status kki
DESCRIPTION
Status KKITRANSCRIPT
STATUS KEPANITERAAN KLINIK
KEDOKTERAN KELUARGA, INDUSTRI & KEISLAMAN
(KKI-I)
Fakultas KedokteranUniversitas Muhammadiyah
Malang
1
2015
STATUS
KEDOKTERAN KELUARGA
2
I. IDENTITAS
A. PENDERITA
1. Nama (Inisial) : Tn / Ny / Sdr / Sdri ..................
2. Umur : .......................... bln / thn
3. Jenis Kelamin : L / P
4. Agama : ..........................
5. Pekerjaan : ........................................................................... (deskripsi jelas)
6. Status Perkawinan : Tidak menikah / Menikah / Janda / Duda
7. Jumlah Anak : .................... orang
8. Pendidikan terakhir : ..................... tamat /tidak tamat
9. Alamat lengkap : Jl. ............................................................................
RT ................. RW ..........................
Desa / Kelurahan .....................................................
Kecamatan ..............................................................
Kota / Kabupaten ....................................................
B. PASANGAN (Bila sudah menikah atau sudah pernah menikah)
1. Nama (Inisial) : Tn / Ny / Sdr / Sdri ..................
2. Umur : .......................... thn
3. Jenis Kelamin : L / P
4. Agama : ..........................
5. Pekerjaan : ........................................................................... (deskripsi jelas)
6. Status Perkawinan : Tidak menikah / Menikah / Janda / Duda
7. Jumlah Anak : .................... orang
8. Pendidikan terakhir : ..................... tamat /tidak tamat
9. Alamat lengkap : Jl. ............................................................................
(bila tdk serumah) RT ................. RW ..........................
Desa / Kelurahan .....................................................
Kecamatan ..............................................................
Kota / Kabupaten ......................................................
3
C. GENOGRAM (2 generasi)
4
D. INTERAKSI DALAM KELUARGA
NoNama
(Inisial)Sex
Usia (Bln/Th)
Pekerjaan(deskripsi lengkap)
Hubungan Keluarga (S, I, AK, AA)
Status Perkawinan (TK, K, J, D)
Keterangan Domisili Serumah
Ya Tdk1
2
3
4
5
dst
5
II. DATA DASAR KESEHATAN
STATUS MEDIS (Klinis)
KU :
Anamnesis :
Pem. Fisik :
Pem Penunjang :
Rw Imunisasi :
Rw Persalinan :
Rw KB :
RPD :
RPK :
6
UPAYA & PERILAKU KESEHATAN
NOKOMPONE
NURAIAN UPAYA & PERILAKU
KETERANGAN(RASIONAL ATAU
IRRASIONAL)
1 Promotif
2 Preventif
3 Kuratif
4 Rehabilitatif
Petunjuk pengisian: Isian pada tabel diatas merupakan upaya dan perilaku terhadap masalah kesehatan yang dialami penderita, khususnya terhadap masalah
kesehatan yang dialaminya saat ini. Pengisian uraian pada setiap baris (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) tidak harus ada semua, tergantung pada upaya dan
perilaku yang telah dilakukan oleh penderita
7
STATUS SOSIAL
NO KOMPONEN KETERANGAN (Deskripsikann dengan lengkap dan jelas)
1 Aktifitas sehari-hari
2 Status Gizi
3 Pekerjaan
4 Jaminan Kesehatan
8
FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN
NOKOMPONEN
LINGKUNGANKETERANGAN
1 Fisik
2 Biologi
3 Kimia
4 Sosial
5 Budaya
6 Psikologi
7 Ekonomi
8 Ergonomi
Catatan: Diisi sesuai dengan kondisi faktor lingkungan yang ada disekitar penderita atau yang dialami oleh penderita, dimana harus dideskripsikan
faktor lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya masalah kesehatan atau kasus yang terjadi pada penderita.
9
III. DIAGNOSIS HOLISTIK (Lima ASPEK)
Aspek 1: Aspek personal, merupakan aspek yang mendasari penderita untuk mencari atau memerlukan pertolongan dari tenaga medis, yang dapat meliputi keluhan utama terhadap masalah kesehatannya, ketakutan dan harapan dari penderita.
Aspek 2: Aspek klinis, merupakan diagnosis klinis (diagnosis kerja dan diagnosis banding). Penentuan diagnosis ini menggunakan International Code Diagnosis 10 (ICD 10)
Aspek 3: Aspek faktor internal, merupakan faktor internal yang meliputi pengaruh genetik, persepsi terhadap kesehatan dan perilaku kesehatan dari individu serta keluarga yang memberikan pengaruh terhadap masalah kesehatan yang terjadi.
Aspek 4: Aspek faktor eksternal, merupakan faktor eksternal yang meliputi kondisi/hubungan psikososial penderita dalam keluarga maupun dengan komunitasnya, problem ekonomi, pekerjaan dan faktor lingkungan penderita (fisik, biologi, kimia, sosial, budaya) yang memberikan pengaruh terhadap masalah kesehatan yang terjadi.
Aspek 5: Aspek fungsi sosial, merupakan fungsi sosial penderita terhadap komunitas sekitarnya dalam hal ini ketergantungan penderita terhadap keluarga maupun komunitas diluar keluarga dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari. Aspek ini dibagi dalam 5 (lima) tingkatan, yaitu: Tingkat 1, bila penderita tidak memiliki ketergantungan mutlak dengan orang
lain. Tingkat 2, bila penderita hanya tergantung kepada orang lain untuk melakukan
kegiatan yang memang memerlukan bantuan orang lain, misalnya: membersihkan rumah, mencuci mobil, memasak.
Tingkat 3, bila penderita dalam aktivitas dasar kehidupannya mampu melakukan sendiri namun bila lebih dari aktivitas kehidupan dasar, dia akan memerlukan bantuan orang lain, misalnya penderita yang menggukan alat bantu gerak.
Tingkat 4, bila penderita memerlukan bantuan orang lain pada sebagian besar aktivitas sehari-harinya, misalnya seperti anak balita dimana masih memerlukan bantuan orangtuanya untuk mandi, makan dan berpakaian.
Tingkat 5, bila penderita mutlak atau sangat tergantung dengan oranglain dalam melakukan setiap aktivitasnya sehari-hari, misalnya seperti anak bayi atau penderita yang mengalami lumpuh total pada anggota gerak.
10
IV. PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF:
ASPEK URAIAN MASALAHPENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
(OPERASIONAL)
Personal
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Klinis
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Internal
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
11
ASPEK URAIAN MASALAHPENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
(OPERASIONAL)
Eksternal
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Promotif
Fungsi Sosial
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Promotif
Keterangan: Uraian masalah pada tiap aspek merupakan faktor resiko yang didapatkan, dimana diduga atau memiliki peranan terhadap masalah
kesehatan yang dialami oleh penderita. Penatalaksanaan komprehensif merupakan suatu tindakan atau usulan tindakan yang akan dilakukan kepada penderita dengan melihat
seluruh aspek. Tindakan ini harus operasional, artinya harus dapat dilakukan atau ditidaklanjuti oleh penderita tersebut sehingga harus disesuaikan dengan kondisi penderita secara keseluruhan. Tindakan ini merupakan tindakan sebagai dokter. Instruksi yang diberikan pada penderita harus jelas, tidak memiliki penafsiran yang berbeda-beda. Misalnya: Kita menyarankan penderita untuk istirahat, maka harus dijabarkan istirahat yang seperti apa yang disarankan. Penatalaksanaan komprehensif bisa lengkap pada semua level (promotif s/d rehabilitatif) atau hanya pada salah satu atau dua level saja, hal ini menyesuaikan dengan kondisi semua aspek dari penderita.
12
CATATAN:
1. Status Kedokteran Keluarga ini dibuat oleh masing-masing dokter muda.2. Status ini dibuat minimal pada 3 (tiga) kasus yang meliputi:
a. Kasus/penyakit infeksib. Kasus/penyakit metabolismec. Kasus/penyakit neoplasmaApabila kasus/penyakit neoplasma tidak didapatkan, maka dapat menduplikasi kasus/penyakit infeksi atau metabolisme.
3. Kasus yang dipilih harus sepengetahuan dan dikonsultasikan dengan pembimbing RS.4. Pemaparan atau presentasi kasus dilakukan kepada pembimbing RS (2 kasus) dan 1
kasus dengan pembimbing FK UMM. Pada saat presentasi dengan pembimbing FK UMM bisa diikuti oleh pembimbing RS dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pembimbing FK UMM (sesuai dengan jadwal kunjungan).
5. Bila diperlukan, status ini dilengkapi dengan dokumen foto kegiatan.
13
STATUS
KEDOKTERAN INDUSTRI
(KESEHATAN KERJA)
14
I. STATUS UMUM TEMPAT KERJA (FACTORY)
A. IDENTITAS:
1. Nama Perusahaan/ : (Initial) Tempat kerja
2. Alamat :
3. Jenis usaha : (Deskripsikan dengan jelas)
4. Jumlah tenaga kerja :
15
B. ANALISIS KOMPONEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA:
1. Proses Kerja:No Unit Kerja Bahan Baku Alat Kerja Cara Kerja Bahan Berbahaya
2. Lingkungan Kerja:No Unit Kerja Ling. Fisik Ling. Biologi Ling. Kimia Ling. Sos-Bud Ling. Ergonomi
3. Karyawan:
16
No. Unit kerjaJuml. Populasi Rata-rata
Lama kerjaStatus
KesehatanResiko Kesehatan Penanganan Resiko
L P
4. Sistem Manajemen: Upaya atau kebijakan pimpinan pada kegiatan K3
No.
KomponenProblem K3
Kebijakan ManajemenInternal Eksternal
1 Proses Industri/Kerja2 Lingkungan Kerja3 Karyawan
17
5. Regulasi/Undang-Undang Regulasi yang diterapkan oleh industri yang bersangkutan
a. Lokal atau Regional:
b. Nasional:
c. Internasional:
II. OCCUPATIONAL DIAGNOSIS (DIAGNOSIS KESEHATAN KERJA) Problem yang diketemukan berdasarkan analisis diatas
III. PEMBAHASANA. Tinjauan Pustaka dengan ketentuan:
a. Minimal 20 literaturb. Minimal 30% literatur berasal dari sumber luar negeric. Batas maksimal literatur adalah 10 tahun terakhir kecuali memang tidak ada
edisi terbarud. Literatur diutamakan buku dan jurnal.
B. Kesesuaian/Ketidaksesuaian terhadap pustaka
IV. INTERVENSI Menerapkankan 5 (lima) strategi penatalaksanaan gangguan kesehatan akibat kerja berdasarkan:
1. Proses kerja2. Lingkungan kerja3. Kondisi karyawan4. Kebijakan manajemen5. Regulasi yang berlaku
18
CATATAN:
1. Status Kedokteran Industri ini dibuat oleh kelompok dokter muda dengan maksimal anggota 3 orang. Bila dalam satu rombongan terdiri dari 4 orang dokter muda, maka harus akan terdapat dua kelompok.
2. Lokasi yang dipilih harus sepengetahuan dan dikonsultasikan dengan pembimbing RS.
3. Pemaparan atau presentasi kasus dilakukan dengan pembimbing FK UMM. Pada saat presentasi dengan pembimbing FK UMM bisa diikuti oleh pembimbing RS dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pembimbing FK UMM (sesuai dengan jadwal kunjungan).
4. Status ini dilengkapi dengan dokumen foto kegiatan dan materi dari tinjauan pustaka.
19