stemi pato

36
ST ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI) Karinda Lado 102012434 C5

Upload: mel-da

Post on 21-Dec-2015

56 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

stemi pato

TRANSCRIPT

ST ELEVASI MIOKARD INFARK(STEMI)

Karinda Lado 102012434

C5

Skenario 4

Seorang perempuan berusia 50 tahun datang diantar anaknya ke

IGD RS dengan keluhan nyeri dada kiri yang muncul tiba – tiba

dan menjalar ke lengan kiri sejak 3 jam yang lalu. Nyeri

dirasakan sedikit berkurang saat beristirahat namun akan terus –

menerus muncul kembali dan semakin berat. Keluhan tidak

disertai demam ataupun batuk. Sebelumnya pasien juga pernah

merasakan nyeri dada kiri, namun tidak terlalu sakit dan hanya

berlangsung sekitar 5 menit.

Identifikasi Istilah

TIDAK ADA

Rumusan Masalah

Seorang perempuan berusia 50 tahun datang diantar anaknya ke IGD RS dengan keluhan nyeri dada kiri yang muncul tiba – tiba dan menjalar ke lengan kiri sejak 3 jam yang lalu.

RM

PEMERIKSAAN FISIK

ANAMNESIS

EPIDEMIOLOGI

PATOFISIOLOGI

PEMERIKSAAN

PENUNJANG

PENATALAKSAAN DAN

PROGNOSIS

WORKING DIAGNOSI

S

DIAGNOSIS PEMBANDIN

G

ETIOLOGI

Mind Map

Hipotesis

Seorang perempuan berusia 50 tahun tersebut menderita STEMI (ST Elevasi Miokard Infark).

Anamnesis

Identitas Keluhan Utama

a. Nyeri dada

b. Sesak napas

c. Edema

d. Palpitasi

e. Sinkop

Riwayat Penyakit Sekarang • Nyeri dada seperti apa? • Lokasinya? • Menyebar / tidak? • Pada saaat kapan membaik? Pada saat

kapan memburuk? • Faktor pencetus? • Gejala lainnya?

Riwayat Penyakit dahuluRiwayat Penyakit Menahun KeluargaRiwayat Sosial Ekonomi

…….

Apakah pasien tampak sakit berat? Apakah pasien kesakitan, tertekan, nyaman, muntah, cemas,

berkeringat, pucat, sianosis, atau takipnea? Apakah perfusi pasien cukup ataukah perifer teraba dingin? Riwayat merokok? Adakah anemia atau sianosis atau parut bedah (misalnya bekas

CABG)? Nadi: perhatikan kecepatan, irama, isi dan sifat. Apakah nadi

perifer teraba dan sama kuat? TD: apakah sama di kedua lengan? JVP : meningkat atau tidak? Gerak dada: apakah mengembang simetris? Apakah nyeri timbul/diperberat bila dada ditekan?

Pemeriksaan Fisik

1. Tanda – tanda vital : Kesadaran : CM Suhu : 36,3°C Nadi : 100x/menit Tekanan Darah :

110/90 Respiratory Rate :

20x/menit

2. Status lokalis (N) Inspeksi Palpasi Auskultasi

…….

Tidak ada yg spesifik, Pada saat nyeri dada dapat ditemukan “aritmia”, Gallop bahkan murmur split s2 paradoksal, ronki

basah bagian basal paru : menghilang saat nyeri hilang.

Faktor resiko : Tekanan darah tinggi. Takikardi saat istirahat yg meningkat

Pemeriksaan PenunjangEKG

Pemeriksaan EKG

Mengunakan 12sadapan Keluhan nyeri dada/ dicurigai Stemi. Jika (+) harus reperfusi Elevasi ST : Gelombang Q pada Ekg Jika obtruksi trombus tidak total/sementara :

biasanya tdk ditemukan Elevasi ST, biasanya mengalami angina pectoris tidak stabil/non stemi.

Biomarker

Working Diagnosis

STEMI

Infark miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan sehingga berakibat adanya gangguan pada organ-organ tubuh.

Diagnosis STEMI ditegakkan bila ditemukan 2 dari 3 syarat dibawah ini:

1. Angina Pectoris

2. Kelainan yang bermakna pada gelombang ekg

3. Evaluasi biokimia dan kenaikan enzim jantung 2X dari batas normal

Diagnosis Banding

1.Angina pectoris tidak stabil pasien dengan angina yang masih baru dalam 2

bulan pasien dengan angina yang makin bertambah berat pasien mempunyai keluhan sedangkan tidak ada

kenaikan troponin maupun dengan ataupun tanpa perubahan EKG

2. NSTEMI

a. pasien dengan manifestasi klinis UA menunjukkan bukti adanya nekrosis miokard berupa peningkatan biomarker jantung

b. Nyeri dada substernal atau kadangkala di epigastrium

Dissecting aneurisma

nyeri yang sangat luar biasa, muncul secara tiba-tiba

Perikarditis Akut

a. virus, bakteri, tuberkulosis, jamur, uremia, neoplasia, autoimun, trauma, infark jantung sampai ke idiopatik

b. sakit/nyeri dada yang tajam, yang menjalar ke bahu kiri dan kadang ke lengan kiri. Nyerinya menyerupai serangan jantung

Gambaran permukaan perikardium seperti “beard and butter” Gambaran EKG

Sinus takikardia Elevasi segmen ST Depresi Segmen PR di sadapan II

Diagnosa BandingJenis Nyeri dada EKG Enzim Jantung

UAP Angina pada waktu istirahat / aktivitas

ringan, crescendo angina, bisa hilang

dengan nitrat

Depresi segmen ST

Inversi Gelombang T

Tidak ada gelombang Q

Tidak meningkat

NSTEMI Lebih berat dan lama (>30 menit ), tidak

hilang dengan nitrat, mungkin perlu opiat

Depresi segmen ST

Inversi T dalam

Meningkat minimal 2x

dari nilai batas atas normal

STEMI Lebih berat dan lama (> 30 menit ) tidak

hilang dengan nitrat , mungkin perlu opiat

Hiperakut T

Elevasi segmen ST > 0,1

mV pada 2 atau lebih

sadapan ekstremitas, >0,2

mV pada prekordial

Gelombang Q

Inversi Gelombang T

Meningkat minimal 2x

dari nilai batas atas normal

perbedaan Diseksi aorta Perikarditis akut

nyeri Seperti robek, menjalar dari dinding anterior ke punggung sisi tengah

Diremas, tajam, dan membaik apabila duduk condong ke depan

etiologi hipertensi Virus, TBC, autoimun, fungi

komplikasi Sindroma malperfusi, tamponade, regurgitasi dinding aorta, rupture dinding aorta

Tamponade jantung, aritmi jantung,nyeri dada berulang

EKG Tidak spesifik Elevasi segmen ST difus, depresi segmen PR ii

Manifestasi Klinis

Nyeri dada EKG Biomarker

Etiologi STEMI

1. Berkurangnya suplai oksigen ke miokard.

- Faktor pembuluh darah

- Faktor Sirkulasi

- Faktor darah

2. Meningkatnya kebutuhan oksigen tubuh

-tidak dapat Merombak asam lemak & Glukosa : Co2 & H2o

-cadangan ATP kreatinin fosfat menurun

Proses Atherosclerosis

SelBusa

GarisBerlemak

LesiIntermedier Ateroma

PlaqueFibros

LesiBerat/Ruptur

Adapted from Libby P. Circulation 2001;104:365

DekadePertama

DekadeKetiga

DekadeKeempat

Disfungsi Endotelium

Normal

Faktor Resiko

Tidak dapat dimodifikasi

Usia Jenis kelamin Riwayat Keluarga

dengan penyakit arterosklerosis

Herediter

Dapat dimodifikasi

Hipertensi Hiperkolesterolemia Merokok Diabetes melitus Obesitas Stress

Epidemiologi

Pada survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 1992, kematian akibat penyakit kardiovaskuler menempati urutan pertama (16%) untuk umur di atas 40 tahun.

SKRT (1995) di Pulau Jawa dan Pulau Bali didapatkan kematian akibat penyakit kardiovaskuler tetap menempati urutan pertama dan persentasenya semakin meningkat (25%)

Di Makassar, didasari data yang dikumpulkan ditempat rumah sakit (RS) selama 5 tahun (1985 sampai 1989), ternyata penyakit kardiovaskuler menempati urutan ke 5 sampai 6 dengan persentase berkisar antara 7,5 sampai 8,6%.

Komplikasi

1.Disfungsi ventrikular

2.Gangguan hemodinamik

3.Edema paru akut

4.Syok kardiogenik

5.Infark ventrikel kanan

6.Ekstrasitol ventrikel

7.Takikardi dan fibrilasi ventrikel

8.Fibrilasi atrium

9.Asistol ventrikel

Tatalaksana Awal

reperfusi Umum

Suplemen O2 6 jam pertama Nitrogliserin sublingual 0,4 mg dengan 3 dosis interval 5

menit Morfin 2-4 m, ulang interval 5-15 menit dosis total 20 mg Aspirin bukkal 160-325 mg pada emergensi selanjutanya

oral 75-162 mg Metoprolol 5 mg 2-5 menit total 3 dosis jika morfin tidak

berhasil

PENCEGAHAN

Gaya hidup sehat Tidak merokok Hindari stress Melakukan aktivitas fisik dan olahraga yang teratur

Dilakukan minimal 30 menit dalam sehari agar mempunyai efek terhadap sistem jantung & pembuluh darah

Makan-makanan sehat dan gizi seimbang Hindari makanan yang banyak mengandung kolesterol

Prognosis

KESIMPULAN

Hipotesis diterima