sop jangmed 2014

160
YAYASAN KARTIKA JAYA JAYAKARTA RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA Jl. Aipda KS.Tubun No.79 Telp. (021) 5481262, 5481625 Fax. (021) 5331544 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMESANAN OBAT / ALKES No. Dokumen No.Revisi Halaman PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur Rumah Sakit Dr.Yustitia.MARS PENGERTIAN Pemesanan obat / alkes / barang radiologi / barang laboratorium dan Ruang Perawatan adalah posedur yang harus diajukan oleh kepala unit kepada kepala instalasi farmasi yang diketahui oleh Manager penunjang medik dan Direktur akan kebutuhan obat / alkes / barang radiologi / barang laboratorium,UGD,Poliklinik,Kebidanan dan Ruang Perawatan untuk menunjang kegiatan operasional RS Bhakti Mulia. TUJUAN 1. Menunjang ketersediaan obat / alkes / barang radiologi / barang laboratorium,UGD,Poliklinik,Kebidanan dan Ruang Perawatan. 2. Menunjang kelancaran operasional RS Bahkti Mulia. KEBIJAKAN Pemesanan obat / alkes di lakukan 2 kali dalam 1 minggu PROSEDUR CARA KERJA

Upload: chintya-mayang-rianie

Post on 12-Feb-2016

136 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sop jamet

TRANSCRIPT

Page 1: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMESANAN OBAT / ALKES

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Pemesanan obat / alkes / barang radiologi / barang laboratorium dan

Ruang Perawatan adalah posedur yang harus diajukan oleh kepala unit kepada kepala instalasi farmasi yang diketahui oleh Manager penunjang medik dan Direktur akan kebutuhan obat / alkes / barang radiologi / barang laboratorium,UGD,Poliklinik,Kebidanan dan Ruang Perawatan untuk menunjang kegiatan operasional RS Bhakti Mulia.

TUJUAN 1. Menunjang ketersediaan obat / alkes / barang radiologi / barang laboratorium,UGD,Poliklinik,Kebidanan dan Ruang Perawatan.

2. Menunjang kelancaran operasional RS Bahkti Mulia.KEBIJAKAN Pemesanan obat / alkes di lakukan 2 kali dalam 1 mingguPROSEDUR CARA KERJA

1. Penanggung Jawab Pengadaan mengajukan permintaan barang (obat/alkes) beserta jumlahnya melalui lembar defecta kepada Penanggungjawab Gudang Instalasi Farmasi untuk selanjutnya dilakukan pencatatan di buku defekta dan diajukan kepada Kepala Instalasi Farmasi.

2. Kepala Unit Laboratorium dan Kepala Unit Radiologi,UGD,Poliklinik,Kebidanan dan Ruang Perawatan mengajukan permintaan barang kepada Kasi Instalasi Farmasi melalui buku permintaan barang dari masing-masing unit.

3. Kepala Instalasi Farmasi mengajukan persetujuan permintaan kepada Manager Penunjang Medik.

4. Selanjutnya Manager Penunjang Medik mengajukan persetujuan permintaan barang dari masing-masing unit kepada Direktur.

Page 2: Sop Jangmed 2014

5. Setelah disetujui oleh Direktur, dilakukan pemesanan oleh bagian Pengadaan Instalasi Farmasi

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, Unit Radiologi, Unit Laboratorium,UGD,Kebidanan,Poliklinik,Perawatan

Page 3: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERIMAAN BARANG DATANG

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia,.MARSPENGERTIAN Penerimaan barang datang adalah prosedur yang harus dilakukan

Penanggung Jawab Gudang Instalasi Farmasi untuk menerima dan mencatat barang yang telah dipesan dan diperiksa oleh tim komisi pemeriksa barang, kesesuaian antara faktur dengan barang yang dibeli untuk keperluan kegiatan operasional RS Bhakti Mulia

TUJUAN 1. Menerima dan mencatat barang yang telah dipesan. 2. Memeriksa kesesuaian barang yang dipesan ke distributor dengan

barang yang diantar oleh pihak distributor.KEBIJAKAN Penerimaan barang datang harus benar – benar sesuai antara faktur

dengan fisiknya.PROSEDUR CARA KERJA

1. Penanggung Jawab Gudang Instalasi Farmasi menerima barang yang telah dipesan beserta dengan faktur.

2. Selanjutnya dilakukan pencatatan di buku Stock Opname, meliputi: Tanggal pemesanan Tanggal faktur Nama distributor / PBF (Pedagang Besar Farmasi) Nomor faktur Nama barang Jumlah barang HNA HNA + PPN

Page 4: Sop Jangmed 2014

Paraf Tim Komisi Pemeriksaan Barang (pada saat sudah diperiksa oleh Tim Komisi Pemeriksaan Barang)

Paraf oleh Penanggung Jawab Gudang Farmasi (pada saat serah terima barang dari gudang ke Instalasi Farmasi )

3. Penanggung Jawab Gudang mengajukan permintaan kepada Tim Komisi Pemeriksaan Barang, untuk dilakukan pemeriksaan barang yang diterima dan disesuaikan dengan Purchase Order (PO). Pemeriksaan oleh Tim Komisi Pemeriksaan Barang meliputi : Nama distributor Nama barang Bentuk sediaan dan kekuatan (misal : tablet 250mg) Jumlah barang Tanggal kadaluarsa Harga barang

4. Setelah dilakukan pemeriksaan barang pada buku stock opname, di tandatangani oleh Tim Komisi Pemeriksaan Barang .

5. Barang yang telah diperiksa diserahkan ke Instalasi Farmasi dan selanjutnya dilakukan pencatatan di Instalasi Farmasi dan didistribusikan ke unit/ruangan yang meminta.

UNIT TERKAIT Gudang, instalasi Farmasi, Unit Radiologi, Unit Laboratorium,UGD,Poliklinik,Kebidanan,Perawatan

Page 5: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENERIMAAN RESEP RAWAT INAP DAN

RAWAT JALAN

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia,.MARSPENGERTIAN Penerimaan resep rawat inap dan rawat jalan adalah prosedur yang

dilakukan apoteker dan / asisten apoteker, mulai dari penerimaan resep rawat inap dan rawat jalan atau permintaan obat bebas dengan memastikan penyerahan obat yang tepat pada pasien sesuai dengan resep yang diterima.

TUJUAN Menerima resep rawat inap dan rawat jalan dan menyerahkan obat dengan tepat pada pasien sesuai dengan resep yang diterima.

KEBIJAKAN Penerimaan resep harus sesuai dengan prosedurnya baik rawat inap maupun rawat jalan.

PROSEDUR CARA KERJA

1. Petugas apotek pada saat menerima resep (rawat jalan dan rawat inap), memeriksa kelengkapan resep, meliputi :

Nama dokter harus jelas Tanggal penulisan resep Nama, jumlah permintaan dan aturan pakai obat / alkes harus jelas Nama,nomer RM dan umur pasien harus jelas Resep umum atau resep jaminan

2. Untuk resep narkotika dan psikotropika, catat alamat dan nomor telepon pasien di belakang resep

3. Untuk resep rawat jalan, sebelum obat diberikan kepada pasien,

Page 6: Sop Jangmed 2014

pada bagian belakang resep harus ditandatangan oleh pasien/keluarga pasien sebagai bukti obat telah diterima oleh pasien.

4. Untuk pasien rawat inap, pada saat petugas apotek menyerahkan obat kepada penerima resep/petugas medis, pada bagian belakang resep ditandatangan oleh penerima resep sebagai bukti obat/alkes sudah diserahkan oleh petugas.

5. Data obat yang di pakai pasien di input di komputer dan di cetak resi nya dan di serahkan ke bagian kasir atau billing untuk data kelengkapan administrasi pasien

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, Unit Perawatan,kasir,billing

Page 7: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMINTAAN OBAT DAN ALKES DI APOTEK

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Permintaan obat dan alkes di apotek adalah prosedur yang harus

diajukan oleh kepala unit ruangan perawatan / radiologi / laboratorium / poliklinik kepada petugas apotek dan diketahui oleh kepala apotek akan kebutuhan obat dan alkes yang diperlukan di ruangan perawatan / radiologi / laboratorium / poliklinik / kebidanan, guna menunjang kegiatan operasional di RS Bhakti Mulia.

TUJUAN 1. Menjaga ketersediaan obat dan alkes di ruangan perawatan / radiologi / laboratorium / poliklinik / kebidanan.

2. Menunjang kelancaran operasional RS Bhakti Mulia.KEBIJAKAN Prosedur permintaan obat dan alkes harus sesuai dengan prosedurnya

dengan menggunakan buku amprahan.PROSEDUR CARA KERJA

1. Ruangan mengajukan permintaan obat dan alkes yang dibutuhkan ke apotek.

2. Petugas apotek melayani permintaan obat dan alkes dari ruangan dan langsung mengisi kartu stok.

3. Petugas apotek memberikan permintaan ruangan sesuai dengan permintaan ruangan,dan mencocokkan dengan sisa stok dan kebutuhan di ruangan,lalu petugas Apotik memberikan tandatangan dan cap stempel di buku amprahan milik ruangan sebagai tanda bukti telah memberikan obat dan alkes dan mencantumkan tanggal dan jam pengambilan obat dan alkes tersebut.

Page 8: Sop Jangmed 2014

4. Selanjutnya petugas ruangan yang bersangkutan dan petugas apotek memberikan tandatangan yang disertai dengan cap stempel apotek di lembar amprahan milik apotek yang menyatakan obat dan alkes sudah diterima oleh petugas masing – masing ruangan.

5. Kemudian Apotik meminta kan tanda tangan kepada Kepala Ruangan, Manager Penunjang Medik dan Direktur,sebagai bukti bahwa sudah di berikannya permintaan obat / alkes di ruangan.

UNIT TERKAIT Instalasi farmasi, unit perawatan, unit radiologi, unit laboratorium,poliklinik,kebidanan.

Page 9: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPENGGUNAAN BLENDER DI APOTIK

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Penggunaan blender adalah prosedur yang harus dilakukan oleh

semua petugas di unit Apotik ketika menggunakan alat blender untuk menunjang kegiatan operasional RS Bhakti Mulia khususnya untuk memperlancar proses penggerusan obat.

TUJUAN 1. Menunjang kelancaran kegiatan operasional di unit Apotik. 2. Menjaga kestabilan fungsi alat blender.3. Menunjang kelancaran operasional RS Bhakti Mulia.

KEBIJAKAN Penggunaan blender sesuai kebutuhan nya,skala prioritas.PROSEDUR CARA KERJA

1. Big Containera. Pada saat akan memasukkan bahan ke big container,

pastikan berada posisi switch off (mesin dalam keadaan mati).

b. Tutup big container dan letakkan di atas motor housing.c. Kemudian sambungkan kabel pada listrik lalu tekan tombol

ON.d. Setelah selesai, tekan tombol OFF, kemudian cabut kabel

dari arus listrik..e. Jangan mengoperasikan blender lebih dari 4 (empat ) menit

secara terus menerus, tetapi setiap 2 (dua) menit berhenti dan lanjutkan lagi sampai hasil yang diinginkan.

Page 10: Sop Jangmed 2014

Catatan : Kapasitas bahan yang akan diblender maksimal 50 g. Jangan memblender bahan yang cair atau basah menggunakan

dry mill Jangan mengoperasikan alat lebih dari 2 menit secara terus

menerusUNIT TERKAIT Unit Apotik

Page 11: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPENGGUNAAN HAND BOND

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Penggunaan Hand bond adalah prosedur yang harus dilakukan oleh

semua petugas di unit Apotik ketika menggunakan alat Hand bond untuk menunjang kegiatan operasional RS Bhakti Mulia khususnya untuk memperlancar proses penggerusan obat.

TUJUAN 1.Menunjang kelancaran kegiatan operasional di unit Apotik. 2.Menjaga kestabilan fungsi alat Hand bond.3.Menunjang kelancaran operasional RS Bhakti Mulia.

KEBIJAKAN Penggunaan harus sesuai dengan prosedur yang ada.PROSEDUR CARA KERJA

1.Nyalakan tombol ON sebelum mengoperasikan mesin Hand bond2.Pasang kertas puyer pada posisi yang tepat3.Pastikan Heat adjuster pada posisi no.24.Pastikan posisi HL menyala warna merah5.Apabila posisi PL sudah menyala hijau,langsung keluarkan kertas puyer dari mesin Hand bond6.Matikan alat dengan menekan tombol OFF

Unit Terkait Apotik

Page 12: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPEMBERSIHAN BLENDER DI APOTIK

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Pembersihan blender adalah prosedur yang harus dilakukan oleh

semua petugas di unit Apotik sesudah menggunakan alat blender untuk menunjang kegiatan operasional RS Bhakti Mulia.

TUJUAN 1. Menjaga agar alat blender agar bersih.2. Memelihara alat blender untuk berfungsi dengan baik. 3. Menunjang kelancaran operasional RS Bhakti Mulia.

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1. Masukkan air hangat sebanyak ½ (setengah) dari big container, lalu tekan tombol ON untuk membersihkan.

2. Cuci wet mounting, fruit mounting ring, dry mounting ring dengan air kran, bersihkan secara hati-hati dengan sikat.

3. Cuci semua jenis container dengan air sabun, kemudian bilas dengan air bersih dan keringkan.

4. Bersihkan motor housing dengan kain basah, jangan merendam atau memasukkan motor housing ke dalam air.

UNIT TERKAIT Unit Apotik

Page 13: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPEMBERIAN MAKAN PASIEN

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Pemberian makan kepada pasien harus dilakukan oleh semua anggota

di unit GiziTUJUAN 1.Menunjang kelancaran kegiatan operasional di unit Gizi.

2.Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pasien.3.Menunjang kelancaran operasional RS Bhakti Mulia.

KEBIJAKAN Penggunaan harus sesuai dengan prosedur yang ada.PROSEDUR CARA KERJA

1.Petugas unit Gizi mengambil data menu diit pasien ke semua ruang Perawatan2.Jam 6.00-7.00 wib membagikan sarapan sesuai dengan kelas dan menu diit masing – masing pasien3.8.00-9.00 wib Mengambil bekas sarapan dan mencuci peralatannya4.9.00-10.00 wib Menata,menyiapkan,dan membagikan snack pagi5.10.00-11.30 wib Menyiapkan makan siang sesuai dengan kelas dan diit pasien6.11.30-12.30 Mendistribusikan ke ruang-ruang perawatan pasien7.13.00-14.00 wib Mengambil bekas peralatan makan dan mencucinya8.14.00-15.00 wib Menata dan menyiapkan snack sore pasien9.15.00-16.00 wib Membagikan ke ruang-ruang perawatan pasien10.16.00-17.00 wib Menata dan menyiapkan makan malam pasien sesuai kelas dan diit yang di berikan11.17.00-18.00 wib Membagikan ke ruang – ruang perawatan pasien12.19.00-20.00 wib Mengambil bekas peralatan makan dan mencucinya

Unit Terkait Gizi

Page 14: Sop Jangmed 2014
Page 15: Sop Jangmed 2014
Page 16: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR RETUR OBAT

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk mengetahui alur retur obat dari ruang perawatan,Kebidanan ke

apotikTUJUAN Agar semua retur obat dapat segera terselesaikan dan membantu

terselesaikan administrasiKEBIJAKAN Semua retur obat dari perawatan,Kebidanan harus dapat terselesaikan

dengan cepat di apotik PROSEDUR CARA KERJA

1.Lembar retur dari ruang perawatan di bawa ke apotik2.Apotik mencocokkan jumlah obat / alkes dengan fisiknya,apakan sudah sesuai dengan yang tercantum di bukti lembar retur3.Lembaa retur di hargai dan di cetak resi nya4.Apotik menyerahkan bukti returan dengan bukti returan tertulis dari apotik yang sudah di buat resinya dan dengan nota obat yang mencantumkan total harga dari returan tersebut5.Apotik membuat laporan harian dengan jelas bahwa itu returan dan mencatat di buku expedisi yang di acc oleh billing6.Apabila di luar jam kerja dan diluar hari kerja maka di acc oleh bagian kasir

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi, kasir.billing,ruang perawatan,kebidanan

Page 17: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYERAHAN OBAT

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk mengetahui alur penyerahan obat dari apotik ke keluarga

pasien / perawatTUJUAN Agar semua penyerahan obat dapat diberikan dengan benar KEBIJAKAN Semua penyerahan obat dari apotik harus dapat terselesaikan dengan

cepat dan benar di apotik PROSEDUR CARA KERJA

1.Resep yang telah diterima dan di siapkan2.Resep di cek ulang sebelum di serahkan,dengan menerapkan HTKP3.Apotik menyerahkan kepada keluarga pasien atau perawat yang mengambil obat,untuk di berikan informasi dan tidak lupa membubuhkan tandatangan di belakang lembar resep oleh pihak yang mengambil obat.

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi,UGD,Poliklinik,Kebidanan,ruang perawatan

Page 18: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURKARTU GANTUNG / KARTU STOK

OBAT,ALKES,REAGENT DAN FILM

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk mengetahui jumlah stok obat,alkes,Reagent,Film yang tersedia

di unit Apotik,Laboratorium,RadiologiTUJUAN Agar semua ketersediaan stok obat,alkes,reagent,film dapat terpenuhi

sesuai dengan stok minimalKEBIJAKAN Semua stok obat dan alkes harus sama antara fisik dengan kartu

gantung / kartu stok nyaPROSEDUR CARA KERJA

1.Resep,amprahan dan barang datang(obat,alkes,reagent,film) di stok di kartu gantung / kartu stok2.Returan resep juga di masukkan sebagai penambahan di kartu gantung / kartu stok3.Film yang rusak juga di masukkan sebagai pengurangan stok4.Di tulis sesuai dengan kolom yang tersedia5.Tandatangan atau paraf untuk personil yang mengerjakannya / yang mengisi kartu stok

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi,Laboratorium,Radiologi

Page 19: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPENATAAN OBAT DAN ALKES

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk mengetahui letak obat dan alkes yang tersedia di apotikTUJUAN Agar semua obat dan alkes dapat di ketahui letaknya dan exp date nyaKEBIJAKAN Semua obat dan alkes dalam penyusunan letaknya dengan sistem

FIFO ( First in First out )PROSEDUR CARA KERJA

1.Setiap obat dan alkes yang di terima,di simpan dengan penyusunan letaknya menggunakan sistem FIFO2.Setiap ada resep,obat atau alkes yang di ambil yang letaknya ada di bagian paling depan dahulu.

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

Page 20: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPENGADAAN OBAT DAN ALKES DI APOTIK

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk mengetahui ketersediaan obat dan alkes di apotikTUJUAN Agar semua obat dan alkes dapat di sediakan di apotik sesuai dengan

minimal stok nyaKEBIJAKAN Semua obat dan alkes dalam pengadaannya di lakukan dua kali dalam

satu minggu,yaitu hari selasa dan jumatPROSEDUR CARA KERJA

1.Lembar defecta di apotik selalu diisi oleh semua asisten apoteker berdasarkan shift nya2.Lembar defectan yang sudah di isi di cek oleh kasi instalasi farmasi untuk di lakukan perencanaan pemesanan obat3.Setelah perencanaan selesai,kasi instalasi farmasi menyerahkan ke Manager Penunjang Medik untuk di lakukan pengecekan ulang 4.Bagian Pengadaan terlebih dahulu membuat “PO” yang di acc kan kepada Manager Penunjang Medis dan direktur 5.Setelah di acc,di lakukan pemesanan obat sesuai “PO”

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

Page 21: Sop Jangmed 2014
Page 22: Sop Jangmed 2014

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Page 23: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

PEMANGGILAN NAMA PASIEN DI APOTIK

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk Pelayanan Resep yang tepat Pasien,tepat Indikasi di apotikTUJUAN Agar tidak ada kesalahan dalam pemanggilan pasien,yang berakibat

pada kesalahan pemberian terapi obatKEBIJAKAN Pemanggilan Pasien harus di lakukan dengan menggunakan dua suku

kata,agar tidak terjadi kesalahan pemberian terapi obatPROSEDUR CARA KERJA

1.Resep yang di terima di Apotik,di cek oleh petugas Apotik,apakah sudah menggunakan dua suku kata,apakah sudah sesuai nomor RM nya2.Petugas Apotik menyiapkan obat & alkes yang di resepkan,dan menghargai nya3.Petugas Apotik memanggil Pasien dengan menggunakan dua suku kata,dan dengan suara yang lantang4.Ketika Pasien yang di panggil datang ke Apotek,Petugas Apotek memastikan kembali apakah benar nama yang di panggil adalah Pasien yang di maksud oleh petugas Apotek5.Bila sudah sesuai,obat & alkes di berikan dengan pemberian informasi penggunaan dan aturan minum dengan jelas

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

Page 24: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPERMINTAAN DANA DI UNIT PENUNJANG

MEDIK

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk menunjang kelancaran dalam pembelian dan ketersediaan

obat,alkes dan pemeriksaan penunjang lainnyaTUJUAN Agar segera terpenuhinya ketersediaan obat di luar standar obat yang

ada ,alkes,maupun pemeriksaan penunjang lainnya maupun yang bersifat segera

KEBIJAKAN Permintaan dana di laksanakan dengan melalui persetujuan berjenjangPROSEDUR CARA KERJA

1.Unit yang terkait meminta dana ke bagian keuangan dengan melalui buku permintaan dana2.Buku permintaan dana di tanda tangani oleh yang meminta dana,kepala unit,manager penunjang medik,manager keuangan dan di ketahui oleh wadir keuangan3.Apabila permintaan dana di atas dua juta rupiah,maka perlu memintakan tanda tangan kepada Direktur4.Apabila permintaan dana diatas jam lima sore,dan di luar hari kerja,bisa memintakan ke kasir dengan prosedur yang sama,untuk persetujuan nya bisa melalui telepon5.Kuitansi yang sudah di terima dari unit yang meminta,diberikan kepada bagian keuangan atau kasir ( sesuai dengan awal permintaan dana )

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi,Laboratorium,Radiologi,Gizi,Logistik Kesehatan,Kasir,Keuangan

Page 25: Sop Jangmed 2014

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Page 26: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

PENGGUNAAN KOMPOR GAS DI UNIT GIZI

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk menunjang kelancaran dalam proses pelayanan pemberian

makanan dan minuman kepada pasienTUJUAN Agar segera terpenuhinya ketersediaan kebutuhan makanan dan

minumam bagi pasienKEBIJAKAN Penggunaan kompor gas sesuai aturan agar tidak terjadi kesalahan –

kesalahan di pelaksanaannyaPROSEDUR CARA KERJA

1.Pastikan kompor sudah terhubung dengan tabung gas secara benar ( tidak berbau dan tidak bocor )2.Lihat pada regulator apakah tabung tersebut masih terisi gas atau tidak3.Tekan dan putar kearah kanan untuk menyalakan kompor4. Atur besarnya nyala api dengan makanan yang akan di masak5.Setelah makanan masak,untuk mematikan api putar kea rah kiri sampai tidak bias di putar kearah kiri lagi6.Angkat makanan yang sudah matang dan pastikan api tidak ada di tungku dan tidak berbau gas sama sekali.

UNIT TERKAIT Gizi

Page 27: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPENGGUNAAN MAGIC COM DI UNIT GIZI

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk menunjang kelancaran dalam proses pelayanan pemberian

makanan kepada pasienTUJUAN Agar segera terpenuhinya ketersediaan kebutuhan makanan bagi

pasienKEBIJAKAN Penggunaan magic com sesuai dengan aturan yang ada agar tidak

terjadi kesalahan di bagian pelaksanaannyaPROSEDUR CARA KERJA

CARA MENGGUNAKAN PENGHANGAT1.Sambungkan steker ke stop kontak,lampu “Magic Warmer” menyala,secara otomatis fungsi menghangatkan akan di mulai2.Jangan meninggalkan spoon atau benda – benda lain di dalam aluminium pan pada saat menghangatkan nasi3.Menghangatkan nasi yang terlalu sedikit bisa menyebabkan nasi kering dan mengurangi rasa nasi

CARA MENGGUNAKAN PENANAK NASI1.Takarlah beras dengan menggunakan measuring cup2.Cuci beras di tempat lain dengan air bersih seperlunya,jangan mencuci beras di dalam aluminium pan karena dapat merusakkan lapisan anti lengket3.Cuci aluminium pan terlebih dahulu dengan bersih sebelum memasukkan beras yang sudah di cuci ke dalam aluminium pan dan tambahkan air sesuai dengan kebutuhan4.Masukkan aluminium pan ke dalam body,tepat di atas heating plate5.Tutuplah top cover hingga terdengar bunyi “klik” (mengunci),jika tidak tertutup dengan baik,efisiensi memasak nasi akan terganggu6.Setelah siap untuk memasak,sambungkan steker ke stop kontak,jangan sambungkan steker ke stop kontak jika belum ingin

Page 28: Sop Jangmed 2014

memasak7.Tekan tombol untuk mulai memasak8.Lever knob akan naik dan terdengar bunyi “klik” jika nasi sudah matang,saat bersamaan lampu “cooking” akan padam dan lampu “Magic Warmer”menyala9.Biarkan top cover tertutup kira kira 15 menit,hal ini adalah proses yang penting untuk menghasilkan nasi yang baik,setelah itu buka top cover dan aduk nasi10.Gunakan spoon yang terbuat dari bahan kayu atau plastic,jangan yang terbuat dari metal,karena bisa menggores permukaan anti lengket aluminium pan.

CARA MENGGUNAKAN PENGUKUS1.Isi aluminium pan dengan air2.Pasang pengukus ke dalam aluminium pan dan letakkan makanan yang akan di kukus pada pengukus3.Operasikan penanak nasi sesuai dengan cara menggunakan penanak nasi4.Ketika pengukusan makanan telah selesai,matikan tombol secara manual (tekan tombol ke atas )

UNIT TERKAIT Gizi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Page 29: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

MEMBERSIHKAN MAGIC COM DI UNIT GIZI

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk menjaga kebersihan peralatan di unit GiziTUJUAN Agar dapat membantu menunjang pelayanan Patient Safety KEBIJAKAN Proses pembersihan peralatan di unit Gizi harus di lakukan secara

kontinuPROSEDUR CARA KERJA

1.Cabut power cord sebelum membersihkan penanak nasi2.Cuci aluminium pan dengan menggunakan karet busa atau sepon3.Lepas perlahan – lahan water collector (penampung air) yang terpasang di sisi samping penanak nasi dengan menarik ke belakang,buanglah air setiap selesai pemakaian4.Bersihkan permukaan – permukaan lain dengan kain basah5.Heating plate harus bersih dan bebas dari makanan atau benda – benda lain yang bisa mempengaruhi fungsi penanak nasi

UNIT TERKAIT Gizi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Page 30: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

PENGGUNAAN BLENDER DI UNIT GIZI

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk memperlancar pemenuhan kebutuhan pemberian makanan dan

minuman kepada pasienTUJUAN Agar dapat terpenuhi kebutuhan pasien KEBIJAKAN Prosedur ini harus di jalankan sesuai dengan aturan yang sudah adaPROSEDUR CARA KERJA

CARA MENGGUNAKAN BIG CONTAINER1.Pastikan switch “OFF” 2.Masukkan bahan ke big container3.Tutup dan letakkan di atas motor housing4.Selanjutnya alirkan listrik,tekan switch “ON” 5.Selesai memblender,tekan switch “OFF” dan putuskan aliran listrik

CARA MENGGUNAKAN WET MILL1.Pastikan switch “OFF”2.Masukkan bahan ke wet container3.Tutup dan letakkan di atas motor housing4.Alirkan arus listrik,tekan switch “ON”5.Selesai memblender,tekan switch “OFF” dan putuskan aliran listrik

CARA MENGGUNAKAN DRY MILL1.Balik dry container dan putar mounting ring berlawanan arah putaran jarum jam2.Masukkan bahan ke dry container,pasang kembali dry mounting ring dan putar searah jam dengan rapat3.Letakkan dry mounting ring di atas motor housing,alirkan arus listrik dan tekan switch “ON”4.Selesai memblender,tekan switch “OFF” dan putuskan aliran arus listrik

Page 31: Sop Jangmed 2014

UNIT TERKAIT Gizi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Page 32: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

MEMBERSIHKAN BLENDER DI UNIT GIZI

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk menjaga kebersihan peralatan di unit GiziTUJUAN Agar dapat membantu menunjang pelayanan Patient Safety KEBIJAKAN Proses pembersihan peralatan di unit Gizi harus di lakukan secara

kontinuPROSEDUR CARA KERJA

1.Masukkan air hangat ½ big container glass2.Tekan switch “ON” untuk membersihkan3.Cuci wet mounting ring,fruit mounting ring,dry mounting ring dengan air kran,bersihkan hati – hati dengan sikat4.Cuci big container glass,big container cover,wet container,wet container cover,small gasket,big gasket dengan air sabun5.Bilas dengan air bersih dan keringkan6.Bersihkan atau lap motor housing dengan kain basah

UNIT TERKAIT Gizi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Page 33: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

PENGOPERASIAN ELEKTROLITE (Spotchem SE 1520 )

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk memahami prosedur pemakaian alat elektrolite di unit

LaboratoriumTUJUAN Agar seluruh karyawan dapat memahami prosedur pemakaian alat

elaktrolit dan mengurangi kesalahan – kesalahan prosedur KEBIJAKAN Prosedur ini harus di pahami dan di jalankan oleh semua personil

LaboratoriumPROSEDUR CARA KERJA

CEK KONDISI ALAT1.Tekan tombol 2 “sub menu”2.Tekan tombol 3 “maintenance”3.Tekan tombol 3 “check measurement”4.Masukkan check plate berwarna merah5.Tekan start (warna biru,kiri atas)6.Setelah keluar hasil print “GOOD” kembalikan ke posisi stand by dengan menekan “STOP” sebanyak 3 kali

KARTU LOT NOMOR1.Tekan tombol 3 “cal”2.Tekan tombol 1 “card”3.Gesek kartu 2 kali4.Kembalikan ke posisi stand by5.Tekan “stop”sebanyak 2 kali

PENGUKURAN SAMPLE1.Kembalikan layar pada posisi stand by2.Tekan tombol 1 :measurement”3.Tekan tombol 1 untuk ID * Nomer urut pasien ENTER *ID (nama pasien) ENTER

Page 34: Sop Jangmed 2014

4.Setelah tampil stand by,masukkan E-Plate (reagent)5.Masukkan tip pada twin pipette6.Ambil reference pada tip warna biru7.Ambil sample atau serum pasien pada tip warna kuning8.Posisikan pipette pada stand pipette9.Tekan pipet bersamaan tahan sampai pipette di angkat10.Angkat pipette lalu lepas pencetan pipette

UNIT TERKAIT Laboratorium

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Page 35: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

PENGOPERASIAN CENTRIFUGE PLC SERIES

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk memahami prosedur pemakaian alat centrifuge di unit

LaboratoriumTUJUAN Agar seluruh karyawan dapat memahami prosedur pengoperasian alat

centrifuge dan mengurangi kesalahan – kesalahan prosedur KEBIJAKAN Prosedur ini harus di pahami dan di jalankan oleh semua personil

LaboratoriumPROSEDUR CARA KERJA

1.Kabel di masukkan ke aliran listrik2.Atur kecepatan yang di perlukan3.Masukkan sample dengan rata (dengan perbandingan yang sama)4.Putar timer5.Tunggu hingga timer berbunyi6.Biarkan sampai alat benar – benar berhenti7.Ambil sample dari dalam alat8.Cabut kembali kabel bila sudah selesai

UNIT TERKAIT Laboratorium

Page 36: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPENGOPERASIAN PHOTOMETER 5010

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk memahami prosedur pemakaian alat photometer di unit

LaboratoriumTUJUAN Agar seluruh karyawan dapat memahami prosedur pengoperasian alat

photometer dan mengurangi kesalahan – kesalahan prosedur KEBIJAKAN Prosedur ini harus di pahami dan di jalankan oleh semua personil

LaboratoriumPROSEDUR CARA KERJA

1.Nyalakan saklar yang terdapat di bagian belakang kiri alat2.Tunggu hingga beberapa saat sampai suhu benar-benar stabil3.Masukkan nomor program pemeriksaan yang di kehendaki4.Tekan enter sebanyak 3 kali,selanjutnya ikuti petunjuknya5.Masukkan reagent blanko6.Masukkan sample7.Tunggu beberapa saat kemudian baca hasil yang Nampak pada layar8.Catat hasil

UNIT TERKAIT Laboratorium

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Page 37: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

PEMERIKSAAN HIV TES

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk memahami prosedur pemeriksaan HIV tes di unit

LaboratoriumTUJUAN Agar seluruh karyawan dapat memahami prosedur pemeriksaan HIV

tes dan mengurangi kesalahan – kesalahan KEBIJAKAN Prosedur ini harus di pahami dan di jalankan oleh semua personil

LaboratoriumPROSEDUR CARA KERJA

1.Putar sample darah yang akan di periksa2.Teteskan serum ke dalam tes pack sebanyak 1 tetes3.Teteskan buffer sebanyak 1 tetes4.Putar timer selama 10 menit5.Baca hasil yang Nampak pada tes pack setelah 10 menit *Positif : bila terdapat 2 strip merah pada tanda control dan tes *Negatif : bila terdapat 1 strip merah saja pada tanda control *Invalid : bila terdapat 1 strip saja pada tes atau tidak terdapat tanda apapun

UNIT TERKAIT Laboratorium

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Page 38: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

PEMERIKSAAN DENGUE BLOOD 1gM/IgG

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk memahami prosedur pemeriksaan di unit LaboratoriumTUJUAN Agar seluruh karyawan dapat memahami prosedur pemeriksaan

dengue blood IgM / IgG tes dan mengurangi kesalahan – kesalahan KEBIJAKAN Prosedur ini harus di pahami dan di jalankan oleh semua personil

LaboratoriumPROSEDUR CARA KERJA

1.Putar sample darah yang akan di periksa2.Teteskan serum ke dalam tes pack sebanyak 1 tetes3.Teteskan buffer sebanyak 1 tetes4.Putar timer selama 10 menit5.Baca hasil yang Nampak pada tes pack setelah 10 menit *Negatif : bila terdapat 1 strip biru pada kontrol *IgG Positif : Bila terdapat 1 strip merah pada T1 *IgM Positif : Bila terdapat 1 strip merah pada T2 *IgG dan IgM positif :Bila terdapat 2 strip merah pada T1 dan T2 *Invalid :Bila tidak terdapat tanda apapun

UNIT TERKAIT Laboratorium

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Page 39: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

PEMERIKSAAN RAPID TES MALARIA

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk memahami prosedur pemeriksaan di unit LaboratoriumTUJUAN Agar seluruh karyawan dapat memahami prosedur pemeriksaan

Rapid tes malaria dan mengurangi kesalahan – kesalahan KEBIJAKAN Prosedur ini harus di pahami dan di jalankan oleh semua personil

LaboratoriumPROSEDUR CARA KERJA

1.Masukkan darah EDTA 5 ml ke dalam bantalan sampel2.Teteskan 1 tetes buffer ke dalam bantalan sampel3.Teteskan 3 tetes buffer ke dalam bantalan buffer4.Baca hasil yang tampak pada rapid test setelah 15 – 30 menit

UNIT TERKAIT Laboratorium

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Page 40: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

PENGAMBILAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk memahami prosedur pengambilan hasil pemeriksaan di unit

LaboratoriumTUJUAN Patient safety dan efektifitas kerja di unit LaboratoriumKEBIJAKAN Prosedur ini harus di pahami dan di jalankan oleh semua personil

LaboratoriumPROSEDUR CARA KERJA

1.Untuk pasien di ruang perawatan,setiap pagi hasil pemeriksaan laboratorium akan di antarkan ke ruang perawatan pada pukul 10.00 wib2.Untuk pasien di Poliklinik,hasil pemeriksaan Laboratorium di ambil oleh pasien ke ruang Laboratorium pada pukul 13.00 wib3.Untuk pasien UGD,setiap ada pemeriksaan Laboratorium,hasil bisa di tunggu kurang lebih selama 2 jam

UNIT TERKAIT Laboratorium

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Page 41: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

PEMERIKSAAN APPENDICOGRAM

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk memahami prosedur pemeriksaan Appendicogram di unit

RadiologiTUJUAN Agar seluruh karyawan dapat memahami prosedur pemeriksaan

Appendicogram dan mengurangi kesalahan – kesalahan KEBIJAKAN Prosedur ini harus di pahami dan di jalankan oleh semua personil

RadiologiPROSEDUR CARA KERJA

1.Satu hari sebelum di lakukan pemeriksaan appendicogram pasien di anjurkan untuk memakan makanan yang lunak (bubur kecap)2.12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan pasien minum 2-3 dulcolax (tepat pukul 21.oo wib)3.Pasien di anjurkan untuk tidak makan,banyak berbicara dan merokok (puasa)4.Jam 07.00 pagi pasien minum barium yang sudah di campur dengan segelas air putih5.Setelah 12 jam pasien baru bisa di lakukan pemeriksaan Radiologi6.Pasien dating ke Radiologi masih dalam keadaan puasa sampai selesai di lakukannya pemeriksaan appendicogram

UNIT TERKAIT Radiologi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Page 42: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

PEMERIKSAAN BNO-IVP

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur Rumah Sakit

Dr.Yustitia.MARSPENGERTIAN Untuk memahami prosedur pemeriksaan BNO-IVP di unit RadiologiTUJUAN Agar seluruh karyawan dapat memahami prosedur pemeriksaan

BNO-IVP dan mengurangi kesalahan – kesalahan KEBIJAKAN Prosedur ini harus di pahami dan di jalankan oleh semua personil

RadiologiPROSEDUR CARA KERJA

1.Satu hari sebelum dilakukan pemeriksaan BNO-IVP pasien di anjurkan untuk memakan makanan yang lunak (bubur kecap)2.12 jam sebelum di lakukan pemeriksaan atau tepat pukul 21.00 wib pasien di anjurkan untuk minum garam inggris atau dulcolax sebanyak 2-3 tablet 3.PPasien di anjurkan tidak boleh makan,banyak bicara dan merokok (puasa)4.Pasien datang ke Radiologi masih dalam keadaan puasa sampai selesai di lakukannya pemeriksaan BNO-IVP

UNIT TERKAIT Radiologi

Page 43: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN (CTG)

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon golongan

glycopeptide yang diproduksi oleh plasenta pada masa kehamilan. Munculnya hormon ini dan konsentrasinya yang meningkat di dalam urine wanita hamil merupakan suatu indikator yang baik untuk mengkonfirmasi kehamilan. Konsentrasi hCG urine meningkat hingga mencapai puncaknya sebesar 50,000 mIU/ml pada kehamilan minggu kedelapan dan sebelas ((bulan 1, 2, 3).

TUJUAN Untuk menentukan secara kualitatif hCG dalam urin untuk mendeteksi kehamilan.

KEBIJAKANPROSEDUR Metode :

Rapid immunoassayCARA KERJA

1. Tampung urin kedalam wadah/tabung yang bersih

2. Teteskan urin kedalam rapid tes sebanyak 3 tetes

3. Tunggu hasil selama 10 menit

4. Baca hasil dengan melihat tanda (+) / 2 tanda merah pada rapid tes

Positif : Bila terdapat tanda (+) / 2 tanda merah Negatif : Bila terdapat tanda (-) / 1 tanda merah Invalid : Bila tidak terdapat tanda merah pada rapid test

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium

Page 44: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN DRUG TEST

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIANTUJUANKEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1. Tampung urin kedalam wadah / tabung yang bersih

2. Masukkan strip tes narkoba kedalam tabung yang berisi urin

3. Tunggu hasil selama 10 menit

4. Baca hasil dengan melihat 2 tanda merah pada strip tes narkoba Positif : Bila terdapat 1 tanda merah pada strip tes narkoba Negatif : Bila terdapat 2 tanda merah pada strip tes narkoba Invalid : Bila tidak terdapat tanda merah apapun pada tes narkoba.

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Page 45: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN SPESIMEN LABORATORIUM

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Persiapan pengambilan bahan pemeriksaan merupakan bagian dari

pemantapan mutu internal, yaitu pada tahap pre analitik, meliputi tahap mempersiapkan pasien, mempersiapkan alat pengambilan bahan, proses pengambilan bahan serta penyimpanan / transportasi bahan.

TUJUAN Mendapatkan bahan pemeriksaan dengan cara yang baik dan benar sehingga didapatkan hasil pemeriksaan yang akurat sesuai dengan keadaan pasien.

KEBIJAKANPROSEDUR Persyaratan Bahan Pemeriksaan Laboratorium

1. HEMATOLOGI

Jenis Pemeriksaan BahanHematologi rutin / lengkap

Darah EDTA 3 mL *

Gambaran darah tepi Apusan darah langsung / darah EDTA

Malaria Tetes tebal + Sediaan apus

= Menggunakan tabung vacutainer berisi antikoagulan EDTA

1. HEMOSTASIS

Page 46: Sop Jangmed 2014

** = Menggunakan tabung vacutainer berisi antikoagulan Natrium citras

2. KIMIA DARAHPersiapan puasa- 10 jam untuk pemeriksaan glukosa, test toleransi glukosa /

GTT- 12 jam untuk pemeriksaan kolesterol, trigliserida, HDL dan

LDLTes – tes kimia lainnya menggunakan darah beku, kecuali :- Analisa gas darah menggunakan darah arteri heparin

seimbang 3 mL dalam air es (4ºC)- Glukosa menggunakan darah vena 3 ml + antikoagulan

EDTA dan darah kapiler

3. SERO – IMUNOLOGI- Widal, TPHA, VDRL, CRP, ASTO, Rheumatoid Factor,

Petanda Hepatitis, CEA, AFP, T3, T4, TSH, FT4, Dengue Blot

- Bahan darah beku 10 mL untuk semua pemeriksaan tersebut dan 3 mL untuk tiap pemeriksaan

4. URINALISA DAN FAECES- Menggunakan wadah pot plastik bertutup

5. EKSKRESI URINE- CCT, bahan urine tampung 24 jam + pengawet urine

toluene 1 ml- Protein kuantitatif, ESBACH, bahan urine tampung 24 jam

+ pengawet- Elektrolit urine, bahan urine tampung 24 jam + pengawet- Narkoba, bahan urine segar

6. MIKROBIOLOGI- Urine Kultur, menggunakan botol urine steril bertutup

kapas lemak- Pus / sekret, menggunakan kapas lidi steril

Jenis Pemeriksaan BahanMasa perdarahan / pembekuan

Bed side test

Rumple leede Bed side testMasa Protrombin / PT Darah sitrat 3 mL **Masa Trombin / TT Darah sitrat 3 mL **APTT Darah sitrat 3 mL **Fibrinogen Darah sitrat 3 mL **D-Dimer Darah sitrat 3 mL **

Page 47: Sop Jangmed 2014

- Sputum, menggunakan pot plastik bertutup UNIT TERKAIT Unit Laboratorium

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERSIAPAN PENGAMBILAN BAHAN

PEMERIKSAAN No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Persiapan pengambilan bahan pemeriksaan merupakan bagian dari

pemantapan mutu internal, yaitu pada tahap pre analitik, meliputi tahap mempersiapkan pasien, mempersiapkan alat pengambilan bahan, proses pengambilan bahan serta penyimpanan / transportasi bahan.

TUJUAN Mendapatkan bahan pemeriksaan dengan cara yang baik dan benar sehingga didapatkan hasil pemeriksaan yang akurat sesuai dengan keadaan pasien.

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1. Petugas sampling menerima surat pemeriksaan laboratorium

2. Petugas mengidentifikasi parameter pemeriksaan yang diminta dan menanyakan kembali kepada pasien “apakah puasa atau tidak ? “.

3. Petugas memberi nomor urut sampel / SID pada formulir permintaan laboratorium dan mempersiapkan wadah penampung ( spuit / tabung / botol / pot plastik ) sampel yang dibutuhkan dan diberi etiket / label identitas sampel.

Catatan : Penulisan nomor urut sampel / SID untuk pasien rawat jalan pada etiket sampel dimulai dengan angka 2,

Page 48: Sop Jangmed 2014

diikuti Nomor urut sampel. Perubahan kembali ke nomor urut 001 dimulai pada pukul 24.01 Wib. Contoh penulisan nomor urut sampel pasien rawat jalan / SID : 2 – 001

4. Bila ada pemeriksaan urin / urine kultur / faeces, terlebih dahulu pasien dipersilahkan untuk buang air kecil / besar dahulu, selanjutnya dilakukan pengambilan sampel darah.

5. Setelah selesai proses sampling, petugas memberikan kartu pengambilan hasil dan membukukannya ke dalam buku catatan kunjungan pasien rawat jalan.

6. Formulir pemeriksaan laboratorium dikembalikan ke administrasi.

7. Sampel yang telah diambil kemudian didistribusikan kemasing – masing unit untuk dilakukan analisa.

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium

Page 49: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH VENA

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Persiapan pengambilan bahan pemeriksaan merupakan bagian

dari pemantapan mutu internal, yaitu pada tahap pre analitik, meliputi tahap mempersiapkan pasien, mempersiapkan alat pengambilan bahan, proses pengambilan bahan serta penyimpanan / transportasi bahan.

TUJUAN Mendapatkan bahan pemeriksaan dengan cara yang baik dan benar sehingga didapatkan hasil pemeriksaan yang akurat sesuai dengan keadaan pasien.

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1. PersiapanSeluruh peralatan yang akan digunakan disiapkan : Kapas alkohol 70% Manset / pembendung Plester Spuit dan jarum menggunakan ukuran yang disesuaikan

dengan jumlah parameter pemeriksaan yang diminta Wadah penampung / botol bertutup dengan atau tanpa

antikoagulan sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan yang telah diberi label / etiket

Pastikan bahwa kondisi pasien sudah sesuai dengan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan ( puasa / tidak puasa )

Page 50: Sop Jangmed 2014

2. Manset dipasang pada pertengahan lengan atas ( usahakan tidak terlalu lama )

3. Raba daerah pembuluh darah vena yang akan ditusuk

4. Diusapkan kapas alkohol pada daerah yang akan ditusuk, ditunggu sampai kering

5. Lakukan pengambilan bahan : Tempat pengambilan tersering adalah di daerah fosa

cubiti, khususnyna pada vena cubiti atau vena chepalica, karena paling mudah dilihat dan diraba

Jangan mengambil darah pada lengan yang terpasangan infus

Jangan terlalu cepat menghisap darah dengan menarik spuit ( dapat menyebabkan hemolisis dan akan terasa lebih sakit )

Buka jarum spuit bila akan memindahkan darah ke wadah lain, kecuali tabung vacutainer.

Wadah harus selalu tertutup.

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium

Page 51: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH KAPILER

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Persiapan pengambilan bahan pemeriksaan merupakan bagian dari

pemantapan mutu internal, yaitu pada tahap pre analitik, meliputi tahap mempersiapkan pasien, mempersiapkan alat pengambilan bahan, proses pengambilan bahan serta penyimpanan / transportasi bahan.

TUJUAN Mendapatkan bahan pemeriksaan dengan cara yang baik dan benar sehingga didapatkan hasil pemeriksaan yang akurat sesuai dengan keadaan pasien.

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1. PersiapanSeluruh peralatan yang akan digunakan disiapkan : Kapas alkohol 70% Penlet + jarum

2. Cara pengambilan Jari pasien yang akan diambil dipegang sedemikian rupa

dan diurut – urut ke frontal oleh tangan petugas. Usap dengan kapas alkohol 70% dan biarkan sampai

kering. Tusuk jari pasien dengan penlet, hapus darah pertama

yang keluar, lalu pijat sedikit jari pasien sampai darahnya keluar.

Page 52: Sop Jangmed 2014

Lakukan pengambilan menurut kebutuhan, lalu hapus sisa darah pada ujung jari dengan kapas alkohol 70%.

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMBILAN URIN

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Persiapan pengambilan bahan pemeriksaan merupakan bagian dari

pemantapan mutu internal, yaitu pada tahap pre analitik, meliputi tahap mempersiapkan pasien, mempersiapkan alat pengambilan bahan, proses pengambilan bahan serta penyimpanan / transportasi bahan.

TUJUAN Mendapatkan bahan pemeriksaan dengan cara yang baik dan benar sehingga didapatkan hasil pemeriksaan yang akurat sesuai dengan keadaan pasien.

KEBIJAKANPROSEDUR Jenis pemeriksaan Bahan

Urine rutin / lengkap Urine segar 20 mL Test kehamilan Urine pagi Test Narkoba Urine segar 20 mL Protein kwantitatif, CCT, NaKCl Urine tampung 24 jam

CARA KERJACara pengumpulan urine 24 jam :

1. Pukul 7 pagi berkemih, urinnya dibuang, setelah itu setiap berkemih urine ditampung pada wadah yang bertutup dan telah diberi pengawet 2 mL ( bila memakai pengawet ), setiap kali menampung urine wadah selalu dikocok agar urin bercampur dengan pengawet.

2. Pukul 7 pagi esoknya adalah berkemih terakhir yang

Page 53: Sop Jangmed 2014

ditampung.

3. Jangan lupa mengambil darah vena sebanyak 5 mL dan data tinggi badan, berat badan, usia dan jenis kelamin pasien bila pemeriksaan yang diminta CCT.

4. Semua sampel yang telah ditampung selama 24 jam tersebut dibawa ke laboratorium.

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium

Page 54: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH FAECES

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Persiapan pengambilan bahan pemeriksaan merupakan bagian dari

pemantapan mutu internal, yaitu pada tahap pre analitik, meliputi tahap mempersiapkan pasien, mempersiapkan alat pengambilan bahan, proses pengambilan bahan serta penyimpanan / transportasi bahan.

TUJUAN Mendapatkan bahan pemeriksaan dengan cara yang baik dan benar sehingga didapatkan hasil pemeriksaan yang akurat sesuai dengan keadaan pasien.

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

Faeces segar ditampung dalam wadah pot plastik bertutup

Hal yang perlu diperhatikan :

- Pasien sedang diberikan obat pencahar, BaSO4

- Pasien sedang diberikan preparat besi, dapat menghasilkan

pemeriksaan positif palsu, tinja tercampur urine

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium

Page 55: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGOLAHAN BAHAN PEMERIKSAAN

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Persiapan pengambilan bahan pemeriksaan merupakan bagian dari

pemantapan mutu internal, yaitu pada tahap pre analitik, meliputi tahap mempersiapkan pasien, mempersiapkan alat pengambilan bahan, proses pengambilan bahan serta penyimpanan / transportasi bahan.

TUJUAN Mendapatkan bahan pemeriksaan dengan cara yang baik dan benar sehingga didapatkan hasil pemeriksaan yang akurat sesuai dengan keadaan pasien.

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1. Hematologi Sampel darah diterima petugas laboratorium dan diletakkan

langsung di atas roller untuk proses laboratorium. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan. Untuk sampel berupa

cairan langsung dianalisa sesuai permintaan.

2. Hemostasis Sampel darah citras diterima petugas laboratorium dan

diletakkan pada rak tabung yang tersedia dan dilakukan pencatatan

Selanjutnya sampel dicentrifuge untuk mendapatkan plasma darah dan dilakukan proses pemeriksaan.

3. Kimia klinik dan Imuno-serologi

Page 56: Sop Jangmed 2014

Sampel darah beku diterima oleh petugas laboratorium Etiket sampel dilepas dan ditempel pada kertas yang telah

tersedia, dilakukan pemberian nomor urut sampel pada spuit dan pada kertas

Sampel darah dipindahkan ke tabung centrifuge yang telah diberi sesuai nomor urut sampel dan selanjutnya dicentrifuge untuk mendapatkan serum.

Serum yang didapat dipindahkan ke dalam tabung reaksi kecil dan telah diberi nomor sesuai nomor urut sampel dan diletakkan pada rak tabung yang tersedia, selanjutnya dilakukan proses pemeriksaan.

Sementara itu dilakukan juga penulisan parameter pemeriksaan sesuai etiket pada kertas table yang tersedia menggunakan spidol warna merah untuk memudahkan input program parameter pemeriksaan sesuai yang diminta pada analyzer.

4. Urinalisa dan Faeces Sampel diterima oleh laboratorium dan dilakukan pencatatan

selanjutnya dilakukan proses pemeriksaan.

5. Mikrobiologi Sampel diterima laboratorium, dilakukan pencatatan dan

selanjutnya dilakukan proses pemeriksaan.

UNIT TERKAIT Petugas sampling, teknisi lab, Instalasi Rawat jalan, Rawat Inap, IGD

Page 57: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN SEDIAAN APUS DARAH TEPINo. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai

unsur sel darah seperti eritrosit, lekosit, dan trombosit serta mencari adanya parasit seperti malaria, tripanosoma, mikrofilaria dan lain – lain. Sediaan apus yang dibuat dan diwarnai dengan baik merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang baik.

TUJUAN Memiliki prosedur pemeriksaan sediaan apus darah tepi yang baku dan setiap analis yang bertugas dapat melakukan pemeriksaan tersebut dengan cara yang seragam sehingga didapatkan hasil yang bermutu.

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1. Bahan Pemeriksaan :Bahan pemeriksaan terbaik adalah darah segar yang berasal dari darah vena atau kapiler, yang dihapuskan pada kaca objek. Pada keadaan tertentu dapat pula dipergunakan darah EDTA.

1. Alat – alat :a. Objek glass dan dek glassa. Mikroskopb. Rak pengecatanc. Pipet pasteur

3. Reagensia :

Page 58: Sop Jangmed 2014

a. Zat warna Wright siap pakai dari Mercka. Methanol absoluteb. Aquadest

4. Cara Membuat Sediaan Apus Darah Tepi :a. Pilih kaca objek yang bertepi rata untuk digunakan

sebagai ‘kaca penghapus’.b. Patahkan sudut kaca objek tersebut menurut garis

diagonal untuk dapat meghasilkan sediaan apus yang tidak mencapai tepi kaca objek.

c. Letakkan setetes kecil darah dari pada ± 2 – 3 mm dari ujung kaca objek. Letakkan kaca penghapus dengan sudut 30 - 45º terhadap kaca objek di depan tetes darah.

d. Tarik kaca penghapus ke belakang sehingga menyentuh tetes darah, tunggu sampai darah menyebar pada sudut kaca penghapus tersebut.

e. Dengan gerak yang mantap, dorong kaca penghapus sehingga terbentuk apusan darah sepanjang 3 – 4 cm pada kaca objek. Darah harus habis sebelum kaca penghapus mencapai ujung lain dari kaca objek. Apusan darah tidak boleh terlalu tipis atau

f. terlalu tebal, ketebalan ini dapat diatur dengan mengubah sudut antara kedua kaca objek dan kecepatan menggeser. Makin besar sudut atau makin cepat menggeser, makin tipis apusan darah yang dihasilkan.

g. Biarkan apusan darah mengering di udara. Tulis identitas pasien pada bagian tebal apusan dengan pensil.

h. Ciri sediaan apus yang baik : Tidak melebar sampai tepi kaca objek, panjangnya

setengah sampai duapertiga panjang kaca. Mempunyai bagian yang cukup tipis untuk

diperiksa, pada bagian ini eritrosit terletak berdekatan tanpa bertumpuk.

Rata, tidak berlubang – lubang dan tidak bergaris. Mempunyai penyebaran lekosit yang baik, tidak

berkumpul pada pinggir atau ujung sediaan.

Cara Pewarnaan Wright : Sediaan apus difiksasi dengan methanol absolut

selama 2 – 3 menit dan dibiarkan mengering. Sediaan tersebut diletakkan diatas rak pengecatan,

lalu dituangi dengan zat warna Wright dan dibiarkan selama 12 menit.

Tambahkan aquabidest dalam jumlah yang sama dengan zat warna dan dibiarkan selama 20 menit.

Bilas dengan air kran yang mengalir perlahan – lahan, lalu diletakkan dengan posisi miring dan biarkan mengering.

Amati dibawah mikroskop.

5. Cara Pemeriksaan :

Page 59: Sop Jangmed 2014

a. Satu tetes minyak immersi diletakkan pada bagian sediaan apus yang baik untuk diperiksa dan ditutup dengan kaca penutup.

b. Lihat dengan pembesaran lemah ( 10x ) untuk mendapatkan gambaran menyeluruh.

c. Perhatikan apakah penyebaran sel – sel darah cukup merata.

d. Perhatikan jumlah lekosit dan kelompok trombosit, adanya mikrofilaria telah dapat diketahui dengan pembesaran ini.

e. Lihat dengan lensa objektif 40x, dengan pembesaran ini dinilai keadaan eritrosit, lekosit, trombosit serta kelainan yang ada.

f. Bila diperlukan dapat dilakukan penilaian lebih lanjut dengan menggunakan lensa objekif 100x memakai oil immersi dengan menyingkirkan kaca penutup / dek glass pada sediaan.

6. Cara melaporkan :

a. Penilaian eritrositb. Dilakukan penilaian terhadap ukuran ( size ), bentuk (

shape ), warna ( staining ). Ukuran eritrosit normal antara 6 – 8 µm, kurang lebih sebesar inti limfosit kecil.

c. Penilaian lekositd. Dilaporkan perkiraan jumlah, hitung jenis dan kelainan

morfologi.e. Penilaian trombositf. Dinilai kesan jumlah dan morfologi.g. Lain – lain h. Dilaporkan pula hal lain yang abnormal seperti

mikrofilaria, malaria dan lain – lain.

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium, Unit Perawatan, Instalasi Gawat Darurat

Page 60: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Laju Endap Darah / LED mengukur kecepatan pengendapan sel

darah merah didalam plasma. Satuannya adalah mm/jam. Cara pemeriksaan yang dianjurkan ICSM adalah cara Westergren.

TUJUAN Mendapatkan nilai laju endap darah untuk menunjang diagnosis klinik seperti inflamasi / infeksi, perubahan kadar protein serum, perubahan bentuk eritrosit dan lain – lain.

KEBIJAKANPROSEDUR

Metoda :Westergren

Bahan Pemeriksaan :Darah vena atau darah EDTA dicampur dengan larutan Natrium citrat 0,109 M dengan perbandingan 4 : 1. Dapat juga dipakai darah EDTA yang diencerkan dengan larutan Natrium citrat 0,109 M atau NaCl 0,9% dengan perbandingan 4 : 1

Alat – alat :1. Pipet Westergren2. Rak / standar Westergren

Reagensia :1. Larutan Natrium Citrat 0,109 M

CARA KERJA

1. Isi pipet Westergren dengan darah yang telah diencerkan

Page 61: Sop Jangmed 2014

sampai garis tanda 0, pipet harus bersih dan kering.

2. Letakkan pipet pada rak / standar dan perhatikan supaya posisinya benar – benar tegak lurus pada suhu 18 - 25ºC. Jauh dari cahaya matahari dan getaran.

3. Setelah tepat 1 jam, baca hasilnya dalam mm/jam.

Hal – hal yang harus diperhatikan :

1. Kesalahan dalam persiapan penderita, pengambilan dan penyimpanan bahan pemeriksaan.

2. Dalam suhu kamar pemeriksaan harus dilakukan dalam 2 jam pertama. Apabila darah EDTA disimpan pada suhu 4ºC, pemeriksaan dapat ditunda selama 6 jam.

3. Perhatikan agar pengenceran dan pencampuran darah dengan larutan antikoagulan dikerjakan dengan baik.

4. Mencuci pipet Westergren yang kotor dapat dilakukan dengan cara membersihkannya dengan air, kemudian dibiarkan kering satu malam dalam posisi vertikal. Tidak dianjurkan memakai larutan bikhromat atau deterjen.

Nilai normal pada umumnya berlaku pada suhu 18 - 25 ºC.

5. Pada pemeriksaan pipet harus diletakkan benar – benar pada posisi vertikal.

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium, Unit Perawatan, Instalasi Gawat Darurat

Page 62: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO DAN

RHESUSNo. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Pada sistem ini dikenal ada 4 macam golongan darah antara lain :

A : Eritrosit mengandung aglutinogen A dan serum aglutinin BB : Eritrosit mengandung aglutinogen B dan serum aglutinin AO : Eritrosit tidak mengandung aglutinogen dan serum mengandung aglutinin anti A dan anti BAB : Eritrosit mengandung aglutinogen A dan B, sedangkan serum tidak mengandung aglutinin

TUJUAN Menentukan jenis aglutinogen yang ada dalam sel darah

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

ABO

Bahan pemeriksaan :Darah vena, darah kapiler

Alat – alat :1. Kaca objek2. Tangkai pengaduk3. Kartu golongan darah

Reagensia :1. Antisera A2. Antisera B3. Antisera AB4. Anti D / Rhesus

Persiapan reagen :

Page 63: Sop Jangmed 2014

Siap pakaiCARA KERJA

1. Taruhlah pada sisi kiri, tengah, dan kanan kaca objek / kartu golongan darah masing – masing 1 tetes serum anti A, anti B, anti AB dan Anti D

2. Teteskan setetes darah, dicampur dengan tagkai pengaduk

3. Goyangkan dengan cara membuat gerakan melingkar

4. Perhatikan adanya aglutinasi dengan mata dan sesuaikan dengan tabel penilaian :

Anti A

Anti B

Anti AB

Golongan darah

Rhesus

- - - O +/-+ - + A +/-- + + B +/-+ + + AB +/-

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium, Unit Perawatan, Bank Darah, Instalasi Gawat Darurat

Page 64: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN MASA PERDARAHAN /

BLEEDING TIMENo. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Pemeriksaan ini terutama menilai faktor – faktor hemostasis yang

letaknya ekstravaskuler, tetapi keadaan dinding kapiler dan jumlah trombosit juga berpengaruh.

TUJUAN Menyaring adanya gangguan hemostasis secara kasar

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Duke

Alat – alat :1. Kapas alkohol 70%1. Penlet + jarum2. Kertas saring3. Stopwatch

CARA KERJA

1. Bersihkan anak daun telinga dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering.

2. Selanjutnya tusuklah anak daun telinga tersebut dengan penlet sedalam 2 mm.

3. Jika terlihat darah mulai keluar, jalankan stopwatch.

4. Stopwatch dihentikan pada waktu darah tidak .

5. Hisaplah tetes darah yang keluar setiap 30 detik dengan

Page 65: Sop Jangmed 2014

menggunakan sepotong kertas saring, jagalah jangan sampai menekan kulit pada waktu menghisap darah.

6. Hentikan stopwatch pada waktu darah tidak dapat dihisap lagi dan catatlah waktunya.

Nilai normal : 1 - 3 menit

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium, Unit Perawatan, Instalasi Gawat Darurat

Page 66: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN / CLOTTING TIME

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Uji ini menentukan lamanya waktu yang dibutuhkan darah untuk

membeku. Hasilnya menjadi ukuran aktivitas faktor koagulasi terutama faktor yang membentuk tromboplastin dan faktor yang berasal dari trombosit juga kadar fibrinogen.

TUJUAN Menentukan jenis aglutinogen yang ada dalam sel darah

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Duke

Alat – alat :1. Kapas alkohol 70%1. Penlet + jarum2. Tabung kapiler tanpa antikoagulan3. Stopwatch

CARA KERJA

1. Bersihkan ujung jari tangan dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering.

2. Buatlah tusukan pada ujung jari tersebut hingga darah leluasa mengalir keluar.

3. Jalankan stopwatch pada saat darah keluar dari tusukan tersebut.

4. Hapus tetes darah pertama yang keluar dan hisaplah tetes berikutnya ke dalam tabung kapiler oleh gaya kapileritasnya.

Page 67: Sop Jangmed 2014

5. Tiap 30 detik tabung kapiler tersebut dipatahkan untuk melihat apakah sudah mulai terbentuk bekuan / benang fibrinnya.

6. Hentikan stopwatch bila telah terbentuk benang fibrin dan catat waktunya.

Nilai normal : 2 - 6 menit

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium, Unit Perawatan, Bank Darah, Instalasi Gawat Darurat

Page 68: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA DARAHNo. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Tubuh mendapatkan bagian terbesar dari energinya dengan

perombakan oksidatif glukosa. Glukosa semacam gula sederhana berisi 6 atom C terdapat dalam makanan sebagai sakarosa, laktosa, maltosa dan ia menjadi penyusun utama dari polisakarida majemuk yang dikenal dengan nama zat pati atau amylum dalam makanan. Enzim – enzim melepaskan glukosa dari senyawa majemuk dan glukosa itu dapat langsung dimetabolisme atau dapat juga diubah bentuknya untuk disimpan.

TUJUAN Untuk mendeteksi kasus diabetes sedini mungkin, sehingga dapat dicegah kemungkinan terjadinya komplikasi kronik

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Glukosa Oksidase / GOD

Bahan pemeriksaan :Darah vena + antikoagulan EDTA

Alat – alat :1. Photometer 40101. Centrifuge2. Pipet automatic 10 ul dan 1000 ul3. Tip kuning dan biru4. Tabung reaksi kecil

Reagensia :R/ Glukosa Standar glukosa 100 mg/dL

Page 69: Sop Jangmed 2014

Persiapan reagen :Siap pakai

CARA KERJA

1. Siapkan tabung reaksi kecil Pipetkan ke dalam tabung

Reagent blank

Sampel / standar

Sampel / standar - 10 µL

Reagen glukosa 1000 µL 1000 µL

2. Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 20 – 25 ºC atau 5 menit pada suhu 37 ºC

3. Baca pada photometer 4010 dengan program C/ST dan nilai konsentrasi standar 100 mg/dl dengan panjang gelombang 546 nm

4. Tuangkan reagent blank ke dalam cuvet, tekan tombol zero, tuang larutan standar dan tekan tombol standard, serta tuang sampel ke dalam cuvet dan tekan tombol Result / hijau

5. Catat hasilnya dan laporkan dalam mg/dl

Nilai normal : 75 – 115 mg/dl

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium, Unit Perawatan, Instalasi Gawat Darurat

Page 70: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN

ACCU CHECKNo. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Tubuh mendapatkan bagian terbesar dari energinya dengan

perombakan oksidatif glukosa. Glukosa semacam gula sederhana berisi 6 atom C terdapat dalam makanan sebagai sakarosa, laktosa, maltosa dan ia menjadi penyusun utama dari polisakarida majemuk yang dikenal dengan nama zat pati atau amylum dalam makanan. Enzim – enzim melepaskan glukosa dari senyawa majemuk dan glukosa itu dapat langsung dimetabolisme atau dapat juga diubah bentuknya untuk disimpan.

TUJUAN Untuk mendeteksi kasus diabetes sedini mungkin, sehingga dapat dicegah kemungkinan terjadinya komplikasi kronik

KEBIJAKANPROSEDUR Bahan pemeriksaan :

Darah kapiler

Alat – alat :1. Glukometer Accu Check Advantage1. Softclix + jarum / lancet2. Kapas alkohol 70%

Reagensia :R/ Strip glukosa Accu Check Advantage

CARA KERJA

1. Masukkan kode chip ke dalam alat ( pemakaian awal )

1. Setting tanggal dan jam pada alat ( setiap ganti battery )

Page 71: Sop Jangmed 2014

2. Prosedur test rutin :a. Pasang jarum / lancet pada softclix

Buka ujung penutup softclix, masukkan jarum hingga terdengar bunyi “klik”, putar dan tarik steril jarum, tutup kembali softclix kemudian setting kedalaman dan kokang

b. Pasang strip pada slotc. Segera tutup tabung strip tiap mengambil satu strip, supaya

sisa strip tidak lembabd. Desinfektan jari yang akan dicoblos, tunggu kering lalu jari

dicoblos menggunakan softlixe. Dekati jari yang sudah dicoblos dari arah horizontal /

sampai kurva / bibir dari jendela bantalan. Bantalan akan menyerap sampel secara otomatis dan memberi tanda alarm bila sampel telah cukup. Atau penuhi jendela bantalan kuning dengan darah.Note : Jangan teteskan dari atas jendela

Jika sebagian jendela masih tersisa warna kuning berarti sampel darah kurang, isi ulang dalam 15 detik

f. Baca hasil dalam 25 detikf. Keluarkan jarum / lancet dari softclix dengan membuka

ujung penutup softclix dan mendorong ke arah bawah pegangan softclix. Buang ketempat yang telah disediakan.

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium, Unit Perawatan, Instalasi Gawat Darurat

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN KADAR ALKALINE PHOSPATASE No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Page 72: Sop Jangmed 2014

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Enzym Alkaline phospatase terdapat di hati, ginjal, tulang, usus

dan placenta. Pada orang dewasa kadar tinggi terutama di hati, tulang, usus dan placenta pada waktu trimester kehamilan. Ditemukan 2 isoenzim yaitu ALP berasal dari hati dan ALP berasal dari tulang

TUJUAN Menentukan lesi lokal di hati karena obstruksi bilier karena tumor, batu atau abses

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Alkaline phosphatase optimized

Bahan pemeriksaan :Serum, plasma heparin

Alat – alat :1. Hitachi 9121. Pipet otomatic 250 µL2. Cup sampel

Reagensia :R/ ALP Roche DiagnosticsR1. Buffer ( botol 1 )R2. Buffer /substrate ( botol 2 dan 2a )

Persiapan reagen : R1. Siap pakai R2. Tambahkan 4 reagent tablet dari botol 2a ke botol 2

CARA KERJA

Pemeriksaan rutin

1. Posisi alat dalam keadaan “Standby” pada layar monitor

2. Perhatikan posisi cup sampel pada carousel alat, letakkan cup sampel yang telah berisi sampel tersebut pada posisi yang telah ditentukan sesuai yang diminta

3. Pada layar monitor, masukkan “Nomor ID” / SID sampel

4. Pilih parameter yang diminta dengan cara menyentuh tombol yang ada pada layar monitor ( touch screen ).

5. Sentuh “Demographic”, pada “Comment 1” masukkan nomor spuit sampel / nomor etiket sampel, sentuh “OK”

Page 73: Sop Jangmed 2014

6. Sentuh “Accept/Next”

7. Sentuh “Start Condition”

8. Sentuh “Start”

9. Sentuh “Close”, alat akan bekerja secara automatic menganalisa sampel

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium, Unit Perawatan, Instalasi Gawat Darurat

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN KADAR BILIRUBIN TOTALNo. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Page 74: Sop Jangmed 2014

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Bilirubin merupakan produk utama katabolisme hemoglobin.

Dalam hal ini terjadi unconjugated bilirubin seterusnya didalam hati akan diubah menjadi conjugated ( direct, post hepatik ) bilirubin. Bilirunemia ditandai dengan ikterus. Bilirubinemia pada bayi karena unconjugated ( indirect , pre hepatik ). Bilirubin yang menumpuk di otak dapat menimbulkan bahaya yang sukar diperbaiki.

TUJUAN 1. Untuk mengevaluasi fungsi hepatobilier dan eritropoetik (gangguan hemolitik transfusi darah).

2. Mendifferensial diagnosis obstruksi bilier ( bilirubin direct ) dan anemia hemolitik ( bilirubin indirect ) untuk menentukan apakah bayi perlu transfusi atau foto terapi karena meningginya unconjugated bilirubin.

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Bilirubin DPD

Bahan pemeriksaan :Serum, plasma EDTA atau heparin

Alat – alat :1. Hitachi 9122. Pipet otomatic 250 µL3. Cup sampel

Reagensia :R/ BIL-T Roche Diagnostics :R1. Detergent / hydrochlorid acidR2. Diazo reagent

Persiapan reagen :R1. Siap pakaiR2. Dilarutkan dengan 10 mL aquadest

CARA KERJA

Pemeriksaan rutin

1. Posisi alat dalam keadaan “Standby” pada layar monitor

2. Perhatikan posisi cup sampel pada carousel alat, letakkan cup sampel yang telah berisi sampel tersebut

3. Pada posisi yang telah ditentukan sesuai yang diminta

4. Pada layar monitor, masukkan “Nomor ID” / SID sampel

Page 75: Sop Jangmed 2014

5. Pilih parameter yang diminta dengan cara menyentuh tombol yang ada pada layar monitor ( touch screen ).

6. Pilih parameter yang diminta dengan cara menyentuh tombol yang ada pada layar monitor ( touch screen ).

7. Sentuh “Demographic”, pada “Comment 1” masukkan nomor spuit sampel / nomor etiket sampel, sentuh “OK”

8. Sentuh “Accept/Next”

9. Sentuh “Start Condition”

10. Sentuh “Start”

11. Sentuh “Close”, alat akan bekerja secara automatic menganalisa sampel

12. Analisis sampel selesai hasil akan tercetak secara automatic

13. Untuk mengetahui situasi suatu sampel pada alat yang sedang bekerja dapat dilihat dengan cara menyentuh “Sampel Track”, dimana akan tampil pada layar keadaan suatu sampel:

Empty Ordered Procesing

Failed Complete

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium, Unit Perawatan,Instalasi Gawat Darurat

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN KADAR BILIRUBIN DIRECT

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Page 76: Sop Jangmed 2014

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Bilirubin merupakan produk utama katabolisme hemoglobin.

Dalam hal ini terjadi unconjugated bilirubin seterusnya didalam hati akan diubah menjadi conjugated ( direct, post hepatik ) bilirubin. Bilirunemia ditandai dengan ikterus. Bilirubinemia pada bayi karena unconjugated ( indirect , pre hepatik ). Bilirubin yang menumpuk di otak dapat menimbulkan bahaya yang sukar diperbaiki.

TUJUAN 1. Untuk mengevaluasi fungsi hepatobilier dan eritropoetik ( gangguan hemolitik transfusi darah )

2. Mendifferensial diagnosis obstruksi bilier ( bilirubin direct ) dan anemia hemolitik ( bilirubin indirect ) untuk menentukan apakah bayi perlu transfusi atau foto terapi karena meningginya unconjugated bilirubin

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Jendrassik

Bahan pemeriksaan :Serum, plasma EDTA atau heparin

Alat – alat :1. Hitachi 9121. Pipet otomatic 250 µL2. Cup sampel

Reagensia :R/ D-BIL Roche Diagnostics :R1. NaCl / EDTA solutionR2. Diazo reagent ( starter reagent )

Persiapan reagen :Siap pakai

CARA KERJA

Pemeriksaan rutin

1. Posisi alat dalam keadaan “Standby” pada layar monitorPerhatikan posisi cup sampel pada carousel alat, letakkan cup sampel yang telah berisi sampel tersebut pada posisi yang telah ditentukan sesuai yang diminta

1. Pada layar monitor, masukkan “Nomor ID”/SID sampel

2. Pilih parameter yang diminta dengan cara menyentuh tombol

Page 77: Sop Jangmed 2014

yang ada pada layar monitor ( touch screen ).

3. Sentuh “Demographic”, pada “Comment 1” masukkan nomor spuit sampel / nomor etiket sampel, sentuh “OK”

4. Sentuh “Accept/Next”

2. Sentuh “Start Condition”, sentuh “Start”

3. Sentuh “Start Condition”, sentuh “Start

4. Sentuh “Close”, alat akan bekerja secara automatic menganalisa sampel

5. Analisis sampel selesai hasil akan tercetak secara otomatis

6. Untuk mengetahui situasi suatu sampel pada alat yang sedang bekerja dapat dilihat dengan cara menyentuh “Sampel Track”, dimana akan tampil pada layar keadaan suatu sampel :

Empty Ordered Procesing Failed Complete

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium, Unit Perawatan, Instalasi Gawat Darurat

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN KADAR TOTAL PROTEIN

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Page 78: Sop Jangmed 2014

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Protein tersusun dari asam – asam amino yang bergandegan

dengan rantai peptida. Asam amino masuk ke dalam tubuh melalui sumber makanan dan asam amino itu segera disalurkan ke sel – sel jaringan yang segera menyusun proteinFungsi protein :1. Mempertahankan tekanan osmotik plasma2. Sebagai media transfortasi : apolipoprotein3. Sebagai protektif : antibodi, hemostasis

TUJUAN Untuk melihat defisiensi protein penyakit hati, ginjal, gastro intestinal atau pada penyakit keganasan.

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Biuret

Bahan pemeriksaan :Serum, plasma EDTA atau heparin

Alat – alat :3. Hitachi 9123. Pipet otomatic 250 µL4. Cup sampel

Reagensia :R/ TP Roche Diagnostics :R1. Blank reagentR2. Biuret reagent

Persiapan reagen :Siap pakai

CARA KERJA

Pemeriksaan rutin

1. Posisi alat dalam keadaan “Standby” pada layar monitor

2. Perhatikan posisi cup sampel pada carousel alat, letakkan cup sampel yang telah berisi sampel tersebut pada posisi yang telah ditentukan sesuai yang diminta

3. Pada layar monitor, masukkan “Nomor ID” / SID sampel

4. Pilih parameter yang diminta dengan cara menyentuh tombol yang ada pada layar monitor ( touch screen ).

Page 79: Sop Jangmed 2014

5. Sentuh “Demographic”, pada “Comment 1” masukkan nomor spuit sampel / nomor etiket sampel, sentuh “OK”

6. Sentuh “Accept/Next”

7. Sentuh “Start Condition”

8. Sentuh “Start” Sentuh “Close”, alat akan bekerja secara automatic menganalisa sampel

9. Analisis sampel selesai hasil akan tercetak secara automatic

10. Untuk mengetahui situasi suatu sampel pada alat yang sedang bekerja dapat dilihat dengan cara menyentuh “Sampel Track”, dimana akan tampil pada layar keadaan suatu sampel :

Empty Ordered Procesing

Failed Complete

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium, Unit Perawatan, Bank Darah, Instalasi Gawat Darurat

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN KADAR ALBUMIN / GLOBULIN

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP .. Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Page 80: Sop Jangmed 2014

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Protein tersusun dari asam – asam amino yang bergandegan dengan

rantai peptida. Asam amino masuk ke dalam tubuh melalui sumber makanan dan asam amino itu segera disalurkan ke sel – sel jaringan yang segera menyusun proteinFungsi protein :1. Mempertahankan tekanan osmotik plasma1. Sebagai media transfortasi : apolipoprotein2. Sebagai protektif : antibodi, hemostasis

TUJUAN Untuk melihat defisiensi protein penyakit hati, ginjal, gastro intestinal atau pada penyakit keganasan

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Biuret

Bahan pemeriksaan :Serum, plasma EDTA atau heparin

Alat – alat :1. Hitachi 912 Pipet otomatic 250 µL1. Cup sampel

Reagensia :R/ TP Roche Diagnostics :R1. Blank reagentR2. Biuret reagent

Persiapan reagen :Siap pakaiCARA KERJA

Pemeriksaan rutin

1. Posisi alat dalam keadaan “Standby” pada layar monitor

2. Perhatikan posisi cup sampel pada carousel alat, letakkan cup sampel yang telah berisi sampel tersebut pada posisi yang telah ditentukan sesuai yang diminta

3. Pada layar monitor, masukkan “Nomor ID” / SID sampel

4. Pilih parameter yang diminta dengan cara menyentuh tombol yang ada pada layar monitor ( touch screen ).

5. Sentuh “Demographic”, pada “Comment 1” masukkan nomor spuit sampel / nomor etiket sampel, sentuh “OK”

Page 81: Sop Jangmed 2014

6. Sentuh “Accept/Next”

7. Sentuh “Start Condition”

8. Sentuh “Start”

9. Sentuh “Close”, alat akan bekerja secara automatic menganalisa sampel

10. Analisis sampel selesai hasil akan tercetak secara automatic

11. Untuk mengetahui situasi suatu sampel pada alat yang sedang bekerja dapat dilihat dengan cara menyentuh “Sampel Track”, dimana akan tampil pada layar keadaan suatu sampel :

Empty Ordered Procesing

Failed Complete

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium, Unit Perawatan, Instalasi Gawat Darurat

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN ANTI HIV DENGAN

RAPID TESTNo. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Page 82: Sop Jangmed 2014

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Human Immunodeficiency Virus / HIV adalah suatu retrovirus

yang dapat menyebabkan AIDS / Aquired Immunodeficiency Syndrome. HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983, dikenal 2 macam subtipe HIV yaitu HIV 1 yang menyebar keseluruh dunia dan HIV 2 yang terutama terdapat di Afrika Barat dan Portugal.

TUJUAN Untuk mendeteksi adanya antibody virus HIV 1/2 dalam serum / plasma darah pasien

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Rapid

Bahan pemeriksaan :Serum, plasma EDTASerum / plasma haruslah diambil oleh venipucture dibawah standar kondisi laboratoriumHasil terbaik bila sampel dianalisa segera setelah diambil. Sampel haruslah dibekukan (-20ºC atau lebih) jika test akan dilakukan lebih dari 3 hari setelah pengambilan.

Reagensia :Kit reagen HIV 1/2 Antibody Rapid Test :1. Test Card HIV 1/22. Sample dilution buffer3. Petunjuk penggunaan4. Silica gel5. Pipet kecil

CARA KERJA1. Teteskan serum / plasma kedalam rapid test sebanyak 1 tetes2. Tambahkan buffer Hiv sebanyak 1 tetes

3. Tunggu hasil tes selama 10 menit.

4. Baca hasil dengan melihat tanda merah pada rapid test

Pembacaan Hasil 1. Positif : Bila terdapat 2 tanda merah pada Kontrol & Tes2. Negatip : Bila terdapat 1 tanda merah pada Kontrol saja3. Invalid : Bila tidak terdapat tanda merah pada Kontrol

dan Tes

UNIT TERKAIT Unit laboratorium

Page 83: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN WIDAL

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Page 84: Sop Jangmed 2014

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Demam thypoid adalah gejala yang ditimbulkan oleh beberapa

Salmonella khususnya Salmonella typhi. Setelah masa inkubasi 10 – 14 hari, timbul demam, lemah, sakit kepala, konstipasi, bradikardia dan myalgia. Demam sangat tinggi, limpa serta hati membesar.

TUJUAN Mendeteksi adanya antibodi terhadap Ag-O (somatik) dan Ag-H (flagel) salmonella thypi dan parathypi dalam menunjang diagnosis demam thypoid.

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Slide.

Bahan pemeriksaan :Serum plasma, EDTA.

CARA KERJATest Skrining Cepat1. Teteskan 2 tetes (0,08 ml) serum sampel yang tidak

dincerkan Tambahkan 1 tetes suspensi antigen yang telah dikocok hingga homogen.

2. Campurkan dengan cara diaduk selama beberapa detik dan sebarkan hingga memenuhi daerah pengamatan.

3. Putar slide dengan perlahan selama 1 menit dan amati aglutinasi yang terjadi

4. Putar slide dengan perlahan selama 1 menit dan amati aglutinasi yang terjadi

Interpretasi hasil :(+)/Positif : Terbentuk aglutinasi, dilaporkan dalam pengenceran

terakhir yang masih positif

UNIT TERKAIT Unit laboratorium

Page 85: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN URIN LENGKAP

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Page 86: Sop Jangmed 2014

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Pemeriksaan urinalisis merupakan tes saring yang paling sering

diminta oleh dokter. Pemeriksaan urinalisis tidak hanya memberikan informasi tentang keadaan ginjal dan saluran kemih, tetapi juga mengenai faal hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal dan keadaan lainnya. Pemeriksaan urine lengkap meliputi pemeriksaan makroskopis antara lain : Kejernihan, Warna, Kimiawi meliputi : pH, Berat jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen, Keton, Nitrit, Darah samar. Sedangkan pemeriksaan secara mikroskopis adalah sedimen urin.

TUJUAN Sesuai dengan rekomendasi NCCLS (National Committee for Clinical Laboratory Standards) adalah :1. Menunjang diagnosis suatu penyakit2. Memantau perjalanan penyakit3. Memantau efektifitas pengobatan serta komplikasi penyakit4. Skrining dan pemantauan penyakit asimtomatik kongenital dan atau herediter

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Carik Celup, Sedimentasi.

Bahan pemeriksaaan :Urin segar.

Alat – alat :1. Tabung reaksi kecil2. Centrifuge3. Mikropipet 5 mL4. Objek glass dan dek glass5. Mikroskop6. Tissue

Reagensia :AIM URI TEST, Strip celup, untukpengujian : Glukosa, Bilirubin, Keton, Berat Jenis, Darah samar, pH, Protein, Urobilinogen, Nitrit dan leukosit.

Persiapan reagen :Cara kerja :1. Siapkan tabung reaksi pada raknya dan masukkan 5 ml urine

sampel yang telah dihomogenkan sebelumnya.

2. Keluarkan strip dari botol dan tutup kembali rapat – rapat.

3. Periksa strip tersebut, perubahan warna pada daerah reagent dapat menandakan kerusakan strip. Strip tersebut tidak dapat dipergunakan.

Page 87: Sop Jangmed 2014

4. Celupkan strip seluruhnya selama tidak lebih dari satu detik kedalam spesimen .

5. Tiriskan strip tersebut dengan cara menyentuhkan salah satu bagian sisi strip tersebut ke sehelai tissue ( jangan sampai daerah reagen menyentuh tissue ).

6. Bandingkan hasil pemeriksaan dengan cermat terhadap tabel warna pada etiket botol dalam kondisi penerangan yang baik. Waktu pembacaan yang tepat (30 - 60 detik) adalah penting untuk mendapatkan hasil yang optimum.

7. Perubahan warna yang tampak hanya sepanjang pinggir daerah uji atau setelah lebih dari 2 menit tidak memiliki arti diagnostik

8. Selanjutnya urine dalam tabung reaksi tersebut dicentrifuge selama 5 menit pada 1500 – 2000 rpm

9. Buang cairan supernatannya, hingga tersisa endapan saja.

10. Kocok endapan tersebut dan teteskan satu tetes ke atas objek glass dan tutup dengan dek glass.

11. Periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 40 kali untuk melihat adanya sel lekosit, eritrosit, sel epitel, bakteri, silinder dan kristal.

UNIT TERKAIT Unit laboratorium

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN TEST NARKOBA COCAINENo. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Page 88: Sop Jangmed 2014

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Cocaine diturunkan dari daun tanaman Coca, merupakan suatu alat

stimulant system syaraf pusat dan untuk anestesi lokal. Cocaine membuat pemakai menjadi euphoria, penuh keyakinan dan merasa penuh energi. Efek kejiwaan ini disertai dengan meningkatnya detak jantung, mata menjadi celong, demam, gemetar dan berkeringat. Cocaine digunakan dengan cara merokok, suntik atau diminum. Cocaine dieksresikan dalam urine dalam bentuk benzoyleegonine dalam waktu yang pendek. Benzoyleegonine mempunyai waktu paruh biologi yang lebih panjang (5 – 8 jam) dari pada Cocaine (0,5 – 1,5 jam) dan umumnya dapat dideteksi setelah 24 – 80 jam pemakaian

TUJUAN Untuk mendeteksi secara kualitatif dan cepat Cocaine / COC dan turunan utamanya Benzoyleegonine dalam urine

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Immunochromatografik

Bahan pemeriksaan :Urine segar, jika test ditunda disimpan dalam lemari es

Interpretasi hasil :1. Positif : 1 garis warna, timbulnya 1 garis warna ungu pada

jendela hasil menunjukkan hasil positif, artinya urin mengandung COC diatas nilai cut off ( Nilai cut off 300 ng/ml COC )

2. Negatif : 2 garis warna, timbulnya 2 garis warna ungu pada jendela baca menunjukkan hasil test negative, tidak ada COC diatas tingkat cut off yang terdeteksi. Warna garis test ada

UNIT TERKAIT

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN TEST NARKOBA OPIATE

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Page 89: Sop Jangmed 2014

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Analgesik Opiat terdiri atas golongan zat yang mengontrol nyeri

dengan menekan system syaraf pusat. Morphine adalah salah satu senyawa dalam golongan ini. Morphine dieksresikan dalam urin terutama dalam bentuk morphine-3-glucuronide, sedangkan sejumlah kecil dieksresikan sebagai morphine bebas yang tidak berubah dan bentuk metabolit lainnya. Seperti juga produk metabolit utama seperti heroin dan codein. Morphine dapat dideteksi pada urine setelah beberapa hari pemakaian opiate

TUJUAN Untuk mendeteksi secara kualitatif dan cepat Opiate dan turunannya seperti Codein dan Heroin dalam urine

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Immunochromatografik

Bahan pemeriksaan :Urine segar, jika test ditunda disimpan dalam lemari es

CARA KERJA 1. Buka kemasan dan tempatkan cassette pada tempat yang rata

dan kering.

2. Untuk Cassette : Pegang penetes sample diatas cassette dan teteskan sebanyak 2 tetes pada lubang sample.

3. Untruk Strip : Pegang strip secara vertical dan celupkan strip ke dalam sample , jangan melebihi batas garis maximum.

4. Baca hasil test pada menit ke 3 – 5. Interpretasi hasil :1. Positif : 1 garis warna, timbulnya 1 garis warna ungu pada

jendela hasil menunjukkan hasil positif, artinya urin mengandung OPI diatas nilai cut off ( Nilai cut off 300 ng/ml OPI )

2. Negatif : 2 garis warna, timbulnya 2 garis warna ungu pada jendela baca menunjukkan hasil test negative, tidak ada OPI diatas tingkat cut off yang terdeteksi. Warna garis test ada kemungkinan lebih terang atau gelap dari garis control

UNIT TERKAIT Unit laboratorium

Page 90: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPEMERIKSAAN TEST NARKOBA CANNABINOID /

MARIJUANA No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Page 91: Sop Jangmed 2014

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN THC ( Tetrahydrocannabinol ) adalah senyawa aktif utama dalam

Cannabinoid (Marijuana). Sewaktu terbakar atau berasap menghasilkan efek Euphorik, pemakai akan menderita kerusakan memori pemikiran dan malas belajar dalam waktu singkat. Dalam jangka panjang dapat mengakibatkan gangguan sosial. Efek puncak dari merokok THC terjadi pada menit ke 20 – 30 dan lamanya berlangsung sekitar 90 – 120 menit setelah menghisap satu batang rokok. Peningkatan batas metabolit pada urine ditemukan beberapa jam setelah pemakaian dan tetap dapat dideteksi pada hari ke 3 – 10 setelah menghisap THC.

TUJUAN Untuk mendeteksi secara kualitatif dan cepat THC dan metabolitnya 11-nor-9-tetrahydrocannabinol-9-carboxylic acid dalam urine.

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Immunochromatografik

Bahan pemeriksaan :Urine segar, jika test ditunda disimpan dalam lemari es

CARA KERJA 1. Buka kemasan dan tempatkan cassette pada tempat yang rata

dan kering.

2. Untuk Cassette : Pegang penetes sample diatas cassette dan teteskan sebanyak 2 tetes pada lubang sample.

3. Untruk Strip : Pegang strip secara vertical dan celupkan strip ke dalam sample , jangan melebihi batas garis maximum.

4. Baca hasil test pada menit ke 3 – 5.

Interpretasi hasil :1. Positif : 1 garis warna, timbulnya 1 garis warna ungu pada

jendela hasil menunjukkan hasil positif, artinya urin mengandung THC diatas nilai cut off ( Nilai cut off 50 ng/ml THC )

2. Negatif : 2 garis warna, timbulnya 2 garis warna ungu pada jendela baca menunjukkan hasil test negative, tidak ada THC diatas tingkat cut off yang terdeteksi. Warna garis test ada kemungkinan lebih terang atau gelap dari garis control

UNIT TERKAIT Unit laboratorium

Page 92: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN TEST NARKOBA AMPHETAMINE No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Page 93: Sop Jangmed 2014

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Amphetamine adalah sejenis zat yang sympatomimetic potensial yang

banyak digunakan untuk pengobatan. Zat ini secara kimia berhubungan dengan senyawa alami dalam tubuh, seperti catecholamine, epinephrine dan norepinephrine. Dosis yang agak tinggi meningkatkan rangsangan pada system syaraf pusat dan membuat euphoria, kurang hati – hati, kurang rasa malu dan serasa meningkatnya tenaga dan kekuatan. Pada respon yang lebih akut menghasilkan paranoid, halusinasi dan efek kejiwaan. Efek dari Amphetamine umumnya terjadi pada 2 - 4 jam setelah penggunaan dan mempunyai waktu paruh dalam tubuh selama 4 – 24 jam. Sekitar 30% Amphetamine dieksresikan pada urine dalam bentuk yang tidak berubah sebagai hidroksi atau turunan deamine.

TUJUAN Untuk mendeteksi secara kualitatif dan cepat Amphetamine dalam urine.

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Immunochromatografik

Bahan pemeriksaan :Urine segar, jika test ditunda disimpan dalam lemari es

CARA KERJA 1. Buka kemasan dan tempatkan cassette pada tempat yang rata

dan kering2. Untuk Cassette : Pegang penetes sample diatas cassette dan

teteskan sebanyak 2 tetes pada lubang sample3. Untruk Strip : Pegang strip secara vertical dan celupkan strip ke

dalam sample , jangan melebihi batas garis maximum4. Baca hasil test pada menit ke 3 - 5

Interpretasi hasil :1. Positif : 1 garis warna, timbulnya 1 garis warna ungu pada

jendela hasil menunjukkan hasil positif, artinya urin mengandung AMP diatas nilai cut off ( Nilai cut off 1000 ng/ml AMP )

2. Negatif : 2 garis warna, timbulnya 2 garis warna ungu pada jendela baca menunjukkan hasil test negative, tidak ada AMP diatas tingkat cut off yang terdeteksi. Warna garis test ada kemungkinan lebih terang atau gelap dari garis control

UNIT TERKAIT Unit laboratorium

Page 94: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEWARNAAN RAPID

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARS

Page 95: Sop Jangmed 2014

PENGERTIAN Pewarnaan rapid adl reagensia pewarna polikromtik menurut romanovsky yang mewarnai sel dgn bermacam- macam warna yang di pakai untuk mewarnai preparat apus darah tepi secara cepat pada hitung jenis leukosit, malaria atau filarial. Komponen sel yang bersifat alkalis bereaksi dgn ion eosin yg bermuatan negative memberikan warna jingga sampai merah. Komponen sel yang bersifat asam bereaksi dgn ion methylene blue, memberikan warna biru. Komponen sel yg bersifat netral bereaksi dgn eosin dan methylene blue sehinga memberikan warna campuran antara jingga dan biru.

TUJUANKEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1. Lakukan prosedur fiksasi pd preparat apusan yang hendak di periksa dgn mencelupkan kedalam R1 slama 2-3”

2. Keringkan3. Celupkan kedalam R2 slama 20-30”4. Pindahkan dan celupkan kedalam R3 selama 15-20”5. Bilas denagn aquadest dan keringkan6. Periksalah sedian tersebut dibawah mikroskop.

Hasil Pewarnaan

1. Eritrosit berwarna merah muda kebiruan1. Trombosit berwarna merah muda dgn granula berwarna merah2. Inti leukosit berwarna ungu tua3. Granula netrofil berwarna ungu atau merah muda4. Granula eosinofil berwarna merah jingga5. Granula basofil berwarna ungu tua kehitaman6. Sitoplasma limfosit berwarna biru7. Sitoplasma monosit berwarna abu-abu8. Chromatin malaria berwarna merah dan sitoplasma biru muda

UNIT TERKAIT Unit laboratorium

Page 96: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEWARNAAN GRAM

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Sebagian kuman mempunyai dinding sel yang mengandung

Page 97: Sop Jangmed 2014

peptidogligan.pd pewarnnaan gram dinding sel akn mengikat zat warna gentian violet lebih kuat dari pada bag sel yang lain dan tidak luntur setelah dibilas dgn alcohol. Dengan demikian dinding sel tersebut tidak lagi mengikat zat warna yg diberikan berikutnya, tetap berwarna ungu dan di sebut gram positif. Kuman yg dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan akan melapaskan zat warna pertama setelah di bilas dgn alcohol, yg kemudian akan berwarna merah sesudah diberikan pewarna ke2 (fuchshin) dan disebut gram negative.

TUJUANKEBIJAKANPROSEDUR Alat :

1. Obyek glass1. Bunsen2. Mikroskop

CARA KERJA

1. Buatlah preparat dari bahan yang akan diperiksa.2. Keringkan di atas api Bunsen, lalu dinginkan3. Celupkan ke dalam R1 selama 30”4. Bilas dengan air mengalir, tiriskan5. Celupkan ke dalam R2 selama 30”6. Bilas dengan air mengalir, tiriskan7. Bilas dengan alcohol 70% sampai warna tidak luntur lagi.8. Bilas dengan air mengalir, tiriskan9. Celupkan ke dalam R3 selama 30”10. Bilas dengan air mengalir, tiriskan11. Periksa preparat dengan mikroskop pembesaran 100x

HasiL :Gram (+) Berwarna MerahGram (-) Berwarna biru.

UNIT TERKAIT Unit laboratorium

Page 98: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN LABORATORIUM UNTUK PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Pelayanan laboratorium rawat inap adalah pelayanan laboratorium

yang melayani pemeriksaan laboratorium terhadap pasien yang berasal dari rawat inap.

Page 99: Sop Jangmed 2014

TUJUAN Sebagai acuan untuk penerapan langkah – langkah dalam pelayanan pemeriksaan laboratorium untuk pasien rawat inap di Instalasi laboratorium

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1. Sampel pemeriksaan diambil oleh perawat ruangan sebelum pukul 7.30 Wib

2. Petugas laboratorium secara bergantian setiap pagi akan mengambil sampel disetiap ruangan.

3. Petugas memeriksa setiap sampel yang akan diperiksa dengan mencocokkan label identitas pada sampel dengan formulir pemeriksan laboratorium, meliputi

a. Nama pasien ( Tn. Ny. / An. )b. Nama ruanganc. Jenis pemeriksaan d. Nomor rekam medis / registrasie. Umurf. Nasabahg. Dokterh. Tanggal permintaani. Persyaratan sampel

4. Sampel dan formulir pemeriksaan laboratorium diserahkan kepetugas penerima sampel laboratorium kemudian diberi nomor urut sesuai dengan nomor terakhir yang tercantum pada buku penerimaan sampel ruang rawat inap. Penulisan nomor urut sampel / SID untuk ruang rawat inap pada etiket sampel dimulai dengan angka 1, diikuti Nomor urut sampel. Perubahan kembali ke nomor urut 001 dimulai pada pukul 24.01 Wib. Contoh penulisan nomor urut sampel ruang rawat inap / SID : 1 - 001

5. Masing – masing bagian mengambil sampel yang telah disiapkan oleh petugas penerima sampel untuk di analisa.

Petugas penerima sampel memasukkan data parameter pemeriksaan sesuai dengan formulir pemeriksaan laboratorium yang diminta ke komputer LIS / Genesys sesuai dengan nomor

/ SID yang telah ditulis. Untuk pengisian data ke komputer LIS dimulai dengan memasukkan : Nomor RM Pasien, Keterangan Cito atau Tidak, Nomor urut sampel / SID ( dimulai dengan angka 2 – Tahun – Bulan – Tanggal – Nomor urut sampel Contoh : 1 0 5 0 1 0 1 0 0 1), Nama pasien, Umur, Jenis kelamin, Alamat, dst.

6. Petugas administrasi memasukkan data rincian biaya pemeriksaan ke komputer SIRs dan dicetak lalu dimasukkan ke kotak hasil / dikirim ke ruangan tempat pasien itu dirawat.

7. Formulir pemeriksaan laboratorium yang telah selesai diproses dikumpulkan berdasarkan nasabah pasien untuk selanjutnya menjadi bahan laporan.

Page 100: Sop Jangmed 2014

8. Pukul 15.00 petugas laboratorium mulai mengirim hasil pemeriksaan ke ruangan.

9. Pelayanan pengambilan sampel ke ruangan hanya dilakukan pada pagi hari saja, diluar waktu tersebut sampel yang akan diperiksa diantar sendiri oleh petugas ruangan dan diserahkan kepada petugas penerima sampel laboratorium untuk dicek kelengkapannya.

UNIT TERKAIT Unit laboratorium, unit perawatan, UGD, Unit Rekam Medis, Bagian Keuangan.

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM UNTUK PASIEN

RAWAT JALAN

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Pelayanan laboratorium rawat jalan adalah pelayanan laboratorium

yang melayani pemeriksaan laboratorium terhadap pasien yang

Page 101: Sop Jangmed 2014

berasal dari bagian rawat jalanTUJUAN Sebagai acuan untuk penerapan langkah – langkah dalam pelayanan

pemeriksaan laboratorium untuk pasien rawat jalan di instalasi laboratorium rawat jalan.

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1. Pasien datang ke loket pendaftaran dengan menunjukkan

formulir pemeriksaan laboratorium dan nomor rekam medis

pasien.

2. Pasien dipersilahkan menuju laboratorium dengan membawa

formulir pemeriksaan laboratorium ke bagian administrasi.

3. Petugas menerima surat pemeriksaan laboratorium, mengecek

persyaratan pemeriksaan dan menanyakan kepada pasien

a. Apakah pasien dalam keadaan puasa atau tidak

b. Asal nasabahnya ( Perusahaan, Askes, Partikelir ).

c. Bila pasien berasal dari Perusahaan dan Askes terlebih

dahulu dipersiapkan kelengkapan surat jaminannya,

kemudian lakukan entry data rincian pemeriksaan

laboratorium melalui komputer SIRs dan lakukan

pencetakan. Pasien dipersilahkan menandatangani rincian

jumlah pemeriksaan laboratorium. Untuk pasien nasabah

perusahaan dipersilahkan masuk untuk dilakukan proses

sampling.

d. Untuk pasien dengan nasabah Askes rincian jumlah

pemeriksaan diberikan kepada pasien ( copy rincian

dilampirkan pada formulir pemeriksaan laboratorium )

dan dipersilahkan untuk membayar biaya cost sharing di

kasir. Setelah itu pasien kembali ke laboratorium dengan

membawa kwitansi pembayaran beserta copy kwitansi

( diberikan pada petugas administrasi laboratorium ), lalu

pasien dipersilahkan masuk dengan membawa formulir

pemeriksaan laboratorium untuk proses sampling.

Untuk pasien partikelir lakukan entry data rincian pemeriksaan laboratorium sesuai surat permintaan pada komputer yang sama, kemudian jumlah biayanya

Page 102: Sop Jangmed 2014

diberitahukan terlebih dahulu kepada pasien untuk mendapat persetujuan. Lakukan pencetakan dan rincian tersebut diberikan kepada pasien ( copy rincian dilampirkan pada formulir pemeriksaan laboratorium ) lalu dipersilahkan membayar dikasir. Selanjutnya pasien kembali ke laboratorium dengan membawa kwitansi pembayaran beserta copy kwitansi ( diberikan pada petugas administrasi laboratorium ), pasien dipersilahkan masuk dengan membawa formulir pemeriksaan laboratorium untuk proses sampling.

4. Petugas sampling menerima surat pemeriksaan laboratorium.

5. Setelah selesai dilakukan sampling, petugas memberikan

kartu pengambilan hasil pada pasien.

6. Formulir pemeriksaan laboratorium diberikan kembali ke

petugas administrasi untuk dilakukan entry data parameter

pemeriksaan melalui komputer LIS / Genesys sesuai dengan

nomor urut pasien / SID. Untuk pengisian data ke komputer

LIS dimulai dengan memasukkan Nomor Rekam Medis / RM

Pasien, Keterangan Cito atau Tidak, Nomor urut sampel /

SID ( dimulai dengan angka 2 – Tahun – Bulan – Tanggal –

Nomor urut sampel à Contoh : 2 0 5 0 1 0 1 0 0 1 ), Nama

pasien, Umur, Jenis kelamin, Alamat, dst..

7. Formulir pemeriksaan laboratorium yang telah selesai

diproses dikumpulkan berdasarkan nasabah pasien untuk

selanjutnya menjadi bahan laporan.

8. Pukul 15.00 Petugas administrasi mulai mengumpulkan hasil pemeriksaan laboratorium yang telah selesai diperiksa untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam amplop hasil dan siap untuk diberikan kepada pasien yang akan mengambil hasil sesuai dengan tanggal perjanjian.

UNIT TERKAIT Unit laboratorium, poli rawat jalan, UGD, unit Rekam Medis

Bagian Keuangan.

Page 103: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN KADAR ALKALINE PHOSPATASE

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Enzym Alkaline phospatase terdapat di hati, ginjal, tulang, usus

dan placenta. Pada orang dewasa kadar tinggi terutama di hati, tulang, usus dan placenta pada waktu trimester kehamilan.

Page 104: Sop Jangmed 2014

Ditemukan 2 isoenzim yaitu ALP berasal dari hati dan ALP berasal dari tulang

TUJUAN Menentukan lesi lokal di hati karena obstruksi bilier karena tumor, batu atau abses

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

Metoda :

Alkaline phosphatase optimized

Bahan pemeriksaan :Serum, plasma heparin

Alat – alat :1. Phometer 50101. Pipet otomatic 20 µL2. Cup sample3. Pipet otomatic 1000 µL

Reagensia :R/ ALP Rajawali DiagnosticsR1. Buffer ( botol 1 )R2. Buffer /substrate

Persiapan reagen :R1. Siap pakaiR2. Pipet 1 ml R2 (substrat) kedalam satu botol R1

Cara kerja :Pemeriksaan rutin 10. Posisi alat dalam keadaan “Standby” pada layar

monitor11. Pipet reagen ke dalam tabung

sample,standart,blangko sebanyak 1000ml,tambahkan 20ul sample kedalam tabung sample

Page 105: Sop Jangmed 2014

12. Pilih parameter yang diminta dengan cara menyentuh tombol yang ada pada layar monitor ( touch screen )

13. Baca sample pada temperatur 37 c

UNIT TERKAIT Unit laboratorium, unit perawatan, poli rawat jalan, UGD

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN KADAR BILIRUBION TOTAL

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanAn. Direktur Utama Rumah Sakit

Wakil Direktur Utama

Page 106: Sop Jangmed 2014

Drg. John Hendri, MM.MARSPENGERTIAN Bilirubin merupakan produk utama katabolisme hemoglobin.

Dalam hal ini terjadi unconjugated bilirubin seterusnya didalam hati akan diubah menjadi conjugated ( direct, post hepatik ) bilirubin. Bilirunemia ditandai dengan ikterus. Bilirubinemia pada bayi karena unconjugated ( indirect , pre hepatik ). Bilirubin yang menumpuk di otak dapat menimbulkan bahaya yang sukar diperbaiki.

TUJUAN 1. Untuk mengevaluasi fungsi hepatobiier dan eritropoetik ( gangguan hemolitik transfusi darah )

2. Mendifferensial diagnosis obstruksi bilier ( bilirubin direct ) dan anemia hemolitik ( bilirubin indirect ) untuk menentukan apakah bayi perlu ytransfusi atau foto terapi karena meningginya unconjugated bilirubin

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Bilirubin DPD

Bahan pemeriksaan :Serum, plasma EDTA atau heparin

Alat – alat :1. Photometer 50101. Pipet otomatic 1000 µL2. Cup sample3. Pipet otomatic 100 µL

Reagensia :R/ BIL-T Roche Diagnostics :R1. Detergent / hydrochlorid acidR2. Diazo reagent

Cara kerja :Pemeriksaan rutin 1. Posisi alat dalam keadaan “Standby” pada layar

Page 107: Sop Jangmed 2014

monitor2. Pipet reagen ke dalam tabung

sample,standart,blangko sebanyak 1000 ml,tambahkan 100 ul sample kedalam tabung sample

3. Pilih parameter yang diminta dengan cara menyentuh tombol yang ada pada layar monitor ( touch screen )

4. Baca sample pada temperatur 37 c

UNIT TERKAIT Unit laboratorium, unit perawatan, poli rawat jalan, UGD

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN BILIRUBIN DIRECT

No. Dokumen No.Revisi Halaman

Page 108: Sop Jangmed 2014

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur Dr.Yustitia MARS

PENGERTIAN Bilirubin merupakan produk utama katabolisme hemoglobin. Dalam hal ini terjadi unconjugated bilirubin seterusnya didalam hati akan diubah menjadi conjugated ( direct, post hepatik ) bilirubin. Bilirunemia ditandai dengan ikterus. Bilirubinemia pada bayi karena unconjugated ( indirect , pre hepatik ). Bilirubin yang menumpuk di otak dapat menimbulkan bahaya yang sukar diperbaiki.

TUJUAN 1. Untuk mengevaluasi fungsi hepatobiier dan eritropoetik ( gangguan hemolitik transfusi darah )

2. Mendifferensial diagnosis obstruksi bilier ( bilirubin direct ) dan anemia hemolitik ( bilirubin indirect ) untuk menentukan apakah bayi perlu ytransfusi atau foto terapi karena meningginya unconjugated bilirubin

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

Jendrassik

Bahan pemeriksaan :

Serum, plasma EDTA atau heparin

Alat – alat :

1. Photometer 5010

1. Pipet otomatic 100 µL

2. Cup sample

3. Pipet otomatic 1000 µL

Reagensia :

R/ D-BIL Roche Diagnostics :

R1. NaCl / EDTA solution

R2. Diazo reagent ( starter reagent )

Persiapan reagen :

Siap pakai

Cara kerja :

Pemeriksaan rutin

1. Posisi alat dalam keadaan “Standby” pada layar monitor

2. Pipet reagen ke dalam tabung sample,standart,blangko sebanyak

Page 109: Sop Jangmed 2014

1000ml,tambahkan 100ul sample kedalam tabung sample

3. Pilih parameter yang diminta dengan cara menyentuh tombol

yang ada pada layar monitor ( touch screen )

4. Baca sample pada temperatur 37 c

UNIT TERKAIT Unit laboratorium, unit perawatan, poli rawat jalan, UGD

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan

Direktur

Page 110: Sop Jangmed 2014

Dr.Yustitia MARSPENGERTIAN Protein tersusun dari asam – asam amino yang

bergandegan dengan rantai peptida. Asam amino masuk ke dalam tubuh melalui sumber makanan dan asam amino itu segera disalurkan ke sel – sel jaringan yang segera menyusun proteinFungsi protein :1. Mempertahankan tekanan osmotik plasma1. Sebagai media transfortasi : apolipoprotein2. Sebagai protektif : antibody, hemostasis

TUJUAN Untuk melihat defisiensi protein penyakit hati, ginjal, gastro intestinal atau pada penyakit keganasan

KEBIJAKANPROSEDUR Metoda :

BiuretBahan pemeriksaan :Serum, plasma EDTA atau heparinAlat – alat :1. Photometer 50101. Pipet otomatic 1000 µL2. Cup sample3. Pipet otomatic 20µLReagensia :R/ TP Roche Diagnostics :R1. Blank reagentR2. Biuret reagentPersiapan reagen :Siap pakai

Cara kerja :Pemeriksaan rutin 1. Posisi alat dalam keadaan “Standby” pada layar

monitor2. Pipet reagen ke dalam tabung

sample,standart,blangko sebanyak

Page 111: Sop Jangmed 2014

1000ml,tambahkan 20ul sample kedalam tabung sample

3. Pilih parameter yang diminta dengan cara menyentuh tombol yang ada pada layar monitor ( touch screen )

4. Baca sample pada temperatur 37 c

UNIT TERKAIT Unit laboratorium, unit perawatan, poli rawat jalan, UGD

Page 112: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPELAKSANAAN APENDIKOGRAM

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur

Dr.Yustitia MARSPENGERTIAN Pemeriksaan khusus radiografi dari appendiks vermiformis dengan

pemasukan bahan kontras positif melalui mulut (oral).TUJUAN Untuk memperlihatkan / menilai kelainan – kelainan yang terjadi

pada ppendiks vermiformis melalui pengisisan bahan kontras ke dalam lumen appendiks.

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1. Hari Pertamaa. Buat perjanjian dengan pasien mengenai kapan pemeriksaan

dilakukan dan jelaskan prosedur pemeriksaan.b. Lakukan foto BNO polos sebelum minum Barium.c. Pasien diberikan minum Barium sebanyak 1 gelas ( 30 g

suspensi Barium), pastikan pasien minum kontras di depan petugas radiologi.

2. Hari Keduaa. Tanyakan kembali persiapan pasienb. Pasien difoto 24 jam setelah minum Barium(untuk pasien

dewasa) dan 12 jam setelah minum Barium ( untuk pasien anak)

c. Dilakukan foto dengan posisi AP supine oblique kanan dan kiri

Catatan :Pastikan pasien tidak mengkonsumsi makanan yang merangsang BAB sampai

Page 113: Sop Jangmed 2014

pemeriksaan dilakukan.

UNIT TERKAIT Unit Radiologi

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPENGUNAAN DENTAL X-RAY

MERK DX-066 ANo. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur

Dr.Yustitia MARSPENGERTIAN Penggunaan Dental X-ray merk DX – 066 A adalah prosedur yang

harus dilakukan oleh semua petugas di unit radiologi ketika menggunakan alat Dental X-ray merk DX – 066 A untuk menunjang kegiatan operasional RS Bhakti Mulia.

TUJUAN 1. Menunjang kelancaran kegiatan operasional di unit radiologi 2. Menjaga kestabilan fungsi alat Dental X-ray merk DX – 066 A.3. Menunjang kelancaran operasional RS Bhakti Mulia.

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1. Alirkan arus listrik dari stop kontak

2. Nyalakan tombol ON, lampu power akan menyala berwarna hijau

3. Kemudian alat Dental X-Ray siap digunakan

4. Jika alat sudah selesai digunakan tekan tombol OFF, lampu power akan mati

5. Cabut kabel dari aliran listrik

UNIT TERKAIT Unit Radiologi

Page 114: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT RADIOLOGI

MERK HITACHINo. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur

Dr.Yustitia MARSPENGERTIAN Penggunaan alat radiologi merk Hitachi adalah prosedur yang harus

dilakukan oleh semua petugas di unit radiologi ketika menggunakan alat radiologi merk Hitachi untuk menunjang kegiatan operasional RS Bhakti Mulia.

TUJUAN 1. Menunjang kelancaran kegiatan operasional di unit radiologi. 2. Menjaga kestabilan fungsi alat radiologi merk Hitachi.3. Menunjang kelancaran operasional RS Bhakti Mulia.

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1. Nyalakan travo listrik

2. Nyalakan tombol ON pesawat radiologi Hitachi

3. Nyalakan tombol Focal/Folus kecil, mA < 100 MA

4. Atur kilo voltage (KV) dan second (S) pada alat pesawat radiologi Hitachi

5. Pesawat radiologi siap dioperasikan

6. Jika sudah selesai digunakan, kembalikan KV ke posisi semula

7. Tekan tombol mA (100mA), folus / fokal kecil, KV, SC secara berurutan ke posisi semula

Page 115: Sop Jangmed 2014

8. Tekan tombol OFF, kemudian turunkan travo

UNIT TERKAIT Unit Radiologi

Page 116: Sop Jangmed 2014

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPEMELIHARAAN ALKES

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur

Dr.Yustitia MARSPENGERTIAN Untuk melakukan perbaikan – perbaikan alkes yang ada di setiap unitTUJUAN 1.Untuk memperbaiki alkes yang rusak di setiap unit – unit

2.Tetap berjalannya operasional di Rumah Sakit

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1.User mengajukan perbaikan alkes ke logistik kesehatan melalui formulir pemeliharaan alkes yang di sediakan logistik kesehatan2.Setelah ada pengajuan logistik melakukan perbaikan,jika bisa di perbaiki,setelah ini di serahkan ke user di sertai tanda terima perbaikan alkes3.Jika logistik kesehatan sulit memperbaiki,logkes akan menghubungi teknisi Rumah Sakit untuk membantu,jika teknisi Rumah Sakit juga tidak mampu,logkes akan menghubungi teknisi di luar Rumah Sakit untuk mengecek kerusakan alkes tsb,minimal menghubungi 3 teknisi dari luar untuk pembanding4.Setelah di cek oleh teknisi luar,teknisi luar di minta penawaran harga untuk perbaikan alkes tersebut5.Setelah ada penawaran harga yang masuk dan harga nya cukup bersaing di banding 2 penawaran yang lain,logistik kesehatan akan membuat pengajuan dana untuk perbaikan HAR ke Rumah Sakit,jika harga perbaikan kurang dari 1 juta,jika biaya perbaikan di atas 1 juta logkes akan membuat takah pemeliharaan alkes di lengkapi dengan permintaan dana.6.Setelah di perbaiki dan di sertai garansi perbaikan,logkes menyerahkan alat tersebut kepada user di sertai tanda terima penyerahan alkes7.Jika biaya HAR alkes di atas 1 juta,setelah di perbaiki,alkes di cek

Page 117: Sop Jangmed 2014

oleh tim komisi pemeliharaan alkes8.Setelah di cek tim komisi pemeliharaan alkes dan di anggap sudah bisa di pergunakan lagi alkesnya,logkes menyerahkan alkes tersebut ke user di sertai tanda terima penyerahan alkes

UNIT TERKAIT Unit Logistik Kesehatan

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURPENGADAAN ALKES RUANGAN

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur

Dr.Yustitia MARSPENGERTIAN Untuk memenuhi kebutuhan alkes di setiap unit – unit TUJUAN 1.Untuk memenuhi kebutuhan alkes di setiap unit - unit

2.Tetap berjalannya operasional di Rumah Sakit

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1.User mengajukan pengadaan alkes kepada logistik kesehatan melalui formulir permintaan alkes yamg telah di sediakan oleh logistik kesehatan2.Formulir permintaan alkes di ajukan oleh kepala ruangan dan di ketahui oleh Manajer yang terkait3.Setelah formulir di terima logkes,logkes mengajukan permintaan penawaran harga kepada suplier alkes yang terkait,dengan penawaran dari 3 suplier4.Setelah pihak suplier memberikan penawaran harga,logkes akan berkoordinasi dengan Manager Jangmed dan user untuk pemilihan alkes dari 3 penawaran tsb,memilih salah satu penawaran yang sesuai dengan kebutuhan user5.Setelah ada keputusan alkes yang di pilih,logistik kesehatan

Page 118: Sop Jangmed 2014

membuat takah pengadaan alkes untuk di acc Manager Jangmed dan di setujui oleh Direktur7.Setelah di setujui Direktur,dana di minta ke bagian keuangan8.Membuat ”PO” kepada suplier untuk pengiriman alkes yang akan di beli9.Setelah alkes di kirim,logkes bersama-sama tim komisi mengecek alkes tersebut sesuai yang di pesan atau tidak10.Jika sesuai alkes tersebut akan di distribusikan kepada user dengan di sertai bukti penyerahan alkes kepada user11.Jika tidak sesuai,barang di kembalikan,dan meminta yang sesuai dengan ”PO”

UNIT TERKAIT Unit Logistik Kesehatan

YAYASANKARTIKA JAYA

JAYAKARTARUMAH SAKIT BHAKTI MULIAJl. Aipda KS.Tubun No.79

Telp. (021) 5481262, 5481625Fax. (021) 5331544

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURSTOK OBAT DAN ALKES RUANGAN

No. Dokumen No.Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit DitetapkanDirektur

Dr.Yustitia MARSPENGERTIAN Untuk mengetahui ketersediaan stok di ruangan agar sesuai dengan

stok minimal yang sudah di tentukanTUJUAN 1.Untuk memenuhi kebutuhan obat dan alkes di setiap unit – unit

2.Mencegah terjadinya exp date obat dan alkes3.Tetap berjalannya operasional di Rumah Sakit

KEBIJAKANPROSEDUR CARA KERJA

1.Logkes bersama petugas unit yang terkait melakukan pengecekan terhadap obat dan alkes di ruangan2.Pengecekan di lakukan terhadap :*Jumlah obat dan alkes ,jika jumlah obat dan alkes melebihi dari stok minimal yang di tentukan,obat dan alkes tersebut akan di ambil dan

Page 119: Sop Jangmed 2014

jumlahnya akan di sesuaikan dengan stok minimal yang ada *ED,jika obat dan alkes sudah ED,di ambil dan di serahkan ke apotik*Suhu,suhu penyimpanan obat – obat tertentu seperti vaksin harus di kontrol sesuai dengan standar yang sudah ada3.Setelah selesai pemeriksaan,logkes dan petugas unit yang terkait memberikan tanda tangan terhadap hasil pemeriksaan tersebut,dan hasil pemeriksaan tersebut di laporkan ke Manager Jangmed untuk di ketahui dengan memberikan tanda tangan di form yang di gunakan untuk pemeriksaan tersebut

UNIT TERKAIT Unit Logistik Kesehatan