status ujian docx.docx.pdf
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
1/33
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650
31
STATUS UJIAN
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
PERIODE 5 OKTOBER – 12 DESEMBER 2015
MATA UJIAN : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Hari/Tanggal pengambilan data
: 6 November 2015
Hari / Tanggal intervensi masalah kesehatan
: 6 November 2015
Masalah Kesehatan
: Hipertensi
Tempat pengambilan data/wawancara
: Rumah Ibu RW, RT 04/ RW 03
Kelurahan Cijantung
Hari / Tanggal ujian
: Desember 2015
Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Indonesia
Nama
: Lianita GumdaniNIM : 1061050148
Tanda tangan :
LINGKUNGAN(Sosial, ekonomi, budaya, pendidikan,
Pekerjaan , dst)
PELAYANANKESEHATAN(Kualitas & kuantitas)
GENETIK
-herediter
PERILAKU
KESEHATAN
SEHATFisik
Mental
sosial
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
2/33
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang jumlah penderitanya
cukup tinggi di dunia. Sekitar hampir 1 milyar orang atau 1 dari 4 orang dewasa
(±26%) menderita hipertensi dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan
meningkat menjadi 29%.(1,2)
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah
meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika
dibiarkan, penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-
organ vital seperti jantung dan ginjal. Didefinisikan sebagai hipertensi jika pernah
didiagnosis menderita hipertensi/penyakit tekanan darah tinggi oleh tenaga kesehatan
(dokter/perawat/bidan) atau belum pernah didiagnosis menderita hipertensi tetapi saat
diwawancara sedang minum obat medis untuk tekanan darah tinggi (minum obat
sendiri). Kriteria hipertensi yang digunakan pada penetapan kasus merujuk pada
kriteria diagnosis JNC VII, yaitu hasil pengukuran tekanan darah sistolik !140 mmHg
atau tekanan darah diastolik !90 mmHg. Kriteria JNC VII hanya berlaku untuk umur !18 tahun, maka prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah
dihitung hanya pada penduduk umur !18 tahun. Mengingat pengukuran tekanan darah
dilakukan pada penduduk umur !15 tahun maka temuan kasus hipertensi pada umur
15-17 tahun sesuai kriteria JNC VII akan dilaporkan secara garis besar sebagai
tambahan informasi. Terdapat prevalensi diabetes di Indonesia berdasarkan
wawancara yang terdiagnosis dokter sebesar 1,5 % dan 0,4 %. Prevalensi hipertensi di
Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada umur !18 tahun sebesar 25,8 persen,
tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%),
Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%). Prevalensi hipertensi di
Indonesia yang didapat melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4
%, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5 %. Jadi,ada 0,1 % yang minum obat sendiri. Responden yang mempunyai tekanan darah
normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0.7 %. Jadi prevalensi hipertensi
di Indonesia sebesar 26,5 persen (25,8% + 0,7 %).3
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.Tekanan darah diukur dengan
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
3/33
spygmomamometer yang telah dikalibrasi dengan tepat (80 % dari ukuran manset
menutupi lengan) setelah pasien beristirahat nyaman, posisi duduk punggung tegak
atau terlentang paling sedikit. Tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan
darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa
gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan
meningkatnya risiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan
kerusakan ginjal3.
Hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor risiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah
menghubungkan antara berbagai faktor risiko terhadap timbulnya hipertensi. Dari
berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan di Indonesia menunjukkan 1,8% -
28,6% penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah penderita Hipertensi. Tekanan
darah cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya umur, kemungkinan
seseorang menderita hipertensi juga semakin besar. Pada umumnya penderita
hipertensi adalah orang-orang yang berusia 40 tahun namun saat ini tidak menutup
kemungkinan diderita oleh orang berusia muda. Sejalan dengan bertambahnya usia,
hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah. Tekanan sistolik terus
meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia
55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bakan menurun drastis4
.Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran pada umur
!18 tahun sebesar 25,8 %. Jadi cakupan nakes hanya 36,8 %, sebagian besar (63,2%)
kasus hipertensi di masyarakat tidak terdiagnosis. Prevalensi hipertensi pada
perempuan cenderung lebih tinggi daripada laki-laki.5
Menurut Hendrik L Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi status derajat
kesehatan masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:6
1. Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti perilaku, fasilitas
kesehatan dan keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkanmenjadi tiga kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik dan sosial.
Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah, air, udara,
tanah, ilkim, perumahan, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial merupakan
hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan
sebagainya.
2. Perilaku
Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga
dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan sosialekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya.
3. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam
pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan
keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan.
Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau atau tidak.
Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan motivasi
masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta program
pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang
memerlukan.
4. Keturunan
Keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang
dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes
melitus dan asma bronkhial2.
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
4/33
Bagan Hendrik L Blum
Menurut Hendrik L blum ada 4 hal yang dapat mempengaruhi kesehatan,
yaitu: Lingkungan, perilaku , pelayanan kesehatan dan yang terakhir herediter .
Dengan demikian jika dikaitkan dengan masalah hipertensi akan didapatkan beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi Hipertensi, yaitu:
1. Lingkungan
Faktor lingkungan ini juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi.
Hubungan antara stress dengan hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf
simpatis. Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan
darah secara intermitten (tidak menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat
mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Angka kejadian di masyarakat
perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat
dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang
tinggal di kota.3
2. Perilaku
Terdapat beberapa cara untuk menurunkan tekanan darah menurut
Joint National Commite On Detection, Evaluation and Treatment of High
Blood Pressure antara lain: .(3,10,11)
a) Menurunkan BB (berat badan). Menurunkan berat badan apabila status gizi
berlebih. Peningkatan berat badan di usia dewasa sangat berpengaruh terhadap
tekanan darahnya. Oleh karena itu, manajemen berat badan sangat penting
dalam prevalensi dan kontol hipertensi.
b) Pembatasan konsumsi garam dapur. Mengurangi asupan natrium. Apabila diet
tidak membantu dalam 6 bulan, maka perlu pemberian obat anti hipertensi
oleh dokter.
c) Kurangi alkohol. Menurunkan konsumsi kafein dan alkohol. Kafein dapat
memacu jantung bekerja lebih cepat, sehingga mengalirkan lebih banyak
cairan pada detiknya. Sementara konsumsi alkohol lebih dari 2-3 gelas/hari
dapat meningkatkan risiko hipertensi.
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
5/33
d) Menghentikan rokok. Merokok menyebabkan peninggian tekanan darah.
Perokok berat dapat dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi
maligna dan risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami
ateriosklerosis.
e) Olahraga teratur. Meningkatkan aktivitas fisik. Orang yang beraktivitas rendah
berisiko terkena hipertenssi 30-50 % daripada yang aktif. Oleh karena itu,
aktivitas fisik antara 30-45 menit sebanyak > 3x/hari penting sebagai
pencegahan primer dari hipertensi.f) Diet rendah lemak jenuh.
g) Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur dan buah).
h) Setelah umur 30 tahun, periksa tekanan darah setiap tahun.
i) Jangan merokok/ minum alkohol.
j) Kurangi berat badan bila berlebihan.
k) Lakukan latihan aerobik.
l) Pelajari cara-cara mengendalikan stress.(3,10,11)
3. Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui
hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan
baik (adequately treated cases). Padahal hipertensi merupakan penyebab
utama penyakit jantung, otak, syaraf, kerusakan hati dan ginjal sehingga
membutuhkan biaya yang tidak sedikit.5
4. Herediter
Faktor bawaan dari orang tua penting dalam menentukan apakah akan
menderita tekanan darah tinggi atau tidak. Kemungkinan menderita tekanan
darah tinggi kurang lebih 1:3 jika salah saru orang tua menderita tekanan darah
tinggi atau pernah mendapat stroke sebelum usia 70 tahun. Resiko ini
meningkat menjadi 3:5 jika kedua orang tua menglaminya. Riwayat keluarga
yang menunjukan adanya tekanan darah yang meninggi merupakan faktor
resiko yang paling kuat bagi seseorang untuk mengidap hipertensi di masa
yang akan datang. Tekanan darah kerabat tingkat pertama (orang tua saudara
kandung) yang dikoreksi terhadap umur dan jenis kelamin tampak pada semua
tingkat tekanan darah. Peran faktor genetik terhadap hipertensi primer
dibuktikan dengan berbagai faktor yang dijumpai. Adanya bukti bahwa
kejadian hipertensi lebih banyak dijumpai pada pasien kembar monozigot dari
pada heterozigot. Jika salah satu diantaranya menderita hipertensi. Menyokong
pendapat bahwa genetik mempunyai pengaruh terhadap timbulnya hipertensi.
Keluarga yang mempunyai riwayat hipertensi, mempunyai kecenderungan
yang besar bagi keturunanya menderita hipertensi. Sebanyak 60% penderitahipertensi didapatkan riwayat hipertensi di dalam keluarganya. Pada 70-80%
kasus hipertensi primer didapat riwaya hipertensi pada kedua orang tua dugaan
terhadap hipertensi primer makin kuat.(3,6)
Menurut dasar epidemiologi (Triangle Epidemiology) apabila ada perubahan
dari salah satu faktor, maka akan terjadi perubahan keseimbangan diantara mereka,
yang berakibat akan bertambah atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan5.
1. Host (Penjamu)
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit hipertensi pada penjamu :
a. Daya Tahan Tubuh Terhadap Penyakit
Daya tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh kecukupan gizi, aktifitas,
dan istirahat. Dalam hidup modern yang penuh kesibukan juga membuat
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
6/33
orang kurang berolagraga dan berusaha mengatasi stresnya dengan
merokok , minum alkohol, atau kopi sehingga daya tahan tubuh menjadi
menurun dan memiliki resiko terjadinya penyakit hipertensi.
b. Genetik
Para pakar juga menemukan hubungan antara riwayat keluarga penderita
hipertensi (genetik) dengan resiko untuk juga menderita penyakit ini.
c. Umur
Penyebaran hipertensi menurut golongan umur agaknya terdapat
kesepakatan dari para peneliti di Indonesia. Sejalan dengan bertambahnya
usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan
sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan
atau bahkan menurun drastis. Tetapi di atas usia tersebut, justru wanita
(setelah mengalami menapouse) berpeluang lebih besar. Para pakar
menduga perubahan hormonal berperan besar dalam terjadinya hipertensi
di kalangan wanita usia lanjut. Namun sekarang penyakit hipertensi tidak
memandang golongan umur.6
d. Jenis Kelamin
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2005 menunjukkan
prevalensi penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia
cukup tinggi, yaitu 83 per 1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya
lebih banyak pria menderita hipertensi dibandingkan dengan perempuan.7
e. Adat Kebiasaan
Kebiasaan- kebiasaan buruk seseorang merupakan ancaman kesehatan
bagi orang tersebut seperti:
- Gaya hidup modern yang mengagungkan sukses, kerja keras dalam
situasi penuh tekanan, dan stres terjadi yang berkepanjangan adalah
hal yang paling umum serta membuat orang kurang berolahraga, dan
berusaha mengatasi stresnya dengan merokok, minum alkohol atau
kopi, padahal semuanya termasuk dalam daftar penyebab yang
meningkatkan resiko hipertensi.
- Indra perasa kita sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk
memiliki ambang batas yang tinggi terhadap rasa asin, sehingga sulit
untuk dapat menerima makanan yang agak tawar. Konsumsi garam
ini sulit dikontrol, terutama jika kita terbiasa mengonsumsi makanan
di luar rumah (warung, restoran, hotel, dan lain-lain).
- Pola makan yang salah, faktor makanan modern sebagai
penyumbang utama terjadinya hipertensi. Makanan yang diawetkan
dan garam dapur serta bumbu penyedap dalam jumlah tinggi, dapat
meningkatkan tekanan darah kerana mengandung natrium dalam
jumlah yang berlebih.3
f. Pekerjaan
Stress pada pekerjaan cenderung menyebabkan terjadinya hipertensi
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
7/33
berat. Pria yang mengalami pekerjaan penuh tekanan, misalnya
penyandang jabatan yang menuntut tanggung jawab besar tanpa disertai
wewenang pengambilan keputusan, akan mengalami tekanan darah
yang lebih tinggi selama jam kerjanya, dibandingkan dengan rekannya
mereka yang jabatan nya lebih “longgar” tanggung jawabnya. Stres
yang terlalu besar dapat memicu terjadinya berbagai penyakit misalnya
sakit kepala,sulit tidur, tukak lambung, hipertensi, penyakit jantung, dan
stroke.
g. Ras/Suku
Individu kulit hitam memiliki prevalensi kejadian hipertensi yang lebih
tinggi dibandingkan orang kulit putih.Prevalensi hipertensi telah
dilaporkan meningkat sebesar 50% pada orang kulit hitam.Kebanyakan
penelitian di Inggris dan Amerika Serikat tidak hanya melaporkan
prevalensi yang lebih tinggi tetapi juga kesadaran yang lebih rendah
mengenai hipertensi pada orang kulit hitam dibandingkan orang kulit
putih.
Prevalensi dan kejadian hipertensi pada orang Amerika-Meksiko samadengan atau lebih rendah dibandingkan non-Hispanik kulit putih.
NHANES ( National Health Examination Surveys) III melaporkan
prevalensi usia terhadap hipertensi pada 20,6% pada Amerika-Meksiko
dan 23,3% pada non-Hispanik kulit putih.
2. Agent (Penyebab Penyakit)
Agent adalah suatu substansi tertentu yang keberadaannya atau
ketidakberadaannya dapat menimbulkan penyakit atau mempengaruhi
perjalanan suatu penyakit. Untuk penyakit hipertensi yang menjadi agen
adalah: 4
a. Faktor Nutrisi
- Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, natrium memegang
peranan penting terhadap timbulnya hipertensi. Konsumsi natrium
yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan
ekstraseluler meningkat.Untuk menormalkannya, cairan intraseluler
ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat.
Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan
meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya
hipertensi.
- Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak
lebih dari 6 gram per hari, setara dengan satu sendok teh. Dalam
kenyataannya, konsumsi berlebih karena budaya masak-memasak
masyarakat kita yang umumnya boros menggunakan garam.Indra
perasa kita sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk memiliki ambang
batas yang tinggi terhadap rasa asin, sehingga sulit untuk dapat
menerima makanan yang agak tawar.
- Minuman berkafein dan beralkohol.Minuman berkafein seperti kopi
dan alkohol juga dapat meningkatkan resiko hipertensi
- Juga terbukti adanya hubungan antara resiko hipertensi denganmakanan cepat saji yang kaya daging. Makanan cepat saji juga
merupakan salah satu penyebab obesitas (berat badan berlebih ).
Dilaporkan bahwa 60% penderita hipertensi mempunya berat badan
berlebih.
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
8/33
b. Faktor Kimia
Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau
pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB.)
c. Faktor Biologi
- Penyebab tekanan darah tinggi sebagian besar diketahui, namun
peniliti telah membuktikan bahwa tekanan darah tinggi berhubungan
dengan resistensi insulin dan/ atau peningkatan kadar insulin
(hiperinsulinemia). Keduanya tekanan darah tinggi dan resistensi insulin
merupakan karakteristik dari sindroma metabolik , kelompok
abnormalitas yang terdiri dari obesitas, peningkatan trigliserid, dan
HDL rendah (kolesterol baik) dan terganggunya keseimbangan hormon
yang merupakan faktor pengatur tekanan darah.
- Walaupun sepertinya hipertensi merupakan penyakit keturunan,
namun hubungannya tidak sederhana. Hipertensi merupakan hasil dari
interaksi gen yang beragam, sehingga tidak ada tes genetik yang dapat
mengidentifikasi orang yang berisiko untuk terjadi hipertensi secarakonsisten.
- Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian
telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus
dianggap sebagai faktor resiko terjadi hipertensi.
d. Faktor Fisik
- Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan
lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika
beristirahat.
- Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga) bisa memicu
terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang
diturunkan.
- Berat badan yang berlebih akan membuat seseorang susah bergerak
dengan bebas. Jantungnya harus bekerja lebih keras untuk memompa
darah agar bisa menggerakkan berlebih dari tubuh terdebut.Karena itu
obesitas termasuk salah satu yang meningkatkan resiko hipertensi
3. Environment (Lingkungan)
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia serta
pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembanganmanusia.
Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup misalnya gaya hidup
kurang baik seperti gaya hidupnya penuh dengan tekanan (Stres). Stres yang
terlalu besar dapat memicu terjadinya berbagai penyakit seperti hipertensi.
Dalam kondisi tertekan adrenalin dan kortisol dilepaskan ke aliran darah
sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah agar tubuh siap
beraksi.Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau
garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang
memiliki kepekaan yang diturunkan.
Terdapatnya perbedaan keadaan geografis, dimana daerah Pantai lebih
berisiko terjadinya penyakit hipertensi dibading dengan daerah pegunungan,
karena daerah pantai lebih banyak terdapat natrium bersama klorida dalam
garam dapur sehingga Konsumsi natrium pada penduduk pantai lebih besar
dari pada daerah pegunungan.
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
9/33
Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Pasar Rebo
Penyakit hipertensi ditemukan di semua daerah di Indonesia dengan
prevalensi yang cukup tinggi. Dimana daerah perkotaan lebih dengan gaya
hidup modern lebih berisiko terjadinya penyakit hipertensi dibandingkan
dengan daerah pedesaan.
A. Data Geografi
1. Data Geografi Kecamatan Pasar Rebo
a. Peta
Wilayah Kecamatan Pasar Rebo
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
10/33
BATAS WILAYAH
Sebelah Utara
: Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur
Sebelah Selatan
: Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Sebelah Timur
: Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur
Sebelah Barat
: Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan
2. Luas Wilayah Kecamatan Pasar Rebo
Luas wilayah Kecamatan Pasar Rebo Kota Administrasi Jakarta Timur
adalah 1.270,70 Ha yang terdiri dari 5 Kelurahan, 53 RW dan 524 RT dengan
perincian sebagai berikut :
Tabel 1. Rincian Luas Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2014
NO KELURAHAN LUAS (Ha) RT RW
1 Pekayon 317,73 116 10
2 Cijantung 238,57 109 11
3 Baru 188,55 80 10
4 Kalisari 289,45 102 10
5 Gedong 236,40 117 12
JUMLAH 1.270,70 524 53 Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2014
3. Data Demografi Kecamatan Pasar Rebo
Berdasarkan data dari kantor Kecamatan Pasar Rebo, jumlah penduduk
kecamatan Pasar Rebo tahun 2014 adalah sebanyak 204.599 Jiwa, terdiri dari
laki-laki : 103.348 Jiwa dan perempuan : 101.251 Jiwa, sedangkan jumlah
Kepala Keluarga : 54.118 KK. Rincian selengkapnya dapat dilihat dari tabel di
bawah ini :
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Jumlah KK di Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2014
NO KELURAHAN JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
KK
1 Pekayon 46.497 13.467
2 Cijantung 46.252 13.097
3 Baru 25.331 8.186
4 Kalisari 44.861 12.458
5 Gedong 41.658 11.683
JUMLAH 204.599 54.118
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2014
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
11/33
Tabel 3. Distribusi Usia Penduduk Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2014
No. Usia Jumlah Penduduk Jumlah
Laki-Laki Wanita
1 0 – 4 10.399 10.046 20.445
2 5 – 9 9.158 8.886 18.044
3 10 – 14 7.675 7.456 15.131
4 15 – 19 7.117 7.384 14.501
5 20 – 24 8.497 9.016 17.513
6 25 – 29 10.569 10.643 21.212
7 30 – 34 11.187 10.655 21.842
8 35 – 39 9.482 9.178 18.660
9 40 – 44 8.056 7.941 15.997
10 45 – 49 6.817 6.603 13.420
11 50 – 54 5.616 5.176 10.792
12 55 – 59 3.925 3.592 7.517
13 60 – 64 2.284 2.054 4.338
14 65 – 69 1.361 1.267 2.628
15 70 – 74 720 712 1.432
16 > 75 485 642 1.127
JUMLAH 103.348 101.251 204.599
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
12/33
Grafik 1. Piramida Penduduk Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2014
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2014
Tabel 4. Data Pemilik Agama Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2014
NO JENIS AGAMA JUMLAH JIWA PERSENTASE (%)
1 Islam 147.480 85,1
2 Kristen Protestan 12.584 7,3
3 Kristen Katolik 8.888 5,1
4 Hindu 2.605 1,5
5 Budha 1.840 1,0
JUMLAH 173.397 100
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tahun 2014
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
13/33
Tabel 5. Data Fasilitas Kesehatan Kecamatan Pasar Rebo
No Sarana Pekayon Kalisari Baru Cijantung GedongJumlah
1 Rumah Sakit - - - - 2 2
2 Rumah Bersalin 1 - - - 1 2
3 Puskesmas 2 1 1 1 1 6
4 Pos Kesehatan - - 2 2 13 17
5 BKIA 1 1 - 1 - 3
6 Apotik 3 1 1 4 1 10
7 Poliklinik 2 2 2 3 1 10
8 Praktek Dokter 3 5 8 5 2 23
9 Posyandu 23 21 16 30 15 105
10 Bidan 8 8 5 8 - 29
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2014
Tabel 6. Data Sekolah Kecamatan Pasar Rebo
No Nama Pendidikan Gedong Cijantung Baru Kalisari Pekayon
1 TK 7 12 4 10 8
2 SD 14 16 8 13 18
3 SLTP 5 6 1 3 3
4 SLTA/SMU 6 12 2 2 4
5 SLB - 2 - - -
6 UNIV/ST/Akademi1
11
--
Jumlah 33 49 16 28 33
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2014
Tabel 7. Jenis Mata Pencaharian di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo
NO Mata Pencaharian Jumlah
1. Pegawai Negeri/Abri/Polri 30.719 Orang
2. Dagang 15.428 Orang
3. Tani 3.460 Orang
4. Wiraswasta / Pengusaha 8.375 Orang
5. Buruh 1.974 Orang
6. Jasa dan Lain-lain 52.913 Orang
Jumlah 112.869 Orang
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2014
Tabel 8. Fasilitas Peribadatan di Wilayah Kecamatan Pasar Rebo
No Sarana Gedong Kalisari Baru Cijantung Pekayon Jml
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
14/33
1
2
3
4
5
6
Masjid
Mushollah
Gereja
Pure
Klenteng
Wihara
14
29
3
1
-
-
13
38
1
-
-
-
5
14
2
-
-
-
20
28
5
1
-
-
17
28
3
-
-
-
69
137
14
2
-
-
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2014
Tabel 9. Lingkungan Fisik & Biologis Perumahan Penduduk Kecamatan Pasar
Rebo
No Kelurahan Permanen Semi Permanen Biasa
1.
2.
3.
4.
5.
Pekayon
Kalisari
Cijantung
Baru
Gedong
4.966
3.406
3.997
839
2.875
-
1.565
166
1.989
2.698
-
-
1.177
1.412
1.756
Jumlah 16.083 6.418 4.345
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2014
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
15/33
4. Data Geografi Kelurahan Cijantung
a. Keadaan Umum Wilayah
Kelurahan Cijantung adalah merupakan salah satu dari 5 kelurahan
di wilayah Kecamatan Pasar Rebo.Berdasarkan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Laporan Tahunan Kelurahan Cijantung 2013, dinyatakan luas
wilayah Kelurahan Cijantung adalah 238,57 Ha yang terbagi dalam 11
Rukun Warga (RW) dan 109 Rukun Tetangga (RT).
b. Batas Wilayah
Sebelah Utara
:
Kelurahan Gedong
Sebelah Timur
:
Kelurahan Susukan
Sebelah Selatan
:
Kelurahan Pekayon, Kelurahan Kalisari
Sebelah Barat
:
Kali Baru
5. Data Demografi Kelurahan Cijantung
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Cijantung tahun 2013 adalah
46.252 jiwa, terdiri dari 23.373 penduduk laki-laki; dan 22.879 penduduk perempuan, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 10. Distribusi Usia Penduduk Kelurahan Cijantung Tahun 2013
NO RW JUMLAH KK JUMLAH PENDUDUK TETAP JUMLAH
RT LK PR LK PR
1 1 11 1.045 161 1.206 2.090 2.054 4.144
2 2 12 1.226 180 1.406 2.176 2.669 4.845
3 3 9 887 104 991 1.998 2.142 4.140
4 4 11 1.156 164 1.320 2.340 2.173 4.5135 5 7 806 89 895 1.739 1.853 3.592
6 6 8 940 112 1.052 1.879 1.894 3.773
7 7 8 787 122 909 1.890 2.044 3.934
8 8 12 1.360 182 1.542 2.368 2.110 4.478
9 9 10 935 152 1.087 2.342 1.999 4.341
10 10 11 1.289 127 1.416 2.276 1.966 4.242
11 11 10 1.118 155 1.273 2.275 1.975 4.250
JUMLAH 109 11.549 1.548 13.097 23.373 22.879 46.252
Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Cijantung Tahun 2013
Tabel 11. Distribusi Usia Penduduk Kelurahan Cijantung Tahun 2013
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
16/33
No. Usia Jumlah Penduduk
Laki-Laki Perempuan
1. 0-4 2.277 2.232
2. 5-14 3.727 3.595
3. 15-44 12.284 12.322
4. 45-64 4.491 4.152
5. ! 65 594 578
Jumlah 23.373 22.879
Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Cijantung Tahun 2013
b. Fasilitas PendidikanTabel 12. Fasilitas Pendidikan Kelurahan Cijantung Tahun 2013
No. Fasilitas Pendidikan Jumlah sarana
1 Taman Kanak-Kanak 12
2 SDN/Swasta/MI 16
3 SLTP/Swasta/Mts 6
4 SLTA/Swasta/MA 12
5 SLB 2
6 Universitas/ST/Akademi 1
Jumlah 49
Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Cijantung Tahun 2013
c. Fasilitas Kesehatan
Tabel 13. Fasilitas Kesehatan Kelurahan Cijantung Tahun 2013
No Fasilitas kesehatan Jumlah
1 Rumah sakit -
2 Puskesmas 1
3 Pos kesehatan 2
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
17/33
4 Posyandu 30
5 Bidan 8
6 Praktek dokter 5
7 Poliklinik 3
8 BKIA 1
9 Rumah bersalin -
10 Apotik 3
Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Cijantung Tahun 2013
d. Pola Penyakit
Tabel 14
Data 10 Kasus Terbanyak di Puskesmas Kelurahan Cijantung
No. Jenis Penyakit Jumlah %
1. Infeksi Akut Lain Pernafasan Atas 3727
2. Penyakit lain pada Saluran
Pernafasan Atas
1119
3. Penyakit pada sistem otot dan
jaringan pengikat
80
3
4.Penyakit Darah Tinggi
755
5.Penyakit Kulit Alergi
391
6. Penyakit Lainnya 341
7. Penyakit Kulit Infeksi 323
8. Infeksi Penyakit Usus yang Lain 296
9. Tonsilitis 247
10. Diare (termasuk tersangka kolera) 217
Total 8218 100
Sumber:Laporan Puskesmas Kelurahan Cijantung Tahun 2015
Sumber: Laporan Puskesmas Kelurahan Cijantung 2015
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
18/33
II. DIAGNOSIS MASALAH
A. Masalah : Hipertensi
B. Wilayah Masalah : RT 04/RW 03 KelurahanCijantung, Jakarta
Timur
C. Sasaran : Warga RT 04/RW 03 yang berusia "35
tahun di Kelurahan CIjantung, Jakarta Timur
D. Jumlah Penduduk : 418 orang
E. Jumlah KK : 101 Kepala Keluarga
F. Target Peserta : 25 orang
G. Peserta yang Hadir : 20 orang
Sebelum penyuluhan kesehatan, terlebih dahulu dilakukan pre-test tentang
pengetahuan warga RT 04/ RW 03, Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo,
Jakarta Timur yang berusia lebih dari 35 tahun mengenai Hipertensi. Setiap orang
diberikan 10 (sepuluh) pertanyaan yang sama, dan hasilnya akan dievaluasi.
H. Tabel Orang Yang Menjawab Benar
Jumlah Orang yang Menjawab Benar
NO Pertanyaan Sebelum Intervensi
N %
1 Pengetahuan pengertian hipertensi 14 70
2Pengetahuan gangguan yang terjadi akibat
hipertensi7 35
3 Pengetahuan tekanan darah normal 14 70
4Pengetahuan pencegahan tekanan darah
tinggi 5 25
5 Penyebab hipertensi 9 45
6Jumlah konsumsi garam pada penderita
hipertensi9 45
7 Yang bukan pencegahan hipertensi 7 35
8 Komplikasi hipertensi 7 35
9 Gejala hipertensi 6 30
10 Lama Pengobatan hipertensi 11 55
Keterangan :
1. Didapatkan (14) dari (20) responden (70%) mengetahui tentang pengertian
hipertensi
2. Didapatkan (7) dari (20) responden (35%) mengetahui tentang pengetahuan
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
19/33
gangguan yang terjadi akibat hipertensi
3. Didapatkan (14) dari (20) responden (70%) mengetahui pengetahuan tekanan darah
normal
4. DIdapatkan (5) dari (20) responden (25%) mengetahui pengetahuan pencegahan
tekanan darah tinggi
5. Didapatkan (9) dari (20) responden (45%) mengetahui penyebab hipertensi
6. Didapatkan (9) dari (20) responden (45%) mengetahui jumlah konsumsi garam
pada penderita hipertensi
7. Didapatkan (7) dari (20) responden (35%) mengetahui yang bukan pencegahanhipertensi
8. Didapatkan (7) dari (20) responden (35%) mengetahui komplikasi hipertensi
9. Didapatkan (6) dari (20) responden (30%) mengetahui gejala hipertensi
10. Didapatkan (11) dari (20) responden (55%) mengetahui lama Pengobatan
hipertensi
Tabel 2.2 Hasil Pre Test
No. Nilai
1 60
2 30
3 50
4 70
5 70
6 50
7 60
8 30
9 50
10 40
11 40
12 60
13 20
14 30
15 30
16 50
17 60
18 40
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
20/33
19 40
20 40
Jumlah 920
Rata-rata 46
Keterangan :
Tingkat pengetahuan dilihat dari nilai rata –rata responden
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
21/33
Tabel 2.3 Kriteria Penilaian
No. Nilai Kategori
1. 0-55 Kurang
2. 56-70 Cukup
3. 71-100 Baik
Keterangan :Pengetahuan warga yang berusia ! 35 tahun di RT 04/RW 03 Kelurahan
Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo mengenai Hipertensi masih kurang.
III. PERUMUSAN MASALAH
Pengetahuan warga terutama mengenai tekanan darah hipertensi, organ yang
berpengaruh pada hipertensi dan pencegahan hipertensi di RT 04/RW 03 Kelurahan
Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo mengenai Hipertensi masih kurang.
I. PERENCANAAN PERUMUSAN MASALAH
Masalah : Hipertensi
Rencana Intervensi : Penyuluhan Tentang Hipertensi
Tujuan Umum :
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
22/33
1. Menambah pengetahuan warga RT 04/RW 03 Kelurahan
Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo terhadap penyakit
Hipertensi.
Tujuan Khusus
:
1. Menambah pengetahuan warga RT 04/RW 03 Kelurahan Cijantung,
Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai pengertian dan
batasan tekanan darah pada hipertensi.
2. Menambah pengetahuan warga RT 04/RW 03 Kelurahan Cijantung,
Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai faktor predisposisi
hipertensi.
3. Menambah pengetahuan warga RT 04/RW 03 Kelurahan CIjantung,
Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai makanan-makanan
berisiko terhadap hipertensi.
Sasaran
: Warga RT 04/RW 03 Kelurahan Cijantung, Jakarta
Timur
Jumlah Sasaran
: 418 Orang
Target Peserta
: 25 orang
Target peserta yang hadir
: 20 orang
Rencana Kegiatan Intervensi dan Post-test
Hari/Tanggal
: Jumat, 6 November 2015
Waktu
: 09.00 - 11.00 WIB
Tempat
: Rumah Ibu RW, RT 04/ RW 03 Kelurahan
Cijantung
Acara
: Penyuluhan dan Post test Tentang Hipertensi
Sumber Daya Manusia
Dokter Muda
: 1 Orang
Petugas Kesehatan
: 1 Orang
Material
: Leaflet
BIAYA OPERASIONAL
NO Keterangan Quantitas Harga Jumlah
1 Fotocopy Pre&Post Test 2hlmn 40 IDR 500.00 IDR 20,000.00
2
Alat Tulis
30 IDR 1,500.00 IDR 45,000.00
3 Snack 30 IDR 6,000.00 IDR 180,000.00
IDR 245,000.00
Peralatan Presentasi
: Leaflet
Evaluasi
: Membandingkan nilai pretest dengan posttest
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
23/33
Materi yang disampaikan
:
1. Pengertian tentang Hipertensi
2. Organ yang berpengaruh pada hipertensi
3. Gejala Hipertensi
4. Faktor resiko Hipertensi
5. Pencegahan Hipertensi
6. Diet sehat mencegah hipertensi
II. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
Waktu dan tempat
:
Hari/Tanggal
: Jumat, 6 November 2015
Waktu
: 09.00 - 11.00 WIB
Tempat
: Rumah Ibu RW, RT 04/ RW 03 Kelurahan
Cijantung
Acara
: Penyuluhan dan Post test Tentang Hipertensi
Sumber Daya Manusia
Dokter Muda
: 1 orang
Petugas Kesehatan
: 1 orang
Material
: Leaflet, kuisioner, alat tulis
Peralatan presentasi
: Leaflet
Biaya operasional
:
BIAYA OPERASIONAL
NOKeterangan
Quantitas Harga Jumlah
1Fotocopy Pre&Post Test 4hlmn
40 IDR 500.00 IDR 20,000.00
2Alat Tulis
30 IDR 1,500.00 IDR 45,000.00
3Snack
30 IDR 6,000.00 IDR 180,000.00
IDR 245,000.00
Materi yang disampaikan
:
1. Pengertian tentang Hipertensi
2. Organ yang berpengaruh pada hipertensi
3. Gejala Hipertensi
4. Faktor resiko Hipertensi
5. Pencegahan Hipertensi
6. Diet sehat mencegah hipertensi
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
24/33
III. EVALUASI
INPUT
SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda Lianita Gumdani, S.Kedsebagai presenter dan narasumber, dibantu 1 orang petugas kesehatan sebagai
pengawas dan dokumentasi, sesuai dengan perencanaan.
Semua anggaran dana berasal dari uang pribadi dan biaya yang dikeluarkan
lebih rendah dari perencanaan. Penyuluhan diberikan dengan menggunakan leaflet.
Telah ditentukan diagnosis masalah kesehatan melalui kuesioner pretest-
postest yaitu Hipertensi sesuai dengan perencanaan.
PROSES
Kegiatan pemberian pretest selesai dari waktu yang dijadwalkan, kegiatan
penyuluhan yang dimulai pukul 09.00 tepat waktu dan tidak ada peserta yang
terlambat.
Jumlah peserta lebih sedikit dibanding target peserta yang direncanakan.
Masalah yang terjadi adalah target peserta yang kurang dari target
Pemecahan masalah : dokter muda berusaha memanggil orang sekitar untuk
mengikuti penyuluhan di rumah ibu RW.
OUTPUT
Tabel 6.1 Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test
No Pre-Test Post-Test
Nilai Nilai
1
6090
30
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
25/33
2
60
3
50
70
4
70
80
5
7090
6
50
70
7
60
80
8
30
60
9
50
80
10
40
70
11
40
80
12
60
80
13
20
60
14
30
70
15
30
60
16
50
80
17
60
90
18
40
70
19
4070
20
4080
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
26/33
75%
Tabel 6.2 presentase kenaikan nilai pretest ke posttest
NO Pertanyaan Pretest posttest kenaikan
N % N % N %
1 Pengetahuan pengertian hipertensi 14 70 20 100 6 30
2Pengetahuan gangguan yang terjadi akibat
hipertensi7 35
16 80 9 45
3 Pengetahuan tekanan darah normal 14 70 15 75 1 5
4 Pengetahuan pencegahan tekanan darah tinggi 5 25 13 65 8 40
5 Penyebab Hipertensi 9 45 17 85 8 40
6Jumlah konsumsi garam pda penderita
hipertensi9 45
18 90 9 45
7 Yang bukan pencegahan hipertensi 7 35 13 65 5 25
8 Komplikasi hipertensi 7 35 15 75 8 40
9 Gejala hipertensi 6 30 12 60 6 30
10 Lama Pengobatan hipertensi 11 55 12 60 1 5
Keterangan :
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Hipertensi hasil pretest rata - rata
dari 20 responden adalah 46. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test
rata - rata dari 20 responden adalah 80,5. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan
pengetahuan responden sebesar 34,5 poin (75%). Hal ini menandakan penyuluhan
mengenai Hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan
responden.
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
27/33
IIII. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat RT 04/RW 03Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo mengenai Hipertensi masuk dalam
kategori Kurang baik (46). sedangkan setelah dilakukan intervensi, pengetahuan
masyarakat meningkat menjadi kategori baik (80,5). Hal ini menandakan penyuluhan
mengenai Hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan
responden.
Saran
Kepada Masyarakat RT 04/RW 03 Kelurahan Cijantung, Jakarta Timur :
Agar dapat membagi informasi yang telah didapat kepada warga lain ataupun
kepada anggota keluarga yang beresiko terkena Hipertensi.
Agar masyarakat mengikuti pola hidup yang sehat dan pengaturan pola makan
yang tepat sesuai dengan penyuluhan yang sudah disampaikan.
Kepada Petugas Kesehatan :
Supaya lebih memahami tentang faktor resiko yang dapat menimbulkan
Hipertensi dan mengingatkan masyarakat agar memiliki pola hidup yang lebih baik.
Supaya lebih memahami tentang Hipertensi dan pentingnya pengaturan pola
makan yang tepat sehingga bisa selalu mengingatkan masyarakat mengenai hal-hal
apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegah dan menangani Hipertensi.
Melakukan penyuluhan dan sosialisasi secara teratur mengenai Hipertensi
dalam setiap kesempatan, misalnya saat Posyandu lansia, sehingga masyarakat
semakin memahami mengenai Hipertensi dan agar para petugas dapat selalu
mengingatkan tentang pentingnya keteraturan berolahraga, dan pola hidup sehat
lainnya.
V. DAFTAR PUSTAKA
1. Basha A. 2003. Penyakit jantung hipertensif. Dalam: Buku Ajar Kardiologi.
Jakarta: FKUI. hal: 209-211.
2. Blum, HL. Planning for Health. Human Sciences Press. 1974
3. Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 2013, Penyakit tidak menular
4. Joesoef AH dan Setianto B (2003). Hipertensisekunder. Dalam: Rilantono et al.
(ed). Buku ajar kardiologi. Jakarta: FKUI.
5. Kebede Y. Epidemiology. Ethiopia Public Health Training Initiative. 2004
6. Rigaud A.S., Forette B., 2001. Hypertension in olderadults. J Gerontol 56A: M217-5.
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
28/33
LAMPIRAN I
SOAL PRETEST & POSTTEST
No. Kuisioner :
Nama responden
:
Umur Responden
:
A. Aspek pertanyaan pengetahuan
Petunjuk pengisian :
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling benar, dengan memberi
tanda (x) pada huruf pilihan tersebut!.
1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi
A. Penyakit akibat darah yang terlalu kental
B. Tekanan darah yang tinggi
C. Tekanan darah yang rendah
D. Penyakit akibat kelelahan
2. Penyakit hipertensi merupakan
A. Penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
29/33
B. Penyakit yang dapat disembuhkan dengan pengobatan yang
rutin
C. Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan
tetapi dapat dikontrol agar tidak menyebabkan komplikasi
D. Penyakit yang tidak ada obatnya
3. Berapakah tekanan darah normal?
A. 100/50 mmHgB. 120/80 mmHg
C. 170/90 mmHg
D. 160/80 mmHg
4. Salah satu cara mencegah tekanan darah tinggi adalah
A. Membatasi makanan berlemak
B. Membatasi makan nasi
C. Membatasi makan sayuran
D. Membatasi jumlah makanan
5. Yang menyebabkan tekanan darah meningkat adalah
A. Mengkonsumsi garam berlebihan
B. Mengkonsumsi gula berlebih
C. Mengkonsumsi sayur berlebih
D. Mengkonsumsi ikan berlebih
6. Jumlah garam yang boleh dikonsumsi oleh penderita darah tinggi adalah
A. 1 sendok teh/hari
B. 5 sendok makan/hari
C. Berapa saja boleh
D. 4 sendok teh/hari
7. Yang bukan usaha mencegah tekanan darah tinggi adalah
A. Memakan buah buahan segar
B. Olahraga secara teratur
C. Merokok dan Minum alkohol
D. Tidak mengkonsumsi garam berlebih
8. Tekanan darah tinggi yang berkelanjutan dapat menyebabkan?
A. Penyakit jantung, stroke, bahkan kematian
B. Hepatitis dan sakit kuningC. Gangguan kejiwaan
D. kelelahan
9. Apakah tanda-tanda seseorang memeliki penyakit tekanan darah tinggi
A. Sakit kepala, rasa berat di tengkuk, dan penglihatan berkunang-
kunang
B. Gatal -gatal
C. Mata merah
D. Keluar cairan dari telinga
10. Berapa lama penderita tekanan darah tinggi harus mengkonsumsi obat?A. Hingga sembuh
B. 7-14 hari
C. 6-9 hari
D. Seumur hidup
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
30/33
LAMPIRAN II
Dokumentasi
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
31/33
LAMPIRAN 3
Leaflet Hipertensi
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
32/33
Status Ujian Hipertensi Kelurahan Cijantung
Page 31
-
8/16/2019 Status UJIAN docx.docx.pdf
33/33