sos faham radikal kanan.rtf

Download SOS FAHAM RADIKAL KANAN.rtf

If you can't read please download the document

Upload: anom-prawirasuta

Post on 25-Oct-2015

176 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Sosialisasi mengenai faham radikal kanan.

TRANSCRIPT

FAHAM RADIKAL DI INDONESIA3BAHAN SOSIALISASIFAHAM RADIKAL KANAN DI INDONESIAPENDAHULUAN1.Umum.a.Perjuangan Bangsa dan Negara Republik Indonesia dalam mencapai kemerdekaan telah banyak mengalami gangguan dan ancaman, salah satunya adalah ancaman dari Kelompok/golongan Radikal Kanan. Dalam perkembangannya di era reformasi golongan Radikal Kanan telah melakukan cara-cara yang inskonstitusional yaitu mengembangkan Syariat Islam yang tidak sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Golongan Radikal Kanan selalu berupaya menentang kebijakan pemerintah, menciptakan Instabilitas politik dan keamanan serta memaksakan daerah-daerah untuk membangun Peraturan Daerah yang bernafaskan Syariat Islam.b.Beberapa kelompok Radikal Kanan yang berusaha untuk mendirikan negara Islam di Indonesia antara lain : Darul Islam (DI), Jamaah Islamiyah (JI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan lain-lain. Mereka bertujuan untuk membentuk Negara Islam Indonesia (NII), dengan cara merekrut masyarakat Indonesia sebanyak-banyaknya untuk dididik dan diIndoktrinasi dengan dalil-dalil Islam yang sesungguhnya justru banyak menyalahi hukum Islam itu sendiri.c.Agar kegiatan kelompok Radikal Kanan dapat diikuti perkembangannya oleh masyarakat khususnya Mahasiswa Unud, perlu adanya pemahaman tentang golongan Radikal Kanan.2. Maksud dan Tujuan.a.Maksud. Memberikan gambaran mengenai perkembangan dan ancaman-ancaman dari golongan Radikal Kanan yang berada di Indonesia.b.Tujuan. Sebagai bahan pertimbangan bagi Aparat Kowil dalam mengambil sikap dan tindakan yang tepat dalam mengikuti kegiatan dan perkembangan mereka.3.Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup pembahasan masalah golongan Radikal Kanan di Indonesia meliputi kegiatan dan perkembangan kelompok Radikal yang disusun dengan tata urut sebagai berikut :a.Pendahuluan.b.Perkembangan Faham Radikal Kanan di Indonesia.c.Keberadaan Kelompok Radikal Kanan di Indonesia.d.Kegiatan, Ciri dan Motivasi Jamaah Islamiyah.e.Pengawasan kaum Radikal.f.Penutup.4.Pengertian.a.Radikal adalah individu atau kelompok yang menginginkan perubahan atau pembaharuan dalam kehidupan sosial dan politik dengan cara kekerasan.b.Radikal Kanan adalah individu/ kelompok tertentu dalam masyarakat yang mempunyai sikap dan perilaku berbeda di luar sistem yang menimbulkan ekses negatif dengan latar belakang fanatisme agama yang sempit dengan tujuan akhir mendirikan negara dan memberlakukan hukum agama sebagai hukum positif.c.Mantiqi adalah wilayah gerakan dakwah yang dilakukan oleh kelompok Jamaah Islamiyah.d.PUPJI adalah Pedoman Umum Perjuangan Jamaah Islamiyah yang berisi tentang gerakan dan langkah perjuangan JI yang berdasarkan nilai-nilai Islam.PERKEMBANGAN FAHAM RADIKAL KANANDI INDONESIA5.Sejarah berdirinya DI/ TII.a.Pada awal tahun 1948, Kartosuwiryo yang sebelumnya sebagai Wakil Ketua Serikat Islam (SI) di Solo masuk ke Jabar dan langsung mengambil alih pimpinan DI. Segera setelah Kartosuwiryo menjadi pimpinan DI, langkah pertama yang dilakukan adalah menggabungkan Laskar Hisbullah dan Laskar Sabilillah di Jabar dalam organisasi DI, sehingga kekuatan DI menjadi cukup besar dan disegani. Aksi Kartosuwiryo yang pertama adalah menyerang dan meracuni Divisi Siliwangi yang sedang pulang hijrah setelah menumpas pemberontakan PKI di Madiun, sehingga banyak prajurit Siliwangi yang terbunuh.b.Pada tanggal 7 Agustus 1949, Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) di Gunung Cupu Kabupaten Ciamis dan diikuti oleh beberapa tokoh DI di beberapa daerah seperti :1)NII di Jateng, dipimpin oleh Amir Falali.2)NII di Kalsel, dipimpin oleh Ibnu Hajar.3)NII di Sulsel, dipimpin oleh Kahar Muzakar.4)NII di Aceh, dipimpin oleh Tengku Daud Beureuh.c.Setelah dilakukan operasi penumpasan oleh TNI dengan pola Operasi Pagar Betis di Gunung-Gunung di wilayah Jabar, maka pada tanggal 4 Agustus 1962 Kartosuwiryo dapat ditangkap dan divonis mati, sedangkan tokoh DI yang lain menyerahkan diri dan diberi Amnesti oleh Pemerintah pada tahun 1963. Setelah menyatakan ikrar dan setia kepada Pemerintah RI, selanjutnya diberikan pembinaan dan pengawasan.6.Periode NII/ DI/ TII (1982-1989). a.Setelah ditumpasnya DI/ TII Kartosuwiryo, maka pada tahun 1982 gerakan DI/TII aktif kembali dengan pimpinan Mukhliansyah, selanjutnya mengangkat Ir. Syahril Alim (Dosen di UGM) sebagai Imam di NII yang didukung oleh generasi muda Darul Islam dari Jawa Barat seperti Mursalim Dahlan, Ageng Sutisna dengan aksi-aksi kekerasan yang ditimbulkan antara lain :1)Rencana pembunuhan terhadap Presiden tahun 1983.2)Peledakan gedung BCA di Jakarta.3)Peledakan gereja di Malang (1984).4)Peledakan candi Borobudur (1985).5)Peledakan Bis Pemudi Expres di Banyuwangi.b.Dengan gencarnya operasi Intelijen yang dilakukan oleh TNI/ Polri untuk menumpas kegiatan Darul Islam tersebut. Beberapa tokoh DI antara lain : Abdullah Sangkar, Abu Bakar Baasyir, Fikhirudin dan Mukhliansyah yang melarikan diri ke luar negeri (Malaysia) dan tetap membentuk NII Hijrah serta tetap mengendalikan kegiatan NII di wilayah Indonesia. Sementara itu sisa Jamaah NII yang ada di Jateng dan Jabar membentuk organisasi baru dengan mengangkat Imam-Imam di wilayah dan melakukan kegiatan antara lain :1)Pada tahun 1987/ 1989 kelompok Darul Arqom melakukan sabotase di Jakarta untuk menggagalkan Sidang Umum MPR.2)Pada tahun 1989 Front Komando Mujahidin pimpinan Nur Hidayat hijrah ke Lampung melakukan kegiatan penyebaran selebaran gelap, teror, sabotase dan pengumpulan dana untuk perjuangannya.3)Pada tahun 1989 di Lampung kelompok Mujahidin Fissabilillah yang di pimpin Anwar alias Warsidi melakukan kegiatan teror (membunuh 3 anggota TNI dan seorang Lurah, menyerang Kodim Metro Lampung, dan sebagainya).4)Di Dompu (Bima NTB) kelompok NII pimpinan H. Gani Mashur mengirim kadernya ke Lampung untuk bergabung ke dalam kelompok Warsidi melakukan aksi teror. 7.Ciri dan motivasi politik.a.Ciri-ciri dari golongan Radikal Kanan, sebagai berikut :1)Fanatik terhadap pendapatnya, menganggap pendapat orang lain selalu keliru.2)Mudah memberikan sebutan Kafir kepada orang lain yang tidak sefaham dengannya.3)Membentuk kelompok-kelompok yang bersifat eksklusif dan bersifat menyendiri.4)Sering memaksakan pendapat dan kehendaknya dengan cara kekerasan.5)Selalu berprasangka buruk terhadap kelompok lain maupun Pemerintah.b.Motivasi kegiatan politik :1)Tujuan akhir mendirikan Negara Agama dan Hukum Agama sebagai hukum positif yang berlaku.2) Melakukan kegiatan provokasi agar Pemerintah dapat berbenturan dengan umat beragama.3)Sistem gerakannya sering bersifat situasional dan gerakan cenderung emosional.4)Dalam mencapai tujuan perjuangan mereka tidak mengenal menyerah.5)Segala cara sering ditempuh dengan kedok fissabilillah demi kepentingan agama.KEBERADAAN KELOMPOK RADIKAL KANAN DI INDONESIA8.Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Merupakan reinkarnasi dari Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/ TII). Pada tanggal 5 s.d 7 Agustus 2000 Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) terbentuk pada saat kongres Mujahidin I di Jogyakarta yang dihadiri oleh + 1.800 orang dari 24 Provinsi (yang sebagian besar adalah tokoh NII) dan beberapa utusan dari kalangan Akademisi dan simpatisan dari Malaysia, Filiphina dan Amerika Serikat. Pada Kongres Mujahidin I menghasilkan Piagam Jogyakarta yang menetapkan berdirinya MMI secara utuh dan berhasil memilih Abu Bakar Ba'asyir sebagai Amirul Mujahidin (Ketua) Lajnah Pengurus Pusat (LPP) MMI yang berkedudukan di Jogyakarta. Pada tanggal 10 s.d 12 Agustus 2003, diselenggarakan Kongres Mujahidin II berhasil memilih kembali Abu Bakar Ba'asyir sebagai Amirul Mujahidin (Ketua) LPP MMI periode 2003 s.d 2008. Saat ini Abu Bakar Ba'asyir keluar dari MMI dan mendirikan organisasi baru pada tanggal 17 September 2008 dengan nama Jamaah Anshohit Tauhid (TAJ). Sedangkan Visi/ Misi, Tujuan dan Azas Majelis Mujahidin Indonesia adalah :a.Visi/ Misi. Tathbiqus Syariah (Tegaknya Syariat Islam) secara Kaffah dalam kehidupan umat Islam sehingga masyarakat memperoleh keberuntungan hidup di dunia dan akhirat serta membawa rahmat bagi rakyat, negara dan alam semesta.b.Tujuan. Menyatukan segenap potensi dan kekuatan umat muslim (Mujahidin) dan bersama-sama berjuang menegakkan Syariat Islam dalam segala aspek kehidupan, utamanya dalam aspek pemerintahan sehingga tauhid menjadi azas dan Syariah Islam menjadi rujukan tunggal bagi sistem pemerintahan dan kebijakan kenegaraan secara nasional maupun internasional.c.Azas. Al Qur'an dan Sunnah Rosullullah SAW yang Shahih, sesuai pemahaman para sahabat Rodiaullah Anhum (Ulama Salafus Shahih). Sedangkan sifat MMI adalah Tansyiq atau aliansi gerakan diantaranya umat Islam mendasarkan ukhuwah, kesamaan akidah serta manhaj perjuangan, sehingga MMI mampu menjadi wadah umat Islam dalam hal berjuang menegakkan Diznulloh di muka bumi tanpa dibatasi oleh suku, bangsa/ negara.d.Dalam mensosialisasikan Visi dan Misinya kepada masyarakat, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) membuat program dalam bentuk pengajian, istighosah dan tablig akbar serta dalam bentuk pertemuan/ silaturahmi antara pengurus MMI dengan umatnya yang diisi dengan acara diskusi, tanya jawab maupun yang bersifat indoktrinasi.9.Front Pembela Islam (FPI). Merupakan organisasi massa Islam yang berhaluan keras, dengan tujuan utama adalah membasmi kemaksiatan yang menjadi penyakit masyarakat, menegakkan kebenaran dan keadilan sesuai Syariat Islam. FPI berdiri sekitar tahun 1998 di Jakarta dengan Ketua Umum adalah Al-Habib Muhammad Riziq. Pada saat berdirinya, FPI cukup dekat dengan petinggi TNI pada waktu itu, sehingga terkadang FPI dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk tujuan-tujuan politik mereka. a.Beberapa kegiatan FPI yang menonjol antara lain :1)Setiap tahun di bulan Ramadhan FPI biasanya akan merazia tempat-tempat hiburan yang menyalahi peraturan di Bulan Puasa/ Ramadhan, tindakan razia yang dilakukan cenderung mengarah keperbuatan anarkhis, dengan merusak bangunan (tempat hiburan).2)Kasus penyerangan FPI terhadap kegiatan Aliansi Kebangsaan Untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) pada tanggal 1 Juni 2008 di lapangan Monas yang menggemparkan, menyebabkan Ketua FPI Habib Moch Riziq saat ini ditahan di Polsek Metro Jaya.b.Visi dan Misi FPI.FPI berpandangan bahwa penegakan amar maruf nahi munkar adalah satu-satunya solusi untuk menjauhkan kezholiman dan kemungkaran. FPI berkeinginan untuk menegakkan amar maruf nahi munkar secara kaffah (sempurna) di semua segi kehidupan manusia, dengan tujuan menciptakan Umat Sholihat yang hidup dalam Baldah Thoyyibah (negeri yang baik) dengan limpahan keberkahan dan keridhoan Allah Azza wa Jalla. Misi FPI adalah penegakan amar maruf nahi munkar untuk penerapan Syariat Islam secara Kaffah. c.Asas Perjuangan FPI.1)FPI adalah organisasi amar maruf nahi munkar.2)Berdasarkan Islam.3)Beraqidahkan Ahlus Sunnah Wal Jamaah (berpegang teguh pada Al Quran dan As-Sunnah).10.Hizbutahir. Merupakan organisasi massa Islam dengan titik berat gerakan dakwah untuk merubah watak masyarakat Indonesia agar hanya tunduk terhadap hukum Islam yang Rahmatan Lil alamin serta menuntut pemberlakuan Syariat Islam di Indonesia demi tegaknya Khalifah Islamiyah. HTI merupakan cabang dari HT Internasional yang berpusat di Timur Tengah, dibawa ke Indonesia oleh Abdurahman Al Baghdadi (seorang warga negara Libanon) pada tahun 1981 melalui Jaringan Masjid Universitas di Indonesia. a.Sistem dan metode dakwah :1)Marhalah Tsaqif (pembicaraan dan pengkaderan).2)Marhalah Tafa'ul Ma'a al Ummah (interaksi dengan masyarakat).3)Marhalah Istilamal Hukum (pengambilalihan kekuasaan).b.Lembaga-lembaga HTI :1)Forum Ukhuwah Islamiyah, Prof. Dr. KH. Salim Bajrie (Ketua Wilayah III).2)Majelis Taklim As Syafi'ie Pesayang Cirebon.3)Komp. Masjid At Taqiyuddin, Bogor.4)Ma'had Taqiyuddin, Yogyakarta, M. Shiddiq Al Jawi.5)Jaringan Media, Al Islam, Al Wa'ie, Studika, Khalifa.6)Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus.7)Gerakan Mahasiswa Pembebasan.8)Forum Komunikasi Sosial Kemasyarakatan.9)Women Living Moslem Law.10)Forum Silaturahmi Wartawan Muslim.KEGIATAN, CIRI DAN MOTIVASI JAMAAH ISLAMIYAH11.Umum. Terjadinya serangan terorisme Internasional terhadap Gedung WTC AS telah dijadikan alasan oleh AS dan Sekutunya untuk menginvasi Afganistan dengan dalih memerangi terorisme Internasional yang diduga melibatkan organisasi Al Qaeda pimpinan Osama Bin Laden. Serangan AS dan Sekutunya tersebut mengakibatkan munculnya gerakan kelompok Radikal Islam di Indonesia dalam bentuk sweeping terhadap orang asing/ barat dan berkembang menjadi teror bom terhadap kepentingan AS di Indonesia.12.Jamaah Islamiyah ( JI ). Jamaah Islamiyah sebenarnya merupakan sempalan dari kelompok Radikal Islam Al Qaeda yang dipimpin oleh Osama Bin Laden. Organisasi Radikal Islam ini tujuannya membela umat Islam yang tertindas di seluruh dunia, seperti membela bangsa Palestina yang tertindas akibat pendudukan Israel yang didukung Amerika. Peristiwa penyerbuan Amerika terhadap kedaulatan Negara Irak tahun 2002, menyebabkan bangkitnya kelompok Radikal ( Al Qaeda ) untuk menyerang kepentingan-kepentingan Amerika di seluruh dunia, hal tersebut sudah dibuktikan dengan aksi peledakan gedung WTC dan Pentagon tanggal 11 September 2004, melalui pembajakan pesawat sipil untuk menghancurkan sasaran tersebut. 13.Tokoh-Tokoh Jamaah Islamiyah yang sering melakukan Teror Bom di Indonesia. a.DR. Azahari, warga Malaysia (Tewas bunuh diri di Malang).b.Noor Din M. Top, warga Malaysia beristri orang Indonesia.c.Imam Samudra, WNI (Pidana Mati).d.Mukhlas (Pidana Mati).e.Amrozi (Pidana Mati).f.Ali Imron (Pidana Mati).g.Abu Fida ( Abu Dujana ), baru tertangkap di Banyumas Jateng.h.Jabir (Tewas Tertembak di Wonosobo)i.Dulmatin (tertangkap di Filiphina).j.Zarkasih (tertangkap di Jogya).k.Agus Dwikarna (tertangkap di Filiphina).l.Faturrahman Al Qozi ( tewas di Filiphina ).m.Umar Al Faruq (tewas di Filiphina).n.Zubair (tewas Bom Kuningan).o.Yasir Bin Bar (tertangkap di Purworejo), dan lain-lain.14.Kegiatan teror yang dilakukan oleh kelompok Noor Din M. Top di Indonesia, antara lain :a.Bom Bali I tahun 2002.b.Bom Hotel J.W. Marriot tahun 2003.c.Bom Bali II tahun 2004.d.Bom Kedubes Australia tahun 2004.e.Bom Hotel J.W. Marriot II tahun 2009.f.Bom Hotel Ritz Carlton tahun 2009.15.Tempat pelatihan Kelompok Jamaah Islamiyah.a.Afganistan (Akademi Militer Mujahidin) di Harbiy Pohantun.b.Pakistan (Peshawar).c.Malaysia (Johor Baru).d.Filiphina Selatan (Mindanao).e.Indonesia (Poso, Ambon, Gunung Salak/ Jabar, dan Lereng Gunung Sindoro/ Sumbing).16.Lingkaran dakwah kelompok Jamaah Islamiyah. Sebagian umat Islam yang telah menjadi anggota JI, masuknya melalui proses pembinaan dan pendidikan (Tarbiyah), sehingga diharapkan akan mampu untuk menjadi tulang punggung dalam menyebarkan Dakwah Islamiyah dan melaksanakan misi Islam yaitu tegaknya Syariat Islam. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam pola pembinaan dakwah JI dapat dikategorikan sebagai berikut :a.Di luar kelompok JI kebanyakan umat Islam akan dianggap dan dikondisikan menjadi pendukung (Supporter).b.Sebagai umat Simpatisan.c.Umat Netral (dianggap tidak mengganggu dan memusuhi serta tidak berpihak kepada lawan JI). Umat PendukungUmat SimpatisanUmat NetralPok JILingkaran Dakwah JI 17.Persyaratan perekrutan anggota Jamaah Islamiyah. Dalam menentukan persyaratan keanggotaan, Jamaah Islamiyah menetapkan beberapa persyaratan agar mendapatkan personel yang terseleksi sesuai dengan sifat organisasi JI, persyaratan-persyaratan tersebut antara lain :a.Harus beragama Islam, karena organisasi JI adalah organisasi Islam.b.Harus memahami ajaran Allah dan Rasulnya tentang perlunya berjamaah.c.Sebelum ditawarkan untuk Iltizam (bergabung ke dalam Jamaah), calon anggota JI diberikan program Tholabul Ilmi (menuntut ilmu pengetahuan), berupa pengajian-pengajian, kursus-kursus agama selama + 1 tahun hingga 2 tahun.d.Harus aqil baligh, karena organisasi ini hanya diperuntukkan khusus kepada orang dewasa bukan anak-anak.e.Tahap perseleksian (Tamhish) diyakini bahwa seseorang masuk dalam organisasi JI dalam keadaan sadar, serta bersungguh-sungguh untuk mem-perjuangkan Islam, bukan karena adanya penyusupan dari musuh/ Lawan.18.Pedoman Umum Perjuangan Jamaah Islamiyah (PUPJI). Buku PUPJI tidak pernah dicetak, tetapi PUPJI disusun dari hasil ketikan yang kemudian diperbanyak dengan cara diphoto copy. PUPJI bukanlah buku bacaan biasa yang bisa didapatkan di toko-toko dan PUPJI juga bukan buku pedoman ritual JI, PUPJI merupakan buku pedoman yang disusun secara umum dalam rangka memberikan gambaran sistematis tentang gerak langkah Jamaah yang terpadu antara nilai prinsipil (Islam) dengan kegiatan yang cermat, terarah dan teratur. Tidak semua anggota JI dapat buku PUPJI, PUPJI merupakan buku pegangan bagi unsur pimpinan dan pengurus JI saja. Dalam PUPJI terdapat dua hal yang penting :a.Pada muqaddimah (pembukaan) buku PUPJI dijelaskan secara singkat bahwa hanya ada 3 poin mendasar yang menjadi ketentuan pokok hidup umat Islam dan menjadi dorongan organisasi JI yaitu :1)Hidup adalah hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. 2)Keberadaan manusia di muka bumi ini semata-mata untuk melaksanakan Syariat Allah SWT.3)Hidup di dunia ini hanyalah ujian kepada manusia, yang menjadi ajang penseleksian hamba Allah yang paling baik amalannya.b.10 prinsip yang harus dipedomani oleh anggota Jamaah Islamiyah dalam hidupnya, yang meliputi :1)Tujuan hidup kita hanyalah untuk mencari ke-Ridhoan Allah SWT dengan cara yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasulnya.2)Aqidah kita adalah ahli sunnah wal jamaah ala min hajid salafis solih (umat Islam yang terbaik yang hidup saat 300 tahun sesudah wafatnya Nabi Muhammad SAW).3)Pemahaman kita tentang Islam adalah Syumul, mengikuti pemahaman As-salafis solih.4)Sasaran perjuangan kita hanyalah memperhambakan manusia kepada Allah semata dengan menegakkan kembali khilafah di muka bumi.5)Jalan kita adalah Iman, Hijrah dan Jihad Fissabilillah (perang di jalan Allah).6)Bekal kita adalah Ilmu dan Taqwa, yakin dan Tawakal, Syukur dan Sabar, hidup Zuhud dan mengutamakan akhirat serta cinta Jihad Fissabilillah dan cinta mati sahid.7)Wala (panutan) kita kepada Allah SWT, Rasulullah SAW dan orang-orang yang beriman.8)Musuh kita adalah Syaitan Jin dan Syaitan manusia.9)Ikatan Jamaah kita berdasarkan atas kesamaan tujuan, Aqidah dan pemahaman terhadap agama (Ad-dien).10)Pengamalan Islam kita adalah secara murni dan kaffah dengan sistem Jamaah, dakwah dan Khilafah. 19.Susunan organisasi Jamaah Islamiyah.a.Amir Jamaah:Pimpinan tertinggi.b.Majelis Syura:Anggota penyusun aturan organisasi.c.Majelis Fatwa: Anggota cendikiawan Islam.d.Majelis Hisbah:Anggota kontrol kegiatan.e.Markaziyah :Anggota pimpinan pusat.f.Mantiqi:Wilayah gerakan dakwah.g.Wakalah :Perwakilan.h.Saroyah/ sariyah:Batalyon.i.Katibah:Kompi.j.Kirdas:Peleton.k.Fiah:Regu.l.Toifah:Squad (kelompok yang lebih kecil dari regu).AMIRMAJELISSYURAMAJELIS FATWAMAJELISHISBAHMARKAZIYAHSTRUKTUR ORGANISASI JI20.Pembagian wilayah gerakan Dakwah JI (Mantiqi). Pembentukan dan penentuan wilayah gerakan dakwah (Mantiqi) ditentukan oleh pihak Markaziyah (anggota pimpinan pusat). Beberapa Mantiqi yang telah dibentuk dan pimpinan yang telah ditunjuk antara lain:a.Mantiqi Ula (I) dipimpin oleh Hambali, wilayah gerakan dakwah meliputi Malaysia (Sabah) dan Singapura.b.Mantiqi Tsari (II) dipimpin oleh Abu Fateh, wilayah gerakan dakwah meliputi Indonesia (Pulau Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT).c.Mantiqi Tsalis (III) dipimpin oleh Mustapha, wilayah gerakan dakwah meliputi Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Mindanao (Filiphina Selatan).d.Mantiqi (IV) Australia (baru direncanakan).Pembagian Mantiqi tersebut bukan berarti pembatasan wilayah gerakan untuk menjadi negara Islam, tetapi pembagian Mantiqi tersebut semata-mata untuk kelancaran dakwah Islam dan Pembinaan Teritorial yang dilakukan oleh kelompok JI dari 4 Mantiqi yang dibentuk, hanya Mantiqi Ula (I) yang di Semenanjung Malaysia dan Singapura yang dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan dan pendanaan JI, karena daerah tersebut peluang bisnis dan pekerjaan bagi anggota JI banyak dan dianggap wilayah makmur bila dibandingkan dengan Mantiqi yang lain.PENGAWASAN KAUM RADIKAL21.Umum. Mencermati gerakan Radikal Kanan di Indonesia yang intensitasnya semakin meningkat dan lambannya tindakan pemerintah (Aparat Keamanan) dalam membatasi dan melarang aktivitas mereka, perlu upaya proaktif dari Aparat Komando Kewilayahan dan unsur Intelijen dalam membantu pengawasan gerakan Radikal tersebut, agar tidak berkembang dan membahayakan keamanan negara. 22.Sasaran Pengawasan. Pengawasan dilakukan minimal oleh Babinsa dan Aparat Intel Kowil yang meliputi :a.Kuantitas.1)Jumlah golongan Radikal yang ada di wilayahnya.2)Mobilitas golongan Radikal baik yang datang maupun yang pergi dalam suatu wilayah.3)Penambahan golongan Radikal baik akibat dari kelahiran maupun penambahan anggota lain.b.Metoda Pengawasan. Dilaksanakan secara langsung/ tidak langsung, terbuka/ tertutup dengan perencanaan dan keterpaduan Instansi yang terkait.c.Tehnik pengawasan.1)Pengawasan dilaksanakan tanpa disadari oleh sasaran (obyek pengawasan).2)Menghindari kegiatan yang sifatnya menyelesaikan masalah secara langsung.3)Melaporkan hasil pengawasan kepada atasannya.23.Hal yang perlu diwaspadai.a.Latar belakang.1)Pemikiran agama Islam telah menimbulkan ratusan aliran kerena ajaran agama tidak hanya bersumber dari Quran dan Hadist tetapi ditambah pemikiran dan penafsiran ulama.2)Perbedaan penafsiran menimbulkan perpecahan dan lahirlah fanatisme sempit yang dapat menjadikan orang/ kelompok menjadi sangat ekstrim.b.Pengaruh globalisasi.1)Komunikasi yang maju telah memungkinkan pemikiran yang berkembang di suatu tempat cepat diketahui baik melalui media cetak maupun elektronik.2)Revolusi Iran yang membentuk negara Islam telah disebarkan ke negara lain yang belum tentu cocok dengan corak dan budaya bangsanya.24.Sikap dan Langkah TNI AD.a.Sikap TNI AD.1)TNI AD menolak / tidak setuju adanya faham Radikal Kanan karena faham tersebut tidak sesuai dengan Undang-Undang dan ideologi negara.2)Negara Indonesia bukan negara Islam walaupun 90% penduduknya beragama Islam, tetapi negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang memberi kebebasan kepada seluruh warga untuk memeluk agamanya sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing.3)Faham Radikal bertujuan mendirikan negara agama dan hukum Islam sebagai hukum yang berlaku, jelas ini juga bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945.4)Dalam kegiatannya sering menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuan seperti teror Bom, pembunuhan, perampokan, dan sebagainya. Hal ini jelas melanggar norma-norma keagamaan dan hukum.b.Langkah TNI AD.1)Menekankan kembali kepada Dan/ Ka Satuan jajaran TNI AD agar selalu memberikan informasi tentang perkembangan Gerakan Radikal di Indonesia kepada seluruh prajurit dan keluarga dibawah Komandonya melalui jam Komandan serta pembinaan mental dan rohani.2)Menekankan kepada seluruh Aparat Intelijen dan Teritorial harus proaktif mengikuti perkembangan yang terjadi di wilayah tanggung jawabnya masing-masing, sehingga setiap perubahan situasi di wilayah dapat diketahui dengan cepat.3)Mengadakan pembinaan terhadap Keluarga Besar TNI yang berada di lingkungannya masing-masing dengan mengaktifkan kembali Organisasi Kepemudaan, diantaranya FKPPI, Kepramukaan, Karang Taruna, dan lain-lain dengan menekankan pada materi Nasionalisme, Wawasan Kebangsaan, semangat Kebangsaan dan Cinta Tanah Air.4)Komandan Satuan lebih mengaktifkan peran Bintal dengan menekankan kembali butir-butir Pancasila kepada seluruh prajurit sepanjang program, terutama calon prajurit di Lemdik.5)Melaksanakan pendekatan dengan tokoh-tokoh agama Islam untuk senantiasa memberikan penjelasan kepada umatnya tentang pentingnya memelihara kerukunan hidup beragama guna mendukung stabilitas nasional.6)Perlu mempertimbangkan dalam kegiatan ekstra kurikuler di Lemdik, agar disosialisasikan kembali materi pengamalan dan penghayatan butir-butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.7)Disbintal TNI AD beserta jajarannya proaktif memberikan pembinaan kepada seluruh Prajurit TNI AD dalam rangka mencegah keterpengaruhan terhadap ide penegakan Syariat Islam di Indonesia.8)Mendorong Pemerintah dan Instansi terkait untuk mencari solusi yang tepat dalam rangka mencegah berkembangnya upaya dari kelompok tertentu yang berupaya merubah Ideologi Pancasila.PENUTUP25.Penutup. Demikian naskah sosialisasi Faham Radikal Kanan ini disusun, untuk menjadi pedoman bagi Prajurit TNI AD dalam mengemban tugas demi menjaga dan mempertahankan keutuhan NKRI.Jakarta, Agustus 2009Lampiran~ Dokumentasi kegiatan teror bom oleh kelompok Radikal Kanan