standar proses keperawatan.doc
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
1/75
STANDAR PROSES KEPERAWATAN
Pada konfrensi Nasional Keperawatan Jiwa II di Yogyakarta telah ditetapkanstandar proses keperawatan yang baru yaitu pendekatan diagnosa keperawatan tunggal.
Apabila sebelumnya standar perumusan diagnosa keperawatan dalam bentuk gabungan
problem, etiologi, sign and symptom diubah menjadi pernyataan masalah tunggal. Namun
demikian petunjuk teknis bagaimana implementasi perumusan diagnosa tersebut belum
tersedia. Demikian juga belum ada petunjuk teknis atau petunjuk pelaksanaan bagaimana
standar perumusan diagnosa tunggal tersebut berimplikasi terhadap standar perencanaan
tindakan keperawatan dan evaluasi.
Berikut ini diuaraikan bagaimana standar proses keperawatan disesuaikan dengan
rumusan diagnosis tunggal dimulai dari standar pengkajian, standar rumusan diagnosis
keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, strategi tindakan keperawatan dalam
implementasi dan evaluasi proses keperawatan.
A. STANDAR PENGKAJIAN.
Pengkajian keperawatan jiwa meliputi hal hal berikut ini :
1. Identitas demografi pasien.
2. Faktor predisposisi.
3. Faktor presipitasi.
4. Mekanisme koping dan sumber koping.
5. Perilaku yang terdiri dari pikiran, perasaan dan
tindakan.
6. Status mental.
Sedangkan teknik pengkajian dapat dilakukan dengan cara :1. Wawancara (auto & allo anamnesa)
2. Observasi.
3. Pemeriksaan fisik.
Pendokumentasian pengkajian dilakukan setelah selesai melakukan pengkajian dengan
pasien dan sistem pendukungnya. Standar format pengkajian dan petunjuk tekhnis
pengisiannya (lihat pada lampiran 1).
B. STANDAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN.
Diagnosis keperawatan ditetapkan melalui tahapan berikut :
1. Analisa data baik yang ditemukan data subyektif
maupun data obyektif.
Created by Danirul 1
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
2/75
2. tetapkan rumusan diagnosis dalam bentuk
rumusan diagnosa tunggal.
Diagnosis keperawatan dirumuskan dalam bentuk rumusan tunggal. Rumusannya
adalah rumusan problem etiologi dari diagnosa tidak perlu dicantumkan lagi tapi cukup
dimengerti dan dipahami. Berikut contoh rumusan diagnosis keperawatan jiwa :
1. Resiko perilaku kekerasan.
2. Perilaku kekerasan.
3. Gangguan sensori persepsi : halusinasi.
4. Isolasi sosial.
5. Gangguan konsep diri : harga diri rendah.
6. Defisif perawatan diri.7. Koping keluarga tidak efektif .
8. Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif.
9. Gangguan proses pikir : waham.
10. Ansietas.
11. Resiko bunuh diri.
12. Ketidak berdayaan.
13. Keputusasaan.
Rumusan diagnosis ditunjang oleh semua data mayor dan satu atau lebih data minor
(lihat lampiran 2).
C. STANDAR RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Rencana tindakan keperawatan terdiri dari :
1. Tujuan umum tindakan keperawatan.
2. Tujuan khusus tindakan keperawatan.
3. Kriteria Evaluasi.
4. Daftar Tindakan untuk mencapai tujuan.
5. Rasional.
Tujuan umum tindakan keperawatan adalah hasil tindakan berupa kemampuan akhir yang
hendak dicapai dari serangkaian tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan oleh
perawat. Tujuan umum dirumuskan dalam bentuk kemampuan. Contoh : pasien mampu
mengontrol halusinasi yang dialaminya
Tujuan khusus adalah serangkaian tujuan jangka pendek sampai dengan tujuan jangka
panjang tercapai. Tujuan ini merupakan tahapan bagian tercapainya tujuan jangka panjang
(tujuan umum). Tujuan khusus yang terakhir hasilnya sama dengan tercapainya tujuan
akhir asuhan keperawatan. Rumusan tujuan khusus berupa pernyataan tahapan kemampuan
pasien mengatasi masalah. Contoh tujuan khusus :
Created by Danirul 2
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
3/75
a. Pasien dapat mengetahui halusinasi yang dialaminya.
b. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik.
c. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain.
d. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas
positif terjadwal.
e. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat.
Kriteria evaluasi adalah perubahan perilaku yang observable untuk setiap pencapaian
tujuan khusus. Bentuk rumusan adalah tanda dan gejala tercapainya masing-masing tujuan
khusus. Contoh kriteria evaluasi untuk TUK pasien dapat mengetahuai halusinasi yang
dialaminya adalah :Pasien mampu menjelaskan isi, waktu, frekwensi dan respon saat haluinasi
muncul
Tindakan keperawatan adalah serangkaian tindakan yang harus dilaksanakan oleh
Perawat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap tujuan khusus dicapai dengan
satu atau lebih tindakan keperawatan. Tindakan keperawatan dirumuskan dalam bentuk
kalimat perintah (lihat lampiran 3)
D. STANDAR TINDAKAN KEPERAWATAN.
Tindakan keperawatan mengacu pada perencanaan tindakan keperawatan (nursing care
planning), bertujuan agar pasien memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah
(diagnosis) yang dialaminya :
1. Koqnitif.
a. Mengetahui .
b. Memahami.
c. Menyadari.
2. Afektif.
a. Mau.
b. Bersedia.
3. Psikomotor.
a. Memperagakan.
b. Melakukan.
c. Melaksanakan.
d. Menirukan.
Strategi implementasi tindakan keperawatan menggunakan strategi pelaksanaan
tindakan keperawatan (SP) yang berprinsip bahwa setiap kali berinteraksi dengan pasien
Created by Danirul 3
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
4/75
output interaksi haruslah sampai pada kemampuan koping pasien walaupun pertemuan
tersebut merupakan pertemuan pertama. Oleh karenanya paket tindakan keperawatan
tidaklah terpaku pada satu tujuan khusus. Pada satu kesempatan interaksi dapat
mengimplementasikan beberapa tindakan keperawatan untuk mencapai beberapa tujuan
khusus.
Apabila pasien mengalami beberapa diagnosa keperawatan maka penerapan tindakan
keperawatan disusun sesuai prioritas. Diagnosa keperawatan yang aktual, mengancam jiwa
dan dominan lebih diprioritaskan daripada diagnosa keperawatan yang resiko, tidak atau
kurang mengancam jiwa, dan tidak mendominasi masalah klien.
Walaupun implementasi tindakan keperawatan berurutan secara prioritas, namun tidak
berarti bahwa sebelum masalah utama terselesaikan, masalah lain tidak perlu ditangani.Dalam satu shift perawat dapat menangani satu atau lebih diagnosis keperawatan. Misalnya
Tn.X mengalami halusinasi dengar, isolasi sosial, dan defisit perawatan diri. Perawat yang
menangani Tn.X tidak seharusnya hanya menangani halusinasi yang dialami oleh pasien
tersebut sampai dengan halusinasi tersebut teratasi. Walaupun halusinasinya belum
teratasi (pasien belum mengenali halusinasi yang dialaminya), isolasi sosial yang dialami
oleh pasien juga harus mulai ditangani, demikian juga masalah defisit perawatan dirinya.
Untuk hal ini maka kemampuan perawat dalam mengelola waktu sangat diperlukan.
Selain tujuan tindakan keperawatan untuk mengubah perilaku pasien, tujuan tindakan
keperawatan yang lain adalah mengubah perilaku keluarga. Tujuan utamanya adalah agar
keluarga :
1. Memahami masalah yang dialami oleh pasien dan keluarga.
2. Mengetahui cara merawat pasien.
3. Dapat mempraktekan cara merawat.
4. Dapat memanfaatkan sumber yang tersedia untuk perawatan pasien.
Daftar SP lengkap ada pada lampiran 4.
E. STANDAR EVALUASI.
Evaluasi asuhan keperawatan adalah penilaian respon pasien sementara atau setelah
tindakan keperawatan dilaksanakan.
Dokumentasi evaluasi meliputi : SOAP ;
S : respon subyektif; respon subyektif sementara atau setelah tindakan
keperawatan, misalnya : pasien mengatakan bahwa suara yang ia dengar
membuatnya marah.
Created by Danirul 4
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
5/75
O : Respon obyektif; respon obyektif yangditampilkan oleh pasien sementara
atau setelah implementasi tindakan keperawatan. Misalnya ekspresi wajah
tegang, kemerahan, nada suara tinggi.
A : Assessment ; hasil kesimpulan penilaian respon subyektif dan respon
obyektif yang ditampilkan oleh pasien. Misalnya pasien menyadari
halusinasi yang dialaminya.
P : Rencana tindak lanjut, terdiri dari rencana tindak lanjut untuk pasien dan
tindak lanjut untuk perawat. Tindak lanjut untuk pasien adalah aktivitas
yang harus dilakukan oleh pasien setelah selesai interaksi dengan perawat.
Tindak lanjut perawat adalah tindakan lanjutan yang akan dilaksanakan oleh
perawat untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengatasi
masalahnya.
Created by Danirul 5
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
6/75
Lampiran 1
FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
RUANGAN RAWAT ________________ TANGGAL DIRAWAT____________
I. IDENTITAS KLIEN.
Inisial :____________ (L/P) Tanggal pengkajian : _______________Umur :____________ RM No : _______________
Informan :____________
II. ALASAN MASUK.
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
________________________________________________________________
III. FAKTOR PREDISPOSISI.
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya : : Berhasil Kurang berhasil
Tidak berhasil
3. Adakah mengalami : Pelaku / usia korban / usia
saksi / usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan no. 1, 2, 3 : _________________________________________
_________________________________________
Masalah Keperawatan : ___________________________________________
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya Tidak
Hubungan Keluarga Gejala Riwayat pengobatan/ perawatan
Created by Danirul 6
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
7/75
___________________ ____________ _________________________
___________________ ____________ _________________________
Masalah keperawatan : ____________________________________________
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.________________________
_______________________________________________________________
Masalah keperawatan : ____________________________________________
IV. FISIK
1. TTV : TD : _________ N : ________ S :
_________ P : __________
2. Ukur : TB : _________ BB : __________
3. Keluhan Fisik : Ya Tidak.
Jelaskan : _________________________________________________
Masalah keperawatan : ____________________________________________
V. PSIKOSOSIAL.
1. Genogram.
Jelaskan : _______________________________________________
Masalah Keperawatan : _______________________________________________
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
_______________________________________________b. Identitas diri :
_______________________________________________
c. Peran :
_______________________________________________
d. Ideal diri :
_______________________________________________
e. Harga diri :
_______________________________________________
Masalah keperawatan : _______________________________________________
3. Hubungan sosial.
a. Orang yang berarti : _________________________________________________
Created by Danirul 7
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
8/75
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : ________________________
__________________________________________________________________
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : _________________________
__________________________________________________________________
4. Spiritual.
a. Nilai dan keyakinan : ________________________________________________
__________________________________________________________________
b. Kegiatan ibadah : ________________________________________________
__________________________________________________________________
Masalah keperawatan : _______________________________________________
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan.
Tidak rapi. Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
tidak sesuai seperti biasanya
Jelaskan : ____________________________________________________________
Masalah Keperawatan : _________________________________________________
2. Pembicaraan.
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : ____________________________________________________________
Masalah Keperawatan : _________________________________________________
3. Aktivitas motorik.
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan : ____________________________________________________________
Masalah Keperawatan : _________________________________________________
4. Alam perasaan.
Sedih Ketakutan Putus asa
Khawatir Gembira Berlebihan
Jelaskan : ____________________________________________________________
Created by Danirul 8
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
9/75
Masalah Keperawatan : _________________________________________________
5. Afek.
Datar Tumpul Labil Tidak sesuaiJelaskan : ____________________________________________________________
Masalah Keperawatan : _________________________________________________
6. Interaksi selama wawancara.
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata kurang Defensif Curiga
Jelaskan : ____________________________________________________________
Masalah Keperawatan : _________________________________________________
7. Persepsi.
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : ____________________________________________________________
Masalah keperawatan : __________________________________________________
8. Proses pikir.
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking Persevarasi
Jelaskan : ____________________________________________________________
Masalah Keperawatan : _________________________________________________
9. Isi pikir.
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi ide yang terkait Pikiran magis.
Waham :
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : ____________________________________________________________
Masalah keperawatan : _________________________________________________
10. Tingkat kesadaran.
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi :
Created by Danirul 9
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
10/75
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : _____________________________________________________________
Masalah keperawatan : __________________________________________________
11. Memori.
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : _____________________________________________________________
Masalah keperawatan : __________________________________________________
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung.
Mudah beralih Tak mampu konsentrasi Tak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : ____________________________________________________________
Masalah keperawatan : _________________________________________________
13. Kemampuan penilaian.
Gangguan ringan Gangguan bermakna.
Jelaskan : _____________________________________________________________
Masalah Keperawatan : __________________________________________________
14. Daya tilik diri.
Mengingkari penyakit yang diderita. Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan : _____________________________________________________________
Masalah Keperawatan : __________________________________________________
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG.
1. Makan.Bantuam minimal Bantuan total
2. BAB / BAK.
Bantuan minimal Bantuan total
3. Mandi.
Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian / berhias.
Bantuan minimal Bantuan total
5. Istirahat dan tidur.
Tidur siang, lamanya__________ s/d _____________
Tidur malam, lamanya _________ s/d _____________
Kegiatan sebelum/ sesudah tidur __________________
Created by Danirul 10
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
11/75
6. Penggunaan obat.
Bantuan minimal Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan.
Perawatan lanjutan Ya Tidak
Perawatan pendukung Ya Tidak
8. Kegiatan di dalam rumah.
Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak
Mencuci pakaian Ya Tidak.
Pengaturan keuangan Ya Tidak 9. Kegiatan di luar rumah.
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain Ya Tidak
Jelaskan : _____________________________________________________________
Masalah keperawatan : __________________________________________________
VIII. MEKANISME KOPING.
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih
Tekhnik relaksasi Bekerja berlebihan.
Aktivitas konstruktif Menghindar.
Olahraga Menciderai diri.
Lainnya Lainnya
Masalah keperawatan : __________________________________________________
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik.___________________________
________________________________________________________________
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : _______________________
_________________________________________________________________
Masalah dengan pendidikan, spesifik : __________________________________
_________________________________________________________________
Masalah dengan pekerjaan, spesifik : ___________________________________
Created by Danirul 11
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
12/75
_________________________________________________________________
Masalah dengan perumahan, Spesifik :__________________________________
_________________________________________________________________
Masalah ekonomi, spesifik : __________________________________________
_________________________________________________________________
Masalah dengan pelayanan kesehatan : _________________________________
_________________________________________________________________
Masalah lainnya, spesifik : ___________________________________________
_________________________________________________________________
Masalah keperawatan : __________________________________________________
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG.
Penyakit Jiwa System pendukung
Faktor presipitasi Penyakit Fisik.
Koping Obat-obatan.
Lainnya
Masalah keperawatan : __________________________________________________
XI. ASPEK MEDIS.
Diagnosa medis : _____________________________________________________
Terafi Medis : _____________________________________________________
_____________________________________________________
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN.
Data Masalah
Subyektif .....................................................................................................
Obyektif ....................................................
...................................................
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................
.....................................................................
Subyektif ...................................................
....................................................
Obyektif ....................................................
....................................................................
.....................................................................
Dst ............................................................ .....................................................................
.....................................................................
Created by Danirul 12
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
13/75
XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
_______________________________ ______________________________
_______________________________ ______________________________
_______________________________ ______________________________
_______________________________ ______________________________
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Setiap melakukan pengkajian tulis tempat dan tanggal dirawat.
I. IDENTITAS KLIEN.
1. Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan
klien tentang nama perawat dan panggilannya, nama klien dan panggilan yang
disukainya tujuan dan tempat pertemuan serta topik yang akan dibicarakan.
2. Umur , informan dan no RM ----- lihat rekam medik.
3. Untuk mahasiswa identitas klien dilengkapi sesuai dengan kebutuhan.
II. ALASAN MASUK / KELUHAN UTAMA.
Tanyakan pada klien dan keluarga :
1. Apa yang menyebabkan klien / keluarga datang ke RS saat ini (observasi juga
tanda dan gejala yang ada).
2. Apa yang sudah dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi masalah ini dan
bagaimana hasilnya.III. FAKTOR PREDISPOSISI.
1. Tanyakan pada klien / keluarga apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa
di masa lalu, bila ya beri tanda V pada kotak ya dan bila tidak beri tanda V
pada kotak tidak.
2. Bila pada point 1 jawabannya Ya, maka tanyakan hasil pengobatan sebelumnya,
apabila dia dapat beradaptasi di masyarakat tanpa gejala-gejala gangguan jiwa
maka beri tanda V pada kotak berhasil, bila dapat beradaptasi tapi masih ada
gejala sisa maka beri tanda V pada kotak tidak berhasil.
3. Tanyakan pada klien apakah ia pernah melakukan dan atau mengalami dan atau
menyaksikan penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan, kekerasan
dalam keluarga dan tindakan kriminal, beri tanda V sesuai dengan penjelasan
Created by Danirul 13
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
14/75
klien / keluarga. Apakah klien sebagai pelaku dan atau korban, dan atau saksi,
maka beri tanda V pada kotak pertama dan usia saat kejadian pada kotak
kedua. Jika klien pernah sebagai pelaku, korban dan saksi (2 atau lebih tulis
pada penjelasan)
a. Beri penjelasan secara singkat dan jelaskan tentang kejadian yang
dialami klien terkait no 1,2,3.
b. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan analisa data.
4. Tanyakan pada klien / keluarga apakah ada anggota keluarga lainnya yang
mengalami gangguan jiwa, jika ada beri tanda V pada kotak Ya dan bila tidak
beri tanda V pada kotak Tidak. Apabila ada anggota keluarga yang lainnya
mengalami gangguan jiwa maka tanyakan bagaimana hubungan klien dengananggota keluarga tersebut. Tanyakan apa gejala yang dialami serta riwayat
pengobatan dan perawatan yang pernah diberikan pada anggota keluarga.
5. Tanyakan pada klien / keluarga tentang pengalaman yang tidak menyenangkan
(kegagalan / kehilangan / perpisahan / kematian trauma selama tumbuh
kembang) yang pernah dialami klien di masa lalu
IV. FISIK.
Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan fungsi organ.
1. Ukur dan observasi TTV klien,
2. Ukur TB dan BB.
3. Tanyakan pada klien dan keluarga adakah keluhan fisik yang dirasakan oleh
klien, bila ada beri tanda V pada kotak Ya dan bila tidak beri tanda V pada
kotak tidak.
4. Masalah keperawatan ditulis sesuai data yang ada.
V. PSIKOSOSIAL.
1. Genogram.
a. Buatlah genogram minimal tiga generasi yang dapat menggambarkan
hubungan klien dengan keluarga. Contoh :
= Perempuan
= Laki-laki
= Cerai / putus hubungan
= Meninggal
Created by Danirul 14
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
15/75
= Yang tinggal serumah.
= Orang terdekat.
= Klien.
b. Jelaskan masalah yang terkait dengan komunikasi, pengambilan
keputusan, pola asuh, pertumbuhan individu dan keluarga.
c. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
2. Konsep Diri.a. Citra tubuh.
Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang disukai dan
tidak disukai.
b. Identitas diri.
Tanyakan tentang status dan posisi klien sebelum dirawat, kepuasan klien
terhadap status dan posisinya (sekolah, tempat kerja, kelompok, kepuasan klien
sebagai laki-laki atau perempuan).
c. Peran.
Tanyakan tentang tugas / peran yang diemban dalam keluarga / kelompok /
masyarakat. Kemampuan klien dalam melaksanakan tugas / peran.
d. Ideal diri.
Tanyakan tentang harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas / peran, dan
harapan klien terhadap lingkungan (keluarga, sekoah, tampat kerja,
masyarakat).
e. Harga diri.
Tanyakan hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan kondisi no 2 a,b,
c,d dan penilaian / penghargaan orang lain terhadap diri dan kehidupannya.
f. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data yang ada.
3. Hubungan sosial (di rumah dan di RS).
a. Tanyakan pada klien siapa orang yang berarti dalam kehidupannya,
tempat mengadu, tempat bicara, minta bantuan, sokongan.
b. Tanyakan pada klien kelompok apa saja yang diikuti dalam
masyarakat.
c. Tanyakan pada klien sejauh mana dia terlibat dalam kelompok di
masyarakat.
d. Tanyakan apa hambatan dalam berhubungan.
Created by Danirul 15
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
16/75
e. Masalah keperawatan ditulis seuai dengan data.
4. Spiritual.
a. Tanyakan tentang pandangan dan keyakinan tentang gangguan jiwa sesuai
dengan norma budaya dan agama yang dianut dan pandangan masyarakat
setempat tentang ganguan jiwa.
b. Kegiatan ibadah.
Tanyakan kegiatan ibadah di rumah secara individu, kelompok dan pendapat
klien / keluarga tentang ibadah.
c. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
VI. STATUS MENTAL.Beri tanda V pada kotak sesuai dengan keadaan klien , boleh lebih dari satu.
1. Penampilan. (data ini didapat melalui observasi perawat / keluarga)
a. Penampilan tidak rapi jika dari ujung rambut sampai ujung kaki ada
yang tidak rapi. Misalnya rambut acak-acakan, kancing baju tidak tepat,
restleting tidak dikunci, baju terbalik, baju tidak diganti-ganti.
b. Penggunaan pakaian tidak sesuai , misalnya pakaian dalam dipakai di
luar.
c. Cara berpakaian tidak seperti biasanya, jika penggunaan pakaian tidak
tepat (waktu, tempat, identitas, situasi, kondisi).
d. Jelaskan hal-hal yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak
tercantum, seperti penampilan, usia, sikap tubuh, cara jalan yang janggal.
e. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
2. Pembicaraan.
a. Amati pembicaraan yang ditemukan pada klien, apakah cepat, keras,
gagap membisu, apatis atau lambat.
b. Bila pembicaraan berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat lain
yang tak ada kaitannya, beri tanda V pada kotak inkoheren.
c. Jelaskan hal-hal tidak tercantum.
d. Masalah keperawatan ditulis sesuai data.
3. Aktivitas motorik.
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat / keluarga.
a. Lesu, tegang, gelisah, sudah jelas.
b. Agitasi : gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan.
c. Tik : gerakan gerakan kecil pada otot yang tak terkontrol.
d. Grimasen : gerakan otot muka yang berubah-ubah yang involunter.
Created by Danirul 16
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
17/75
e. Tremor : jari-jari tangan dan lidah tampak gemetar ketika klien
merentangkan jari-jari dan lidah.
f. Kompulsif : kegiatan yang dilakukan berulang- ulang, seperti berulang
kali mencuci tangan, mencuci muka, mandi, mengeringkan tangan dan
sebagainya.
g. Jelaskan aktivitas yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak
tercantum.
h. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
4. Alam perasaan.
Data ini didapatkan melalui observasi perawat / keluarga.
a. Sedih, putus asa, gembira berlebihan sudah jelas.b. Ketakutan, objek yang ditakuti sudah jelas.
c. Khawatir, objek yang ditakuti belum jelas.
d. Jelaskan kondisi klien yang tidak tercantum.
e. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
5. Afek.
Data ini didadapatkan melalui hasil observasi perawat / keluarga.
a. Datar : tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang
menyenangkan atau menyedihkan.
b. Tumpul : hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat.
c. Labil : emosi yang cepat berubah-ubah.
d. Tidak sesuai : emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan
stimulus yang ada.
e. Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum
f. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
6. Interaksi selama wawancara.
Data ini didapatkan melalui hasil wawancara dan observasi perawat / keluarga.
a. Bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersingung, sudah jelas.
b. Kontak mata kurang : tidak mau menatap lawan bicara.
c. Defensif : selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran
dirinya.
d. Curiga : menunjukkan sikap / perasaan tidak percaya pada orang lain.
e. Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum.
f. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
7. Persepsi.
a. Jenis-jenis halusinasi sudah jelas.
Created by Danirul 17
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
18/75
b. Jelaskan isi halusinasi, frekwensi, gejala yang tampak pada saat klien
berhalusinasi.
c. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
8. Isi pikir.
Data didapatkan melalui wawancara.
a. Obsesi : pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha
menghilangkannya.
b. Phobia : ketakutan yang patologis/tidak logis terhadap objek/situasi
tertentu.
c. Hipokondria : keyakinan terhadap adanya ganguan organ dalam tubuh
yang sebenarnya tidak ada.d. Ide yang terkait : keyakinan klien terhadap kejadian yang banyak di
lingkungan yang bermakna dan terkait pada dirinya.
e. Pikiran magis : keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-
hal yang mustahil / diluar kemampuannya.
f. Waham :
Agama : keyakinan klien terhadap suatu agama secara
berlebihan dan diucapkan secara berulang tapi tidak sesuai dengan
kenyataan.
Somatik : klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan
diakatakan secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Kebesaran : klien mempunyai keyakinan yang berlebihan
terhadap kemampuannya yang disampaikan secara berulang yang tidak
sesuai dengan kenyataan.
Curiga : klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang
atau sekelompok orang yang berusaha merugikan atau menciderainya
yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Nihilistik : klien yakin bahwa dirinya tidak ada di dunia /
meninggal, dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai dengan
kenyataan.
Sisip pikir : klien yakin ada ide pikiran orang lain yang
disisipkan dalam pikirannya yang disampaikan secara berulang dan
tidak sesuai dengan kenyataan.
Created by Danirul 18
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
19/75
Siar pikir : klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang
dia pikirkan walaupun dia tidak menyatakan kepada orang tersebut yang
dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Kontrol pikir : klien yakin bahwa pikirannya dikontrol oleh
kekuatan dari luar.
g. Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara.
h. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
9. Proses pikir (data diperoleh dari observasi saat wawancara)
a. Sirkumstansial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan
pembicaraan.
b. Tangensial : pembicaraan yang berbelit-belit dan tidak sampai padatujuan pembicaraan.
c. Kehilangan asosiasi : pembicaraan yang tidak ada hubungan antara satu
kalimat dengan kalimat yang lainnya dan klien tidak menyadarinya.
d. Fligt of ideas : pembicaraan yang meloncat-loncat dari satu topik ke
topik lainnya, masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada
tujuan.
e. Blocking : pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa ganguan eksternal
kemudian dilanjutkan kembali.
f. Perseverasi : pembicaraan yang diulang-ulang berkali-kali.
g. Jelaskan apa yang dikatakan klien pada saat wawancara.
h. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
10. Tingkat kesadaran.
Data tentang bingung dan sedasi diperoleh melalui wawancara dan observasi,
stupor diperoleh melalui observasi, orientasi (waktu, tempat dan orang)
diperoleh melalui wawancara.
a. Bingung : tampak bingung dan kacau.
b. Sedasi : mengatakan melayang-layang antara sadar / tidak sadar.
c. Stupor : gangguan motorik seperti kekakuan, gerakan-gerakan yang
diulang-ulang, anggota tubuh klien dapat diletakkan dalam sikap yang
canggung dan dipertahankan klien, tapi klien mengerti semua yang terjadi di
lingkungannya.
d. Orientasi terhadap waktu, tempat dan orang sudah jelas.e. Jelaskan data subjektif dan objektif terkait dengan data-data di atas.
f. Jelaskan apa yang dikatakan klien pada saat wawancara.
g. Masalah keperawatan sesuai dengan data.
11. Memori.
Created by Danirul 19
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
20/75
Data diperoleh melalui wawancara.
a. Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak dapat mengingat kejadian
yang terjadi lebih dari 1 bulan.
b. Gangguan daya ingat jangka pendek : tidak dapat mengingat kejadian
yang terjadi dalam minggu terakhir.
c. Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian yang baru
saja terjadi.
d. Konfabulasi : pembicaraan yang tidak sesuai dengan kenyataan dengan
memasukkan cerita yang tidak benar untuk menutupi gangguan daya
ingatnya.
e. Jelaskan sesuai dengan data yang terkait.f. Masalah keperawatan sesuai dengan data yang terkait.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung.
Data diperoleh melalui wawancara.
a. Mudah dialihkan : perhatian mudah berganti dari satu objek ke objek
lain.
b. Tidak mampu berkonsentrasi : klien selalu minta agar pertanyaan
diulang/ tidak dapat menjelaskan kembali pembicaraan.
c. Tidak mampu berhitung : tidak mampu melakukan penambahan /
pengurangan pada benda-benda nyata.
d. Jelaskan sesuai dengan data terkait.
e. Masalah keperawatan sesuai dengan data terkait.
13. Kemampuan penilaian.
Data diperoleh melalui wawancara.
a. Gangguan kemampuan penilaian ringan : dapat mengambil keputusan
yang sederhana dengan bantuan orang lain. Contoh berikan kesempatan
pada klien untuk memilih mandi dulu sebelum makan atau makan dulu
sebelum mandi, jika diberikan penjelasan klien dapat mengambil keputusan.
b. Gangguan kemampuan penilaian bermakna : tidak mampu mengambil
keputusan walaupun telah dibantu orang lain. Contoh berikan kesempatan
pada klien untuk mandi dulu sebelum makan atau makan dulu sebelum
mandi, walau sudah diberi penjelasan klien tidak dapat mengambil
keputusan.
c. Jelaskan sesuai dengan data terkait.
d. Masalah keperawatan sesuai dengan data.
14. Daya tilik diri.
Created by Danirul 20
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
21/75
Data diperoleh melalui wawancara .
a. Mengingkari penyakit yang diderita : tidak menyadari gejala penyakit
(perubahan fisik, emosi) pada dirinya dan merasa tidak perlu pertolongan.
b. Menyalahkan hal-hal di luar dirinya : menyalahkan orang lain /
lingkungan yang menyebabkan kondisi yang dialami klien saat ini.
c. Jelaskan dengan data yang terkait.
d. Masalah keperawatan sesuai dengan data.
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG.
1. Makan.
a. Observasi dan tanyakan frekwensi, jumlah, variasi, macam (suka / tidaksuka / pantang) dan cara makan.
b. Observasi kemampuan klien dalam menyiapkan dan membersihkan alat
makan.
2. BAB / BAK.
Observasi kemampuan klien untuk :
a. Pergi, menggunakan dan membersihkan WC.
b. Membersihakn diri dan merapikan pakaian.
3. Mandi.
Observasi dan tanyakan tentang :
a. Frekwensi, cara mandi, menyikat gigi, cuci rambut,
gunting kuku, cukur (kumis, jenggot dan rambut).
b. Observasi kebersihan tubuh dan bau badan.
4. Berpakaian.
Observasi dan tanyakan tentang :
a. Kemampuan klien dalam mengambil, memilih dan mengenakan
pakaian dan alas kaki.
b. Penampilan dandanan klien.
c. Frekwensi ganti baju klien.
d. Nilai kemampuan yang harus dimiliki klien : mengambil,
memilih dan mengenakan pakaian.
5. Istirahat dan tidur.
Observasi dan tanyakan tentang :
a. Lama dan waktu tidur siang/ tidur malam.
b. Persiapan sebelum tidur seperti menyikat gigi, cuci kaki, berdoa.
c. Kegiatan sesudah tidur seperti merapikan tempat tidur, mandi /
cuci muka dan menyikat gigi.
Created by Danirul 21
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
22/75
6. Penggunaan obat.
Observasi dan tanyakan pada klien dan keluarga tentang :
a. Penggunaan obat : frekwensi, jenis, dosis, waktu dan cara.
b. Reaksi obat.
7. Pemeliharaan kesehatan.
Tanyakan kepada klien dan keluarga tentang :
a. Apa, bagaimana, kapan dan kemana perawatan dan pengobatan
lanjut.
b. Siapa saja sistem pendukung yang dimiliki (keluarga, teman,
institusi dan lembaga pelayanan kesehatan) dan cara penggunaannya.
8. Legiatan di dalam rumah.Tanyakan kemampuan klien dalam :
a. Merencanakan, mengolah, dan menyajikan makanan.
b. Merapikan rumah (kamar tidur, dapur, menyapu, mengepel).
c. Mencuci pakaian sendiri.
d. Mengatur kebutuhan biaya sehari-hari.
9. Kegiatan di luar rumah.
Tanyakan kemampuan klien :
a. Belanja untuk kemampuan sehari-hari.
b. Dalam melakukan perjalanan mandiri dengan jalan kaki,
menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum.
c. Kegiatan lain yang dilakukan klien di luar rumah (bayar listrik /
telepon/ air, ke kantor pos dan bank)
VIII. MEKANISME KOPING.
Berikan tanda V pada kotak yang sesuai dengan keadaaan klien, boleh lebih dari
satu.
a. Tanyakan pada klien dan keluarga dan observasi
mekanisme penyelesaian masalah klien selama ini.
b. Jelaskan sesuai data terkait.
c. Masalah keperawatan sesuai data terkait.
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN.
Berikan tanda V pada kotak yang sesuai dengan keadaan klien, boleh lebih dari
satu.
a. Data ini didapatkan melalu wawancara dengan klien dan keluarga.
b. Masalah keperawatan ditulis sesuai data terkait.
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG.
Created by Danirul 22
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
23/75
a. Data ini didapat melalui wawancara dengan klien dan
keluarga.
b. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
XI. ASPEK MEDIS.
Tuliskan diagnosa medis dan terapi medis (psikofarmaka dan terapi biologis
lainnya) yang diberikan kepada klien
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN.
Buat daftar masalah keperawatan, tuliskan data subjektif dan data objektif dari
setiap masalah keperawatan tersebut sesuai dengan data yang didapat pada
pengkajian sebelumnya.
XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN.Buat daftar diagnosis keperawatan dan tentukan diagnosa prioritasnya.
CATATAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI RSJ
Nama : RM No :
DIAGNOSIS TINDAKAN
KEPERAWATAN
EVALUASI
Created by Danirul 23
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
24/75
Lampiran 2.PEDOMAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN JIWA
Petunjuk :
1. Diagnosis keperawatan adalah pernyataan tunggal problem keperawatan.
2. Untuk merumuskan diagnosis keperawatan maka menggunakan data mayor dan
data minor.
3. Data mayor adalah data yang harus ada untuk merumuskan diagnosa keperawatan
(minimal 1 datum).
4. Data minor adalah data yang boleh ada, boleh tidak ada untuk merumuskan
diagnosis keperawatan.
No Dx keperawatan Deskripsi Data Mayor Data Minor
Created by Danirul 24
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
25/75
1 Perilaku
kekerasan
Kemarahan yang
diekspresikan
secara berlebihan
dan tidak terkendali
baik secara verbal
maupun tindakan
dengan menciderai
orang lain dan atau
merusak
lingkungan
Subyektif :
Mengancam
Mengumpat.
Bicara keras dan
kasar
Obyektif :
Agitasi.
Meninju.
Membanting.
Melempar.
Subyektif :
Mengatakan ada
yang mengejek,
mengancam.
Mendengar
suara yang
menjelekkan.
Merasa orang
lain mengancam
dirinya.
Obyektif :
Menjauh dari
orang lain.
Katatonia.
2 Resiko perilaku
kekerasan
Adanya
kemungkinan
menciderai orang
lain dan merusak
lingkungan akibat
ketidakmampuan
mengendalikan
marah secara
konstruktif
Subyektif :
Mengatakan
pernah melakukan
tindak kekerasan.
Informasi dari
keluarga tindak
kekerasan yang
dilakukan oleh
pasien.
Obyektif :
Ada tanda/ jejas
perilaku kekerasan
pada anggota tubuh.
Subyektif :
Mendengar
suara-suara.
Merasa orang
lain mengancam.
Menganggap
orang lain jahat.
Obyektif :
Tampak tegang
saat bercerita.
Pembicaraan kasar
jika menceritakan
marahnya.
3 Gangguan
persepsi sensori
Gangguan persepsi
dimana individu
merasakan adanya
stimulus melalui
panca indera tanpa
adanya rangsang
nyata.
Subyektif :
Mengatakan
mendengar suara
bisikan / melihat
bayangan.
Obyektif :
Bicara sendiri.
Tertawa sendiri.
Marah tanpa sebab.
Subyektif :
Menyatakan
kesal.
Menyatakan
senang dengan
suara-suara.Obyektif :
Menyendiri.
Melamun.
Created by Danirul 25
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
26/75
4 Isolasi sosial Ketidak mampuan
untuk membina
hubungan yang
intim, hangat,
terbuka dan
interdependen
dengan orang lain.
Subyektif :
Mengatakan
malas berinteraksi.
Mengatakan
orang lain tidak mau
menerima dirinya.
Merasa orang lain
tidak selevel.
Obyektif :
Menyendiri.
Mengurung diri.
Tidak mau
bercakap-cakap
dengan orang lain.
Subyektif :
Curiga dengan
orang lain.
Mendengar
suara suara /melihat
bayangan
Merasa tak
berguna.
Obyektif :
Mematung.
Mondar
mandir tanpa arah.
Tidak
berinisiatif
berhubungan dengan
orang lain.
5 Gangguan
konsep diri :
harga diri
rendah.
Ide, pikiran,
perasaan yang
negatif tentang diri.
Subyektif :
Mengeluh hidup
tak bermakna.
Tidak memiliki
kelebihan apapun.
Merasa jelek.
Obyektif :
Kontak mata
kurang.
Tidak berinisiatif
berinteraksi dengan
orang lain.
Subyektif :
Mengatakan
malas.
Putus asa.
Ingin mati.
Obyektif :
Tampak malas-
malasan.
Produktivitas
menurun.
6 Gangguan
proses pikir :
waham
Gangguan proses
pikir yang ditandai
dengan keyakinan
tentang diri dan
lingkungan yangmenyimpang,
dipertahankan
secara kuat.
Subyektif :
Merasa curiga.
Merasa cemburu.
Merasa
diancam / diguna-
guna.
Merasa sebagai
orang hebat.
Merasa memiliki
kekutan luar biasa.
Merasa sakit/
rusak organ tubuh.
Subyektif :
Merasa orang
lain menjauh.
Merasa tidak
ada yang maumengerti.
Obyektif :
Marah-marah
karena alasan sepele.
Created by Danirul 26
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
27/75
Merasa sudah
mati.
Obyektif : Marah-marah tanpa
sebab.
Banyak kata
(logorhoe).
Menyendiri.
Sikumstansial.
Inkoheren.
Menyendiri.
7 Deifisit
perawatan diri.
Ketidakmampuan
dalam menjagakesehatan diri,
termasuk menjaga
kebersihan diri,
makan minum
sehat, berdandan,
mengatur tidur dan
bekerja serta
toileting.
Subyektif :
Mengatakanmalas mandi.
Tidak tahu cara
makan yang baik.
Tidak tahu cara
dandan yang baik.
Tidak tahu cara
eliminasi yang baik.
Obyektif :
Badan kotor.
Dandanan tidak
rapi.
Makan
berantakan.
BAB/ BAK
sembarang tempat.
Subyektif :
Merasa tidakberguna.
Merasa tak
perlu mengubah
penampilan.
Merasa tak ada
yang peduli.
Obyektif :
Tidak tersedia
alat kebersiahan diri.
Tidak tersedia
alat makan.
Tidak tersedia
alat toileting.
8 Resiko bunuh
diri
Adanya
kemungkinan
melakukan
tindakan
menciderai diri
untuk tujuan
kematian
Subyektif :
Mengatakan
hidupnya tak
berguna lagi.
Ingi mati.
Menyatakan
pernah mencoba
bunuh diri.
Mengancam
bunuh diri.
Subyektif ;
Mengatakan ada
yang menyuruhnya
bunuh diri.
Mengatakan
lebih baik mati saja.
Mengatakan
sudah bosan hidup.
Obyektif :
Perubahan
Created by Danirul 27
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
28/75
Obyektif :
Ekspresi murung.
Tidak bergairah.
Ada bekas
percobaan bunuh
diri.
kebiasaan hidup.
Perubahan
perangai.
9 Kerusakan
komunikasi
verbal
Ketidakmampuan
menyampaikan,
menerima,
mengolah pesan
dan memberikan
umpan balik yang
sesuai terhadap
pesan yang diterima
Subyektif :
Merasa kesal tak
dimengerti.
Merasa orang lain
tak peduli.Obyektif :
Sirkumstansial.
Tangensial.
Inkoherensia.
Blocking.
Asosiasi longgar.
Neologisme.
Subyektif :
Merasa rendah
diri.
Merasa
bingung.Obyektif :
Kata-kata tak
bisa dimengerti.
Orang lain
merasa tidak bisa
menangkap maksud
klien.
10 Penatalaksanaan
regimen
terapeutik tidak
efektif
Ketidakmampuan
mematuhi program
terapi yang telah
ditentukan baik
kualitas maupun
kwantitasnya
Subyektif :
Mengatakan
tidak ada perubahan.
Mengatakan
bosan minum obat.
Mengatakan
takut keracunan.
Obyektif :
Membuang obat.
Perilaku tidak
berubah.
Waktu
menunggu efek obat
lama.
Subyektif :
Tidak yakin
obat bisa
menyembuhkan.
Mempercayai
pengobatan
alternatif.
Obyektif.
Ada obat yang
seharusnya diminum.
Kemajuan
kondisi klien kurang
Created by Danirul 28
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
29/75
Lampiran 3.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
Nama klien : ................................. Ruangan : .......................
No.CM : ................................ DX Medis : ........................
Tgl No.Dx Dx keperawatan Perencanaan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Resiko perilaku
kekerasan
TUM : klien dapat mengontrol
perilaku kekerasan.TUK :1. Klien dapat membina
hubungan salaing percaya
1.Setelah ..... X pertemuan klien menunjukkan
tanda-tanda percaya kepada perawat :
Wajah cerah tersenyum.
Mau berkenalan.
Ada kontak mata.
Bersedia menceritakan perasaannya.
1. Bina hubungan saling percaya
dengan :
Beri salam setiap
berinteraksi.
Perkenalkan nama, namapanggilan perawat dan tujuan berinteraksi.
Tanyakan dan panggil namakesukaan klien.
Tunjukkan sikap empati,
jujur dan menepati janji setiap kaliberinteraksi.
Tanyakan perasaan danmasalah yang didapai klien.
Buat kontrak interaksi yang
jelas.
Dengarkan dengan penuh
perhatian ungkapan perasaan klien.
2. Klien dapat
mengidentifikasi penyebab
perilaku kekerasan yang
2. Setelah .... X pertemuan klien menceritakan
penyebab perilaku kekerasan yang
dilakukannya :
2. Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya :
Motivasi klien untuk
Created by Danirul 29
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
30/75
dilakukannya. Menceritakan penyebab perasaan
jengkel/ kesal baik dari diri sendiri
maupun lingkungannya.
menceritakan penyebab rasa kesal atau
jengkelnya.
Dengarkan tanpa menyela ataumemberi penilaian setiap ungkapan perasaan
klien.
3. klien dapat
mengidentifikasi tanda-
tanda perilaku kekerasan
3. Setelah ... X pertemuan klien
menceritakan tanda-tanda saat terjadi
perilaku kekerasan. Tanda-tanda fisik : mata
merah, tangan mengepal, ekspresi
tegang dll.
Tanda emosional : perasaan
marah, jengkel, bicara kasar.
Tanda sosial: bermusuhan
yang dialami saat terjadi perilakukekerasan.
3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda
perilaku kekerasan yang dialaminya.
Motivasi klien menceritakan kondisifisik (tanda-tanda fisik) saat perilaku kekerasanterjadi.
Motivasi klien untuk menceritakan
kondisi emosinya (tanda-tanda emosional) saat
terjadi perilaku kekerasan.
Motivasi klien menceritakan kondisi
hubungan dengan orang lain (tanda-tandasosial) saat terjaadi perilaku kekerasan.
4. Klien dapat
mengidentifikasi jenisperilaku kekerasan yang
pernah dilakukannya.
4. Setelah ... X
pertemuan klien menjelaskan :
Jenis-jenis
ekspresi kemarahan yang selama ini
telah dilakukannya.
Perasaanya saat
melakukan perilaku kekerasan.
Efektivitas cara
yang dipakai dalam menyelesaikanmasalah.
4. Diskusikan dengan pasien
perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini :
Motivasi klien untuk menceritakan
jenis-jenis perilaku kekerasan yang selama ini
dilakukannya.
Motivasi klien untuk menceritakan
perasaanya setelah tindak kekerasan tsb terjadi.
Diskusikan apakah dengan tindak
kekerasan yang dilakukannya masalah yangdialami teratasi.
5. Kliendapat mengidentifikasi
5. Setelah ... Xpertemuan klien menjelaskan akibat tindak
5. Diskusikan dengan klienakibat negatif (kerugian) cara yang dilakukannya
Created by Danirul 30
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
31/75
akibat perilaku kekerasan. kekerasan yang dilakukannya
Diri sendiri : luka, dijauhi
teman , dll.
Orang lain/ keluarga : luka
tersingung, ketakutan dll.
Lingkungan : barang / benda
rusak, dll.
pada :
Diri sendiri.
Orang lain /keluarga.
Lingkungan.
6. Klien
dapat mengidentifikasi carakonstruktif dalam
mengungkapkan kemarahan.
6. Setelah ... X
pertemuan klien dapat :
Menjelaskan cara-cara sehat
mengungkapkan marah.
6. Diskusikan dengan klien :
Apakah klien mau mempelajari cara
baru mengungkapkan marah yang sehat.
Jelaskan beberapa alternatif pilihan
untuk mengungkapkan marah selain perilakukekerasan yang diketahui pasien.
Jelaskan cara-cara yang sehat untuk
mengungkapkan marah :
Cara fisik : napas dalam,
pukul bantal atau kasur, olah raga.
Verbal : mengungkapakan
bahwa dirinya sedang kesal dengan orang
lain.
Sosial : latihan asertifdengan orang lain.
Spiritual : sembahyang/ doa,
zikir, meditasi, dsb sesuai dengan keyakinan
agamanya masing-masing.
7. klien
dapat mendemonstrasikancara mengontrol perilaku
kekerasan.
7. Setelah ... X
pertemuan klien memperagakan caramengontrol perilaku kekerasan :
Fisik : tarik napas dalam,
pukul kasur / bantal.
Verbal : mengungkapkan
perasaan kesal/ jengkel pada orang laintanpa menyakiti.
7.1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan
anjurkan memilih cara yang mungkin untukmengungkapkan kemarahan.
7.2. Latih klien memperagakan cara yang dipilih.
Peragakan cara melaksanakan cara yangdipilih.
Jelaskan manfaat cara tersebut.
Anjurkan klien menirukan cara yang sudah
Created by Danirul 31
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
32/75
Spiritual : zikir/ doa, meditasi
sesuai agamanya.
dilakukan.
Beri penguatan pada klien, perbaiki cara yang
masih belum sempurna.7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah
dilatih saat marah / jengkel
8. klien mendapat dukungan
keluarga untuk mengontrol
perilaku kekerasan.
8. Setelah ... X
pertemuan keluarga akan :
Menjelaskan cara merawat
klien dengan perilaku kekerasan.
Mengungkapkan rasa puas
dalam merawat klien.
8.1. Diskusikan pentingnya peran keluarga sebagai
pendukung untuk mengatasi perilaku kekerasan.
8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantuklien mengatasi perilaku kekerasan.
8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara
merawat klien perilaku kekerasan yang dapat
dilaksanakan oleh keluarga.8.4. Peragakan cara merawat klien ( menangani
perilaku kekerasan).
8.5. Beri kesempatan pada keluarga ntuk
memperagakan ulang.8.6. Beri pujian pada keluarga setelah peragaan.
8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba
cara yang dilatih.
Created by Danirul 32
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
33/75
9. Klien
menggunakan obat sesuai
dengan program yang telah
ditetapkan.
9.1.Setelah .. X pertemuan klien menjelaskan :
Manfaat obat.
Kerugian tidak minum obat.
Nama obat.
Bentuk dan warna obat.
Dosis yang diberikankepadanya.
Waktu pemakaian.
Cara pemakaian.
Efek yang dirasakan.
9.2. Setelah ... X pertemuan klien
menggunakan obat sesuai program.
9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara
teratur dan kerugian bila tak menggunakan obat.
9.2. Jelaskan kepada klien :
Jenis obat (nama, warna dan bentuk obat).
Dosis yang tepat untuk klien.
Waktu pemakaian.
Cara pemakaian.
Efek yang dirasakan klien.
9.3. Anjurkan klien untuk :
Minta dan menggunakan obat tepat waktu.
Lapor pada perawat/ dokter jika merasakan
efek yang tidak biasa. Beri pujian terhadap kedisplinan pasien
minum obat.
Created by Danirul 33
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
34/75
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI.
Nama klien : ................................. Ruangan : .......................
No.CM : ................................ DX Medis : ........................
Tgl No.Dx Dx keperawatan Perencanaan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Gangguan sensori
persepsi : halusinasi(dengar/lihat/penghidu/Raba /kecap).
TUM : klien dapat mengontrol
halusinasi yang dialaminya.TUK :1. Klien dapat membina
hubungan salaing percaya
1.Setelah ..... X pertemuan klien menunjukkan
tanda-tanda percaya kepada perawat :
Ekspresi wajah bersahabat.
Menunjukkan rasa senang.
Ada kontak mata.
Mau berjabat tangan.
Mau menyebutkan nama.
Mau menjawab salam.
Mau duduk berdampingan dengan
perawat.
Bersedia mengungkapkan masalah
yang dihadapi.
1.Bina hubungan saling percaya dengan
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
Sapa klien dengan ramah baik
verbal maupun non verbal.
Perkenalkan nama, namapanggilan perawat dan tujuan berinteraksi.
Tanyakan nama lengkap dan
nama panggilan yang disukai klien.
Buat kontrak yang jelas.
Tunjukkan sikap jujur danmenepati janji setiap kali berinteraksi.
Tunjukkan sikap empati danmenerima apa adanya.
Tanyakan perasaan dan
masalah yang dihadapai klien.
Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan klien.2. Klien dapat mengenal
halusinasinya.
2. Setelah .... X interaksi klien menyebutkan :
Isi.
Waktu.
2.1. Adakan kontak sering dan singkat secara
bertahap.
2.2. Observasi tingkah laku klien terkait dengan
Created by Danirul 34
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
35/75
Frekwensi.
Situasi dan kondisi yang menimbulkan
halusinasi.
halusinasinya (*dengar/ lihat/ penghidu/ raba /
kecap), jika menemukan klien yang sedang
halusinasi :
Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu
(halusinasi dengar/ lihat/raba /kecap
/penghidu).
Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang
sedang dialaminya.
Katakan bahwa perawat percaya klien
mengalami hal tersebut, namun perawat sendiri
tidak mengalaminya (dengan nada bersahabat
dan tidak menghakimi). Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami
hal yang sama.
Katakan bahwa perawat akan membantu klien.
Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi
tentang adanya pengalaman halusinasi, diskusikandengan klien
Isi waktu dan frekwensi terjadinya halusinasi(pagi, siang, malam atau sering dan kadang-
kadang).
Situasi dan kondisi yang menimbulkan dantidak menimbulkan halusinasi.
2. Setelah ... X interaksi klien menyatakan
perasaan dan responya saat mengalami
halusinasi.
Marah; takut; sedih; jengkel;
senang; cemas.
Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika
terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk
mengungkapkannya.
Diskusikan dengan klien apa yang dilakukanuntuk mengatasi perasaan tersebut.
Diskusikan tentang dampak yang akan dialami
jika pasien menikmati halusinasinya3. Klien dapat mengontrol
halusinasinya.
Setelah ... X interaksi klien menyebutkan
tindakan yang biasanya dilakukan untukmengendalikan halusinasinya.
Setelah ... X interaksi klien menyebutkan cara
3.1.Identifikasi bersama klien cara atau tindakan jika
terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukan diridll).
3.2.Diskusikan cara yang digunakan klien :Created by Danirul 35
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
36/75
baru mengontrol halusinasinya.
Setelah ... X interaksi klien dapat memilih dan
memperagakan cara mengatasi
halusinasi.Setelah ...X interaksi klien melaksanakan cara
yang sudah dipilih untuk mengendalikan
halusinasinya.
Setelah ... X pertemuan klien mengikuti terapiaktivitas kelompok.
Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.
Jika cara yang digunakan maladaftif,
diskusikan kerugian cara tersebut.
3.3.Diskusikan cara baru untuk memutus / mengontrol
timbulnya halusinasi.
Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak
nyata ( saya tidak mau dengar/lihat/ penghidu
/ raba/ kecap pada saat terjadi halusinasi).
Menemui orang lain (perawat / teman /
anggota keluarga) untuk menceritakanmasalah halusinasinya.
Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatansehari-hari yang sudah disusun.
Meminta keluarga / teman / perawat menyapa
jika sedang berhalusinasi.3.4.Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan
dan latih untuk mencobanya.
3.5.Beri kesempatan untuk melakukan cara yang
dipilih dan dilatih.3.6.Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih,
jika berhasil beri pujian.
3.7.Anjurkan klien untuk mengikuti terapi aktivitas
kelompok : orientasi realitas, stimulasi persepsi
Created by Danirul 36
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
37/75
4. Klien dapat dukungan dari
keluarga dalam mengontrol
halusinasinya
Setelah ... X pertemuan keluarga mengatakan
setuju untuk mengikuti pertemuan
dengan perawat.
Setelah .... X interaksi keluarga menyebutkanpengertian, tanda dan gejala, proses
terjadinya halusinasi dan tindakan untuk
mengendalikan halusinasi
4.1. Buat kontrak dengan keluarga
untuk pertemuan (waktu, tempat dan topik).
4.2. Diskusikan dengan keluarga
(pada saat pertemuan keluarga / kunjunganrumah) :
Pengertian halusinasi.
Tanda dan gejala halusinasi.
Proses terjadinya halusinasi.
Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga
untuk memutus halusinasi.
Obat-obatan halusinasi.
Cara merawat anggota keluarga denganhalusinasi di rumah (beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri, makan bersamaan, bepergian
bersama, memantau obat-obatan dan carapemberiannya untuk mengatasi halusinasi).
Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit
dan bagaimana cara mencari bantuan jikahalusinasi tidak dapat diatasi di rumah.
5. Klien dapat memanfaatkan
obat dengan baik.
5.1. Setelah ... X interaksi
klien dapat menyebutkan :
Manfaat minum obat.
Kerugian tidak minum obat.
Nama, warna, dosis, cara, efek terapi
dan efek samping obat.5.2. Setelah ... X interaksi
klien mendemonstrasikan penggunaan obat
dengan benar.
5.3. Setelah ... X interaksiklien menyebutkan akibat berhenti minum
obat tanpa konsultasi dengan dokter.
Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian
tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek
terapi dan efek samping penggunaan obat.Pantau klien saat penggunaan obat.
Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan
benar.
Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpakonsultasi dengan dokter.
Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter /
perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Created by Danirul 37
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
38/75
Keterangan :
Halusinasi dengar : bicara dan tertawa tanpa stimulus, memandang ke kanan / ke kiri / ke depan seolah-olah ada teman bicara.
Halusinasi lihat : menyatakan melihat sesuatu, terlihat ketakutan secara tiba-tiba.
Halusinasi penghidu : menyatakan mencium sesuatu, terlihat mengendus.
Halusinasi raba : menyatakan merasa sesuatu berjalan di kulitnya, menggosok-gosok kaki / tangan / wajah dll.
Halusinasi kecap : mengatakan terasa sesuatu dilidahnya, sering mengulum lidah, memuntahkan makanan / minuman dengan tiba-tiba, sering berludah dll.
Created by Danirul 38
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
39/75
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI.
Nama klien : ................................. Ruangan : .......................
No.CM : ................................ DX Medis : ........................
Tgl
No.Dx Dx keperawatan PerencanaanTujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Isolasi sosial TUM : klien dapat berinteraksi
dengan orang lain.
TUK :
1. Klien dapat membinahubungan saling percaya
1. Setelah ..... X pertemuan klienmenunjukkan tanda-tanda percaya
kepada perawat :
Wajah cerah tersenyum.
Mau berkenalan.
Ada kontak mata.
Bersedia menceritakan perasaan.
Bersedia mengungkapkan
masalah yang dihadapinya.
1.Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsipkomunikasi terapeutik
Beri salam setiap berinteraksi.
Perkenalkan nama, nama panggilan
perawat dan tujuan berinteraksi.
Tanyakan nama lengkap dan nama
panggilan yang disukai klien.
Buat kontrak yang jelas.
Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
setiap kali berinteraksi.
Tunjukkan sikap empati dan menerima
apa adanya.
Tanyakan perasaan dan masalah yang
dihadapai klien.
Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien.
2. Klien mampu menyebutkan 2. Setelah .... X interaksi klien dapat 2.1. Tanyakan pada klien tentang :
Created by Danirul 39
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
40/75
penyebab menarik diri. menyebutkan minimal satu penyebab
menarik diri dari :
Diri sendiri.
Orang lain.
Lingkungan.
Orang yang tinggal serumah / teman sekamar klien.
Orang yang paling dekat dengan klien di rumah / di ruang
perawatan.
Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut.
Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah / di ruang
perawatan.
Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang
terebut.
Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang
lain.
2.2. Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak
mau bergaul dengan orang lain.2.3. Beri pujian terhadap kemampuan pasien mengungkapkan
perasaanya.
3. Klien mampu menyebutkan
keuntungan berhubungansosial dan kerugian menarik
diri.
3. Setelah ... X interaksi klien dapat
menyebutkan keuntunganberhubungan sosial, misalnya :
Banyak teman & tidak kesepian.
Bisa diskusi dan saling
menolong.
Dan kerugian menarik diri, misalnya :
Sendiri & kesepian.
Tidak bisa disukai.
Tanyakan pada klien tentang :
Manfaat hubungan sosial.
Kerugian menarik diri.Diskusikan dengan klien tentang manfaat berhubungan sosial
dan kerugian menarik diri.
Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaanya.
Created by Danirul 40
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
41/75
4. Klien dapat melaksanakan
hubungan sosial secara
bertahap.
4. Setelah ... X interaksi klien dapat
melaksanakan hubungan sosial
secara bertahap dengan :
Perawat.
Perawat lain.
Klien lain.
Kelompok.
4.1.Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial.
4.2.Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan /
berkomunikasi dengan :
Perawat lain.
Klien lain.
Kelompok.
4.3.Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi.
4.4.Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untukmeningkatkan kemampuan klien bersosialisasi.
4.5.Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan.
5. Klien mampu menjelaskanperasaannya setelah
berhubungan sosial.
5.Setelah ...X interaksi klien dapat
menjelaskan perasaanya setelah
berhubungan sosial dengan :
Orang lain.
Kelompok.
Diskusikan dengan klien tentang perasaanya setelahberhubungan sosial dengan :
Orang lain.
Kelompok.
Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaanya
6.Klien mendapat dukungan
keluarga dalam memperluas
hubungan sosial.
6.1. Setelah ... X pertemuan keluarga
dapat menjelaskan tentang :
Pengertian menarik diri.
Tanda dan gejala menarik diri.
Penyebab dan akibat menarik
diri.
Cara merawat pasien menarik
diri.
6.2. Setelah ... X pertemuan keluarga
dapat mempraktikan cara merawat
klien menarik diri.
6.1.Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai
pendukung untuk mengatasi perilaku menarik diri.
6.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien
mengatasi perilaku menarik diri.6.3.Jelaskan pada keluarga tentang :
Pengertian menarik diri.
Tanda dan gejala menrik diri.
Penyebab dan akibat menrik diri.
Cara merawat pasien menarik diri.
6.4.Latih keluarga cara merawat klien menarik diri.
6.5.Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yangdilatihkan.
6.6.Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk
bersosialisasi.
Created by Danirul 41
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
42/75
6.7.Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat
klien di rumah sakit.
7. Klien dapat memanfaatkan
obat dengan baik.
7.1. Setelah ...X interaksi klien
menyebutkan :
Manfaat minum obat.
Kerugian tidak minum obat.
Nama, warna, dosis, efek terafi
dan efek samping obat.
7.2. Setelah ...X interaksi klienmendemonstrasikan penggunaan
obat dengan benar.
7.3. Setelah ...X interaksi klienmenyebutkan akibat berhentiminum obat tanpa konsultasi
dokter.
7.1.Diskusikan dengan klien manfaat dan kerugian tidak minum
obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping
penggunaan obat.
7.2.Pantau klien saat penggunaan obat.
7.3.Beri pujian jika klien mengunakan obat dengan benar
7.4.Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
dengan dokter.7.5.Anjurkan klien untuk konsultasi ke dokter / perawat jika
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGUAN PROSES PIKIR : WAHAM.
Nama klien : ................................. Ruangan : .......................
No.CM : ................................ DX Medis : ........................
Tg
l
No.Dx Dx keperawatan Perencanaan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Gangguan proses
pikir : waham......
TUM : klien dapat mengontrol
wahamnya.Created by Danirul 42
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
43/75
TUK :
1. Klien dapat membina
hubungan saling percaya
dengan perawat.
1. Setelah ..... X pertemuan klien
menunjukkan tanda-tanda percaya
kepada perawat :
Mau menerima kehadiran
perawat di sampingnya.
Mengatakan mau menerima
bantuan perawat.
Tidak menunjukkan tanda-tanda
curiga.
Mengijinkan perawat duduk di
sampingnya.
1.Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik
Beri salam terapeutik.
Perkenalkan diri, tanyakan nama lengkapdan nama panggilan yang disukai klien.
Jelaskan tujuan interaksi.
Yakinkan klien dalam keadaan aman dan
perawat siap menolong dan mendampinginya.
Yakinkan bahwa kerahasiaan klien akan
tetap terjaga
Tunjukkan sikap terbuka dan jujur Perhatikan kebutuhan dasar klien dan
beri bantuan untuk memenuhinya.
2. Klien dapat mengidentifikasi
perasaan yang muncul secara
berulang dalam pikirannya.
2. Setelah .... X interaksi klien dapat
menceritakan ide-ide dan perasaan
yang muncul secara berulang dalam
pikirannya.
2. Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan dan
pikirannya.
Diskusikan dengan klien pengalaman yang dialami selama
ini, termasuk hubungan dengan orang yang berarti,
lingkungan kerja, sekolah, dll.
Dengarkan pernyataan klien dengan empati tanpamendukung / menentang pernyataan wahamnya.
Katakan perawat dapat memahami apa yang diceritakan
klien.
3. Klien dapat mengidentifikasi
stresor / pencetus wahamnya
(triggers factor).
3. Setelah ... X interaksi klien dapat :
Menyebutkan kejadian-kejadiansesuai urutan waktu serta
harapan / kebutuhan dasar yang
tidak terpenuhi seperti : harga
diri, rasa aman dsb.
Menyebutkan hubungan antara
kejadian traumatis / kebutuhan takterpenuhi dengan timbulnya
3. Bantu klien untuk mengidentifikasi kebutuhan yang tidak
terpenuhi serta kejadian yang menjadi faktor pencetus
wahamnya :
Diskusikan dengan klien kejadian-kejadian traumatik
yang menimbulkan rasa takut, ansietas maupun perasaan
tidak dihargai.
Diskusikan kebutuhan / harapan yang belum terpenuhi.
Diskusikan dengan klien cara-cara mengatasi kebutuhanyang tidak terpenuhi tersebut dan kejadian traumatis.
Created by Danirul 43
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
44/75
waham Tanyakan pada klien apakah ada halusinasi yang
meningkatkan pikiran / perasaan yang terkait wahamnya.
Diskusikan dengan klien hubungan antara kejadian-
kejadian tersebut dengan munculnya waham
4. Klien dapat mengidentifikasi
wahamnya.
4. Setelah ... X interaksi klien dapat
menyebutkan perbedaan pengalaman
nyata dengan pengalaman wahamnya.
4. Bantu klien mengidentifikasi keyakinan yang salah tentang
situasi yang nyata (bila klien sudah siap).
Diskusikan dengan klien pengalaman wahamnya tanpaberargumentasi.
Katakan pada klien akan keraguan perawat terhadap
pernyataan klien.
Diskusikan dengan klien respon perasaan terhadap
wahamnya.
Diskusikan frekwensi, intensitas dan durasi terjadinya
waham.
Bantu klien membedakan situasi nyata dan situasi yang
dipersepsikan salah oleh klien.
5. Klien dapat mengidentifikasi
konsekwensi dari wahamnya.
5. Setelah ...X interaksi klien dapat
menjelaskan gangguan fungsi hidupsehari-hari yang diakibatkan ide-ide /
pikirannya yang tidak sesuai
kenyataan seperti :
Hubungan dengan keluarga.
Hubungan dengan orang lain.
Aktivitas sehari-hari.
Pekerjaan.
Sekolah.
Prestasi, dsb.
5.1. Diskusikan dengan klien pengalaman-pengalaman yang
tidak menguntungkan sebagai akibat dari wahamnya seperti :
Hambatan dalam berinteraksi dengan keluarga.
Hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Perubahan dalam prestasi kerja / sekolah.
5.2. Ajak klien melihat bahwa waham tersebut adalah masalah
yang membutuhkan bantuan dari orang lain5.3. Diskusikan dengan klien orang / tempat ia minta bantuan
apabila wahamnya timbul / sulit dikendalikan.
Created by Danirul 44
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
45/75
6.Klien dapat melakukan teknik
distraksi sebagai cara
menghentikan pikiran yang
terpusat pada wahamnya.
6. Setelah ... X interaksi klien
melakukan aktivitas yang konstruktif
sesuai dengan minatnya yang dapat
mengalihkan fokus klien dariwahamnya.
6.1.Diskusikan hobi / aktivitas yang disukainya.
6.2.Anjurkan klien memilih dan melakukan aktivitas yang
membutuhkan perhatian dan keterampilan fisik.
6.3.Ikut sertakan klien dalam aktivitas fisik yang membutuhkanperhatian sebagai pengisi waktu luang.
6.4.Libatkan klien dalam TAK orientasi realitas..
6.5.Bicara dengan klien tentang topik-topik yang nyata.
6.6.Anjurkan klien untuk bertanggung jawab secara personaldalam mempertahankan / meningkatkan kesehatan dan
pemulihannya.
6.7.Beri penghargaan bagi setiap upaya klien yang positif.
7. Klien mendapat dukungan
keluarga.
8. Klien dapat memanfaatkanobat dengan baik.
7.1. Setelah ...X interaksi keluarga dapat
menjelaskan tentang:
Pengertian waham.
Tanda dan gejala waham.
Penyebab dan akibat waham.
Cara merawat klien waham.
7.2. Setelah ...X interaksi keluarga dapat
mempraktekan cara merawat klien
waham.
8.1. Setelah ... X interaksi klien
menyebutkan :
Manfaat minum obat.
Kerugian tidak minum obat.
Nama, warna, dosis, efek terapi
dan efek samping obat.
7.1.Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai
pendukung untuk mengatasi waham klien.
7.2.Diskusikan potensi keluarga untuk membantu mengatasi
waham.7.3.Jelaskan pada keluarga tentang :
Pengertian waham.
Tanda dan gejala waham.
Penyebab dan akibat waham.
Cara merawat klien waham.
7.4.Latih keluarga cara merawat klien waham.7.5.Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang
dilatihkan.
7.6. Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat
klien di RS.
8.1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian
tidak minum obat, nama obat, warna, dosis, cara, efek
terapi dan efek samping obat.8.2. Pantau klien saat penggunaan obat, beri pujian jika klien
menggunakan obat dengan benar.
8.3. Diskusikan akibat berhenti minum obat tan[a konsultasi
dengan dokter. Anjurkan klien untuk berkonsultasi dengan
Created by Danirul 45
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
46/75
8.2. Setelah ... X interaksi klien
mendemonstrasikan penggunaan
obat dengan benar.
8.3. Setelah ... X interaksi klienmenyebutkan akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi
dengan dokter.
dokter / perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HDR
Nama klien : ................................. Ruangan : .......................
No.CM : ................................ DX Medis : ........................
Created by Danirul 46
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
47/75
Tgl No.Dx Dx keperawatan Perencanaan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Ggn konsep diri : HDR TUM : klien memiliki
konsep diri yang positif.
TUK :1. Klien dapat membina
hubungan saling percaya
dengan perawat.
1. Dalam ..... X interaksi klien menunjukkan
ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan
rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat
tangan, mau menyebutkan nama, maumenjawab salam, klien mau duduk
berdampingan dengan perawat, mau
mengutarakan masalah yang dihadapinya.
1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan
prinsip komunikasi terapeutik
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
verbal.
Perkenalkan diri dengan sopan.
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang
disukai klien. Jelaskan tujuan pertemuan.
Jujur dan menepati janji.
Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa
adanya.
Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
2. Klien dapat
mengidentifikasi aspekpositif dan kemampuan
yang dimiliki.
2. Setelah.... X interaksi klien menyebutkan :
Aspek positif dan kemampuan yangdimiliki klien.
Aspek positif keluarga.
Aspek positif lingkungan klien.
2.1. Diskusikan dengan klien tentang :
Aspek positif yang dimiliki klien, keluarga,lingkungan.
Kemampuan yang dimiliki klien.
2.2. Bersama klien buat daftar tentang :
Aspek positif klien, keluarga, lingkungan.
Kemampuan yang dimiliki klien.
2.3. Beri pujian yang realistis, hindarkan penilaian yangnegatif.
3. Klien dapat menilai
kemampuan yang
dimiliki untukdilaksanakan.
3. Setelah... X interaksi klien menyebutkan
kemampuan yang dapat dilaksanakan.
3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat
dilaksanakan.
3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkanpelaksanaannya.
4. Klien dapat 4. Setelah ... X interaksi klien membuat 4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat
Created by Danirul 47
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
48/75
merencanakan kegiatan
sesuai dengan
kemampuan yang
dimiliki
rencana kegiatan harian. dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien :
Kegiatan mandiri.
Kegiatan dengan bantuan.
4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien.
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapatdilakukan klien
5. Klien dapat
melaksanakan kegiatan
sesuai rencana yangdibuat.
5. Setel
ah... X interaksi klien melaksanakan
kegiatan sesuai jadwal yang dibuat.
5.1. Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang
telah direncanakan.
5.2. Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien.5.3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien.
5.4. Diskusikan kemungkinan pelaksanaannya setelahpulang.
6. Klien dapat
memanfaatkan sistem
pendukung yang ada.
6. Setelah... X interaksi klien memanfaatkan
sistem pendukung yang ada dikeluarga.
6.1. Beri pendidikan
kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
dengan harga diri rendah.
6.2. Bantu keluargamemberikan dukungan selama klien dirawat.
6.3. Bantu keluarga
menyiapkan lingkungan di rumah
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI.
Nama klien : ................................. Ruangan : .......................
Created by Danirul 48
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
49/75
No.CM : ................................ DX Medis : ........................
Tgl No.Dx Dx keperawatan Perencanaan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Defisit perawatan diri. TUM : klien dapat mandiridalam perawatan dirinya.
TUK :
1. Klien dapat membinahubungan saling percaya
dengan perawat.
1. Dalam ..... X pertemuan klien menunjukkantanda-tanda percaya kepada perawat :
Wajah cerah, tersenyum.
Mau berkenalan. Ada kontak mata.
Menerima kehadiran perawat.
Bersedia menceritakan perasaannya.
1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakanprinsip komunikasi terapeutik
Beri salam setiap berinteraksi.
Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dantujuan perawat berkenalan.
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yangdisukai klien.
Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kaliberinteraksi.
Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapai
klien.
Buat kontrak interaksi yang jelas.
Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati.
Penuhi kebutuhan dasar klien.
2. Klien mengetahuipentingnya perawatan
diri.
2. Dalam .... X interaksi klien menyebutkan
Penyebab tidak merawat diri.
Manfaat menjaga perawatan diri.
Tanda-tanda bersih dan rapi.
Gangguan yang dialami jika
perawatan diri tidak diperhatikan.
2. Diskusikan dengan klien :
Penyebab klien tidak merawat diri.
Manfaat menjaga perawatan diri untuk keadaan fisik,
mental dan sosial.
Tanda-tanda perawatan diri yang baik.
Penyakit atau gangguan kesehatan yang bisa dialami
oleh klien bila perawatan diri tidak adekuat.
3. Klien mengetahui cara-
cara melakukan
perawatan diri.
Dalam... X interaksi klien menyebutkan
frekwensi menjaga perawatan diri.
Frekwensi mandi.
Diskusikan frekwensi menjaga kebersihan diri selama
ini :
Mandi.
Created by Danirul 49
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
50/75
Frekwensi gosok gigi.
Frekwensi keramas.
Frekwensi ganti pakaian.
Frekwensi berhias.
Frekwensi gunting kuku.
Dalam ... X interaksi klien menjelaskancara menjaga perawatan diri.
Cara mandi.
Cara gosok gigi.
Cara keramas.
Cara ganti pakaian.
Cara berhias.
Cara gunting kuku
Gosok gigi.
Keramas.
Ganti pakaian.
Berhias.
Gunting kuku.
3.2. Diskuikan cara praktik perawatan diri yang benar.
Mandi.
Gosok gigi.
Keramas.
Ganti pakaian.
Berhias.
Gunting kuku.3.3.Berikan pujian untuk setiap respon klien yang positif
4. Klien dapat melakukan
perawatan diri dengan
bantuan perawat.
4. Dalam... X interaksi klien mempraktikan
perawatan diri dengan bantuan perawat.
Mandi.
Gosok gigi.
Keramas.
Ganti pakaian.
Berhias.
Gunting kuku.
4.1. Bantu klien saat perawatan diri :
Mandi.
Gosok gigi.
Keramas.
Ganti pakaian.
Berhias.
Gunting kuku
4.2. Beri pujian setelah klien selesai melaksanakan
perawatan diri.
Created by Danirul 50
-
7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc
51/75
5.
Klien dapat melaksanakan
perawatan diri secara
mandiri.
5. Dalam ... X interaksi klien melaksanakan
praktik perawatan diri secara mandiri.
Mandi 2 x sehari.
Gosok gigi sehabis makan.
Keramas 2 x seminggu.
Ganti pakaian 1 x sehari.
Berhias sehabis mandi.
Gunting kuku setelah mulai panjang.
Pantau klien dalam melaksanakan perawatan diri :
Mandi.
Gosok gigi.
Keramas.
Ganti pakaian.
Berhias.
Gunting kuku.Beri pujian saat klien melaksanakan perawatan diri secara
mandiri.
6. Klien mendapat
dukungan keluarga
untuk meningkatkanperawatan diri.
Dalam ... X interaksi keluarga menjelaskan
cara-cara membantu klien dalam memenuhi
kebutuhan perawatan dirinyaDalam ... X interaksi keluarga menyiapkan
sarana perawatan diri klien : sabun mandi,
pasta gigi, sikat gigi, shampoo, handuk,
pakaian bersih, sandal dan alat berhias.Keluarga mempraktikan perawatan diri
pada klien.
6.1. Diskusikan dengan keluarga :
Penyebab klien tidak melaksanakan perawatan diri.
Tindakan yang telah dilakukan klien selama di RSdalam menjaga perawatan diri dan kemajuan yangtelah dialami klien.
6.2. Diskusikan dengan
keluarga tentang :
Sarana yang diperlukan untuk menjaga perawatandiri klien.
Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana tsb.
6.3. Diskusikan dengan
keluarga hal-hal yang perlu dilakukan dalam perawatan
diri :
Anjurkan pada keluarga untuk mempraktikan
perawatan diri (mandi, gosok gigi, keramas, ganti
baju, berhias dan gunting kuku.
Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi, keram