standar hasil pemeriksaan dan pengujian...
TRANSCRIPT
Balai
Kesehatan
Penerbangan
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
PROSEDUR TETAP
EVALUASI HASIL PENGUJIAN KESEHATAN
Proses menilai keseluruhan hasil pengujiandari masing - masing unit pemeriksaankesehatan agar dapat menegakkandiagnosis terhadap keseluruhan hasilpengujian kesehatan personil penerbangandan menyatakan Fit atau Unfitberdasarkan standard pengujian kesehatanyang berlaku.Memutuskan status kesehatan personilpenerbangan.1.
3.
4.
Menilai seluruh hasil pengujiankesehatan.
Memutuskan hasil pengujiankesehatan.
Memberi rekomendasi medis.
Melaksanakan Board of Flight Surgeonbersama Medical Assesor.
1. Menilai seluruh hasil pengujiankesehatan personil penerbanganberdasarkan standard pengujiankesehatan penerbangan sipil Indonesia.
2. Memutuskan hasil pengujian kesehatanpersonil penerbangan berdasarkan nilaiseluruh hasil pengujian kesehatanpersonil penerbangan berdasarkanstandard pengujian kesehatanpenerbangan sipil Indonesia.
3. Memberi rekomendasi pemeriksaanpenunjang atau konsultasi ahli atasindikasi medis sesuai kondisikesehatan personil penerbangan.
4. Mendiskusikan kasus - kasus
kesehatan border line dalam Board ofFlight Surgeon bersama Medicalassessor.
Seluruh unit pemeriksaan
ft"
Setelah diperoleh hasil pemeriksaan dari masing-masing unit dan dilakukan penilaian oleh dokterkemudian dicetak sertifikat dan ditandatanganioleh dokter jika telah dinyatakan FIT ataumemenuhi persyaratan.
Pembayaran medical examination.
Penyerahan sertifikat dan hasil medical examinationSeluruh unit pemeriksaan dan pengujian;danBendahara Keuangan.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
TTD
HERRY BAKTI
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPAL &JKUM DAN HUMAS
bir>a'(IV/a)9199403 1 002
LampiranNomor
Tanggal
II Peraturan Dirjen Perhubungan Udara
STANDAR HASIL PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN KESEHATAN
PERSONEL PENERBANGAN
STANDAR PENGUJIAN KESEHATAN MATA
KELAINAN MATA KELAS 1 KELAS 2 KELAS3
Initial Reguler Initial Reguler Initial Reguler1. Kelainan refraksi
a. Myopia/hipermetropia UNFIT* FIT UNFIT* FIT UNFIT* FIT
* Dinyatakan FIT bila dapat dikoreksi dengan hasil 20/20 untuk kelas 1(disesuaikan dengan yang di atas)
* Dinyatakan FIT bila dapat dikoreksi dengan hasil Initial personel penerbangan dapat melihatobyek pada Snellen Chart dengan atau tanpa koreksi 20/20 atau lebih baik pada pemeriksaanmasing-masing mata, dan pada pemeriksaan tajam penglihatan binokular harus mencapai 20/20atau lebih baik. Kecuali untuk Flight Attendant dan Air Traffic Controller.* Dinyatakan FIT bila dapat dikoreksi dengan hasil 20/40 untuk kelas 3.* Bagi awak kabin bila perlu dikoreksi harus menggunakan lensa kontak* Jika dilakukan operasi LASIK / PRK maka evaluasi resertifikasi dapat dilakukan setelah 6 bulantanpa gejala.* Pra LASIK / PRK tidak boleh lebih dari - 6 D. Dan tidak didapatkan kelainan pada retinaperifer/"impending RD"
b. Aphakia- Kacamata Aphakia- Lensa Kontak Aphakia
c. Pseudophakia:menggunakan lensaIntraokuler
UNFIT
UNFIT
UNFIT
UNFIT*
UNFIT
UNFIT
UNFIT
FIT
UNFIT
UNFIT
UNFIT
UNFIT*
UNFIT
UNFIT
UNFIT
FIT
UNFIT
UNFIT
UNFIT
UNFIT
UNFIT
UNFIT
UNFIT
FIT
* (Gunakan keterangan seperti yang di atas sesuai dengan kelas)* Resertifikasi dapat diberikan setelah 2 bulan dengan syarat kondisi refraksi stabil dan memenuhipersyaratan sesuai kelasnya.* Syarat Lensa Intraokuler untuk pilot: Posterior chamber, UV Filter dan filter sinar biru, tidak adalubang dan tidak multifokal, hydrophylic.
2. Lapang Pandang > 15 UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT** **
** Tidak dilakukan kecuali ada indikasi
3. Ocular muscle balance
- Strabismus UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT
Depth PerceptionTitmus > 60
UNFIT UNFIT UNFIT* UNFIT* mm **
Esophoria > 6 D UNFIT UNFIT UNFIT* UNFIT* ** **
Exophoria > 6 D UNFIT UNFIT UNFIT* UNFIT* ** **
- Hyperphoria > 1 D UNFIT UNFIT UNFIT* UNFIT*** **
* Kecuali untuk Flight Attendant dan Air Traffic Controller (dilakukan jika ada indikasi)** Tidak dilakukan kecuali ada indikasi
4. Katarak UNFIT* FIT UNFIT** FIT UNFIT*** FIT
* Dapat dinyatakan FIT kembali jika telah dilakukan operasi dengan hasil pasca operasi sesuaidengan persyaratan kelas 1.** Khusus untuk Student Pilot
/*
*** Dinyatakan FIT kembali jika masih memenuhi persyaratan kelas 3.5. Buta Warna UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT UNFIT
6. Uveitis UNFIT* UNFIT* UNFIT* UNFIT* UNFIT* UNFIT*
* Dapat dinyatakan FIT kembali jika telah dinyatakan sembuh, dan memenuhi persyaratansesuai kelasnya.
7. Tekanan Intra Okuli > 20
mmHgUNFIT* UNFIT* UNFIT UNFIT*
** **
*dinyatakan FIT bila memenuhi persyaratan sesuai dengan kelasnya.** Tidak dilakukan kecuali ada indikasi
8. Retinopati DiabetikRetinopati Diabetik NonProliferatif
UNFIT* FIT UNFIT FIT UNFIT FIT
Retinopati DiabetikProliferatif
UNFIT* FIT** UNFIT FIT** UNFIT FIT**
* Retinopati Diabetik Non Proliferatif dinyatakan FIT bila memenuhi persyaratan sesuai dengankelasnya.** Retinopati Diabetik Proliferatif dinyatakan FIT bila memenuhi persyaratan sesuai dengankelasnya.
9. Ablasio Retina / Retinal
Detachment.
UNFIT* FIT UNFIT FIT UNFIT* FIT
* Dinyatakan FIT bila telah memenuhi persyaratan sesuai dengan kelasnya.
Protokol Bagi Personel Penerbangan Pasca Operasi Mata
Semua jenis operasi pada mata yang disebut di bawah ini dianggap sebagai operasi yangdapat diterima untuk dilakukan pada seorang personel penerbangan untuk memperbaikifungsi penglihatan. Perlu diperhatikan bahwa semua prosedur di bawah ini memiliki efeksamping yang tidak dinginkan pada mata. Dengan demikian observasi serta penangananpasca operasi perlu diperhatikan di samping juga penilaian terhadap fungsi penglihatansecara general.
Protokol Pasca Operasi
1. Pasca operasi UNFIT sesuai dengan jenis operasinya :
JENIS OPERASI LAMANYA
Photorefraktif keratektomi (PRK)<6D
>6D 3 Bulan
6 Bulan
Laser assisted in-situ keratomieleusis(LASIK)<10D 3 Bulan
> 10 D 6 Bulan
Katarak
a. Phacoemulsifikasi 2 Bulan
ft*.
^MIL%l Balai/;' 11 11 vV. ' Kesehatan~^ ™" ^~ l Penerbangan
PROSEDUR TETAP
PENDAFTARAN DAN INFORMASI PASIEN
(REGISTRASI)
PENGERTIAN Proses memasukkan data personel penerbangan yangmelakukan medical examination.
TUJUAN 1. Tata tertib administrasi dan dokumentasi rekam
medis personel penerbangan yang melakukanpengujian kesehatan di Balai KesehatanPenerbangan;
2. Mempercepat proses pendaftaran dan informasi ketiap unit pemeriksaan;
3. Sebagai data awal untuk proses pelayanan di unitlain (khususnya untuk prosespembayaran / billing);dan
4. Memastikan identifikasi personel penerbangan.
KEBIJAKAN 1. Mengatur rekam medis personel penerbangan yangmelakukan pengujian kesehatan.
2. Petugas registrasi mempunyai wewenang penuhuntuk menentukan dan membagi rekam medissecara adil ke tiap-tiap ruangan periksa fisik.
3. Batas pelayanan pendaftaran pengujian kesehatanterakhir sampai dengan Pukul 10.00 WIB.
4. Memberikan pelayanan pengujian kesehatanterhadap personel penerbangan dengan ketentuanpakaian:a. laki : kemeja berkerah dan celana panjang
mengenakan sepatu;danb. wanita : pakaian sopan menggunakan celana
panjang atau rok dibawah lutut danmengenakan sepatu.
PROSEDUR 1. Menyiapkan administrasi yang berupa formpendaftaran yang diisi oleh personel penerbangan;
2. Personel penerbangan menyerahkan lembarpendaftaran dan syarat-syarat sesuai ketentuanuntuk calon penerbang dan calon kabin;
3. Mengambil medical record personel penerbangan;
4. Memberikan medical record personel penerbanganke unit pemeriksaan kesehatan.