statistika 2015
DESCRIPTION
Untuk contoh tugas statistika laboratoriumTRANSCRIPT
ANALISIS JUMLAH LAHAN PENYEBARAN
JAGUNG VARIETAS PIONEER DAN BISI DI
KABUPATEN GARUT DENGAN UJI Z-TEST
LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM KOMPUTER STATISTIKA
Disusun sebagai salah satu syarat kelulusan
Praktikum Komputer Statistika
Oleh :
Rexy Hardianto
NPM.2403314108
UNIVERSITAS GARUT
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
LABORATORIUM KOMPUTER STATISTIKA
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah diperiksa dengan seksama, maka laporan mengenai “ANALISA
JUMLAH LAHAN PENYEBARAN JAGUNG VARIETAS PIONEER DAN
BISI DI KABUPATEN GARUT DENGAN UJI Z-TEST” disusun oleh :
Nama : Rexy Hardianto
NPM : 2403314108
Jurusan : Agroteknologi
Fakultas : Pertanian
telah memenuhi syarat sebagai Laporan Akhir Praktika Komputer Statistika pada
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut.
Garut, 03 Juli 2015
Menyetujui,
Intruktur Laboratorium Asisten Laboratorium
Hanny Hidayati Nafiah, SP Dina Kusdiana
i
KATA PENGANTAR
Suatu kebahagiaan tersendiri bagi penulis atas selesainya Laporan Akhir yang
berjudul “ANALISIS JUMLAH LAHAN PENYEBARAN JAGUNG
VARIETAS PIONEER DAN BISI DI KABUPATEN GARUT DENGAN UJI
Z-TEST”. Rasa kebahagiaan yang selalu mendorong penulis untuk senantiasa
memanjatkan puji dan syukur ke Hadirat Allah Swt.
Dengan tidak mengecilkan arti dan mengurangi rasa hormat penulis terhadap
mereka yang namanya tidak dicantumkan satu per satu di sini, dalam kesempatan
kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Wahyu Herdianto SP., Dina Kusdiana, Sahabat-sahabat dan rekan-rekan yang
senantiasa memberikan semangat dan dorongan sehingga selesainya penyusunan
Laporan Akhir ini.
Akhir kata penulis berharap, semoga Laporan Akhir ini menjadi salah satu
dedikasi kepada Allah, Universitas, Bangsa dan sesama. Amin.
Garut, Juli 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB JUDUL HAL
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ iv
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah ........................................................................ 2
1.3. Maksud dan Tujuan ......................................................................... 3
II. LANDASAN TEORI 2.1. Statistik Deskriptif ........................................................................... 4
2.2. Histogram ........................................................................................ 6
2.3. Statistika Inferensia z-test ................................................................ 7
III. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1. Pengumpulan Data ........................................................................... 11
3.2. Pengolahan Data .............................................................................. 12
3.2.1. Pengolahan Data Deskriptif Jagung Varietas Pioneer ........... 12
3.2.2. Pengolahan Data Deskriptif Jagung Varietas Bisi ................. 15
3.2.3. Pengolahan Data Uji Z-Test .................................................. 18
IV. ANALISA HASIL 4.1. Analisis Statistik Deskriptif Pioneer ................................................ 19
4.2. Analisis Statistik Deskriprif Bisi ..................................................... 20
4.3. Analisis Uji z-Test ........................................................................... 21
V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1. SIMPULAN ..................................................................................... 22
5.2. SARAN ............................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 23
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Hal
1 Luas Penyebaran Jagung Varietas Pioneer dan Bisi....................... 11
2 Luas Penyebaran Jagung Varietas Pioneer..................................... 12
3 Output hasil Pioneer........................................................................ 14
4 Luas Penyebaran Jagung Varietas Bisi........................................... 15
5 Output hasil Bisi............................................................................. 17
6 Varians Populasi............................................................................. 18
7 Output Histogram z-Test................................................................. 18
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Hal
1 Kotak Dialog Data Analysis....................................................... 4
2 Kotak Dialog Deskriptive Statistik............................................. 5
3 Kotak Dialog Histogram............................................................. 7
4 Kotak Dialog z-Test.................................................................... 9
5 Histogram Luas Penyebaran Jagung Pioneer.............................. 15
6 Histogram Luas Penyebaran Jagung Bisi.................................... 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil
karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Di masa kini,
jagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan lainnya
adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena. Berbagai
produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk industri. Secara
fisiologi, tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien
memanfaatkan sinar matahari. Dalam kajian agronomi, perilaku jagung yang
dramatis dan khas terhadap kekurangan atau keracunan unsur hara tertentu
menjadikan jagung sebagai tanaman percobaan fisiologi pemupukan yang
disukai.Jenis unggul pioneer P27 gajah ini memiliki tongkol jagung besar, seolah
seperti gajah, tahan terhadap cuaca ekstrem, dan tahan serangan hama jamur bule.
Hasil panen tanaman jagung ini bisa mencapai 8-10 ton per hektar. Masa
tanamnya lebih pendek, yaitu 95-100 hari (Kompas.com.2012)
Jagung Super Hibrida BISI-18 merupakan jagung hibrida silang tunggal (single
cross), yang baik sekali bila ditanam pada dataran rendah hingga dataran tinggi
sampai ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut. Salah satu keunggulan dari
jagung Super Hibrida BISI-18 ini muncul saat awal pertumbuhan tanaman, vigor
tanaman yang sangat kuat dan kecepatan pertumbuhan yang sangat baik, membuat
jagung Super hibrida BISI-18 menyenangkan dan menimbulkan optimisme pada
produksi yang tinggi. Ditambah dengan kondisi tanaman yang sangat seragam
akan semakin melegakan. Tinggi tanaman jagung super hibrida BISI-18 mencapai
sekitar 230 cm, batang dan daun berwarna hijau gelap. Daun bertipe medium dan
tegak, sedangkan batang tanaman besar, kokoh dan tegak.
2
Jagung super hibrida BISI-18 mempunyai ketahanan terhadap penyakit
penyakit karat daun (Puccinia sorghi) dan hawar daun (Helminthosporium
maydis). Bentuk malai bunga kompak dan agak tegak dengan warna malai
(anther) ungu kemerahan, warna sekam ungu kehijauan serta warna rambut juga
ungu kemerahan. Inilah salah satu keunggulan lain dari jagung super hibrida BISI-
18, karena kondisi tongkol yang relatif sama besar di setiap tanaman (seragam)
akan semakin meningkatkan produksi. Jagung super hibrida BISI-18 mempunyai
klobot yang menutupi tongkol dengan baik. Klobot yang menutupi tongkol jagung
dengan baik bermanfaat untuk menghindari tetesan air hujan yang masuk ke
dalam tongkol jagung yang dapat menyebabkan tumbuhnya jamur pada biji
jagung. Sehingga jagung ini bisa ditanam pada musim hujan maupun kemarau.
Jumlah lahan jagung di Kabupaten Garut setiap kecamatan berbeda. Berbeda
varietas berbeda juga jumlah lahannya. Jumlah lahan yang diketahui bisa menjadi
tolak ukur sebagai cocok atau tidaknya pertumbuhan jagung varietas Pioneer dan
Bisi. Dengan hal tersebut dapat diketahui jumlah lahan jagung varietas Pioneer
dan Bisi. Jumlah lahan jagung yang diketahui dapat disimpulkan bahwa lahan
tersebut cocok ditanami jagung varietas Pioneer dan Bisi. Dengan diketahuinya
jumlah lahan penyebaran jagung di setiap kecamatan dapat disimpulkan bahwa
kecamatan tersebut cocok untuk ditanami jagung. Baik varietas Pioneer maupun
Bisi. Sehingga dapat mendorong meningkatnya produksi jagung untuk Ketahanan
Pangan.
1.2. Identifikasi Masalah
Adapun rumusan masalah laporan akhir adalah sebagai berikut:
Bagaimana Statistik Deskriptif tentang varietas Pioneer?
Bagaimana Statistik Deskriptif tentang varietas Bisi?
Bagaimana Uji Z-Test mengenai varietas Jagung Pioneer dan Bisi terhadap
kecocokan lahan di kecamatan-kecamatan Kabupaten Garut?
3
1.3. Maksud Dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan laporan akhir adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui statistic deskriptif tentang varietas Pioneer.
2. Untuk mengetahui statistic deskriptif tentang varietas Bisi.
3. Untuk mengetahui uji z-test varietas Pioneer dan Bisi teerhadap kecocokan
lahan di kecamatan-kecamatan Kabupaten Garut.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan
data, serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Data statistic yang bisa diperoleh
adalah dari hasil sensus, survey atau pengamatan lainnya. Data tersebut harus
diringkas dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau presentasi grafis,
sebagai dasar untuk mengambil keputusan (statistic inferensia). Teknik yang biasa
digunakan dalam statistic deskriptif adalah (Wahid Erawan, et all. 2015) :
Distribusi Frekuensi
Presentasi grafis seperti histogram, pie chart, dan sebagainya
Mencari Central Tendency seperti Mean, Median, dan Modus
Cara melakukan analisis statistik deskriptif dengan Excel bisa dilakukan
dengan beberapa langkah yang sebenarnya siapa saja bisa melakukannya.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam standar proses analisis adalah
sebagai berikut:
Klik menu Data pada menu utama MS. Excel, dan klik menu Data Analysis
yang ada di grup Analysis.
Gambar 1 Kotak Dialog Data Analysis
5
Dari serangkaian alat analisis statistic tersebut, sesuai dengan kebutuhan pada
kasus, pilih Descrptive Statistics, lalu tekan OK. Tampak gambar berikut :
Gambar 2 Kotak Dialog Deskriptive Statistics
Langkah-langkah pengisian :
1. Untuk Input Range dilakukan dengan mengklik icon yang terletak di
kanan kotak putih pada baris Input Range. Gerakan pointer mouse ke sel yang
dituju lalu lepaskan tombol mouse. Selanjutnya, tekan icon di kanan range
Deskriptive Statistics untuk kembali ke menu semula.
2. Untuk pengisian Grouped By, isi sesuai dengan default yang ada, taitu
Columns. Hal ini dikarenakan data diketik dalam bentuk kolom. Jika data
diketik dalam bentuk baris, maka pengisian Grouped By dilakukan dengan
memilih Rows.
3. Untuk kolom Label in First Row berguna untuk member keterangan judul label
pada output. Tandai jika pada saat pengisian Input Range, baris judul
diikutsertakan.
6
4. Pengisian pilihan Output Option disesuaikan dengan penempatan hasil output
yang diinginkan. Output Range berarti hasil output ditempatkan pada sel yang
berada pada sheet yang sama. New Worksheet Ply arinya hasil output
ditempatkan pada sheet yang baru, sedangkan New Workbook artinya hasil
output ditempatkan pada file excel yang baru.
5. Mengisi kolom materi Summary Statistics, Confidence Level for Mean, Kth
Largest, Kth Smallest. Untuk keseragaman pilih semua option di atas dengan
mengklik kotak di sebelah kiri option tersebut. Jika semua perintah sudah terisi
dengan benar, tekan OK.
2.2. Histogram
Dalam statistik deskriptif penyajian data juga bisa dilakukan dalam bentuk
grafik yang menggunakan bagan batangan (bar chart). Penyajian dalam bentuk
gambar lebih memudahkan untuk pengambilan kesimpulan dengan cepat. Salah
satu bentuk penyajian data dengan bentuk gambar adalah bentuk Hitogram.
Dimana histogram bisa digunakan untuk menggambarkan data kuantitatif.
Langkah-langkah membuat histogram adalah sebagai berikut (Wahid Erawan,
2015) :
Membuat Bin Range
Karena akan membuat distribusi frekuensi, maka terlebih dahulu disusun kelas
interval, jumlah kelas, dan sebagainya, yang dalam Excel disebut BIN. Range
(Data Terbesar – Data Terkecil), Jumlah kelas (k= 1 +3.32 log n) dan Lebar
Interval (Range / Jumlah kelas).
Pilih menu Data, lalu buka pilihan Data Analysis pada menu tersebut. Tampak
serangkaian alat analisis statisik.
Dari serangkaian alat analisis statistik tersebut, pilih Histogram sesuai dengan
kebutuhan, kemudian tekan OK.
7
Muncul kotak dialog seperti berikut.
Gambar 3 Kotak Dialog Histogram
Langkah Pengisian :
1. Untuk Input Range dilakukan dengan mengklik icon yang terletak di
kanan kotak putih pada baris Input Range.
2. Ulangi langkah diatas untuk baris Bin Range.
3. Untuk kolom Labels, tandai jika baris judul disertakan dalam Input Range.
4. Untuk keseragamanpada kolom Output Option pilih Option Range kemudian
klik icon , lalu tempatkan pointer pada sel yang masih kosong. Pilihan pada
output yang akan ditampilkan adalah Cumulative Percentage, dan Chart
Output. Tandai semua pilihan tersebut dengan mengklik kotak di sebelah kiri
masing-masing option, hingga muncul tanda √. Tekan OK, untuk melihat hasil
outputnya.
2.3. Statistik Inferensia Z-Test
Dalam melakukan uji hipotesis ada banyak asumsi yang menentukan seperti
apakah sampel yang diambil, apakah standar deviasi populasi diketahui, dan
sebagainya. Prosedur Uji Hipotesis (Wahid Erawan, 2015) :
8
Menentukan H0 dan H1
H0 adalah null hypothesis dan H1alternative hypothesis. Antara H0 dan H1
selalu berlawanan.
Menentukan statistic tabel
o Tingkat kepercayaan. Untuk keseragaman dalam modul inferensia akan
dilakukan pada tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi α = 5%.
o Derajat kebebasan (df). Ini sangat bervariasi tergantung pada metode yang
digunakan dan jumlah sampel yang diperoleh.
Menentukan statistik hitung
Nilai statistik hitung bergantung pada metode parametric yang digunakan.
Dalam praktek, justru nilaiu statistik hitung itulah yang didapat dengan bantuan
excel.
Mengambil keputusan
Keputusan terhadap hipotesis di atas ditentukan dengan membandingkan
statistik hitung dengan nilai kritis atau statistik tabel. Pada beberapa kasus, Excel
akan memberikan informasi mengenai statistik tabel.
Inferensia terhadap sebuah rata-rata populasi sampel besar. Dalam suatu kasus,
dimana jumlah sampel yang diambil cukup besar atau varians populasi diketahui,
maka biasa digunakan uji z. Yang dimaksud sampel besar adalah jumlah sampel
di atas 30.
Langkah-langkah perhitungan :
1. Mencari Varians Populasi
o Tempatkan pointer mouse di samping kanan data dan buat judul kolom
dengan nama “Varians Populasi”
o Kemudian buat 2 judul kolom baru di bawah Varians Populasi
o Menghitung varians populasi dengan rumus dari fungsi VARP yaitu
=VARP(number1,number2…) dimana number1,number2… merupakan range.
9
2. Mencari Z-hitung
o Pilih menu Data, lalu buka pilihan Data Analysis…
o Tampak serangkaian alat statistik, kemudian pilih z-Test: Two Sample For
Means sesuai kebutuhan.
o Tekan OK.
o Tampak gambar kotak dialog dari z-Test ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4 Kotak Dialog z-Test
Langkah pengisian :
1. Untuk Input Range dilakukan dengan mengklik icon yang terletak di
kanan kotak putih pada baris Input Range. Tekan Enter untuk kembali ke kotak
dialog z-test.
2. Ulangi cara tersebut untuk Range Variabel kedua.
3. Untuk pengisian kolom Hypotesized Mean Difference, atau perbedaan rata-rata
yang kita duga. Untuk keseragaman kita ketik “0”.
4. Kolom Labels tandai jika baris judul disertakan pada Input.
5. Kolom Alpha, untuk keseragaman ketik 0,05.
10
6. Kolom Variabel 1 Varians (known) adalah hasil perhitungan varians populasi
untuk variabel 1.
7. Kolom Variabel 2 Varians (known) adalah hasil perhitungan varians populasi
untuk variabel 2.
8. Output Options akan ditempatkan pada worksheet yang sama. Untuk itu pilih
Output Range dengan mengklik sisis kiri pilihan tersebut. Kemudian dengan
cara yang sama seperti pada Input Range pilih sel untuk menempatkan output
hasil dari perhitungan.
9. Setelah semua dianggap benar, tekan OK.
11
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1. Pengumpulan Data
Pengumpulan Data Jumlah Lahan Penyebaran Jagung di tiap kecamatan-
kecamatan di Kabupaten Garut.
Tabel 1 Luas Penyebaran Jagung Varietas Pioneer dan Bisi
Luas Penyebaran
Jagung di
Kabupaten Garut
Varietas
Pioneer Bisi
44 155
95 223
300 700
0 0
287 664
139 323
10 45
49 194
191 762
47 188
140 560
36 146
0 0
26 102
0 29
27 106
26 103
54 189
85 338
39 135
154 540
0 0
12
Luas Penyebaran
Jagung di
Kabupaten Garut
Varietas
234 818
0 0
0 30
20 40
116 406
174 610
50 175
0 0
120 419
129 457
500 1750
131 458
50 175
89 314
89 312
34 120
28 97
245 860
310 1085
369 1291
3.2. Pengolahan Data
3.2.1. Pengolahan Data Deskriptif Jagung Varietas Pioneer
Tabel 2. Luas Penyebaran Jagung Varietas Pioneer
Luas
Penyebaran
Jagung di
Kabupaten
Garut
Varietas
Pioneer
95
300
0
13
Luas
Penyebaran
Jagung di
Kabupaten
Garut
Varietas
Pioneer
139
10
49
191
47
140
36
0
26
0
27
26
54
85
39
154
0
234
0
44
0
20
116
174
50
0
120
129
500
131
14
Luas
Penyebaran
Jagung di
Kabupaten
Garut
Varietas
Pioneer
287
50
89
89
34
28
245
310
369
Tabel 3. Output hasil Pioneer
Pioneer
Mean 105.6428571
Standard Error 17.80031259
Median 52
Mode 0
Standard
Deviation 115.3592102
Sample Variance 13307.74739
Kurtosis 2.392140262
Skewness 1.561117469
Range 500
Minimum 0
Maximum 500
Sum 4437
Count 42
Largest(1) 500
Smallest(1)
Confidence
0
Level(95.0%) 35.94846016
15
Gambar 5 Histogram Luas Penyebaran Jagung Pioneer
3.2.2. Pengolahan Data Deksriptif Jagung Varietas Bisi
Tabel 4 Luas Penyebaran Jagung Varietas Bisi
0,00%50,00%100,00%150,00%
0102030
77
156
234
312
390
469
Mo
re
Freq
uen
cy
BIN RANGE
Luas Penyebaran Jagung Pioneer
Frequency
Cumulative %
Luas Penyebaran
Jagung di
Kabupaten
Garut
Varietas
Bisi
223
700
0
664
323
45
194
762
188
560
146
0
102
16
Luas
Penyebaran
Jagung di
Kabupaten
Garut
Varietas
Bisi
29
106
103
189
338
135
540
0
818
0
155
30
40
406
610
175
0
419
457
1750
458
175
314
312
120
97
860
1085
1291
17
Tabel 5. Output Hasil Bisi Bisi
Mean 355.2142857
Standard Error 59.1397932
Median 191.5
Mode 0
Standard Deviation 383.2696647
Sample Variance 146895.6359
Kurtosis 3.513223171
Skewness 1.74360196
Range 1750
Minimum 0
Maximum 1750
Sum 14919
Count 42
Largest(1) 1750
Smallest(1) 0
Confidence
Level(95.0%) 119.435234
Gambar 6. Histogram Luas Penyebaran Jagung Bisi
0,00%
50,00%
100,00%
150,00%
05
10152025
273
547
821
1095
1369
1642
Mo
re
Freq
uen
cy
BIN RANGE
Luas Penyebaran Jagung Bisi
Frequency
Cumulative %
18
3.2.3. Pengolahan Data Uji Z-Test
Tabel 6. Varians Populasi
VARIANS POPULASI
Pioneer Bisi
12990.89626 143398.1207
Tabel 7. Output Histogram z-Test
z-Test: Two Sample for Means
Varietas
Pioneer Bisi
Mean 105.6428571 355.2143
Known Variance 12990.89626 143398.1
Observations 42 42
Hypothesized Mean
Difference 0
z
-
4.089934805
P(Z<=z) one-tail 2.15747E-05
z Critical one-tail 1.644853627
P(Z<=z) two-tail 4.31494E-05
z Critical two-tail 1.959963985
19
BAB IV
ANALISA HASIL
4.1. Analisis Hasil Statisik Deskriptif Pioneer
Dari tabel no 4 dapat dibuat analisis sebagai berikut :
Mean adalah sebesar 105.6428571. Hal ini berarti rata-rata luas penyebaran
jagung pioneer 105.6428571.
Median adalah sebesar 52. Hal ini berarti titik tengah luas penyebaran jagung
pioneer adalah 52.
Mode adalah 0. Hal ini menunjukan bahwa luas penyebaran jagung pioneer
dengan nilai 0 muncul lebih dari satu.
Standar Deviasi adalah sebesar 115.3592102. atau 115 setelah pembulatan.
Artinya kisaran luas penyebaran jagung pioneer berada pada : Mean ± Standar
Deviasi atau antara (105.6428571 – 115) sampai dengan (105.6428571 + 115).
Sampel Variance adalah sebesar 13307.74739. Hal ini berarti varians dari data
di atas adalah 13307.74739. Sampel Varians adalah kuadrat dari Standar
Deviasi.
Data Minimum adalah 0. Sedangkan Data Maksimum adalah 500. Ini berarti
luas penyebaran jagung pioneer terendah 0 dan luas penyebaran jagung pioneer
tertinggi yaitu 500.
Sum adalah 4437, yang berarti jumlah total nilai keseluruhan adalah 4437.
Count adalah 42, merupakan jumlah data.
Largest (1) adalah 500 merupakan data terbesar pertama dan Smallest (1)
sebesar 0 merupakan data terkecil.
Skewness atau tingkat kemencengan adalah sebesar 1.561117469 Angka tanpa
negative berarti distribusi data “menceng” ke kanan.
Kurtosis atau tingkat keruncingan sebesar 2.392140262.
20
Standard Error adalah 17.80031259. Hal ini berarti penyimpangan dari rata-
rata sampel dari populasi adalah sebesar 17.80031259.
Confidence Level pada 95% adalah Sebesar 35.94846016. Ini berarti pada
tingkat kepercayaan 95%, rata-rata dari tinggi tanaman berada di antara :
(105.6428571 - 35.94846016) sampai (105.6428571 + 35.94846016).
4.2. Analisis Hasil Statistik Deskriptif Bisi
Dari tabel no 4 dapat dibuat analisis sebagai berikut :
Mean adalah sebesar 355.2142857. Hal ini berarti rata-rata luas penyebaran
jagung bisi 355.2142857.
Median adalah sebesar 191.5. Hal ini berarti titik tengah luas penyebaran
jagung bisi adalah 191.5.
Mode adalah 0. Hal ini menunjukan bahwa luas penyebaran jagung bisi dengan
nilai 0 muncul lebih dari satu.
Standar Deviasi adalah sebesar 383.2696647. atau 383 setelah pembulatan.
Artinya kisaran luas penyebaran jagung bisi berada pada : Mean ± Standar
Deviasi atau antara (355.2142857 – 383) sampai dengan (355.2142857 – 383).
Sampel Variance adalah sebesar 164895.6359. Hal ini berarti varians dari data
di atas adalah 164895.6359. Sampel Varians adalah kuadrat dari Standar
Deviasi.
Data Minimum adalah 0. Sedangkan Data Maksimum adalah 1750. Ini berarti
luas penyebaran jagung bisi terendah 0 dan luas penyebaran jagung bisi
tertinggi yaitu 1750.
Sum adalah 14919, yang berarti jumlah total nilai keseluruhan adalah 14919.
Count adalah 42, merupakan jumlah data.
Largest (1) adalah 1750 merupakan data terbesar pertama dan Smallest (1)
adalah 0 merupakan data terkecil.
Skewness atau tingkat kemencengan adalah sebesar 1.74360196 Angka tanpa
negative berarti distribusi data “menceng” ke kanan.
Kurtosis atau tingkat keruncingan sebesar 3.513223171.
21
Standard Error adalah 59.1397932. Hal ini berarti penyimpangan dari rata-rata
sampel dari populasi adalah sebesar 59.1397932.
Confidence Level pada 95% adalah Sebesar 119.435234. Ini berarti pada
tingkat kepercayaan 95%, rata-rata dari tinggi tanaman berada di antara :
(355.2142857 – 119.435234) sampai (355.2142857 + 119.435234).
4.3. Analisis Uji Z-Test
1 Membuat Hipotesis
H0 : µ1 = µ2
Artinya, tidak ada perbedaan luas penyebaran jagung pada varietas Pioneer dan
Bisi
H1 : µ1 ≠ µ2
Artinya, ada perbedaan luas penyebaran jagung pada varietas Pioneer dan Bisi
2
Menentukan z tabel dan z hitung
z tabel -1,96
z hitung -4,0899
3
Kaidah Keputusan
Jika | z hitung | ≤ | z tabel |, maka H0 diterima.
Jika | z hitung | > | z tabel |, maka H0 ditolak.
4
Pengambilan Keputusan
H0 diterima
5
Kesimpulan
Artinya, tidak ada perbedaan luas penyebaran jagung pada varietas Pioneer dan
Bisi
22
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
1. Setelah dilakukan uji statistik deskriptif pada luas penyebaran jagung varietas
pioneer didapat nilai rata-ratanya adalah 105.6428571, Titik tengahnya adalah
52, Data minimum nya adalah 0 dan data maksimumnya adalah 500, Nilai
keseluruhannya adalah 4437, jumlah datanya adalah 42.
2. Setelah dilakukan uji statistik deskriptif pada luas penyebaran jagung varietas
bisi didapat nilai rata-ratanya adalah 355.2142857, Titik tengahnya adalah
191.5, Data minimumnya adalah 0 dan data maksimumnya adalah 1750, Nilai
keseluruhannya adalah 14919, jumlah datanya adalah 42.
3. Analisis uji z-test terhadap luas penyebaran jagung varietas Pioneer dan Bisi
didapat bahwa nilai z hitung nya adalah -4.0899 dan nilai z tabel nya adalah -
1.96 dengan kaidah keputusan jika z hitung > z tabel maka H0 ditolak. Jadi
dapat ditari keputusan bahwa H0 diterima. Kesimpulan nya bahwa tidak ada
perbedaan luas penyebaran jagung pada varietas Pioneer dan Bisi.
5.2. Saran
Penulis berharap luas penyebaran jagung varietas Pioneer dan Bisi dapat terus
ditingkatkan dari tahun ke tahun di kabupaten garut. Karena varietas Pioneer dan
Bisi ini merupakan benih unggul. Dengan diketahuinya luas penyebaran jagung
maka dapat diketahui pula produksi jagung tersebut.
23
DAFTAR PUSTAKA
Wahid Erawan, SP., MP. Hedi Cupiadi, SE., M.Si. Husni Muharam, SE. Wufron,
SE. 2015. Aplikasi EXCEL dalam Statistika. Laboratorium Komputer
Fakultas Pertanian Universitas Garut.
Wahyu Herdianto. 2014. Laporan Inventarisasi Luas Penyebaran Varietas
Jagung. Balai Pengawas Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
Kompas.com. 2012. Jagung Hibrida P27 Gajah Diperkenalkan.
http://regional.kompas.com/read/2012/05/23/21590282/Jagung.Hibrida.P
27.Gajah.Diperkenalkan. Diakses pada hari Selasa tanggal 16 Juni 2015.
Ziemen Agrobisnis. 2011. Jagung Super Hibrida.
http://www.ziemensagrobisnis.jigsy.com/jagung-super-hibrida. Diakses pada hari Selasa tanggal 16 Juni 2015.
Garut, 28 – 11 – 2014
Pengawas Benih Tanaman Penyelia,
Wahyu Herdianto, sp
NIP. 19600303 198303 1025
LAPORAN INVENTARISASI LUAS PENYEBARAN VARIETAS JAGUNG
DIKABUPATEN GARUT
T. TANAM BULAN :NOVEMBER 2014
No Kecamatan VARIETAS
KET. Pioneer Bisi NK-11 Arjuna Bisma Lokal
1 Cisewu 95 223
2 Caringin 300 700
3 Talegong 0 0
4 Bungbulang 287 664 42
5 Mekar Mukti 139 323
6 Pakenjeng 10 45 31
7 Pamulihan 49 194 13
8 Cikelet 191 762 105 200 290
9 Pameungpeuk 47 188
10 Cibalong 140 560
11 Cisompet 36 146
12 Singajaya 0 0
13 Cihurip 26 102 13
14 Pendeuy 0 29
15 Cikajang 27 106 12
16 Banjarwangi 26 103
17 Cisewu 54 189 22 35 17
18 Bayongbong 85 338 15
19 Cigedug 39 135 19
20 Cisurupan 154 540 90
21 Sukaresmi 0 0 - 44
22 Samarang 234 818 73 -
23 Pasir Wangi 0 0 32
24 Tarogong Kaler 44 155
25 Tarogong Kidul 0 30
26 Garut Kota 20 40
27 Karangpawitan 116 406 30
28 Wanaraja 174 610
29 Pangatikan 50 175
30 Sucinaraja 0 0 54
31 Sukawening 120 419 6
32 Karang Tengah 129 457 49 8
33 Banyuresmi 500 1750
34 Leles 131 458
35 Leuwigoong 50 175
36 Kadungora 89 314
37 Cibiuk 89 312
38 Cibatu 34 120
39 Kersamanah 28 97
40 Malangbong 245 860
41 Limbangan 310 1085 153
42 Selaawi 369 1291
J U M L A H 667 235 281 130