standar proses keperawatan.doc

Upload: anik-sugiarti

Post on 14-Apr-2018

275 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    1/75

    STANDAR PROSES KEPERAWATAN

    Pada konfrensi Nasional Keperawatan Jiwa II di Yogyakarta telah ditetapkanstandar proses keperawatan yang baru yaitu pendekatan diagnosa keperawatan tunggal.

    Apabila sebelumnya standar perumusan diagnosa keperawatan dalam bentuk gabungan

    problem, etiologi, sign and symptom diubah menjadi pernyataan masalah tunggal. Namun

    demikian petunjuk teknis bagaimana implementasi perumusan diagnosa tersebut belum

    tersedia. Demikian juga belum ada petunjuk teknis atau petunjuk pelaksanaan bagaimana

    standar perumusan diagnosa tunggal tersebut berimplikasi terhadap standar perencanaan

    tindakan keperawatan dan evaluasi.

    Berikut ini diuaraikan bagaimana standar proses keperawatan disesuaikan dengan

    rumusan diagnosis tunggal dimulai dari standar pengkajian, standar rumusan diagnosis

    keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, strategi tindakan keperawatan dalam

    implementasi dan evaluasi proses keperawatan.

    A. STANDAR PENGKAJIAN.

    Pengkajian keperawatan jiwa meliputi hal hal berikut ini :

    1. Identitas demografi pasien.

    2. Faktor predisposisi.

    3. Faktor presipitasi.

    4. Mekanisme koping dan sumber koping.

    5. Perilaku yang terdiri dari pikiran, perasaan dan

    tindakan.

    6. Status mental.

    Sedangkan teknik pengkajian dapat dilakukan dengan cara :1. Wawancara (auto & allo anamnesa)

    2. Observasi.

    3. Pemeriksaan fisik.

    Pendokumentasian pengkajian dilakukan setelah selesai melakukan pengkajian dengan

    pasien dan sistem pendukungnya. Standar format pengkajian dan petunjuk tekhnis

    pengisiannya (lihat pada lampiran 1).

    B. STANDAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN.

    Diagnosis keperawatan ditetapkan melalui tahapan berikut :

    1. Analisa data baik yang ditemukan data subyektif

    maupun data obyektif.

    Created by Danirul 1

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    2/75

    2. tetapkan rumusan diagnosis dalam bentuk

    rumusan diagnosa tunggal.

    Diagnosis keperawatan dirumuskan dalam bentuk rumusan tunggal. Rumusannya

    adalah rumusan problem etiologi dari diagnosa tidak perlu dicantumkan lagi tapi cukup

    dimengerti dan dipahami. Berikut contoh rumusan diagnosis keperawatan jiwa :

    1. Resiko perilaku kekerasan.

    2. Perilaku kekerasan.

    3. Gangguan sensori persepsi : halusinasi.

    4. Isolasi sosial.

    5. Gangguan konsep diri : harga diri rendah.

    6. Defisif perawatan diri.7. Koping keluarga tidak efektif .

    8. Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif.

    9. Gangguan proses pikir : waham.

    10. Ansietas.

    11. Resiko bunuh diri.

    12. Ketidak berdayaan.

    13. Keputusasaan.

    Rumusan diagnosis ditunjang oleh semua data mayor dan satu atau lebih data minor

    (lihat lampiran 2).

    C. STANDAR RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

    Rencana tindakan keperawatan terdiri dari :

    1. Tujuan umum tindakan keperawatan.

    2. Tujuan khusus tindakan keperawatan.

    3. Kriteria Evaluasi.

    4. Daftar Tindakan untuk mencapai tujuan.

    5. Rasional.

    Tujuan umum tindakan keperawatan adalah hasil tindakan berupa kemampuan akhir yang

    hendak dicapai dari serangkaian tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan oleh

    perawat. Tujuan umum dirumuskan dalam bentuk kemampuan. Contoh : pasien mampu

    mengontrol halusinasi yang dialaminya

    Tujuan khusus adalah serangkaian tujuan jangka pendek sampai dengan tujuan jangka

    panjang tercapai. Tujuan ini merupakan tahapan bagian tercapainya tujuan jangka panjang

    (tujuan umum). Tujuan khusus yang terakhir hasilnya sama dengan tercapainya tujuan

    akhir asuhan keperawatan. Rumusan tujuan khusus berupa pernyataan tahapan kemampuan

    pasien mengatasi masalah. Contoh tujuan khusus :

    Created by Danirul 2

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    3/75

    a. Pasien dapat mengetahui halusinasi yang dialaminya.

    b. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik.

    c. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan

    orang lain.

    d. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas

    positif terjadwal.

    e. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan minum obat.

    Kriteria evaluasi adalah perubahan perilaku yang observable untuk setiap pencapaian

    tujuan khusus. Bentuk rumusan adalah tanda dan gejala tercapainya masing-masing tujuan

    khusus. Contoh kriteria evaluasi untuk TUK pasien dapat mengetahuai halusinasi yang

    dialaminya adalah :Pasien mampu menjelaskan isi, waktu, frekwensi dan respon saat haluinasi

    muncul

    Tindakan keperawatan adalah serangkaian tindakan yang harus dilaksanakan oleh

    Perawat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap tujuan khusus dicapai dengan

    satu atau lebih tindakan keperawatan. Tindakan keperawatan dirumuskan dalam bentuk

    kalimat perintah (lihat lampiran 3)

    D. STANDAR TINDAKAN KEPERAWATAN.

    Tindakan keperawatan mengacu pada perencanaan tindakan keperawatan (nursing care

    planning), bertujuan agar pasien memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah

    (diagnosis) yang dialaminya :

    1. Koqnitif.

    a. Mengetahui .

    b. Memahami.

    c. Menyadari.

    2. Afektif.

    a. Mau.

    b. Bersedia.

    3. Psikomotor.

    a. Memperagakan.

    b. Melakukan.

    c. Melaksanakan.

    d. Menirukan.

    Strategi implementasi tindakan keperawatan menggunakan strategi pelaksanaan

    tindakan keperawatan (SP) yang berprinsip bahwa setiap kali berinteraksi dengan pasien

    Created by Danirul 3

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    4/75

    output interaksi haruslah sampai pada kemampuan koping pasien walaupun pertemuan

    tersebut merupakan pertemuan pertama. Oleh karenanya paket tindakan keperawatan

    tidaklah terpaku pada satu tujuan khusus. Pada satu kesempatan interaksi dapat

    mengimplementasikan beberapa tindakan keperawatan untuk mencapai beberapa tujuan

    khusus.

    Apabila pasien mengalami beberapa diagnosa keperawatan maka penerapan tindakan

    keperawatan disusun sesuai prioritas. Diagnosa keperawatan yang aktual, mengancam jiwa

    dan dominan lebih diprioritaskan daripada diagnosa keperawatan yang resiko, tidak atau

    kurang mengancam jiwa, dan tidak mendominasi masalah klien.

    Walaupun implementasi tindakan keperawatan berurutan secara prioritas, namun tidak

    berarti bahwa sebelum masalah utama terselesaikan, masalah lain tidak perlu ditangani.Dalam satu shift perawat dapat menangani satu atau lebih diagnosis keperawatan. Misalnya

    Tn.X mengalami halusinasi dengar, isolasi sosial, dan defisit perawatan diri. Perawat yang

    menangani Tn.X tidak seharusnya hanya menangani halusinasi yang dialami oleh pasien

    tersebut sampai dengan halusinasi tersebut teratasi. Walaupun halusinasinya belum

    teratasi (pasien belum mengenali halusinasi yang dialaminya), isolasi sosial yang dialami

    oleh pasien juga harus mulai ditangani, demikian juga masalah defisit perawatan dirinya.

    Untuk hal ini maka kemampuan perawat dalam mengelola waktu sangat diperlukan.

    Selain tujuan tindakan keperawatan untuk mengubah perilaku pasien, tujuan tindakan

    keperawatan yang lain adalah mengubah perilaku keluarga. Tujuan utamanya adalah agar

    keluarga :

    1. Memahami masalah yang dialami oleh pasien dan keluarga.

    2. Mengetahui cara merawat pasien.

    3. Dapat mempraktekan cara merawat.

    4. Dapat memanfaatkan sumber yang tersedia untuk perawatan pasien.

    Daftar SP lengkap ada pada lampiran 4.

    E. STANDAR EVALUASI.

    Evaluasi asuhan keperawatan adalah penilaian respon pasien sementara atau setelah

    tindakan keperawatan dilaksanakan.

    Dokumentasi evaluasi meliputi : SOAP ;

    S : respon subyektif; respon subyektif sementara atau setelah tindakan

    keperawatan, misalnya : pasien mengatakan bahwa suara yang ia dengar

    membuatnya marah.

    Created by Danirul 4

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    5/75

    O : Respon obyektif; respon obyektif yangditampilkan oleh pasien sementara

    atau setelah implementasi tindakan keperawatan. Misalnya ekspresi wajah

    tegang, kemerahan, nada suara tinggi.

    A : Assessment ; hasil kesimpulan penilaian respon subyektif dan respon

    obyektif yang ditampilkan oleh pasien. Misalnya pasien menyadari

    halusinasi yang dialaminya.

    P : Rencana tindak lanjut, terdiri dari rencana tindak lanjut untuk pasien dan

    tindak lanjut untuk perawat. Tindak lanjut untuk pasien adalah aktivitas

    yang harus dilakukan oleh pasien setelah selesai interaksi dengan perawat.

    Tindak lanjut perawat adalah tindakan lanjutan yang akan dilaksanakan oleh

    perawat untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengatasi

    masalahnya.

    Created by Danirul 5

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    6/75

    Lampiran 1

    FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

    RUANGAN RAWAT ________________ TANGGAL DIRAWAT____________

    I. IDENTITAS KLIEN.

    Inisial :____________ (L/P) Tanggal pengkajian : _______________Umur :____________ RM No : _______________

    Informan :____________

    II. ALASAN MASUK.

    ___________________________________________________________________

    ___________________________________________________________________

    ________________________________________________________________

    III. FAKTOR PREDISPOSISI.

    1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?

    Ya Tidak

    2. Pengobatan sebelumnya : : Berhasil Kurang berhasil

    Tidak berhasil

    3. Adakah mengalami : Pelaku / usia korban / usia

    saksi / usia

    Aniaya fisik

    Aniaya seksual

    Penolakan

    Kekerasan dalam keluarga

    Tindakan kriminal

    Jelaskan no. 1, 2, 3 : _________________________________________

    _________________________________________

    Masalah Keperawatan : ___________________________________________

    4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya Tidak

    Hubungan Keluarga Gejala Riwayat pengobatan/ perawatan

    Created by Danirul 6

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    7/75

    ___________________ ____________ _________________________

    ___________________ ____________ _________________________

    Masalah keperawatan : ____________________________________________

    5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.________________________

    _______________________________________________________________

    Masalah keperawatan : ____________________________________________

    IV. FISIK

    1. TTV : TD : _________ N : ________ S :

    _________ P : __________

    2. Ukur : TB : _________ BB : __________

    3. Keluhan Fisik : Ya Tidak.

    Jelaskan : _________________________________________________

    Masalah keperawatan : ____________________________________________

    V. PSIKOSOSIAL.

    1. Genogram.

    Jelaskan : _______________________________________________

    Masalah Keperawatan : _______________________________________________

    2. Konsep diri

    a. Gambaran diri :

    _______________________________________________b. Identitas diri :

    _______________________________________________

    c. Peran :

    _______________________________________________

    d. Ideal diri :

    _______________________________________________

    e. Harga diri :

    _______________________________________________

    Masalah keperawatan : _______________________________________________

    3. Hubungan sosial.

    a. Orang yang berarti : _________________________________________________

    Created by Danirul 7

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    8/75

    b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : ________________________

    __________________________________________________________________

    c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : _________________________

    __________________________________________________________________

    4. Spiritual.

    a. Nilai dan keyakinan : ________________________________________________

    __________________________________________________________________

    b. Kegiatan ibadah : ________________________________________________

    __________________________________________________________________

    Masalah keperawatan : _______________________________________________

    VI. STATUS MENTAL

    1. Penampilan.

    Tidak rapi. Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak

    tidak sesuai seperti biasanya

    Jelaskan : ____________________________________________________________

    Masalah Keperawatan : _________________________________________________

    2. Pembicaraan.

    Cepat Keras Gagap Inkoheren

    Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai

    pembicaraan

    Jelaskan : ____________________________________________________________

    Masalah Keperawatan : _________________________________________________

    3. Aktivitas motorik.

    Lesu Tegang Gelisah Agitasi

    Tik Grimasen Tremor Kompulsif

    Jelaskan : ____________________________________________________________

    Masalah Keperawatan : _________________________________________________

    4. Alam perasaan.

    Sedih Ketakutan Putus asa

    Khawatir Gembira Berlebihan

    Jelaskan : ____________________________________________________________

    Created by Danirul 8

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    9/75

    Masalah Keperawatan : _________________________________________________

    5. Afek.

    Datar Tumpul Labil Tidak sesuaiJelaskan : ____________________________________________________________

    Masalah Keperawatan : _________________________________________________

    6. Interaksi selama wawancara.

    Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

    Kontak mata kurang Defensif Curiga

    Jelaskan : ____________________________________________________________

    Masalah Keperawatan : _________________________________________________

    7. Persepsi.

    Pendengaran Penglihatan Perabaan

    Pengecapan Penghidu

    Jelaskan : ____________________________________________________________

    Masalah keperawatan : __________________________________________________

    8. Proses pikir.

    Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi

    Flight of idea Blocking Persevarasi

    Jelaskan : ____________________________________________________________

    Masalah Keperawatan : _________________________________________________

    9. Isi pikir.

    Obsesi Fobia Hipokondria

    Depersonalisasi ide yang terkait Pikiran magis.

    Waham :

    Agama Somatik Kebesaran Curiga

    Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

    Jelaskan : ____________________________________________________________

    Masalah keperawatan : _________________________________________________

    10. Tingkat kesadaran.

    Bingung Sedasi Stupor

    Disorientasi :

    Created by Danirul 9

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    10/75

    Waktu Tempat Orang

    Jelaskan : _____________________________________________________________

    Masalah keperawatan : __________________________________________________

    11. Memori.

    Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek

    Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

    Jelaskan : _____________________________________________________________

    Masalah keperawatan : __________________________________________________

    12. Tingkat konsentrasi dan berhitung.

    Mudah beralih Tak mampu konsentrasi Tak mampu berhitung sederhana

    Jelaskan : ____________________________________________________________

    Masalah keperawatan : _________________________________________________

    13. Kemampuan penilaian.

    Gangguan ringan Gangguan bermakna.

    Jelaskan : _____________________________________________________________

    Masalah Keperawatan : __________________________________________________

    14. Daya tilik diri.

    Mengingkari penyakit yang diderita. Menyalahkan hal-hal di luar dirinya

    Jelaskan : _____________________________________________________________

    Masalah Keperawatan : __________________________________________________

    VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG.

    1. Makan.Bantuam minimal Bantuan total

    2. BAB / BAK.

    Bantuan minimal Bantuan total

    3. Mandi.

    Bantuan minimal Bantuan total

    4. Berpakaian / berhias.

    Bantuan minimal Bantuan total

    5. Istirahat dan tidur.

    Tidur siang, lamanya__________ s/d _____________

    Tidur malam, lamanya _________ s/d _____________

    Kegiatan sebelum/ sesudah tidur __________________

    Created by Danirul 10

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    11/75

    6. Penggunaan obat.

    Bantuan minimal Bantuan total

    7. Pemeliharaan kesehatan.

    Perawatan lanjutan Ya Tidak

    Perawatan pendukung Ya Tidak

    8. Kegiatan di dalam rumah.

    Mempersiapkan makanan Ya Tidak

    Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak

    Mencuci pakaian Ya Tidak.

    Pengaturan keuangan Ya Tidak 9. Kegiatan di luar rumah.

    Belanja Ya Tidak

    Transportasi Ya Tidak

    Lain-lain Ya Tidak

    Jelaskan : _____________________________________________________________

    Masalah keperawatan : __________________________________________________

    VIII. MEKANISME KOPING.

    Adaptif Maladaptif

    Bicara dengan orang lain Minum alkohol

    Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih

    Tekhnik relaksasi Bekerja berlebihan.

    Aktivitas konstruktif Menghindar.

    Olahraga Menciderai diri.

    Lainnya Lainnya

    Masalah keperawatan : __________________________________________________

    IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

    Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik.___________________________

    ________________________________________________________________

    Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : _______________________

    _________________________________________________________________

    Masalah dengan pendidikan, spesifik : __________________________________

    _________________________________________________________________

    Masalah dengan pekerjaan, spesifik : ___________________________________

    Created by Danirul 11

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    12/75

    _________________________________________________________________

    Masalah dengan perumahan, Spesifik :__________________________________

    _________________________________________________________________

    Masalah ekonomi, spesifik : __________________________________________

    _________________________________________________________________

    Masalah dengan pelayanan kesehatan : _________________________________

    _________________________________________________________________

    Masalah lainnya, spesifik : ___________________________________________

    _________________________________________________________________

    Masalah keperawatan : __________________________________________________

    X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG.

    Penyakit Jiwa System pendukung

    Faktor presipitasi Penyakit Fisik.

    Koping Obat-obatan.

    Lainnya

    Masalah keperawatan : __________________________________________________

    XI. ASPEK MEDIS.

    Diagnosa medis : _____________________________________________________

    Terafi Medis : _____________________________________________________

    _____________________________________________________

    XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN.

    Data Masalah

    Subyektif .....................................................................................................

    Obyektif ....................................................

    ...................................................

    .....................................................................

    .....................................................................

    .....................................................................

    .....................................................................

    Subyektif ...................................................

    ....................................................

    Obyektif ....................................................

    ....................................................................

    .....................................................................

    Dst ............................................................ .....................................................................

    .....................................................................

    Created by Danirul 12

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    13/75

    XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN

    _______________________________ ______________________________

    _______________________________ ______________________________

    _______________________________ ______________________________

    _______________________________ ______________________________

    PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT

    PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

    Setiap melakukan pengkajian tulis tempat dan tanggal dirawat.

    I. IDENTITAS KLIEN.

    1. Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan

    klien tentang nama perawat dan panggilannya, nama klien dan panggilan yang

    disukainya tujuan dan tempat pertemuan serta topik yang akan dibicarakan.

    2. Umur , informan dan no RM ----- lihat rekam medik.

    3. Untuk mahasiswa identitas klien dilengkapi sesuai dengan kebutuhan.

    II. ALASAN MASUK / KELUHAN UTAMA.

    Tanyakan pada klien dan keluarga :

    1. Apa yang menyebabkan klien / keluarga datang ke RS saat ini (observasi juga

    tanda dan gejala yang ada).

    2. Apa yang sudah dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi masalah ini dan

    bagaimana hasilnya.III. FAKTOR PREDISPOSISI.

    1. Tanyakan pada klien / keluarga apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa

    di masa lalu, bila ya beri tanda V pada kotak ya dan bila tidak beri tanda V

    pada kotak tidak.

    2. Bila pada point 1 jawabannya Ya, maka tanyakan hasil pengobatan sebelumnya,

    apabila dia dapat beradaptasi di masyarakat tanpa gejala-gejala gangguan jiwa

    maka beri tanda V pada kotak berhasil, bila dapat beradaptasi tapi masih ada

    gejala sisa maka beri tanda V pada kotak tidak berhasil.

    3. Tanyakan pada klien apakah ia pernah melakukan dan atau mengalami dan atau

    menyaksikan penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan, kekerasan

    dalam keluarga dan tindakan kriminal, beri tanda V sesuai dengan penjelasan

    Created by Danirul 13

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    14/75

    klien / keluarga. Apakah klien sebagai pelaku dan atau korban, dan atau saksi,

    maka beri tanda V pada kotak pertama dan usia saat kejadian pada kotak

    kedua. Jika klien pernah sebagai pelaku, korban dan saksi (2 atau lebih tulis

    pada penjelasan)

    a. Beri penjelasan secara singkat dan jelaskan tentang kejadian yang

    dialami klien terkait no 1,2,3.

    b. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan analisa data.

    4. Tanyakan pada klien / keluarga apakah ada anggota keluarga lainnya yang

    mengalami gangguan jiwa, jika ada beri tanda V pada kotak Ya dan bila tidak

    beri tanda V pada kotak Tidak. Apabila ada anggota keluarga yang lainnya

    mengalami gangguan jiwa maka tanyakan bagaimana hubungan klien dengananggota keluarga tersebut. Tanyakan apa gejala yang dialami serta riwayat

    pengobatan dan perawatan yang pernah diberikan pada anggota keluarga.

    5. Tanyakan pada klien / keluarga tentang pengalaman yang tidak menyenangkan

    (kegagalan / kehilangan / perpisahan / kematian trauma selama tumbuh

    kembang) yang pernah dialami klien di masa lalu

    IV. FISIK.

    Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan fungsi organ.

    1. Ukur dan observasi TTV klien,

    2. Ukur TB dan BB.

    3. Tanyakan pada klien dan keluarga adakah keluhan fisik yang dirasakan oleh

    klien, bila ada beri tanda V pada kotak Ya dan bila tidak beri tanda V pada

    kotak tidak.

    4. Masalah keperawatan ditulis sesuai data yang ada.

    V. PSIKOSOSIAL.

    1. Genogram.

    a. Buatlah genogram minimal tiga generasi yang dapat menggambarkan

    hubungan klien dengan keluarga. Contoh :

    = Perempuan

    = Laki-laki

    = Cerai / putus hubungan

    = Meninggal

    Created by Danirul 14

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    15/75

    = Yang tinggal serumah.

    = Orang terdekat.

    = Klien.

    b. Jelaskan masalah yang terkait dengan komunikasi, pengambilan

    keputusan, pola asuh, pertumbuhan individu dan keluarga.

    c. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

    2. Konsep Diri.a. Citra tubuh.

    Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang disukai dan

    tidak disukai.

    b. Identitas diri.

    Tanyakan tentang status dan posisi klien sebelum dirawat, kepuasan klien

    terhadap status dan posisinya (sekolah, tempat kerja, kelompok, kepuasan klien

    sebagai laki-laki atau perempuan).

    c. Peran.

    Tanyakan tentang tugas / peran yang diemban dalam keluarga / kelompok /

    masyarakat. Kemampuan klien dalam melaksanakan tugas / peran.

    d. Ideal diri.

    Tanyakan tentang harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas / peran, dan

    harapan klien terhadap lingkungan (keluarga, sekoah, tampat kerja,

    masyarakat).

    e. Harga diri.

    Tanyakan hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan kondisi no 2 a,b,

    c,d dan penilaian / penghargaan orang lain terhadap diri dan kehidupannya.

    f. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data yang ada.

    3. Hubungan sosial (di rumah dan di RS).

    a. Tanyakan pada klien siapa orang yang berarti dalam kehidupannya,

    tempat mengadu, tempat bicara, minta bantuan, sokongan.

    b. Tanyakan pada klien kelompok apa saja yang diikuti dalam

    masyarakat.

    c. Tanyakan pada klien sejauh mana dia terlibat dalam kelompok di

    masyarakat.

    d. Tanyakan apa hambatan dalam berhubungan.

    Created by Danirul 15

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    16/75

    e. Masalah keperawatan ditulis seuai dengan data.

    4. Spiritual.

    a. Tanyakan tentang pandangan dan keyakinan tentang gangguan jiwa sesuai

    dengan norma budaya dan agama yang dianut dan pandangan masyarakat

    setempat tentang ganguan jiwa.

    b. Kegiatan ibadah.

    Tanyakan kegiatan ibadah di rumah secara individu, kelompok dan pendapat

    klien / keluarga tentang ibadah.

    c. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

    VI. STATUS MENTAL.Beri tanda V pada kotak sesuai dengan keadaan klien , boleh lebih dari satu.

    1. Penampilan. (data ini didapat melalui observasi perawat / keluarga)

    a. Penampilan tidak rapi jika dari ujung rambut sampai ujung kaki ada

    yang tidak rapi. Misalnya rambut acak-acakan, kancing baju tidak tepat,

    restleting tidak dikunci, baju terbalik, baju tidak diganti-ganti.

    b. Penggunaan pakaian tidak sesuai , misalnya pakaian dalam dipakai di

    luar.

    c. Cara berpakaian tidak seperti biasanya, jika penggunaan pakaian tidak

    tepat (waktu, tempat, identitas, situasi, kondisi).

    d. Jelaskan hal-hal yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak

    tercantum, seperti penampilan, usia, sikap tubuh, cara jalan yang janggal.

    e. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

    2. Pembicaraan.

    a. Amati pembicaraan yang ditemukan pada klien, apakah cepat, keras,

    gagap membisu, apatis atau lambat.

    b. Bila pembicaraan berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat lain

    yang tak ada kaitannya, beri tanda V pada kotak inkoheren.

    c. Jelaskan hal-hal tidak tercantum.

    d. Masalah keperawatan ditulis sesuai data.

    3. Aktivitas motorik.

    Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat / keluarga.

    a. Lesu, tegang, gelisah, sudah jelas.

    b. Agitasi : gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan.

    c. Tik : gerakan gerakan kecil pada otot yang tak terkontrol.

    d. Grimasen : gerakan otot muka yang berubah-ubah yang involunter.

    Created by Danirul 16

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    17/75

    e. Tremor : jari-jari tangan dan lidah tampak gemetar ketika klien

    merentangkan jari-jari dan lidah.

    f. Kompulsif : kegiatan yang dilakukan berulang- ulang, seperti berulang

    kali mencuci tangan, mencuci muka, mandi, mengeringkan tangan dan

    sebagainya.

    g. Jelaskan aktivitas yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak

    tercantum.

    h. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

    4. Alam perasaan.

    Data ini didapatkan melalui observasi perawat / keluarga.

    a. Sedih, putus asa, gembira berlebihan sudah jelas.b. Ketakutan, objek yang ditakuti sudah jelas.

    c. Khawatir, objek yang ditakuti belum jelas.

    d. Jelaskan kondisi klien yang tidak tercantum.

    e. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

    5. Afek.

    Data ini didadapatkan melalui hasil observasi perawat / keluarga.

    a. Datar : tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang

    menyenangkan atau menyedihkan.

    b. Tumpul : hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat.

    c. Labil : emosi yang cepat berubah-ubah.

    d. Tidak sesuai : emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan

    stimulus yang ada.

    e. Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum

    f. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

    6. Interaksi selama wawancara.

    Data ini didapatkan melalui hasil wawancara dan observasi perawat / keluarga.

    a. Bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersingung, sudah jelas.

    b. Kontak mata kurang : tidak mau menatap lawan bicara.

    c. Defensif : selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran

    dirinya.

    d. Curiga : menunjukkan sikap / perasaan tidak percaya pada orang lain.

    e. Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum.

    f. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

    7. Persepsi.

    a. Jenis-jenis halusinasi sudah jelas.

    Created by Danirul 17

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    18/75

    b. Jelaskan isi halusinasi, frekwensi, gejala yang tampak pada saat klien

    berhalusinasi.

    c. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

    8. Isi pikir.

    Data didapatkan melalui wawancara.

    a. Obsesi : pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha

    menghilangkannya.

    b. Phobia : ketakutan yang patologis/tidak logis terhadap objek/situasi

    tertentu.

    c. Hipokondria : keyakinan terhadap adanya ganguan organ dalam tubuh

    yang sebenarnya tidak ada.d. Ide yang terkait : keyakinan klien terhadap kejadian yang banyak di

    lingkungan yang bermakna dan terkait pada dirinya.

    e. Pikiran magis : keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-

    hal yang mustahil / diluar kemampuannya.

    f. Waham :

    Agama : keyakinan klien terhadap suatu agama secara

    berlebihan dan diucapkan secara berulang tapi tidak sesuai dengan

    kenyataan.

    Somatik : klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan

    diakatakan secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.

    Kebesaran : klien mempunyai keyakinan yang berlebihan

    terhadap kemampuannya yang disampaikan secara berulang yang tidak

    sesuai dengan kenyataan.

    Curiga : klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang

    atau sekelompok orang yang berusaha merugikan atau menciderainya

    yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.

    Nihilistik : klien yakin bahwa dirinya tidak ada di dunia /

    meninggal, dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai dengan

    kenyataan.

    Sisip pikir : klien yakin ada ide pikiran orang lain yang

    disisipkan dalam pikirannya yang disampaikan secara berulang dan

    tidak sesuai dengan kenyataan.

    Created by Danirul 18

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    19/75

    Siar pikir : klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang

    dia pikirkan walaupun dia tidak menyatakan kepada orang tersebut yang

    dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.

    Kontrol pikir : klien yakin bahwa pikirannya dikontrol oleh

    kekuatan dari luar.

    g. Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara.

    h. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

    9. Proses pikir (data diperoleh dari observasi saat wawancara)

    a. Sirkumstansial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan

    pembicaraan.

    b. Tangensial : pembicaraan yang berbelit-belit dan tidak sampai padatujuan pembicaraan.

    c. Kehilangan asosiasi : pembicaraan yang tidak ada hubungan antara satu

    kalimat dengan kalimat yang lainnya dan klien tidak menyadarinya.

    d. Fligt of ideas : pembicaraan yang meloncat-loncat dari satu topik ke

    topik lainnya, masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada

    tujuan.

    e. Blocking : pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa ganguan eksternal

    kemudian dilanjutkan kembali.

    f. Perseverasi : pembicaraan yang diulang-ulang berkali-kali.

    g. Jelaskan apa yang dikatakan klien pada saat wawancara.

    h. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

    10. Tingkat kesadaran.

    Data tentang bingung dan sedasi diperoleh melalui wawancara dan observasi,

    stupor diperoleh melalui observasi, orientasi (waktu, tempat dan orang)

    diperoleh melalui wawancara.

    a. Bingung : tampak bingung dan kacau.

    b. Sedasi : mengatakan melayang-layang antara sadar / tidak sadar.

    c. Stupor : gangguan motorik seperti kekakuan, gerakan-gerakan yang

    diulang-ulang, anggota tubuh klien dapat diletakkan dalam sikap yang

    canggung dan dipertahankan klien, tapi klien mengerti semua yang terjadi di

    lingkungannya.

    d. Orientasi terhadap waktu, tempat dan orang sudah jelas.e. Jelaskan data subjektif dan objektif terkait dengan data-data di atas.

    f. Jelaskan apa yang dikatakan klien pada saat wawancara.

    g. Masalah keperawatan sesuai dengan data.

    11. Memori.

    Created by Danirul 19

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    20/75

    Data diperoleh melalui wawancara.

    a. Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak dapat mengingat kejadian

    yang terjadi lebih dari 1 bulan.

    b. Gangguan daya ingat jangka pendek : tidak dapat mengingat kejadian

    yang terjadi dalam minggu terakhir.

    c. Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian yang baru

    saja terjadi.

    d. Konfabulasi : pembicaraan yang tidak sesuai dengan kenyataan dengan

    memasukkan cerita yang tidak benar untuk menutupi gangguan daya

    ingatnya.

    e. Jelaskan sesuai dengan data yang terkait.f. Masalah keperawatan sesuai dengan data yang terkait.

    12. Tingkat konsentrasi dan berhitung.

    Data diperoleh melalui wawancara.

    a. Mudah dialihkan : perhatian mudah berganti dari satu objek ke objek

    lain.

    b. Tidak mampu berkonsentrasi : klien selalu minta agar pertanyaan

    diulang/ tidak dapat menjelaskan kembali pembicaraan.

    c. Tidak mampu berhitung : tidak mampu melakukan penambahan /

    pengurangan pada benda-benda nyata.

    d. Jelaskan sesuai dengan data terkait.

    e. Masalah keperawatan sesuai dengan data terkait.

    13. Kemampuan penilaian.

    Data diperoleh melalui wawancara.

    a. Gangguan kemampuan penilaian ringan : dapat mengambil keputusan

    yang sederhana dengan bantuan orang lain. Contoh berikan kesempatan

    pada klien untuk memilih mandi dulu sebelum makan atau makan dulu

    sebelum mandi, jika diberikan penjelasan klien dapat mengambil keputusan.

    b. Gangguan kemampuan penilaian bermakna : tidak mampu mengambil

    keputusan walaupun telah dibantu orang lain. Contoh berikan kesempatan

    pada klien untuk mandi dulu sebelum makan atau makan dulu sebelum

    mandi, walau sudah diberi penjelasan klien tidak dapat mengambil

    keputusan.

    c. Jelaskan sesuai dengan data terkait.

    d. Masalah keperawatan sesuai dengan data.

    14. Daya tilik diri.

    Created by Danirul 20

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    21/75

    Data diperoleh melalui wawancara .

    a. Mengingkari penyakit yang diderita : tidak menyadari gejala penyakit

    (perubahan fisik, emosi) pada dirinya dan merasa tidak perlu pertolongan.

    b. Menyalahkan hal-hal di luar dirinya : menyalahkan orang lain /

    lingkungan yang menyebabkan kondisi yang dialami klien saat ini.

    c. Jelaskan dengan data yang terkait.

    d. Masalah keperawatan sesuai dengan data.

    VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG.

    1. Makan.

    a. Observasi dan tanyakan frekwensi, jumlah, variasi, macam (suka / tidaksuka / pantang) dan cara makan.

    b. Observasi kemampuan klien dalam menyiapkan dan membersihkan alat

    makan.

    2. BAB / BAK.

    Observasi kemampuan klien untuk :

    a. Pergi, menggunakan dan membersihkan WC.

    b. Membersihakn diri dan merapikan pakaian.

    3. Mandi.

    Observasi dan tanyakan tentang :

    a. Frekwensi, cara mandi, menyikat gigi, cuci rambut,

    gunting kuku, cukur (kumis, jenggot dan rambut).

    b. Observasi kebersihan tubuh dan bau badan.

    4. Berpakaian.

    Observasi dan tanyakan tentang :

    a. Kemampuan klien dalam mengambil, memilih dan mengenakan

    pakaian dan alas kaki.

    b. Penampilan dandanan klien.

    c. Frekwensi ganti baju klien.

    d. Nilai kemampuan yang harus dimiliki klien : mengambil,

    memilih dan mengenakan pakaian.

    5. Istirahat dan tidur.

    Observasi dan tanyakan tentang :

    a. Lama dan waktu tidur siang/ tidur malam.

    b. Persiapan sebelum tidur seperti menyikat gigi, cuci kaki, berdoa.

    c. Kegiatan sesudah tidur seperti merapikan tempat tidur, mandi /

    cuci muka dan menyikat gigi.

    Created by Danirul 21

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    22/75

    6. Penggunaan obat.

    Observasi dan tanyakan pada klien dan keluarga tentang :

    a. Penggunaan obat : frekwensi, jenis, dosis, waktu dan cara.

    b. Reaksi obat.

    7. Pemeliharaan kesehatan.

    Tanyakan kepada klien dan keluarga tentang :

    a. Apa, bagaimana, kapan dan kemana perawatan dan pengobatan

    lanjut.

    b. Siapa saja sistem pendukung yang dimiliki (keluarga, teman,

    institusi dan lembaga pelayanan kesehatan) dan cara penggunaannya.

    8. Legiatan di dalam rumah.Tanyakan kemampuan klien dalam :

    a. Merencanakan, mengolah, dan menyajikan makanan.

    b. Merapikan rumah (kamar tidur, dapur, menyapu, mengepel).

    c. Mencuci pakaian sendiri.

    d. Mengatur kebutuhan biaya sehari-hari.

    9. Kegiatan di luar rumah.

    Tanyakan kemampuan klien :

    a. Belanja untuk kemampuan sehari-hari.

    b. Dalam melakukan perjalanan mandiri dengan jalan kaki,

    menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum.

    c. Kegiatan lain yang dilakukan klien di luar rumah (bayar listrik /

    telepon/ air, ke kantor pos dan bank)

    VIII. MEKANISME KOPING.

    Berikan tanda V pada kotak yang sesuai dengan keadaaan klien, boleh lebih dari

    satu.

    a. Tanyakan pada klien dan keluarga dan observasi

    mekanisme penyelesaian masalah klien selama ini.

    b. Jelaskan sesuai data terkait.

    c. Masalah keperawatan sesuai data terkait.

    IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN.

    Berikan tanda V pada kotak yang sesuai dengan keadaan klien, boleh lebih dari

    satu.

    a. Data ini didapatkan melalu wawancara dengan klien dan keluarga.

    b. Masalah keperawatan ditulis sesuai data terkait.

    X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG.

    Created by Danirul 22

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    23/75

    a. Data ini didapat melalui wawancara dengan klien dan

    keluarga.

    b. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.

    XI. ASPEK MEDIS.

    Tuliskan diagnosa medis dan terapi medis (psikofarmaka dan terapi biologis

    lainnya) yang diberikan kepada klien

    XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN.

    Buat daftar masalah keperawatan, tuliskan data subjektif dan data objektif dari

    setiap masalah keperawatan tersebut sesuai dengan data yang didapat pada

    pengkajian sebelumnya.

    XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN.Buat daftar diagnosis keperawatan dan tentukan diagnosa prioritasnya.

    CATATAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI RSJ

    Nama : RM No :

    DIAGNOSIS TINDAKAN

    KEPERAWATAN

    EVALUASI

    Created by Danirul 23

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    24/75

    Lampiran 2.PEDOMAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN JIWA

    Petunjuk :

    1. Diagnosis keperawatan adalah pernyataan tunggal problem keperawatan.

    2. Untuk merumuskan diagnosis keperawatan maka menggunakan data mayor dan

    data minor.

    3. Data mayor adalah data yang harus ada untuk merumuskan diagnosa keperawatan

    (minimal 1 datum).

    4. Data minor adalah data yang boleh ada, boleh tidak ada untuk merumuskan

    diagnosis keperawatan.

    No Dx keperawatan Deskripsi Data Mayor Data Minor

    Created by Danirul 24

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    25/75

    1 Perilaku

    kekerasan

    Kemarahan yang

    diekspresikan

    secara berlebihan

    dan tidak terkendali

    baik secara verbal

    maupun tindakan

    dengan menciderai

    orang lain dan atau

    merusak

    lingkungan

    Subyektif :

    Mengancam

    Mengumpat.

    Bicara keras dan

    kasar

    Obyektif :

    Agitasi.

    Meninju.

    Membanting.

    Melempar.

    Subyektif :

    Mengatakan ada

    yang mengejek,

    mengancam.

    Mendengar

    suara yang

    menjelekkan.

    Merasa orang

    lain mengancam

    dirinya.

    Obyektif :

    Menjauh dari

    orang lain.

    Katatonia.

    2 Resiko perilaku

    kekerasan

    Adanya

    kemungkinan

    menciderai orang

    lain dan merusak

    lingkungan akibat

    ketidakmampuan

    mengendalikan

    marah secara

    konstruktif

    Subyektif :

    Mengatakan

    pernah melakukan

    tindak kekerasan.

    Informasi dari

    keluarga tindak

    kekerasan yang

    dilakukan oleh

    pasien.

    Obyektif :

    Ada tanda/ jejas

    perilaku kekerasan

    pada anggota tubuh.

    Subyektif :

    Mendengar

    suara-suara.

    Merasa orang

    lain mengancam.

    Menganggap

    orang lain jahat.

    Obyektif :

    Tampak tegang

    saat bercerita.

    Pembicaraan kasar

    jika menceritakan

    marahnya.

    3 Gangguan

    persepsi sensori

    Gangguan persepsi

    dimana individu

    merasakan adanya

    stimulus melalui

    panca indera tanpa

    adanya rangsang

    nyata.

    Subyektif :

    Mengatakan

    mendengar suara

    bisikan / melihat

    bayangan.

    Obyektif :

    Bicara sendiri.

    Tertawa sendiri.

    Marah tanpa sebab.

    Subyektif :

    Menyatakan

    kesal.

    Menyatakan

    senang dengan

    suara-suara.Obyektif :

    Menyendiri.

    Melamun.

    Created by Danirul 25

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    26/75

    4 Isolasi sosial Ketidak mampuan

    untuk membina

    hubungan yang

    intim, hangat,

    terbuka dan

    interdependen

    dengan orang lain.

    Subyektif :

    Mengatakan

    malas berinteraksi.

    Mengatakan

    orang lain tidak mau

    menerima dirinya.

    Merasa orang lain

    tidak selevel.

    Obyektif :

    Menyendiri.

    Mengurung diri.

    Tidak mau

    bercakap-cakap

    dengan orang lain.

    Subyektif :

    Curiga dengan

    orang lain.

    Mendengar

    suara suara /melihat

    bayangan

    Merasa tak

    berguna.

    Obyektif :

    Mematung.

    Mondar

    mandir tanpa arah.

    Tidak

    berinisiatif

    berhubungan dengan

    orang lain.

    5 Gangguan

    konsep diri :

    harga diri

    rendah.

    Ide, pikiran,

    perasaan yang

    negatif tentang diri.

    Subyektif :

    Mengeluh hidup

    tak bermakna.

    Tidak memiliki

    kelebihan apapun.

    Merasa jelek.

    Obyektif :

    Kontak mata

    kurang.

    Tidak berinisiatif

    berinteraksi dengan

    orang lain.

    Subyektif :

    Mengatakan

    malas.

    Putus asa.

    Ingin mati.

    Obyektif :

    Tampak malas-

    malasan.

    Produktivitas

    menurun.

    6 Gangguan

    proses pikir :

    waham

    Gangguan proses

    pikir yang ditandai

    dengan keyakinan

    tentang diri dan

    lingkungan yangmenyimpang,

    dipertahankan

    secara kuat.

    Subyektif :

    Merasa curiga.

    Merasa cemburu.

    Merasa

    diancam / diguna-

    guna.

    Merasa sebagai

    orang hebat.

    Merasa memiliki

    kekutan luar biasa.

    Merasa sakit/

    rusak organ tubuh.

    Subyektif :

    Merasa orang

    lain menjauh.

    Merasa tidak

    ada yang maumengerti.

    Obyektif :

    Marah-marah

    karena alasan sepele.

    Created by Danirul 26

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    27/75

    Merasa sudah

    mati.

    Obyektif : Marah-marah tanpa

    sebab.

    Banyak kata

    (logorhoe).

    Menyendiri.

    Sikumstansial.

    Inkoheren.

    Menyendiri.

    7 Deifisit

    perawatan diri.

    Ketidakmampuan

    dalam menjagakesehatan diri,

    termasuk menjaga

    kebersihan diri,

    makan minum

    sehat, berdandan,

    mengatur tidur dan

    bekerja serta

    toileting.

    Subyektif :

    Mengatakanmalas mandi.

    Tidak tahu cara

    makan yang baik.

    Tidak tahu cara

    dandan yang baik.

    Tidak tahu cara

    eliminasi yang baik.

    Obyektif :

    Badan kotor.

    Dandanan tidak

    rapi.

    Makan

    berantakan.

    BAB/ BAK

    sembarang tempat.

    Subyektif :

    Merasa tidakberguna.

    Merasa tak

    perlu mengubah

    penampilan.

    Merasa tak ada

    yang peduli.

    Obyektif :

    Tidak tersedia

    alat kebersiahan diri.

    Tidak tersedia

    alat makan.

    Tidak tersedia

    alat toileting.

    8 Resiko bunuh

    diri

    Adanya

    kemungkinan

    melakukan

    tindakan

    menciderai diri

    untuk tujuan

    kematian

    Subyektif :

    Mengatakan

    hidupnya tak

    berguna lagi.

    Ingi mati.

    Menyatakan

    pernah mencoba

    bunuh diri.

    Mengancam

    bunuh diri.

    Subyektif ;

    Mengatakan ada

    yang menyuruhnya

    bunuh diri.

    Mengatakan

    lebih baik mati saja.

    Mengatakan

    sudah bosan hidup.

    Obyektif :

    Perubahan

    Created by Danirul 27

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    28/75

    Obyektif :

    Ekspresi murung.

    Tidak bergairah.

    Ada bekas

    percobaan bunuh

    diri.

    kebiasaan hidup.

    Perubahan

    perangai.

    9 Kerusakan

    komunikasi

    verbal

    Ketidakmampuan

    menyampaikan,

    menerima,

    mengolah pesan

    dan memberikan

    umpan balik yang

    sesuai terhadap

    pesan yang diterima

    Subyektif :

    Merasa kesal tak

    dimengerti.

    Merasa orang lain

    tak peduli.Obyektif :

    Sirkumstansial.

    Tangensial.

    Inkoherensia.

    Blocking.

    Asosiasi longgar.

    Neologisme.

    Subyektif :

    Merasa rendah

    diri.

    Merasa

    bingung.Obyektif :

    Kata-kata tak

    bisa dimengerti.

    Orang lain

    merasa tidak bisa

    menangkap maksud

    klien.

    10 Penatalaksanaan

    regimen

    terapeutik tidak

    efektif

    Ketidakmampuan

    mematuhi program

    terapi yang telah

    ditentukan baik

    kualitas maupun

    kwantitasnya

    Subyektif :

    Mengatakan

    tidak ada perubahan.

    Mengatakan

    bosan minum obat.

    Mengatakan

    takut keracunan.

    Obyektif :

    Membuang obat.

    Perilaku tidak

    berubah.

    Waktu

    menunggu efek obat

    lama.

    Subyektif :

    Tidak yakin

    obat bisa

    menyembuhkan.

    Mempercayai

    pengobatan

    alternatif.

    Obyektif.

    Ada obat yang

    seharusnya diminum.

    Kemajuan

    kondisi klien kurang

    Created by Danirul 28

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    29/75

    Lampiran 3.

    RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

    KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

    Nama klien : ................................. Ruangan : .......................

    No.CM : ................................ DX Medis : ........................

    Tgl No.Dx Dx keperawatan Perencanaan

    Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi

    Resiko perilaku

    kekerasan

    TUM : klien dapat mengontrol

    perilaku kekerasan.TUK :1. Klien dapat membina

    hubungan salaing percaya

    1.Setelah ..... X pertemuan klien menunjukkan

    tanda-tanda percaya kepada perawat :

    Wajah cerah tersenyum.

    Mau berkenalan.

    Ada kontak mata.

    Bersedia menceritakan perasaannya.

    1. Bina hubungan saling percaya

    dengan :

    Beri salam setiap

    berinteraksi.

    Perkenalkan nama, namapanggilan perawat dan tujuan berinteraksi.

    Tanyakan dan panggil namakesukaan klien.

    Tunjukkan sikap empati,

    jujur dan menepati janji setiap kaliberinteraksi.

    Tanyakan perasaan danmasalah yang didapai klien.

    Buat kontrak interaksi yang

    jelas.

    Dengarkan dengan penuh

    perhatian ungkapan perasaan klien.

    2. Klien dapat

    mengidentifikasi penyebab

    perilaku kekerasan yang

    2. Setelah .... X pertemuan klien menceritakan

    penyebab perilaku kekerasan yang

    dilakukannya :

    2. Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya :

    Motivasi klien untuk

    Created by Danirul 29

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    30/75

    dilakukannya. Menceritakan penyebab perasaan

    jengkel/ kesal baik dari diri sendiri

    maupun lingkungannya.

    menceritakan penyebab rasa kesal atau

    jengkelnya.

    Dengarkan tanpa menyela ataumemberi penilaian setiap ungkapan perasaan

    klien.

    3. klien dapat

    mengidentifikasi tanda-

    tanda perilaku kekerasan

    3. Setelah ... X pertemuan klien

    menceritakan tanda-tanda saat terjadi

    perilaku kekerasan. Tanda-tanda fisik : mata

    merah, tangan mengepal, ekspresi

    tegang dll.

    Tanda emosional : perasaan

    marah, jengkel, bicara kasar.

    Tanda sosial: bermusuhan

    yang dialami saat terjadi perilakukekerasan.

    3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda

    perilaku kekerasan yang dialaminya.

    Motivasi klien menceritakan kondisifisik (tanda-tanda fisik) saat perilaku kekerasanterjadi.

    Motivasi klien untuk menceritakan

    kondisi emosinya (tanda-tanda emosional) saat

    terjadi perilaku kekerasan.

    Motivasi klien menceritakan kondisi

    hubungan dengan orang lain (tanda-tandasosial) saat terjaadi perilaku kekerasan.

    4. Klien dapat

    mengidentifikasi jenisperilaku kekerasan yang

    pernah dilakukannya.

    4. Setelah ... X

    pertemuan klien menjelaskan :

    Jenis-jenis

    ekspresi kemarahan yang selama ini

    telah dilakukannya.

    Perasaanya saat

    melakukan perilaku kekerasan.

    Efektivitas cara

    yang dipakai dalam menyelesaikanmasalah.

    4. Diskusikan dengan pasien

    perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini :

    Motivasi klien untuk menceritakan

    jenis-jenis perilaku kekerasan yang selama ini

    dilakukannya.

    Motivasi klien untuk menceritakan

    perasaanya setelah tindak kekerasan tsb terjadi.

    Diskusikan apakah dengan tindak

    kekerasan yang dilakukannya masalah yangdialami teratasi.

    5. Kliendapat mengidentifikasi

    5. Setelah ... Xpertemuan klien menjelaskan akibat tindak

    5. Diskusikan dengan klienakibat negatif (kerugian) cara yang dilakukannya

    Created by Danirul 30

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    31/75

    akibat perilaku kekerasan. kekerasan yang dilakukannya

    Diri sendiri : luka, dijauhi

    teman , dll.

    Orang lain/ keluarga : luka

    tersingung, ketakutan dll.

    Lingkungan : barang / benda

    rusak, dll.

    pada :

    Diri sendiri.

    Orang lain /keluarga.

    Lingkungan.

    6. Klien

    dapat mengidentifikasi carakonstruktif dalam

    mengungkapkan kemarahan.

    6. Setelah ... X

    pertemuan klien dapat :

    Menjelaskan cara-cara sehat

    mengungkapkan marah.

    6. Diskusikan dengan klien :

    Apakah klien mau mempelajari cara

    baru mengungkapkan marah yang sehat.

    Jelaskan beberapa alternatif pilihan

    untuk mengungkapkan marah selain perilakukekerasan yang diketahui pasien.

    Jelaskan cara-cara yang sehat untuk

    mengungkapkan marah :

    Cara fisik : napas dalam,

    pukul bantal atau kasur, olah raga.

    Verbal : mengungkapakan

    bahwa dirinya sedang kesal dengan orang

    lain.

    Sosial : latihan asertifdengan orang lain.

    Spiritual : sembahyang/ doa,

    zikir, meditasi, dsb sesuai dengan keyakinan

    agamanya masing-masing.

    7. klien

    dapat mendemonstrasikancara mengontrol perilaku

    kekerasan.

    7. Setelah ... X

    pertemuan klien memperagakan caramengontrol perilaku kekerasan :

    Fisik : tarik napas dalam,

    pukul kasur / bantal.

    Verbal : mengungkapkan

    perasaan kesal/ jengkel pada orang laintanpa menyakiti.

    7.1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan

    anjurkan memilih cara yang mungkin untukmengungkapkan kemarahan.

    7.2. Latih klien memperagakan cara yang dipilih.

    Peragakan cara melaksanakan cara yangdipilih.

    Jelaskan manfaat cara tersebut.

    Anjurkan klien menirukan cara yang sudah

    Created by Danirul 31

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    32/75

    Spiritual : zikir/ doa, meditasi

    sesuai agamanya.

    dilakukan.

    Beri penguatan pada klien, perbaiki cara yang

    masih belum sempurna.7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah

    dilatih saat marah / jengkel

    8. klien mendapat dukungan

    keluarga untuk mengontrol

    perilaku kekerasan.

    8. Setelah ... X

    pertemuan keluarga akan :

    Menjelaskan cara merawat

    klien dengan perilaku kekerasan.

    Mengungkapkan rasa puas

    dalam merawat klien.

    8.1. Diskusikan pentingnya peran keluarga sebagai

    pendukung untuk mengatasi perilaku kekerasan.

    8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantuklien mengatasi perilaku kekerasan.

    8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara

    merawat klien perilaku kekerasan yang dapat

    dilaksanakan oleh keluarga.8.4. Peragakan cara merawat klien ( menangani

    perilaku kekerasan).

    8.5. Beri kesempatan pada keluarga ntuk

    memperagakan ulang.8.6. Beri pujian pada keluarga setelah peragaan.

    8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba

    cara yang dilatih.

    Created by Danirul 32

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    33/75

    9. Klien

    menggunakan obat sesuai

    dengan program yang telah

    ditetapkan.

    9.1.Setelah .. X pertemuan klien menjelaskan :

    Manfaat obat.

    Kerugian tidak minum obat.

    Nama obat.

    Bentuk dan warna obat.

    Dosis yang diberikankepadanya.

    Waktu pemakaian.

    Cara pemakaian.

    Efek yang dirasakan.

    9.2. Setelah ... X pertemuan klien

    menggunakan obat sesuai program.

    9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara

    teratur dan kerugian bila tak menggunakan obat.

    9.2. Jelaskan kepada klien :

    Jenis obat (nama, warna dan bentuk obat).

    Dosis yang tepat untuk klien.

    Waktu pemakaian.

    Cara pemakaian.

    Efek yang dirasakan klien.

    9.3. Anjurkan klien untuk :

    Minta dan menggunakan obat tepat waktu.

    Lapor pada perawat/ dokter jika merasakan

    efek yang tidak biasa. Beri pujian terhadap kedisplinan pasien

    minum obat.

    Created by Danirul 33

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    34/75

    RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

    KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI.

    Nama klien : ................................. Ruangan : .......................

    No.CM : ................................ DX Medis : ........................

    Tgl No.Dx Dx keperawatan Perencanaan

    Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi

    Gangguan sensori

    persepsi : halusinasi(dengar/lihat/penghidu/Raba /kecap).

    TUM : klien dapat mengontrol

    halusinasi yang dialaminya.TUK :1. Klien dapat membina

    hubungan salaing percaya

    1.Setelah ..... X pertemuan klien menunjukkan

    tanda-tanda percaya kepada perawat :

    Ekspresi wajah bersahabat.

    Menunjukkan rasa senang.

    Ada kontak mata.

    Mau berjabat tangan.

    Mau menyebutkan nama.

    Mau menjawab salam.

    Mau duduk berdampingan dengan

    perawat.

    Bersedia mengungkapkan masalah

    yang dihadapi.

    1.Bina hubungan saling percaya dengan

    menggunakan prinsip komunikasi terapeutik

    Sapa klien dengan ramah baik

    verbal maupun non verbal.

    Perkenalkan nama, namapanggilan perawat dan tujuan berinteraksi.

    Tanyakan nama lengkap dan

    nama panggilan yang disukai klien.

    Buat kontrak yang jelas.

    Tunjukkan sikap jujur danmenepati janji setiap kali berinteraksi.

    Tunjukkan sikap empati danmenerima apa adanya.

    Tanyakan perasaan dan

    masalah yang dihadapai klien.

    Dengarkan dengan penuh

    perhatian ekspresi perasaan klien.2. Klien dapat mengenal

    halusinasinya.

    2. Setelah .... X interaksi klien menyebutkan :

    Isi.

    Waktu.

    2.1. Adakan kontak sering dan singkat secara

    bertahap.

    2.2. Observasi tingkah laku klien terkait dengan

    Created by Danirul 34

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    35/75

    Frekwensi.

    Situasi dan kondisi yang menimbulkan

    halusinasi.

    halusinasinya (*dengar/ lihat/ penghidu/ raba /

    kecap), jika menemukan klien yang sedang

    halusinasi :

    Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu

    (halusinasi dengar/ lihat/raba /kecap

    /penghidu).

    Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang

    sedang dialaminya.

    Katakan bahwa perawat percaya klien

    mengalami hal tersebut, namun perawat sendiri

    tidak mengalaminya (dengan nada bersahabat

    dan tidak menghakimi). Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami

    hal yang sama.

    Katakan bahwa perawat akan membantu klien.

    Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi

    tentang adanya pengalaman halusinasi, diskusikandengan klien

    Isi waktu dan frekwensi terjadinya halusinasi(pagi, siang, malam atau sering dan kadang-

    kadang).

    Situasi dan kondisi yang menimbulkan dantidak menimbulkan halusinasi.

    2. Setelah ... X interaksi klien menyatakan

    perasaan dan responya saat mengalami

    halusinasi.

    Marah; takut; sedih; jengkel;

    senang; cemas.

    Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika

    terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk

    mengungkapkannya.

    Diskusikan dengan klien apa yang dilakukanuntuk mengatasi perasaan tersebut.

    Diskusikan tentang dampak yang akan dialami

    jika pasien menikmati halusinasinya3. Klien dapat mengontrol

    halusinasinya.

    Setelah ... X interaksi klien menyebutkan

    tindakan yang biasanya dilakukan untukmengendalikan halusinasinya.

    Setelah ... X interaksi klien menyebutkan cara

    3.1.Identifikasi bersama klien cara atau tindakan jika

    terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukan diridll).

    3.2.Diskusikan cara yang digunakan klien :Created by Danirul 35

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    36/75

    baru mengontrol halusinasinya.

    Setelah ... X interaksi klien dapat memilih dan

    memperagakan cara mengatasi

    halusinasi.Setelah ...X interaksi klien melaksanakan cara

    yang sudah dipilih untuk mengendalikan

    halusinasinya.

    Setelah ... X pertemuan klien mengikuti terapiaktivitas kelompok.

    Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.

    Jika cara yang digunakan maladaftif,

    diskusikan kerugian cara tersebut.

    3.3.Diskusikan cara baru untuk memutus / mengontrol

    timbulnya halusinasi.

    Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak

    nyata ( saya tidak mau dengar/lihat/ penghidu

    / raba/ kecap pada saat terjadi halusinasi).

    Menemui orang lain (perawat / teman /

    anggota keluarga) untuk menceritakanmasalah halusinasinya.

    Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatansehari-hari yang sudah disusun.

    Meminta keluarga / teman / perawat menyapa

    jika sedang berhalusinasi.3.4.Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan

    dan latih untuk mencobanya.

    3.5.Beri kesempatan untuk melakukan cara yang

    dipilih dan dilatih.3.6.Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih,

    jika berhasil beri pujian.

    3.7.Anjurkan klien untuk mengikuti terapi aktivitas

    kelompok : orientasi realitas, stimulasi persepsi

    Created by Danirul 36

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    37/75

    4. Klien dapat dukungan dari

    keluarga dalam mengontrol

    halusinasinya

    Setelah ... X pertemuan keluarga mengatakan

    setuju untuk mengikuti pertemuan

    dengan perawat.

    Setelah .... X interaksi keluarga menyebutkanpengertian, tanda dan gejala, proses

    terjadinya halusinasi dan tindakan untuk

    mengendalikan halusinasi

    4.1. Buat kontrak dengan keluarga

    untuk pertemuan (waktu, tempat dan topik).

    4.2. Diskusikan dengan keluarga

    (pada saat pertemuan keluarga / kunjunganrumah) :

    Pengertian halusinasi.

    Tanda dan gejala halusinasi.

    Proses terjadinya halusinasi.

    Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga

    untuk memutus halusinasi.

    Obat-obatan halusinasi.

    Cara merawat anggota keluarga denganhalusinasi di rumah (beri kegiatan, jangan

    biarkan sendiri, makan bersamaan, bepergian

    bersama, memantau obat-obatan dan carapemberiannya untuk mengatasi halusinasi).

    Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit

    dan bagaimana cara mencari bantuan jikahalusinasi tidak dapat diatasi di rumah.

    5. Klien dapat memanfaatkan

    obat dengan baik.

    5.1. Setelah ... X interaksi

    klien dapat menyebutkan :

    Manfaat minum obat.

    Kerugian tidak minum obat.

    Nama, warna, dosis, cara, efek terapi

    dan efek samping obat.5.2. Setelah ... X interaksi

    klien mendemonstrasikan penggunaan obat

    dengan benar.

    5.3. Setelah ... X interaksiklien menyebutkan akibat berhenti minum

    obat tanpa konsultasi dengan dokter.

    Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian

    tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek

    terapi dan efek samping penggunaan obat.Pantau klien saat penggunaan obat.

    Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan

    benar.

    Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpakonsultasi dengan dokter.

    Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter /

    perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

    Created by Danirul 37

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    38/75

    Keterangan :

    Halusinasi dengar : bicara dan tertawa tanpa stimulus, memandang ke kanan / ke kiri / ke depan seolah-olah ada teman bicara.

    Halusinasi lihat : menyatakan melihat sesuatu, terlihat ketakutan secara tiba-tiba.

    Halusinasi penghidu : menyatakan mencium sesuatu, terlihat mengendus.

    Halusinasi raba : menyatakan merasa sesuatu berjalan di kulitnya, menggosok-gosok kaki / tangan / wajah dll.

    Halusinasi kecap : mengatakan terasa sesuatu dilidahnya, sering mengulum lidah, memuntahkan makanan / minuman dengan tiba-tiba, sering berludah dll.

    Created by Danirul 38

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    39/75

    RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

    KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI.

    Nama klien : ................................. Ruangan : .......................

    No.CM : ................................ DX Medis : ........................

    Tgl

    No.Dx Dx keperawatan PerencanaanTujuan Kriteria evaluasi Intervensi

    Isolasi sosial TUM : klien dapat berinteraksi

    dengan orang lain.

    TUK :

    1. Klien dapat membinahubungan saling percaya

    1. Setelah ..... X pertemuan klienmenunjukkan tanda-tanda percaya

    kepada perawat :

    Wajah cerah tersenyum.

    Mau berkenalan.

    Ada kontak mata.

    Bersedia menceritakan perasaan.

    Bersedia mengungkapkan

    masalah yang dihadapinya.

    1.Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsipkomunikasi terapeutik

    Beri salam setiap berinteraksi.

    Perkenalkan nama, nama panggilan

    perawat dan tujuan berinteraksi.

    Tanyakan nama lengkap dan nama

    panggilan yang disukai klien.

    Buat kontrak yang jelas.

    Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji

    setiap kali berinteraksi.

    Tunjukkan sikap empati dan menerima

    apa adanya.

    Tanyakan perasaan dan masalah yang

    dihadapai klien.

    Dengarkan dengan penuh perhatian

    ekspresi perasaan klien.

    2. Klien mampu menyebutkan 2. Setelah .... X interaksi klien dapat 2.1. Tanyakan pada klien tentang :

    Created by Danirul 39

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    40/75

    penyebab menarik diri. menyebutkan minimal satu penyebab

    menarik diri dari :

    Diri sendiri.

    Orang lain.

    Lingkungan.

    Orang yang tinggal serumah / teman sekamar klien.

    Orang yang paling dekat dengan klien di rumah / di ruang

    perawatan.

    Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut.

    Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah / di ruang

    perawatan.

    Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang

    terebut.

    Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang

    lain.

    2.2. Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak

    mau bergaul dengan orang lain.2.3. Beri pujian terhadap kemampuan pasien mengungkapkan

    perasaanya.

    3. Klien mampu menyebutkan

    keuntungan berhubungansosial dan kerugian menarik

    diri.

    3. Setelah ... X interaksi klien dapat

    menyebutkan keuntunganberhubungan sosial, misalnya :

    Banyak teman & tidak kesepian.

    Bisa diskusi dan saling

    menolong.

    Dan kerugian menarik diri, misalnya :

    Sendiri & kesepian.

    Tidak bisa disukai.

    Tanyakan pada klien tentang :

    Manfaat hubungan sosial.

    Kerugian menarik diri.Diskusikan dengan klien tentang manfaat berhubungan sosial

    dan kerugian menarik diri.

    Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan

    perasaanya.

    Created by Danirul 40

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    41/75

    4. Klien dapat melaksanakan

    hubungan sosial secara

    bertahap.

    4. Setelah ... X interaksi klien dapat

    melaksanakan hubungan sosial

    secara bertahap dengan :

    Perawat.

    Perawat lain.

    Klien lain.

    Kelompok.

    4.1.Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial.

    4.2.Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan /

    berkomunikasi dengan :

    Perawat lain.

    Klien lain.

    Kelompok.

    4.3.Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi.

    4.4.Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untukmeningkatkan kemampuan klien bersosialisasi.

    4.5.Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas

    pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan.

    5. Klien mampu menjelaskanperasaannya setelah

    berhubungan sosial.

    5.Setelah ...X interaksi klien dapat

    menjelaskan perasaanya setelah

    berhubungan sosial dengan :

    Orang lain.

    Kelompok.

    Diskusikan dengan klien tentang perasaanya setelahberhubungan sosial dengan :

    Orang lain.

    Kelompok.

    Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan

    perasaanya

    6.Klien mendapat dukungan

    keluarga dalam memperluas

    hubungan sosial.

    6.1. Setelah ... X pertemuan keluarga

    dapat menjelaskan tentang :

    Pengertian menarik diri.

    Tanda dan gejala menarik diri.

    Penyebab dan akibat menarik

    diri.

    Cara merawat pasien menarik

    diri.

    6.2. Setelah ... X pertemuan keluarga

    dapat mempraktikan cara merawat

    klien menarik diri.

    6.1.Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai

    pendukung untuk mengatasi perilaku menarik diri.

    6.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien

    mengatasi perilaku menarik diri.6.3.Jelaskan pada keluarga tentang :

    Pengertian menarik diri.

    Tanda dan gejala menrik diri.

    Penyebab dan akibat menrik diri.

    Cara merawat pasien menarik diri.

    6.4.Latih keluarga cara merawat klien menarik diri.

    6.5.Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yangdilatihkan.

    6.6.Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk

    bersosialisasi.

    Created by Danirul 41

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    42/75

    6.7.Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat

    klien di rumah sakit.

    7. Klien dapat memanfaatkan

    obat dengan baik.

    7.1. Setelah ...X interaksi klien

    menyebutkan :

    Manfaat minum obat.

    Kerugian tidak minum obat.

    Nama, warna, dosis, efek terafi

    dan efek samping obat.

    7.2. Setelah ...X interaksi klienmendemonstrasikan penggunaan

    obat dengan benar.

    7.3. Setelah ...X interaksi klienmenyebutkan akibat berhentiminum obat tanpa konsultasi

    dokter.

    7.1.Diskusikan dengan klien manfaat dan kerugian tidak minum

    obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping

    penggunaan obat.

    7.2.Pantau klien saat penggunaan obat.

    7.3.Beri pujian jika klien mengunakan obat dengan benar

    7.4.Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi

    dengan dokter.7.5.Anjurkan klien untuk konsultasi ke dokter / perawat jika

    terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

    RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

    KLIEN DENGAN GANGUAN PROSES PIKIR : WAHAM.

    Nama klien : ................................. Ruangan : .......................

    No.CM : ................................ DX Medis : ........................

    Tg

    l

    No.Dx Dx keperawatan Perencanaan

    Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi

    Gangguan proses

    pikir : waham......

    TUM : klien dapat mengontrol

    wahamnya.Created by Danirul 42

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    43/75

    TUK :

    1. Klien dapat membina

    hubungan saling percaya

    dengan perawat.

    1. Setelah ..... X pertemuan klien

    menunjukkan tanda-tanda percaya

    kepada perawat :

    Mau menerima kehadiran

    perawat di sampingnya.

    Mengatakan mau menerima

    bantuan perawat.

    Tidak menunjukkan tanda-tanda

    curiga.

    Mengijinkan perawat duduk di

    sampingnya.

    1.Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip

    komunikasi terapeutik

    Beri salam terapeutik.

    Perkenalkan diri, tanyakan nama lengkapdan nama panggilan yang disukai klien.

    Jelaskan tujuan interaksi.

    Yakinkan klien dalam keadaan aman dan

    perawat siap menolong dan mendampinginya.

    Yakinkan bahwa kerahasiaan klien akan

    tetap terjaga

    Tunjukkan sikap terbuka dan jujur Perhatikan kebutuhan dasar klien dan

    beri bantuan untuk memenuhinya.

    2. Klien dapat mengidentifikasi

    perasaan yang muncul secara

    berulang dalam pikirannya.

    2. Setelah .... X interaksi klien dapat

    menceritakan ide-ide dan perasaan

    yang muncul secara berulang dalam

    pikirannya.

    2. Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan dan

    pikirannya.

    Diskusikan dengan klien pengalaman yang dialami selama

    ini, termasuk hubungan dengan orang yang berarti,

    lingkungan kerja, sekolah, dll.

    Dengarkan pernyataan klien dengan empati tanpamendukung / menentang pernyataan wahamnya.

    Katakan perawat dapat memahami apa yang diceritakan

    klien.

    3. Klien dapat mengidentifikasi

    stresor / pencetus wahamnya

    (triggers factor).

    3. Setelah ... X interaksi klien dapat :

    Menyebutkan kejadian-kejadiansesuai urutan waktu serta

    harapan / kebutuhan dasar yang

    tidak terpenuhi seperti : harga

    diri, rasa aman dsb.

    Menyebutkan hubungan antara

    kejadian traumatis / kebutuhan takterpenuhi dengan timbulnya

    3. Bantu klien untuk mengidentifikasi kebutuhan yang tidak

    terpenuhi serta kejadian yang menjadi faktor pencetus

    wahamnya :

    Diskusikan dengan klien kejadian-kejadian traumatik

    yang menimbulkan rasa takut, ansietas maupun perasaan

    tidak dihargai.

    Diskusikan kebutuhan / harapan yang belum terpenuhi.

    Diskusikan dengan klien cara-cara mengatasi kebutuhanyang tidak terpenuhi tersebut dan kejadian traumatis.

    Created by Danirul 43

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    44/75

    waham Tanyakan pada klien apakah ada halusinasi yang

    meningkatkan pikiran / perasaan yang terkait wahamnya.

    Diskusikan dengan klien hubungan antara kejadian-

    kejadian tersebut dengan munculnya waham

    4. Klien dapat mengidentifikasi

    wahamnya.

    4. Setelah ... X interaksi klien dapat

    menyebutkan perbedaan pengalaman

    nyata dengan pengalaman wahamnya.

    4. Bantu klien mengidentifikasi keyakinan yang salah tentang

    situasi yang nyata (bila klien sudah siap).

    Diskusikan dengan klien pengalaman wahamnya tanpaberargumentasi.

    Katakan pada klien akan keraguan perawat terhadap

    pernyataan klien.

    Diskusikan dengan klien respon perasaan terhadap

    wahamnya.

    Diskusikan frekwensi, intensitas dan durasi terjadinya

    waham.

    Bantu klien membedakan situasi nyata dan situasi yang

    dipersepsikan salah oleh klien.

    5. Klien dapat mengidentifikasi

    konsekwensi dari wahamnya.

    5. Setelah ...X interaksi klien dapat

    menjelaskan gangguan fungsi hidupsehari-hari yang diakibatkan ide-ide /

    pikirannya yang tidak sesuai

    kenyataan seperti :

    Hubungan dengan keluarga.

    Hubungan dengan orang lain.

    Aktivitas sehari-hari.

    Pekerjaan.

    Sekolah.

    Prestasi, dsb.

    5.1. Diskusikan dengan klien pengalaman-pengalaman yang

    tidak menguntungkan sebagai akibat dari wahamnya seperti :

    Hambatan dalam berinteraksi dengan keluarga.

    Hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain.

    Hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

    Perubahan dalam prestasi kerja / sekolah.

    5.2. Ajak klien melihat bahwa waham tersebut adalah masalah

    yang membutuhkan bantuan dari orang lain5.3. Diskusikan dengan klien orang / tempat ia minta bantuan

    apabila wahamnya timbul / sulit dikendalikan.

    Created by Danirul 44

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    45/75

    6.Klien dapat melakukan teknik

    distraksi sebagai cara

    menghentikan pikiran yang

    terpusat pada wahamnya.

    6. Setelah ... X interaksi klien

    melakukan aktivitas yang konstruktif

    sesuai dengan minatnya yang dapat

    mengalihkan fokus klien dariwahamnya.

    6.1.Diskusikan hobi / aktivitas yang disukainya.

    6.2.Anjurkan klien memilih dan melakukan aktivitas yang

    membutuhkan perhatian dan keterampilan fisik.

    6.3.Ikut sertakan klien dalam aktivitas fisik yang membutuhkanperhatian sebagai pengisi waktu luang.

    6.4.Libatkan klien dalam TAK orientasi realitas..

    6.5.Bicara dengan klien tentang topik-topik yang nyata.

    6.6.Anjurkan klien untuk bertanggung jawab secara personaldalam mempertahankan / meningkatkan kesehatan dan

    pemulihannya.

    6.7.Beri penghargaan bagi setiap upaya klien yang positif.

    7. Klien mendapat dukungan

    keluarga.

    8. Klien dapat memanfaatkanobat dengan baik.

    7.1. Setelah ...X interaksi keluarga dapat

    menjelaskan tentang:

    Pengertian waham.

    Tanda dan gejala waham.

    Penyebab dan akibat waham.

    Cara merawat klien waham.

    7.2. Setelah ...X interaksi keluarga dapat

    mempraktekan cara merawat klien

    waham.

    8.1. Setelah ... X interaksi klien

    menyebutkan :

    Manfaat minum obat.

    Kerugian tidak minum obat.

    Nama, warna, dosis, efek terapi

    dan efek samping obat.

    7.1.Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai

    pendukung untuk mengatasi waham klien.

    7.2.Diskusikan potensi keluarga untuk membantu mengatasi

    waham.7.3.Jelaskan pada keluarga tentang :

    Pengertian waham.

    Tanda dan gejala waham.

    Penyebab dan akibat waham.

    Cara merawat klien waham.

    7.4.Latih keluarga cara merawat klien waham.7.5.Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang

    dilatihkan.

    7.6. Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat

    klien di RS.

    8.1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian

    tidak minum obat, nama obat, warna, dosis, cara, efek

    terapi dan efek samping obat.8.2. Pantau klien saat penggunaan obat, beri pujian jika klien

    menggunakan obat dengan benar.

    8.3. Diskusikan akibat berhenti minum obat tan[a konsultasi

    dengan dokter. Anjurkan klien untuk berkonsultasi dengan

    Created by Danirul 45

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    46/75

    8.2. Setelah ... X interaksi klien

    mendemonstrasikan penggunaan

    obat dengan benar.

    8.3. Setelah ... X interaksi klienmenyebutkan akibat berhenti

    minum obat tanpa konsultasi

    dengan dokter.

    dokter / perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

    RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

    KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HDR

    Nama klien : ................................. Ruangan : .......................

    No.CM : ................................ DX Medis : ........................

    Created by Danirul 46

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    47/75

    Tgl No.Dx Dx keperawatan Perencanaan

    Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi

    Ggn konsep diri : HDR TUM : klien memiliki

    konsep diri yang positif.

    TUK :1. Klien dapat membina

    hubungan saling percaya

    dengan perawat.

    1. Dalam ..... X interaksi klien menunjukkan

    ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan

    rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat

    tangan, mau menyebutkan nama, maumenjawab salam, klien mau duduk

    berdampingan dengan perawat, mau

    mengutarakan masalah yang dihadapinya.

    1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan

    prinsip komunikasi terapeutik

    Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non

    verbal.

    Perkenalkan diri dengan sopan.

    Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang

    disukai klien. Jelaskan tujuan pertemuan.

    Jujur dan menepati janji.

    Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa

    adanya.

    Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien.

    2. Klien dapat

    mengidentifikasi aspekpositif dan kemampuan

    yang dimiliki.

    2. Setelah.... X interaksi klien menyebutkan :

    Aspek positif dan kemampuan yangdimiliki klien.

    Aspek positif keluarga.

    Aspek positif lingkungan klien.

    2.1. Diskusikan dengan klien tentang :

    Aspek positif yang dimiliki klien, keluarga,lingkungan.

    Kemampuan yang dimiliki klien.

    2.2. Bersama klien buat daftar tentang :

    Aspek positif klien, keluarga, lingkungan.

    Kemampuan yang dimiliki klien.

    2.3. Beri pujian yang realistis, hindarkan penilaian yangnegatif.

    3. Klien dapat menilai

    kemampuan yang

    dimiliki untukdilaksanakan.

    3. Setelah... X interaksi klien menyebutkan

    kemampuan yang dapat dilaksanakan.

    3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat

    dilaksanakan.

    3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkanpelaksanaannya.

    4. Klien dapat 4. Setelah ... X interaksi klien membuat 4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat

    Created by Danirul 47

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    48/75

    merencanakan kegiatan

    sesuai dengan

    kemampuan yang

    dimiliki

    rencana kegiatan harian. dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien :

    Kegiatan mandiri.

    Kegiatan dengan bantuan.

    4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien.

    4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapatdilakukan klien

    5. Klien dapat

    melaksanakan kegiatan

    sesuai rencana yangdibuat.

    5. Setel

    ah... X interaksi klien melaksanakan

    kegiatan sesuai jadwal yang dibuat.

    5.1. Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang

    telah direncanakan.

    5.2. Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien.5.3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien.

    5.4. Diskusikan kemungkinan pelaksanaannya setelahpulang.

    6. Klien dapat

    memanfaatkan sistem

    pendukung yang ada.

    6. Setelah... X interaksi klien memanfaatkan

    sistem pendukung yang ada dikeluarga.

    6.1. Beri pendidikan

    kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien

    dengan harga diri rendah.

    6.2. Bantu keluargamemberikan dukungan selama klien dirawat.

    6.3. Bantu keluarga

    menyiapkan lingkungan di rumah

    RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

    KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI.

    Nama klien : ................................. Ruangan : .......................

    Created by Danirul 48

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    49/75

    No.CM : ................................ DX Medis : ........................

    Tgl No.Dx Dx keperawatan Perencanaan

    Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi

    Defisit perawatan diri. TUM : klien dapat mandiridalam perawatan dirinya.

    TUK :

    1. Klien dapat membinahubungan saling percaya

    dengan perawat.

    1. Dalam ..... X pertemuan klien menunjukkantanda-tanda percaya kepada perawat :

    Wajah cerah, tersenyum.

    Mau berkenalan. Ada kontak mata.

    Menerima kehadiran perawat.

    Bersedia menceritakan perasaannya.

    1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakanprinsip komunikasi terapeutik

    Beri salam setiap berinteraksi.

    Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dantujuan perawat berkenalan.

    Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yangdisukai klien.

    Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kaliberinteraksi.

    Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapai

    klien.

    Buat kontrak interaksi yang jelas.

    Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati.

    Penuhi kebutuhan dasar klien.

    2. Klien mengetahuipentingnya perawatan

    diri.

    2. Dalam .... X interaksi klien menyebutkan

    Penyebab tidak merawat diri.

    Manfaat menjaga perawatan diri.

    Tanda-tanda bersih dan rapi.

    Gangguan yang dialami jika

    perawatan diri tidak diperhatikan.

    2. Diskusikan dengan klien :

    Penyebab klien tidak merawat diri.

    Manfaat menjaga perawatan diri untuk keadaan fisik,

    mental dan sosial.

    Tanda-tanda perawatan diri yang baik.

    Penyakit atau gangguan kesehatan yang bisa dialami

    oleh klien bila perawatan diri tidak adekuat.

    3. Klien mengetahui cara-

    cara melakukan

    perawatan diri.

    Dalam... X interaksi klien menyebutkan

    frekwensi menjaga perawatan diri.

    Frekwensi mandi.

    Diskusikan frekwensi menjaga kebersihan diri selama

    ini :

    Mandi.

    Created by Danirul 49

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    50/75

    Frekwensi gosok gigi.

    Frekwensi keramas.

    Frekwensi ganti pakaian.

    Frekwensi berhias.

    Frekwensi gunting kuku.

    Dalam ... X interaksi klien menjelaskancara menjaga perawatan diri.

    Cara mandi.

    Cara gosok gigi.

    Cara keramas.

    Cara ganti pakaian.

    Cara berhias.

    Cara gunting kuku

    Gosok gigi.

    Keramas.

    Ganti pakaian.

    Berhias.

    Gunting kuku.

    3.2. Diskuikan cara praktik perawatan diri yang benar.

    Mandi.

    Gosok gigi.

    Keramas.

    Ganti pakaian.

    Berhias.

    Gunting kuku.3.3.Berikan pujian untuk setiap respon klien yang positif

    4. Klien dapat melakukan

    perawatan diri dengan

    bantuan perawat.

    4. Dalam... X interaksi klien mempraktikan

    perawatan diri dengan bantuan perawat.

    Mandi.

    Gosok gigi.

    Keramas.

    Ganti pakaian.

    Berhias.

    Gunting kuku.

    4.1. Bantu klien saat perawatan diri :

    Mandi.

    Gosok gigi.

    Keramas.

    Ganti pakaian.

    Berhias.

    Gunting kuku

    4.2. Beri pujian setelah klien selesai melaksanakan

    perawatan diri.

    Created by Danirul 50

  • 7/27/2019 STANDAR PROSES KEPERAWATAN.doc

    51/75

    5.

    Klien dapat melaksanakan

    perawatan diri secara

    mandiri.

    5. Dalam ... X interaksi klien melaksanakan

    praktik perawatan diri secara mandiri.

    Mandi 2 x sehari.

    Gosok gigi sehabis makan.

    Keramas 2 x seminggu.

    Ganti pakaian 1 x sehari.

    Berhias sehabis mandi.

    Gunting kuku setelah mulai panjang.

    Pantau klien dalam melaksanakan perawatan diri :

    Mandi.

    Gosok gigi.

    Keramas.

    Ganti pakaian.

    Berhias.

    Gunting kuku.Beri pujian saat klien melaksanakan perawatan diri secara

    mandiri.

    6. Klien mendapat

    dukungan keluarga

    untuk meningkatkanperawatan diri.

    Dalam ... X interaksi keluarga menjelaskan

    cara-cara membantu klien dalam memenuhi

    kebutuhan perawatan dirinyaDalam ... X interaksi keluarga menyiapkan

    sarana perawatan diri klien : sabun mandi,

    pasta gigi, sikat gigi, shampoo, handuk,

    pakaian bersih, sandal dan alat berhias.Keluarga mempraktikan perawatan diri

    pada klien.

    6.1. Diskusikan dengan keluarga :

    Penyebab klien tidak melaksanakan perawatan diri.

    Tindakan yang telah dilakukan klien selama di RSdalam menjaga perawatan diri dan kemajuan yangtelah dialami klien.

    6.2. Diskusikan dengan

    keluarga tentang :

    Sarana yang diperlukan untuk menjaga perawatandiri klien.

    Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana tsb.

    6.3. Diskusikan dengan

    keluarga hal-hal yang perlu dilakukan dalam perawatan

    diri :

    Anjurkan pada keluarga untuk mempraktikan

    perawatan diri (mandi, gosok gigi, keramas, ganti

    baju, berhias dan gunting kuku.

    Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi, keram