status ujian ht lucs

28
STATUS UJIAN KESEHATAN MASYARAKAT Mata Ujian : Ilmu Kesehatan Masyarakat Hari/Tanggal Intervensi : Minggu , 29 Januari 2012 Masalah kesehatan : Hipertensi Wilayah masalah : RT 15/RW 06 Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit Hari / tanggal ujian : Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 1 Nama : Lucas Freddy Saorasi NIM : 0761050116 Tanda tangan :

Upload: lucas-freddy

Post on 25-Jul-2015

50 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Status Ujian Ht Lucs

STATUS UJIAN

KESEHATAN MASYARAKAT

Mata Ujian : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Hari/Tanggal Intervensi : Minggu , 29 Januari 2012

Masalah kesehatan : Hipertensi

Wilayah masalah : RT 15/RW 06 Kelurahan Klender Kecamatan

Duren Sawit

Hari / tanggal ujian :

Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 1

Nama : Lucas Freddy Saorasi

NIM : 0761050116

Tanda tangan :

Page 2: Status Ujian Ht Lucs

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi kini menjadi masalah Global karena prevalensi yang terus meningkat

sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivitas fisik, dan stress

psikososial. Hampir disetiap Negara, hipertensi menduduki tingkat pertama sebagai

penyakit yang paling sering dijumpai (WHO, 2000).

Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan

diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah diukur dengan spygmomamometer yang telah

dikalibrasi dengan tepat (80 % dari ukuran manset menutupi lengan) setelah pasien

beristirahat nyaman, posisi duduk punggung tegak atau terlentang paling sedikit

(Yogiantoro, 2006). Tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam

arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan

yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap stroke,

aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. (Anies, 2006). Hipertensi

merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor risiko yang

dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan antara berbagai faktor risiko

terhadap timbulnya Hipertensi. Dari berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan di

Indonesia menunjukkan 1,8 - 28,6 % penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah

penderita Hipertensi (Yundini, 2006). Tekanan darah cenderung meningkat seiring dengan

bertambahnya umur, kemungkinan seseorang menderita hipertensi juga semakin besar.

Pada umumnya penderita hipertensi adalah orang-orang yang berusia 40 tahun namun saat

ini tidak menutup kemungkinan diderita oleh orang berusia muda. ( Suheni Y, 2007 ).

Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan

darah. Tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus

meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bakan

menurun drastis. (Ricky, 2008).

Penyakit Hipertensi akan meningkat sejalan dengan bertambahnya umur, dari 5 %

pada usia 20 tahun menjadi 45 % pada umur 70 tahun (Moerdono, 2004). Diperkirakan 2/3

dari pasien hipertensi yang berumur lebih dari 60 tahun akan mengalami apyah jantung

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 2

Page 3: Status Ujian Ht Lucs

kongestif, infark miokard, stroke diseksi aorta dalam lima tahun bila hipertensinya tidak

diobati (Tjokronegoro, 2001). Satu dari lima pria berusia antara 35 -40 tahun memiliki

tekanan darah yang tinggi. Angka prevalensi tersebut menjadi du kali lipat pada usia antara

45-54 tahun. Sebagian dari mereka yang berusia 55-64 tahun mengidap penyakit ini. Pada

usia 65 -74 tahun prevalensinya menjadi lebih tinggi sekitar 60 % menderita hiperteensi.

Insidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertembahan umur. Pasien yang berumur di

atas 60 tahun, 50-60 % mempunyai tekanan lebih besar atau sama dengan 140 /90 mmHg.

Hal ini merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah umur. Pria

yang berusia < 45 tahun dinyatakan Hipertensi jika tekanan darah berbanding 130/90

mmHg atau lebih, sedangkan yang berusia > 45 tahun dinyatakan Hipertensi jika tekanan

darah 145/95 mmHg atau lebih. (Suheni Y, 2007) World Health Organization (WHO),

memberikan batasan tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg, dan tekanan darah sama

atau di atas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai Hipertensi. Batasan ini tidak membedakan

antara usia dan jenis kelamin, sebagaimana Pada populasi umum, kejadian tekanan darah

tinggi tidak terdistribusi secara merata. Hingga 55 tahun lebih banyak pada pria. Pada saat

terjadi menopause (umur 51 tahun), tekanan darah p ada wanita terus meningkat, sampai

usia 75 tahun takanan darah tinggi lebih banyak terjadi pada wanita.(Muhammadun, 2010).

Berbagai penelitian yang dilakukan di Indonesia menunjukan bahwa 1,8 % - 28,6 %

penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Angka 1,8 % berasal

dari penelitian di Desa Kalirejo, jawa Tengah dan nilai 28,6 % dilaporkan dan hasil

penelitian di Sukabumi, Jawa Barat (Suheni Y, 2007). Hasil penelitian Oktora (2007)

mengenai gambaran penderita hipertensi yang dirawat inap di bagian penyakit dalam

RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2005 didapatkan penderita hipertensi meningkat

secara nyata pada kelompok umur 45-54 tahun yaitu sebesar 24,07% dan mencapai

puncaknya pada kelompok umur • 65 tahun yaitu sebesar 31,48%. Jika dibandingkan antara

pria dan wanita didapatkan wanita lebih banyak menderita hipertensi yaitu sebesar 58,02%

dan pria sebesar 41,98%. Menurut Bustan (2000). Banyaknya penderita hipertensi

diperkirakan sebesar 15 juta bangsa indonesia tetapi dengan hanya 4% yang controlled

hypertesion.

Sebagai gambaran umum masalah hipertensi adalah : a. Prevalensi 6-15% pada

orang dewasa. Sebagai suatau proses degeneratif, hipertensi tentu hanya ditemukan pada

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 3

Page 4: Status Ujian Ht Lucs

golongan dewasa. Ditemukan kecenderungan peningkatan prevalensi menurut peningkatan

usia. b. 50% penderita tidak menyadari diri sebagai penderita HT. Karena itu, mereka

cenderung untuk menderita hipertensi yang lebih berat karena tidak berubah dan

menghindari faktor risiko. c. 70% adalah HT ringan, karena itu hipertensi banyak

diacuhkan atau terabaikan sampai saat menjadi ganas (hipertensi maligna). d. 90% HT

esensial, mereka dengan HT yang tidak diketahui seluk beluk penyebabnya. Artinya sulit

untuk mencari bentuk intervensi dan pengobatannya.

Menurut Hendrick L Blum, terjadinya Hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor,

yaitu:

1. Lingkungan

Faktor lingkungan ini juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial. Hubungan

antara stress dengan Hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Peningkatan

aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak

menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap

tinggi. Angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di

pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok

masyarakat yang tinggal di kota.

2. Perilaku

Joint National Commite On Detection, Evaluation anda Treatment of High Blood Pressure

menurut Bustan (2000), antara lain : a. Menurunkan BB (berat badan). Menurunkan berat

badan bila status gizi berlebih. Peningkatan berat badan di usia dewasa sangat berpengaruh

terhadap tekanan darahnya. Oleh karena itu, manajemen berat badan sangat penting dalam

prevalensi dan kontol hipertensi. b. Pembatasan konsumsi garam dapur. Mengurangi

asupan natrium. Apabila diet tidak membantu dalam 6 bulan, maka perlu pemberian obat

anti hipertensi oleh dokter. c. Kurangi alkohol Menurunkan konsumsi kafein dan alkohol.

Kafein dapat memacu jantung bekerja lebih cepat, sehingga mengalirkan lebih banyak

cairan pada detiknya. Sementara konsumsi alkohol lebih dari 2-3 gelas/hari dapat

meningkatkan risiko hipertensi. d. Menghentikan rokok. Merokok menyebabkan

peninggian tekanan da rah. Peokok berat dapat dihubungkan dengan peningkatan insiden

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 4

Page 5: Status Ujian Ht Lucs

hipertensi maligna dan risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami

ateriosklerosis. e. Olahraga teratur. Meningkatkan aktivitas fisik. Orang yang beraktivitas

rendah berisiko terkena hipertenssi 30-50 % daripada yang aktif. Oleh karena itu, aktivitas

fisik antara 30-45 menit sebanyak > 3x/hari penting sebagai pencegahan primer dari

Hipertensi. f. Diet rendah lemak jenuh. g. Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur

dan buah). h. Setelah umur 30 tahun, periksa tekanan darah setiap tahun. i. j. Jangan

merokok/ minum alkohol. Kurangi berat badan bila berlebihan. k. Lakukan latihan aerobik.

l. Pelajari cara-cara mengendalikan stress. (Ricky, 2008).

3. Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang

mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik  (adequately treated

cases). Padahal hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, otak, syaraf,

kerusakan hati dan ginjal sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

4. Herediter

Faktor bawaan dari orang tua penting dalam menentukan apakah akan menderita tekanan

darah tinggi atau tidak. Kemungkinan menderita tekanan darah tinggi kurang lebih 1:3 jika

salah saru orang tua menderita tekanan darah tinggi atau pernah mendapat stroke sebelum

usia 70 tahun. Resiko ini meningkat menjadi 3:5 jika kedua orang tua menglaminya.

Riwayat keluarga yang menunjukan adanya tekanan darah yang meninggi merupakan

faktor resiko yang paling kuat bagi seseorang untuk mengidap hipertensi di masa yang akan

datang. Tekanan darah kerabat tingkat pertama (orang tua saudara kandung) yang dikoreksi

terhadap umur dan jenis kelamin tampak pada semua tingkat tekanan darah.(Susalit et al.

2003). Peran faktor genetik terhadap hipertensi primer dibuktikan dengan berbagai faktor

yang dijumpai. Adanya bukti bahwa kejadian hipertensi lebih banyak dijumpai pada pasien

kembar monozigot dari pada heterozigot . jika salah satu diantaranya menderita hipertensi.

Menyokong pendapat bahwa genetik mempunyai pengaruh terhadap timbulnya hipertensi.

Keluarga yang mempunyai riwayat hipertensi, mempunyai kecenderungan yang besar bagi

keturunanya menderita hipertensi. Sebanyak 60% penderita hipertensi didapatkan riwayat

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 5

Page 6: Status Ujian Ht Lucs

hipertensi di dalam keluarganya. (Tjokronegoro, 2001). . Pada 70-80 % kasus hipertensi

primer didapat riwaya hipertensi pada kedua orang tua dugaan terhadap hipertensi primer

makin kuat. (Tjokronegoro, 2001).

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 6

Page 7: Status Ujian Ht Lucs

B.DATA GEOGRAFI

Luas Wilayah

Luas wilayah Kecamatan Duren Sawit Kota Administrasi Jakarta Timur adalah

2.265.35 Ha, terdiri dari 7 Kelurahan ( Kantor Lurah ), 95 RW ( Rukun Warga )

dan 1105 RT ( Rukun Tetangga ) dengan perincian sebagai berikut :

Kelurahan Klender : 18 RW, 200 RT, ( 304,90 Ha )

Kelurahan Pondok Bambu : 12 RW,174 RT, ( 489,70 Ha )

Kelurahan Duren Sawit : 17 RW, 182 RT, ( 455.50 Ha )

Kelurahan Malaka Sari : 10 RW, 143 RT, ( 138.23 Ha )

Kelurahan Malaka Jaya : 13 RW, 135 RT, ( 98.82 Ha )

Kelurahan Pondok Kopi : 11 RW, 107 RT, ( 206. 00 Ha )

Kelurahan Pondok Kelapa : 14 RW, 165 RT, ( 572.15 Ha )

JUMLAH : 95 RW,1105 RT, ( 2.265.35Ha )

C. DATA DEMOGRAFI

1. Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk di wilayah Kecamatan Duren Sawit Kota Administrasi Jakarta

Timur Tahun 2011 berjumlah 375.501 Jiwa, terdiri dari laki-laki 203.077 Jiwa dan

perempuan 172.424 Jiwa, sedangkan jumlah Kepala Keluarga : 94.182 KK dengan

kepadatan 7,011 Ha. Adapun rincian jumlah penduduk Kecamatan Duren Sawit

sebagai berikut

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 7

Page 8: Status Ujian Ht Lucs

JUMLAH PENDUDUK WNI DAN WNA MENURUT JENIS KELAMIN DI WILAYAH KECAMATAN DUREN SAWIT TAHUN 2011

NO KELURAHANWNI WNA

JUMLAHLAKI WANITA LAKI WANITA

1 Klender 32.352 27.611 59.9632 P.Bambu 35.461 27.829 4 2 63.2963 D.Sawit 29.809 25.146 3 1 54.9594 Malaka Sari 20.508 21.204 41.7125 Malaka Jaya 21.740 19.643 41.3836 P.Kopi 21.019 18.108 3 39.1307 P.Kelapa 33.753 29.359 1 63.133  JUMLAH 194.642 168.900 10 4 363.556

Sumber:dari data demografi dan geografi Puskesmas Kecamatan Duren Sawit tahun 2011

. FASILITAS KESEHATAN

- PUSKESMAS : 12

- Rumah Sakit : 4

- BALKESMAS : 1

- RB Pemerintah : 3

- RB Swasta : 11

- RSB Swasta : 2

- Klinik Swasta : 21

- Apotek : 47

- Dr Umum Praktek : 25

- Drg Praktek : 32

- Dr. Spesialis Praktek : 9

- Bidan Praktek : 42

- Posyandu : 124

- Posyandu Lansia : 1256

- RW Siaga : 78

- Kader Posyandu : 757

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 8

Page 9: Status Ujian Ht Lucs

2. Data Dasar Fasilitas Kesehatan Lingkungan

DATA FASILITAS PERUMAHAN

NO KELURAHAN

JUMLAH RUMAH

PERMANENSEMI-

PERMANEN

NON-

PERMANEN

1. Klender 10124 3417 1139

2. P.Bambu 6997 3010 1003

3. D.Sawit 6129 2165 722

4. Malaka Sari 5363 1840 613

5. Malaka Jaya 5219 1853 618

6. P. Kopi 5238 1692 564

7. P. Kelapa 10247 2968 989

JUMLAH 49317 16945 5648

Sumber:dari data demografi dan geografi Puskesmas Kecamatan Duren Sawit tahun 2011

DATA FASILITAS SUMBER AIR BERSIH

NO KELURAHANJENIS S A B

SPT DK/DL S P L PAM SGL HYDRANT

1. Klender 2018 8761 3604 12 2

2. P.Bambu 1288 6975 3561 4 2

3. D.Sawit 1254 4270 1850 4 3

4. Malaka Sari 741 5292 2013 0 2

5. Malaka Jaya 725 5360 2030 0 2

6. P. Kopi 631 4922 1855 2 2

7. P. Kelapa 669 7192 2623 2 3

JUMLAH 7326 42772 17536 24 16

Sumber:dari data demografi dan geografi Puskesmas Kecamatan Duren Sawit tahun 2011

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 9

Page 10: Status Ujian Ht Lucs

DATA FASILITAS JAMBAN, SPAL, MCK

NO KELURAHANJUMLAH RUMAH

JAMBAN S P A L M C K

1. Klender 12512 11544 5

2. P.Bambu 11915 11273 3

3. D.Sawit 8329 6517 6

4. Malaka Sari 7594 6965 2

5. Malaka Jaya 8536 8325 3

6. P. Kopi 5829 5186 5

7. P. Kelapa 13267 12355 3

JUMLAH 67982 50621 27

Sumber:dari data demografi dan geografi Puskesmas Kecamatan Duren Sawit tahun 2011

DATA FASILITAS SANITASI INDUSTRI

NO KELURAHAN

JUMLAH RUMAH

TAHU/TEMPE ROTI LIMUN MIEAGAR

AGAR

LAIN-

LAIN

1. Klender 10 5 1 0 0 4

2. P.Bambu 7 3 0 0 1 3

3. D.Sawit 5 3 0 1 0 2

4. Malaka Sari 2 0 0 0 0 3

5. Malaka Jaya 0 0 0 0 0 2

6. P. Kopi 5 2 1 0 0 1

7. P. Kelapa 5 2 0 0 0 3

JUMLAH 34 15 2 1 1 18

Sumber:dari data demografi dan geografi Puskesmas Kecamatan Duren Sawit tahun 2011

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 10

Page 11: Status Ujian Ht Lucs

Data Penyakit Tertinggi di Puskesmas Kelurahan Klender

NO NAMA PENYAKIT JUMLAH %

1. Infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas 6637 90,4

2. Hipertensi 480 9,45

3. Infeksi saluran pernapasan lainnya 746 8,02

4. Infeksi 850 6,50

5. Alergi Kulit 459 5,88

6. Reumatik 665 5,10

7. Penyakit perut lainnya 404 4,13

8. Penyakit mata lainnya 236 3,51

9. Gastritis 313 3,32

10. Diare 226 2,51

Sumber:dari data puskesmas kelurahan klender tahun 2011

II. DIAGNOSIS MASALAH

Masalah Kesehatan : Hipertensi

Wilayah Masalah : RT 15/RW 06 Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit,

Jakarta Timur

Sasaran : Warga masyarakat RT 15 RW 6 Kelurahan klender, Kecamatan

Duren Sawit,Jakarta Timur

Jumlah penduduk : 254 orang

Jumlah sasaran : 44 orang

Jumlah yang hadir : 20 orang

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 11

Page 12: Status Ujian Ht Lucs

Melakukan wawancara tentang pengetahuan warga RT 15/RW 06 Kelurahan klender

Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur yang berhubungan dengan Hipertensi.

1. HASIL PRE-TEST

A. Tabel 1 . Hasil Pre Test berdasarkan jumlah orang yang menjawab benar

No. Pengetahuan

Sebelum Intervensi

N %

1. Pengertian Hipertensi 12 60

2. Jenis Hipertensi 9 45

3. Sebab Hipertensi 10 50

4. Faktor resiko Hipertensi 10 50

5. Gejala Hipertensi 16 80

6. Komplikasi Hipertensi 8 40

7. Pengobatan Hipertensi 9 45

8. Pencegahan Hipertensi 16 80

Berdasarkan hasil pre-test didapatkan :

1. 12 dari 20 responden (60%) mengetahui pengetian Hipertensi.

2. 9 dari 20 responden (45%) mengetahui jenis Hipertensi.

3. 10 dari 20 responden (50%) mengetahui penyebab Hipertensi.

4. 10 dari 20 responden (50%) mengetahui faktor resiko terjadinya Hipertensi..

5. 16 dari 20 responden (80%) mengetahui gejala-gejala Hipertensi.

6. 8 dari 20 responden (40%) mengetahui komplikasi dari Hipertensi.

7. 9 dari 20 responden(45%) mengetahui pengobatan Hipertensi.

8. 16 dari 20 responden (80%) mengetahui cara mencegah Hipertensi.

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 12

Page 13: Status Ujian Ht Lucs

III. PERUMUSAN MASALAH

Dari hasil pre-test yang dilakukan pada warga RT 15/ RW 06 Kelurahan Klender

Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur didapatkan tingkat pengetahuan warga setempat

masih kurang khususnya untuk mengenali komplikasi/ akibat lanjutan dari penyakit

Hipertensi.

IV. PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH

1. Masalah yang diintervensi : Hipertensi

2. Tujuan

a. Tujuan Umum : Meningkatkan pengetahuan Warga RT 15/RW 06

Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit terhadap

Hipertensi.

b. Tujuan Khusus :

Meningkatkan pengetahuan Warga RT 15/RW 06 Kelurahan Klender

Kecamatan Duren Sawit mengenai penyebab Hipertensi

Meningkatkan pengetahuan Warga RT 15/RW 06 Kelurahan Klender

Kecamatan Duren Sawit mengenai gejala dan tanda Hipertensi

Meningkatkan pengetahuan Warga RT 15/RW 06 Kelurahan Klender

Kecamatan Duren Sawit mengenai faktor resiko terjadinya Hipertensi

Meningkatkan pengetahuan Warga RT 15/RW 06 Kelurahan Klender

Kecamatan Duren Sawit mengenai komplikasi/ akibat kanjutan dari

Hipertensi

Meningkatkan pengetahuan Warga RT 15/RW 06 Kelurahan Klender

Kecamatan Duren Sawit mengenai pengobatan Hipertensi

Meningkatkan pengetahuan Warga RT 15/RW 06 Kelurahan Klender

Kecamatan Duren Sawit mengenai pencegahan Hipertensi

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 13

Page 14: Status Ujian Ht Lucs

3. Sasaran : Warga RT 15/RW 06 Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit

4. Jumlah Sasaran : 44 orang

5. Target Peserta : 30 orang

6. Rencana Kegiatan

Hari/Tanggal : Minggu, 29 Januari 2012

Jam : 09.00-10.00 WIB

Tempat : Rumah Bapak RT 15

Acara : Penyuluhan tentang Hipertensi

7. Sumber Daya

- Dokter Muda : 1 orang

- Petugas Kesehatan : 1 orang petugas puskesmas

- Kader : 1 orang

- Alat peraga : LCD

- Biaya operasional :

No Keterangan Jumlah

1. Seminar kit Rp. 100.000,-

2. Fotocopi pre_test dan post-test 2 x 25

lembar @ Rp 200,-

Rp. 10.000,-

3. Cetak leaflet Rp. 30.000,-

4. Alat tulis Rp. 20.000,-

TOTAL Rp. 200.000,-

8. Kegiatan : Penyuluhan tentang Hipertensi disertai dengan pengisian pre-test dan

post-test

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 14

Page 15: Status Ujian Ht Lucs

9. Materi yang disampaikan :

Pengertian Hipertensi

Penyebab Hipertensi

Gejala Hipertensi

Komplikasi/ akibat lanjutan Hipertensi

Pengobatan Hipertensi

Pencegahan Hipertensi

10. Evaluasi : membandingkan nilai pre-test dan post-test setelah penyuluhan

V. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH

Dilakukan penyuluhan atau promosi kesehatan mengenai penyakit Hipertensi pada :

Pelaksanaan Intervensi ( kegiatan intervensi )

o Hari / tanggal : Minggu , 29 januari 2012

o Waktu : 09.00 – 10.00 WIB

o Tempat : Rumah Warga RT 15

Sasaran : Warga masyarakat RT 15/RW 06 Kelurahan

Klender Kecamatan Duren Sawit

Peserta yang hadir : - Ibu 16 orang

- Bapak 4 orang

Acara : Penyuluhan mengenai Hipertensi

Alat peraga penyuluhan : LCD, leaflet

Materi :

Pengertian Hipertensi

Penyebab Hipertensi

Gejala Hipertensi

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 15

Page 16: Status Ujian Ht Lucs

Komplikasi/ akibat lanjutan dari Hipertensi

Pengobatan Hipertensi

Pencegahan Hipertensi

Biaya Operasional:

No Keterangan Jumlah

1. Note book 20x @Rp. 3000,- Rp. 60.000,-

2. Fotocopi pre_test dan post-test 2 x 25

lembar @ Rp 200,-

Rp. 10.000,-

3. Leaflet Rp. 30.000,-

4. Alat tulis Rp. 15.000,-

TOTAL Rp. 115.000,-

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 16

Page 17: Status Ujian Ht Lucs

VI. EVALUASI

Input

- Telah ditentukan diagnosis masalah kesehatan melalui kuesioner

- Penyuluhan diberikan oleh satu orang dokter muda.

- Pengawas adalah seorang Ketua RT 15 Kelurahan Klender.

- Dana yang dibutuhkan untuk kegiatan penyuluhan bersumber dari dokter

muda.Tidak sesuai dengan yang direncanakan karena seminar kit lebih murah.

- Sarana dalam melakukan penyuluhan Hipertensi ini adalah dengan menggunakan

LCD dan leaflet.

- Penyuluhan dilakukan di aula RT 15 RW 06 Kelurahan Klender Kecamatan Duren

Sawit tentang pengertian, penyebab, gejala, komplikasi, pengobatan dan

pencegahan Hipertensi

Proses

- Dilakukan kegiatan penyuluhan pada hari Minggu, 29 Januari 2012. Dimulai

pukul 09.00 – 10.00

- Waktu penyuluhan sesuai dengan yang dijadwalkan yaitu 60 menit.

- Pengawasan dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas Kecamatan Cipayung

serta dilampirkan berkas dan foto kegiatan.

- Jumlah peserta yang hadir 20 orang

- Penyuluhan dilakukan oleh dokter muda dengan menggunakan LCD.

- Pelaksanaan kegiatan berupa pre-test, penyuluhan mengenai Hipertensi

dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan post-test untuk mengetahui

keberhasilan intervensi.

- Tidak ada masalah berarti selama penyuluhan. Penyuluhan dapat berjalan

dengan baik. Masyarakat cukup antusias mengikuti penyuluhan.

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 17

Page 18: Status Ujian Ht Lucs

Output

Tabel 1. Hasil Perbandingan Pre test dan Post test

No Pretest Post test

1 6 8

2 5 8

3 7 9

4 6 9

5 7 9

6 5 8

7 6 7

8 4 6

9 5 7

10 4 6

11 6 8

12 7 7

13 7 8

14 5 9

15 6 6

16 5 6

17 6 8

18 6 8

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 18

Page 19: Status Ujian Ht Lucs

19 7 9

20 4 7

Rata-rata 5,7 7,65

Tabel 2. Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal

No Pertanyaan Sebelum

Intervensi

Setelah

Intervensi

Kenaikan

N % N % %

1 Arti Hipertensi 12 60 18 90 30

2 Jenis Hipertensi 9 45 16 80 35

3 Sebab Hipertensi 10 50 17 85 35

4 Faktor resiko

Hipertensi

10 50 16 80 30

5 Cara penularan

Hipertensi

15 75 17 85 10

6 Gejala Hipertensi 16 80 18 90 10

7 Komplikasi Hipertensi 8 40 8 40 0

8 Pengobatan Hipertensi 9 45 14 70 25

9 Pencegahan Hipertensi 16 80 18 90 10

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 19

Page 20: Status Ujian Ht Lucs

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Hipertensi hasil pretest rata - rata dari

responden adalah 5,95 dan masuk dalam kategori buruk. Sedangkan setelah

diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari responden adalah 7,4 dan

menjadi kategori baik. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan

responden sebesar 24,36%. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Hipertensi yang

diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden.

Saran

Kepada Masyarakat

Supaya mempraktikan apa yang telah diberikan selama penyuluhan mengenai

Hipertensi

Supaya responden dapat membagikan pengetahuan yang sudah didapat dari

penyuluhan kepada lingkungan sekitar.

Kepada Petugas Kesehatan Setempat

Meningkatkan kegiatan promosi kesehatan yang berkaitan dengan Hipertensi

Memberikan penyuluhan secara berkala mengenai Hipertensi

Status Ujian Kesehatan Masyarakat Page 20