spm isna
TRANSCRIPT
SPM (Pencapaian dan Pembahasan)
Akhmad Isna N
22010111200022
REKAM MEDIS
1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
Numerator : 1889-11 = 1878
Denominator : 1889
Hasil : 99,41%
Standard SPM 2012 : 100%
Kesimpulan : Hasil Belum Tercapai
Pembahasan :
Pada pengumpulan data survey dari bagian Rekam Medik RSU R.A.Kartini Jepara terdata
numerator jumlah jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan yang diisi lengkap oleh
dokter dalam waktu < 24 jam setelah selesai pelayanan rawat jalan atau setelah pasien rawat
inap diputuskan untuk pulang, yang meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana asuhan,
pelaksanaan asuhan, tindak lanjut dan resume sebanyak 1.878 rekam medik, dengan
denominator jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan sebanyak 1.889 rekam medik,
dengan hasil 99,41%. Pada standard SPM RS yang nilai nya 100%, maka untuk kriteria
kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan RSU R.A.Kartini
Jepara belum memenuhi kriteria Standard Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Dalam hal ini,
bagian rekam medik RS biasanya mengembalikan rekam medik ke bangsal, ICU, UGD,
maupun poliklinik apabila ditemukan ketidaklengkapan pengisian data rekam medik untuk
kemudian dilengkapi terlebih dahulu, namun pada akhirnya kriteria waktu < 24 jam menjadi
tidak terpeuhi.
2. Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan informasi yang jelas (data tidak lengkap,
hasil ini merupakan hasil survey 1 hari)
Numerator : 3
Denominator : 14
Hasil : 21%
Standard SPM 2012 : 100%
Kesimpulan : Hasil Belum Tercapai
Pembahasan :
Pada pengumpulan data survey dari bagian Rekam Medik RSU R.A.Kartini Jepara
menyimpulkan data tidak memadai, karena tidak ada data yang tersedia dalam kurun waktu
1 bulan. Pada akhirnya data yang dapat disurvey adalah data pada hari-H (1 hari) dimana
jumlah informed consent pada hari tersebut disurvei kelengkapannya, sebagai acuan apakah
pencapaian Standard Pelayanan Minimal kelengkapan informed consent setelah
mendapatkan informasi yang jelas sebesar 100% terenuhi atau tidak. Terdata numerator
jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey yang mendapat informasi
lengkap sebelum memberikan persetujuan tindakan medik sebanyak 3 pasien, dengan
denominator jumlah pasien yang mendapatkan tindakan medik yang disurvei sebanyak 14 pasien,
dengan hasil 21%. Pada standard SPM RS yang nilai nya 100%, maka untuk kriteria
kelengkapan informed consent setelah mendapatkan informasi yang jelas RSU R.A.Kartini
Jepara berkesimpulan belum memenuhi kriteria Standard Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Dari hasil survey didapatkan bahwa ketidaklengkapan informed consent terletak pada
pengisian informed consent, dalam hal ini tanda tangan dokter dan saksi dari pihak RS. Dari
14 tindakan medik pada 14 pasien yang disurvei didapatkan data sebanyak 11 informed
consent pasien hanya berisikan data pasien, keterangan tindakan medik, tanggal, tanda
tangan pasien yang membuat pernyataan dan saksi dari keluarga pasien. Dalam hal ini, ke-
11 informed consent tersebut tidak ada tanda tangan dokter maupun tanda tangan saksi dari
pihak RS. Adapun bagian yang tersurvei pada survey tersebut adalah bagian Bedah dan
bagian Obstetri dan Ginekologi. Data survey ini menyimpulkan bahwa kelengkapan
informed consent tindakan medik di RSU R.A. Kartini Jepara belum memenuhi kriteria
Standard Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat jalan
Numerator : tidak ada data
Denominator : tidak ada data
Hasil : tidak ada data
Standard SPM 2012 : Rerata ≤ 10 menit
Kesimpulan : Hasil Tidak Dapat Dinilai
Pembahasan :
Pada pengumpulan data survey dari bagian Rekam Medik RSU R.A.Kartini Jepara
menyimpulkan data tidak dapat dinilai, karena tidak ada satupun data mengenai waktu
penyediaan dokumen rekam medik rawat jalan, baik data numerator jumlah kumulatif waktu
penyediaan rekam medis sampel rawat jalan (Dokumen rekam medis pasien baru atau
pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat jalan. Waktu penyediaan dokumen
rekam medik mulai dari pasien mendaftar sampai rekam medis disediakan/ditemukan oleh
petugas), maupun untuk data denominator total sampel penyediaan rekam medik (N tidak kurang
dari 100). Pada standard SPM RS yang nilai reratanya ≤ 10 menit, maka untuk kriteria
Waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat jalan RSU R.A.Kartini Jepara
berkesimpulan tidak dapat dinilai. Dalam hal ini Kepala Instalasi Rekam Medik selaku
penanggung jawab sangat diharapkan untuk berperan aktif dalam pendataan waktu
penyediaan dokumen rekam medik rawat jalan agar perannya dalam penyediaan dokumen
rekam medik dapat dinilai dan mengikuti Standard Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat inap
Numerator : tidak ada data
Denominator : tidak ada data
Hasil : tidak ada data
Standard SPM 2012 : Rerata ≤ 15 menit
Kesimpulan : Hasil Tidak Dapat Dinilai
Pembahasan :
Pada pengumpulan data survey dari bagian Rekam Medik RSU R.A.Kartini Jepara
menyimpulkan data tidak dapat dinilai, karena tidak ada satupun data mengenai waktu
penyediaan dokumen rekam medik rawat inap, baik data numerator jumlah kumulatif waktu
penyediaan rekam medis sampel rawat inap (Dokumen rekam medis pasien baru atau pasien
lama yang digunakan pada pelayanan rawat inap. Waktu penyediaan dokumen rekam medik
pelayanan rawat inap adalah waktu mulai pasien diputuskan untuk rawat inap oleh dokter
sampai rekam medik rawat inap tersedia di bangsal pasien), maupun untuk data denominator
total sampel penyediaan rekam medis rawat inap. Pada standard SPM RS yang nilai reratanya ≤
15 menit, maka untuk kriteria waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat inap RSU
R.A.Kartini Jepara berkesimpulan tidak dapat dinilai. Dalam hal ini Kepala Instalasi Rekam
Medik selaku penanggung jawab sangat diharapkan untuk berperan aktif dalam pendataan
waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat inap agar perannya dalam penyediaan
dokumen rekam medik dapat dinilai dan mengikuti Standard Pelayanan Minimal Rumah
Sakit.
Adapun data yang ada pada bagian rekam medik terkait waktu penyediaan dokumen rekam
medik hanyalah pada Instalasi Gawat Darurat saja, dengan tidak ada pemisahan pasien rawat
inap ataupun rawat jalan. Pada data rekam medik Instalasi Gawat Darurat terdata jumlah
pasien baru dengan penyediaan rekam medik ≤ 3 menit sebanyak 1267 pasien, dengan total
pasien baru yang datang ke IGD sebanyak 1267 pasien, dengan hasil 100%. Kemudian pada
data rekam medik Instalasi Gawat Darurat terdata jumlah pasien lama dengan penyediaan
rekam medik ≤ 7 menit sebanyak 351 pasien, dengan total pasien baru yang datang ke IGD
sebanyak 622 pasien,dengan hasil 56,43%. Namun, pada kriteria Standard Pelayanan
Minimal Rumah Sakit, data ini tidak menjadi acuan sehingga data pasien IGD tidak dapat
dinilai, dan pada bagian Rekam Medik, tidak ada target Standard Pelayanan Minimal versi
bagian Rekam Medik, sehingga data inipun tidak dapat dinilai keberhasilannya.
FARMASI
1.A. Waktu tunggu pelayanan obat jadi
Numerator : 5744
Denominator : 221
Hasil : 25,99%
Standard SPM 2012 : <= 30%
Kesimpulan : Hasil Tercapai
Pembahasan :
Pada pengumpulan data survey dari bagian Farmasi RSU R.A.Kartini Jepara terdata
numerator jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien yang disurvei dalam
satu bulan adalah 5744 menit, dengan denominator jumlah pasien yang disurvey dalam
bulan tersebut sebanyak 221 pasien, dengan hasil 25,99%. Pada standard SPM RS yang nilai
nya <= 30%, maka untuk kriteria waktu tunggu pelayanan obat jadi RSU R.A.Kartini Jepara
memenuhi kriteria Standard Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
1.B. Waktu tunggu pelayanan obat racikan
Numerator : 6604
Denominator : 169
Hasil : 39,07%
Standard SPM 2012 : <= 60%
Kesimpulan : Hasil Tercapai
Pembahasan :
Pada pengumpulan data survey dari bagian Farmasi RSU R.A.Kartini Jepara terdata
numerator jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan pasien yang disurvey
dalam satu bulan adalah 6604 menit, dengan denominator jumlah pasien yang disurvey
dalam bulan tersebut sebanyak 169 pasien, dengan hasil 39,07%. Pada standard SPM RS
yang nilai nya <= 60%, maka untuk kriteria waktu tunggu pelayanan obat racikan RSU
R.A.Kartini Jepara memenuhi kriteria Standard Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
2. Tidak ada kesalahan pemberian obat
Numerator : 520
Denominator : 520
Hasil : 100%
Standard SPM 2012 : 100%
Kesimpulan : Hasil Tercapai
Pembahasan :
Pada pengumpulan data survey dari bagian Farmasi RSU R.A.Kartini Jepara terdata
numerator jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey dikurangi jumlah pasien
yang mengalami kesalahan pemberian obat adalah 520 pasien, dengan denominator jumlah
seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey sebanyak 520 pasien, dengan hasil 100%.
Pada standard SPM RS yang nilai nya 100%, maka untuk kriteria tidak ada kesalahan
pemberian obat RSU R.A.Kartini Jepara memenuhi kriteria Standard Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
3. Kepuasan pelanggan
Numerator : 3750
Denominator : 50
Hasil : 75%
Standard SPM 2012 : >= 80%
Kesimpulan : Hasil Belum Tercapai
Pembahasan :
Pada pengumpulan data survey dari bagian Farmasi RSU R.A.Kartini Jepara terdata
numerator jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei adalah 3750,
dengan denominator jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) sebanyak 50 pasien,
dengan hasil 75%. Pada standard SPM RS yang nilai nya >= 80%, maka untuk kriteria
kepuasan pelanggan RSU R.A.Kartini Jepara belum memenuhi kriteria Standard Pelayanan
Minimal Rumah Sakit. Dari survey yang dilakukan, terlihat bahwa terdapat 12 pasien masih
belum cukup puas pada pelayanan waktu tunggu obat baik obat jadi maupun obat racikan
dan keramahan petugas farmasi dalam mengedukasi pemakaian obat. Sebagian pasien
tersebut masih menginginkan waktu tunggu obat baik obat jadi maupun obat racikan lebih
cepat dari yang sudah ada dan petugas ramah dalam memberikan edukasi pemakaian obat.
Dari bagian farmasi sendiri, paling tidak target pencapaian SPM adalah standard mereka
dalam bekerja. Dalam ketidakpuasan pasien ini, untuk waktu tunggu sudah mencapai target
SPM, namun untuk keramahan tersebut, bagian farmasi akan lebih berusaha memenuhi
keinginan pasien. Diperlukan juga training-training untuk petugas farmasi, agar harapan
pasien dapat terpenuhi dan pencapaian SPM memenuhi target minimal.
4. penulisan resep sesuai formularium
Numerator : 100
Denominator : 100
Hasil : 100%
Standard SPM 2012 : 100%
Kesimpulan : Hasil Tercapai
Pembahasan :
Pada pengumpulan data survey dari bagian Farmasi RSU R.A.Kartini Jepara terdata
numerator jumlah resep yang diambil sebagai sample yang sesuai formularium dalam satu
bulan adalah 100 resep, dengan denominator jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel
dalam satu bulan (n minimal 50) sebanyak 100 resep, dengan hasil 100%. Pada standard SPM
RS yang nilai nya 100%, maka untuk kriteria penulisan resep sesuai formularium RSU
R.A.Kartini Jepara belum memenuhi kriteria Standard Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
PENGOLAHAN LIMBAH
1. Baku Mutu limbah Cair
Numerator : 5 kali pemeriksaan lab yang sesuai baku mutu
Denominator : 5 kali pemeriksaan
Hasil : 100%
Standard SPM 2012 : 100%
Kesimpulan : Hasil Tercapai
Pembahasan :
Pada pengumpulan data survey dari bagian IPAL RSU R.A.Kartini Jepara terdata numerator
hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair rumah sakit yang sesuai dengan baku mutu
ambang batas yang ditolerir dan diukur dengan indikator : BOD (Biological Oxygen
Demand) : 30 mg/liter, COD (Chemical Oxygen Demand) : 80 mg/liter, TSS (Total
Suspended Solid) 30 mg/liter, dan PH : 6-9 adalah 5 kali pemeriksaan lab yang sesuai baku
mutu, dengan denominator Jumlah seluruh pemeriksaan limbah cair sebanyak 5 kali
pemeriksaan, dengan hasil 100%. Pada standard SPM RS yang nilai nya 100%, maka untuk
kriteria Baku Mutu limbah Cair RSU R.A.Kartini Jepara memenuhi kriteria Standard
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
2. Pengolahan limbah padat berbahaya
Numerator : 18.219 kg
Denominator : 18.219 kg
Hasil : 100%
Standard SPM 2012 : 100%
Kesimpulan : Hasil Tercapai
Pembahasan :
Pada pengumpulan data survey dari bagian IPS RSU R.A.Kartini Jepara terdata numerator
jumlah limbah padat yang dikelola sesuai dengan standar prosedur operasional yang diamati
sebanyak 18.219 kg, dengan denominator Jumlah total proses pengolahan limbah padat yang
diamati sebanyak 18.219 kg, dengan hasil 100%. Pada standard SPM RS yang nilai nya
100%, maka untuk kriteria pengolahan limbah padat berbahaya RSU R.A.Kartini Jepara
memenuhi kriteria Standard Pelayanan Minimal Rumah Sakit.