sosialisasi uuasuransi

Upload: fahmy

Post on 07-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Sosialisasi UUAsuransi

    1/5

     

    SAMBUTAN

    DEPUTI KOMISIONER PENGAWAS IKNB II

    PADA SOSIALISASI UNDANG-UNDANG NOMOR 40

    TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN 

    JAKARTA, 17 FEBRUARI 2015

    Yang terhormat:

    Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa

    Keuangan dan Pasar Modal, Bpk. Isa Rachmatawarta;

    Para Pengurus Asosiasi di Perasuransian;

    Direksi/Komisaris/Pejabat di Perusahaan Perasuransian;

    Perwakilan dari Kedutaan Besar Negara-negara Sahabat;

    Para Akademisi dari Beberapa Universitas di Jakarta; dan

    Hadirin sekalian,

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

    Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

    1. 

    Pertama-tama, mari kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat

     Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya kita

    dapat hadir pada acara “Sosialisasi Undang-undang Nomor 40

     Tahun 2014 tentang Perasuransian” ini.

    2. 

    Acara pada hari ini merupakan rangkaian sosialisasi yang

    sebelumnya telah dilakukan dengan menghadirkan narasumber

    dari Dewan Perwakilan Rakyat. Pada sosialisasi kali ini hadir

    Bpk. Isa Rachmatarwata narasumber dari Kementerian Keuangan

     yang ditunjuk oleh Presiden sebagai salah satu kementerian yang

    mewakili Pemerintah dalam melakukan pembahasan Rancangan

    Undang-undang Perasuransian bersama Dewan Perwakilan

  • 8/19/2019 Sosialisasi UUAsuransi

    2/5

     

    Rakyat. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih dan

    penghargaan yang tinggi atas kesediaannya untuk hadir pada

    acara ini. Semoga pemaparan dari para narasumber nanti dapat

    meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kita mengenai

    materi Undang-Undang tentang Perasuransian ini.

    Saudara-saudara yang saya hormati,

    3. 

    Keluarnya Undang-undang Nomor 40 Tahun 2014 merupakan

    salah satu tonggak penting dalam sejarah perasuransian di

    Indonesia, mengingat di dalam Undang – Undang tersebut terdapathal-hal baru terkait dengan pengawasan dan pengembangan

    industri perasuransian. Ada berbagai hal yang melatarbelakangi

    lahirnya Undang-undang ini. Narasumber nanti akan

    menguraikannya. Tapi patut dicatat bahwa pasca berlakunya

    Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa

    Keuangan, di antara beberapa undang-undang di sektor jasa

    keuangan, Undang-undang Perasuransian lah yang pertama

    diharmonisasi dengan Undang-Undang OJK. Sebagai contoh,

    konsep pengelola statuter yang terdapat di dalam Undang-undang

    OJK, sudah diadopsi di dalam Undang-undang Perasuransian ini.

    4. 

    Dengan berlakunya Undang-undang tersebut diharapkan akan

    dapat memperkuat industri perasuransian di Indonesia, baik

    penguatan pada sisi industrinya maupun penguatan pada sisi

    pengawasannya. Penguatan pada sisi industri akan menghasilkan

    industri perasuransian yang sehat, dapat diandalkan, amanah

    dan kompetitif sehingga tahan dari goncangan ekonomi dan dapat

    bersaing baik secara regional maupun internasional. Dari sisi

    pengawasan, UU No. 40 Tahun 2014 dapat lebih memberikan

    kepastian hukum bagi para pelaku usaha maupun bagi otoritas

  • 8/19/2019 Sosialisasi UUAsuransi

    3/5

     

    pengawas untuk menjalankan pengawasan terhadap industri

    perasuransian, terlebih lagi bagi perkembangan usaha

    perasuransian syariah yang selama ini telah berjalan.

    5. 

    Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 juga memberikan

    dorongan terhadap peningkatan kepercayaan masyarakat

    pengguna jasa usaha perasuransian, dengan memberikan

    kepastian kepada pemegang polis melalui program penjaminan

    bagi pemegang polis dan penyelesaian sengketa antara pemegang

    polis/tertanggung dengan perusahaan melalui bantuan lembaga

    mediasi yang independen dan imparsial.

    Saudara-saudara yang saya hormati,

    6. 

    Berdasarkan identifikasi kami, di dalam Undang-undang Nomor

    40 Tahun 2014 terdapat 1 (satu) ketentuan yang mengamanatkan

    pengaturan lebih lanjut dengan Undang-Undang yaitu mengenai

    program penjaminan pemegang polis, 2 (dua) ketentuan yang

    mengamanatkan pengaturan lebih lanjut dengan Peraturan

    Pemerintah yaitu mengenai kepemilikan asing dan bentuk badan

    hukum usaha bersama (mutual) serta 41 (empat puluh satu)

    ketentuan yang mengamanatkan pengaturan lebih lanjut dengan

    Peraturan OJK. Undang-undang mengenai program penjaminan

    pemegang polis harus diselesaikan dalam waktu 3 (tiga) tahun,

    sedangkan Peraturan Pemerintah dan Peraturan OJK 2 (dua)

    tahun 6 (enam) bulan terhitung sejak berlakunya Undang-undang

    Nomor 40 Tahun 2014 (17 Oktober 2014).

    7. 

    Adanya batas waktu penyelesaian peraturan pelaksanaan yang

    diamanatkan dalam Undang-Undang tentang Perasuransian ini

    merupakan tugas yang tidak ringan sehingga memerlukan

    dukungan semua pihak. Untuk penyusunan Undang-undang dan

  • 8/19/2019 Sosialisasi UUAsuransi

    4/5

     

    Peraturan Pemerintah, OJK akan melakukan koordinasi dengan

    Kementerian Keuangan agar Undang-undang dan Peraturan

    Pemerintah dimaksud dapat keluar dalam jangka waktu yang

    telah ditentukan. Sedangkan untuk Peraturan OJK, kami akan

    mengupayakan agar seluruh Peraturan OJK dimaksud dapat

    dikeluarkan secepatnya dan sebagian besar diantaranya mudah-

    mudahan dapat kami keluarkan pada tahun ini.

    Saudara-saudara yang saya hormati,

    8. 

    Dalam rangka mengoptimalkan peran sektor jasa keuangan

    dalam mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional;

    menjaga stabilitas sistem keuangan sebagai landasan bagi

    pembangunan yang berkelanjutan; dan mewujudkan kemandirian

    finansial masyarakat serta mendukung upaya peningkatan

    pemerataan dalam pembangunan, salah satu strategi yang

    dikembangkan OJK adalah penguatan aspek pengaturan dan

    pengawasan secara menyeluruh dengan penekanan pada

    pendekatan berbasis risiko dan peningkatan kapasitas

    kelembagaan dan daya saing industri untuk menunjang stabilitas

    sistem keuangan. Strategi yang dikembangkan OJK tersebut

    tentunya akan diterapkan juga dalam penyusunan Peraturan

    OJK yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-

    undang Nomor 40 Tahun 2014.

    9. 

    Penguatan pengaturan ini, pada dasarnya ditujukan untuk

    memperbaiki struktur pasar agar menjadi semakin kokoh, efisien,

    dan lebih transparan sehingga memberikan kemanfaatan bagi

    perekonomian yang berkelanjutan. Kondisi eksternal dan internal

     yang terus berubah memungkinkan pendekatan pengawasan

     yang disesuaikan dalam rangka membentuk keseimbangan baru.

    Pergeseran pengaturan maupun pengawasan perlu direspons

  • 8/19/2019 Sosialisasi UUAsuransi

    5/5

     

    secara tepat dan cepat oleh pelaku industri perasuransian, antara

    lain berupa penyesuaian cara beroperasi perusahaan.

    Saudara-saudara yang saya hormati,

    10. 

    Mudah-mudahan, dengan adanya Undang-undang Perasuransian

     yang baru ini dapat menjadi pegangan kita bersama untuk

    mengantarkan industri asuransi Indonesia menjadi industri jasa

    keuangan yang handal dan mampu memberikan kontribusi lebih

    besar bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan ketangguhan

    perekonomian nasional serta mampu bersaing di tingkat

    internasional.

    11. 

    Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan. Akhirnya,

    “Sosialisasi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang

    Perasuransian,” dengan ini secara resmi saya nyatakan dibuka.

    Selamat mengikuti sosialisasi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa

    senantiasa meridhoi setiap upaya kita dalam menggapai harapan

    perasuransian Indonesia yang semakin baik.

    12. 

    Sekian dan terima kasih.

    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

     Jakarta, 17 Februari 2015

    Dumoly F. Pardede

    Deputy Komisioner Pengawas IKNB