repository.upstegal.ac.idrepository.upstegal.ac.id/1721/1/skripsi_siti solikhatun... · web...
TRANSCRIPT
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LIKUIDITAS, FIRM
SIZE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE
BERDASARKAN INDIKATOR GLOBAL REPORTING INITIATIVE
(GRI) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN
& MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2015-
2019
Proposal Penelitian Untuk Skripsi
Oleh:
Siti Solikhatun Umroh
NPM : 4116500270
Diajukan Kepada:
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pancasakti Tegal
2020
i
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LIKUIDITAS, FIRM
SIZE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE
BERDASARKAN INDIKATOR GLOBAL REPORTING INITIATIVE
(GRI) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN
& MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2015-
2019
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal
Oleh:
Siti Solikhatun Umroh
NPM : 4116500270
Diajukan Kepada:
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pancasakti Tegal
2020
i
ii
iii
MOTTO
“Berjuanglah seakan-akan nyawamu sedang dipertaruhkan”
(Dewa Eka Prayoga)
“Hidup Adalah Kumpulan Keyakinan Dan Perjuangan”(Habiburrahman El-Shirazy)
“Dua musuh terbesar kesuksesan adalah penundaan dan alasan”
(Jaya Setiabudi)
“Dalam Setiap Peristiwa, Hikmah Itu Selalu Ada ”(Erichologi)
“Semua impian kita bisa terwujud jika kita memiliki keberanian untuk
mengejarnya”
(Walt Disney)
iv
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis diberi kemudahan dalam menyelesaikan skripsi dengan
baik. Skripsi ini saya persembahkan untuk :
1. Kedua orang tua saya Bapak Waritno dan Ibu Nurhayati tercinta yang
telah memberikan do’a serta motivasi yang tiada henti sehingga dengan
kerja keras dan kesabaran skripsi ini dapat selesai.
2. Kakakku Iis Sdan saudara- saudaraku yang telah membantu dan memberi
dukungan selama ini.
3. Yudha Wira Pamungkas yang telah memberikan semangat dan dorongan
dengan agar cepat menyelesaikan skripsi.
4. Terimakasih teman-teman Ulli, Shafira, Yovi, Tora, Alif, Ghozi, Gita,
yang telah membantu dalam proses menyelesaikan skripsi ini. .
5. Teman-teman Manajemen khususnya 8F terimakasih atas dukungan dan
motivasi kalian.
v
vi
ABSTRAK
Siti Solikhatun Umroh (4116500270). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Likuiditas, Firm Size, dan Profitabilitas terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility disclosure berdasarkan Indikator Global Reporting Initiative (GRI) pada perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan & Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2015-2019.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan institusional, likuiditas, firm size dan profitabilitas terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan & minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kepemilikan institusional diukur dengan jumlah kepemilikan saham oleh institusi dibanding total lembar saham yang beredar perusahaan, likuiditas diukur dengan current ratio, firm size diukur dengan menggunakan logaritma natural total aset, dan profitabilitas diukur dengan ratio antara laba setelah pajak dengan total aset. Pengungkapan corporate social responsibility diukur dengan Indeks CSRD. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah 26 perusahaan manufaktur sub sektor makanan & minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun2015-2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hipotesis dalam pengujian ini diuji dengan menggunakan Analisis Regresi Berganda, uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, uji t, uji F dan koefisien determinasi (R square).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR) adalah kepemilikan institusional, firm size, dan profitabilitas sedangkan likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR).
Kata Kunci : Kepemilikan Institusional, Likuiditas, Firm Size, Profitabilitas, Corporate Social Responsibility Disclosure.
vii
ABSTRACT
Siti Solikhatun Umroh (4116500270). The Effect of Institutional Ownership, Liquidity, Firm Size, and Profitability on Corporate Social Responsibility Disclosure Disclosures based on Global Reporting Initiative (GRI) Indicators in Food & Beverage Sub Sector Manufacturing Companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2015-2019.
This study aims to analyze the effect of institutional ownership, liquidity, firm size and profitability on disclosure of corporate social responsibility in food & beverage sub-sector manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. Institutional ownership is measured by the amount of share ownership by the institution compared to the total outstanding shares of the company, liquidity is measured by the current ratio, firm size is measured using the natural logarithm of total assets, and profitability is measured by the ratio between earnings after tax and total assets. Disclosure of corporate social responsibility is measured by the CSRD Index. This research is a quantitative study, the type of data used is secondary data. The population in this study were 26 food & beverage sub-sector manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2019. The sampling technique uses purposive sampling method. The hypothesis in this test was tested using Multiple Regression Analysis, normality test, multicollinearity test, autocorrelation test, heteroscedasticity test, t test, F test and coefficient of determination (R square).
The results showed that the variables that had an influence on corporate social responsibility (CSR) disclosure were institutional ownership, firm size, and profitability while liquidity had no effect on corporate social responsibility (CSR) disclosure.
Keywords: Institutional Ownership, Liquidity, Firm Size, Profitability, Corporate Social Responsibility Disclosure.
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat, Hidayah dan Karunia – Nya
kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian untuk
skripsi dengan judul “Pengaruh Kepemilikan Institusional, Likuiditas, Firm
Size, dan Profitabilitas terhadap pengungkapan Corporate Social
Responsibility disclosure berdasarkan indikator Global Reporting Initiative
(GRI) pada perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan & Minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019”.
Proposal penelitian untuk skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyusun skripsi pada Program Strata (S1) di Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal.
Peneliti menyadari dalam penyusunan proposal penelitian untuk skripsi ini
tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu pada
kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Dien Noviany Rahmatika, S.E, M.M, Akt, C.A, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal.
2. Yuni Utami, S.E, M.M, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal.
3. Jaka Waskito, S.E, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang sudah
membimbing, memberikan saran dan motivasi kepada peneliti.
4. Yuni Utami, S.E, M.M, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memotivasi
peneliti.
ix
Kami menyadari penelitian untuk skripsi ini tidak lepas dari kekurangan,
maka kami mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan proposal penelitian
untuk skripsi ini.
Akhir kata, peneliti berharap l penelitian untuk skripsi ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Tegal, ..........
Siti Solikhatun Umroh
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI...............................................iii
MOTO.....................................................................................................................iv
PERSEMBAHAN....................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI....................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
ABSTRACT..........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR............................................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................10
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................11
xi
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................14
A. Landasan Teori...........................................................................................14
1. Teori Stakeholder................................................................................14
2. Teori Agensi........................................................................................15
3. Teori Legitimasi..................................................................................16
4. Teori Sinyal.........................................................................................17
5. Corporate Social Responsibility..........................................................18
6. Kepemilikan Institusional...................................................................23
7. Likuiditas.............................................................................................24
8. Firm Size.............................................................................................25
9. Profitabilitas........................................................................................26
B. Penelitian Terdahulu..................................................................................29
C. Kerangka Pemikiran Konseptual................................................................43
D. Hipotesis.....................................................................................................44
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................45
A. Jenis Penelitian...........................................................................................45
B. Populasi dan Sampel..................................................................................45
C. Definisi Konseptual dan Operasional variabel...........................................48
D. Metode Pengumpulan data.........................................................................51
E. Metode Analisis.........................................................................................52
xii
1. Uji Asumsi Klasik...............................................................................52
a. Uji Normalitas..............................................................................52
b. Uji Multikolinearitas....................................................................52
c. Uji Autokorelasi...........................................................................53
d. Uji Heteroskedastisitas.................................................................53
2. Analisis Regresi Berganda..................................................................54
3. Uji Hipotesis........................................................................................55
a. Uji t (Uji Parsial)..........................................................................55
b. Uji F (Uji Simultan).....................................................................56
c. Koefisien Determinasi (R square)................................................58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................59
A. Gambaran Umum.......................................................................................59
B. Hasil penelitian...........................................................................................60
1. Analisis Data.......................................................................................60
1. Analisis Deskriptif Statistik............................................................60
2. Uji Asumsi Klasik..........................................................................73
3. Analisis Regresi Berganda.............................................................79
4. Uji Hipotesis...................................................................................82
C. Pembahasan................................................................................................85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................91
1. Kesimpulan.................................................................................................91
2. Saran...........................................................................................................92
3. Keterbatasan Peneliti..................................................................................92
xiii
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................94
LAMPIRAN...........................................................................................................99
xiv
DAFTAR TABEL
Studi Penelitian terdahulu......................................................................................40
Populasi Penelitian.................................................................................................51
Sampel penelitian...................................................................................................52
Operasional variabel...............................................................................................55
xv
DAFTAR GAMBAR
Current Ratio Industri Makanan dan Minuman.....................................................17
Kerangka pemikiran konseptual.............................................................................48
xvi
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Situasi perubahan dan pergeseran paradigma pada lingkungan bisnis
mendorong setiap perusahaan agar mampu memberikan kontribusi yang
positif bagi stakeholdernya, terutama pelanggan dan masyarakat. Kesuksesan
bisnis perusahaan saat ini tidak hanya dilihat dari keuntungan finansial
belaka, namun juga dalam pemenuhan kepentingan sosial. Saat ini, bisnis dan
perusahaan yang bertanggung jawab semakin diperlukan oleh stakeholders.
Melalui pemenuhan kepentingan sosial yang tinggi, maka perusahaan akan
memperoleh citra dan reputasi yang baik dari pelanggan dan masyarakatnya
secara luas.
Reputasi perusahaan mencerminkan persepsi masyarakat, dimana hal
tersebut terbentuk melalui berbagai tindakan di masa lampau yang
memberikan dampak positif dimasa yang akan datang. Dengan demikian,
reputasi baik maupun buruk, besar maupun kecil, kuat maupun lemah,
didasarkan atas citra yang telah terbentuk di masyarakat. Reputasi yang baik
merupakan harapan dan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan
bisnisnya berkepanjangan. Jika reputasi perusahaan buruk, maka perusahaan
sudah pasti akan ditinggalkan oleh pelanggannya.
Jika masyarakat menganggap perusahaan tidak memperhatikan aspek
sosial dan lingkungannya serta tidak merasakan kontribusi secara langsung
bahkan merasakan dampak negatif dari beroperasinya sebuah perusahaan
1
2
maka kondisi itu akan menimbulkan resistensi masyarakat. Komitmen
perusahaan untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa dengan
memperhatikan aspek finansial atau ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple
bottom line) itulah yang menjadi isu utama dari konsep Corporate Social
Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.
Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)
atau disingkat CSR merupakan klaim dimana perusahaan harus turut serta
bertanggung jawab terhadap berbagai masalah lingkungan dan sosial
dengan stakeholders yang lebih luas. Perusahaan diharapkan tidak hanya
memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line),
melainkan harus memperhatikan berbagai macam aspek yang meliputi aspek
keuangan (profit), aspek sosial (people), dan aspek lingkungan (planet), yang
biasa disebut triple bottom line.
Salah satu tujuan perusahaan dalam melakukan aktivitas CSR adalah
menunjukkan kepada para stakeholders atau pemangku kepentingan (yaitu
karyawan, pelanggan, pemasok, dan lain sebagainya) bahwa perusahaan
memiliki kepedulian terhadap mereka. Sebelumnya, perusahaan hanya peduli
kepada pihak yang memberikan dana bagi perusahaan, yaitu kreditor dan
stakeholders.
Perusahaan harus bertanggung jawab kepada para pemangku
kepentingan. Selain itu, kegiatan CSR juga menguntungkan dan bermanfaat
bagi perusahaan sehingga dapat menarik minat investor, meningkatkan
motivasi karyawan, dan membantu memperbaiki masalah sosial yang timbul
3
akibat aktivitas bisnis yang dijalankan perusahaan. Hal ini menyebabkan
perusahaan tidak lagi hanya memberi perhatian kepada pihak penyedia dana
melainkan juga kepada seluruh pihak yang memiliki kepentingan terhadap
perusahaan. Contoh kegiatan CSR diantaranya adalah menyediakan air bersih
untuk daerah yang kekurangan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan
melalui jaminan kesehatan.
Kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan diungkapkan dalam Laporan
Berkelanjutan atau Sustainability Report. Laporan tersebut disajikan secara
periodik, biasanya setiap tahun. Laporan yang berkualitas merupakan laporan
yang berisi informasi, yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi para pemangku
kepentingan dalam pengambilan keputusan. Laporan yang berkualitas tidak
hanya berupa laporan keuangan, melainkan juga laporan berkelanjutan.
Pemikiran yang melandasi diterapkannya CSR dalam laporan tahunan
perusahaan adalah perusahaan masih kurang peka terhadap dampak negatif
yang dialami lingkungan dan masyarakat yang disebabkan oleh aktivitas
perusahaan dalam mendayagunakan sumber daya manusia dan lingkungan
untuk kepentingan peningkatan kinerja perusahaan.
Istilah tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility = CSR) muncul sebagai bentuk nyata dari pelaksanaan
kewajiban perusahaan terhadap lingkungan sosial. CSR sebagai suatu
kewajiban, untuk mengikuti kebijakan-kebijakan yang ada untuk membuat
keputusan, atau untuk mengikuti tindakan yang diinginkan dalam arti objektif
dan nilai yang ada di masyarakat.
4
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia
termasuk pengungkapan wajib (mandatory disclosure) karena telah ada
regulasi yang mewajibkannya, antara lain Undang-Undang Perseroan
Terbatas No 40 tahun 2007, peraturan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
dalam PSAK No.1 (Revisi 2009) paragraf 12, dan Undang-Undang No. 25
tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang menyatakan bahwa setiap
penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan. Peraturan yang lain adalah peraturan Bapepam nomor X.K.6
tentang penyampaian laporan tahunan emiten atau perusahaan publik yang
berlaku sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam dan LK nomor Kep-
431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012. Peraturan tersebut hanya membagi
aspek CSR ke dalam empat aspek besar, yaitu lingkungan hidup,
ketenagakerjaan, masyarakat, dan tanggung jawab produk. Sedangkan luas
pengungkapan CSR dalam regulasi tersebut hanya merupakan pengungkapan
sukarela (voluntary disclosure). Walaupun legitimasi publik memaksa untuk
melakukan pengungkapan secara rinci, namun tiap entitas bisnis memiliki
pertimbangan tersendiri dalam menentukan luas pengungkapan tanggung
jawab sosialnya.
Meski telah ditetapkan peraturan-peraturan yang mengatur pelaksanaan
dan pelaporan CSR, namun peraturan-peraturan tersebut tidak memberikan
pedoman khusus mengenai bagaimana dan informasi apa saja yang harus
dilaporkan oleh perusahaan mengenai pelaksanaan CSR, sehingga
5
pengungkapan yang memadai terkait dengan kegiatan CSR masih dirasa
kurang.
Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) menyatakan
bahwa pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan
yang disebut Sustainability Reporting. Sustainability Reporting adalah
pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh dan
kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan
berkelanjutan (sustainable development). Sustainability Reporting meliputi
pelaporan mengenai ekonomi, lingkungan dan pengaruh sosial terhadap
kinerja organisasi. Sustainability report harus menjadi dokumen strategik
yang berlevel tinggi yang menempatkan isu, tantangan dan peluang
sustainability development yang membawanya menuju kepada core business
dan sektor industrinya.
Salah satu badan yang aktif mengeluarkan pedoman bagi perusahaan
terkait pengungkapan lingkungan hidup adalah Global Reporting Initiative
(GRI). Dalam Standar GRI Indikator kinerja dibagi menjadi 3 komponen
utama, yaitu ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial yang mencakup hak asasi
manusia, praktik ketenagakerjaan dan lingkungan kerja, tanggung jawab
produk, dan masyarakat.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur memerlukan
perhatian yang lebih terhadap pengelolaan aset lancarnya agar lebih efisien.
Hal ini karena proporsi aset lancar perusahaan manufaktur biasanya lebih dari
setengah total aset. Untuk mengukur kondisi keuangan perusahaan biasanya
6
perusahaan melakukan analisis laporan keuangan. Laporan keuangan akan
menentukan langkah apa yang dilakukan perusahaan sekarang dan ke depan,
3 dengan melihat berbagai persoalan yang ada, baik kelemahan maupun
kekuatan yang dimilikinya. Fenomena yang terjadi dimana industri sub sektor
makanan dan minuman di Indonesia saat ini masih menjadi salah satu andalan
penopang pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional pada tahun ini.
Menurut Airlangga Hartarto (Menteri Perindustrian), mengatakan peran
sektor makanan dan minuman terlihat dari kontribusinya yang konsisten dan
signifikan terhadap produk domestik bruto industri non-minyak dan gas serta
peningkatan realisasi investasi. Kementerian Perindustrian mencatat
sumbangan industri makanan dan minuman terhadap produk domestik bruto
industri nonmigas mencapai 34,95% pada triwulan ketiga 2017. Hasil itu
menjadikan sektor makanan dan minuman menjadi kontributor terbesar
dibanding subsektor lain. Selain itu, pencapaian tersebut mengalami kenaikan
4% dibanding periode yang sama pada 2016. Sedangkan kontribusinya pada
triwulan ketiga 2017 sebesar 6,21% atau naik 3,85% dibanding periode yang
sama pada tahun sebelumnya.
Rasio Likuiditas digunakan karena dapat menginterpretasikan
kemampuan untuk mengubah aktiva tertentu milik perusahaan menjadi kas
dan kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pada
penelitian ini, rasio likuiditas diproksikan dengan menggunakan rasio lancar
(Current Ratio) yang merupakan perbandingan antara aset lancar dengan
liabilitas jangka pendek sehingga merepresentasikan kemampuan perusahaan
7
membayar kewajiban jangka pendek menggunakan aset lancar perusahaan.
Semakin tinggi rasio lancar menunjukkan perusahaan mempunyai likuiditas
yang tinggi sehingga dapat mengubah aktiva perusahaan menjadi kas dengan
mudah untuk membayar liabilitas jangka pendeknya, vice versa. Perusahaan
dengan aset likuid yang tinggi akan menurunkan proporsi penggunaan hutang
dalam struktur modalnya, sehingga rasio likuiditas berpengaruh negatif
terhadap struktur modal.
Grafik Current Ratio Industri Makanan dan Minuman Tahun 2013-2017
Sumber : www.idx.co.id (Data diolah)
Grafik di atas menunjukkan rasio likuiditas perusahaan industri
makanan dan minuman periode tahun 2013 – 2017 yang direpresentasikan
oleh current ratio (CR). Berdasarkan grafik tersebut, dapat dilihat adanya
fluktuasi current ratio yang terjadi pada perusahaan industri makanan dan
minuman. Secara keseluruhan, perusahaan yang cenderung mengalami
8
peningkatan current ratio adalah Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP),
Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI), Siantar Top Tbk (STTP) dan
Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ). Sedangkan
perusahaan yang cenderung mengalami penurunan current ratio adalah
Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Hal ini menunjukkan secara
keseluruhan perusahaan industri makanan dan minuman memiliki
kemampuan yang meningkat dalam membayar kewajiban jangka pendek
menggunakan aktiva lancarnya.
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk
mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas
perusahaan sangatlah penting karena untuk dapat melangsungkan kegiatan
operasionalnya, suatu perusahaan harus selalu berada dalam keadaan
menguntungkan agar dapat menarik modal dari luar. Jika perusahaan ingin
tetap bertahan, maka perusahaan tentunya harus menghasilkan laba guna
membiayai kegiatan operasionalnya karena pada umumnya perusahaan tidak
akan dapat bertahan tanpa adanya kemampuan menghasilkan laba Dalam
penelitian rasio profitabilitas yang digunakan adalah ROA.
Fenomena Profitabilitas terjadi pada PT Indofood tahun 2015, bahwa
ekonomi memburuk laba perusahaan makanan menurun 37.2 % dari tahun
2014. Presiden direktur PT Indofood Anthoni Salim mengatakan karena
pergerakan ekonomi yang sangat lambat dan dampak dari melemahnya nilai
tukar dolar Amerika Serikat mempengaruhi kinerja perusahaan, PT Indofood
hanya sanggup meraup laba 5 sebesar Rp 870,08 miliar. Jumlah itu lebih
9
rendah 37,2 persen di periode yang sama, yaitu sebesar Rp1,38 triliun. Dari
laporan keuangan yang telah diumumkan laba per saham pun turun menjadi
Rp 20 dari sebelumnya Rp 25. ( www.tempo.co.id). Fenomena lain terjadi
pada PT Tri Banyan Tirta Tbk, Laporan keuangan PT Tri Banyan Tirta Tbk
atau ALTO per September 2015 yang diumumkan, Senin (23/11). Pada
Januari-September 2015, ALTO menderita rugi Rp24,34 miliar. Kerugian
tersebut, terutama karena dipicu oleh merosotnya penjualan ALTO sebesar
22,38% menjadi Rp201,67 miliar, dari Rp259,85 miliar pada periode yang
sama 2014. di saat penjualan turun, manajemen ALTO berhasil menekan
beban pokok penjualan hingga berkurang 22,45% menjadi Rp127,74 miliar,
dari Rp164,72 miliar per September 2014. Akan tetapi, penurunan beban
pokok itu tidak otomatis mendongkrak laba perusahaan air minum dalam
kemasan tersebut pada sembilan bulan pertama 2015. laba kotor emiten
beraset Rp1,188 triluun per September 2015 itu justru terpangkas sebesar
22,27% dari Rp95,13 miliar per September 2014. Penurun utang terjadi pada
tahun 2013-2014 diukur dengan mengunakan DER ( Debt to Equity Ratio)
dari 1.83% menjadi 1.33 %, dan berpengaruh terhadap profitabilitas
perusahan. (pasardana.id).
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh Kepemilikan
Institusional, Likuiditas, Firm Size, Profitabilitas terhadap Corporate Social
Responsibility disclosure berdasarkan GRI pada perusahaan sektor makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Meskipun
pengungkapan informasi CSR adalah sukarela (voluntary) namun diyakini
10
bagi perusahaan yang menjalankan praktik akuntansi dan melakukan
pelaporan atas aktivitas sosialnya dapat memberikan nilai tambah yang
diperoleh dari para stakeholdernya.
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap pengungkapan
CSR berdasarkan indikator Global Reporting initiative pada perusahaan
manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI 2015-
2019?
2. Apakah Likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan CSR berdasarkan
indikator Global Reporting initiative pada perusahaan manufaktur sub
sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI 2015-2019?
3. Apakah Firm Size berpengaruh terhadap pengungkapan CSR berdasarkan
indikator Global Reporting initiative pada perusahaan manufaktur sub
sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI 2015-2019?
4. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan CSR
berdasarkan indikator Global Reporting initiative pada perusahaan
manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI 2015-
2019?
5. Apakah Kepemilikan Institusional, Likuiditas, Firm Size, dan Profitabilitas
berpengaruh secara silmultan terhadap pengungkapan CSR berdasarkan
11
Indikator Global Reporting initiative pada perusahaan manufaktur sub
sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI 2015-2019?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap CSR
berdasarkan Global Reporting Initiative pada perusahaan manufaktur sub
sektor makanan dan minuman yang terdaftar pada BEI tahun 2015-2019.
2. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas terhadap CSR berdasarkan Global
Reporting Initiative pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan
minuman yang terdaftar pada BEI tahun 2015-2019.
3. Untuk mengetahui pengaruh Firm Size terhadap CSR berdasarkan Global
Reporting Initiative pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan
minuman yang terdaftar pada BEI tahun 2015-2019.
4. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap CSR berdasarkan
Global Reporting Initiative pada perusahaan manufaktur sub sektor
makanan dan minuman yang terdaftar pada BEI tahun 2015-2019.
5. Untuk mengetahui pengaruh Kepemilikan Institusional, Likuiditas, Firm
Size, dan Profitabilitas secara silmultan terhadap pengungkapan CSR
berdasarkan indikator Global Reporting initiative pada perusahaan
manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di
BEI 2015-2019.
12
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak
yang berkepentingan, antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan , khususnya tentang pengaruh kepemilikan institusional,
likuiditas, firm size, dan profitabilitas terhadap pengungkapan corporate
social responsibility berdasarkan indikator global reporting initiative serta
dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
referensi untuk memberikan gambaran kepada perusahaan bahwa
tanggung jawab sosial merupakan sesuatu yang baik bagi perusahaan
yang dapat digunakan referensi dalam pengambilan kebijakan oleh
perusahaan untuk melakukan tanggung jawab sosial dan menerbitkan
laporan tanggung jawab sosial perusahaan.
b. Bagi Investor
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang laporan keuangan dan laporan tanggung jawab sosial (seperti
laporan keberlanjutan atau laporan lain sesuai aturan yang berlaku)
kepada calon investor untuk dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini diharapkan akan
13
dapat memberikan wacana baru kepada investor dalam hal
pengambilan keputusan investasi untuk mempertimbangkan aspek
tanggung jawab sosial, tidak hanya indikator keuangan semata.
c. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini dapat memberikan pandangan untuk membuat
kebijakan mengenai kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan
untuk kepentingan bersama.
d. Bagi Masyarakat
Memberikan stimulus sebagai pengontrol atas perilaku perusahaan.
Selain itu, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh, disamping
sebagai sarana menambah wawasan tentang laporan tanggung jawab
sosial perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Stakeholder
Stakeholder theory mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas
yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus
memberikan manfaat bagi stakeholdernya (pemegang saham, kreditor,
konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analisis dan pihak lain).
Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh
dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut.
Ghozali dan Chariri (2014:439) mengatakan bahwa Kelangsungan
hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan
tersebut harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari
dukungan tersebut. Makin powerfull stakeholder, makin besar usaha
perusahaan untuk beradaptasi. Pengungkapan sosial dianggap sebagai
bagian dari dialog antara perusahaan dengan stakeholdernya.
Definisi stakeholder telah berubah secara substansial selama empat
dekade terakhir. Pada awalnya, pemegang saham dipandang sebagai satu-
satunya stakeholder perusahaan. Pandangan ini didasarkan pada argumen
yang disampaikan Ghozali dan Chariri (2014:439) yang mengatakan
bahwa tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimumkan
kemakmuran pemiliknya. Namun demikian, Ghozali dan Chariri
(2014:439) tidak setuju dengan pandangan ini dan memperluas definisi
15
stakeholder dengan memasukkan konstituen yang lebih banyak, termasuk
kelompok yang dianggap tidak menguntungkan (adversarial group)-
seperti pihak yang memiliki kepentingan tertentu dan regulator (Ghozali
dan Chariri 2014:440).
Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan dapat
mengendalikan atau memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
pemakaian sumber-sumber ekonomi yang digunakan perusahaan. Power
tersebut dapat berupa kemampuan untuk membatasi pemakaian sumber
ekonomi yang terbatas (modal dan tenaga kerja), akses terhadap media
yang berpengaruh, kemampuan untuk mengatur perusahaan, atau
kemampuan untuk mempengaruhi konsumsi atas barang dan jasa yang
dihasilkan perusahaan Ghozali dan Chariri (2014:440). Oleh karena itu,
“ketika stakeholder mengendalikan sumber ekonomi yang penting bagi
perusahaan, maka perusahaan akan bereaksi dengan cara-cara yang
memuaskan keinginan stakeholder”. Lebih lanjut Ullman mengatakan
bahwa organisasi akan memilih stakeholder yang dipandang penting, dan
mengambil tindakan yang dapat menghasilkan hubungan harmonis
antara perusahaan dengan stakeholdernya.
2. Teori Agensi
Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas
kepentingan mereka sendiri. Sehingga terjadi konflik kepentingan antara
pemilik dan agen karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai
dengan kepentingan prinsipal, sehingga memicu biaya keagenan (agency
16
cost). Pemegang saham sebagai prinsipal diasumsikan hanya tertarik
kepada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di dalam
perusahaan. Sedang para agen diasumsikan menerima kepuasan berupa
kompensasi keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan
tersebut.
Dalam hubungan agensi tersebut, terdapat 3 faktor yang
mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yaitu
biaya pengawasan (monitoring costs), biaya kontrak (contracting costs),
dan visibilitas politis. Perusahaan yang melakukan pengungkapan
informasi tanggung jawab sosial dengan tujuan untuk membangun image
pada perusahaan dan mendapatkan perhatian dari masyarakat. Perusahaan
memerlukan biaya dalam rangka untuk memberikan informasi
pertanggungjawaban sosial, sehingga laba yang dilaporkan dalam tahun
berjalan menjadi lebih rendah. Ketika perusahaan menghadapi biaya
kontrak dan biaya pengawasan yang rendah dan visibilitas politis yang
tinggi akan cenderung untuk mengungkapkan informasi
pertanggungjawaban sosial.
3. Teori Legitimasi
Teori legitimasi dilandasi oleh “kontrak sosial” yang terjadi antara
perusahaan dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan
menggunakan sumber ekonomi. Ghozali dan Chariri (2007:442)
memberikan penjelasan tentang konsep kontrak sosial sebagai berikut:
Semua institusi sosial tidak terkecuali perusahaan beroperasi di
17
masyarakat melalui kontrak sosial-baik eksplisit maupun implisit-dimana
kelangsungan hidup dan pertumbuhannya didasarkan pada :
1) Hasil akhir (output) yang secara sosial dapat diberikan kepada
masyarakat luas.
2) Distribusi manfaat ekonomi sosial atau politik kepada kelompok
sesuai dengan power yang dimiliki.
Ghozali dan Chariri (2014:441) menjelaskan bahwa teori legitimasi
sangat bermanfaat dalam menganalisis perilaku organisasi, mereka
mengatakan : Karena legitimasi adalah hal yang terpenting bagi
organisasi, batasan-batasan yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-
nilai sosial, dan reaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya
analisis perilaku organisasi dengan memperhatikan lingkungan.
4. Teori Sinyal
Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan yang peduli dan
mengungkapkan informasi CSR memberi sinyal positif ke pasar bahwa
perusahaan itu memiliki risiko yang rendah, punya prospek yang bagus
dan memiliki bussiness life cycle (BCL) yang pasti dan berkelanjutan.
Karena itu, dari perspektif teori EMH, pelaku pasar akan mengapresiasi
harga saham dari perusahaan yang peduli CSR. Semakin besar
kepedulian perusahaan pada CSR maka kian besar pula apresiasi pasar
terhadap harga saham perusahaan tersebut (Andreas Lako, 2011:114).
18
5. Corporate Social Responsibility (CSR)
1. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR sering disebut
dengan istilah corporate social investment, kedermawanan
perusahaan atau corporate philanthropy, relasi kemasyarakatan
perusahaan atau corporate community relations, dan pegembangan
masyarakat atau community development. H.Buchari (2014:404)
menyatakan bahwa CSR perlu dipahami secara suatu multi definisi,
tergantung kepada ruang lingkup operasional dan besar kecilnya
perusahaan.
Hery (2017:104) memberikan definisi tentang CSR yaitu
“kewajiban pengusaha untuk merumuskan kebijakan dan membuat
keputusan yang sejalan dengan tujuan dan nilai-nilai masyarakat”.
CSR adalah suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak
dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani kepentingan
organisasi dari kepentingan publik eksternal. Perusahaan
mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka
dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan.
Secara umum Corporate Social Responsibility merupakan
peningkatan kualitas kehidupan mempunyai arti adanya
kemampuan manusia sebagai individu anggota masyarakat untuk
dapat menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat menikmati
19
serta memanfaatkan lingkungan hidup termasuk perubahan-
perubahan yang ada sekaligus memelihara. Atau dengan kata lain
merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk
memproduksi dampak positif pada masyarakat. Atau dapat
dikatakan sebagai proses penting dalam pengaturan biaya yang
dikeluarkan dan keuntungan kegiatan bisnis dari stakeholders baik
secara internal (pekerja, shareholders dan penanam modal) maupun
eksternal (kelembagaan pengaturan umum, anggota-anggota
masyarakat, kelompok masyarakat sipil dan perusahaan lain)
(Bambang dan Mela 2013:103).
2. Prinsip dalam Corporate Social Responsibility (CSR)
Hery (2017:108) menyatakan bahwa terdapat tiga prinsip
dasar dalam aktivitas CSR, yaitu :
1. Sustainability
Sustainability atau berkelanjutan memperhatikan dampak
dari tindakan yang dilakukan sekarang terhadap masa depan.
Sumber daya yang terbatas jumlahnya harus digunakan secara
bertanggung jawab demi keberlangsungannya di masa
mendatang. Hal yang dapat dilakukan demi keberlanjutan
adalah mencari alternatif yang dapat menggantikan sumber
daya yang terbatas secara berlebihan. Salah satu cara yang
dapat dilakukan perusahaan dalam upaya keberlanjutan adalah
meningkatkan efisiensi dari sumber daya yang digunakan.
20
2. Accountability
Implikasi dari akuntabilitas adalah sebuah pelaporan
kuantifikasi atas dampak dari tindakan yang diambil
perusahaan kepada pihak internal dan eksternal. Akuntabilitas
penting untuk membangun dan melaporkan pengukuran yang
tepat dan berguna dalam pengambilan keputusan. Laporan
yang memiliki akuntabilitas harus didasarkan pada :
a. Pemahaman oleh seluruh pihak
b. Relevansi terhadap pengguna informasi
c. Dapat diandalkan, yang mencakup akurasi pengukuran,
representasi dampak, dan bebas dari bias
d. Dapat dibandingkan, yaitu konsistensi dalam waktu dan
dalam organisasi yang berbeda
3. Transparency
Transparansi berarti dampak dari tindakan tidak
dibedakan dari fakta dan pelaporan atas tindakan tersebut, dan
diketahui oleh pihak internal maupun eksternal. Transparansi
merupakan hal yang penting sehingga dampak atas aktivitas
yang telah dilakukan organisasi harus dapat terlihat secara jelas
dari informasi yang disajikan.
3. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)
Hery (2017:106) menyatakan bahwa “Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social Responsibility) merupakan salah satu
21
dari beberapa tanggung jawab perusahaan kepada pemangku
kepentingan”. Hery (2017:106) percaya bahwa perusahaan dapat
meningkatkan reputasi dan kemampuan keuangannya dengan
mengungkapkan lebih banyak informasi.
Hery (2017:106) dalam penelitiannya menyatakan bahwa CSR
dapat membawa pengaruh positif bagi kinerja keuangan, keunggulan
kompetitif, kepuasan dan retensi karyawan, serta reputasi perusahaan
secara keseluruhan. Selain itu, ada juga manfaat jangka panjang dari
CSR yang dapat menjadi aset tak bagi perusahaan.
1. Kinerja Keuangan
Perusahaan menyadari bahwa adanya peningkatan dalam
kinerja keuangan ketika mereka mengimplementasikan CSR.
Dengan kata lain, CSR dapat memberikan dampak positif bagi
kinerja keuangan perusahaan, khususnya dalam jangka panjang.
2. Keunggulan Kompetitif, Kepuasan dan Retensi Karyawan, serta
Reputasi Perusahaan
Hery (2017:106) menyatakan bahwa CSR dapat
meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan dan
penguasaan pangsa pasar melalui penjualan produk-produknya
yang sejalan dengan tujuan dan nilai-nilai masyarakat.
Terkait dengan kepuasan dan retensi karyawan, dampak
positif CSR adalah membuat lingkungan kerja menjadi lebih
baik dan nyaman. Karyawan akan menjadi lebih puas akan
22
pekerjaan mereka, dan meningkatkan efisiensi serta kualitas
pekerjaan. Karyawan yang puas bekerja dengan perusahaan
tentu saja akan meningkatkan retensi karyawan, di mana
karyawan akan merasa nyaman untuk tetap bertahan (bekerja) di
perusahaan tersebut.
CSR juga dapat meningkatkan reputasi perusahaan secara
keseluruhan. Dengan peningkatan reputasi ini, maka ada lebih
banyak konsumen yang memilih untuk membeli produk atau
jasa perusahaan dibanding pesaing.
3. Manfaat Jangka Panjang
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa CSR dapat
memberikan manfaat jangka panjang Hery (2017:107). Banyak
perusahaan yang mulai meyakini bahwa CSR penting dilakukan
karena ketika bisnis memiliki lingkungan yang sehat untuk
beroperasi di masa depan, maka tindakan harus diambil
sekarang demi keberlangsungannya. Manfaat jangka panjang ini
dapat berwujud dan tidak berwujud.
Manfaat berwujud jangka panjang adalah berupa
penurunan biaya dan risiko. Sedangkan manfaat tidak berwujud
meliputi penciptaan dan peningkatan merek dagang, menambah
reputasi dan kepercayaan dari masyarakat, serta memperbesar
kapasitas untuk melakukan inovasi.
23
6. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional adalah jumlah proporsi saham
perusahaan yang dimiliki oleh institusi seperti asuransi, bank, perusahaan
investasi, dan kepemilikan institusi lainnya. Menurut Hery (2017:30),
adanya kepemilikan oleh institusional mendorong peningkatan
pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen perusahaan,
sehingga potensi terjadinya financial distress dapat diminimalisir karena
perusahaan dengan kepemilikan institusional yang lebih besar
mengindikasi kemampuannya untuk memonitor manajemen.
Menurut Hery (2017:30), keberadaan investor institusional
dianggap mampu menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam
setiap keputusan yang diambil oleh manajer. Hal ini disebabkan karena
investor institusional ikut terlibat aktif dalam pengambilan keputusan
strategis, sehingga tidak mudah percaya terhadap manipulasi laba.
Hery (2017:30) dalam hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa
kepemilikan institusional akan membuat manajer memfokuskan perhatian
pada kinerja perusahaan, sehingga dapat mengurangi tindakan manajer
yang mementingkan diri sendiri.
Kepemilikan institusional (institusional ownership) merupakan
proporsi pemegang saham yang dimiliki oleh institusional seperti
perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi, dan kepemilikan
institusional lainnya, kecuali anak perusahaan dan institusi lain yang
memiliki hubungan istimewa (perusahaan afiliasi dan perusahaan
24
asosiasi), serta kepemilikan saham oleh pihak blockholders yaitu saham
yang dimiliki perseorangan di atas 5% selama tiga tahun berturut-turut
tetapi tidak termasuk dalam golongan kepemilikan insider (Hery
2017:98).
Keberadaan kepemilikan institusional dapat menunjukkan
mekanisme corporate governance yang kuat yang dapat digunakan untuk
memonitor manajemen perusahaan. Pengaruh kepemilikan institusional
terhadap manajemen perusahaan dapat menjadi sangat penting serta
dapat digunakan untuk menyelaraskan kepentingan manajemen dengan
para pemegang saham.
7. Likuiditas
a. Pengertian Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek. Pengertian lain adalah “kemampuan
seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang
yang harus segera dibayar dengan harta lancarnya”. Beberapa
pendapat tentang likuiditas (Frianto Pandia 2012:112) :
Mc. Kinney Jr. Brown dan Howits mengatakan: “Likuiditas is the
ability to obtain cash easily and little cost”.
Edward W.Reed dan Edward K.Gill mengatakan: “Liquidity is the
quality of an asset that makes it easily convertible into cash with
little or no risk of lost”.
25
8. Firm Size
a. Pengertian Firm Size
Secara umum, ukuran dapat diartikan sebagai suatu
perbandingan besar atau kecilnya suatu objek. Jika pengertian ini
dihubungkan dengan perusahaan atau organisasi, maka ukuran
perusahaan dapat diartikan sebagai suatu perbandingan besar atau
kecilnya usaha dari suatu perusahaan atau organisasi (Hery
2017:12).
Ukuran perusahaan adalah suatu skala di mana dapat
diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara
antara lain dengan total aset, nilai pasar saham, dan lain-lain Hery
(2017:12).. Besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi
kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin timbul dari
berbagai situasi yang dihadapi perusahaan. Perusahaan besar
memiliki risiko yang lebih rendah daripada perusahaan kecil. Hal
ini dikarenakan perusahaan besar memiliki kontrol yang lebih baik
(greater control) terhadap kondisi pasar sehingga mereka mampu
menghadapi persaingan ekonomi.
b. Kategori Firm Size
Menurut Badan Standarisasi Nasional dalam Dyka (2009),
kategori ukuran perusahaan ada 3 yaitu:
1. Perusahaan Kecil
26
Perusahaan dapat dikategorikan sebagai perusahaan kecil
apabila memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000
sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000, tidak termasuk
bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan
lebih dari Rp. 300.000.000 sampai dengan paling banyak Rp.
2.500.000.000.
2. Perusahaan Menengah
Perusahaan dapat dikategorikan sebagai perusahaan
menengah apabila memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.
500.000.000 sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,
tidak termasuk bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000 sampai dengan
paling banyak Rp. 50.000.000.000.
3. Perusahaan Besar
Perusahaan dapat dikategorikan sebagai perusahaan besar
apabila memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 10.000.000.000,
tidak termasuk bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp. 50.000.000.000.
9. Profitabilitas
a. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk
mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu Hery
(2017:7). Ukuran profitabilitas dapat dibagi menjadi berbagai
27
indikator, seperti laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian
investasi atau aset, dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik.
Profitabilitas merupakan salah satu dasar penilaian kondisi
perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa
menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan.
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya.
Rasio profitabilitas dikenal juga sebagai rasio rentabilitas. Di samping
bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu, profitabilitas juga
bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam
menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
b. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas
Berikut adalah jenis-jenis rasio profitabilitas yang lazim
digunakan dalam praktek untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba:
1. Hasil Pengembalian atas Aset (Return On Assets)
Hasil pengembalian atas aset merupakan rasio yang
menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan
laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur
seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap
rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Ratio ini dihitung
dengan membagi laba bersih terhadap total aset.
28
2. Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return On equity)
Hasil pengembalian atas ekuitas merupakan rasio yang
menunjukkan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan
laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur
seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap
rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas. Rasio ini dihitung
dengan membagi laba bersih terhadap total ekuitas.
3. Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Marjin laba kotor merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur besarnya persentase laba kotor atas penjualan bersih.
Rasio ini dihitung dengan membagi laba kotor terhadap penjualan
bersih. Laba kotor sendiri dihitung sebagai hasil pengurangan
antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan. Yang
dimaksud dengan penjualan bersih disini adalah penjualan (tunai
maupun kredit) dikurangi retur dan penyesuaian harga jual serta
potongan penjualan.
4. Marjin Laba Operasional (Operating Profit Margin)
Marjin laba operasional merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur besarnya persentase laba operasional atas
penjualan bersih. Rasio ini dihitung dengan membagi laba
operasional terhadap penjualan bersih. Laba operasional sendiri
dihitung sebagai hasil pengurangan antara laba kotor dengan beban
29
operasional. Beban operasional disini terdiri atas beban penjualan
maupun beban umum dan administrasi.
5. Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Marjin laba bersih merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur besarnya persentase laba bersih atas penjualan bersih.
Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih terhadap penjualan
bersih. Laba bersih sendiri dihitung sebagai hasil pengurangan
antara laba sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak
penghasilan. Yang dimaksud dengan laba sebelum pajak
penghasilan di sini adalah laba operasional ditambah pendapatan
dan keuntungan lain-lain, lalu dikurangi dengan beban dan
kerugian lain-lain.
B. Penelitian Terdahulu
Berikut adalah ringkasan dari penelitian terdahulu yang menjadi dasar dari
penelitian ini :
Ni Wayan Rustiarini (2011) melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham pada pengungkapan Corporate
Social Responsibility”. Penelitian tersebut dilakukan untuk menguji kembali
hubungan struktur kepemilikan dengan pengungkapan CSR. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial dan institusional tidak
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR, tetapi kepemilikan
asing berpengaruh signifikan terhadap Pengungkapan CSR. Ini menunjukkan
bahwa struktur kepemilikan asing dalam penelitian ini berkaitan dengan
30
pengungkapan CSR untuk membuat keputusan investasi. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian Ni Wayan Rustiarini (2011) variabel
independen, kepemilikan institusi, variabel dependen pengungkapan CSR.
Sedangkan perbedaannya adalah variabel independen kepemilikan saham
manajerial, kepemilikan saham asing tahun periode penelitian yang berbeda.
Rizkia Anggita Sari (2012) melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap corporate social responsibility
disclosure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”. Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisi pengaruh
karakteristik perusahaan sebagai variabel independen dengan menggunakan
variabel tipe industri (profile), ukuran perusahaan (size), profitabilitas,
leverage dan pertumbuhan perusahaan (growth) terhadap corporate social
responsibility disclosure sebagai variabel dependen. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hanya variabel profile, size dan profitabilitas yang
berpengaruh signifikan terhadap corporate social responsibility disclosure.
Persamaan penelitian ini adalah Variabel independen, Ukuran perusahaan,
Profitabilitas, Variabel dependen Pengungkapan CSR. Sedangkan
perbedaannya terletak pada variabel independen profile, leverage dan growth,
tahun periode penelitian berbeda.
Linda Kurniasih Butar Butar dan Sri Sudarsi (2012) melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas,
leverage, dan kepemilikan institusional terhadap perataan laba”. Penelitian
tersebut bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan,
31
profitabilitas, leverage, dan kepemilikan institusional terhadap praktik
perataan laba pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang
mempunyai pengaruh signifikan terhadap perataan laba adalah ukuran
perusahaan. Sedangkan variabel profitabilitas, leverage, dan kepemilikan
institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perataan laba.
Persamaan penelitian ini adalah Variabel independen, Ukuran perusahaan,
Profitabilitas, dan kepemilikan institusional. Sedangkan perbedaannya
terletak pada variabel dependen, perataan laba, variabel independen leverage
dan tahun periode penelitian berbeda.
Sofia Prima Dewi dan Keni (2013) melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh umur perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan dan leverage
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Penelitian tersebut bertujuan untuk
menguji pengaruh umur perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan dan
leverage terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan memiliki
pengaruh terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan
sedangkan umur perusahaan dan leverage tidak memiliki pengaruh terhadap
pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Persamaan penelitian ini
adalah Variabel independen, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Variabel
dependen Pengungkapan CSR. Sedangkan perbedaannya terletak pada
32
variabel independen umur perusahaan dan leverage, tahun periode penelitian
berbeda.
Agatha Aprinda Kristi (2013) melakukan penelitian dengan judul
“Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social
Responsibility pada perusahaan publik di Indonesia”. Penelitian tersebut
bertujuan untuk menganalisis apakah pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan dipengaruhi oleh sejumlah anak perusahaan dan kepemilikan
institusional, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan publik. Hasilnya
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan paparan media berpengaruh
positif pada CSR. Sementara itu, profitabilitas dan kepemilikan publik tidak
menunjukkan pengaruh pada CSR. Persamaan penelitian ini adalah Variabel
independen, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Variabel dependen
Pengungkapan CSR. Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel
independen, Kepemilikan saham oleh publik, Media exposure, tahun periode
penelitian berbeda.
Rafika Anggraini Putri dan Yulius Jogi Christiawan (2014) melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan leverage
terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel-variabel profitabilitas,
likuiditas, dan leverage terhadap pengungkapan CSR. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa profitabilitas dan leverage tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR. Sedangkan likuiditas berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR. Persamaan penelitian ini adalah variabel independen
33
profitabilitas, dan likuiditas. Variabel dependen pengungkapan CSR.
Sedangkan perbedaannya adalah variabel independen leverage dan tahun
penelitian.
Widya Novitasari (2015) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, Return On Assets (ROA),
dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
periode 2011-2013. Penelitian tersebut bertujuan untuk memperoleh bukti
empiris mengenai pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan
manajerial, return on assets (ROA) dan ukuran perusahaan terhadap
pengungkapan CSR pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
periode 2011-2013. Hasilnya Kepemilikan Institusional dan Manajerial tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan
Return On Assets (ROA) dan Ukuran Perusahaan berpengaruh positif
terhadap pengungkapan CSR. Persamaan penelitian ini adalah variabel
independen kepemilikan institusional, ukuran perusahaan dan variabel
dependen pengungkapan CSR. Sedangkan perbedaannya adalah variabel
independen kepemilikan manajerial, ROA dan periode penelitian.
Triana Zuhrotun Aulia (2017) melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan dan kinerja lingkungan terhadap
corporate social responsibility disclosure berdasarkan indikator Global
Reporting Initiative (GRI) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
bursa efek indonesia”. penelitian ini didasarkan pada kepercayaan (ontologi)
34
bahwa CSR adalah bentuk bisnis yang berorientasi pada tanggung jawab
dalam pemenuhan harapan publik mengenai keberadaan bisnis perusahaan
dengan harapan memperoleh legitimasi dari bentuk publik. Penelitian ini
adalah penelitian yang dilakukan pada perusahaan manufaktur di Indonesia.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa praktik pengungkapan CSR
sebagai bidang cakupan secara signifikan dipengaruhi oleh ukuran perusahaan
dan kinerja lingkungan. faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini, seperti
profitabilitas tidak mempengaruhi pengungkapan CSR yang dilakukan oleh
perusahaan. Persamaan penelitian ini adalah variabel Independen,
Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan. Variabel dependen pengungkapan
CSR. Sedangkan perbedaanya adalah variabel Independen, Kinerja
Lingkungan, periode penelitian yang berbeda.
Tabel 2.1Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian dan Alat Analisis
Persamaan dan Perbedaan
1. Ni Wayan Rustiarini
(2011)
Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham pada pengungkapan Corporate Social Responsibility
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial dan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR, tetapi kepemilikan asing berpengaruh
Variabel independen, Kepemilikan institusi, Variabel dependen pengungkapan CSR.Variabel independen Kepemilikan saham manajerial, Kepemilikan saham asing tahun periode penelitian yang berbeda.
35
signifikan terhadap Pengungkapan CSR. Ini menunjukkan bahwa struktur kepemilikan asing dalam penelitian ini berkaitan dengan pengungkapan CSR untuk membuat keputusan investasi.Alat analisis Regresi Berganda.
2. Rizkia Anggita Sari (20120
Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap corporate social responsibility disclosure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel profile, size dan profitabilitas yang berpengaruh signifikan terhadap corporate social responsibility disclosure.. Alat analisis Regresi Berganda.
Persamaan penelitian ini adalah Variabel independen, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Variabel dependen Pengungkapan CSR. Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel independen profile, leverage dan growth, tahun periode penelitian berbeda.
3. Linda Kurniasih Butar Butar dan Sri Sudarsi (2012)
Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan kepemilikan institusional terhadap
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh signifikan
Persamaan penelitian ini adalah Variabel independen, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, dan kepemilikan institusional. Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel dependen, perataan laba,
36
perataan laba terhadap perataan laba adalah ukuran perusahaan. Sedangkan variabel profitabilitas, leverage, dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perataan laba. Alat analisis regresi berganda.
variabel independen leverage dan tahun periode penelitian berbeda.
4. Sofia Prima Dewi dan Keni (2013)
Pengaruh umur perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan dan leverage terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sedangkan umur perusahaan dan leverage tidak memiliki pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Alat analisis regresi
Persamaan penelitian ini adalah Variabel independen, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Variabel dependen Pengungkapan CSR. Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel independen umur perusahaan dan leverage, tahun periode penelitian berbeda.
37
berganda.5. Agatha
Aprinda Kristi (2013)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR pada perusahaan publik di indonesia
Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan paparan media berpengaruh positif pada CSR. Sementara itu, profitabilitas dan kepemilikan publik tidak menunjukkan pengaruh pada CSR. Alat analisis Regresi Berganda.
Variabel independen, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Variabel dependen Pengungkapan CSR.Variabel independen, Kepemilikan saham oleh publik, Media exposure, tahun periode penelitian berbeda.
6. Rafika Anggraini Putri dan Yulius Jogi Christiawan (2014)
Pengaruh profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap CSR
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas dan leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Alat analisis Regresi Berganda.
Variabel independen, Profitabilitas, dan Likuiditas. Variabel dependen pengungkapan CSR Variabel independen, Leverage, tahun periode penelitian yang berbeda.
7. Widya Novitasari
Pengaruh Kepemilikan institusional, Kepemilikan
Hasilnya Kepemilikan
Variabel Independen, Kepemilikan institusional,
38
(2015) Manajerial, Return On Assets (ROA), dan Ukuran Perusahaan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2013
Institusional dan Manajerial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan Return On Assets (ROA) dan Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Alat analisis Regresi Berganda.
dan Ukuran Perusahaan. Variabel dependen pengungkapan CSR.Variabel Independen, Kepemilikan Manajerial, Return On Assets (ROA), periode penelitian yang berbeda.
8. Triana Zuhrotun Aulia (2017)
Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Kinerja Lingkungan terhadap CSR disclosure berdasarkan indikator Global Reporting Initiative (GRI) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik pengungkapan CSR sebagai bidang cakupan secara signifikan dipengaruhi oleh ukuran perusahaan dan kinerja lingkungan. faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini, seperti profitabilitas tidak
Variabel Independen, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan. Variabel dependen pengungkapan CSR.Variabel Independen, Kinerja Lingkungan, periode penelitian yang berbeda.
39
mempengaruhi pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan. Alat analisis Regresi Berganda.
C. Kerangka Pemikiran Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep
satu dengan konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Pada
penelitian ini kerangka pemikiran konseptual menjelaskan pengaruh
Kepemilikan Institusional, Likuiditas, Firm Size, dan Profitabilitas terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility disclosure berdasarkan
indikator Global Reporting Initiative (GRI).
1. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR)
Kepemilikan institusional adalah jumlah proporsi saham perusahaan
yang dimiliki oleh institusi seperti asuransi, bank, perusahaan investasi,
dan kepemilikan institusi lainnya (Hery, 2017:30). Mengacu pada
penelitian Sari, Sutrisno, dan Sukoharsono (2013) beserta Sanjaya,
Taufik, dan Azhar (2013) yang menyatakan bahwa kepemilikan
institusional berpengaruh positif terhadap pengungkapan corporate social
responsibility. Kepemilikan institusional adalah proporsi pemegang
saham yang dimiliki oleh pemilik institusional seperti perusahaan
40
asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusional
lainnya. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan
usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional
sehingga dapat menghalangi perilaku oportunistik manajer dan
meningkatkan kualitas keputusan investasi dalam tanggung jawab sosial,
sehingga dengan semakin besar kepemilikan institusional dalam suatu
perusahaan maka perusahaan cenderung untuk melakukan pengungkapan
dan memberikan informasi sosial yang lebih luas mengenai pelaksanaan
pengungkapan corporate social responsibility.
2. Pengaruh Likuiditas terhadap Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR)
Likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka
pendek (Dwi Prastowo, 2011:73). Penelitian yang dilakukan oleh Badjuri
(2011) menyimpulkan bahwa perusahaan dengan rasio likuiditas rendah
perlu memberikan informasi yang lebih rinci untuk menjelaskan
lemahnya kinerja dibanding perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas
yang tinggi. Sedangkan Kartika (2010) menyimpulkan bahwa semakin
rendah tingkat likuiditas perusahaan maka pengungkapan tanggung jawab
sosial akan semakin tinggi pula. Likuiditas adalah kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Sesuai dengan
teori sinyal, diduga bahwa perusahaan dengan likuiditas yang tinggi,
cenderung akan lebih banyak melakukan kegiatan yang berhubungan
41
dengan lingkungan sosial, sehingga akan memberi sinyal kepada
perusahaan lain bahwa perusahaan mereka lebih baik daripada
perusahaan lain. Sinyal tersebut dapat diwujudkan dengan melakukan
pengungkapan CSR secara lebih luas.
3. Pengaruh Firm Size terhadap Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR)
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan
besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total
aset, nilai pasar saham, dan lain-lain (Hery, 2017:11). Pengaruh ukuran
perusahaan terhadap pengungkapan CSR tercermin dalam teori agensi
yang menjelaskan bahwa perusahaan besar mempunyai biaya agensi yang
besar, oleh karena itu perusahaan besar akan lebih banyak
mengungkapkan informasi daripada perusahaan kecil. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan Marzully dan Denies (2012), Agus (2011)
yang menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR)
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk
mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu.
Profitabilitas merupakan salah satu dasar penilaian kondisi perusahaan
(Hery, 2017:7). Penelitian yang dilakukan oleh Sudana dan Arlindania
(2011) bahwa profitabilitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
42
pengungkapan CSR, karena perusahaan mempunyai tingkat profitabilitas
yang tinggi maka akan pengungkapan informasi CSR yang telah
dilakukannya. Perusahaan yang mampu menghasilkan profit adalah
perusahaan yang memiliki manajemen ber-knowledge dan cukup
mengerti dan peduli terhadap terhadap lingkungan sosial sehingga
perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan melakukan pengungkapan
tanggung jawab sosialnya.
43
Gambar 2.1Kerangka Pemikiran Konseptual
Keterangan :
: Pengaruh Secara Parsial
: Pengaruh Secara Simultan
Kepemilikan Institusional (X1)
Likuiditas (X2)
Firm size (X3)
Profitabilitas (X4)
Pengungkapan CSR (Y)H3
H1
H2
H4
H5
44
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Menurut KBBI
hipotesis merupakan sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau
pengutaraan pendapat meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan.
H1: Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap pengungkapan
corporate social responsibility (CSR)
H2: Likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social
responsibility (CSR)
H3: Firm Size berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social
responsibility (CSR)
H4: Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social
responsibility (CSR)
H5: Kepemilikan Institusional, Likuiditas, Firm Size, Profitabilitas
berpengaruh secara simultan terhadap pengungkapan corporate social
responsibility (CSR).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel-
variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian menguji
pengaruh dari variabel independen yaitu kepemilikan institusional, likuiditas,
firm size, dan profitabilitas terhadap variabel dependen yaitu pengungkapan
corporate social responsibility.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif merupakan penelitian yang banyak disajikan dalam angka-angka.
Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010:282) yang mengemukakan
penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran dari data
tersebut serta penampilan hasilnya.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2017:80), definisi populasi adalah sebagai
berikut: "Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas;
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya". Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan & Minuman yang
terdaftar di BEI tahun 2015-2019, berjumlah 26 perusahaan.
46
Tabel 2.2.Daftar Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan & Minuman
No Kode Saham Nama Emiten1 ADES Akasha Wira International Tbk2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food TbkT ALTO Tri Banyan Tirta Tbk4 BTEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk5 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk6 CAMP Campina Ice Cream Industry Tbk7 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk8 CLEO Sariguna Primatirta Tbk9 DLTA Delta Djakarta Tbk10 FOOD Sentra Food Indonesia Tbk11 GOOD Garudafood Putra Putri Jaya Tbk12 HOKI Buyung Poetra Sembada Tbk13 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk14 IIKP Inti Agri Resources Tbk15 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk16 MGNA Magna Investama Mandiri Tbk17 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk18 MYOR Mayora Indah Tbk19 PANI Pratama Abadi Nusa Industri Tbk20 PCARE Prima Cakrawala Abadi Tbk21 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk22 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk23 SKBM Sekar Bumi Tbk24 SKLT Sekar Laut Tbk25 STTP Siantar Top Tbk26 ULTJ Utrajaya Milk Industry Tbk
Sumber: Data sekunder yang diolah 2020 idx.co.id
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2017:81) Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
47
Metode pengambilan sampel ini dilakukan dengan metode purposive
sampling. Purposive Sampling merupakan teknik pengambilan sampel
secara sengaja. Maksudnya, peneliti menentukan sendiri sampel yang
diambil karena ada kriteria tertentu. Beberapa kriteria pemilihan sampel
digunakan untuk menghindari bias yang disampaikan oleh informasi
tersebut. Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Termasuk golongan saham perusahaan manufaktur
2. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2015
sampai tahun 2019
3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan tahun
secara lengkap
Berdasarkan kriteria pengambilan sampel di atas maka terdapat 15
perusahaan yang tidak digunakan karena tidak sesuai dengan kriteria
sampel dan 11 perusahaan yang termasuk dalam sampel penelitian.
Tabel 2.3.Daftar Sampel Perusahaan
No Kode Saham Nama Emiten1 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk2 DLTA Delta Djakarta Tbk3 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk4 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk5 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk6 MYOR Mayora Indah Tbk7 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk8 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk9 SKLT Sekar Laut Tbk10 STTP Siantar Top Tbk
48
11 ULTJ Utrajaya Milk Industry TbkSumber data sekunder yang diolah 2020 idx.co.id
C. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
1. Definisi Konseptual
Definisi konseptual adalah unsur penelitian yang menjelaskan
tentang karakteristik suatu masalah yang hendak diteliti. Variabel-
variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kepemilikan Institusional (X1), Likuiditas (X2), Firm Size (X3), dan
Profitabilitas (X4) sebagai variabel bebas dan Pengungkapan CSR (Y)
sebagai variabel terikat. Berdasarkan landasan teori yang yang telah
dipaparkan di atas, dapat dikemukakan definisi konseptual dari masing-
masing variabel, sebagai berikut :
a. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR). Pengungkapan CSR
merupakan salah satu media yang digunakan untuk menunjukkan
kepedulian perusahaan pada masyarakat sekitarnya.
Pertanggungjawaban sosial perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk
secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan
sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholder,
yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum.
49
b. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas merupakan salah satu variabel yang punya
pengaruh besar terhadap variabel lainnya.
1) Variabel Kepemilikan Institusional (X1)
Kepemilikan institusional adalah jumlah proporsi saham
perusahaan yang dimiliki oleh institusi seperti asuransi, bank,
perusahaan investasi, dan kepemilikan institusi lainnya.
2) Variabel Likuiditas (X2)
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek. Pengertian lain adalah
“kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi
kewajiban atau utang yang harus segera dibayar dengan harta
lancarnya”.
KI : Jumlah kepemilikan saham oleh institusi Total lembar saham beredar perusahaa n
CSRDIj: Σ Xijnj
CR : Aset Lancar Hutang Lancar
50
3) Variabel Firm Size (X3)
Firm Size dapat diartikan sebagai suatu perbandingan
besar atau kecilnya usaha dari suatu perusahaan atau organisasi
(Hery 2017:12).
4) Variabel Profitabilitas (X4)
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan
untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode
tertentu (Hery 2017:7). Ukuran profitabilitas dapat dibagi
menjadi berbagai indikator, seperti laba operasi, laba bersih,
tingkat pengembalian investasi atau aset, dan tingkat
pengembalian ekuitas pemilik.
2. Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional terdiri dari sekumpulan instruksi mengenai
cara mengukur variabel yang telah didefinisikan secara konseptual.
UP : Ln Total Aset
ROA : Laba Setelah pajak Total aset x 100%
51
Tabel 2.3Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Skala SumberPengungkapan
Corporate Social
Responsibility CSRD) (Y)
CSRDIj = Σ Xijnj
Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j (Y).Xij= Dummy variable, 1 jika item i diungkapkan dan 0 jika item I tidak diungkapkannj= Jumlah total item untuk perusahaan j
Rasio Andreas Lako,
2011:112
Kepemilikan Institusional
(X1)KI :
Jumlah kepemilikan saham oleh institusi Total lembar saham beredar perusahaan
Rasio Hery, 2017:98
Likuiditas (X2)
CR : Aset Lancar Hutang Lancar
Rasio Dwi Prastowo 2011:74
Firm Size (X3) UP= Ln total aset Rasio Hery, 2017:13
Profitabilitas (X4) ROA :
Laba Setelah pajak Total aset x 100%
Rasio Frianto Pandia, 2012:71
D. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
dokumentasi, yaitu dengan mendapatkan data berupa laporan tahunan yang
telah dikeluarkan oleh perusahaan pada periode tahun 2015-2019. Data
tersebut diperoleh melalui situs yang dimiliki oleh Bursa Efek Indonesia,
yakni www.idx.co.id. Studi pustaka atau literatur melalui buku teks, jurnal
ilmiah, artikel, serta sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan
informasi yang dibutuhkan, juga dijadikan sumber pengumpulan data.
52
E. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Model regresi yang baik harus memiliki distribusi data normal
atau mendekati normal dan bebas dari asumsi klasik yang terdiri dari
uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.
Setelah data berhasil dikumpulkan, sebelum dilakukan analisis
terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap penyimpangan asumsi
klasik, dengan tahapan sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode
regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini
dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik (Ghozali 2013:154).
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
53
korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali
2013:103).
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali
2013:107).
d. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2013:134), uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamat ke
pengamat yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamat ke pengamat lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Kebanyakan data cross section mengandung situasi
54
heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang
mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).
2. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh
dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah kepemilikan
institusional, likuiditas, firm size dan profitabilitas. Sedangkan
variabel independennya adalah pengungkapan CSR. Adapun
persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada penelitian
ini adalah sebagai berikut :
Y = α0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + εt
CSRD = α0 + β1KI + β2Lk + β3FS + β4Pf + εt
Keterangan :
CSRD : Pengungkapan CSR (Y)
α0 : Konstanta
KI : Kepemilikan Institusional (X1)
Lk : Likuiditas (X2)
FS : Firm Size (X3)
Pf : Profitabilitas (X4)
Β1...β4 : Koefisien X1...X4
εt : Error
55
3. Uji Hipotesis
Pengujian terhadap hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Uji t (Uji Parsial)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali
2013:171). Dalam penelitian ini uji signifikansi parsial yaitu untuk
mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas kepemilikan
institusional, likuiditas, firm size, dan profitabilitas secara
individual terhadap pengungkapan CSR.
1. Formulasi Hipotesis
a. Ho : β 1=0 Artinya Kepemilikan institusional tidak
berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan CSR.
Ho : β 1 ≠ 0 Artinya kepemilikan institusional berpengaruh
secara parsial terhadap pengungkapan CSR.
b. Ho : β 2=0 Artinya Likuiditas tidak berpengaruh secara parsial
terhadap pengungkapan CSR.
Ho : β 2 ≠ 0 Artinya kepemilikan institusional berpengaruh
secara parsial terhadap pengungkapan CSR.
c. Ho : β 3=0 Artinya Firm size tidak berpengaruh secara parsial
terhadap pengungkapan CSR.
56
Ho : β 3 ≠ 0 Artinya kepemilikan institusional berpengaruh
secara parsial terhadap pengungkapan CSR.
d. Ho : β 4=0 Artinya Profitabilitas tidak berpengaruh secara
parsial terhadap pengungkapan CSR.
Ho : β 4 ≠ 0 Artinya kepemilikan institusional berpengaruh
secara parsial terhadap pengungkapan CSR.
2. Level of Significance
Level of Significance yaitu untuk mengetahui signifikan dari
koefisien korelasi yang diperoleh, menggunakan tingkat signifikan
sebesar 0,05 atau (α = 5%)
3. Kriteria Pengujian Hipotesis
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien
regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial
variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien
regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen
tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
2. Uji F (Uji Simultan)
Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara bersama sama atau simultan mempengaruhi
57
variabel dependen (Ghozali 2013:171). Hasil uji statistik F dapat
diketahui dari tabel analisis varian (ANOVA).
1) Menentukan Formulasi Hipotesis
Rumusan hipotesis nihil dan alternatif untuk variabel kepemilikan
institusional, likuiditas, firm size, dan profitabilitas terhadap
pengungkapan CSR.
Ho : β 1=0 , tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemilikan
institusional, likuiditas, firm size, dan profitabilitas
terhadap pengungkapan CSR.
H1 : β 1 ≠ 0 , ada pengaruh yang signifikan antara kepemilikan
institusional, likuiditas, firm size, dan profitabilitas
terhadap pengungkapan CSR.
2) Taraf Signifikan
Untuk menguji taraf signifikan akan digunakan uji t dua pihak
dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 95% (α=0,05¿ .
3) Kriteria Pengujian Hipotesis
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien
regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan
keempat variabel independen tersebut tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien
regresi signifikan). Ini berarti secara simultan keempat variabel
58
independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
3. Koefisien Determinasi (R square)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menguji goodness-
fit dari model regresi (Ghozali 2013:171). Dimana nilai R2 adalah nol
dan satu, artinya:
1. Jika nilai R2 semakin mendekati nol berarti kemampuan variabel
kepemilikan institusional, likuiditas, firm size dan profitabilitas
dalam menjelaskan variasi pada variabel pengungkapan corporate
social responsibility semakin kecil.
2. Jika nilai R2 semakin mendekati satu berarti kemampuan variabel
kepemilikan institusional, likuiditas, firm size dan profitabilitas
dalam menjelaskan variasi pada variabel pengungkapan corporate
social responsibility semakin besar.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2015 sampai 2019. Sektor manufaktur dipilih
karena sektor ini memiliki jumlah perusahaan yang listing paling banyak
dibandingkan dengan sektor usaha lain. Selain itu, sektor ini merupakan
sektor yang memiliki cakupan stakeholder paling luas yang meliputi investor,
kreditor, pemerintah, dan lingkungan sosial sehingga perlu melakukan
pengungkapan informasi sosial. Penelitian ini berfokus pada sektor
manufaktur dikarenakan untuk menghindari adanya industrial effect yaitu
risiko industri yang berbeda antara suatu sektor industri yang satu dengan
yang lain. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilih dengan metode
purposivesampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah
ditentukan. Objekpenelitian dipilih bagi perusahaan yang mengeluarkan
annual report dalam daftar yang terdapat pada website Bursa Efek Indonesia.
60
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Deskriptif Statistik
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan
distribusi) (Ghozali, 2013:19).
Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari Kepemilikan
Institusional, Likuiditas, Firm Size, dan Profitabilitas. Sedangkan
variabel dependen dalam penelitian adalah Pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR). Penelitian ini menggunakan tema
pengungkapan sosial berdasarkan indikator Global Reporting Initiative
(GRI) yang secara keseluruhan terdiri dari 78 item pada 7 tema yang
diusung dalam CSR. Skala yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan skala rasio, Kepemilikan Institusional (jumlah kepemilikan
saham oleh institusi dibanding total lembar saham beredar perusahaan),
Likuiditas (CR), Firm Size (Ln total aset), dan Profitabilitas (ROA).
Deskripsi dari masing-masing variable penelitian diperoleh sebagai
berikut :
61
1. Kepemilikan Institusional
Tabel 4.1Descriptive Statistics Kepemilikan Institusional
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum MeanStd.
DeviationKI 55 ,33 ,96 ,7204 ,17295Valid N (listwise) 55
Sumber: Data yang diolah tahun 2020
Jumlah kepemilikan institusional dari perusahaan-perusahaan
sampel diperoleh rata-rata sebesar 0,7204. Hal ini menunjukkan bahwa
rata-rata perusahaan sampel memiliki jumlah proporsi sahan sebanyak
72,04%. Kepemilikan oleh institusional mendorong peningkatan
pengawasan. Jumlah kepemilikan institusional terkecil adalah sebanyak
0,33 dan terbesar adalah sebanyak 0,96.
Tabel 4.2Data perkembangan Kepemilikan Institusi
Tahun 2015-2019
No. Kode Kepemilikan InstitusionalPerusahaan 2015 2016 2017 2018 2019
1 ALTO 0,83 0,83 0,53 0,41 0,412 DLTA 0,81 0,81 0,81 0,81 0,813 ICBP 0,8 0,8 0,8 0,8 0,84 INDF 0,5 0,5 0,5 0,5 0,55 MLBI 0,81 0,81 0,81 0,81 0,816 MYOR 0,33 0,84 0,84 0,84 0,847 PSDN 0,93 0,93 0,93 0,93 0,938 ROTI 0,7 0,7 0,7 0,73 0,739 SKLT 0,96 0,96 0,84 0,84 0,8510 STTP 0,59, 0,59 0,59 0,60 0,6011 ULTJ 0,62 0,48 0,4 0,42 0,49
Rata-Rata 0,7204
62
Tertinggi 0,96Terendah 0,33
Sumber : Data diolah 2020
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa variabel Kepemilikan
Institusional periode 2015-2019 mengalami perubahan naik turun yang
berbeda setiap tahunnya. Rata-rata kepemilikan institusional sebesar 0,7204
atau 72,04% nilai maksimum sebesar 0,96 dan nilai minimum sebesar 0,33.
Nilai maksimum berada pada perusahaan Sekar Laut Tbk dan nilai
minimum berada pada Mayora Indah Tbk pada tahun 2015.
Gambar 4.1Grafik Perkembangan Kepemilikan Institusi
Tahun 2015-2019
ALTO DL
TA ICBP
INDF
MLBI
MYOR
PSDN RO
TISK
LTSTT
PUL
TJ0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
20152016201720182019
Sumber : Data diolah 2020
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa dari 11 perusahaan sampel
periode 2015-2019 mengalami perubahan yang berbeda setiap tahunnya.
Nilai maksimum berada pada perusahaan Sekar Laut Tbk dan nilai
minimum berada pada Mayora Indah Tbk pada tahun 2015.
63
2. Likuiditas
Tabel 4.3Descriptive Statistics Likuiditas
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum MeanStd.
DeviationLIKUIDITAS 55 ,00 7,60 2,3203 1,81405Valid N (listwise) 55Sumber: Data yang diolah tahun 2020
Variabel likuiditas yang diukur dengan CR atau perbandingan antara
aset lancar dibanding dengan hutang lancar menunjukkan rata-rata sebesar
0,7204. Hal ini berarti bahwa perusahaan sampel rata-rata perusahaam
memiliki kemampuan membayar kewajiban jangka pendek sebesar 72,04%
dari seluruh kewajiban jangka pendek. Nilai likuiditas minimum diperoleh
sebesar 0,00 atau perusahaan tidak memiliki kemampuan membayar
kewajiban jangka pendek dan likuiditasmaksimum adalah sebesar 7,60 atau
perusahaan mampu memenuhi membayar hutangnya.
Tabel 4.4Data perkembangan Likuiditas
Tahun 2015-2019
No.Kode Rasio Likuiditas (CR)
Perusahaan 2015 2016 2017 2018 2019
1 ALTO 1,58 0,75 1,07 0,76 0,762 DLTA 6,42 7,6 6,14 7,19 7,133 ICBP 2,32 2,4 2,42 1,95 2,534 INDF 1,7 1,5 1,5 1,06 1,275 MLBI 0,58 0,67 0,82 0,77 0,736 MYOR 2,45 2,25 2,38 2,65 3,427 PSDN 0,96 1,05 1,15 1,02 18 ROTI 2,05 2,96 2,25 3,57 1,69
64
9 SKLT 1,19 1,31 1,26 1,22 1,310 STTP 1,18 1,65 2,64 1,84 011 ULTJ 3,74 4,84 4,19 4,39 4,12
Rata-Rata 2,3203Tertinggi 7,6Terendah 0
Sumber : Data diolah 2020
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa variabel Likuiditas periode
2015-2019 mengalami perubahan naik turun yang berbeda setiap tahunnya.
Rata-rata likuiditas sebesar 2,3203 nilai maksimum sebesar 7,6 dan nilai
minimum sebesar 0. Nilai maksimum berada pada perusahaan Delta Djakarta
Tbk dan nilai minimum berada pada Siantar Top Tbk pada tahun 2019.
Gambar 4.2Grafik Perkembangan Likuiditas
Tahun 2015-2019
ALTO DL
TA ICBP
INDF
MLBIMYO
RPS
DN ROTI
SKLT
STTP
ULTJ
0
1
2
3
4
5
6
7
8
20152016201720182019
Sumber : Data diolah 2020
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa dari 11 perusahaan sampel
periode 2015-2019 mengalami perubahan yang berbeda setiap tahunnya.
Nilai maksimum berada pada perusahaan Delta Djakarta Tbk dan nilai
minimum berada pada Siantar Top Tbk pada tahun 2019.
65
3. Firm Size
Tabel 4.5Descriptive Statistics Firm Size
Descriptive StatisticsN Minimum Maximum Mean Std. Deviation
FIRM SIZE 55 14,56 30,58 24,5951 5,40561Valid N (listwise) 55Sumber: Data yang diolah tahun 2020
Variabel firm size yang diukur dengan logaritma natural total aset
menunjukkan rata-rata sebesar Rp24,5951 juta. Nilai minimum
menunjukkan sebesar Rp14,58 juta dan nilai maksimum menunjukkan
sebesar Rp30,58 juta. Aset yang semakin besar menunjukkan lebih
banyaknya sumber-sumber aset yang dimiliki perusahaan, sehingga
dimungkinkan akan menambah sumber-sumber pengungkapan yang dapat
diberikan perusahaan. Karena data total aset dari sampel perusahaan
memiliki variasi yang sangat besar (standar deviasi yang besar).
Tabel 4.6Data perkembangan Firm size
Tahun 2015-2019
No.Kode Firm Size (Ln Total Aset)
Perusahaan 2015 2016 2017 2018 2019
1 ALTO 27,79 27,78 27,73 27,73 27,732 DLTA 20,76 20,9 21,01 21,14 21,263 ICBP 17,09 17,17 17,26 17,35 17,474 INDF 18,33 18,22 18,29 18,38 18,385 MLBI 14,56 14,63 14,71 14,87 14,876 MYOR 30,14 30,18 30,33 30,49 30,587 PSDN 27,15 27,2 27,26 27,27 27,468 ROTI 28,62 28,7 29,14 29,11 29,179 SKLT 26,65 27,06 27,17 27,33 27,4810 STTP 28,28 28,47 28,48 28,59 28,66
66
11 ULTJ 28,89 29,07 29,27 29,34 29,48Rata-Rata 24,5951Tertinggi 30,58Terendah 14,56
Sumber : Data diolah 2020
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa variabel Firm Size periode
2015-2019 mengalami perubahan naik turun yang berbeda setiap tahunnya.
Rata-rata kepemilikan institusional sebesar 24,5951 nilai maksimum sebesar
30,58 dan nilai minimum sebesar 14,56. Nilai maksimum berada pada
perusahaan Mayora Indah Tbk dan nilai minimum berada pada Multi Bintang
Indonesia Tbk pada tahun 2015.
Gambar 4.3Grafik Perkembangan Firm size
Tahun 2015-2019
ALTO DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKLT STTP ULTJ0
5
10
15
20
25
30
35
20152016201720182019
Sumber : Data diolah 2020
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa dari 11 perusahaan sampel
periode 2015-2019 mengalami perubahan yang berbeda setiap tahunnyaNilai
67
maksimum berada pada perusahaan Mayora Indah Tbk dan nilai minimum
berada pada Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2015.
4. Profitabilitas Tabel 4.7
Descriptive Statistics Profitabilitas
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum MeanStd.
DeviationPROFITABILITAS 55 -,06 ,53 ,1114 ,11689
Valid N (listwise) 55Sumber: Data yang diolah tahun 2020
Variabel profitabilitas yang diukur dengan ROA menunjukkan rata-
rata sebesar 0,1114. Hal ini berarti bahwa perusahaan sampel rata-rata
mampu menghasilkan laba bersih hingga 0,1114 atau 11,14% dari total aset
yang dimiliki perusahaan. Nilai profitabilitas minimum diperoleh sebesar -
0,06 atau terdapat kerugian hingga mencapai 6% dari seluruh nilai aset
perusahaan, dan profitabilitas maksimum adalah sebesar 0,53. Hal ini berarti
perusahaan dapat menghasilkan laba bersih hingga 53% dari total aset yang
dimiliki perusahaan.
Tabel 4.8Data perkembangan Profitabilitas
Tahun 2015-2019
No.Kode Rasio Profitabilitas (ROA)
Perusahaan 2015 2016 2017 2018 2019
1 ALTO -0,02 -0,02 -0,06 -0,02 -0,032 DLTA 0,18 0,21 0,2 0,22 0,23 ICBP 0,11 0,12 0,11 0,13 0,134 INDF 0,03 0,05 0,06 0,05 0,06
68
5 MLBI 0,23 0,43 0,53 0,42 0,416 MYOR 0,04 0,1 0,1 0,1 0,17 PSDN 0,03 0,006 0,04 0,06 0,018 ROTI 0,09 0,09 0,02 0,02 0,059 SKLT 0,05 0,03 0,03 0,04 0,0310 STTP 0,09 0,07 0,09 0,09 0,0911 ULTJ 0,14 0,16 0,13 0,12 0,13
Rata-Rata 0,1114Tertinggi 0,53Terendah -0,06
Sumber : Data Diolah 2020
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas periode
2015-2019 mengalami perubahan naik turun yang berbeda setiap tahunnya.
Rata-rata profitabilitas sebesar 0,1114 atau 11,14% nilai maksimum sebesar
0,53 dan nilai minimum sebesar -0,06. Nilai maksimum berada pada
perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk dan nilai minimum berada pada Tri
Bayan Tirta Tbk pada tahun 2017.
Gambar 4.4Grafik Perkembangan Profitabilitas
Tahun 2015-2019
ALTO DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKLT STTP ULTJ-0.1
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
20152016201720182019
Sumber : Data diolah 2020
69
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa dari 11 perusahaan sampel
periode 2015-2019 mengalami perubahan yang berbeda setiap tahunnya.
Nilai maksimum berada pada perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk dan
nilai minimum berada pada Tri Bayan Tirta Tbk pada tahun 2017.
5. CSRD
Tabel 4.9Descriptive Statistics Corporate Social Responsibility Disclosure
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum MeanStd.
DeviationCSRD 55 ,04 ,38 ,1112 ,09035Valid N (listwise) 55Sumber: Data yang diolah tahun 2020
Indeks pengungkapan sosial (CSR) yang diukur dengan 78 item
pengungkapan diperoleh rata-rata sebesar 0,1112 atau 11,12%. Hal ini
berarti bahwa dalam satu periode dalam annual report, perusahaan telah
mengungkapkan sebanyak 11,12% atau sekitar 8 hingga 9 item dalam
annual report mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial yang
dilakukan perusahaan. Indeks pengungkapan terkecil adalah hanya sebesar
0,04 atau 4% dan indeks pengungkapan terbesar adalah sebesar 0,38 atau
sebesar 38%.
Tabel 4.10Data perkembangan CSRD
Tahun 2015-2019
No.Kode CSRD
Perusahaan 2015 2016 2017 2018 2019
1 ALTO 0,102564
0,038462
0,038462
0,038462
0,038462
70
2 DLTA 0,102564
0,076923
0,076923
0,076923
0,076923
3 ICBP 0,384615
0,384615
0,358974
0,358974
0,358974
4 INDF 0,128205
0,115385
0,115385
0,115385
0,115385
5 MLBI 0,076923
0,076923
0,076923
0,076923
0,076923
6 MYOR 0,051282
0,051282
0,051282
0,051282
0,051282
7 PSDN 0,141026
0,141026
0,141026
0,141026
0,141026
8 ROTI 0,076923
0,076923
0,076923
0,076923
0,076923
9 SKLT 0,153846
0,153846
0,153846
0,153846
0,153846
10 STTP 0,038462
0,038462
0,038462
0,038462
0,038462
11 ULTJ 0,064103
0,064103
0,064103
0,064103
0,064103
Rata-Rata 0,1112Tertinggi 0,384615385Terendah 0,038461538
Sumber : Data diolah 2020
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa variabel CSRD periode 2015-
2019 mengalami perubahan naik turun yang berbeda setiap tahunnya. Rata-
rata CSRD sebesar 0,1112 atau 11,12% nilai maksimum sebesar 0,384615385
dan nilai minimum sebesar 0,038461538. Nilai maksimum berada pada
perusahaan Siantar Top Tbk dan nilai minimum berada pada Tri Bayan Tirta
Tbk.
Gambar 4.4Grafik Perkembangan CSRD
Tahun 2015-2019
71
ALTO DLTA ICBP INDF MLBI MYOR PSDN ROTI SKLT STTP ULTJ0
0.050.1
0.150.2
0.250.3
0.350.4
0.45
20152016201720182019
Sumber : Data diolah 2020
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa dari 11 perusahaan sampel
periode 2015-2019 mengalami perubahan yang berbeda setiap tahunnya. Nilai
maksimum berada pada perusahaan Siantar Top Tbk dan nilai minimum
berada pada Tri Bayan Tirta Tbk.
Tabel 4.11Deskripsi variabel Penelitian
Descriptive StatisticsN Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KI 55 ,33 ,96 ,7204 ,17295LIKUIDITAS 55 ,00 7,60 2,3203 1,81405FIRM SIZE 55 14,56 30,58 24,5951 5,40561PROFITABILITAS 55 -,06 ,53 ,1114 ,11689
CSRD 55 ,04 ,38 ,1112 ,09035Valid N (listwise) 55
Sumber: Data yang diolah tahun 2020
Tabel diatas menggambarkan deskripsi variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini. Minimum adalah nilai terkecil dari suatu
rangkaian pengamatan, maksimum adalah nilai terbesar dari suatu rangkaian
72
pengamatan, mean (rata-rata) adalah hasil penjumlahan nilai seluruh data
dibagi denganbanyaknya data, sementara standar deviasi adalah akar dari
jumlah kuadrat dari selisih nilai data dengan rata-rata dibagi dengan
banyaknya data.
Variabel kepemilikan institusional memiliki jumlah kepemilikan
institusional dari perusahaan-perusahaan sampel diperoleh rata-rata sebesar
0,7204. Jumlah kepemilikan institusional terkecil adalah sebanyak 0,33 dan
terbesar adalah sebanyak 0,96.
Variabel likuiditas yang diukur dengan CR atau perbandingan antara
aset lancar dibanding dengan hutang lancar menunjukkan rata-rata sebesar
0,7204. Nilai likuiditas minimum diperoleh sebesar 0,00 dan nilaimaksimum
adalah sebesar 7,60.
Variabel firm size yang diukur dengan logaritma natural total aset
menunjukkan rata-rata sebesar Rp24,5951 juta. Nilai minimum menunjukkan
sebesar Rp14,58 juta dan nilai maksimum menunjukkan sebesar Rp30,58
juta.
Variabel profitabilitas yang diukur dengan ROA menunjukkan rata-
rata sebesar 0,1114. Nilai profitabilitas minimum diperoleh sebesar -0,06 dan
nilai maksimum adalah sebesar 0,53.
Indeks pengungkapan sosial (CSR) yang diukur dengan 78 item
pengungkapan diperoleh rata-rata sebesar 0,1112 atau 11,12%. Indeks
73
pengungkapan terkecil adalah hanya sebesar 0,04 atau 4% dan indeks
pengungkapan terbesar adalah sebesar 0,38 atau sebesar 38%.
2. Uji Asumsi Klasik
Modelregresiyang baik harusmemilikidistribusidatanormal atau
mendekatinormaldanbebasdari asumsiklasikyang terdiridari uji
normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji
heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Ujinormalitas bertujuanmengujiapakahdalammetoderegresi,variabel
penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Untuk menguji normal data ini menggunakan metode analisis
grafik dan melihat normal probability plot. Hasil scatter plot untuk uji
normalitas adalah sebagai berikut :
Gambar 4.2.1Uji Normalitas
74
Tabel 4.2.1Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestUnstandardized Residual
N 50Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,07338005
Most Extreme Differences
Absolute ,146Positive ,146Negative -,101
Test Statistic ,146Asymp. Sig. (2-tailed) ,010c
a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Data yang diolah tahun 2020
75
Hasil uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik yaitu dengan
menggunakan grafik normal plot menunjukkan bahwa grafik memberikan
pola distribusi normal yang mendekati normal, sedangkan pada grafik
terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya
ada di sekitar garis diagonal. Nilai uji Kolmogorov – Smirnov juga
menunjukkan signifikansi di atas 0,05. Sehingga model regresi sudah
memiliki distribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen
yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol
(Ghozali 2013:103).
Multikolinearitas juga dilihat dari nilai toleran dan Variance
InflationFactor atau VIF. Nilai cut-off yang umum dipakai adalah nilai
toleran 0,10 atausama dengan nilai VIF diatas 10 sehingga data yang tidak
terkena mulkolinearitas nilai toleransinya harus lebih dari 0,10 atau VIF
lebih dari 10.
Tabel 4.2.2Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
76
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
BStd. Error Beta Tolerance VIF
1(Constant) ,342 ,071 4,823 ,000KI ,179 ,054 ,342 3,335 ,002 ,961 1,041LIKUIDITAS ,004 ,005 ,074 ,706 ,484 ,922 1,085FIRM SIZE -,013 ,002 -,775 -6,053 ,000 ,617 1,620PROFITABILITAS -,445 ,102 -,576 -4,369 ,000 ,581 1,721
a. Dependent Variable: CSRDSumber : Data yang diolah tahun 2020
Hasil pengujian tolerance menunjukan tidak ada variabel bebas yang
memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 (10%). Hasil perhitungan VIF
juga menunjukan bahwa tidak ada satu variabel bebas yang memiliki nilai
VIF lebih dari 10. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikorelasi antara variabel dalam model regresi.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu
sama lainnya (Ghozali 2013:107).
Tabel 4.2.3Hasil uji autokorelasi
Model Summaryb
77
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,703a ,495 ,454 ,06675 ,628
a. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, KI, LIKUIDITAS, FIRM SIZE
b. Dependent Variable: CSRD
Sumber : Data diolah tahun 2020
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Durbin-Watson sebesar
0,628 nilai tersebut lebih kecil dari nilai dl (1,414) dan du (1,724) maka
terjadi Autokorelasi.
Tabel 4.2.4Hasil uji autokorelasi
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,595a ,354 ,301 ,04812 1,759a. Predictors: (Constant), LAG_X4, LAG_X2, LAG_X1, LAG_X3b. Dependent Variable: LAG_Y
Sumber : Data diolah tahun 2020
D-W Du 4 – du
Keterangan
1,724 2,276 Bebas autokorelasi1,759
78
Sumber: Data yang diolah tahun 2020
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai D-W sebesar 1,759.
Sedangkan nilai du diperoleh sebesar 1,724. Dengan demikian diperoleh bahwa
nilai DW berada diantara nilai du dan (4 – du). Dengan demikian menunjukkan
bahwa model regresi tersebut sudah bebas dari masalah autokorelasi.
d) Uji Heteroskedastisitas
Ujiheteroskedastisitas bertujuanuntukmenguji
apakahdalammodelregresiterjadiketidaksamaanvariancedari residualsatu
pengamat ke pengamat yanglain. Jika variance dari residual satu
pengamat ke pengamatlain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas Ghozali(2013:134).
Tabel 4.2.5Hasil Uji Heteroskedastisitas – Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 1,348 ,370 3,648 ,001
Ln_X1 ,125 ,109 ,158 1,146 ,258Ln_X2 ,005 ,024 ,031 ,224 ,824Ln_X3 -,310 ,130 -,381 -2,379 ,220Ln_X4 -,010 ,037 -,041 -,254 ,801
a. Dependent Variable: AbsRes2Sumber: Data yang diolah tahun 2020
79
Hasil uji Glejser menunjukkan tidak adanya masalah
heteroskedastisitas dalam model regresi. . Hal ini ditunjukkan dengan nilai
signifikansi semua variabel yang berada di atas 0,05.
3. Analisi Regresi Berganda
Analisisregresibergandadigunakanuntukmengujipengaruhduaatau
lebih variabel independen terhadap variabeldependen.
Tabel 4.3.1Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) ,342 ,071 4,823 ,000
KI ,179 ,054 ,342 3,335 ,002LIKUIDITAS ,004 ,005 ,074 ,706 ,484FIRM SIZE -,013 ,002 -,775 -6,053 ,000PROFITABILITAS -,445 ,102 -,576 -4,369 ,000
a. Dependent Variable: CSRDSumber: Data yang diolah tahun 2020
Analisis linier berganda digunakan untuk mendapat koefisien
regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan
diterima atau ditolak. Atas dasar hasil analisis regresi dengan
menggunakan sebesar tingkat signifikansi sebesar 5% diperoleh
persamaan sebagai berikut :
CSRD = 0,342 + 0,179KI + 0,004Lk - 0,13FS - 0,445 Pf + e
Keterangan :
CSRD : Pengungkapan CSR (Y)
80
KI : Kepemilikan Institusional (X1)
Lk : Likuiditas (X2)
FS : Firm Size(X3)
Pf : Profitabilitas (X4)
e : Error
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Konstanta sebesar 0,342 artinya KI (X1), Lk (X2), FS (X3) dan Pf (X4)
nilainya adalah 0, maka Pengungkapan CSR (Y) nilainya adalah
0,342.
b. Koefisien regresi variabel KI (X1) sebesar 0,179, artinya jika variabel
indepeden lain nilainya tetap dan KI mengalami kenaikan 1%, maka
Pengungkapan CSR (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,179.
Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara KI
dengan CSRD, semakin naik KI makan semakin meningkat
pengungkapan CSR.
c. Koefisien regresi variabel Likuiditas (X2) sebesar 0,004, artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan Likuiditas mengalami
kenaikan 1%, maka CSRD (Y) akan mengalami peningkatan sebesar
0,004. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara
Likuiditas dengan CSRD, semakin naik Likuiditas makan semakin
meningkat pengungkapan CSR.
d. Koefisien regresi variabel Firm Size (X3) sebesar -0,13, artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan FS mengalami kenaikan
81
1%, maka CSRD (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,13.
Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara FS
dengan CSRD, semakin naik FS maka semakin turun pengungkapan
CSR.
e. Koefisien regresi variabel Profitabilitas (X4) sebesar -0,445, artinya
jika variabel independen lain nilainya tetap dan FS mengalami
kenaikan 1%, maka CSRD (Y) akan mengalami penurunan sebesar
0,445. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif
antara Profitabilitas dengan CSRD, semakin naik Profitabilitas maka
semakin turun pengungkapan CSR.
Hasil persamaan di atas menunjukkan bahwa variabel
kepemilikan institusional, dan likuiditas perusahaan memiliki
koefisien positif. Hal ini berarti bahwa peningkatan kepemilikan
institusional, dan likuiditas perusahaan akan meningkatkan
pengungkapan tanggung jawab sosial.
4. Uji Hipotesis
1. Uji t
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel 4.4.1Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
82
1 (Constant) ,342 ,071 4,823 ,000KI ,179 ,054 ,342 3,335 ,002LIKUIDITAS ,004 ,005 ,074 ,706 ,484FIRM SIZE -,013 ,002 -,775 -6,053 ,000PROFITABILITAS -,445 ,102 -,576 -4,369 ,000
a. Dependent Variable: CSRDSumber: Data yang diolah tahun 2020
a. Uji Hipotesis 1
H1 : Kepemilikan Institusional mempengaruhi Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR)
Uji hipotesis 1 variabel kepemilikan institusional mempunyai
nilai signifikan 0,002 < 0,05. Oleh karena itu H0 ditolak dan H1
diterima, artinya kepemilikan institusional mempunyai pengaruh
terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility.
b. Uji Hipotesis 2
H2 : Likuiditas mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR)
Uji hipotesis 2 variabel likuidias mempunyai nilai signifikan
0,484 > 0,05. Oleh karena itu H0 diterima dan H1 ditolak, artinya
likuiditas tidak mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan
Corporate Social Responsibility.
c. Uji Hipotesis 3
H3 : Firm Size mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR)
83
Uji hipotesis 3 variabel firm size mempunyai nilai signifikan
0,000 < 0,05. Oleh karena itu H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
firm size mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan Corporate
Social Responsibility.
d. Uji Hipotesis 4
H4 : Profitabilitas mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR)
Uji hipotesis 3 variabel firm size mempunyai nilai signifikan
0,000 < 0,05. Oleh karena itu H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan
Corporate Social Responsibility.
2. Uji F
Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara bersama sama atau simultan mempengaruhi
variabel dependen.
Tabel 4.4.2Hasil Uji FANOVAa
ModelSum of Squares df
Mean Square F Sig.
1Regression ,218 4 ,055 12,235 ,000b
Residual ,223 50 ,004Total ,441 54a. Dependent Variable: CSRDb. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, KI, LIKUIDITAS, FIRM SIZESumber: Data yang diolah tahun 2020
84
Hasil dari uji F pada penelitian ini didapatkan F hitung = 12,235
dengan angka signifikansi sebesar 0,000. Dengan tingkat signifikansi
95% (ɑ= 0,05) maka 0,000<0,05. Nilai probabilitas pengujian yang lebih
kecil dari = 0,05 menunjukkan bahwa secara bersama-sama ukuran
perusahaan, likuiditas, firm size, dan profitabilitas berpengaruh terhadap
pengungkapan corporate social responsibility.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menguji goodness-
fit dari model regresi.
Tabel 4.4.3Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the Estimate
1 ,703a ,495 ,454 ,06675a. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, KI, LIKUIDITAS, FIRM SIZEb. Dependent Variable: CSRDSumber: Data yang diolah tahun 2020
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa koefisien determinasi
yang menunjukkan nilai adjusted Rsquare sebesar 0,454. Hal ini
berarti bahwa 45,4% variasi indeks pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan dapat dijelaskan oleh kepemilikan institusional,
likuiditas, firm size dan profitabilitas, sedangkan 44,6% indeks
pengungkapan sosial dapat dijelaskan oleh variabel lain.
C. Pembahasan
85
Stakeholder theory mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas
yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus
memberikan manfaat bagi stakeholdernya (pemegang saham, kreditor,
konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analisis dan pihak lain).
Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh
dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut.
Penelitian ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi
pengungkapan CSR yaitu kepemilikan institusional, firm size, likuiditas
dan profitabilitas. Penjelasan dari masing-masing variabel adalah sebagai
berikut :
1. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap corporate social
responsibility (CSR).
Kepemilikan institusional adalah jumlah proporsi saham
perusahaan yang dimiliki oleh institusi seperti asuransi, bank,
perusahaan investasi, dan kepemilikan institusi lainnya. Menurut
Hery (2017:30), adanya kepemilikan oleh institusional mendorong
peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja
manajemen perusahaan, sehingga potensi terjadinya financial
distress dapat diminimalisir karena perusahaan dengan kepemilikan
institusional yang lebih besar mengindikasi kemampuannya untuk
memonitor manajemen.
86
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, kepemilikan
institusional yang dinyatakan dengan perbandingan antara jumlah
kepemilikan saham oleh institusi dibanding total lembar saham
beredar perusahaan menunjukkan pengaruh yang positif signifikan
dengan nilai t sebesar 3,335 dan tingkat signifikan sebesar 0,002
terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR),
sehingga hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan.
Dapat disimpulkan bahwa semakin besar kepemilikan
institusionalnya maka akan semakin besar tanggung jawab sosial
perusahaan yang diungkapkan. Artinya kepemilikan institusional
berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility
(CSR). Semakin tinggi tingkat kepemilkan saham oleh institusi
makan akan meningkatkan pengungkapkan CSR yang dilakukan
perusahaan. Hal ini disebabkan karena investor institusional tidak
hanya bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan pribadi saja
tetapi tetap memperdulikan tanggung jawab perusahaan pada
stakeholders lain.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Taufik, Sanjaya dan Azhar (2013) yang menyatakan bahwa
kepemilikan institusional berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Ni Wayan
(2011) yang menyatakan kepemilikan institusional tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
87
2. Pengaruh likuiditas terhadap pengungkapan corporate social
responsibility (CSR).
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek. Pengertian lain adalah “kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang harus segera
dibayar dengan harta lancarnya”.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, likuiditas
yang dinyatakan dalam current ratio menunjukkan pengaruh yang
positif signifikan dengan nilai t sebesar 0,074 dan tingkat signifikan
sebesar 0,484 > 0,05 sehingga dapat diketahui bahwa variabel
likuiditas tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan corporate
social responsibility (CSR). Hal ini dikarenakan sekarang banyak
perusahaan yang sudah sadar akan kepentingan lingkungan dan
sosial dan tidak hanya semata mata mencari keuntungan untuk
perusahaan sendiri, sehingga tinggi rendahnya tingkat likuiditas
tidak mempengaruhi pengungkapan CSR.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Rina Mudjiyanti & Maulani (2017) yang menyatakan bahwa
likuiditas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Namun
hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Rafika & Yulius
Jogi (2014) yang menyatakan likuiditas berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR.
88
3. Pengaruh firm size terhadap pengungkapan corporate social
responsibility (CSR).
Ukuran perusahaan adalah suatu skala di mana dapat
diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara
antara lain dengan total aset, nilai pasar saham, dan lain-lain Hery
(2017:12). Besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi
kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin timbul dari
berbagai situasi yang dihadapi perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, firm size
yang dinyatakan dalam Ln total aset menunjukkan pengaruh dengan
nilai t sebesar -6,053 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05
terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR),
sehingga dapat diketahui bahwa variabel firm size berpengaruh
terhadap Pengungkapan corporate social responsibility (CSR).
Perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak
sehingga menyebabkan dampak yang lebih besar terhadap
lingkungan. Perusahaan yang lebih besar mungkin akan memiliki
pemegang saham yang mempunyai kepentingan dengan progran
sosial yang dibuat olreh perusahaan dalam laporan tahunan. Laporan
tahunan merupakan alat yang efisien untuk mengkomunikasikan
informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Semakin besar
89
suatu perusahaan maka semakin luas pengungkapan tanggung jawab
sosial yang dibuat perusahaan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sofia Prima Dewi & Keni (2013), Triana Zuhrotun (2017) yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan
penelitian Anggraini (2006) yang menyatakan ukuran perusahaan
tidak berpengaruh berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
4. Pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan corporate social
responsibility (CSR).
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk
mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu Hery
(2017:7).Profitabilitas merupakan salah satu dasar penilaian kondisi
perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa
menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio
keuangan. Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas
normal bisnisnya.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, profitabilitas
yang dinyatakan dalam return on asset (ROA) menunjukkan
pengaruh dengan nilai t sebesar -4,369 dengantingkat signifikan
sebesar 0,000 < 0,05 terhadap pengungkapan corporate social
90
responsibility (CSR), sehingga dapat diketahui bahwa variabel
profitabilitasberpengaruh terhadap Pengungkapan corporate social
responsibility (CSR). Semakin tinggi profitabilitas maka manajer
lebih termotivasi untuk memberikan informasi yang lebih terperinci
termasuk kebebasan dan keleluasaan untuk menunjukkan dan
mempertanggung jawabkan seluruh program sosialnya. Hal ini
disebabkan manajer ingin meyakinkan investor akan profitabilitas
perusahaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sofia Prima Dewi
dan Keni (2013), Rizkia Anggita Sari (2012), Rafika &Yulius (2014)
yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan
penelitian Triana Zuhrotun (2017) yang menyatakan profitabilitas
tidak berpengaruh berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
Tabel 4.3Ringkasan Hasil Penelitian
No Variabel independen
Variabel Independen
Pengungkapan Tanggung jawab sosial perusahaan (CSRD)
1. KI 2. LIKUIDITAS X3. FIRM SIZE 4. PROFIT
91
Keterangan:
= variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen atau hipotesis diterima.
x = variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen atau hipotesis ditolak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pengungkapan corporate social responsibility (CSR)
yaitu kepemilikan institusional, likuiditas, firm size dan profitabilitas.
Untuk menentukan perusahaan melakukan pengungkapan tanggung
jawab sosial atau tidak melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial
digunakan Indeks pengungkapan CSR. Dan perusahaan yang dijadikan
sampel dalam penelitian ini sebesar 11 perusahaan dalam penelitian
selama tahun 2015-2019.
Dari hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan,
maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Secara parsial kepemilikan institusional berpengaruh terhadap
pengungkapan corporate social responsibility (CSR).
2. Secara parsial likuiditas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
corporate social responsibility (CSR).
3. Secara parsial firm size berpengaruh terhadap pengungkapan
corporate social responsibility (CSR).
4. Secara parsial profitabilitas berpengaruh terhadap Pengungkapan
corporate social responsibility (CSR).
92
5. Secara simultan kepemilikan institusional, likuiditas, firm size, dan
profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social
responsibility (CSR).
2. Saran
Berdasarkan pada hasil kesimpulan penelitian yang diperoleh,
maka diberikan saran untuk penelitian selanjutnya yaitu:
1. Penelitian selanjutnya dapat memperluas sampel tidak hanya
menggunakan sampel perusahaan manufakur sub sektor makanan dan
minuman tetapi perusahaan lain yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, seperti perusahaan perkebunan AALI (Astra Agro Lestari
Tbk) dan perusahaan telekomunikasi TLKM (Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk).
2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan atau
menggunakan variabel lain yang terkait dengan pengungkapan CSR
seperti leverage, umur perusahaan, kepemilikan saham, kepemilikan
manajerial.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menganalisis pengungkapan
CSR secara lebih mendalam menggunakan laporan tanggung jawab
sosial terpisah, yaitu sustainability report.
3. Keterbatasan Peneliti
Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang
sekaligus dapat merupakan arah bagi penelitian yang akan
datang antara lain terdapat unsur subjektivitas dalam
93
menentukan indeks pengungkapan CSR. Hal ini dikarenakan
tidak adanya ketentuan baku yang dapat dijadikan acuan
sehingga penentuan indeks untuk indikator dalam katagori
yang sama dapat berbeda untuk setiap peneliti. Penelitian ini
hanya mengidentifikasi 4 faktor yang mempengaruhi
pengungkapan CSR yaitu kepemilikan institusional, likuiditas,
firm size, dan profitabilitas dalam laporan tahunan perusahaan
karena keterbatasan waktu penelitian.
94
DAFTAR PUSTAKA
Al Azhar, L., Taufik, T., & Sanjaya, O. (2013). Pengaruh good corporate governance, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perushaan pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di bursa efek indonesia. https://www.neliti.com/publications/33342/pengaruh-good-corporate-governance-profitabilitas-dan-ukuran-perusahaan-terhadap.
Alma, B., & Priansa, D. J. (2014). Manajemen bisnis syariah: Menanamkan nilai dan praktik syariah dalam bisnis kontemporer. Bandung: Alfabeta.
Anggraini, F. R. R. (2006). Pengungkapan informasi sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial dalam laporan keuangan tahunan (Studi empiris pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akutansi http://blog.umy.ac.id/ervin/files/2012/06/K-AKPM-24.pdf.
Aulia, T. Z. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kinerja Lingkungan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Berdasarkan Indikator Global Reporting Initiative (Gri) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Competitive.http://jurnal.umt.ac.id/index.php/competitive/article/view/463
Badjuri, A. (2011). Faktor-Faktor fundamental, mekanisme coorporate governance, pengungkapan coorporate social responsibility (CSR) perusahaan manufaktur dan sumber daya alam di Indonesia. Dinamika Keuangan dan Perbankan, 3(1), 38-54. https://pdfs.semanticscholar.org/8d0f/58d578106dc802ff2d3836c446f22292141b.pdf
Beardsell, D. J. (2008). The influence of CSR disclosure on corporate governance and company performance. https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1302314
Darminto, D. P. (2014). Analisis Laporan Keuangan: Konsep Dan Aplikasi, Edisi Ketiga. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
95
Dewi, S. P., & Keni, K. (2013). Pengaruh Umur Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Karya Ilmiah Dosen. http://repository.untar.ac.id/322/
Ghozali, Imam. dan Anis Chariri. 2014, Teori Akuntansi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hery, S. E., & Si, M. (2017). Kajian Riset Akuntansi.
(Imam, G. (2013). Aplikasi Analisis Multivariete IBM SPSS 23. Semarang: Universitas Diponegoro.).
Imam, G. (2013). Aplikasi Analisis Multivariete IBM SPSS 23. Semarang: Universitas Diponegoro.
Indonesia, P. P. R. (2012). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Jakarta: Permen RI.
Kartika, A. (2010). Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Dinamika Keuangan dan Perbankan, 2(1), 62-82. https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fe1/article/view/183
Kristi, A. A. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan publik di Indonesia. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya. https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/38123751/fktor-fktor_csr.pdf
Kurniasih, B. B. L., & Sri, S. (2012). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Kepemilikan Institusional terhadap Perataan Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI. Dinamika Akuntansi Keuangan dan Perb. https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fe9/article/view/1593
96
Lako, A. (2011). Dekonstruksi CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan Akuntansi. Jakarta: Erlangga.
Mudjiyanti, R., & Maulani, S. S. (2017). Pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan terdaftar di bursa efek indonesia. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi, 13(3). http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/MEDEK/article/view/1761
Nur, M., & Priantinah, D. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapancorporate Social Responsibility Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Berkategori High Profile Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia). Nominal, Barometer Riset Aku. https://journal.uny.ac.id/index.php/nominal/article/view/996
Pandia, F. (2012). Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. Jakarta: Rineka Cipta.
Penindustrian, D., & Perdagangan, R. I. (2007). Undang-undang RI No. 40 th 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Perusahan Makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa efek Indonesia tahun 2015-2019. [online]. www.sahamok.com [21 Januari 2020]
Purwanto, A. (2011). Pengaruh tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, terhadap corporate social responsibility. Jurnal Akuntansi dan Auditing, 8(1), 12-29. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/akuditi/article/view/4344
Putra, E. N., & Rahardjo, S. N. (2011). Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR) (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro). http://eprints.undip.ac.id/29425/1/Skripsi017.pdf
Putri, R. A. (2014). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage Terhadap Pengungkapan CSR. Business Accounting Review, 2(1), 61-70. http://publication.petra.ac.id/index.php/akuntansibisnis/article/view/1364
97
Rudito, B., & Famiola, M. (2013). CSR (Corporate Social Responsibility). Bandung: Rekayasa Sains.
Rustiarini, N. W. (2011). Pengaruh struktur kepemilikan saham pada pengungkapan corporate social responsibility. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis. . https://ojs.unud.ac.id/index.php/jiab/article/view/2652
Sari, A. R., & Sukoharsono, E. G. (2013). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Komposisi Dewan Komisaris, Kinerja Perusahaan terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility di dalam Sustainability Report pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftardi BEI. Jurnal Aplikasi manajemen,11(3), 481-491. https://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article/view/555
Sari, R. A. (2012). Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap corporate social responsibility disclosure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Nominal, Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen, 1(2), 124-140. https://journal.uny.ac.id/index.php/nominal/article/view/1002
Sari, W. N., & Rani, P. (2015). Pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, return on assets (ROA) dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Jurnal Akutansi dan keuangan,4(1). http://journal.budiluhur.ac.id/index.php/akeu/article/view/392
Sudana, I. M., & Arlindania, P. A. (2011). Corporate governance dan pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan go-public di bursa efek Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan| Journal of Theory and Applied Management, 4(1). https://e-journal.unair.ac.id/index.php/JMTT/article/view/2411
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.
Vii, B., Usaha, B., & Vii, C. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.
98
www.idx.co.id.
https://kemenperin.go.id/artikel/18465/Industri-Makanan-danMinuman-RI- Tumbuh-8,16.
99
LAMPIRAN 1
CHECKLIST PENGUNGKAPAN CSR
Lingkungan1 Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluaran riset dan
pengembangan untuk pengurangan polusi2 Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak
mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi
3 Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi
4 Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau reboisasi
5 Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak, air dan kertas
6 Penggunaan material daur ulang7 Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang
dibuat perusahaan8 Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan9 Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan10 Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah11 Pengolahan limbah12 Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan
perusahaan13 Perlindungan lingkungan hidup
1 Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi2 Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi3 Mengungkapkan penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang4 Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi5 Pengungkapan peningkatan efisiensi energi dari produk6 Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk7 Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan
Kesehatan Dan Keselamatan Tenaga kerja1 Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja2 Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau
mental3 Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja4 Mentaati peraturan standard kesehatan dan keselamatan kerja5 Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja6 Menetapkan suatu komite keselamatan kerja7 Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja
100
8 Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja
1 Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang cacat2 Mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja wanita/orang cacat
dalam tingkat managerial3 Mengungkapkan tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/orang cacat
dalam pekerjaan4 Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat5 Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja6 Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan7 Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja.8 Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam
proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan9 Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah karyawan;10 Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi11 Pengungkapkan persentase gaji untuk pensiun;12 Mengungkapkan kebijakan penggajian dalam perusahaan13 Mengungkapkan jumlah tenaga kerja dalam perusahaan14 Mengungkapkan tingkatan managerial yang ad15 Mengungkapkan disposisi staff - di mana staff ditempatkan16 Mengungkapkan jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka;17 Mengungkapkan statistik tenaga kerja, mis. penjualan per tenaga kerja;18 Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut.19 Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja;20 Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lain.21 Mengungkapkan informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja
dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja;22 Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa
depan perusahaan;23 Membuat laporan tenaga kerja yang terpisah;24 Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh25 Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja26 Mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan.27 Peningkatan kondisi kerja secara umum28 Informasi re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja29 Informasi dan statistik perputaran tenaga kerjaProduk1 Pengungkapan informasi pengembangan produk perusahaan, termasuk
pengemasannya,2 Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk3 Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki
produk
101
4 Pengungkapan bahwa produk memenuhi standard keselamatan5 Membuat produk lebih aman untuk konsumen6 Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan7 Pengungkapan peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan
penyiapan produk8 Pengungkapan informasi atas keselamatan produk perusahaan9 Pengungkapan informasi mutu produk yang dicerminkan dalam
penerimaan penghargaan10 Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat
(Misalnya ISO 9000)
1 Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat, pendidikan dan seni
2 Tenaga kerja paruh waktu (part-time employment) dari mahasiswa/pelajar
3 Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat4 Membantu riset medis5 Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni6 Membiayai program beasiswa7 Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat8 Mensponsori kampanye nasional;9 Mendukung pengembangan industri local
1 Pengungkapan tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.
2 Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebutkan di atas
Sumber : Sembiring (2005)
102
LAMPIRAN 2
Rumus Kepemilikan Institusional : Jumlah kepemilikan saham oleh institusiTotal lembar saham beredar perusahaa n
NoKode
Perusahaan Tahun
Jumlah kepemilikan saham
oleh institusiTotal lembar
saham beredarKepemilikan Institusional
1 ALTO 2015 1.823.206.505 2.186.528.006 0,8338363382016 1823206505 2.186.603.090 0,8338077052017 1.171.831.838 2.191.870.558 0,5346263872018 904894265 2.191.870.558 0,4128411062019 904894265 2.191.870.558 0,412841106
2 DLTA 2015 653.907.150 800.659.050 0,8167111212016 653.907.150 800.659.050 0,8167111212017 653.907.150 800.659.050 0,8167111212018 653.907.150 800.659.050 0,8167111212019 653.907.150 800.659.050 0,816711121
3 ICBP 2015 4.695.839.000 5.830.954.000 0,805329454
2016 9.391.678.00011.661.908.00
0 0,805329454
2017 9.391.678.00011.661.908.00
0 0,805329454
2018 9.391.678.00011.661.908.00
0 0,805329454
2019 9.391.678.00011.661.908.00
0 0,8053294544 INDF 2015 4397483470 8.780.426.500 0,500828003
2016 4397483470 8.780.426.500 0,5008280032017 4397483470 8.780.426.500 0,5008280032018 4397483470 8.780.426.500 0,5008280032019 4397483470 8.780.426.500 0,500828003
5 MLBI 2015 1.723.151.000 2.107.000.000 0,8178220222016 1.723.151.000 2.107.000.000 0,8178220222017 1.723.151.000 2.107.000.000 0,8178220222018 1.723.151.000 2.107.000.000 0,8178220222019 1.723.151.000 2.107.000.000 0,817822022
6 MYOR 2015 295717347 894.347.989 0,330651324
2016 18.846.305.82522.358.699.72
5 0,8429070592017 18.846.305.825 22.358.699.72 0,842907059
103
5
2018 18.846.305.82522.358.699.72
5 0,842907059
2019 18.846.305.82522.358.699.72
5 0,8429070597 PSDN 2015 1.351.957.000 1.440.000.000 0,938859028
2016 1.351.957.000 1.440.000.000 0,9388590282017 1.351.957.000 1.440.000.000 0,9388590282018 1.351.957.000 1.440.000.000 0,9388590282019 1.351.957.000 1.440.000.000 0,938859028
8 ROTI 2015 3.581.223.500 5.061.800.000 0,70752016 3.581.223.500 5.061.800.000 0,70752017 4.348.028.207 6.186.488.888 0,702826482018 4.523.028.207 6.186.488.888 0,7311139312019 4568028207 6.186.488.888 0,738387846
9 SKLT 2015 665410140 690.740.500 0,9633286892016 665409140 690.740.500 0,9633272412017 585.217.672 690.740.500 0,8472323142018 586.302.044 690.740.500 0,8488021832019 587.643.801 690.740.500 0,850744673
10 STTP 2015 785351300 1.310.000.000 0,5995048092016 785351300 1.310.000.000 0,5995048092017 785351300 1.310.000.000 0,5995048092018 786.344.900 1.310.000.000 0,6002632822019 786.344.900 1.310.000.000 0,600263282
11 ULTJ 2015 1.802.853.926 2.888.382.000 0,6241743392016 1.403.177.365 2.888.382.000 0,4858004812017 1.168.731.360 2.888.382.000 0,4046318532018 1.226.537.160 2.888.382.000 0,4246450642019 1.426.337.450 2.888.382.000 0,49381884
104
LAMPIRAN 3
Rumus Current Ratio : Aset LancarHutang Lancar
NoKode
Perusahaan Tahun Aset Lancar Hutang Lancar Likuiditas1 ALTO 2015 555.759.090.584 351.136.317.401 1,582744544
2016 249.820.943.200 331.532.658.228 0,7535334362017 192.943.940.639 179.485.187.884 1,0749853122018 188.531.394.038 246.962.435.572 0,7634010962019 199.581.736.500 261.530.056.212 0,763131165
2 DLTA 2015 902.006.833 140.419.495 6,4236581472016 1.048.133.697 137.842.096 7,6038723112017 1.206.576.189 196.197.372 6,1498081082018 1.384.227.944 192.299.843 7,1982791172019 1.414.331.265 198.335.023 7,131021257
3 ICBP 2015 13.961.500 6.002.344 2,3260079732016 15.571.362 6.469.785 2,4067819872017 16.579.331 6.827.588 2,4282852162018 14.121.568 7.235.398 1,9517334082019 16.624.925 6.556.359 2,535694735
4 INDF 2015 42.816.745 25.107.538 1,7053342712016 28.985.443 19.219.441 1,5081314282017 32.515.399 21.637.763 1,5027153682018 33.272.618 31.204.102 1,0662898742019 31.403.445 24.686.862 1,272071153
5 MLBI 2015 709.955 1.215.227 0,5842159532016 901.258 1.326.261 0,6795479922017 1.076.845 1.304.114 0,8257291922018 1.228.961 1.578.919 0,7783559512019 1.162.802 1.588.693 0,731923663
6 MYOR 2015 8.310.535.302.1013.380.519.559.82
3 2,458360366
2016 8.739.782.750.1413.884.051.319.00
5 2,250171801
105
201710.674.199.571.31
34.473.628.322.95
6 2,386027359
201812.647.858.727.87
24.764.510.387.11
3 2,654597787
201912.776.102.781.51
33.726.359.539.20
1 3,4285748997 PSDN 2015 286.838.275.165 296.079.753.266 0,9687872
2016 349.455.819.960 329.735.955.102 1,0598050182017 387.076.417.966 333.943.794.874 1,1591064842018 369.067.844.907 361.013.085.421 1,0223115442019 398.641.787.397 396.498.849.642 1,005404651
8 ROTI 2015 812.990.646.097 395.920.006.814 2,0534214792016 949.414.338.057 320.501.824.382 2,962274364
2017 2.319.937.439.0191.027.176.531.24
0 2,2585576762018 1.876.409.299.238 525.422.150.049 3,571241332
2019 1.874.411.044.4381.106.938.318.56
5 1,6933292619 SKLT 2015 189.758.915.421 159.132.842.277 1,192456018
2016 222.686.872.602 169.302.583.936 1,3153188062017 267.129.479.669 211.493.160.519 1,2630643892018 356.735.670.030 291.349.105.535 1,2244268592019 421.665.240.371 323.866.134.407 1,301973858
10 STTP 2015 659.691.299.282 554.491.047.968 1,1897239852016 921.133.961.428 556.752.312.634 1,6544771182017 947.986.050.367 358.963.437.494 2,640898632018 1.250.806.822.918 676.673.564.908 1,8484641452019 1.448.756.532 692.645.108.050 0,002091629
11 ULTJ 2015 2.103.565.054.627 561.628.179.393 3,7454763342016 2.874.821.874.013 593.525.591.694 4,8436359182017 3.439.989.342.281 820.624.473.351 4,1919165882018 2.793.520.331.879 635.161.866.792 4,3981234992019 3.501.682.621.988 848.710.665.147 4,125885023
106
LAMPIRAN 4
Rumus Ukuran Perusahaan : Ln Total Aset
No Nama Perusahaan Tahun Total Aset Firm Size1 ALTO 2015 1.180.228.072.164 27,79672882
2016 1.165.093.632.823 27,783822572017 1.109.383.971.111 27,7348262018 1.109.843.522.344 27,735240152019 1.110.523.714.221 27,73585283
2 DLTA 2015 1.038.321.916 20,76087172016 1.197.796.650 20,903749582017 1.340.842.765 21,016564182018 1.523.517.170 21,144287432019 1.714.856.928 21,26259549
3 ICBP 2015 26.560.624 17,094940382016 28.901.948 17,179419562017 31.619.514 17,269285022018 34.367.153 17,352611812019 38.709.314 17,4715908
4 INDF 2015 91.831.526 18,335466222016 82.174.515 18,224355782017 87.939.488 18,29215952018 96.537.796 18,385445162019 96.198.559 18,38192494
5 MLBI 2015 2.100.853 14,557854012016 2.275.038 14,637507312017 2.510.078 14,735824392018 2.889.501 14,876594382019 2.896.950 14,87916902
6 MYOR 2015 12.317.401.930.13 30,14203417
107
8
201612.922.421.859.14
2 30,18998505
201714.915.849.800.25
1 30,33344551
201817.591.706.426.63
4 30,49844868
201919.037.918.806.47
3 30,577453837 PSDN 2015 620.398.854.182 27,15362842
2016 653.796.725.408 27,206062322017 691.014.455.523 27,261426582018 697.657.400.651 27,270993992019 847.908.604.240 27,46603869
8 ROTI 2015 2.706.323.637.034 28,626612242016 2.919.640.858.718 28,702481732017 4.559.573.709.411 29,148250252018 4.393.810.380.883 29,111217932019 4.682.083.844.951 29,17476439
9 SKLT 2015 377.110.748.359 26,655804742016 568.239.939.951 27,06580962017 636.284.210.210 27,178911172018 747.293.725.435 27,339724152019 864.912.221.356 27,48589386
10 STTP 2015 1.919.568.037.170 28,28312132016 2.336.411.494.941 28,479637322017 2.342.432.443.196 28,482211012018 2.631.189.810.030 28,598457262019 2.819.523.877.050 28,66758915
11 ULTJ 2015 3.539.995.910.248 28,895146692016 4.239.199.641.365 29,07539562017 5.186.939.682.253 29,277164982018 5.555.870.476.336 29,345876232019 6.390.921.774.643 29,48589963
108
LAMPIRAN 5
Rumus ROA : Laba Setelah pajakTotal aset x 100%
NoKode
PerusahaanTahu
nLaba Setelah
Pajak Total Aset Profitabilitas1 ALTO 2015 -24.345.726.797 1.180.228.072.164 -0,020627985
2016 -26.500.565.763 1.165.093.632.823 -0,0227454392017 -62.849.581.665 1.109.383.971.111 -0,0566526862018 -33.021.220.862 1.109.843.522.344 -0,0297530422019 -36.154.729.031 1.110.523.714.221 -0,032556467
2 DLTA 2015 192.045.199 1.038.321.916 0,1849572822016 254.509.268 1.197.796.650 0,2124811992017 279.772.635 1.340.842.765 0,208654322018 338.129.985 1.523.517.170 0,2219403842019 353.105.997 1.714.856.928 0,205909887
3 ICBP 2015 2.923.148 26.560.624 0,1100556972016 3.631.301 28.901.948 0,1256420852017 3.543.173 31.619.514 0,1120565292018 4.658.781 34.367.153 0,1355591192019 5.360.029 38.367.153 0,13970359
4 INDF 2015 3.231.713 91.831.526 0,035191762016 4.852.481 82.174.515 0,0590509242017 6.146.083 87.939.488 0,0698899112018 4.961.851 96.537.796 0,0513980142019 5.902.729 96.198.559 0,061359848
5 MLBI 2015 496.909 2.100.853 0,236527258
109
2016 982.129 2.275.038 0,4316978442017 1.322.067 2.510.078 0,5267035532018 1.224.807 2.889.501 0,423881842019 1.206.059 2.896.950 0,416320268
6 MYOR 2015 606.855.941.88312.317.401.930.13
8 0,049268177
20161.388.676.127.66
512.922.421.859.14
2 0,107462529
20171.630.953.830.89
314.915.849.800.25
1 0,109343675
20181.760.434.280.30
417.591.706.426.63
4 0,100071831
20192.039.404.206.76
419.037.918.806.47
3 0,1071232757 PSDN 2015 20.036.936.331 620.398.854.182 0,032296862
2016 4.005.949.924 653.796.725.408 0,006127212017 32.172.307.135 691.014.455.523 0,0465580812018 46.599.426.588 697.657.400.651 0,0667941412019 9.725.756.869 847.908.604.240 0,011470289
8 ROTI 2015 270.538.700.440 2.706.323.637.034 0,0999653912016 279.777.368.831 2.919.640.858.718 0,0958259532017 135.364.021.139 4.559.573.709.411 0,0296878682018 127.171.436.363 4.393.810.380.883 0,0289433152019 236.518.557.420 4.682.083.844.951 0,05051566
9 SKLT 2015 20.066.791.849 377.110.748.359 0,0532119332016 20.646.121.074 568.239.939.951 0,0363334562017 22.970.715.348 636.284.210.210 0,0361013442018 31.954.131.252 747.293.725.435 0,0427598012019 34.112.329.221 864.912.221.356 0,039440221
10 STTP 2015 185.705.201.171 1.919.568.037.170 0,0967432242016 174.176.717.866 2.336.411.494.941 0,0745488192017 216.024.079.834 2.342.432.443.196 0,0922221172018 255.088.886.019 2.631.189.810.030 0,0969481132019 267.938.566.771 2.819.523.877.050 0,095029721
11 ULTJ 2015 523.100.215.029 3.539.995.910.248 0,1477685932016 709.825.635.742 4.239.199.641.365 0,1674433142017 711.680.579.431 5.186.939.682.253 0,1372062572018 701.606.847.221 5.555.870.476.336 0,1262820742019 860.569.886.216 6.390.921.774.643 0,134655049
110
LAMPIRAN 6
Rumus CSRDIj: Σ Xijnj
No Kode Perusahaan Tahun Xij nj CSRDIj1 ALTO 2015 8 78 0,102564103
2016 3 78 0,0384615382017 3 78 0,0384615382018 3 78 0,0384615382019 3 78 0,038461538
2 DLTA 2015 8 78 0,1025641032016 6 78 0,0769230772017 6 78 0,0769230772018 6 78 0,0769230772019 6 78 0,076923077
3 ICBP 2015 30 78 0,3846153852016 30 78 0,3846153852017 28 78 0,3589743592018 28 78 0,3589743592019 28 78 0,358974359
4 INDF 2015 10 78 0,1282051282016 9 78 0,1153846152017 9 78 0,1153846152018 9 78 0,1153846152019 9 78 0,115384615
111
5 MLBI 2015 6 78 0,0769230772016 6 78 0,0769230772017 6 78 0,0769230772018 6 78 0,0769230772019 6 78 0,076923077
6 MYOR 2015 4 78 0,0512820512016 4 78 0,0512820512017 4 78 0,0512820512018 4 78 0,0512820512019 4 78 0,051282051
7 PSDN 2015 11 78 0,1410256412016 11 78 0,1410256412017 11 78 0,1410256412018 11 78 0,1410256412019 11 78 0,141025641
8 ROTI 2015 6 78 0,0769230772016 6 78 0,0769230772017 6 78 0,0769230772018 6 78 0,0769230772019 6 78 0,076923077
9 SKLT 2015 12 78 0,1538461542016 12 78 0,1538461542017 12 78 0,1538461542018 12 78 0,1538461542019 12 78 0,153846154
10 STTP 2015 3 78 0,0384615382016 3 78 0,0384615382017 3 78 0,0384615382018 3 78 0,0384615382019 3 78 0,038461538
11 ULTJ 2015 5 78 0,0641025642016 5 78 0,0641025642017 5 78 0,0641025642018 5 78 0,0641025642019 5 78 0,064102564
112
LAMPIRAN 7
HASIL OLAH DATA
No
Nama Perusahaa
n TahunKepemilikian Institusional Likuiditas Firm size Profitabilitas
Pengungkapan CSR
(X1) (X2) (X3) (X4) (Y)1 ALTO 2015 0,833836338 1,582744544 27,79672882 -0,020627985 0,102564103
2016 0,833807705 0,753533436 27,78382257 -0,022745439 0,0384615382017 0,534626387 1,074985312 27,734826 -0,056652686 0,0384615382018 0,412841106 0,763401096 27,73524015 -0,029753042 0,0384615382019 0,412841106 0,763131165 27,73585283 -0,032556467 0,038461538
2 DLTA 2015 0,816711121 6,423658147 20,7608717 0,184957282 0,1025641032016 0,816711121 7,603872311 20,90374958 0,212481199 0,0769230772017 0,816711121 6,149808108 21,01656418 0,20865432 0,0769230772018 0,816711121 7,198279117 21,14428743 0,221940384 0,0769230772019 0,816711121 7,131021257 21,26259549 0,205909887 0,076923077
3 ICBP 2015 0,805329454 2,326007973 17,09494038 0,110055697 0,3846153852016 0,805329454 2,406781987 17,17941956 0,125642085 0,3846153852017 0,805329454 2,428285216 17,26928502 0,112056529 0,3589743592018 0,805329454 1,951733408 17,35261181 0,135559119 0,3589743592019 0,805329454 2,535694735 17,4715908 0,13970359 0,358974359
4 INDF 2015 0,500828003 1,705334271 18,33546622 0,03519176 0,1282051282016 0,500828003 1,508131428 18,22435578 0,059050924 0,1153846152017 0,500828003 1,502715368 18,2921595 0,069889911 0,1153846152018 0,500828003 1,066289874 18,38544516 0,051398014 0,1153846152019 0,500828003 1,272071153 18,38192494 0,061359848 0,115384615
113
5 MLBI 2015 0,817822022 0,584215953 14,55785401 0,236527258 0,0769230772016 0,817822022 0,679547992 14,63750731 0,431697844 0,0769230772017 0,817822022 0,825729192 14,73582439 0,526703553 0,0769230772018 0,817822022 0,778355951 14,87659438 0,42388184 0,0769230772019 0,817822022 0,731923663 14,87916902 0,416320268 0,076923077
6 MYOR 2015 0,330651324 2,458360366 30,14203417 0,049268177 0,0512820512016 0,842907059 2,250171801 30,18998505 0,107462529 0,0512820512017 0,842907059 2,386027359 30,33344551 0,109343675 0,0512820512018 0,842907059 2,654597787 30,49844868 0,100071831 0,0512820512019 0,842907059 3,428574899 30,57745383 0,107123275 0,051282051
7 PSDN 2015 0,938859028 0,9687872 27,15362842 0,032296862 0,1410256412016 0,938859028 1,059805018 27,20606232 0,00612721 0,1410256412017 0,938859028 1,159106484 27,26142658 0,046558081 0,1410256412018 0,938859028 1,022311544 27,27099399 0,066794141 0,1410256412019 0,938859028 1,005404651 27,46603869 0,011470289 0,141025641
8 ROTI 2015 0,7075 2,053421479 28,62661224 0,099965391 0,0769230772016 0,7075 2,962274364 28,70248173 0,095825953 0,0769230772017 0,70282648 2,258557676 29,14825025 0,029687868 0,0769230772018 0,731113931 3,571241332 29,11121793 0,028943315 0,0769230772019 0,738387846 1,693329261 29,17476439 0,05051566 0,076923077
9 SKLT 2015 0,963328689 1,192456018 26,65580474 0,053211933 0,1538461542016 0,963327241 1,315318806 27,0658096 0,036333456 0,1538461542017 0,847232314 1,263064389 27,17891117 0,036101344 0,1538461542018 0,848802183 1,224426859 27,33972415 0,042759801 0,1538461542019 0,850744673 1,301973858 27,48589386 0,039440221 0,153846154
10 STTP 2015 0,599504809 1,189723985 28,2831213 0,096743224 0,0384615382016 0,599504809 1,654477118 28,47963732 0,074548819 0,0384615382017 0,599504809 2,64089863 28,48221101 0,092222117 0,0384615382018 0,600263282 1,848464145 28,59845726 0,096948113 0,0384615382019 0,600263282 0,002091629 28,66758915 0,095029721 0,038461538
11 ULTJ 2015 0,624174339 3,745476334 28,89514669 0,147768593 0,0641025642016 0,485800481 4,843635918 29,0753956 0,167443314 0,0641025642017 0,404631853 4,191916588 29,27716498 0,137206257 0,0641025642018 0,424645064 4,398123499 29,34587623 0,126282074 0,0641025642019 0,49381884 4,125885023 29,48589963 0,134655049 0,064102564
114
LAMPIRAN 8
HASIL OLAH DATA STATISTIK
Deskriptive statistik
Descriptive Statistics
NMinimu
mMaximu
m MeanStd.
Deviation
KI 55 ,33 ,96 ,7204 ,17295
LIKUIDITAS 55 ,00 7,60 2,3203 1,81405
FIRM SIZE 55 14,56 30,58 24,5951 5,40561
PROFITABILITAS
55 -,06 ,53 ,1114 ,11689
CSRD 55 ,04 ,38 ,1112 ,09035
Valid N (listwise)
55
115
Uji Normalitas
116
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 55
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation
,06423131
Most Extreme Differences
Absolute ,154
Positive ,154
Negative -,089
117
Test Statistic ,154
Asymp. Sig. (2-tailed) ,002c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation
,07338005
Most Extreme Differences
Absolute ,146
Positive ,146
Negative -,101
Test Statistic ,146
Asymp. Sig. (2-tailed) ,010c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
118
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,342 ,071 4,823 ,000
KI ,179 ,054 ,342 3,335 ,002 ,961 1,041
LIKUIDITAS ,004 ,005 ,074 ,706 ,484 ,922 1,085
FIRM SIZE -,013 ,002 -,775 -6,053 ,000 ,617 1,620
PROFITABILITAS
-,445 ,102 -,576 -4,369 ,000 ,581 1,721
a. Dependent Variable: CSRD
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,703a ,495 ,454 ,06675 ,628
a. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, KI, LIKUIDITAS, FIRM SIZE
b. Dependent Variable: CSRD
Terjadi autokorelasi
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
119
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,002 ,006 ,243 ,809
LAG_RES ,685 ,102 ,683 6,736 ,000
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,595a ,354 ,301 ,04812 1,759
a. Predictors: (Constant), LAG_X4, LAG_X2, LAG_X1, LAG_X3
b. Dependent Variable: LAG_Y
Tidak terjadi auto korelasi
Uji Heteroskedasitistas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
120
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,413 ,808 2,985 ,005
Ln_X1 ,650 ,239 ,271 2,717 ,009
Ln_X2 ,107 ,053 ,202 2,018 ,050
Ln_X3 -1,774 ,285 -,723 -6,217 ,000
Ln_X4 -,413 ,082 -,584 -5,039 ,000
a. Dependent Variable: Ln_Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,348 ,370 3,648 ,001
Ln_X1 ,125 ,109 ,158 1,146 ,258
Ln_X2 ,005 ,024 ,031 ,224 ,824
Ln_X3 -,310 ,130 -,381 -2,379 ,220
Ln_X4 -,010 ,037 -,041 -,254 ,801
a. Dependent Variable: AbsRes2
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
121
1 (Constant) ,240 ,033 7,165 ,000
KI -,025 ,025 -,098 -,994 ,325
LIKUIDITAS ,008 ,002 ,345 3,424 ,001
FIRM SIZE -,007 ,001 -,870 -7,053 ,000
PROFITABILITAS
-,179 ,048 -,472 -3,715 ,001
a. Dependent Variable: ABSRES
Analisis regresi linier berganda
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the Estimate
1 ,703a ,495 ,454 ,06675
a. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, KI, LIKUIDITAS, FIRM SIZE
b. Dependent Variable: CSRD
Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
122
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,342 ,071 4,823 ,000
KI ,179 ,054 ,342 3,335 ,002
LIKUIDITAS ,004 ,005 ,074 ,706 ,484
FIRM SIZE -,013 ,002 -,775 -6,053 ,000
PROFITABILITAS
-,445 ,102 -,576 -4,369 ,000
a. Dependent Variable: CSRD
Uji F
ANOVAa
ModelSum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression ,218 4 ,055 12,235 ,000b
Residual ,223 50 ,004
Total ,441 54
a. Dependent Variable: CSRD
b. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, KI, LIKUIDITAS, FIRM SIZE
Koefisien determinasi
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the Estimate
123
1 ,703a ,495 ,454 ,06675
a. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, KI, LIKUIDITAS, FIRM SIZE
b. Dependent Variable: CSRD