sp berbasis masalah @

20
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................i DAFTAR ISI.................................................ii BAB I PENDAHULUAN..........................................1 1.1........................................................Lat ar Belakang.............................................1 1.2........................................................Rum usan Masalah............................................2 1.3........................................................Tuj uan Pembelajaran........................................2 1.4........................................................Man faat Tulisan............................................2 1.5........................................................Met ode Penulisan...........................................2 BAB II STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (SPBM).......3 2.1 Konsep Dasar dan Karakteristik SPBM...................3 2.2 Hakikat Masalah Dalam SPBM............................5 2.3 Teori Belajar yang Melandasi Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah......................................5 2.4 Tahapan-tahapan SPBM..................................6 2.5 Hasil SPBM............................................10 2.6 Keunggulan dan Kelemahan SPBM.........................10 BAB III PENUTUP............................................12 3.1 Kesimpulan.............................................12 3.2 Saran-saran............................................12

Upload: afrina-astuti

Post on 13-Jan-2015

1.426 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

strategi pembelajaran berbasis masalah

TRANSCRIPT

Page 1: Sp berbasis masalah @

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................2

1.3 Tujuan Pembelajaran....................................................................................................2

1.4 Manfaat Tulisan............................................................................................................2

1.5 Metode Penulisan.........................................................................................................2

BAB II STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (SPBM)................3

2.1 Konsep Dasar dan Karakteristik SPBM........................................................................3

2.2 Hakikat Masalah Dalam SPBM.....................................................................................5

2.3 Teori Belajar yang Melandasi Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah................5

2.4 Tahapan-tahapan SPBM................................................................................................6

2.5 Hasil SPBM...................................................................................................................10

2.6 Keunggulan dan Kelemahan SPBM..............................................................................10

BAB III PENUTUP...........................................................................................................12

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................12

3.2 Saran-saran....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13

Page 2: Sp berbasis masalah @

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang disusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

mencapai tujuan pembelajaran.

Pada hakikatnya program pembelajaran bertujuan tidak hanya memahami dan

menguasai apa dan bagaimana suatu terjadi, tetapi juga memberi pemahaman dan

pengusaan tentang “mengapa hal itu terjadi”. Berpijak pada permasalahan tersebut,

maka pembelajaran pemecahan masalah menjadi sangat penting untuk diajarkan (Wena,

2009 : 52)

Menurut Arends (dalam Trianto, 2010 : 90) : “ it’s strange that we expect student

to learn yet seldom teach then about learning, we expect student to solve teach then

about problem solving,” yang berarti dalam mengajar guru selalu menuntut siswa untuk

belajar dan jarang memberikan pelajaran bagaimana siswa untuk belajar, guru juga

untuk menyelesaikan masalah, tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharusnya

menyelesaikan masalah.

Hal tersebut dapat dilihat pada kenyataan di lapangan siswa hanya menghafal

konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam

kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki. Bahkan, siswa kurang

mampu menentukan masalah dan merumuskannya, serta kurang mampu

menghubungkan antar apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan

tersebut akan dimanfaatkan/diaplikasikan pada situasi baru.

Kemampuan pemecahan masalah sangat penting artinya bagi siswa dan masa

depannya, sehingga strategi pembelajaran berbasis masalah sangat diperlukan. Hal ini

diperkuat dengan pendapat Bruner (dalam Trianto, 2010 : 91), bahwa berusaha sendiri

untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan

pengetahuan yang benar-benar bermakna. Suatu konsekuensi logis, karena dengan

berusaha untuk mencari pemecahan masalah secara mandiri akan memberikan suatu

pengalaman konkret, dengan pengalaman tersebut dapat digunakan pula memecahkan

masalah-masalah serupa, karena pengalaman itu memberikan makna tersendiri bagi

peserta didik.

Page 3: Sp berbasis masalah @

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut , pada makalah ini akan dibahas :

(1) Apa itu Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)?

(2) Apa karateristik SPBM?

(3) Bagaiman hakikat masalah dalam SPBM?

(4) Teori-teori belajar apa saja yang melandasi SPBM?

(5) Apa saja tahapan-tahapan dalam SPBM?

(6) Apa hasil dari SPBM?

(7) Apa keunggulan dan kelemahan SPBM?

1.3 Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, tujuan dari makalah

ini adalah:

(1) Untuk mengetahui konsep dasar dan karateristik SPMB

(2) Untuk mengetahui hakikat masalah dalam SPBM

(3) Untuk mengetahui teori-teori yang melandasi SPBM

(4) Untuk mengetahui tahapan-tahapan dan hasil SPBM

(5) Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan SPBM

1.4 Manfaat Tulisan

Manfaat tulisan makalah ini :

(1) Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Starategi pembelajaran Matematika

(2) Untuk mempermudah mempelajari Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

(SPBM)

(3) Untuk menambah wawasan mengenai Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

(SPMB)

1.5 Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metode penulisan kepustakaan.

Page 4: Sp berbasis masalah @

BAB II

STRATEGI PEMBELAJARAN

BERBASIS MASALAH (SPBM)

2.1 Konsep Dasar dan Karakteristik SPBM

SPBM dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan

kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.

Menurut Boud dan Felleti (1997) dan Fogarty (1997) (dalam Wena, 2009 : 91) strategi

belajar berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat

konfrontasi kepada siswa dengan masalah-masalah praktis, berbentuk ill-structured atau

open-ended melalui stimulus dalam belajar.

Terdapat 3 ciri utama dari SPBM. Pertama, SPBM merupakan rangkaian aktivitas

pembelajaran, artinya dalam implementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus

dilakukan siswa. SPBM tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan,

mencatat, kemudian menghapalkan materi pelajaran, akan tetapi melalui SPBM siswa

aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan.

Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. SPBM

menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa

masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran. Ketiga, pemecahan masalah

dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir secara ilmiah. Berpikir dengan

menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir

ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan

melalui tahap-tahap tertentu; sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah

didasarkan pada data dan fakta yang jelas.

Sedangkan Savoie dan Hughes (1994)(dalam Wena, 2009 : 91) menyatakan bahwa

strategi belajar berbasis masalah memiliki beberapa karateristik antara lain sebagai berikut.

a. Belajar dimulai dengan suatu permasalahan.

b. Permasalahan yang diberikan harus berhubungan dengan dunia nyata siswa.

c. Mengorganisasikan pembelajaran di seputar permasalahan, bukan di seputar disiplin

ilmu.

Page 5: Sp berbasis masalah @

d. Memberikan tanggung jawab yang besar dalam membentuk dan menjalankan secara

langsung proses belajar mereka sendiri.

e. Menggunakan kelompok kecil.

f. Menuntut siswa untuk mendemonstrasikan apa yang telah dipelajarinya dalam bentuk

produk dan kinerja.

Menurut Arends (2001 : 349), berbagai pengembang pengjaran berdasarkan masalah

telah memberikan model pengajaran itu memiliki karateristik sebagai berikut (Krajcik,

1999; Krajcik, Blumenfeld, Marx, & Soloway, 1994; Slavin, Maden, Dolan, & Wasik,

1992, 1994; Cognition & Technology Group at Vanderbilt, 1990).

(1) Pengajuan pertanyaan atau masalah

(2) Berfokus pada keterkaitan antardisiplin

(3) Penyelidikan autentik

(4) Menghasilkan produk dan memamerkannya

(5) Kolaborasi

Untuk mengimplementasikan SPBM, guru perlu memilih bahan pelajaran yang

memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan. Permasalahan tersebut bisa di ambil dari

buku teks atau dari sumber-sumber lain misalnya dari peristiwa yang terjadi dilingkungan

sekitar, dari peristiwa dalam keluarga atau dari peristiwa kemasyarakatan.

Strategi pembelajaran dengan pemecahan masalah dapat diterapkan :

Mana kala guru menginginkan agar siswa tidak hanya sekedar dapat mengingat materi

pelajaran, akan tetapi menguasai dan memahaminya secara penuh.

Apabila guru bermaksud untuk mengembangkan keterampilan berpikir rasional siswa,

yaitu keterampilan menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan yang mereka miliki

dalam situasi baru, mengenal adanya perbedaan antara fakta dan pendapat, serta

mengembangkan kemampuan dalam membuat judgment secara objektif.

Manakala guru menginginkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah serta

membuat tantangan intelektual siswa.

Jika guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

Jika guru ingin agar siswa memahami hubungan antara apa yang dipelajari dengan

kenyataan dalam kehidupannya (hubungan antara teori dengan kenyataan).

Page 6: Sp berbasis masalah @

2.2 Hakikat Masalah Dalam SPBM

Masalah dalam SPBM adalah masalah yang bersifat terbuka. Artinya jawaban dari

masalah tersebut belum pasti. Setiap siswa, bahkan guru, dapat mengembangkan

kemungkinan jawaban. Dengan demikian, SPBM memberikan kesempatan pada siswa

untuk bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap untuk

memecahkan masalah yang dihadapi. tujuan yang ingin di capai oleh SPBM adalah

kemampuan siswa untuk berfikir kritis, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan

alternative pemecahan masalah melalui eksporasi data secara empiris dalam rangka

menumbuhkan sikap ilmiah.

Hakikat masalah dalam SPBM adalah gap atau kesenjangan antara situasi nyata dan

kondisi yang diharapkan, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan.

Kesenjangan tersebut bisa dirasakan dari adanya keresahan, keluhan, kerisauan, atau

kecemasan. Oleh karena itu, maka materi pelajaran atau topic tidak terbatas pada materi

pelajaran yang bersumber pada buku saja, akan tetapi juga dapat bersumber dari

peristiwa-peristiwa tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dibawah ini

diberikan criteria pemilihan bahan pelajaran dalam SPBM.

1. Bahan pelajaran harus mengandung isu-isu yang mengandung konflik (conflict issue)

yang bisa bersumber dari berita, rekaman video, dan yang lainnya.

2. Bahan yang dipilih adalah bahan yang bersifat familiar dengan siswa, sehingga setiap

siswa dapat mengikutinya dengan baik.

3. Bahan yang dipilih merupakan bahan yang berhubungan dengan kepentingan orang

banyak (universal), sehingga terasa manfaatnya.

4. Bahan yang dipilih merupakan bahan yang mendukung tujuan atau kompetensi yang

harus dimiliki oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

5. Bahan yang dipilih sesuai dengan minat siswa sehingga setiap siswa merasa perlu untuk

mempelajarinya.

2.3 Teori Belajar yang Melandasi Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah

1. Teori Belajar Bermakna dari David Ausubel

Page 7: Sp berbasis masalah @

Ausubel (Suparno, 1997) membedakan antara belajar bermakna (meaningfull learning)

dengan belajar menghafal (rote learning). Belajar bermakna merupakan proses belajar

dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dimiliki

seseorang yang sedang belajar. Belajar menghafal, diperlukan bila seseorang memperoleh

informasi baru dalam pengetahuan yang sama sekali tidak ada hubungan dengan yang

telah diketahuinya. Kaitan dengan SPBM dalam hal mengaitkan informasi baru dengan

struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa.

2. Teori Belajar Vigotsky

Perkembangan intelektual terjadi pada saat individu berhadapan dengan pengalaman

baru dan menantang serta ketika mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang

dimunculkan. Dalam upaya mendapatkan pemahaman, individu berusaha mengaitkan

pengetahuan baru dengan pengetahuan awal yang telah dimilikinya kemudian

membangun pengetahuan baru. Ibrahim dan Nur (2000:19) Vigotsky meyakini bahwa

interaksi sosial dengan teman lain memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya

perkembangan intelektual siswa. Kaitan dengan SPBM dalam hal mengaitkan informasi

baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa melalui kegiatan belajar

dalam interaksi social dengan teman lain.

3. Teori Belajar Jerome S. Bruner

Metode penemuan merupakan metode di mana siswa menemukan kembali, bukan

menemukan yang sama sekali benar-benar baru. Belajar penemuan sesuai dengan

pencarian pengetahuan secara aktif manusia, dengan sendirinya memberikan hasil yang

lebih baik, berusaha sendiri mencari pemecahan masalah serta didukung oleh

pengetahuan yang menyertainya, serta menghasilkan pengetahuan yang benar-benar

bermakna (Dahar, 1989 :103).

2.4 Tahapan-tahapan SPBM

Banyak ahli yang menjelaskan untuk penerapan SPBM. John Dewey seorang ahli

pendidikan berkembangsaan Amerika menjelaskan 6 langkah SPBM yang kemudian dia

namakan metode pemecahan masalah (problem solving), yaitu :

1. Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang akan dipechkan.

Page 8: Sp berbasis masalah @

2. Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secara kritis dari berbagai

sudut pandang.

3. Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai kemungkinan

pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

4. Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan informasi yang

diperlukan untuk pemecahan masalah.

5. Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan

sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan.

6. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa menggambarkan

rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan

rumusan kesimpulan.

David Johnson & Johnson mengemukakan ada 5 langkah SPBM melalui kegiatan

kelompok.

1. Mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang

mengandung isu konflik, hingga siswa menjadi jelas masalah apa yang akan di kaji.

Dalam kegiatan ini guru bisa meminta pendapat dan penjelasan siswa tentang isu-isu

hangat yang menarik untuk dipecahkan.

2. Mendiagonis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah, serta

menganalisis berbagai faktor baik faktor yang bisa menghambat maupun faktor yang

dapat mendukung dalam penyelesaian masalah. Kegiatan ini bisa dilakukan dalam

diskusi kelompok kecil, hingga pada akhirnya siswa dapat mengurutkan tindakan-

tindakan prioritas yang dapat dilakukan sesuai dengan jenis penghamba yang

diperkirakan.

3. Merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah dirmuskan

melalui diskusi kelas. Pada tahap ini setiap siswa didorong untuk berpikir

mengemukakan pendapat dan argumentasi tentang kemungkinan setiap tindakan yang

dapat dilakukan.

4. Menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan tentang

strategi mana yang dapat dilakukan.

Page 9: Sp berbasis masalah @

5. Melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Evaluasi proses

adalah evaluasi terhadap seluruh kegiatan pelaksanaan kegiatan; sedangkan evaluasi

hasil adalah evaluasi terhadapa akibat dari penerapan strategi yang diterapkan.

Menurut Fogarty (1997), tahap-tahap strategi belajar berbasis masalah adalah sebagai

berikut :

1. menemukan masalah,

2. mendefinisikan maslah,

3. mengumpulkan fakta,

4. menyusun hipotesis (dugaan sementara),

5. melakukan penyelidikan,

6. menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan,

7. menyimpulkan alternatif pemecahan secara kolaboratif, dan

8. melakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah.

Sesuai dengan tujuan SPBM adalah untuk menumbuhkan sikap ilmiah, dari beberapa

bentuk SPBM yang dikemukakan para ahli, maka secara umum SPBM bisa dilakukan

dengan langkah-langkah :

1. Menyadari Masalah

Implementasi SPBM harus dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus

dipecahkan. Pada tahapan ini guru membimbing siswa pada kesadaran adanya

kesenjangan atau gap yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan

yang harus dicapai oleh siswa pada tahapan ini adalah siswa dapat menentukan atau

menangkap kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada. Mungkin pada

tahap ini siswa dapat menemukan kesenjangan lebih dari satu, akan tetapi guru dapat

mendorong siswa agar menentukan satu atau dua kesenjangan yang pantas untuk dikaji

baik melalui kelompok besar atau kelompok kecil atau bahkan individu.

2. Merumuskan Masalah

Bahan pelajaran dalam bentuk topic yang dapat dicari dari kesenjangan, selanjutnya

difokuskan pada masalah apa yang pantas untuk dikaji. Rumusan masalah sangat penting,

sebab selanjutnya akan berhubungan dengan kejelasan dari keasmaan persepsi tentang

masalah dan berkaitan dengan data-data apa yang harus dikumpulkan untuk

menyelesaikannya. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam langkah ini adalah

Page 10: Sp berbasis masalah @

siswa dapat menentukan prioritas masalah. Siswa dapat memanfaatkan pengetahuannya

untuk mengkaji, memerinci, dan menganalisis masalah sehingga pada akhirnya muncul

rumusan masalah yang jelas, spesifik, dan dapat dipecahkan.

3. Merumuskan Hipotesis

Sebagai proses berpikir ilmiah yang merupakan perpaduan dari berpikir deduktif dan

induktif, maka merumuskan hipotesis merupakan langkah penting yang tidak boleh

ditinggalkan. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam tahapan ini adalah siswa

dapat menentukan sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan. Melalui analisis

sebab akibat inilah pada akhirnya siswa diharapkan dapat menentukan berbagai

kemungkinan penyelesaian masalah. Dengan demikian, upaya yang dapat dilakukan

selanjutnya adalah mengumpulkan data yang sesuai dengan hipotesis yang diajukan.

4. Mengumpulkan Data

Sebagai proses berpikir empiris, keberadaan data dalam proses berpikir ilmiah

merupakan hal yang sangat penting. Sebab, menentukan cara penyelesaian masalah sesuai

dengan hipotesis yang diajukan harus sesuai dengan data yang ada. Proses berpikir ilmiah

bukan proses berimajinasi akan tetapi proses yang didasarkan pada pengalaman. Oleh

karena itu, dalam tahapan ini siswa didorong untuk mengumpulkan data yang relevan.

Kemampuan yang diharapkan pada tahap ini adalah kecakapan siswa untuk

mengumpulkan dan memilah data,kemudian memetakan dan mengkajikannya dalam

berbagai tampilan sehingga mudah dipahami.

5. Menguji Hipotesis

Berdasarkan data yang dikumpulkan, akhirnya siswa menentukan hipotesis mana yang

diterima dan mana yang ditolak. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam tahapan

ini adalah kecakapan menelaah data dan sekaligus memahasnya untuk melihat

hubungannya dengan masalah yang dikaji. Di samping itu, diharapkan siswa dapat

mengambil keputusan dan kesimpulan.

6. Menentukan Pilihan Penyelesaian

Menentukan pilihan penyelesaian merupakan akhir dari proses SPBM. Kemampuan

yang diharapkan dari tahapan ini adalah kecakapan memilih alternative penyelesaian yang

memungkinkan dapat dilakukan serta dapat memperhitungkan kemungkinan yang akan

Page 11: Sp berbasis masalah @

terjadi sehubungan dengan alternative yang dipilihnya, termasuk memperhitungkan akibat

yang akan terjadi pada setiap pilihan.

2.5 Hasil SPBM

Menurut Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi (2010: 72), hasil belajar utama siswa

dalam Pembelajaran Berdasarkan Masalah meliputi :

a. Keterampilan inkuiri dan pemecahan masalah

b. Mendapatkan perilaku peran orang dewasa

c. Menjadi siswa mandiri atau siswa otonom

Alasannya :

a) Pembelajaran Berdasarkan Masalah menggunakan psikologi kognitif sebagai sumber

teoritisnya

b) Visi pembelajaran Berdasarkan Masalah atau pembelajaran bermakna mengikuti fitrah

manusia yang ingin mengeksplorasi situasi-situasi bermakna secara pribadi yang

berhubungan filosofi pendidikan dan pendadogi Dewey

c) Pembelajaran Berdasarkan Masalah juga dilandasi oleh paham persfektif kognitif-

kontruktivis yang dirintis oleh Piaget.

d) Lev Vygotsky menekankan aspek pembelajaran sosial, dimana siswa dapat belajar

melalui interaksi denfan guru dan teman sebaya.

e) Jerome Bruner, ahli psikologi Harvard bersama koleganya memberikan dukungan

teoritis dengan Model Pembelajaran Penemuan atau discovery learning, yang

menekankan pentingnya membantu siswa memahami struktur atau ide-ide pokok

disiplin ilmu, kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa dan keyakinan bahwa

pembelajaran sebenarnya terjadi melalui penemuan pribadi.

f) Richard Suchman mengembangkan pendekatan inquiry training dimana guru

menyajikan suatu diserepant events untuk memicu rasa ingin tahu dan memotivasi

inkuiri siswa

2.6 Keunggulan dan Kelemahan SPBM

1. Keunggulan

Sebagai suatu strategi pembelajaran, SPBM memiliki beberapa keunggulan, di

antaranya :

a. Pemecahan masalah ( problem solving) merupakan teknik yang cukup bagus untuk

lebih memahami isi pelajaran.

Page 12: Sp berbasis masalah @

b. Pemecahan masalah (problem solving) dapat menantang kemampuan siswa serta

memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.

c. Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran

siswa.

d. Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa bagaimana mentransfer

pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan yata.

e. Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa untuk mengembangkan

pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka

lakukan. Disamping itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk

melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.

f. Melalui pemecahan masalah (problem solving) bisa memperlihatkan kepada siswa

bahwa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya), pada

dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa,

bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.

g. Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan dan diskusi

siwa.

h. Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan kemampuan siswa

untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan

dengan pengetahuan baru.

i. Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan pada siswa

untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

j. Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan minat siswa untuk

secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

2. Kelemahan

Di samping keunggulan, SPBM juga memiliki kelemahan, diantaranya :

a. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah

yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk

mencoba.

b. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup

waktu untuk persiapan.

c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang

sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajara apa yang mereka ingin pelajari.

Page 13: Sp berbasis masalah @

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendekatan SPBM berkaitan dengan penggunaan kecerdasan dari dalam diri individu

yang berada dalam sebuah kelompok / lingkungan untuk memecahkan masalah yang

bermakna, relevan, dan kontekstual.

Penerapan SPBM dalam pembelajaran menuntut kesiapan baik dari pihak guru yang

harus berperan sebagai seorang fasilitator sekaligus sebagai pembimbing. Guru dituntut

dapat memahami secara utuh dari setiap bagian konsep SPBM dan menjadi penengah yang

mampu merangsang kemampuan berpikir siswa.

Bagi para guru, pemahaman terhadap berbagai pendekatan yang berpusat pada siswa,

salah satunya Pembelajaran Berbasis Masalah, perlu ditingkatkan karena tantangan

kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang akan semakin kompleks dan

menuntut setiap orang secra individual mampu menghadapinya dengan berbagai

pengetahuan dan keterampilan yang relevan. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan

lebih efektif apabila individu, khususnya siswa dapat mengalaminya sendiri, bukan hanya

menunggu materi dan informasi dari guru, tetapi berdasarkan usaha sendiri untuk

menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru dan kemudian mengintegrasikannya

dengan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki sebelumnya.

3.2 Saran-saran

Saran bagi seluruh pembaca makalah ini adalah dalam penentuan metode, model atau

strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik materi yang akan

disampaikan dan juga kondisi siswa.

Page 14: Sp berbasis masalah @

DAFTAR PUSTAKA

Amrin, S. dan Ahmadi, Iif Khoiru. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam

Kelas. Jakarta: Pustakarya.

Gulo,W. 2002. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Nasution, S. 2009. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta : Bumi

Aksara

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Trianto.2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada

Media Gorup

Wena, Made.2009.Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual

Operasional.Jakarta: Bumi Aksara.