Batu urat pada anak
terbentuk karena pH urin rendah (R. Sjamsuhidajat, 1998
Hal. 1027).
Pada kebanyakan penderita batu kemih tidak ditemukan
penyebab yang jelas. Faktor predisposisi berupa stasis,
infeksi, dan benda asing. Infeksi, stasis, dan litiasis
merupakan faktor yang saling memperkuat sehingga
terbentuk lingkaran setan atau sirkulus visiosus.
Jaringan abnormal atau mati seperti pada nekrosis papila
di ginjal dan benda asing mudah menjadi nidus dan inti
batu. Demikian pula telor sistosoma kadang berupa nidus
batu (R. Sjamsuhidajat, 1998 Hal. 1027).
5. Manifestasi Klinis
Gerakan pristaltik ureter mencoba mendorong batu ke
distal, sehingga menimbulkan kontraksi yang kuat dan
dirasakan sebagai nyeri hebat (kolik). Nyeri ini dapat
menjalar hingga ke perut bagian depan, perut sebelah
bawah, daerah inguinal, dan sampai ke kemaluan.
Batu yang terletak di sebelah distal ureter dirasakan oleh
pasien sebagai nyeri pada saat kencing atau sering
25
ISNI KHOERUNISA SGD 1
kencing. Batu yang ukurannya kecil (<5 mm) pada
umumnya dapat keluar spontan sedangkan yang lebih
besar seringkali tetap berada di ureter dan menyebabkan
reaksi peradangan (periureteritis) serta menimbulkan
obstruksi kronik berupa hidroureter/hidronefrosis (Basuki,
2000 Hal 69).
6. Tes Diagnostik
a.Air kemih
1)Mikroskopik endapan
2)Biakan
3)Sensitivitas kuman
b.Faal ginjal
1)Ureum
2)Kreatinin
3)Elektrolit
c.Foto polos perut (90% batu kemih radiopak)
d.Foto pielogram intravena (adanya efek obstruksi)
e.Ultrasonografi ginjal (hidronefrosis)
f.Foto kontras spesial
1)Retrograd
2)Perkutan
g.Analisis biokimia batu
h.Pemeriksaan kelainan metabolik
7. Penatalaksanaan Medik
a.Medikamentosa
Ditujukan untuk batu yang ukurannya < 5 mm, karena
26
ISNI KHOERUNISA SGD 1
batu diharapkan dapat keluar spontan. Terapi yang
diberikan bertujuan mengurangi nyeri, memperlancar
aliran urine dengan pemberian diuretikum, dan minum
banyak supaya dapat mendorong batu keluar.
b.ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsi)
Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan
pertama kali oleh Caussy pada tahun 1980. Alat ini dapat
memecah batu ginjal, batu ureter proksimal, atau batu
buli-buli tanpa melalui tindakan invasif atau pembiusan.
Batu dipecah menjadi fragmen-fragmen kecil sehingga
mudah dikeluarkan melalui saluran kemih.
c.Endourologi
1). PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) :
mengeluarkan batu yang berada di saluran ginjal dengan
cara memasukkan alat endoskopi ke sistem kaliks melalui
insisi kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah
terlebih dahulu.
2). Litotripsi : memecah batu buli-buli atau batu uretra
dengan memasukkan alat pemecah batu (litotriptor) ke
dalam buli-buli. Pecahan batu dikeluarkan dengan
evakuator Ellik.
3). Ureteroskopi atau uretero-renoskopi : memasukkan
alat ureteroskopi per uretram guna melihat keadaan
ureter atau sistem pielokaliks ginjal. Dengan memakai
energi tertentu, batu yang berada di dalam ureter
maupun sistem pelvikalises dapat dipecah melalui
27
ISNI KHOERUNISA SGD 1
tuntunan ureteroskopi atau uretero-renoskopi ini.
4). Ekstraksi Dormia : mengeluarkan batu ureter dengan
menjaringnya dengan keranjang Dormia.
d.Bedah Laparoskopi
Pembedahan laparoskopi untuk mengambil batu saluran
kemih saat ini sedang berkembang. Cara ini banyak
dipakai untuk mengambil batu ureter.
e.Bedah terbuka :
1). Pielolitotomi atau nefrolitotomi : mengambil batu di
saluran ginjal
2). Ureterolitotomi : mengambil batu di ureter.
3). Vesikolitotomi : mengambil batu di vesica urinaria
4). Ureterolitotomi : mengambil batu di uretra.
3. Batu VU ( Vesicolitiasis )
4. Batu Urethra ( Urethrolitiasis )
28